JURNAL PENELITIAN
-
Upload
caryn-miranda -
Category
Documents
-
view
224 -
download
3
description
Transcript of JURNAL PENELITIAN
Perbandingan Kontras Chicago Blue, Chlorazole Black, dan Parker Ink untuk Diagnosis
Cepat dari Infeksi Kulit dan Kuku
Journal ReadingPembimbing : dr. Linda Yulianti Wijayadi, Sp. KK
Oleh :Caryn Miranda 406138032Dian Permata 406147024
Dieky 406151054
ABSTRAK• Latar belakang :
Preparat KOH merupakan
pemeriksaan termurah &
tercepat pada infeksi jamur pada
kulit & kuku
Pemeriksaan KOH basah sangat kurang dalam
kekontrasan warna
Pewarnaan kontras lainnya telah
tersedia berupa Parker Ink, Chicago Blue, & Chlorazole
Black
Pewarnaan Parker Ink ≠ lagi mengeluarkan kontras yang sesuai sehingga ≠ digunakan lagi dalam
waktu dekat-dekat ini
Metode Hasil KesimpulanChicago Blue 100 sampel kulit / kuku 78% dan 96% Memberikan warna
kontras yang baik & sangat cocok untuk menggantikan pewarnaan Parker Ink-KOH Dapat digunakan di tempat praktek pribadi dokter kulit & atupun di laboratorium
Chlorazole Black 100 sampel kulit / kuku 63% dan 97%
Parker Ink-KOH 100 sampel kulit / kuku 48% dan 96%
Pada sampel tetap dilakukan kultur karena kultur merupakana pemeriksaan baku emas untuk standar diagnosis
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Preparat potassium hidroksida (KOH) →
pemeriksaan tercepat & termurah untuk
diagnosis cepat infeksi jamur di kulit & kuku
Standar pemeriksaan KOH basah memiliki
kekurangan :- Kontras warna
- Sangat tergantung kemampuan pemeriksa
untuk mendeteksi bagian – bagian dari
jamurnya
Parker Ink :- Salah 1 pewarnaan
yang sering digunakan- Mungkin ada
perbuahan formula → warna kontras ≠ yang sesuai → ≠ digunakan
lagi
Alternatif :- Fluorescent yang digunakan pada
industri pembuatan kertas (calcofluor & blankophor)- Pewarnaan fluorescent &
acricdine orange- Pewarnaan Chicago Blue &
Chlorazole Black
Butuh :- Mikroskop
fluorescent dengan filter yang baik &
mungkin ≠ tersedia di laboratorium kecil / di tempat praktek pribadi
dokter kulit
Tujuan :Membandingkan
pewarnaan Chicago Blue &
Chlorazole Black dengan Parker Ink-KOH dan
kultur sebagai baku emas
METODE
100 sampel kulit & kuku
3 kerokan dari lesi yang sama diwarnai dengan
Chicago Blue-KOH, Chlorazole Black KOH, &
Parker Ink-KOH
Sampel juga di kultur dengan Agar Saboraud’s
ditambah dengan antibiotik, agar mikosel, dan agar
potato dextrose
PEWARNAAN CHICAGO BLUE-KOH
Hasil unsur jamur muncul warna biru dengan latar belakang keunguan
Periksa slide keesokannya : setiap slide dicatat apakah (-) pada 20 menit, kemudian muncul (+) bagi elemen jamur, atau apakah ada kerusakan pada
setiap warna & atau elemen jamur
Hasil dicatat & preparat ditempatkan dalam ruang lembab & dibiarkan semalam
Slide didiamkan selama 20 menit dalam suhu kamar kemudian diperiksa dengan pembesaran mikroskop (Olympus BX41)
Ditutup cover slip & ditekan untuk menghapus gelembung udara
Chicago sky blue GB (1%) dicampur dengan jumlah yang sama dengan 10% KOH di gelas dropper
KOH diteteskan di atas mikroskop slide yang berisi sampel kulit & kuku
Pewarnaan Chlorazole Black-KOH 10%
Pewarnaan Parker Ink-KOH (0,1%)
Cara Pemeriksaan Setetes solusi ini ditempatkan pada slide mikroskop, dan kulit atau kuku sampel diproses sebagaimana disebutkan di atas
Setetes solusi ini ditempatkan pada slide mikroskop, dan kulit atau kuku sampel diproses sebagaimana disebutkan di atas
Warna Unsur-unsur jamur muncul warna jernih dengan latar belakang jernih / hitam
Unsur-unsur jamur muncul warna abu-abu dengan latar belakang abu-abu-jernih
PEWARNAAN
PEWARNAAN
Sampel kulit / kuku dibagi menjadi 3
pada masing-masing media
Di inkubasi 4 jam pada suhu ruangan
Observasi setiap hari & kuman patogen
yang dicurigai akan diperiksa secara
mikrokopi, makroskopi, &
biokimia
Sel ragi : alat identifikasi VITEK2 compact microbial
Jamur non dermatofita : mikroskopi & makroskopi
Jamur dermatofita : mikroskopi & makroskopi (Skema Identifikasi Kaminski’s Dermatofita)
IDENTIFIKASI
100 sampel di uji
Kultur merupakan standar diagnosis
27 sampel yang telah dikultur menunjukkan hasil
(+)
1 sampel di nyatakan (+) Malassezia furfur
menggunakan 3 pewarnaan & ≠ dikultur → ≠ masuk
statistik
HASIL
Tabel 1 Grup dari organisme dan persentasi yang dideteksi dari berbagai pewarnaan
Kultur Positif Parker ink (%)
Chicago Blue (%)
Chlorazole Black (%)
Dermatofita (n=16)
10 (63) 12 (75) 9 (56)
Candida sp. (n=6)
2 (33) 6 (100) 5 (83)
Other fungi (n=5)
1 (20) 3 (60) 3 (60)
Total (n=27) 13 (48) 21 (78) 17(63)
Table 2 Sensitifitas dan Spesifisitas dari setiap pewarnaan
Pewarnaan Sensitifitas (%) Spesifisitas (%)Parker ink-KOH 48 96
Chicago Blue-KOH 78 96Chlorazole Black-
KOH63 97
KOH, potassium hydroxide
HASILPewarnaan
Chicago Blue-KOH Pewarnaan Sel
RagiParker Ink-KOH Pewarnaan
Chlorazole Black-KOH
10 menit Biru - - Biru tapi ≠ sejelas
pewarnaan Chicago Blue-
KOH20 menit Biru
Ragi Kurang jelas
menangkap warna tapi masih dapat menggambarkan
sel ragi
Warna sel jernih dengan latar belakang
jernih / kecoklatan
-
24 jam - - - -
Gambar 1 Kerokan kulit dengan pewarnaan Chicago Biru-KOH dengan pembesaran 40x
Gambar 2 Kerokan kulit dengan pewarnaan Parker Ink-KOH dengan pembesaran 40x
Gambar 3 Kerokan kulit dengan pewarnaan Chlorazole Hitam-KOH
DISKUSI
Membuat pembacaan noda lebih sulit & lebih tergantung pada pengalaman pembaca
Elemen jamur gagal untuk mengambil warna biru & karenanya tampak jelas terhadap latar belakang yang jernih/coklat
Parker Ink-KOH
≠ lagi memberikan warna kontras yang memadai untuk elemen jamur pada kerokan kulit & kliping kuku
DISKUSI
• Hasil pewarnaan Chicago Blue lebih memberikan warna yang jelas jika dibandingkan dengan pewarnaan Chlorazole Black.
Chicago Blue Chlorazole Black Ink Parker
Sensitivitas 78% 63% 48%
Chicago Blue Chlorazole Black
Spesifitas 97% 96%
DISKUSI
Pewarnaan Chicago Blue-KOH
Berguna karena sampel tiba di laboratorium penulis pada
akhir hariPewarnaan dapat diatur &
dibaca pada keesokan harinya
Semua sisi (-) tetap (-) dalam 24 jam
Pewarnaan cocok untuk diagnosis cepat pada infeksi
jamur di kulit & kuku
Tetap stabil pada suhu ruangan , ≠ kerusakan warna dari elemen jamur (24 jam)
DISKUSI
Kontras warna baikInterpretasi pewarnaan lebih mudah
Lebih cepatHasil pembacaan tidak tergantung pemeriksa (pengalaman membaca)
Filamen jamur tampak sebagai warna biru yang berbeda dengan
latar belakang ungu pucat
Pewarnaan dapat digunakan di laboratorium kecil atau di kantor
dokter kulit tanpa perlu mikroskop fluorescent yang mahal
Kemungkinan sifat karsinogen Chlorazole Black menghalangi
penggunaannya dalam laboratorium penulis
Pewarnaan Chicago Blue cocok untuk menggantikan pewarnaan Ink Parker-KOH, karena :
DAFTAR PUSTAKA1. Chen MM. Simple procedure for staining tinea versicolor (M. furfur) with fountain ink. J
Invest Dermatol 1954; 22: 9-10.
2. Grespo-Erchiga V, Florencio VD. Malassezia yeast and ptyriasis versicolor. Curr Opin Infect Dis 2006; 19: 139-147.
3. Haldane DJ, Robert EA. Comparison of calcofluor white, potassium hydroxide,and culture for the diagnosis of superficial fungal infection. Diagn Microbiol infect Dis 1991; 14: 457-458.
4. Panasiti V, Borroni RG, Devirgiliis V, et al. Comparison of diagnostic methods in the diagnosis of dermatomycoses and onychomycoses. Mycoses 2006; 49:26-29.
5. Reque PG, Lorincz AE. Supravital microscopic fluorescent technique for the detection of tinea capitis. Cutis 1988; 42; 111-114.
6. Lim SL, Lim SH. New contrast stain for the rapid diagnosis of ptyriasis versicolor. Arch dermatol 2008; 144; 1058-1059.
7. Lim SL, Lim SH. New contrast stain for the rapid diagnosis of dermatophytic and candida dermatomycoses. Arch Dermatol 2008; 144; 1228-1229.
8. Larone DH. Medically Important Fungi: A Guide to Identification, 4th edn. Washington DC: ASM Press,2002
9. Ellis D, Davis S, Alexiou H, et al. Description of Medical Fungi, 2nd edn. Adelaide Australia: Nexus Print Solution, 2007
10. De Hoog GS, Guarro J, Gene L, Figueras MJ. Atlas of Medical Fungi, 2nd edn. The Netherlands: Centraalbureau voor Schimmelcultures, 2000
11. Sigma- Aldrich Safety Data Sheet version 4.1. Available at: http//www.sigma.aldrich.com [Accessed 19 August, 2009]