Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

download Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi  ISK

of 13

Transcript of Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    1/13

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    2/13

    Hernowo Setyo G99142116

    Pembimbin !

    " u#tina$ %r&$ S'&"$ (&)e#

    *S+, ,* (-./"*,I

    0")+ T"S ).,-)T.*"

    + I3.*SIT"S S. . "S ("*.T S+*")"*T"

    T"H+ 2 15

    Terjemahan JurnalThe Impact of Duration of using Superabsorbent Diaper on the Incidence of

    Urinary Tract Infection in Children(Pengaruh Penggunaan Popok Superabsorbent terhadap insidensi Infeksi

    Saluran Kemih pada Anak)Helmi Tri Puji Lestari *, Pungky Ardanikusuma and Endy P.

    PrawirohartonoDepartment of Child Health, Gadjah Mada University, Dr Sardjito Hospital,

    Yogyakarta, ndonesia

    Abstrak

    Latar Belakang : ISK adalah infeksi umum pada anak-anak. Prevalensitertinggi terjadi selama masa a!i dan masa pelatihan erkemih di manase agian esar a!i menggunakan popok. "amun# dampak daripenggunaan popok pada anak-anak dan pengaruhn!a terhadap terjadin!aISK telah menim ulkan perde atan.

    Tujuan : $ntuk mengetahui korelasi antara durasi penggunaan popoksupera sor en dengan kejadian ISK pada anak-anak.

    Metode : Penulis melakukan studi kohort prospektif dari Agustus-Septem er %&''. Penulis merekrut anak-anak !ang menggunakan popoksetiap hari# pergi untuk ermain kelompok atau pos!andu (pusatkesehatan mas!arakat) di Kota og!akarta. Su !ek di agi menjadi %kelompok. Penulis mem andingkan kejadian ISK pada anak-anak !angmenggunakan popok jam per hari (kelompok I) dan mereka !angmenggunakan popok + jam per hari (kelompok II).

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    3/13

    Hasil : Ada ',& anak !ang termasuk dalam penelitian ini. ari & anak dikelompok I# %/ (%,# 0) mengalami ISK sedangkan ('&0) dari & anak-anak dari kelompok II mengalami ISK. Analisis multivariat menunjukkan

    ah1a terjadin!a ISK se2ara signi3kan le ih tinggi pada anak-anak !angmenggunakan popok jam per hari di andingkan dengan anak-anak!ang menggunakan popok + jam per hari (45 6#/78 70 9I '#/&-,#67).Analisis antel ;aensahimahmi

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    4/13

    asenden se agai hasil dari virulen kuman !ang erkolonisasi di daerah

    periuretra. Se alikn!a# studi se elumn!a oleh "uutinen dkk. menunjukkan

    ah1a popok supera sor en tidak meningkatkan angka kejadian ISK

    pada anak-anak di andingkan ?untuk tipe popok standar dan popok kain.

    ;asil ertentangan mengenai dampak popok supera sor en

    terhadap ISK pada anak-anak mem utuhkan pen!elidikan le ih lanjut.

    Penelitian ini ertujuan untuk menentukan hu ungan antara durasi

    supera sor en penggunaan popok dan kejadian ISK pada anak-anak.

    Metode

    Penulis melakukan penelitian o servasional analitik dengan desain

    penelitian kohort prospektif di Kota og!akarta pada periode Agustus-

    Septem er %&''. og!akarta adalah salah satu provinsi di Indonesia !ang

    terdiri dari 7 ka upaten. Populasin!a adalah sekitar 6,,./%= orang dan

    Kota og!akarta memiliki ' ke2amatan. Su jek dalam penelitian ini

    diam il dengan menggunakan klaster random sampling di ' ke2amatan.

    Penulis memilih se2ara a2ak 7 ke2amatan kemudian dilakukan

    pengam ilan data pada ke2amatan-ke2amatan terse ut melalui pos!andu

    dan kelompok ermain. ata dari pos!andu !ang ada dan kelompok

    ermain di daerah-daerah dikumpulkan kemudian surat undangan

    partisipasi penelitian dikirimkan kepada mereka untuk mengundang

    mereka untuk mengam il agian dalam studi ini. @ima Pos!andu dan 7

    kelompok ermain erpartisipasi dalam penelitian ini

    Kriteria inklusi adalah anak-anak# !ang menggunakan popok

    supera sor en setiap hari# ikut dalam kelompok ermain (pla!group) atau

    erkunjung ke pos!andu di Kota og!akarta selama periode penelitian8

    !ang tidak menerima anti iotik dalam 7 hari terakhir8 !ang orang tuan!a

    memiliki telepon atau ponsel# dan !ang orang tuan!a menandatangani

    lem ar persetujuan. Kriteria eksklusi adalah anak !ang memiliki ISK pada

    s2reening a1al dengan tes dipstik dan mereka !ang memiliki kelainan

    anatomi dan atau disfungsi saluran kemih. Penulis menggunakan

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    5/13

    Berif!C !aitu uji dipsti2k kualitatif dan ISK !ang telah dikon3rmasi dengan

    leukosit esterase (@D) positif setara dengan =& E@ atau nitrit positif atau

    keduan!a menunjukkan hasil positif. Penulis tidak melakukan kultur urin

    untuk kriteria eksklusi karena uji dipsti2k memiliki nilai diagnosti2 !ang

    tinggi.

    Su jek !ang masuk ke dalam kriteria inklusi diikuti selama satu

    minggu. Su jek di agi menjadi % kelompok: kelompok I terdiri dari anak F

    anak !ang menggunakan popok supera sor ent le ih dari empat jam

    dalam sehari dan kelompok II terdiri dari anak F anak !ang menggunakan

    popok supera sor ent kurang dari jam dalam sehari. I u atau penjaga

    dari anak terse ut diingatkan pada hari ketiga dan keempat dan

    ditan!akan mengenai penggunaan popok dan diingatkan untuk

    melakukan uji dipsti2k kedua. @ama penggunaan menggunakan popok

    supera sor ent diantara kedua kelompok ini di andingkan dan dianalisis

    terhadap insiden ISK.

    Gingkat pendidikan i u diklasi3kasikan menjadi sekolah dasar#

    sekolah menengah pertama# sekolah menengah atas# sarjana dan

    pas2asarjana erdasarkan peraturan 5epu lik Indonesia no.%& tahun %&&6

    dalam Sistem Pendidikan "asional. Penulis menggunakan empat jam

    untuk di agi menjadi dua kelompok karena akteri mem utuhkan 1aktu

    empat jam untuk mengu ah nitrat dari makanan menjadi nitrit !ang ada

    di urin. Status nutrisi di agi menjadi severe malnutrition dan not sever

    malnutrition. Severe malnutrition apa ila erat adan terhadap tinggi

    adan kurang dari -6 S erdasarkan gra3k H;4. Penggunaan sa un

    er usa# konstipasi ( erdasarkan kriteria 54 D III untuk konstipasi

    fungsional kronis)# status pem erian ASI dalam enam ulan pertama#

    status sirkumsisi diu ah menjadi skala nominal# ter agi menjadi !a atau

    tidak. Gipe ke iasaan mem ersihkan alat kelamin setelah erkemih pada

    a!i perempuan di agi menjadi elakang ke depan dan depan ke

    elakang. >rekuensi penggantian popok di agi menjadi jarang ila kurang

    dari empat kali dalam sehari# sering ila empat sampai enam kali dalam

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    6/13

    sehari dan sangat sering ila le ih esar sama dengan tujuh kali dalam

    sehari.

    ata dianalisis menggunakan analisis univariat dan multivariate

    dengan regresi multiple logisti2. Signi3kansi dinilai meggunakan odds

    ratio (45) menggunakan interval keper2a!aan 70.

    Hasil

    Se an!ak 6& sampel masuk kedalam kriteria inklusi8 terdapat %'

    sampel mengindikasikan ISK pada pemeriksaan a1al sehingga

    dieksklusikan dari penelitian. Se an!ak %,6 sampel !ang terpilih di agi

    menjadi % kelompok: Kelompok I menggunakan popok jam dalam

    sehari (n ',&) dan Kelompok II menggunakan popok + jam dalam

    sehari (n '&6). Sampel diikuti selama satu minggu dan uji dipsti2k urin

    kedua dilakukan di akhir minggu. Gerdapat /, sampel dalam Kelompok I

    dan '6 sampel dalam kelompok II tidak melakukan uji dipsti2k urin aki at

    sampel tidak kooperatif atau peneliti gagal mendapatkan sampel urin

    kedua. Sehingga didapatkan ''% sampel pada Kelompok I# dan & sampel

    pada Kelompok II. Penulis menggunakan 2ara random sampling pada

    Kelompok I untuk mendapatkan minimal sampel se esar & sampel.

    Karakteristik sampel dari penelitian kelompok I dan II dapat dilihat

    pada Ga le ' dan termasuk umur# jenis kelamin# suku dan tingkat

    pendidikan i u. $mur rata F rata dari sampel dari % F % ulan adalah '&

    ulan sedangkan rata F rata dari umur % ulan adalah % tahun / ulan.

    Gingkat pendidikan i u ma!oritas adalah sekolah menengah atas dan

    graduate (S' atau setara).

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    7/13

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    8/13

    P &.&% dan 45 6./7 ( 709I './&-,.67). Sehingga dapat disimpulkan

    ah1a pemakaian popok jam meningkatkan risiko ISK di andingkan

    dengan !ang memakai popok + jam.

    Jerdasarkan ta el 6 dapat diintepretasikan ah1a insiden ISK

    se2ara signi3kan le ih tinggi pada perempuan daripada laki F laki

    (p &.&&&') dengan pemakaian popok harian jam. Analisis antel

    ;aen

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    9/13

    Ga el %: analisis univariat dan multivariate dari faktor risiko ISK

    Baria el e as dianalisis untuk mengetahui insiden ISK !ang erhu ungandengan durasi pemakaian popok.

    Baria el 55 70 9ISemua (n ',&) %.,, '. 6 F 7.,'@aki F laki (n %) '.7/ &.%= F ,.Perempuan (n ,,) 6.'6 '.7& F /.77Analisis -; %.,& '. 6 F 7. ,

    Ga el 6: Analisis antel ;aens

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    10/13

    popok jarang>rekuensi gantipopok sering>rekuensi gantipopok sangatsering

    & (&0)-

    ' ('.%0)-

    >rekuensi gantipopok jarang>rekuensi gantipopok sering>rekuensi gantipopok sangatsering

    jam % ( %.60)% (=.=0)& (&0)

    7& (=,.'0)'& ('7./0)

    (/.60)

    &.%%

    Ke iasaanmengusap dari

    elakang kedepanKe iasaanmengusap daridepan ke

    elakangengusap

    # jam (7=.'0)6 ( %. 0)& (&0)

    , (%%.%0)%= (=70)' (%.,0)

    &.'/6

    Ke iasaanmengusap dari

    elakang kedepan

    jam '& ( 6.70)'' ( =.,0)% (,.=0)

    , (6,.'0)'% (7=.'0)' ( .,0)

    &.==7

    Sirkumsisi (L) # jam - - konstan

    Sirkumsisi (-) - % ('&&0) 7 ('&&0) -Sirkumsisi (L) jam & (&0) ' (%. 0) '.&&Sirkumsisi (-) - 6 ('&&0) ' ( =./0) -

    Ga el : Analisis dari varia el e as untuk insiden ISK dan durasi pemakaianpopok

    )iskusi

    Pemakaian sehari - hari popok supera sor ent le ih dari jam

    meningkatkan risiko ISK di andingkan dengan pemakaian kurang dari

    jam. $sia tidak menim ulkan efek !ang signi3kan terhadap kejadian ISK !ang dihu ungkan dengan durasi pemakaian. Insidensi ISK le ih tinggi

    pada perempuan di andingkan dengan laki F laki pada pemakaian le ih

    dari jam. apat disimpulkan ah1a pemakaian popok le ih dari jam

    per hari meningkatkan risiko ISK terutama pada perempuan.

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    11/13

    Popok supera sor ent menggunakan SAP (supera sor ent polimer)

    se agai komponen untuk men!erap urin. Gipe popok ini mem uat

    ventilasi pada daerah genital tidak memadai dan penguapan urin tidak

    sempurna sehingga dapat menjadi sum er infeksi. Kolonisasi di daerah

    periuretral dengan virulensi organime !ang dapat menuju ke kandung

    kemih melalui rute asendens dapat men!e a kan ISK. Penemuan dari

    studi men!e utkan ah1a pemakaian popok ini jam dapat

    meningkatkan kejadian ISK 6./7 kali le ih tinggi ila di andingkan pada

    pemakaian + jam.

    Penelitian se elumn!a men!e utkan ah1a sa un er usa

    merupakan ahan iritan untuk saluran kemih anak F anak. Semakin esar

    jumlah surfaktan pada produk men!e a kan potensial iritan meningkat.

    Ke iasaan mem ersihkan daerah genital dari elakang ke depan setelah

    miksi meningkatkan risiko ISK 55 &.=% ( 709I &., -'6.=,) di andingkan

    dengan dari depan ke elakang dan mengusap. Status ASI pada / ulan

    pertama dengan insiden ISK diteliti oleh artin Sosa et al. ASI

    mengandung oligosa22harides !ang mengham at menempeln!a akteri

    Strepto2o22us pneumonia dan D. 9oli pada sel inang.

    Status nutrisi pada penelitian Jagga et al. menunjukkan ah1a

    insiden dari akteriuri pada anak malnutrisi meningkat se2ara signi3kan

    di andingkan dengan anak normal. Gidak ada faktor spesi3k !ang

    erkontri usi pada ISK pada anak malnutrisi# Kemungkinan esar ISK pada

    anak malnutrisi dise a kan karena menurunn!a keke a8an tu uh#

    erkurangn!a 2ell mediated immunit!8 erkurangn!a akti3tas opsoni2 dan

    erkurangn!a fagositosis dari akteri pathogen.

    Keter atasan pada penelitian ini adalah ah1a penegakan diagnosis

    ISK elum dapat menggunakan kultur urin !ang merupaka gold standard

    karena 1aktu dan alas an 3nansial. $ji dipsti2k urin memiliki sensiti3tas

    dan spesi3sitas aik untuk leukosit esterase maupun nitrit dan juga

    likelihood ratio positif tinggi terutama untuk nitrit dan kom inasi dari

    leukosit esterase dan nitrit !ang digunakan untuk diagnosis ISK. Alat ini

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    12/13

    juga praktis untuk diaplikasikan di lapangan. iagnosis ISK pada

    penelitian ini dilakukan erdasarkan uji dipsti2k kualitatif !ang dapat ias

    karena su jektivitasn!a.

    Sehingga untuk menghindari ias# penulis mengkon3rmasi ISK positif

    ila hasil uji dipsti2k @D positif ' dengan nilai =& E@ !ang meru ah 1arna

    titer dari putih menjadi ungu !ang dapat dio ervasi dengan jelas.

    iagnosis ISK juga dikon3rmasi dengan nitrit positif atau nitrit dan @D

    keduan!a posititf. Keter atasan lain pada penelitian ini adalah penulis

    tidak melakukan skrining anatomi pada saluran kemih su jek !ang

    memungkinkan terjadin!a pengaruh !ang signi3kan untuk diagnosis ISK

    pada anak. Skrining ini tidak dilakukan karena alasan 3nansial.

    Kele ihan dari penelitian ini !aitu menggunakan desain kohort

    prospektif dan randomisasi !ang merupakan tingkatan tertinggi dari ukti

    diantara desain lain !ang diaplikasikan pada penelitian F penelitian

    se elumn!a tentang pemakaian popok. Penelitian ini dilakukan pada

    tingkat komunitas !aitu pla!group dan pos!andu sehingga meminimalisir

    pen!akit komor id !ang dapat memengaruhi insidensi ISK. Sample urin

    !ang diperiksa adalah urin segar dan sampel terse ut diperiksa langsung

    untuk meminimalisir kontaminasi.

    ;asil dari penelitian utama dari >ahim

  • 8/18/2019 Jurnal Pemakaian Popok dan Insidensi ISK

    13/13