JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu...

58

Transcript of JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu...

Page 1: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan
Page 2: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

JURNAL MEDIATEL

Pelindung : Direktur

Penanggung jawab : Pembantu Direktur I

DEWAN REDAKSI

Ketua : Bloko Budi Rijadi, ST

Anggota : Ismail Mustaqim, SE

Ir. Ade Kusnama

Irwan Hariyanto, ST

Anthoni Chandra, SS

Indah Kusuma Hayati, SP

Redaksi Pelaksana : Mega Juliana, A.Md

Desi Purwitasari, A.Md

ALAMAT REDAKSI Akademi Telekomunikasi Bogor

Program Studi Manajemen Industri Telekomunikasi

Jl. Merdeka No. 78 Bogor 16114

Tlp./Fax. 0251-8325150

email: [email protected]

website : http://www.akatelkom.com

Page 3: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

PENGANTAR REDAKSI

Dalam kesempatan penerbitan kali ini, Dewan Redaksi menyajikan karya ilmiah yang bersifat

teknis pada industri telekomunikasi, diantaranya Perencanaan BTS (Base Transceiver

Station) Di Wilayah Layanan Operasi Seluler GSM, Transisi Dari TV Analog Ke TV Digital

Di Indonesia Dan Dampaknya Bagi Masyarakat,, Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran

Dengan GDMSS (Global Maritime Distress And Safety System) Untuk Menanggulangi

Terjadinya Kecelakaan Kapal). Hal ini secara keseluruhan problematika yang banyak

ditemukan di lapangan merupakan permasalahan kesisteman baik di bidang teknik maupun

bidang manajemen pada industri telekomunikasi. Yang akhirnya diharapkan menjadi solusi

bagi permasalahan ini

Disajikan juga aspek manajemen bagaimana sebuah perusahaan mencapai tujuan organisasi

dan pemanfaatan teknologi informasi (ICT) sebagai media pemasaran yang diharapkan

menjadi alternatif bagi entrepreneur untuk memulai usaha.

Kami berharap jurnal ilmiah ini dapat diterima oleh pembaca sekalian dan dapat

berkesinambungan memperbanyak publikasi karya-karya ilmiah yang lain. Dengan segala

kerendahan hati, kami menerima berbagai saran & kritik yang membangun demi kemajuan

ilmu dan teknologi bangsa Indonesia.

Redaksi

Page 4: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

DAFTAR ISI

Pengantar Redaksi ………………………………………………………………………… i

Daftar isi …………………………………………………………………………….……. ii

Perencanaan BTS (Base Transceiver Station) Di Wilayah Layanan

Operasi Seluler GSM ……………………………………………………………..……. 1

Transisi Dari TV Analog Ke TV Digital Di Indonesia Dan

Dampaknya Bagi Masyarakat …………………………………………………………. 11

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GDMSS (Global Maritime Distress

And Safety System) Untuk Menanggulangi Terjadinya Kecelakaan Kapal) …............. 22

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung Dalam

Mencapai Tujuan Organisasi ……………………….…………………………………. 33

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media Pemasaran Consumer Goods …...……… 45

Page 5: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

1

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

PERENCANAAN BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) DI

WILAYAH LAYANAN OPERASI SELULER GSM

Oleh :

Irwan Hariyanto, ST1)

ABSTRAK

Teknologi telekomunikasi selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu dan perkembangan

tersebut sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi kapan dan di manapun manusia

itu berada tanpa merasa dibatasi oleh ruang dan waktu. Salah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu

dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN (Public Switching Telephone Network).

Dalam perkembangannya ada pilihan lain yang lebih praktis dalam komunikasi suara dan komunikasi data dibanding dengan

telepon biasa atau telepon kabel yaitu telepon seluler dengan memanfaatkan gelombang mikro sebagai perantaranya.

Pemakaian telepon seluler lebih praktis dikarenakan sifatnya yang dinamis, pengguna dapat menikmati layanan komunikasi

seluler dalam keaadaan diam maupun ketika pengguna dalam keadaan bergerak di mobil misalnya. Salah satu komponen

yang penting dalam suatu jaringan komunikasi seluler adalah BTS (Base Transceiver Station) adalah salah satu komponen

yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal dari pengguna telepon seluler di area layanannya. Oleh karena itu

diperlukan suatu perencanaan untuk penempatan BTS dalam meningkatkan jangkauan layanan komunikasinya.

Kata kunci : Komunikasi, Telepon seluler, BTS

PENDAHULUAN

Perangkat atau sistem telekomunikasi

yang berkembang saat ini tidak terjadi secara

tiba-tiba, semuanya mengalami evolusi atau

melalui beberapa tahapan. Salah satu jenis

teknologi komunikasi tersebut adalah

teknologi wireless atau teknologi komunikasi

tanpa kabel. Salah satu bentuk teknologi

wireless yang dikembangkan dan

diaplikasikan saat ini adalah sistem

komunikasi bergerak selular (Mobile Selular

Communication) atau dikenal juga sebagai

komunikasi radio selular.

Sistem komunikasi selular ini

mempunyai keuntungan dibandingkan dengan

teknologi wireless lainnya karena sistem

komunikasi selular mempunyai kemampuan

mobilitas yang lebih tinggi dengan jangkauan

atau cakupan operasional yang luas.

Sedangkan perangkat komunikasinya dikenal

dengan telepon selular atau ponsel KERANGKA PEMIKIRAN

Pada arsitektur jaringan GSM

komponen BTS terletak di tengah suatu sel

atau daerah layanan, mempunyai peran yang

penting untuk menciptakan suatu proses

komunikasi. Suatu operator seluler

merencanakan bagaimana BTS tersebut secara

teknis atau non teknis dapat meningkatkan

jangkauan layanan berkomunikasi (Gambar 1)

Gambar 1. Konsep Kerangka Pemikiran

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Sistem Komunikasi Selular

Daerah operasional sistem komunikasi

selular dibagi kedalam sel-sel yang saling

berdekatan. Sel adalah daerah geografi yang

secara teori digambarkan dalam bentuk

heksagonal, sehingga praktis dalam

Teknik Komunikasi

Seluler

Infrastruktur Jaringan

BTS

Perencanaan

Perluasaan Jaringan

Page 6: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

2

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

melakukan analisa matematis. Pengaruh

topografi seperti adanya bangunan-bangunan

tinggi, perbukitan atau gunung menyebabkan

sel-sel jarang yang berbentuk teratur, karena

batas masing-masing sel yang saling

berhimpitan atau tumpang tindih. Di setiap sel

terdapat stasiun induk atau base station yang

terdiri dari antena, peralatan pemancar dan

penerima serta peralatan switching untuk

menghubungkan pemakai telepon selular

berkomunikasi.

Untuk proses komunikasinya maka

masing-masing sel tersebut dirancang

beberapa set frekuensi yang berbeda, agar

tidak terjadi interferensi antara sel-sel yang

berdekatan itu.

Pada gambar di bawah ini

menunjukkan konfigurasi sel yang berbentuk

heksagonal dan setiap sel ditandai dengan

huruf-huruf yang berbeda, huruf tersebut

menunjukkan alokasi frekuensi yang

digunakkan di setiap selnya. Setiap huruf yang

sama menunjukkan pemakaian frekuensi yang

sama, pemakaian ulang frekuensi tersebut

hanya pada daerah yang terpisah cukup jauh.

Gambar 2. Konfigurasi Sel Komunikasi

Seluler

Di setiap sel pada sistem komunikasi

selular terdapat satu Base Station (BS) yang

dibangun atau ditempatkan pada puncak

gedung, perbukitan, hamparan persawahan,

gurun atau di mana saja. Selama berfungsi

untuk menjangkau (coverage) suatu area di

mana proses komunikasi terjadi.

Setiap pengguna telepon selular

(ponsel) atau Mobile Station (MS) yang

membuat suatu panggilan komunikasi, akan

mengirimkan suatu pesan ke base station

terdekat di mana pengguna ponsel berada.

Kemudian base station akan mengalokasikan

suatu kanal dengan frekuensi tertentu yang

akan digunakan untuk proses komunikasi.

Setelah panggilan selesai, kanal tersebut akan

dibebaskan sehingga memungkinkan untuk

digunakan oleh pemanggil lain dalam sel yang

sama.

Pada saat diaktifkan telepon selular

akan menjaga monitoring sinyal suatu base

station untuk mendeteksi suatu sinyal yang

paling baik atau kuat. Bila mobile station

mendeteksi suatu sinyal yang lebih kuat maka

dapat diasumsikan mobile station tersebut

sedang mendekati suatu sel baru, maka mobile

station akan menginformasikan kepada base

station tersebut bahwa ia segera berpindah ke

sel baru dimana base station itu berada. Proses

berpindahnya suatu mobile station dari suatu

sel ke sel yang lain disebut handover.

Kemudian base station yang baru

akan menginformasikan frekuensi yang akan

digunakan di sel itu kepada mobile station, hal

ini sangat penting bagi base station untuk

mengetahui mobile station berada setiap saat.

Sehingga suatu panggilan yang datang dapat

dirutekan melalui base station yang tepat.

Karakteristik GSM (Global System for

Mobile Communication)

Sistem komunikasi selular generasi

ke-2 atau G2 (second generation) yang lebih

dikenal sebagai GSM (Global System for

Mobile Communication) merupakan sistem

komunikasi selular digital yang dikembangkan

untuk menggantikan sistem- sistem

komunikasi selular sebelumnya yang analog.

Sistem komunikasi selular GSM 900

menggunakan dua frequency band radio yang

masing-masing dengan interval sebesar 25

MHz, frequency band tersebut dialokasikan

sebagai berikut :

Frekuensi (Uplink) 890 – 915 Mhz

Untuk hubungan dari MS (Mobile Station)

ke BS (Base Station).

Frekuensi (Downlink) 935 – 960 Mhz

Untuk hubungan dari BS (Base Station) ke

MS (Mobile Station).

Maka sistem selular GSM 900

mempunyai 124 frequency channels/RF

carrier dengan bandwidth sebesar 200 Khz,

frekuensi-frekuensi tersebut dialokasikan

B

F

B

C

D

A

E

G

B

C

D

F

G C

A

EE

A

C

B

A

B

D

C

F

G

B

G

A

G

Page 7: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

3

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

secara berpasangan sehingga setiap pasangan

frekuensi (uplink) dan frekuensi (downlink)

terpisah sekitar 45 MHz.

Frequency(MHz)

960

950

935

915

890

905

Base StationTransmit

(Downlink)

Base StationReceive(Uplink)

ChannelSeparation

45 MHz

Gambar 3. Spektrum Frekuensi GSM

Dengan metode akses TDMA (Time

Division Multiple Access) setiap frekuensi

pembawa (RF Carrier) dibagi ke dalam 8

saluran (Traffic Channel). Sebuah frame

TDMA terdiri dari 8 kerangka waktu (8 Time

Slot ) yang memiliki durasi selama 4.615 ms,

sedangkan masing – masing time slot

berdurasi 0.577 ms.

Multiframe (26 Frame)

Frame TDMA 8 TS (4.615ms)

0 1 2 3 4 5 6 7

Burst (0.577 ms)

3 Tail Bit 58 Data Bit 26 Bit TS 58 Data Bit 3 Tail Bit

Gambar 4. Format TDMA GSM

Frame TDMA GSM yang terdiri dari

8 TS (Time Slot ) tersebut dikirimkan dengan

kecepatan (Data Transmission Rate) 270.833

Kbps. Pada umumnya sistem- sistem

komunikasi selular yang analog menggunakan

metode akses FDMA (Frequency Division

Multiple Access). Dengan metode tersebut

sebuah frekuensi secara khusus dialokasikan

kepada setiap pengguna selama panggilan,

sehingga pada situasi komunikasi yang padat

akan terjadi overload dan menyebabkan proses

komunikasi sering mengalami kegagalan.

Berdasarkan alasan tersebut

maka sistem GSM mengkombinasikan dua

metode akses yaitu antara TDMA (Time

Division Multiple Access) dan FDMA

(Frequency Division Multiple Access) Frequency

F7

F6

F5

F4

F3

F2

F1

Time

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

TS 0 TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 TS 5 TS 6 TS 7

Gambar 5. Format TDMA/FDMA GSM

Pada kondisi tingkat penuh atau full

rate maka 8 TS akan dinotasikan untuk setiap

frekuensi, dengan metode akses TDMA setiap

pengguna akan mengirimkan sinyal secara

periodik sedangkan dengan akses FDMA

pengguna mengirimkan sinyal secara

permanen. Perbedaan antara keduanya dapat

dijelaskan melalui gambar 2.4, frekuensi (F1)

dapat menunjukkan frekuensi GSM dengan 1

TS aktif yaitu sinyal yang dikirim setiap frame

TDMA.

Sehingga memungkinkan TDMA

dapat melayani saluran lainnya atau 7 TS

secara bersamaan pada frekuensi yang sama

pada kondisi tingkat penuh (full rate). Proses

tersebut membuktikan kombinasi antara akses

TDMA dan akses FDMA.

Melalui metode akses TDMA maka

transceiver di BS (Base Station) mempunyai

kemampuan untuk memonitor frekuensi yang

mungkin digunakan, karena ada dua band

frekuensi yaitu untuk pengiriman dan

penerimaan.

Page 8: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

4

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Sistem Komunikasi selular digital

GSM (Global System for Mobile

Communication) menggunakan suatu teknik

modulasi yaitu GMSK (Gaussian Minimum

Shift Keying).

Base Transceiver Station (BTS)

Konsep dasar komunikasi selular yaitu

memanfaatkan pola sel-sel dan masing-masing

selnya terdapat suatu station radio yang lebih

dikenal dengan Base Transceiver Station

(BTS). BTS merupakan bagian yang mampu

mencakup (coverage) suatu tempat tertentu

dimana proses link komunikasi dengan Mobile

Station (MS) dilakukan. BTS tersebut

mempunyai antena dengan beberapa

transceiver (TRX), proses penterjemahan

sinyal dilakukan oleh BTS sebelum diteruskan

ke Base Station Controller (BSC) dan Mobile

Switching Centre (MSC).

BTS juga berfungsi sebagai

interkoneksi antara infrastruktur sistem selular

dengan out station dan bertugas memonitor

out station yang masuk atau keluar dari sel

BTS tersebut. Kemampuan BTS untuk

mencakup (coverage) suatu daerah

operasionalnya dipengaruhi oleh topografi

permukaan bumi antara lain gedung- gedung

tinggi, perbukitan dan pegunungan.

Gambar 6. Topologi Base Station Subsystem

Perencanaan Sel (Cell Planning)

Sel didefinisikan sebagai suatu area

yang memiliki luas, diameter tertentu dan

dapat membentuk suatu pola yang tersusun

dari beberapa sel. Proses komunikasi antara

pengguna telepon selular dapat terjadi karena

di setiap sel terdapat base station yang mampu

mengirim dan menerima sinyal. Telepon

selular atau mobile station dapat diaktifkan

dan dapat berpindah dari sel satu ke sel yang

lain karena sifat mobilitas dari pengguna

telepon selular.

Karena ukurannya maka sel-sel itu

dapat dibagi dalam dua bentuk sel yaitu sel

berukuran besar (Macro Cell) mempunyai

ukuran diameter yang besar sehingga

diasumsikan sebagai wilayah yang luas dan sel

berukuran kecil (Micro Cell) diasumsikan

sebagai wilayah yang tidak luas karena ukuran

diameternya yang kecil.

Sel-sel yang berukuran kecil (Micro

Cell) terkonsentrasi di tengah perkotaan

karena untuk melayani pemakai telepon selular

dengan jumlah besar, sedangkan sel-sel yang

berukuran besar (Macro Cell) lebih

terkonsentrasi di daerah pinggir kota untuk

melayani pemakai telepon selular yang lebih

sedikit. Sel yang besar memiliki diameter

sekitar 35 km (rekomendasi GSM) yang berarti

base station dalam sel itu mampu melayani

suatu area yang luas.

Sektorisasi Sel (Cell Sectorisation)

Sektorisasi sel dilakukan khusus untuk

sel-sel yang berukuran besar (Macro Cell),

tujuannya adalah agar BTS dalam sel itu

mampu mencakup (coverage) beberapa sektor

area karena sel makro diasumsikan sebagai

wilayah yang luas. Tujuan yang lain dari

sektorisasi sel untuk memudahkan

pengalokasian sel.

BTS

BTS

BTS BSC

Base Station Subsystem

Page 9: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

5

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Gambar 7. Sektorisasi Sel

Dalam gambar (7) terlihat sektorisasi

terhadap dua buah sel, sel yang pertama

disektorisasi menjadi 3 sektor dengan masing-

masing sektor mempunyai sudut 1200.

Sedangkan sel kedua disektorisasi menjadi 6

sektor, sehingga masing-masing sektornya

mempunyai sudut 600.

Pengalokasian Frekuensi Sel

Seperti telah dijelaskan pada bab

sebelumnya bahwa kelebihan dari komunikasi

selular adalah efisiensi dalam pemakaian

frekuensi, karena frekuensi yang sudah

dialokasikan untuk sebuah sel dapat dipakai

kembali (frequency reuse) untuk sel lain.

Tetapi pengalokasian frekuensi ini merupakan

suatu tahap yang rumit karena antara sel yang

berdekatan tidak boleh mempunyai frekuensi

yang sama untuk menghindari terjadinya

interferensi.

Sehingga dua tahapan sebelumnya yaitu

perencanaan sel (cell planning) dan sektorisasi

sel (cell sectorisation) dapat membantu dalam

proses pengalokasian frekuensi. Perencanaan

sel yang umum dilakukan adalah

menggunakan pola tujuh sel (seven cell

cluster), kemudian sel-sel tersebut nantinya

dapat dialokasikan sepasang frekuensi yaitu

frekuensi yang dikirim dari BTS ke pengguna

ponsel (frequency downlink) dan frekuensi

yang dikirim dari pengguna ponsel ke BTS

(frequency uplink).

Gambar 8. Pola 7 sel (Seven Cell Cluster)

Setiap sel untuk pola 7 sel ditandai dengan

nomor yang berbeda, berarti sel-sel tersebut

memiliki frekuensi yang berbeda pula.

Frekuensi untuk setiap sel dialokasikan secara

berpasangan yaitu frekuensi yang dikirim dari

BTS ke telepon selular (frequency downlink)

dan frekuensi yang dikirim dari telepon selular

ke BTS (frequency uplink).

HASIL PENELITIAN

Perencanaan BTS (Base Transceiver

Station) Di Kawasan Bogor Baru

Sebuah tower didirikan khusus untuk

perencanaan sebuah BTS (Base Transceiver

Station) terletak di kawasan perumahan Bogor

Baru kecamatan Bogor Utara, direncanakan

BTS tersebut nantinya melayani suatu area

yang luas (Macro Cell). Karena merupakan

tipe sel besar atau macro cell dan

direncanakan untuk melayani beberapa

kawasan atau wilayah maka sel tersebut

disektorisasi menjadi tiga sektor

Gambar di bawah ini menunjukkan

sektorisasi sel makro (macro cell) untuk BTS

yang direncanakan di perumahan Bogor Baru

Gambar 9. Sektorisasi sel untuk sel BTS

Bogor Baru

Cell Site

Cell Site 120 Degree Sector / Cells

60 Degree Sector / Cells

1

3

2

4

6

3

2

1

5

BTS Timur

1

3

2

Barat Daya

Barat Laut

Utara

2

4

2

7

6

1

5

3

2

7

6

4

3 7

1

55

1

7

2

1

2

6

7

4

3

2

3

1

3

Page 10: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

6

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Ketiga arah yang berbeda itu direncanakan

untuk melayani beberapa wilayah di

kotamadya Bogor yaitu :

Sektor 1 (Barat Daya) untuk diarahkan

ke tengah kota Bogor.

Sektor 2 (Barat Laut) untuk diarahkan

ke kawasan pemukiman penduduk

diantaranya perumahan Bantarjati dan

perumahan Indraprasta Warung Jambu

Bogor.

Sektor 3 (Timur) untuk diarahkan ke

kawasan terbuka meliputi jalan tol

Jagorawi arah Ciawi dan sebagian

perumahan Bogor Lakeside.

Sehingga dapat diasumsikan

bahwa BTS dalam sel itu memancarkan

sinyal untuk melayani tiga wilayah yang

berbeda, sektor 1(Barat Daya) melayani

daerah perkotaan atau wilayah urban,

sektor 2 (Barat Laut) melayani daerah

pemukiman penduduk di pinggir kota atau

wilayah suburban, dan sektor 3 (Timur)

melayani daerah terbuka atau open area.

Redaman Lintasan (Path Loss) Sinyal yang dipancarkan dari BTS ke sejumlah

tempat atau wilayah akan mengalami redaman

lintasan (Path Loss), sehingga seorang teknisi

telekomunikasi dari Jepang membagi redaman

lintasan yang dialami oleh sinyal tersebut ke

dalam suatu rumus berdasarkan tipikal

wilayahnya masing-masing. Rumus-rumus

redaman lintasan yang dialami oleh suatu

sinyal berdasarkan tipikal wilayah yang

dilaluinya adalah sebagai berikut:

Wilayah perkotaan (Urban Area).

Lp = 69,55 + 26,16 log fc – 13,82 log hb –

a(hm) + (44,9 – 6,66 log hb) . log R (dB)

Wilayah pinggir kota (Suburban Area).

Lps = Lp(Urban Area) – 4,78 (log fc)2 +

18,33 log fc – 40,94 (dB)

Wilayah terbuka (Open Area).

Lpo = Lp(Urban Area) – 4,78 (log fc)2 +

18,33 log fc – 40,98 (dB) Pada rumus redaman lintasan untuk

urban area terdapat a(hm) sebagai faktor

koreksi keberadaan pengguna ponsel untuk

tipe kota di bawah ini :

Kota sedang atau kecil (Medium Small

City) maka nilai koreksi a(hm) :

a(hm) = (1,1 log fc – 0,7 ).hm – (1,56 log

fc – 0,8)

Kota besar (Large City) maka nilai koreksi

a(hm) :

a(hm) = 3,2 (log 11,75. hm)2 – 4,97

Keterangan :

hb = h1

Ketinggian antena di tower (m).

hm = h2

Ketinggian antena ponsel atau mobile station

(m).

fc = f (downlink)

Frekuensi yang dipancarkan BTS (Mhz).

R = d

Jarak antara BTS dan pengguna telepon selular

(Km).

Alokasi Frekuensi Untuk BTS Bogor Baru

Sel yang akan ditempati BTS di

kawasan Bogor Baru merupakan sel yang

berukuran besar (Macro Cell), setelah

disektorisasi menjadi 3 sektor maka langkah

selanjutnya adalah mengalokasikan frekuensi

untuk setiap sektornya.

Gambar 10. Alokasi Frekuensi BTS Bogor

Baru

Pada gambar di atas terlihat setiap

sektor telah dialokasikan frekuensi yang

berbeda, sektor 1 (Barat Daya) dengan Ch.50,

sektor 2 (Barat Laut) dengan Ch.75 dan sektor

3 (Timur) dengan Ch.100.

Melalui tabel GSM Channels maka

dapat diketahui pasangan frekuensi yang

dialokasikan untuk setiap sektornya pada sel

itu.

Sektor 1 (Barat Daya) dengan Ch.50

berarti memiliki frekuensi uplink (900

Mhz) dan frekuensi downlink (945 Mhz).

Sektor 3 (Timur )

Sektor 1 (Barat Daya )

Sektor 2 (Barat Laut )

Ch.50

Ch.75

Ch.100

Page 11: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

7

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Sektor 2 (Barat Laut) dengan Ch.75 berarti

memiliki frekuensi uplink (905 Mhz) dan

frekuensi downlink (950 Mhz).

Sektor 3 (Barat Daya) dengan Ch.100

berarti memiliki frekuensi uplink (910

Mhz) dan frekuensi downlink (955 Mhz).

Untuk memancarkan atau

mengirimkan sinyal dari BTS ke pengguna

telepon selular, masing-masing sektor di BTS

tersebut menggunakan antena sektor (Flat

Panel Antenna).

Kalkulasi Redaman Lintasan

Untuk memperoleh seberapa besar

redaman lintasan untuk setiap wilayah yang

dilayani oleh BTS yang berlokasi di Bogor

Baru, perlu diketahui juga ketinggian antena

yang terpasang di tower. Karena BTS

direncanakan untuk melayani 3 wilayah

cakupan (coverage) maka antena sektor yang

diperlukan berjumlah 3 antena sektor dan

diasumsikan untuk BTS di Bogor Baru

tersebut ketiga antena dipasang pada

ketinggian yang sama

BTS Bogor Baru terletak di suatu

lokasi yang diasumsikan sebagai sel besar

(Macro Cell) dengan diameter sepanjang 35

Km, berarti setiap sektornya diharapkan

mampu menjangkau pengguna telepon selular dengan jarak sekitar 17,5 Km (radius sel).

Ketiga antena sektor dipasang pada ketinggian

yang sama (h1=70 m).

Gambar 11. Ilustrasi BTS Bogor Baru

Kalkulasi Redaman Lintasan Sektor 1

(Wilayah Urban)

Sektor 1 (Barat Daya) yang

diarahkan ke tengah kota Bogor atau wilayah

urban mempunyai alokasi pasangan frekuensi

uplink (900 Mhz) dan frekuensi downlink (945

Mhz). Data lain yang perlu diketahui adalah

sebagai berikut :

h1 = 70 m (tinggi antena di tower).

h2 = hm = 1,5 m (tinggi antena telepon

selular).

fc = 945 Mhz (frekuensi

downlink/frekuensi yang dipancarkan BTS

ke telepon selular) sesuai dengan alokasi

frekuensi untuk sektor 1.

d = R (jarak dari BTS ke pengguna telepon

selular dalam Km) saat perhitungan jarak

yang dipakai berturut-turut mulai dari

1,3,6,9,12,15, dan 17,5 Km.

Dari luas wilayahnya kota Bogor

dapat digolongkan sebagai kota sedang

sehingga faktor koreksi a(hm) didapat dengan

menggunakan rumus (4.4) yaitu :

a(hm) = (1,1 log fc – 0,7 ).hm – (1,56 log fc –

0,8)

Perhitungannya untuk faktor koreksi a(hm)

adalah sebagai berikut :

a(hm) = (1,1 log fc – 0,7 ).hm – (1,56 log fc

– 0,8)

= (1,1 log 945 – 0,7).1,5 – (1,56

log 945 – 0,8)

= 3,85 – 3,84

= 0,01 Perhitungan redaman lintasan untuk

wilayah urban dimulai dengan jarak 1 Km,

seperti dicontohkan :

Lp = 69,55 + 26,16 log fc – 13,82 log hb

– a(hm) + (44,9 – 6,66 log hb).log R

= 69,55 + 26,16 log 945 – 13,82 log 70

– 0,01 + (44,9 – 6,66 log 70).log 1

= 69,55 + 77,83 – 25,50 – 0,01

+ (32,61). 0

= 121,87 dB

Perhitungan tetap sama dilakukan

untuk jarak (d) lainnya yang telah ditentukan.

Kalkulasi Redaman Lintasan Sektor 2

(Wilayah Suburban)

Sektor 2 (Barat Laut) yang diarahkan

ke kawasan perumahan (wilayah suburban)

meliputi perumahan Bantarjati dan perumahan

Indraprasta Warung Jambu mempunyai

alokasi pasangan frekuensi uplink (905 Mhz)

dan frekuensi downlink (950 Mhz). Data lain

sama dengan sektor 1 kecuali untuk frekuensi

downlink :

h1 = 70 m (tinggi antena di tower).

BTS Bogor Baru

Antena Sektor

Pengguna Ponsel (MS)

h1 (m)

h2 (m)

R=d= Jarak (Km)

Page 12: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

8

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

h2 = hm = 1,5 m (tinggi antena telepon

selular).

fc = 950 Mhz (frekuensi

downlink/frekuensi yang dipancarkan BTS

ke telepon selular) sesuai dengan alokasi

frekuensi untuk sektor 2.

d = R (jarak dari BTS ke pengguna telepon

selular dalam Km) saat perhitungan jarak

yang dipakai berturut-turut mulai dari

1,3,6,9,12,15, dan 17,5 Km.

Perhitungan redaman lintasan untuk

wilayah suburban menggunakan rumus Lps =

Lp (Urban Area) – 4,78 (log fc)2 + 18,33 log fc

– 40,94 (dB), . Perhitungannya dimulai

dengan jarak 1 Km, seperti yang tertulis di

bawah ini :

Lps = Lp (Urban Area) – 4,78 (log fc)2

+ 18,33 log fc – 40,94

= Lp (1 Km) – 4,78 (log 950)2

+ 18,33 log 950 – 40,94

= Lp (1Km) – 42,38 + 13,64

= Lp (1Km) – 56,02

= 121,87 – 56,02 = 65,85 dB

Perhitungan tetap sama dilakukan

untuk jarak (d) lainnya yang telah ditentukan.

Kalkulasi Redaman Lintasan Sektor 3

(Wilayah Terbuka)

Sektor 3 (Timur) yang diarahkan ke

kawasan terbuka meliputi jalan tol Jagorawi

arah Ciawi dan sebagian kawasan perumahan

Bogor Lakeside mempunyai alokasi pasangan

frekuensi uplink (910 Mhz) dan frekuensi

downlink (955 Mhz). Data lain sama dengan

sektor 1 maupun sektor 2 kecuali untuk

frekuensi downlink :

h1 = 70 m (tinggi antena di tower).

h2 = hm = 1,5 m (tinggi antena telepon

selular).

fc = 955 Mhz (frekuensi

downlink/frekuensi yang dipancarkan BTS

ke telepon selular) sesuai dengan alokasi

frekuensi untuk sektor 3.

d = R (jarak dari BTS ke pengguna telepon

selular dalam Km) saat perhitungan jarak

yang dipakai berturut-turut mulai dari

1,3,6,9,12,15, dan 17,5 Km.

Perhitungan redaman lintasan untuk

wilayah terbuka (Open Area) menggunakan

rumus Lpo = Lp(Urban Area) – 4,78 (log fc)2

+ 18,33 log fc – 40,98 (dB), Perhitungannya

dimulai dengan jarak 1 Km, seperti yang

tertulis di bawah ini :

Lpo = Lp(Urban Area) – 4,78 (log fc)2

+ 18,33 log fc – 40,98

= Lp (1Km) – 4,78 (log 955)2

+ 18,33 log 955 – 40,98

= Lp (1Km) – 42,44 + 13,64

= Lp (1Km) – 56,09

= 121,87 – 56,09

= 65,78 dB

Perhitungan tetap sama dilakukan untuk jarak

(d) lainnya yang telah ditentukan.

Kuat Sinyal Yang Diterima (Received

Signal Level)

Sinyal yang dipancarkan dari BTS

(Base Transceiver Station) melalui antena

memiliki daya pancar (Transceiver Output

Power). BTS yang berada di Bogor Baru

memiliki parameter pemancar untuk semua

sektor sebagai berikut :

PTRX = daya keluaran (TRX power output)

= 35 Watt (45,44 dBm).

Gain antena = 12 dB

Redaman saluran (Base Feeder Loss) = 3

dB

Dari parameter tersebut kekuatan

sinyal yang dapat diterima pengguna telepon

selular atau RSL (Received Signal Level)

diperoleh melalui persamaan :

d = do.10 (EIRP – Lo – RSL) / 10. Dimana :

do = 4.h1.h2 / Keterangan :

RSL = Kuat sinyal yang diterima telepon

selular (dBm).

do = Titik Fresnel Zone (m).

d = Jarak antara BTS dan pengguna

telepon selular (Km).

h1 = Ketinggian antena di tower (m).

h2 = Ketinggian antena telepon selular

(m).

Lo = Redaman Lintasan (dB).

= 4 (konstanta propagasi).

Kuat Sinyal Di Wilayah Urban (Sektor 1)

Untuk mengetahui seberapa besar

sinyal yang dapat diterima telepon selular di

pusat kota Bogor (wilayah urban) maka ada

beberapa parameter lain yang perlu

diperhatikan antara lain :

h1 = 70 m (ketinggian antena di BTS).

Page 13: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

9

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

h2 = 1,5 m (Ketinggian antena telepon

selular).

Lo = Lp atau Redaman Lintasan wilayah

urban dari tabel (4.1).

= 4 (konstanta propagasi).

f = fc = 945 Mhz (frekuensi

downlink/frekuensi yang dipancarkan BTS

ke telepon selular) sesuai dengan alokasi

frekuensi untuk sektor 1.

Panjang gelombang () dapat

diperoleh melalui persamaan = C/f (m) maka

panjang gelombang untuk frekuensi downlink

(945 Mhz) adalah :

= C/f

= 3.108 / 945.10

6

= 0,317 m

Sehingga didapatkan titik fresnel zone (do) :

Do = 4.h1.h2 /

= 4.70.1,5 / 0,317

= 1324,92 m

Parameter pemancar untuk BTS Bogor

Baru diketahui :

PTRX = daya keluaran (TRX power

output) = 35 Watt (45,44 dBm).

Gain antena = 12 dB

Redaman saluran (Feeder Loss) = 3

dB

Diperoleh besaran EIRP :

EIRP = PTRX + Gain Ant – L Feeder Loss

= 45,44 + 12 – 3

= 54,44 dBm Kuat sinyal (RSL) yang diterima

telepon selular pada jarak-jarak tertentu di

wilayah jangkauan sektor 1 (wilayah urban)

dapat diperoleh melalui persamaan

d = do.10 (EIRP – Lo – RSL) / 10.

Atau : EIRP – Lo – RSL = d. / do

Diketahui :

EIRP = 54,44 dBm (berlaku untuk semua

sektor).

do = 1324,92 m

= 4 (konstanta propagasi).

Lo = Lp = Redaman lintasan wilayah urban

tabel

d = jarak dari BTS ke pengguna telepon

selular saat perhitungan jarak yang dipakai

berturut-turut mulai dari 1,3,6,9,12,15, dan

17,5 Km.

Sehingga kuat sinyal RSL (Received

Signal Level) yang diterima pada jarak 1 Km

di pusat kota Bogor :

EIRP – Lo – RSL = d. / do Lo = Lp

(redaman lintasan wilayah urban)

EIRP – Lp –RSL = 1.4 / 1324,92

RSL = 54,44 – 121,87 – (1.4 / 1324,92)

RSL (1km) = - 67,43 dBm

Perhitungan tetap sama dilakukan untuk jarak

(d) lainnya yang telah ditentukan.

Kuat Sinyal Di Wilayah Suburban (Sektor

2)

Untuk mengetahui seberapa besar

sinyal yang dapat diterima telepon selular

dalam jangkauan sektor 2 yang meliputi

kawasan perumahan Bantarjati dan Indraprasta

Warung Jambu Bogor. Maka parameter yang

digunakan dalam perhitungan adalah sama

dengan sebelumnya hanya frekuensinya saja

yang berbeda, karena diketahui BTS disektor 2

memancarkan frekuensi downlink (950 Mhz).

Dengan frekuensi downlink (950Mhz) maka

panjang gelombangnya () :

= C/f

= 3.108 / 950.10

6 = 0,315 m

Didapatkan titik fresnel zone (do) :

do = 4.h1.h2 /

= 4.70.1,5 / 0,315

= 1333,33 m

Bila diketahui : EIRP = 54,44 dBm (berlaku

untuk semua sektor).

do = 1333,33 m

= 4 (konstanta propagasi).

Lo = Lps = Redaman lintasan wilayah

suburban

Kuat sinyal (RSL) yang diterima

telepon selular pada jarak-jarak tertentu di

wilayah jangkauan sektor 2 (wilayah

suburban) dapat diperoleh melalui persamaan :

d = do.10 (EIRP – Lo – RSL) / 10.

Atau : EIRP – Lo – RSL = d. / do

Sehingga kuat sinyal RSL (Received

Signal Level) yang diterima pada jarak 1 Km

untuk kawasan perumahan Bantarjati dan

Indraprasta Warung Jambu Bogor :

EIRP – Lo – RSL = d. / do , Lo = Lps

(redaman lintasan wilayah suburban)

EIRP – Lps –RSL = 1.4 / 1333,33

Page 14: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

10

1) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

RSL = 54,44 – 65,85 – (1.4 / 1333,33)

RSL (1km) = - 11,41 dBm

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis perhitungan kuat sinyal

yang diterima atau RSL (Received Signal

Level) dari perencanaan BTS (Base

Transceiver Station) di kawasan Bogor Baru

dapat diperoleh beberapa kesimpulan antara

lain :

1. Sinyal dari sektor 1 (Barat Daya) yang

diarahkan ke tengah kota Bogor (wilayah

urban) melemah pada jarak 12 Kilometer

(nilai RSL adalah –102,65 dBm), karena

batas sensitivitas yang direkomendasikan

adalah sebesar –102 dBm sehingga

diperlukan BTS lain untuk melayani

pengguna telepon selular setelah jarak 12

Kilometer dari BTS Bogor Baru arah

Barat Daya.

2. Sinyal dari Sektor 2 (Barat Laut) yang

diarahkan ke kawasan perumahan

(wilayah suburban) meliputi perumahan

Bantarjati dan perumahan Indraprasta

Warung Jambu dan sinyal dari Sektor 3

(Timur) yang diarahkan ke kawasan

terbuka meliputi jalan tol Jagorawi arah

Ciawi dan sebagian kawasan perumahan

Bogor Lakeside, pada jarak 17,5

Kilometer masih baik atau kuat masing-

masing sebesar –51,99 dBm dan –51,92

dBm. Sehingga pada jarak tersebut tidak

diperlukan BTS lain untuk melayani

pengguna telepon selular.

3. Solusi lain dalam merencanakan BTS di

suatu lokasi adalah dengan mengetahui

kuat sinyal terendah atau buruk (di bawah

batas sensitivitas) dari sinyal yang

dipancarkan BTS lainnya. DAFTAR PUSTAKA

Sunomo. 2005. Sistem Komunikasi Nirkabel.

Gramedia.

D.M. Balston. 1996. Radio Cellular Network,

Artech house Inc,.

Modul, Introduction To Digital Cellular,

Motorola. 1996

Modul, Base Station Subsystem (BSS),

Motorola. 1996

Modul, Mobile Switching Subsystem (MSS),

Motorola. 1996

Modul, Base Station, Siemens. 2000.

Page 15: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

11 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

TTRRAANNSSIISSII DDAARRII TTVV AANNAALLOOGG KKEE TTVV DDIIGGIITTAALL DDII IINNDDOONNEESSIIAA

DDAANN DDAAMMPPAAKKNNYYAA BBAAGGII MMAASSYYAARRAAKKAATT

OOlleehh ::

HHiimmaawwaann PPrraasseettyyoo11)) ddaann AAnntthhoonnii CChhaannddrraa SSSS22))

AABBSSTTRRAACCTT

Essentially, digital TV means that broadcasters can transmit high-quality pictures and sounds which are far superior to what is

available today on the analog television system. This technology is spreading across the globe and it is imperative that Indonesia

will keep pace with this as manufacturers abandon production of old-style televisions. In any case, consumers have been

demanding better quality for many years and digital television will be a major step in providing this service. Also, overseas

television programs and films are all being produced in high-quality digital format and this means that we need to upgrade the

television system to be able to watch them. The switch to digital television makes no difference to the free to air system we are

currently enjoy. All television stations will still broadcast their programs into the homes of all consumers who are d igitally

connected. The change to digital also opens up the broadcasting range over which programs can be transmitted. This means that

there will be many more channels available for you to choose from, and in fact most television stations are now broadcasting over

an extra two or three channels.The old system of analogue technology will become redundant at the end of 2013, but we do not

have to wait until then to make the change. We can purchase new digital televisions and take advantage of the free to air

broadcasts immediately. The changeover period between 2010 and 2013 is simply the timeframe chosen by the government to give people time to make the switch without undue budgetary concerns that an immediate switch would generate.

Keywords : Quality of Work life, Job Performance, job satisfaction and commitment

PENDAHULUAN

Era televisi analog pelan-pelan

tergeser era televisi digital. Dengan

pemancaran multimedia bandwith lebar,

definisi perangkat hiburan rumah tangga akan

berubah secara drastis. Setelah 50 tahun

sistem transmisi televisi bertahan

menggunakan standar analog, di era digital

ini hal tersebut, inilai sudah ketinggalan

zaman. Memang di tahun-tahun terakhir,

mutu pemancaran televisi analog sudah

meningkat pesat. Apalagi dengan

memanfaatkan saluran kabel atau satelit yang

membuat gambar di layar televisi nampak

lebih jernih. Akan tetapi, sejak tahun 1998

lalu para pengusaha pemancar televisi

menyadari ada kendala yang tidak dapat

ditembus, untuk terus meningkatkan mutu

gambar siaran televisi jika tetap

menggunakan standar analog.

Ketika itulah dicanangkan

perpindahan teknologi dari analog ke digital.

Akan tetapi, perpindahannya tentu saja

tidak bisa dilakukan secara revolusioner,

sebab masih terdapat ratusan juta pesawat

televisi analog yang pada prinsipnya tidak

dapat menangkap siaran digital. Untuk itu,

diperlukan masa transisi dari TV Analog ke

Ke TV Digital. Hal ini sekarang dialami oleh

Indonesia. Pemerintah Indonesia akan

menerapkan siaran TV Digital. Kita tahu, di

Indonesia kebanyakan masyarakatnya

masih menggunakan TV Analog dan

untuk itu jika masyarakat ingin melihat

tayangan TV Digital harus membeli dekoder

yang harganya mahal. Oleh karena itu, di

indonesia pun harus diberlakukan masa

transisi dari TV Analog ke TV Digital.

Berkenaan dengan masalah tersebut di atas,

maka kita perlu mengetahui tentang beberapa

hal, antara lain bagaimana proses transisi yang

akan dilakukan, bagaimana regulasi

pemerintah tentang pengkanalan frekuensi digital, perangkat apa saja yang diperlukan

Page 16: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

12 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

untuk proses transisi serta apa saja dampak

dari transisi dan penyiaran TV Digital bagi

masyarakat Indonesia. TV Digital di sini

bukan berarti pesawat TV yang digital,

melainkan lebih kepada sinyal yang

dikirimkan adalah sinyal digital atau

mungkin yang lebih tepat adalah siaran

digital.

SEJARAH TV DIGITAL

Sejarah TV Digital dimulai di

Jerman pada tahun 1988. Saat itu,

masyarakat terutama pars pengusaha pemancar

televisi menyadari ada kendala yang tidak

dapat ditembus, untuk terus meningkatkan

mutu gambar siaran televisi jika tetap

menggunakan standar analog. Ketika

itulah dicanangkan perpindahan teknologi

dari analog ke digital. Akan tetapi,

perpindahannya tentu saja tidak bias dilakukan

secara revolusioner, sebab masih terdapat ratusan

juta

pesawat televisi analog yang pada

prinsipnya tidak dapat menangkap siaran

digital. Di sisi lainnya, terdapat desakan

kuat untuk segera memanfaatkan sistem

pemancaran digital, yang kualitasnya jauh

lebih unggul. Karena itulah CeBBIT, suatu

teknologi informatika dan telekomunikasi

terbesar di dunia menawarkan TV Digital

dengan dekodernya untuk menangkap siaran

digital.

Di Jerman, kompromi teknologi

penyiaran digital inilah yang akan

dimanfaatkan, mengisi celah antara sistem

pemancaran digital dan penangkapan analog.

Pertimbangannya, jika tidak dimulai

sekarang, dengan kompromi semacam itu

maka banyak yang akan ketinggalan

teknologi. Karena itu di

Jerman awalnya akan diterapkan sistem

pemancaran sistem digital melalui

satelit dan system digital melalui kabel. Juga

untuk menguji coba siaran digital semacam

itu, Jerman melakukannnya secara bertahap

yang dimulai di daerah Berlin dan Sekitarnya.

STANDAR TV DIGITAL

Siaran TV Digital adalah siaran TV

yang dipancarkan dengan sistem digital.

Secara teknik pita spektrum frekuensi radio

yang digunakan untuk televisi analog dapat

digunakan untuk penyiaran televise digital

sehingga tidak perlu ada perubahan pita

alokasi baik VHF(Very High Frequency)

maupun UHF (Ultra High Frequency)

Sedangkan lebar pita frekuensi yang

digunakan untuk analog dan digital berbanding

1:6 artinya bila pada teknologi analog

memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu

kanal transmisi, maka pada teknologi

digital dengan lebar pita frekuensi yang

sama dengan teknik multiplek dapat

digunakan untuk memancarkan sebanyak 6

hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan

program yang berbeda tentunya. Frekuensi

TV Digital terrestrial sama dengan frekuensi

TV Analog terrestrial yang ada dewasa ini,

yaitu kanal VHF dan UHF.

Menarik untuk disimak bahwa pada

alokasi frekuensi tersebut 170 Mhz untuk

Up link dan 230 Mhz untuk Down link 230

Mhz serta 470 Mhz untuk Up link dan Down

link 890 MHz sebetulnya alokasi frekuensi

yang telah diberlakukan ITU (International

Telecommunication Union) untuk Region 3

(Asia Pasifik) tidak eksklusif untuk penyiaran,

melainkan untuk Fixed, untuk alat

komunikasi yang tidak bergerak seperti

telepon rumah. Sedangkan Mobile adalah

untuk alat komunikasi yang bergerak

seperti handphone dan Broadcasting adalah

untuk penyiaran Televisi.

Teknologi digital efisien dalam

pemanfaatan spektrum.Ada satu

penyelenggara televise digital meminta

spektrum dalam jumlah yang cukup besar

artinya tidak cukup hanya 1 (satu) kanal

carrier melainkan lebih. Hal ini disebabkan

dalam penyelenggaraannya nanti

penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai

operator penyelenggara jaringan yaitu untuk

mentransfer program dari stasiun-stasiun

televisi lain yang ada di dunia menjadi satu

paket layanan sebagaimana

penyelenggaraan televisi kabel

berlangganan yang ada saat ini.

Page 17: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

13 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Meningkatnya penyelenggaraan televisi di

masa depan dapat diantisipasi dengan suatu

terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum

frekuensi, misalkan penyelenggara televisi

digital hanya berfungsi sebagai operator

penyelenggara jaringan televisi digital,

sedangkan programnya dapat

diselenggarakan oleh operator yang khusus

menyelenggarakan jasa program 8 televisi

digital.

Dari aspek regulasi akan terdapat ijin

penyelenggara jaringan dan ijin

penyelenggara jasa sehingga dapat

menampung sekian banyak perusahaan

baru yang akan bergerak dibidang

penyelenggaraan televisi digital. Dengan

demikian akan dapat dihindari adanya

monopoli penyelenggaraan televisi digital di

Indonesia.

Dalam paruh dekade terakhir,

sejumlah standar TV Digital untuk siaran

terrestrial mencuat dari sentra-sentra

kekuatan teknologi modern. Secara

kronologis menurut kemunculannya,

standar-standar tersebut adalah sebagai

berikut :

Advanced Television System

Committee (ATSC) untuk AS

Digital Video Broadcasting-

Terrestrial (DVB-T) untuk Eropa

Digital Multimedia Broadcasting-

Terrestrial (DMB-T) untuk Cina

Terrestrial-Digital Multimedia

Broadcasting (T-DMB) untuk Korea

Integrated Services Digital

Broadcasting-Terrestrial (ISDB-T)

untuk Jepang

Sistem ATSC mengirimkan sinyal TV

Digital dengan teknik modulasi amplitudo

digital yang dipadu dengan pemfilteran VSB

untuk membatasi bandwidth. ATSC dipandang

lebih sesuai untuk penerima TV yang tidak

bergerak dan sejak semula memang

dirancang untuk mampu menghantarkan

sinyal HDTV. Namun, DVB-T dan ISDB-T

yang berbasis teknik OFDM (orthogonal

frequency division multiplexing) yang

dikombinasikan dengan interleaving

memiliki kelebihan dalam kemampuannya

untuk menjangkau pelanggan TV yang

bergerak, bahkan yang berada di atas mobil

berkecepatan tinggi. Teknik OFDM membagi

aliran informasi TV Digital yang berlaju

tinggi ke dalam sejumlah sub-aliran dengan

laju rendah yang masing-masing akan

memodulasi gelombang pembawa yang

saling orthogonal. Teknik ini mampu

memberikan imunitas terhadap efek lintasan

jamak.

Sedangkan interleaving-pengubahan urutan

simbol-simbol yang ditransmisikan untuk

kemudian ditata kembali pada penerima-

akan memberikan kekebalan terhadap

gangguan kanal yang berupa fading

maupun derau impuls. Dipadu dengan dua

lapis teknik pengodean untuk koreksi sinyal,

maka system DVB-T memiliki ketahanan

tinggi terhadap berbagai gangguan akibat

kondisi kanal yang buruk dengan adanya

derau, lintasan jamak, dan variasi daya terima

karena fading. DVB-T juga dapat

diimplementasikan dalam mode SFN (single

frequency network) di mana suatu operator

dapat memasang beberapa pemancar dengan

frekuensi yang sama tersebar pada suatu area

dengan tujuan untuk memperluas dan

memperbaiki kualitas cakupan tanpa perlu

menambah frekuensi.

Pada 2004, badan standar Eropa (ETSI)

merilis standar bare sebagai pengembangan

DVB-T, yaitu DVB-H (H = handheld) yang

diperuntukkan

bagi pelanggan bergerak dengan pesawat

penerima bertenaga baterai seperti PDA atau

handphone. Penggunaan tenaga baterai

secara hemat untuk penerimaan sinyal TV

dalam waktu yang lama dimungkinkan oleh

pengiriman sinyal -secara tak kontinu. Sinyal TV

digital dibagi-bagi ke dalam sejumlah blok

yang masing-masing dikirimkan berurutan

namun dipisahkan oleh interval waktu

kosong sedemikian sehingga terminal

penerima dapat menjadi non-aktif selama

waktu jeda ini.

Pada sistem ISDB-T digunakan

BST-OFDM (Band Segmented

Transmission-OFDM) sebagai sistem

transmisi. Satu kanal TV selebar 6 MHz

dibagi ke dalam 13 segmen yang masing-

Page 18: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

14 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

masing dimodulasi secara OFDM.

Sedangkan sistem T-DMB yang

dikembangkan di Korea merupakan

modifikasi aplikasi sistem radio Digital

Audio Broadcasting (DAB) pada band VHF.

DAB dipilih karena sudah teruji

keandalannya, efisien dalam penggunaan

frekuensi, dan memiliki laju bit yang cukup

untuk siaran TV Digital. Satu kanal VHF (di

Korea selebar 6 MHz) dibagi ke dalam 3

blok, masing-masing bisa digunakan untuk

satu programsiaran TV mobile DMB.Untuk

siaran terrestrial, standar yang dirilis paling

akhir adalah DMB-T yang dikembangkan

oleh Tsinghua University China yang

merupakan modifikasi dari DVB-T.Seperti

halnya DVB-T, DMB-T menerapkan dua

lapis pengkodean dan dua lapisan

interleaving untuk mendapatkan ketahanan

terhadap derau, interferensi, dan perubahan

kondisi lintasan radio terhadap. waktu.

Keunggulan DMB-T disebabkan oleh sistem

OFDM yang dilengkapi sinkronisasi pada .

domain waktu (TDS-OFDM). Sinyal

sinkronisasi dikirim secara terpisah dari

sinyal TV dengan menggunakan teknologi

spread spectrum sehingga memberikan

ketahanan lebih tinggi bagi sinyal sinkronisasi

terhadap derau dan interferensi sehingga

proses deteksi OFDM yang membawa sinyal

TV menjadi lebih baik pula.

Dari hasil uji coba siaran digital

TV, teknologi DVB-T mampu

memultipleks beberapa program sekaligus.

Enam program siaran dapat dimasukkan

sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar

pita 8 M

Hz, dengan kualitas cukup baik. Di

samping itu, penambahan varian DVB-H

mampu menyediakan tambahan sampai

enam program siaran lagi, khususnya

untuk penerimaan bergerak atau mobile.

Hal ini sangat memungkinkan bagi

penambahan siaran-siaran TV bare. Sistem

penyiaran TV Digital adalah penggunaan

aplikasi teknologi digital pada sistem

penyiaran TV yang dikembangkan pada

pertengahan tahun 90-an dan diujicobakan

pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian

sistem digital ini umumnya dilakukan siaran

TV secara Simulcast atau

siaran bersama dengan siaran analog

sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba

sistem tersebut sampai mendapatkan hasil

penerapan siaran TV. Berikut di bawah ini

adalah gambar Konfigurasi Pemancar dan

PenerimaTV Digital:

Gambar 1. Konfigurasi Penyiaran TV Digital

a. Broadcast Center adalah merupakan

Pemancar dari TV Digital yang

merupakan operator TV Digital,

operator TV Digital memproduksi

program, mengedit, merekam dan

menyimpan data. Pengiriman data dengan

menggunakan Satelit yang digunakan oleh

TV berlangganan. Stasiun Penerima

menerima data dari satelit yang

ditransmisikan oleh Operator TV Digital.

b. Stasiun TV memerlukan perangkat set

top box untuk menerima siaran

digital. Dalam set-top box terjadi

peristiwa Error Correction Code di mana

transmisi yang sering error akan dikoreksi

kembali sehingga tampilan di TV tetap baik,

dan juga terjadi proses pengompresan

video oleh MPEG 4 (Move Picture Expert

Group 4) dan juga untuk proses

pengkodean sinyal.

Page 19: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

15 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Gambar 2. Set-Top Box

KUALITAS PENYIARAN TV DIGITAL

Terdapat dua aspek yang berbeda dan

memerlukan kompromi dalam hal ini. Aspek

yang pertama, teknologi TV Digital

memungkinkan pengiriman gambar dengan

akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi

memerlukan tersedianya kanal dengan laju

sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Aspek

yang kedua, sistem TV digital juga

diharapkan mampu menghasilkan

penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan

tanpa efek bayangan atau gambar ganda,

walaupun pesawat penerima berada dalam

keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Perbedaan antara TV Analog dengan

TV Digital adalah sebagai berikut:

TV Digital :

Ketahanan : Tahan Noise

Penggunaan Bandwith : Lebih Hemat

Saluran Siaran : Banyak

Kerapatan gambar : Tinggi

Penggunaan Infrastruktur : Lebih efisien

TV Analog :

Ketahanan : Tidak Tahan Noise

Penggunaan Bandwith : Boros (I bandwith >

Saluran)

Saluran Siaran : Satu

Kerapatan gambar : Rendah

Penggunaan Infrastruktur : Tidak efisien

AWAL TRANSISI KE TV DIGITAL

Pesawat TV analog tidak akan

bisa menerima sinyal digital, sehingga

diperlukan pesawat TV. digital yang barn

agar TV dapat menggunakan alat

tambahan barn yang berfungsi merubah

sinyal digital menjadi analog. Perangkat

tambahan tersebut disebut dengan decoder

atau set top box (STB). Proses perpindahan

dari teknologi analog ke teknologi digital

akan membutuhkan sejumlah penggantian

perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya

ataupun dari sisi penerima siaran. Pada saat

pemerintah memulai siaran digital yang

berbasis terrestrial perlu

dilakukan proses transisi migrasi dengan

meminimalkan resiko kerugian khusus

yang dihadapi baik oleh operator TV

(Broadcasters) maupun masyarakat. Resiko

kerugian khusus yang dimaksud adalah

informasi program ataupun perangkat

tambahan yang harus dipasang. Bila

perubahan diputuskan untuk dilakukan maka

perlu dilaksanakan melalui masa `Simulcast',

yaitu masa dimana sebelum masyarakat

mampu membeli pesawat penerima digital

dan pesawat penerima analog yang

dimilikinya harus tetap dapat dipakai

menerima siaran analog dari pemancar TV

yang menyiarkan siaran TV Digital.

Seperti diketahui, teknologi analog

tidak dapat mengimbangi permintaan

industri penyiaran dalam hal penyaluran

program siaran yang terus bertambah karena

terbatasnya jumlah kanal frekuensi yang tersedia.

Selain itu, penggelaran infrastruktur penyiaran

analog pun tidak efisien karena belum adanya

konvergensi. Kondisi saat ini di penyiaran

analog adalah masing-masing lembaga

penyiaran memiliki infrastruktur

penyiarannya sendiri - sendiri seperti

menara pemancar, antena, dan sebagainya.

Akibatnya adalah biaya pemeliharaan yang

relatif mahal, pemakaian daya listrik yang

besar, serta pemanfaatan lahan yang lebih

boros. Di sisi penerimaan siaran pun akan

terjadi masalah karena masyarakat mendapat

kualitas penerimaan siaran yang tidak merata

meski berada dalam wilayah layanan yang

sama.Itulah yang menjadi alasan mengapa

diperlukan masa transisi. Masa transisi juga

diperlukan untuk melindungi puluhan

juta pemirsa (masyarakat) yang telah

memiliki pesawat penerima TV analog

untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke

teknologi TV Digital dengan tanpa terputus

layanan siaran yang ada selama ini. Selain

juga melindungi industri dan investasi

operator TV analog yang telah ada, dengan

memberi kesempatan prioritas bagi operator

Page 20: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

16 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

TV eksisting. Keuntungan memberikan

prioritas kepada operator TV eksisting

adalah mereka dapat memanfaatkan

infrastruktur yang telah dibangun, seperti

studio, tower, bangunan, SDM dan lain

sebagainya. Selain itu karena infrastruktur

TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal

dibandingkan dengan infrastruktur TV

analog, maka efisiensi dan penggunaan

kembali fasilitas dan infrastruktur yang telah

dibangun menjadi sangat penting.Selain itu

juga mengapa harus ada masa transisi karena

agar masyarakat tidak terlalu kaget jika

langsung menyiarkan tv digital.

ALASAN TRANSISI KE TV DIGITAL

Seperti diketahui, teknologi analog

tidak dapat mengimbangi permintaan

industri penyiaran dalam hal penyaluran

program siaran yang terus bertambah karena

terbatasnya jumlah kanal frekuensi yang tersedia.

Selain itu, penggelaran infrastruktur penyiaran

analog pun tidak efisien karena belum adanya

konvergensi. Kondisi saat ini di penyiaran

analog adalah masing-masing lembaga

penyiaran memiliki infrastruktur

penyiarannya sendiri - sendiri seperti

menara pemancar, antena, dan sebagainya.

Akibatnya adalah biaya pemeliharaan

yang relatif mahal, pemakaian daya listrik yang

besar, serta pemanfaatan lahan yang lebih

boros. Di sisi penerimaan siaran pun akan

terjadi masalah karena masyarakat mendapat

kualitas penerimaan siaran yang tidak merata

meski berada dalam wilayah layanan yang

sama.Itulah yang menjadi alasan mengapa

diperlukan masa transisi. Masa transisi juga

diperlukan untuk melindungi puluhan

juta pemirsa (masyarakat) yang telah

memiliki pesawat penerima TV analog

untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke

teknologi TV Digital dengan tanpa terputus

layanan siaran yang ada selama ini.

Selain juga melindungi industri dan

investasi operator TV analog yang telah ada,

dengan memberi kesempatan prioritas bagi

operator TV eksisting. Keuntungan

memberikan prioritas kepada operator TV

eksisting adalah mereka dapat

memanfaatkan infrastruktur yang telah

dibangun, seperti studio, tower, bangunan,

SDM dan lain sebagainya. Selain itu karena

infrastruktur TV digital terrestrial relatif

jauh lebih mahal dibandingkan dengan

infrastruktur TV analog, maka efisiensi dan

penggunaan kembali fasilitas dan

infrastrukturyang telah dibangun menjadi

sangat penting.Selain itu juga mengapa

harus ada masa transisi karena agar

masyarakat tidak terlalu kaget jika langsung

menyiarakan tv digital.

PROSES TRANSISI KE TV DIGITAL

Migrasi analog ke digital adalah

masa transisi sebelum tibanya masa fully

digital. Proses migrasi yang mulus menuju

era TV Digital melibatkan beberapa pihak. Di

sisi operator, selain dipasang pemancar digital,

operator sebaiknya tetap mengoperasikan siaran

TV analog-nya hingga beberapa waktu

(tahun) ke depan untuk melayani pemirsa

yang belum memiliki penerima digital.

Sementara di sisi industri, produksi

penerima TV Analog harus segera

dihentikan agar yang beredar di toko adalah

yang sudah digital. Adapun untuk pemirsa

yang ingin menikmati TV Digital, tapi

belum mau membeli TV baru (digital),

hares disediakan konverter digital ke analog

yang disebut set-top box (STB) hingga

beberapa waktu (tahun) ke depan. Sementara

di sisi pemirsa, mereka yang mampu dan

sudah masanya mengganti TV disarankan

untuk membeli TV dengan tuner digital.

Yang belum mau mengganti disarankan

membeli STB. Yang belum mau keduanya

tetap bisa menikmati siaran TV Analog

seperti biasa hingga waktu migrasi berakhir,

yang dijadwalkan pada tahun 2018. Di sisi

pemerintah sebagai regulator, dalam hal ini

Departemen Komunikasi dan Informatika,

diharapkan menyiapkan semua instrumen

regulasi terkait alokasi kanal, aturan layanan,

aturan konten, dan sejenisnya. Sementara

Departemen Perindustrian diharapkan telah

menjadwalkan kapan pabrik hares berhenti

memproduksi TV Analog, kapan

memproduksi TV Digital dan STB, dan

Page 21: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

17 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

seterusnya. Sementara Departemen

Perdagangan mengupayakan bagaimana cara

agar barang-barang itu diproduksi di dalam

negeri, misalnya menjamin impor chip dan

material yang diperlukan dan membantu

pengusaha untuk mendapat lisensi produksi

TV digital. Bila keempat pihak di atas

berjalan serempak, ke depan, proses

migrasi menuju era TV Digital akan berjalan

dengan mulus.

KUALITAS PENYIARAN TV DIGITAL

Terdapat dua aspek yang berbeda dan

memerlukan kompromi dalam hal ini. Aspek

yang pertama, teknologi TV Digital

memungkinkan pengiriman gambar dengan

akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi

memerlukan tersedianya kanal dengan laju

sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Aspek

yang kedua, sistem TV digital juga

diharapkan mampu menghasilkan

penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan

tanpa efek bayangan atau gambar ganda,

walaupun pesawat penerima berada dalam

keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

PERSPEKTIF REGULASI TV DIGITAL

Pada era digital, di mana kapasitas kanal

digambarkan dalam satuan bit per

second (bps), menarik untuk disimak kaitannya

dengan band frekuensi dalam

satuan Hertz (Hz). Relasi yang umum di

antara keduanya adalah bahwa BW (Hz)

= 2 BW (bps). Kanal untuk TV Analog

saat ini adalah 6 MHz per stasiun

pemancar. Berarti secara teoretis bisa

tersedia kanal digital dengan kapasitas 12

Mbps. Bila standar AV digital yang akan

digunakan nanti adalah MPEG4 yang satu

streaming video memiliki bit rate 1,8 Mbps,

satu kanal TV Analog bisa membawa 6

kanal digital. Artinya, bila izin operator

adalah izin alokasi kanal seperti analog

sekarang, satu operator bisa siaran 6

program secara bersamaan pada satu

frekuensi carrier. Memang berbeda dengan

Wimax yang dalam fungsi layanannya

mempunyai banyak kompetitor, pada TV

Digital, sepanjang content-nya adalah

siaran TV seperti biasa, migrasi dari analog

ke digital adalah merupakan proses

kemajuan zaman yang berjalan secara alamiah.

Teknologi barn yang lahir dari

adanya tuntutan kualitas hidup yang makin

tinggi pasti akan membawa perubahan gaya

hidup dan masalah sosial yang barn pula.

Untuk mewujudkan hal itu maka perlu

dipersiapkan hal-hal berikut seperti yang

tercantum pada halaman berikutnya :

a. Kesiapan regulasi di bidang digitalisasi

penyiaran.

b. Kesiapan penyelenggarallembaga siaran.

c. Kesiapan industri dalam negeri terkait

dengan set top box, receiver yang akan

digunakan.

d. Pertimbangan dari aspek politis dengan

negara-negara tetangga, utamanya

dengan negara ASEAN dalam

menetapkan standar penyiaran digital

beserta perangkat pendukung. Hal ini

dimaksudkan agar Indonesia dapat

bekerjasama dengan negara tetangga

membangun pasar regional yang

besar.

DAMPAK MASA TRANSISI BAGI

MASYARAKAT

Adapun dampak yang akan dirasakan

masyarakat terhadap masa transisi ini adalah

1. Masyarakat dapat menyaksikan

tayangan TV Analog dan TV Digital

secara bergantian.

2. Untuk menerima siaran digital,

masyarakat membutuhkan perangkat

tambahan berupa Set Top-Box.

3. Masyarakat dapat mempersiapkan diri

dalam menghadapai era siaran TV

Digital.

Sementara manfaat penyiaran digital

bagi masyarakat adalah :

a. Pemirsa juga dapat memilih sendiri

kapan akan menonton, remote tidak

lagi untuk memilih saluran tapi juga

Page 22: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

18 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

untuk melihat simpanan

program, (siaran interaktif). Televisi

yang menjadi siaran interaktif akan

lebih memudahkan pemirsanya untuk

mencari-cari program yang dia sukai.

Tidak ada lagi prime-time karena saat

itupemirsadapat mencari program lain

yang dibutuhkan.

b. Penerimaan mobile, efisiensi kanal

frekuensi,dan potensi jasa tambahan

seperti TV-Interaktif dan layanan data-

casting.

c. Aplikasi teknologi siaran digital

menawarkan integrasi dengan layanan

multimedia lainnya serta integrasi

dengan layanan interaktif seperti Video

On Demand (VoD), Pay Per View

(PPV), bahkan layanan komunikasi dua

arah seperti teleconference.

DAMPAK PENYIARAN TV DIGITAL

a. Bagi Perkembangan Teknologi

Komunikasi

Perubahan-perubahan tersebut akan

menyebabkan lembaga regulasi

(regulator) yang sektoral menjadi

tidak efisien dan efektif karena

yang akan mengatur penyiaran TV

Digital adalah lembaga regulasi yang

meliputi semua sektor.

Terjadinya konvergensi dalam

pelayanan

penyiaran,telekomunikasi suara,

data, gambar, multi-media melalui

berbagai jaringan.

Tersedianya saluran televisi dan

frekuensi untuk radio yang hampir

tidak terbatas.

Peralihan dari sistem analog radio

dan televisi ke sistem digital radio

dan televisi dengan jasa layanan

tambahan dalam bentuk data

services. b. Dampak Bagi Masyarakat

1. Dampak Psikologis

a. Masyarakat akan merasa senang

dan puas dengan adanya siaran

TV Digital karena TV Digital

akan memberikan tayangan yang

lebih berkualitas dibandingkan

dengan TV Analog seperti tingkat

ketajaman gambar yang lebih

tinggi.

b. Masyarakat tak akan merasa

jenuh lagi dalam menyaksikan

tayangan Televisi yang itu-itu

saja karena TV Digital mampu

menayangkan beberapa

tayangan sekaligus secara

bersamaan dari seluruh dunia.

2. Dampak Sosial

a. Segala lapisan Masyarakat dari

kalangan atas maupun bawah

dapat menyaksikan siaran TV

Digital. Secara tidak langsung

itu akan mengurangi

kesenjangan sosial, karena

selama ini stigma masyarakat

Indonesia umumnya adalah

bahwa tayangan digital

merupakan tayangan ekslusif

dengan biaya yang relatif hanya

terjangkau oleh kalangan atas

saja.

b. Berubahnya perilaku dan

pergaulan di Lingkungan sosial

masyarakat karena mencontoh

perilaku dari apa yang

ditayangkan TV Digital karena

TV Digital menayangkan

tayangan pergaulan dari seluruh

dunia.

3. Dampak Ekonomi

a. Bagi Masyarakat tak perlu

khawatir khususnya Masyarakat

kelas bawah karena TV Digital

akan disiarkan secar gratis dan

tak

perlu berlangganan dan juga

kotak converter (Set Top box)

pada masa transisi pun akan

dibagikan secara gratis

sehingga masyarakat tak perlu

mengeluarkan uang untuk

melihat Siaran TV Digital.

b. Masyarakat akan memperoleh

kesetaraan ilmu pengetahuan dan

informasi dari seluruh dunia

Page 23: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

19 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

yang berkaitan dengan cara

meningkatkan taraf. hidup dan

kesejahteraan yang ditayangkan

TV Digital

sehingga Masyarakat dapat

meningkatkan taraf hidup dan

keadaan ekonomi mereka.

MODEL BISNIS PENYIARAN TV

DIGITAL MASA DEPAN

Perspektif bentuk penyelenggaraan

system penyiaran diera digital juga

mengalami perubahan yang sangat berarti

baik dari pemanfaatan kanalmaupun

teknologi jasa pelayanannya. Pada

pemanfaatan kanal frekuensi akan terjadi

efisiensi penggunaan kanal yang sangat berarti.

Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa

diisi oleh satu program saja nantinya akan bisa

diisi antara empat sampai enam program

sekaligus.

Sepuluh program siaran TV-swasta

Nasional saat ini yang menduduki juga 10

kanal di UHF (Ultra High Frequency) hanya

menduduki 2 atau 3 kanal saja. Disisi lain

pendudukan kanal-kanal saat ini untuk

sistem tranmisi analog juga tidak hemat

karena antara kanal yang berdekatan

hares ada 1 kanal kosong sebagai kanal

perantara. Kanal perantara ini tidak ada

disistem digital dan kanal frekuensi di sistem

digital bisa dimanfaatkan secara

berurutan. Bentuk jasa pelayanan sistem

penyiaran digital secara blok jaringan

juga akan terpisah-pisah yaitu mulai dari

penyedia program (content creators)

kemudian akan dikirim ke content

agregators yang berfungsi sebagai

pendistribusi program yang kemudian

program itu diubah dalam bentuk format

MPEG2 atau MPEG4. Lalu dikirim ke

`MPEG2 multiplexer providers' dan

kemudian disalurkan ke berbagai pemirsa

melalui jaringan pemancar TV Digital

oleh `transport providers'.Masing-masing

bentuk jasa pelayanan di atas bisa

membentuk badan usaha yang disesuaikan

dengan kompetensi jasa pelayanan tersebut.

Dengan pemisahan ini maka masing-

masing bisa lebih terkonsentrasi pada

bidang bisnisnya sendiri sehingga

masyarakat pemirsa TV akan memperoleh

kualitas pelayanan yang lebih beragam dan

tentunya lebih baik. Pada sistem penyiaran

TV Digital dimungkinkan munculnya jasa-

jasa layanan barn seperti :

a. informasi-informasi laporan lalu lintas,

b. ramalan cuaca,

c. berita,

d. olahraga,

e. pendidikan,

f. bursa saham,

g. kesehatan dan

h. informasi-informasi layanan masyarakat

lainnya.

Para penyedia content hanya

terkonsentrasi pada isi program saja dan

tidak perlu mengurus penyiapan infrastruktur

jaringan dan pengoperasiannya. Penyedia

Content disini adalah para operator TV Digital.

KESIMPULAN

Dalam transisi ke TV Digital

diperlukan perangkat tambahan yaitu set-top

box yang merupakan alat penerima siaran TV

digital melaluimediasatelit.Perangkat set-top

box sendiri harus memenuhi semua

persyaratan teknis agar dapat

memberikan hasil dan manfaat yang maksimal.

Dalam transisi ke TV Digital, standar TV

Digital yang akan digunakan adalah

DVB-T karena telah di ujicobakan dalam uji

coba penyiaran TV Digital di Indonesia dan

sistem DVB-T memiliki ketahanan tinggi

terhadap berbagai gangguan akibat kondisi

kanal yang buruk dengan adanya derau,

lintasan jamak, dan variasi daya terima

karena fading. DVB-T juga dapat

diimplementasikan dalam mode SFN

(Single Frequency Network) di mana suatu

operator dapat memasang beberapa pemancar

dengan frekuensi yang sama tersebar pada suatu

area dengan tujuan untuk memperluas dan

memperbaiki kualitas cakupan tanpa perlu

menambah frekuensi. Proses transisi sendiri

melibatkan beberapa pihak, diantaranya

adalah perusahaan industri televisi digital,

Page 24: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

20 TTrraannssiissii DDaarrii TTvv AAnnaalloogg KKee TTvv DDiiggiittaall DDii IInnddoonneessiiaa……………………………………..

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vo. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

pemirsa televisi sebagai konsumen atau

penikmat televisi, pemerintah sebagai

regulator dan Departemen Perindustrian

sebagai lembaga

untuk menghentikan produksi TV Analog.

Dalam masa transisi ini, Pemerintah

menyiapkan langkah-langkah strategis

dengan membentuk tiga kelompok kerja

agar proses migrasi ke TV Digital berjalan

lancar. Tiga kelompok kerja tersebut adalah :

Working group Master Plan Frekuensi,

Working group Teknologi Peralatan

Penyiaran Digital, Working group Regulasi.

Akibat atau dampak dari penyiaran

TV Digital di Indonesia secara umum dapat

membuat teknologi telekomunikasi di Indonesia

berkembang pesat. Diantaranya adalah

konvergensi dalam pelayanan penyiaran,

telekomunikasi suara, data,

gambar, multi-media melalui berbagai

jaringan. Dampak terhadap pemirsa atau

pelanggan tentu saja merupakan dampak

yang signifikan karena merekalah yang akan

menikmati siaran TV Digital, dengan

penyiaran TV Digital, maka pemirsa tidak

perlu membayar untuk menonton acara TV

Digital yang biasanya terdapat pada TV

berlangganan. Pihak-pihak yang terlibat

dalam proses transisi adalah antara lain

pemerintah, penyelenggara program siaran,

penyelenggara infrasytuktur dan masyarakat.

Namun sebaiknya pemerintah tidak

terlalu lama memberlakukan masa transisi

ini, karena akan menimbulkan kejenuhan

masyarakat dalam menunggu realisasi

penyiaran TV Digital. Siaran TV Digital

sebaiknya bersifat gratis dan masyarakat

harus senantiasa mendukung pemerintah

dalam masa transisi ke TV Digital agar

proses migrasi berjalan lancer, salah satunya

adalah dengan membeli sendiri perangkat

Set-Top Box-nya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Day, Mila. Buku Pinter Televisi,

2004,Trilogos library, Jakarta

Saydam, Gouzali. Sistem Telekomunikasi di

Indonesia, 2006, Alfabeta, cv, Bandung

Cetakan ke-3

Website:

http://www.wikipedia.c om

ptikinn bppt,go,id

http://www.depkominfo.go.id/

http://www.lutvin.com/

http://Iecturer.eepis-its.edu/

http://mastel. or. id

http://itb. ac. id

http; //antara._co,.id

aa.. aassyyaarraakkaatt ddiittiinnjjaauu ddaarrii aassppeekk tteekknniiss,,

Page 25: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

21

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

AAPPLLIIKKAASSII SSIISSTTEEMM TTEELLEEKKOOMMUUNNIIKKAASSII PPEELLAAYYAARRAANN DDEENNGGAANN

GGMMDDSSSS ((GGLLOOBBAALL MMAARRIITTIIMMEE DDIISSTTRREESSSS AANNDD SSAAFFEETTYY SSYYSSTTEEMM))

UUNNTTUUKK MMEENNAANNGGGGUULLAANNGGII TTEERRJJAADDIINNYYAA KKEECCEELLAAKKAAAANN KKAAPPAALL

OOlleehh ::

CChhrriissttiinn VViirrttiiuuss IIrriiaannii JJ11)) ddaann IIrrwwaann HHaarriiyyaannttoo,, SSTT22))

AABBSSTTRRAAKK

Keselamatan jiwa di laut dan pertolongan terhadap orang yang sedang mengalami musibah merupakan hal yang sangat penting. Untuk

itu dibutuhkan teknologi teknologi canggih yang dapat segera memberikan sinyal dan juga informasi kepada stasiun radio pantai atau

stasiun radio kapal untuk menanggulangi musibah tersebut, agar mencegah timbulnya banyak korban jiwa dilaut karena musibah yang

terjadi. Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan dalam menanggulangi musibah yang terjadi di laut, maka dewan IMO (lnternational

Maritime Organization) mencetuskan untuk menciptakan sistem yang dapat menyiarkan dengan cepat apabila terjadi musibah dilaut,

yaitu sistem GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System) Sistem GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System)

Menggunakan 2 (dua) sistem komunikasi yaitu sistem komunikasi satelit dan sistem komunikasi teresterial. Sistem komunikasi satelit

digunakan dalam 2 (dua) arah yaitu dari kapal ke pantai dan dari pantai ke kapal. Sedangkan pada sistem komunikasi teresterial dibagi

menjadi 3 (tiga) daerah pelayanan yaitu daerah pelayanan jarak jauh,kemudian daerah pelayanan jarak sedang dan yang terakhir daerah

pelayanan jarak pendek. Ketiganya digunakan dengan arah komunikasi dari kapal ke pantai dan dari pantai ke kapal dengan

menggunakan band frekuensi.

KKeeyywwoorrddss :: RRaaddiioo,, SSiisstteemm kkoommuunniikkaassii ssaatteelliitt,, SSiisstteemm KKoommuunniikkaassii tteerreessttrriiaall

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

Negara Republik Indonesia merupakan

negara kepulauan yang sebagian wilayahnya terdiri

dari lautan yang memisahkan pulau-pulau, oleh

sebab itu sangat diperlukan adanya alat transportasi

antar pulau yang dapat mengakomodasi segala

kebutuhan. Namun dengan segala keterbatasan

yang ada dan kebutuhan yang mendesak terkadang

keselamatan jiwa di laut tidak diperhatikan.

Seperti kita ketahui bahwa keselamatan jiwa di

laut dan pertolongan terhadap manusia yang

mengalami musibah di laut merupakan hal yang

sangat penting, seperti yang dinyatakan oleh

Dewan IMO (Intemational Maritime

Organization). Dengan memahami kebutuhan-

kebutuhan untuk secara terus menerus

mengembangkan dan meningkatkan berbagai unsur

pada sistem deteksi dini dan keselamatan maritim

serta untuk mengembangkan dan membentuk

prinsip-prinsip dan peraturan yang sama (seragam)

dalam meningkatkan keselamatan jiwa di laut,

Dewan IMO (Internasional Marime Organization)

telah menyusun persyaratan-persyaratan

intemasional untuk keselamatan jiwa di laut dan

menghasilkan kesepakatan untuk membuat rencana

global pada SAR maritim dalam rangka

persetujuan bilateral atau multilateral antar negara-

negara yang saling bertetangga.

Tentu saja dalam hal saling melengkapi

dan menyelenggarakan p layaran-pelayaran SAR di

pantai pada perairan samudera yang berdekatan

untuk melakukan kerjasama dan saling membantu

dalam menanggulang miusibah. Dewan IMO

(lnternational Maritime Organization) juga

menghasilkan kesepakatan untuk mengembangkan

sistem deteksi dini dan keselamatan maritim,

termasuk persyaratan-persyaratan telekomunikasi

untuk mengoperasikan secara efektif komunikasi

untuk deteksi dini dan keselamatan maritim yang

ada dengan menciptakan sistem yang baru untuk

meningkatkan keselamatan dan penanggulangan

bahaya.

Komunikasi radio dan prosedur yang harus

dibangun dalam hubungannya dengan infrastruklur

dari SAR (Search and Rescue) yang telah

terkoordinasi yang akan menggabungkan

kemajuan-kemajuante knik dewasai ni yang

selanjutnyaju ga berarti meningkatkan keselamatan

jiwa di laut. Maksud dan Tujuan penulisan jurnal

ini adalah untuk menelaah lebih dalam mengenai

sistem komunikasi pelayaran GMDSS (Globai

Maritime Distress & Safety System) pada saat

terjadi kecelakaan kapal dan juga cara

penanggulangannya Serta persyaratan-persyratan

telekomunikasi pelayaran.

Page 26: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

22

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

DASAR TELEKOMUNIKASI

Dasar telekomunikasi dapat dikaji dari

pengertian komunikasi yaitu berbagai cara untuk

menyarnpaikan atau menyebar-luaskan berita,

informasi, pikiran dan masih banyak lagi.

Penyampaian berita dapat bermacam-macam car4

bisa melalui media cetak seperti surat kabar,

majalah, tabloid, desas-desus di warung kopi dan

masih banyak lagi.

Komunikasi yang disampaikan tanpa

transportasi, sebagai contoh sederhana yaitu

kentongan dan asap seperti yang digunakan orang

Indian di Negara Amerika. Jika isyarat dengan asap

digunakan orang Indian pada jaman dahulu, maka

sekarang orang menganggap telekomunikasi

dengan elektronika yang paling

tepat.Telekomunikasi elektronika yang terbagi

menjadi dua macam yaitu yang pertama adalah

telekomunikasi elektronika yang menggunakan

kabel seperti telepon, interkom dan TV kabel

dengan jarak terbatas, dan telekomunikasi yang

kedua yaitu telekomunikasi elektronika tanpa kabel

yang dapat menjangkau seluruh dunia, tergantung

pada jenis frekuensi dan antena yang digunakan,

Dengan menggunakan gelombang elektromagnetik

yang dapat mengirim informasi dalam bentuk

suara, tulisan dan gambar yang dapat disampaikan

dari satu tempat ke tempat lain. Tepatnya

komunikasi tanpa kabel menggunakan gelombang

elektromagnetis yang dapat mengirimkan informasi

dalam bentuk suara, tulisan. gambar yang

disampaikan dari satu tempat ketempat lain yang

dekat atau jauh.

Media penyaluran informasi terbagi

menjadi 2 (dua) jenis, yaitu fisik dan non-fisik.

Media penyaluran informasi fisik adalah melalui

kawat dan serat optik yang biasa digunakan oleh

telepon yang berupa kawat tembaga dan serat

gelas/serat kaca. Media penyaluran informasi fisik

yang lainnya yaitu radio yang menggunakan

spektrum dan frekuensi tertentu.Sedangkan media

penyaluran informasi non-fisik adalah melalui

gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh

satelit dan gelombang radio.

SATELIT KOMUNIKASI

Satelit komunikasi sebenarnya merupakan

stasiun relay repeater gelombang mikro yang

diletakkan di angkasa. Fungsi satelit komunikasi

yaitu menerima sinyal radio dengan bidang

frekuensi tertentu dari bumi, kemudian dikirimkan

kembali sinyal radio tersebut ke bumi setelah

diperkuat dan diubah menjadi frekuensi yang

berbeda. Pemasangan stasiun penghubung dari

satelit ke bumi disebut stasiun bumi. Stasiun bumi

ini berfungsi untuk memancarkan sinyal radio ke

satelit dan menerima kembali sinyal radio dari

satelit.

Suatu satelit biasanya terdiri dari beberapa

transponder. Transponder adalah peralatan yang

berfungsi menerima sinyal, memperkuat frekuensi

dan memancarkan ulang sinyal tersebut.

Satelit yang diletakan di angkasa

mempunyai orbit. Hal ini terjadi karena satelit

tersebut dipengaruhi oleh dua macam gaya yang

saling berlawanan yaitu gaya tarik menarik dengan

bumi dan gaya sentrifugat yaitu arah tarik menarik

dengan luar bumi.

Satelit komunikasi teribagi atas 3 (tiga) jenis:

a. Satelit Berorbit Rendah

Tinggi : 100-300mil.

Periodarotasi : sekitar 1.5 jam.

b. Satelit Berorbit Medium

Tinggi : 600-12.000 mil.

Perioda rotasi : sekitar 5-12 jam.

c. Satelit Geosynchronous

Tinggi : 22.300 mill atau sekitar

35.900 Km

Perioda rotasi : 24 jam, sama dengan

perioda rotasi bumi

(lokasinya terhadap bumi

relatif tetap atau

stasioner).

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SATELIT

KOMUNIKASI

a. Keuntungan:

Pembangunan relatif cepat dibandingkan

teresterial. Pengaruh Fading lebih kecil disbanding

teresterial, sistem gelombang mikro sistem

gelombang mikro. Daerah lingkup sangat luas dan

cocok untuk daerah seperti Indonesia.

b. Kerugian :

Relatif mahal.

Umur satelit terbatas.

Adanya delay karena jarak satelit dengan

bumi yang jauh.

Adanya kemungkinan terjadinya "gerhana

satelit" yang menyebabkan satelit tidak

mendapat energi matahari.

Page 27: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

23

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Gerhana satelit ini maksimum terjadi 68

menit/hari atau 44.5 hari/tahun.

Daya pancar satelit dibatasi oleh :

a. Penguat daya satelit

b. Adanya peraturan mengenai besarnya rapat

daya pancar satelit yang diperbolehkan di

permukaan bumi agar tidak mengganggu

system komunikasi teresterial yang

menggunakan frekuensi yang sama.

TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT

KENAVIGASIAN

Direktorat Kenavigasian adalah bagian dari

Dirjen Perhubungan Laut pada Direktorat

Perhubungan Laut Republik Indonesia. Direktorat

Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan

perumusan kebijakan, bimbingan teknis dan

evaluasi dibidang kenavi gasian. Dalam

melaksanakan tugasnya, Direktorat Kenavigasian

memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Persiapan perumusan kebijakan di bidang

perambuan, telekomunikasi pelayaran,

pengamanan laut, kapal Negara dan pangkalan

kenavigasian, sarana dan prasarana

kenavigasian.

b. Mempersiapkan perumusan norrna, kriteria

pedoman dan prosedur dibidang perambuan,

telekomunikasi pelayaran, kapal Negara dan

pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana

kenavigasian.

c. Pemberian bimbingan teknis dibidang

perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal

negara dan pangkalan kenavigasian, sarana

dan prasarana kenavigasian.

d. Persiapan pemberian perizinan dan pelayaran

dalam penyelenggaraan perambuan dan

telekomunikasi pelayaran.

e. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan

kegiatan di bidang perambuan telekomunikasi

pelayaran, pengamanan laut, kapal negara dan

pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana

kenavigasian.

f. Pelaksanaan u rusan tata usaha, kepegawaian

dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Kenavigasian terdiri dari :

Sub Direktorat Perambuan

Sub Direktorat Telekomunikasi Pelavaran

Sub Direktorat Kapal Negara dan Kenavigasian

Sub Direktorat Panskalan Kenavisasian

Sub Direktorat Sarana dan Prasarana

Sub Direktorat Bagian Tata Usaha

Pembahasana kan lebih ditekankan pada Sub

Direktorat Telekomunikasi Pelayaran.

Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

pedoman, norma, kriteria prosedur dan

bimbingan teknis serta evaluasi di bidang

telekomunikasi pelayaran.

Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat

Telekomunikasi Pelayaran memiliki fungsi sebagai

berikut:

a. Mempersiapkan penyusunan pedoman, norrna

kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian

peralatan dan pemeliharaan telekomunikasi

pelayaran.

b. Mempersiapkan bimbingan teknis di bidang

peralatan dan pemeliharaan telekomunikasi

pelayaran.

c. Mempersiapkan valuasi pelaksanaan kegiatan di

bidang pengoperasian, peralatan dan

pemeliharaan telekomunikasi pelayaran.

Dasar telekomunikasi pelayaran Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut yaitu sistem hubungan

dimana untuk maksud tertentu digunakan

pemancaran atau penerimaan tanda-tanda tulisan,

gambar, dan suara atau keterangan lainnya melalui

kawat, radio, optik atau sistem gelombang

elektromagnetik lainnya yang diatur berdasarkan

peraturan nasional dengan tujuan untuk menunjang

:

a. Penyelenggaraan keselamatan jiwa di laut.

b. Keselamatan dan keamanan pelayaran.

c. Kegiatan pengaturan dan pengendalian kapal

dalam kegiatan lalu lintas angkutan laut.

d. Pertukaran berita untuk umum dari darat ke

kapal dan sebaliknya.

e. Hubungan komando dan hubungan antar unit

pelaksana teknis

Sementara itu, Direktorat Perhubungan Laut

Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran

terdiri atas:

aa.. Seksi Operasional, yang mempunyai tugas

melakukan Persiapan bahan penyusunan

pedoman, norrna, kriteria, prosedur dan

bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan

Page 28: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

24

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

kegiatan pengoperasian telekomunikasi

pelayaran serta kuasa perhitungan

telekomunikas pelayaran.

b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan, yang

mempunyai tugas melakukan pedoman,

norrna, kriteria, prosedur dan pelaksanaank

egiatan dibidang peralatan pelayaran

penyiapan bahan penyusunan bimbingan

teknis serta evaluasi dan pemeliharaan

telekomunikasi

GMDSS (GLOBAL MARTIME DISTRESS

AND SAFETY SYSTEM) Sistem teknologi GMDSS (Global

Maritime Distress and Safety System) berkembang

pertama kali pada I (satu) Februari 1999 di

Australia dan kemudian diterapkan oleh Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut Indonesia sekitar

pertengahan tahun 1999. Dengan kesadaran bahwa

keselamatan jiwa di laut dan pertolongan terhadap

manusia yang mengalami musibah di laut

merupakan hal yang sangat penting, maka dirasa

sangat perlu untuk memahami kebutuhan untuk

secara terus menerus mengembangkan dan

meningkatkan berbagai unsur pada sistem deteksi

dini dan keselamatan maritime. Dengan alas an

tersebut, maka terciptalah teknologi GMDSS

(Global Maritime Distress and Safety System).

Konsep dasar sistem ini adalah bahwa unit

yang berwenang tentang SAR (Search and Rescue)

yang berada di pantai demikian juga kapal-kapal

yang berlayar di sekitar kapal yang mengalami

musibah, akan segera menerima peringatan adanya

kecelakaan sehingga mereka dapat memberikan

bantuan kepada tim SAR yang telah

dikoordinasikan dengan keterlambatan waktu yang

sekecil mungkin. Sistem ini juga dilengkapi

dengan komunikasi untuk keamanan dan berita

segera serta penyebaran informasi tentang

keselamatan pelayaran termasuk di dalamnya

peringatan navigasi dan cuaca. Dengan kata lain

setiap kapal akan dapat menyelenggarakan fungsi-

fungsi komunikasi tersebut apabila menurut

pertimbangannya penting untuk keselamatan

kapalnya itu sendiri dan juga untuk kapal-kapal

lain pada daerah operasi yang sama, tidak

tergantung di daerah mana mereka berada. Radio

yang tergabung dalam sistem global tersebut

masing-masing mempunyai keterbatasan terhadap

lingkup geografi dan pelayaran-pelayaran yang

tersedia. Peralatan-peralatan yang diperlukan dan

dibawa oleh kapal pada prinsipnyad itentukan oleh

daerah operasinya sebagai berikut :

1. Daerah Al: Di dalam daerah jarak capai

perangkat radio VHF (Very High Frequency)s

tasiun radio pantai antara 20 - 30 mil

2. Daerah A2: Di dalam daerah jarak capai

perangkat radio MF (Medium Frequency)

stasiun radio pantai yang ditempatkan

dipantai. Di luar daerah Al kira - kira 100

mill.

3. Daerah A3: Di dalam daerah liputan satelit

komunikasi maritime, terletak di luar daerah

A l dan A2 antara70o lintang utara dan 70

o

lintang selatan.

4. Daerah A4 : Daerah lain atau daerah sisa yang

tidak termasuk dalam daerah Al, A2 dan A3.

Gambar 1. Pembagian Area GMDSS

PERANGKAT STASIUN RADIO KAPAL

MINIMUM

Area Al dilengkapi oleh perangkat :

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanVHF (Very High Frequency)

NAVTEX (Navigasi Telex)

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Beacon)

SART (Survival Craft Transponder)

Area A2 dilengkapi oleh perangkat :

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanVHF (Very High Frequency)

DSC (Digital Selective Calling) menggunakan

M F (Medium Frequency)

NAVTEX (Navigasi Telex)

Page 29: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

25

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Beacon)

SART (Survival Craft Transponder)

Area A3 dilengkapi oleh perangkat:

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanV HF (Very High Frequency)

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanM F (Medium Frequency)

TNMARSAT

NAVTEX (Navigasi Telex)

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Beacon)

SART (Survival Craft Transponder)

Area A4 dilengkapi oleh perangkat :

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanVHF (Very High Frequency)

DSC (Digital Selective Calling)

menggunakanM F (Medium Frequency)atau

HF (High Frequency) dan NBDP (Narrow

Band Direct Printing)

NAVTEX (Navigasi Telex)

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Beacon)

SART (Survival Craft Transponder)

PERANGKAT KAPAL

Digital Selective Calling System-DSC (Sistem

Panggil Pilih Digital)

Gambar 2. Digital Selective Calling System

Funsi: Sebagai alat komunikasi paling awal apabila

sedang terjadi tanda bahaya atau kecelakaan kapal

yang akan terhubung ke stasiun radio pantai

terdekat untuk meminta bantuan tim SAR (Search

and Rescue) atau kapal penolong.

NAVTEX (Navigation Telex)

Gambar 3. Navigation Telex

Fungsi: Untuk deteksi dini kecelakaan kapal yang

terjadi kepada kapal-kapal yang sedang berlayar di

sekitar kapal yang mengalami kecelakaan disiarkan

melalui saluran HF (High Frequency) untuk

memberikan pertolongan awal sambil menunggu

tim SAR (Search and Rescue) atau kapal penolong.

SART (Survival Craft Transponder)

Gambar 4. SART

Fungsi: Memancarkan sinyal yang langsung

menghubungkan ke stasiun radio pantai

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Beacon)

Gambar 5. EPIRB

Fungsi: Memancarkan sinyal yang langsung

menghubungkan ke satelit Cospass Sarsat dan

INMARSAT yang kemudian diterima oleh LUT

(Local User Terminal) yang berada di kota-kota

yang menjadi pangkalan data.

FUNGSI DARI SISTEM GMDSS (GLOBAL

MARITIME DISTRESS AND SAFETY

SYSTEM) 1. Pemancaran sinyal tanda bahaya

2. Komunikasi untuk koordinasi SAR (Search

and Rescue)

Page 30: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

26

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

3. Komunikasi di lokasi kejadian

4. Sinyal untuk penentuan lokasi

5. Penyiaran informasi keselamatan pelayaran

6. Komunikasi untuk radio umum

PENANGGULANGAN KECELAKAAN PADA

KAPAL

Pada saat terjadi musibah/kecelakaan pada

kapal, maka awak kapal akan langsung

menghubungi stasiun radio pantai (Coast Radio

Station-CRS) terdekat dengan menggunakan

system Panggil Pilih Digital (Digital Selektive

Calling-DSC). Isi panggilan DSC antara lain

adalah Address (alamat) yaitu ditujukan kepada

"semua kapal" atau "kapal-kapal yang berada di

geografi atau area tertentu". Dalam hal ini kapal-

kapal yang berada di sekitar kapal yang sedang

mengalami musibah, kemudian Pengenal Diri yaitu

identitas kapal yang sedang mengalami musibah,

kemudian Berita yang berisi beberapa informasi di

lapangan yang menunjukkan maksud dan tujuan

dari pemanggilan tersebut, dalam hal ini terjadinya

kecelakaan kapal.

Setelah itu awak kapal menunggu respon

dari stasiun radio pantai yang kemudian akan

dengan segera memerintahkan tim SAR untuk

menanggulangi kecelakaan tersebut, namun stasiun

radio pantai juga akan menghubungi kapal-kapal

yang sedang berada di sekitar kapal yang

mengalami musibah untuk melakukan pertolongan

pertama, sambil menunggu tim SAR. Jika dengan

menggunakan sistem DSC tidak mendapatkan

respon dari stasiun radio pantai, maka awak kapal

akan menggunakan suatu alat yang bernama SART

(Survival Craft Transponder). Alat ini berfungsi

untuk memancarkan sinyal/radar yang akan

diterima oleh stasiun radio pantai dengan membaca

radar tersebut dan kemudian merespon balik

dengan langsung mengirimkan Tim SAR (Search

and Rescue), dan juga memerintahkan kepada

kapal-kapal yang sedang berada di sekitar kapal

yang sedang mengalami musibah untuk

memberikan pertolongan pertama.

Jika usaha yang kedua belum berhsil juga,

maka awak kapal akanmenggunakan alat yang

bemama EPIRB (Emergency Position Indicating

RadioBeacon) yang penggunaannya dengan cara

diapungkan dilaut, kemudian alat ini akan

memancarkan sinyal/radar yang langsung

menghubungkan ke satelit Cospass Sarsat yang

akan diterima oleh LUT (Local User Terminal) di

kota tertentu. Setelah itu akan dihubungkan kepada

stasiun radio pantai terdekat dan dengan segera

stasiun radio pantai mengirimkan Tim SAR untuk

menanggulangi musibah tersebut, namun stasiun

radio pantai juga menghubungi kapal-kapal yang

berada disekitar kapal yang mengalami musibah

untuk membantu memberikan pertolongan

pertama.

Jika usaha yang ketiga belum berhasil

juga, maka awak kapal akan menggunakan radar

INMARSAT yang akan langsung terhubungkan

dengan satelit INMARSAT lalu kemudian

terhubung ke Stasiun Bumi Pantai (Coast Earth

Station-CES) yang akan segera memerintahkan

Tim SAR untuk menanggulangi kecelakaan

tersebut dan tentunya memerintahkan kepada

kapal-kapal yang sedang berada di sekitar kapal

pertolongan pertama. yang sedang mengalami

musibah untuk melakukan pertolongan pertama.

Gambar 6. Sistem Telekomunikasi Pada Saat Kecelakaan

Kapal

SISTEM KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN

Sistem Komunikasi Satelit

Penggunaan komunikasi satelit untuk

meningkatkan keselamatan maritim sangat penting

untuk mulai mempergunakannya dalam sistem

global dan untuk pembangunan jaringan

komunikasi yang handal. Komunikasi satelit akan

digunakan dalam 2 (dua) arah yaitu dari kapal ke

pantai dan dari pantai ke kapal. Sistem satelit

INMARSAT menggunakan satelit

GEOSTASIONER dan bekerja pada band

frekuensi 1,5 dan 1,6 GHz. Juga akan

diperlengkapi dengan sarana untuk pemancaran

sinyal tanda bahaya dari kapal-kapal dengan

menggunakan SBKp (Stasiun Bumi Kapal) atau

EPIRB (Emergency Position Indicating Radio

Page 31: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

27

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Beacon) satelit dan diberikan kemampuan untuk

berkomunikasi 2 (dua) arah menggunakan telex

radio kapal dan telepon radio jika diperlukan.

Penyiaran informasi keselamatan pelayaran kepada

kapal-kapal menggunakan telex radio juga akan

disediakan melalui sistem INMARSAT dengan

menggunakan SBKp (Stasiun Bumi Kapal) standar

dan peralatan tambahannya atau fasilitas yang

dibuat untuk itu.

Ruang angkasa satelit INMARSAT adalah

satelit dengan orbit Geostasioner, 36000 Km diatas

Equator, Batas samudera Atlantik, Samudera

Hindia dan Samudera Pasifik serta memberikan

daerah liput hampir seluruh permukaan bumi.

satelit INMARSAT sanggup menampung 400

percakapan telepon secara serentak. Suatu

pelayanan sistem EPIRB satelit yang mengorbit

lintasan dekat kutub (sistem COSPASS SARSAT)

adalah yang bekerja pada band frekuensi 406-406,r

MHz akan memberikan kelengkapan utama untuk

pemancaran sinyal tanda bahaya dan menentukan

lokasi tempat bekerjanya EPIRB satelit yang

terapung bebas melalui sistem tersebut. Sistem ini

disiapkan untuk pemancaran sinyal tanda bahaya

yang cepat, kira-kira 2 (dua) menit dengan tenaga

pancar output sebesar 100 watt dan daerah lingkup

700 lintang utara.

Untuk komunikasi satelit 2 (dua) arah

dipergunakan jenis peralatan di kapal antara lain

SBK (Stasiun Bumi Kapal) yang disetujui oleh

INMARSAT dan EPIRB Satelit yang dapat

dioperasikan secara manual dan dapat dihidupkan

secara otomatis pada saat mengapung bebas saat

kapal tenggelam.

Gambar 7. Komunikasi Satelit INMARSAT

SISTEM PANGGILAN PILIH DIGITAL

(DIGITAL SELECTIVE CALLING-DSC)

Panggilan Pilih Digital (Digital Selective

Calling-DSC) adalah bagian yang tak terpisahkan

dari GMDSS (Global Maritime Distress and Safety

System), digunakan dalam sistem ini terutama

untuk pemancaran tanda terima sinyal tanda

bahaya dari kapal-kapal dan untuk pemancaranta

ndat erima sinyal tanda bahaya dari stasiun radio

pantai. Ini juga digunakan untuk memancarkan

ulang sinyal tanda bahaya baik dari kapal-kapala

taupun dari stasiun radio pantai.

Karakteristik teknik

Sistem Panggil Pilih Digital (Digital

Selektive Calling-DSC) merupakan sistem

panggilan digital yang digunakan untuk memanggil

kapal-kapal dan

Stasiun radio pantai dengan menggunakan

frekuensi-frekuensi dalam band MF (Medium

Frequency), Hf (High Frequency) atau VHF (Very

High Frequency). Sistem tersebut adalah sistem

sinkron (sincronous system) dengan menggunakan

kode pendeteksian kesalahan 10 unit (Ten Unit

Error Detecting Code). Informasi dalam panggilan

tersebut disajikan dalam bentuk urutan kombinasi

binary 7 unit.

PROSEDUR OPERASIONAL

Isi panggilan DSC (Digital Selective

Calling) termasuk didalamnya address secara

numeric dari stasiun (atau beberapa stasiun) yang

dipanggil,pengenal diri dari stasiun memancarkan

panggilan tersebut serta berita yang berisi beberapa

informasi dilapangan yang menunjukan maksud

dan tujuan dari pemanggilan tersebut.T ersediab

erbagaij enis atau tipe panggilanD SC (Digital

Selective Calling) baik panggilan yang

bersangkutan dengan tanda bahaya dan keamanan

atau panggilan-panggilan rutin. Yang termasukd

alam panggilan rutin yaitu panggilan telegrafi atau

telephoni yang diperlukan.

Dalam hal VHF (Very High Frequency),

sambungan otomatis ke jaringan umum dapat juga

dilakukan melalui stasiun radio pantai yang

dilengkapi dengan peralatan sesuai untuk itu.

Penerimaan suatu panggilan DSC (Digital

Selective Calling) oleh stasiun penerima diikuti

oleh penunjukan yang sesuai dengan papan peraga

atau cetakan mengenai alamat, pengenal diri dari

stasiun yang memancarkan isi dari panggilan DSC

(Digital Selective Calling) bersama-sama dengan

Page 32: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

28

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

suara alarm dan visual alarm atau keduanya untuk

kategori panggilan tertentu dalam hal ini panggilan

yang berkaitan dengan tanda bahaya dan

keselamatan.

Kecepatan pemancaran dari suatu

panggilan DSC (Digital Selective Calling) 100

bauds pada MF (Medium Frequency) HF (High

Frequency) dan 1200 bauds pada VHF (Very High

Frequency). Kode koreksi kesalahan dimasukan

serta dalam pemancaran setiap karakter 2 (dua) kali

bersama-sama dengan karakter pengontrol berita

secara keseluruhan. Lama dari suatu panggilan

DSC (Digital Selective Calling) tunggal bervariasi

antara 6,2 - 7,2 detik pada MF (Medium

F'requency) dan HF (High Frequency) atau 0,45 -

0,36 detik padaVHF (Very High Frequency)

tergantung pada jenis panggilan DSC (Digital

Selective Calling) yang dipancarkan.

Untuk meningkatkan kemungkinan dari

kemampuan agar panggilan tanda bahaya dan

panggilan ulang tanda bahaya dapat diterima, hal

ini dapat diulang beberapa kali sehingga tercipta

suatu usaha panggilan tanda bahaya tertentu

(Distress Call Attemp). Pada MF (Medium

Frequency) dan HF (High Frequency) dapat

digunakan 2 (dua) tipe usaha panggilan tanda

bahaya yaitu usaha panggilan tanda bahaya dengan

flekuensi tunggal lima deret panggilan tanda

bahaya DSC (Digital Selective Calling) pada 1

(satu) frekuensi atau usaha panggil dengan

frekuensi ganda (enam atau lebih) deretan

panggilan Digital Selective Calling-DSC yang

dibaurkan pada salah satu dari 6 (enam) frekuensi

tanda bahaya yaitu I (satu) frekuensi pada MF

(Medium Frequency) dan 5 (lima) frekuensi pada

HF (High Frequency).

Pada VHF (Very High Frequency) hanya

digunakan 1 (satu) usaha panggilan dengan

frekuensi tunggal karena hanya ada 1 (satu)

frekuensi DSC VHF (kanal 70). Berbagai

panggilan yang berhubungan dengan tanda bahaya

dan keselamatan dibentuk di bawah ini bersama-

samadengan uraian dari berita untuk suatu atau

setiap jenis panggilan tambahan pada isi berita

setiap panggilan DSC (Digital Selective Calling)

juga berisi informasi lain yang tidak disampaikan

ke stasiun penerima tetapi digunakan untuk

meyakinkan atau menjamin terpadunya teknis

sistem DSC (Digital Selective Calling).

PANGGILAN TANDA BAHAYA

Panggilan-panggilan tanda bahaya dengan

DSC (Digital Selective Calling) dipancarkan oleh

kapal yang sedang dalam keadaan bahaya dan

selalu dialamatkan ke semua kapal akan diterima

oleh semua kapal dan stasiun radio pantai yang

menggunakan peralatan khusus. Hal tersebut pada

jarak capai sesuai dengan frekuensi gelombang

radio yang dipergunakan. Panggilan tanda bahaya

dengan DSC (Digital Selective Calling) berisi

informasi-informasi yang menyertainya yang akan

ditujukan pada stasiun radio pantai. Informasi ini

akan secara otomatis termasuk dalam panggilan

tanda bahaya DSC (Digital Selective Calling) yang

dipancarkan atau akan dimasukan oleh operator

sebelum pemancaran Apabila waktu tidak

megijinkan untuk memasukan suatu informasi

cacat (default) seperti yang ditunjukan di bawah ini

akan secara otomatis masuk di dalamnya yaitu :

Bentuk Tanda Khusus (format specifier)

Distress(masuk secaraotomatis)

Identifikasi Diri : Identifikasi pelayanan dinas

maritim yang memberikan pengenalan untuk

stasiun radio pemancar yaitu kapal-kapal yang

dalam keadaan tanda bahaya (masuk secara

otomatis)

SIFAT-SIFAT BAHAYA YANG DIALAMI

9 indikator beda yang memberitahukan sifat

bahaya yang dialami yaitu :

1. Kebakaran atau Ledakan

2. Genangan Air

3. Tabrakan

4. Kandas

5. Miring serta dalam keadaan kemungkinan

terbalik

6. Tenggelam

7. Mogok dan Hanyut

8. Bahaya Mendadak

9. Trouble Engine (Kerusakan Mesin)

Sinyal tanda penerima tanda bahaya DSC

(Digital Selective Calling) biasanya dipancarkan

oleh stasiun pantai dalam menanggapi panggilan

tanda bahaya DSC (Digital Selective Calling) yang

diterima. Tanda-tanda penerimaan tersebut

menunjukan kepada kapal yang sedang mengalami

bahaya dan kepada stasiun radio lainnya dalam

jarak capai perambatannya, bahwa panggilan tanda

bahaya telah diterima serta unit yang berwenang

Page 33: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

29

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

melakukan SAR (Search and Rescue) telah

diberitahu. Pancaran ulang tanda bahaya

dipancarkan dalam 2 (dua) situasi sebagai berikut:

1. Oleh stasiun radio pantai untuk

memperingatkan kapal-kapal yang berada

didaerah terjadinya marabahaya bahwa terjadi

musibah. Pancaran ulang semacam itu

biasanya hanya dipancarkan jika kapal-kapal

di daerah tersebut tidak dapat menerima sinyal

tanda bahaya y ang asli dari kapal yang

mengalami musibah, misalnya sinyal tanda

bahaya DSC (Digital Selective Calling)

dipancarkan pada frekuensi yang tidak dapat

diterima oleh kapal-kapal di daerah tersebut

atau jika sinyal tanda bahaya yang asli tidak

dipancarkan dengan menggunakan DSC

(Digital Selective Calling).

2. Oleh stasiun radio pantai kepada stasiun radio

pantai yang lain dimana kapal tersebut telah

menerima panggilan marabahaya pada

frekuensi HF yang tidak diterima oleh stasiun

radio pantai dalam jangka waktu 5 (lima)

menit.

Jika sinyal pemberitahuan bahwa

panggilan marabahaya DSC (Digital Selective

Calling) telah tidak ada pada waktu menanggapi

pancaran panggilan tanda bahaya tersebut,

selanjutnya kapal-kapal yang mengalami musibah

dapat terus

berusaha untuk mengulangi panggilan-panggilan

tanda bahaya Digital Selective Calling-DSC (Jika

diperlukan dapat menggunakan frekuensi

panggilan tanda bahaya DSC lainnya), sesudah

diam selama 3,5 - 4,5 menit dari dimulainya

panggilan pertama. Suatu stasiun radio pantai yang

sedang menerima panggilan tanda bahaya DSC

(Digital Selective Calling) pada MF (Medium

Frequency) dan HF (High Frequency) harus

memancarkan pemberitahuan penerimaan

panggilan tanda bahaya DSC tersebut, minimal 1

(satu) menit setelah panggilan tanda bahaya, tetapi

jika memungkinkan dalam selang waktu maksimal

2,75 menit pada sinyal diterimanya panggilan

tanda bahaya Digital Selective Calling-DSC

dengan VHF (Very High Frequency) harus

dipancarkan secepat mungkin.

Pemancaran sinyal tanda bahaya

merupakan laporan tentang terjadinya musibah

yang cepat dan berhasil kepada suatu unit yang

dapat menyediakan atau mengkoordinasikan suatu

pertolongan. Mungkin hal dapat terjadi kepada

kapal lain yang berada disekitarnya yang sering

disebut sebagai Kantor Koordinasi Rescue (KKR).

Apabila suatu sinyal tanda bahaya diterima oleh

KKR biasanya melalui stasiun radio pantai atau

stasiun bumi pantai. KKR akan menyampaikan

tanda bahaya ini ke unit-unit SAR (Search and

Rescue) dan ke kapal yang berada di sekitar

terjadinya musibah. Sinyal bahaya ini harus

menunjukan identifikasi dan posisi dari musibah

tersebut serta apabila memungkinkan sifat-sifut

musibah dan informasi lain yang bermanfaat bagi

operasi pertolongannya. Susunan komunikasi

tersebut dirancang agar memungkinkan pancaran

sinyal tanda bahaya dapat dilaksanakan ke 3 (tiga)

tujuan yaitu dari kapal ke pantai, dari kapal ke

kapal dan dari pantai ke kapal pada seluruh daerah

perairan laut.

Kemungkinan berhasilnya pemancaran

sinyal marabahaya harus tinggi karena diharapkan

waktu pemancaran sinyal marabahaya tersebut

cukup pendek dan penanggapannya harus cepat,

oleh sebab itu meningkatkan kemungkinan

berhasilnya pertolongan tetapi pemancaran sinyal

tanda bahaya dari kapal ke kapal dirancang agar

efektif pada jarak kira-kira sampai 100 mil. Jika

tidak ada kapal

dalam jarak 100 mill dari kapal yang mengalami

musibah, sistem ini dirancang untuk dapat

memberikan pertolongan yang dikendalikan dari

pantai dengan menggunakan satelit atau

komunikasi HF (High Frequency) atau gabungan

dari keduanya.

Kapal yang berlayar di daerah A3 dan A4

akan memancarkan sinyal tanda bahaya dari kapal

ke kapal pada frekuensi 2187,5 kHz dan

memancarkan. sinyal tanda bahaya dari kapal ke

pantai menggunakan stasiun bumi pantai.

Kapal-kapal yang berlayar di daerah A2

memancarkan sinyal tanda bahaya dari kapal ke

kapal dan dari kapal ke pantai pada frekuensi

2187,5 kHz serta kapal-kapal yang berlayar di

daerah Al memancarkan sinyal tanda bahaya dari.

kapal ke kapal dan dari kapal ke pantai pada

frekuensi 156,525 MHz dengan menggunakan

DSC.

Sinyal tanda bahaya biasanya dimulai

dengan manual dan semua sinyal tanda bahaya

tersebut akan ditanggapi secara manual. Jika kapal

Page 34: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

30

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

tenggelam, EPIRB (Emergency Position Indicating

Radio Beacon), satelit yang terapung secara bebas

akan bekerja secara otomatis. Pemancaran ulang

suatu sinyal tanda bahaya dari suatu stasiun radio

pantai/Kantor Koordinasi Rescue ke kapal di

sekitar terjadinya musibah akan dilakukan dengan

menggunakan satelit komunikasi ke stasiun bumi

pantai dan menggunakan komunikasi teresterial

dengan frekuensi yang sesuai. Untuk mencegah

agar semua kapal-kapal di daerah perairan laut

yang luas menerima pancaran sinyal tanda bahaya

tersebut, suatu "Area Call" biasanya dipancarkan

sedemikian rupa sehingga hanya kapal-kapal

disekitar terjadinya musibah itu saja yang akan

mendengar sinyal tanda bahaya tersebut. Pada

waktu menerima pemancaran ulang sinyal

marabahaya, kapal-kapal di daerah dimana

pemancaran marabahaya dimaksudkan, harus

mengadakan komunikasi dengan stasiun radio

pantai/KKR yang bersangkutan agar dapat

mengadakan koordinasi pertolongan.

KOMUNIKASI UNTUK KOORDINASI SAR

Pada umumnya ini merupakan komunikasi

yang diperlukan untuk koordinasi kapal-kapal dan

pesawat terbang yang sedang mengikutinya.

Kegiatan pencarian akibat adanya sinyal tanda

bahaya serta termasuk di dalamnya komunikasi

antar stasiun radio pantai KKR dengan suatu OSC

(On Scene Commander) atau Coordinator Surface

Search (Koordinator Pencarian Di Permukaan

Laut) di daerah terjadinya musibah. Untuk operasi

SAR dimungkinkan untuk memancarkan berita-

berita dalam 2 (dua) arah yaitu untuk membedakan

dari pemancaran sinyal tanda bahaya yang

biasanya pemancaran suatu berita khusus hanya

dalam satu arah dan lalu lintas marabahaya dan

keamanan menggunakan telepon radio dan telex

radio yang biasanya dipergunakan untuk

menyalurkan berita-berita tersebut.

Sesuai dengan system global teknik yang

disediakan untuk lalulintas marabahaya dan

keamanan digunakan telepon radio atau telex radio

atau keduanya sekaligus. Komunikasi ini akan

dilakukan dengan sarana komunikasi satelit

tersebut tergabung dari peralatan yang ada di kapal

dan daerah dimana musibah itu terjadi.

Komunikasi di lokasi musibah biasanya

menggunakan band MF (Medium Frequency) dan

VHF (Very High Frequency) pada frekuensi yang

telah ditentukan untuk lalulintas tanda bahaya dan

keselamatan dengan menggunakan telepon radio

atau telex radio.Komunikasi ini antara kapal dalam

musibah dengan unit-unit yang berusaha

menolongnya dan akan menyalurkan usaha

bantuan ke kapal untuk menolong orang-orang

yang mengalami musibah. Apabila dilibatkan kapal

terbang, komunikasi pada lokasi musibah dapat

menggunakan frekuensi 3023 kHz, 4125 kHz dan

5680 kHz.

Tambahan kapal terbang SAR harus

dilengkapi dengan peralatan untuk komunikasi

pada frekuensi dinas bergerak pelayaran lainnya

Sinyal-sinyal untuk penentuan lokasi adalah suatu

pancaran yang dimaksud untuk memperrnudah

usaha penemuan kapal yang dalam keadaan bahaya

atau lokasi korban musibah. Untuk ini terutama

menggunakan transponder SAR 9 GHz pada lokasi

dalam hubungan untuk bantuan terhadap unit radar

9 GHz. Peralatan telah dibuat untuk kapal-kapal

yang perlu petunjuk tentang peringatan-peringatan

navigasi dan cuaca serta informasi-informasi

penting mengenai pelayaran. Pada band MF

frekuensi 518 kHz telah digunakan untuk siaran dengan memanlaatkan NBDP (Narrow Band

Direct Printing) telegrafi yang menggunakan

koreksi kesalahan ke depan.

Bersamaan dengan ini informasi-informasi

tesebut juga disiarkan melalui INMARSAT dan

mungkin pula disiarkan menggunakan High

Frequency. Sistem yang baru ini dimaksudkan

untuk menyediakan penerimaan secara otomatis

penuh untuk semua informasi keselamatan

pelayaran, termasuk peringatan-peringatan

mengenai navigasi dan cuaca serta informasi

keselamatan yang penting lainnya.

PELAYARAN JARAK JAUH

HF (High Frequency) akan memberikan

pelayanan jarak jauh untuk digunakan dalam arah

komunikasi dari kapal ke pantai dan dari pantai ke

kapal. Pada daerah-daerah yang diliput oleh

INMARSAT HF tersebut dapat digunakan sebagai

altematif terhadap komunikasi satelit dan di luar

daerah-daerah ini hanya digunakan komunikasi

dengan kemampuan jarak jauh yang sudah

ditentukan frekuensinya pada band frekuensi 4,

6,8,12 dan 16 MHz sebagai sarana kelengkapan

untuk pemancaran dan penerimaan sinyal tanda

bahaya dan panggilan keselamatan serta untuk

Page 35: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

31

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

menyalurkan lalulintas tanda bahaya dan

keselamatan.

Panggilan Pilih Digital (DSC), adalah

stasiun radio pantai yang ikut serta dalam kegiatan

jaringan untuk penjagaan panggilan tanda bahaya

dan berita keselamatan perlu memilih dari 5 (lima)

frekuensi band yang memancarkan ulang sinyal

tanda bahaya tersebut. Pemilihan tersebut

tergantung dari posisi kapal yang mengalami

musibah, daerah geografi yang perlu mendapatkan

Pancaran sinyal tersebut serta karakteristik

propagansi gelombang radio saat itu. Perlu

diperhatikan bahwa kapal-kapal yang

diperlengkapi perangkat HF. High Frequency

sebagai tambahan harus selalu menjaga frekuensi

tanda bahaya pada band 8 MHz dan salah satu

frekuensi yang diharuskan yaitu frekuensi yang

cocok untuk daerah di mana kapal tersebut sedang

berlavar.

PELAYARAN JARAK SEDANG

Pelayaran jarak sedang disediakan pada

frekuensi-ferkuensi dalam band frekuensi 2 MHz.

Untuk arah-arah kapal ke pantai, kapal ke kapal

serta pantai ke kapal akan digunakan frekuensi

2187,5 kIIz, sedangkan untuk sinyal marabahaya

dan panggilan keselamatan dengan menggunakan

Digital Selective Calling dan frekuensi 2182 kHz

akan digunakan untuk lalulintas berita bahaya dan

keselamatan yang menggunakan telepon radio

termasuk di dalamnya untuk koordinasi fungsi-

fungsi SAR dan komunikasi pada lokasi musibah.

Sedangkan frekuensi 2174,5 kHz digunakan untuk

lalulintas tanda bahaya dan keselamatan yang

menggunakan radio telex Narrow Band Direct

Printing-NBDP). Frekuensi-frekuensi yang

berdekatan dengan 500 kIIz digunakan untuk arah

komunikasi dari pantai ke kapal, frekuensi 518 kHz

digunakan untuk memancarkan berita peringatan

navigasi dan cuaca di dalam system NAVTEX.

PELAYARAN JARAK PENDEK

VHF memberikan pelayaran jarak pendek pada

frekuensi sebagai berikut :

156,525 MHz (ch.70) untuk sinyal

marabahayad an keselamatan menggunakan

Digital Selective Calling.

156,800 MHz (ch.16) untuk lalulintas tanda

bahaya menggunakan telepon radio, termasuk

didalamnya komunikasi untuk koordinasi

fungsi-fungsi SAR dan komunikasi pada

lokasi musibah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian-uraian di atas,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengenalan satelit komunikasi maritim,

bersama dengan system panggil pilih digital

(DSC-Digital Selective Calling) untuk

penyiaran informasi keselamatan pelayaran

telah menjadi dasar yang diperlukan untuk

sistem GMDSS (Global Maritime Distress

and Safety System) ini.

2. Memanfaatkan sepenuhnya peralatan yang

sudah ada untuk meneruskan pelayanan

keselamatan terhadap kapal-kapal yang sejak

semula belum dilengkapi dengan peralatan-

peralatan tersebut.

3. Sistem penanggulangan musibah dan

keselamatan yang sekarang ini akan tetap

digunakan bersamaan dengan sistem GMDSS

untuk jangka waktu yang cukup dan sesuai.

Sesudah jangka waktu tersebut, sistem yang

baru akan menjadi kewajiban secara

internasional.

4. Tergantung daerah operasinya, maka kapal

kapal harus membawa peralatan-peralatan

sesuai dengan macam-macam system radio

tersebut secara bersama-sama.

5. Secara intemasional telah dilakukan berbagai

usaha untuk mengembangkan dan

mempersiapkan penerapan sistem GMDSS

(Global Maritime Distress and Safety System),

untuk memperoleh kemajuan-kemajuan yang

telah dilaksanakan dalam komunikasi

satelitdan teresterial dan juga teknik dan

peralatan-peralatan yang sedemikian rupa

sehingga keselamatan jiwa di laut dapat

ditingkatkan.

6. Kelebihan sistem GMDSS (Global Maritime

Distress and Safety System) antara lain :

Berita marabahaya yang dikirim dapat

diterima dengan stasiun radio pantar

dalam waktu yang sangat cepat, dengan

menggunakan sistem gelombang

teresterial dan satelit

Data-data mengenai kecelakaan kapal,

antara lain: posisi kapal, jenis musibah dan

sifat musibah sangat jelas dan akurat.

Page 36: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

32

Aplikasi Sistem Telekomunikasi Pelayaran Dengan GMDSS…………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Memiliki beberapa perangkat yang dapat

digunakan bertahap untuk menyiarkan

kecelakaan kapal tersebut,sehingga berita

kecelakaan dapat dengan cepat tersiar

kepada stasiun radio pantai dan kapal-

kapal yang sedang berl ayar disekitarnya.

7. Kekurangan sistem GMDSS (Global Maritime

Distress and Safety System) antara lain:

Hanya beberapa jenis kapal yang sudah

menggunakan sistem ini, karena

keterbatasan finansial.

Adanya delay padas istems atelit, karena

jarak satelit dengan bumi yang jauh

Adanya kemungkinan terjadi gerhana

satelit, yang menyebabkan satelit tidak

mendapat energi matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2002. General Operator Global M

aritirne Distresas and Savety System, Bina

Sena Media, Jakarta.

Anonymous,2002 Operator Manual, Bina Sena

Media, Jakarta

Robert, M., Erwin, 1986, Pengantar

Telekomunikasi Multi Media, Jakarta

www. Google. Com/GMDSS/'parpostel

Page 37: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

33

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

PERUMUSAN STRATEGI BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI

RADIO KELAS II BANDUNG DALAM MENCAPAI TUJUAN

ORGANISASI

Oleh :

Sielvia Sisca1) dan Bloko Budi Rijadi2)

ABSTRAK

Balai monitoring (Balmon) keberadaanya dibawah Direktorat Jenderal Pos dan telekomunikasi (Ditjen Postel) yang merupakan

salah satu unit kerja yaitu Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio yang bertugas untuk melakukan pengaturan

pemanfaatan spektrum frekuensi radio nasional mempunyai peran yang penting seiring dengan perkembangan teknologi

informasi di tandai dengan munculnya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi IT. Dan kemungkinan pada

kehidupan mendatang sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Hal ini di

karenakan kemajuan teknologi yang tidak dapat dipisahkan dari kemampuan rekayasa jaringan komunikasi baik yang bersifat

fisik (kabel, serat optik) maupun non fisik berupa frekuensi radio. Didalam penggunaan spektrum frekuensi radio yaitu salah satu

media jaringan komunikasi yang pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak pengguna yang belum memiliki izin (ilegal).

Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Monitoring (Balmon) Bandung pada dasarnya diarahkan untuk memaksimalkan

fungsi Balmon Spektrum frekuensi radio dalam menjalankan fungsi pelayanannya kepada masyarakat dan stakeholder yang

terkait. Dan membuat rumusan strategi agar dalam pelaksaan monitoring dan pemantauan penggunaan frekuensi radio dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Kata kunci : Balai Monitoring, Spektrum frekuensi, Telekomunikasi

PENDAHULUAN

Untuk mengurusi bidang telekomunikasi

khususnya pada penggunaan spektrum frekuensi

radio, pemerintah dibantu oleh Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Kementrian

Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo)

memiliki wewenang terhadap Direktorat

Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel)

yang mengatur perumusan, kebijakan, dan

standarisasi teknis dibidang penyelenggaraan

pos dan telekomunikasi. Ditjen Postel memiliki

salah satu unit kerja yaitu Direktorat

Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio yang

bertugas untuk melakukan pengaturan

pemanfaatan spektrum frekuensi radio nasional.

Maka disetiap provinsi yang ada di Indonesia,

Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi

Radio memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT)

yang berkedudukan disetiap ibu kota provinsi.

Salah satunya antara lain UPT yang mewakili

provinsi Jawa Barat yaitu Balai Monitor

Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung

(Balmon Kelas II Bandung).

Secara spesifik tugas pokok dan fungsi

UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio

diuraikan dalam Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika nomor 15/PER/M.KOMINFO/

02/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Monitor Spektrum Frekuensi

Radio. Secara garis besar meliputi kegiatan

pengamatan, deteksi sumber pancaran, monitor,

penertiban evaluasi dan pengujian ilmiah,

pengukuran, koodinasi monitoring frekuensi

radio, pancaran orbit satelit, penyusunan rencana

dan program, penyediaan suku cadang,

pemeliharaan dan perbaikan perangkat, serta

urusan ketatausahaan dan kerumah-tanggaan.

Adapun kondisi geografis Provinsi Jawa Barat

yaitu terletak diantara 5°50 -7°50 LS dan 104°48

- 108°48 BT dengan batas-batas wilayahnya

antara lain:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut

Jawa bagian barat dan Banten serta DKI

Jakarta di utara.

2. Sebelah timur berbatasan dengan

Provinsi Jawa Tengah, antara Samudera

Indonesia di Selatan dan Selat Sunda di

barat.

Dengan daratan dan pulau-pulau kecil (48 Pulau

di Samudera Indonesia, 4 Pulau di Laut Jawa, 14

Page 38: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

34

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Pulau di Teluk Banten dan 20 Pulau di Selat

Sunda), luas wilayah Jawa Barat 44.354,61 Km2

atau 4.435.461 Ha.

Dengan ditetapkannya Wilayah Banten menjadi

Provinsi Banten, maka luas wilayah Jawa Barat

saat ini menjadi 34.816,96 Km2 (Data

berdasarkan Survei Sosial/Ekonomi 2005).

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Strategi dan Manajemen Strategi

Menurut Barry (1986) dalam buku

Strategic Planning Workbook for Nonprofit

Organizations hal.10 :

Strategi adalah rencana tentang apa yang ingin

dicapai atau hendak-menjadi-apa suatu

organisasi di masa depan (arah) dan bagaimana

cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut

(rute).

Dalam tahap perumusan strategi tidak

lepas dari pengertian tentang manajemen

strategi. Manajemen Strategi dapat juga

dipandang sebagai proses untuk mengelola

strategi agar rumusan strategi dapat dijalankan

dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai.

Pengertian Visi dan Misi

Pemahaman visi dan misi yang baik dan

fokus terhadap bisnis sangat dibutuhkan sekali

ketika pertama kali akan memulai suatu bisnis.

Hakikatnya pernyataan visi dan misi merupakan

gambaran tentang keunggulan atau kelemahan

kompetitif suatu perusahaan. Menurut Ducker

bahwa pengembangan visi dan misi yang jelas

merupakan “tanggung jawab pertama penyusun

strategi”. Maksudnya yaitu pernyataan visi dan

misi merupakan alat yang sangat penting untuk

para penyusun strategi dalam merumuskan,

menerapkan, dan mengevaluasi strategi.

Menurut Campbell dan Yeung yang

membedakan istilah visi dan misi yaitu bahwa

visi adalah “ suatu keadaan masa depan

organisasi yang mungkin dan dikehendaki” yang

mencakup tujuan-tujuan spesifik, sementara itu

untuk misi lebih terkait dengan perilaku dan

masa kini. Komponen pembentuk visi

berdasarkan Fred R. David harus memiliki

kriteria:

1 Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan

dasar, “Ingin menjadi seperti apakah kita?”

2 Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi

dasar bagi pengembangan pernyataan visi

yang komprehensif

3 Pernyataan visi haruslah singkat,

diharapkan satu kalimat, dan sebanyak

mungkin manajer diminta masukannya

dalam proses pengembangannya

Komponen pernyataan misi berdasarkan

Fred R. David harus dapat memasukan 9

komponen, yaitu :

1. Konsumen (Siapakah konsumen

perusahaan?)

2. Produk atau jasa (Apakah produk/jasa

utama perusahaan?)

3. Pasar (Secara geografis, dimanakah

perusahaan bersaing?)

4. Teknologi (Apakah perusahaan canggih

secara teknologi?)

5. Fokus pada kelangsungan hidup,

pertumbuhan, dan profitabilitas (Apakah

perusahaan komitmen terhadap

pertumbuhan dan kondisi keuangan yang

sehat?)

6. Filosofi (Apakah keyakinan, nilai, asprasi,

dan prioritas etis dasar perusahaan?)

7. Konsep diri (Apakah kompetensi khusus

atau keunggulan kompetitif utama

perusahaan?)

8. Fokus pada citra publik (Apakah

perusahaan responsif terhadap masalah-

masalah sosial, komunitas, dan lingkungan

hidup?)

9. Fokus pada karyawan (Apakah karyawan

dipandang sebagai aset perusahaan yang

berharga?)

Penilaian Situasi Eksternal

Pemantauan terhadap situasi lingkungan

dan perubahan dimasa depan sangat penting,

karena seringkali dapat merubah total proses

atau faktor-faktor kunci sukses untuk

menjalankan suatu bisnis.

Tujuan dari analisis eksternal

merupakan pengembangan daftar terbatas dari

peluang yang dapat dijadikan sebagai

keuntungan atau menjadi sebuah ancaman yang

harus dihindarinya. Untuk melakukan analisis

eksternal, suatu perusahaan terlebih dahulu

mengumpulkan intelijen kompetitif dan juga

informasi mengenai berbagai tren ekonomi,

Page 39: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

35

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik,

pemerintah, hukum, dan teknologi. Setelah

terkumpul maka dapat disesuaikan dan

dievaluasi atau dengan cara rapat manajer dalam

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang

dihadapi oleh suatu perusahan.

Penilaian Situasi Internal

Setiap organisasi pasti memiliki

kekuatan dan kelemahan dari area fungsional

bisnis. Dan tidak ada suatu bisnis yang kuat atau

lemahnya sama disetiap area. Jika kekuatan atau

kelemahan internal disuatu bisnis, ditambahkan

dengan peluang atau ancaman eksternal serta

pernyataan misi yang jelas, maka akan

memberikan suatu landasan untuk menetapkan

tujuan strategi. Oleh karena itu penetapan tujuan

dan strategi dimaksudkan untuk memanfaatkan

dan memaksimalkan kekuatan agar tingkat

kelemahan internal bisnis dapat teratasi. Untuk

melakukan analisis internal suatu perusahaan,

terlebih dahulu untuk mengetahui informasi

mengenai manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi produksi/operasi, penelitian

dan pengembangan (litbang), serta operasi

sistem informasi manajemen perusahaan.

ANALISIS DATA

Untuk mengetahui strategi yang dipakai

oleh Balmon Kelas II Bandung dalam mencapai

tujuan organisasi, maka penulis menggunakan

metode analisis Matriks IFE (Internal Factor

Evaluation), Matriks EFE (Eksternal Factor

Evaluation), Matriks SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, dan Threat), Matriks IE

(Internal-Eksternal) dan Matriks QSPM

(Quantitative Strategy Planning Matrix) untuk

merumuskan strategi apa saja yang dilakukan

agar tujuan organisasinya tercapai.

Analisis ini akan memberikan hasil

apakah Balmon Kelas II Bandung sudah

menggunakan strategi yang efektif dalam

mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan bersama. Didalam teknik perumusan

strategi terbagi menjadi 3 tahapan yaitu :

1. Tahap input : berupa isi informasi dasar

untuk melakukan tahap pencocokan dan

tahap keputusan yang akan dibahas

selanjutnya. Tahap ini mengembangkan

Matriks EFE dan Matriks IFE.

2. Tahap pencocokan : untuk menciptakan

strategi alternatif dari faktor-faktor

3. keberhasilan Eksternal dan Internal. Tahap

ini menggunakan teknik Matriks SWOT dan

Matriks IE

4. Tahap keputusan : strategi yang

kemungkinan akan diusulkan dalam

pemilihan strategi. Tahap ini hanya

menggunakan satu teknik saja yaitu Matriks

QSPM.

Untuk tahap 1 dalam kerangka

perumusan terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal (Eksternal Factor Evaluation-EFE)

dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal

Factor Evaluation-IFE).

Untuk tahap 2 merupakan tahap

pencocokan , berfokus pada penciptaan strategi

alternatif yang masuk akal dengan

memeperhatikan faktor-faktor eksternal dan

internal utama. Meliputi Matriks SWOT dan

Matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal –

IE ). Analisa Matriks SWOT merupakan sebuah

bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat

deskriptif (memberi gambaran). Proses analisa

adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh

informasi yang terdapat suatu kasus,

menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa

yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan

apa yang harus segera dilakukan untuk

memecahkan masalah. Analisa Matriks ini juga

merupakan alat pencocokan yang penting dalam

membantu para manajer mengembangkan 4 jenis

strategi, yaitu Strategi SO (kekuatan-peluang),

Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST

(kekuatan-ancaman), dan Strategi WT

(kelemahan-ancaman).

Sedangkan untuk analisa Matriks IE

bertujuan untuk melihat posisi perusahaan serta

arah perkembangan selanjutnya dan memperoleh

strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih

detail dalam bentuk diagram. Diagram tersebut

mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan,

tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat

dikelompokkan menjadi 3 strategi utama.

HASIL PENELITIAN

Visi dan Misi Balmon Bandung

Visi Balmon Kelas II Bandung yaitu :

“ Menjadi Balai Monitor terbaik dalam penyedia

jasa pemantauan spektrum frekuensi radio dan

Page 40: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

36

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

informasi yang akurat ”

Dapat diartikan bahwa Balmon ingin

memberikan pelayanan yang terbaik terhadap

pelanggan (pengguna frekuensi radio legal) oleh

karena itu Balmon berupaya sebaik mungkin

dalam penyediaan informasi dan pelayanan

terhadap pemakaian jasa pemantauan spektrum

frekuensi radio. Guna dalam menjalankan visi

yang diatas, Balmon Kelas II Bandung memiliki

misi yaitu antara lain :

1. Menyediakan informasi yang berkaitan

dengan stasiun radio secara akurat.

2. Memberikan perlindungan kepada

pengguna frekuensi yang legal dan

semua pihak yang terkait.

Sesuai dengan dasar teori visi dan misi

yang dikemukakan oleh Fred R. David, Balmon

Bandung telah merumuskan visi dan misi

dengan baik dan jelas untuk mewujudkan apa

yang menjadi tujuan organisasi Balmon

Bandung itu sendiri. Seperti halnya yang

dikemukakan oleh Fred R. David, ada 3

komponen pembentukan visi yang pertama yaitu

Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan

dasar, “Ingin menjadi seperti apakah kita?” dan

Balmon Bandung telah memenuhi persyaratan

salah satu komponen pembentukan visi tersebut

yaitu visi yang berbunyi :

“ Menjadi Balai Monitor terbaik dalam

penyedia jasa pemantauan spektrum frekuensi

radio dan informasi yang akurat ” ,

yang merupakan gambaran tentang keinginan

Balmon Bandung sebagai penyedia jasa

pelayanan yang berhubungan dengan spektrum

frekuensi radio dan juga memberikan informasi

yang benar sesuai hasil evaluasi dan monitor

dilapangan. Yang kedua yaitu sebuah pernyataan

visi yang jelas, visi yang dikemukakan oleh

Balmon Bandung sudah jelas yaitu ingin

menjadi Balmon yang menyediakan jasa

pemantauan spektrum frekuensi radio dan juga

memberikan informasi yang akurat. Yang ketiga

yaitu pernyataan visi yang singkat dan

diharapkan satu kalimat saja, sudah dipenuhi

oleh pernyataan visi Balmon Bandung.

Tidak hanya visi yang dirumuskan

secara baik, tetapi misi juga ditetapkan secara

jelas untuk menetapkan tujuan dan juga

perumusan strategi yang dilakukan oleh Balmon

Bandung. Kandungan pernyataan dari misi

Balmon sesuai dengan dasar teori yang

dikemukakan oleh Fred R. David yaitu :

1. Siapakah konsumen perusahaan?

Jawabannya adalah pelanggan (pengguna

frekuensi legal)

2. Apakah produk/jasa utama perusahaan?

Jawabannya adalah menyediakan informasi

yang berhubun

3. gan dengan stasiun radio.

4. Secara geografis, dimanakah perusahaan

bersaing? Jawabannya adalah dibidang

informasi tentang stasiun radio.

5. Apakah perusahaan canggih secara

teknologi? Jawabannya adalah dalam misi

Balmon Bandung tidak menjelaskan apakah

sudah menggunakan teknologi canggih

dalam kegiatannya.

6. Apakah perusahaan komitmen terhadap

pertumbuhan dan kondisi keuangan yang

sehat? Jawabannya adalah dalam misi

Balmon Bandung tidak menjelaskan

komitmen pertumbuhan dan kondisi

keuangan yang sehat.

7. Apakah keyakinan, nilai, asprasi, dan

prioritas etis dasar perusahaan? Jawabannya

adalah dalam misi Balmon Bandung tidak

menjelaskan tentang keyakinan, nilai,

aspirasi, dan prioritas etis dasar perusahaan.

8. Apakah kompetensi khusus atau

keunggulan kompetitif utama perusahaan?

Jawabannya adalah dalam misi Balmon

Bandung tidak menunjukkan keunggulan

kompetitif perusahaan.

9. Apakah perusahaan responsif terhadap

masalah-masalah sosial, komunitas, dan

lingkungan hidup? Jawabannya adalah

dalam misi Balmon Bandung tidak

menjelaskan apakah perusahaan respon

terhadap masalah-masalah sosial,

komunitas, dan lingkungan hidup.

10. Apakah karyawan dipandang sebagai aset

perusahaan yang berharga? Jawabannya

adalah dalam misi Balmon Bandung tidak

menjelaskan apakah perusahaan

memandang karyawan sebagai aset yang

berharga.

Pernyataan visi dan misi Balmon

Bandung dapat secara jelas memberikan arahan

terhadap organisasinya agar sesuai dengan

Page 41: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

37

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

tujuan utama dari Balmon Bandung dan juga

mengatasi konflik yang ada.

Tujuan Balmon Bandung

Setelah pernyataan visi dan misi dibuat

maka diperlukan suatu strategi untuk pencapaian

dari visi dan misi tersebut. Tujuan jangka

panjang dari Balmon Bandung merupakan upaya

untuk pencapain visi yang telah ada. Didalam

tujuan jangka panjang ini, dapat memberikan

suatu landasan untuk merancang pekerjaan dan

mengatur berbagai aktivitas yang akan

dilaksanakan oleh Balmon Bandung. Maka

seluruh pimpinan maupun staf Balmon Bandung

merumuskan tujuan organisasi agar visi dan misi

dapat tercapai. Isi dari tujuan tersebut yaitu:

1. Meningkatkan mutu layanan untuk

mencapai tingkat kepuasan pelanggan

yang tinggi .

2. Mengembangkan sistem informasi yang

efektif dengan mengoptimalkan

penggunaan perangkat dan

pemutakhiran data.

3. Meningkatkan Kompetensi Sumber

Daya Manusia.

4. Meningkatkan Komunikasi dan

Koordinasi Internal dan Eksternal.

Faktor-Faktor Internal

Faktor-faktor Internal yang ada dapat

dijadikan sebagai kekuatan atau kelemahaman

yang berasal dari didalam organisasi Balmon

Kelas II Bandung sendiri. Adapun faktor-faktor

internal yang ada di Balmon Kelas II Bandung

yaitu :

1. Manajemen

a. Jumlah pegawai (SDM) yang terbatas

b. SDM yang tersedia pada tingkat

pendidikan sarjana hanya 20% dan

kebanyakan pada tingkat pendidikan

SLTA yaitu sebesar 46,7%

c. Penempatan pegawai belum dilakukan

sesuai standar kompetensi/keahlian.

d. Peningkatan kompetensi dengan

melaksanakan pelatihan-pelatihan pada

karyawan.

e. Kegiatan monitor dan evaluasi berjalan

dengan baik.

f. Informasi yang diberikan sesuai dari

hasil observasi dilapangan.

2. Pemasaran/sosialisasi

a. Fungsi dari web yang dimiliki

Balmon Kelas II Bandung

belum maksimal dalam

memberikan informasi yg

update (terkini).

b. Pemasangan baliho/biliboard sangat

sedikit yang dibuat untuk himbauan

agar masyarakat sadar akan izin

penggunaan frekuensi radio.

c. Kantor pelayanan yang terbatas untuk

konsultasi yang berkaitan dengan

perijinan frekuensi radio dan juga

keluhan dari pelanggan.

d. Hasil survey kepuasan pelanggan

belum dianalisa dengan baik.

3. Keuangan/akuntansi

a. Kenaikan biaya operasional Balmon

Kelas II Bandung.

b. Pemberian beasiswa bagi karyawan

yang melanjutkan pendidikan.

c. Penghematan terhadap penggunaan

anggaran.

4. Produksi/operasi

a. Peralatan operasional dalam

monitoring masih banyak yang rusak.

b. Kegiatan pemantauan langsung

kelapangan secara rutin oleh seksi

pemantauan.

c. Peralatan monitoring tersedia sesuai

kebutuhan.

d. Penanganan dan penyelesaian terhadap

gangguan frekuensi terselesaikan

dengan baik.

5. Litbang (Penelitian dan Pengembangan)

Kegiatan litbang pada Balmon Bandung

tidak berjalan.

6. Sistem Informasi Manajemen

a. Pemakaian web Balmon Kelas II

Bandung berjalan dengan baik agar

pembaca mendapatkan banyak

informasi yang berhubungan dengan

penggunaan frekuensi radio.

b. Sistem informasi manajemen terus

diperbaiki dan dikembangkan.

Faktor-Faktor Eksternal

Didalam faktor-faktor ekternal dapat

dijadikan peluang atau ancaman yang

Page 42: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

38

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

berpengaruh terhadap Balmon Kelas II

Bandung. Berikut ini merupakan faktor-faktor

eksternal yang berpengaruh terhadap Balmon

Kelas II Bandung yaitu :

1. Kekuatan Ekonomi

a. Banyaknya investor dibidang

penyelenggaraan telekomunikasi

b. Persaingan didunia bisnis

telekomunikasi yang terus meningkat

c. Lemahnya nilai mata uang Indonesia.

d. Peningkatan jumlah kemiskinan di

Indonesia.

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan

Lingkungan

a. Wilayah provinsi Jawa Barat yang

cukup luas.

b. Meningkatnya gaya hidup orang desa

yang hampir sama dengan

penduduk di perkotaan.

c. Sifat orang Indonesia yang latah

terhadap sesuatu yang baru.

d. Kurangnya cinta terhadap tanah air

sendiri.

e. Terjadinya peningkatan

terhadap pengguna frekuensi

radio.

3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan

Hukum

a. Kegiatan pemilu atau pilkada

b. Perubahan dalam undang-undang

telekomunikasi

c. Banyaknya penyelenggara

telekomunikasi dari asing yang masuk

ke Indonesia.

d. Hubungan yang tidak harmonis dengan

negara tetangga.

4. Kekuatan Teknologi

a. Kemajuan teknologi yang berkembang

pesat

b. Penyalahgunaan teknologi oleh orang

jahat.

c. Penyebaran jaringan telekomunikasi

yang belum merata.

d. Dampak pemakaian teknologi dalam

kehidupan.

5. Kekuatan Kompetitif

a. Pelanggan telekomunikasi di

Indonesia sangat berkembang pesat

b. Pentingnya informasi dalam

kehidupan

c. Indonesia konsumen terbesar dalam

bidang jasa telekomunikasi

Analisa Matriks EFE (Eksternal Factor

Evaluation Matrix)

EFE Matriks membantu para perancang

strategi untuk merangkum dan mengevaluasi

informasi ekternal yang meliputi aspek ekonomi,

aspek sosial-budaya-demografis-lingkungan,

aspek politk-pemerintah-hukum, aspek teknologi

dan aspek kompetitif. Berikut ini merupakan

faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

Balmon Kelas II Bandung yang dianalisa

berdasarkan evaluasi faktor eksternal.

Tabel 1. Matriks EFE Balmon Kelas II Bandung

NO FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT

SKOR

BOBOT

I Peluang

1 Persaingan didunia bisnis telekomunikasi terus meningkat 0,06 3 0,18

2 Meningkatnya gaya hidup orang desa yang hampir sama 0.049 2 0,098

dengan orang kota

3 Sifat orang Indonesia yang ''latah'' terhadap sesuatau yang baru 0,047 2 0,094

4 Peningkatan penggunaan frekuensi radio 0,068 3 0,204

5 Kegiatan pemilu dan pilkada 0,05 2 0,1

6 Kemajuan teknologi berkembang pesat 0,067 3 0,201

7 Pelanggan telekomunikasi di Indonesia berkembang pesat 0,061 3 0,183

8 Banyaknya investor dibidang penyelenggaraan telekomunikasi 0,059 3 0,177

9 Banyaknya penyelenggara telekomunikasi asing 0,048 2 0,096

yang masuk ke Indonesia

II Ancaman

1 Peningkatan jumlah kemiskinan 0,049 2 0,098

2 Wilayah Prov.Jawa Barat yang cukup luas 0,068 3 0,204

Page 43: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

39

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

3 Hubungan yang tidak harmonis dengan negara tetangga 0,049 2 0,098

4 Penyalahgunaan teknologi 0,049 2 0,098

5 Jaringan telekomunikasi belum menyeluruh kepelosok Indonesia 0,063 3 0,189

6 Indonesia konsumen terbesar dalam bidang jasa telekomunikasi 0,066 3 0,198

7 Kurangnya rasa Nasionalisme 0,04 2 0,08

8 Nilai mata uang yang lemah 0,042 2 0,084

9 Dampak pemakaian teknologi 0,065 3 0,195

TOTAL 1 2,577

Pada perhitungan Matriks EFE, dapat

dilihat peluang terbesar berdasarkan jumlah

bobot yaitu peningkatan penggunaan frekuensi

radio dengan bobot yang dihasilkan sebesar

0,068 yang merupakan jumlah bobot diatas rata-

rata yaitu sebesar 0,055. Hal ini dimanfaatkan

oleh Balmon Bandung untuk lebih

meningkatkan pelayanan dan pemberian sumber

informasi yang berkaitan tentang penggunaan

spektrum frekuensi radio agar para pelanggan

frekuensi radio memberikan kepercayaan penuh

pada Balmon Bandung. Dan juga kemajuan

teknologi dengan jumlah bobot 0,067 di

manfaatkan oleh Balmon Bandung untuk

memaksimalkan kualitas informasi yang akan

diberikan dan juga sebagai sarana publikasi

umum.

Adapun ancaman yang dihasilkan pada

Matriks EFE yang memiliki jumlah bobot

terbesar yaitu sebesar 0,068 dengan wilayah

Prov. Jawa Barat yang cukup luas. Karena

wilayah Prov. Jawa Barat yang cukup luas maka

Balmon Bandung didalam kegiatan monitor

perlu adanya peningkatan jumlah karyawan dan

sarana prasarana yang dapat mendukung

kegiatan monitor tersebut. Serta Indonesia

menjadi konsumen terbesar dibidang jasa

telekomunikasi dengan jumlah bobot sebesar

0,066 , membuat Balmon Balmon harus bekerja

ekstra agar pelayanan jasa dapat berjalan dengan

baik.

Untuk pemberian rating dalam Matriks

EFE dilakukan agar dapat mengelompokkan

faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap

Balmon Bandung. Pemberian rating lebih besar

jika strategi ekternal berpengaruh terhadap

Balmon Bandung dan jika rating yang diberikan

lebih kecil maka strategi eksternal dinilai kurang

berpengaruh. Total skor yang dihasilkan pada

perhitungan Matriks EFE sebesar 2,577 yang

artinya respon yang diberikan Balmon Bandung

pada lingkungan eksternal tergolong cukup baik

dalam memanfaatkan peluang dan dapat

menghindari ancaman.

Analisa Matriks IFE (Internal Factor

Evaluation) Analisa Matriks IFE dilakukan

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

utama yang berpengaruh terhadap Balmon

Bandung. Selanjutnya diolah dan dihitung

pembobotan, rating, dan skor pada masing-

masing faktor internal utama. Perhitungan

Matriks IFE pada Balmon Bandung dapat dilihat

berikut ini :

Tabel 2. Matriks IFE Balmon Kelas II Bandung

NO FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT SKOR BOBOT

I Kekuatan

1 Peningkatan kompetensi karyawan dengan pelatihan 0,085 3 0,255

2 Kegiatan monitor dan evaluasi berjalan dengan baik 0,08 3 0,24

3 Penghematan penggunaan anggaran 0,075 2 0,15

4 Kegiatan pemantauan langsung kelapangan 0,087 3 0,261

dilakukan secara berkala

5 Pemakaian website balmon Bandung memberikan 0,086 3 0,258

informasi berhubungan dengan penggunaan frekrad

II Kelemahan

1 Jumlah pegawai yang terbatas 0,096 3 0,288

2 Pemasangan baliho/biliboard yang sedikit 0,083 3 0,249

Page 44: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

40

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

3 Kantor pelayanan yang terbatas 0,09 3 0,27

4 Kenaikan biaya operasional 0,078 2 0,156

5 Peralatan operasional dan monitor masih ada yang rusak 0,092 3 0,276

6 Hasil survey kepuasan pelanggan belum dianalisa 0,08 2 0,16

dengan baik

7 Kegiatan litbang pada Balmon Bandung tidak berjalan 0,068 2 0,136

TOTAL 1 2,699

Berdasarkan perhitungan Matriks IFE,

dapat kita ketahui kekuatan utama yang

berpengaruh terhadap Balmon Bandung yaitu

kegiatan memonitor dilakukan secara berkala

menjadi kekuatan Balmon Bandung untuk lebih

meningkatkan kualitas sumber informasi yang

didapat dari hasil evaluasi dan monitor

dilapangan dan juga penanganan penertiban

serta pemantauan pengguna frekuensi radio.

Kegiatan monitor yang dilakukan secara berkala

memiliki jumlah bobot terbesar yaitu sebesar

0,087 yang merupakan jumlah diatas rata-rata

yaitu sebesar 0,083. Selain itu pemakaian

website dalam memberikan informasi yang

berhubungan pemakaian frekuensi radio menjadi

kekuatan utama yang memiliki jumlah bobot

0,086. Hal ini dilakukan agar masyarakat tahu

dan sadar akan izin terhadap penggunaan

spektrum frekuensi radio karena sumberdaya

spektrum frekuensi radio sangat terbatas.

Selain faktor kekuatan, terdapat juga

faktor kelemahan. Faktor kelemahan utama yang

memiliki jumlah bobot terbesar yaitu jumlah

pegawai yang terbatas yang memiliki jumlah

bobot sebesar 0.096. Karena jumlah pegawai

Balmon Bandung yang terbatas maka perlu

diadakan perekrutan karyawan agar kegiatan

yang dilakukan oleh Balmon Bandung

khususnya dalam kegiatan monitor langsung

kelapangan dapat berjalan dengan baik. Tidak

hanya jumlah karyawan yang terbatas, Balmon

Bandung juga memiliki kelemahan yang lainnya

yaitu masih adanya peralatan operasional dan

monitor yang rusak dengan jumlah bobot

sebesar 0,092. Hal ini mengakibatkan gangguan

terhadap pelaksanaan dari kegiatan monitor dan

dapat mengurangi keakuratan hasil monitor

dilapangan. Sehingga Balmon Bandung perlu

melakukan pengecekan secara rutin terhadap

peralatan yang akan digunakan saat kegiatan

monitor akan dilaksanakan serta melakukan

pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana

operasional dan pendukung lainnya.

Jumlah skor yang dihasilkan pada

perhitungan Matriks IFE sebesar 2,699. Hal ini

menjelaskan bahwa Balmon Bandung mampu

memanfaatkan dengan baik kekuatan yang

dimiliki dengan menutupi kelemahan-kelemahan

yang ada.

Analisa Matriks I-E (Internal-Eksternal)

Tujuan penggunaan Matriks IE yaitu

untuk memperoleh perumusan strategi, sehingga

Balmon Bandung dapat menentukan strategi apa

yang tepat untuk dikembangkan. Matriks

Internal-Eksternal merupakan penggabungan

dari Matriks IFE dan EFE berdasarkan skor

bobot total. Berdasarkan Matriks IE

menghasilkan posisi Balmon Bandung berada

pada sel V dengan nilai (2,577 : 2,699). Yang

termasuk kedalam sel V dapat ditangani dengan

baik melalui strategi menjaga dan

mempertahankan (hold and maintain). Nilai

Matriks Internal 2,699 , merupakan gambaran

bahwa posisi Balmon Bandung berada pada

posisi sedang dalam pengembangan strategi

yang telah dirumuskan. Nilai Matriks Eksternal

2,577 yang menunjukkan bahwa respon yang

diberikan faktor eksternal tergolong sedang.

Total Skor IFE

Kuat Rata-rata Lemah

3,0 – 4,0 2,0 – 3,0 1,0 – 1,9

4,0 3,0 2,0 1,0

I II III

IV V VI

VII VIII IX

3,0 Tinggi 3,0 – 4,0

Sedang 2,0 – 2,9

Rendah 1,0 – 1,9

2,0

1,0

Total Skor EFE

Gambar 1. Matriks Internal-Eksternal (IE)

Namun berdasarkan hasil dari analisa

Matriks IE, strategi menjaga dan

mempertahankan (hold and maintain) tidak

cocok untuk keadaan Balmon Bandung itu

Page 45: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

41

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

sendiri karena masih banyak yang harus

diperbaiki baik dari segi SDM maupun sarana

prasarana dalam kegiatan monitor.

Analisa Matriks SWOT (Strengths

Weaknesses- Opportunities- Threats)

Banyak cara untuk merancang strategi,

salah satunya adalah dengan Matriks SWOT

(Strengths- Weaknesses- Opportunities-

Threats). Matriks SWOT adalah sebuah alat

pencocokan yang penting yang membantu para

manajer mengembangkan 4 jenis strategi.

Berdasarkan analisis SWOT yang peneliti

lakukan terhadap perumusan strategi Balmon

Bandung merupakan pencocokan atau

penggabungan dari kekuatan dengan peluang

(S-O), kelemahan dan peluang (W-O), kekuatan

dengan ancaman (S-T), kelemahan dan

ancaman (W-T). Berikut ini merupakan uraian

strateginya :

1. Strategi S-O

a. Penambahan jumlah karyawan untuk

melakukan kegiatan monitoring.

b. Menyediakan informasi yang akurat dan

update berhubungan dengan penggunaan

spektrum frekuensi radio.

c. Melakukan seleksi terhadap pengguna

spektrum frekuensi radio khususnya

penyelenggara telekomunikasi.

2. Strategi S-T

a. Penambahan karyawan, sarana dan

prasarana dalam kegiatan monitoring.

b. Membangun data base hasil monitoring

disetiap kota besar yang ada di Prov.

Jawa Barat.

c. Peningkatan pelayanan terhadap

pelanggan dan penambahan kantor

pelayanan serta publikasi umum disetiap

kota.

d. Menempatkan karyawan sesuai

keahliannya.

e. Membangun jaringan telekomunikasi

kepelosok daerah terpencil.

3. Strategi W-O

a. Pemakaian teknologi untuk sarana

publikasi umum tentang Balmon

Bandung melalui jaringan internet

seperti : website, jejaring sosial, dll.

b. Melakukan analisa pelanggan dengan

metode statistik dan perumusan kualitas

pelayanan yang diinginkan.

4. Strategi W-T

a. Peningkatan kulitas maupun kuantitas

karyawan agar pelayanan jasa dapat

berjalan dengan baik.

b. Peningkatan dan perbaikan perangkat

alat pendukung untuk kegiatan monitor.

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif

(Quantitative Strategic Palnning Matrix –

QSPM)

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif

merupakan salah satu teknik analisis dalam

literatur yang dirancang untuk menentukan daya

tarik relatif dari berbagai tindakan alternatif.

Secara konseptual, QSPM menentukan daya

tarik relatif dari berbagai strategi yang dibangun

berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting

eksternal dan internal. Berikut ini merupakan

QSPM untuk Balmon Bandung :

Tabel 4. Matriks QSPM Balmon Kelas II Bandung

Peningkatan kuantitas maupun kualitas karyawan agar pelayanan

jasa berjalan baik

Peningkatan dan perbaikan

alat pendukung

untuk kegiatan monitor

No FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UTAMA BOBOT AS TAS AS TAS I Kekuatan 1 Peningkatan kompetensi karyawan dengan pelatihan 0,085 4 0,34 2 0,17 2 Kegiatan monitor dan evaluasi berjalan dengan baik 0,08 3 0,24 4 0,32 3 Penghematan penggunaan anggaran 0,075 4 Kegiatan pemantauan langsung kelapangan 0,087 3 0,261 4 0,348

Page 46: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

42

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

dilakukan secara berkala 5 Pemakaian website balmon Bandung memberikan informasi berhubungan dengan penggunaan frekrad 0,086

II Kelemahan 1 Jumlah pegawai yang terbatas 0,096 2 Pemasangan baliho/biliboard yang sedikit 0,083 3 0,288 1 0,096 3 Kantor pelayanan yang terbatas 0,09 4 Kenaikan biaya operasional 0,078 4 0,36 1 0,09 5 Peralatan operasional dan monitor masih ada yang rusak 0,092 6 Hasil survey kepuasan pelanggan belum dianalisa 0,08 3 0,276 4 0,368 dengan baik

7 Kegiatan litbang pada Balmon Bandung tidak berjalan 0,068 TOTAL 1 No FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL UTAMA

I Peluang 1 Persaingan didunia bisnis telekomunikasi terus meningkat 0,06 2 Meningkatnya gaya hidup orang desa yang hampir sama 0.049

dengan orang kota 3 Sifat orang Indonesia yang ''latah'' terhadap sesuatau yang baru 0,047 4 Peningkatan penggunaan frekuensi radio 0,068 3 0,204 2 0,136 5 Kegiatan pemilu dan pilkada 0,05 6 Kemajuan teknologi berkembang pesat 0,067 1 0,067 4 0,268 7 Pelanggan telekomunikasi di Indonesia berkembang pesat 0,061 8 Banyaknya investor dibidang penyelenggaraan telekomunikasi 0,059 9 Banyaknya penyelenggara telekomunikasi asing 0,048

yang masuk ke Indonesia II Ancaman 1 Peningkatan jumlah kemiskinan 0,049 2 Wilayah Prov.Jawa Barat yang cukup luas 0,068 4 0,272 3 0,204 3 Hubungan yang tidak harmonis dengan negara tetangga 0,049 4 Penyalahgunaan teknologi 0,049 5 Jaringan telekomunikasi belum menyeluruh kepelosok Indonesia 0,063 6 Indonesia konsumen terbesar dalam bidang jasa telekomunikasi 0,066 3 0,198 1 0,066 7 Kurangnya rasa Nasionalisme 0,04 8 Nilai mata uang yang lemah 0,042 9 Dampak pemakaian teknologi 0,065

TOTAL 1 2,506 2,066 Berdasarkan pada analisa dengan menggunakan

Matriks QSPM, bahwa Balmon Bandung perlu

adanya peningkatan kuantitas maupun kualitas

karyawan agar pelayanan jasa berjalan dengan

baik. Hal ini diperkuat dengan jumlah

keseluruhan daya tarik total terbesar berada pada

alternatif strategi peningkatan kuantitas maupun

kualitas karyawan yaitu sebesar 2,506.

Perumusan Strategi Balmon Kelas II

Bandung

Setelah diketahui faktor-faktor ekternal

maupun internal pada Balmon Bandung, dapat

diketahui strategi yang dilakukannya untuk

mengatasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh

terhadap Balmon Bandung itu sendiri.

Perumusan strategi ini merupakan agar

pernyataan visi dan misi dari Balmon Bandung

dapat tercapai. Balmon Bandung memiliki

strategi agar para manajer dapat memiliki

pemahaman yang sama dalam perumusan

pernyataan visi dan misi yaitu dengan cara

mengajak peran aktif seluruh anggota yang ada

didalamnya dalam merencanakan kegiatan yang

Page 47: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

43

Perumusan Strategi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio…………………………………….

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

akan dilakukan. Perumusan strategi tersebut

yaitu dilakukan dengan cara :

1. Peningkatan kuantitas karyawan agar

pelayanan jasa dapat berjalan dengan

baik.

2. Meningkatkan kualitas SDM melalui

berbagai pelatihan, khususnya yang

berkaitan dengan optimalisasi sarana

pengendalian frekuensi radio dan

pelatihan umum lainnya.

3. Peningkatan dan perbaikan alat

pendukung untuk kegiatan monitor.

4. Menumbuhkan motivasi serta

merencanakan yang akan dikerjakan dan

kemudian mengerjakan atas apa yang

telah direncanakan.

5. Mengembangkan sarana pengendalian

frekuensi radio yang tepat guna sesuai

dengan kondisi di Jawa Barat.

6. Membangun data base hasil monitoring

dan kegiatan pengendalian frekuensi

radio lainnya sebagai acuan dalam

menganalisa gangguan serta masukan

dalam penataan alokasi selanjutnya.

Perumusan strategi ini didapat dari hasil

analisa Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE,

Matriks SWOT, dan Matriks QSPM. Hasil dari

perumusan strategi ini diharapkan dapat

mewujudkan tujuan dari Balmon Bandung agar

pernyataan visi dan misi yang telah ditetapkan

bersama dapat tercapai.

KESIMPULAN

1. Pernyataan visi Balmon Kelas II Bandung

sudah sesuai dengan dasar teori yang

dikemukakan oleh Fred R. David yaitu

terdapat 3 komponen pernyataan visi.

Namun untuk pernyataan misi belum sesuai

dengan dasar teori yang ada karena menurut

Fred R. David pernyataan misi terdiri dari 9

komponen yang sangat penting, sedangkan

misi Balmon Bandung masih ada 6

komponen yang belum terdapat didalam

pernyataan misi tersebut.

2. Strategi yang didapat dari hasil analisa

Matriks IE yaitu Balmon Kelas II Bandung

berada dalam strategi menjaga dan

mempertahankan, akan tetapi itu tidak

sesuai dengan situasi Balmon Kelas II

Bandung saat ini yang mengharuskan dapat

memperbaiki dari segi SDM maupun sarana

dan prasarana pendukung agar pelaksanaan

kegiatan monitor dapat berjalan dengan

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Buku laporan tahunan 2009 Balai Monitor

Spektrum Frekuensi Radio Kelas II

Bandung

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategi

Konsep Kasus dan Implementasi.

Grasindo. Jakarta.

Tripomo, Tedjo. dan Udan. 2005. Manajemen

Strategi. Informatika. Bandung. http: //[email protected]/

Page 48: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

44

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media Pemasaran Consumer Goods

Oleh :

Prama Rahadiansyah1) dan Bloko Budi Rijadi2)

ABSTRAK

Perkembangan penggunaan internet di Indonesia yang sangat tinggi pada angka 75 juta pengguna. Ditambah dengan tujuan

penggunaan yang semakin meluas telah membuat internet dan aplikasi pendukung menjadi sesuatu yang sangat multifungsi

dimulai dari ekspersi diri, transfer data hingga menjadi alat bisnis dalam pemasaran yang utama dengan dukungan konsep social

networkingnya yang menjanjikan. Website dan blogsite telah menjadi objek utama dalam bisnis ini dengan sebuah konsep web

based marketing system. Pemanfaatan hal-hal yang turut mendukung pemanfaatan blogsite sebagai media pemasaran seperti fitur

internet social networking, afiliasi dan lain sebagainya telah menjadi alat yang jitu dalam mendukung suksesnya program ini.

Blogger.com merupakan salah satu blogsite ternama dengan beragam fitur keunggulannya yang menarik dan mudah

pembuatannya telah mengambil peran dalam hal ini. Ia telah menjadi objek display produk seperti yang telah penulis manfaatkan

dalam memasarkan consumer goods berupa Polo Bag Original. Dalam prakteknya, tas ini didisplay pada blogspot tersebut

dengan tampilan yang menarik dan dipasarkan dengan memanfaatkan afiliasi pada blog dengan sistem social networking Link

dengan opsi konsep transaksi penjualan Cash On Delivery (COD) dan transfer rekening. Dilihat dari konsep efektifitasnya,

ditambah dengan kekuatan yang dimiliki oleh blogsite dalam memasarkan sebuah produk baik kekuatan teknologi, ekonomi dan

sosial serta lainnya juga manajemen yang diterapkan dalam proses awal hingga analisa proses yang dimulai dari analisa

konsumen, produk, penetapan harga, proses transaksi, riset pemasaran dan analisa peluang yang ada. Ke semua hal tersebut telah

mengindikasikan tingkat efektifitas yang tinggi dalam memasarkan produk Polo Bag ini. Penelitian ini mencoba untuk

mendeskripsikan tingkat efektifitas pemanfaatan blog tersebut dalam perannya sebagai media pemasaran salah satu produk dalam

konsep marketing berbasis teknologi yang menjanjikan.

Kata kunci : Pemasaran, Blogsite, Social networking

PENDAHULUAN

Menurut Asosiasi Penyelenggara

Internet Indonesia (APJII) penguna internet dari

tahun 1998 terus meningkat hingga mencapai

25.000.000 di tahun 2007 dan diperkirakan akan

meningkat hingga tahun 2010 dan seterusnya.

Berdasarkan data dari (www.postel.go.id)

jumlah pelanggan ISP (internet service provider)

di Indonesia pertumbuhannya sangat pesat pada

saat ini diperkirakan telah mencapai 1,7 juta

pelanggan. Berdasarkan data yang ada

pelanggan ISP di Indonesia telah tersebar ke

segala propinsi di Indonesia, Apalagi pada saat

ini para pelanggan/pemakai internet sangat

mudah untuk mendapatkannya, baik dengan cara

berlangganan maupun peroranggan dengan

menggunakan jasa warnet.

Trend inilah yang menjadi dasar

mengapa para pengguna internet cenderung

memanfaatkannya sebagai media pemasaran

dengan pertimbangan dukungan social

networking-nya. Pemasaran produk seperti ini di

anggap tepat oleh sebagian kalangan, namun ada

juga pihak yang menganggap hal tersebut

sebagai sebuah usaha sampingan. Namun pada

hakikatnya dibalik sebuah kesuksesan

menjalankan sebuah pemasaran produk tersebut,

tetap ada sebuah konsep pemasaran.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

bernilai kepada pihak lain. Kotler (1997).

Fungsi Pemasaran (Functions Of Marketing)

Ada 7 fungsi dari pemasaran yaitu: (1)

analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa,

(3) perencanaan produk dan jasa, (4) penetapan

harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7)

analsis peluang. Memahami fungsi-fungsi ini

dapat membantu para penyusun strategi

mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan

dan kelemahan pemasaran.

Analisis konsumen adalah pengamatan dan

evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan

konsumen yang melibatkan pengadaan

Page 49: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

45

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

survei konsumen, penganalisisan informasi

konsumen, pengevaluasian strategi

pemosisian pasar, pengembangan profil

konsumen, dan penentuan strategi

segmentasi pasar yang optimal

Penjualan Produk/Jasa meliputi banyak

aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi

penjualan, publisitas, penjualan perorangan,

dll. Aktivitas ini sangat penting ketika

perusahaan menjalankan strategi penetrasi

pasar.

Perencanaan Produk dan Jasa meliputi

berbagai aktivitas seperti uji pemasaran;

pemosisian produk dan merk; pemanfaatan

garansi; pengemasan; penentuan pilihan

produk; dll. Hal ini sangat penting jika

sebuah perusahaan melakukan diversifikasi

produk.

Penetapan harga lima pemangku

kepentingan (stakeholder) memengaruhi

dalam penetapan harga suatu produk, lima

pemangku kepentingan tersebut adalah

konsumen, pemerintah, pemasok,

distributor, dan pesaing.

Distribusi mencakup penggudangan,

saluran-saluran distribusi, cakupan

distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah

penjualan, tingkat dan lokasi penjualan,

kurir transportasi, penjualan grosir, dan

ritel.

Riset pemasaran adalah pengumpulan,

pencatatan, dan penganalisisan data yang

sistematis mengenai berbagai persoalan

yang terkait dengan pemasaran barang dan

jasa.

Analisis peluang yang melibatkan penilaian

atas biaya, manfaat, dan risiko yang terkait

dengan keputusan pemasaran

Produk/Consumer Goods

Dalam ekonomi barang jadi adalah

barang yang pada akhirnya dikonsumsi daripada

yang digunakan dalam produksi barang yang

lain. Sebagai contoh, mobil dijual ke konsumen

adalah barang akhir; komponen seperti ban yang

dijual ke produsen mobil tidak, mereka adalah

barang antara yang digunakan untuk membuat

akhir yang baik.Ketika digunakan dalam ukuran

pendapatan nasional dan output barang jadi

istilah hanya mencakup barang-barang

baru. Misalnya, PDB tidak termasuk item

dihitung dalam tahun sebelumnya untuk

mencegah penghitungan ganda dari produksi

berdasarkan penjualan kembali dari tangan

kedua dan ketiga sama item.

Dalam konteks ini definisi ekonomi

barang termasuk apa yang dikenal sebagai

layanan. Barang konsumen adalah barang akhir

yang khusus ditujukan untuk pasar

massal. Sebagai contoh, barang konsumen tidak

termasuk aset investasi seperti barang antik

berharga, walaupun barang-barang antik ini

adalah barang akhir.

Produksi barang adalah barang yang

telah diproses melalui mesin. Dengan demikian,

mereka adalah kebalikan dari bahan baku, tetapi

termasuk barang setengah jadi maupun barang

jadi.

Efektifitas

Pengertian efektifitas secara umum

menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya

suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.

Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas

menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan

bahwa :

“Efektifitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai.

Dimana makin besar presentase target yang

dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.

Sedangkan pengertian efektifitas

menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35)

adalah sebagai berikut :

“Efektifitas adalah pencapaian target output

yang diukur dengan cara membandingkan output

anggaran atau seharusnya (OA) dengan output

realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) >

(OS) disebut efektif ”.

Adapun pengertian efektifitas menurut

Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :

“Efektifitas adalah seberapa besar tingkat

kelekatan output yang dicapai dengan output

yang diharapkan dari sejumlah input“.

Dari pengertian-pengertian efektifitas

tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas

adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang

Page 50: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

46

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

telah dicapai oleh manajemen, yang mana target

tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Website

Website atau situs juga dapat diartikan

sebagai kumpulan halaman yang menampilkan

informasi data teks, data gambar diam atau

gerak, data animasi, suara, video dan atau

gabungan dari semuanya, baik yang bersifat

statis maupun dinamis yang membentuk satu

rangkaian bangunan yang saling terkait dimana

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-

jaringan halaman (Budi Sutedjo oetomo, S.

Kom., MM. 2003).

Bersifat statis apabila isi informasi

website tetap, jarang berubah, dan isi

informasinya searah hanya dari pemilik website.

Bersifat dinamis apabila isi informasi website

selalu berubah-ubah, dan isi informasinya

interaktif dua arah berasal dari pemilik serta

pengguna website. Contoh website statis adalah

berisi profil perusahaan, sedangkan website

dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll.

Dalam sisi pengembangannya, website

statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja,

sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh

pengguna maupun pemilik.

Website memiliki banyak macam

contoh seperti salah satunya social networking

dan blogsite dan di dalamnya terdapat aspek

manajemen seperti kekuatan eksternal utama

yaitu kekuatan ekonomi; kekuatan sosial,

budaya, demografis.dan lingkungan; kekuatan

politik, pemerintahan dan hukum; kekuatan

teknologi; dan kekuatan kompetitif.

Blogsite Blogsite merupakan singkatan dari "web

log" adalah bentuk aplikasi web yang

menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai

posting) pada sebuah halaman web umum, yaitu

sejenis website dengan keterbatasan content,

memori, dan paket lainnya dengan backbone

website yang lebih besar alias menginduk

padanya. Namun ia tetap saja digemari oleh

banyak pengusaha apalagi orang yang ingin

memiliki komunitas lebih dan mencari

popularitas. Blog inilah yang dapat digunakan

sebagai pengganti website jika kita merasa sulit

untuk membuatnya.

Media blog pertama kali dipopulerkan

oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab

sebelum akhirnya diakuisi oleh Google.com

pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu,

banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat

sumber terbuka yang diperuntukkan kepada

perkembangan para penulis blog tersebut. Blog

mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari

sebuah catatan harian, media publikasi dalam

sebuah kampanye politik, sampai dengan

program-program media dan perusahaan-

perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh

seorang penulis tunggal, sementara sebagian

lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga

weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan

para pengunjungnya, seperti menggunakan buku

tamu dan kolom komentar yang dapat

memperkenankan para pengunjungnya untuk

meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang

dipublikasikan, namun demikian ada juga yang

yang sebaliknya atau yang bersifat non-

interaktif.

Social Networking

Jaringan sosial adalah struktur sosial

yang terdiri dari individu (atau organisasi) yang

disebut "node" yang terikat (dihubungkan)

dengan satu atau lebih jenis tertentu saling

ketergantungan, seperti pertemanan,

kekerabatan, kepentingan bersama, pertukaran

keuangan, tidak suka, seksual hubungan, atau

hubungan kepercayaan, pengetahuan atau

prestise.

Analisis jaringan sosial pandangan

hubungan sosial dari segi teori jaringan terdiri

dari node dan hubungan. Node adalah aktor

individual dalam jaringan, dan hubungan adalah

hubungan antara para aktor. Struktur berbasis

grafik yang dihasilkan seringkali sangat

kompleks. Ada bisa banyak jenis hubungan

antara node. Penelitian di berbagai bidang

akademik telah menunjukkan bahwa jaringan

sosial beroperasi pada banyak tingkatan, dari

keluarga sampai ke tingkat negara-negara, dan

memainkan peran penting dalam menentukan

cara memecahkan masalah tersebut, organisasi

Page 51: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

47

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

dijalankan, dan sejauh mana individu-individu

berhasil dalam mencapai tujuan mereka.

Dalam bentuk yang paling sederhana,

jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang

relevan antara semua node yang sedang

dipelajari. Jaringan tersebut juga dapat

digunakan untuk mengukur modal sosial - nilai

bahwa seseorang mendapatkan dari jaringan

sosial. Konsep-konsep ini sering ditampilkan

dalam diagram jaringan sosial, dimana node

adalah poin dan hubungan adalah baris.

Metodologi Penelitian

Dalam menyelenggarakan penelitian ini,

penulis menggunakan metode deskriptif analisis.

Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat gambaran objek penelitian secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat serta hubungan fenomena yang

diselidiki. Detail teknis berkisar pada penelitian

yang terfokus pada analisa pemanfaatan blogsite

sebagai media pemasaran produk bagi para user

atau blogger selaku pebisnis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengunaan Blogsite Penggunaan blogsite pada saat ini di

Indonesia maupun di dunia telah digunakan

untuk berbagai macam kepentingan. Pada tahun

2009 menurut sumber dari toptenreviews.com

blogsite tervaforit di dunia adalah milik

wordpress.com, blogsite tidak hanya digunakan

sebagai blog saja namun saat ini telah banyak

blogsite yang lebih condong ke arah toko online,

situs iklan, situs perusahaan, dan bebagai macam

tipe lainnya. Berikut adalah layanan 10 blog

terbaik di dunia:

Tabel 1. 10 Layanan Blog Terbaik di Dunia Nama Blogsite Keterangan

Wordpress Free

Typepad $ 4.95

Squarespace $ 8

Blogger Free

Yahoo 360 Free

AOL Journals Free

Windows Live Spaces Free

Xanga Free

Live Journals Free

Vox Free

melihat dari data yang ada di atas, ini

menunjukan bahwa mayoritas pemilik sebuah

blogsite memberikan layanan gratis untuk para

blogger menggunakan blogsite yang mereka

miliki. Hal ini akan berdampak positif karena

dengan memberikan layanan gratis pada blogsite

mereka, tentunya akan meningkatkan pamor

blogsite tersebut semakin meningkat. Terlebih

pada saat ini masih banyak para pengguna yang

lebih menyukai sesuatu yang bersifat gratis.

Banyak jenis-jenis yang banyak di gunakan oleh

para blogger untuk mengapresiasikan blogsite

mereka seperti:

Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis,

dan semua persoalan berbasis blog (Seperti

kampanye)

Blog pribadi: Disebut juga buku harian

online yang berisikan tentang pengalaman

keseharian seseorang, keluhan, puisi atau

syair, gagasan jahat, dan perbincangan

teman

Blog bertopik: Blog yang membahas

tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan

tertentu

Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang

kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan

berisi tentang keluhan pasien, berita

kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan

tentang kesehatan

Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog

(Literary blog)

Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita

perjalanan yang menceritakan keterangan-

keterangan tentang perjalanan/traveling,

Blog riset: Persoalan tentang akademis

seperti berita riset terbaru,

Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau

urusan hukum; disebut juga dengan blawgs

(Blog Laws)

Blog media: Berfokus pada bahasan

kebohongan atau ketidakkonsistensi media

massa; biasanya hanya untuk koran atau

jaringan televisi

Blog agama: Membahas tentang agama

Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh

pelajar atau guru

Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik

ditulis oleh kelompok tertentu

Page 52: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

48

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan

link halaman website

Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau

wirausahawan untuk kegiatan promosi

bisnis mereka

Blog pengejawantahan: Fokus tentang

objek diluar manusia; seperti anjing

Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk

promosi bisnis affiliate; juga dikenal

sebagai splogs (Spam Blog)

Kemajuan teknologi yang pesat termasuk

internet, memberikan peluang bagi setiap orang

di belahan dunia manapun untuk bisa bertemu

dan bertegur sapa bisa menjadi semakin besar.

Tidak ada salahnya jika jumlah pengguna

internet yang besar ini kita manfaatkan pula

untuk kepentingan pembangunan citra diri

sekaligus bisnis. Padanya kita bisa menjual

pemikiran, ide, konsep, kemampuan, dan lain

sebagainya tak melulu hanya berupa produk.

Strategi Memanfaatkan Blogsite Sebagai

Media Pemasaran

E-Marketing (Web Based Marketting System) Sebuah strategi pemasaran yang

komprehensif berbasis web yang menggunakan

taktik dan strategi pemasaran yang efektif adalah

kunci sukses bisnis online. Dimana kita perlu

merencanakan bagaimana cara terbaik untuk

menarik prospek baru, mengubah arah ke

penjualan, dan memaksimalkan nilai seumur

hidup pelanggan. Kabar baiknya adalah bahwa

setelah Anda menemukan formula yang tepat,

biasanya mudah untuk mengotomatisasi proses,

dan memanfaatkan Internet untuk cepat melipat

gandakan keuntungan.

Web atau Internet Marketing adalah

strategi membentuk landasan dari bisnis online,

dan garis besar secara umum apa yang

diperlukan untuk membuat bisnis dengan cara

online agar menuju sukses (misalnya,

mengemudi pelanggan potensial ke situs

web). Idealnya kita harus mempertimbangkan

dan tuliskan unsur-unsur yang berbeda dari

strategi pemasaran keseluruhan sebelum kita

melakukan hal lain. Istilah Internet Marketing

Tactics adalah sebuah taktik guna mencapai

tujuan yang ditetapkan dalam strategi pemasaran

yang berarti berarti mengambil tindakan dan

menerapkan berbagai taktik

pemasaran. Mengetahui web taktik pemasaran

yang benar-benar bekerja, atau sama pentingnya.

Banyak orang yang akhirnya

menjalankan strategi pemasarannya dengan

memanfaatkan internet dengan berbagai taktik

dan teknik yang yang telah dan sedang mereka

terapkan. Sampai sekarang sudah mencapai

ribuan perusahaan dan individu dari seluruh

dunia menjual produk atau jasa melalui internet

dan menghasilkan uang dengan investasi murah

meriah. Kiranya hal ini layak untuk kita jadikan

benchmark untuk memulai dan memodifikasi

kembali sistem pemasaran konvensional kita

menjadi sistem online dalam sebuah wadah

berupa Web guna mengefektifkan dan membuat

proses penjualan dan promosi produk agar

mudah dikenal dan menguntungkan. .

Social Network dan Peranannya dalam

Afiliasi E-Marketing

Social network pada saat ini telah

menjadi sebuah aplikasi web/internet yang

sangat multifungsi. Dalam bentuk yang paling

sederhana, jaringan sosial adalah peta semua

ikatan yang relevan atau node yang sedang

dipelajari. Jaringan tersebut juga dapat

digunakan untuk mengukur modal sosial, dan

juga nilai bahwa seseorang mendapatkan dari

jaringan sosial. Konsep-konsep ini sering

ditampilkan dalam lingkup jejaring sosial.

Dewasa ini, sungguh begitu mudah

untuk mencoba bergabung dalam berbagai social

networking, hal ini ditandai dengan banyaknya

situs situs yang menawarkan aplikasi login

menuju lingkup jejaring sosial ini seperti

aplikasi facebook, friendster, twitter, hingga

sebuah blog yang memiliki keunggulan

tersendiri dalam perluasan lingkup jaringan

sosialnya dengan jaringan lain dengan cara

membuat akun dan log in sebagai user. Social

networking telah menempati posisi yang sangat

penting bagi kehidupan seseorang khususnya di

era internet technology, dengannya sesorang

dapat memasarkan produknya melalui network

luas yang dia miliki. Pemasaran pun akan sangat

berjalan efektif dengan media ini dalam lingkup

konsep pengembangan jaringan yang luas dalam

social networking.

Page 53: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

49

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Contoh termudah adalah jika kita

memiliki produk yang kita coba promosikan

melalui blogsite, hanya dengan membuat sebuah

akun blog di beberapa situs blog dengan free

lalu kemudian kita promosikan dengan

mendisplay produk yang ingin kita jual, hal ini

secara langsung telah memasarkan produk kita

lewat blogsite tersebut. Umumnya, blogsite

cenderung digunakan sebagai etalase oleh para

usersnya (blogger), sementara untuk

memperluas jaringan promosi, para blogger

memperluas akses jaringan dengan cara

membagi akun blog mereka ke social

networking mereka. Dalam hal ini, blogger

melakukannya melalui sebuah akun seperti

facebook dan twitter misalnya. Hal ini sengaja

dilakukan agar mereka dapat tampil di dalam

akun facebook atau twitter yang secara tidak

langsung diharapkan dengannnya dapat

mengundang orang untuk melihat dan masuk ke

dalam blog yang mereka cantumkan tersebut.

Mini E-Marketing (Product on Blogsite)

Secara umum, konsep marketing

berbasis web seperti yang penulis paparkan

diatas merupakan pemasaran produk melalui

sebuah web. Hal ini memang sangat rentan dan

begitu rumit mengingat cakupan web tergolong

rumit dengan pertimbangan konseptual

pembuatan bahasa pemrograman web, desain

web, hosting dengan besaran biayanya. Namun

untuk mereduksi hal-hal tersebut dan

mempermudah dengan cara yang simpel dapat

kita jelajahi celah yang lebih mudah yaitu

dengan fasilitas selain web. Menurut Alfa

Hartoko, 2010 Blogspot sebagi salah satu media

yang digunakan untuk pengaktualisasian diri,

ternyata tak hanya bisa untuk pembentukan

image namun juga mampu mendatangkan

popularitas dan uang. Awalnya blog atau weblog

hanya digunakan sebagai sarana untuk

mengekspresikan gagasan dan proses aktualisasi

diri karena kalau kita perhatikan sedari tahun

2000 lalu, blog mendapat perhatian lebih karena

telah menjadi competitor dari majalah dan surat

kabar. Jumlah anggotanya yang semakin

meningkat serta kemudahan untuk memposting

dan juga penyebarannya membuat pengaruhnya

pun semakin meningkat namun sejalan dengan

perkembangan dunia online yang semakin pesat

ia menjadi sarana berbagai kegiatan dan tujuan.

Dengan blog ini kita dapat membangun

Personal Brand dan juga mendatangkan uang

darinya. Dalam hal ini penulis memilih blogsite

dimana walaupun blog ini masih menginduk ke

dalamm sebuah situs namun blog dapat

dimanfaatkan secara gratis hanya dengan

membuat akun, dengannya kita dapat

menampilkan apapun (ekspresi diri, produk

bahkan hal lainnya sesuai keinginan kita)

dengan adanya fasilitas quota data gratis

padanya.

Dengan hal tersebut kita dapat

mengurangi biaya pembiayaan operasional

promosi layaknya sebuah pemasaran dengan

memanfaatkan dengan efisien dan efektif. Hal

ini lah yang penulis berikan istilah baru dengan

nama “Mini E-marketing” yang memberi sebuah

konsep pemasaran produk secara elektrik dan

online dengan lingkup blog yang notabene

nampak mini dibanding dengan sebuah web.

Terapan Aplikasi Marketing berbasis

Blogsite System

Salah satu blog yang memiliki beragam

keunggulan dan penulis pilih adalah blogspot

atau blogger. Media blog yang diluncurkan oleh

pyra labs pada tahun 1999 ini dalam

perkembangannya, blogspot menjadi semakin

mendunia. Hal ini di karenakan beragam

keunggulan yang dimiliki seperti fitur-fitur yang

user friendly, free hosting, free space,

kemudahan pengkonfigurasian dan lain

sebagainya.

Modeling Produk Display

Dalam sub bab penerapan aplikasi

promosi sekaligus pemasaran dengan sistem

blogsite. Pada tahap awal tentunya seorang

pemasar harus menentukan model produk dan

kategorinya yang akan didisplay pada blog

tersebut. Pada kesempatan kali ini penulis

mencoba melakukan pengujian langsung dengan

cara memasarkan langsung beberapa varian

produk melalui blogsite yang penulis buat pada

blogger.com sebagai induk dari blogsite yang

penulis buat yaitu :

http://senyumdenganindah.blogspot.com.

Page 54: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

50

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

Kategori produk yang penulis pilih

adalah kategori produk consumer good yaitu

produk yang banyak dikonsumsi oleh publik

sebagai konsumen, beberapa produk yang coba

akan display sebagai objek promosi tersebut

diantarannya ; Tas dengan merek Polo Original

yang merupakan produk unggulan inti yang

penulis pasarkan. Adapun produk lainnya yang

penulis tampilkan dalam blog sifatnya hanya

sebagai produk sampingan saja. Produk yang penulis promosikan pada

blogsite adalah sebuah tas yang sering

digunakan oleh banyak orang karena tas ini

adalah sebuah kebutuhan bagi orang-orang yang

mempunyai mobilitas yang sangat tinggi. Tas

yang dimaksud adalah tas dengan merk POLO

ORIGINAL. Produk ini didapatkan dari seorang

teman yang bekerja di sebuah gudang produk-

produk luar negeri di daerah Jakarta Utara.

Dalam memasarkan produk tersebut,

penulis juga mencoba untuk membuat konsep

sistem penjualan produk atau barang-barang

dengan sistem reseller selain dengan konsep

penjualan langsung terhadap konsumen

Gambar 1. Blogsite (Modeling Produk Display)

Perumusan Aplikasi Proses Transaksi Fase sebelum memulai promosi produk

tersebut menuntut kita untuk memilih tipe

transaksi yang akan kita gunakan dalam promosi

produk ini yang nantinya akan dilihat dan

kemudian diminati untuk ditawar oleh calon

konsumen. Oleh karenanya perlu ditentukan

konsep transaksi seperti apa yang digunakan

Banyak cara bertransaksi melalui web marketing

di Indonesia, seperti pembayaran online, via

rekening, atau bahkan Cash On Delivery (COD).

Namun pembayaran yang paling di minati oleh

semua kalangan pecinta web marketing yaitu via

rekening dan COD. Pembayaran ini di anggap

aman dan terpercaya, namun masih banyak

orang yang masih kurang percaya jika

melakukan pembayaran tanpa bertemu langsung.

Sebenarnya hal seperti ini dapat disiasati dengan

berbagai macam cara, salah satunya adalah

dengan membeli barang secara online pada situs

atau blogsite yang memang sudah dipercaya dan

juga kita bisa dengan mencoba cara

Page 55: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

51

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

menghubungi contact yang sudah tercantum di

dalam sebuah situs atau blog yang mereka

berikan, kita hanya melihat respon dari orang

yang menjual produk tersebut, jika respon yang

diberikan lamban kita masih harus sedikit

mencurigai penjual tersebut. Pada dasarnya belanja secara online baik

dari situs maupun blogsite atau social

networking lainnya sama saja atau kita ibaratkan

dengan sebuah pisau bermata dua, percaya atau

tidak percaya. Namun jika kita ingin melakukan

pemasaran pada internet kita harus memberikan

kesan yang sangat baik dan memberikan respon

yang sangat cepat kepada para konsumen, agar

para konsumen tersebut mempercayai dan

mencoba lebih mengenal dengan kita. Menurut banyak ahli pemasaran,

memulai usaha promosi produk akan lebih baik

dimulai dengan produk yang kecil sehingga

menimbulkan kepercayaan kepada konsumen.

Sehingga nantinya jika kita sudah dipercaya atau

produk kita dan blog kita sudah dapat dipercaya

orang, ini menimbulkan hal yang positif bagi

kita. Metode transaksi yang penulis pilih dan

tentukan dalam pembuatan blogsite dan promosi

produk tersebut adalah 2 metode yaitu : satu,

COD yaitu metode dimana sang penjual

mengirimkan produk yang dipesan ke lokasi

pembeli dan pembayaran dilakukan di tempat

sang pembeli dan kedua, via Transfer rekening

yaitu pembeli mengirimkan sejumlah

pembayaran ke rekening penjual, setelah penjual

menerima transfer rekening tersebut maka

penjual mengirimkan produk ke lokasi pembeli.

Pengembangan Perluasan Area Pemasaran

Produk dengan Fasillitas Social Networking

Untuk memasarkan sebuah produk

melalui blogsite banyak keuntungan yang bisa

kita dapatkan, peran sebuah social networking

pun dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya,

karena jaringan dari social networking seperti

facebook maupun twitter memiliki jangkauan

yang sangat luas. Jaringan seperti inilah yang

harus kita manfaatkan selain membuat afiliasi

dan sistem pengikutan dalam blog yang sudah

familiar dan memang merupakan bagian dari

aplikasi fitur blog, karena jaringan social

networking yang kita miliki tidak dapat

terpisahkan oleh jarak dan waktu. Jadi sebagai

seorang pelaku pemasaran dapat memasarkan

produk kita baik di dalam maupun luar negeri

hanya menggunakan satu jaringan yaitu internet.

Tanpa perlu mengeluarkan modal yang sangat

banyak kita sudah dapat mengirimkan atau

memasarkan pasar ke luar negeri. Inilah salah

satu keunggulan yang dimiliki oleh pemasaran

online ini.

Dalam memanfaatkan sebuah blogsite

untuk memasarkan produk, banyak widget yang

telah mendukung kita untuk melakukan

perluasan promosi ke social networking. Kita

tinggal memilih salah satu dan setiap posting

yang kita keluarkan pada blogsite kita, tinggal

melakukan klik pada widget tersebut dan

akhirnya produk yang kita pasarkan dapat

langsng tampil pada jejaring sosial .

Dengan yang akan kita afiliasikan

hingga kemudian diketahui oleh teman-teman

yang ada pada akun social networking yang kita

miliki. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi kita

untuk memasarkan produk kita pada blogsite

tersebut dengan memperluas jaringan kita.

Idealnya adalah jika penjual akan memasarkan

produknya hendaknya sang penjual melakukan

studi pengembangan jaringan yang nantinya

akan menjadikan jaringan yang sudah

dipersiapkan tersebut sebagai media

pengembagan dan perluasan area promosi kita

ke pada pihak lainnya.

Uji Efektifitas Manfaat Blog dalam

Pemasaran Consumer Goods

Dalam hal ini penulis mencoba untuk

memberikan bebarapa narasi dalam praktisi blog

sebagai agar efektif yang kemudian akan penulis

bandingkan dengan apa yang penulis laksanakan

untuk membuat perbandingan yang ideal dalam

efektifitas blog sebagai media pemasaran.

Berikut beberapa yang bisa penulis coba

paparkan :

Tabel 2. Efektifitas Blog Sebagai Media

Pemasaran No Asumsi efektifitas Realita Pelaksanaan Program

1 Blog dikenali oleh

banyak orang dan menjadi tujuan jutaan

orang (Alfa Hartoko,

Blog yang penulis bangun telah

memiliki afiliasi dan kunjungan sejumlah 66 orang

Page 56: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

52

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

2010)

2 Perlu Kreatifitas dengan karakter, ilmu dan

keterampilan untuk

menarik pasar dengan karakter

Dalam setting blog baik content, display, desain hingga

postingan telah penulis coba

terapkan dengan kreatifitas yang telah diusahakan

3 Bangun Personal brand

guna mengembangkan penulis pada bisnis

jutaan pengguna blog

dan jejaring sosial sebagai target market

(sharing blog ke situs

social media) serta penambahan gadget

jejaring sosial yang

sedang booming

Dengan proses afiliasi dan

follow dalam blogspot ditambah dengan link berbagai situs

jejaring sosial yang penulis

terapkan telah terealiasi dan terintegrasi dengan baik. Dan

penulis secara rutin memberikan

postingan di jejaring sosial seperti facebook dalam

mencoba memperkenalkan

produk yang memiliki link menuju blog penulis dan gadget

pun telah terpasang pada blog

untuk mempermudah akses jejaring sosial.

4 Ada baiknya memulai

jenis bisnis pada blog berawal dari hal yang

kita sesuaikan, bukan

dari unsur pengikutan tren yang ada dengan

kesamaan.

Pemilihan produk Polo Bag

dengan asumsi mudahnya akses sumber barang.

5 Berikan sesuatu yang

positif bagi pengunjung seperti membagi ilmu,

informasi berharga,

gagasan kepada orang lain yang bermanfaat

baik dengan tips atau

trik informatif yang menarik.

Penulis sesekali memberikan

postingan perawatan tas yang baik yang dapat dijadikan

rujukan oleh pengunjung dalam

penggunaan tas sehari-harinya.

6 Content blog tampilan

bersifat singkat padat dan dapat

mendeskripsikan isi blog

atau image

Konsep tas yang penulis jadikan

objek display telah penulis desain agar lingkungan layar

blog mewakili produk itu

sendiri seperti dengan background tas dan bisnis.

7 Tambahkan aplikasi atau

gadget yang dapat mengakomodasi

interaksi pengunjung

dengan pemilik blog

Adanya contact atau fasilitas

Chat YM telah mewakili.

8 Penyesuaian gaya bahasa dengan pangsa

pasar produk

Target market tas blog ini adalah para karyawan dan

mahasiswa anak muda, jadi

bahasa yang penulis pergunakan pun telah disesuaikan dengan

gaya bahasa pasar tas

umumnya.

9 Memberikan jawaban

akan komentar dengan

bijak walau menyakitkan

Sampai saat ini belum ada

coment pada blog karena satu

dan lain hal sehingga parameter ini belum terlaksana dengan

baik.

10 Display beberapa varian

produk yang ditawarkan dengan fasilitas gadget.

Tidak ada

11 Tidak berkecil hati jika

produk yang ditawarkan belum nampak secara

nyata. Karena konsep

Indikasi transaksi terkadang

terjadi namun tahap final transaksi masih belum terlihat

untuk produk inti yang

penjualan itu sendiri tak hanya produk tetapi jasa,

kemampuan dan

keadaan yang dimiliki

ditawarkan. Sementara produk lainnya telah berhasil yaitu

penjualan ponsel Nokia 9500

12 Update postingan lama dengan postingan baru.

Agar tidak terkesan

membosankan

Terhitung tanggal 7 Oktober sampai 23 november penulis

telah memposting 6 postingan.

postingan ini secara sequence merupakan revisi dan lanjutan

dari posting-posting

sebelumnya

13 Pertahankan kontinuitas

pada content blog, dan

postingan

Update pun tak hanya pada

postingan namun juga content

blog secara umum mulai dari gadget dan desain.

Perkembangan Pemanfaatan Blogsite Secara

Umum di Indonesia

Berdasarkan dengan data yang telah

penulis dapatkan pada sub-bab hasil penelitian,

ternyata pada pemanfaatan blogsite di Indonesia

pada saat ini sangat beragam dengan klasifikasi

yang ada di dalamnya. Ternyata dalam

perkembangannya pemanfaatan blogsite terdapat

unsur faktor kekuatan utama eksternal

manajemen pemasaran yang berupa: kekuatan

ekonomi; kekuatan sosial, budaya, demografis

dan lingkungan; kekuatan politik, pemerintahan

dan hukum; kekuatan teknologi; kekuatan

kompetitif bisa di pastikan jika blogsite ini juga

berjalan berdasarkan teori yang ada pada faktor

kekuatan utama manajemen pemasaran. Jika kita

ilustrasikan pada tabel maka akan seperti di

bawah ini,

Tabel 3. Pemanfaatan Blogsite di Indonesia

Faktor Kekuatan Utama

Eksternal Manajemen

Pemasaran

Pemanfaatan Blogsite

di Indonesia Dewasa ini

kekuatan ekonomi

kekuatan sosial, budaya, demografis dan

lingkungan

kekuatan politik,

pemerintahan dan hokum

kekuatan teknologi

kekuatan kompetitif

Pemanfaatan blogsite yang lebih luas

tidak hanya terbatas tulisan-tulisan pribadi dan

bisa lebih ke media pemasaran dapat

membangun kekuatan ekonomi disamping bisnis

konvensional yang sudah ada dimana faktor

kompetitif sangat kental didalamnya, dengan

dukungan social networking-nya menjadikan

media blogsite sebagai sarana yang efektif untuk

pertemanan, media promosi dalam membentuk

Page 57: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

53

Analisis Pemanfaatan Blogsite Sebagai Media …………………

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Akatelkom Vol. 2, No. 1 Juni 2012 2) Dosen Jurusan Manajemen Industri Akatelkom

Jurnal Mediatel Akatelkom, Jurusan Manajemen Industri

opini apabila difungsikan sebagai kekuatan

sosial dan politik karena sifatnya yang massive

(masal).

Strategi Memanfaatkan Blogsite Sebagai

Media Pemasaran

Berdasarkan dari data yang telah penulis

dapatkan dari hasil penelitian, ternyata pada

strategi memanfaatkan blogsite sebagai media

pemasaran jika kita bandingkan akan terjadi

kevalidan antara data yang di dapat dengan dasar

teori dari strategi fungsi-sungsi pemasaran. Ini

membuktikan bahwa melalui media internetpun

seorang yang menjalankan hal tersebut tetap

mengacu kepada dasar-dasar teori yang sudah

ada.

Tabel 4. Strategi Memanfaatkan Blogsite

Sebagai Media Pemasaran Strategi Fungsi-Sungsi

Pemasaran

Strategi Memanfaatkan

Blogsite Sebagai Media

Pemasaran

Analisis Konsumen

Penjualan Produk/Jasa

Perencanaan Produk/jasa

Penetapan Harga

Distribusi

Riset Pemasaran

Analisis Peluang

Tingkat Efektifitas Pemasaran Pada Blogsite

berdasarkan tabel 2. Pada uji efektifitas,

sudah dapat dilihat bahwa sekitar 75% tingkat

ke efektifan yang menjadi asumsi pada tabel

dengan realita pelaksanaan sudah berjalan

dengan benar. Hal ini membuktikan bahwa jika

sesorang akan memasarkan produknya atau jasa

mereka melalui blogsite dengan memanfaatkan

strategi fungsi-fungsi pemasaran, hal ini di

anggap tepat dan dapat memberikan peluang

bagi alternatif peluang bagi entrepreneur untuk

memulai usaha.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa blogsite pada saat ini efektif

digunakan untuk melakukan pemasaran ini

dibuktikan dengan pemanfaatan sharing blog ke

situs jejaring sosial sebagai target market-nya

memberikan feedback kunjungan ke blog penulis

(http://senyumdenganindah.blogspot.com) sejumlah 66 hit semenjak blog di perkenalkan.

Keberhasilan pemasaran produk dan jasa yang

penulis alami disamping ditunjang oleh strategi

pemasaran juga beberapa faktor diantaranya :

promosi yang terus-menerus, memberikan

manfaat kepada pengunjung blogsite (dalam

penelitian ini tips merawat tas), isi blog yang

diperbaharui secara berkala agar pengunjung

tidak bosan, berikan respon yang cepat pada

setiap pertanyaan, dan berikan kemudahan pada

satiap transaksi.

DAFTAR PUSTAKA

Konsep Pemasaran, 1978,

http://www.wikipedia.com//konsep_pem

asaran.html, Acceses, 31 Agustus 2010.

Kristianto Dwi,ST, 2002, “Internet”, 28 Juli

2010, http://faculty.petra.a

c.id/dwikris/docs/desgrafisweb/www/1-

apaitu_internet.html

Tasikisme, “Website”, 29 Juli 2010,

http://www.tasikisme.com/index.php?vi

ew=article&id=963:25-besar-domain-

website-pertama-di-

dunia&option=com_content&Itemid=69

Sawyer, Stacey C. & Williams, Brian K. (2001).

Using Information Technology, New

York: McGraw-Hill Company.

Lin, Carolyn A. & Atkin, David A. (2002).

Communication Technology and

Society, Cresskill, NJ: Hampton Press,

Inc.

Pemasaran Digital, 2003,

http://www.google.co.id//pemasaran_dig

ital.html, Acceses, 3 Agustus 2010.

William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih

Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun,

Erlangga, Jakarta, 1991.

Internet usage, 2007,

www.internetworldstats.com/stats.htm,

acceses, 3 Agustus 2010

Yusuf Iskandar Basuki, 2009, Data Statistik II,

Ditjen Pos dan Telekomunikasi, Jakarta,

2009.

Page 58: JURNAL MEDIATEL - · PDF fileSalah satu contoh metode komunikasi yang digunakan sekarang yaitu dengan memakai telepon kabel dan terintegrasi dalam jaringan telepon atau PSTN ... dengan

CATATAN UNTUK PENULIS

1. Umum

a. Penulis adalah siapa saja yang berlatar belakang, berkecimpung atau berminat dalam

bidang Manajemen, Industri dan dunia Telekomunikasi

b. Tanggung-jawab atas isi tulisan yang dimuat tetap berada pada penulis

c. Tulisan belum pernah diterbitkan di Jurnal Ilmiah lainnya

d. Jurnal direncanakan akan terbit 1 (satu) kali setahun

2. Naskah

a. Naskah dapat berupa :

i. Laporan hasil penelitian

ii. Pandangan penulis tentang suatu aspek yang aktual yang berkaitan dengan

bidang ilmu Manajemen, Industri dan Telekomunikasi saat ini dan mendatang

b. Dianjurkan naskah tidak melebihi 8 halaman cetak (16 halaman naskah) dengan

format : 1 spasi, huruf Times New Roman (14pt-bold untuk judul utama, 9pt-normal

untuk isi abstrak dan foot note, 11pt-bold untuk setiap judul bab dan 11 pt-normal

untuk isi tulisan), judul utama dan judul bab semua menggunakan huruf besar (capital

letter).

c. Abstrak naskah berbahasa Indonesia ditulis dalam bahasa Inggris (berkisar 75-250

kata), abstrak ditutup dengan kata pencarian yang terdiri dari 5 kata kunci

menyangkut naskah yang ditulis.

d. Naskah harus lengkap dengan : Judul dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,

Nama Penulis, Afiliasi (foot note), Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode (dalam

Bahan dan Metode penelitian ini kemukakan bahan-bahan yang digunakan serta

prosedur penelitian untuk menguji hipotesis secara empiris), Hasil dan Pembahasan

(dalam hal ini dikemukakan hasil penelitian termasuk pengujian hipotesis serta

dibahas mengapa hal itu terjadi dengan membandingkan antara hasil faktual dengan

teori yang ada), Kesimpulan dan Saran (dalam hal ini dikemukakan intisari hasil

penelitian serta saran yang terdapat nama pengarang, tahun penerbitan, judul

buku/jurnal lengkap, Nama publikasi/penerbit, nomor publikasi, dan halaman (untuk

jurnal). Daftar pustaka disusun berturut sesuai dengan nama belakang pengarang.