Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
-
Upload
erika-feronika-simanungkalit -
Category
Documents
-
view
42 -
download
4
description
Transcript of Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 1/26
IMPLEMENTASI KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK
SMK NEGERI 1 PATUMBAK
T.P 2013/2014
Erika Feronika Br Simanungkalit
FE UNIMED, Jl. W. Iskandar Psr V, Medan 20221, Indonesia
ABSTRAK
Erika Feronika Br Simanungkalit. Nim 7103142022. ImplementasiKolaborasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Numbered
Heads Together untuk Meningkatakan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2013/2014. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa Kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan mengimplementasikan kolaborasimodel pembelajaran Problem Based Learning dengan Numbered Heads Together
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK
Negeri 1 Patumbak.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Patumbak, yang beralamat di
Jalan Pertahanan Ujung, Patumbak 1, Patumbak, Kab. Deli Serdang dengan
subjek siswa kelas XI AK dengan jumlah 30 siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana dalam tiap
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk melihat hasil belajar akuntansi
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 2/26
dan observasi untuk mengetahui aktivitas belajar akuntansi siswa. Sedangkan
teknik analisis data adalah dengan data kuantitatif dan data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajarsiswa sebesar 33,33 %. Dimana jumlah siswa yang memenuhi kriteria “aktif” dan
kriteria “Sangat Aktif” sebesar 40% (12 siswa) pada siklus I menjadi 73,33% (22
siswa) untuk kriteria “Aktif” dan “Sangat Aktif” pada siklus II sehingga telah
mencapai indikator keberhasilan. Dan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai
pretes siswa yang tuntas adalah 33,33% dengan rata-rata nilai siswa 67,67. Siklus
I 60% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan rata-rata nilai 74,33.
Akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85 % siswa memperoleh
nilai ≥ 75. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil yang diperoleh
di siklus II 86,67% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal dan rata-rata nilai79,93 berarti telah melampaui indikator keberhasilan, sehingga penelitian
berhenti di siklus II.. Untuk pengujian perbedaan yang positif dan signifikan hasil
belajar siswa dilakukan dengan uji t dengan dk= 30 – 1= 29 pada α= 0,05. Dari
hasil perhitungan diperoleh thitung = 13,02 dan ttabel= 2,0452 sehingga thitung > ttabel
(13,02 > 2,0452). Dengan kata lain peningkatan hasil belajar siswa positif dan
signifikan sehingga Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa implementasi kolaborasi model pembelajaran
Problem Based Learning dengan Numbered Heads Together pada standar
kompetensi mengelola kartu persediaan barang dagangan di kelas XI AK SMKNegeri 1 Patumbak T.P 2013/2014 membuktikan peningkatan aktivitas dan hasil
belajar siswa yang positif dan signifikan.
Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Problem Based Learning,
Numbered Heads Together.
ABSTRACT
Erika Feronika Br Simanungkalit. Register Number 7103142022. The
Implementation of colaboration Problem Based Learning with Numbered
Heads Together to increase student’s activity and outcome on studying
accounting in the class of XI AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2013/2014.
Thesis, Economic Faculty. Departmen of Economic Education. Study
Program Education of Accounting, State University of Medan 2014.
The problem of this research is “ The low of student’s activities and
outcome on studying accounting in the class of XI AK SMK Negeri 1 Patumbak”.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 3/26
The aim of this research is to know with implementation of collaboration Problem
Based Learning with Numbered Heads Together can increase student’s activities
studying accounting and outcomes on studying accounting in the class XI AK
SMK Negeri 1 Patumbak.
The research implemented in SMK Negeri 1 Patumbak which located on
Jln. Pertahanan Ujung, Patumbak 1, Kab. Deli Serdang with the subject is student
in class XI AK that consisted of 30 student. This research is classroom action
research that consisted of 2 circulations, at each circulation consist of 4 step they
are planning, action, observation, and reflection. The subject of this that consisted
of 2 circulation, at each is classroom action research is class room action research
planning, action, observation, and reflection. To collect data use technic test for
know the result of study and observation for know the student’s activities.
Meanwhile, the data analize technic is qualitative and quantitative data.
The result of research show that upgrading student activities is 33,33%.
Amount of students classified “active” and “very active” is 40% (12 student) in
first cycle be 73,33% (22 student) who classified “active” and “very active” in
second cycle. It means indicator of success has exceeded. And for student learning
outcomes obtained pretest value student get completeness is 33,33% with an
average value 67,67. At the cycle I 60% of students who reach the minimum
criteria for completeness with an average 74,33. However, indicators of successthat has not reached 85 % students get value ≥ 75. Because of that the research
continued to cycle II. The results obtained in the cycle II 86,67 % of students
achieving minimum completeness criteria, and the average value is 79,93 that
means has exceeded the indicators of success, so the research stopped in the
second cycle. For student activities result show upgrading too.. To know the
positive and significant difference of learning result used t test with dk= 30 – 1=
29 and α= 0,05. t Test result thitung > ttabel (13,02 > 2,0452). It means there is a
positive and significant difference of learning result and Ha have been received.
It can be conclude that the implementation of colaboration problem basedlearning with numbered heads together at competence standard manage of
inventory card in class XI AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2013/2014 proves the
improvement on the student’s studying activities and outcome on study ing that
positive and significant.
Keyword : Learning activity, Learning Result, Problem Based Learning,
Numbered Heads Together.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 4/26
Pendahuluan
Dalam era globalisasi ini, pendidikan memegang peranan penting dalam
kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah salah satu
pilar utama penyokong keberlangsungan suatu bangsa. Semakin baik pendidikan
dalam suatu bangsa, maka akan semakin baik pula kualitas Sumber Daya
Manusianya (SDM). Pendidikan yang diselenggarakan dengan baik dan bermutu
akan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dan berkompeten bagi
pembangunan nasional. Oleh karena itu, banyak perhatian khusus diarahkan
kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas
pendidikan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan
zaman. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, peran lembaga pendidikan
sangat penting dalam membantu terbentuknya sumber daya manusia yang
potensial. Dalam hal ini guru merupakan unsur terpenting dan merupakan tokoh
sentral dalam menentukan keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran
yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar guru
diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.
Sebab guru merupakan motivator siswa dalam pembelajaran sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 5/26
Untuk mencapai hasil tersebut guru diharapkan mampu memilih dan
menyesuaikan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan.
Dengan demikian akan terciptalah suasana kelas yang aktif.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan wadah mencetak siswa/i
yang handal dan siap pakai dalam dunia kerja serta sarana untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi lagi. Salah satu jurusan yang ada di SMK adalah
jurusan akuntansi. Akuntasi adalah dasar keilmuan yang berperan membangkitkan
dan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia. Apalagi pembelajaran
Akuntansi merupakan mata pelajaran sarat materi dan hitungan sehingga siswa
diharuskan memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan
guru.
Berdasarkan hasil observasi penulis di SMK N 1 Patumbak dalam
kenyataannya keaktifan dalam kegiatan belajar masih rendah sehingga
mengakibatkan hasil belajar juga rendah. Dimana siswa yang bertanya atau
memberikan respon positif dalam proses pembelajaran hanya ada 5 orang
(16,67%) dari 30 jumlah siswa. Ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar ini
mengakibatkan hasil belajar siswa juga rendah. Hal ini dapat dilihat dari 3 kali
hasil ulangan harian siswa dikelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak yang terdiri
dari 30 orang siswa, masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan
Minimum (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu 75. Dibawah ini dapat dilihat
nilai ulangan harian siswa kelas XI SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2013/2014.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 6/26
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3
Kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak
NO TES KKM
Siswa yan memperoleh
nilai diatas KKM
Siswa yang memperoleh
nilai dibawah KKM
1. I 75 33,33% 10 Siswa 66,67% 20 Siswa
2. II 75 40% 12 Siswa 60% 18 Siswa
3. III 75 43,33% 13 Siswa 56,67% 17 Siswa
Jumlah Siswa 30 Siswa
Sumber: Daftar nilai kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dicari formula
pembelajaran yang tepat, sehingga dapat menciptakan keaktifan dalam
pembelajaran akuntansi yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa. Observer menawarkan alternatif pemecahan masalah dengan
mengimplementasikan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning
dengan Numbered Heads Together .
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning menekankan pada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Melalui pembelajaran
Problem Based Learning diharapkan dapat dikembangkan kemampuan dalam
mengembangkan cara berpikir kreatif dan penalaran berpikir untuk menciptakan
suatu aktivitas dan hasil belajar akuntansi.
Muhson (2009:174) menyatakan
Problem Based Learning (PBL) adalah lingkungan belajar yang di
dalamnya menggunakan masalah untuk belajar. Yaitu, sebelum pebelajar
mempelajari suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi suatu masalah,
baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. Masalah diajukan
sedemikian rupa sehingga para pebelajar menemukan kebutuhan belajar
yang diperlukan agar mereka dapat memecahkan masalah tersebut
Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan salah satu tipe
pembelajaran yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 7/26
mempengaruhi pola interaksi siswa dalam proses belajar mengajar dengan tujuan
meningkatkan penguasaan akademik.
Istaningrum (2012:67) mengemukakan bahwa “ Numbered Heads Together
(NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap struktur kelas”.
Model pembelajaran Problem based learning dan Numbered head together
memiliki kesamaan yaitu sama-sama berfokus kepada siswa, sehingga melatih
siswa yang awalnya berfikir pasif menjadi aktif dalam belajar.
Secara lebih jelas lagi Muhson (2009:174) mengemukakan langkah-langkah yang
dilakukan dalam metode PBL, yaitu:
1. Identifikasi masalah
2. Analisis masalah
3.
Hipotesis/penjelasan logik sistematik
4. Identifikasi pengetahuan
5. Identifikasi pengetahuan yang telah diketahui
6. Penentuan sumber pembelajaran
7. Identifikasi pengetahuan baru
8. Sintesis pengetahuan lama dan baru untuk diterapkan pada masalah
9. Pengulangan kegiatan
10. Menyimpulkan hal yang tidak terpelajari
11. Perangkuman hasil / penyusunan laporan
12. Penerapan ke masalah berikutnya
Selanjutnya langkah-langkah penerapan tipe Numbered Heads Together
menurut Istaningrum (2012:67) adalah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 8/26
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang
lain.
Dari langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning
dengan Numbered Heads Together diatas maka langkah-langkah penerapan kedua
model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Guru membagi siswa kedalam kelompok diskusi, yaitu terdiri dari kelompok
heterogen, baik dari segi kemampuan maupun jenis kelamin.
3. Guru membagi nomor urut 1 sampai 5 kepada siswa.
4. Guru membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang ada pada tugas belajar.
5. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan serta pemecahan
masalah
6. Guru mengajukan pertanyaan (soal) kepada siswa.
7. Guru mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan dan sekaligus
membahas (menyelesaikan) soal dari guru untuk melatih tingkat berfikir
siswa.
8. Guru memanggil salah satu nomor urut kelompok siswa untuk melaporkan
hasil diskusi dan kelompok lain bertindak sebagai audiensi yang punya hak
untuk menyangkal, bertanya dan memberikan tanggapan maupun masukan.
Guru berperan sebagai moderator.
9. Guru memberikan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang dipahami oleh
siswa dan guru membuat kesimpulan.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 9/26
10. Guru menutup pelajaran
Dengan mengimplementasikan kolaborasi model pembelajaran Problem
Based Learning dengan Numbered Heads Together , diharapkan daoat memau
siswa untuk menggali pengetahuan dngan belajar lebih serius, menyenangkan dan
aktif.
Junaidi (10 Februari 2014) menyatakan aktivitas belajar adalah “rangkaian
kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga
menimbulkan perubahan tingkah laku belajar pada siswa”. Demikian juga
Hamalik (dalam Arianti, 2010) menyatakan aktivitas belajar siswa menjadi dasar
untuk mencapai tujuan dan hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dimana aktivitas dijadikan dasar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi,
Aktivitas belajar akuntansi adalah aktivitas siswa pada proses belajar-mengajar
pada kompetensi keahlian akuntansi.
Suprijono (2010: 5) mengatakan bahwa: “Hasil belajar adalah perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan”.
Selanjutnya Kunandar (2010: 276) mengemukakan bahwa: “Hasil belajar
merupakan suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran
berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes
perbuatan”.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 10/26
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari
suatu proses perubahan perilaku secara keseluruhan setelah terjadinya interaksi
dalam proses belajar-mengajar.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
yang di rencanakan dengan dua siklus, setiap siklus meliputi 4 tahapan sebagai
berikut : a). Perencanaan tindakan, b). Pelaksanaan tindakan, c). Observasi, d).
Refleksi dan Evaluasi, (Arikunto dkk, 2009:16)
Prosedur pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS IIRefleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 11/26
Adapun tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian
tindakan kelas adalah:
1. Menyusun Rencana Tindakan (Planning)
a. Permintaan izin ke Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Patumbak.
b. Observasi dan wawancara
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SMK
Negeri 1 Patumbak secara kesluruhan dan keadaan proses belajar mengajar
akuntansi di kelas XI AK.
c. Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengajaran akuntansi
kurikulum tingkat satuan pendidikan di kelas XI AK sehingga penulis dapat
menyusun perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
sekolah.
2.
Tahap Pelaksanaan
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, perhatian dan kegiatan siswa
dalam belajar akuntansi, maka dilakukan tindakan kelas I, yaitu untuk
pembelajaran akuntansi diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning
yang dikolaborasikan dengan model pembelajaran Numbered Heads Together .
Dibawah ini disajikan tebel tindakan yang dilakukan:
Tabel 3.1
Instruksi Kerja Pada Model Pembelajaran PBL
yang Dikolaborasikan dengan Model Pembelajaran NHT
No Tindakan Output
Siklus I
Pre test Hasil Pre test
1 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Siswa memahami
tujuan dari pelajaran
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 12/26
dan meningkatkan
motivai belajar siswa
2. Guru memberikan penjelasan tentangimplementasi kolaborasi model
pembelajaran Problem Based Learning
dengan Numbered Heads Together
Memahamiimplementasi
kolaborasi model
pembelajaran
Problem Based
Learning dengan
Numbered Heads
Together
3. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 3-5. Seluruh siswa
mendapat nomor urut 1-5.
Terbentuknya 6
kelompok dari 30
siswa
4. Guru membantu siswa mendefinisikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang ada pada tugas belajar
Siswa memahami
masalah yang ada
pada tugas belajar
5. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri untuk
mendapatkan penjelasan serta pemecahan
masalah
Masing-masing
kelompok mencari
bahan dan sumber-
sumber yang terkait
6. Guru mengajukan pertanyaan (soal)
kepada siswa.
Tingkat kemampuan
kelompok dalammendiskusikan
penyelesaian soal
7. Guru mempersilahkan tiap-tiap kelompok
untuk mendiskusikan dan sekaligus
membahas (menyelesaikan) soal dari
guru untuk melatih tingkat berfikir siswa.
Masing-masing
kelompok
mendiskusikan
penyelesaian maslah
yang telah dibuat
8. Guru memanggil salah satu nomor urut
kelompok siswa untuk melaporkan hasil
diskusi dan kelompok lain bertindak
sebagai audiensi yang punya hak untukmenyangkal, bertanya dan memberikan
tanggapan maupun masukan. Dan guru
berperan sebagai moderator.
Presentase hasil
diskusi
9. Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang diajarkan dan guru memberikan
klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
dipahami oleh siswa dan guru membuat
kesimpulan.
Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
10. Evaluasi/ pos tes hasil evaluasi
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 13/26
No Tindakan OutputSiklus II
1. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 3-5. Seluruh siswa
mendapat nomor urut 1-5.
Terbentuknya 6
kelompok dari 30
siswa
2. Guru membantu siswa mendefinisikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang ada pada tugas belajar
Siswa memahami
masalah yang ada
pada tugas belajar
3. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri untuk
mendapatkan penjelasan serta pemecahan
masalah
Masing-masing
kelompok mencari
bahan dan sumber-
sumber yang terkait
4. Guru mengajukan pertanyaan (soal)
kepada siswa.
Tingkat kemampuan
kelompok dalam
mendiskusikan
penyelesaian soal
5. Guru mempersilahkan tiap-tiap kelompok
untuk mendiskusikan dan sekaligus
membahas (menyelesaikan) soal dari
guru untuk melatih tingkat berfikir siswa.
Masing-masing
kelompok
mendiskusikan
penyelesaian maslahyang telah dibuat
6. Guru memanggil salah satu nomor urut
kelompok siswa untuk melaporkan hasil
diskusi dan kelompok lain bertindak
sebagai audiensi yang punya hak untuk
menyangkal, bertanya dan memberikan
tanggapan maupun masukan. Dan guru
berperan sebagai moderator.
Presentase hasil
diskusi
7. Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang diajarkan dan guru memberikanklarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
dipahami oleh siswa dan guru membuat
kesimpulan.
Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
8. Evaluasi/ pos tes hasil evaluasi
3. Tahap Pengamatan (observation)
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 14/26
Dalam tahapan ini penulis melakukan pemantauan proses belajar mengajar
akuntansi (tahap tindakan). Sasaran pengamatan adalah aktivitas siswa dalam
menggunakan model pembelajaran PBL dengan NHT. Pengamatan yang
dilakukan merupakan pencatatan penting terhadap seluruh kegiatan dan
penyempurnaan yang terjadi pada saat implementasi tindakan baik oleh guru
maupun siswa.
4. Tahap Refleksi ( Reflection)
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis dan memberi arti terhadap data
yang diperoleh dan memperjelas data, sehingga diambil kesimpulan dari tindakan
yang telah dilakukan. Pada saat refleksi ini dilakukan analisis data mengenai
proses, masalah, dan hambatan yang ditemui dan dianjurkan dengan refleksi
terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Data yang dicatat
tiap langkah meliputi data mengenai hasil dari pemahaman materi belajar dan data
hasil observasi aktivitas siswa. Hasil refleksi ini kemudian digunakan sebagai
dasar untuk perencanaan pada siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas XI AK
SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2013/2014. Waktu penelitian pada tanggal 14 mei-
28 mei 2014 dengan mengimplementasikan kolaborasi model pembelajaran
Problem Based Learning dengan Numbered Heads Together untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak
T.P 2013/2014 Pada Standar Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Barang
Dagang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilakukan
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 15/26
sebanyak 3 kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan.
Pada awal kegiatan penelitian, siswa diberikan Pre Tes untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan di pelajari dan di akhir
diberikan Post Test untuk mengetahui perubahan pemahaman yang terjadi setelah
dilakukan tindakan.
Apabila hasil belajar siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu nilai 75 maka siswa dikatakan belum tuntas, dan apabila 85% dari
siswa belum mencapai nilai 75 maka output dari indikator keberhasilan tindakan
ini belum terpenuhi sehingga akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Begitu juga
untuk aktivitas belajar siswa dikatakan telah tuntas apabila 71,87% dari siswa
telah memperoleh skor ≥ 23 maka aktivitas belajar siswa dikatakan tuntas, apabila
hal ini belum terpenuhi maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
4.1.1 Hasil Observasi Aktivas
Observasi aktivitas siswa dilakukan selama proses pembelajaran dengan
implementasi kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan
Numbered Heads Together berlangsung, sebagai pengamat adalah peneliti sendiri
yang mengamati aktivitas belajar siswa dan yang mengajar di kelas adalah guru
bidang studi akuntansi.
Observasi dilakukan pada setiap pertemuan dan diakumulasikan untuk
setiap siklusnya. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus I
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 16/26
Siklu
s
Sangat aktif Aktif Cukup
aktif
Kurang
aktif
Tidak aktif
Jlh
Sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
%
I 5 16,67 7 23,33 10 33,33 3 10 5 16,67
Untuk lebih jelasnya hasil aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada
diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.1Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I
Dan aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat terlihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II
Siklu
s
Sangat aktif Aktif Cukup
aktif
Kurang
aktif
Tidak aktif
Jlh
Sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
%
II 10 33,33 12 40 5 16,67 3 10 - -
Untuk lebih jelasnya hasil aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada
diagram batang sebagai berikut:
0
10
20
30
40
Siklus I
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 17/26
Gambar 4.2
Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus II
Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas pada siklus I dan
siklus II mengalami peningkatan. Adapun perbandingan dapat terlihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus I dan Siklus II
Siklu
s
Sangat aktif Aktif Cukup
aktif
Kurang
aktif
Tidak aktif
Jlh
Sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
% Jlh
sis
wa
%
I 5 16,67 7 23,33 10 33,33 3 10 5 16,67
II 10 33,33 12 40 5 16,67 3 10 - -
Untuk lebih jelasnya hasil aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada diagram batang sebagai berikut:
0
10
20
30
40
Siklus II
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 18/26
Gambar 4.3
Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
4.1.2 Hasil Test Belajar
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil nilai pre test dan post test siklus I
dan siklus II. Hasil pre test berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum dilakukan tindakan, sedangkan post test berfungsi untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa setelah dilakukan tindakan dengan implementasi
kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Numbered
Heads Together pada standar kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Barang
Dagang pada semester genap kelas XI AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P
2013/2014.
Adapun hasil perolehan nilai dan presentase siswa pada saat diadakan pre
test, post test siklus I dan post test siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Belajar Pre Test
Skor Jumlah Siswa Kriteria Persentase
≥ 75 10 Tuntas 33,33%
< 75 20 Tidak Tuntas 66,67%
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini
0
10
20
30
40
Siklus I Siklus II
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 19/26
Gambar 4.4Diagram Hasil Pretes
Hasil belajar siswa pada post test siklus I adalah :
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus I
Skor Jumlah Siswa Kriteria Persentase
≥ 75 18 Tuntas 60%
< 75 12 Tidak Tuntas 40%
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.5
Diagram Hasil Post test siklus I
Hasil belajar siswa pada post test siklus II adalah:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus II
0
20
40
60
80
Pretes
Tuntas
Tidak Tuntas
0
20
40
60
Postest I
Tuntas
Tidak Tuntas
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 20/26
Skor Jumlah Siswa Kriteria Persentase
≥ 75 26 Tuntas 86,67%
< 75 4 Tidak Tuntas 13,33%
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.6
Diagram Hasil Post test siklus II
Dari penjelasan diatas, persentase peningkatan ketuntasan belajar siswa
mulai dari pre test sebesar 33,33% atau sebanyak 10 orang, post test siklus I
sebasar 60% atau sebanyak 12 orang dan post test siklus II sebasar 86,67% atau
sebanyak 26 orang.
Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II dapat dilihat dari
Rata-rata nilai hasil belajar siswa, mulai dari pre test dengan nilai rata-rata 67,67,
post test siklus I dengan nilai rata-rata 74,33 dan post test siklus II dengan nilai
rata-rata 79,93. Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No Hasil Belajar Skor Rata – rata % Ketuntasan Belajar Siswa
0
10
20
30
40
5060
70
80
90
Postest II
Tuntas
Tidak Tuntas
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 21/26
1 Pre Test 67,67 33,33%
2 Post Test I 74,33 60%
3 Post Test II 79,93 86,67%
Untuk lebih jelasnya hasil test belajar siswa pada saat pre test, post test
siklus I dan post test siklus II dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini:
Gambar 4.7
Diagram Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Untuk menguji perbedaan yang positif dan signifikan atau tidaknya hasil
belajar siswa dalam penelitian ini digunakan ujit atau uji beda dengan
membandingkan rata – rata hasil belajar pada post test siklus I dan II, dengan
rumus sebagai berikut :
SB2
=
∑2−∑()2
(−1)
Diketahui: n = 30 siswa
Bi = 168
=168
30= 5,6
∑= 168
∑
2
= 1108
0
20
40
60
80
100
Pre Test Post Test I Post Test II
Skor Rata-rata
Ketuntasan Belajar
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 22/26
Ditanya : t = ?
Perhitungan :
SB2= ∑
2− (∑)2
(−1)
SB2=
30 (1108)−(168)2
30(30−1)
SB2=
301108−(28224)
30(29)
SB2=
33240−28224
870
SB2=
5016
870
SB2= 5,76
SB= 5,76 = 2,4
Maka :
t =
/
t =5,62,4
30
t =5,62,4
5,47
t =5,6
0,43
t = 13,02
Untuk lebih jelas memahami kesimpulan hasil perhitungan thitung dan ttabel
diatas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 23/26
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan thitung dan ttabel
N thitung ttabel Keterangan
30 13,02 2,0452 Signifikan
Sumber : perhitungan t hitung dan t tabel
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 24/26
DAFTAR PUSTAKA
Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Arikunto, suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dala, I Kadek Supran. 2014. Penerapan Model Pembelajaran NHT untuk
meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Bola Basket. Jurnal
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol.1, No.1, Hal: 1-10.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJP/article/download/2361/2044
(Diakses 20 Februari 2014)
Daud dan Fausan. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar pada Konsep Ekosistem bagi Siswa Kelas VII.A, SMPN 5 Takalar .
Jurnal Chemical. Vol.12, No. 1, Hal: 40-46.
http://ojs.unm.ac.id/index.php/chemical/article/view/138/pdf
(Diakses 22 Maret 2014)
Diedrich, Paul B. 1962. The Guidance of Learning Activities. Dalam Sardiman, A.2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Dalam
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif . Medan: Media Persada
Gunantara, Gd. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD, Jurusan PGSD, Universitas Pendidikan
Ganesha.Vol. 2, No.1, Hal: 1-10.http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/download/2058/1
795(Diakses 20Maret 2014)
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Dalam Arianti 2010.
Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Snow Ball
Throwing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Hamparan Perak T.P 2010/2011.
Skripsi. Medan: FE UNIMED
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 25/26
Hasanah, Soviatun. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan
Menerapkan Model Cooperative Tipe Numbered Heads Together.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/download/1701/1035 (Diakses 20 Februari 2014)
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Istaningrum & Sukanti. 2012. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi pada siswa kelas X Ak 2 SMK YPKK 2 Sleman Th pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Hal: 1.
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/913.
(Diakses 10 Februari 2014)
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif . Medan: Media Persada
Junaidi , Wawan. 2010. Cara Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa.
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa.html
(Diakses 10 Februari 2014)
Kartika, Desi Tri. 2012. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem
Based Learning dan Numbered Head Together untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Persiapan
Stabat T.A. 2011/2012. Skripsi. Medan: FE UNIMED
Karyadi, dkk. 2012. Keefektifan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan. Economic
Education Analysis Journal. Jurusan Pendidikan Ekonomi FE, Universitas
Negeri Semarang.Vol.1, No.1. Hal: 1-6, ISSN 2252-6544
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/download/532/567
(Diakses 04 April 2014)
Kunandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kohler, Eric Louis. 2007. Kohler’s Dictionary for Accountants. Michigan:
Prentice-Hall
Muhson, Ali. 2009. Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Mahasiswa
Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan. Vol.
39, No. 2, Hal: 171-182
7/17/2019 Jurnal Implementasi Kolaborasi PBL Dengan NHT
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-implementasi-kolaborasi-pbl-dengan-nht 26/26
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali%20Muhson%20-
%20PBL%20di%20Jk.Pdf (Diakses 15 Maret 2014)
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafika
Rusmawati, Tati. 2012. Tipe Numbered Head Together dalam Peningkatan
Pembelajaran IPA Siswa Kelas V sekolah Dasar. Surakarta: FKIP UNS.
http://jurnal.fkip.und.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/1527/ 1125. (Diakses 22 Februari 2014)
Sanjaya, Wina. 2011. Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Dalam Istarani. . 58 Model Pembelajaran Inovatif . Medan: Media Persada
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sudarman, I Gede Made Cahyadi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada MATA Pelajaran Ekonomi Siswa
Kelas X1 SMA N 1 Sawan Tahun 2012/2013.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/ARTICLE/VIEW/629/508.
(Diakses 25 Februari 2014)
Sudjana. 2009. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Surabaya: Pustaka Pelajar
Wulandari, dkk. 2011. Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan
Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Tekno-
Pedagogi. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Jambi. Vol. 1, No. 1, Hal :
14-24, ISSN 2088-205X.
http://online-
journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/download/667/594
(Diakses 29 Maret 2014)