Jurnal DASI Edisi Juni 200714082009

download Jurnal DASI Edisi Juni 200714082009

of 122

Transcript of Jurnal DASI Edisi Juni 200714082009

VOL. 8. NO. 2. JUNI 2007

ISSN:1411- 3201

DATA MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerahnya sehingga jurnal edisi kali ini berhasil disusun dan terbit. Beberapa tulisan yang telah melalui koreksi dari mitra bestari dan revisi dari penulis, pada edisi ini diterbitkan. Adapun jenis tulisan pada jurnal ini adalah hasil pemikiran konseptual dan penelitian. Redaksi mencoba selalu mengadakan pembenahan kualitas dari jurnal dalam banyak aspek. Beberapa pakar di bidangnya juga telah diajak untuk berkolaborasi mengawal penerbitan jurnal ini. Materi tulisan pada jurnal berasal dari dosen tetap dan tidak tetap STMIK AMIKOM serta dari luar STMIK AMIKOM. Tak ada gading yang tak retak begitu pula kata pepatah yang selalu di kutip redaksi, kritik dan saran mohon di alamatkan ke kami baik melalui email, faksimile maupun disampaikan langsung ke redaksi. Atas kritik dan saran membangun yang pembaca berikan kami menghaturkan banyak terimakasih. Redaksi

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Perhitungan Beban Pendingin pada Lokomotif Kereta Api ........................... 1Ahmad Nur Fahmi (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Sistem Informasi Geografi, Pengertian dan Pemanfaatannya ...................... 22Anisah Aini (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Membangun Sistem Berbasis WAP untuk Mengakses Jadwal, Jumlah Sisa Tempat Duduk dan Pemesanan Tiket Online Kereta Api Eksekutif....................................................................................................... 40Erni Lukminingsih (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Aplikasi Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen .................................... 52Gunawan Arisona (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Perangkat Lunak Permainan Scrabble.......................................................... 67Ichsan Wiratama (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

v

Alat Ukur Frekuensi Digital dengan Sistem Pemegang ............................... 76Moch. Hari Purwidiantoro (AMIK AMIKOM CIPTA DARMA Surakarta)

Analisis Tingkat Keamanan dalam Hal Spamming menggunakan Testing Open Relay antara Sendmail dan Qmail ...................................................... 86Nila Feby Puspitasari (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Komputerisasi Sistem Bendung Air ........................................................... 105Taufiq Hidayat (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Lampiran

vi

PERENCANAAN PERHITUNGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA LOKOMOTIF KERET API Ahmad Nur fahmi1 Abstraksi Dewasa ini banyak sekali terjadi kecelakaan kereta api yang antara lain disebabkan oleh faktor human error. Salah satu pemicu terjadinya human error misalnya tidak ada kenyamanan dalam ruangan masinis (lokomotif). Oleh karena itu penulis tertarik untuk merencanakan sistem pengkondisian udara yang ditujukan pada ruangan masinis (lokomotif). Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman dalam ruangan masinis (lokomotif) diperlukan perhitungan-perhitungan yang mendasar. Disini penulis mencoba merancang perhitungan yang digunakan untuk mendesain atau memilih alat. Kata kunci : Lokomotif Kereta Api, Pengkondisian Udara 1. Pendahuluan Saat ini pengkondisian udara sudah banyak digunakan, antara lain pada bidang industri, rumah tinggal, pertokoan, perkantoran, hotel, dan kendaraan. Untuk kendaraan dapat digunakan pada mobil, bus, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. Di tambah dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan manusia tentang kenyamanan pada saat bekerja yaitu kebutuhan akan temperatur, kelembaban dan hembusan udara yang sesuai. Diharapkan tugas yang diwajibkan kepadanya dilakukan dengan benar dan tepat. Tidak kecuali bagi tenaga operator, misalnya pada masinis kereta api.1

Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta

1

Semuanya itu membuat perkembangan kemajuan sistem pengkondisian udara (Air Conditioning) terus berkembang. Pengkondisian udara diperlukan untuk memberikan kondisi lingkungan yang berudara nyaman, segar, dan bersih. Oleh karena itu perlu perlakukan proses terhadap udara untuk mengatur temperatur, kelembaban dan kebersihan, serta mendistribusikannya secara serentak guna memenuhi kenyamanan yang diinginkan Oleh karena itu penulis tertarik untuk merencanakan sistem pengkondisian udara yang ditujukan kepada masinis operator lokomotif. Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk merencanakan perhitungan sistem pengkondisian udara di ruang kabin masinis lokomotif, sehingga akan diharapkan akan mempermudah dalam perencanaan peralatan atau komponen yang dibutuhkan . Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan batasan masalah: 1. Perancangan sistem pengkondisian udara untuk lokomotif kereta api dengan mengacu pada jenis lokomotif CC 20312 dengan struktur (Tabel 1):

2

Tabel 1 : Struktur lokomotifNo. 1. Struktur Dinding Elemen Plat baja SC 41 Celah udara Glasswool Melamine plastik hardbord Plat baja SC 41 Celah udara Glasswool Melamine plastik hardbord Kaca penyerap panas (48%) Lonleum Plywood Semen Plat baja gelombang Tebal (mm) 3 30 50 5 3 30 50 2 5 5 20 8 1.2 A (m2) Timur 5,11 5,11 5,11 5,11 0,32 Selatan 4,35 4,35 4,35 4,35 0,79 Barat 3,77 3,77 3,77 3,77 1,51 Utara 4,35 4,35 4,35 4,35 0,79 Total 17,57 17,57 17,57 17,57 3,72 3,72 3,72 3,72 3,41 7,39 7,39 7,39 7,39

2.

Atap

3.

Jendela

4.

Lantai

(Sumber: PJKA Yogyakarta) 2. Posisi geografis operasi lokomotif kereta api adalah 100 LS dan 1100 BT dikarenakan kereta api mempunyai rute perjalanan dari Yogyakarta Jakarta, pulang - pergi melalui jalur selatan pulau Jawa, menuju arah barat. Dalam perhitungan beban pendingin, diasumsikan pada jam 13.00 WIB dikarenakan lokomotif beroperasi selama 8 jam (08.00 16.00 WIB). Dalam perhitungan diasumsikan kondisi pada bulan Agustus / April. Ruang masinis ditempati oleh 2 (dua) orang. Penerangan di ruang masinis menggunakan lampu fluorescent (TL) 10 Watt, sebanyak 2 buah

3. 4. 5. 6.

3

7. a. b.

8.

Temperatur dalam perhitungan perancangan adalah: Pada temperatur ruangan masinis (Tdb) 25,5oC (78oF) dengan 60% RH. Temperatur udara luar dalam perhitungan diasumsikan adalah 32,78oC (91oF) dengan 80% RH kecuali antara ruang kabin masinis dengan ruangan mesin lokomotif yaitu pada bagian belakang diasumsikan sebesar 40oC dengan 80% RH. Udara luar yang dimasukkan ke ruangan masinis di asumsikan sebesar 15 CFM / orang. Asumsi yang digunakan adalah standard ventilasi untuk ruangan kantor (umum) dengan masinis ada yang merokok (Carrier, 1965). Pembahasan

2.

Perhitungan Estimasi Kapasitas Pendingin Kapasitas pendingin dihitung untuk mendapatkan dasar perancangan peralatan pengkondisian udara. Perhitungan beban pendinginan dihitung dengan asumsi kondisi: 1.Tdb dan Twb dianggap pada saat mencapai maksimum. 2.Udara cerah dan tidak berawan atau kabut yang mengurangi radiasi matahari. 3.Warna dinding dianggap sedang (medium color) 4.Kapasitas pendinginan internal pada keadaan normal. Kapasitas pendinginan untuk pengkondisian udara ruangan masinis ditinjau atas perbedaan kalor adalah : Beban kalor sensible antara lain: Beban kalor lampu Perpindahan kalor melalui dinding Beban kalor masinis Perpindahan kalor melalui atap Beban kalor infiltrasi Perpindahan kalor melalui lantai Beban kalor ventilasi Perpindahan kalor melalui kaca

4

Beban Kalor Laten antara lain adalah: Beban kalor masinis Beban kalor infiltrasi

Beban kalor ventilasi

Perhitungan Koofesien Perpindahan Kalor (U) Perpindahan kalor melalui dinding, atap dan kaca serta lantai ruang masinis disebabkan oleh perbedaan temperatur antara bagian luar dan bagian dalam dari dinding, atap, kaca, dan lantai. Laju perpindahan kalor atau beban pendingin dihitung dengan persamaan: Q = U . A . t dengan : Q = U = A te = = laju perpindahan kalor , ( W atau Btu/hr) koefisien perpindahan kalor, (W/m2.oC Btu/(hr.ft2.F)) luasan perpindahan kalor (m2 atau ft2) beda temperatur (oC atau oF)B a g ia n L u a r (T e m p . y g b e sa r) B a g ia n D a la m ( T e m p . y g d i k o n d is i k a n )

atau

Q

Gambar 1. Penampang strukturRA

R

B

R

C

R

D

Gambar 2. Analog tahanan listrik Besarnya harga koefisien perpindahan kalor (U) dipengaruhi oleh harga tahanan termal (R) dari komposisi bahan yang digunakan untuk suatu struktur, lapisan udara bagian luar dan dalam dari struktur tersebut. Koefisien perpindahan kalor dapat dianologikan dengan susunan tahanan listrik sebagai berikut : dengan :

5

RA RB RC RD RE

= = = = =

tahanan termal lapisan film udara luar tahanan termal bahan B tahanan termal bahan C tahanan termal bahan D tahanan termal lapisan film udara dalam

Maka besarnya koefisien perpindahan kalor dari struktur tersebut dihitung dengan persamaan :

U=

1 R

Tabel 2. Tabulasi Perhitungan Harga Koefisien Perpindahan Kalor (U) No 1 Struktur Dinding Elemen Lapisan film udara luar Plat baja SC 41 Celah udara Glasswool Melamine plastik hardboard Lapisan film udara dalam Lapisan film udara luar Plat baja SC 41 Celah udara Glasswool R (oC.m2/W) 2,660E-02 3,700E-05 1,638E-01 9,961E-01 2,280E-02 1,198E-01 2,660E-02 3,700E-05 1,638E-01 9,961E-01 1,371 0,729 1,329 0,752 Rtotal (oC.m2/W) U (W/oC.m2)

2

Atap

6

3

Jendela

4

Lantai

Melamine plastik hardboard Lapisan film udara dalam Lapisan film udara luar Kaca penyerap panas (48%) Lapisan film udara dalam Lapisan film udara luar Lonleum Plywood Semen Plat baja gelombang Lapisan film udara dalam

2,280E-02 1,621E-01 2,660E-02 1,96E-01 1,621E-01 2,660E-02 1,16E-02 1,73E-01 3,28E-02 2,20E-05 1,621E-01 0,407 2,460 0,384 2,603

Beban Kalor Melalui Kaca Akibat Radiasi Matahari Beban kalor melaui kaca akibat radiasi matahari dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (Carrier,1965): Q= (Beban puncak matahari , Btu /(hr. ft2)) x (Luas kaca, ft2) x (Shade Factor, Shash factor) x (Storage Factor).(4.3) Dengan mengambil data: 1.Beban puncak matahari pada posisi 10oLS di bulan Agustus dan April 2.Shade factor untuk kaca penyerap panas 56 sampai 70 % sebesar 0,62 3. Shash factor sebesar 1/0,87 4. Storage factor pada jam 13.00 WIBB (1 PM)

7

Tabel 3. Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin Radiasi Matahari pada Kaca. Arah Timur (E) Selatan (S) Barat (W) Utara (N) Total Area (m2) (ft2) 0.32 3.42 0.79 8.55 Kapasitas Peak load Facror 2 Btu/(hr.ft ) Shade Shash Storage Btu/hr W 155 73 0.62 0.62 0.62 0.62 1.15 1.15 1.15 1.15 0.19 0.98 0.22 0.83 71.67 21.00

435.71 127.66 393.90 115.41 65.72 19.25 283.33

1.51 16.21 155 0.79 8.55 13

Akibat Radiasi Matahari Akibat radiasi matahari kapasitas pendingin di hitung dengan persamaan (Carrier,1965) : Q = U . A . te dimana : te = beda temperature equivalent pada bulan dan waktu yang diinginkan (oF) Beda temeperatur equivalent dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (Carrier, 1965) :t e = 0,78 Rs R t em + 1 0,78 s Rm Rm t es

dengan : tes = tem Rs = =

Beda temperature equivalent pada dinding atau atap yang teduh diambil pada (July, 40oLU dan 24 jam operasi), dan dikoreksi Beda temperatur equivalent pada dinding dan atap yang menghadap datangnya matahari pada hari dan waktu yang direncanakan, dan dikoreksi

8

Rm

=

Kalor maksimum akibat radiasi matahari pada posisi dan waktu yang direncanakan Kalor maksimum akibat radiasi matahari melalui kaca untuk lapisan dinding pada saat (July; 40oLU dan 24 jam operasi)

Dengan menggunakan Persamaan 2.5 beda temperatur pada bulan Agustus/April dan letak geografis 10oLS adalah dapat dilihat pada Tabel 2.4 Tabel 4. Tabulasi Perhitungan Beda Temperatur Equivalent Struktur Atap Arah tes (oF) 45 41 53 7 tem (oF) 51 45 56 18 Rs (Btu/hr.ft2) 220 14 40 71 Rm (Btu/hr.ft2) 225 63 43 14 te (oC) 10 5 13 10

Atas Selatan (S) Dinding Barat (W) Utara (N)

(oF) 50 42 55 51

Beban pendingin untuk dinding daerah bagian selatan dengan menggunakan persamaan 2.4 dapat diketahui dengan : U = koefisien perpindahan kalor = 0,752 W/oC.m2 A = luas dinding arah selatan = 4,35 m2 te = Beda temperatur equivalent = 5 oC Sehingga : Q = 0,752 x 4,35 x 5 = 71,20 W

9

Tabel 5. Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin melalui dinding dan atap akibat radiasi matahari Struktur Atap Dinding Jumlah Arah Atas Selatan (S) Barat (W) Utara (N) U W/oCm2 0.729 0.752 0.752 0.752 A m2 3.715 17.574 17.574 17.574 te C 10 5 13 10o

Q W 26.45 71.20 170.24 135.99 403.89

Akibat Beda Temperatur Dari batasan telah diuraikan bahwa beda temperatur yang terjadi pada kabin kereta api diasumsikan sebesar: 32,78oC 25,5oC = 7,28 o C, kecuali pada bagian belakang atau dinding sebalah timur sebesar 40oC 25,5oC = 14,5oC. Sehingga kapasitas pendingin akibat beda temperatur dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1. Misalnya pada dinding sebelah selatan, dengan : Sehing U = koefisien perpindahan kalor = 0,752 W/oC.m2 ga A = luas dinding arah selatan = 4,35 m2 kapasit t = Beda temperatur = 7,28oC as pendinginnya adalah: Q = 0,752 x 4,35 x 7,28 = 23,83 W

10

Tabel 6. Tabulasi Perhitungan kapasitas Pendingin pada Dinding dan Atap Akibat Beda Temperatur Struktur Atap Dinding Jumlah Arah Atas Timur (E) Selatan (S) Barat (W) Utara (N) U W/oCm2 0.73 0.75 0.75 0.75 0.75 A m2 3.72 5.11 4.35 3.77 4.35 t C 7.28 14.50 7.28 7.28 7.28o

Q W 19.72 55.75 23.83 20.65 23.83 143,77

Beban Kalor Akibat Beda Temperatur Kecuali Melalui Dinding dan Atap. Beban kalor akibat beda temperatur pada kabin masinis kereta api kecuali melalui dinding dan atap antara lain: Melalui Lantai Dengan menggunakan persamaan 2.1 kapasitas pendinginnya adalah: Q = 2,46 x 7,39 x 7,28 = 132, 78 W Melalui Kaca Beda temperatur pada bagian belakang (timur) dengan arah yang lain berbeda sehingga kapasitas pendinginnya adalah:

11

Tabel 7. Kapasitas Pendingin Akibat Beda Temperatur pada Kaca U A t Q Struktur Arah o 2 2 o W/ Cm m C W Timur (E) 2.60 0.32 14.50 12.08 Selatan (S) 2.60 0.79 7.28 14.97 Kaca Barat (W) 2.60 1.51 7.28 28.61 Utara (N) 2.60 0.79 7.28 14.97 Jumlah 70.63 Beban Kalor Akibat Internal Heat Beban kalor akibat internal heat yang ada di kabin masinis antara lain adalah: Beban Kalor Masinis Masinis diasumsikan dalam kondisi bekerja seperti di kantor pada saat kondisi temperatur 78oF , sehingga perolehan kalor terdiri dari (Carrier, 1965) : Latent heat (ql) sebesar: 235 Btu/hr Sensible heat (qs) sebesar 215Btu/hr. Besarnya kapasitas pendingin dihitung dengan persamaan (G. Pita, ) Qs = qs x n x CLF Ql = ql x n x CLF dimana ql, qs = Kalor latent, sensible n = Jumlah orang (operator) CLF = Cooling Load Factor Sehingga dengan mengambil CLF sama dengan 1, maka kapasitas pendingin akibat operator sebesar: Qs = 215 x 2 x 1 = 430 Btu/hr = 137,71 W Ql = 235 x 2 x 1 = 470 Btu/hr = 125,99 W

12

Beban Kalor Lampu Kapasitas pendingin akibat lampu fluroscent dapat dihitung dengan persamaan (Carrier, 1965) : Q = Total Kapasitas Lampu (Watt) x 1,25 x 3,4 (Btu/hr) (2.8) Dari bab I diketahu bahwa total kapasitas lampu pada ruangan kabin lokomotif sebesar 10 x 2 = 20 Watt. Sehingga kapasitas pendingin adalah: Q = 20 x 1,25 x 3,4 = 85 Btu/hr = 24,91 W Beban Kalor Infiltrasi Beban kalor infiltrasi merupakan beban kalor karena infiltrasi udara melalui bukaan pintu. Pada ruangan masinis terdapat dua (2) pintu, atau sepasang. Pada perancangan diasumsikan bahwa pintu frekuensi bukaan 5%. Sehingga diperoleh CFM/pasang pintu 50 CFM (Carrier, 1965). Beban akibat infiltrasi dihitung dengan persamaan (G. Pita, ): Qs = 1,08 x CFM x T C (2.9) Ql = 0,68 x CFM x (wo wi) (2.10) Dengan : TC w o, i = = = beda temperatur ruangan masinis dengan dengan udara luar rasio kelembaman posisi di luar, dalam

Dengan membaca diagram psycometri diketahui bahwa: To = 91oF, 80% RH, mempunyai harga wo = 178 gr/lb udara kering Ti = 78oF, 60% RH, harga wi = 86 gr/lb udara kering. Sehingga dengan perbedaan temperatur (TC) sebesar 91oF 78oF = 13 oF, besarnya kapasitas pendingin sensible (Qs) akibat infiltrasi adalah: Qs = 1,08 x 50 x 13 = 702 Btu/hr = 205,69 W Ql = 0,68 x 100 x (178 86 ) = 3132,5 Btu/hr = 917,82 W13

Beban Kalor Akibat Rugi-Rugi Kebocoran Saluran Udara Rugi-rugi kebocoran saluran udara dipengaruhi oleh pemasangannya yaitu sebesar 5 sampai dengan 30% (C.P. Arora, 1983), tergantung pada pemasangannya. Pada perhitungan beban pendinginanini diambil rugi-rugikebocoran udara suplai sebesar 20% Beban Kalor dari Fan Pengkondisian Udara Pada perhitungan ini, system suplai udara ruangan penumpang adalah system induksi. Pada system ini, fan mengalirkan udara melalui koil pendingin sebelum disuplai kedalam ruangan yang dikondisikan. Perolehan kalor fan pengkondisian udara merupakan perolehan kalor sensible ruangan. Besarnya kalor ini antara 2,5 sampai dengan 7,5% dari kalor sensible ruangan (C.P. Arora, 1983). Dalam perhitungan diambil harga 7%. Beban Kalor Ventilasi Dengan menggunakan persamaan 2.9 dan 2.10, pada saat udara luar yang dimasukkan ke ruangan masinis di asumsikan sebesar 15 CFM / orang (standard ventilasi untuk ruangan kantor dengan masinis ada yang merokok). Beban kalor sensible (Qs) ventilsi adalah: Qs = 1,08 x 30 x 13 = 421,2 Btu/hr = 123,41 W, dan Beban kalor laten (Ql) ventilasi adalah: Ql = 0,68 x 30 x (178 86 ) = 1876,8 Btu/hr = 549,9 W Beban ventilasi (Qs), disebut juga dengan beban kalor luar (Outdoor Air Sebsible Heat (OASH), dan Ql dengan Outdoor Air Latent Head (OALH)) . Faktor Keamanan Faktor keamanan (safety factor) yang diambil adalah 5% dari seluruh beban pendingin (C.P. Arora, 1983).

14

Beban Pendinginan Dari perhitungan perolehan kalor dan beban-beban pendinginan sebelumnya, maka selanjutnya dapat dibuat tabel beban pendinginan ruangan masinis kereta api, dapat dilihat pada Tabel 2.8 Tabel 8. Estimasi beban pendingin Kalor Sensible Melaui - Akibat (W) (Btu/hr) Kaca - Radiasi 283.33 966.99 Atap dan Dinding - Radiasi dan T a. Radiasi 403.89 1378.46 b. Beda Temperatur (T) 143.77 490.69 Kecuali Dinding dan Atap Beda Temp.(T) a. Lantai 132.38 451.80 b. Kaca 70.63 241.05 Internal Heat a. Operator 137.71 470.00 b. Lampu 24.91 85.00 Infiltrasi 205.69 702.00 Sub Total 1402.29 4785.98 Rugi Kebocoran (20%) Tambahan kalor untuk fan (7%) Total Safety factor, 5% 280.46 98.16 1780.91 89.05 Kalor Laten (W) (Btu/hr)

No 1 2

3

4

125.99

430.00

5 6 7 8

917.82 3132.50 1043.81 3562.50

957.20 335.02 6078.19 1043.81 3562.50 303.91 52.19 178.13 1096.00 549.90 1645.91 3740.63 RLH 1876.80 OALH 5617.43 TLH

1869.96 6382.10 Room Sensible Heat (RSH) Outdoor Air Sensible Heat (OASH) 123.41 421.20 Total Sensible Heat (TSH) 1993.37 6803.30

15

Analisis Psychometri Analisis psycometri dilalukan berdasarkan: 1. Perolehan kalor sensible dan latent 2. Kondisi di dalam ruangan yang akan dikondisikan dan udara luar 3. Temeperatur bola kerang (Tdb) udara suplai. 4. Anlisis psycometri berguna untuk menentukan: 5. Kondisi udara suplai 6. Kapasitas refrigrasi, dan Temperatur efektif koil pendingin (apparatus dew point temperature (Tadp)). 7. Temperatur bola kering (Tdb) udara suplai dipilih sedemikian rupa, sehingga beda temperatur antara ruangan udara suplai (supply air temperature difference) berkisar antara 15 sampai 30 oF (G. Pita,) diambil 18 oF. Sketsa aliran udara dapat dilihat pada gambar berikut:6 4 5 7 1 2 3

A C

RU A N G A N K A B IN M A S IN IS

Gambar 3. Aliran Udara pada Sistem ACO u tD o o r D e s ig n C a m p u ra n

1

pe

ra t

ur

iT

GS3

tu r

as

4 ,5 ,6 ,7

F RSHU d a ra M e n in g g a lk a n A la t

R oom D e s ig n

BPF

1 -B P F

D ry -B u lb T e m p e ra tu re

Gambar 4. Diagram psychometric Perancangan Pengkondisian Udara

16

Spesific Humidity

Sa

em

HF

2

Dari data sebelumnya diketahui bahwa: Room Sensible Heat (RSH) Room Laten Heat (RLH) Assumsi udara luar Perancangan kondisi udara dalam Ventilasi Supply Temperature Diffrence

= 6382,10 Btu/hr = 3740,63 Btu/hr = Tdb 91oF, 80% RH = Tdb 78oF, 60% RH = 30 CFM = 18 oF

Siklus Perancangan Siklus kompresi uap satu tingkat terdiri dari komponen utama antara lain: 1. Kompresor 2. Kondensor 3. Evaporator 4. Ekspansi Valve Siklus diagram sistem kompresi uap refrigrasi perancangan yaitu dengan superheat 5 oC dan sub cooling 5 oC dapat dilihat pada gambar (Gambar 3.4)Qk3 K ondensor m E kspansi V a lv e 4 1 E v a p o ra to r K o m p re so r T ekanan re n d ah 2 T ekanan tin g g i

W

Qo

Gambar 5. Siklus sistem kompresi uap refrigrasi satu tingatT o PS u b C o o lin g

T

k

K e te ra n g a n : Tk 2't

P

k

3

2ns

P = T ekanan T = T e m p e ra tu r h = e n th a lp y s = e n tro p i

x

T

o

P

o

1

4 S u p erh eat

S

=

4

Co

h

1

- h

4

h

2

- h

1

h

Gambar 6. Diagram p-h R-134a siklus refrigerasi rancangan

17

P-h diagram perancangan dengan menggunakan R-134a dapat dilihat pada lampiran-3, dimana dengan membaca diagram tersebut hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.3: Tabel 3.3 Hasil pembacaan p-h diagram Parameter Proses termodi namika pada siklus terdiri dari1: Temperatu r (T) Tekanan (P) Enthalpy (h) Enthalpy liquid (hf) Enthalpy vapour (hg) Sesifik volume (v) Entropy (s) Satu an o C Pa kJ/k g kJ/k g kJ/k g m3/k g kJ/k g Posisi 1 15 414,49 410 0,05 1,742 Posisi - Posisi - Posisi - 4 2 3 10 45 40 414,49 1160 1160 254 254 440 213,53 404,40 1,742

12

Kompres isentropic, yaitu pada kompresor, dengan s2 = s1; Q = 0 Kerja, w = vdp = dh = (h2 h1 )

23 34

P = konstan, pelepasan heat, yaitu pada kondensor, dengan qk = h2 h3 Throtling, yaitu pada ekspansi valve, dengan h3 = h4 = hf4 + x (h1 hf4), atau

18

4-1

x=

h3 h f 4 h1 h f 4

P = konstan, penyerapan heat yaitu pada evaporator, dengan Refrigrasi Effeck (RE) = qo = h1 h4

dengan : s Q v q h hf x 1,2,3,4 3.

= = = = = = = =

Spesific entropy, (kJ/(kg.K) Kapasitas kalor, (kW) Spesific volum, (m3/kg) Heat fluks perunit massa, (kW/kg) Spesific enthalpy, (kJ/kg) Spesific enthalpy pada saat air jenuh, (kJ/kg) Kwalitas uap Posisi 1,2,3 dan 4

Kesimpulan dan Saran Perhitungan atau analisa pada siklus yang dapat dilakukan antara lain adalah : 1.Refrigrasi Effek (RE) Dengan menggunakan persamaan RE adalah: RE = qo = h1 h4 = 410 254 = 156 kJ/kg 2. Massa flow rate sirkulasi refrigran Dengan menggunakan persamaan massa flow rate adalah sebesar:

m=

Kapasitas refrigrasi Qo = RE qo

dengan : Kapasitas refrigrasi = 3,38 kW

19

sehinga :

m=

3,38 = 0,0216(kg / s ) 156h3 h f 4 h1 h f 4=

3. Fraksi uap refrigran yang masuk evaporator adalah sebesar

x=

254 213,53 = 0,206 410 213,53

4. Piston displacement teoritis pada kompresor Dengan mengasumsikan efisiensi volumetric kompresor 100%, piston displacement dengan menggunakan persamaan (3.8) adalah sebesar

Vp = Vp =

m .v1

v

= 0,000108 m3/s = 0,0648 m3/min 5. Daya kompresor Daya yang dibutuhkan kompresor pada sistem dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3.9) adalah sebesar: W = m (h2 h1) = 0,0216 (440 410) = 0,648 kW 6. Kalor yang hilang pada kondensor Kalor ang hilang pada kondensor dapat di hitung dengan peramaan (3.10) adalah sebesar: Qk = m (h2 h3) = 0,0216 (440 254) = 4,0176 kW 7. Coeffisient of Performance (COP) COP yang menyatakan efisiensi mesin refrigrasi adalah perbandingan efek mesin refrigrasi dengan kerja kompresor. COP ini dapat di hitung dengan persamaan (3.6) adalah sebesar:20

0,0216 0,05 100%

COP = c =

h1 h4 h2 h1 410 254 = 440 410

= 5,2 Untuk pemilihan alat kita harus memperhitungkan beban pendinginan yang ada pada lokomotif kereta api. Dengan hasil perhitungan diatas maka bagi pembaca bisa dimanfaatkan untuk mendesain atau pemilihan peralatan yang dibutuhkan, guna untuk memenuhi kenyamanan yang diinginkan pada lokomotif kereta api. 4. Daftar Pustaka Carrier Handbook of Air Conditioning System Design, 1965, Mc Graw-hill, inc.,United States of Amirica Arora CP, 1981, Refrigeration an air Condition, Tata Mac Graw Hill Comp Limited , New Delhi

21

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGERTIAN DAN APLIKASINYA Anisah Aini1 Abstraksi Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, maupun aplikasi-aplikasinya, telah dikenal secara luas sebagai alat bantu (proses) pengambilan keputusan. Sebagian besar institusi pemerintah, swasta, akademis maupun non akademis juga individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data spasial telah mengenal dan menggunakan sistem ini. Perkembangan ini diikuti oleh membanjirnya produk teknologi SIG di pasar-pasar Indonesia, demikian cepat arus datangnya produk-produk teknologi sistem informasi yang multi-disiplin ini sudah sepatutnya juga diikuti pula dengan kemampuan dalam memahami pengertian sistem, data dan informasi, sistem informasi, sistem informasi geografis agar bisa mengimbangi kecepatan perkembangan teknologinya. Kata Kunci : Information system, Geographic Information system.

1

Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta 22

1.

Pendahuluan

Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).23

2.

Pembahasan

Sistem Informasi Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagianbagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersamasama. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, sebagai contoh, pesawat terbang adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti mesin, sistem badan pesawat dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem bahan bakar dan seterusnya. Istilah subsistem digunakan untuk memudahkan analisis dan pengkomunikasian. Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem Mempunyai komponen (component). Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk suatu kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.24

Batas sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya. Penghubung sistem (interface). Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalit dari satu subsistem ke subsistem lainya, dan juga subsistem -subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan. Masukan sistem (input). Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan Keluaran sistem (output). Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan Pengolahan sistem (proces). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran Lingkungan luar sistem (environments) Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi kerja sistem. Sasaran suatu tujuan (goal) Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan (goal)

25

Lingkungan luar

interface

Input

subsistem

subsistem

pengolah subsistem subsistem

output

boundary boundary

Gambar 1. Karakteristik sistem

Data dan Informasi Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masingmasing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang26

ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta, 2002).

Data

Pengolahan, Pemrosesan, Konversi, dll

Informasi

Gambar 2. Hubungan data dan informasi Davenport dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006) membedakan data dan informasi sebagai berikut: Data is a set of discreteobjective facts abaout events. Sebagai contoh bila seorang pelanggan datang untuk membeli buah jeruk di sebuah supermarket makan transaksi yang terjadi dapat digambarkanb sebagian oleh , yaitu berapa uang yang harus dibayarkan, berapa kilogram jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa pelanggan itu datang ke supermarket, kualitas pelayanaan supermarket dan sebagainya. Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-catatan (record) atau transaksi. Information is data that makes a difference. Kata inform sejatinya adalah berarti memberi bentuk, dan informasi ditujukan untuk membentuk orang yang mendapatkannya, yaitu untuk membuat agar pandangan atau wawasan orang tersebut berbeda (dibandingkan sebelum memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membeli jeruk lokal bukan jeruk import, pernyataan tersebut merupakan informasi. Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi informasi data harus terlebih dahulu diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data27

INPUT

PROSES (MODEL)

OUTPUT

DATA

HASIL TINDAKAN

KEPUTUSAN TINDAKAN

PENERIMA

Gambar 3. Model Pengolahan Data Barry E. Cusing (983, dalam Riasetiawan, 2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai : An organized means of colleting, entering and processing data, and of storing, managing, controllingm and reporting information so that an organization can achieve its objectives and goal. Sementara itu Gelinas, Oram dan Wiggins (1990 dalam Riasetiawan ,2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai: A man made system that generally consists of an integrated set of computerbased and manual components establish to collect, store , and manage data, and to provide output information to users. Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya, bergantung pada tiga faktor utama yaitu: keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya ( Cook, 1977 dalam Notohadiprawiro, 2006).28

Struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Diantara berbagai sistem informasi jelas terdapat banyak perbedaan akan tetapi ada suatu persamaan yang menonjol yaitu semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock dan Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006). 2. Pembahasan Sistem informasi Geografis Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989). Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Gistut (1994) (Burrough,1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan,29

mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)Data Manipulation &analyisi

Data input

SIG

Data output

Data Management

Gambar 4 : Subsistem-subsistem SIG

30

Komponen Sistem Informasi Geografi 1. Perangkat keras Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter 2. Perangkat lunak (Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain) 3. Data dan informasi geografi Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard 3. Pengguna (user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.

Gambar 5. Komponen SIG

31

Perangkat Keras SIG GIS membutuhkan perangkat keras untuk mendukubg pemrosesan data, analisis geografis dan juga pemetaaan. Perangkat keras yang yang digunakan terbagi atas tiga bagian yaitu: 1. Alat data dan masukan terdiri dari : Harddisk : terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas I Gb untuk workstation yang tersambung dengan harddisk berkapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri. Disket CD-ROM Keyboard : keyboard 101-key Digitizer : digitizer dengan dimensi minimum 24 x 36 (D size) dengan akurasi 0,005 inchi Scanner : scanner hitam putih dengan ukuran minimum 24 x 36 (D size) dengan resolusi 400 dpi, scanner berwarna dengan ukuran 11 x 17 (B size) dengan resolusi 400 dpi.

32

Gambar 6. Konfigurasi Perangkat Keras SIG 2. Alat proses terdiri dari CPU : Berbasiskan processor 32-bit Intel RAM : minimal 32 Mb 3. Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 MB Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size) plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas minimum 36 x 48 (E size) Fungsi SIG Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik33

sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data dijital. Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut : Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah penyanggga, overlay, dll. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif. 2. Kemampuan SIG Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: What is that .? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan. Where is it .? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi. How has it changed.?Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta. What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.

34

What if? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan di dalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.. Aplikasi dan Pemanfaatan SIG Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007). Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah: 1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi 2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data 3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial 4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atributnya 5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif 6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik 7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika. Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu35

kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG: 1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi 2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan 3. Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.

Gambar 7. Contoh aplikasi SIG dalam 3 dimensi

36

Gambar 8 . Contoh Aplikasi SIG jalan di Web browser 4. Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral. MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui. 5. Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak. 3. Penutup Sistem sebagai seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan bersama, terdiri dari beberapa subsistem, yang merupakan bagian yang terpisahkan dari sistem . Sistem mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas, mempunyai masukan dan keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar sistem, dan sasaran atau goal.37

Sistem Informasi, merupakan suatu cara yang terorgansisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan. Saat ini SIG sudah dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi dari SIG antara lain adalah untuk perencanana fasilitas kota, pengeloaan sumber daya alam, jaringan telekomunikasi dan juga untuk manajemen transportasi. 4. Daftar Pustaka

Anon, 1989, Libraries. Pasific. Information Bull. Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia. Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press. Edy Prahasta, 2005. Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Bandung. C.V.Informatika.38

Kang-Tsung Chang, 2002. Introduction to Geographic Information System, Mc.Graw-Hill. http//www. Ilmu computer.com. diakses tanggal 29 Agustus 2007 http//www. mbojo wordpress.com diakss tanggal 29 Agustus 2007 http//www. library.gunadarma.ac.id. diakses 30 Agustus 2007 http//www. Media diknas.go.id. diakses 30 Agustus 2007 http///www.GIS.com diakses 1 Sepetember 2007 http//www. pu.go.id diakses 1 Sepetember 2007 http//www. kuliah umum computer.com diakses 2 September 2007 http//www. soil.faperta.ugm.ac.id diakses 3 September 2007 http//www. my quran.org. diakses 3 September 2007

39

MEMBANGUN SISTEM BERBASIS WAP UNTUK MENGAKSES JADWAL, JUMLAH SISA TEMPAT DUDUK DAN PEMESANAN TIKET ONLINE KERETA API EKSEKUTIF Erni Lukminingsih1 Abstraksi Membangun sistem berbasis WAP untuk mengakses jadwal, jumlah sisa tempat duduk dan pemesanan tiket online kereta api eksekutif bertujuan untuk mempermudah pengguna jasa layanan kereta api untuk mendapatkan informasi jadwal dan sisa tempat duduk yang tersisa serta dapat melakukan pemesanan tiket melalui handphone. Sehingga diharapkan efisiensi dibeberapa sektor dapat tercapai. Sistem ini menggunakan WAP untuk dapat mengakses internet melalui ponsel dan perangkat wireless lainnya. Kata Kunci: Tiket Online Kereta Api, Wap

1

Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta

40

1.

Pendahuluan

Kebutuhan untuk mengakses Internet menuntut untuk terus berusaha mencari alternatif dalam mengakses Internet secara cepat, tanpa harus melalui komputer. Konsep mengakses Internet dari berbagai peralatan elektronik yang biasa digunakan memicu lahirnya berbagai produk elektronik yang bisa digunakan untuk berselancar di dunia maya. Salah satunya adalah WAP. Hadirnya teknologi Wap atau Wireless Application Protocol merupakan langkah maju di dunia komunikasi seluler. Wap merupakan suatu protokol aplikasi yang memungkinkan internet dapat diakses oleh ponsel dan perangkat wireless lainnya. Wap membawa informasi secara online melewati internet langsung menuju ke ponsel atau klien Wap lainnya. Dengan adanya Wap berbagai informasi dapat di akses setiap saat hanya dengan menggunakan ponsel. Mengapa handphone yang dipilih bukan alat-alat elektronik lainnya karena handphone adalah alat komunikasi yang mudah dibawa kemana saja dan hampir semua masyarakat memilikinya. Dengan demikian diharapkan agar informasi yang ada mudah diakses oleh siapa saja yang memiliki handphone WAP-Ready kapan saja dan dimana saja. 2. Pembahasan Cara Kerja WAP Terdapat tiga bagian utama dalam akses WAP, yaitu perangkat wireless yang mendukung WAP, WAP gateway sebagai perantara , dan web server sebagai sumber dokumen. Dokumen yang berada dalam web server dapat berupa dokumen HTML ataupun WML. Dokumen WML khusus ditampilakan melalui browser dari perangkat WAP.Sedangkan dokumen HTML yang seharusnya ditampilkan melalui web browser, sebelum dibaca melalui browser WAP diterjemahkan terlebih dahulu oleh gateway agar dapat menyesuaikan dengan perangkat WAP. Jika pengguna ponsel41

menginginkan melihat suatu halaman web dengan format HTML, gateway akan menerjemahkan halaman tersebut ke dalam format WML. Meskipun dokumen HTML dapat saja diakses oleh ponsel, namun dokumen WML lebih ditujukan untuk layar ponsel yang kecil. Sehingga beberapa perusahaan telah mulai menyiapkan WAPsite disamping Website yang sudah ada. Seperti halnya menampilkan Internet dari web browser, untuk menampilkan WAP dibutuhkan WAP browser. Didalam ketentuan ponsel, ini disebut sebagai microbrowser. Seperti halnya mengetikkan URL untuk mengakses website, juga akan dilakukan hal yang sama untuk mengakses WAPsite di ponsel. Dengan mengakses webserver melalui ISP dan login ke internet, maka halaman WAP akan dikirimkan dan dimunculkan di layar ponsel. Bagi pengguna PC, juga disediakan browser emulator yang bisa digunakan untuk mengakses situs. Wap browser yang digunakan adalah M3Gate yang dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Wap Browser M3Gate WML Wireless Markup Language (WML) adalah satu script Markup Language untuk membangun aplikasi WAP.42

MarkupLanguage sendiri adalah bahasa penandaan (markup)yang digunakan umtuk memberi ciri khas pada sebuah dokumen atau teks yang ingin ditonjolkan. Pemberian tanda itu dilakukan dengan cara meletakkan tag diantara dokumen atau teks tersebut. WML mengubah informasi berupa teks dari halamansitus dan menampilkannya ke layar ponsel. Jika HTML memiliki java script untuk membuat halamanhalaman di dalamnya jadi interaktif, WML juga mempunyai versi sendiri dari java script yang disebut WML script. Namun berbeda dengan java script yang bisa dijadikan satu dengan WML adn haru berdiri sendiri sebagai satu file script khusus yang berekstensi wmls. Perbedaan lainnya adalah gambar yang tampil di layar ponsel haruslah gambar yang telah dikonversi ke dalam format wbmp 1 bit, yang saat ini masih terdiri dari warna hitam dan warna latar belakang saja. Dalam satu halaman WAP dapat terdiri dari beberapa subhalaman atau tingkatan, yang disebut sebagai deck, yang masingmasing tingkatan disbut dengan cards. Hirarki dalam WML dapat dilihat pada gambar 2.

43

DECK TEMPLETE Previous next home CARD 1 Halaman Utama CARD 2 Halaman Help CARD 3 Halaman Contact

Gambar 2. Hirarki dalam WML Data Base Database adalah kumpulan data yang terintegrasi satu sama lain. Setiap user akan diberi wewenang untuk dapat mengakses data di dalam database. Database biasanya terorganisasi dalam beberapa komponen yang terdiri dari satu atau lebih table. Table digunakan untuk menyimpan data yang terdiri dari baris dan kolom. Akses terhadap data dapat berupa menampilkan, memodifikasi, dan menambah atau menghapus data yang telah tersimpan. Akses tersebut di atas dapat dilakukan oleh MySQL yaitu salah satu database yang memiliki koneksitas yang baik terhadap PHP.

44

MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal, karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Seperti halnya SQL engine yang lain, MySQL mempunyai tiga subbahasa, yaitu: Data definition language (DDL) DDL berfungsi pada obyek database, seperti membuat tabel, mengubah tabel, dan menghapus tabel Data Manipulation Language (DML) DML berfungsi untuk obyek tabel, seperti melihat, menambah, menghapus, dan mengubah isi tabel Data Control Language (DCL). DCL berfungsi untuk kepentingan sekuritas database, seperti memberikan hak akses ke database dan menghapus hak tersebut dari database.

Koneksi Ke Server Server MySQL baru pertama kali digunakan setelah instalasi, hanya user dengan nama root yang bisa masuk ke dalam server. Untuk pertama kali, password koneksi ke server tidak ditanya. Password harus di rubah ketika berhasil masuk ke dalam server. Perintah yang harus dilakukan adalah; Shell>mysql-h localhost u root p Localhost menyatakan bahwa komputer yang sedang digunakan untuk koneksi ke server adalah komputer server lokal. Sedangkan atribut p ditambahkan password yang telah dimiliki.

45

a.

Cara Menulis Perintah Ada beberapa hal untuk menuliskan perintah (query) dalam MySQL,antara lain: Penulisan statement bisa ditulis dalam huruf besar maupun huruf kecil. Penulisan nama kolom (field) membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive). Pernyataan tidak harus ditulis dalam satu baris (single line). Jika layar tidak mencukupi dalam menulis panjangnya query, dapat dilanjutkan dibawahnya (multiple line) dengan menekan tombol enter.

Membuat User Baru Untuk membuat user baru terlebih dahulu harus mengatur hak akses untuk pembatasan host dari komputer yang digunakan sbagai akses server, nama user, dan password. Misalkan untuk membuat user baru dengan nama admin wap dan mempunyai password erni, maka perintah yang harus ditulis adalah: Shell > -> mysql h localhost u root (localhost,adminwap, password(erni)); mysql> flush privileges; Unsur-unsur utama untuk membuat user baru adalah sebagai berikut: Host Merupakan lokasi dimana user adpat mengakses server MySQL melalui komputer tertentu. User Nama yang digunakan untuk masuk sebagai ID. Password Mysql> insert into user (host, user, password) Values

b.

46

Password digunakan agar keamanan server dapat terjamin. Hak akses Pemberian hak dalam operasional server dapat diberikan pada saat pembuatan user.

Membuat Database Yang harus diperhatikan dalam pembuatan database adalah di dalam penulisan tidak diperbolehkan menggunakan spasi dan karakter nonstandar. Bentuk penulisan perintahnya adalah: Mysql>create database nama_database; Data Definition Language (DDL) DDL bertugas untuk membuat obyek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel. DDL berfungsi dalam pembuatan tabel, perubahan struktur tabel, perubahan nama tabel, serta perintah untuk menghapus tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DDL adalah create, alter, drop. Data Manipulation Language (DML) DML digunakan untuk menampilkan, mengubah, menambah dan menghapus baris dalam tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DML adalah select, update, insert, dan delete. Data Control Language (DCL) Sebagai alat kontrol keamanan terhadap database dan tabelnya digunakan DCL. Dua perintah utama di dalam DCL adalah grant dan47

revoke. Grant digunakan untuk mengijinkan user mengakses tabel dalam database tertentu, sedangkan revoke berfungsi untuk mencabut kembali ijin yang sudah pernah diberikan sebelumnya oleh grant. Bahasa Pemrograman PHP PHP atau Personal Home Page, bias disebut juga Profesional Home Page, ada juga yang mengartikan (PHP : Hypertext Preprocessor). PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Page (JSP). Maksud dari server-side scripting adalah perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Jika user membuka suatu halaman PHP, server akan memproses perintah PHP lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke browser user tersebut. Dengan demikian user tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web lebih terjamin. PHP dapat mengirim HTTP Header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data (database) antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. PHP juga berintegrasi dengan beberapa library eksternal yang dapat membuat user melakukan segalanya dari dokumen PDF hingga mem-parse XML. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektifitas basis data dengan web. Kebutuhan Data Masukan Data masukan yang diperlukan dalam pembuatan jadwal dan pemesanan tiket kereta api eksekutif berbasis WAP adalah :48

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Data kode pesawat Data hari Data kota tujuan Data harga Data jam keberangkatan Data sisa tiket Data user id Data nama penumpang Data password user Data alamat Data kota

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Data propinsi Data no telp Data no hp Data kode pesan Data jumlah tiket yabg dipesan Data tanggal pesan Data jam tiket yang dipesan Data kode pembatalan Data jumlah tiket yang dibatalkan Data tanggal batal Data jam pembatalan

Analisis Kebutuhan Antar muka Kebutuhan terhadap antar muka (interface) yang akan dibuat bersifat user friendly, dengan tujuan agar program yang telah dibangun dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna dan dapat memudahkan pengguna dalam mengaksesnya. Karena program yang akan dibangun ini dimaksudkan untuk diakses menggunakan ponsel, maka bentuk antarmuka yang digunakan sama persis dengan antarmuka yang ada pada ponsel. Analisis Keluaran (output) Keluaran atau output yang akan dihasilkan adalah jadwal Kereta Api eksekutif dan jumlah tempat duduk yang tersisa yang bisa diakses lewat ponsel sehingga diharapkan dapat mempermudah penumpang dalam melihat jadwal kereta api dan jumlah tempat duduk yang tersisa pada stasiun yogyakarta tanpa harus datang ke stasiun.49

Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem yang akan digunakan untuk membangun sistem pembuatan jadwal perkuliahan minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut : Kebutuhan Hardware Intel Pentium 166 atau yang lebih tinggi Modem RAM 32 Mb Kartu VGA 8 Mb atau lebih Monitor SVGA Kebutuhan Software Script WML Script PHP 4 for windows Browser WinWap 3.0 atau IE / Netscape Navigator Apache sebagai Server Mysql Sebagai Database Mysql font Waptor Algoritma Program Program yang akan dibuat untuk keperluan wapsite jadwal kereta api eksekutif dan jumlah tempat duduk yang masih tersisa : a. Progaram script PHP pertama kali akan membuka koneksi ke data base server MySQL ( dalam hal ini PHP sebagai konektor antara aplikasi WAP dengan database server MySQL). b. Setelah koneksi terbuka, maka program akan menampilkan halaman utama (main page) wapsite. c. Pada halaman utam ditampilkan link untuk menuju menu utama (Go) dan link untuk membatalkan akses (Back).

50

d. Pada bagian menu utama ditampilkan menu jadwal dan sisa tempat duduk KA eksekutif untuk menuju ke halaman jurusan KA. e. Bila penumpang mencari jurusan Jakarta maka pilih menu Jakarta dan akan ditampilakan nama ka, harga, jam berangkat, dan jumalh tempat duduk yang masih tersisa. Begitu juga yang mencari jurusan Surabaya, dan Bandung tinggal pilih menu kotanya. f. Setelah selesai semua program akan menutup koneksi ke database server. 3. Kesimpulan

Dengan adanya teknologi WAP dengan WML yang dapat menampilkan informasi jadwal, jumlah sisa tempat duduk dan pemesanan tiket kereta api eksekutif dapat diakses melalui ponsel sehingga dapat memberikan kemudahan kepada pengguna jasa kereta api eksekutif tanpa harus datang langsung ke stasiun sehingga dapat tercipta efisiensi waktu dan mencegah antrian. Daftar Pustaka Purbo, Onno W, Ridwan Sanjaya. Membuat Aplikasi WAP dengan PHP. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2001 Virmansyah, Martin Firda Membuat halaman Aplikasi WAP. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002. Akhmadi, ardiansyah, Aplikasi Pemrograman WAP. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003.

51

APLIKASI PEMANTAU APLIKASI PRESENSI MAHASISWA DAN DOSEN Gunawan Arisona1 Abstraksi Komputerisasi System Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen merupakan program aplikasi yang dapat dengan mudah dioperasikan. Dengan system ini pendistribusian rekap presensi mahasiswa dan dosen akan lebih mudah, cepat , efisien dan akurat. Hasil rekap juga dapat di fariasi dalam bentuk web page, document, file dan lain-lain. Aplikasi Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen ini adalah sebatas pengontrolan di level aplikasi presensi dan berupa sebuah aplikasi yang dapat berkomunikasi dan mengontrol aplikasi presensi yang ada di kelas-kelas. Fasilitas tambahan aplikasi ini adalah pencetakan laporan rekap presensi dengan beberapa variasi sorting data serta fasilitas pembuatan, pencetakan dan Magnetic Encoding kartu dosen. Sedangkan pengontrolan pada sisi teknis seperti kerusakan hardware, kesalahan Log In di kelas yang salah, perbaikan jaringan tidak di kontrol oleh aplikasi ini. Kata Kunci : System Pemantau Presensi, pengontrolan, sorting, Log In

1

Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta

52

1. Pendahuluan Teknologi Informasi berbasis komputer, saat ini semakin meningkat yang mencakup hampir semua aspek kehidupan termasuk pendidikan, bahkan merupakan suatu keharusan bagi sebuah instansi pendidikan akan ketersediaan informasi yang sudah terkomputerisasi. Oleh karena itu, sekarang banyak lembaga pendidikan yang melakukan inovasi serta pembaharuan dalam mendayagunakan dan mengoptimalkan peran dari teknologi informasi. Salah satu langkah kongkret dari lembaga pendidikan STMIK AMIKOM Yogyakarta adalah melakukan Komputerisasi System Presensi Mahasiswa dan Dosen. Dengan system ini pendistribusian rekap presensi mahasiswa dan dosen akan lebih mudah, cepat , efisien dan akurat. Hasil rekap juga dapat di fariasi dalam bentuk web page, document, file dan lain-lain. Namun, kestabilan dan ke akuratan system presensi tersebut tidaklah dapat dijamin tanpa adanya makanisme control system yang baik. Kebutuhan akan adanya pengontrolan terhadap aktifitas presensi sangatlah dibutuhkan baik itu dari sisi software, hardware dan brainware atau operatornya. Proses Presensi yang berjalan di STMIK AMIKOM mempunyai beberapa kekurangan sehingga memerlukan sebuah mekanisme pengontrolan secara khusus. Kekurangan-kekurangan tersebut diantaranya adalah: 1. Tidak Adanya Jaminan aplikasi presensi siap pakai untuk tiap kelas. 2. Belum adanya makanisme penanganan error aplikasi secara cepat. 3. Ketertiban dosen dalam Log In dan Log Out dari aplikasi presensi tidak bisa dipantau secara akurat. 4. Belum adanya sarana komunikasi antara kelas dan operator presensi. 5. Hasil rekap presensi yang masih belum akurat.

53

Dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka penelitaian ini mencoba membangun suatu sistem aplikasi pemantau presensi mahasiswa dan dosen di stmik amikom yogyakarta. Metode ataupun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperolah data pada STMIK AMIKOM Yogyakarta yaitu dengan teknik menemukan fakta (fact finding techniques), teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan faktafakta dalam kegiatan mempelajari sistem Presensi yang ada. Teknikteknik ini diantaranya adalah : 1. Wawancara (Interview) Metode pengumpulan data dimana peneliti bertatap muka secara langsung dengan sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan secara lisan. 2. Observasi (Observation) Metode pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, agar peneliti memperolah data yang akurat dan terbukti kebenarannya. 3. Kearsipan atau Pustaka (Library) Metode pustaka sebagai referensi yang berupa contoh-contoh laporan rekap presensi mahasiswa dan dosen, laporan-laporan kinerja dosen, dan tutorial untuk mendapatkan dasar teoritis yang berhubungan dengan masalah yang berbasis networking dan mekanisme transfer data. 2. Pembahasan Prosedur Aplikasi Pada pembuatan aplikasi ini, proses transaksi database hanya terjadi di server dan Komputer kelas, pada aplikasi pemantau utama ini database hanya digunakan untuk menyimpan alamat IP dari komputer di kelas-kelas. Dan tidak akan mempengaruhi proses bisnis yang terjadi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:54

Gambar 1. Diagram koneksi dan Aliran data Dari gambar diatas terlihat bahwa antara komputer kelas dan server tidak ada hubungan secara langsung, komputer kelas mempunyai database sendiri yang terpisah dari server utama, sinkronisasi data yang ada dengan data yang ada pada server dan kelas dilakukan oleh aplikasi pementau lokal. Jadi yang terhubung dengan server adalah aplikasi pemantau, dengan demikian permasalahan koneksi yang kurang baik akan berakibat pada kualitas datanya saja tetepi tidak menggangu proses presensi. Pada aplikasi pemantau utama, kondisi jaringan sangat berpengaruh sekali, jika jaringan terputus maka aplikasi ini sama sekali tidak dapat berfungsi. Hal ini dikarnakan sistem koneksi yang digunakan adalah sistem koneksi langsung ke server. Untuk mengurangi resiko kerusakan jaingan maka penempatan Unit-Unit komputer pemantau utama di pasang di kawasn yang tidak jauh daari server utama, dengan makin dekatnya jarak secara fisik antara server dan client maka resiko putus55

jaringan dapat dikurangi, tapi bila hal itu terjadi secepatnya dapat diketahui dan di perbaiki karna jaranya dengan server tidak jauh.

Gambar 2. Diagram Rancangan Aplikasi Pemantau Presensi

56

Gambar 3. Struktur Jaringan Aplikasi Pemantau Presensi

57

Hasil Pemrosesan Sistem Pemantau Presensi Mahasiswa Dan Dosen Merupakan petunjuk bagaimana cara mengoperasikan suatu aplikasi, cara penanganan pertama jika terjadi kerusakan atau kesalahan. 1) Penggunaan Aplikasi a. Instalasi Aplikasi Untuk aplikasi utama paket instalasi sudah tersedia dan dapat di instal sebagaimana meng instal aplikasi standard windows, semua Dependencies Files dan komponen lain sudah disertakan dalam paket instalasi dan secara otomatis akan didaftarkan ke sistem pada saat proses instalasi. Untuk aplikasi pengontrol kelas, aplikasi disertakan dalam paket instalasi aplikasi presensi kelas. Jadi pada saat proses instalasi aplikasi presensi, aplikasi pemantau juga akan terinstal secara otomatis dan akan langsung terintegrasi dengan aplikasi presensi yang di instal tersebut. b. Menjalankan Aplikasi Pada aplikasi pemantau utama Setelah proses instalasi selesai, maka pada desktop akan muncul ShortCut ke aplikasi pemantau Utama. Double click ShortCut tersebut untuk menjalankan aplikasi pemantau. Sedangkan pada aplikasi pemantau kelas aplikasi akan secara otomatis aktif saat komputer dinyalakan. c. Membuat Rekap Absen i. Rekap Per Matakuliah Double Click pada menu Rekap Mahasiswa Per Matakuliah, kemudian, Pilih Jurusan, Pilih nama Matakuliah, Pilih Nama Dosen, Pilih Nama kelas lalu Click tombol Proses, maka akan tampil daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit.58

ii. Rekap Per Mahasiswa Double Click pada menu Rekap Mahasiswa Per Mahasiswa, kemudian, ketikkan NPM mahasiswa lalu Click tombol Proses, maka akan tampil daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit.

Gambar 4. Gambar Form rekap Per Mahasiswa

59

iii. Rekap Semua Dosen Double Click pada menu Rekap Dosen Semua Dosen, kemudian, pilih kategori absen yang akan dicek lalu Click tombol Proses, maka akan tampil daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit.

Gambar 5. Gambar Form rekap Semua Dosen iv. Rekap Semua Dosen Per Periode Double Click pada menu Rekap Dosen Semua Dosen Per Periode, kemudian, pilih kategori absen yang akan dicek, rentangan tanggal yang akan di cek lalu Click tombol Proses, maka akan tampil60

daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit. Untuk tampilan form sama dengan form rekap semua dosen, hanya saja ad penambahan pemilihan rentangan tanggal yang akan di cek. v. Rekap Per Dosen Double Click pada menu Rekap Dosen Semua Per Dosen, kemudian, pilih NIK Dosen, kriteria absen lalu Click tombol Proses, maka akan tampil daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit. vi. Rekap Dosen Per Periode Double Click pada menu Rekap Dosen Semua Dosen Per Dosen per periode kemudian, pilih kategori absen yang akan dicek, rentangan tanggal yang akan di cek lalu Click tombol Proses, maka akan tampil daftar presensi sesuai kriteria yang dipilih, untuk melakukan pencetakan Click tombol Export Ke Excel, untuk keluar Click Tombol Exit. Untuk tampilan form sama dengan form Rekap Per Dosen, hanya saja ad penambahan pemilihan rentangan tanggal yang akan di cek. d. Memantau Keadaan Kelas Untuk memantau keadaan kelas pilih menu Client Control pilih Tab Client List, pada form ini akan ditampilkan semua kelas yang telah didaftarkan sekaligus keadaan koneksinya, form ini juga menyediakan fasilitas penambahan kelas baru, pengubahan data , penghapusan data tes koneksi dan lain-lain.

61

Gambar 6. Form Pemantauan Kelas e. Mengirim Perintah Ke Komputer Kelas Untuk memantau keadaan kelas pilih menu Client Control pilih Tab Client Control, pada form ini akan ditampilkan fasilitas pemantau dan pengirim perintah diantaranya perintah transfer data, eksekusi perintah Query ke database lokal kelas, Encoding kartu ID Dosen sekaligus mengirim perubahan ke setiap kelas yang aktif, Restart dan Shutdown Komputer kelas, Mengaktifkan dan menonaktifkan presensi kelas, dan lain-lain.

62

Gambar 7. From Pengiriman perintah ke komputer kelas f. Mencetak Kartu ID Dosen Fasilitas lain adalah pencetakan kartu ID Dosen, Untuk membukanya Pilih Menu Cetak Kartu Dosen, setelah terbuka pada kotak NIK, ketikkan NIK dosen yang akan di cetak kartu ID nya, kemudian Klik Preview, bila posisi kartu kurang pas, pengaturan dapat menggunakan fasilitas setting kartu demngan mengklik Tombol Card Setting.

2) Mengetes Aplikasi Hasil Pengujian Aplikasi ini spesifikasi komputer Intel Pentium 3 667 Mhz, RAM 128 MB, Hardisk 20 GB, Monitor 15 1024x768, dengan sistem operasi Windows Xp Profesional. Didapat hasil pengujian sebagai berikut:63

Performance Melihat Rekap Absen Mencetak Kartu ID Dosen Menegcek Status Kelas ( 18 Kelas) Mengirim Perintah Dan menerima Balasan Menjalankan perintah Transfer Data

10 detik 1 menit (Proses data + Cetak Kartu dengan Print Card Eltron P10 ) 2 detik untuk Kelas Yang aktif (Connect) 15 detik Untuk kelas yang tidak aktif/mati (Reject) 1 detik

Waktu kirim kurang dari 1 detik sedangkan waktu terima balasan tergantung jumlah data yang di transfer dan status jaringan saat transfer berlangsung (kecepatan rata-rata 100 item data/detik) Permasalahan Yang Timbul Belum bisa diberlakukan karna Sistem penjadwalan belum Validasi Jadwal dan terkomputerisasi waktu Mengajar Belum bisa dilaksanakan karna setelah proses perkuliahan Validasi Pengambilan dimulai masih ada mahasiswa yang belum KRS SKS Mahasiswa Permasalahan pada Hardware, Komputer tidak mampu Aoplikasi Hang( Error) berada dalam Kondisi Normal Setelah Stanby selama saat Jam jam terakhir seharian penuh. perkuliahan Keterbatasan Personil yang ada, Walaupun secara Sistem Penanganana Ganguan terdeteksi adanya Ganguan tetapi untuk melakukan Secara Cepat perbaikan Jumlah personil sangat kurang.

64

3. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah : 1. Aplikasi ini memudahkan pemantauan aplikasi presensi dikelas-kelas. 2. Bagi pihak akademik Aplikasi ini merupakan aplikasi utama yang akan digunakan untuk proses rekap kehadiran mahasiswa dan dosen. 3. Aplikasi ini dapat mengurangi resiko koneksi putus pada jaringan karna penggunaan jalur jaringan akan lebih efisien dibandingkan proses presensi yang langsung koneksi ke server utama yang setiap jam pelajaran terjadi antrian aliran transfer data yang tak terkendali sehingga membuat jaringan macet. 4. Dengan aplikasi ini dapat mengurangi pemakaian kertas untuk proses presensi dan rekap presensi. 5. Aplikasi pemantau ini sangat tergantung pada jaringan, jika jaringan terputus maka aplikasi ini tidak dapat bekerja dengan baik. 4. Daftar Pustaka Gunawan Arisona, 2006, Sistem Pemantau Presensi Mahasiswa Dan Dosen (studi kasus pada STMIK AMIKOM Yogayakarta), skripsi STMIK AMIKOM Yogyakarta. Abdul Kadir. 2003, Penuntun Praktis Belajar database Menggunakan Microsoft Access. Yogyakarta: Andi Offset. B. Davis, Gordon 1974. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Edisi Pertama. Jakarta: PT Gramedia. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Konsep Dan Perancangan Jaringan Komputer, Yogyakarta : Andi Offset.65

HM, Jogiyanto. 1995. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset. M. Suyanto. 1992. Pengenalan dan Pengolahan data Elektronik. Yogyakarta : IMKI. Wahana Komputer. 2001, Tip & Trik Pemrograman Visual Basic 6.0 Yogyakarta : Andi Offset. Wahana Komputer. 2004. panduan Praktis Pemrograman Visual Basic 6.0 Tingkat Lanjut, Semarang : Andi Offset.

66

PERANGKAT LUNAK PERMAINAN SCRABBLE Ichsan Wiratama1 Abstraksi Scrabble adalah suatu permainan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang mempunyai arti yang populer di kalangan masyarakat dunia, baik itu anak-anak, remaja, maupun dewasa. Scrabble bermanfaat untuk memudahkan dalam mengingat kosa kata dalam bahasa tertentu. Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya di bidang komputer, tampaknya permainan ini akan lebih menarik bila diimplementasikan dalam komputer. Aplikasi perangkat lunak permainan scrabble ini dibuat dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman visual yakni Borland Delphi v.7 yang bekerja dibawah sistem operasi Microsoft Windows. Kata Kunci : Scrabble, Game, Aplikasi. 1. Pendahuluan

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, komputerisasi hampir menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Mulai bidang industri, kesehatan, pendidikan, perbankan dan bahkan untuk media hiburan yaitu berupa permainan (game). Kemajuan di bidang teknologi yang erat hubungannya dengan teknologi informasi berbasis komputer ini sangatlah cepat dan keberadaannya sangatlah diperlukan, sehingga ada pepatah yang berbunyi Orang yang menguasai informasi akan menguasai dunia. Hal ini tidaklah berlebihan karena tuntutan kegiatan bisnis semakin kompleks dan teknologi komputer telah mencapai kemampuan yang menakjubkan sehingga informasi menjadi suatu sumber daya yang sangat dibutuhkan.1

Staff Pengajar STMIK AMIKOM Yogyakarta

67

Game telah lama dimainkan oleh manusia selama beribu-ribu tahun lamanya dan ini merupakan hal yang wajar bagi semua kultur budaya di dunia. Manusia menggunakan game sebagai sarana untuk refreshing dan menghilangkan ketegangan setelah melakukan rutinitas seharian, dan pada game jenis tertentu juga bisa digunakan untuk belajar. Scrabble adalah suatu permainan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang mempunyai arti. Permainan Scrabble ini populer di kalangan masyarakat dunia, baik itu anak-anak, remaja maupun dewasa. Scrabble bermanfaat untuk memudahkan dalam mengingat kosa kata dalam bahasa tertentu. Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya di bidang komputer, tampaknya permainan ini akan lebih menarik bila diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak permainan di komputer. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu : bagaimana merancang dan mengimplementasikan permainan scrabble ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak. Implementasi yang dilakukan pada penelitian tugas akhir ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut : a. Program yang akan dibuat nantinya akan dapat menambah dan menghapus daftar kata yang ada dalam database. b. Ukuran atau jumlah kotak pada papan tempat menyusun hurufhuruf menjadi kata adalah 15 x 15 (baris x kolom). c. Peringkat permainan ditentukan berdasarkan score atau nilai yang diperoleh selama permainan. d. Karakter atau huruf yang digunakan dalam permainan adalah alfabet A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z. e. Tingkat kesulitan (level) permainan di bagi tiga yaitu mudah sedang dan sukar.68

f. g. h. i.

Tingkat kesulitan didasarkan pada banyaknya bantuan (hint) yang bisa digunakan oleh pemain. Pemain mendapatkan giliran pertama dalam permainan. Komputer hanya bisa mencari kata yang dapat dimainkan jika sudah ada kata yang dimainkan oleh pemain. Kata yang pertama dimainkan harus diletakkan pada tengah papan permainan.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan permainan scrabble ke dalam komputer. Manfaat yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini adalah terbentuknya suatu aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan untuk bermain sekaligus belajar. Metode Pengumpulan Data a. Metode Kepustakaan (Library Research) Metode kepustakaan adalah dengan mengumpulkan data lewat bukubuku referensi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. b. Telaah Dokumen Mempelajari dokumen, artikel dan catatan lain yang juga masih berkaitan dengan bidang permasalahan yang dihadapi.

69

2. Hasil dan Pembahasan Pada awal program dijalankan akan terlihat seperti pada Gambar 1:

Gambar 1. Tampilan Awal Program Setelah pemain memilih menu New Game maka tampilan program akan menjadi seperti pada Gambar 2

70

Gambar 2. Tampilan Awal Permainan Pada tahap ini proses-proses yang dilakukan sistem adalah melakukan inisialisasi, mulai melakukan penghitungan lama permainan, membagi huruf untuk pemain, membuat tampilan huruf pemain di rak pemain, dan membuat database sementara yang diperlukan selama permainan. Kemudian dilanjutkan dengan pemain mendapatkan giliran pertama dalam permainan dengan menggeser kepingan-kepingan huruf yang dimilikinya ke dalam papan permainan untuk membentuk suatu kata seperti terlihat pada Gambar 3

71

Gambar 3. Giliran Pemain Setelah menyusun kepingan-kepingan huruf menjadi suatu kata maka pemain diharuskan untuk menekan tombol Done. Proses yang terjadi ketika tombol Done ditekan adalah sistem membaca kata yang telah disusun oleh pemain kemudian mencocokkannya dengan daftar kata yang ada, jika kata yang dimainkan ada dalam daftar kata maka sistem akan melakukan penghitungan skor pemain. Setelah melakukan penghitungan skor pemain, sistem akan membagi huruf kepada pemain untuk mengganti huruf-huruf yang sudah digunakan pemain untuk menyusun kata kemudian sistem akan menampilkan pesan konfirmasi bahwa giliran untuk menyusun kata akan diberikan kepada komputer seperti terlihat pada Gambar 4

72

Gambar 4. Tampilan Konfirmasi Giliran Komputer Pada giliran komputer, sistem akan membagi huruf untuk komputer. Kemudian komputer akan membaca kondisi papan permainan, kemudian mencari kemungkinan kata yang dapat dimainkan sesuai dengan kepingan-kepingan huruf yang sudah ada di papan permainan. Setelah mendapatkan kemungkinan kata yang dapat dimainkan kemudian komputer akan menyeleksi setiap kata yang didapat dengan huruf-huruf milik komputer. Kata yang didapat setelah melalui proses seleksi kemudian akan dimainkan oleh komputer seperti pada Gambar 5

73

Gambar 5. Tampilan Komputer Selesai Menyusun Kata 3. Kesimpulan dna Saran Setelah dilakukan pengujian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Program permainan scrabble ini telah dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. 2. Program permainan scrabble ini dapat digunakan untuk membantu mengingat kosa kata dalam bahasa inggris. 3. Adanya fasilitas untuk menambah dan mengurangi kata dalam daftar kata memudahkan pengembangan program ini sehingga bisa mendukung banyak bahasa. 4. Untuk menjalankan program ini tidak dibutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi, hanya dengan spesifikasi komputer rendah program ini dapat berjalan dengan baik. 5. Sistem ini dapat membantu memasyarakatkan penggunaan aplikasi komputer di kehidupan sehari-hari.

74

Beberapa saran untuk pengembangan dan penelitian selanjutnya sebagai berikut : 1. Daftar kata yang tersedia masih sedikit diharapkan ada penambahan kosa kata untuk pengembangan lebih lanjut. 2. Bahasa yang didukung oleh program ini hanya bahasa inggris, diharapkan ada penambahan daftar kata selain bahasa inggris sehingga nantinya program ini dapat digunakan untuk multi bahasa. 3. Sistem ini hanya mendukung permainan dilakukan dalam satu komputer dengan jumlah pemain yang sangat terbatas yaitu hanya satu player melawan komputer. Diharapkan adanya pengembangan program sehingga mendukung multiplayer dengan menggunakan jaringan komputer. 4. Interface yang digunakan dalam program ini masih sederhana sehingga diharapkan selanjutnya dapat dibuat dengan interface yang lebih dimengerti oleh pengguna program ini. 5. Algoritma yang digunakan oleh komputer dalam mencari kata yang bisa dimainkan masih sangat sederhana sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan kecerdasan buatan dengan mempertimbangkan bobot nilai dari setiap kemungkinan kata yang dapat dimainkan. 6. Kepada para pengembang dapat memberikan masukan dan sekaligus melakukan developing langsung ke sistem ini. 4. Daftar Pustaka Hendra, Membuat Program Permainan. Jakarta: Elex Media Komputindo, 1989. Susilo, Djoko. Perancangan dan Implementasi Komponen Visual pada Delphi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004. Setiawan, Yudha C. Panduan Object Oriented Programming (Dasar Pemrograman Delphi). Yogyakarta: ANDI,2004

75

ALAT UKUR FREKUENSI DIGITAL DENGAN SISTEM PEMEGANG Moch. Hari Purwidiantoro1 Abstraksi Umumnya didalam pengukuran dibutuhkan suatu instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan suatu besaran (kuantitas) atau variabel. Instrumen tersebut membantu meningkatkan ketrampilan manusia dan banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Tanpa bantuan instrumen tersebut, manusia tidak dapat menentukannya. Dengan demikian, sebuah instrumen dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau kebesaran dari suatu kuantitas atau variabel. Bagi yang senang berkecimpung dalam dunia elektronika, terutama dalam bidang yang berhubungan dengan frekuensi, tentu akan mengalami kesulitan bila hendak mengetahui secara pasti berapa frekuensi dari alat yang digunakan, atau yang dibuat. Misalnya dalam sebuah pemancar, mungkin saja frekuensinya ditentukan dari perhitungan (misalnya dari frekuensi resonansi untai LC) atau bagian yang lain. Tetapi tidak jarang terjadi, setelah dipasang ternyata frekuensinya tidak sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya.Untai itu perlu diukur lagi dengan menggunakan osiloskop atau pencacah elektronik. Karena osiloscop untuk frekuensi tinggi cukup mahal dan sulit untuk mengukur sinyal dengan frekuensi sangat rendah, maka untuk itu perlu menggunakan universal counter, dalam hal ini pencacah elektronik atau pencacah frekuensi. Kata kunci : Untai/rangkaian, instrument, frekuensi

1

Staff Pengajar AMIK AMIKOM CIPTA DARMA Surakarta

76

1. Pendahuluan Dengan berkembangnya tehnik elektronika maka kebutuhan akan Pencacah Frekuensi semakin terasa. Terutama dalam bidang yang berhubungan dengan frekuensi, tentu akan mengalami kesulitan bila hendak mengetahui secara pasti berapa frekuensi dari alat yang digunakan atau yang dibuat. Untuk itu perlu adanya unit ukur Pencacah Frekuensi, dimana fungsi alat tersebut adalah suatu alat ukur yang dibuat untuk mencacah (mengukur) frekuensi dari berbagai isyarat listrik. Mungkin pernah dibuat untai osilator dan mendapatkan kesulitan untuk menentukan tinggi frekuensinya. Mungkin juga dihabiskan banyak waktu untuk mencoba-coba memperoleh frekuensi yang dikehendaki. Pencacah frekuensi ini akan membantu dalam menghadapi persoalan diatas. Alat ukur ini dapat menunjukkan berapa frekuensi yang sebenarnya. Dengan kemajuan teknologi kini sudah dapat dibuat pencacah frekuensi dalam satu chip IC yang kecil, tetapi kali ini yang digunakan adalah IC jenis TTL yang mudah didapat, murah dan akurat. 2. Pembahasan

Blok diagram alat ukur frekuensi Blok diagram dari alat ukur frekuensi ini terlihat pada gambar 1. Alat ukur ini mempunyai dua masukan, yaitu masukan 1 untuk mengukur frekuensi yang rendah dan masukan 2 untuk mengukur frekuensi tinggi.

77

PE NAMPIL 7 S GME E N

PENCACAH DIGIT

GE RBANG PE NGENDAL I

---------------

-----------------------------

PENGUAT DEPAN 1PEMBENT UK G EL OMB ANG

PEMB AGI

PENGUAT DEPAN 2

PE BANGKIT M CLOC K KRISTAL

--------------------------------- -------------------

PE MROS S IS ARAT MAS E Y UKAN

TIME BASE

Gambar 1: Blok diagram alat ukur frekuensi Isyarat masukan yang hendak diukur frekuensinya terlebih dahulu dikuatkan oleh penguat, sehingga isyarat-isyarat tegangan bolak-balik yang sangat kecil masih memungkinkan untuk diukur frekuensinya oleh alat ini. Setelah melewati penguat depan kemudian diteruskan ke bagian pembentuk gelombang. Pada bagian ini isyarat masukan (tegangan bolak-balik) yang bukan berbentuk denyut akan diubah oleh untai sehingga setelah keluar dari bagian ini, isyarat tadi akan diubah menjadi sederetan denyut dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi masukan. Isyarat-isyarat yang sudah berbentuk denyut-denyut, kemudian diteruskan ke bagian gerbang pengendali. Bagian gerbang pengendali selain mendapat denyut dari pembentuk gelombang juga mendapat masukandari untai dasar waktu (time base). Kerjanya mudah saja, misalnya untai dasar waktu mempunyai frekuensi 1 Hz. Isyarat tegangan bolak-balik yang akan diukur mempunyai frekuensi 100 Hz. Maka setiap satu denyut dari untai dasar waktu, akan meluluskan sebanyak 100 denyut yang berasal dari isyarat masukan. Denyut-denyut ini selanjutnya diteruskan ke untai pencacah. Setelah dicacah kemudian ditampilkan oleh 7 segmen,78

---------------

--------------------------------- -------------------

maka pada penampilpun akan menampilkan angka 000100. Ini berarti tegangan bolak-balik yang sedang diukur mempunyai frekuensi 100 Hz. Untai alat ukur frekuensi Untai dari alat ini dapat dibagi beberapa bagian, dimana tiap bagian mempunyai fungsi yang berkaitan dengan bagian yang lain. Pada gambar berikut terlihat untai-untai tiap-tiap bagian. Untai pencacah digit dan penampil Untuk dapat mencacah denyut-denyut yang berasal dari gerbang pengendali diperlukan sebuah untai pencacah digit. Dan untuk mengetahui hasil cacahannya, maka perlu ditampilkan dalam bentuk-bentuk angka-angka desimal oleh penampil 7 segmen. Skema pencacah Digit dan Penampil selengkapnya diperlihatkan pada gambar 2. Sedangkan gambar 3 diperlihatkan diagram bloknya.5 VOLT +

f g a bc d e

f g a bc d e

f g a bc d e

f g a bc d e

f g a bc d e

f g a bc d e

R ESET22K

IC2 6 7 447D C2 9

IC2 7 7 447A7 16

B1 10

D6 15

C2 9

B1 10

A7 16

D6

IC28 7 447 C B A2 9 1 7 10 16

IC2 9 7 447D6 15

IC3 0 7 447A7 16

C2 9

B1 10

D6 15

C2 9

IC3 1 7 447A7 16

B1 10

D6 15

C2 9

B1 10

A7 16

4

8 IC32 555 2 3 6 1 560pf

6 15

15

D13 4 3

C

B

A4 2 12 1 14

D13

C

B

A

D4

C

B

A4

D13

C

B

A4 2 12 1 14

D13

C

B

A4 2 12 1 14

D13

C

B

A

22K

IC2 0 7 4757 8 6 9

IC2 1 7 4753 11 7 8 6 9 2 12 1 14

13 IC22

7 4753 11 7 8 6 9 2 12 1 14

IC2 3 7 4753 11 7 8 6 9

IC2 4 7 4753 11 7 8 6 9

IC2 5 7 4753 11 7 8 6 9 2

INPUT1N4001 11 12 1 14

IC 14 74 90 ST OB R E6 7 2

IC 15 74 906 7 2

IC16 7 4906 7 2

IC 17 74 906 7 2

IC 18 74 906 7 2

IC 19 74 906 7 2

R ESET GN D

Gambar 2. Skema lengkap pencacah digit dan penampil 7- segmen

79

PENAMPIL

PEMECAH SANDI (DECODER)

INDIKATOR LIMPAHAN (OVERFLOW)

PENYIMPAN DAT A SEMENT ARA

PENCACAH

Gambar 3. Diagram blok bagian pencacah digit dan penampil 7-segmen Bagian pencacah Pada bagian ini terdiri dari IC14 sampai dengan IC19, 7490 (gambar 2) yang mempunyai tugas mencacah denyut-denyut masukan yang akan diukur frekuensinya, yang berasal dari gerbang pengendali. IC19 adalah untuk memcacah angka satuan, IC18 angka puluhan, IC17 angka ratusan, IC16 angka ribuan, IC15 angka puluhan ribu dan IC14 angka ratusan ribu. Hasil cacahan sebelum ditampilkan disimpan dulu pada bagian penyimpanan data sementara. Prinsip kerja dari bagian pencacah ini adalah : Isi dari pencacah ini akan dinyatakan dalam binary yang dapat dilihat pada pin 12, 11, 8 dan 9. Harga maksimum dari isi pencacah ini adalah 9. Maka pada denyut kesepuluh isi pencacah ini akan kembali menjadi 0. Jadi penunjukan maksimum pada keluaran dari pencacah ini adalah 1001 (dalam binary). Itulah sebabnya maka pencacah ini disebut Pencacah Dekade. Pada denyut masukan yang kesepuluh maka seluruh keluaran dari pencacah (counter) ini akan turun lagi ke logika 0, termasuk bit yang ke-4, yang digunakan untuk meng-clock pencacah dekade yang80

berikutnya. Demikian seterusnya sehingga keluaran dari IC15 akan meng-clock IC14. Keluaran dari IC14 ini kemudian digunakan untuk meng-clock IC32 yang akan menyalakan indikator limpahan. Bagian penyimpan data sementara Penyimpan data sementara yang digunakan adalah IC flip-flop data berempat tipe 7475. Bagian ini dilengkapi masukan Latch (lihat gambar 2) yang akan diaktifkan oleh denyut yang berasal dari gerbang pengendali. Bagian penyimpan data sementara sesuai namanya berfungsi untuk menyimpan data yang berasal dari pencacah sebelum data ini ditampilkan oleh penampil. Bagian pemecah sandi Terdiri dari IC26 ..IC31 (gambar 2), yaitu IC pemecah sandi tipe 7447. Hasil cacahan yang berasal dari pencacah yang telah diteruskan oleh bagian penyimpanan data sementara adalah masih berupa isyarat-isyarat yang disandikan dalam biner. Supaya hasil cacahan ini dapat dimengerti oleh operator (yang biasa bekerja dengan bilangan desimal), maka sebelum ditampilkan terlebih dahulu isyaratisyarat dalam biner itu diubah oleh bagian pencacah sandi, baru kemudian