Edisi 17 | Juni 2021

36

Transcript of Edisi 17 | Juni 2021

1Edisi 17 | Juni 2021

2Edisi 17 | Juni 2021

3Edisi 17 | Juni 2021

SertifikasiSalam Parampara,Salam hangat untuk pembaca Buletin Parampara

ndang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), mengamanatkan bahwa dalam pelaksanaan sistem merit, salah satunya harus berlandaskan kompetensi. Di samping itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang merupakan Perubahan PP 11/ 2017 bahwa Pasal 99 ayat 4 mengamanatkan Uji Kompetensi dapat dilakukan oleh instansi pemerintah pengguna Jabatan Fungsional setelah mendapat akreditasi dari instansi Pembina.

Kemudian dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR Pasal 691 sampai dengan Pasal 703 yang mengamanatkan bahwa salah satu tugas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) PUPR adalah melaksanakan pengembangan dan Sertifikasi kompetensi ASN Bidang PUPR.

Berdasarkan payung hukum tersebut, sertifikasi kompetensi ASN menjadi sebuah keniscayaan. Dalam meningkatkan kompetensi ASN yang bersertifikat dan mendorong terwujudnya insfrastruktur Bidang PUPR yang andal, Kementerian PUPR melalui BPSDM telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BPSDM Kementerian PUPR.

Pendirian LSP BPSDM Kementerian PUPR ini untuk memberikan jaminan terhadap Kompetensi ASN Bidang PUPR melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, sehingga dapat mewujudkan tersedianya ASN Bidang PUPR yang profesional dan berdaya saing untuk menyelenggarakan infrastruktur PUPR.

Dengan kerja keras dan komitmen berbagai pihak, pada 25 Juni 2019 telah berdiri LSP BPSDM PUPR. Dengan tugas utama meningkatkan kompetensi ASN yang bersertifikat dan mendorong terwujudnya insfrastruktur Bidang PUPR yang handal.

LSP BPSDM memiliki peran penting untuk memfasilitasi Sertifikasi Bidang PUPR secara mandiri dan memastikan quality assurance terhadap kesesuaian pengembangan kompetensi yang diselenggarakan oleh BPSDM sesuai standar kompetensi jabatan/kerja. n

Selamat membaca

Redaksi

UDalam Pasal

691 sampai dengan 703

mengamanatkan bahwa salah satu

tugas BPSDM PUPR adalah

melaksanakan pengembangan dan Sertifikasi

kompetensi ASN Bidang PUPR.

PARAMPARA adalah buletin/majalah internal Badan Pengembangan sumber daya Manusia (BPsdM) Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PuPR), dan diharapkan menjadi salah satu alat/media komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan informasi dan komunikasi di lingkungan sdM-PuPR.

periskop

4Edisi 17 | Juni 2021

195 26

16

23

20

OpiniStrategi Meningkatkan kinerjajaBatan FungSional PuPrPaSca Penyederhanaan BirokraSi

insidePeningkatan kualitaS SdM Penyelenggara inFraStruktur Melalui CoaChing CliniC

Trending hal. 24

AgendA pelATihAn BpsdM pUpr hal.27

gAleri FOTO hal. 28

KAriKATUr MAs prO dAnBAng ipAn hal. 34

insideSiMantu dukung Studi doSen dan MahaSiSwa teknik

SiSteM ManajeMen kinerja PnS akan diteraPkan Bulan juli 2021 HAl. 22

8 FOKUsMenuju aSn keMenterian PuPr yang koMPeten dan terSertiFikaSi

lSP MeMBentuk SdMdengan kualitaS handal dalaM PenjaMinan Mutu Pekerjaan HAl. 11

Menuju lSP PoliteknikPekerjaan uMuM HAl. 14

SoSokPara karyaSiSwa

Peraih cuM laude

INSIDe SeMangat Bela negara,

Modal MeMBangun negeri

FokUS Mengenal SkeMa

SertiFikaSi koMPetenSi

foto :ilustRAsi

NavigaSi

PeNgARAHkepala BPSdM PuPr

DewAN ReDAkSI

keTUASekretaris Badan Pengembangan Sumber

daya Manusia

ANggoTA l kepala Pusat Pengembangan talenta

l kepala Pusat Pengembangan kompetensi Sumber daya air dan Permukiman

l kepala Pusat Pengembangan kompetensi jalan, Perumahan, dan Pengembangan

infrastruktur wilayahl kepala Pusat Pengembangan kompetensi

Manajemen

PeMIMPIN ReDAkSIlisniari Munthe

ReDAkTUR PelAkSANASatya raharja

anggota Redaksirismawati, djati waluyo, dipa nuswantara,

Surya hadinata

aLaMat Redaksi BPsdMkementerian Pekerjaan umum dan

Perumahan rakyat gedung heritage lt.2, jl. Pattimura 20, kebayoran Baru,

jakarta Selatan

5Edisi 17 | Juni 2021

Fokus

eran dan fungsi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BPSDM Kementerian PUPR terbilang berat. Lembaga ini bertugas meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersertifikat dan mendorong terwujudnya insfrastruktur Bidang PUPR yang andal.

Dengan memiliki LSP, Kepala BPSDM Ke-menterian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa tujuan dari pembentulan LSP ini sebagai upaya menghasilkan lulusan yang berstandar khusus di bidang konstruksi. “Dan tentu saja dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PUPR yang unggul,” katanya.

Dalam menjalankan perannya tersebut, LSP BPSDM Ke-menterian PUPR harus menyusun skema kompetensi beserta perangkatnya. “Skema kompentensi yang dimiliki oleh LSP BPSDM setidaknya harus mewakili semua unit organisasi yang ada di Kementerian PUPR,” kata Ketua LSP BPSDM PUPR Rezeki

P

SUMBER FOTO IstImewa

Penyaksian Uji Kompetensi

Mengenal Skema Sertifikasi kompetensi

SKema SertifiKaSi merUPaKan PerSyaratan SertifiKaSi SPeSifiK yang berKaitan dengan Kategori ProfeSi yang ditetaPKan dengan menggUnaKan Standar dan atUran KhUSUS Serta ProSedUr yang Sama.

tiM redakSi

6Edisi 17 | Juni 2021

fokus

Peranginangin.Skema sert if ikasi , sambungnya,

merupakan persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.

“Sedangkan tujuan sertifikasi profesi sendiri adalah untuk memastikan dan memelihara kompetensi yang telah didapat melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja,” tutur Rezeki.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebuah lembaga nasional yang bertanggungjawab dalam membuat dan mengaplikasikan standar profesi membagi skema sertifikasi pada beberapa jenis.

“Skema ser t i f ik a si berda sa rk a n Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Lalu Skema Sertifikasi Berdasarkan Okupasi Nasional. Serta Skema Sertifikasi Berdasarkan Pemaketan Kompetensi atau kluster,” imbuhnya.

Skema sertifikasi berdasarkan KKNI sendiri adalah pola sertifikasi kompetensi yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi kompetensi profesi. Ia terdiri dari sekumpulan unit kompetensi yang bersumber dari standar kompetensi kerja serta persyaratan lain yang berkaitan dengan pengakuan kompetensi pada jenis pekerjaan dan/atau kompetensi pada jenjang kualifikasi KKNI.

Sedangkan skema sertifikasi berdasar-kan Okupasi Nasional terdiri dari sekum-pulan unit kompetensi yang bersumber dari standar kompetensi kerja dan persyaratan lain yang berkaitan dengan pengakuan kompetensi pada okupasi nasional.

“Adapun skema sertifikasi berdasarkan

Pemaketan Kompetensi atau kluster terdiri dari sekumpulan unit kompetensi yang berkaitan dengan pengakuan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan tertentu dari industri atau pengguna,” jelas Rezeki.

Hingga saat ini, LSP BPSDM Kemen-terian PUPR telah menyusun beberapa skema kompetensi. Pengelola Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara merupakan skema kompetensi pertama yang telah disetujui oleh BNSP p[ada Mei

2020. “Penyusunan dan pengajuan sendiri ke BNSP dilakukan pada tahun 2019,” kata Rezeki.

Sementara itu, pada tahun 2020, telah disusun dan diajukan skema kompetensi untuk Pengawasan Teknis Jalan dan Pemeriksaan Kelayakan Huni Rumah Tapak. Kemudian pada tahun 2021 ber-upaya memfasilitasi kebutuhan semua unit organisasi.

Untuk bidang Jalan dan Jembatan, ada lima skema yang diajukan. Pengawasan Teknis Jembatan, Teknisi Laboratorium Aspal, Penilaian Laik Fungsi Jalan, Teknisi Laboratorium Beton, serta Penilik Jalan.

Lalu untuk bidang Perumahan, terdapat tiga skema. Pemeriksaan Kerusakan Rumah Pasca Bencana, Perencanaan Rumah Tapak Layak Huni, dan Pemeriksaaan kelayakan Lingkungan Perumahan.

Sementara itu bidang PIW skemanya adalah Pengawasan Implementasi Keterpa-duan Program Infrastruktur Wilayah. Ke-mudian bidang Pembiayaan Infrastruktur skemanya Penilaian Kelayakan KPBU. Dan bidang Permukiman skemanya Perencana Air Minum.

Kemudian untuk bidang Sumber Daya Air ada dua skema. OP Irigasi Tingkat Juru dan OP Irigasi Tingkat Pengamat. n

7Edisi 17 | Juni 2021

Fokus

setelah berproses sejak tahun 2019, kInI kementerIan pupr telah memIlIkI lembaga sertIfIkasI profesI (lsp) yang terakredItasI badan nasIonal sertIfIkasI profesI (bnsp).

tiM redakSi

8Edisi 17 | Juni 2021

fokus

9Edisi 17 | Juni 2021

November 2020, m e r u p a k a n s a a t y a n g bersejarah bagi K e me nt e r i a n

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Lantaran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR mendapatkan Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Pengakuan dari BNSP ini merupakan buah dari proses panjang pendirian LSP BPSDM Kementerian PUPR sejak tahun 2019. Kerja-kerja itu meliputi perencanaan, lalu pembentukan tim yang dilanjutkan dengan menyusun panduan mutu tim Pusbangkom. Kemudian kemudian diikuti dengan pemilihan calon asesor.

Ketua LSP BPSDM Kementerian P U P R , R e z e k i P e r a n g i n a n g i n mengungkapkan, setelah berbagai langkah tersebut dilanjutkan dengan penyiapan sarana dan perangkatnya. “Akhirnya kami bisa mengajukan lisensi ke BNSP, dan

SUMBER FOTO IstImewa

23 kemudian LSP BPSDM Kementerian PUPR memperoleh sertifikat lisensi tersebut,” katanya.

S ement a r a it u , Kepa l a BP SDM K e m e nt e r i a n P U PR S u g i y a r t a nt o dapat memberikan sertif ikasi bidang PUPR secara mandiri. Selain itu untuk membuktikan bahwa hasil-hasil pelatihan yang diselenggarakan kompetensinya dijamin oleh suatu organisasi yang berstandar nasional.

“Artinya BPSDM PUPR menjamin pelatihannya sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan yang selama ini dibuat. BPSDM ingin melangkah lebih maju lagi, bagaimana bisa menghasilkan lu lu s a n y a ng mempu ny a i s t a nd a r kompetensi khusus di bidang konstruksi supaya sertif ikasi yang diberikan itu nantinya bisa menjadi suatu persyaratan bagi jabatan-jabatan yang nantinya akan diemban oleh para ASN,” paparnya.

Pencapaian LSP BPSDM PUPR meraih sertifikat lisensi masih harus dilanjutkan dengan ker ja-ker ja berikutnya yang

Pelatihan asesor Kompetensi LSP bPSdm Kementerian PUPr (bandung, 05 april 2021)

Memulai memang selalu sulit dan memerlukan proses yang tidak sebentar, tapi konsistensi harus terus diperjuangkan demi ASN yang kompeten dan profesional menuju terwujudnya infrastruktur handal sebagai tujuan kita bersamaSUgiyartanto, KEpala BpSDM KEMEnTERian pUpR

Fokus

10Edisi 17 | Juni 2021

terbilang tidak mudah. Sebagai bagian dari proses pembentukan LSP BPSDM Kementerian PUPR tersebut, pada awal Februari 2021 telah dilaksanakan Uji Kompetensi Pertama Skema Sertifikasi Pengelola Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara (PTPBGN). Pada uji kompetensi pertama ini, diampu oleh oleh BNSP sendiri. Adapun pelaksanaannya d i s e le n g g a r a k a n oleh Te mp at U j i Kompetensi (TUK) Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung secara tatap muka antara peserta dan asesor, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Menurut Kepala BPSDM Kementerian PUPR, Sugiyartanto Uji Kompetensi Per-tama ini menjadi fase penghujung sebelum akhirnya Sertifikasi Lisensi LSP BPSDM Kementerian PUPR diterbitkan oleh BNSP. Dia mengapresiasi perjuangan para pihak yang bahu-membahu membentuk LSP BPSDM PUR hingga mencapai fase ini.

“Memulai memang selalu sulit dan memerlukan proses yang tidak sebentar, tapi konsistensi harus terus diperjuangkan demi ASN yang kompeten dan profesional menuju terwujudnya infrastruktur handal sebagai tujuan kita bersama,” katanya.

Sugiyartarto pun mengucapkan sela-mat kepada pada peserta Uji Kompetensi pertama ini yang menjadi bagian dari sejarah penting LSP BPSDM PUPR.

Peserta uji kompetensi pertama ini berjumlah 8 ASN yang berasal dari Direk-torat Bina Penataan Bangunan, Balai Pra-sarana Permukiman Wilayah, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, serta Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Purwakarta.

Pelatihan dan Uji KomPotensi asesor

Sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi pada badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), LSP BPSDM Kementerian PUPR juga harus memiliki asesor sendiri. Para calon asesor tersebut harus melewati pelatihan dan uji kompetensi sendiri.

Maka, setelah sukses melakukan uji kompetensi pertama, diselenggarakan Pelatihan dan Uji Kompetensi Asesor. Helatan tersebut digelar pada awal April lalu dengan tajuk Pelatihan Asesor Skema Sertifikasi Pengelolaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara (PTPBGN).

Pelatihan itu dikuti oleh 10 peserta yang telah merampungkan seluruh

rangkaian. Mulai dari pra assessment, assessment, pemberian umpan balik assessment, hingga pembuatan laporan. Kemudian sebelum akhirnya ditutup dengan uji kompetensi serta wawancara per individu.

Suksesnya Pelatihan dan Uji Kompe-tensi Asesor angkatan pertama ini mem-buat Ketua LSP BPSDM Kementerian PUPR, Rezeki Peranginangin bangga.

Lantaran, menurutnya pelaksanaan uji kompetensi yang berkualitas tentunya

perlu didukung dengan penyediaan asesor yang kompeten.

“Pelatihan Asesor Kompetensi ini meru-pakan proses yang harus dilakukan menuju eksistensi LSP BPSDM Kementerian PUPR yang profesional,” katanya Rezeki yang juga merupakan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pe-ngembangan Infrastruktur Wilayah.

Meski demikian, dia juga mengingatkan bahwa LSP BPSDM Kementerian PUPR masih punya tugas lainnya agar dapat menjadi LSP yang paripurna. Program kerja lainnya yaitu penyiapan asesor lainnya. Yakni untuk skema sertifikasi Pengawasan Teknik Jalan dan skema sertifikasi Pemeriksaan Kelayakan Huni Rumah Tapak.

“Selain dua skema sertifikasi tersebut, untuk menyongsong Visium PUPR 2030 juga perlu disiapkan skema-skema sertifi-kasi bidang PUPR lainnya,” pungkasnya. n

Susunan Komite Sertifikasi

fokus

11Edisi 17 | Juni 2021

lSP Membentuk SdM dengan kualitas handal dalam Penjaminan Mutu PekerjaantiM redakSi

Uji Kompetensi Skema Sertifikasi Pengelola teknis Pembangunan gedung negara di bandung, 5 februari 2021

Fokus

12Edisi 17 | Juni 2021

Alhamdulillah, hari ini berhasil menye-lenggarakan pelatihan asesor pertama di LSP BPSDM PUPR. Pelatihan asesor yang dilakukan saat ini, adalah untuk Skema Kompetensi yang telah mendapatkan SK Lisensi yaitu skema sertifikasi okupasi Pengelola Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara (Skema PTPBGN).

Selain skema PTPBGN, kami juga telah mengajukan 2 (dua) skema sertifikasi kom-petensi di bidang jalan dan perumahan, yaitu Skema Pemeriksaan Kelayakan Huni Rumah Tapak, dan Skema Pengawasan Teknis Jalan yang sedang proses verifikasi oleh BNSP. Harapan kami, kedua skema tersebut dapat segera disetujui dan ditin-daklanjuti dengan pelatihan asesor kom-petensi angkatan selanjutnya

Jadi kami mengharapkan dukungan dari semua pihak terutama dalam hal or-ganisasi LSP ini. Karena saat ini LSP masih dirangkap oleh Pusat Pengembangan Kom-petensi Jalan, Perumahan, dan Pengem-bangan Infrastruktur Wilayah.

Supaya lebih profesional, LSP ini diha-rapkan bisa mandiri. Sehingga lebih fokus dan profesional lagi dalam melahirkan dan membentuk ahli-ahli di bidangnya masing-masing sesuai dengan skemanya.

SUMBER FOTO IstImewa

LSP yang kita jalankan ini tidak hanya untuk staf Kementerian PUPR, juga untuk staf di daerah yang bergerak di bidang PUPR. Jadi tantangan ke depan cukup besar, baik dalam hal penyiapan skema maupun membentuk asesor-asesor.

e m e n t e r i a n P e k e r j a a n Umu m d a n Per u m a h a n Rakyat (PUPR) terus berko-mitmen mendukung pening-katan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM). Dimana pengembangan SDM merupakan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada periode 2019-2024.

Sejalan dengan komitmen tersebut, Kementerian PUPR melalui Badan Pe-ngembangan Sumber Daya Manusia (BPS-DM) sejak 25 Juni 2019 telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersertifikat dan men-dorong terwujudnya infrastruktur Bidang PUPR yang handal.

Sebagai bagian dari proses mendukung keberlangsungan serta untuk meningkat-kan kinerja LSP BPSDM Kementerian PUPR tersebut, pada awal April lalu, melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Peru-mahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP BPSDM Kementerian PUPR. Pelatihan dihelat Bersama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Ketua LSP BPSDM Kementerian

PUPR, Rezeki Peranginangin dalam kesempatan itu menyatakan bahwa pe-laksanaan uji kompetensi yang berkualitas tentunya perlu didukung dengan penye-diaan asesor yang kompeten.

“Peran asesor yang sangat strategis ini akan menjamin terlaksananya penilaian yang kompeten dan kredibel untuk meng-hasilkan asesi yang ahli dan terampil di bi-dangnya masing-masing. Pelatihan Asesor Kompetensi ini merupakan proses yang harus dilakukan menuju eksistensi LSP BPSDM Kementerian PUPR yang profesio-nal,” katanya Rezeki yang juga merupakan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

Bagaimana Perjalanan PemBen-tUKan lsP BPsdm Kementerian PUPr hingga saat ini?

Dalam perjalanannya LSP BPSDM Kementerian PUPR sudah dimulai sejak tahun 2019. Lalu pada Januari 2020 dimulai apresiasi oleh BNSP, kemudian full assess-ment pada Oktober 2020. Kita ikuti pro-ses-proses dan persyaratan yang diminta oleh BNSP, sehingga pada 23 November mendapatkan sertifikat lisensi dari BNSP.

KKegiatan mahasiswa di Politeknik PUPr

fokus

13Edisi 17 | Juni 2021

Kegiatan magang karyasiswa di bendungan Karian banten

aPa saja tantangan dan KesUlitan yang dihadaPi dalam Proses PemBentUKan lsP ini?

LSP yang kita ja lankan ini tidak hanya untuk staf Kementerian PUPR, juga untuk staf di daerah yang ber-gerak di bidang PUPR. Jadi tantangan ke depan cukup besar, baik dalam hal penyiapan skema maupun membentuk asesor-asesor. Begitu juga dalam pelak-sanaannya nanti kita akan membentuk SDM dengan kualitas yang handal dalam rangka penjaminan mutu pekerjaan, baik itu konstruksi maupun hal-hal lain da-lam lingkup PUPR.

Kalau kesulitan, tidak terlalu sulit ya. Masalahnya hanya saja masih merangkap, sehingga kita harus berbagi tugas. Antara tugas rutin sebagai Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pe-

ngembangan Infrastruktur Wilayah yang cukup berat tugasnya.

Seperti melakukan pelatihan itu seki-tar 48 pelatihan setiap tahunnya. Ditam-bah dengan webinar dan penyiapan kuri-kulum dengan modulnya. Nah sekarang ini disambil dengan sertifikasi profesi ini. Jadi harapan saya LSP ini nanti mandiri supaya lebih fokus dan lebih profesional. Karena kita akan membentuk orang-orang yang kompeten dan profesional, sehingga lembaga kita juga harus lebih profesional juga. Karena sekarang baru satu, jadi ma-sih bisa ditangani dengan baik. Tapi begitu sudah banyak skemanya pasti beban kerja-nya juga akan terus meningkat.

aPa Program lsP BeriKUtnya?Berikutnya pelatihan untuk asesor pe-

rumahan, skema rumah tapak layak huni.

Kemudian skema pengawasan teknis jalan. Kepala BPSDM juga sudah mengarahkan minimal setiap sektor ada satu skema.

Dari unit organisasi saja kita punya banyak. Seperti Bina Marga, SDA, Cipta Karya, dan lain-lain. Nah Cipta Karya saja skemanya bisa sangat banyak. Mulai dari air bersih, persampahan, air limbah. Lalu di sektor perumahan juga banyak, ada rumah susun, rumah tapak, dan lainnya.

Akan banyak skema yang harus disiap-kan oleh LSP ini. Tapi pada tahun 2021 ini setiap sektor itu akan ada satu skema.

Setelah melakukan pelatihan asesor ini, kemudian kita akan melanjutkan pada tahan pelaksanaan uji kompetensi profesinya bagi para asesi. Para pesertanya itu adalah asesi yang ditugaskan untuk melakukan penjaminan mutu sehari-hari di lapangan. n

Fokus

14Edisi 17 | Juni 2021

ertifikasi kompetensi merupa-kan suatu keharusan bagi pen-didikan vokasi sebagai bekal bagi lulusan serta bagi tenaga kependidikan. Menyikapi hal

tersebut, Politeknik Pekerjaan Umum (po-liteknik PU) berencana untuk membentuk

lembaga sertifikasi profesi P1 sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Sehingga, lu-lusan Politeknik PU akan dibekali dengan sertifikat kompetensi mendampingi ijazah.

Direktur Politeknik PU, Indratmo Soekarno mengatakan, ada beberapa skema sertif ikasi yang diajukan oleh pi h a k nya . D i a nt a r a nya pel a k s a n a lapangan pekerjaan gedung, pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung, ahli muda bidang keahlian teknik jalan, ahli muda bidang keahlian teknik jembatan, ahli muda bidang keahlian teknik sumber daya air, dan pengawas lapangan pekerjaan drainase perkotaan.

“Skema tersebut telah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan mewakili 3 prodi yang dimiliki oleh Politeknik Pekerjaan Umum,” katanya.

S

Menuju lSP Politeknik Pekerjaan umum

SUMBER FOTO IstImewa

Pembahasan Skema dan tUK mandiri LSP di Politeknik PUPr

fokus

dengan memiLiKi SertifiKat KeteramPiLan Para aLUmni PoLiteKniK PU memiLiKi KomPetenSi UntUK menambah KeSemPatan Kerja.

tiM redakSi

15Edisi 17 | Juni 2021

Indratmo juga mengungkapkan, dengan memiliki sertifikat keterampilan para alumni Politeknik PU memiliki kompetensi untuk menambah kesempatan kerja. “Selain itu, dosen politeknik akan menjadi asesor maupun memperbantukan asesor-asesor yang ada di balai-balai. H a l i t u d a p a t m e n j a d i p e r lu a s a n wawasan,”paparnya.

Sementara itu, Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto menyampaikan bahwa skema LSP Politeknik PU perlu diperbanyak. Dan perlu bekerjasama dengan balai serta politeknik lain untuk menghindari adanya duplikasi. Selain itu, kerjasama juga dapat dilakukan dengan menawarkan LSP Politeknik Pekerjaan Umum menjadi TUK bagi LSP P1 Politeknik lain.

Sug iya r t a nto juga menek a n k a n perlunya gerak cepat dalam pembentukan LSP Politeknik PU ini. “Kita harus bisa memanfaatkan waktu, peluang tidak datang dua kali. BNSP cuma satu, tenaga asesornya cuma 125. Alangkah baiknya jika memanfaatkan peluang itu," tegasnya.

ragam PersiaPan Sebelumnya, Politeknik PU juga

tela h mela k sa n a k a n benchmarking bersama Politeknik di beberapa daerah di Indonesia. Pertukaran pengetahuan yang menghimpun sistematisasi LSP ini memperk aya unsur-unsur ya ng dibutuhkan untuk membentuk LSP mandiri oleh Politeknik PU.

S e l a i n i t u , m e n u r u t D i r e k t u r Politeknik PU, Indratmo Soekarno, pihaknya telah menggelar workshop persiapan serta penyusunan rencana dan program. Lalu, Politeknik PU juga memiliki rencana untuk mewajibkan sejumlah dosen pengampu di masing-masing program studi memiliki kualifikasi asesor.

“Supaya meningkat cakrawala mereka, seraya memahami perkembangan diluar kepoliteknikan, menguasai keilmuannya, memiliki pengalaman dalam profesi, sambil tetap mengemban peran utama sebagai dosen,” ujarnya.

Sementara itu, Komisioner BNSP Mulyanto secara tersurat menyetujui penunjukkan Politeknik PU menjadi TUK mandiri. Status mandiri merujuk pada fungsi yang dapat memenuhi tiga jenis kepentingan, yaitu bagi pelaksanaan sertifikasi di internal LSP Politeknik PU apabila telah terbentuk, pelaksanaan sertifikasi di LSP BPSDM PUPR, dan pihak lain di luar kementerian PUPR yang

membutuhkan jasa tersebut. Menanggapi hal tersebut, Direktur

Politeknik PU akan melakukan pengadaan multiuse meliputi sarana prasarana kegiatan akademik dan kegiatan LSP, termasuk seluruh sistem Teknologi Informasi (TI) yang turut dikembangkan dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai TUK Mandiri.

Da l a m kesempat a n ya ng sa m a , Kepala BPSDM Kementerian PUPR, sekaligus Ketua Dewan Pengarah LSP BPSDM Kementerian PUPR, Sugiyartanto

menega sk a n supaya pendir ia n LSP Politeknik PU segera dirampungkan. Begitu dengan pemenuhan persyaratan menjadi TUK Mandiri.

Dengan tegas Sugiyartanto meminta para pihak pelaksana tidak membuang waktu terlalu lama dalam melaksanakan semua rencana. “Kita perlu bergerak cepat untuk mengejar target 700 ribu kebutuhan sertifikasi di bidang konstruksi per tahun 2024. Dorong semua sektor, lakukan percepatan di segala lini LSP,” pungkasnya. n

aktivitas mahasiswa Politeknik PU

Kegiatan belajar di Politeknik PU

Fokus

16Edisi 17 | Juni 2021

ra nsfor m a si bi rok ra si mutlak diperlukan untuk mengubah citra birokrasi yang selama ini dinilai lambat dan tidak efisien

menjadi birokrasi yang bersih, akuntabel, dan kapabel. Hal tersebut sejalan dengan Arahan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan dalam Pidato Pelantikan pada bulan Oktober 2019, yang meliputi: Pembangunan SDM, Pembangunan In-frastruktur, Simplifikasi Regulasi, Penye-derhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi.

Lebih lanjut, program-program yang harus dilakukan dalam penyederhanaan birokrasi yaitu meliputi pemangkasan ese-lonisasi, transformasi jabatan struktural

ke fungsional, dan pelaksanaan pem-bangunan dengan fokus pada tujuan pem-bangunan dan investasi lapangan kerja.

Transformasi dari jabatan struktural menjadi jabatan fungsional (jafung) me-rupakan suatu perubahan menuju ke arah birokrasi yang profesional. Pengembangan jafung tentunya tidak terlepas dari Grand Design Jabatan Fungsional yang telah di-susun oleh Pusat Inovasi Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur, Lembaga Adminis-trasi Negara di tahun 2018.

Grand Design tersebut kemudian ditu-angkan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu: 1) Penyesuaian desain organisasi dan formasi untuk mewujudkan desain organisasi yang dinamis berbasis fungsional; 2) Reformu-lasi uraian tugas dan pengejawantahannya

Toleh: ir. lolly Martina Martief, M.t., widyaiswara ahli utama BPSdM kementerian PuPr

Strategi Meningkatkan kinerja jabatan Fungsional PuPr Pasca Penyederhanaan Birokrasi

Kunjungan menteri PUPr ke Politeknik Pekerjaan Umum 11 juni 2021

opini

opini

17Edisi 17 | Juni 2021

dalam tata hubungan kerja untuk mewu-judkan tata hubungan kerja yang harmo-nis berdasarkan uraian tugas yang jelas; 3) Penajaman rekrutmen/seleksi dan pe-nempatan untuk mewujudkan rekrutmen/seleksi yang berkualitas dan terkoneksi dengan penempatan; dan 4) Penyelarasan penilaian kinerja, pengembangan kom-petensi dan pengembangan karier, untuk mewujudkan sistem penilaian kinerja, pengembangan kompetensi, dan pengem-bangan karier yang terintegrasi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah me-lakukan penyederhanaan birokrasi de-ngan menetapkan dan melantik pejabat administrator dan pengawas menjadi pejabat fungsional. Pada tanggal 20 Juni 2020, Menteri PUPR telah melantik Pejabat Fungsional sebanyak 511 Pejabat Fungsional Ahli Madya dan 1.261 Pejabat Fungsional Ahli Muda.

Pejabat fungsional PUPR yang telah di-lantik diharapkan menjadi ahli/spesialisis di bidang masing-masing yaitu Jafung Pen-gairan, Jafung Jalan, Jafung Permukiman, Jafung Teknik Penyehatan Lingkungan dan Teknik Tata Bangunan dan Peru-mahan serta Jafung Pembina Jasa Kons-truksi. Para pejabat fungsional tersebut memiliki peran penting dan strategis atas terwujudnya pembangunan infrastruktur melalui keahlian masing-masing.

Oleh karena itu pasca penyederhanaan birokrasi diperlukan strategi pengelolaan jabatan fungsional PUPR yang efektif dan inovatif untuk dapat mewujudkan Jafung PUPR menjadi motor penggerak pem-bangunan infrastruktur.

jafUng di Kementerian PUPr Pertanyaan yang seringkali muncul

ketika PNS dihadapkan pada pilihan antara menjadi pejabat fungsional atau pejabat struktural adalah terkait hak-hak dan tunjangan jabatan yang diberikan, yang mana terdapat stigma bahwa hak-hak dan tunjangan menjadi pejabat struktural masih lebih tinggi dibandingkan menjadi pejabat fungsional. Namun, dengan ada-nya penyetaraan jabatan, gap tunjangan tersebut berusaha diminimalkan dengan menyetarakan grade tunjangan kinerja yaitu untuk pejabat pengawas disetarakan dengan pejabat fungsional ahli muda dan pejabat administrator disetarakan dengan pejabat fungsional ahli madya.

Lebih lanjut, permasalahan yang belum teratasi adalah tunjangan Jafung Teknik PUPR yang cenderung lebih rendah

dibandingkan tunjangan jabatan struk-tural maupun tunjangan jafung lainnya. Bahkan terdapat perbedaan yang siginifi-kan yaitu tunjangan Jafung Pembina Jasa Konstruksi 2x lipat lebih besar dibanding-kan tunjangan Jafung Teknik PUPR yang kemudian menimbulkan kesenjangan tersendiri. Padahal Pejabat Fungsional Teknik PUPR memiliki beban kerja yang tidaklah ringan dan seharusnya mendapat-kan tunjangan jafung yang setidaknya setara dengan tunjangan jafung Pembina Jasa Konstruksi. Dalam hal ini, pengaturan mengenai besaran tunjangan jafung PUPR perlu dilakukan, yang mana Kementerian PUPR sendiri sebagai pembinanya.

Selama ini desain organisasi yang di-bangun masih dengan perspektif struktur yang kaku, gaya manajerial, dan lebih fokus pada pembentukan kotak-kotak struktural tanpa melihat kebutuhan fung-sional. Hal tersebut kemudian memuncul-kan persoalan selanjutnya yaitu terkait “ruang gerak” pejabat fungsional yang dirasa masih kurang bebas berinovasi da-lam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, pejabat fungsional hanya “sebatas menjalankan disposisi” dimana komando tetap ber-ada di bawah pejabat struktural (pejabat administrator dan pengawas).

Pasca penyederhanaan birokrasi, di masa transisi suasana “struktural” masih melekat. Sehingga para pejabat fungsional masih belum bebas berkreasi dan berino-vasi dalam mengembangkan keahlian-nya dengan kewenangan yang memadai. Namun demikian, pejabat fungsional yang ditunjuk sebagai Koordinator dan Subkoordinator sesuai SE Menteri PUPR No. 13/SE/M/2020 tentang Pengelolaan

Jabatan Koordinator dan Subkoordinator Pelaksana Tugas dalam Masa Transisi, ti-dak semata-mata mengejar pengembangan keahlian pribadinya dan hanya berorien-tasi dalam pengumpulan angka kreditnya. Tetapi melaksanakan sebagian tugas yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri PUPR tentang organisasi dan tata kerja, baik yang merupakan turunan langsung dari tugas Jabatan Pimpinan Tinggi Prata-ma maupun tugas Jabatan Administrator di lingkup Unit Kerja.

Sulitnya pengumpulan angka kredit masih menjadi salah satu alasan PNS eng-gan menjadi pejabat fungsional. Mindset yang berkembang adalah angka kredit akan menjadi suatu penghambat bagi kenaikan pangkat pejabat fungsional se-hingga PNS lebih memilih menjadi pelak-sana karena dianggap dengan mudahnya naik pangkat setelah 4 (empat) tahun masa kerja. Dalam hal ini, Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana bersama dengan Pembina Jafung perlu lebih sering mensosialisasikan kelebihan dan manfaat menjadi pejabat fungsional serta meya-kinkan PNS agar tidak khawatir dengan pengumpulan angka kredit.

Pada prinsipnya, jika PNS tidak ter-paku hanya pada disposisi ataupun tugas sehari-hari, maka PNS sebagai pejabat fungsional dapat mengumpulkan angka kredit dengan mudahnya. Inovasi dan inisiatif sangat diperlukan dalam peng-umpulan angka kredit, salah satu con-tohnya dengan mengejar poin pada pe-ngembangan profesi dan unsur penunjang untuk mendapatkan angka kredit yang sangat tinggi misalnya melalui penulisan karya ilmiah, telahaan/kajian, mengikuti seminar, dan lain sebagainya.

18Edisi 17 | Juni 2021

strategi Pengelolaan jafUng PUPr

Pemerintah berupaya mewujudkan world class bureaucracy melalui optimalisasi peran jabatan fungsional yang dituangkan di dalam Grand Design Jabatan Fungsional (2018) dan kemudian dibagi ke dalam 4 (empat) tahapan pelaksanaan. Pertama, penyesuaian desain organisasi dan formasi yang dinamis berbasis fungsional untuk mewujudkan collaborative governance. Strategi pertama ini telah dilakukan di Kementerian PUPR namun masih memer-lukan penyempurnaan.

Dalam rangka penerapan strategi tersebut pada jabatan fungsional teknik PUPR, direktorat jenderal teknis selaku Pembina perlu memetakan fungsi jabatan fungsional teknik pengairan di seluruh unit organisasi yaitu pada level mana saja jabatan fungsional dapat berperan optimal dan melakukan penguatan fleksibilitas or-ganisasi pemerintah dengan membangun koneksi jabatan fungsional lintas unit organisasi, lintas kementerian/lembaga/daerah, dan bahkan dengan sektor swasta.

Kedua, reformulasi uraian tugas dan pengejawantahannya dalam tata hubungan kerja. Strategi kedua ini telah dilaksanakan di Kementerian PUPR melalui penetapan SE Menteri PUPR No. 13/SE/M/2020 ten-tang Pengelolaan Jabatan Koordinator dan Subkoordinator Pelaksana Tugas dalam Masa Transisi dan diperbarui melalui SE Menteri PUPR No. 29/SE/M/2020 tentang Penetapan Koordinator dan Subkoordina-tor di Kementerian PUPR.

Selain itu, di dalam Grand Design Jabatan Fungsional (2018) disebutkan

bahwa “kejelasan uraian tugas akan menentukan kejelasan standar kompe-tensi ataupun standar kinerja yang ingin dibangun melalui keberadaan jabatan fungsional”. Untuk menerapkan strategi ini, Revisi Kepmenkowasbang Nomor 63/KEP/MK.WASPAN/10/1999 (khusus Jafung Teknik Pengairan) perlu segera dipercepat dan perlunya ada suatu pedoman penyu-sunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) un-tuk Pejabat Fungsional Teknik PUPR yang mengatur sasaran maupun target kinerja baik secara individu maupun teamwork.

Ketiga, seleksi yang berkualitas melalui standardisasi kualifikasi, kompetensi, dan kinerja jabatan fungsional dan penajaman seleksi internal serta terkoneksi dengan penempatan. Strategi ketiga ini telah dilakukan masih perlu penyempurnaan terutama lebih banyak dilakukan inpass-ing (bukan lagi perekrutan awal) untuk menjafungkan pelaksana-pelaksana yang telah bekerja selama bertahun-tahun. Proses seleksi Jafung Teknik PUPR sudah dilakukan dengan ketat melalui diklat-diklat serta sertifikasi profesi.

Ke depannya untuk meningkatkan kualitas kompetensi, perlu lebih banyak dilakukan pembinaan terhadap pejabat fungsional yang telah dilantik. Selan-jutnya, penempatan Pejabat Fungsional Teknik PUPR yang kompeten adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena kesalahan penempatan berakibat cukup signifikan bagi menurunnya kom-petensi pejabat fungsional.

Keempat, penyelarasan penilaian ki-nerja, pengembangan kompetensi, dan pengembangan karir. Strategi keempat ini telah dilakukan di Kementerian PUPR na-mun masih perlu pembenahan khususnya dalam hal manajemen talenta. Pada tahap terakhir pengelolaan jabatan fungsional ini, penilaian kinerja pejabat fungsional tidak hanya dilihat dari angka kredit yang dikumpulkan juga mempertimbangkan kontribusinya terhadap organisasi. Peni-laian kinerja tersebut akan diintegrasikan dengan pengembangan kompetensi dan pengembangan karirnya.

Sesuai PP Nomor 17 Tahun 2020 ten-tang Perubahan Atas PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN bahwa pengembangan kompetensi pegawai ter-masuk pejabat fungsional ini tidak hanya dilakukan dari workshop, training, pem-binaan dari atasan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu, namun juga melalui pe-ngembangan kompetensi teknis sebagai syarat kenaikan jenjang (benchmark Diklat-

pim) dengan standar kelulusan tertentu. Jika pejabat fungsional telah dinilai kiner-janya baik dan lulus uji kompetensi, maka akan diatur mekanisme penghargaannya (reward) di dalam pengembangan karirnya.

Pembina Jabatan Fungsional Teknik PUPR bersama dengan Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana perlu me-nyusun suatu sistem penilaian agar para Pejabat Fungsional Teknik PUPR yang ber-prestasi dimungkinkan untuk memangku jabatan administrasi atau jabatan tinggi sebagai reward dan nantinya juga dapat kembali memangku jabatan fungsional. Pola karir zig zag ini yang telah dikem-bangkan di Kementerian PUPR, perlu ditingkatkan serta disosialisasikan kepada seluruh pembina jabatan fungsional PUPR maupun pejabat fungsional itu sendiri.

Keempat strategi tersebut di atas se-benarnya telah mulai dilakukan di dalam penerapan pengelolaan jabatan fungsional bidang PUPR, namun perlu lebih diperta-jam operasionalisasinya dengan dukungan penuh dari para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di masing-masing Unit Organisasi terkait. Selain itu, perlu adanya suatu sistem informasi yang terintegrasi (smart system) sebagai sarana komunikasi bagi Pejabat Fungsional PUPR jika memiliki pertanyaan atau membutuhkan konseling dalam pe-ngembangan karir jabatan fungsionalnya.

Selama ini seringkali para pejabat fungsional kebingungan mengenai pe-ngembangan karirnya namun tidak tahu bagaimana menemukan solusinya. Di da-lam sistem informasi tersebut, peran aktif Pembina Jabatan Fungsional Teknik PUPR sangat diperlukan untuk menjawab selu-ruh pertanyaan maupun permasalahan bagi pejabat fungsionalnya. Pembina juga dapat bekerja sama dengan Asosiasi Profesi terkait dalam pengembangan karir Pejabat Fungsional Teknik PUPR.

Sistem informasi Jafung PUPR yang terintegrasi (integrated system) merupakan suatu solusi yang dirasa sangat dibutuh-kan dalam monitoring dan evaluasi Jafung PUPR. Sistem ini nantinya akan terin-tegrasi dengan eHRM sebagai database kepegawaian yang mencatat status kepe-gawaian (mutasi, rotasi, kenaikan pangkat, promosi, dan perpindahan jabatan) serta dengan eKinerja sebagai tools evaluasi kinerja Jafung PUPR yang ke depannya akan diintegrasikan pula dengan kinerja organisasi. Dengan demikian penempatan, penugasan, dan kinerja jafung dapat di-petakan serta dievaluasi kontribusi kinerja jafungnya terhadap kinerja organisasi. n

opini

InsIde

19Edisi 17 | Juni 2021

Selamat datang di Bumi Marinir Baluran, Kawah Candra Dimu-kanya Prajurit Korps Marinir,” kata Komandan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslat-purmar) – 5 Baluran Letkol Mar

Agus Wahyudi.Hal itu disampaikannya pada pem-

bukaan Pelatihan Bela Negara Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2021. Upacara pembukaan berlangsung di Lapangan Apel Puslatpur-mar – 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur, awal April silam.

Kegiatan pelatihan bela negara yang diikuti 505 CPNS Kementerian PUPR ter-sebut, merupakan kegiatan untuk mem-bentuk dan mewujudkan Aparatur Negara yang berwawasan nusantara, cinta tanah air dan memiliki semangat bela negara yang tinggi sebagai Negara Maritim.

Adapun inspektur upacara adalah Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah yang mewakili Menteri PUPR

Basuki Hadimoeljono. Dalam kesempatan itu, Sekjen Kementerian PUPR meng-ungkapkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 yang telah membawa dampak signifikan di semua sektor, maka perlu semangat bela negara untuk bangkit bersama-sama membangun negeri.

“Bentuk bela negara dari yang di-wujudkan Kementerian PUPR adalah dengan semangat, berkarya, berdedikasi tinggi untuk bangsa dan negara. Sesuai dengan tugas Kementerian PUPR dalam pembangunan Infrastruktur yang handal, bermanfaat dan berkelanjutan,” paparnya.

Pelatihan ini juga untuk menambah nilai-nilai kepemimpinan, kedisplinan, kepatuhan dan loyalitas kepada Organi-sasi, Pimpinan, Instansi, dan cinta tanah air bangsa dan negara. “Diharapkan CPNS Kementerian PUPR agar menjadi bagian yang utuh dan memiliki nilai-nilai Integ-ritas, Profesional, Kolensiasi misi, Visioner, dan beretika Akhlakul Karimah,” imbuhnya.

Kemudian, Letkol Mar Agus Wahyudi menyampaikan bahwa sebagai insan ber-

agama, untuk selalu memanjatkan syukur atas limpahan rahmat yang telah diberikan kepada kita. Sehingga, sampai saat ini kita masih diberikan kekuatan dan kesehatan, untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bela negara.

“Saya yakin kalian lulus dan lolos men-jadi manusia pilihan, untuk mengabdi dan mendarmabaktikan demi kejayaan dan kemajuan di Kementerian PUPR,” tegas Danpuslatpur-5 Baluran itu.

Letkol Mar Agus Wahyudi juga me-nambahkan, saat ini masih dalam stuasi pandemi Covid-19. Dia menekankan ke-pada seluruh peserta pelatihan, guna un-tuk memutus penyebaran Covid-19.

“Agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, dengan cara selalu mencuci ta-ngan sebelum dan sesudah kegiatan, pakai masker dan selalu jaga jarak pada setiap kegiatan,” katanya.

Perjalanan 505 CPNS Kementerian PUPR itu ke Karang Tekok menggunakan kapal laut. KRI Semarang yang mengang-kut para peserta bertolak dari markasnya di Koarmada 1 Jakarta. Para CPNS Kemen-terian PUPR juga mendapatkan materi selama di kapal. Mulai dari pelajaran pelayaran, navigasi sampai dinas militer di atas kapal.

Pendidikan Bela Negara yang berlang-sung di Situbondo ini merupakan gelom-bang kedua. Sebelumnya, diselenggarakan juga pelatihan gelombang pertama yang berlangsung di Lampung yang perjalanan-nya menggunakan kapal perang juga. n

Semangat Bela negara, Modal Membangun negerigUna membentUK aSn Kementerian PUPr yang tanggUh, digeLar PeLatihan beLa negara. KaLi ini diKemaS dengan SUaSana Kemaritiman.

tiM redakSi

InsIde

IMANTU membantu maha-siswa terutama karyasiswa Magister Superspesialis untuk mendapatkan pengetahuan.

“Untuk itu agar ruang diskusi SIMANTU dapat dimaksimalkan sebagai wadah antara dosen dan karyasiswa seluruh Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan Pro-gram Magister Superspesialis,” kata Kaprodi

Magister Teknik Geologi UGM Doni Putra.Hal itu disampaikan Doni pada so-

sialisasi SIMANTU bagi dosen bersama mahasiswa Prodi Teknik Geologi UGM dan Karyasiswa Magister Superspesialis Angkatan I tahun 2020,pada awal Mei lalu.

Dia juga menyambut baik kehadiran SIMANTU, karena berisi pengetahuan yang sifatnya praktis. “Dengan banyak-

nya pengetahuan dan fitur interaksi di SIMANTU, dapat membantu para praktisi, utamanya mahasiswa teknik yang ingin mencari informasi terkait PUPR,” imbuh Doni.

Dalam kesempatan tersebut, Sekre-taris BPSDM Herman Suroyo menjelas-kan bahwa SIMANTU dibangun atas dasar untuk membagi pengetahuan yang

S

SiMantu dukung Studi dosen dan Mahasiswa teknikUntUK membantU Para doSen dan mahaSiSwa daLam StUdi Pada bidang teKniK, bPSdm PUPr menSoSiaLiSaSiKan SimantU. SiStem informaSi PengetahUan itU bentUK KeSeriUSan Kementerian PUPr daLam meningKatKan Pengembangan Sdm infraStrUKtUr.

tiM redakSi

20Edisi 17 | Juni 2021

InsIde

dimiliki oleh Kementerian PUPR atau juga sharing dari orang lain, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam ling-kungan kerja.

"Inilah yang menyebabkan pengeta-huan antar individu dalam semua ling-kungan bisa dapat berkembang cepat. Namun pengetahuan akan mengalami keusangan bila kita tidak terus menerus memperbaharui tanpa proses belajar," pa-par Herman.

Untuk itu, dengan hadirnya SI-MANTU dapat berkontribusi kepada para mahasiswa dalam hal sharing ilmu pengetahuan bidamg PUPR. SIMANTU memfasilitasi penggunanya diantaranya Fitur Forum Diskusi yang dapat bertanya secara dua arah kepada tenaga ahli PUPR, forum talkshow, dan dapat melalukan ko-

mentar/memberikan pernyataan. Untuk mendapatkan menu tersebut, pengguna harus melakukan registrasi online dalam website simantu.pu.go.id.

Salah seorang mahasiswa Magister Teknik Geologi UGM Riski Pramono me-nyampaikan saran dalam forum tersebut. “Agar SIMANTU dapat digunakan sebagai sarana belajar secara langsung perlu lebih banyak disosialisasikan lagi. Dan terutama terkait dengan Materi Geologi yang masih sedikit referensinya, SIMANTU menjadi sumber referensi yang sangat membantu studi,” katanya.

SIMANTU sendiri diluncurkan pada Maret 2019 oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai bentuk keseriusan Kementerian PUPR dalam upaya untuk te-rus meningkatkan pengembangan sumber

daya manusia.SIMANTU sudah dapat diakses da-

lam bentuk Desktop dan Mobile dengan dukungan Android sehingga akan sangat mudah dalam mencari ilmu pengetahuan ke-PUPR-an. Aktifitas SIMANTU meng-gunakan media Internet (IoT). Sistem Manajemen Pengetahuan ini didesain se-bagai perpustakan dunia maya (library 3.0). Kemudian sebagai dokumentasi tentang keilmuan yang ada di Kementerian PUPR dan menjadi sumber pengetahuan serta solusi atas berbagai permasalahan teknis dan non-teknis di bidang PUPR.

Data yang tersajikan dalam SIMANTU telah terintegrasi dengan beberapa sys-tem besar (Big Data) seperti e-Pelatihan dan e-HRM. e-Pelatihan secara otomatis menampilkan data mengenai materi dan modul pelatihan. Tujuannya agar para ASN juga dapat membaca modul dan ma-teri pelatihan-pelatihan yang dilaksana-kan oleh BPSDM Kementerian PUPR.

Selain itu, integrasi system dengan e-HRM memudahkan mengambil informasi ASN PUPR yang akan masuk kedalam system untuk berinteraksi dan turut serta membagikan informasi dalam SIMANTU.

SIMANTU juga memiliki layanan unggulan yaitu Ruang Diskusi. Ruang Diskusi terhubung langsung dengan para ahli Kementerian PUPR melalui whatsapp sehingga akan secara langsung mendapat-kan jawaban dari para ahli Kementerian PUPR dan dapat langsung berdiskusi de-ngan para pengunjung SIMANTU. n

21Edisi 17 | Juni 2021

Kegiatan on air SimantU

InsIde

22Edisi 17 | Juni 2021

istem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan komponen penting dalam pengembangan Sum-

ber Daya Manusia (SDM). Maka, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) menggelar Sosialisasi Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021. Peraturan tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Kepala BPSDM Kementerian PUPR Sugiyartanto dalam sosialisasi yang dihe-lat awal Mei silam menyampaikan bahwa sampai dengan 28 April 2021, baru terdapat 19.582 pegawai (91,56%) yang telah melaku-kan penilaian prestasi kerja tahun 2020. Kemudian terdapat 5.747 pegawai (26,05%) yang telah melakukan penyusunan Pega-wai (SKP) Semester 1 tahun 2021 melalui

aplikasi e-Kinerja. Sugiyartanto mengharapkan kerja-

sama para ASN untuk segera melengkapi penilaian dan penyusunan SKP di unit

kerja. “Karena pada akhir bulan Juni ta-hun 2021 ini akan dilakukan Penilaian SKP dan Perilaku Kerja Semester 1 Tahun 2021 melalui aplikasi kinerja yang telah bangun oleh BPSDM Kementerian PUPR,” paparnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pe-nyusunan SKP berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 08 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS akan mulai dilakukan di bulan Juli Tahun 2021. “Dan saat ini kami sedang menyiapkan aplikasi untuk memfasilitasi hal tersebut," imbuh Sugiyartanto.

Salah satu contoh SKP yang dimuat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 08 Tahun 2021 merupakan hasil Pilot Project Kementerian PANRB dengan Di-rektorat Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya. Sehingga Kementerian PUPR pada tanggal 12 April 2021 lalu menerima penghargaan dari Kementerian PANRB atas kontribusi nyata dalam Pembangunan Sistem Manajemen Kinerja PNS.

Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penerapan sistem manaje-men kinerja terbaru adalah pembentukan Tim Pengelola Kinerja yang terdiri dari 3 unsur, yaitu Unit Perencanaan, Unit Kepe-gawaian, dan Unit Pengawasan. Diharap-kan Tim Pengelola Kinerja ini dapat segera dibentuk di tiap Unit Organisasi agar pene-rapan manajemen kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 08 Tahun 2021 dapat terlaksana dengan efektif

Sosialisasi berlangsung selama kurang lebih 180 menit tersebut diikuti oleh lebih dari 300 peserta secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui Youtube.

Adapun narasumbernya bersal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB). Devi Ananta selaku Asisten Deputi Manajemen Kinerja dan Kejasaan SDM Aparatur dan Yudi selaku Analis Kebijakan Ahli Madya atau Koordinator Bidang Manajemen SDM Aparatur. n

S

Sistem Manajemen kinerja PnS akan diterapkan Bulan juli 2021

tim PengeLoLa Kinerja harUS Segera dibentUK UntUK meneraPKan manajemen Kinerja PnS di LingKUngan Kementerian PUPr.

tiM redakSi

23Edisi 17 | Juni 2021

engembangan karier merupa-kan salah satu upaya pening-katan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara infrastruktur di Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal itu sebagai langkah nyata me-wujudkan Visium PUPR 2030.

Dalam membangun sistem pengem-bangan karier tersebut, pegawai membu-tuhkan berbagai informasi dalam menyu-sun rencana pengembangan kariernya. Antara lain pola dan jalur karier, serta standar kompetensi jabatan. Selain itu, pegawai tentunya harus terus mendapat-kan motivasi dan pendampingan dalam merencanakan pengembangan berdasar-kan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.

Maka untuk memberikan pemahaman dan motivasi intrinsik pegawai dalam mengoptimalkan potensi dan kompe-tensi berdasarkan hasil asesmen serta menyusun rencana pengembangan indi-vidu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Talenta menyelenggara-kan Coaching Clinic Pejabat Administrator Dan Pelaksana di lingkungan Kementerian PUPR secara daring.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Talenta, Rudy Rid-wan Effendi menyampaikan sambutan pembuka Kepala BPSDM PUPR. Menurut-nya, Kementerian PUPR melalui BPSDM telah secara rutin melakukan pemetaan potensi dan kompetensi sebagai langkah awal dalam upaya pengembangan SDM.

“Langkah selanjutnya yang harus di-lakukan adalah berupaya memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil tersebut dalam rangka pengembangan, salah satunya me-

lalui Coaching Clinic,” katanya.L ebi h la njut Rudy menjela sk a n

bahwa pelaksanaan Coaching Clinic ini adalah bagian dari upaya BPSDM untuk menginisiasi dan memperkuat tumbuhnya Corporate University (CorpU) di Kemen-terian PUPR. Suatu pendekatan pola pe-ngembangan yang berbasis Core Bussines organisasi dengan pendekatan Human Capital yang menempatkan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang suatu organisasi.

“Knowledge Management pada Corpo-rate University akan menjadi titik sentral dalam sebuah pengetahuan,” ungkap Rudy.

Hal ini menitikberatkan pengem-bangan pada situasi kerja dan memper-besar peranan individu serta pimpinan dalam pengembangan anak buah melalui pelaksanaan Coaching dan Mentoring.

“Ini tentunya akan menimbulkan transformasi yang luar biasa dalam pola pengembangan Sumber Daya Manusia di Kementerian PUPR,” imbuh Rudy.

Pengembangan SDM, sambungnya,

harus didasarkan pada gap kompetensi baik terhadap jabatan saat ini maupun ren-cana karier ke depan. Dengan demikian di-harapkan pengembangan yang dilakukan dapat fokus membidik kebutuhan objektif dari masing-masing pegawai,

“Namun saya tekankan kembali, bahwa GAP kompetensi adalah peluang untuk pengembangan diri bukan ke-lemahan yang harus ditutupi dan diabai-kan,” tegas Rudy.

Dalam kegiatan Coaching Clinic ini, asesor dan psikolog yang kompeten mendampingi para peserta untuk mene-mukenali kekuatan-kekuatan yang dapat dipergunakan sebagai daya ungkit me-ningkatkan kinerja sekaligus menerima hal-hal yang belum memenuhi ekspektasi sebagai peluang pengembangan diri.

Untuk itu Rudi berpesan, gunakan kesempatan ini untuk lebih banyak meng-eksplorasi mengenai hal-hal yang selama ini mungkin selalu menjadi pertanyaan Saudara. “Baik terkait standar kompetensi, mekanisme penilaian, hasil pemetaan potensi dan kompetensi. Serta yang ter-penting adalah pengembangan apa yang harus dilakukan selanjutnya,” pesan Rudy.

Pelaksanaan Coaching Clinic Pejabat Administrator dan Pelaksana di lingkungan Kementerian PUPR dilaksanakan selama dua hari pada 26 sampai 27 April 2021 secara parallel terbagi menjadi 2 ruang daring. Sebanyak 26 peserta mengikuti Coaching Clinic Pejabat Administrator, sedangkan untuk Coaching Clinic PNS angkatan 2019 diikuti sebanyak 26 peserta. n

P

Peningkatan kualitas SdM Penyelenggara infrastruktur Melalui coaching clinicbPSdm Secara rUtin meLaKUKan Pemetaan PotenSi dan KomPetenSi Sebagai LangKah awaL daLam UPaya Pengembangan Sdm Kemanterian PUPr.

tiM redakSi

InsIde

ersepeda jadi tren olahraga di masa pandemi Covid-19. Tapi, di tengah situasi pan-demi virus corona, bersepeda

harus dilakukan dengan cara yang sehat dan aman.

Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri, bersepeda menjadi olahraga yang banyak peminatnya. Bahkan di beberapa Unit Or-

ganisasi muncul komunitas-komunitas-nya. Misalnya ada yang Namanya SOBAT, Sepedaan Orang BPIW Asyik Tenan. Ada juga komunitas sepeda yang cukup lama eksis, yang berjuluk CICAGO alias Cipta Karya Gowes.

Terdapat sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 ketika bersepeda. Dokter RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Muliadi

Limanjaya mengatakan, bersepeda da-pat membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh.

“Bersepeda juga dapat menurunkan risiko terkena gangguan jantung dan pembuluh darah,” paparnya.

Aktivitas olahraga ini dapat melatih banyak otot tubuh seperti otot perut, paha, betis, dan kaki. Manfaat lain dari bersepeda adalah dapat membantu mem-bakar lemak, mencegah obesitas, dan me-ningkatkan stamina.

Untuk menjaga kebugaran, Anda disa-rankan berolahraga minimal 2,5 jam dalam seminggu dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk memenuhi rekomendasi ini, Anda dapat bersepeda sesi pendek sekitar 30 menit sebanyak 3 hingga 5 kali

BtiM redakSi

Bersepeda, cara Menjaga kebugaran yang Menyenangkan

trendIng

Pada maSa Pandemi, meningKatKan imUnitaS tUbUh menjadi Sangat Penting. dan berSePeda merUPaKan oLahraga menyenangKan yang biSa meningKatKan imUnitaS.

24Edisi 17 | Juni 2021

seminggu.“Sesi pendek namun sering akan le-

bih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang,” kata Muliadi.

Bersepeda dapat dilakukan pada pagi atau sore hari dengan mempertimbangkan cuaca. Bersepeda di pagi hari cenderung lebih disarankan karena udara yang lebih segar dan intensitas matahari yang belum terlalu tinggi.

Bukan hanya mendatangkan manfaat bagi kesehatan, aktivitas bersepeda juga menyimpan risiko. Karena itu penting untuk melakukan pemanasan ringan sebe-lum berolahraga untuk mencegah cedera.

Dokter Muliadi juga membagikan

sejumlah langkah bersepeda yang aman di masa pandemi. Berikut cara bersepeda yang sehat dan aman pada masa pandemi Covid-19:1. Mematuhi protokol kesehatan seperti

memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan wajib dilakukan se-lama bersepeda.

2. Penggunaan masker mutlak diperlu-kan untuk menjaga diri kita sendiri dan orang lain dari penularan pe-nyakit. Pilih masker dari bahan yang mudah menyerap keringat, supaya kenyamanan ketika bersepeda tidak terganggu.

3. Menggunakan alat pelindung diri lain-nya seperti helm, pelindung lutut, dan

lampu sepeda.4. Membawa hand sanitizer dan gunakan

setelah menyentuh benda-benda di sekitar.

5. Membawa air minum sendiri untuk mencegah dehidrasi.

6. Cari rute perjalanan yang sepi, hindari daerah yang ramai atau rute populer yang banyak dilalui orang bersepeda lainnya.

7. Cobalah mengatur waktu bersepeda, carilah waktu di mana tidak banyak orang lain bersepeda.

8. Menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain dapat membantu mengu-rangi risiko penularan penyakit.

9. Sebaiknya bersepeda dengan keluarga atau kerabat yang serumah untuk meminimalkan risiko terjadinya penu-laran penyakit.

10. Apabila ingin bersepeda dengan ber-kelompok, batasi kelompok bersepeda maksimal 5 orang.

11. Apabila Anda ingin bersepeda de-ngan teman atau kerabat yang tidak serumah, pastikan Anda dan kerabat Anda sudah melakukan tes pemerik-saan Covid-19 sebelumnya dengan hasil negatif, agar tetap aman. Mes-kipun demikian, masker harus selalu digunakan.

12. Langsung pulang ke rumah dan mandi setelah bersepeda. Untuk sementara, hindari kegiatan sosialisasi atau ber-istirahat setelah bersepeda sambil makan minum dengan kerabat karena kegiatan ini biasanya membuat Anda harus membuka masker dan mening-katkan risiko terinfeksi Covid-19. n

25Edisi 17 | Juni 2021

trendIng

26Edisi 17 | Juni 2021

memanfaatKan KeSemPatan beLajar dengan oPtimaL diLaKUKan Para KaryaSiSwa Kementerian PUPr. haSiLnya, mereKa biSa meraih PreStaSi dan menyeLeSaiKan StUdi tePat waKtU.

tiM redakSi

Membaca artikel dan jurnal nasional maupun internasional yang terbaru. Kemudian setiap hari meng-update ilmu pengetahuan dari berbagai jurnal terbaru,” imbuhnya.

Kiat belajarnya itu selain meraih

cumlaude juga dapat menyelesaikan studi dengan cepat. Dia memiliki target dalam 4 semester atau 2 tahun tuntas studinya.

“Alhamdulillah pada akhir semester 2 sudah melakukan penyusunan ujian pro-posal. Sedangkan untuk semester 3 telah

melakukan penyusunan ujian hasil. Serta pada semester 4 melakukan penyusunan ujian tutup,” paparnya.

Sarnaeni merupakan salahsatu dari tiga karyasiswa yang berhasil menoreh-kan prestasi dengan meraih predikat Cum Laude. Karyasiswa lainnya adalah Amir penerima program beasiswa BPSDM. Dia merupakan karyasiwa program studi Ma-gister Rekayasa Keselamatan Konstruksi, Universitas Hasanuddin yang berasal dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Adapun kiat sukses belajar Amir ada-lah menjalankan instruksi dosen. Kemu-dian sudah menentukan jurnal yang akan diambil. “Saya mencari data-data yang dibutuhkan untuk penulisan akhir sejak awal semester,” ungkapnya.

Pengalaman sedikit berbeda disampai-kan Rohandi Prastiawan yang mengikuti studi di luar negeri. karyasiswa dari Di-rektorat Jenderal Cipta Karya ini meraih beasiswa Bappenas dengan program studi Environmental Coastal Management UNHAS-Griff ith University Linkage Australia.

Ia mengatakan sedikit kesulitan dalam pengambilan data penelitian di Indonesia dibanding di luar negeri. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengunduh data yang membutuhkan dengan waktu yang cukup lama. “Bisa sampai dua hari prosesnya,” katanya.

Rohandi mengaku tidak memiliki metode khusus untuk menjadi lulusan program beasiswa terbaik. “Menjalankan instruksi dosen dan mengerjakan tugas sebagai mana mestinya. Meski banyak tantangannya, ya dijalankan saja dengan segala langkah ,” katanya. n

Para karyasiswa Peraih cum laude

sosok

27Edisi 17 | Juni 2021

agenda Pelatihan BPSdM PuPrjuni – agustus 2021 Bersertifikasi

No Nama Diklat SertifikaSi lembaga Waktu lokaSi SertifikaSi

1 teknis Hidrologi untuk Alokasi Air sertifikasi HAtHi 14 Jun - Bapekom (Distance Learning) - A 23 Jun Wilayah i 2021 Medan

2 Perencanaan teknis Rawa sertifikasi HAtHi 28 Jun - Bapekom (Distance Learning) - A 09 Jul 2021 Wilayah ii Palembang

3 Pengelolaan teknis Pembangunan sertifikasi BPsdM 06 Jul - Bapekom Bangunan Gedung negara 16 Jul Wilayah iii (Distance Learning) - A 2021 Jakarta

4 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan sertifikasi KniBB 30 Aug - Bapekom (Distance Learning) - A 11 sep Wilayah iii 2021 Jakarta

5 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan sertifikasi KinBB 30 Aug - Bapekom (Distance Learning) - A 11 sep Wilayah iV 2021 Bandung

6 Pengelolaan teknis Pembangunan sertifikasi BPsdM 21 Jun - Bapekom Bangunan Gedung negara 01 Jul Wilayah iX (Distance Learning) - A 2021 Jayapura

7 Perencanaan teknis Bangunan sertifikasi HAtHi 07 Jul - Bapekom Pengaman Pantai (Distance Learning) - A 15 Jul Wilayah iX 2021 Jayapura

8 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - A sertifikasi lKPP 05 Jul - Bapekom 22 Jul Wilayah V 2021 Yogyakarta

9 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sertifikasi lKPP 08 Jun - Bapekom tingkat dasar (Blended Learning) - B 21 Jun Wilayah Vi 2021 surabaya

Gale

ri Fo

to

28Edisi 17 | Juni 2021

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas, Bandung 16-17 Februari 2021

Visitasi Kepemimpinan Nasional II Semarang, 20 - 24 April 2021

29 29Edisi 17 | Juni 2021

Kunlap PKN Pim II Danau Toba, 20-24 April 2021

30Edisi 17 | Juni 2021

Pengukuran geolistrik dilakukan untuk mengetahui posisi air tanah. Pendugaan geolistrik ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai lapisan tanah di bawah permukaan dan kemungkinan terdapatnya air tanah dan mineral pada kedalaman tertentu. Pendugaan geolistrik ini didasarkan pada kenyataan bahwa material yang berbeda akan mempunyai tahanan jenis yang berbeda apabila dialiri arus listrik (Palu, 11 April 2021)

Kegiatan monitoring kondisi lapangan, perjalanan dari lokasi likuifaksi Balaroa dilanjutkan ke lokasi hunian tetap Balaroa. Kemudian ke lokasi likuifaksi Petobo dan berakhir di lokasi likuifaksi Jonooge (Palu, 13 Juni 2021).

31Edisi 17 | Juni 2021

Karyasiswa Magister Super Spesialis yang magang di area Pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan pemetaan Geologi di lingkungan proyek, Bandung, 22-24 Maret 2021

32Edisi 17 | Juni 2021

33Edisi 17 | Juni 2021

galerI

34Edisi 17 | Juni 2021

35Edisi 17 | Juni 2021

36Edisi 17 | Juni 2021