Jurnal Abau Kelompok 2

8
Perancangan Model Jig dan Fixture untuk Flens Kopling Aris Wahyu Nugroho 1) , Aulia Hamada 2) , Ibnu Pandu Bintang Pamungkas 3) , Iksan Adiasa 4) , Poppy Nandasari 5) dan Risya Zeline 6) 1,2,3,4,5,6) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Indonesia Email : 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected], 5 [email protected], dan 6 [email protected] Abstrak Penggunaan Alat bantu produksi seperti jig dan fixture pada proses produksi akan menghasilkan produk yang berkualitas dimana produk tersebut sesuai dengan bentuk (geometri) dan toleransi yang telah ditentukan. Tujuan dari paper ini yaitu untuk merancang jig & fixture untuk flens kopling dengan diameter 14 cm dan terbuat dari bahan baja karbon cor. Rancangan jig & fixture ini membantu dalam membuat lubang pada flens kopling. Prinsip locator yang digunakan yaitu prinsip locator 1-2-1, sedangkan jenis campling yang digunakan yaitu screw clamp. Rancangan jig dan fixture terdiri dari tiga bagian, yaitu base plate, penyangga, dan top plate. Kata kunci: drilling, flens kopling, jig dan fixture. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri, maka hal utama yang harus diperhatikan adalah aspek-aspek ekonomi dan produksi yang rasional. Sejalan dengan tuntutan kepresisian dan kemudahan penggantian benda kerja serta persaingan yang semakin ketat, ketelitian perhitungan, meningkatnya harga dan biaya tidak langsung mengakibatkan jig & fixture berikut pemakaiannya dalam proses produksi memiliki arti yang sangat penting. Selain itu peralatan jig & fixture yang digunakan pada proses produksi benda-benda tunggal, jumlah kecil, bahkan benda-benda banyak dan masal akan sangat berperan karena selalu saja ada benda kerja yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi apabila dikerjakan tanpa peralatan bantu tersebut. Kurang telitinya produk akan menambah tingkat kegagalan benda kerja, sehingga secara langsung meningkatkan biaya. Dengan adanya alat bantu produksi dalam proses pemesinan, dapat menghasilkan produk yang berkualitas dimana produk tersebut sesuai dengan bentuk (geometri) dan toleransi yang telah ditentukan. Arti ekonomis peralatan jig & fixture akan lebih jelas terlihat pada proses produksi apabila dikaitkan dengan biaya total dengan proses-proses pembuatan konstruksi, produksi dan pemakaian alat tersebut. Tuntutan dan keinginan pada peralatan jig & fixture tidak saja dititikberatkan pada masalah pencapaian fungsi dan kualitas produk yang prima, tetapi juga biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi, termasuk biaya tambahan yang selalu muncul pada proses revisi harus dihindari atau dipertahankan sekecil mungkin. 1.2 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari paper ini adalah membahas mengenai gambaran perancangan jig and fixture pada pembuatan produk flens kopling dari material besi cor baja yang biasa digunakan di industri otomotif. Tujuan dari pembuatan paper ini adalah mendesain bentuk jig dan fixture yang mampu membuat produksi flens kopling lebih efisien dan mudah pada proses drilling. Dengan demikian diharapkan produksi flens kopling lebih cepat , mudah, dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

description

Perancangan Jiq & Fixture

Transcript of Jurnal Abau Kelompok 2

  • Perancangan Model Jig dan Fixture untuk Flens Kopling

    Aris Wahyu Nugroho1)

    , Aulia Hamada2)

    , Ibnu Pandu Bintang Pamungkas3)

    , Iksan Adiasa4)

    ,

    Poppy Nandasari5)

    dan Risya Zeline6)

    1,2,3,4,5,6)

    Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret

    Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Indonesia

    Email : [email protected],

    [email protected],

    [email protected],

    [email protected],

    [email protected], dan

    [email protected]

    Abstrak

    Penggunaan Alat bantu produksi seperti jig dan fixture pada proses produksi akan menghasilkan produk

    yang berkualitas dimana produk tersebut sesuai dengan bentuk (geometri) dan toleransi yang telah ditentukan.

    Tujuan dari paper ini yaitu untuk merancang jig & fixture untuk flens kopling dengan diameter 14 cm dan

    terbuat dari bahan baja karbon cor. Rancangan jig & fixture ini membantu dalam membuat lubang pada flens

    kopling. Prinsip locator yang digunakan yaitu prinsip locator 1-2-1, sedangkan jenis campling yang digunakan

    yaitu screw clamp. Rancangan jig dan fixture terdiri dari tiga bagian, yaitu base plate, penyangga, dan top plate.

    Kata kunci: drilling, flens kopling, jig dan fixture.

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri,

    maka hal utama yang harus diperhatikan adalah aspek-aspek ekonomi dan produksi yang rasional.

    Sejalan dengan tuntutan kepresisian dan kemudahan penggantian benda kerja serta persaingan yang

    semakin ketat, ketelitian perhitungan, meningkatnya harga dan biaya tidak langsung mengakibatkan

    jig & fixture berikut pemakaiannya dalam proses produksi memiliki arti yang sangat penting. Selain

    itu peralatan jig & fixture yang digunakan pada proses produksi benda-benda tunggal, jumlah kecil,

    bahkan benda-benda banyak dan masal akan sangat berperan karena selalu saja ada benda kerja yang

    membutuhkan biaya yang sangat tinggi apabila dikerjakan tanpa peralatan bantu tersebut. Kurang

    telitinya produk akan menambah tingkat kegagalan benda kerja, sehingga secara langsung

    meningkatkan biaya. Dengan adanya alat bantu produksi dalam proses pemesinan, dapat menghasilkan

    produk yang berkualitas dimana produk tersebut sesuai dengan bentuk (geometri) dan toleransi yang

    telah ditentukan.

    Arti ekonomis peralatan jig & fixture akan lebih jelas terlihat pada proses produksi apabila

    dikaitkan dengan biaya total dengan proses-proses pembuatan konstruksi, produksi dan pemakaian alat

    tersebut. Tuntutan dan keinginan pada peralatan jig & fixture tidak saja dititikberatkan pada masalah

    pencapaian fungsi dan kualitas produk yang prima, tetapi juga biaya langsung yang dikeluarkan untuk

    produksi, termasuk biaya tambahan yang selalu muncul pada proses revisi harus dihindari atau

    dipertahankan sekecil mungkin.

    1.2 Tujuan dan Manfaat

    Adapun tujuan dari paper ini adalah membahas mengenai gambaran perancangan jig and fixture

    pada pembuatan produk flens kopling dari material besi cor baja yang biasa digunakan di industri

    otomotif. Tujuan dari pembuatan paper ini adalah mendesain bentuk jig dan fixture yang mampu

    membuat produksi flens kopling lebih efisien dan mudah pada proses drilling. Dengan demikian

    diharapkan produksi flens kopling lebih cepat , mudah, dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

  • 2

    1.3 Perumusan Masalah

    Adapun perumusan masalah dalam paper ini adalah:

    a. Bagaimana memahami konsep sistem jig and fixture pada sistem produksi ?

    b. Bagaimana merancang sebuah alat bantu produksi berupa jig and fixture untuk produk flens

    kopling?

    1.4 Pembatasan Masalah

    Masalah yang dibahas adalah perancangan alat bantu produksi berupa jig and fixture untuk

    produk flens kopling berdiameter luar sebesar 14 cm dengan batasan seperti berikut :

    a. Bentuk benda kerja awal merupakan hasil pengecoran dari proses sebelumnya.

    b. Jig dan fixture digunakan untuk flens kopling dengan ukuran diameter 14 cm

    1.5 Studi Literatur

    a. Definisi Jig and Fixture

    Jig and Fixture adalah suatu alat bantu produksi yang diperlukan dalam proses produksi

    untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan kualitas yang sesuai dengan standard.

    Untuk menghasilkan alat bantu tersebut, diperlukan suatu perancangan dan pengembangan alat,

    metode, dan teknik yang tepat mengenai alat bantu produksi guna meningkatkan produktivitas,

    efektivitas, dan efisiensi.

    Jig sendiri merupakan alat khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan pada

    komponen yang akan diproduksi dengan proses pemesinan. Jig juga merupakan suatu alat bantu

    produksi yang dibuat guna mengarahkan alat potong ketika proses pemesinan sedang

    berlangsung.

    Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan menyangga benda

    kerja secara kuat sehingga proses pemesinan yang diperlukan dapat dilakukan.

    b. Bagian dan Fungsi Jig and Fixture

    Bagian-bagian dan fungsi dari Jig and Fixture biasanya terdiri dari bagian-bagian sebagai

    berikut:

    - Pencekam (clamping)

    Clamps atau disebut klem dalam bahasa indonesia adalah alat bantu untuk mencekam

    benda kerja secara langsung pada suatu posisi tertentu. Gaya cekam ditimbulkan dengan

    cara pengencangan baut.

    - Cincin tuntun (drill bushing)

    Drill bushing atau jig bushing adalah alat yang digunakan dalam pengerjaan logam

    jig. Atau bagian yang menuntun perkakas potong agar tetap pada suatu posisi tertentu. Drill

    bushing digunakan untuk mempertahankan umur pemakaian. Drill bushing terbuat dari baja

    yang dikeraskan.

    - Pelat dasar (base plate)

    Bagian yang merupakan tempat perakitan seluruh elemen-elemen jig dan fixture yang

    menjadi penghubung antara sistem koordinat benda kerja dengan sistem koordinat mesin. Base

    plate berfungsi untuk menyalurkan beban dari kolom menuju struktur di bawahnya. Penggunaan

    baseplate atau pelat dasar pada struktur baja gedung akan meningkatkan kekuatan pada struktur

    tersebut.

    - Lokator (locator)

    Bagian yang berfungsi memposisikan benda kerja pada pelat dasar. Bagian ini

    berkontak langsung dengan benda kerja tetapi tidak memberikan gaya pencekam.

  • 3

    c. Pertimbangan Perancangan Jig and Fixture

    Pada prosedur perancangan jig dan fixture sebaiknya diikuti suatu sistematika

    tertentu. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah perancangan jig dan fixture yang

    mana yang harus diambil. Prosedur perancangan jig dan fixture dapat dibagi atas tahap-

    tahap berikut:

    a. Tahap pernyataan persoalan

    b. Tahap pembuatan analisis kebutuhan.

    c. Tahap pengumpulan informasi tambahan dari gagasan.

    d. Tahap pembuatan rancangan sementara.

    e. Tahap pembuatan rancangan akhir.

    d. Kriteria Alat Pencekam

    Untuk menghasilkan alat pencekaman yang baik, dibutuhkan beberapa kriteria sebagai

    berikut:

    a. Alat cekam harus memegang benda kerja dengan kuat selama ada gaya pemotongan

    yang bekerja.

    b. Pemasangan dan pelepasan benda kerja harus dapat dioperasikan dengan cepat.

    c. Alat cekam tak boleh merusak benda kerja.

    d. Adanya pengaruh getaran tidak boleh mengurangi kekuatan pencekaman.

    2. METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode pengumpulan data dengan

    Penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian Kepustakaan yaitu pengumpulan berbagai

    sumber kepustakaan baik yang berupa tulisan, artikel, buku, maupun web.

    Hasil dan Pembahasan

    Kesimpulan dan Saran

    Selesai

    Rekapitulasi Data Literatur (paper

    dan buku)

    Latar Belakang

    Mulai

    Tujuan Penelitian

    Perumusan Masalah

    Batasan Masalah

    Studi Literatur

    Pengolahan Data :

    1. Melakukan penyusunan data

    2. Melakukan perancangan alat

    Pendahuluan

    Pengumpulan

    Data

    Pengolahan

    Data

    Hasil dan

    Pembahasan

    Kesimpulan dan

    Saran

    Gambar 2.1 Metodologi Penelitian

  • 4

    Gambar 2.1 menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang dipakai selama melakukan penelitian.

    Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pendahuluan, pengumpulan data,

    pengolahan data, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan.

    Tahap pendahuluan merupakan tahapan awal melakukan penelitian, tahapan didahului dengan

    menetapkan maksud dan tujuan awal melakukan penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui

    masalah yang ada. Selain itu dilakukan perumusan masalah ada dua masalah yang akan dibahas dalam

    paper ini yaitu Bagaimana memahami konsep sistem jig and fixture pada sistem produksi dan

    merancang sebuah alat bantu produksi berupa jig and fixture untuk produk flens kopling. Batasan

    masalah yang diberikan yaitu bentuk benda kerja awal merupakan hasil pengecoran dari proses

    sebelumnya dan Jig dan fixture digunakan untuk flens kopling dengan ukuran diameter 14 cm. Selain

    itu dilakukan studi literatur dari beberapa jurnal dn sumber-sumber yang lain.

    Tahap pengumpulan data meliputi mecari data yang mendukung penelitian. Pada tahap ini data

    yang terkait dikumpulkan, melalui literatur baik dari paper lain maupun dari buku.

    Tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Data yang diperoleh diolah dengan melakukan

    penyusunan data dan perancangan alat. Perancangan alat dilakukan dengan menggunakan software

    Solidwork 2009.

    Tahap selanjutnya yaitu dilakukan hasil dan pembahasan sebagai inti dari paper ini. Tahap

    pembahasan meliputi pemilihan jenis locator, pemilihan jenis clamping, dan konstruksi jig dan fixture

    secara keseluruhan.

    Tahap yang terakhir yaitu menarik kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan diatas. Pada

    tahap ini menyimpulkan bahwa rancangan jig dan fixture dapat diterapkan di industri namun perlu

    adanya studi lebih lanjut mengenai pengujian karena hasil pada paper ini masih berupa rancangan.

    3. PERANCANGAN JIG DAN FIXTURE

    3.1 Flens Kopling

    Flens kopling merupakan produk yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros

    penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana kedua poros tersebut

    terletak pada satu garis lurus atau pada garis dengan perbedaan sumbu yang sedikit. Spesifikasi flens

    kopling yang dibahas dalam paper ini adalah sebagai berikut:

    - Diameter: 14 cm

    - Bahan: Baja karbon cor

    Gambar 3.1 Flens Kopling

    3.2 Pemilihan Jenis Locator

    Pemilihan jenis locator dan penempatan locator dalam proses pembuatan sebuah benda kerja,

    perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu locator harus bersentuhan dengan permukaan benda kerja,

    kemampuan menghasilkan hasil yang seragam dan jarak antar locator didesain untuk menjamin

    locator kontak dan bebas dari geram lain. Prinsip penempatan locator yang digunakan pada alat bantu

  • 5

    ini adalah prinsip locator 2-2. Pemberian locator ini bertujuan untuk menahan arah gerak bebas dari

    komponen flens kopling ke mesin.

    3.3 Pemilihan Jenis Clamping

    Berdasarkan alat bantu yang telah dirancang clamping yang digunakan adalah jenis clamping

    screw clamp. Karena pencekam yang digunakan berupa baut yang menggunakan bentuk ulir. Bagian

    clamping yang mencekam part antar fixture yaitu pada base plate, penyangga ,dan top plate sehingga

    bagian top plate mampu mencekam benda kerja. Selain itu dengan pencekaman yang lebih luas pada

    bagian permukaan benda kerja dengan bentuk fix pada base plate dapat menahan gaya dan menjaga

    posisi benda kerja tetap rigid pada saat proses pemesinan.

    3.4 Konstruksi Jig dan Fixture Keseluruhan

    Konstruksi jig dan fixture secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu

    sebagai berikut.

    1. Base Plate ( Landasan)

    Base Plate pada alat ini dibuat fix dengan benda kerja flens kopling dengan ukuran diameter luar 14

    cm dan diameter lubang dalam sebesar 4 cm. Bentuk fixture mengikuti hasil benda yang sudah melalui

    proses pengecoran sebelumnya.

    Gambar 3.2 Base Plate

    2. Penyangga

    Penyangga memiliki fungsi untuk menyangga top plate agar tetap tegak lurus dengan base platenya.

    Selain itu. Penyagga merupakan bagian penyangga yang melindungi agar geram dapat terkumpul di

    dalam kotak 20 cm x 20 cm.

    Gambar 3.3 Penyangga

  • 6

    3. Top Plate

    Top plate merupakan penutup dari fixture yang dilengkapi 4 jig dengan pola 1-2-1. Jig berfungsi

    mengarahkan mata bor ke benda kerja. Pengarah berupa drill bushing yang tersusun sesuai pola pada

    flens kopling yang akan dibentuk.

    Gambar 3.4 Top Plate

    3. Fixture

    Fixture yang digunakan merupakan fixture yang dilengkapi dengan screw dan berfungsi untuk

    melakukan drilling tanpa mengubah-ubah posisi jig. Dengan adanya fixture diharapkan mampu

    membantu operator dan meningkatkan efektivitas.

    Gambar 3.5 Fixture

    Konstruksi alat bantu ini secara keseluruhan dapat diketahui melalui gambar berikut ini.

    Gambar 3.6 Konstruksi Alat Bantu Secara Keseluruhan

  • 7

    Berikut ini merupakan benda sebelum dan setelah diproses menggunakan rancangan jig dan

    fixture :

    Gambar 3.6 Benda Awal Gambar 3.7 Benda Setelah Proses

    3.5 Prinsip Kerja Jig dan Fixture

    Prinsip kerja jig dan fixture pada alat bantu yang telah dirancang untuk proses drilling pada flens

    kopling ini sederhana. Prinsip kerja alat bantu ini diuraikan sebagai berikut.

    1. Benda kerja ditempatkan pada base plate (landasan) sesuai dengan posisi yang seharusnya.

    2. Penyangga dari alat bantu kemudian dipasang agar komponen atau benda kerja yang akan di-drill

    tetap sejajar (tegak lurus) dengan base plate.

    3. Setelah benda kerja diposisikan dengan tepat, tutup bagian atas dengan top plate agar posisi benda

    kerja di dalam alat bantu tidak bergeser.

    4. Clamping dikencangkan hingga bersentuhan dengan benda kerja, sehingga benda kerja berada

    dalam posisi yang rigid.

    5. Alat bantu dipasang pada ragum mesin drill yang berguna untuk proses pembuatan lubang flens

    kopling.

    6. Setelah benda kerja terpasang sempurna dalam alat bantu proses pemesinan mulai dilakukan.

    7. Fixture digunakan untuk membantu mengarahkan mata pahat pada pembuatan lubang, serta

    menjaga agar lubang yang dihasilkan lebih presisi.

    8. Setelah proses pemesinan selesai dilakukan, maka clamping pada alat bantu kembali dilonggarkan.

    9. Benda kerja dikeluarkan dari alat bantu.

    4. KESIMPULAN DAN SARAN

    Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.

    1. Rancangan jig & fixture yang dibuat terdiri dari base plate, penyangga, dan top plate.

    2. Pada bagian top plate terdapat drill bushing dan fixture yang tersusun sesuai pola pada flens

    kopling untuk mengarahkan mata pahat pada pembuatan lubang, sehingga lebih mudah dalam

    melakukan proses pembuatan lubang dan lubang yang dihasilkan lebih presisi.

    Saran dari paper ini yaitu sebaiknya dilakukan studi lebih lanjut mengenai pengujian untuk

    mengetahui hasil rancangan yang dibuat dapat digunakan atau tidak karena hasil pada paper ini masih

    berupa rancangan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire Cutting. Surabaya: Institute

    Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.

    Hoffman E.G., Jig and Fixture Design, Fourth Edition, ITP an International Thomson Publishing

    Company, 1996.

  • 8

    Mulyadi , Toti S.(2005). Perancangan dan Pembuatan Model Drill Jig untuk Penggurdian Flens

    Kopling. Jurnal Teknik Mesin, Vol 2, No.2 , pp.53-57.

    R. Smith dkk. (2001). Rules of Thumb Maintenance and Reliability Engineers. New York: Gulf

    Publishing Company.

    Richy D.V.S, Sampurno.(2012).Analisa Konstruksi Dan Perencanaan Multiple Fixture. Surabaya:

    Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.

    Suci R.S.Y., Vivi T.,Neta H., Meutia S.(2010). Perancangan Fixture Proses Gurdi Untuk Produksi Komponen Brake Pads. Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol.9, No.2, pp.75-80

    Zarandi M.H.F, Esmaeilian, M., and Zarandi M.M.F .(2007). A systematic fuzzy system modeling

    for scheduling of textile manufacturing system. International Journal of Management

    Science and Engineering Management, Vol. 2, No. 4, pp. 297-308.