Jurnal 3 dan 5

3
3. Hasil Tabel 1 menyajikan data demografi dan klinis sesuai dengan prosedur pembelajaran. Selama masa penelitian, 43 anak-anak yang terdiri dari 28 anak laki-laki dan 15 perempuan, menjalani ICT, sedangkan 37 anak-anak yang terdiri dari 22 anak laki-laki dan 15 perempuan menjalani CT. Mean OSA score 18 adalah 82,6 dan 73,0 sebelum operasi dalam ICT dan kelompok CT masing-masing; 25,5 dan 24,6 pasca operasi. Semua anak-anak yang menjalani ICT atau CT dengan adenoidectomy bebas dari gejala OSA pasca operasi. Secara keseluruhan, hanya 9% dari anak-anak yang mendengkur pasca operasi, 13,5% pada CT dan 5% pada ICT. Tidak ada komplikasi intraoperatif atau pasca operasi yang diamati pada kelompok ICT, jika dibandingkan dengan 13,5% minor komplikasi pada kelompok CT, kebanyakan dari mereka mengalami dehidrasi (p = 0,01). Selama 24 jam pertama pasca operasi, 67,4% pada kelompok ICT, dan 94,6% pada kelompok CT menderita sakit, menurut laporan orang tua (p <0,001). Keluhan nyeri ringan selama 3 hari pertama pasca operasi adalah 64,5% dalam ICT dan 28,3% pada kelompok CT. Pada kelompok ICT, 72% dari orang tua menilai 7 hari pasca operasi anak-anak mereka menderita nyeri ringan, dibandingkan dengan 21% pada kelompok CT; 9% dan 33% melaporkan rasa sakit yang parah masing – masing pada ICT berikut dan CT (Gambar 1). Kurang dari setengah (49%) dari anak-

description

THT

Transcript of Jurnal 3 dan 5

Page 1: Jurnal 3 dan 5

3. Hasil

Tabel 1 menyajikan data demografi dan klinis sesuai dengan prosedur pembelajaran. Selama masa

penelitian, 43 anak-anak yang terdiri dari 28 anak laki-laki dan 15 perempuan, menjalani ICT,

sedangkan 37 anak-anak yang terdiri dari 22 anak laki-laki dan 15 perempuan menjalani CT. Mean

OSA score 18 adalah 82,6 dan 73,0 sebelum operasi dalam ICT dan kelompok CT masing-masing;

25,5 dan 24,6 pasca operasi. Semua anak-anak yang menjalani ICT atau CT dengan adenoidectomy

bebas dari gejala OSA pasca operasi. Secara keseluruhan, hanya 9% dari anak-anak yang

mendengkur pasca operasi, 13,5% pada CT dan 5% pada ICT.

Tidak ada komplikasi intraoperatif atau pasca operasi yang diamati pada kelompok ICT, jika

dibandingkan dengan 13,5% minor komplikasi pada kelompok CT, kebanyakan dari mereka

mengalami dehidrasi (p = 0,01).

Selama 24 jam pertama pasca operasi, 67,4% pada kelompok ICT, dan 94,6% pada kelompok CT

menderita sakit, menurut laporan orang tua (p <0,001). Keluhan nyeri ringan selama 3 hari pertama

pasca operasi adalah 64,5% dalam ICT dan 28,3% pada kelompok CT. Pada kelompok ICT, 72% dari

orang tua menilai 7 hari pasca operasi anak-anak mereka menderita nyeri ringan, dibandingkan

dengan 21% pada kelompok CT; 9% dan 33% melaporkan rasa sakit yang parah masing – masing

pada ICT berikut dan CT (Gambar 1). Kurang dari setengah (49%) dari anak-anak di kelompok ICT

yang membutuhkan analgesik, dibandingkan dengan 73% pada kelompok CT (p <0,05). Pada

kelompok CT mereka yang menggunakan analgesik proporsinya lebih tinggi, yaitu menerima 3 atau

lebih dosis (Gambar 2).

Pada kelompok ICT 65% dapat makan makanan padat selama 3 hari pasca operasi pertama,

dibandingkan dengan hanya 35% di kelompok CT, maka direkomendasikan untuk makan makanan

lunak selama minggu pertama. Proporsi anak yang hanya mengkonsumsi cairan selama 8 jam atau

lebih pasca operasi lebih rendah pada kelompok ICT.

Karakteristik ICT CT

Page 2: Jurnal 3 dan 5

Jumlah anak 43 37

Laki – laki 28 22

Perempuan 15 15

Usia ( tahun )Mean OSA 18 scores

Range 2-8, median 4 Range 2-17, median 5

Sebelum operasi 82.6 73.0

Sesudah operasi 25.5 24.6

Mendengkur post-operatif 2 (4.7%) 5 (13.5%)

Komplikasi post-operatif 0 5 (13.5%)

Mengeluhkan nyeri selam 24 jam post-operatif

29 (67.4%) 35 (94.6%)

Tabel 1 : Karakteristik dan hasil dari anak-anak yang menjalani Coblasi adenotonsilektomi intracapsular ( ICT ) dan Coblasi subkapsular adenotonsilektomi ( CT )5. Kesimpulan

Kedua prosedur; ICT dan CT, memberikan keamanan, dimana hanya menyebabkan sedikit komplikasi

pada kelompok ICT. Penyembuhan yang terjadi pada kelompok ICT lebih cepat ketimbang CT; diukur

dari rasa sakit dalam hitungan hari, penggunaan analgesik, dan rentang waktu pasien hingga dapat

mencerna makanan berat. Setelah 5 hari, semua anak-anak yang ada dalam kelompok ICT sudah

dapat makan makanan berat. Sementara untuk kelompok CT, membutuhkan waktu yang lebih lama.

Dan tentu saja, ada perbedaan mencolok pada tingkat rasa sakit pada kedua kelompok, dan

beberapa rasa sakit pun tidak dilaporkan. Dua dari tiga anak pada masing-masing kelompok

merasakan sakit sedang. Sedangkan, secara keseluruhan, kepuasan dari operasi dan gejala OSA

sama-sama tinggi pada kedua kelompok. ICT efektif dan direkomendasikan untuk anak yang

mengidap OSA.