Jur Ding

5
JOURNAL READING UNCOMPLICATED URINARY TRACT INFECTION Pembimbing dr. Jony , SpPD KGH Disusun oleh : Jeffry Hartanto Fia Melia Pritania N Putri Dwi Wahyu Ambar Indrianty Ardian Pratama

Transcript of Jur Ding

Page 1: Jur Ding

JOURNAL READING

UNCOMPLICATED URINARY TRACT INFECTION

Pembimbing

dr. Jony , SpPD KGH

Disusun oleh :

Jeffry Hartanto

Fia Melia

Pritania N

Putri Dwi Wahyu

Ambar Indrianty

Ardian Pratama

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM

PERIODE 10 AGUSTUS 2015 – 17 OKTOBER 2015

RSPAD GATOT SOEBROTO

Page 2: Jur Ding

MASALAH KLINIS

INSIDENSI

Infeksi saluran kemih merupakan penyakiti nfeksi yang paling sering pada kasus rawat jalan di Amerika Serikat, terhitung sebanyak 8,6juta pasien (84% kasus pada wanita) pada tahun 2007. Data tahunan tentang insiden infeksi saluran kemih pada wanita adalah 12% dan pada usia 32 tahun, setengah dari seluruh wanita tersebut melaporkan pernah mengalami paling tidak 1 kali menderita infeksi saluran kemih. Insiden penyakit cystitis (infeksi kandung kemih) adalah 0,70 episode per orang selama satu tahun dalam penelitian pada wanita-wanita universitas yang mulai menggunakan metode alat kontrasepsi baru dan 0,07 episode per orang selama setahun dalam penelitian berdasar populasi pada wanita post-menopause. Di antara wanita yang muda dan sehat dengan penyakit cystitis, infeksi berulang pada 25% wanita dalam 6 bulan setelah infeksi saluran kemih yang pertama, dan rata-rata ke kambuhan meningkat dengan lebih dari satu kali infeksi saluran kemih. Pyelonefritis akut tanpa komplikasi jauh lebih jarang dibandingkan dengan kasus cystitis (rata-rata perkiraan, 1 kasus pyelonephritis berbanding dengan 28 kasus cystitis), dengan insiden puncak tahunan adalah 25 kasus per 10.000 wanita usia 15 sampai 34 tahun.

KLASIFIKASI

Kejadian kasus cystitis akut dan pyelonephritis muncul pada wanita pre-menopause dan yang tidak mengandung dengan tidak adanya riwayat kelainan pada saluran kemih secara umum dikelompokkan sebagai tanpa komplikasi, sedangkan lainnya adalah kelompok yang rumit atau dengan komplikasi. Perbedaan ini telah digunakan sebagai panduan untuk pemilihan dan durasi pada pengobatan antimicrobial, dengan agen-agen spectrum luas dan alur pengobatan yang lebih panjang sering direkomendasikan untuk orang-orang dengan infeksi saluran kemih yang rumit. Akan tetapi, pengelompokan ini tidak memperhitungkan keragaman sindoma infeksi saluran kemih yang rumit dan kesalahan klasifikasi sebagai infeksi saluran kemih yang rumit yang dapat dikelolah dengan pengobatan jangka pendek. Skema klasifikasi yang membagi tingkatan pasien-pasien dengan infeksi saluran kemih kedalam tingkatan katergori berlipat, homogeny telah diusulkan oleh para ahli dari Eropa, tetapi tidak secara rutin digunakan dalam praktek.

PATOGENESIS

Infeksi saluran kemih dengan gejala pada wanita sehat merupakan kejadian yang kompleks. Dimulai saat pathogen yang potensial dari usus, atau pada beberapa kasus dari vagina (hasil dari inokulasi langsung saat aktivitas seksual), menduduki bagian mukosa periuretra dan naik melalui uretra menuju kandung kemih dan pada beberapa kasus melalui ureter menuju ke ginjal. (Keadaan dimana masih belum jelas, pyelonephritis langka pada wanita dengan cystitis yang tidak terawatt dan pada pria dan wanita dengan bakteri uria asimtomatik yang tidak terawat). E.Coli, merupakan pathogen yang utama pada infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, merupakan bagian yang spesifik pada E.Coli ekstraintestinal yang dapat menambah kemungkinan virulensi. Faktor virulensi termasuk fimbriae, flagella adhesion, siderophore, toksin, polisakarida, dansifatlainnya yang membantu bakteri menghindari factor pertahanan diri manusia, dan dapat menstimulasi respon inflamasi. Akan tetapi, pencetus untuk berkembangnya gejala saluran kemih masih belum jelas. Episode yang luas pada cystitis berulang padawanita

Page 3: Jur Ding

yang sehat, lebih dari dua per tiga merupakan kasus berulang dengan tipe bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi awal, dan dipercaya sebagai infeksi berulang. Jenis-jenis pathogen saluran kemih dapat bertahan dalam flora tinja untuk beberapa tahun setelah di eliminasi dari saluran kemih dan dapat menyebabkan infeksi sauran kemih berulang. Hasil laboratorium pada model tikus menunjukkan adanya inokulasi E.Coli yang menyerang epitel, menolak pembersihan dengan agen antimicrobial, dan membentuk reservoir epitel yang dapat menghasilkan bakteriuria berulang. Bukti bahwa fenomena ini muncul pada manusia masih jarang, tetapi koleksi bakteri biofilm-like pada intra seluler mirip dengan yang terlihat pada model tikus, telah terifentifikasi dalam sel yang telah dikelupas dalam urin pada wanita dengan cystitis.

FAKTOR RISIKO

Faktor risiko untuk kasus-kasus cystitis dan pyelonephritis tanpa komplikasi dan berulang termasuk hubungan seksual, penggunaan spermisida, riwayat infeksi saluran kemih, pasangan seks baru (dalam kurun waktu setahun), dan riwayat infeksi saluran kemih pada wanita. Penelitian case-control menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih berulang dengan pola berkemih pada pre-coitus atau post-coitus, konsumsi minuman sehari-hari, frekuensi berkemih, kebiasaan menahan berkemih, pola menyeka, penggunaan tampon, penggunaan bak mandi air panas, tipe pakaian dalam, atau indeks massa tubuh, tetapi paling tidak dari seluruh penemuan yang tidak bermakna ini dapat merefleksikan klasifikasi yang salah tentang kebiasaan (khususnya apabila perubahan kebiasaan telah dibuat setelah diagnosis dari infeksi saluran kemih berulang). Faktor kecenderungan genetic untuk infeksi saluran kemih berulang telah disarankan oleh hubungan yang kuat antara riwayat infeksi saluran kemih pada satu atau lebih wanita dan peningkatan risiko pada cystitis berulang dan pyelonephritis. Pengelompokan keturunan yang jelas pada kasus-kasus pyelonephritis akut diantara anak-anak yang berisiko menderita pyelonephritis, berkaitan dengan penurunan ekspresi dari CXCR1 yang bermakna, reseptor interleukin-8, dan presentasi kelompok fenotipe antigen darah non-secretor, dan fenotipe P1 diantara wanita-wanita dengan infeksi saluran kemih berulang.

Page 4: Jur Ding