Junction
Transcript of Junction
![Page 1: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH REKAYASA BAHAN
“P-N JUNCTION SEBAGAI SENSOR THERMAL”
Disusun Oleh:
Denny Anjas Pratama 2409.105.007
Rudy Yuniar Purnomo 2409.105.008
Ratih Dwilestari 2409.105.009
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2010
![Page 2: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/2.jpg)
ABTRAK
Dua jenis semikonduktor tipe p dan tipe n jika disatukan akan membentuk
sambungan p-n atau diode p-n. Hal ini disebabkan terjadinya perpindahan elektron-
elektron dari semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan perpindahan hole dari
semikonduktor p menuju semikonduktor n. perpindahan electron Maupin hole ini
hanya sampai pada jarak tertentu dari batas sambungan awal. Gabungan dari
semikonduktor ini dapat difungsikaan sebagai sensor termal. Dari karateristik yang
timbul dapat dilihat bahwa respon sensitivitas temperature dapat divariasikan dengan
mengatur tegangan forward bias V.
![Page 3: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
P-N junction merupakan gabungan dari semikonduktor tipe n dan tipe p.
Semikonduktor tipe p dan tipe n ini termasuk dalam semikonduktor impurity, dimana
jenis ini membutuhkan tambahan material impurity dalam semikonduktor intrinsik
untuk menambah daya hantar. Semikonduktor tipe p merupakan semikonduktor yang
membutuhkan penambahan impurity untuk menambah jumlah hole yang ada
sedangkan tipe n merupakan semikonduktor yang membutuhkan penambahan
impurity untuk menambah jumlah electron. Namun pada pertemuan atau junction
dari kedua semikonduktor konduktif ini memiliki sifat non-konduktif. Lapisan non-
konduktif ini disebut zona deplesi. Dengan memanipulasi zona deplesi, P-N junction
biasa digunakan sebagai diode atau device semikonduktor lainnya.
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada makalah ini adalah bagaimana p-n junction
dapat menjadi sensor termal.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui p-n junction dapat
menjadi sensor termal.
1.4. Sistematika Makalah
Sistematika makalah yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Bab I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan sistematika makalah.
Bab II TEORI PENUNJANG
Berisi tentang teori-teori kristal, struktur kristal, kerapatan kristal dan contoh soal.
Bab IV PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran beserta daftar pustaka.
![Page 4: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TEORI PENUNJANG
Junction (persambungan) adalah daerah tempat tipe-P dan tipe-N disambung.
Dioda junction adalah nama lain untuk kristal P-N. Pada gambar 1 di bawah ini
ditunjukkan simbol dioda dan dioda junction tanpa bias tegangan. Sisi P mempunyai
banyak hole dan sisi N banyak elektron pita konduksi.
Gambar 1 . Simbol Dioda dan Junction Dioda
2.1 Lapisan pengosongan
Gambar 1 menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang
disebut lapisan kosong (depletion layer). Di daerah tersebut terdapat keseimbangan
antara hole dan elektron.Pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima
elektron, sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk
bebas.
Elektron pada sisi N cenderung berdifusi ke segala arah, beberapa elektron
berdifusi melewati junction. Setiap kali elektron berdifusi melalui juction akan
menciptakan sepasang ion.Tanda positif berwarna merah menandakan ion positif
dan tanda negatif berwarna merah menandakan ion negatif.
Gambar 2. Dipole pada P-N Junction
Tiap pasang ion positif dan ion negatif pada gambar 2 disebut dipole.
Penciptaan dipole berarti satu elektron pita konduksi dan satu hole telah dikeluarkan
dari sirkulasi. Jika terbentuk sejumlah dipole, daerah dekat junction dikosongkan
![Page 5: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/5.jpg)
dari muatan-muatan , daerah kosong ini disebut dengan daerah /lapisan
pengosongan yang lebarnya 0,5 µm.
2.2 Tegangan barrier ( rintangan )
Pembangkitan tegangan barrier bergantung pada suhu junction, suhu yang
lebih tinggi menciptakan banyak pasangan elektron dan hole, sehingga aliran
pembawa minoritas melewati juction bertambah. Pada suhu 25°C Potensial Barier
pada dioda germanium (Ge)= 0,3 V dan dioda silikon (Si ) = 0,7 V.Potensial barrier
tersebut berkurang 2,5 mV untuk setiap kenaikan 1 derajat Celcius.
2.3 Bias Pada Lapisan P-N
Forward bias pada lapisan P-N
Gambar ilustrasi di bawah menunjukkan sambungan PN.Terminal negatif
sumber/batery dihubungkan dengan bahan tipe-N dan terminal positif dihubungkan
dengan bahan tipe-P, atau tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N sehingga
elektron dari sisi N akan bergerak untuk mengisi hole di sisi P. Kalau elektron
mengisi hole disisi P, akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini
disebut aliran hole dari P menuju N. Kalau mengunakan terminologi arus listrik,
dikatakan terjadi arus listrik dari sisi P ke sisi N. Bias ini disebut bias maju (foward )
Gambar 3. Farward Bias
Reverse bias pada lapisan P-N
Pada sambungan reverse bias terminal negatif sumber/battery dihubungkan
dengan bahan tipe-P dan terminal positif dihubungkan dengan bahan tipe-N. Pada
kondisi ini hole dan elektron bergerak menuju ke ujung-ujung kristal (menjauhi
junction), dimana elektron akan meninggalkan ion positif dan hole akan
meninggalkan ion negatif oleh sebab itu lapisan pengosongan akan bertambah
lebar.Makin besar bias makin lebar pula lapisan pengosongan , oleh karena itu arus
listrik sulit/tidak bisa mengalir dari sisi P ke N.Bias ini disebut bias balik (reverse )
![Page 6: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambar 4. Reverse Bias
Zero Bias
Kondisi equilibrium dapat tercapai pada saat P-N junction tanpa tegangan
eksternal, dimana perbedaan potensial terbentuk di junction. Perbedaan potensial
berikut disebut potensial built-in (Vbi).
Gambar 5. P-n Junction pada equilibrium termal dengan zero bias
Setelah pengggabungan antara tipe p dan tipe n, electron yang berada dekat
dengan p-n interface cenderung menyebar ke daerah p. Sebagai electron difusi,
electron-elektron tersebut meninggalkan ion bermuatan positif (donor) di wilayah n.
Hal yang sama terjadi pada hole yang berada dekat dengan p-n interface, hole akan
berdifusi ke daerah n dan meninggalkan ion negative (akseptor). Akibatnya, dareh
dekat p-n kehilangan netralitsnya dan menjadi bermuatan serta membentuk lapissan
deplesi.
Medan listrik terjadi di space charge region berlawanan dengan proses difusi
untuk electron dan hole. Terdapat dua fenomena yang terjadi yaitu proses difusi
cenderung menghasilkan space charge yang cenderung melawan difusi. Space
charge region merupakan zona yang terjadi oleh ion tetap (donor atau akseptor)
yang telah ditinggalkan oleh carrier difusi mayoritas.
![Page 7: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar 6. P-N junction zero bias dengan plot muatan,
medan listrik dan tegangan
2.4 Prinsip P-N junction sebagai sensor thermal
Pada p-n junction dengan fungsi sebagai sensor thermal, arus I dari diode p-n
junction memberikan tegangan forward bias seperti ini :
……pers.1
Dimana :
q = muatan listrik
A = luasan / area
Nn = pembawa mayoritas di area n
Np = pembawa di area p
Nd = konsentrasi donor
Na = konsentrasi acceptor
De = koefisien difusi electron
Dh = koefisien difusi hole
Lc = Panjang difusi electron
Lh = panjang diffuse hole
K = konstanta Boltman
Vd = potensial diffuse
Untuk qV >> kT seperti V > 0.1 maka persamaan 1 dapat ditulis sebagai berikut :
![Page 8: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/8.jpg)
..pers.2
Untuk memberikan tegangan bias V ke diode p-n junction, arus diode I pada
persamaan 2 memiliki hubungan yang kuat dengan temperature T karena nilai
lainnya akan tetap konstan. Persamaan 1 dapat ditulis kembali menjadi :
……………………….pers.3
…………………………………pers.4
…………………..pers.5
Dari persamaan 2, kita dapat melihat bahwa log I sebanding dengan 1/T, dan
S menjadi sebanding dengan log I tetapi berkebalikan dengan 1/T. Dari karateristik
ini dapat dilihat bahwa respon sensitivitas temperature dapat divariasikan dengan
mengatur tegangan forward bias V. Potensial difusi memiliki keterkaitan yang kecil
dengan temperature T melalui keterkaitan dengan level Fermi. Walaupun,
keterkaitan ini diabaikan oleh sambungan diode yang terdiri dari doping p+ dan n+
selama rentang suhu yang lama.
Untuk tegangan forward bias V yang diberi tegangan konstan, maka
pesamaan yag didapat yaitu :
………………pers.6
……………………………………..pers.7
………………………………………...pers.8
Persamaan 6 memiliki bentuk yang sama dengan thermistor NTC dan B pada
pada persamaan 8 memiliki persamaan dengan konstanta B thermistor. Dari
persmaan ini dapat disimpulkan bahwa P-N junction dapat digunakan sebagai
thermistor NTC. Dimana thermistor merupakan salah satu sensor thermal. Dan pada
kenyataannya, sensor thermal dengan p-n junction masih membutuhkan penguat
untuk menghasilkan tegangan bias yang stabil.
![Page 9: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah dibahas sebelumnya maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Depletion layer memiliki keseimbangan antara hole dan elektron sebab sisi P
banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron, sedangkan di sisi N
banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.
2. Forward bias terjadi karena tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N
sehingga elektron dari sisi N akan bergerak untuk mengisi hole di sisi P.
3. Reverse Bias disebabkan hole dan elektron bergerak menuju ke ujung-ujung
kristal (menjauhi junction), dimana elektron akan meninggalkan ion positif dan
hole akan meninggalkan ion negatif
4. Sensor thermal dengan p-n junction masih membutuhkan penguat untuk
menghasilkan tegangan bias yang stabil.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah rekayasa bahan mengenai sambungan p-n junction
sebagai sensor termal, masih banyak terdapat kekurangan yang perlu
disempurnakan agar wawasan yang diterima lebih banyak dan dimengerti secara
keseluruhan dan tidak terjadi salah pemahaman.
![Page 10: Junction](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012306/5571f80949795991698c80d0/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Zambuto Mauro, “Semiconductor Devices”, McGraw-Hill International.
2. P-N Junction, www.sciendirect.com/p-n junction.html
3. P-N Junction, www.wikipedia.org.com
4. P-N Junction, www.semangat-belajar.com