JUMAT Penambahan Taman untuk Kurangi Suhu Panas · sama semua pihak, serta tim ahli . bangunan yang...

1
layouter: nur JUMAT 31 MEI 2019 9 WALI Kota Surabaya Tri Ris- maharini secara simbolis menye- rahkan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Obel-Obel 1 di De- sa Obel-Obel, Kecamatan Sam- belia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/5). Gedung SD ter- sebut langsung diterima oleh Bu- pati Lombok Timur Sukiman Azmy. Gedung tersebut merupa- kan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bagi masya- rakat terdampak gempa Lombok beberapa waktu lalu. “Saat tim saya berangkat ke sini, saya pesan, tolong carikan tempat, kita mau bantu yang belum disentuh. Ketemulah Desa Obel-Obel ini yang waktu itu belum terbantu dan katanya paling jauh,” kata Risma di sela acara serah terima. Risma menegaskan, gedung SDN Obel-Obel 1 tersebut dide- sain tahan gempa. Hal itu dilaku- kan guna mengantisipasi kembali terjadinya gempa di wilayah rawan tersebut. Terkait biaya pembangunan, Risma mengung- kapkan, anggaran yang dihabis- kan mencapai Rp 1,57 miliar. “Ini anggarannya Rp 1,57 mi- liar. Kalau di Surabaya ini sudah bisa jadi gedung dua lantai. Tapi Pemkot Surabaya Bangun Sekolah Tahan Gempa di Lombok Timur Penambahan Taman untuk Kurangi Suhu Panas Bupati Lombok: Saya Sudah Buktikan Kekuatan Sekolah Ini GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA. BENTUK KEPEDULIAN: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) menan- datangani prasasti secara simbolis sebelum menyerahkan gedung baru SDN Obel-Obel 1 kepada Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi (kiri), Selasa (28/5). BUPATI Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sukiman Azmi, mengaku telah membuk- tikan sendiri jika bangunan SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sam- belia, Kabupaten Lombok Timur, tahan terhadap getaran gempa. Gedung sekolah yang meru- pakan donasi masyarakat Su- rabaya dan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu me- mang dari awal konstruksi ba- ngunannya didesain tahan ter- hadap getaran gempa. “Sudah saya buktikan, saat gempa yang terakhir 5.8 skala richter (SR) menimpa kami di Lombok Timur, bangunan (se- kolah, Red) ini gentengnya satu pun tidak ada yang jatuh, apalagi bangunannya,” kata Bupati saat menerima penyerahan bantuan gedung SDN 1 Obel-Obel dari Wali Kota Surabaya Tri Risma- harini, Selasa (28/5) siang. Bupati menyebut berkat kerja sama semua pihak, serta tim ahli bangunan yang dikirim oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, gedung sekolah SDN 1 obel-obel ini akhirnya rampung, sehingga bisa segera untuk digunakan. “Alhamdulillah, itu berkat kerja sama semua, terutama sekali tim teknis, atau arsitek yang dikirim ibu (Wali Kota Surabaya, Red) ke jajaran kami,” ujarnya. Atas dasar itulah, kemudian Bupati memberikan pemahaman kepada masyarakat Lombok Timur, agar ke depannya jika mendirikan bangunan rumah yang tahan ter- hadap gempa. Sebagaimana con- toh Wali Kota Risma yang mem- berikan instruksi kepada stafnya untuk meneliti dan merekonstruksi bangunan SDN 1 Obel-Obel agar tahan terhadap getaran gempa. “Mudah-mudahan kehadiran ibu membawa berkah bagi kami, membawa manfaat bagi masya- rakat kami. Jelas sekolahnya sudah ada, dan Insya Allah se- kolah ini segera akan kita gu- nakan,” terangnya. Bupati menyampaikan, selama ini Pemkot Surabaya telah ba- nyak membantu warga terdam- pak gempa di Lombok. Ia me- nyebut, Pemkot Surabaya meru- pakan satu di antara tiga pe- merintah daerah yang memberi- kan bantuan terbesar kepada Pemkab Lombok Timur. “Inilah yang paling banyak berperan membantu kami sejak awal gem- pa. Membawa dan mendatangkan bantuan-bantuan, baik itu berupa makanan, pakaian, selimut, bah- kan yang dibutuhkan anak-anak kecil dan ibu-ibu,” jelasnya. Karena itulah, pihaknya sangat bersyukur dan berterimakasih atas kepedulian Pemkot Suraba- ya kepada warga Lombok Timur. Alhamdulillah, untuk itulah atas nama masyarakat kami me- nyampaikan terima kasih yang tulus untuk semuanya, terutama sekali untuk sekolah ini,” tutur Bupati. (adv/gin/nur) GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA TERIMA KASIH SURABAYA: Siswa SDN Obel-Obel 1, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur berfoto didepan gedung sekolah baru tahan gempa, Selasa (28/5). GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena ini harus diperkuat untuk supaya tahan gempa, makanya harganya agak mahal,” ujar wali kota perempuan pertama di Su- rabaya tersebut. Risma melanjutkan, anggaran yang dihabiskan memang melen- ceng dari perkiraan awal. Awal- nya, Pemkot Surabaya menyiap- kan anggaran Rp 800 juta untuk membangun ulang SD Obel- Obel 1 yang rusak parah waktu itu. Namun, kata Risma, setelah dihitung ulang, biaya yang di- butuhkan lebih mahal, karena harus dirancang tahan gempa. “Awalnya anggarannya Rp 800 juta sama mebelnya. Ternyata se- telah dihitung ulang, habisnya Rp 1,5 miliar lebih, karena supaya tahan gempa. Itu pun belum sama me- belnya. Insya Allah nanti kita carikan untuk mebelnya,” kata Risma. Pada acara serah terima terse- but, Risma pun mengajak bebe- rapa siswa sekolah dari Sura- baya. Mereka membawa per- lengkapan olahraga seperti bola sepak, bola basket, bola voly, ra- ket, dan lain sebagainya. Per- lengkapan olahraga tersebut ke- mudian diserahkan kepada siswa- siswi SDN Obel-Obel 1. Risma mengaku, perlengkapan olahraga tersebut merupakan hasil patu- ngan siswa-siswi di Surabaya. “Jadi uangnya (patungan, Red) ada yang Rp 1.000, ada Rp 500, itu karena mungkin dari uang sa- ku mereka. Jadi kenapa kemu- dian saya mengajarkan ini, su- paya mereka tahu bahwa nggak semua sebahagia mereka. Ada anak-anak lain yang juga men- derita mungkin kena musibah dan sebagainya,” kata Risma. Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas bantuan tersebut. Sukiman me- nyatakan, Surabaya menjadi sa- lah satu di antara daerah yang pa- ling banyak memberikan bantuan kepada masyarakat Lombok Timur. Sukiman menyampaikan, ge- dung sekolah yang roboh akibat gempa berturut-turut begitu ba- nyak. Sukiman mengungkapkan, untuk gedung sekolah negeri, sudah ada yang menangani, yakni kementerian PUPR dan pihak terkait lainnya. Pun Ma- drasah Negeri yang juga sudah ada juga yang menangani dari kementerian terkait. Menurutnya, yang masih menjadi fokus perhatian pemerintah Lombok Timur adalah 173 madrasah swasta yang merupakan bangunan yang didirikan oleh masyarakat secara swadaya. (adv/gin/nur) TAMAN HARMONI–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah meres- mikan 70 taman baru yang tersebar di Kota Pahlawan. Rinciannya, Surabaya pusat sebanyak empat, utara 10, se- latan 16, timur 26 dan barat 14. Secara simbolis, peresmian 70 taman itu dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertempat di Taman Harmoni Keputih Surabaya (16/5) lalu. Peresmian itu juga menjadi kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Ke-726. Salah satu taman yang baru saja diresmikan itu adalah Taman Ex In- cinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih. Taman baru itu memiliki luas mencapai 2,8 hektar dengan luasan lahan yang sudah diba- ngun tahun 2019 mencapai 1,2 hektar. Wali Kota Risma mengatakan pem- bangunan Taman Ex Incinerator yang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pem- bangunan di Kota Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sam- pah, setelah 11 tahun ditutup. “Momen ini kita gunakan untuk menandai, kami mencoba membangun secara merata,” katanya. Sebelumnya, Taman Ex Incinerator ini merupakan bekas tempat pengola- han sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang menarik. Bahkan, di taman ini terda- pat sarana ruang publik kreatif, se- perti teater terbuka berbentuk ling- karan dan ruang khusus pameran ha- sil karya warga Surabaya. Apalagi taman ini memang dikhususkan untuk ruang publik kreatif. “Taman ini akan lebih bagus dari taman-taman yang ada di luar negeri sekali pun. Karena taman ini penuh bunga. Kalau di sana (negara lain,Red) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga,” tambahnya. Selain sebagai ruang publik kreatif, Taman Ex Incinerator juga merupakan taman lingkungan. Karena itu, Wali Kota Risma berharap, melalui taman tersebut ke depan dapat menjadi wa- dah untuk mencari solusi berbagai permasalahan Kota Surabaya. “Bapak, ibu ini membangun tidak mudah, kare- na harus diuruk. Tapi saya yakin suatu saat someday taman ini akan menjadi ikon Kota Surabaya yang bahkan terkenal di luar negeri,” terangnya. Ia menjelaskan bahwa pembangunan Taman Ex Incinerator menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Be- lanja Daerah (APBD) Surabaya, Cor- porate Social Responsibility (CSR), ser- ta bantuan dari United Cities Local Government (UCLG). Menurutnya, semua taman yang ada di Kota Surabaya memiliki konsep desain yang berbeda-beda. “Setiap taman yang saya bikin selalu punya konsep yang berbeda, lagi pula kalau didesain sama, masyarakat akan bosan datang ke taman karena semua sama,” imbuhnya. Wali kota yang juga menjabat se- bagai Presiden UCLG Aspac ini mengungkapkan sebanyak 400 lebih taman yang tersebar di Kota Surabaya bertujuan untuk penghijaun kota. Sekitar 30 persen Kota Surabaya di- penuhi oleh taman yang bermanfaat un- tuk menurunkan suhu udara. Hasilnya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius. “Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20-22 derajat celcius. Dulu Surabaya rata-rata 34 sampai 36 derajat celcius. Sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya, bahkan kalau pagi Kota Surabaya berkabut,” jelasnya. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mengungkapkan bagaimana pihaknya dapat mengelola tanah bekas TPA itu menjadi Taman Harmoni yang indah. Pertama, sebelum lahan tersebut dibangun taman, ia harus memastikan bahwa gas metan yang ada di lokasi tersebut tidak lagi keluar. “Jadi saya minta bantuan dari ITS untuk meyakinkan apakah sudah tidak ada gas metannya, karena gas metan itu yang dapat merusak lapisan ozon,” ujar wali kota kelahiran Kediri ini. Kedua, ia menjelaskan, agar gas me- tannya tidak keluar maka dilakukan pengurukan, menggunakan tanah ga- lian dari sungai setinggi satu meter. Dengan begitu, akar tanaman akan tumbuh subur dan lebih kuat. Terlebih, jika akar tanaman sudah masuk ke dalam bekas sampah yang diuruk. “Setelah sampe satu meter itu akar- nya bisa tumbuh, itu artinya tumbuhan itu sudah bisa hidup. Nah, nanti kalau tumbuhannya sudah bisa masuk ke dalam sampah, dia sudah kuat posisi- nya. Jadi kayak gitu teori singkatnya me- mang agak berat,” pungkasnya. (gin/rud) SURYANTO/RADAR SURABAYA ASRI: Warga menikmati salah satu fasilitas yang ada di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya. SURYANTO/RADAR SURABAYA BERBUNGA: Tanaman yang ada di Taman Harmoni sudah banyak yang berbunga. Walikota Surabaya Tri Rismaharini sengaja memilih tanaman jenis yang berbunga agar taman tersebut lebih indah.

Transcript of JUMAT Penambahan Taman untuk Kurangi Suhu Panas · sama semua pihak, serta tim ahli . bangunan yang...

layouter: nur

JUMAT31 MEI 2019 9

WALI Kota Surabaya Tri Ris­ma harini secara simbolis menye­rahkan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Obel­Obel 1 di De­sa Obel­Obel, Kecamatan Sam­belia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/5). Gedung SD ter­sebut langsung diterima oleh Bu­pati Lombok Timur Sukiman Azmy. Gedung tersebut merup a­kan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bagi masya­rakat terdampak gempa Lombok beberapa waktu lalu.

“Saat tim saya berangkat ke si ni, saya pesan, tolong carikan tem pat, kita mau bantu yang be lum disentuh. Ketemulah Desa Obel­Obel ini yang waktu itu be lum terbantu dan katanya paling jauh,” kata Risma di sela acara serah terima.

Risma menegaskan, gedung SDN Obel­Obel 1 tersebut dide­sa in tahan gempa. Hal itu dilaku­kan guna mengantisipasi kembali terjadinya gempa di wilayah rawan tersebut. Terkait biaya pem bangunan, Risma mengung­kap kan, anggaran yang dihabis­kan mencapai Rp 1,57 miliar.

“Ini anggarannya Rp 1,57 mi­liar. Kalau di Surabaya ini sudah bisa jadi gedung dua lantai. Tapi

Pemkot Surabaya Bangun Sekolah Tahan Gempa di Lombok Timur

Penambahan Taman untuk Kurangi Suhu Panas

Bupati Lombok: Saya Sudah Buktikan Kekuatan Sekolah Ini

GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA.

BENTUK KEPEDULIAN: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) menan­datangani prasasti secara simbolis sebelum menyerahkan gedung baru SDN Obel­Obel 1 kepada Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi (kiri), Selasa (28/5).

BUPATI Lombok Timur, Nusa Tenggara Ba rat (NTB), Sukiman Azmi, mengaku telah mem buk­tikan sendiri jika bangunan SDN 1 Obel­Obel, Kecamatan Sam­belia, Kabupaten Lombok Timur, tahan terhadap getaran gempa.

Gedung sekolah yang meru­pakan donasi masyarakat Su­rabaya dan bantuan Pe me rintah Kota (Pemkot) Surabaya itu me­mang dari awal konstruksi ba­ngunannya didesain tahan ter­hadap getaran gempa.

“Sudah saya buktikan, saat gempa yang terakhir 5.8 skala richter (SR) menimpa ka mi di Lom bok Timur, bangunan (se­kolah, Red) ini gentengnya satu pun tidak ada yang jatuh, apalagi bangunannya,” kata Bu pati saat menerima penyerahan bantuan ge dung SDN 1 Obel­Obel dari Wa li Kota Su rabaya Tri Risma­harini, Selasa (28/5) siang.

Bupati menyebut berkat kerja sama semua pihak, serta tim ahli

bangunan yang dikirim oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, gedung sekolah SDN 1 obel­obel ini akhirnya rampung, sehingga bisa segera untuk digunakan. “Alhamdulillah, itu berkat kerja sama semua, terutama sekali tim teknis, atau arsitek yang dikirim ibu (Wali Kota Surabaya, Red) ke jajaran kami,” ujarnya.

Atas dasar itulah, kemudian Bupati mem berikan pemahaman kepada masyarakat Lombok Ti mur, agar ke depannya jika men dirikan bangunan rumah yang tahan ter­hadap gempa. Seba gaimana con­toh Wali Kota Risma yang mem­berikan instruksi ke pada stafnya untuk meneliti dan mere kon struksi bangunan SDN 1 Obel­Obel agar tahan terhadap getaran gempa.

“Mudah­mudahan kehadiran ibu mem bawa berkah bagi kami, membawa manfaat bagi masya­rakat kami. Jelas sekolahnya sudah ada, dan Insya Allah se­kolah ini se ge ra akan kita gu­

nakan,” terangnya.Bupati menyampaikan, selama

ini Pemkot Surabaya telah ba­nyak membantu warga terdam­pak gempa di Lombok. Ia me­nyebut, Pemkot Surabaya me ru­pakan satu di antara tiga pe­merintah daerah yang mem beri­kan bantuan terbesar kepada Pem kab Lombok Timur. “Inilah yang paling banyak berperan membantu kami sejak awal gem­pa. Membawa dan menda tangkan bantuan­bantuan, baik itu berupa makanan, pakaian, selimut, bah­kan yang dibutuhkan anak­anak kecil dan ibu­ibu,” jelasnya.

Karena itulah, pihaknya sangat ber syukur dan berterimakasih atas kepedulian Pemkot Sura ba­ya kepada warga Lombok Timur. “Alhamdulillah, untuk itulah atas nama masyarakat kami me­nyampaikan terima kasih yang tulus untuk semuanya, terutama sekali untuk sekolah ini,” tutur Bupati. (adv/gin/nur)

GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA

TERIMA KASIH SURABAYA: Siswa SDN Obel­Obel 1, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur berfoto didepan gedung sekolah baru tahan gempa, Selasa (28/5).

GINANJAR ELYAS SAPUTRA/RADAR SURABAYA

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

karena ini harus diperkuat untuk supaya tahan gempa, makanya harganya agak mahal,” ujar wali kota perempuan pertama di Su­rabaya tersebut.

Risma melanjutkan, anggaran yang dihabiskan memang melen­ceng dari perkiraan awal. Awal­nya, Pemkot Surabaya menyiap­kan anggaran Rp 800 juta untuk mem bangun ulang SD Obel­Obel 1 yang rusak parah waktu itu. Namun, kata Risma, setelah di hitung ulang, biaya yang di­

butuhkan lebih mahal, karena ha rus dirancang tahan gempa.

“Awalnya anggarannya Rp 800 juta sama mebelnya. Ternyata se­telah dihitung ulang, habisnya Rp 1,5 miliar lebih, karena supa ya ta han gempa. Itu pun belum sama me­belnya. Insya Allah nanti kita cari kan untuk me bel nya,” kata Risma.

Pada acara serah terima ter se­but, Risma pun mengajak bebe­rapa siswa sekolah dari Sura­baya. Mereka membawa per­leng kapan olahraga seperti bola sepak, bola basket, bola voly, ra­ket, dan lain sebagainya. Per­leng kapan olahraga tersebut ke­mudian diserahkan kepada sis wa­siswi SDN Obel­Obel 1. Ris ma mengaku, perlengkapan olah raga tersebut merupakan hasil pa tu­ngan siswa­siswi di Surabaya.

“Jadi uangnya (patungan, Red) ada yang Rp 1.000, ada Rp 500, itu karena mungkin dari uang sa­ku mereka. Jadi kenapa kemu­dian saya mengajarkan ini, su­paya mereka tahu bahwa nggak semua sebahagia mereka. Ada anak­anak lain yang juga men­derita mungkin kena musibah dan sebagainya,” kata Risma.

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas bantuan tersebut. Sukiman me­nyatakan, Surabaya menjadi sa­lah satu di antara daerah yang pa­ling banyak memberikan bantuan ke pada masyarakat Lombok Timur.

Sukiman menyampaikan, ge­dung sekolah yang roboh akibat gempa berturut­turut begitu ba­nyak. Sukiman mengungkapkan, untuk gedung sekolah negeri, sudah ada yang menangani, yakni kementerian PUPR dan pihak terkait lainnya. Pun Ma­drasah Negeri yang juga sudah ada juga yang menangani dari kementerian terkait.

Menurutnya, yang masih men jadi fokus perhatian pemerintah Lombok Timur adalah 173 ma dra sah swasta yang merupakan ba ngunan yang didirikan oleh masya rakat secara swadaya. (adv/gin/nur)

TAMAN HARMONI–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah meres­mikan 70 taman baru yang tersebar di Kota Pahlawan. Rinciannya, Surabaya pusat sebanyak empat, utara 10, se­latan 16, timur 26 dan barat 14.

Secara simbolis, peresmian 70 taman itu dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertempat di Taman Harmoni Keputih Surabaya (16/5) lalu. Peresmian itu juga menjadi kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Ke­726.

Salah satu taman yang baru saja diresmikan itu adalah Taman Ex In­cinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih. Taman baru itu memiliki luas mencapai 2,8 hektar dengan luasan lahan yang sudah di ba­ngun tahun 2019 mencapai 1,2 hektar.

Wali Kota Risma mengatakan pem­ba ngunan Taman Ex Incinerator yang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pem­bangunan di Kota Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kem bali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sam­pah, setelah 11 tahun ditutup.

“Momen ini kita gunakan untuk menandai, kami mencoba membangun

secara merata,” katanya.Sebelumnya, Taman Ex Incinerator

ini merupakan bekas tempat peng ola­

han sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang me narik. Bahkan, di taman ini terda­

pat sarana ruang publik kreatif, se­perti teater terbuka berbentuk ling­karan dan ruang khusus pameran ha­sil karya warga Surabaya. Apalagi taman ini memang dikhususkan untuk ruang publik kreatif.

“Taman ini akan lebih bagus dari taman­taman yang ada di luar negeri sekali pun. Karena taman ini penuh bunga. Kalau di sana (negara lain,Red) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga,” tambahnya.

Selain sebagai ruang publik kreatif, Taman Ex Incinerator juga merupakan taman lingkungan. Karena itu, Wali Kota Risma berharap, melalui taman tersebut ke depan dapat menjadi wa­dah untuk mencari solusi berbagai per masalahan Kota Surabaya. “Bapak, ibu ini membangun tidak mudah, ka re­na harus diuruk. Tapi saya yakin sua tu saat someday taman ini akan men jadi ikon Kota Surabaya yang bahkan terkenal di luar negeri,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan Taman Ex Incinerator menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Be­lan ja Daerah (APBD) Surabaya, Cor­

porate Social Responsibility (CSR), ser­ta bantuan dari United Cities Local Government (UCLG). Menurutnya, se mua ta man yang ada di Kota Surabaya me miliki konsep desain yang berbeda­beda.

“Setiap taman yang saya bikin selalu punya konsep yang berbeda, lagi pula kalau didesain sama, masyarakat akan bosan datang ke taman karena se mua sama,” imbuhnya.

Wali kota yang juga menjabat se­bagai Presiden UCLG Aspac ini mengungkapkan sebanyak 400 lebih taman yang tersebar di Kota Surabaya bertujuan untuk penghijaun kota. Sekitar 30 persen Kota Surabaya di­penuhi oleh taman yang bermanfaat un­tuk menurunkan suhu udara. Hasil nya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius.

“Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20­22 derajat celcius. Dulu Surabaya rata­rata 34 sampai 36 derajat celcius. Sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya, bahkan kalau pagi Kota Surabaya berkabut,” jelasnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mengungkapkan bagaimana pihaknya dapat mengelola tanah bekas TPA itu menjadi Taman Harmoni yang indah. Pertama, se belum lahan tersebut dibangun taman, ia harus memastikan bahwa gas metan yang ada di lokasi tersebut tidak lagi keluar.

“Jadi saya minta bantuan dari ITS untuk meyakinkan apakah sudah tidak ada gas metannya, karena gas metan itu yang dapat merusak lapisan ozon,” ujar wali kota kelahiran Kediri ini.

Kedua, ia menjelaskan, agar gas me­tannya tidak keluar maka dilakukan pengurukan, menggunakan tanah ga­lian dari sungai setinggi satu meter. Dengan begitu, akar tanaman akan tumbuh subur dan lebih kuat. Terlebih, jika akar tanaman sudah masuk ke dalam bekas sampah yang diuruk.

“Setelah sampe satu meter itu akar­nya bisa tumbuh, itu artinya tumbuhan itu sudah bisa hidup. Nah, nanti kalau tumbuhannya sudah bisa masuk ke dalam sampah, dia sudah kuat posisi­nya. Jadi kayak gitu teori singkatnya me­mang agak berat,” pungkasnya. (gin/rud)

SURYANTO/RADAR SURABAYA

ASRI: Warga menikmati salah satu fasilitas yang ada di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya.

SURYANTO/RADAR SURABAYA

BERBUNGA: Tanaman yang ada di Taman Harmoni sudah banyak yang berbunga. Walikota Surabaya Tri Rismaharini sengaja memilih tanaman jenis yang berbunga agar taman tersebut lebih indah.