JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Longsor di Bogor ... · Bhakti, Bogor, kemarin. Longsor...

1
Longsor di Bogor Tewaskan Tiga Orang Dede Susanti 6 | Megapolitan JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Warga yang tinggal di sekitar tebing harus hati-hati karena rawan longsor saat musim hujan. L ONGSOR menewaskan tiga warga di Kampung Sindangsari RT 4/3, Kelurahan Kebun Ke- lapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/8) malam. Mereka, adalah Mumuh, 51, warga Sindang- sari; Nisa, 4 (anak Mumuh); dan Nano Suratno, 53, tetangga Mu- muh. Korban lainnya, Endang, 35, istri Mumuh, menderita luka-luka yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Karya Bhakti, Bogor, kemarin. Longsor yang menghan- curkan tiga rumah itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu hujan deras beserta angin kencang menyelimuti wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bo- gor. “Kejadiannya setelah hujan mulai reda. Ada suara gemuruh. Enggak lama kemudian saya mendengar suara minta tolong yang berasal dari dapur (rumah korban). Setelah kami periksa, dapur kami hancur tertimpa long- soran rumah tetangga saya (Mumuh),” kata Syamsul Rizal Efendi, 40, tetangga korban di Bogor, kemarin. Rizal menceritakan tak lama setelah longsor, dia mendengar suara meminta tolong. Kemudi- an dia meminta bantuan kepada tetangga mereka agar sama-sa- ma mengevakuasi korban yang ditimbun longsoran. Lantaran medannya sulit dan peralatan minim, kata Rizal, mereka tak bisa langsung mengevakuasi korban. Berselang beberapa menit, anggota Kodim, Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor datang dan mem- bentuk tim evakuasi. Tim evakuasi lebih dulu me- nemukan Endang yang men- derita luka-luka. Kemudian mengevakuasi jenazah Mumuh dan Nisa dalam kondisi menge- naskan, Rabu tengah malam. Jenazah Nano baru ditemu- kan tim evakuasi pukul 08.00. Mayat Nano ditemukan setelah rumahnya digali sedalam 3 me- ter. “Kondisinya sudah hancur karena tertimpa bebatuan dan runtuhan atap rumahnya,” kata Kepala Staf Kodim Kota Bogor Mayor Kusno, kemarin. Posisi rumah yang berada di tebing rawan longsor pada musim hujan. “Saat hujan ber- henti, tebing setinggi 15 meter yang berada di belakang rumah korban longsor dan menimpa mereka (korban),” kata Kusno. Tiga jenazah korban longsor itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sin- dangsari. Hingga Kamis siang, garis polisi masih terpasang di area longsor. Banyak warga setempat datang melihat lokasi longsor itu. Longsor juga terjadi di Desa Cipayung, Kecamatan Mega- mendung yang mengakibatkan dua rumah hancur. “Mereka (penghuni rumah) sekarang tinggal di tempat kerabatnya,” kata Koordinator Satuan Pelak- sana (Satlak) Penanggulangan Bencana Tim Reaksi Cepat Ka- bupaten Bogor, Budi Aksomo. Tempat lainnya yang dilanda longsor, yakni Cipaku, Ke- camatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang mengakibatkan dua rumah rusak dan Desa Gunung Geulis Kampung Lebak Nangka, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan 22 rumah retak-retak. Satlak, ujar Budi, mendirikan tenda di dekat ka- wasan rawan longsor agar lebih mudah memberi pertolongan jika terjadi longsor. Dari Depok dilaporkan, te- bing Kali Baru yang melewati antara lain Kelurahan Cilang- kap, Sukamaju, Sukamaju Baru, dan Curug, juga rawan terjadi longsor. Di bantaran kali itu ba- nyak gubuk yang berpenghuni. Pelaksana Kepala Dinas Keber- sihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis Sumardi ber- janji akan menertibkan gubuk- gubuk itu. “Kami akan segera merobohkan ratusan bangunan liar itu,” katanya. (KG/J-5) [email protected]

Transcript of JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Longsor di Bogor ... · Bhakti, Bogor, kemarin. Longsor...

Page 1: JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Longsor di Bogor ... · Bhakti, Bogor, kemarin. Longsor yang menghan-curkan tiga rumah itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu hujan

Longsor di Bogor Tewaskan Tiga Orang

Dede Susanti

6 | Megapolitan JUMAT, 27 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Warga yang tinggal di sekitar tebing harus hati-hati karena rawan longsor saat musim hujan.

LONGSOR menewaskan tiga warga di Kampung Sindangsari RT 4/3, Kelurahan Kebun Ke-

lapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/8) malam. Mereka, adalah Mumuh, 51, warga Sindang-sari; Nisa, 4 (anak Mumuh); dan Nano Suratno, 53, tetangga Mu-muh. Korban lainnya, Endang, 35, istri Mumuh, menderita lu ka-luka yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Karya Bhakti, Bogor, kemarin.

Longsor yang menghan-curkan tiga rumah itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu hujan deras beserta angin kencang menyelimuti wilayah

Kota Bo gor dan Kabupaten Bo-gor. “Kejadiannya setelah hujan mulai reda. Ada suara gemuruh. Enggak lama kemudian saya mendengar suara minta tolong yang berasal dari dapur (rumah korban).

Setelah kami periksa, dapur kami hancur tertimpa long-soran rumah tetangga saya (Mumuh),” kata Syamsul Rizal Efendi, 40, tetangga korban di Bogor, kemarin.

Rizal menceritakan tak lama setelah longsor, dia mendengar suara meminta tolong. Kemudi-an dia meminta bantuan kepada tetangga mereka agar sama-sa-ma mengevakuasi korban yang ditimbun longsoran. Lantaran medannya sulit dan peralatan minim, kata Rizal, mereka tak bisa langsung mengevakuasi korban. Berselang beberapa menit, anggota Kodim, Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor datang dan mem-bentuk tim evakuasi.

Tim evakuasi lebih dulu me-nemukan Endang yang men-derita luka-luka. Kemudian mengevakuasi jenazah Mumuh

dan Nisa dalam kondisi menge-naskan, Rabu tengah malam. Jenazah Nano baru ditemu-kan tim evakuasi pukul 08.00. Mayat Nano ditemukan setelah rumahnya digali sedalam 3 me-ter. “Kondisinya sudah hancur karena tertimpa bebatuan dan runtuhan atap rumahnya,” kata Kepala Staf Kodim Kota Bogor Mayor Kusno, kemarin.

Posisi rumah yang berada di tebing rawan longsor pada musim hujan. “Saat hujan ber-henti, tebing setinggi 15 meter yang berada di belakang rumah korban longsor dan menimpa mereka (korban),” kata Kusno.

Tiga jenazah korban longsor itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sin-dangsari. Hingga Kamis siang, garis polisi masih terpasang di area longsor. Banyak warga setempat datang melihat lokasi longsor itu.

Longsor juga terjadi di Desa Cipayung, Kecamatan Mega-mendung yang mengakibatkan dua rumah hancur. “Mereka (penghuni rumah) se karang tinggal di tempat ke rabatnya,” kata Koordinator Satuan Pelak-

sana (Satlak) Penanggulangan Bencana Tim Reaksi Cepat Ka-bupaten Bogor, Budi Aksomo.

Tempat lainnya yang dilanda longsor, yakni Cipaku, Ke-camatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang mengakibatkan dua rumah rusak dan Desa Gunung Geulis Kampung Lebak Nangka, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan 22 rumah retak-retak. Satlak, ujar Budi, mendirikan tenda di dekat ka-wasan ra wan longsor agar lebih mudah memberi pertolongan jika terjadi longsor.

Dari Depok dilaporkan, te-bing Kali Baru yang melewati antara lain Kelurahan Cilang-kap, Sukamaju, Sukamaju Baru, dan Curug, juga rawan terjadi longsor. Di bantaran kali itu ba-nyak gubuk yang berpenghuni. Pelaksana Kepala Dinas Keber-sihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis Sumardi ber-janji akan menertibkan gubuk-gubuk itu. “Kami akan segera merobohkan ratusan bangunan liar itu,” katanya. (KG/J-5)

[email protected]