Juknis Paket c Kejuruan

46
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PAKET C KEJURUAN

description

Pengembangan program pendidikan non formal dan informal pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memfokuskan perhatian pada pendidikan masyarakat secara berkelanjutan agar taraf hidup mereka meningkat. Program baru yang sudah diterbitkan melalui permen nomor 36/2009 tentang Pendidikan Kesetaraan Program Paket C kejuruan merupakan alternatif pendidikan di jalur pendidikan nonformal, yang dirancang bangun untuk mengatasi permasalahan peserta didik setingkat SMK/MAK yang tidak tertampung di sekolah dikarenakan oleh berbagai alasan dan bagi orang dewasa yang ingin memenuhi kebutuhan belajarnya yang tidak terpenuhi pada jalur formal. Program Paket C kejuruan merupakan alternatif pendidikan yang saat ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan tujuan mengurangi tingkat pengangguran, oleh karena itu pemerintah terus berupaya menggulirkan berbagai kebijakan yang relevan dengan kebutuhan belajar masyarakat, baik kebutuhan belajar akademik maupun keterampilan.

Transcript of Juknis Paket c Kejuruan

PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM PAKET C KEJURUAN

DIREKTORAT PENDIDIKAN KESETARAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2009

KATA SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

NONFORMAL DAN INFORMAL

Pengembangan program pendidikan non formal dan informal pada hakekatnya bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memfokuskan perhatian pada pendidikan

masyarakat secara berkelanjutan agar taraf hidup mereka meningkat. Program baru yang sudah

diterbitkan melalui permen nomor 36/2009 tentang Pendidikan Kesetaraan Program Paket C

kejuruan merupakan alternatif pendidikan di jalur pendidikan nonformal, yang dirancang bangun

untuk mengatasi permasalahan peserta didik setingkat SMK/MAK yang tidak tertampung di

sekolah dikarenakan oleh berbagai alasan dan bagi orang dewasa yang ingin memenuhi

kebutuhan belajarnya yang tidak terpenuhi pada jalur formal. Program Paket C kejuruan

merupakan alternatif pendidikan yang saat ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan tujuan mengurangi tingkat pengangguran, oleh

karena itu pemerintah terus berupaya menggulirkan berbagai kebijakan yang relevan dengan

kebutuhan belajar masyarakat, baik kebutuhan belajar akademik maupun keterampilan.

Kami meyakini bahwa program Paket C kejuruan akan langsung memberikan bekal bagi

masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menguasai keterampilan tertentu

untuk memasuki dunia kerja atau dan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri yang pada akhir

mereka dapat keluar dari lingkaran kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan

ketidakberdayaan.

Direktur Jenderal,

Hamid Muhammad, Ph.DNIP. 195909121983111001

KATA PENGANTAR

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia terus mengusahakan pelayanan

pendidikan bagi warga masyarakat Indonesia secara merata, bermutu, dan relevan dengan

kebutuhan pembangunan. Pendidikan Nonformal dan Informal sebagai salah satu jalur dari

Sistem Pendidikan Nasional, telah berupaya menghasilkan peraturan menteri tentang pendidikan

kesetaraan program paket C kejuruan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahtraan

masyarakat dengan harapan dapat mengurangi tingkat penggangguran secara nasional. Badan

Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2009

mencapai 9,26 juta atau 8,14 persen dari total angkatan kerja. Data ini menunjukkan bahwa

peran pendidikan non formal dan informal khususnya direktorat pendidikan kesetaraan masih

sangat diperlukan. Karena angka pengganguran selalu diidentikan dengan jumlah masyarakat

yang tidak memiliki keterampilan sehingga kesempatan kerjanya terbatas. Dengan harapan

program paket C kejuruan dapat menghasilkan masyarakat yang memiliki keahklian untuk

memproleh pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja.

Petunjuk teknis ini hanya memuat substansi yang sifatnya umum, yang diharapkan

pengelola Pendidikan Luar Sekolah Provinsi dan atau Unit Pelaksana Teknis Pusat

Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) dan Balai Pengembangan

Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) dapat menyesuaikan serta mengembangkannya

sesuai dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing, serta model program yang akan

dikembangkan.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan

perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk ini yang disusun

dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan

harapan semoga Allah Swt berkenan memberikan rakhmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Amiin.

Jakarta, 05 November 2009

Direktur,

Dr. Triyadi

NIP. 130 788 336

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1B. Maksud dan Tujuan................................................................................. 2

1. Maksud............................................................................................... 22. Tujuan................................................................................................. 2

C. Dasar Hukum........................................................................................... 2

BAB II. PROGRAM PAKET C KEJURUAN......................................................... 4

A. Pengertian................................................................................................ 4B. Tujuan...................................................................................................... 4C. Sasaran.................................................................................................... 4D. Penyelenggaraan dan Organisasi............................................................. 4E. Peserta Didik........................................................................................... 5F. Tenaga Pendidik dan Kependidikan........................................................ 6G. Kurikulum............................................................................................... 7H. Pembelajaran...........................................................................................I. Bahan Ajar...............................................................................................J. Sarana dan Prasarana Pembelajaran........................................................K. Pembiayaan.............................................................................................L. Penilaian..................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Nonformal (PNF) merupakan salah satu jalur pendidikan pada sistem

pendidikan nasional yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan belajar

masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan formal.

Pendidikan nonformal memberikan berbagai pelayanan pendidikan untuk setiap warga

masyarakat untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang sesuai dengan kebutuhan

dan tuntutan perkembangan zaman.

Program paket C adalah program pendidikan menengah melalui jalur pendidikan non

formal yang mempunyai hak eligibilitas yang setara dengan SMA/MA disebut paket C

Umum. Sedangkan kedepan akan dihubungkan dengan paket C kejuruan yang setara SMK.

Pengembangan paket C Kejuruan disamping untuk memenuhi hak masyarakat tentang

pendidikan adalah untuk mengembangkan keterampilan kerja untuk memenuhi pendidikan

kecakapan hidup (keterampilan) setara dengan SMK.

Dalam rangka memberikan akses pembelajaran paket C maka dimungkinkan kecakapan

yang telah diperoleh tersebut dikonversi dalam kurikulum Paket C Kejuruan. Kenyataan

menunjukkan bahwa peserta pendidikan Paket C dari tahun ketahun selalu meningkat tahun

2004 peserta didik Paket C sebanyak 84.593 orang dan pada tahun 2008 peserta didik paket

C meningkat menjadi 606.310 orang..

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 14 tahun 2007 tentang Standar Isi

Pendidikan Kesetaraan antara lain mengatur kurikulum Program Paket C yang di dalamnya

terdapat mata pelajaran keterampilan fungsional dan mata pelajaran kepribadian profesional.

Program Paket C diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memiliki

keterampilan untuk melakukan usaha mandiri dan atau dunia usaha dan dunia industri baik

di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu muatan keterampilan fungsional dan

kepribadian profesional perlu diupayakan dalam program pembelajaran kearah penguasaan

kecakapan keterampilan dan pribadi yang profesional. Untuk mewujukan hal tersebut perlu

disusun program pembelajaran yang sistematis, praktis dan mampu mengakomodasi berbagai

kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang. Dengan terbitnya Permendiknas No. 36

Tahun 2009 tentang Program Paket C Kejuruan dapat menjadi rujukan atau acuan untuk

membuat petunjuk teknis pembelajaran paket C kejuruan.

Berdasarkan berbagai argumentasi pragmatis dan dukungan landasan yuridis sangat

dimungkinkan membuka peluang untuk mengembangkan Program Paket C Kejuruan. Oleh

karena itu program Paket C Kejuruan dapat dikembangkan melalui penyetaraan, sehingga

program Paket C akan dapat berperan memberikan kontribusi terhadap permasalahan tidak

hanya kepada SMA tetapi juga terhadap SMK.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk teknis kepada para

pengelola dan tutor program pendidikan kesetararaan Paket C Kejuruan agar:

a. Memahami tentang kebijakan pelenggaraan program Paket C kejuruan

b. Memahami tata cara penetapan lembaga/satuan penyelenggaraan paket C

c. Dapat melaksanakan program Paket C kejuruan secara transparan, akuntabel serta

dapat melaksanakan program tepat waktu dan benar

2. Tujuan

a. Peserta didik program Paket C kejuruan dapat mengikuti program pembelajaran

dengan mutu yang baik dan sesuai dengan kebutuhannya.

b. Semua peserta didik Paket C kejuruan dapat mengikuti program pembelajaran sesuai

dengan rencana dan tidak ada yang putus belajar.

C. DASAR HUKUM

1. UUD 1945

a. Alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa tujuan Negara

Republik Indonesia antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa… dst.

b. Pasal 31, ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan Ayat

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia.

2. Undang-Undang Nomor: 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Pasal 2, Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia

dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati tidak terpisahkan dari

manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat

kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaaan, dan kecerdasan serta keadilan.

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

a. Pasal 3, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta ...dst, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak muli, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Pasal 4, ayat:

(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan sistem dengan sistem

terbuka dan multimakna.

(3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

(6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian

mutu layanan pendidikan.

c. Pasal 26 ayat 6

Hasil Pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan

formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk

oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan.

4. Permendiknas No. 36 Thn 2009 tentang Program Paket C Kejuruan.

BAB IIPROGRAM PAKET C KEJURUAN

A. PENGERTIAN

Program Paket C Kejuruan adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

kemampuan peserta didik melalui pertemuan secara langsung dan intensif (tatap muka

secara kontinyu) antara peserta didik dengan tutor/tenaga pendidik/nara sumber teknis

baik secara perseorangan maupun secara kelompok yang dilaksanakan dalam rangka

pencapaian kompetensi program Paket C yang menitik beratkan kejuruan sebagai materi

prioritas dan mata pelajaran yang diujikan secara nasional.

B. TUJUAN

Tujuan program paket C kejuruan adalah:

1. Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan nonformal program

Paket C Kejuruan setara SMK/MAK yang menekankan pada keterampilan fungsional

dan kepribadian professional.

2. Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan.

3. Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap program Pendidikan

Kesetaraan.

C. SASARAN

1. Peserta didik dropout SMK/MAK yang ingin menuntaskan pendidikan menengahnya

melalui Program Paket C kejuruan.

2. Lulusan SMP sederajat yang berminat mengikuti Program Paket C Kejuruan untuk

menuntaskan pendidikan menengahnya karena alasan segera memperoleh keterampilan

3. Peserta didik SMK/MAK yang tidak lulus ujian nasional SMK yang ingin pindah jalur

untuk menuntaskan pendidikannya melalui Program Paket C kejuruan di jalur Non

formal.

D. PENYELENGGARAAN DAN ORGANISASI

1. Penyelenggaraan

Penyelenggaraan pendidikan program paket C kejuruan merujuk pada Permen nomor 36

No. 2009 yang diterjemahkan pada pedoman program paket C kejuruan. Pada tahap

implementasi petunjuk teknis ini dapat dijadikan sebagai acuan di lapangan.

Ketentuan penyelenggaraan program paket C dapat diselenggarakan oleh pemerintah

daerah, dan/atau masyarakat yang berbadan hukum baik perorangan maupun kelompok

dibuktikan dengan kepemilikan akte notaris; NPWP lembaga. Kepemilikan Akta Notaris

atau keterangan legalitas sejenis lainnya sebagai syarat untuk memperoleh izin

operasional dari Dinas Pendidikan kab/kota.

Setiap penyelenggara harus memiliki administrasi penyelenggaraan yang baik dan tertib

dan membuat rambu-rambu pengaturan tentang: peserta didik; pendidik dan tenaga

kependidikan; kurikulum; biaya; sarana dan prasarana penunjang belajar. Administrasi

penyelenggaraan meliputi papan nama kelompok belajar, papan struktur organisasi

penyelenggara, kelengkapan administrasi, program kerja tahunan dan memilki mitra

kerja.Setiap rombongan belajar memiliki peserta didik maksimal 30 orang.

2. Organisasi

Struktur organisasi kelembagaan penyelenggraan Paket C Kejuruan sekurang-kurangnya

memiliki:

a. Pelindung yang bertugas memberikan masukan atau saran kepada penanggung jawab

dapat berasal dari lembaga pemerintah atau non pemerintah

b. Penanggungjawab yang mengawasi pelaksanaan program paket C

c. Ketua yang melaksanakan tupoksi operasional

d. Sekretaris yang mengadministarsikan pelaksanaan program paket C

e. Bendahara yang mendokumentasikan dan menganggarkan biaya operasional program

paket C

f. Tenaga administratif yang bertugas mengadministratif seluruh kegiatan program

paket C

Pemilihan kepengurusan organisasi lembaga penyelenggara Program Paket C Kejuruan

adalah dari, oleh dan untuk masyarakat. Untuk lembaga milik pemerintah organisasi

kepengurusannya diatur sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Persyaratan minimal setiap lembaga penyelenggaraan paket C kejuruan antara lain

memiliki:

a. ijin operasional.

b. data peserta didik yang aktif

c. data tutor dan NST sesuai dengan bidangnya

d. jaringan kemitraan yang dibuktikan dengan MOU

e. administrasi keuangan yang akuntabel.

f. RAB penyelenggaraan

g. administrasi penyelenggaraan yang baik dan tertib

h. program kerja tahunan (jangka pendek, menengah dan jangka panjang).

E. PESERTA DIDIK

Peserta didik program Paket C kejuruan Setara SMK/MAK adalah anggota masyarakat

yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada

jalur, jenjang dan jenis pendidikan Paket C Kejuruan setara SMK/MAK. Peserta didik yang

dapat mengikuti program Paket C Kejuruan adalah:

1. Lulusan Paket B/SMP/ MTs/Sederajat,

2. Putus SMK/MAK

3. Pindah jalur dari formal ke nonformal

4. warga masyarakat lainnya yang ingin memperoleh kesetaraan pendidikan menengah

kejuruan.

Penempatan peserta dilakukan dengan berbagai cara:

1. Langsung oleh Lembaga penyelenggara Paket C melalui

pengumuman pada PKBM, SKB dan satuan pendidikan sejenis.

2. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait

3. Melakukan Tes Penempatan bagi drop out SMK/MAK

Persyaratan Minimal peserta didik:

1. Memiliki Ijazah Paket B/sederajat,

2. Lulus tes penempatan bagi yang Drop out SMK/MAK diatas 2 tahun

3. Memiliki Raport dari sekolah asal bagi yang drop out di bawah 2 tahun

4. Memiliki Identitas diri (KTP/ Akta Lahir/ KK

5. Bagi yang pindah jalur memiliki Surat Keterangan lengkap (raport, surat keterangan)

dari sekolah asal

F. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pendidik adalah guru atau tutor program paket C kejuruan yang memiliki kompetensi dalam

mengajar, mendidik, dan menilai peserta didik. Persyaratan pendidik atau tutor adalah:

1. Berijazah minimal D3, diutamakan memiliki latar belakang pendidikan keguruan,

atau guru SMK/MAK sesuai bahan kajian yang diajarkan;

2. Memiliki kompetensi untuk mengajar, membimbing dan melatih peserta didik;

3. Untuk NST memiliki kompetensi untuk membimbing dan melatih kompetensi

kejuruan sesuai dengan keunggulan lokal, potensi dan kebutuhan pembelajaran;

Sedangkan tenaga kependidikan adalah seseorang atau kumpulan orang yang bertugas

melakukan pengaturan penyelenggaraan program Paket C Kejuruan. Persyaratan tenaga

kependidikan adalah:

1. Kualifikasi minimal Paket C/sederajat

2. Memiliki Surat Keterangan Sehat

3. Memiliki Surat Kelakuan Baik

4. Memiliki Surat Keterangan Domisili (KTP)

G. KURIKULUM

Kurikulum yang digunakan Program Paket C kejuaruan mengacu pada panduan BSNP,

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengembangan kurikulum berdasarkan

prinsip-prinsip: berpusat pada kecakapan hidup, beragam dan terpadu,

tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,

menyeluruh dan berkesinambungan, dan prinsip belajar sepanjang hayat.

Struktur kurikulum program Paket Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban

belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata

pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).

SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar

peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata

pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan

muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dijabarkan dalam silabus dan RPP . SKK dapat

digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal,

kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai

melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi

secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam

pembelajaran 45 menit. Susunan mata pelajaran program Paket C Kejuruan terdiri atas berbagai

mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga dan

olahkarya, termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian

profesional.

Kurikulum paket C Kejuruan disusun secara mandiri atau secara bersama-sama dengan

Dinas Pendidikan Kab/Kota atau dengan lembaga mitra. Juga dapat pula dengan cara

mengadopsi atau Adaptasi KTSP dari Satuan Pendidikan lain dengan memahami hakikat SKK,

Standar Isi (khusus kejuruan), Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian

dan memuat minimal 20 aspek KTSP.

H. PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran Program Paket C Kejuruan menggnakan satuan kredit kompetensi.

Pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk belajar tutorial, tatap muka dan/atau mandiri, di

tempat yang memungkinkan terselenggaranya proses pembelajaran sesuai situasi, kondisi,

potensi dan kebutuhan. Pembelajaran praktik kejuruan dilakukan dengan menggunakan sarana

dan prasarana praktik kejuruan yang dimiliki sendiri oleh penyelenggara atau bekerjasama

dengan lembaga yang memiliki sarana dan prasarana praktik kejuruan. Materi pembelajaran

dapat disajikan dalam bentuk modul dan/atau sarana belajar lain yang sesuai. Pembelajaran

dilakukan dengan cara:

1. Tatap Muka

Tatap muka dilakukan untuk menyampaikan informasi secara klasikal minimal 65% dari

keseluruhan pembelajaran yang dicapai dalam Program Paket C Kejuruan. Mata pelajaran

yang dilakukan tatap muka adalah mata pelajaran yang di-UNPK-kan, meliputi:

a. Bahasa Indonesia

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Inggris

d. Matematika

e. Kejuruan

Metode yang dilakukan dalam pendekatan tatap muka meliputi tanya jawab, penugasan,

pemecahan soal-soal, drill (latihan), ceramah, diskusi.

2. Tutorial

Tutorial dilakukan untuk membahas masalah belajar yang dihadapi. Dalam pembelajaran

tutorial, pendidik atau tutor membimbing, mengarahkan dan mengantarkan peserta didik

untuk memiliki kebiasaan belajar mandiri dengan sedikit bimbingan belajar dari tutor.

Tutorial untuk pembelajaran Program Paket C Kejuruan maksimal 10% dari keseluruhan

pembelajaran yang dicapai. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Mata pelajaran yang menggunakan pendekatan tutorial meliputi:

a. Ekonomi

b. Kewirausahaan

c. Kepribadian profesional dan mata pelajaran praktik

3. Mandiri

Pembelajaran mandiri untuk Program Paket C Kejuruan maksimal 10% dari keseluruhan

pembelajaran yang dicapai. Mandiri dilakukan bagi peserta didik untuk belajar secara

mandiri. Dengan pendekatan belajar mandiri ini diharapkan peserta didik dapat

memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, sumber

daya yang tersedia dalam masyarakat dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik.

Mata pelajaran yang dapat dilakukan secara mandiri dan memanfaatkan sumber belajar

dari lingkungan setempat, meliputi:

a. Pendidikan Agama

b. Seni budaya

c. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

d. Vokasional (Praktek)

Metode yang dilakukan dalam pendekatan belajar mandiri adalah studi/kajian referensi,

diskusi kelompok, latihan/praktek, tanya jawab.

Persyaratan minimum dalam proses belajar tatap muka, toturial, dan mandiri adalah:

1. Memanfaatkan seoptimal mungkin sumber belajar yang ada disekitar

2. Menerapkan multi pendekatan dan multi metoda

3. Menumbuh kembangkan prinsip belajar aktif

4. Menyelenggarakan pembelajaran secara mandiri atau kerjasama dengan mitra kerja.

5. Paham prinsip penyusunan silabus dan RPP

6. Paham pengelolaan pembelajaran

7. Paham penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar

8. Paham prinsip pendekatan pembelajaran dan penggunaan metode secara tepat

9. Paham prinsip belajar aktif

10. Memiliki jejaring mitra dibidang kejuruannya

Sementara pembelajaran praktik kejuruan dilakukan dengan menggunakan sarana dan

prasarana praktik kejuruan yang dimiliki sendiri oleh penyelenggara atau bekerjasama

dengan lembaga yang memiliki sarana dan prasarana praktik kejuruan.

I. BAHAN AJAR

Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran bisa berbentuk bahan cetak dan non cetak.

Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan sendiri dengan menggunakan referensi-referensi

yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bahan ajar yang akan digunakan harus

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki sumber daya untuk menyusun sendiri

2. Memiliki mitra terkait

3. Memiliki anggaran untuk pengadaan

4. Dapat digunakan minimal 1 tahun

5. Mudah didapatkan dan dipakai

6. Murah

7. Up to date (Mustari)

8. Menarik

9. Manfaat

10.Relevan

J. SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

Sarana dan prasarana pembelajaran harus memenuhi kriteria minimal sebagai berikut:

1. Memiliki sarana sendiri yang memadai untuk kepentingan pembelajaran yang akademik.

2. Bermitra dengan instansi lain yang terkait dengan praktik kejuruan dan atau laboratorium.

3. Milik sendiri, sewa, hibah atau pinjam dengan perjanjian.

4. Bekerjasama dengan SMK dan lembaga kursus dan lembaga-lembaga kejuruan lainnya.

5. Pengadaan dari Pemerintah Daerah.

6. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat.

7. Sesuai dengan aspek pedagogis, kesehatan, keamanan, kenyamanan.

8. Rasio mencukupi.

K. PEMBIAYAAN

Pembiayaan penyelenggaraan pembelajaran Program Paket C Kejuruan bersumber dari:

1. Swadaya masyarakat

2. Bantuan dari Pemerintah Pusat atau Daerah sebagai stimulus

3. Dana Hibah yang tidak mengikat

4. Unit produksi

Sedangkan komponen-komponen yang dibiayai meliputi operasional (insentif tenaga

pendidik, usaha produktif, ATK dll), dan manajemen. Besarnya biaya penyelengaraan per

orang/tahun disesuaikan dengan jenis kejuruan (terlampir). Selain sumber dana yang

disebutkan di atas, penyelenggaraan dapat mendapatkan sumber dana lain dengan cara:

1. Memungut dari peserta didik (dana penyelenggaraan). Hal ini dapat dilakukan sesuai

dengan kesepakatan antara penyelenggara dan peserta didik. Besarnya dana disesuaikan

dengan kebutuhan.

2. Mengajukan proposal bantuan kepada instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.

Pemerintah secara berkala menyediakan bantuan untuk progam Paket C. Penyelenggara

dapat mengajukan proposal kepada pemerintah setempat untuk membantu pembiayaan

penyelenggaraan program Paket C.

3. Mengembangkan usaha/jasa yang legal.

4. Perusahaan yang peduli terhadap pendidikan

5. Swadaya masyarakat (warga belajar).

6. Sumber dana lain yang tidak mengikat (hibah).

L. PENILAIAN

Secara umum tata cara penilaian pembelajaran paket C Kejuruan mengacu pada Pedoman

program penyelenggaraan paket C kejuruan yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan

kesetaraan Ditjen PNFI Depdiknas. Namun di sini perlu ditambahkan beberapa hal penting

khusus mengenai karakteristik penilaian dalam pembelajarannya antara lain:

1. Mengikuti alur Stándar Penilaian

2. Mengikuti permen diknas no. 36 tahun 2009 Bab VIII pasal 10 dan pasal 11 tentang

Program Paket C Kejuruan

3. Sesuai dengan prosedur operasional estándar (POS) UNPK KEJURUAN

4. Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Satuan Pendidikan,Pemerintah

5. Memiliki kriteria ketuntasan belajar minimal

6. Mengikuti kalender pendidikan pada satuan pendidikan masing-masing.

7. Memiliki laporan kemajuan peserta didik

8. Memiliki kriteria kenaikan tingkat

LAMPIRAN ADMINISTRASI KELOMPOK BELAJAR

1. Buku Induk Peserta Didik

Buku yang dipergunakan untuk menginventarisir/mencatat tentang keadaan dan biodata yang berkaitan dengan peserta didik.

Contoh : Format Buku Induk Peserta didik :

No.Urut

No.Induk

N a m a L/P AgamaTempat

Tgl LahirPendidikan

TerakhirNamaOrtu

AlamatPas Foto3 X 4

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

PETUNJUK PENGISIAN :Kolom ( 1 ) No Urut( 2 ) No. Induk( 3 ) Nama( 4 ) Jenis Kelamin( 5 ) Agama( 6 ) Tempat Tanggal Lahir( 7 ) Pendidikan Terakhir( 8 ) Nama Orang Tua( 9 ) Alamat(10) Foto(11) Keterangan

Isian Cukup JelasIsikan No. Induk SiswaCukup JelasCukup JelasCukup JelasCukup JelasIsikan Pendidikan Terakhir Peserta didikIsikan Nama ayah peserta didikIsikan dengan alamat peserta didikCukup jelasIsikan tentang keterangan yang penting

2. Buku Daftar Hadir

Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran.

Contoh : Format Buku Absensi Peserta didik:

No.Urut

NamaPeserta didik

No.Induk

T a n g g a l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dst

1 2 3 4

PETUNJUK PENGISIANKolom

( 1 ) No Urut( 2 ) No. Induk( 3 ) Nama( 4 ) Tanggal

Isian

Cukup JelasIsikan No. Induk SiswaCukup JelasIsikan dengan tanda ( . ) atau ( V ) jika hadir, ( I ) Jika Ijin, ( S ) Jika Sakit, ( A) Jika tanpa keterangan/Alpa

3. Buku Daftar Nilai Peserta Didik

Buku yang dipergunakan untuk mencatat nilai-nilai hasil evaluasi hasil belajarn yang mencakup tes formatif, tes sumatif, dan nilai tugas dari peserta didik.

Contoh format : Buku Daftar Nilai Peserta Didik :Daftar Hasil Evaluasi BelajarPaket C KejuruanKelompok Belajar : ……………………..Tahun : ……………………..

No. Nama L/PNILAI

Keterangan1 2 3 4 5 6 Dst.

Jumlah

……………., ………Mengetahui, TutorKasi PLS ………..

Keterangan :Kolom daftar nilai diisi sesuai dengan mata pelajaran berdasarkan jenjang pendidikan

4. Buku Induk Tutor/ Tenaga Pendidik

Buku yang dipergunakan untuk menginventarisir/mencatat hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tutor/sumber belajar

Contoh Format Buku Induk Tutor

No N a m a L/P AgamaTempat, Tgl

LahirPendidikan

TerakhirAlamat

Pas Foto3 X 4

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom

( 1 ) No Urut( 2 ) Nama( 3 ) Jenis Kelamin( 4 ) Agama( 5 ) Tempat Tanggal Lahir( 6 ) Pendidikan Terakhir( 7 ) Alamat( 8 ) Foto(19) Keterangan

Isian

Cukup JelaCukup JelasCukup JelasCukup JelasCukup Jelas

Isikan Pendidikan Terakhir Peserta didikIsikan dengan alamat peserta didikCukup jelasIsikan tentang keterangan yang penting

5. Buku Daftar Hadir Tutor/Tenaga Kependidikan

Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran tutor/ tenaga kependidikan pada setiap kegiatan pembelajaran.

Contoh Format: Buku Daftar Absensi Tutor/ Tenaga Kependidikan

No.Urut

NamaTutor/ NST

T a n g g a l1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dst

1 2 3

PETUNJUK PENGISIAN

Kolom

( 1 ) No Urut( 2 ) Nama( 3 ) Tanggal

Isian

Cukup JelasCukup JelasIsikan dengan tanda ( . ) atau (V) jika hadir, ( I ) Jika Ijin, ( S ) Jika Sakit, (A) Jika tanpa keterangan/Alpa

6. Buku Agenda Pembelajaran

Buku Agenda Pembelajaran adalah buku yang digunakan untuk mencatat kegiatan proses pembelajaran

Contoh : Format Buku Agenda Pembelajaran:

NoHari

TanggalNamaTutor

Bid. Studi

Materi/ Pokok Bahasan

Tujuan KhususPembelajaran

WaktuJumlah

PDFaraf tutor

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom

( 1 ) Hari, Tanggal( 2 ) Nama Tutor( 3 ) Bidang Studi( 4 ) Pokok Bahasan( 5 ) Tujuan Pembelajaranl( 6 ) Waktu( 7 ) Jumlah Peserta didik( 8 ) paraf Tutor(19) Keterangan

Isian

Cukup JelasCukup JelasCukup JelasIsikan pokok bahasan yang dibahasIsikan Tujuan PembelejaranIsikan dengan jam pelajaranIsikan Jumlah PD yang hadirIsikan dengan tanda tangan tutorIsikan tentang keterangan yang penting

7. Laporan Bulanan Pendidik / Tutor

Bulan : ……………

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan1 2 3 4

Jakarta, ………Mengetahui, TutorPenjab Kelompok Belajar ……..Kecamatan ………...

(………………….) (………………)

Kelas : …………

NoNama Peserta

didikNilai Tes/Tugas

Kehadiran ( % ) KeteranganI II III Dst

1 2 3 4 5

Jakarta, ……….Mengetahui, Tutor Bidang StudiPenjab Kelompok Belajar ………

(………………..) (………………..)

8. Papan Nama (Monografi)

NAMA LEMBAGA …………………………..

ALAMAT : ………………………………………………………… …………………KELURAHAN…………………………………………………………………………KECAMATAN………………………………………………………………………….KABUPATEN …………………………………………………………………………PROVINSI ……………………………………………………………………………..

MENYELENGGARAKAN PROGRAM : PAKET C KEJURUAN SETARA SMK/MAK

9. Buku Data Tutor

DATA TUTOR KELOMPOK BELAJAR PAKET C KEJURUANLEMBAGA ………………………….

NO.NAM

AL/P

TEMPAT, TGL

LAHIR

PENDIDIKAN

TUTOR BID.STUDI

ALAMAT KETERANGAN

………….., ……..Mengetahui Penjab Kelompok Belajar………….Penilik/pelaksana PLSKec. ………….

(………………..) (……………….)

10. Buku Tamu

Buku yang dipergunakan untuk mencatat setiap tamu/kunjungan yang datang ke Kelompok Belajar

Contoh: Format Buku Tamu

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom

( 1 ) No. Urut( 2 ) Hari, Tanggal( 3 ) Nama( 4 ) Alamat Instansi( 5 ) Jabatan( 6 ) Maksud/Tujuan( 7 ) Kesan dan Pesan( 8 ) Tanda tangan

Isian

Cukup JelasCukup JelasCukup JelasIsikan alamat kantor/instansiIsikan jabatan pengunjung/tamuIsikan apa maksud kedatanganIsikan kesan dan pesan selama kunjunganIsikan dengan tanda tangan pihak/tamuYang berkunjung

No.Urut

HariTanggal

NamaAlamatInstansi

JabatanMaksud/Tujuan

Kesan dan Pesan

Tanda Tangan

1 2 3 4 5 6 7 8

11. Buku Daftar Hadir Pengelola

Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran.

Contoh Format: Buku Daftar Hadir Pengelola

No.Urut

NamaPengelola

T a n g g a l1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dst

1 2 3

PETUNJUK PENGISIAN

Kolom

( 1 ) No Urut( 2 ) Nama( 3 ) Tanggal

Isian

Cukup JelasCukup JelasIsikan dengan tanda ( . ) atau ( V ) jika hadir, ( I ) Jika Ijin, ( S ) Jika Sakit, ( A ) Jika tanpa keterangan/Alpa

12. Buku Inventaris Barang

Merupakan buku tempat mencatat segala macam barang inventaris yang sudah/pernah dimiliki oleh Kelompok Belajar.

Contoh : Format Buku Inventaris Barang :

No Jenis BarangAsal

Barang

Keadaan Barang Awal

Tahun………

Keadaan Barang Awal

Tahun………Ket

Rusak Baik Rusak Baik1 2 3 4 5 6

PETUNJUK PENGISIAN:

Kolom

( 1 ) No. Urut( 2 ) Jenis Barang( 3 ) Asal Barang( 4 ) Keadaan barang awal Tahun………..( 5 ) Keadaan barang Akhir Tahun………..( 6 ) Keterangan

Isian

Cukup JelasIsikan dengan nama barangIsikan dari mana barang tersebut didapatIsikan kondisi barang pada awal dengan memberi tanda ( V )Isikan kondisi barang pada akhir tahun dengan memberi tanda ( V )Isikan keterangan yang penting

13. Buku Kas Umum

Buku kas umum dapat digunakan secara umum, artinya dipergunakan untuk mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran uang yang ada di Kelompok Belajar.

Contoh : Format Buku Kas Umum

No Tanggal Uraian No. Bukti Penerimaan Pengeluaran Saldo1 2 3 4 5 6 7

PETUNJUK PENGISIAN

Kolom

( 1 ) No Urut( 2 ) Tanggal( 3 ) Uraian( 4 ) No. Bukti( 5 ) Penerimaan( 6 ) Pengeluaran( 7 ) Saldo

Isian

Cukup JelasIsikan tanggal transaksiIsikan uraian transaksiIsikan dengan nomor kuitansi/notaIsikan Jumlah dana yang diterimaIsikan Jumlah dana yang dikeluarkanIsikan jumlah sisa dana

14. Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar

Buku ini dipergunakan untuk mencatat setiap surat keluar ataupun surat masuk/yang diterima di Kelompok Belajar.

Contoh Buku Agenda Surat Masuk dan KeluarNo.Urut

No. Surat

Tgl. Surat Prihal M/K Pengirim Tujuan Surat Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

PETUNJUK PENGISIANKolom

( 1 ) No Urut( 2 ) No . Surat( 3 ) Tanggal Surat( 4 0 Prihal Surat( 5 ) MK

( 6 ) Pengrim( 7 ) Tujuan surat( 8 ) keterangan

Isian

Cukup JelasCukup JelasCukup JelasCukup JelasIsikan dengan huruf M jika surat masukDan huruf K jika surat keluarIsikan dengan asal suratIsikan dengan alamat/instansi yang ditujuIsikan tentang informasi penting tentang surat yang diterima/dikirim, misalnya : penting, Segera ditindak lanjuti dll

15. Buku Tanda Terima Ijazah

Buku ini dipergunakan untuk mencatat serah terima Ijazah dari pengelola Kelompok Belajar kepada peserta didik.

Contoh : Format Buku Tanda Terima Ijazah

No Nama No. Induk No. IjazahTahun Ijazah

TanggalPengambilan

TandaTangan

1 2 3 4 5 6 7

PETUNJUK PENGISIAN

Kolom

( 1 ) No Urut( 2 ) Nama( 3 ) No. Induk( 4 ) No. Ijazah

( 5 ) Tahun Ijazah( 6 ) Tanggal pengambilan( 7 ) Tanda tangan

Isian

Cukup JelasCukup JelasCukup jelasIsikan dengan no yang terdapat diseblah kanan ijazah.Isikan dengan tahun dikeluarkannya ijazahIsikan dengan tanggal ijazah diterima/diambilIsikan dengan tanda tangan Pemilik/PD