juklak

7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak SURAT EDARAN NOMOR SE- 53 /PJ/2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TAHUN 2015 DALAM RANGKA MENDUKUNG TAHUN PEMBINAAN WAJIB PAJAK A. Umum Sehubungan dengan telah dicanangkannya tahun 2015 sebagai tahun pembinaan Wajib Pajak yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 tentang Pengurangan atau Penghapusan sanksi Administrasi atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan, dan Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak dan dalam rangka memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak agar mendapatkan haknya untuk menyampaikan atau membetulkan Surat Pemberitahuan, maka dipandang perlu untuk mengeluarkan kebijakan pelaksanaan Pemeriksaan yang dapat mendukung suksesnya pelaksanaan kebijakan tahun pembinaan Wajib Pajak tersebut. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Surat Edaran ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai acuan bagi Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam melaksanakan kegiatan Pemeriksaan tahun 2015 yang dapat mendukung kebijakan tahun pembinaan Wajib Pajak. 2. Tujuan Surat Edaran ini disusun dalam rangka menciptakan sinkronisasi antara pelaksanaan pemeriksaan tahun 2015 dengan kebijakan tahun pembinaan Wajib Pajak sehingga terdapat kepastian hukum bagi Wajib Pajak dan dalam rangka memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak agar mendapatkan haknya untuk menyampaikan atau membetulkan Surat Pemberitahuan. C. Ruang…

description

se532015

Transcript of juklak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak SURAT EDARAN NOMOR SE- 53 /PJ/2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TAHUN 2015DALAM RANGKA MENDUKUNG TAHUN PEMBINAAN WAJIB PAJAK A. Umum Sehubungandengantelahdicanangkannyatahun2015sebagaitahunpembinaanWajib Pajak yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri KeuanganNomor 91/PMK.03/2015 tentangPenguranganatauPenghapusansanksiAdministrasiatasKeterlambatan PenyampaianSuratPemberitahuan,PembetulanSuratPemberitahuan,danKeterlambatan PembayaranatauPenyetoranPajakdandalamrangkamemberikankesempatankepada WajibPajakagarmendapatkanhaknyauntukmenyampaikanataumembetulkanSurat Pemberitahuan,makadipandangperluuntukmengeluarkankebijakanpelaksanaan Pemeriksaanyangdapatmendukungsuksesnyapelaksanaankebijakantahunpembinaan Wajib Pajak tersebut. B. Maksud dan Tujuan 1.Maksud SuratEdaraninidimaksudkanuntukdijadikansebagaiacuanbagiDirektur PemeriksaandanPenagihan,KepalaKantorWilayahDirektoratJenderalPajak (KanwilDJP)danKepalaKantorPelayananPajak(KPP)dalammelaksanakan kegiatanPemeriksaantahun2015yangdapatmendukungkebijakantahun pembinaanWajib Pajak.2.Tujuan Surat Edaran ini disusun dalam rangka menciptakan sinkronisasi antara pelaksanaan pemeriksaantahun2015dengankebijakantahunpembinaan WajibPajaksehingga terdapatkepastianhukumbagiWajibPajakdandalamrangkamemberikan kesempatankepadaWajibPajakagarmendapatkanhaknyauntukmenyampaikan atau membetulkan Surat Pemberitahuan. C. Ruang -2- C. Ruang Lingkup Surat Edaran ini mencakup kebijakan atas beberapa hal sebagai berikut: 1.Prioritas Pemeriksaan Khusus Tahun 2015; 2.Kebijakan Penerbitan Instruksi Pemeriksaan Khusus Baru; 3.TindaklanjutatasWajibPajakyangtelahmemanfaatkanPeraturanMenteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015;4.KebijakanPemeriksaanatasInstruksiPemeriksaanKhususyangbelumditerbitkan SP2 atau yang telah diterbitkan SP2 tetapi Surat Pemberitahuan Pemeriksaan belum disampaikan kepada Wajib Pajak; dan 5.Kebijakan atas Pemeriksaan yang sedang dilaksanakan. D. Dasar1.Undang-UndangNomor6Tahun1983tentangKetentuanUmumdanTataCara PerpajakansebagaimanatelahdiubahterakhirdenganUndang-UndangNomor16 Tahun 2009 (Undang-Undang KUP);2.PeraturanMenteriKeuanganNomor17/PMK.03/2013tentangTataCara Pemeriksaan; 3.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan atauPenghapusansanksiAdministrasidanPenguranganatauPembatalanSurat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak; dan 4.PeraturanMenteriKeuanganNomor91/PMK.03/2015tentangPenguranganatau PenghapusansanksiAdministrasiatasKeterlambatanPenyampaianSurat Pemberitahuan,PembetulanSuratPemberitahuan,danKeterlambatanPembayaran atau Penyetoran Pajak. E. Materi 1.Prioritas Pemeriksaan Khusus Tahun 2015 PemeriksaanKhususdalamtahun2015diprioritaskanuntukWajibPajakorang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan yang telahdihimbauuntukmemanfaatkanPeraturanMenteriKeuanganNomor 91/PMK.03/2015 namun tidak memanfaatkan kebijakan tersebut;2.Kebijakan Penerbitan Instruksi Pemeriksaan Khusus BaruWajibPajakyangditerbitkaninstruksiPemeriksaanKhususberdasarkananalisis risikosecaramanualdanhasilanalisisInformasi,Data,LaporandanPengaduan (IDLP)adalahWajibPajakyangtelahdiberikesempatanolehKepalaKPPmelalui surathimbauanagarmemanfaatkankebijakantahunpembinaanWajibPajak sebagaimanadiaturdalamPeraturanMenteriKeuanganNomor91/PMK.03/2015 tentangPenguranganatauPenghapusansanksiAdministrasiatasKeterlambatan PenyampaianSuratPemberitahuan,PembetulanSuratPemberitahuan,dan KeterlambatanPembayaranatauPenyetoranPajaknamuntidakmemanfaatkan kebijakan tersebut. 3.TindaklanjutatasWajibPajakyangtelahmemanfaatkanPeraturanMenteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 a.KepalaKPPmenelitilebihlanjutapakahpenyampaianSuratPemberitahuan (SPT)ataupembetulanSPTyangdisampaikandalamrangkapemanfaatan PeraturanMenteriKeuanganNomor91/PMK.03/2015telahdilakukansesuai dengan data potensi yang ada atau sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. b. Apabila -3- b.ApabilaSPThasilpenelitiansebagaimanadimaksuddalamhurufatersebut ternyatabelumatautidaksesuaidengandataataukondisiyangsebenarnya makadilakukanpengusulanPemeriksaanKhususdenganurutanprioritas berdasarkan data tax gap (potensi) dan tingkat kepatuhan Wajib Pajak. 4.KebijakanPemeriksaanatasInstruksiPemeriksaanKhususyangterbitsebelum SuratEdaranininamunbelumditerbitkanSuratPerintahPemeriksaan(SP2)atau yangtelahditerbitkanSP2tetapiSuratPemberitahuanPemeriksaanbelum disampaikan kepada Wajib Pajak a.KepalaUnitPemeriksaanPajak(UP2)melakukaninventarisasiInstruksi PemeriksaanKhususyangbelumditerbitkanSP2atauyangsudahterbitSP2 tetapiSuratPemberitahuanPemeriksaanbelumdisampaikankepadaWajib Pajak.b.TerhadapWajibPajaksebagaimanatersebutpadahurufa,sebelum pemeriksaandilanjutkan,KepalaUP2dimintauntukmemberikankesempatan kepadaWajibPajaktersebutagarmemanfaatkanPeraturanMenteriKeuangan Nomor 91/PMK.03/2015 dengan ketentuan sebagai berikut: 1)DalamhalUP2adalahKPP,pemberiankesempatantersebutdilakukan dengan menyampaikan surat panggilan oleh Kepala KPP kepada Wajib Pajak; 2)DalamhalUP2adalahDirektoratPemeriksaandanPenagihan,pemberian kesempatantersebutdilakukandenganmenyampaikansuratpanggilanoleh KepalaKPPkepadaWajibPajakdengantempatpemanggilandiDirektorat Pemeriksaan dan Penagihan. c.Terhadap WajibPajakyang memenuhipanggilandanmemanfaatkanPeraturan MenteriKeuanganNomor91/PMK.03/2015diusulkanuntukdilakukan pembatalan instruksi/penugasan/persetujuan pemeriksaan. d.HasilpemanggilanWajibPajakdankesanggupanWajibPajakuntuk memanfaatkanPeraturanMenteriKeuanganNomor91/PMK.03/2015 sebagaimanatersebutpadahurufcdituangkanpadaberitaacarapemanggilan WajibPajakdengancontohsebagaimanaformatterlampirdandigunakansebagaidasaruntukmengusulkanpembatalaninstruksi/penugasan/persetujuan pemeriksaan. e.Terhadap Wajib Pajak yang tidak memenuhi panggilan atau memenuhi panggilan tetapi tidak memanfaatkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015, maka instruksi/penugasan/persetujuan pemeriksaan tetap dilanjutkan. 5.Kebijakan atas Pemeriksaan yang sedang dilaksanakana.Terhadappemeriksaanyangsedangdilaksanakan,pemeriksaantersebut tetapdilanjutkandanKepalaUP2dimintauntuksegeramenyelesaikan pemeriksaantersebutsesuaidenganjangkawaktudantindaklanjut sebagaimanadiaturdalamPeraturanMenteriKeuanganNomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan.b.Terhadappemeriksaanataspermintaanpengembaliankelebihanpembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 17B Undang-Undang KUP (restitusi), KepalaKPPdanKepalaKanwilDJPdimintauntukmelakukanpengawasan penyelesaiansecaraketatsehinggaterjadipeningkatankualitaspemeriksaan yangditandaidenganmeningkatnyarefunddiscrepancyyangdisetujuiWajib Pajak.F. Ketentuan -4- F.Ketentuan Penutup 1.Terhadap ketentuan yang tidak diatur dalam surat edaran ini, makatatacaradanprosedurpemeriksaantetap berdasarkanketentuansebagaimanadimaksudpadasurat edaran tentang Kebijakan Pemeriksaan. 2.Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 07 Juli 2015 DIREKTUR JENDERAL PAJAK, SIGIT PRIADI PRAMUDITO NIP 195909171987091001198303 Tembusan: 1.Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak; 2.Para Tenaga Pengkaji di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; dan 3.Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan. -5-

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK `` LAMPIRANSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 53/PJ/2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TAHUN 2015 DALAM RANGKA MENDUKUNG TAHUN PEMBINAAN WAJIB PAJAK LampiranSurat Edaran Dirjen Pajak Nomor :SE- 53 /PJ/2015 Tanggal :07 Juli2015 KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA DIREKTORATJENDERALPAJAK ..................................................................................... (1) BERITA ACARA PEMANGGILAN WAJIB PAJAK BerdasarkanSuratPanggilannomor............tanggal..........bulan..........tahun.............., padahariinitanggal.............bulan................tahun....................bertempatdi..............telah dilaksanakanpemanggilanuntukmemanfaatkanPeraturanMenteriKeuanganNomor 91/PMK.03/2015tentangPenguranganatauPenghapusanSanksiAdministrasiatas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan, dan Keterlambatan Pembayaran atau Penyetoran Pajak terhadap Wajib Pajak: Nama: . (2) NPWP: . (3) Alamat: . (4) Masa/Tahun Pajak: ........................................................ (5) dengankesimpulanuntukmemanfaatkan/tidakmemanfaatkan*)PeraturanMenteri Keuangan tersebut, dengan alasan .............. (6). DemikianBeritaAcarainidibuatdengansebenarnyatanpaadapaksaanatau intimidasi atas hasil himbauan yang telah diberikan Wajib Pajak/Wakil/Kuasa *)..................................... ................................. (7). NIP.... (8) Tembusan: . (9) -7- Angka (1):Diisi dengan Nama Kanwil DJP dan Nama KPP Angka (2):Diisi dengan Nama. Angka (3):Diisi dengan NPWP. Angka (4):Diisi dengan Alamat. Angka (5):Diisi dengan Masa/Tahun Pajak. Angka (6):Diisi dengan alasan memanfaatkan atau tidak memanfaatkan. Angka (7):Diisi dengan Wajib Pajak/Wakil/Kuasa yang menghadiri pemanggilan. Angka (8):Diisi dengan petugas yang melakukan himbauan pemanfaatan. Angka (9):Diisi dengan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan. Angka (10):Diisi dengan Masa dan/atau Tahun Pajak. PETUNJUK PENGISIAN