judul skripsi1

download judul skripsi1

If you can't read please download the document

description

mengenai tugas skripsi

Transcript of judul skripsi1

Document

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKANTEKNIK MESIN DALAM MELAKSANAKAN PROGRAMPENGALAMAN LAPANGAN TAHUN 2010Oleh :MIRZA YUSUFX2508512SkripsiDitulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana PendidikanProgram Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan KejuruanFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2010

BAB IPENDAHULUANA.Latar Balakang MasalahMasyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, yaitumasyarakat yangterdiri atasberbagai suku, ras,agamadanalirankepercayaan. Pendidikan nasional yang dikembangkan khususnyapadamasyarakat serupa itu adalah pendidikan yang bercirikan pendidikan yangmengakomodasi kepentingan masyarakat dari berbagai latar belakang yangberaneka ragam.Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang mengatur danmenentukan teori maupun praktek pelaksanaan pendidikan.Mempunyailandasan serta dijiwai oleh filsafat bangsa demi kepentingan bangsa dannegara indonesia. Usaha perwujudan dalam mencapai cita-cita nasional yangtercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut :"Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untukmemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikutmelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadidan berkeadilan sosial".Menghadapi tantangan jaman yang semakin global ini, dalamdunia pendidikan terutama di perguruan tinggi Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan dituntut untuk selalu aktif dalam meningkatkan kompetensinyadalam mencapai mutu bidang kependidikan. Usaha yang ditempuh antara lainialah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Pelaksanakan ini hendaknya bisamenjadi salah satu cara yang tepat dalam mendekatkan kesesuaian antarakualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calontenaga guru. Usaha ini di sesuaikan dengan tuntutan jaman yang selalumenghendaki adanya perubahan dalam segalabidangterutama bidangpendidikan, yang dirasa masih perlu adanya peningkatan kualitas sumber dayamanusia yaitu tenaga pengajar yang berkualitas profesional dan proses belajarmengajar yang selaras dengan kurikulum yang telah ditentukan oleh JPTKFKIP UNS.

Persiapan mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin terhadappelaksanaan Program Pengalaman Lapangan(PPL)telah diatur dalamrangkaianperkuliahanmahasiswaselamaenam semestersebelumnya.Langkah-langkah yang telah ditempuh Jurusan PTK Teknik Mesin antara lainmenanamkan perilaku baik terhadap mahasiswa yang nantinya menjadi calonguru selama masa perkuliahan, tertib administrasi perkuliahan, kedisiplinan,aspek kerapian diri dan penampilan, berkepribadian baik, mampu berfikir danbertindak secara bertanggungjawab. Opsi-opsi tersebut ialah upaya dalampembentukan watak perilaku mahasiswa. Langkah lain yang ditempuh olehJPTK FKIP UNS dalam segi pendidikan ialah membekali mahasiswa berupakemampuan-kemampuan dan keterampilan mengajar yang benar menurutkesesuaian aturan-aturan metode pembelajaran.Persiapan bagi diri mahasiswa sendiri diawali semangat sertakemauan untuk tujuan bersama yang lebih baik. Menanamkan nilai-nilai luhurmenjadi guru yang baik dalam diri mahasiswa membutuhkan proses bertahabdaripada hanya memandaikan mahasiswa tersebut dari metode metodemengajar saja. Pembentukan moral dan kemajuan bangsa dimulai darigenerasi muda yang pergi mencari ilmu dan bertemu pada guru yang mampumendidik secara keseluruhan baik dari dalam (spiritual) serta dari luar(kepandaian wawasan, metode dan pemikiran).Program Pengalaman Lapangan ini merupakan salah satu kegiatankurikululum yang ditempuh oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret Surakarta. Bertujuan untuk memenuhi persyaratandalam pembentukan tenaga pendidikan yang mampu mencapai tingkatprofesional hingga dapat dijadikan sebagai profesi kependidikan. Hal iniditujukan untuk pembentukan profesionaltias guru maupun bagi tenagakependidikan yang lain selain guru.Pelaksanaan PPL ini telah melalui persiapan-persiapan teorimaupun praktek agar mahasiswa praktikan tidak merasa kaku di hadapansiswa, karena sebelum terjun ke lapangan tempat praktek terlebih dahulu telahmelakukan "micro teaching" yaitu merupakan suatu praktek keguruan denganukuran kecil atau dalam hal waktu yang digunakan untuk tiap kali praktek

kira-kira sepuluh sampai lima belas menit, sedangkan jumlah murid yangdiikutsertakan dalam kelas praktek minimal tujuh orang dengan rincian limaorang sebagai murid, 1 orang pengamat, 1 orang menjadi guru disertai tugas-tugas serta keterampilan mengajar yang dilaksanakan juga sangat terbatas.Melalui praktek yang sederhana ini, diharapkan mahasiswa praktikan dapatmempraktekkan di tempat yang sesungguhnya yaitu di sekolah lanjutan atasmaupun di sekolah lanjutan pertama dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda.Micro teaching (pengajaran mikro) merupakan salah satu caralatihan bagi mahasiswa calon guru untuk praktek mengajar dilakukan dalamprosesbelajarmengajaryangdimakrokanuntukmembentukataumengembangkan keterampilan mengajar. Situasi belajar mengajar itu sengajadidesain sedemikian rupa sehingga dapat dikontrol, maka pembentukanketerampilan baru ataupun pembaharuan suatu keterampilan mengajar dalamsituasi laboratoris bisa berjalan lancar dan pengajaran dalamkeadaanterkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.MahasiswaFKIP-UNSyangtelah melaksanakan ProgramPengalaman Lapangan ini diharapkan benar-benar siap mengajar di suatusekolah. Unsur-unsur yang menbuat mahasiswa siap melaksanakan PPLantara lain: bimbingan konseling kepada mahasiswa, mata kuliah MKDKyang telah ditempuh dengan tuntas oleh mahasiswa, mengikuti mata kuliahMicroteaching,mempraktekkanmengajarmicrohinggabenar-benarmenguasaiketrampilanmengajaryangdibutuhkan,mengikutiujianMicroteaching hingga dinyatakan lulus, kesiapan psikis dan kesehatanmahasiswa sebelum diterjunkan ke sekolah mitra untuk melaksanakan PPLPelaksanaan PPL ini sebenarnya membutuhkan waktu yang lamayaitu sekitar enam sampai dua belas bulan sehingga mahasiswa praktikanbenar-benar tahu seluk beluk mengenai segala sesuatu yang terjadi di sekolahtempat praktek, bahkan mahasiswa praktikan merasa mantap bila nantinyasudah lulus kuliah dan terjun dalam dunia pendidikan, meskipun pelaksananPPL ini telah memperoleh bekal mental dan ilmu serta pengajaran mikro,tetapi dalam pelaksanaannya selama ini masih perlu persiapan yang benar-

benar matang untuk menjadi seorang guru yang profesional dan perlu adanyakerja sama yang baik di antara para panitia pelaksana PPL, saat ini masihdipandang sebagai suatu kegiatan formalitas saja. Hal ini terlihat dari segipelaksanaan yang masih singkat, padahal untuk membentuk seorang guruyang profesional ini perlu waktu yang lama sehingga betul-betul dipahamikarakter seorang guru yang profesional di bidangnya.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka timbul hasrat atauNHLQJLQDQ GDUL SHQHOLWL XQWXN PHQJNDML OHELK GDODP WHQWDQJ ANALISISKESIAPAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESINDALAMMELAKSANAKANPROGRAMPENGALAMANLAPANGAN TAHUN 2010.B.Identifikasi MasalahBerdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka ada beberapamasalah yang kompleks dan berkaitan antara satu dengan yang lain yang dapatmempengaruhi kesiapan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik MesinJPTK FKIP UNS terhadap pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Beberapamasalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:1.Kondisi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.2.Langkah yang ditempuh oleh JPTK FKIPUNS menghadapi ProgramPengalaman Lapangan.3.Kesiapan mahasiswaProgram StudiPendidikan Teknik Mesin dalampelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.4.Peran dan usahamahasiswamenyiapkan diri menghadapi ProgramPengalaman Lapangan5.Mata kuliah pendukung persiapan Program Pengalaman Lapangan.6.Kinerja mahasiswa peserta praktek pengajaran micro dalam memeragakanketerampilan mengajar.7.Ujian pengajaran MicroC. Pembatasan MasalahAgar masalah dapat dikaji secara tuntas dan mendalam, maka perludiadakan pembatasan masalah. Suatu penelitian akan mencapai hasil yang baik

apabila sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan peneliti, maka penelitianharus dibatasi ruang lingkup masalahnyasesuai dengan kemampuan dankesanggupan peneliti sehingga dapat terarah pada tujuan yang ditetapkan.Untuk lebih jelasnya permasalahan, maka peneliti membatasi masalah yaitu:1.Langkah yang ditempuh oleh JPTK FKIP UNS menghadapi ProgramPengalaman Lapangan.2.Kesiapan mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin dalam pelaksanaanProgram Pengalaman Lapangan.D. Perumusan Masalah1.Langkah apakah yang ditempuh oleh jurusan JPTK Pendidikan TeknikMesin UNS serta peran dan usaha para mahasiswa menyiapkan diriterhadap pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ?2.Kesiapan apa yang dilakukan mahasiswa PRODI Pendidikan Teknikmesin dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ?E.Tujuan PenelitianTujuan peneliti ini sebagai berikut :1.Untuk memperoleh langkah yang ditempuh oleh jurusan JPTK PendidikanTeknik Mesin UNS serta peran dan usaha para mahasiswa menyiapkandiri menghadapi Program Pengalaman Lapangan.2.Untuk memperoleh gambaran kesiapan mahasiswa prodi PendidikanTeknik Mesin dalam menghadapi PPLF.Manfaat PenelitianPenelitian ini sangat penting dilakukan, karena akan menghasilkaninformasi yang secara rinci, akuratdan aktual, yang akan memberikanjawaban dari permasalahan penelitian baik secara teoritis maupun praktis.Secarateoritis sebagailangkah pengambangan pengetahuandibidangpendidikan dan secara praktis terwujud aktual yaitu berupa tindakan-tindakan

yang baru dan nyata dan dapat diterapkan secara langsung ke duniapendidikan.1.Manfaat TeoritisMengkaji secara ilmiah persiapan pelaksanaan program pengalamanlapangan dalam upaya meningkatkan kompetansi mahasiswa praktikan,sehingga dapat memberikan manfaat bagi khasanah ilmu pengetahuanbidang pendidikan khususnya Pendidikan Teknik Mesin.2.Manfaat Praktisa)Menambah bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian yangsejenis.b)Sekolah MitraSebagai bahan masukan dan pertimbangan yang bermanfaat usahameningkatkan kualitas pelaksanaan PPL.

BAB IILANDASAN TEORIA.Telaah PustakaPenelitian ilmiah berikut berisi konsep teori. Yaitu langkah awal didalam usaha pemecahan suatu masalah yang dihadapi karena akan diperolehinformasi yang bersangkutan dengan variabel yang akan diukur. Denganberpedoman konsep teori yang informatif, seorang peneliti akan dapat mencaridata lapangan yang tepat dan berdaya guna, sehingga tujuan dari peneliti dapatberhasil dengan baik. Dapat dikatakan bahwa telaah teori dari variabel yangakan dicapai oleh peneliti mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadapkesimpulan akhir. Oleh karena itu kerangka berpikir dasar teori suatu naskahpenelitian ilmiah harus disusun dan direncanakan sesuai dengan arah dansasaran yang diinginkan.Winarno Surachmad (1995:42) mengemukakan tentang "teoriadalah titik permulaan dalam arti bahwa disinilah bersumbernya hipotesa yangdibuktikan."Setiap pekerjaan yang dilakukan sudah tentu mempunyai tujuanyang hendak dicapai, demikian pula dengan penelitian yang peneliti lakukan.Hal ini didasarkan pada pendapat dari seorang pakarMenurut Sutrisno Hadi (1989:14) bahwa :"Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan atau mengujikebenaran suatu ilmu pengetahuan, menemukan berarti berusaha mendapatkansesuatu untuk mengisi kekosongan maupun kekurangan, mengembangkanberarti memperluas dan mengkaji terlebih dalam apa yang ada, sedangkanmenguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih diragukankebenarannya."Pengertian kualitatif menurut Lexy J. Moleong (2007:3) yangPHQJXWLS SHQGDSDW .LUN GDQ 0LOOHU PHQ\DWDNDQ EDKZD SHQHOLWLDQ NXDOLWDWLIadalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamentalbergantungpadapengamatan manusia dalam kawasannyasendiridanberhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalamSHULODNXQ\D%RJGDQGDQ 7aylordalam LexyJ. Moleong (2007:3)

menGHILQLVLNDQPHWRGRORJLSHQHOLWiansebagaiprosedurpenelitianyamenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang danSHULODNX \DQJ GDSDW GLDPDWL 3Hndekatan ini diarahkan pada lokasi danindividu tersebut secara holsitik atau utuh. Jadi dalam halinitidakmengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.Penelitian kualitatif yaitu, data yang diambil adalah berupa kata-kata tertulis, lisan serta perilaku yang berhasil diamati dari obyek penelitian.Data yang dikumpulkan harus dapat menggambarkan obyek yang di telitisesuai keadaan yang sebenarnya.Penelitian kualitatif ini, akan dilakukan terhadap variabel mandiriyaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabelyang lain. Penelitian tidak memberikan perlakuan terhadap obyek, obyekdibiarkan apa adanya seperti kondisi aslinya. Dalam penelitian ini yang sangatdipentingkan adalah kemampuan peneliti dalam menterjemahkan data yangdiperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi kepustakaan gunamenentukan tinggi rendahnya hasil penelitian.Menurut pendapat bogdan dna taylor dalam Lexy J. Moleong(2007 PHQJHPXNDNDQ EDKZD PHWRGH NXDOLWDWLI VHEDJDL SURVHGXUpenelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupunlisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Penelitian deskriptif kualitatif menghasilkan data yang aktual yang diperolehdari informan, karena dalam menginterpretasikan data berdasarkan fenomenaalamiah dan berusaha mencari kebenaran secara alami.Berdasarkanbatasanpengertiantersebut,penelititelahmengadakan tugas penelitian guna mencari bahan teori yang memuatketerangan abstrak dari variabel yang sesuai dengan masalah yang sedangpeneliti lakukan. Dalam penelitian ini aspek landasan teori yang akandiuraikan meliputi : (1) Kondisi mahasiswa pendidikan teknik mesin untukSHUVLDSDQ SURJUDP SHQJDODPDQ ODSDQJDQ 0LFUR WHDFKLQJ SHQJDMDUDQPLNUR pengertian Program Pengelaman Lapangan (4) Profesi menjadiguru

1.Kondisi mahasiswa pendidikanteknikmesinuntukpersiapanprogram pengalamanlapanganMahasiswa pendidikan teknik mesin UNSMahasiswa adalah pelajar yang selalu dapat berfikir secara ilmiah danlebih mandiri karena mahasiswa adalah tingkatan tertinggi dari jenjangpenekun pembelajaran. Oleh sebab itu mahasiswa selalu diuji sejauhmanapola fikir dankemampuannyadalam menyelesaikan suatupenelitian, hipotesisataupun tugas-tugas dari dosen. Menyangkutprogram pengalaman lapangan, mahasiswa merupakan unsur pelaksanaprogram pengalaman lapangan, yang berasal dari berbagai program studikhususnya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yangsetelah menyelesaikan beberapa mata kuliah yang diwajibkan, baik ituprogram PAP, PTN, PAK, Bahasa Inggris, POK, dan sebagainya.Mahasiswa ini melaksanakan PPL setelah melalui beberapa tahap, mulaidari pendaftaran mengikuti PPL sampai mahasiswa terjun ke lapangantempat praktek mengajar. Kualifikasi mahasiswa prodi Pendidikan teknikmesin adalah mengajar dalam ranah ilmu atau pelajaran teknik tempatmengajar yaitu di sekolah sekolah kejuruan.2. Pengajaran Mikroa.Pengertian Pengajaran MikroPengajaran mikro adalah bentuk pelatihan keterampilan dasarmengajar dalam bentuk mikro (kecil) yaitu dalam hal ini waktu yangdigunakan untuk melaksanakan praktek, setiap kali (episode) kira-kiraantara sepuluh sampai lima belas menit saja, sedangkan jumlah muridyang diikutsertakan dalam kelas praktek antara enam sampai sepuluhorangsertatugas-tugas dan keterampilanmengajaryangharusdilaksanakan juga sangat terbatas.Pengajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktikmengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang dimakrokan

untuk membentuk atau mengembangkan keterampilan mengajar. Karenasituasi belajar mengajar didesain sedemikian rupasehinggadapatdikontrol, maka pembentukan ketrampilan baru atupun pembaharuan suatuketerampilan mengajar dapat dilakukan secara terisolasi. Sebagai caralatihan praktik mengajardalam situasi laboratoris, makamelaluipengajaran mikro calon guru dapat berlatihberbagai keterampilanmengajar (teaching skill) dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkankompetensinya.Bentuk mikro tersebut dapat disimpulkan meliputi hampir semuakomponen dalam interaksi belajar-mengajar, yaitu jumlah murid, bahanpengajaran, waktu, jenis ketrampilan mengajar yang digunakan dansebagainya.Pengajaran mikro merupakan salah satu bentuk latihan prosesmengajar, yangmengacu padasuatu kenyataan bahwamengajarPHUXSDNDQ VXDWX NHJLDWDQ ,VWLODK PHQJDMDU LQL PHUXSDNDQ VXDWX NDWDkerja yang di dalamnya didapati berbagai keterampilan. Pengajaran mikromenggunakan keterampilan-keterampilan untukdapat dilatih secarabertahapdalamkeadaanterisolasi,sehinggacalongurudapatmenguasainyadan menggunakannyadengantepat. Dari segi lainpengajaran mikro dapat pula dipergunakan untuk melatih supervisor(teacher educator) agar mampu membimbing calon guru dalam latihanmengajar dan untuk keperluan penelitian.b.Tujuan Pengajaran MikroPengajaranmikrodalamkontekspelaksanaanProgramPengalaman Lapangan, tidak berarti bahwa pengajaran mikro sebagaipenggantipraktikmengajar,melainkanberfungsisebagaialatpembantu/pelengkap dari program praktik mengajar. Dengan kata lain,latihan praktik mengajar tidak berhenti sampai dikuasainya komponen-komponen keterampilan mengajar di dalam Pengajaran Mikro, tetapi perluditeruskan sehinggacalon guru dapat memperagakankemampuanmengajarnya secara komprehensif GDODP real class-room teaching

Dengan demikian dapat terbinalah performance seorang guru yangdiperlukan di depan kelas.c.Prosedur Pelaksanaan Pengajaran MikroPengajaran mikro berperan sebagai bagiandari ProgramPengalaman Lapangan, maka pelaksanaan pengajaran mikro dilakukandalam rangkaian dengan keseluruhan rencana operasional dari programtersebut. Sebelum melaksanakan pengajaran mikro calon, guru terlebihdahulu melakukan orientasi/observasi tentang tugas-tugas guru di sekolahterutama dalam mengajar, dan pembekalan dalam berbagai mata pelajaranyang bersangkut paut dengan proses belajar-mengajar (baik segi teoritismaupun latihan terbatas). Langkah persiapan ke arah pelaksanaan mikroadalah pengenalan konsep pengajaran mikro itu sendiri. Terutama tentangapa, mengapa dan bagaimana pengajaran mikro itu. Di samping itu, calonguru harus pula terlebih dahulu mengkaji tentang berbagai ketrampilanmengajar yang dapat dilatihkan melalui pengajaran mikro. Denganpersiapan tersebut, calon guru dapat memulai latihannyamelaluipengajaran mikro.Langkah-langkah pelaksanaan pengajaran mikro dengan siklus yanglengkap pada gambar 1.1.2.3.4.a. Pengenalan tentangPengajaran Mikro Penyajian modelDan diskusi Perencanaan/persiapanmengajar Praktik mengajar Diskusi/umpan balik Observasi/perekamulang

4.b.5.6.7.a.7.b.8.Gambar 1. Proses Pengajaran MikroSumber : Materi PengajaranMikroKeterangan gambar : pengenalan tentang pengajaran micro kemudian dilanjutkanpenyajianmodeldandiskusi.Perencanaan serta persiapan mengajar dilanjutkanpraktikmengajardenganperekamulang(observasi) agar dapat di diskusikan untuk lebihsempurnanya pengajaran micro. Perencanaan sertapersiapan ulang untu menyempurnakan kemudianpraktek megajar ulang disertai perekam ulangkemudian didiskusikan ulang kembali.Suatu catatan dalam pengajaran mikro adalah agar diperolehumpan balik yang bersifat obyektif , diperlukan alat pencatat yangbersifatakurat,misalnya:AudioTapeRecordermaupunVideoTapeRecorder. Pengunaan alat tersebut menurut pengaturantempat duduk yan khusus agar dalam penggunaan peralatan tersebuttidak mengganggu murid dengan guru yang sedang terlibat dalam

interaksi belajar mengajar. Salah satu alternatif adalah pengaturantempat duduk bila menggunakan ATR disarankan antara lain :MMMMG = GuruG ATRM = MuridMMMMGambar 2. Penggunaan AudioTapeRecorderSumber : Materi Pengajaran MikroPenyatuan tempat duduk bila digunakan VTR dengan sebuahkamera, umpamanya :MMMG = GuruGM = MuridK = KameraMMM K

Gambar 3. penggunaan VideoTapeRecorderSumber : Materi Pengajaran MikroPenyatuan tempat duduk bila digunakan VTR dengan dua kamera,umpamanya :GGambar 4. Penggunaan VideoTapeRecorder dengan 2 KameraSumber : Materi Pengajaran Mikroa.Peranan suprvisor dalam mikroteaching.Peranan supervisor, baik dosen pembimbing maupun gurupamong, merupakan salah satu unsur penting dalam setiap latihanpraktek mengajar. Sebagai belajar-mengajar, supervisor bukanhanya berfungsi membantu calon guru untuk mencapai tujuanlatihan, tetapi juga harus mengadakan evaluasi tentang efisiensidan efiktivitas dari program latihan tersebut secara keseluruhan.Dalam latihan dengan pengajaran mikro, peran supervisor meliputiseluruh tahap-tahap dari prosedur pelaksanaannya, misalnya:pemilihan model pengajaran yang tepat, mengarahkan dalamdiskusi, membantu calon guru dalam perencanaan persiapanmengajar, observasi dalam praktik mengajar dan terutamamembantu dalam pemanfaatan balikan latihan berikutnya dansebagainya. M M M M M M M M K1 K2

Salah satu segi penting dalam pengajaran mikro adalahperanan latihan umpan balik yang obyektif, yang segera dapatdimasukkan ke dalam proses belajar mengajar berikutnya.Calon guru secarabertahap akan dapat meningkatkanketrampilan yang sedang dilatihnya. Seperti diketahui, terhadapberbagai cara yang dapat dilakukan dalam usaha memperolehbalikan,sepertipanduanobservasiyangdiisiolehsupervisor/pengamat, balikan dari sesama calon guru dan hasilpemahaman melalui audio ataupun VideoTapeRecorder.b.Keterampilan mengajar dalam praktek mengajar microteaching1.)KETERAMPILAN BERTANYADASARDAN BERTANYALANJUTANKomponen komponen keterampilan antara lain :a.Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkatb.Pemberian acuanc.Pemusatand.Pemindahan gilirane.Penyebaran :pertanyaan ke seluruh kelaspertanyaan ke siswa tertentumenyebarkan respon siswaf.Pemberian waktu berpikirg.Pemberian tautanh.Pengubahan tautan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaani.Urutan pertanyaanj.Pertanyaan pelacak

k.Mendorong terjadinya interaksi antar siswaBagi mahasiswa praktikan cara penggunaan lembar obsevasi yangpertama ini ialah mempraktekkan tiap-tiap opsi komponen keterampilantersebut ke dalam tautan materi yang telah benar benar dipahami alurpenyampaiannya untuk disampaikan kepada siswa. Selain itu tujuanlembar observasi ini menuntun mahasiswa pada aturan dan prosedurmengajar yang baik dan benar.Bagi para pengamat, lembar observasi ini berfungsi untukmenelitikesempurnaan penggunaan tiap opsi komponen keterapilan. Mengamatidengan cara mengukur keteraturan penempatan komponen keterampilanserta frekwensi penggunaan komponen ketrampilan tersebut per bagianwaktunya. Waktu pengamatan dibagi dalam 3 bagian yaitu lima menitpertama, lima menit kedua, lima menit ketiga. Tugas pengamat jugamemberikan komentarpadatiap komponenketerampilan setelahmahasiswa praktikan selesai mempraktekkanya, hal ini bertujuan sebagaikoreksi dan penyempurnaan praktek yang selanjutnya.2.) KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATANKomponen komponen keterampilan antara lain :a.Penguatan verbal pada kata-kata dan kalimatb.Penguatan non verbalPenguatan mimik dan geraknyabadan, penguatan dengan caramendekati,penguatandengankegiatanyangmenyenangkan,penguatan dengan sentuhan, penguatan berupa simbol atau benda,penguatan penuh dan tidak penuh.Bagi mahasiswa praktikan cara penggunaan lembar obsevasi yangpertama ini ialah mempraktekkan tiap-tiap opsi komponen keterampilantersebut ke dalam tautan materi yang telah benar benar dipahami alurpenyampaiannya untuk disampaikan kepada siswa. Selain itu tujuan darilembar observasi ini menuntun mahasiswa pada aturan dan prosedurmengajar yang baik dan benar.

Bagi para pengamat, lembar observasi ini berfungsi untukmenelitikesempurnaan penggunaan tiap opsi komponen keterapilan. Mengamatidengan cara mengukur keteraturan penempatan komponen keterampilanserta frekuwensi penggunaan komponen keterampilan tersebut perbagian waktunya. Waktu pengamatan dibagi dalam 3 sesion yaitu limamenit pertama, lima menit kedua, lima menit ketiga. Tugas pengamatjuga memberikan komentar pada tiap komponen keterampilan setelahmahasiswa praktikan selesai mempraktekkanya, hal ini bertujuan sebagaikoreksi dan penyempurnaan praktek yang selanjutnya.3.) KETERAMPILAN MEMBERI VARIASIKomponen komponen keterampilan antara lain :a.Variasi gaya mengajarSuaraMimik dan gerakKesenyapanKontak pandangPerubahan posisiMemusatkan materiVariasi visualVariasi auralVariasi alat bantuVariasi pada interaksi dan kegiatan siswaBagi mahasiswa praktikan cara penggunaan lembar obsevasi yangpertama ini ialah mempraktekkan tiap-tiap opsi komponen keterampilantersebut ke dalam tautan materi yang telah benar benar dipahami alurpenyampaiannya untuk disampaikan kepada siswa. Selain itu tujuan darilembar observasi ini menuntun mahasiswa pada aturan dan prosedurmengajar yang baik dan benar.Bagi para pengamat, lembar observasi ini berfungsi untukmenelitikesempurnaan penggunaan tiap opsi komponen keterampilan. Pengamatbertugas mengukur keteraturan penempatan komponen keterampilan

serta frekuwensi penggunaan komponen keterampilan tersebut perbagian waktunya. Waktu pengamatan dibagi dalam 3 sesion yaitu limamenit pertama, lima menit kedua, lima menit ketiga. Tugas pengamatjuga memberikan komentar pada tiap komponen keterampilan setelahmahasiswa praktikan selesai mempraktekkanya, hal ini bertujuan sebagaikoreksi dan penyempurnaan praktek selanjutnya.4.) KETERAMPILAN MENJELASKANKomponen komponen keterampilan antara lain :a.Kejelasan (memahami keterbatasan siswa dalam perbendaharaankata guru tidak menggunakan kata-kata sukar ataupun berbelit-belit,guru juga harus menghindari kata-kata yang meragukan danberlebihan)b.Penggunaan contoh dan ilustrasi (memberikan contoh yang cukupuntukmenanamkanpengertiandalampenjelasannya,gurumemberikan contoh yang relevan dengan sifat dari penjelasan itu,kesesuaian contoh yang diberikan pada kapasitas pengetahuansiswa)c.Pengorganisasian (guru menunjukkan dengan jelas pola struktursajian materi, memberikan ikhtisar butir-butir yang penting)d.Penekanan (menggunakan variasi suara untuk menekankan hal-halpentingdalampenjelasannya,menggunakanisyaratdalampenekanan inti materi, penekanan menggunakan gambar-gambar,demonstrasi, atau benda sebenarnya)e.Bertanya kembali (mengukur daya serap siswa akan materi yangtelah disampaikan, menyesuaikan ketepatan atau mengubah maksudpenjelasan tersebut)5.)KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARANKomponen komponen keterampilan antara lain :

a.Menarik perhatian siswa (memilih posisi guru ketika dalam kelasuntuk menarik perhatian siswa, penggunaan alat bantu mengajar, polainteraksi yang bervariasi)b.Menimbulkan motivasi (kehangatan dan keantusiasan, menimbulkanrasaingintahu,mengembangkanideyangbertentangan,memperhatikan minat siswa)c.Memberi acuan (mengemukakan tujuan dan batas-batastugas,menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkanmasalah pokok yang akan dibahas, mengajukan pertanyaan)d.Membuat kaitan (membuat kaitan antara aspek yang berkaitan,membandingkan atau membuat pertentangan materi baru, menjelaskankonsep pengertian sebelum materi dirincikan)6.)KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK KECILKomponen komponen keterampilan antara lain :a.Sikap (kerja sama, semangat)b.Urutan (masuk akal, teliti, jelas, relevan, berdasarkan pada urutansebelumnya)c.Bahasa (kejelasan, kewajaran, ketepatan menarik perhatian)d.Kesopanan / etika (menggunakan bahasa yang sopan dan alasanyang tulus, menbantu kelompok pada arah diskusi yang benar,meluruskan penyimpangan, menunjukkan sikap yang terpuji)7.)KETERAMPILAN MENGELOLA KELASKomponen-komponen keterampilan antara lain :a.Bersikap tanggap (memandang secara seksama, gerakan mendekati,pernyataan guru, teguran, tepat waktu, mengena sasaran)

b.Membagi perhatian (secara visual, secara verbal, gabungan visual danverbal)c.Memusatkan perhatian kelompok (menyiapkan, menciptakan ataumengarahkan perhatian, menyusun komentar)d.Menuntut tanggung jawab siswa (meminta siswa untuk mengamati,meminta siswa menujukkan hasil pekerjaannya)e.Petunjuk yang jelas (kepada seluruh kelompok, kepada siswa secaraindividu)8.)KETERAMPILANMENGAJARKELOMPOKKECILDANPERORANGANa.Memberi orientasib.Membuat variasi tugasc.Membagi perhatiand.Mengakumulasikane.Menutup3.Hubungan microteaching dengan PPLPengajaran mikro tidak dimaksudkan sebagai pengganti programpraktik mengajar, melainkan sebgai bagiandari program pokokmengajar di dalam program pengalaman lapangan yang berusaha untukmenimbulkan,mengembangkansertamembinaketerampilan-keterampilan tertentu dari calon-calon guru dalam menghadapi kelas.Sehubungan dengan hal tersebut berikut ini dikemukakan beberapalternatif yang dapat menggambarkan kedudukan program pengajaranmikro dalam ruang lingkup program pengajaran mikro dalam ruanglingkup program pengalaman lapangan.BaganPengajaran Mikro dan PPLAlternatif I: ObeservasiKegiatan/prosesbelajar mengajar Melaksanakanmikro teaching Praktikrealeclassroomteaching

Alternatif II:Gambar 5 pengajaran micro dan PPLSumber : Materi Pengajaran MikroPemilihanalteranatifinidapatdilakukanantaralainberdasarkanlatarbelakangpendidikan/pengalamandarisiswa/mahasiswa. Umpamanya mahasiswa yang berasal dari SMAatauSMK diharuskan memilih alternatif I, sedang mahasiswa pengambilakta 4 memilih alternatif II. Alternatif manapun yang dipilih, haruslahtetap mengikuti prinsip yang sama yakni latihan-latihan keteampilanterbatas yang dilakukan secara terisolasi dalam pengajaran mikroharuslahdilatihkankembalisecaraterintegerasidalamkelassesungguhnya di ruang micro.Salah satu kemungkinan tentang hal di atas, diberikan ilustrasibagaimana struktur dan organisasi pengelola Program PengalamanLapangan dalam kaitannya dengan pengajaran mikro sebgaimanantergambar pada gambar 6.BaganPengajaran Mikro dalam Pengelolaan PPL Lembaga Pengelolaan ProgramPengalaman Lapangan Unit Media Unit SekolahLatihan UnitPengajaranMikro Staff Media Supervisor DosenPembimbing danGuru Pamong StaffPeneliti Obeservasikegiaatan/prosesbelajarmengajar Praktikumgajar(realclassroomteaching) Praktikmengajar(realclasssroomteaching) Praktikmengajarreal class

Gambar 6. Pengajaran Mikro dalam Pengelolaan PPLSumber : Materi Pengajaran MikroPengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL)Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997:1) menyatakanbahwa:"PPL adalah salah satu kegiatan kurikuler yang merupakankulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dandialamiolehmahasiswadilembagapendidikantenagakependidikan, maka PPL dapat diartikan sebagai program yangmerupakan tempat untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikapdan keterampilandalam rangkapembentukan guruyangprofeional".Sedangkan menurut I.G.A.K Wardani (1994:20) mengemukakanpendapatnya dalam kaitannya dengan lembaga pendidikan guru bahwa :"PPL adalah sebagai suatu program dalam pendidikan prajabatanguru yang dirancang khusus untuk menyiapkan para calon gurumenguasai kemampuan keguruan yang terintegrasi dan utuh,sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, diangkat menjadiguru, mereka siap mengemban tugas dan tanggung jawabnyasebagai guru".Pengertian tersebut di atas dapat disimak bahwa PPL bagimahasiswa lembaga pendidikan guru mempunyai fungsi yang samadengan apa yang disebut sebagai latihan kerja atau " on the job training",dalam bidang pariwisata dan program magang (asisten klinik) bagi paradokter muda. Tetapi semua program itu mempunyai ciri yang sama, yaitumempersiapkan lulusannya dalam memangku pekerjaan yang menjadisasaran bagi para lulusannya.Kaitan dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan sebagaiberikut (dalam arti yang umum) : "bahwa PPL merupakan suatu programprajabatan yang menyiapkan para calon pekerja (lembaga pendidikan,bidang kedokteran, bidang pariwisata, dan lain-lain), untuk menguasai Mahasiswa

kemampuan yang terintegrasi dan utuh sehingga setelah menyelesaikanpendidikannya mereka siap mengemban tugas dan tanggung jawabnyasebagai pekerja".a.Tujuan dan Sasaran PPLIsi buku pedoman PPL oleh Anah S. Suparno (1992: 1) dikatakanbahwa"PelaksanaanProgramPengalamanLapangan(PraktikKependidikan) ditujukan untuk pembentukan guru/tenaga kependidikanyang profesional melalui kegiatan pelatihan di sekolah, agar mahasiswacalon guru :1)Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.2)Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan.3)Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamansecara pelatihan melalui refleksi, dan menuangkan hasil refleksi itu kedalam bentuk laporan."b.Landasan Hukum Pelaksanaan PPLMenurut Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi Universitas atau Institut, Bab X Pasal 45 menyatakanbahwa :"Unit pelaksanaan teknis universitas atau institut mempunyai tugasmelakukan kegiatan di bidang yang bersifat teknis yang tidak dilakukanoleh unit organik di universitas atau institut."Keputusan Mendikbud No. 0141/0/1983 tentang organisasi kerjaUniversitas Sebelas Maret : Bab XI Pasal 103 menyatakan bahwa: ayat (I)"Unit Program Pengalaman Lapangan adalah unit pelaksana teknis dibidangpraktik pengalaman lapangan yangberadadi bawah danbertanggung jawab kepada rektor dan sehari-hari pembinaannya dilakukanoleh dekan FKIP."Bab XI pasal 104 berbunyi :"unit Program Pengalaman LapanganmempunyaitugasmelaksankanpengelolaanpraktikPengalamanLapangan yang dilakukan oleh mahasiswa FKIP."c.Komponen Pendukung PPLPelaksanaan PPL merupakan suatu sistem, maka keberhasilan PPLditentukanolehkomponen-komponenpendukungnya.Komponen-

komponen yang dimaksud sebagai pendukung pelaksanaan PPL sebagaiberikut :1)Kelompok PembinaKelompok inimerupakan pengambil keputusan tentangkebijaksanaanPPL.Kelompokpembinaterdiridaripejabatinstitusi/universitas maupun pimpinan kantor wilayah pendidikan dankebudayaan. Kelompok pembina PPL ini ada dua yaitu :a.Kelompok pembina PPL di FKIP, yang terdiri dari unsur pimpinan,b.Kelompok pembina PPL pada kantor wilayah Depdikbud.2)Kelompok Pengelola, terdiri dari :a.Pengelola PPL dan FKIP-UNSb.Pengelola PPL di Sekolah3)Kelompok Pembimbinga.Guru Pamongb.Dosen Pembimbing4)Mahasiswad.Pelaksanaan PPLProgram pengalaman lapangan dilaksankan secara terbimbing,terpadu dan terarah. Mahasiswa calon guru dibimbing oleh guru pamong,dosen pembimbing, kepala sekolah dan petugas lapangan dalam berbagaikegiatan pengalaman lapanganberdasarkan koordinasi pelaksanaanmasing-masing. Serangkaian kegiatan perlu dilakukan agar pelaksanaanPPL mencapai tujuan yang telah direncanakan, untuk itu perlu adanyapersiapan-persiapan yang matang.4. Profesi Menjadi GuruGuru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahliankhusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orangtanpa memiliki keahlian sebagai guru. Orang yang pandai berbicara sekalipunbelum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru profesional yang harus menguasai secaraterperinci pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan

lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikantertentu atau pendidikan prajabatan.Melalui surat keputusan Menpan no. 26/menpan/1989, tanggal 2 mei1989 tentang angka kredit bagi jabatan guru dalam lingkungan Depdikbud,jabatan guru secara formal ditetapkan sebagai jabatan fungsional lainnya,misalnya pekerjaan dalam bidang kedokteran dan hukum dan lain sebagainya.Menurut I.G.A.. :DUGDQL EDKZD SHNHUMDDQ SURIHVLRQDO DGDODKpekerjaan yang bersifat kompleks, yang menuntut penguasaan kemampuanyang kompleks pula. Kemampuan yang kompleks ini harus dibentuk dalampendidikan yang dirancang secara sisitematis, yang memerlukan waktu yangrelatifpanjang.Dengandemikian,kemampauankeguruansebagaikemampuan profesional juga mempersyaratkan penguasaan yang sangatkompleks yang harus dibentuk dalam pendidikan prajabatan yang sistematisdan dalam waktu yang relatif panjang.Kenyataannya, memang ada segelintir orang yang tanpa menjalanipendidikan guru mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai guru yang baik.Namun, jumlah yang memiliki kemampuan alamiah seperti itu tentu tidakbanyak dan tentu saja tidak dapat diandalkan dalam menangani pendidikanyang berskala besar seperti Indonesia ini. Oleh karena itu, pendidikanprajabatan guru mutlak diperlukan untuk memungkinkan terkuasainyakemampuan profesional keguruan yang kompleks oleh para calon guru yangmendambakan profesionalisme.Sebagaimanahalnyadenganprofesionalisasijabatanlain,profesionalisasi jabatan guru sebenarnya mempunyai dua pilar, yaitu :a.Pengakuan dan penghargaan dari masyarakat akan layanan ahli yangdiberikan oleh guru, sertab.Keterandalan layanan ahli keguruanKedua pilar ini sebenarnya saling menunjang dan terkait, pengakuandan penghargaan yang diberikan masyarakat merupakan pendukung bagimeningkatnyaketerandalan layanan ahlikeguruan akan menyebabkanmeningkatnya penghargaan dan pengakuan masyarakat terhadap layanan ahlitersebut. Keterandalan layanan ahli keguruan diberikan melalui pendidikan

prajabatan guru yang bertanggung jawab membekali para lulusan denganberbagaipengetahuan,keterampilan,sertasikapdannilaiyangmemungkinkan mewujudkan layanan tersebut secaraprofesional ataupenyelenggaraan layanan ahli yang aman (safe practitioner). Pembentukanpengetahuan, keterampilan sertasikap dan nilai yangmemungkinkanterwujudnyakemampuan profesional yangsangat kompleks tersebutdiwujudkan dan dilakukan secara bertahap selama para calon guru menjalanipendidikannya.Seorangguru dituntutmemilikiduajenis kemampuan yaitukemampuan melaksanakan tugas dan kemampuan mengenal keterbatasan diridisertai cara-cara mengatasi keterbatasan tersebut. Kemampuan melaksanakantugas mencakup penguasaan bahan ajarberikut carapenyampaianya,disamping segi pemahaman atau rasional dari cara-cara atau keputusan yangdiambil dalam melaksanakan tugas tersebut. Dengan perkataan lain disamping mampu melaksanakan tugas dengan baik, seorang guru profesionaldituntut memahami alasan dan memperkirakan dampak jangka panjang darisetiap keputusan dan tindakan yang diambilnya.B. Kerangka BerfikirPersiapan pelaksanaan PPL dapat terlaksanakan dengan beberapa halyang harus disiapkan. Persiapan awal ialah bekal mahasiswa yang telahditerima semasa perkuliahan : kurikulum, silabus, RPP ataupun perangkat-perangkat pendukungsebelummengajar, administrasi,strategi-strategimengajar dan kematangan mahasiswa fakultas pendidikan dalam persiapanmengajar, latihan microteaching. Hal-hal ini sangat berpengaruh terhadapkeberhasilan pelaksanan PPL. Di bawah ini dapat dilihat diskripsi kerangkapemikiran peneliti.Program Studi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNSbersungguh-sungguh berusaha menyiapkan calon tenaga guru yang siapmenjawab tantangan jaman. Usaha-usaha tersebut diwujudkan dalam bentukpenyelenggaraan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL), yaitumodel pendidikan dengan cara memadukan kegiatan lembaga belajar di

sekolah dengan praktik mengajar di sekolah-sekolah yang ditunjuk sekaligussebagai mitra tempat mendidik mahasiswa.Persiapan mahasiswa terhadap pelaksanaan Program PengalamanLapangan (PPL) agar sesuai dengan harapan dan langkah langkah yangditempuh dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNSmaka perlu adanyasistem pembelajaran terhadap mahasiswa tersebut.Pembinaan mahasiswadimulai ketikaawal perkuliahan diperkenalkan.Fakultas keguruan memiliki etika mendidik mahasiswa yang notabene akanmenjadi guru tersebut. Sikap sikap yang ditanamkan adalah sikap menjadiguru yang baik dan berkarakter kuat (sebagai teladan bagi muridnya).Pembekalan sikap dan kepribadian tidaklah cukup, pembekalan juga diberikanberupa metode-metode dan keterampilan-keterampilan mengajar. Mahasiswatersebut disiapkan agar menjadi guru yang memiliki kompetensi mengajar danmampu mengantarkan siwanya menuju prestasi demi kemajuan bangsa.Maksud pembacaan skema gambaran kerangka berfikir :Dimulai terhadap kesiapan mahasiswa menuju pelaksanaan PPL. Obyek terhadappelaksanaan PPL ialah mahasiswa, langkah yang ditempuh PRODI PTM ialahmempersiapkan mahasiswa tersebut mulai dari mata kuliah MKDK hinggaperkuliahanmicro diteruskan dengan praktek pengajaran Mikro hinggamahasiswa dinyatakan siap dalam melaksanakan PPL

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA.Waktu dan Tempat Penelitian1.Waktu PenelitianPenelitian ini berlangsung setelah proposal disetujui pembimbingskripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yag berwenang. Penelitianberlangsung di kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSPabelan. Obyek penelitian adalah mahasiswa Proram Studi PendidikanTeknik Mesin JPTK FKIP UNS semester VI tahun ajaran 2010. Penelitiandilaksanakan dua bulan terhitung sejak keluarnya perijinan penelitian yaitubulan Maret 2010 sampai bulan April2010, dan tidak menutupkemungkinan perpanjangan waktu penelitian hingga tuntasnya persiapanyangtelahditempuhmahasiswauntukmelaksanakanProgramPengalaman Lapangan.2.Tempat PenelitianPenelitian di dalamnya diperlukan suatu tempat penelitian untukmemperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuanpenelitian.Adapun penelitian ini dilaksanakan di kampus Pendidikan Teknik MesinJPTK FKIP UNS dengan alasan sebagai berikut:a.Tempat disiapkan para calon guru (mahasiswa)b.Merupakan kampus tempat peneliti di didik menjadi guru teknikdan dilatih menjadi guru teknik.B.Bentuk dan Strategi Penelitian1.Bentuk PenelitianPenelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu untukmencari kebenaran secarailmiah dan memandangobyek secarakeseluruhan, interpretasi berdasarkan atas fenomena ilmiah dan digunakansebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan dan menyajikan analisishasil penelitian, sekaligus mendukung cara menetapkan jumlah sampel

atau cuplikan sertapemilihan instrumen penelitian yang digunakan untukmengumpulkan informasi.2.Strategi penelitian.Mengkaji permasalahan diperlukan suatu pendekatan penelitianmelalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilihpeneliti akan digunakan untuk mengamati, mengumpulkan informasi danuntuk menyajikan analisis hasil penelitian, dan juga untuk mendukungcara menetapkan jumlah sampel serta pemilihan instrumen penelitian yangakan dipergunakan untuk mengumpulkan informasi. Strategi penelitian ini,peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Sesuai dengan judulpenelitian inidan jenis data yangdikumpulkan, maka penelitian menggunakan metode deskriptif tunggal perobyek dimana peneliti mengkaji suatu masalah saja yaitu mengenaipersiapan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL yang dilaksanakan di FKIPJurusan Pendidikan Teknik Mesin.C. Sumber DataSependapat dengan H.B. Sutopo (2006 sumber data penelitiankualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen danarsip serta berbagai benda lain.Adapun sumber data dalam penelitian ini sebagai berikut:1.Informan : narasumber atau orang yang dimintai informasi.2.Arsip: Data peneliti yang diperoleh selama penelitian berlangsung.3.Dokumen : data yang disimpan oleh narasumber.D.Teknik Sampling/CuplikanTeknik sampling inidigunakan untuk menyelesaikan ataumemfokuskan permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah padatujuan penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanWHNQLN SHQJDPELODQ VDPSHO EHUWXMXDQ DWDX purposive sampling bahwasampling/cuplikan ini mempunyai suatu tujuan tertentu, terutama terhadappenelitian yang peneliti lakukan sekarang ini. Dalam hal ini sampel yangdiambil tidak ditekankan pada jumlah, melainkan lebih ditekankan padakualitas pemahamannya kepada masalah yang akan diteliti. Peneliti tidak

menentukan sejumlah sampel, tetapi peneliti menentukan permasalahan yangditeliti. Peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkinyang dapat diperoleh dari berbagia suber yaitu dosen pengampu mata kuliahmicro teaching, dosen pembimbing micro teaching, mahasiswaCara menentukan informan, peneliti menggunakan teknik bolasalju (snowball sampling). Menurut pendapat H B Sutopo (1992:82), bahwasnowball sampling adalah cara pemilihan informasi pada waktu dilokasipenelitian, yang kemudian berdasarkan petunjuk informan tersebut penelitimenemukan informasi baru dan seterusnya bergati informan lainnya yangtidak terencana sebelumnya, sehingga mendapatkan data yang lengkap danPHQGDODPBerdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwauntuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang lebihmengetahui permasalahan yang sedang diteliti. Informan yang terpilih dapatmenunjuk kepada informan yang lain, yang lebih mengetahui permasalahansehingga diperoleh data yang lengkap dan akurat, serta data yang terkumpulbenar-benar mendukungtercapainyahasil penelitian, misalnyadalampenelitian ini, peneliti menentukan seseorang atau beberapa informan sebagaikey personyaitu informan atau seseroang yang dianggap mengetahuisecaralngsung dan mendalam serta dapat dipercaya untuk mencari data yanglengkap (complete) sehingga dapat diperoleh jalan keluar dari permasalahanyag dihadapi. Dalam hal ini peneliti mewawancarai wakil kepala sekolahselanjutnya wakil kepala sekolah sekolah menyarankan untuk menghadapkepala sekolah yang dianggap lebih mengetahui permasaalahan ini.H B Sutopo (199 EHUSHQGDSDW LQIRUPDVL LQL GDSDW EHUWDPEDKsesuai dengan kebutuhan dan informan tersebut saat menunjukkan informanyang lain yang dianggap tahu.Sedangkan Suharsimi Arikunto (1993: 113) berpendapat EDKZD WHNQLN LQLbiasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena alasanketerbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampelyang besar.

Peneliti setelah ini dapat mengambil kesimpulan bahwa yangpaling berperan dalam pemberian informasi yang lengkap dan akurat adalahkey person, sebab dialah orang yang paling mengetahui suatu permasalahanyang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini , sampel diambil dari pihak-pihak yang dipandang lebih mengetahui permasalahan mengenai PelaksanaanProgram Pengalaman Lapangan. Hal ini peneliti tujukan agar informasi yangdiperoleh sesuai denga keinginan peneliti, sehubungan dengan masalah yangditeliti tersebut.E.Teknik Pengumpulan DataMetode memecahkan suatu masalah agar dapat terselesaikansecara tuntas maka perlu suatu data yang validitas. Sedangkan untukmendapatkan data tersebut, perlu dipergunakan teknik pengumpulan data, halini sesuai dengan pendapat seorang pakar di bawah ini.Menurut Sutrisno Hadi (1991: 131) mengatakan bahwa: "baikburuknya suatu hasil research, sebagian tergantung pada teknik pengumpulandasarnya, akurat dan reliabel pekerjaan research menggunakan teknik-teknik,prosedur-prosedur, alat-alat sertakegiatanyang depenableyangdapatdiandalkan.Penelitian ini mengandung unsur-unsur dari keterkaitan variabeljudul. Variabel di dalamnya terdiri data yang obyektif, karena data merupakansuatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan apakah penelitiantersebut dikatakan berhasil atau tidak. Peneliti harus memperhatikan cara atauteknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpulan data.Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, teknikpengumpulan data yang di pergunakan adalah:1.WawancaraTeknik wawancara ini, peneliti dalam mengumpulkan data dengancara mengajukan pertanyaan kepada key informan (dosen, mahasiswa),kemudian dilanjutkan kepada informan lain yang ditunjuk oleh keyinforman karena dipandang lebih menguasai masalah. Dan sebelumnyapeneliti telah mempersiapkan paduan wawancara yang berupa daftar

pertanyaan dan kemudian pertanyaan itu akan dapat berkembang sesuaidengan data dan informasi yang dibutuhkan.Wawancara ini berlangsung sejak awal mahasiswa mengikutikuliah microteaching, hal ini bertujuan agar mahasiswa terswbut dapatmemiliki gambaran tentang persiapan apapun yang seharusnya dimilikiuntuk pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.Dikutip dalam buku, "Pengantar Metodologi Research", KartiniKartono (1983: 171) menyebutkan bahwa, "interview atau wawancaraadalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu. Inimerupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebihberhadap-hadapan secara fisik".Pendapat tersebut menjelaskan cara mencari alat yang utamaadalah melalui teknik wawancara kepada informan guna memperoleh datayang akurat dan relevan, sesuai dengan yang diinginkan serta apa adanyayang sedang terjadi. Dalam peneltitian ini metode wawancara digunakansebagai salah satu teknik pengumpulan data karena beberapa argumentasi,yaitu:a.merupakan salah satu metode yang terbaik untuk menilai keadaanpribadi.b.Tidak dibatasi oleh tingkatan maupun tingkatan pendidika subyekyang diteliti.c.Penelitian sosial halinihampir-hampirtidak pernah dapatditinggalkan sebagai metode pelengkap.d.Unsur fleksibilitas/keluwesan sebagai alat verifikasi terhadap data-data yang diperoleh dengan jalan observasi, quisioner dan lain-lain.e.Dapat diselenggarakan sambil mengadakan observasi.2.ObservasiObservasimerupakanteknikpengumpulandatadenganmenggunakan pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatansecara sistematis mengenai fenomena yang diamati.Disini penelititerjun langsungkelokasi penelitian uuntukmemperoleh data yang mendukung melalui pengamatan langsung. Hal ini

sesuasi dengan pendapat Muhammad Ali (1985: 19) bahwa: "observasiadalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengandalkan pengamatanterhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak langsung.Kegiatan yang dikalkukan selama penelitian ini adalah melakukanpengamatan langsung terhadap aktivitas persiapan pelaksanaan PPL yaitumulai dari persiapan (syarat mata kuliah metode-metode pendidikan yangtelahdiambilsemuaolehmahasiswa),pelaksanaanlatihanMicrotheaching(observasi, orientasi lapangan,pelatihan terbimbing,pelatihan mandiri), dan akhir ujian Microtheaching (pembuatan silabusRPP,kontrak belajar,metode-metode yang akan disampaikan serta evaluasiakhir kelayakan mahasiswa untuk mengikuti PPL).Observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai salah satu teknikpengumpul data karena beberapa argumentasi, yaitu:a.Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala. Banyak aspek-aspek tingkah laku manusia yanghanya dapat diselidiki melaui observasi langsung.b.Sebagai subyekyang diselidikiobservasi inilebih sedikittuntutannya.c.Memungkinkan pencatatan yang serempak denganterjadinyasesuatu gejala.d.Tidak tergantung kepada self-report3.Analisis Arsip dan DokumentasiAnalisis dokumentasi ini dilakukan untuk menganalisis buku-buku, laporan dan dokumentasi yangberkaitan dengan persiapanpelaksanaan PPL.Suharsimi Arikunto (1999: 202) mengatakan bahwa: "metode dokumentasiyaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,agenda dan sebagainya".Penelitian ini yang akan menjadi sumber data adalah arsip dandokumen yang ada di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berkaitandengan permasalahan dan tujuan penelitian. Arsip dan dokumen yang

dianalisis tersebut meliputi : persiapan pelaksanaan PPL tahun 2010,sistem pelaksanaan mata kuliah dan praktek penunjang PPL pelaksanaanaturan-aturan yang berlaku dan sebagainya.E. Validitas DataValiditas -keabsahan- data dilakukan oleh peneliti dengan maksudsupaya hasil penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karenavaliditas data menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalampenelitian. Data yang telah dikumpulkan, diolah dan diuji keabsahannyamelalui teknik pemeriksaan tertentu. Validitas data ini terdiri dari bermacam-macam yang antara lain : sumber/data, metodologi, teori, penelitian dandokumen.Cara peneliti untuk mencapai validitas data, peneliti menggunakantriangulasi sumber/data. Lexy J. Moleong -1991 : 178- menyebutkan bahwa :"triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatuyang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembandingterhadap data itu". Patton dalam lexy J. Moleong -1991 : 178- jugamenyebutkan bahwa : "triangulasi dengan sumber berarti membandingkan danmengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melaluiwaktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif". Jaditriangulasisumber data dapat dicapai melalui:1.Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara -triangulasi metodologi-.2.Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apayang dikatakannya secara pribadi.3.Membandingkan apakeadaan dengan perspektif seseorangdenganberbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yangberpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah;4.Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yangberkaitan.Mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitianini diharapkan menjadi valid dengan cara-cara yang dilakukan peneliti. Agar

data benar-benar valid, peneliti juga memperpanjang pelaksanaan observasi dankecukupan refesensi.F.Teknik Analisis DataLexy J. Moleong -2000 : 103- mengatakan bahwa "analisis dataadalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategoridan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskanhipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data". Jadi analisis data inidiperoleh dengan cara mengorganisasikan data mengurutkan data tersebut kedalam kelompok tertentu. Analisis data dilakukan sejak pengumpulan datasampai diperoleh suatu kesimpulan.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmengikuti model analisis interaktif. Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo -2006 : 12- mengemukakan bahwa "dalam proses analisis terdapat empatkomponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti.Keempat komponen tersebut adalah : 1. pengumpulan data, 2. reduksi data, 3.sajian data, dan 4. penarikan kesimpulan -verifikasi-." Untuk lebih jelasnya,keempat komponen tersebut diuraikan sebagai berikut:1.Pengumpulan DataProses analisis data dimulai dengan pengumpulan data. Sesuaidengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, seperti :observasi, wawancara dan dokumentasi. Seluruh data yang terkumpul dariberbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah. Analisis secaraintensif baru dilakukan setelah mengumpulkan data berakhir. Dalampenelitian ini, peneliti sejak awal sudah melakukan analisis data, misalnyapada waktu mengadakan wawancara, peneliti dapat melihat apakah hasildari wawancara itu mendukung atau tidak. Jika tidak mendukung, makapenelitimengalihkan pertanyaan agar mengarahkepadapenelitian.Pengumpulan data dilakukan selamadata yangdiperlukan beummemenuhi syarat dan akn dihentikan bila data yang diperlukan telahmemnuhi syarat untuk menarik suatu kesimpulan.2.Reduksi Data

Setelah data dikumpulkan, dibaca, dipelajarimakalangkahselanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi data dilakukandengan jalan membuat abstraksi, yakni membuat rangkuman yang inti,membuat data yang tidak perlu, mengatur data dan pertanyaan pertanyaanyang perlu dijaga agar tetap berada di dalamnya, sehingga penarikankesimpulan (verifikasi) akhir dari penelitian dapat dilakukan denganmudah oleh peneliti. Dalam penelitin ini, data yang diperoleh peneliti darikegiatan observasi yang berupa kata-kata inti harus segera dirangkum agarpertanyaan-pertanyaan tentang pelaksanaan PPL tetap terjaga dan tidakmenyimpang dari pokok permasalahan. Reduksi data berlangsung selamariset berlangsung.1.Sajian DataProses analisis selanjutnya adalah data yaitu mengorganisir informasisecarasistematisuntukmempermudahpenelitiandalammenggabungkan dan merangkai keterikatanantardata dalammenyusun gambaran proses serta memahami fenomena yang ada padaobyek penelitian. Melalui penyajian data akan memungkinkan penelitiuntuk menginterpresentasikan fomena-fenomena yang ada. Dalampenelitian ini, data yang diperoleh dari observasi, wawancara dandokumentasidisusunsecarasistematisagarpenelitidapatmenggambarkan persiapan pelaksanaan program PPL berdasarkanfenomena-fenomena yang ada. Penyajian data tersebut disajikan dalambentuk tabel dan teks naratif yang berupa catatan lapangan.2.Penarikan KesimpulanDari data yang diperoleh di lapangan, peneliti sejak awal mulaimenarik kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih belum jelasdan masih bersifat pernyataan yang telah memiliki landasan yan kuatdari proses analisis data terhadap fenomena-fenomena yang ada.Dalam penelitian ini, dapat diperoleh dari hasil wawancara danobservasi dapat segeraditarik suatu kesimpulan yangbersifatsementara.Agar kesimpulan itu lebih mantap makapenelitimemperpanjangwaktuobservasi(padapenelitianinidapat

disimpulkan setelah para mahasiswa melaksanakan ujian micro). Dariobservasi tersebut dapat ditemukan data baru yng dapat mengubahkesimpulan ssementara, sehingga diperoleh kesimpulan yang mantap.Untuk lebih jelas lagi, proses analisis dengan model analisis interaktifdapat dilihat dengan bagan sebagai berikut :BaganSkema Model Analisis InteraktifGambar. Skema Model Analisis InteraktifBerdasarkan gambar skema di atas, maka proses analisis dapat dimulaisejak kegiatan pengumpulan data. Setelah memperoleh data darilapangan, peneliti segera membuat reduksi data dan penyajian data.Dari sajian data tersebut dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.Apalagi kesimpulan itu dirasa kurang mantap, maka peneliti kembalimengumpulkan data untuk membuat kesimpulan yang lebih mantap.G.Prosedur PenelitianUntuk mempermudahpenulisan laporan penelitian ini, makadiperlukan suatu prosedur penelitian, yang merupakan tahap-tahapyang harus ditempuh dalam suatu penelitian. Adapun dalam prosedurpenelitianin, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :1.Tahap Pra Lapangan Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data PenarikanKesimpulan / Verifikasi

Pada tahap pra lapangan ini dilakukan mulai dari pembuatan usulanpenelitian, tujuan penelitian sampai dengan mencariberkasperijinan untuk lokasi penelitian.2.Tahap LapanganPada tahap lapangan ini dilakukan untuk menggali data yangrelevan dengan tujuan penelitian. Dan peneliti sudah mulai terjunke lokasi penelitian sejak dari analisis data ini, dan dilakukansetelah penggalian data dianggap cukup mendukung maksud dantujuan penelitian.Untuk memudahkan penelitian dalam melangkah selanjutnya,berikut ini peneliti sajikan prosedur penelitian.Gambar 10. Prosedur PenelitianSumber : Penyusunan Laporan Penelitin Kualitatif Th. 1999 oleh Drs. Soemardji HartoyoPada tahap penyusunan proposal dan persiapan pelaksanaan di dalamnyatermasuk mengurus perijinan sebagai persyaratan dalam pelaksanaan penelitian.Setelah proposal dan perijinan serta segalanya sudah siap maka penelitian barudapat dilaksanakan yang dimulai dengan pengumpulan data melalui observasi danwawancara. Observasi dilakukan ketika peneliti menganalisis persiapan PPL.Sedangkan wawancara dilakukan secara perwalian dari peta dosen pembimbingmicroteaching, mahasiswa praktikan.Setelah informasi diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data, makaselanjutnya peneliti melakukan analisis awal. Untuk analisis awal dilaksanakandengan triangulasi data, yang di dalamnya menekankan pada pengukuran PenulisanProposal PersiapanPelaksanaan Peng. DataAnalisis Awal AnalisisAkhir PenarikanKesimpulan PengembanganImplikasi PenulisanLaporan PenggadaanLaporan

validitas data. Triangulasi data menggabungkan data yang diperoleh dariwawancara dengan data yang diperoleh pada saat observasi, hal ini untukmeningkatkan kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh.Dari pelaksanaan analisis awal, kemudian peneliti melakukan analisisakhir yang dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisa data dengan modelinteraktif. Pada proses analisis akhir, di dalamnya langsung bisa menghasilkankesimpulan sementara dan apabila kesimpulan dirasa kurang mantap, makapeneliti dapt mengulang lagi untuk kegiatan analisis awal. Setelah merasa datasudah cukup kuat kebenarannya dan keakuratannya, data disimpulkan secarakeseluruhan.Setelahproses pemeriksaankeabsahandatayangterdiridariperpanjangan observasi, wawancara dan kecukupan referesi dan triangulasi data,maka selanjutnya peneliti mengembangkan saran dan implikasi serta penulisanlaporan dan perbanyakan laporan.Dalam penelitian ini, metodologi yang dikemukakan di atas memilikipengertian sebagai berikut :metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang memperbincangkan cara ataumetode yang ilmiah yang digunakan dalam penelitian untuk menemukan,mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk menacapaisuatu tujuan tertentu. Pengambilan pengertian didasari ketiga pengertian dibawah ini :Sutrisno Hadi (1991 : 4) berpendapat bahwa, istilah metodologiterdiri dari dua kata yaitu metodos yang berarti cara, dan logos yang berartiilmu. Jadi metodologi adalah ilmu yang memperbincangkan cara-cara ataumetode ilmiah.Penelitian berasal dari bahas inggris yaitu reserach. Hal inidikemukan oleh Sutrisno HDGL EDKZD SHQHOLWLDQ DWDX researchadalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaransuatu pengetahuan. Usah mana dilakukan denga menggunakan metodeLOPLDK

Kartini Kartono menguatkan dalam (1983: 16) memberikan danmerumuskan bahwa metodologi penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang dipergunakan dalam proses penelitian ilmiah.

BAB IVHASIL PENELITIANA.Deskripsi lokasi penelitianPeneliti melakukan penelitian di UNIVERSITAS SEBELAS MARET.Kantor pusat berlokasi di Jl.Ir. Sutami No. 36a Telp. (0271) 648939. Fokuspenelitian dilakukan oleh peneliti pada Pendidikan Teknik Mesin berlokasi dikampus UNS Pabelan Jl Ahmad Yani 200 Telp/Fax. (0271)718419.B.Deskripsi Data PenelitianDeskripsi data penelitian merupakan gambaran tentang berbagai data yangberhasil peneliti kumpulkan dari tempat penelitian yang berkaitan denganpemasalahan penelitian. Isi sub bab ini akan peneliti kemukakan berbagai datayangtelah penelitikumpulkan dari Universitas Sebelas MaretSurakartaPendididkan Teknik Mesin, berkaitan dengan persiapan pelaksanaan PPL. antaralain meliputi : (1) Kondisi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin untuk persiapanprogram pengalaman lapangan, (2) PelaksanaanSHQJDMDUDQ PLNUR besertapraktek Microteaching, (3) Evaluasi kesiapan mahasiswa dalam menempuh PPL1.Kondisi Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin untuk Persiapan ProgramPengalaman Lapangan.Pra syarat dari lulusan mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin ialahdiorientasikan untuk menjadi guru/pendidik, maka mata kuliah yang ditempuhharuslah memadai untuk menyiapkannya menjadi seorang guru Teknik Mesin.Mata kuliah (PBM), MKDK yang harus sudah ditempuh sebelum melaksanakanmata kuliah Pengajaran Mikro adalah : 1. Strategi Belajar Mengajar 2. EvaluasiPengajaran 3. Penelitian Pengajaran4.Perencanaan Pengajaran dan TelaahKurikulumSyarat tersebut apabila telah terpenuhi semua, maka barulah mata kuliahPengajaran Micro diberikan dan dilanjutkan dengan latihan Microteaching olehmahasiswa.Sebagaimana diungkapkan oleh informan 1dalam wawancara tnggal 8 April2010L\D PHQGDSDWNDQ PDWD NXOLDK 3HQJDMDUDQ 0LNUR VHWLDS SHNDQQ\D VHODOXada dandiberikan tugas oleh dosen pengampu mata kuliah untuk

membuat silabus dan RPP agar mahasiswa tahu benar tentang prosedurdan administrasi menjadi gXUXHal ini diperkuat oleh informan ke 2 pada wawancara tanggal 15 April 2010SHUNXOLDKDQ PLNUR berisi materi tentang tata cara menyusun silabus RPPdan media-media yang diperlukan dalam mengajar. Adapun latihanmikro pada angkatan semester 6 prodi Pendidikan Teknik Mesin iniberjumlah 43 mahasiswa, kemudian dilakukan pembagian menjadi 3kelompok, sehingga masing-masing kelompok rata-rata berjumlah 14-15orang. Pembagiannya berdasarkan NIM mahasiswa tersebut, sedangkandosen pembimbinguntuk tiap kelompoknyaberjumlah7 dosenSHPELPELQJKesimpulan dari para informan tersebut yaitu latihan awal yang harusdikuasai mahasiswa adalah membuat silabus dan RPP. Administrasi mengajarseorang guru terdiri dari kurikulum, silabus dan RPP. Pada penerapan praktekPengajaran Mikro terjadi pembagian kelompok. Tujuannya untuk mengukursedetail mungkin kesiapan dari mahasiswa tersebut pada tiap kali melakukanlatihan Pengajaran Mikro.Dari hasil-hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswabenar-benar diberi bekal ilmu pengetahuan dan prosedur-prosedur persiapan untukmenjadi calon guru berkualifikasi baik. Pentingnya mata kuliah-mata kuliah(PBM), MKDK akan sangat terasa ketika memasuki mata kuliah PengajaranMikro karena mata kuliah tersebut saling berhubungan dan berkesinambungan.Hari jadwal perkuliahan Pengajaran Mikro untuk Mahasiswa Semester VIdiadakan setap hari kamis pukul 07.00 WIB. Perkuliahan diadakan pagi agarmelatih mahasiswa untuk disiplin waktu. Kebanyakan perkuliahan di FKIP UNSseringkali diadakan jam 07.30 WIB atau jam 08.00 WIB. Fenomena ini akansangat berbeda ketika mahasiswa telah terjun langsung sekolah mitra tempat PPLyang notabene jadwal belajar mengajar akan dimulai jam 07.15 WIB.2.Pelaksanaan Pengajaran Mikro beserta praktek

PengajaranmikrodalamkontekspelaksanaanProgramPengalaman Lapangan, tidak berarti bahwa pengajaran mikro sebagaipenggantipraktikmengajar,melainkanberfungsisebagaialatpembantu/pelengkap dari program praktik mengajar. Dengan kata lain,latihan praktik mengajar tidak berhenti sampai dikuasainya komponen-komponen keterampilan mengajar di dalam pengjaran mikro, tetapi perluditeruskan sehinggacalon guru dapat mempraktekkan kemampuanmengajarnya secara komprehensip dalam real class-URRP WeacKLQJ(kelas mengajar sesungguhnya). Dengan demikian dapat terbinalahperformance (kemampuan mengajar) seorang guru yang diperlukan didepan kelas.Adapun tujuan-tujuan pengajaran mikro menurut pendapat penelitisendiri sebagai berikut :1.Apayang telah diperoleh atau dilatihkandari latihan mikro,penggunaannya dapat terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajarsesungguhnya.2.sebagai penghayatan konseptual, penguasaan ketrampilan maupunpembentukan sikap dan nilai moral.3.situasi belajar-mengajar dapat didesain sedemikian rupa sehinggadapat terkontrol.4.pembaharuan suatu keterampilan mengajar dapat dilakukan secaraterisolasi dan mandiri.5.dapat meningkatkan kompetensi seorang guru.b.Prosedur Pelaksanaan Pengajaran MikroSebagai bagian dari Program Pengalaman Lapangan,makapelaksanaan pengajaranmikro dilakukan dalam rangkaian dengankeseluruhan rencana operasional program tersebut. Sebelum melaksanakanPengajaranMikrocalonguruterlebihdahulumelakukanorientasi/observasi tentang tugas-tugas guru di sekolah terutama dalammengajar, dan pembekalan dalam berbagai mata pelajaran yang bersangkutpaut dengan proses belajar-mengajar (baik segi teoritis maupun latihanterbatas).

Langkah persiapan ke arah pelaksanaan mikro adalah pengenalankonsep pengajaran mikro itu sendiri. Terutama tentang apa, mengapa danbagaimana pengajaran mikro itu. Di samping itu, mahasiswa harus pulaterlebih dahulu mengkaji tentang berbagai ketrampilan mengajar yangdapat dilatihkan melalui pengajaran mikro. Dengan persiapan tersebut,mahasiswa dapat memulai latihannya melalui pengajaran mikro.c.Isi Pelaksanaan Pengajaran MikroPengajaran Micro berisi percobaan praktek mengajar dalam kelaskecil, sehinggadi dalamnya terdapat ujikelayakan, eveluasi, danpenilaian. Konsep penyampaian materi belajar mengajar dalam kelasmemiliki berbagai variasi bergantung pada indikator yang diusahakanuntuk dikuasai siswa atau peserta didik. Mahasiswa praktikan micro telahdiajarkan berbagai metode mengajar dari berbagai mata kuliah PBM yangtelah ditempuh dengan tuntas, ketuntasan ini yang diperlukan agar praktekmengajar sesungguhnya dapat lancar terlaksana.Strategi yang ditempuh dosen pengampu pengajaran mikro adalahmengkonsep berbagai keterampilan mengajar menjadi delapan bagiankontak belajar yangharus dipraktekkan oleh mahasiswapesertapengajaran mikro. Tujuannya menuntun mahasiswa praktikan untukmengajar sesuai dengan landasan-landasan yang jelas. Kemungkinanterjadinya pelencengantujuan dan metode sangat diantisipasi karenamahasiswa tersebut baru latihan dasar untuk mengajarkan materi kepadasiswa. Waktu yang diberikan dosen untuk maju mempraktekkan satuketerampilan untuk menjadi guru dalam latihan mengajar mikro adalah 15menit.ProgramPendidikan Teknik Mesin semester VI Tahun Ajaran2010 yang telah diteliti penulis sebanyak 43 mahasiswa. Tim dosenpembimbing terdiri dari 21 Dosen. Dikelompokkan menjadi 3 kelompok,tiap kelompok beranggotakan 14-15 mahasiswa dan diampu oleh 7 dosenpembimbing. Sebagaimana daftar di bawah berikut :

NAMA MAHASISWANIMDOSEN PEMBIMBING 1.Agus Setiawan2.Agus Suriawan3.Angger Reda Tama4.Arif Yogyanto5.Ibnu Nur Said6.Infan Ade R7.Yanu Rianto8.Arif Joko Wicaksono9.Arif Yuniarto10.Azis Ramadhani11.Doni Endriatma12.Pradana R.S13.Adnan Anggoro Mukti14.Dwi YuliantoK2507001K2507002K2507003K2507004K2507005K2507006K2507008K2507010K2507011K2507012K2507013K2507042K2507009K2507021Prof. Dr. M. Akhyar, M. Pd.Drs. Karno. M.W., S. T.Drs. Subagsono, M.T.Drs. Emilly Dardi, M. Kes.Ir.Husin Bugis, M. Si.Nyenyep Sriwardani, S.T.,M. T.Danar. S. W., S. T., M. Eng. 1.Dwi Hartono2.Exsan Setyawan3.Firdaus Bambang4.Hanif Syaifudin5.Hasan Musthofa6.Hudzaifah7.Ikhsan Zainudin8.Ikhwan Tri Prasetyo9.Khalid Wahyu Rifai10.Ledy Kusuma11.M Nashrul Aziz12.Prihutomo Dirga MK2507014K2507015K2507017K2507018K2507019K2507020K2507021K2507022K2507023K2507024K2507025K2507043Drs. Suwachid, M. Pd.,M.T.Drs. Bambang Prawiro, M.M.Drs. WardoyoDrs. Yadiono, M. T.Drs. Ranto, M. T.Suharno, S. T., M. T.Basori, S. Pd.

13.Muhammad Arif14.Ardi MaswoyoK2507041K25070 1.Muadi Ikhsan2.Muhammad Ady S3.Muhammad Khoirudin4.Mujahid Wahyu5.Soni Jatmiko6.Sugiarto7.Wahyu Wahnuri8.Yuniar Syamsudin9.Adnan Wibisono10.Adib Multahada11.Haryo. Kusnanto12.Dedy Irawan13.Wahid Nur Amri14.Wachid Yahya15.MuhammadRicoIsmailK2507026K2507027K2507029K2507030K2507032K2507033K2507035K2507036K2507037K2507039K2507040K2506001K2506057K2506034K2506061Drs. Suhardi, M. T.Drs. C. Sudibyo, M. T.Drs. Bambang Dwi. WYuyun Estriyanto, S. T., M.T.Budi Harjanto, S. T., M EngNgatao Rahman, S. Pd.Herman Saputro, S. Pd. Informasi yangdidapat dari informantentangpembagiankelompok-kelompok tersebut:pada pelaksanaan sesungguhnya para mahasiswa tersebut dari 3kelompok besar masih dibagi lagi menjadi 2 kelompok pada tiap 1kelompokbesarnyasehingga keseluruhan menjadi6 kelompok.Tujuannya agar lebih fokus dan intensif terjadinya proses latihan

Pengajaran Mikro serta intensitas maju untuk praktek mengajar lebihbanyak. Selain itu tiap mahasiswa dapat terkontrol dengan lebih baikperkembangan kemampuan mempraktikkan keterampilan mengajarnya.Pelaksanaan praktek Pengajaran Mikro memerlukan waktu lebihdari dua bulan. Syarat minimal latihan mempraktikkan maju mengajartiap mahasiswa yaitu 5 kali. Durasi dari tiap kali maju mempraktikkanketerampilan mikro adalah 15 menit, kemudian 5 menit selanjutnyadigunakan untuk observasi para pengamat dan penilaian.Mengenai banyaknya intensitas maju didapatkan informasi dariinforman sebagai berikut :Apabila masih dirasa kurang, ketika masing - masing mahasiswasudah dapat memenuhi target minimal maju mempraktikkan mengajarmaka intensitas maju mempraktekkan dapat ditambah lebih banyak.Akan lebih baik dengan pemanfaatan waktu yang telah diberikan, agartidak merugikan rekan mahasiswa yang lain maka perlu adanyaNHVHSDNDWDQ EHUVDPD3.Evaluasi kesiapan mahasiswa dalam menempuh PPLDefinisi kesiapan setidaknya meliputi 3 unsur kesiapan dalam dirimahasiswa antara lain :1)Kesiapan fisik antara lain kesehatan, urat syaraf dan otot.2)Kesiapan kejiwaan, antara lain bebas dari konflik emosional.3)Kesiapan pengalaman, antara lain berhubungan dengan keterampilan-keterampilan yang dipelajari sebelumnya. (Mulyasa, 2004: 138).Data hasil nilai para mahasiswa mikro yang telah penelitisertakan dalam lampiran dapat diketahui bahwa : penilaian terhadapmahasiswapadasaatmempraktikkanketerampilanmicroteachingmenunjukkan adanya peningkatan bobot nilai secara bertahap. Hal inidapat dilihat dari nilai dimulainya awal pertama kali maju mempraktekkanketerampilan mengajar sampai berakhirnya latihan praktek PengajaranMikro.Tahapan selanjutnya dari keseluruhan praktek mengajar microialah ujian Pengajaran Mikro. Durasi yang diberikan saat ujian Pengajaran

Mikro juga lebih panjang daripada latihan Pengajaran Mikro sebelumnya.Waktu yang disediakan 30 menit. Mahasiswa praktikan dapat lebihmenguasai materi dan dapat leluasa mempraktekkan keterampilan -keterampilan mengajar yang telah menjadi latihannya pada saat saatpraktek latihan Pengajaran Mikro sebelumnya.C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan KajianTeoriPraktek Pengajaran Mikro sebelum dimulai, terdapat aturan danetika yang mendasar yang harus dimiliki guru sebelum mengajar meliputipenampilan, penguasaan materi, memberi teladan yang baik terhadap siswayang diajar. Hal-hal tersebut adalah aspek syarat mendasar dari provesiseorang guru atau pendidik. Pada kenyataan di lahan penelitian, paramahasiswasemesterVIangkatan 2010 telah ditertibkan mengenaipenampilanselayaknyaseorangpendidik(pakaian,rambut,etikakesopanan). Walaupun masih saja ada kendala atas kesempurnaan daripenertibantersebut, penelitiberkeyakinan denganberjalannyawaktupendewasaan jiwa dan pemikiran serta etika mahasiswa praktikan akanmengalami kemajuan.Aspek administrasi mengajar untuk mahasiswa praktikan yangharus dipersiapkan dan dipenuhi antara lain : silabus, RPP, materi,rangkuman, evaluasi, presensi siswa, lembar kerja siswa, daftar penilaiansiswa, media atau alat peraga yang menunjang proses jelasnya penyampaianmateri.Penyajian pengamatan latihan mengajar mikro akan diuraikanpeneliti menurut fase perkembangan kemajuan pencapaian target yaitu daritiap pertemuan latihan Pengajaran Mikro. Pertemuan Pengajaran Mikrodalam satu pekan terjadi antara tiga sampai empat kali pertemuan. Giliranmaju memperagakan keterampilan Pengajaran Mikro dalam kelompokbersistem giliran, sehingga intensitas banyaknya maju mempraktekkanPengajaran Mikro tergantung pada motivasi dan kemauan mahasiswa untuk

bisa menguasai skill (keterampilan) ini. Penelitian yang telah dilakukan padakelas-kelas praktek Pengajaran Mikro dari hari pertama hingga saat akandimulainya ujian Pengajaran Mikro, berada pada kisaran lima kali sampaidengan delapan kali maju praktek Pengajaran Mikro yang dilakukan olehtiap mahasiswa praktikan.Pengamatan maju pertamapraktek mengajar micro bagimahasiswa praktikan. Bagian awal ini mahasiswa praktikan dituntun padalembar observasi form ke lima yaitu tentang keterampilan membuka danmenutup pelajaran. Syarat kelayakan dari keterampilan ini bagian awalnyayaitu menarik perhatian siswa. Dari beberapa mahasiswa praktikan yangmaju praktek mengajar masih terlihat bingung dan grogi menguasai suasanadan kondisi kelas. Timbulnya perhatian siswa hanya pada perkataan gurutetapi terasa tidak ada antusiasme untuk tau lebih jauh tentang materi. Halini dimaklumi karena mahasiswa masih pada taraf penjajakan awal bwrlatihmenjadi guru. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran ini akan selaludipakai dalam latihan micro, ujian micro, sampai dengan mengajar di kelassesungguhnya kemudian.Keterampilan menjelaskan yang selanjutnya akan di praktikkanuntuk mengisi praktek mengajar micro pada pertemuan pertama pada paratiap-tiap mahasiswapraktikan. Hendaklah paramahasiswapraktikanmemilih materi yang benar-benar dikuasai kemudian dibuatkan silabus danRPP agar materi yang disampaikan dapat terus berkesinambungan. Perluadanya penjelasan lagi terhadap mahasiswa mengenai hal ini karena merekamasih terlalu awam tentang pengajaran mikro. Dilema yang mahasiswahadapi salah satunya menurut pengamatan penulis adalah kebingunganmemilih materi dan menyusun silabus serta RPP. Kendala ini dihadapimahasiswa dikarenakan materi yang dipilih dan disampaikan kebanyakanadalah materi pelajaran teknik. Materi pelajaran teknik begitu kompleks danterperinci sedangkan waktu yang diberikan terbatas. Tidak semua demikianmahasiswa merasa kehabisan dikejar waktu tetapi ada pula mahasiswa yangtidak bisa menyampaikan materi dan bicara karena terlalu grogi.

Tahap selanjutnyadari praktek PengajaranMikro padapertemuan ketiga dan keempat pada tiar-tiap mahasiswa praktikan. Paramahasiswa mulai berusaha menyesuaikan diri. Saling belajar antar temanketika sedang maju praktek Pengajaran Mikro. Mengevaluasi serta memberitambahan tambahan perbendaharaan skill (keterampilan) mengajar paramahasiswa praktikan tersebut. Suasana dalam ruang mengajar mikrodiusahakan mejadi tempat yang kondusif karena proses melatih skill(keterampilan) mengajar di area tersebut selalu diinovasi oleh pengamatserta dosen pembimbing.Praktek mengajar pada tiap-tiap mahasiswa praktikan memasukilatihan praktek mengajar yang kelima dan keenam. Pada fase ini penelitisudah dapat merasakan perkembangan yang siknifikan dari mahasiswa-mahasiswa praktikan tersebut. Para mahasiwa mulai berinovasi dengan cirikhas mereka sendiri dalam mempraktekkan keterampilan-keterampilan yangdikontrakkan. Rasa percaya diri para mahasiswa juga semakin meningkatkarena mereka telah terbiasa dengan alur jalannya proses belajar mengajarserta interaksi dengan para siswanya.Praktek mengajar tahap ketujuh sampai kedelapan,paramahasiswa mematangkan skill mengajar untuk menghadapi ujian PengajaranMikro dan praktek mengajar sesungguhnya di kelas sesungguhnya. Tidakhanya diamati dan dikoreksi oleh tim pengamat dan dosen pembimbing,mahasiswa praktikan juga harus sudah mampu melakukun evaluasi terhadapdiri sendiri. Tujuan dari koreksi diri atas metode, cara mengajar dan indekskeberhasilan mengajar ini akan berlaku terus menerus pada saat paramahasiswa praktikan ini menjadi guru sesungguhnya dikemudian hari.Poin evaluasiyangpenelitidapatkan selama penelitianberlangsung tentang praktek Pengajaran Mikro guna mempersiapkan paramahasiswa praktikan terhadap pelaksanaan Program Pengalaman Lapangansebagai berikut :1.Proses berlangsungnya situasi pengajaran harus dikondisikan formal danserius, timbulkan situasi rasa saling menghargai dan menghormati antaraguru dan murid.

2.Sebelum menjadi pengajar, latihan kedisiplinan sangat penting sekalikarena guru adalah teladan bagi siswa-siswanya.3.Guru harus memiliki kemampuan mengajar, aspek dasarnya antara lain :suara keras (dapat didengar seluruh siswa dalam kelas, tegas, meyakinkan,menguasai materi, ramah terhadap siswa, akrab, antusias)4.Untuk latihan Pengajaran Mikro, gunakanlah materi-materi yang menarikserta selipkan berita atau informasi terkini agar timbul antusiasme daripara siswa atau para pemerhati5.Pengucapan istilah-istilah asing ataupun bahasa teknik harus jelas dandiperjelasmaksudnyaagartidakterjadikesalahpahamandalampenerimaan materi6.Sistematika penyampaian materi harus secara mendetail dan jelas karenamateri yang disampaikan adalah ilmu-ilmu terapan (teknik). Denganmenyesuaikan kemampuan pemahaman siswa jenjang SMK.7.Sertakan gambar / animasi dan alat peraga sebagai ilustrasi dari materiteknik yang disampaikan.8.Sikap yang ditampilkan calon guru harus baik, karena guru menjadi pusatperhatian seluruh siswa dalam kelas.9.Pemilihan materi pada latihan Pengajaran Mikro haruslah mengacu padasilabus (kompetensi standart dan kompetensi dasar harus ada)10.Latihan mengajar juga harus mengacu pada semua materi yang diajarkandi SMK. Tidak menuruti kemauan mahasiswa praktikan sendiri.11.Mengkondisikan kelas dan bahasa komunikasi pendidikan terhadap siswaharus selalu dilatih dan dibiasakan.12.Menghindari kebingungan dan hanya membaca materi (text book).Kreatifitas dalam menyampaikan materi akan membangkitkan imajinasipara siswa.

13.Siapkan diri dan jangan tergantung pada alat sarana dan prasarana apabilatiba-tiba terjadi situasi yang tidak memungkinkan.14.Metode penyampaian materi oleh mahasiswa praktikan seperti halnyapresentasi, mengajar lebih spesifik lagi, karena selain mengajar jugamendidik karakter dan kecerdasan siswa.15.Menjadi pengajar harus dapat menimbulkan keterkaitan hubunganterhadap siswanya16.Sebagai pengajar, miliki wibawa dan energi aural yang mampu memberipengaruh positif terhadap siswa.17.Sertakan rangkuman papan materi dan evaluasi di papan tulis agar siswalebih mudah mengingat dan menguasai fokus materi pelajaran18.Sebagai guru haruslah mampu menguasai situasi kelas sepenuhnya(controlpenuh) karenaguru berperan memimpin jalannyasistempengajaran.D. Proses Pengambilan Kesimpulan dari PenelitianPenelitian saat berlangsungnya ujian Pengajaran Mikro adalahdengan cara memberi lembar pertanyaan kepada seluruh mahasiswapraktikan.Lembarpertanyaan inidiberikandan sebisa mungkindikondisikan tidak mengganggu proses berlangsungnya ujian PengajaranMikro. Peneliti mengharapkan setelah dilalui proses latihan PengajaranMikro, mahasiswa praktikan mampu mengukur dan mengevaluasi dirisendiriataskesiapanselanjutnyauntukmelaksanakanProgramPengalaman Lapangan.Selain gunamengukurkesiapan mahasiswapraktikan. Peneliti juga ingin mengetahui tipologi dan motivasi paramahasiswa praktikan ketika telah lulus nantinya. Profesi lulusan darimahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin adalah mengajar atau menjadiguru teknik di Sekolah Menengah Kejuruan.Poin pertanyaan yang diajukan oleh peneliti berisi 11 butirpertanyaan yang dijawab dengan cara mendiskripsikan kesiapan diri para

mahasiswa praktikan yang menerima pertanyaan tersebut. Poin pertanyaanterurai sebagai berikut :1.Nama : Usia:2.Alamat asal domisili dan rencana melamar menjadi guru di sekolahdaerah anda tinggal :3.Apakah semester ini telah tuntas menempuh Mata kuliah (PBM) atauMKDK ?4.Berapa kali pertemuan anda berlatih mengajar pada latihan mikro,hingga anda merasa siap untuk tampil dalam kelas mengajarsesungguhnya ?5.Kendala apa saja yang sering anda alami dalam latihan mikro?6.Untuk penyusunan silabus, RPP menurut anda terdapat kesulitan padabagian mana?7.Dalam kontrak-kontrak mengajar pada latihan mikro buatlahprosentase terhadap diri anda seberapa siap anda menguasainya ?(dalam persen 40%--95%)8.Setelah diadakan ujian Pengajaran Mikro seberapa siap anda akanmelaksanakan PPL dan mengajar di kelas sesungguhnya buatlahprosentase terhadap diri anda ? (dalam persen 40%--95%)9.berikanlah saran anda terhadap diri anda sendiri dan teman temanpeserta mikro :10.berikanlah saran anda kepada adik tingkat yang akan mengambil matakuliah Pengajaran Mikro dan PPL mendatang :11.Bila ada, berikanlah saran kepada dosen pembimbing PengajaranMikro anda :Kondisi mahasiswa pada setiap angkatan berbeda- beda. Hal inidisampaikan pula oleh informan dan beliau ini juga merupakan dosenpembimbing microEDKZDVDQ\DNRQGLVL GDQ VHPDEJDW EHODMDUPDKDVLVZDVDQJDWfluktuatif dan berbeda-beda untuk mendapatkan konsistensi yangmengarah padahal baik dibutuhkan kerjasama antarapihakmahasiswa, dosendancivitas akademik secarabaik dan terusEHUNHVLQDPEXQJDQSelanjutnya informasi dari informan ke dua beliau pengampu mata kuliahmicroteaching mengemukakan :

perlunya selalu menjaga motivasi mahasiswa agar mereka selalu maumemperbaiki diri dan melengkapi kekurangan. Sebaiknya para dosenjuga selalu memandang segala sesuatunya dengan cara yang positif danmengangkat hal positif tersebut menjadi hal yang lebih baik dalam dirimahasiswa tersebutBAB VA. KESIMPULANBerdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil penelitian sertamengacu padatujuanpenelitian yang telah diuraikan padababsebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:3.Langkah yang ditempuh jurusan JPTK Pendidikan Teknik Mesin UNSserta peran dan usaha para mahasiswa menyiapkan diri menghadapiProgram Pengalaman Lapangan :a.Ketuntasan merekamenempuh mata pelajaran (PBM) atauMKDK juga sangat menunjang kemampuan mereka mengajar.Ketuntasan yang dicapai adalah mendapatkan kemampuan dannilai baik pada mata kuliah tersebut. Para mahasiswa tersebutsebenarnya juga telah banyak sekali mendapatkan bimbingan dankonseling pada diri mereka oleh para dosen-dosen pengampu matapelajaran PBM tersebut sehingga mereka tidak pernah patahsemangat untuk selalu mau memperbaiki semangat dan karaktermereka.b.Pada daftar kontrak-kontrak keterampilan mengajar yang telahdisusun oleh PRODI pendidikan Teknik Mesin menjadikan paramahasiswa merasa sangat terbantu karena mendapatkan gambaranbagaimana metode dan cara mengajar yang baik. Berdasarkanbanyaknya intensitas maju mempraktekkan keterampilan mengajarditambah dengan evaluasi dari kesempurnaan mempraktekkanketerampilan tersebut maka keterampilan dan kesiapan mengajar

akan selalu bertambah baik. Dari data responden mahasiswapraktikan, rata-rata kesiapan mereka setelah menempuh latihanmicro untuk menuju ujian microteaching adalah 75%c.Selama proses praktek latihan microteaching berlangsung, telahGLDGDNDQ SXOD VHPLQDU WHQWDQJ 3(0%(178.$1 *858