JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL...

23
JUDUL PENELITIAN Studi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif, mandiri dan inovatif” sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan perawat agar mampu berkontribusi dalam meningkatkan status kesehatan ABSTRAK RENCANA PENELITIAN Key word: active learning, distance learning, Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam mewujudkan peningkatan status kesehatan masyarakat. Dalam fungsinya perawat berperan sebagai pemberi pelayanan, pendidik, konselor, advocate, kolabolator dan change agent. (Helvie, 1998). Peran ini terlihat masih belum optimal karena jumlah dan kualitas pendidikan yang masih kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih aktif, mandiri, inovatif dan menekankan prinsip belajar sepanjang hidup. Model yang akan dikembangkan adalah model pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan distance learning Penelitian studi awal untuk mengetahui persiapan dalam melaksanakan model pembelajaran yang aktif dan inovatif. Pembelajaran yang aktif inovatif menekanankan model pembelajaran dengan aktif dan mandiri dari mahasiswa dan bersifat on line. Desain penelitian menggunakan crossectional dengan alat bantu kuisioner. Tahap pertama yang dilaksanakan adalah melakukan uji coba kuisioner pada 30 responden. Dari uji coba responden tersebut didapatkan r= 0.984 dengan = 0.05. Sampel yang terkumpul adalah: 253 responden dengan deskripsi: 116 mahasiswa reguler, 110 mahasiswa ekstensi, dan 16 mahasiswa pasca sarjana. Hasil penelitian menunjukan 60,7% mengatakan saat ini metode pembajaran saat ini masih banyak yang menggunakan ceramah, 61,9% menyatakan metode aktiv learning lebih

Transcript of JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL...

Page 1: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

JUDUL PENELITIAN

Studi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif, mandiri dan

inovatif” sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan perawat agar mampu berkontribusi

dalam meningkatkan status kesehatan

ABSTRAK RENCANA PENELITIAN

Key word: active learning, distance learning,

Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam mewujudkan peningkatan status kesehatan masyarakat. Dalam fungsinya perawat berperan sebagai pemberi pelayanan, pendidik, konselor, advocate, kolabolator dan change agent. (Helvie, 1998). Peran ini terlihat masih belum optimal karena jumlah dan kualitas pendidikan yang masih kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih aktif, mandiri, inovatif dan menekankan prinsip belajar sepanjang hidup. Model yang akan dikembangkan adalah model pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan distance learningPenelitian studi awal untuk mengetahui persiapan dalam melaksanakan model pembelajaran yang aktif dan inovatif. Pembelajaran yang aktif inovatif menekanankan model pembelajaran dengan aktif dan mandiri dari mahasiswa dan bersifat on line. Desain penelitian menggunakan crossectional dengan alat bantu kuisioner. Tahap pertama yang dilaksanakan adalah melakukan uji coba kuisioner pada 30 responden. Dari uji coba responden tersebut didapatkan r= 0.984 dengan = 0.05. Sampel yang terkumpul adalah: 253 responden dengan deskripsi: 116 mahasiswa reguler, 110 mahasiswa ekstensi, dan 16 mahasiswa pasca sarjana. Hasil penelitian menunjukan 60,7% mengatakan saat ini metode pembajaran saat ini masih banyak yang menggunakan ceramah, 61,9% menyatakan metode aktiv learning lebih menyenangkan, dan 49,2 % menyatakan lebih menarik apabila diberikan dengan media yang menunggunakan teknologi informasi. Terkait pelaksanaan distance learning (DL), 50,4% menyatakan setuju apabila DL diterapkan di FIK dan 54,4% menyatakan DL bisa diterapkan di FIK. Terkait kesiapan infrastruktur 43,7 % responden mengatakan FIK masih belum siap untuk pelaksanaan DL.

Peneliti: Rr. Tutik Sri Hariyati

Page 2: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

BAB I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk sebesar

213. 722. 300, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.5 % per tahun (BPS th 2003,

dikutip dalam www.web gatra.com). Penduduk yang jumlahnya sangat besar tersebut

tinggal dan tersebar di kurang lebih 13.000.000 kepulauan.

Indonesia sangat kaya dan secara geografis dipisahkan oleh lautan serta terdiri dari

pegunungan, sungai dan hutan. Kondisi geografis yang dipisahkan lautan dan tersebar di

berbagai kepulauan menyebabkan banyak pembangunan dan penyebaran informasi yang

tidak merata.

Sebagian besar penduduk Indonesia (59%) hidup di pulau Jawa, hal ini didukung dengan

lengkapnya fasilitas serta segala sesuatu yang lebih mudah diperoleh daripada jika tinggal

di pulau selain Jawa.(www.web gatra.com) Dengan jumlah penduduk yang banyak dan

tersebar di banyak kepulauan serta kecenderungan untuk tinggal di salah satu pulau

menambah kecenderungan tidak menyebarnya kesempatan untuk berkembang secara

merata.

Kesehatan merupakan salah satu masalah sentral yang masih menjadi permasalahan pada

pembangunan bangsa Indonesia. Menurut Survey demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI ) tahun 2002/2003 angka kematian ibu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup

atau dapat disimpulkan dalam setiap 2 jam ada satu ibu yang meninggal. Indikator

kesehatan yang lain adalah angka kematian bayi . Angka kematian bayi di Indonesia masih

tergolong tinggi, lebih tinggi dari Malaysia. Angka kematian bayi di Indonesia 20 per 1000

kelahiran hidup, sedangkan Malaysia angka kematian bayi 11 per 1000 kelahiran hidup.

( www.namline.edu/apkbr/basisdata.html) Melihat angka kematian bayi dan ibu yang

masih tinggi maka masih diperlukan langkah-langkah peningkatan status kesehatan

penduduk Indonesia.

Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi

dalam meningkatkan status kesehatan bangsa. Perawat mempunyai peran diantaranya

sebagai pemberi pelayanan (care provider), pendidik, konselor, advocate, kolabolator dan

change agent. (Helvie, 1998).

Page 3: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Bagaimana kondisi perawat di Indonesia ? Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2003(SKN),

disebutkan rasio perawat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu 1: 2850. Tingkat

pendidikan perawat di Indonesia juga masih sangat beragam, mulai dari lulusan Sekolah

Perawat Kesehatan (SPK) yang setingkat dengan SMA sampai dengan yang berpendidikan

Doktor. Secara kuantitas jumlah SPK lebih banyak daripada yang berpendidikan lebih

tinggi, sehingga peran perawat menjadi belum optimal.

Ada suatu sistem peningkatan pendidikan baik secara formal maupun informal pada

perawat. Pendidikan formal dapat dilihat dengan berkembangnya sekolah D3 keperawatan

dan sekarang juga banyak berkembang sekolah tinggi keperawatan yang

menyelenggarakan pendidikan perawat setingkat sarjana. Secara kuantitas peningkatan

jumlah institusi pendidikan perawat sangat baik tapi hendaknya kualitas dan mutu

pendidikan juga harus ditingkatkan.

Kendala lain adalah rata-rata penyelenggara pendidikan yang berkualitas masih berada di

kota besar, kondisi tersebut makin menyulitkan perawat untuk meningkatkan

pengetahuannya dengan optimal. Hari Wibowo(pengamat pendidikan) mengatakan

bahwa”Problem pendidikan kita adalah akses atau ketersediaan pendidikan bagi rakyat

yang masih sangat rendah.” (www.apindonesia.com) . Dengan akses pendidikan yang

masih rendah ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan dan pengorbanan yang harus

dikeluarkan jika harus belajar ke pusat kota maka banyak perawat belum dapat

meningkatkan pengetahuannya.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas perlu dicari suatu bentuk pendidikan yang tidak hanya

mengandalkan jumlah saja tapi juga mengandalkan kualitas. Pendidikan yang berkualitas

ini hendaknya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dengan mudah.

Penelitian ini adalah studi awal untuk suatu penelitian yang akan mengembangkan model

pembelajaran yang bersifat aktif, mandiri, inovatif dan menekankan prinsip” life long

learner.” Model pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi terobosan pembelajaran

yang berkualitas. Model ini lebih menekankan keaktifan dan kemandirian peserta didik

serta memberikan dasar bahwa belajar tidak hanya dapat dilaksanakan di bangku sekolah

Page 4: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

formal tetapi dapat dilakukan kapanpun sepanjang hidup kita. Penelitian metode

pembelajaran aktif dengan collaborative learning (CL) dan problem base learning (PBL)

didapatkan hasil ada hubungan antara peningkatan motivasi dengan pelaksanaan CL dan

PBL value 0,05 (N=143), (Afifah,2004). Dengan dasar penelitian ini maka pendidikan

yang bersifat aktif dapat menjadi alternatif model yang dipilih

Penelitian ini akan nantinya akan menggunakan fasilitas teknologi informasi sebagai alat

bantu dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Pada penelitian perbandingan metode

pengajaran secara kelas dan dengan media teknologi informasi(N=89) didapatkan hasil

tidak ada perbedaan yang signifikan tentang pencapaian kemampuan peserta didik.

Kesimpulannya bahwa kesangsian penggantian model kelas ke sistem aktif dengan media

teknologi akan berdampak pada penurunan kemampuan peserta didik tidak terbukti

(Sumarwati, 2004).

Penelitian ini adalah penelitian awal untuk persiapan model pembelajaran yang aktif,

mandiri , inovatif dan sepanjang hidup.. Dengan studi awal ini diharapkan persiapan dan

percepatan terwujudnya suatu model pembelajaran yang aktif, mandiri dan inovatif dapat

diwujudkan. Dengan model aktif dan inovatif ini diharapka percepatan pendidikan dan

kualitas perawat dapat ditingkatkan sehingga perawat dapat berkontribusi dalam

meningkatkan status kesehatan di Indonesia.

A. TUJUAN

1.TUJUAN UMUM:

Mengidentifikasi masalah model pembelajaran yang sedang berlangsung dan persiapan

infrastruktur model pembelajaran yang aktif, mandiri, dan inovatif. Model ini diharapkan

mampu mempersiapkan perawat sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan status

kesehatan masyarakat

1.1TUJUAN KHUSUS

1.1.1 Mendapatkan data tentang “problem situation” dalam proses

pembelajaran di keperawatan

1.1.2 Mendapatkan kesiapan infrastruktur yang dapat menyokong proses

Page 5: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

pembelajaran yang aktif dan inovatif serta on line

1.1.3 Menetapkan point-point kebijakan yang dapat untuk dijadikan saran

dalam mewujudkan model pembelajaran aktif, inovatif dan on line

2. MANFAAT PENELITIAN

2.1 Bagi pengembangan ilmu: mendukung pengembangan ilmu dengan

tujuan akhir mengembangkan suatu model pembelajaran yang lebih

aktif, inovatif dan on line

2.2 Bagi tehnologi: mendukung pengembangan tehnologi yang berbasis

komputer

2.3 Bagi pemecahan masalah organisasi: hasil akhir penelitian dapat

digunakan untuk memecahkan kesulitan pemerataan kualitas pendidikan

2.4 Bagi pemecahan masalah organisasi : hasil akhir penelitian dapat

digunakan tidak hanya untuk tri darma perguruan pertama yaitu

pengajaran tapi juga untuk tridarma yang lain yaitu penelitian dan

pengabdian masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada studi Pustaka peneliti akan menguraikan tentang perawat, proses pembelajaran,media

pembelajaran dan metode pembelajaran aktif

a. Perawat

Perawat adalah salah satu profesi di bidang kesehatan , sesuai dengan makna dari profesi

maka seseorang yang telah mengikuti pendidikan profesi keperawatan seyogyanya

mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang etikal dan sesuai standar

profesi serta sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya baik melalui pendidikan

formal maupun informal, serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan yang

dilakukannya (Nurachmah, E 2004)

Perry & Potter (2001), mendifinisikan bahwa seorang perawat dalam tugasnya harus

berperan sebagai:kolaborator, pendidik, konselor,change agent dan peneliti. Keperawatan

mempunyai karakteristik profesi yaitu memiliki body of knowledge yang berbeda dengan

Page 6: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

profesi lain, altruistik, memiliki wadah profesi, mempunyai standar dan etika profesi,

akontabilitas, otonomi dan kesejawatan (Leddy & Pepper, 1993 dalam Nurachmah, E,

2004)

Berdasarkan karakteristik di atas maka pelayanan keperawatan merupakan pelayanan

profesional yang manusiawi untuk memenuhi kebutuhan klien yang unik dan

individualistik diberikan oleh tenaga keperawatan yang telah dipersiapkan melalui

pendidikan lama dan pengalaman klinik yang memadai. Perawat harus memiliki

karakteristik sikap caring yaitu competence,confidence, compassion, conscience and

commitment (ANA, 1995 dalam Nurachmah, 2004)

Pelayanan keperawatan yang optimal dapat dicapai jika perawat sudah profesional. Salah

satu hal yang meningkatkan profesionalisme adalah pendidikan dari perawat. Menurut

data AIPNI th 2004 ada 3178 perawat lulusan sarjana, sisanya diperkirakan ada 250.000

orang dengan proporsi 14% adalah lulusan Diploma/DIII, dan 85 % lulusan SPK(Sekolah

Perawat Kesehatan). Dengan demikian proporsi lulusan pendidikan tinggi/S1 hanya 1,5 %

Sistem Kesehatan Nasional 2003(SKN), menyebutkan rasio perawat dengan jumlah

penduduk masih rendah yaitu 1: 2850. Dengan komposisi pendidikan perawat yang masih

rendah dan perbandingan dengan jumlah penduduk yang masih tidak proposional maka

diperlukan terobosan agar jumlah perawat memadai dan profesionalismenya juga

meningkat

b. Konsep pendidikan , proses belajar mengajar, dan metode pembelajaran

Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti proses pengubahan

sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan.

Dalam menyukseskan suatu proses pembelajaran diperlukan suatu media pembelajaran.

Secara bahasa media berarti perantara atau pengantar, sedangakan AECT (Association of

Education and Communicatio Tehnology,1977 dalam Arsyad A,1997) memberikan

Page 7: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

batasan tentang media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan menyampaikan

pesan atau informasi.

Penentu keberhasilan suatu pembelajaran yang lain adalah metode pembelajaran yang

dipilih. Pada prinsipnya tidak ada satupun metode mengajar yang dapat dipandang paling

sempurna. Setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahan yang khas.

Metode ceramah adalah metode paling klasik yang sering digunakan. Metode ini adalah

sebuah cara melaksanakan pengajaran yang dilakukan guru secara monolog dan hubungan

satu arah. Kelemahan dari metode ini adalah membuat mahasiswa pasif, mengandung

unsur paksaan kepada siswa dan menghambat daya kritis mahasiswa (Drajat, 1985)

Metode diskusi adalah metode mengajar yang erat dengan hubungannya dengan

memecahkan masalah (problem solving). Pola ini memungkinkan peserta didik lebih aktif

dan tidak hanya menerima dari pengajar.

Kita mengenal yang disebut PBL ( Problem base learning), metode ini adalah

pembelajaran berdasarkan permasalahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk menyelesaikan masalah (Kristanti dan Mulia, 2004).

Penelitian tentang penerapan PBL dilakukan oleh Lufri, 1998 dan didapatkan hasil bahwa

mahasiswa yang yang belajar dengan PBL lebih kritis daripada yang menggunakan metode

tradisional/ceramah.

Collaborative learning(CL) adalah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan

pada setiap anggota kelompok atau mahasiswa untuk membangun pengetahuan secara

bersama-sama melalui suatu kerja kelompok yang saling bergantung. Peran pengajar pada

CL lebih ke arah fasilitator, pelatih dan resource guide (Suradijono,2004).

c. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam pendidikan

Saat ini proses pembelajaran tak bisa terlepas dari perkembangan teknologi.

Bentuk aplikasi penggunaaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan ada beberapa

macam, antara lain:

1. Media simulasi.

Page 8: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Teknologi informasi membantu penyelenggara pendidikan tertutama sebagai alat

penggambaran /ilustrasi agar peserta didik mendapatkan deskripsi yang lebih mudah dari

suatu teori yang ada. Dalam dunia pendidikan termasuk dalam pendidikan keperawatan

sudah banyak menggunakan bentuk media simulasi seperti Video, Compact Disk Read

Only Memory ( CD-Rom), soft ware terkait pembelajaran.

2. Distance learning

Proses belajar adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.

(Reber, 1988 dalam Syah, M 2000). Dipandang dari segi metode penyampaiannya, proses

belajar mengajar dibagi menjadi dua yaitu pendidikan kovensional/tatap muka dan

pendidikan jarak jauh (distance learning)(Onno, P 2002). Dalam proses pembelajaran

konvensional terjadi proses yang synchronous, dimana terjadi interaksi antara learner dan

teacher dalam waktu yang sama dan tempat yang sama. Proses pembelajaran distance

learning pengertian jarak jauh adalah tidak terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka

langsung. Komunikasi dua arah pada distance learning dijembatani dengan media seperti

surat, teleks, radio, telepon, modem dan komputer. Pada distance learning tiga teori utama

tentang pendidikan jarak jauh adalah teori otonomi dan belajar mandiri, industrialisasi

pendidikan dan komunikasi interaktif ( Juhari, 1990 dalam

http://ferysifa.tripod.com)Pemanfaatan distance learning sebenarnya tidak hanya untuk

proses pembelajaran yang bersifat formal, tetapi juga dapat untuk pelayanan dan

pengabdian pada masyarakat.

3. Distance Learning berbasis Web

Bergesernya perkembangan distance learning ke media internet membuat munculnya

suatu paradigma baru dalam distance learning yaitu asynchronous time and separated

location distance learning. Media ini mampu menembus batasan waktu dan tempat.

Kita sering mendengar istilah e-learning, internet learning dan web base learning, seperti

yang telah diuraikan di atas. Dengan media teknologi tersebutlah kita dapat

menyelenggarakan pembelajaran distance learning yang tanpa tuntutan peserta didik dan

pendidik hadir di tempat yang sama, dan dalam waktu yang sama. Dengan proses

pembelajaran ini peserta didik dapat belajar di manapun dan kapanpun.

Page 9: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Peserta didik dari mulai perencanaan perkuliahan, mendapatkan materi, latihan dan tes

menggunakan metode interaksi dengan distance learning berbasis web. Pengajar

memberikan satuan mata ajar, materi pembelajaran dan memberikan masukan serta

memberikan nilai juga melalui media web base learning.(http://www.janeknigt.com)

Keaktifan dan kemandirian dari seorang peserta didik sangat diperlukan pada metode ini.

Juhari th 1990 mengemukakan prinsip pendidikan jarak jauh seperti yang ada di e-learning

ini adalah otonomi dan kemandirian peserta didik, industrialisasi pendidikan dan

komunikasi interaktif

Hershey, 2005 mengemukakan keuntungan dari on line learning adalah: dimana pun

peserta didik bisa belajar. Selain itu kapanpun peserta didik dapat berpartisipasi dalam

mengikuti pembelajaran. Jika seseorang punya waktu malam hari untuk belajar maka dia

bisa akses pada malam hari. Metode ini juga bersifat student center, dimana peserta didik

merespon semua kursus/bahan material, aktif. Metode ini juga meningkatkan keatifitas

pengajar, karena pengajar ditutuntut untuk terus berinteraksi dan mengikuti perkembangan

dari ilmu yang ada. Metode aktif ini juga menekankan kemauan belajar sepanjang hidup

Selain pendidikan formal media on line learning juga dimanfaatkan untuk courses online,

dan konsultasi on line.(Indrajit,E 2004) Trend pelatihan dan kursus yang memanfaatkan

media distance learning berbasis web dapat digunakan dalam masyarakat keperawatan,

sehingga perawat yang tersebar di berbagai kepulauan dapat mendapatkan perkembangan

ilmu keperawatan secara cepat tanpa harus membuang biaya menuju ke pusat pelatihan.

BAB III. KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini secara lengkap menggunakan ‚“operations research studies“(OR). Fisher,

(1991) mengatakan bahwa operations research merupakan jalan untuk mengidentifikasi,

memecahkan masalah, memberikan perencanaan dasar, koordinasi, pelatihan dan fungsi

evaluasi

Page 10: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Merujuk pada referensi yang ada maka penelitian ini hanya sampai tahap pertama

yaitu :Tahap identifikasi masalah dan seleksi strategi yang tepat

Pada tahap identifikasi peneliti akan meneliti “problem situation” yang ada di pendidikan

keperawatan. Pada tahap ini peneliti akan melihat seberapa jauh mana efektifitas dan

efisiensi dari model pembelajaran yang ada saat ini.

Tempat pengambilan penelitian ini adalah di FIK UI dengan responden mahasiswa baik

program reguler, ekstensi dan pasca sarjana. Desain penelitian yang digunakan pada tahap

ini adalah crosssectional, dengan menggunakan alat kuisioner. Peneliti juga

mengidentifikasi kesiapan infrastruktur terhadap terhadap model yang akan dipilih.

Pengkajian infrastruktur meliputi kesiapan: Sumber daya manusia, peralatan dan fasilitas

pendukung yang lain. Desain penelitian menggunakan crossectional dengan alat kuisioner

dan pedoman lembar evaluasi. Tempat pelaksanaan adalah di FIK UI. Hasil dari

identifikasi masalah ini untuk menjadi dasar untuk tahap eksperimen dan evaluasi serta

tahap desiminasi.

BAB IV. HASIL PENELITIAN

Tahap pertama yang dilaksanakan adalah melakukan uji coba kuisioner pada 30 responden.

Dari uji coba responden tersebut didapatkan r = 0.361 dengan = 0.05. Dari keseluruhan

item pertanyaan didapatkan hasil corected item-total correlation yang lebih besar dari r=

0.361. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dari kuisioner valid.

Setelah seluruh pertanyaan sudah valid semua maka diuji reabilitasnya dan didapatkan r=

0.984 dengan = 0.05

Page 11: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Di bawah ini akan diuraikan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan.

Tabel 1.Distribusi larekteristik responden berdasarkan jenis kelamin, status, kelas,

usia, dan asal daerah th 2005

Karakteristik Jumlah ProsentaseJenis Kelamin:Laki-lakiWanita

42209

16.782.9

Status:Belum menikahMenikah

17478

6931

Kelas:RegulerEkstensi pagiEkstensi sorePasca sarjana

116596116

4623.424.26.3

Asal daerah:JabodetabekLuar Jabodetabek

15991

63.136.1

Usia:<20 th20-30 th31-40 th41-50 th>50 th

1048151101

41.332.120.24.00.4

Berdasarkan table 1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah wanita (82.9 %), dan mayoritas responden belum menikah(69%). Jumlah responden dari kelas reguler dan ektensi cukup berimbang, sedangkan dari kelas pasca sarjana hanya 6.3%. Mayoritas responden dari daerah Jabodetabek (63.1%) dan mayoritas rentang usia 20-40 th ( 50.3%)

Tabel 2.Distribusi pendapat responden tentang kondisi BPKM th 2005

Karakteristik BPKM Jumlah ProsentaseMembantu PBM:Sangat setujuSetujuTidak setuju

174753

6929.81.2

BPKM lengkap dan memberi informasiSangat setuju Setuju

13496

53.238.1

Page 12: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Tidak setujuSangat Tidak setuju

211

8.30.4

Dari table 2 dapat disimpulkan bahwa BPKM (Buku Pedomen Mahasiswa) yang ada pada tahun 2005 mayoritas sudah lengkap, memberikan informasi dan membantu proses belajar dan mengajar.

Gambar 1. Diagram Potensial BPKM dimasukkan secara on line

.8%

1.6%

10.7%

53.6%

33.3%

Missing

STS

TS

S

SS

Dari gambar 1 dapat disimpulkan mayoritas responden sangat setuju (33.3%) dan setuju (53.6%) bahwa BPKM dapat/ potensial untuk menggunakan system on line.

Tabel 3.Distribusi pendapat responden tentang pembelajran system ceramah, th 2005

Karakteristik Ceramah Jumlah ProsentaseMayoritas ceramahSangat setujuSetujuTidak setujuSangat Tidak setuju

117812923

4.43151.29.1

Ceramah membuat mengantukSangat setujuSetujuTidak setujuSangat Tidak setuju

72135384

28.653.615.11.6

Ceramah menyenangkan mahasiswaSangat setujuSetujuTidak setujuSangat Tidak setuju

38136744

15.15429.41.6

Page 13: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Ceramah memudahkan pengajarSangat setujuSetujuTidak setujuSangat Tidak setuju

117812923

4.431.051.29.1

Pada table 3 dapat disimpulkan bahwa di FIK th 2005 sebanyak 35.4 % masih menggunakan metode ceramah, sisanya mengatakan tidak setuju metode yang digunakan adalah ceramah. Pada table ini juga menunjukkan mahsiswa setuju dan sangat setuju jika ceramah membuat mengantuk 82.2%, namunm masih banyak yang setuju dan sangat setuju bahwa ceramah merupakan system yang menyenangkan mahsiswa 69,1%. Sedangkan pandangan mahasiswa mengatakan tidak setuju bahwa ceramah lebih memudahkan pengajar (51.2%).

Tabel 4.Distribusi pendapat responden tentang pembelajran system pembelajaran aktif/Active learning, th 2005

Active learning Jumlah ProsentaseAktiv learning menyenangkan mahasiswaSangat setujuSetujuTidak setuju

6215633

24.661.913.1

Active learning memudahkan pencapaianSangat setujuSetujuTidak setuju

5215939

20.663.115.5

Metode aktiv memudahkan dosenSangat setujuSetujuTidak setujuSangat tidak setuju

38178312

15.170.612.30.8

Media dengan TI menarikSangat setujuSetujuTidak setuju

12411014

49.243.75.6

Tabel 4 menunjukkan bahwa 61.9% mahasiswa setuju dengan system pembelajaran yang aktif, mahasiswa juga setuju metode aktif memudahkan mencapai tujuan pembelajaran (63.1 % ). Mahasiswa sangat setuju dan setuju (92.9% ) terhadap pendapat bahwa dengan media teknologi informasi pembelajaran akan lebih menarik.

Tabel 5.Distribusi pendapat responden tentang potensial diterapkan Active learning dengan computer mediated learning/ CML atau Distance learning?DL, th 2005

Page 14: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

CML/DL Jumlah ProsentaseBisa diterapkan di FIKSangat setuju SetujuTidak setujuSangat tidak setuju

78131314

3154.412.31.6

Setuju diterapkan di FIKSangat setuju SetujuTidak setujuSangat tidak setuju

87127333

34.550.413.11.2

Setuju evaluasi melalui DL/CMLSangat setuju SetujuTidak setujuSangat tidak setuju

39189192

15.5757.50.8

Tabel 5 menunjukkan bahwa mahasiswa setuju (54.4%) mengatakan CM/Dl bisa diterapkan dan setuju jika CML dan DL diterapkan di FIK. Selain itu mahsiswa sebanyak 75% mengatakan setuju bahwa evaluasi/ujian dapat dilaksanakan melalui CML/DL.

Tabel 6.Distribusi pendapat responden tentang kesiapan Sumber daya terhadap sistem Active learning dengan computer mediated learning/ CML atau Distance learning/DL, th 2005

Suber Daya Manusia Jumlah Prosentase

Page 15: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Mahasiswa paham konsep DL/CMLSangat setuju SetujuTidak setujuSangat tidak setuju

188713312

7.134.552.84.8

Dosen paham konsep DL/CMLSangat setuju SetujuTidak setuju

3113976

12.355.230.2

Mahasiswa mampu DL/CML (keyakinan)Sangat setuju SetujuTidak setujuSangat tidak setuju

53156411

2161.916.30.4

Dosen mampu DL/CML (keyakinan)Sangat setuju SetujuTidak setuju

5517220

21.868.37.9

Tabel 6 menunjukkan secara konsep DL/CML, 52.8% mengatakan tidak setuju jika sudah paham terhadap DL?CML, namun dari mahasiswa setuju/memandang staf pengajar sudah paham konsep DL/CML. Walaupun begitumahsiswa setuju bahwa baik dosen maupun mahasiswa mampu untuk melaksankan CML/DL

Tabel 7.Distribusi pendapat responden tentang kemampuan Mahasiswa terhadap Teknologi Informasi, th 2005

Tingkat Kemampuan Jumlah ProsentaseMs. WordTidak bisaKurangSedangMahir

31816960

1.27.167.123.8

Worksheet/ExcelTidak bisa 15 6Kurang 77 30.6Sedang 142 56.3Mahir 15 6Presentatation/Power pointTidak bisaKurangSedang

3179119

12.331.347.2

Page 16: JUDUL PENELITIAN - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan …pkko.fik.ui.ac.id/files/JUDUL PENELITIAN.doc  · Web viewStudi awal dalam persiapan “Pengembangan Model Pembelajaran aktif,

Mahir 18 7.1Data baseTidak bisaKurangSedangMahir

11593354

453.636.913.91.6

MultimediaTidak bisaKurangSedangMahir

55841004

21.833.339.71.6

InternetTidak bisaKurangSedangMahir