Judul Buku - dmi.or.iddmi.or.id/wp-content/uploads/2015/05/Panduan-Penataan-dan-Peng... · Suara...
Transcript of Judul Buku - dmi.or.iddmi.or.id/wp-content/uploads/2015/05/Panduan-Penataan-dan-Peng... · Suara...
2
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
LINGKUP HAK CIPTA
Pasal 2(1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang tim-
bul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KETENTUAN PIDANAPasal 72(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelang-garan Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Judul Buku:Panduan Penataan & Pengoperasian Sound System
Penulis:Tim Penataan Akustik Masjid DMI
Setting Isi & CoverGrafindo Creative Writing dan DMI
Cetakan I, November 2013Cetakan II, Desember 2014
Diterbitkan Oleh:PP DMI
Jl. Surabaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat Ukuran Buku: 14,5 x 14,5 cm, tebal: 34 hal
3
KATA PENGANTARKetua Umum Dewan Masjid Indonesia
Alhamdulillah, saya menyambut baik ter-bitnya buku saku ini. Buku tentang pan duan penataan dan pengoperasian sound system ini sangat penting sebagai sarana untuk mengop-erasikan, memelihara, dan pema sangan sound system di masjid dengan benar.
Di Indonesia, jumlah masjid ada 250 ribu, ditambah mushola dan surau sekitar 550 ribu, totalnya ada 800 ribu masjid dan mushola. Da-
lam se tiap kunjungan ke daerah, selalu saya sempatkan shalat dan meninjau/memeriksa kualitas sound system (akustik) di masjid se-tempat. Hasilnya, kualitas suara sound di masjid tersebut sebagian besar kurang baik. Bahkan, berdasarkan data yang ada, sekitar 50 persen masjid di Indonesia, kualitas sound systemnya di bawah stan-dar. Suara yang keluar tak terdengar, mendengung, dan sebagainya.
4
Dewan Masjid lalu melakukan riset. Ternyata didapat hasil, banyak sound system masjid di Indonesia dipasang kurang sem-purna. Asal bisa dipakai, tidak memperhatikan kualitas suara yang dihasilkan. Ini juga terjadi di masjid-masjid besar, yang notabene harga sound systemnya cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah. Ternyata, penyebab buruknya sound tersebut adalah pada pemasan-gan sound system yang salah, selain struktur bangunan masjid yang banyak memakai material marmer dan kaca.
Inilah yang mendasari Dewan Masjid Indonesia (DMI) bertekad melakukan pembenahan tata suara (kualitas akustik masjid) sehing-ga akan dihasilkan suara yang jernih dan bening. Kualitas yang baik akan membuat suasana ibadah menjadi lebih khusuk, tenang dan nyaman. Inilah salah satu program yang kini tengah dilakukan oleh DMI. Diharapkan, program ini dapat bermanfaat dan membantu kenyamanan dan kesejahte raan masjid di Indonesia.
Jakarta, November 2013
HM Jusuf KallaKetua Umum PP DMI
5
Sound system (Sistem Tata Suara)Gabungan dari beberapa perangkat suara untuk mem- berikan informasi yang jelas dari pembicara ke penden-garSyarat :
Suara Jelas dan mudah dipahami Nyaman / enak didengar Memenuhi segi Artistik (Keindahan)
Microphone Mixer/ Amplifier Speaker
SISTEM TATA SUARA
6
Sistem Terpusat / Sentralisasi
KELEBIHAN:1. Biaya murah2. Setting dan pemasangan mudah
KEKURANGAN:1. Perlu daya besar agar suara sampai dibela-
kang2. Pendengar paling depan akan merasa suara terlalu keras3. Mudah menyebabkan feedback4. Efek gema semakin besar, jika kondisi akustik kurang baik
SISTEM TATA SUARA
Pemasangan terpusat cocok untuk bangunan / ruangan
yang tidak terlalu besar
7
Sistem Tersebar / Distribusi
KELEBIHAN :1. Suara lebih merata pada
seti ap titik ruang an2. Faktor feedback rendah3. Efek gema berkurang
KEKURANGAN :1. Biaya lebih besar2. Setting dan pemasangan se dikit lebih rumit
SISTEM TATA SUARA
Pemasangan merata cocok untuk ruang an besar dan efek gema tinggi
8
1. Microphone WirelessBebas bergerak, mudah penggunaannya Clip-On / Headset Wire-
less microphone Handheld Wireless micro-
phone
2. Microphone kabel
Ekonomis, mudah perawatannya
3. Wireless Amplifier
Cocok untuk aplikasi dan ruangan kecilMudah dan praktis penggu- naannyaMultifungsi penggunaannya Mobilitas dan fleksibel pada aplikasi lainnya
MICROPHONE
9
Penempatan Speaker Terhadap MicrophoneMenghindari FEED-BACK
KETERANGAN :1. Kondisi 1 → speaker dibelakang mic dengan suara keras,
mudah feedback2. Kondisi 2 → speaker mengarah langsung ke mic, mudah
feedback3. Kondisi 3 → speaker jauh dari mic, tetapi diletakkan ber-
hadapan, dapat menyebabkan suara yang mengganggu pada intensitas suara tinggi
4. Kondisi 4 → speaker dipasang sejajar dan agak diarah-kan ke pendengar / audience agar suara mengarah ke tengah
MICROPHONE
10
Menggulung Kabel Mic
MICROPHONE
Menarik kabel saat men-cabut plug dari amplifier
Hindari menarik kabel saat melepas atau mencabut plug, peganglah plug saat menarik
atau melepasnya.
Bila kabel terlalu sering ditarik, maka dapat menyebabkan
kabel mudah putus suara men-jadi mati.
11
Menggulung Kabel Mic
Gulung kabel dengan melipat / roll dan ikat dengan seutas tali.
Gulung kabel dengan melipat / roll dan ikat dengan seutas tali.
Kawat kabel mic sangat halus, rentan terhadap tarikanDengan menggulung kabel di badan mic serta tarikan kuat
dapat menyebabkan kabel mudah putus
MICROPHONE
12
Memukul Mic
Memukul-mukul saattest suara dapat merusak
membran / spul mic
Spul mic sangat peka, bila sering terkena ben-turan keras,maka dapat menyebabkan perubah-an spesifikasi spul dan
dapat menyebabkan suara sember
Biasakan test suara dengan suara, misalnya: “Test 1, 2, 3”atau Membaca teks
Jangan pula berdahak dan berhembus di depan mi-
crophone, dapat merusak spul microphone
MICROPHONE
13
Memukul Mic Peletakkan microphone
Meletakkan microphone dekat pada mulut dan di
bawah dagu
Agar suara berkumandang lebih keras, lebih baik meng-gunakan stand mic dan ber-bicara di depan dekat micro-
phone
MICROPHONE
Cara ini menghasilkan suara yang baik dan natural pada penggunaan micro-
phone genggam.
14
Menempatkan atau menem-pelkan microphone clip-on
condenser dekat mulut pembicara
Menempatkan atau menjepit-kan microphone clip-on con-denser pada kerah baju atau
jubah
Hindari mendekatkan microphone clip-on condenser dekat pada mulut, yang dapat menyebabkan suara gemuruh pada sound system
MICROPHONE
15
Hindari mendekatkan microphone clip-on condenser dekat pada mulut, yang dapat menyebabkan suara gemuruh pada sound system
MIXER AMPLIFIER
Salah Pemakaian dapat menyebabkan amplifier mengalami
kerusakan
Mixer Amplifier → perangkat penguat suara untuk menguatkan sinyal lemah dari CD, Tape recorder, mic, dllJenis Amplifier :
Low Impedance Amplifier (Com – 4Ω) ( Amplifier impedansi rendah ) Tidak baik untuk instalasi kabel speaker yang panjang → Pengaruh hambatan (Resistansi) kabel menu runkan kualitas suara
High Impedance Amplifier (Com – 100V) ( Amplifier impedansi tinggi )
→ Jalur audio tegangan tinggi (100V) mentoler ansi hambatan kabel panjang→ Hati-hati pemasangannya tegangan output tinggi (100Volt )
Pemakaian keduanya TIDAK BOLEH BERSAMAAN ** Harus dipergunakan salah satu
16
MIXER AMPLIFIERAmplifier Low Impedance (“ Com-4Ω ”)
Tidak baik untuk instalasi kabel speaker yang panjangPengaruh hambatan (Resistansi) kabel menurunkan kualitas suara »
Maksimum koneksi-paralel speaker sebanyak 2 buahImpedansi yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kerusakan »amplifier
Baik dipergunakan untuk sistem speaker terpusat (central)Mampu memberikan daya besar (penuh) ke box-speaker utama »Perhatikan “total watt amplifier” Lebih Besar “jumlah watt total »speaker”Perhatikan “total impedansi speaker” Lebih Besar “impedansi mini- »mum amplifier”
Amplifier High Impedance (“ Com-100V “)
Tidak terpengaruh dengan pemakaian kabel yang panjangJalur audio tegangan tinggi (100V) mentoleransi hambatan »kabel panjangHati-hati pemasangannya tegangan output tinggi (100Volt ) »
Memudahkan koneksi-paralel speakerPerhatikan “total watt amplifier“ Lebih Besar “jumlah watt total »speaker ”Memungkinkan koneksi-paralel speaker yang lebih banyak. »Pemasangan speaker lebih mudah; seperti pemasangan lampu »listrik
Memiliki trafo matching pada ampli dan speaker high-impedanceTrafo matching sebagai pembatas daya yang diperlukan oleh setiap speakerTrafo matching meilindungi setiap speaker dari daya yang berlebihan
17
MIXER AMPLIFIER
ON/OFF AMPLIFIERIDEALNYA saat menghidupkan/mematikan
amplifier tombol VOLUME pada posisi “0” ataulow, supaya tidak terjadi “surge” (suara ‘duk’)
pada speaker
Karena alasan “KEAMANAN”Biasanya amplifier ditempatkan di dalam ruang terkunci,
pengguna hanya menghidupkan saklar listrik yang tersediadan sound-system siap digunakan !
Hal ini akan menyebabkan speaker / horn menjadi MUDAH RUSAK !
SEBAIKNYA :Dibuatkan BRACKET / semacam teralis dengan melubangi tembok,
Petugas menghidupkan amplifier dengan benar dandapat mengatur volume sesuai dengan kekerasan suaranya.
Hal ini , selain secara teknis dibenarkan juga dapat memenuhi aspekkeamanan agar amplifier tidak mudah diambil orang.
SEBAIKNYA :Dibuatkan BRACKET / semacam teralis dengan melubangi tembok,
Petugas menghidupkan amplifier dengan benar dandapat mengatur volume sesuai dengan kekerasan suaranya.
Hal ini, selain secara teknis dibenarkan juga dapat memenuhi aspekkeamanan agar amplifier tidak mudah diambil orang.
18
Menempatkan Mixer AmplifierPada tempat yang sempit dapat
menghambat aliran udaraDan amplifier mudah panas
Kabel koneksi tertekuk:1. konektor terpecah2. kabel mic terputus
MIXER AMPLIFIERMenempatkan Mixer Amplifier
19
Arde
Pertanahan
Grounding Mixer Amplifier
Menghilangkan listrikstatis pada peralatansound sistem lainnya
Mengurangi induksiradiasi pemancar radio
ke dalam mixer amplifier
MIXER AMPLIFIER
Grounding Mixer Amplifier
20
SPEAKER
Dilihat dari impedansinya, speaker dibedakan :
Low Impedance speakerHigh Impedance speaker
Speaker adalah perangkat suara terakhir dari sebuah sound sys-tem.
Kualitas suara tergantung dari kualitas speaker yang digunakan.
21
SPEAKER
1. TIPE COLUMN SPEAKER2. CEILING SPEKAER3. TIPE BOX SPEAKER
“Speaker Indoor”
1 2
3
22
SPEAKERTIPE HORN SPEAKER (LOW IMPEDANCE)CATATAN: Model Low Impedance tidak bisa dipasang bersama dengan speaker High impedance, agar bisa dipakai maka perlu di tambah matching transformer.
“Speaker Menara”TIPE HORN SPEAKER (HIGH IMPENDENCE)
Terdapat trafo matching dida-lamnya
**CATATAN: Untuk horn speaker high impedance dapat dikenali dari modelnya→ bagian belakang ada “ M “
23
Pemasangan SPEAKER
**CATATAN: Untuk horn speaker high impedance dapat dikenali dari modelnya→ bagian belakang ada “ M “
Polaritas jangan sampai terbalik 1. → dapat menyebabkan penurunan kualitas suara
Penyambungan kabel harus dibuat secara menyilang2. → agar tidak mudah hubung singkat (Short circuit)
Pemasangan speaker di luar ruangan yang rentan 3. terhadap air hujan (Tipe: horn speaker)
→ pasang dengan aman (air yang masuk dapat merusak diaphragm)Pastikan arah speaker menuju ke telinga jemaah de-4. ngan ketinggian 3-4 m dan terpasang dengan kuat dan aman
→ Memberikan suara yang jelas dan baik kepada jemaah (pendengar)
→ Menghindari speaker jatuh yang dapat mengakibatkan kecelakaanGunakan kabel khusus speaker5.
→ Kabel khusus speaker ukuran 2 x 2.5mm (Indoor) → Kabel Listrik ukuran 2 x 1.5mm minimum (outdoor)
24
Gunakan Isolasi kabel yang baik, tahan terhadap panas !
Penyambungan kabel sepertiini adalah salah karena dapatmenyebabkan short-circuit (hubung singkat)
Penyambungan secara silang, supaya dapat menghindarishort-circuit (hubung singkat)
kabel
Penyambungan kabel Speaker
kabel
kabel
kabel
Gunakan kabel listrik 2x1.5 mm NYYHYAtau kabel speaker 2 x 2 mm
Gunakan Isolasi kabel yang baik, tahan terhadap panas !
Penyambungan kabel sepertiini adalah salah karena dapatmenyebabkan short-circuit (hubung singkat)
Penyambungan secara silang, supaya dapat menghindarishort-circuit (hubung singkat)
kabel
Penyambungan kabel Speaker
kabel
kabel
kabel
Gunakan kabel listrik 2x1.5 mm NYYHYAtau kabel speaker 2 x 2 mm
SPEAKERPenyambungan Kabel Speaker
Gunakan kabel listrik 2x1.5 mm NYY-HY Atau kabel speaker 2 x 2 mm
Penyambungan ka-bel seperti ini adalah salah karena dapat menyebabkan short-
circuit (hubung singkat)
Penyambungan se-cara silang, supaya dapat menghindari short-circuit (hubung
singkat)
Gunakan Isolasi kabel yang baik, tahan terhadap panas !
25
SPEAKER
Gunakan Ukuran kabel dan penyambungan yang baik
Ukuran kabel yang kecil dan
sambungan yang tidak baik, dapat mengaki-batkan amplifier hubung singkat (korslet) rusak
(mati total)
Gunakan kabel listrik 2x1.5 mm NYYHYAtau kabel speaker 2 x 2 mm
Penyambungan Kabel Speaker
26
Pemasangan horn speaker seperti gambar 1 adalah yang paling baik, karena :1. Aman terhadap air hujan air hujan tidak masuk ke dalam speaker2. Daya jangkau speaker lebih jauh output maksimal
Pemasangan horn speaker seperti gambar 2 dan 3 tidak baik, karena :1. Gambar 2 air hujan dapat masuk dan merusak spul / Diaphragm2. Daya jangkau kurang jauh output tidak maksimal
1 2 3
Pemasangan Horn Speaker
SPEAKER
Pemasangan horn speaker seperti gambar 1 adalah yang pal-ing baik, karena:1. Aman terhadap air hujan→ air hujan tidak masuk ke dalam
speaker2. Daya jangkau speaker lebih jauh → output maksimal
Pemasangan horn speaker seperti gambar 2 dan 3 tidak baik, karena:1. Gambar 2 → air hujan dapat masuk dan merusak spul / Dia-
phragm2. Daya jangkau kurang jauh → output tidak maksimal
27
SPEAKER
CATATAN:Pemasangan MT tidak boleh dipasang jauh dari speaker (suara
menurun), dipasang terbalik, dan dipasang miring (air hujan bisa masuk)
Pemasangan di angle speaker
DIBALIK MIRING
Pemasangan Matching Transformer
PEMASANGAN KURANG BAIK
28
SPEAKER
PEMASANGAN COLUMN SPEAKER
Column speaker sebaiknya terpasang Vertikal (Tegak berdiri)
Hal ini akan menghasilkan suara yang lebih fokus dan merata
Tidak diperkenankan sambungan Hitam - Biru pada column speaker
29
TIDAK DIPERKENANKAN pemasangan speaker
High-impedance dan Low-impedancesecara BERSAMAAN
Pemasangan speaker low-impedance (tanpa matching)
Tidak melebihi dari 2 buah paralel speakerkarena dapat merusak amplifier
Pemasangan speaker High-impedance (dengan matching)
Tidak melebihi dari total daya amplifierkarena dapat merusak amplifier
KONEKSI ANTAR SPEAKERSPEAKER
30
SPEAKER
TATA LETAK SPEAKERUntuk sistem pemasangan speaker secara distribusi, perlu diatur tata
letaknya agar tidak berpotensi terjadi feed-back karena speaker dan micro-
phone saling berhadapan
“KESALAHAN YANG UMUM”Meletakkan speaker pada 4 sudut ruangan
“Penempatan Speaker BENAR”1. Secara psikologis, speaker
diletakkan sehadap dengan sumber suara (orang yang memegang mic)
2. Sebaiknya speaker depan dipasang di sisi kiri & kanan tidak membelakangi microphone. Untuk menghindari FEEDBACK
31
KETINGGIAN SPEAKER
Jika tinggi ruangan lebih dari 4 mSebaiknya, dipasang pada ketinggian ± 3 ~ 4 m
Pemasangan speaker terlalu tinggi justru kurang jelasbagi pendengar yang berada di dekatnya
3 m
tinggi telinga jemaah
Seringkali teknisi sound system bersilang pendapatdengan arsitek bangunan, karena kaidah teknik tata letak
speaker yang benar kadang tidak selaras dengan sisiestetika arsitektur
1 m
SPEAKER
Jika tinggi ruangan lebih dari 4 mSebaiknya, dipasang pada ketinggian ± 3 ~ 4 m
Pemasangan speaker terlalu tinggi justru kurang jelas bagi pendengar yang berada di dekatnya
Seringkali teknisi sound system bersilang pendapat dengan arsitek bangunan, karena kaidah teknik tata
letak speaker yang benar kadang tidak selaras dengan sisi estetika arsitektur
32
Perhatikan impedansi speaker, koneksikan sesuai dengan impedansi
amplifier
Untuk speaker High-Impedance dipasang pada terminal 100V-COM
2
Pastikan jumlah watt speaker
SAMA atau LEBIH KECIL DARI
Daya maksimum power amplifier
Gunakan kabel yang baik, sesuaikebutuhan dan perhatikan polaritasnya
1
Petunjuk Pemakaian Mixer Amplifier
33
Petunjuk Pemakaian Mixer Amplifier
1. Pasangkan microphone pada Ch.1/2/3 sesuai kebutuhan2. Boleh menambahkan DVD / Cassette Player pada AUX 1/2 3. REC-OUT digunakan untuk koneksi ke Aux-In power amplifier
lainnya
Pada Mixer Amplifier ZA-2000 series :- Pengaturan MUTE-ADJ untuk mengurangi suara (muting) dari
sumber lain pada saat microphone di CH-1 sedang dipakai. Putarlah ke kiri (OFF) apabila dikehendaki semua channel bisa berfungsi bersama.
- Apabila menggunakan Tie-clip condenser microphone ZM-360 di CH-1, PHANTOM boleh diposisikan ON dan ZM-360 tidak perlu memakai battery
Set “OFF”(Tanpa Muting)Putar ke KIRI
PHANTOM = “ON”JIKA MIC-1 = ZM-360
TANPA BATTERY
DynamicMicrophoneZM-520
Tie-clip CondenserMicrophoneZM-360DVD / Cassette
Player
Untuk dihubungkanAUX-Input
Amplifier berikut
34
1. Set Volume Master pada posisi OFF (jam 7)2. Set Volume Mic & Aux pada posisi OFF (jam 7)3. Set Tone Control bass & treble pada posisi netral (jam 12)4. ON-kan power switch
1. Set volume MASTER pada posisi 70% (jam 2)2. On-kan saklar mic; berbicaralah di depan mic pada posisi yang baik3. Atur volume mic secukupnya4. Atur tone control bass & treble secukupnya5. Tambahkan volume master apabila diperlukan6. Matikan amplifier dari power-swtich
H indarkan indikator “c lip” menyala pa da power a mplifierKurangi volume Master, mic/aux, dan tone control hingga clip tidak menyala
H indarkan terjadinya “F eedback” pa da S peakerKurangi volume Master, Mic, dan tone control hingga feddback tidak terjadi
Jauhkan mic dari speaker; dan memegang mic pada posisi yang benar
Petunjuk Pemakaian Mixer Amplifier