JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun...

84
i JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Transcript of JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun...

Page 1: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

iJUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Page 2: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

ii | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Page 3: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

1JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Dari

Redaksi

Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu membawa kekalahan dalam Perang Dunia II dan keterpurukan nasional Jepang. “Berapa jumlah guru yang masih tersisa?” tanya Hirohito, Kaisar Jepang saat itu pada para jendralnya. Kalimat pertanyaan tersebut dikutip berbagai lini masa yang membahas masalah pendidikan. Betapa bernilainya guru dan prioritas Jepang pada pendidikan itulah yang membuat mereka bangkit dari keterpurukan kalah perang menjadi negara maju.

Bagaimana dengan pendidikan dan sekolah Katolik? Dalam ajaran Katolik, pendidikan bersifat hakiki bagi pertumbuhan karakter dan iman Kristiani, bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan. Sedangkan sekolah adalah komunitas yang dibangun di antara orang tua, anak dan guru. Sekolah Katolik mestinya menjadi ‘seminarium’ (persemaian) nilai-nilai Kristiani, mengajarkan kebijaksanaan, mendorong para murid aktif menemukan dan mengembangkan dirinya secara integral, menumbuhkan hasrat belajar sehingga menemukan sukacita dalam belajar.

Selama beberapa bulan terakhir ini, keganasan virus Corona memorak-porandakan sekolah sebagai tempat berinteraksi guru dan siswa di satu ruang. Pola pembelajaran ‘reguler’ yang sudah berlangsung lama terpaksa harus dirombak ulang. Hal pendidikan dan persekolahan bukan hanya urusan guru, murid, dan (biaya) orang tua. Tapi juga urusan umat Katolik yang notabene ‘memiliki’ banyak sekolah di negeri ini.

Tahun Berdiri : Maret 2000Pendiri : Mgr. Johannes Hadiwikarta (alm.) dan RD. Yosef Eko Budi SusiloPelindung : Mgr. Vincentius Sutikno WisaksonoPenasihat : RD. Yosef Eko Budi Susilo. AM Errol Jonathans Pemimpin Umum : RD. Agustinus Tri Budi Utomo Pemimpin Redaksi : RD. Alphonsus Boedi PrasetijoSekretaris Redaksi : S. Vondy KumalaRedaktur Pelaksana : G. Adrian Teja, S. Vondy Kumala, Yung SetiadiEditor : Yung Setiadi, Amelia ClementineLayout & Desain : M. C. Stefani D. P., Angelina Nina Arini Putri, Amelia ClementineDistribusi : B. Adi Koesoemo Wardojo

Alamat Redaksi : Jl. Mojopahit 38-B Surabaya 60265Telepon : (031) 5624141, (031) 5665061 ext. 21, 0812 5296 8051Email : [email protected]

Rekening Bank : Mandiri - 140-00-1692964-9 Atas Nama : Pers Keuskupan Surabaya Gereja, Cabang Gedung SampoernaPenerbit : Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Surabaya

Redaksi menerima artikel yang dilengkapi foto(minimal 10 MP)dari kontributor, dilengkapi data diri, alamat dan No. Rekening.

SU

SU

NA

N R

ED

AK

SI

Page 4: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

2 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

DA

FT

AR

I

SI

Model Cover : RD. Adrianus Akik Purwanto

Fotografer :S. Vondy Kumala

COVER STORY

04 RD. Adrianus Akik Purwanto

OBROLAN CAK KLOWOR

06 Mencari Solusi Tepat

Dunia Pendidikan di Masa Pandemi

MIMBAR

08 The Power of Zoom Meeting

KATEKESE LITURGI

13 Kesatuan dan Kesetiaan Hidup Perkawinan

RENUNGAN

18 Menjauh dari Allah atau Mendekat pada Allah

LAPORAN UTAMA

20 Anggur Baru dari Kantong yang Baru

24 Dinamika Sekolah Yayasan Yohanes Gabriel pada Masa Pandemi

39 '9 to 5 ' di Era Normal. 24/7 di Masa Persiapan New Normal

Page 5: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

3JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

42 Kepemimpinan Transformatif. Strategi Penyelenggaraan Pembelajaran di Awal Tahun Akademik 2020/2021

LINTAS KOMISI

51 Kerasulan dan Literasi Media

LINTAS PAROKI

61 Groundbreaking Griya Pastoral Hati Kudus Yesus

OBITUARI

63 Mgr. J.K. Sunarka dan Karismanya

64 Selamat Jalan, Srikandi Suroboyo! Chandra Oratmangun

OPINI

65 Pentingnya Gerakan Cinta Tanah Air Indonesia

SERBA-SERBI

68 Tiga Momen, Satu Perayaan

72 Menulis Renungan nan Bernas

78 Sajak Semata Wayang

RESENSI BUKU

79 Guru Katolik, Rasul Awam di Era Digital

KOMIK

80 Sekolah Online

Page 6: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

4 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Cover

Story

Ada 3 bidang yang menjadi wujud pengamalan iman Gereja Katolik untuk memajukan masyarakat Indonesia, yaitu pendidikan, kesehatan, dan sosial. “Menjadi Romo harus terbuka terhadap segala karya keselamatan. Baik di paroki, pendidikan -seminari, sekolah, dan perguruan tinggi-, rumah sakit, klinik kesehatan, hingga panti asuhan,” ungkap Romo Akik mengawali obrolan singkat di sela-sela pemotretan kaver Jubileum edisi 240.

“Hal apa yang menjadi ciri khas sekolah Katolik? Kedisiplinan, kualitas guru dan murid? Apakah di sekolah non-Katolik tidak ada kedisiplinan serta guru dan murid yang berkualitas? Pasti ada. Jadi bukan itu ciri khas sekolah Katolik. Yang menjadi kekhasan dan sumber dari semua pusat kehidupan sekolah Katolik adalah Yesus Kristus. Jika disiplin, itu karena Yesus Kristus juga mengajarkan nilai kedisiplinan. Demikian juga nila-nilai lain seperti ketaatan, kejujuran, integritas,dan perhatian secara personal. Itu semua nilai-nilai yang diajarkan dan teladan dari Yesus Kristus sendiri. Kalau dijalankan dengan benar dan konsekuen, sekolah Katolik akan melahirkan ekspresi dari Kristus dalam berbagi macam hal. Baik itu cerdas, berprestasi, berbudi luhur dan sebagainya; bukan bersumber dari diri sendiri, tapi dari Yesus Kristus”, demikian penjelasan Ketua Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Surabaya (MPK-KS) dan Ketua Umum Yayasan Yohanes Gabriel Keuskupan Surabaya ini.

RD. Adrianus Akik PurwantoLahir : Bojonegoro, 1971

Romo Akik yang aktif juga di kepramukaan. Pada Oktober hingga November 2015 pernah mewakili Tim Kerja Kepramukaan Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) menghadiri Asian Pacific Region Conference of International Catholic Conference in Scouting.

Page 7: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

5JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

SMAK Santo Vincentius A Paulo Blitar 1987-1990 Seminari Menengah Santo Vincentius A Paulo, Garum, Blitar 1987-1991Tahun Rohani/Novisiat Giovanni XXIII, Malang 1991-1992Seminari Tinggi Giovanni XXIII, Malang 1992-1999STFT Widya Sasana Malang (S1) 1992-1996STFT Widya Sasana Malang (S2) 1997-1999De La Salle Manila University, Filipina(S2, Educational Leadership & Management) 2008-2011

PENDIDIKAN

Romo Rekan Paroki Santo Yusup, Blitar 1999-2006 Romo Rekan Paroki HKY Surabaya 2006-2007Romo Rekan Paroki HKY Surabaya 2011-2016Romo Rekan Paroki St. Aloysius Gonzaga 2016-sekarang

PELAYANAN PAROKIAL

Seminari Santo Vincentius A Paulo Blitar 1999-2006 Yayasan Yohannes Gabriel Blitar 2002-2006Moderator Warakawuri Santa Monica 2012-sekarangYayasan Yohannes Gabriel Perwakilan 1 Surabaya 2011-2016Yayasan Yohannes Gabriel Pusat 2016-sekarangKoordinator WWME Distrik IV Surabaya 2015-2018Koordinator WWME Indonesia 2019-sekarang

PELAYANAN NON-PAROKIAL

Page 8: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

6 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Obrolan

Cak Klowor

MENCARI SOLUSI TEPAT DUNIA PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Gara-gara pandemi, hampir semua tatanan kehidupan masyarakat suatu bangsa menjadi tidak menentu, tak terkecuali di bidang pendidikan. Sudah beberapa bulan ini aktivitas dunia pendidikan tidak bisa menjalankan pembelajaran di ruang kelas. Beberapa cara dilakukan agar pembelajaran tidak berhenti, namun menurut para pendidik belum ada yang efektif. “Belajar mengajar secara daring/online untuk guru dan siswa di perkotaan mungkin tidak menjadi soal, tetapi bagi sekolah yang berada di pelosok-pelosok desa tentu banyak mengalami kendala terutama akses internet dan fasilitas pembelajaran lainnya," Cik Lily mengawali pembicaraan. “Apalagi dengan cara ini menuntut siswa untuk belajar secara mandiri serta membutuhkan fasilitas dan sumber daya yang memadai," tambah Cak Widodo. “Tentu saja tidak sedikit yang tidak bisa menjalankan metode pembelajaran jarak jauh tersebut, sehingga ada banyak sekolah yang meliburkan proses pembelajaran secara tatap muka selama pandemi Covid-19 ini," Cak Robert ikut ndompleng memberikan pendapatnya. “Bagaimana menyediakan akses internet? Ada handphone, atau laptop, harus mengeluarkan biaya akses internet. Tentu dalam hal ini bagi keluarga yang berpenghasilan rendah akan merasa kesulitan. Hal ini akan menghasilkan ketimpangan juga di dalam dunia pendidikan," Cak Klowor yang sejak tadi senyum-senyu memberikan komentar. “Dari segi psikologis aku dengar sebenarnya banyak guru yang senang mengajar secara tatap muka. Yah... itu karena kebiasaan. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini memang membuat semua berubah, termasuk cara belajar mengajar. Pembelajaran secara baru ini memang sebuah keterkejutan bagi banyak guru. Ini adalah konsep baru dalam dunia pendidikan," kata Cik Lily. “Iya bener Cik, apakah mungkin sebuah institusi pendidikan bisa menciptakan dan membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai moral dengan cara pembelajaran daring? Itu Cik yang ada dalam pikiranku tadi," kata Cak Wid. “Virus corona yang ditetapkan oleh WHO sebagai wabah global pada tanggal 11 Maret 2020 ini, mengubah segalanya. Termasuk cara pembelajaran, yang memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring," kata Cak Klowor

Page 9: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

7JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Wajah pendidikan di Indonesia. Sumber: goodnewsfromindonesia.id

“Tapi... penggunaan teknologi ini bukannya tanpa masalah, menurut beberapa Guru ada beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan efektifitas pembelajaran, seperti penggunaan teknologi yang masih rendah. Harus diakui bahwa tidak semua guru paham tentang teknologi... Padahal menurutku pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia, merupakan kunci terwujdnya Indonesia Emas 2045, yang adil, sejahtera, aman, damai, maju, dan mendunia,” Cik Lily menambahkan. “Betul Cik, pendidikan itu akan menentukan ke mana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah akan menjadi bangsa yang besar dan beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan jaman, atau menjadi raksasa sakit yang tenggelam dalam persoalan sendiri. Kalah dalam persaingan global dan diacak-acak oleh bermacam-macam kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri”. “Sebenarnya sudah dipikirkan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan kita, termasuk anggaran pendidikan yang dinaikkan menjadi 20 persen dari APBN. Tetapi masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yaitu soal akses dan kualitas pendidikan. Itu Cik menurutku," kata Cak Wid.

“Pendidikan Katolik sendiri juga ikut mengalami dampak covid ini, datanya belum pasti, tetapi banyak sekolah Katolik sampai saat ini masih banyak kekurangan murid. Sekolah Katolik yang menjadi incaran masyarakatpun muridnya berkurang, tidak tahu pasti apa yang menjadi sebabnya. Kalau murid saja tidak ada, bagaimana ikut meningkatkan mutu pendidikan?” “Di parokiku Cak sudah mengerahkan team terjun ke kampung-kampung dan ke sekolah katolik tetangga, dengan tawaran gratis SPP selama 3 bulan, tidak ada juga peminatnya. wah parah.... Ini bukan karena dampak covid tetapi sudah lima tahun terakhir ini, situasi semakin memburuk”, ungkap Cik Lily. “Menurutku kita harus mencari solusi menyeluruh dalam dunia pendidikan kita terutama Katolik, dalam meningkatkan jumlah murid, mutu pendidikan, dan dampak pendidikan di masa pandemi ini. Kita pikirkan bersama, bagaimana arah pendidikan kita," pungkas Cak Robert. (EBS)

Page 10: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

8 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Mimbar

THE POWER OF ZOOM MEETING

RD. Alphonsus Boedi PrasetijoKetua Komisi Komsos Keuskupan Surabaya

Tinggal di Pastoran Santo Yusup Karangpilang, Surabaya

Di masa New Normal atau Kenormalan Baru ini kita ditantang untuk menjadi kreatif dalam dunia pendidikan formal, baik di Sekolah Dasar sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Hal yang sama berlaku dalam dunia pendidikan informal dan pembinaan iman di lingkup Gereja Katolik mulai dari pembinaan iman (BIAK, REKAT) hingga persiapan perkawinan (Komisi Keluarga di Keuskupan/Seksi Keluarga di Paroki). Kita bisa memanfaatkan Zoom Meeting untuk media komunikasi sosial antar peserta pendidikan dan pembinaan iman itu. The power of zoom meeting semoga menjadi peluang yang efektif (tepat guna) dan efisien (tepat sasaran) di masa Kenormalan Baru ini.

I

Pertama kali saya memakai aplikasi Zoom Meeting ini saat rapat koordinasi dengan RD. Antonius Steven Lalu, Sekretaris Eksekutif Komsos KWI di Jakarta dan para Ketua/Wakil Komsos Keuskupan di Indonesia pada Jumat, 24 April 2020, pukul 10.00-12.00 WIB dalam rangka evaluasi Misa Live Streaming dan Persiapan Doa Rosario bersama Para Bapa Uskup se-Indonesia. Yang kedua saat mengadakan Rapat Koordinasi terkait Revisi Draft Buku Khotbah Katolik Kebencanaan pada Sabtu, 25 April 2020 pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB bersama Bapak V. Luluk Prijambodo, para romo dan para dosen Unika Widya Mandala Surabaya yang ikut ambil bagian.

Sumber: 1.bp.blogspot.com

Page 11: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

9JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Para Romo yang mengikuti Virtual Meeting via Zoom bersama Romo Vikep Surabaya Barat, RD. Johanes Anano Sri Nugroho dan RD. Adrianus Akik Purwanto (pojok kiri atas) yang memimpin pertemuan. (Dok.:Penulis)

Dalam rapat ini kita bisa saling memandang via video dan berkomunikasi dengan audio. Memang, Zoom Meeting merupakan aplikasi meeting online dengan konsep screen sharing. Aplikasi ini memungkinkan kita bertatap muka dengan lebih dari 100 orang partisipan. Tidak hanya di PC (Personal Computer) atau laptop, aplikasi ini juga bisa diunduh di smartphone atau telepon pintar kita.

Pada Senin, 18 Mei 2020 pukul 09.45 WIB Para Romo Kevikepan Surabaya Barat mengadakan Virtual Meeting via Zoom juga. RD. Adrianus Akik Purwanto mendampingi Romo Vikep Surabaya Barat, RD. Johanes Anano Sri Nugroho di Paroki Aloysius Gonzaga, Surabaya mengadakan

pertemuan koordinasi bersama para romo yang mengikuti cukup dari pastoran masing-masing dengan aplikasi Zoom Meeting.

II

Pada hari Minggu, 14 Juni 2020 pukul 10.00 WIB, memenuhi undangan Angela Tedja, Pembina BIAK Lingkungan Santo Aloysius, Pandean, Madiun, saya mengikuti kegiatan pembinaan iman anak Katolik via Zoom Meeting selama 30 menit. Bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan, kesempatan baik bagi saya untuk berkatekese tentang Misteri Komuni Kudus, Yesus yang menyatakan diri sebagai “Roti Hidup” bagi hidup manusia, termasuk anak-anak.

Sumber: 1.bp.blogspot.com

Page 12: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

10 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Angela Tedja, Pendamping BIAK Lingkungan Santo Aloysius Madiun (No. 2 dari kiri atas) bersama anak-anak yang ikut pembinaan iman via Zoom pada Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan, Minggu, 14 Juni 2020. (Dok. Angela Tedja)

Secara kebetulan, pada hari Minggu itu RD. Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik, Vikep Pastoral Keuskupan Surabaya dan Pemimpin Umum Majalah Jubileum datang ke Pastoran Sayuka. Maka, kita berdua bergaya sebentar besama Angela Tedja dan anak-anak BIAK Lingkungan Santo Aloysius berfoto seperti foto di bawah ini:

III

Pada hari Kamis, 18 Juni 2020 Romo Didik, selaku Vikep Pastoral Kesukupan Surabaya dan RD. Boedi Prasetijo, sebagai Ketua Komisi Komsos Keuskupan menyapa Tim Komsos Paroki se-Keuskupan Surabaya via Zoom Meeting. Setelah pengantar umum dari Romo Didik dan sapaan Romo Boedi sebagai Ketua Komisi Komsos, dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari Tim Komsos Paroki berkenaan dengan kegiatan di paroki-paroki selama masa pandemi Covid-19. Virtual Meeting ini berawal dari pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 22.11 WIB.

Page 13: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

11JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Romo Didik dan Romo Louis (No. 2 dari pojok kanan atas) saat berfoto bersama para Tim Komsos Paroki Se-Keuskupan Surabaya yang mengikuti virtual meeting via Zoom bersama RD. A. Boedi Prasetijo, Kamis, 18 Juni 2020 (Dok. Stefani DP).

Terima kasih kepada Romo Didik dan M.C. Stefani D. P. yang menjadi fasilitator suksesnya pertemuan via Zoom Pastoral Keuskupan Surabaya dengan topik Romo Didik dan Romo Boedi Menyapa Komsos Se-Keuskupan Surabaya. Dokumentasi para romo dan Tim Komsos Paroki-Paroki se-Keuskupan Surabaya terlampir.

IV

PPNK Sayuka (Pembinaan Pra Nikah Katolik Paroki Santo Yusup, Karangpilang) Surabaya di masa New Normal ini telah memulai pembinaan persiapan perkawinan bagi para calon pengantin yang memanfaatkan fasilitas Zoom Meeting dengan topik Pelajaran KPP 1 St. Yusup Karangpilang yang diselenggarakan pada hari Jumat, 3 Juli 2020 pukul 19.00 WIB; disusul dengan topik KPP 2 St. Yusup Karangpilang yang diselenggarakan pada Sabtu 4 Juli 2020 pukul 18.45 WIB; serta topik KPP 3 St. Yusup Karangpilang yang diselenggarakan Minggu, 5 Juli 2020, pukul 09.00 WIB.

Ilustrasi online meeting. Sumber: trikinet.com

Page 14: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

12 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dua minggu sebelumnya Tim PPNK mengadakan koordinasi sekaligus latihan menggunakan Zoom Meeting bersama Elizabeth Atik (Sekretaris II DPP Sayuka) dan RD. Matheus Suwarno, pastor rekan Paroki Sayuka yang juga menjadi narasumber. Akhirnya, pada Jumat hingga Minggu, 3-5 Juli 2020 Tim PPNK SAYUKA telah berhasil melaksanakan pembinaan via Zoom Meeting bersama 14 calon pasutri dengan baik dan lancar.

V

Pada Senin, 13 Juli 2020 pukul 10.00 RD. J. Anano Sri Nugroho mengundang lagi Virtual Meeting via Zoom dengan topik Sharing Mengenai SE ke-6 & KUP Keuskupan Surabaya (14 Juni 2020) serta Hasil Pertemuan Forum Vikep (8 Juli 2020).Pertemuan berlangsung selama 2 jam, mulai dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Lancar dan gayeng.

The Power of Zoom Meeting benar-benar banyak membantu kami para imam, baik untuk pendidikan dan pembinaan iman serta rapat dan pertemuan di masa New Normal. Tetap tinggal di rumah saja, jaga jarak dan memakai masker, serta rajin cuci tangan. Semoga masa pandemi Covid-19 segera berlalu. Berkah Dalem.

RD. Matheus Suwarno (pojok kiri atas) bersama Tim PPNK Sayuka dan 14 peserta calon pasutri (Dok. PPNK Sayuka).

Sumber: projectmetrics.co.uk

Page 15: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

13JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Katekese

KESATUAN DAN KESETIAANHIDUP PERKAWINAN

RD. Laurensius RonyWakil Komisi Katekese Keuskupan Surabaya

A. Kesatuan (unitas, monogami)Perkawinan Kristiani yang dilangsungkan antara satu (pria) dan satu (wanita)

didasarkan pada sumber-sumber Alkitab :1) Perjanjian Lama: Pada Kitab Suci Perjanjian Lama kita dapat menemukan

adanya perkembangan menuju cita-cita ke perkawinan yang monogami. Pada zaman bapa-bapa bangsa yang hidup dalam budaya patrialkal, tujuan dari perkawinan adalah memperoleh keturunan, sehingga demi adanya keturunan dimungkinkan adanya perkawinan poligami (bdk. Kejadian 16:1-3; 25:1-6). Pada jaman keruntuhan (1000-600 SM) praktek ini mulai berkurang namun mulai pula dikenal kebiasaan bercerai (Ulangan 24:1-4). Pada zaman para nabi kesetiaan suami terhadap istri yang tidak setia

digunakan untuk menjelaskan kesetiaan Yahwe kepada umat-Nya (bdk. Yehezkiel 16; Hosea 1-3)

Pada zaman pembuangan ada perkembangan paham menuju perkawinan monogam (bdk. Imamat 21: 13-14)

Ada dua teks pokok dalam PL yang dijadikan sumber untuk memahami gagasan mengenai hubungan pria dan wanita yang tunggal dan tak terceraikan. a. Kejadian 1:26-30: Menurut perikop ini, hakekat perkawinan adalah

persatuan antara seorang pria dan wanita yang diberkati oleh Allah sendiri dan diberi tugas bersama olehnya untuk meneruskan generasi manusia serta memelihara dunia. Laki-laki dan perempuan sederajat dan mendapat tugas yang sama (ayat 28-29).

b. Kejadian 2:18-25: Menurut perikop ini, hakekat perkawinan adalah persatuan erat antara seorang pria dan seorang wanita, atas dorongan

Page 16: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

14 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

a. Allah sendiri, yang mendorong suami mau meninggalkan ayah ibunya ayat 24 serta hidup bersatu dengan istri sedemikian erat sehingga keduanya menjadi satu manusia baru, menjadi satu tulang dan daging ayat 22-23. Ciri monogami perkawinan ditunjukkan pada kata “keduanya menjadi satu daging” dalam kata keduanya terkandung bahwa hubungan itu terjagi antara satu (pria) dengan satu (wanita) ayat 25.

Dalam 2 teks itu terdapat arah pemikiran :a. Hubungan suami istri dijadikan suatu

institusi suci yang menjamin kesucian hubungan seksual, baik sebagai ungkapan kasih dan prokreasi. (Kejadian 1:28 ; 2:23-25)

b. Hubungan suami istri yang monogam menjadi sendi kekuatan bagi kesatuan nasional, karena ungkapan kesetiaan dalam perjanjian dengan Yahwe menjadi nyata.Dalam cita-cita yang mengagumkan ini tetap

ada soal yaitu ketegangan antara cita-cita dan praktek. Realitas kehidupan manusia menunjukkan selalu ada tragedi kehidupan yang menggagalkan perkawinan yang disebabkan oleh dosa. Kejadian 3 mengisahkan tragedi yang mempengaruhi seluruh kehidupan, juga kehidupan suami istri. Maka dibutuhkan penebusan.

1) PB : Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru sifat monogami perkawinan kembali ditegaskan Yesus dengan menunjuk pada kisah penciptaan (Matius 19:4-6): keduanya menjadi satu daging. Paulus kembali menegaskan ajaran Yesus mengani monogami (satu dengan satu) (Roma 7:2-3; 1 Korintus 17)

B. Kesetiaan (tak terceraikan, indissolubilitas) Perkawinan Kristiani berlangsung seumur hidup 1) Perjanjian Baru: Yesus menghendaki perkawinan

dijadikan lembaga suci yang tak terceraikan, dalam Matius 19:3-11 (bdk. Markus 10:212; Lukas 16:18; Matius 5:31-32. Penegasan Yesus ini jelas berlaku untuk semua bentuk perkawinan, tak ada yang terkecualikan karena yang dijadikan dasar ialah penciptaan pria dan wanita. Penegasan tersebut menunjukkan ideal setiap bentuk perkawinan: “satu dengan satu setia untuk selama hidup”. Sebagai cita-cita ideal hal itu menjadi suatu tuntutan. Tetapi

Page 17: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

15JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Yesus tidak membakukan yang ideal ini menjadi hukum dengan sanksi yang mutlak. Yesus tidak mempersalahkan Musa yang mengizinkan perceraian. Yesus menegaskan bahwa itu terjadi karena ketegaran hati manusia.a) Matius dalam meredaksikan ajaran Yesus (Matius 5:31-32 & 19:1-12) di

satu pihak dengan jelas menyampaikan ideal ajaran Yesus yang mutlak, dari lain pihak ia tidak menutup mata terhadap adanya “tragedi” dalam hidup perkawinan. Sebagai tanggapan pastoral konkret Matius berani mengadakan “pengecualian praktis” dari ajaran ideal Yesus dengan terkenal dengan sebutan klausul Matius, yaitu kata: “kecuali karena zinah”.

b) Paulus dengan jelas menegaskan ajaran Yesus mengenai monogami dan indisolubilitas perkawinan. (Roma 7:23 dan 1 Korintus 7:10-11, 38). Tetapi Paulus juga mengijinkan bigami suksesif: Orang boleh kawin lagi kalau pasangannya sudah meninggal. Dari satu pihak dengan jelas ia menyampaikan citacita ideal perkawinan seperti yang telah diajarkan Yesus sendiri yakni satu dengan satu (monogami) dan tak terceraikan (indisolubile), yang berlaku untuk setiap bentuk perkawinan. Namun Paulus tidak menutup mata terhadap adanya tragedi dalam hidup perkawinan, khususnya yang dihadapi pasangan perkawinan beda agama. Kalau pihak tidak beriman tidak mau hidup dalam damai kemudian meninggalkan pihak yang beriman, maka pihak yang beriman tidak lagi terikat dengan pihak yang tidak beriman yang meninggalkan dan tidak setia itu” (bdk.1 Korintus 7:12-16). Dengan kata lain Paulus berani merestui “pengecualian praktis” dari cita-cita ideal perkawinan, bila terjadi tragedi dalam hidup perkawinan. Khususnya perkawinan beda agama.

2) Ajaran Bapa-Bapa Gerejaa) Para Bapa Gereja dengan bersumber pada ajaran Yesus mewartakan ideal

perkawinan Kristiani, “satu dengan satu menuntut kesetiaan untuk seumur hidup”. Bahkan ada beberapa Bapa Gereja yg ekstrim tidak memperbolehkan orang nikah lagi bila jodohnya meninggal (Tertulianus & Novatianus).

b) Namun ada pula praksis pastoral yang dengan penuh pengertian menerima kembali “orang yang sudah cerai lalu kawin lagi” karena alasan tertentu. Praksis pastoral yang demikian di kalangan Gereja Barat dihentikan sejak abad IV dengan keputusan Konsili Suci.

Ilustrasi Pernikahan. Sumber: jabar.tribunnews.com

Page 18: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

16 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

a) Di kalangan Gereja Timur praksis pastoral yang demikian terus berlangsung. Origenes (185-254); St. Epiphanus (315-403); Basilius Magnus (329-379). Ada praksis pastoral yang mengijinkan seseorang untuk menikah lagi karena ditinggal oleh pasangan yang tidak setia, untuk menghindari bahaya besar (kumpul kebo), mereka yang mengalami hal tersebut tidak dihukum oleh Gereja.

b) Alasan Gereja Timur menerapkan praksis pastoral yang demikian ialah segala upaya harus tetap dilakukan untuk mempertahankan perkawinan. Tetapi bila segala cara dan upaya telah ditempuh dan perkawinan itu tetap hancur, apakah Gereja tidak akan menolong orang yang berada dalam situasi demikian? Kami adalah saksi ketika mereka bersatu, kami pula yang menyaksikan kehancuran perkawinan mereka, apakah kami akan tetap tingal diam membiarkan mereka dalam kehancuran?

c) Di Gereja Barat (Ambrosius & Agustinus) terdapat juga ajaran bahwa perbuatan zina dapat digunakan sebagai alasan unutk mengadakan perceraian kemudian kawin lagi, tetapi masih terbatas pada laki-laki yang ditinggal oleh istri yang tidak setia. Hal ini dipengaruhi oleh zaman yang masih memandang rendah kaum perempuan.

1) Konsili TrenteMelalui pernyataan-pernyataannya menegaskan kembali ideal perkawinan seperti yang diajarkan oleh Yesus, khususnya berhadapan dengan golongan reformasi. Tidak mengutuk praktek pastoral Gereja Timur yang masih memberkati perkawinan kedua yang disebabkan oleh tragedi kehidupan perkawinan pertama. Yang dikutuk Gereja adalah Gereja reformasi yang mempersalahkan Gereja Katolik yang mengajarkan ikatan perkawinan tidak dapat diceraikan karena perbuatan zina.Paus Leo XIII dalam Ensiklik Arcanum (10 Februari 1880) menyatakan bahwa ketunggalan dan kesetiaan total untuk seumur hidup merupakan sifat hakiki perkawinan, juga perkawinan sebagai lembaga kodrati.

Harmonis hingga usia senja. Sumber: jaredbarden.com

3)

4)

Page 19: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

17JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

2) Paus Pius XI dalam Ensiklik Casti Connubii (31 Desember 1930) menyatakan bahwa cinta kasih merupakan inti, mempunyai tempat utama dalam perkawinan dan dalam dirinya mengandung semua tugas dan kewajiban dalam hidup berkeluarga. Cinta kasih suami istri bukan hanya cinta kasih jasmani yang akan segera hilang apabila rasa tertarik berdasarkan keindahan alamiah hilang, melainkan adalah cinta kasih sejati yang terdapat dalam sikap pribadi sungguh intim, apabila dimengerti secara luas meliputi seluruh kebersamaan dan persatuan hidup seluruhnya. Cinta kasih sejati antar suami istri yang belum dipermandikan, mengandaikan dan menuntut kesetiaan total untuk selama-lamanya. Maka sifat “tak terceraikan” melekat pada setiap bentuk perkawinan.

C. Kesatuan dan kesetiaan hidup perkawinanIstilah yang hidup mempunyai arti perkawinan Kristiani memiliki unsur

dinamis :1) Disatu pihak diharapkan terus berkembang hingga sungguh menyerupai dan

mengaktualkan hubungan Kristus dengan Gereja yang sekaligus menjadi dasar dan pola perjuangan mereka.

2) Dilain pihak hubungan kasih itu dapat menyurut, bahkan sampai titik nol, bahkan minus ketika mereka tidak lagi saling mencintai bahkan sampai saling membenci.

Konsekuensi pada sakramentalitas perkawinan: Bila perkawinan yang dibangun atas dasar kasih dan kesetiaan itu menghilang maka dasar untuk membentuk perkawinan itu sendiri tidak lagi ada.Maka kebijakan Pastoral Gereja harus selalu mencontoh sikap dan teladan Yesus sendiri, yaitu: 1) Yesus mewartakan ideal perkawinan, yang dilangsungkan antara satu dengan

satu dan untuk seumur hidup.2) Tidak mengkritik praktek pastoral Musa, karena hal itu lebih disebabkan oleh

ketegaran hati orang Israel.3) Menekankan pendekatan hati seperti sikap Yesus terhadap perempuan Samaria

(Yohanes 4) yang dengan penuh kasih dengan menuntun perempuan yang berdosa dan jelek di mata masyarakat untuk sampai pada pertobatan sejati, bahkan bila mungkin sampai menjadi pewarta sabda.

Sumber: renungankristiani.com

Page 20: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

18 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Renungan

Pertanyaan mendasar bagi setiap orang beriman: situasi bingung, gelisah, takut, seperti sekarang ini membawa kita kemana? Menjauh dari Allah? Atau mendekat pada Allah?

Semua situasi kehidupan hanya ada dua pertanyaan itu. Menjauh dari Allah atau mendekat pada Allah? Ketika kita sedang sakit atau sehat, ketika kita sedang gembira atau sedih, ketika kita sedang kehilangan harapan atau penuh harapan, ketika kita sedang berlimpah harta benda atau makan hari ini pun tidak bisa, ketika hidup tanpa beban atau berbeban sangat berat.

Tentu masing-masing dari kita yang dapat menjawab pertanyaan itu. Dan jawaban itu dapat juga berupa klaim-klaim perasaan yang subyektif. Tentu masing-masing agama memiliki kebenaran-kebenaran yang diajarkan tentang menjauh dari Allah atau mendekat pada Allah.

Apakah banyaknya, panjangnya atau khusyuknya doa dan ibadat, merupakan tanda dekat pada Allah? Begitu pula sebaliknya.

Apakah dengan berpakaian agamais, merupakan tanda dekat pada Allah? Begitu pula sebaliknya.

Apakah dengan banyak beramal dan berbuat baik, merupakan tanda dekat pada Allah? Begitu pula sebaliknya.

Apakah banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan, merupakan tanda dekat pada Allah? Begitu pula sebaliknya.

RD. Alexius Kurdo IriantoKepala Paroki Santo Paulus, Juanda, Sidoarjo

MENJAUH DARI ALLAH ATAUMENDEKAT PADA ALLAH

Page 21: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

19JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Adakalanya memang mengalami bosan dan kering. Namun kedekatan selalu membawa kerinduan. Bukan sebatas memiliki pengetahuan yang lengkap tentang Dia atau sebatas melakukan “transaksi” kebutuhan atau keinginan kita. Kedekatan itu harus membawa pengaruh pada hidup kita dan mereka yang ada di sekitar kita. Dia mempengaruhi dan membentuk hidup kita seperti yang dihendakiNya. Dan kita dengan tulus bersedia dipengaruhi dan dibentuk oleh-Nya.

Bukan sebatas tahu. Bukan sebatas mengenal. Tetapi memiliki pengaruh besar dalam hidup kita dan orang-orang di sekitar kita. Bukan klaim perasaan atau kegiatan atau pakaian, tetapi orang lain yang mengalami kehadiran-Nya, dalam diri kita.

Berada dalam situasi yang membingungkan dan menakutkan ini merupakan kesempatan bertanya: Semakin jernih atau semakin keruh kita mengambil pilihan semakin mendekat pada Allah atau semakin menjauh dari Allah?

Tuhan yang Maha Kasih, berilah kami terang Roh Suci-Mu sehingga kami mampu semakin menjernihkan suara-Mu dalam hati kami. Kami percaya apapun yang kami hadapi dalam hidup, Engkau selalu bersama kami. Namun sering kami yang menjauh dari-Mu. Tobatkanlah kami sehingga kami menemukan kehadiran-Mu dalam diri sesama, khususnya yang sedang menderita; dan sesama kami, khususnya yang sedang menderita, menemukan kehadiran-Mu dalam diri kami.

Ilustrasi mendekat kepada Tuhan. Sumber: images.fineartamerica.com

Page 22: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

20 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Laporan

Utama

RD. Agustinus Tri Budi UtomoVikaris Pastoral Keuskupan Surabaya

ANGGUR BARU DI KANTONG YANG BARU

Kantong kulit yang baru diperlukan karena kantong itu bebas dari semua bekas unsur fermentasi (sel-sel ragi yang sudah matang). Apabila sari buah anggur yang baru dimasukkan ke dalam kantong kulit yang lama, maka sari buah itu akan lebih cepat meragi karena sudah ada sel-sel ragi di dalam kantong kulit yang lama itu. Fermentasi yang terjadi dengan demikian akan merusak baik sari anggur yang baru maupun kantong kulitnya (yang akan pecah karena tekanan proses peragian). Untuk menjaga agar sari buah anggur “tetap manis”, maka sari buah tersebut harus dimasukkan ke dalam suatu wadah baru yang tertutup rapat-rapat. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memakai pengalaman para pengolah anggur tersebut sebagaimana dicatat oleh ketiga penulis Injil (Matius 9:17, Markus 2:22, Lukas 5:39). “Anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya”.

Pendidikan menurut ajaran Gereja Katolik bersifat hakiki bagi pertumbuhan karakter dan iman Kristiani, bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan. Deklarasi Gravissimum Educationis mengingatkan melimpahnya ‘anggur baru’ yang dihasilkan Konsili Vatikan II sehingga sekolah Katolik meninggalkan kantong lama ‘sekolah identik dengan lembaga’ menuju sekolah sebagai komunitas. Sekolah adalah komunitas yang dibangun di antara orang tua, anak dan guru. Sekolah sebagai kelanjutan relasi kasih dalam keluarga. Sekolah Katolik mestinya menjadi ‘seminarium’ (persemaian) nilai-nilai Kristiani, mengajarkan kebijaksanaan, mendorong para murid aktif menemukan dan mengembangkan dirinya secara

Page 23: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

21JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

integral, menumbuhkan hasrat belajar sehingga menemukan sukacita dalam proses belajar (senang belajar). Dengan demikian di sekolah Katolik diharapkan setiap pribadi bermartabat, meningkatkan kapasitas untuk sampai pada pengetahuan akan kebenaran. Melalui setiap aktivitas di sekolah perspektif religius diimplementasikan. Konsili Vatikan II merindukan Sekolah Katolik sebagai komunitas terjadinya integrasi Iman, Budaya dan Kehidupan.

Pandemi Covid-19 menyentak dan menyadarkan dunia pendidikan yang sekian lama terlelap dalam ‘kantong kelembagaan’ yang mewujud dalam bentuk pola pengajaran berdinding tembok gedung sekolah. Murid menjadi individu yang tercerabut dari panggilan orang tua sebagai pendidik yang utama. Cinta personal orang tua terhadap anak tergeser/tergantikan oleh kesanggupan orang tua menyetorkan biaya pendidikan yang dituntut sekolah. Pengajaran di sekolah terbelit oleh sistem kebijakan kekuasaan yang dikendalikan oleh kepentingan politik dan ekonomi. Di lain sisi, penyelenggara pendidikan terpaksa mengorbankan visi ideal pendidikan karena harus memenangkan kompetisi dan meningkatkan keuntungan finansial demi mempertahankan life-cycle keberadaan lembaga (unit usaha) yang dimilikinya. Katolisitas Sekolah Katolik tinggal tersisa dengan adanya formalitas doa dan pelajaran agama yang semakin tidak menumbuhkan pengenalan dan cinta akan Tuhan, tetapi sekedar beban kurikulum dan tugas yang dibenci siswa.

Keganasan dan kecerdikan virus Corona memorak-porandakan sekolah sebagai aktivitas berkumpul dan berinteraksinya antara guru dan siswa di satu ruang. Covid-19 membobol ‘kantong lama’ gaya pendidikan sekolah saat ini. Kantong lama ini tidak lagi relevan. Yang ngotot memakai kantong lama akan menjadi sarang penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan kebijakan belajar dari rumah terhadap semua jenjang pendidikan mulai pra-sekolah hingga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Aktivitas beberapa guru SD Yohanes Gabriel, Surabaya yang datang bergantian ke sekolah. Mempersiapkan materi ajar dan mengajar via daring pada para siswa. (Dok. JUB/Yung)

Page 24: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

22 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Para penyelenggara ‘lembaga’ pendidikan, kecuali para orang tua yang selama ini telah berani menerapkan pola pendidikan anak secara ‘homeschooling’, tidak menyiapkan sumber daya manusia - pendidik (guru), peserta didik, dan peran orang tua- maka menjadi kelabakan.

Selama enam bulan ini, lembaga pendidikan yang sudah ‘nyaman’ dengan ‘kantong lama-nya' menjadi gagap atas kemampuan para pendidik, sistem kurikulum yang sesuai, ketersediaan sumber belajar, dukungan perangkat dan jaringan yang stabil sehingga semua stakeholder pendidikan (baik dari pendidik, peserta didik, maupun orang tua) bingung dan mengeluh.

Banyak pendidik yang mengeluhkan terbatasnya ketersediaan sarana teknologi. Kemampuan pengoperasian maupun jaringan internet di beberapa wilayah/lokasi penugasan yang terlalu berat/minimal namun dituntut segera melaksanakan dengan waktu yang singkat.

Murid mengeluh banyak tugas merangkum dan menyalin dari buku, pola belajar-mengajar masih kaku, guru cenderung beri tugas terus-menerus tanpa pengajaran yang mencukupi, keterbatasan kuota internet untuk mengkuti pembelajaran daring, sebagian siswa tidak mempunyai gawai pribadi sehingga kesulitan dalam mengikuti ujian daring.

Kemungkinan besar pandemi Covid-19 ini tidak akan hilang dalam waktu singkat, bahkan WHO mengumumkan ada potensi gelombang endemik baru. Di samping hidup keagamaan, tiga sektor sosial yang paling mengalami dampaknya adalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Ketiganya akan saling mengait, tantangan besar akan kita hadapi bersama, baik secara individu, komunitas, kelembagaan maupun pemerintah.

Page 25: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

23JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Keuskupan Surabaya, melalui Yayasan Yohanes Gabriel, mengelola 154 sekolah. Secara umum, jumlah siswa turun tajam sepuluh tahun terakhir. Seiring dengan penurunan jumlah siswa, menurun pula kekuatan ekonomik untuk menopang biaya operasional dan pengembangan sekolah. Sebagian besar sekolah kita ada di luar kota Surabaya. Kaderisasi kepemimpinan manajemen sekolah serta jumlah pengajar yang kompeten sulit dipenuhi secara layak. Tingkat kepercayaan umat Katolik terhadap persekolahan Katolik menurun.

Pertanyaan besar, dan meskipun sungguh terasa berat, mesti kita ajukan dalam rangka nasib pastoral dan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Katolik ke depan: Apakah persekolahan Katolik milik Keuskupan masih relevan dan signifikan? Jikalau masih signifikan, bagaimana caranya mengembalikan/memulihkan idealisme dan Katolisitas Sekolah Katolik sehingga menjadi bermanfaat bagi pencerdasan kehidupan bangsa dan mewujudkan hakikat pendidikan Katolik seperti yang diharapkan oleh Gereja? Jikalau masih relevan, bagaimana memulihkan kembali relasi misioner antara sekolah Katolik dengan Gereja lokal? Bagaimana cara menopang dan menghidupi eksistensi, misi, dan pengembangannya? Bagaimana cara mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah Katolik? Bukankah faktor kunci keberhasilan mewujudkan misi sekolah mesti ditunjang oleh penyiapan serta peningkatan kualitas pengajar yang memiliki spiritualitas dan penghidupan yang baik? Bagaimana mewujudkan visi Konsili terhadap sekolah sebagai ‘Komunitas’ bagi pembentukan integrasi Iman, Budaya dan Kehidupan yang bermartabat bagi setiap siswa serta terpulihkannya relasi utuh antara Orang Tua, Sekolah, Masyarakat dan Gereja dalam pengelolaan dan menghidupi nilai-nilai Injil?

Sungguh mendesak diadakannya penegasan Visi Pendidikan Katolik, tahap-tahap pengembalian ke rel hakekat Sekolah Katolik, solidaritas stakeholder dalam menopang penyelenggaraan sekolah, pembenahan misi dan perumusan rencana strategis Yayasan Yohanes Gabriel ke depan, lebih- lebih memperkirakan skenario pola pembelajaran berbasis luring dan daring dalam jangka pendek ini.

Ilustrasi kembali ke sekolah di era new normal. Sumber: news.detik.com

Page 26: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

24 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Laporan

Utama

DINAMIKA SEKOLAH YAYASAN YOHANES GABRIEL

PADA MASA PANDEMI

Pendidikan adalah bidang strategis untuk memajukan masyarakat sebagai wujud pengalaman iman Katolik. Keberadaan Sekolah-Sekolah Katolik bermakna sebagai sarana diakonia atau bagian pelayanan gereja pada masyarakat. Hal itulah kenapa Sekolah-Sekolah Katolik menjadi perhatian Keuskupan Surabaya. Seperti pada berbagai bidang lain, bidang pendidikan dan sekolah pun juga terkena dampak pandemi Covid-19.

Perubahan pola pembelajaran dengan tatap muka di sekolah menjadi via daring demi memutus mata rantai pandemi secara praktek tidak semudah membalik telapak tangan. Kelesuan ekonomi secara global juga mempengaruhi kemampuan orang tua murid dalam membayar pembayaran sekolah anak. Ditambah muncul

wacana mengenai kehidupan New Normal yang banyak dibicarakan media dan masyarakat.

Dinamika Sekolah-Sekolah Katolik pada masa pandemi inilah yang menjadi bahan sharing dan diskusi virtual meeting para Romo Pengurus Yayasan Yohanes Gabriel; baik Pusat, Perwakilan, dan Sub Perwakilan. Sebagai catatan, di bawah Yayasan Yohanes Gabriel terdapat 146 sekolah Katolik di wilayah Keuskupan Surabaya. Virtual meeting diadakan Selasa, 9 Juni 2020, jam 10 hingga 12 siang dan dihadiri oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya.

Ada 3 pertanyaan pemantik sharing dan diskusi dari RD. Adrianus Akik Purwanto (Romo Akik), selaku Ketua Pusat Yayasan Yohanes Gabriel,

Page 27: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

25JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Suasana simulasi pembuatan materi dalam bentuk video dari SMPK Santo Stanislaus, Surabaya. (Dok.: JUB/Yung)

yaitu: Apa yang menjadi rasa syukur romo saat pandemi Covid-19 ini? Apa yang menjadi keprihatinan dan apa yg telah dilakukan dalam usaha mengatasi keprihatinan tersebut? Apa yang diharapkan dalam kebersamaan kita dalam mempersiapkan “Kenormalan Baru” di lembaga pendidikan dan unit sekolah?

Pada kesempatan pertama, RD. Adrianus Fatra dari Perwakilan Cepu mengakui bahwa awalnya sulit jika kita tetap bersyukur dalam keadaan seperti ini. Namun tetap ada buah-buah hikmat yang didapatkan. Dulu banyak orang tua murid protes pada guru maupun Kepala Sekolah berkaitan dengan bagaimana mengajar anak atau murid. Setelah pelaksanaan School from Home (Sekolah di Rumah), orang tua murid mengalami sendiri bagaimana mendampingi anak belajar secara intens. Ada yang merasa

kesulitan mendampingi anak belajar walau ada panduan dari guru, dan sulit menyuruh anak belajar. Dari hal tersebut muncul empati orang tua murid terhadap para guru yang telah mendidik anak-anak mereka. Yang menjadi keprihatinan adalah adanya beberapa orang tua murid yang mempersoalkan kenapa masih membayar SPP. “Anak-anak belajar di rumah, kenapa harus tetap membayar SPP (uang sekolah)”. Kepala Sekolah memberikan penjelasan bahwa para guru tetap bekerja pada masa pandemi ini. Ada yang Work from Home dan ada yang tetap datang ke sekolah. Para guru tetap mempersiapkan materi, mengajar, evaluasi pada murid-murid, dan tugas-tugas administratif lain. Dalam menghadapi keadaan New Normal tentu ada banyak persiapan yang harus dilakukan, seperti sosialisasi protokol-protokol kesehatan dan pengadaan perlengkapan seperti thermo gun.

Page 28: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

26 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dalam persiapan pengajaran offline (tatap muka) dan online, Romo Yanuar mengusulkan adanya pelatihan penggunaan perlengkapan teknologi informasi, entah dari tingkat pusat atau perwakilan, agar ada kesetaraan dalam pelayanan pengajaran online. Jangan sampai ada guru atau sekolah yang jauh tertinggal dalam penguasaan IT. Jika ada sekolah yang mempunyai guru atau karyawan yang memiliki kemampuan dalam bidang IT, hendaknya saling berbagi dengan sekolah lainnya, baik dalam satu perwakilan atau sub perwakilan.

Sebagai Sub Perwakilan Ngawi, RD. Yohanes Setiawan (Romo Yose) bersyukur bahwa para guru dan murid-murid dalam keadaan sehat. Tingkat kelulusan siswa mencapai 100%. Kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan KBS (Kegiatan Belajar

Dari Perwakilan Madiun, RD. Antonius Yanuardi Hendro Wibowo (Romo Yanuar) merasa bersyukur bahwa tidak ada pengurangan-pengurangan apapun terhadap gaji guru dan karyawan hingga akhir tahun 2020 ini. Adapun kendala adalah pada penguasaan peralatan teknologi informasi (Information Technology/IT). Karena harus online, tidak semua sekolah siap. Ada contoh “perjuangan baru” yang timbul karena persoalan domisili murid. Sekolah di Madiun tetapi rumahnya di daerah terpencil Ngawi atau Ponorogo dan gawai-nya sulit mendapatkan sinyal, hingga gurunya harus melakukan kunjungan ke rumah. Sama dengan kondisi di Cepu, ke depannya sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana dalam menjalankan protokol kesehatan seperti thermo gun, washtafel, dan lain sebagainya.

“Sebaiknya diadakan pelatihan penggunaan perlengkapan teknologi informasi, entah dari tingkat pusat atau perwakilan, agar ada kesetaraan dalam pelayanan pengajaran online”Romo Yanuar, Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan Madiun.

Page 29: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

27JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Siswa) dengan daring adalah tidak semua siswa mempunyai ponsel android. Ada pula siswa yang kurang mampu membeli paket data internet. Selain itu ada orang tua siswa yang mengajukan keringanan uang SPP. Mengenai sarana dan prasarana fisik, ada 2 sekolah yang membutuhkan renovasi. Dalam hal keuangan, ada pemotongan gaji sebesar 20%. Dari segi pendaftaran murid baru pun terjadi penurunan. Sebagai penopang untuk menghadapi berbagai kendala tersebut, pertengahan Juni ini Sub Perwakilan Ngawi akan mendirikan unit usaha mandiri berupa warung nasi di depan Polres Ngawi.

Dari Sub Perwakilan Blitar, RD. Antonius Iwan Setyabudi menginformasikan bahwa hingga Juli 2020 tidak sampai terjadi pemotongan gaji guru dan karyawan sekolah. Yang menjadi keprihatinan adalah saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

diperpanjang, tentu imbasnya adalah pemasukan menjadi minim. Saat melakukan pertemuan dengan dengan para guru di SMAK Santo Thomas Aquino, Tulungagung; telah dibahas beberapa skenario jika PJJ masih diperpanjang hingga akhir tahun. Satu hal penting yang dibahas adalah memperkuat kerjasama internal dalam sekolah. Contohnya adalah guru yang memiliki pengetahuan dan kemampuan pada bidang IT ngajari rekannya yang awam. Semua harus bekerja sama dan saling mendukung, termasuk dengan komite sekolah dan jaringan alumni. Pada situasi pandemi seperti ini merupakan kesempatan bagi Sekolah-Sekolah Katolik untuk menampilkan diri sebagai lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi pendidikan karakter. Mengenai proses belajar mengajar, sebaiknya tetap memenuhi kuantitas dan kualitas pendidikan, harus ada instrumen untuk mengukur kualitas pengajaran.

“Diharapkan ada saling sharing materi dan modul PJJ dari semua guru sekolah. Mengenai kecocokan penerapan, nanti bisa dikaji ulang. Dengan saling sharing bisa meningkatkan kompetensi guru. Atau penyelenggaraan pelatihan bersama dari yayasan pusat bila memungkinkan”Romo Eko Wiyono, Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan Blora.

Page 30: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

28 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

RD. Agustinus Eko Wiyono dari Perwakilan Blora merasa pada masa pandemi dan harus stay at home, kehidupan rohaninya lebih teratur. “Waktu untuk sembahyang akeh (banyak)”. Doa Rosario setiap sore hari. Intensinya untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Misa harian di susteran, hanya berlima. Yang patut disyukuri adalah dalam menjaring murid baru, Kepala Sekolah, Panitia, dan Komite Sekolah bekerja sama dengan penuh semangat.

Beberapa hal yang menjadi keprihatinan ada beberapa hal. Pertama, SD dan SMP menerima murid yang berkemampuan khusus. Sedangkan SD dan SMP tidak mempunyai Guru SLB. Yang terjadi adalah siswa berkemampuan khusus tersebut digabung dengan siswa umum. Saat ini Kepala Sekolah sudah mengajukan pada Yayasan untuk mencari guru pengajar siswa berkemampuan khusus. Kedua adalah banyak umat yang menyekolahkan

anak-anaknya tidak di Sekolah Katolik. Ketiga, soal kesinambungan siswa sekolah. Banyak murid-murid TK Katolik setelah lulus tidak melanjutkan ke SD Katolik, murid SD Katolik setelah lulus tidak melanjutkan ke SMP Katolik, dan murid SMP Katolik tidak melanjutkan sekolahnya di SMA atau SMK Katolik. Keempat, guru sekolah yang beragama Katolik jumlahnya minim. Hal ini berimbas pada kaderisasi atau sulitnya mencari calon kepala sekolah Katolik. Kelima, permasalahan klasik. Yaitu keuangan yang hanya dari SPP dan subsidi yayasan. Solusi yang sedang dikaji adalah pendirian usaha mandiri yang menunjang sekolah.

Mengenai harapan, Romo Eko berharap agar ada saling sharing materi dan modul Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari semua guru sekolah. Mengenai kecocokan penerapan, nanti bisa dikaji ulang. Yang jelas dengan saling sharing bisa meningkatkan kompetensi guru. Secara konkret

Virtual Meeting Yayasan Yohanes Gabriel Keuskupan Surabaya pada bulan Juli 2020. (Dok.: JUB/Yung)

Page 31: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

29JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Sebagaimana yang disampaikan perwakilan lain, RD. C. Triwidja Tjahja Utama (Romo Tommy) dari Perwakilan Mojokerto memberi kabar bahwa murid-murid, guru, dan karyawan sekolah dalam keadaan sehat. Dalam masa pandemi ini,

“Berkaitan dengan persiapan keadaan new normal, perlu ada SOP (Standard Operating Procedure) bersama dari yayasan pusat dan perwakilan”Romo Tommy, Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan Mojokerto.

sekolah juga menerapkan kebijakan untuk penyesuaian, yaitu meniadakan beberapa kegiatan. Uang kegiatan yang telah dibayarkan, dikembalikan sebesar 80%, yang 20% dialokasikan untuk membantu siswa yang orang tuanya terkena dampak pandemi

mungkin adalah penyelenggaraan pelatihan bersama dari yayasan pusat bila memungkinkan.

Dari Sub Perwakilan Rembang, RD. F. Soni Apri Untoro Nugroho melaporkan bahwa terjadi penurunan jumlah murid baru secara signifikan. Di bawah 50% dibandingkan tahun lalu. Kegiatan promosi saat PPDB, terutama dengan cara kunjungan langsung terhambat karena adanya pembatasan mobilitas. Sama dengan keadaan beberapa perwakilan di kota lain. Saat pembelajaran via daring, SPP juga seret. Beberapa orang tua mengeluh kesulitan untuk memenuhi

kebutuhan pokok sehari-hari, apalagi membayar SPP. Hal ini berimbas pada pemotongan gaji guru dan karyawan dari bulan Mei, jumlah pemotongan di kisaran 15%. Dihitung-hitung, jika kondisi keuangan terus seperti ini, secara operasional hanya bisa bertahan hingga 4 bulan. Hal yang disyukuri adalah ada banyak waktu untuk konsolidasi dan koordinasi dengan Kepala Sekolah. Guru dan karyawan juga tetap bersemangat walau dilaksanakan PJJ. Berkaitan dengan situasi Kenormalan Baru yang akan dihadapi, mulai mempersiapkan sarana dan prasarana, serta Standart Operational Procedure (SOP).

Page 32: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

30 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

secara signifikan. Mengenai proses belajar mengajar, metode yang dilakukan adalah mix antara offline dan online. Tetap ada pertemuan tatap muka di kelas, walau ada penyesuaian dari desain tata letak ruang kelas. Ada sharing dari beberapa orang tua murid yang masih kesulitan mendampingi anaknya belajar dengan metode online.

Hampir sama dengan keadaan yang disampaikan oleh Romo Eko dari Perwakilan Blora, guru sekolah yang beragama Katolik jumlahnya minim. Banyak yang tidak bertahan lama sebagai guru, imbasnya nanti adalah kesulitan dalam mencari kader untuk menjadi Kepala Sekolah Katolik. Berkaitan dengan persiapan keadaan New Normal, Romo Tommy berhadap adanya SOP (Standard Operating Procedure) bersama dan kerjasama dalam persiapan sarana

prasarana. Penyesuaian yang dilakukan adalah 1 bangku kelas untuk 2 murid kini tidak memungkinkan lagi, jadi harus direhabilitasi atau dipermak (modifikasi-red).

Dari Perwakilan Kediri I, RD. Yohanes Darmokusumo Atmodjo Sugiharto (Romo Andik) menyatakan rasa syukurnya karena para guru bersemangat membina diri dan memberikan effort terbaiknya dalam bidang pengajaran. Saat ini para guru sedang membuat video per tema materi pelajaran dan dibagikan via WA atau e-mail. Jadi bisa lebih menghemat kuota karena tidak harus streaming.

Sedangkan hal yang memprihatinkan adalah jumlah atau kuantitas guru yang beragama Katolik sedikit. Padahal dari segi murid, jumlah murid SMA Katolik masih banyak.

Kegiatan belajar mengajar di era new normal. Sumber: blue.kumparan.com

Page 33: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

31JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Berbeda halnya dengan SD dan SMP Katolik, ada sekolah yang jumlah muridnya sangat minim. Dalam hal ini, yang dilakukan adalah melakukan pengkaderan guru-guru muda agar bisa meningkat menjadi guru tetap.

Sebagaimana beberapa perwakilan lain, semangat para guru dan karyawan membuat RP. Paulus Eko Nurbandrio, CM, Sub Perwakilan Magetan merasa bersyukur. Tidak ada gejolak mengenai SPP, para orang tua murid bisa menerima keadaan yang ada. Walau PJJ, selalu ada guru piket hadir di sekolah. Yang menjadi keprihatinan adalah dari 5 unit sekolah di wilayah Magetan, murid baru yang mendaftar sangat minim. Yang menjadi kekhawatiran adalah SMK, dari tahun lalu jumlah siswa sedikit. Beberapa waktu lalu SMK sudah berencana akan melakukan promosi door to door. Dalam menghadapi keadaan New Normal, banyak sarana dan prasarana yang harus diperbaiki karena kondisinya memprihatinkan.

Dari Perwakilan Kediri II, virtual meeting dihadiri oleh RD. Agustinus Made Hadiprasetyo, Ketua Perwakilan III (Mojokerto, Jombang, Pare, Nganjuk, Kediri I, dan Kediri II) Yayasan Yohanes Gabriel. Romo Made menginformasikan bila jumlah murid baru yang masuk pada tahun ajaran sekarang normal atau sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk gaji guru dan karyawan juga tidak mengalami pemotongan. Jumlah murid baru yang stabil itu juga berarti stagnan. Untuk peningkatan dan perkembangan lebih lanjut harus ada usaha yang lebih lagi.

Pada Perwakilan III dan VII, guru dan kepala sekolahnya solid. Selalu berkumpul, memikirkan gagasan-gagasan ke depannya, membahas mengenai kelas online. Sebelum pandemi merebak dan PJJ dijalankan, para guru sudah belajar mengenai Google Class dan sebagainya. Hal tersebut mempermudah gerak PJJ saat ini.

Sekolah kekurangan murid. Sumber: disk.mediaindonesia.com

Page 34: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

32 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Sedangkan pada sekolah yang di desa yang belum terjangkau fasilitas untuk online, guru tetap datang ke sekolah, murid-murid datang untuk mengambil materi dan tugas, dikumpulkan keesokan harinya. Ada pun yang menjadi kendala adalah fasilitas ruangan. Sebelum pandemi ruangan sudah dipartisi karena sekolah mendapat banyak tambahan siswa.

Dalam menghadapi New Normal, harus mempersiapkan infrastruktur tambahan seperti washtafel, saluran air, dan lain-lain. Kendalanya adalah bakal muncul tambahan biaya dan space yang tersedia semakin minim. Selain itu masih belum menentukan pola pengajaran yang diterapkan karena belum ada ‘aturan baku’. Apakah akan mengadopsi metode gabungan antara offline dan online seperti Perwakilan Mojokerto.

RP. Antonius Yuni Wimarta, CM (Romo Yuni) dari Perwakilan Bojonegoro melaporkan bahwa para

guru, orang tua, dan siswa mampu memanfaatkan media komunikasi dengan baik walau beberapa murid di rumahnya kesulitan mendapatkan sinyal internet. Solusinya adalah saling berbagi. Murid yang di rumahnya kesulitan mendapatkan sinyal datang ke rumah temannya yang sinyal internetnya lancar. Dari sinilah murid-murid juga mempraktekkan prinsip-prinsip solidaritas dan subsidiaritas. Saat PJJ, siswa-siswi SMP lebih bisa praktek dan mengeksplorasi pelajaran-pelajaran yang bersifat ketrampilan seperti deklamasi, menyanyi, bercocok tanam, dan memasak.

Mengenai siswa baru, SMAK Ignatius Slamet Riyadi telah menerima 26 siswa baru, 21 diantaranya dari Kalimantan Barat. Dengan adanya pandemi banyak orang tuanya yang merasa keberatan. “Bagaimana anak kami di Jawa nanti? Apakah ada jaminan keselamatan?” Demikian pertanyaan dari orang tua calon

Ilustrasi siswa di pedesaan yang belajar online. Sumber: lavca.org

Page 35: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

33JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

siswa. Sedangkan mengenai gaji guru tidak ada pemotongan. Adapun yang menjadi keprihatinan adalah beberapa guru yang qualified memasuki masa pensiun dan belum ada pengganti yang mumpuni.

Dari Perwakilan Jombang, RD. Johannes Sentosa merasa bersyukur bahwa semua orang tua murid tidak ada yang protes mengenai SPP, masih pengertian dan mendukung pihak sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar. Yang perlu

dibenahi adalah infrastruktur fisik seperti gedung dan meja kursi dalam kelas. Pada masa penerimaan siswa baru dilakukan sosialisasi protokol kesehatan melalui banner-banner yang dipasang. Dilakukan pendisiplinan kebiasaan dalam menjalankan protokol kesehatan, serta pengadaan fasilitas-fasilitas seperti washtafel. Usulan dari Romo Sentosa adalah adanya SOP bersama dari pusat. Sedangkan hal yang sedang dikaji adalah unit usaha mandiri bersama yang menunjang operasional sekolah.

“Dulu penggunaan IT dalam pengajaran belum maksimal, kini para guru mengeksplorasi cara-cara kreatif dalam mengajar dengan menggunakan IT. Pembenahan segala hal terus dilakukan, contohnya adalah pelatihan-pelatihan kecil untuk guru-guru sekolah”RD. Karel Nugi Prayogi, Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan Tuban.

RD. Karel Nugi Prayogi dari Perwakilan Tuban dalam sharing-nya mengakui awalnya sekolah belum siap dalam melaksanakan PJJ, baik dari sisi guru, orang tua, dan murid. Tapi pada masa pandemi ini mau tidak mau, suka tidak suka membawa perubahan positif. Dulu penggunaan IT dalam pengajaran belum maksimal, kini para guru mengeksplorasi cara-cara kreatif dalam mengajar dengan menggunakan IT.

Pembenahan segala hal terus dilakukan, contohnya adalah pelatihan-pelatihan kecil untuk guru-guru sekolah. Juga komunikasi yang baik harus dilakukan antar semua pihak. Seperti guru yang lebih menguasai IT membagikan pengetahuannya pada guru yang kurang menguasai IT. Semangatnya adalah kebersamaan.

Page 36: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

34 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dari segi sarana dan prasarana, sekolah sudah menyediakan thermo gun, washtafel, saluran air, dan lain-lain. Mengenai keuangan, pihak sekolah telah menjelaskan pada para orang tua murid bahwa operasional pembelajaran tetap berjalan. Juga tidak ada pemotongan gaji guru hingga saat ini. Untuk ke depannya yayasan dan sekolah merancang sistem pembelajaran blended (siswa bergantian hadir ke sekolah) dan PJJ.

Saat ini sekolah membagikan angket pada para orang tua murid. Angket tersebut akan menjadi

masukan untuk pihak sekolah yang akan merumuskan sistem pembelajaran baru nantinya. Mengenai korelasi dengan paroki, Romo Nugi berpendapat sekolah dan yayasan ini milik gereja dan Keuskupan Surabaya. Dibutuhkan kerjasama romo paroki dan yayasan, konkretnya dukungan paroki pada sekolah berupa alokasi dana sosial paroki untuk guru dan fasilitas proses belajar mengajar di sekolah. Sebagaimana gereja mengadakan bakti sosial ke masyarakat seperti membagikan APD, sembako, dan lain-lain.

Scan Me:

Pelepasan Virtual Siswa SMPK Ronggolawe, Tuban tahun ajaran 2019/2020

RD. Paulus Gusti Purnomo (Romo Gusti) dari Perwakilan Pare menginformasikan di wilayahnya ada TKK, SDK, dan SMPK. Fenomenanya juga sama dengan yang ada di Blora. Lulusan TKK tidak meneruskan di SDK, lulusan SDK tidak meneruskan di SMPK. Saat rapat dengan pihak sekolah dan yayasan, ada semacam gagasan jika kita menunjukan Katolik itu dari karakternya. Jadi dari kualitas kepribadian siswa, tampak berbeda antara lulusan sekolah Katolik dan sekolah lain. Jadi pembinaan karakter harus dimulai dari level TKK.

Menanggapi berbagai sharing dari para romo Yayasan Yohanes Gabriel, Uskup Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono merasa salut atas upaya para romo yayasan dalam menghadapi masa pandemi ini. Keadaan memang memprihatinkan dan mengkhawatirkan, tapi hendaknya semua tetap percaya pada kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa. Yang perlu ‘diamankan’ khususnya adalah para guru dan karyawan sekolah, sebisa mungkin tidak memotong gaji guru. Keuskupan mengupayakan bantuan terutama periode Agustus-September 2020 pada perwakilan

Page 37: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

35JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

III, IV, dan V. Mengacu pada instruksi pemerintah dalam pelaksanaan PJJ, harus mengambil ancang-ancang atau persiapan melaksanakan PJJ sampai Desember 2020 atau Januari 2021. Sehubungan dengan pengajuan subsidi, yang wajib menjadi perhatian adalah keterbukaan komunikasi, transparansi, akuntabilitas, dan efektivitasnya.

Ada kemungkinan kondisi terburuk seperti penutupan sekolah. Itu bisa terjadi jika sekolah tersebut memang tidak ada murid, tidak ada guru, dan harapan untuk menjadi ladang misi. Ladang misi bukan berarti melulu soal Katolik, tapi pada keberadaan Sekolah Katolik yang berarti bagi masyarakat dan daerah tersebut.

Saat pandemi ini juga saat yang tepat untuk melakukan rasionalisasi. Misalnya keberadaan 2 SDK dalam wilayah 1 paroki; atau sekolah tidak memenuhi 3 matra (guru, murid, dan masyarakat). Perlu dipertimbangkan juga apakah perlu digabung dan satunya dialih fungsikan.

Mgr. Sutikno kembali mengingatkan bahwa landasan cinta dan tanggung jawab pada panggilan imamat akan selalu mewarnai karya, usaha, serta pelayanan pada bidang apapun, termasuk dalam hal pendidikan.

Scan Me:

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran

dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease

Covid-19.

Scan Me:

Siaran Pers Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran

dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease Covid 19.

Menyambung tanggapan Mgr. Sutikno, RD. Agustinus Tri Budi Utomo (Romo Didik), Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya menyatakan bahwa rekomendasi Mupas 2019 belum sepenuhnya terwujud karena

terkait kebijakan rotasi, mutasi, dan relasi, sehingga berpengaruh pada relasi paroki dan sekolah. Mengenai pendanaan atau keuangan, tidak perlu terlalu khawatir karena uang adalah ‘akibat’. Jikalau masih ada murid,

Page 38: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

36 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

solidaritas semua pihak, dukungan orang tua murid, sistem keuangan yang benar, dan keterlibatan paroki pada sekolah, maka kondisi keuangan nantinya akan baik.

Eksistensi dan perkembangan Sekolah Katolik dipengaruhi faktor trust umat terhadap Sekolah Katolik; keterlibatan kehadiran sekolah dalam gereja; diketahuinya tentang keadaan dan prestasi sekolah; pengenalan pihak sekolah dan umat kepada masyarakat tentang Sekolah Katolik. Prestasi sekolah dan murid dalam berbagai kompetisi dan kejuaraan adalah semu. Tapi kapasitas dan kompetensi guru; relasi belajar mengajar antara guru dan murid; dan kualitas output (dalam hal ini alumni atau lulusan) merupakan daya tarik nyata yang langgeng.

Perlu diakui jumlah (kuantitas) guru Katolik minim dan secara kualitas juga perlu ditingkatkan. Seperti apa yang dibahas oleh Romo Yuni dari Perwakilan Bojonegoro, hal tersebut berimbas pada kaderisasi Kepala Sekolah Katolik. Ini juga akan menjadi variabel yang perlu disiapkan dalam pemetaan baru. Jika dalam pemetaan (sekolah) yang ada sekarang; Tipe A, Tipe B, dan Tipe C sepertinya tidak terlalu relevan lagi karena Keuskupan Surabaya berusaha mempertahankan sekolah. Mementingkan kehadiran sekolah di tengah masyarakat sebagaimana keberadaan gereja.

Sebagai penjelasan mengenai tipe sekolah, berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI No. 541/C.C3/Kep/MN/2004 tentang Pedoman Tipe SMP, kategorisasi berdasarkan jumlah rombel (rombongan belajar) atau kelas paralel. Jadi Tipe A (≥27 rombel), Tipe A1 (24-26 rombel), Tipe A2 (21-24 rombel), Tipe B (18-20 rombel), Tipe B1 (15-19 rombel), Tipe B2 (12-14 rombel), Tipe C (9-11 rombel), Tpe C1 (6-8 rombel), dan Tipe C2 (3-5 rombel).

Dilihat dari segi prestasi yang diukur dengan berbagai variabel formal dan persaingan dalam berbagai aspek, lebih dari 50% Sekolah Katolik, terutama di luar Surabaya, dapat dikatakan layak ditutup. Tapi sekali lagi aspek Katolisitas, ‘kualitas Katolik’ yang hadir di tengah masyarakat, itulah yang menjadi pertimbangan apakah sekolah tersebut layak untuk diupayakan keberadaannya.

Satu agenda tambahan yang juga perlu menjadi perhatian adalah legalitas aset. Syarat legalitas aset seperti IMB adalah prasyarat ijin operasional. Ada sekolah yang tidak memiliki sertifikat atau sertifikatnya hilang tidak bisa memperpanjang ijin operasional.

Dana tidak menjadi batasan dalam mencari terobosan aplikasi pendidikan Katolik di tengah pandemi. Sumber gambar : www.idntimes.com

Page 39: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

37JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

RD. Aloysius Hans Kurniawan dari Perwakilan I Surabaya menyampaikan refleksi beberapa sekolah belum menjalankan misi Sekolah Katolik. Sekedar ada pelajaran agama Katolik dan misa tidak cukup cukup membuat sekolah kita menjadi Katolik. Apa ciri khas Sekolah Katolik itu sendiri? Bagaimana mempertahankan Sekolah Katolik, tapi mutunya tidak Katolik? Bagaimana mencerdaskan murid jika guru-gurunya tidak di-upgrade? Saat masa pandemi Covid-19 berlangsung dan harus PJJ, ada guru yang masih gaptek, sedangkan banyak murid-muridnya lebih familiar dengan perangkat IT. Sebagai usulan, jika sekolah gerak bersama romo yayasan dan romo paroki. Apakah perlu mengadakan semacam Mupas khusus pendidikan Katolik? Mungkin dimulai dari Yayasan Yohanes Gabriel terlebih dahulu. Menyambung pendapat Bapak Uskup mengenai merger atau alih

fungsi. Mungkin perlu dibuat standar bagaimana sekolah tersebut layak ditutup atau dialih fungsi.

Saat ini kita perlu untuk berpikir beda. Dari ‘bertahan’ menjadi ‘menyerang’. ‘Bertahan’ itu seperti “Karena dana terbatas atau tidak ada dana. Kami tidak bisa melakukan apa-apa”. Pemikiran tersebut bisa dibalik menjadi “Seandainya ada dana, ini adalah hal-hal yang akan kami lakukan”. Bisa juga contohnya membuat semacam online school, talent school, sekolah olahraga, sekolah musik, dan sekolah untuk menjadi YouTuber. Kurikulumnya masih mengandung 60% kurikulum reguler, sedangkan 40%-nya khusus. Selama ini ada dua sikap orang tua murid dalam memilih sekolah bagi anaknya, yang menengah ke atas cari sekolah bermutu dan yang menengah ke bawah cari murah. Bagaimana kalau kita membuat Sekolah Katolik yang murah tapi mutunya bagus.

“Bagaimana mempertahankan sekolah Katolik, tapi mutunya tidak Katolik? Apakah perlu mengadakan semacam Mupas khusus pendidikan Katolik? Mungkin dimulai dari Yayasan Yohanes Gabriel terlebih dahulu”Romo Hans, Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan I Surabaya.

Page 40: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

38 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

RD. Robertus Tri Budi Widyanto (Romo Udit) dari Perwakilan II Surabaya berpendapat bahwa apapun yang nanti diberlakukan oleh pemerintah, kita harus mempersiapkan perangkat sarana prasarana dan tutorial bagi para guru. Tidak hanya surat edaran saja, tapi juga ada pendampingan dan simulasi bagi para guru. Dari simulasi akan tampak juga apa saja yang perlu diperbaiki.

Pada akhir virtual meeting Romo Akik mengingatkan agar setiap keputusan yang diambil, pertimbangannya selalu berdasarkan data, bukan asumsi. Jadi sifatnya obyektif dan berdasarkan realitas. Mengenai ‘Kenormalan Baru’ pada dunia pendidikan, sudah ada pernyataan dari pejabat dan pihak berwenang, tapi belum menjadi keputusan legal. Kebijakan apapun yang diambil, keselamatan guru, murid,

dan orang tua siswa tetap menjadi prioritas utama.

Ada 3 opsi yang bisa diambil lembaga pendidikan dalam masa Kenormalan Baru. Pertama adalah tetap dilaksanakan PJJ. Kedua, tatap muka diiringi protokol kesehatan secara tetap. Ketiga, model blended learning. Ada hasil survei yang bisa menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah dalam menentukan model proses belajar mengajar. Dikutip dari Harian Kompas Senin, 8 Juni 2020. Berdasarkan survei IGI 1-8 Juni 2020 yang diikuti 4.468 orang tua siswa: 85,3% orang tua menolak anak mereka masuk sekolah di masa pandemi; 48,7% tidak yakin, 35,2% ragu-ragu dan 16,1% yakin sekolah bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

(JUB/Yung)

Persiapan simulasi protokol kesehatan di Sekolah SDK Yohanes Gabriel, salah satu sekolah dibawah naungan Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan II Surabaya. (Dok.: JUB/Yung)

Page 41: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

39JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Laporan

Utama

'9 TO 5' DI MASA NORMAL.'24/7' DI MASA PERSIAPAN

NEW NORMALKunjungan singkat Jubileum ke Kompleks

Sekolah di Residen Sudirman

Setelah membuat janji dua hari sebelumnya, 15 Juli lalu, Jubileum berkunjung ke kompleks sekolah Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan II di sekitar Paroki Kristus Raja, Jl. Residen Sudirman, Surabaya. Kunjungan dengan tujuan melihat persiapan dan pelaksanaan PJJ ini atas rekomendasi RD. Adrianus Akik Purwanto, Ketua Umum Yayasan Yohanes Gabriel.

Tiba jam 10 pagi, setelah melalui protokol kesehatan standar -pengukuran suhu tubuh dan cuci tangan- di gerbang SMPK Santo Stanislaus, kemudian masuk ke Ruang Kepala Sekolah. Di sana Jubileum disambut oleh Theresia Dwi Suhadi, S.Pd., MM, Kepala Sekolah SMPK Santo Stanislaus; Dra. Aufrida Mintarsih, M.Pd., Kepala Sekolah SDK Santa

Suasana area pintu masuk SMPK. Santo Stanislaus, Surabaya. (Dok.: JUB/Yung)

Page 42: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

40 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Theresia; Anastasia Rustini, S.Pd, Kepala Sekolah SDK Yohanes Gabriel; dan Maria Agatha Sulasmi, S.Pd, Kepala Sekolah TKK Kristus Raja. Selama hampir 1 jam, empat Kepala Sekolah ini menceritakan pengalaman sekolah yang dipimpinnya saat persiapan PJJ.

“Tanggal 13 Juli lusa penerimaan murid baru, kegiatan belajar mengajar via PJJ sudah dimulai," kata Bu Tere membuka obrolan dengan Jubileum. “Tidak semua guru lancar menggunakan perangkat teknologi informasi. Awalnya mungkin karena terpaksa, tapi sekarang sudah terbiasa. Sebagai guru, adapun hal lain yang berbeda adalah di masa normal, bekerja (mengajar) dari pagi sampai sore, (istilahnya) ‘9 to 5’. Saat memasuki masa PJJ, seperti mengajar sepanjang hari, 24/7," lanjutnya.

“Waktu 16 Maret, beberapa guru mengikuti pelatihan teknologi informasi. Guru yang ikut kemudian membagikan materi pada rekan-rekan guru”, tambah Bu Aufrida.

Mengenai kendala yang dihadapi siswa dan orang tuanya, Bu Agatha menceritakan bahwa ada siswa yang sering kali tidak mengumpulkan tugas karena HP orang tuanya hanya satu dan digunakan bergantian oleh 2 kakaknya yang juga masih sekolah. Ada lagi yang bisa menerima dan mengumpulkan tugas menjelang malam karena HP yang ada dibawa orang tuanya bekerja.

Page 43: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

41JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Selain ngobrol, Jubileum sempat berkeliling melihat beberapa aktivitas di 4 sekolah ini selama PJJ. Di antaranya produksi materi Doa Renungan dan Refleksi Pagi untuk masa LOS (Layanan Orientasi Siswa Baru) SMPK Santo Stanislaus 2020/2021; Beberapa guru SDK Yohanes Gabriel sedang mempersiapkan materi pelajaran di ruang komputer; dan Bu Aufrida yang menyempatkan diri berkomunikasi dengan orang tua murid via WhatsApp Video dan Zoom.

Scan Me:

Materi Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 5 SDK Santa Theresia, Surabaya. Disusun oleh Sonny Santoso Halim, S.T.

Tata letak baru ruang kelas di SMPK Santo Stanislaus, Surabaya. Meja kursi ditata berjarak, sebagai persiapan jika kondisi new normal diberlakukan dan opsi belajar dengan model tatap muka bisa berlangsung. (Dok.: JUB/Yung)

Page 44: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

42 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Laporan

Utama

KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DAN BLENDED LEARNINGSTRATEGI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARANDI AWAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit

Rektor Pradita University

Kepala Sekolah, “Bintang Panggung” Dunia Pendidikan di Masa PandemiDalam memasuki tahun ajaran 2020-2021, pandangan mata orang tua siswa

tertuju pada pemerintah dan kepala sekolah (yayasan). Pemerintah dilihat secara makro, sedangkan kepala sekolah dilihat secara mikro. Pertanyaan sederhana yang muncul adalah “Apa yang akan dilakukan pada kondisi pandemi ini saat memasuki tahun ajaran baru?”. Jarak antara orang tua ke pemerintah tentu ‘jauh’. Berbeda halnya dengan jarak antara orang tua siswa ke kepala sekolah yang tentu lebih dekat. Hal inilah yang menyebabkan pandangan mata LEBIH tertuju pada kepala sekolah daripada ke pemerintah. Oleh karena itu, para kepala sekolah tentu berpikir dan berusaha keras untuk menghadapi berbagai kondisi yang bisa terjadi. Apa saja yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah?

Sebagai kepala sekolah, dia berhadapan dengan 2 variabel, eksternal dan internal. Variabel eksternal bersifat dinamis dan diluar kendali seorang kepala sekolah, diantaranya adalah kondisi pandemi, dinamika sosial politik, dan pemerintah. Kepala sekolah tidak tahu kapan pandemi ini berakhir, tidak bisa pula mempengaruhi keputusan pemerintah secara langsung. Sedangkan variabel internal berada didalam kendali kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki kendali terhadap para guru, sekolah, proses pembelajaran, kurikulum, siswa, karyawan (tenaga non kependidikan) sekolah, dan seluruh stakeholder lain yang berada di wilayah kepemimpinannya. Terhadap variabel eksternal, kita hanya bisa prepare for the worst, but pray and hope for the best. Kita bersiap-siap jika pandemi ini akan berlangsung lama, tapi berdoa dan berharap agar pandemi ini segera berakhir.

Page 45: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

43JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Sumber gambar: inc.com

Para orang tua siswa akan percaya pada pihak sekolah jika kepala sekolah memiliki perencanaan pada tahun ajaran ini, paling tidak 1 semester ke depan. Banyak orang tua menjadi tidak percaya pada pihak sekolah jika jawaban dari pihak sekolah seperti “Yah.. Kita lihat keadaan nanti” atau “Tunggu aturan dari pemerintah”.

Saat ini kepala sekolah harus: 1) Bersikap memegang teguh prinsip pendidikan dan proses pembelajaran, dengan memperhatikan kondisi di sekolah. Ambil contoh ada kepala sekolah yang memutuskan, pada masa pandemi ini, tidak semua mata pelajaran harus dan akan diberikan, yang diprioritaskan adalah mata pelajaran-mata pelajaran yang menunjang kehidupan sehari-hari. Ini adalah satu prinsip yang bisa membangun kepercayaan orang tua terhadap pihak sekolah. 2) Memiliki rencana solid untuk dikomunikasikan ke orang tua dan peserta didik. Kepala sekolah harus duduk bersama yayasan dan orang tua siswa mengkomunikasikan rencana apa yang akan diambil. Seperti mengenai PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). PJJ seperti apa yang akan dijalankan pihak sekolah? Apakah PJJ tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran seperti yang sudah disepakati diawal? 3) Membuat strategi implementasi yang jelas dan terkendali. 4) Mendampingi eksekusi strategi secara intensif.

Page 46: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

44 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dra. Aufrida Mintarsih, M.Pd, Kepala Sekolah SD Katolik Santa Theresia, saat sedang \online meeting dengan orang tua siswa, salah satu kegiatan rutinnya saat PJJ. (Dok. JUB/Yung)

1https://www.kompasiana.com/audiendro/55006e4fa33311926f5110e3/kepemimpinan-transformatif

Kepemimpinan Transformatif

Kepemimpinan transformatif adalah kepemimpinan yang dengan otoritas yang diberikan kepadanya, mampu membuat semua yang dipimpin dan dilayaninya mampu mengambil bagian sesuai dengan aturan yang disepakati bersama1.

Kepemimpinan transformatif sang kepala sekolah menjadi penting karena semua keputusan harus terdistribusi ke guru-guru, orang tua, peserta didik, dan stakeholder sekolah. Berbeda dengan dulu yang semua keputusan terpusat di yayasan dan kepala sekolah. Saat ini antara yayasan dan kepala sekolah harus hand in hand (bahu-membahu, bekerjasama) dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi pembelajaran di sekolah. Pendekatan secara top down (hirarki, dari atas ke bawah) akan memakan waktu dan kurang efektif. Yayasan dan kepala sekolah harus memperlihatkan model kepemimpinan yang transformatif dan tangkas (agile). Tidak bisa dalam kondisi seperti ini pihak yayasan dan kepala sekolah hubungannya ‘berjarak’, seperti yayasan menghimbau kepala sekolah agar “proses pembelajaran harus jalan terus, tapi jangan minta tambahan anggaran”.

Ada beberapa ciri dari kepemimpinan transformatif:

1. Memanfaatkan karisma, otoritas, dan amanah yang diberikan secara optimim.2. Senantiasa menghadirkan karya dan stimulasi intelektual pada pengikutnya.3. Memperhatikan dan memberikan dukungan penuh bagi para pengikutnya untuk

berkembang.4. Berupaya meningkatkan kapasitas para pengikutnya agar bisa mandiri.5. Memberikan contoh dan teladan ketimbang petunjuk lisan.6. Bersifat open minded dan open heart dalam menghadapi dinamika perubahan

(agile).

Page 47: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

45JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Mix and Match - Blended Learning

Mengawali tahun ajaran baru di tengah pandemi, dalam membuat keputusan kepala sekolah harus memikirkan atau mengevaluasi beberapa aspek:

1. Apakah tujuan RASIONAL yang ingin dicapai dalam kondisi pandemi Covid-19?

2. Apakah SUMBER DAYA yang dimiliki atau bisa diadakan oleh satuan pendidikan?

3. Apakah STRATEGI yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut?

Melalui evaluasi beberapa aspek di atas, hasil biasanya dari tatanan yang lebih mikro adalah Blended Learning atau metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dan materi online secara harmonis.

Proses PJJ tidak melulu tentang pembelajaran online atau daring, melainkan juga luring atau perpaduan antara keduanya. PJJ online jika menggunakan perlengkapan elektronik atau peralatan IT. Sedangkan PJJ offline itu seperti Universitas Terbuka (UT) jaman dahulu yang memberikan modul dan tugas siswa melalui pos. Baik online maupun offline itu ada yang sinkronus dan asinkronus.

Kuadran model pembelajaran. Offline Sinkronus (kiri atas), Offline Asinkronus (kanan atas), Online Sinkronus (kiri bawah), dan

Online Asinkronus online (kanan bawah).

Page 48: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

46 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Ilustrasi blended learning. Sumber: sevima.com

Sinkronus berarti guru dan siswa belajar di waktu yang sama, seperti tatap muka di sekolah atau secara virtual. Sementara asinkronus, siswa belajar di waktu yang berbeda dengan gurunya, misalnya siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah.

Pada proses pembelajaran model klasik atau konvensional, para siswa dan guru bertemu di ruang kelas, guru menjelaskan dan murid mendengarkan. Ini adalah model offline sinkronus. Pada offline asinkronus, para siswa pulang sekolah membawa catatan dan pekerjaan rumah (PR) dari gurunya. Di rumah, siswa belajar dari buku dan mengerjakan PR-nya.

Beberapa waktu terakhir, banyak ‘kelas’ menggunakan aplikasi zoom. Antara guru dan murid dalam waktu yang sama terjadi proses belajar mengajar melalui daring. Ini adalah model online sinkronus. Sedangkan bila kita belajar dengan sumber-sumber dari internet atau mengakses video rekaman materi pelajaran melalui YouTube. Ini adalah contoh model pembelajaran online asinkronus.

Diantara 4 kuadran model pembelajaran di atas, yang saat ini tidak bisa dilakukan adalah kuadran 1 (offline sinkronus) karena ada kebijakan social distancing dan physical distancing demi mengurangi resiko penularan Covid-19. Jadi sekolah harus bisa nge-blend antara offline asinkronus, online sinkronus, dan offline asinkronus. Banyak guru berpendapat bahwa metode offline sinkronus atau tatap muka itu paling efektif. Pendapat tersebut tidak salah, cuma masalahnya saat ini tidak boleh dilakukan karena pandemi. Jadi saat ini fokusnya adalah bagaimana mencampur tiga model pembelajaran yang boleh dilakukan.

Page 49: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

47JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Beberapa waktu lalu selama PJJ sempat ramai ada orang tua dan siswa yang protes ke Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Aduannya adalah banyak siswa stres akibat diberi banyak tugas oleh gurunya. Setelah diamati, ternyata guru-guru banyak menggunakan model kuadran 2 (offline asinkronus). Saat pembelajaran normal, tidak setiap pelajaran ada tugas/PR. Saat PJJ, semua pelajaran ada tugas/PR yang menjadi beban bagi siswa. Membuat para siswa mereka benci belajar. Penyebabnya adalah sekolah belum membuat skenario dan ‘orkestrasi’ para guru dalam menyusun blended learning yang bisa membuat peserta didik menikmati proses belajar dan meraih capaian pembelajaran.

Hal di atas sangat mungkin terjadi bila kepala sekolah tidak memiliki kepemimpinan transformatif tadi. Tanpa diskusi dan pengarahan yang detil, menyerahkan sepenuhnya pada para guru. Kemudian para guru memberikan tugas via WA milik orang tua atau siswa yang bersangkutan tanpa ada proses belajar mengajar sebelumnya. Lebih konyol lagi jika sebenarnya proses belajar mengajar sudah mulai merambah model kuadran 3 (online sinkronus) dan kuadran 4 (online asinkronus), tapi (kembali) memberikan tugas dengan model kuadran 2 (offline asinkronus). Disinilah peran kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan transformatif. Artinya kepala sekolah berkolaborasi dengan guru untuk menyusun strategi proses belajar mengajar. Memilah mana yang harus diprioritaskan, mana yang bisa didukung, pelajaran mana yang siswanya bisa belajar mandiri, dan pelajaran mana yang bisa online sinkronus.

Page 50: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

48 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Blended learning: teknologi normal dan baru yang muncul. Sumber: manajemenpendidikantinggi.net

Dalam menjalankan pembelajaran model kuadran 2, 3, dan 4 muncul pertanyaan, “Bagaimana mengajarkan sikap, akhlak mulia, karakter, dan afektif jika tidak melalui tatap muka?”. Dari sini sebenarnya kuadran 1 bisa dijalankan saat PJJ, para siswa dekat dengan orang tuanya. Jadi kuadran 1 lebih pada interaksi orang tua dan siswa, sedangkan kuadran 2-4 pembagian tugas antara sekolah dan orang tua. Itulah yang dinamakan strategi orkestrasi. Tiap sekolah pasti akan berbeda-beda untuk ’ramuannya’. Tergantung tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, dukungan sarana dan prasarana, kesiapan infrastruktur, kondisi lingkungan sekitar, literasi pedagogik pendidik, ketersediaan finansial, prinsip satuan pendidikan, dan kerja sama dengan orang tua. Hal-hal tersebut harus dipetakan sehingga didapatkan ‘ramuan’ blended learning yang tepat. Siapa saja yang harus siap dengan strategi orkestrasi pembelajaran blended learning tadi? Tentu saja yayasan, kepala sekolah, guru, orang tua, dan peserta didik.

Contoh Keputusan Blended Learning

1. Tahun ajaran baru dimulai Juni 2020 dengan pola belajar PJJ blended learning selama 1 semester.

2. Kepala sekolah menetapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan proses pembelajaran sebagai panduan bagi para guru. Tidak harus terlalu teknis, tapi harus jelas. Seperti apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

3. Masing-masing guru mata pelajaran menetapkan tujuan serta model pembelajarannya yang berorientasi pada karakteristik peserta didik dan situasi kondisi lingkungan pada saat ini.

Page 51: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

49JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Meningkatkan efektivitas dari blended learning. Sumber: mditack.co.id

4. Setiap guru mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana pembelajarannya. Misalnya pulsa, smartphone -jika gawai yang dimilikinya sekarang tidak memadai untuk melakukan aktivitas online-, aplikasi Zoom yang dapat digunakan lebih dari 40 menit. Ini disampaikan pada kepala sekolah untuk dipertimbangkan apakah bisa diadakan atau tidak. Jika tidak, bisa memikirkan alternatif solusi lainnya.

5. Badan penyelenggara (yayasan) dan kepala sekolah mempersiapkan sumber daya yang dibutuhkan.

6. Rencana proses pembelajaran dikomunikasikan kepada seluruh orang tua beserta pembagian perannya masing-masing. Tunjukkan kuadran 4 model blended learning agar para orang tua mengetahui bahwa mereka memiliki peran besar dalam pembelajaran anaknya.

7. Setiap guru mengeksekusi rencananya dengan dukungan penuh dari kepala sekolah dan yayasan.

8. Evaluasi dilakukan secara berkala maupun ad hoc dengan seluruh stakeholder untuk perbaikan.

Page 52: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

50 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

*Materi disampaikan dalam Webinar Kepemimpinan Transformatif. Strategi Penyelenggaraan Pembelajaran di Awal Tahun Akademik 2020/2021. Rabu, 3 Juni 2020. Webinar diadakan oleh oleh Komisi Kependidikan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), Universitas Sanata Dharma (USD), dan Yayasan Terang dan Garam (Tegar). Dimoderatori oleh Prof. Anita Lie, Ed.D, Guru Besar Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Narasumber lain yang dihadirkan adalah Dr. Gumawang Jati, MA (President iTELL). Materi disarikan dalam uraian di atas oleh Yung Setiadi dari Majalah Jubileum.

Scan Me:

Webinar Kepemimpinan Transformatif. Strategi Penyelenggaraan Pembelajaran di Awal Tahun Akademik 2020/2021.

Page 53: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

51JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Lintas

Komisi

Kerasulan dan Literasi Media

Agustinus Maria Errol JonathansDirektur Utama Suara Surabaya

Sumber ilustrasi : www.pinterest.com

Pengantar: Artikel ini merupakan rangkuman dan intisari presentasi yang disampaikan dalam pertemuan ke-11 Sekolah Kerasulan Umum Keuskupan Surabaya Batch-III, tanggal 12 November 2019. Materinya membekali siswa calon para rasul tentang kompetensi komunikasi dan penguasaan teknologi media informasi. (Redaksi)

Page 54: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

52 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Kata dasar dari kerasulan adalah rasul, yang berarti orang yang menerima wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada orang lain. Jadi kerasulan adalah praktek yang berkenaan dengan rasul. Khususnya bersifat rasul, bermartabat rasul, dan melakukan apa yang dilakukan oleh para rasul, yakni menyiarkan (baca: mengkomunikasikan) wahyu Ilahi kepada banyak orang.

Kerasulan di era sekarang tidak terhindarkan untuk bersentuhan dengan teknologi komunikasi dan media. Demi memaksimalkan pesan kerasulan melalui kemampuan berkomunikasi dan bermedia, maka pelaku perasulan dituntut merumuskan pesan pewartaannya secara komunikatif, tepat persepsi dan berdampak maksimal pada umat sebagai sasaran perasulan.

Ilustrasi: Model pendekatan aspek Demografi dan Psikografi (brandingcompass.com)

Target Segmentasi: Demografi dan Psikografi

Langkah awal komunikasi perasulan sebaiknya dimulai dari analisa dan perumusan target segmentasi. Maksud segmentasi adalah umat yang menjadi sasaran perasulan. Target segmentasi terbagi dalam dua pendekatan. Pertama, pendekatan Demografi, yang mengidentifikasi umat sasaran berdasarkan data fakta yang mudah diukur dan nyata. Kisi-kisinya meliputi gender, usia, profesi, tingkat pendidikan dan Status Ekonomi Sosial (SES). Pendekatan kedua adalah Psikografi yang pada umumnya tidak dapat diukur secara kasat mata. Kisi-kisinya meliputi karakter, kepribadian, sikap perilaku yang mengekspresikan gaya hidup, selera, minat, kebutuhan, keyakinan, aktualisasi diri, orientasi hidup, dan tata nilai yang dianutnya. Untuk memahami aspek Demografi dalam segmentasi, rinciannya sebagai berikut.

Page 55: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

53JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

1. Aspek Gender. Pola komunikasi antara pria dan wanita secara alamiah berbeda. Sehingga cara pewarta mengkomunikasikan pewartaannya kepada pria dan wanita tidak dapat disamakan. Untuk kaum pria, komunikasi lebih efektif bila mengutamakan logika, terukur dan sistematis. Sedangkan kaum wanita lebih suka berkomunikasi dengan mengandalkan perasaan (emosi). Maka pendekatan yang empatik lebih cocok untuk mereka.

2. Aspek Usia. Mengutip pemikiran Don Tapscott dalam buku “Grown Up Digital”, analisa segmentasi berbasis usia terbagi menjadi 5 kelompok generasi. Yaitu, a. Pre Baby Boom, b. Baby Boom, c. Gen-X (generasi transisi teknologi), d.Gen-Y (generasi milenial), dan e. Gen-Z. Sementara itu dalam perkembangan saat ini, strategi pewartaan mulai dituntut untuk mencermati generasi terbaru yang disebut Gen-Alpha.

Sebagai ilustrasi, di grup media yang saya kelola saat ini terdapat 3 lapis generasi. Yaitu Baby Boom, Gen-X dan Gen-Y. Jumlah generasi milenial (Gen-Y) mendominasi 70% dari total 105 karyawan. Sementara generasi Baby Boom hanya tersisa 3 karyawan, yang kemudian dijuluki ‘Dinosaurus’. Sisanya adalah Gen-X yang jumlahnya terbesar kedua. Tidak mudah bagi karyawan Baby Boom memahami perilaku dan paradigma karyawan Milenial, begitu juga sebaliknya. Solusinya, generasi Baby Boom yang berusaha memahami gaya komunikasi karyawan Milenial demi atmosfir kerja yang kondusif dan produktif. Sayapun banyak belajar dari Milenial cara berkomunikasi berbasis teknologi digital, yang menjadi budaya komunikasi Milenial. Ini semua wajib dilakukan demi kesuksesan komunikasi terkait visi, misi dan target kerja perusahaan. Tantangan para rasul selanjutnya adalah mempelajari budaya komunikasi Gen-Alpha yang lahir pasca tahun 2010.

Ilustrasi: Grown Up Digital karya Don Tapscott. Buku yang membahas segmentasi demografi global (gpu.id)

Page 56: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

54 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Sumber gambar : pratiwanggini.net

3. Aspek profesi. Kegiatan pewartaan juga dianjurkan memperhatikan profesi umat. Keragaman profesi di kalangan umat menciptakan perbedaan frame of reference (wawasan) dan field of experience (pengalaman). Ketika para rasul (pewarta) mampu melakukan pendekatan berdasarkan karakter profesi umat tersebut, diyakini dampak komunikasinya akan lebih efektif. Tetapi ketika pewarta berhadapan dengan umat yang multi profesi, maka ia diminta melakukan pendekatan yang lebih universal. Idiom komunikasinya wajib universal demi efektivitas komunikasinya.

4. Aspek Pendidikan. Memahami kadar pendidikan umat sebagai sasaran pewartaan wajib pula dikuasai para pewarta. Tingkat pendidikan menentukan kadar intelektualitas seseorang. Kita sering mendengar sistilah kaum terpelajar dan tidak terpelajar. Ketika pewarta berkomunikasi dengan umat yang pendidikannya tinggi, maka pewarta wajib menyamakan tingkat pengetahuan dan referensinya setara dengan target umat. Begitu pula halnya ketika pewarta berhadapan dengan umat yang berpendidikan rendah. Pewartapun lebih mudah mengukur kadar materi yang akan dikomunikasikan. Ini semua menghindari terjadinya kesenjangan referensi, bahasa dan simbol komunikasi antara pewarta dan umat.

Page 57: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

55JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

5. Aspek SES (Status Ekonomi Sosial). Pewarta juga diminta memahami keragaman dan perbedaan di kalangan umat terkait kelas sosial dan ekonominya. Perbedaan kelas ini membentuk perbedaan gaya hidup sosialnya. Kelompok sosial ekonomi atas tentu memiliki kesempatan lebih besar mengakses fasilitas kehidupan yang lebih banyak dibandingkan kelas di bawahnya. Sehingga berkomunikasi dengan golongan yang berbeda kelas sosial ini menuntut strategi komunikasi yang tidak bisa seragam.

Berbeda dengan segmentasi Demografi yang serba terukur, segmentasi Psikografi membuat para rasul dan agenda kerasulannya dituntut memahami hal-hal yang tidak bisa diukur secara nyata. Pewarta ditantang memahami dimensi yang berbeda. Pendekatan Psikografi meliputi 8 aspek: a. Selera, b. Minat, c. Kebutuhan, d. Keyakinan, e. Gaya hidup, f. Aktualisasi diri, g. Orientasi, dan h. Tata nilai. Penerapan aspek Psikografi tidak dapat dinilai dengan unsur-unsur Demografi. Unsur-unsur Psikografi wajib juga dikuasai pewarta, dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari pendekatan Demografi. Sehingga dalam konteks komunikasi, unsur Demografi dan Psikografi serupa dengan sekeping mata uang yang memiliki 2 sisi yang saling berkaitan. Melalui kepiawaian menggabungkan unsur Demografi dan Psikografi secara tepat, para rasul dapat menjalankan fungsi kerasulannya lebih efektif dan berdampak positif bagi umat.

Efektivitas Target Komunikasi

Pelaku kerasulan juga diminta mahir merumuskan parameter keberhasilan dampak kerasulannya kepada umat. Sebab komunikasi dinilai efektif bila dampak pewartaan yang direncanakan para rasul terwujud. Sederhananya, keberhasilan dampak yang direncanakan, adalah keberhasilan strategi komunikasi dan implementasinya.

Dalam dunia komunikasi (untuk kepentingan pewartaan) rumusan dampak terbagi menjadi 3 tingkatan. Pertama, target umat mengetahui. Dalam tataran ini pewarta hanya menargetkan umat sekedar tahu materi yang diwartakannya. Sehingga rumusan komunikasinya cukup mengungkapkan unsur What (Apa). Tahapan selanjutnya menargetkan umat bukan hanya sekedar tahu, tetapi umat mengerti materi yang diwartakan. Rumusannya dapat menggunakan unsur Why (Mengapa). Tahapan ketiga dan yang tertinggi adalah umat mampu melaksanakan pesan yang disampaikan pewarta. Unsur yang dipakai adalah How (bagaimana cara melakukannya).

Dari ketiga dampak tersebut, pewarta seharusnya menargetkan komunikasinya pada kemampuan umat untuk beraksi dengan melaksanakan pesan pewarta. Tetapi untuk mencapai tahapan tertinggi itu, pewarta wajib melalui tahapan pertama (umat mengetahui) dan dilanjutkan ke tahapan kedua (umat mengerti). Maka dalam kegiatan perasulannya, pewarta diminta mencermati proses ketiga tahapan ini dengan rinci. Secara logika umat mampu melaksanakan

Page 58: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

56 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

pesan pewarta, manakala ia mengerti mengapa harus melakukan hal tersebut. Begitu pula agar umat mampu mencapai tingkatan mengerti, tentu mereka harus mencapai tahapan mengetahui lebih dulu.

Literasi Media Komunikasi

Tuntutan perasulan dewasa ini tidak terhindarkan untuk menggunakan media komunikasi, baik medium yang personal maupun media massa. Ledakan teknologi komunikasi dan media telah mengubah paradigma masyarakat berkomunikasi dan berinformasi. Meski inti pewartaan adalah komunikasi, tetapi pewarta dituntut menguasai media sebagai kendaraan komunikasi yang efektif. Maka kompetensi pewarta mengenai literasi media menjadi penting. Jangan sampai kemampuan literasi media umat lebih maju dibandingkan kompetensi pewarta.

Apabila pewarta selama ini belajar tentang konsep Media Relation (berelasi dengan media massa), maka sekarang ia harus menambah daya literasinya tentang piranti komunikasi mutakhir, khususnya teknologi digital. Pewarta zaman kini tidak cukup hanya mahir berelasi dengan profesional media, tetapi juga mampu merasul menggunakan jenis media eksisting dan media baru yang disukai dan digunakan umat.

Sumber gambar : www.mainmain.id

Page 59: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

57JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Sejarah medium komunikasi dan media massa dimulai sejak 131 tahun sebelum masehi yang bernama Acta Diurna. Media informasi perdana ini ujudnya berupa teks tertulis yang dibacakan seorang kurir di hadapan kerumunan orang, dan berpindah-pindah tempat. Peristiwa ini juga dicatat sebagai cikal bakal jurnalisme. Maka ketika teknologi mulai berkembang, berturut-turut lahirlah beragam media yang dikategorikan sebagai mainstream media alias Media Arus Utama. Yaitu Media Cetak (tahun 1500), Media Rekaman dan Sinema (tahun 1900), Radio (tahun 1910) dan TV (tahun 1950).

Setelah era Media Arus Utama menjadi mapan, manusia kemudian memasuki zaman komunikasi New Media (Media Baru) yang berbasis pada teknologi digital. Berturut-turut lahirlah Internet (tahun 1969), Telepon Genggam (tahun 1973), disusul Media Sosial seperti Facebook (tahun 2004), YouTube (tahun 2005), Twitter (tahun 2006), Instagram (tahun 2010), dan Aplikasi (Apps) seperti WhatsApp (tahun 2009). Penemuan Ini masih belum termasuk berbagai media sosial dan aplikasi lain yang tumbuh subur serta cepat berganti.

Mengutip referensi penelitian lembaga Morgan Stanley, -yang mengukur daya penetrasi media untuk meraih 50 juta pengguna-, hasilnya menyimpulkan bahwa Radio membutuhkan waktu 38 tahun untuk meraih 50 juta pendengar. Televisi hanya butuh 13 tahun, dan TV Kabel cukup dalam 10 tahun. Sementara Internet hanya butuh 5 tahun menjaring 50 juta netter. Media yang tercepat mencapai 50 juta pengguna adalah Media Sosial yang hanya butuh 3,5 tahun.

Sementara itu rincian pengguna media sosial di antara 265 jiwa penduduk Indonesia pada kuartal pertama tahun 2019, pengguna Instagram mencapai 53 juta, Twitter 50 juta, E-mail 150 juta, YouTube 135 juta, dan Facebook 130 juta jiwa. Yang paling dahsyat adalah jumlah gawai (gadget) di Indonesia sudah mencapai 355 juta piranti lebih. Artinya jumlah gawai sudah melampaui jumlah penduduk, dan ada penduduk Indonesia yang punya gawai lebih dari satu. Rekam data digital pada Januari 2018 juga mencatat, 132 juta lebih orang Indonesia menggunakan internet setiap harinya selama 8 jam 51 menit. Sementara 130 juta pengguna media sosial di Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 3 jam 23 menit setiap harinya.

Karenanya selain memanfaatkan Media Arus Utama yang punya kekhasan karakteristiknya, internet dan media sosial sudah layak dipandang sebagai sarana potensial untuk pewartaan yang go-public, efektif, efisien, dan viral. Apalagi pejabat Kemendikbud pernah menyatakan belum lama ini, anak-anak kelas 7 sudah saatnya mahir tentang coding (terjemahan logika ke bahasa pemrogaman komputer). Jika hal ini benar-benar terjadi, bagaimana mungkin pelaku kerasulan belum percaya keampuhan media baru sebagai alat pewartaan, utamanya untuk melayani generasi baru yang lekat dengan teknologi. Pasti pewarta mampu menjangkau massa umat yang besar dalam waktu singkat.

Page 60: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

58 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Hanya saja harus diakui, media baru khususnya media sosial juga rentan menjadi sumber informasi Hoax (berita bohong) dan Fake News (berita palsu). Maklum daya literasi kebanyakan khalayak di Indonesia belum merata, bahkan lebih banyak yang tidak terliterasi dengan baik. Apalagi literasi media belum tertuang dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Sehingga banyak orang yang tidak paham tentang kebenaran dan akurasi informasi, termasuk paham etika bermedia sosial. Padahal dinamika teknologi informasi sudah berkembang begitu pesat di Indonesia. Meskipun Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) sudah berlaku sejak April 2008, tidak menjamin khalayak paham rambu dan aturan bermedia sosial.

Berbeda dengan sekolah dasar di Australia seperti yang pernah saya tahu, di tahun 2000-an mereka sudah mempunyai teks panduan kurikulum tentang literasi Media Arus Utama. Di sana para siswa diajarkan memahami kekuatan dan kelemahan media cetak (surat kabar dan majalah) serta media elektronik (radio dan televisi). Sehingga para siswa mengerti cara mengonsumsi informasi dari media-media tersebut dengan daya kritis yang tinggi.

Maka realita penyebaran Hoax dan Fake News di media sosial di kalangan umat, idealnya juga menjadi area tugas kerasulan. Para rasul wajib meluruskan informasi-informasi yang bengkok. Termasuk meluruskan sikap umat yang gemar mewartakan kabar bengkok tanpa mefilternya lebih dulu. Maka kompetensi literasi media tidak hanya sebatas mampu memahami dan menganalisa informasi, tapi juga mengkritisi subyek yang terpapar informasi.

Pahami Karakteristik Tiap Media

Yang juga wajib dipahami para rasul atau pewarta, tidak ada istilah media mana yang paling hebat. Setiap media tidak dapat diperbandingkan ala apple to apple. Apalagi menyimpulkan bahwa New Media lebih hebat dibandingkan Media Arus Utama. Karena efektivitas media dalam pewartaan sangat tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan target segmentasi bermedia dan berkomunikasi. Faktor Demografis dan Psikografis ikut menentukan jenis media apa yang paling efektif menyeberangkan pesan pewartaan.

Dalam pengalaman saya mengunjungi berbagai pelosok wilayah di Indonesia, terbukti keragaman media lama dan baru masih fungsional untuk misi pewartaan. Di daerah yang belum terjangkau internet dan sinyal telekomunikasinya buruk, Media Arus Utama yang menjadi andalan. Sementara di wilayah yang akses internetnya mudah, maka media jenis baru lebih banyak digunakan. Kebiasaan dan kearifan lokal umat juga layak dipertimbangkan oleh pewarta. Pemilihan karakter media yang tepat dan relevant menjadi kunci sukses karya warta kerasulan.

Untuk menentukan jenis media yang tepat dan efektif, pewarta dapat menggunakan metode matriks yang mengukur 7 aspek karakteristik

Page 61: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

59JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

media. 1. Aspek Dokumentasi: Media cetak memiliki keunggulan dalam hal dokumentasi karena informasinya tercetak. Sedangkan siaran radio dan TV tidak terdokumentasi, karena suara dan gambarnya segera menghilang setelah disiarkan. Internet mirip media cetak hanya saja ujudnya virtual. 2. Aspek Imajinasi: Radio mempunyai kekuatan imajinasi yang tak tertandingi. Meski hanya berujud suara, tetapi dayanya mampu membangun theatre of mind pendengarnya. Karakter suara yang terdengar mampu membawa pendengar untuk membayangkan isi pesannya. Sementara media visual lemah dalam imajinasi karena informasinya sudah terang benderang. 3. Aspek Kecepatan: Dalam proses menyeberangkan informasi, media cetak tergolong lebih lambat dibandingkan Radio, TV, internet dan media sosial. Karena media cetak masih harus melalui proses pencetakan sebelum sampai ke pembacanya. Sementara media elektonik dan online mampu mewartakan informasi secara langsung dan realtime. 4. Aspek Detail: Radio dikenal sebagai medium anti detil. Jangan pernah menyampaikan informasi detil lewat suara, karena pedengar sulit mengingatnya. Hal-hal detil lebih efektif disajikan di media cetak atau teks internet. 5. Efek Teks: menuntut pewarta terampil menulis, kebahasaan dan literasi kesusasteraan. 6. Efek Audio: menuntut kemahiran pewarta berbicara, berkata-kata dan teknik vokal yang menarik. 7. Efek Visual: menuntut daya tarik penampilan pewarta secara visual.

Berdasarkan ketujuh aspek yang wajib dikuasai seorang rasul, maka pilihan media yang tepat sangat tergantung pada kebiasaan umat sebagai sasaran segmentasinya. Target itu pula yang akan menentukan strategi komunikasi, rumusan dampak yang diharapkan, serta kemasan komunikasinya. Karenanya pewarta diharapkan paham kapan menggunakan lembar warta, buletin, tabloid, majalah. Atau kapan menggunakan radio, TV, video, begitu pula dengan internet, media sosial, desain dan efek grafis. Kesimpulannya, ketujuh aspek tersebut menjadi penting dalam penentuan pewartaan macam apa yang akan disampaikan, termasuk kepada siapa pewartaan itu ditujukan.

Cetak Radio TV Online MedsosDokumentasi √ √ √Imajinasi √ Kecepatan √ √ √ √Detil √ √ √Efek Teks √ √ √ √Efek Audio √ √ √ √Efek Visual √ √ √ √

Ilustrasi: Bagan aspek karakter media

Page 62: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

60 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Konsumen Tidak Pernah Salah

Pada akhirnya, muara sukses pewartaan seorang rasul bukan karena pengetahuan, keterampilan dan kehebatannya. Mengukur kehebatan seorang rasul lebih tepat bertolak dari respon umat yang menjadi sasaran pewartaannya. Apabila umat berhasil mengetahui, mengerti dan mampu melaksanakan pesan rasul tersebut, berarti pesan pewartaannya telah sampai di umat dengan tepat. Kearifan dunia komunikasi selalu menekankan, jangan pernah sedikitpun menyalahkan umat yang gagal paham pesan dari pewarta. Karena kesalahan dalam komunikasi selalu bermula dari komunikator (pewarta atau rasul). Karena sesungguhnya ia gagal memahami identitas target segmentasinya. Atau ia gagal menyepadankan kemasan pesannya dengan ketepatan media yang digunakan. Termasuk juga lalai mengevaluasi sebesar apa dampak pesan pewartaannya di umat. Maka untuk menjadi rasul atau pewarta yang komunikatif dan berdampak, kuasai tiga kata kunci utama komunikasi kerasulan. yaitu: implementasi konsep, efektivitas, dan dampak positif. (*)

Ilustrasi: Alur perasulan dengan menggunakan media

Page 63: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

61JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Pada Jumat siang, 10 Juli 2020 di sisi barat gereja Hati Kudus Yesus (HKY), Surabaya diadakan Groundbreaking Griya Pastoral. Rangkaian acara diawali pada jam 10 pagi dengan misa yang dipersembahkan oleh RD. Yosef Eko Budi Susilo, Vikjen Keuskupan Surabaya. Didampingi RD. Yuventius Fusi Nusantoro (Romo Fusi, Kepala Paroki HKY), RD. Martinus Damar Cahyadi, dan RD. Y.P.H. Jelantik. Saat homili, Romo Fusi memohon penyertaan Allah dalam pembangunan Griya Pastoral ini dan nama-Nya selalu dimuliakan di sepanjang masa.

Acara dilanjutkan dengan potong tumpeng dan pemberkatan semua area sisi barat gereja. Mulai

sakristi, lokasi Griya Maria, gedung kantor komisi, area tengah mesin pengeboran, area belakang kantor sekretariat, halaman depan, pintu utama, dan area sisi timur gereja. Sebagai catatan, pembongkaran gedung lama sudah berlangsung mulai Januari hingga Mei lalu. Setelah selesai pemberkatan, dilakukan pengeboran pertama.

Tampak hadir dalam groundbreaking ini, beberapa romo, suster, para anggota DPP dan BGKP, karyawan Paroki HKY, Fransiskus Budiono Kristanto (Ketua Manajemen Konstruksi), dan Hartono (PT Sabamas, kontraktor proyek).

Lintas

Paroki

Daniel GesangSeksi Komsos Paroki Hati Kudus Yesus, Surabaya

GROUNDBREAKING GRIYA PASTORAL

HATI KUDUS YESUS

Page 64: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

62 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

(Dok. JUB/Vondy)

Page 65: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

63JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Obituari

Pertama b e r t e m u dengan beliau

saat kami masih menjadi frater di Seminari Tinggi Inter-Diocesan Giovanni Malang, saat itu Romo Sunarka masih menjabat Rektor Seminari Tinggi Santo Paulus, Yogyakarta. Tahun 1990-an di Wisma Dharmaningsih, Mojokerto, kami mendapat bimbingan retret. Selanjutnya, para romo se-Keuskupan Surabaya juga pernah mendapat bimbingan Rekoleksi Menjelang Misa Krisma di Keuskupan Surabaya pada tanggal 21-22 Maret 2005 oleh Mgr. Julianus Kema Sunarka, SJ dengan tema Tular Wawas Rohani Episkopal dan Presbiteral Bagi Rekan-Rekan Imam Keuskupan Surabaya. Dengan gembira beliau menyampaikan makalah Kesaksian Hidup Imamatku: Marilah dan Kamu akan Melihatnya! (Yohanes 1:39). Kharisma kebapakan dan sekaligus menjadi teman bagi para imam/calon imam terpancar dalam percakapan selama retret, rekoleksi dan ceramah yang memberi pencerahan.

Mgr. Sunarka lahir pada 25 Desember 1941 di Japanan, DI Yogyakarta. Ditahbiskan menjadi Imam

Serikat Jesus (SJ) oleh Mgr. Justinus Darmojuwono pada 3 Desember 1975 dan menjadi Uskup Purwokerto pada 8 September 2000. Mencari dan menemukan sumber air dengan bandul Rosario menjadi karisma unik dari penggemar blangkon ini hingga Mgr. Johanes Hadiwikarta (1994-2003) berkali-kali mengundang beliau untuk menemukan sumber air di sekitar Gua Maria Lourdes, Kediri. Rekaman mosaik hidup beliau tertuang dalam buku Dawet Ireng Monsinyur Kema (2015), sedangkan biografi dalam buku Blusukan Dukun Banyu Olah Syahwat (2018) memberi cerita otentik dari Keuskupan (Kecamatan) Purwokerto. Beliau akhirnya dipanggil Tuhan pada hari Jumat, 26 Juni 2020 pukul 14.05 WIB dan dimakamkan di Girisonta, Jawa Tengah. RIP. Semoga Beristirahat dalam Damai. (JUB/Boedi)

Mgr. J.K. Sunarka dan Karismanya

Page 66: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

64 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Selamat Jalan, Srikandi Suroboyo!

Chandra Oratmangun

Ibu Chandra Oratmangun, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Pemkot Surabaya, adalah umat Kapel Santo Simon Petrus Pratama, Paroki Santo Yusup, Karangpilang. Beliau selalu wira-wiri mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan agenda Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) saat kunjungan ke sejumlah Rumah Sakit untuk memberikan tali asih dan keluar masuk kampung. Setelah sakit dan dirawat di RS Husada Utama Surabaya, Ibu Chandra Ratna Maria de Rosari Oratmangun, SH, Msi. (59 th) dipanggil Tuhan pada Senin, 13 Juli 2020 jam 17.45 WIB Di RS Husada Utama, Surabaya. Jenazah berada di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya, 13-15 Juli 2020. Doa tutup peti dilakukan pada 10.00 WIB dan kemudian dimakamkan jam 12.00 di Makam Kristen Keputih, Surabaya. Bu Chandra meninggalkan sang suami, Nanang Pujo Bintoro dan tiga anak: Dhistya, Ageng, dan Fikha. Selamat Jalan, Srikandi Suroboyo! (JUB/Boedi).

Obituari

Page 67: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

65JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

PengantarMemasuki bulan Agustus pada umumnya ditandai dengan adanya pernak-

pernik “Merah Putih”. Pedagang tahunan pada umumnya bermunculan menjajakan dagangan mereka entah berupa lembaran plastik dekoratif atau kain besar yang tak lain adalah Bendera Indonesia. Bulan Agustus ditandai dan diperingati sebagai Pesta Kemerdekaan Rakyat Indonesia. Sejak awal bulan banyak tempat memasang atribut serba “Merah Putih” itu. Tak jarang warga memutar lagu-lagu nasional kebangsaan, lagu daerah, maupun lagu-lagu yang mengingatkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun seringkali tanpa disadari, kita terjebak dalam momen selebrasinya saja. Artinya, kemerdekaan diperingati sebagai momen selebrasi/perayaan tahunan saja tanpa ada komitmen lebih lanjut untuk mengkritisi, merefleksikan, bahkan menggagas kembali apa-apa yang cocok bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Kendati bukan hal yang salah, daya kritis kita tak jarang ditutupi oleh hal yang sangat pragmatis, misalnya diskon barang-barang, promo-promo tertentu, dan sebagainya. Namun, saya ingin memperdalam lebih daripada itu.

Republik Indonesia saat ini memasuki “Usia Berlian” dalam kemerdekaannya yang ke-75. Namun, apakah usia 75 tahun ini sama indahnya dengan “Berlian” yang biasa terlihat dalam etalase? Saya rasa tidak. Tanpa bermaksud membangun “Sikap

Opini

Michael AndrewGuru PPKn SMAK Santo Hendrikus, Surabaya

Alumni Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya.

PENTINGNYA GERAKAN CINTA TANAH AIRINDONESIA

Page 68: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

66 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Pesimistis”, saya mengedepankan “Sikap Realistis” karena dalam kemerdekaan itu masih saja terdapat kemiskinan, kebodohan, ketidaksejahteraan, ketidakadilan, diskriminasi, korupsi, dan sebagainya. Kendati hal-hal ini seringkali disinggung untuk dilawan dalam Orasi Kemerdekaan, sayangnya semuanya itu terkadang terbatas dalam selebrasi saja.

Kendornya Semangat Cinta Tanah AirDisadari atau tidak, salah satu penyebab terjadinya hal-hal tersebut adalah

kendornya semangat cinta tanah air dari Rakyat Indonesia itu sendiri. Bagi saya hal ini menjadi “pintu masuk” beragam hal lainnya. Sebagai contoh, kendornya semangat cinta tanah air menjadi celah bagi sekelompok orang yang mengkritisi dan menyerukan secara radikal untuk mengganti ideologi Pancasila. Penyebab yang sama membuat rakyat Indonesia berkiblat pada hal-hal serba luar negeri. Yang sangat disayangkan adalah “Usia Berlian” negara ini ‘diganggu’ pandangan sempit dan fanatisme terhadap keagamaan, kesukuan, dan golongan-golongan tertentu yang berakibat diskriminasi terhadap kaum minoritas.

Pentingnya Gerakan Cinta Tanah Air IndonesiaMenilik sejarah kemerdekaan Indonesia, semangat cinta tanah air ini

merupakan penggerak utama dalam gerilya melawan penjajah. Bukan semata-mata karena pada saat itu para Founding Fathers (Bapak-Bapak Pendiri Bangsa) kita ingin “Pokoknya bersatu dan Indonesia harus merdeka”.

Salah satu contoh pembelajaran adalah bagaimana Bung Karno lekat dengan budaya yang majemuk dari spiritualitas Islam, Hindu-Buddha, Kristiani, dan aliran lainnya. Bung Karno merupakan “miniatur” kebhinekaan Indonesia itu sendiri. Walaupun seorang Mualaf, beliau sangat lekat dalam

Sumber gambar : id.pinterest.com

Page 69: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

67JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Sumber gambar : whathefan.com

spiritualitas Hindu dengan mengutip bahasa Sansekerta, pun juga mengutip nas Injil dalam bahasa Belanda. Pemikiran “menembus batas-batas” diaplikasikan beliau dalam kebijakan-kebijakan politik (1959-1962) seperti penggabungan 3 pilar besar Nasionalisme-Agama-Komunisme, yang dikenal dengan Na-Sa-Kom. Walaupun diberlakukan pasca kemerdekaan, gagasan ini telah dipikirkan beliau bertahun-tahun sebelumnya.

Sudah layak dan sepantasnya untuk melanjutkan semangat cinta tanah air sebagai warisan luhur dari Founding Fathers Negara Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan membangun optimisme bagi generasi penerus bangsa. Optimisme tersebut dibangun dengan pembangunan fisik dan karakter cinta tanah air tersebut. Tentunya boleh saja sebagai orang Indonesia untuk belajar dan bekerja di luar negeri, namun penting untuk tidak melupakan tugas kita sebagai rakyat dalam kontribusi untuk membangun Negara Republik Indonesia ini. Tentunya juga boleh saja orang Indonesia untuk berpikir secara “internasional”, namun tentunya hal itu tidak bisa dilepaskan dari pemikiran “nasional”. Dengan berpikir “nasional” diharapkan agar hal itu mendukung pemerataan pembangunan Indonesia, dengan semangat berpikir holistik (kepentingan umum) bukan untuk kepentingan golongan tertentu.

Page 70: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

68 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Serba Serbi

TIGA MOMEN, SATU PERAYAAN

Pada 29 Juni 2020 lalu, ada 3 momen dalam 1 Perayaan Ekaristi di Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya. Yaitu Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus Rasul, Ulang Tahun Epskopal ke-13 Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, dan Tahbisan 3 Neomis (Imam Baru). Neomis yang ditahbiskan adalah RD. Robertus Theo

Elno Respati, RD. Agustinus Ferdian Dwi Prastiyo dan RD. Ferdinandus Eltyson Prayudi.

Peringatan hari raya, ulang tahun, dan tahbisan dalam pasa pandemi ini dirayakan dengan suasana yang ringkas dan sederhana. Ragam protokol kesehatan diterapkan berlapis. Orang tua dan keluarga calon

Tiga Neomis, RD. Robertus Theo Elno Respati (paling kiri), RD. Agustinus Ferdian Dwi Prastiyo, dan RD. Ferdinandus Eltyson Prayudi yang ditahbiskan pada tanggal 29 Juni 2020 di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya. (Dok. Panitia)

Page 71: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

69JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

neomis menjalani proses rapid test sebelum misa. Tampak hadir para Romo Kuria dan Vikep, Formator STPD, TOR, Seminari Menengah, Romo Kepala Paroki asal neomis, dan para Frater STPD.

Uskup Surabaya memimpin misa bersama konselebran RD. Bruno Joko Santoso (Rektor Seminari Tinggi Providenta Dei, Surabaya); dan RD. Benediktus Prima Novianto (Rektor Seminari Vincentius A Paulo, Garum).

Dalam homilinya, Mgr. Sutikno menyampaikan pesan pentingnya untuk tetap bersandar pada Allah melalui doa-doa pribadi para neomis. Seorang imam dalam menghidupi panggilan perutusan melalui karya imamatnya perlu untuk tetap konstan bersandar pada kekuatan Ilahi, bukan pada fasilitas hidup, kenyamanan duniawi, nasib baik, dan aspek fana lainnya yang mengarah pada kebahagiaan palsu yang semu. “Bersandarlah pada Dia yang Ilahi dalam doa-doa pribadimu. Sungguh itu akan memberi kekuatan hidup bagi dirimu sendiri dan bagi umat”.

Namun panggilan menjadi imam tidak melulu menjadi “Tukang Misa”. Mengutip Dokumen Anjuran Apostolik untuk Pembinaan Imam dalam Kehidupan Modern, Santo Yohanes Paulus II menekankan bahwa spiritualitas imam diosesan tidak bisa dilepaskan dari perayaan ekaristi. Dia yang Ilahi mau hadir menjadi makanan rohani karena dihadirkan dalam perayaan ekaristi melalui imam. Itulah yang menjadi alasan kuat mengapa umat dan gereja sangat membutuhkan imam-imam yang layak,

yang mengorbankan dirinya demi penghayatan kehidupan imamat.

Tugas dunia dan karya perutusan yang bersifat Ilahi sangat berbeda. Sifat duniawi tugas dan karya perutusan selalu diukur dari pencapaian target, output, hasil akhir, sukses atau gagal, serta menyangkut kompetensi yang mencakup persaingan. Sedangkan tugas dan karya perutusan Ilahi dicirikan dengan totalitas penyerahan diri; setia melayani dalam perkara-perkara kecil dan sederhana; kebesaran hati untuk berharap akan Allah; kemurnian; dan ketulusan batin.

Selain pesan peneguhan, Bapa Uskup juga mengajak umat untuk ikut mendoakan para neomis dalam doa-doa pribadi umat. Agar mereka memiliki semangat pelayanan sejati dari motivasi yang terdalam untuk melayani Tuhan, bukan melayani manusia, gereja, dan Keuskupan Surabaya. Ayat Efesus 6:7 akan menjadi pondasi pelayan pastoral dalam melayani Tuhan.

Pada akhir misa tahbisan, diumumkan tempat karya imamat perdana 3 neomis: RD. Robertus Theo Elno Respati menjadi Formator Seminari Santo Vincentius A Paulo, Garum, Blitar; RD. Agustinus Ferdian Dwi Prasetyo menjadi Romo Rekan di Paroki Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo; dan RD. Ferdinandus Eltyson Prayudi bertugas di Paroki Santo Hilarius, Klepu, Ponorogo.

(Komsos HKY/Lucia Dwi Oktavia, Daniel Gesang. JUB/Yung, Amelia)

Page 72: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

70 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Foto bersama 3 Neomis bersama Selebran dan Konselebran pada akhir acara. (Dok. Panitia)

Page 73: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

71JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Foto bersama 3 Neomis bersama Selebran dan Konselebran pada akhir acara. (Dok. Panitia)

Page 74: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

72 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Akhir-akhir ini WAG (WhatsApp Group) alias grup WA umat Katolik yang tergabung dalam kelompok-kelompok kategorial dan teritorial dibanjiri renungan harian, baik dalam bentuk tulisan maupun video. Apakah ini baik? Dari segi pemanfaatan teknologi untuk hal yang positif, ini tentu sangat baik. Belum lagi pembuatan renungan secara reguler dan peningkatan kualitasnya dari hari ke hari. Semakin banyak orang yang cakap membuatnya dengan bagus, tentu semakin hebat. Apakah renungan itu berdampak?

Serba Serbi

MENULIS RENUNGAN NAN BERNAS

Matias SinagaAsisten Imam dan Umat Paroki Salib Suci, Tropodo

Sumber gambar : www.olivetree.com

Page 75: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

73JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Sumber gambar : relevantmagazine.com

Saya tidak memiliki kapasitas untuk menilainya. Tugas pembuatnya adalah menghasilkan renungan sebaik-baiknya dan sejalan dengan Firman yang diwartakannya. Hasilnya, biarlah Pemilik Sabda yang menentukan. Kalau baik bagi umat, saya percaya, itu pasti berkenan kepada Allah.

Pada umumnya renungan dibuat oleh para rohaniwan/rohaniwati. Bagi umat, membuat renungan adalah bagian dari tugas para rohaniwan/rohaniwati. Yang namanya tugas, pengembannya terpanggil untuk membuatnya sebaik mungkin. Namun satu hal yang luar biasa adalah bila renungan itu dibuat oleh orang awam. Dengan membuat renungan, mereka harus membaca. Harapannya, semakin banyak umat yang menulis renungan, semakin banyak yang menggeluti Kitab Suci.

Selain itu, renungan yang dibuat oleh orang awam yang dikenal umat juga lebih diterima daripada orang yang tidak dikenal. Bukan dari segi isinya, tapi dari segi hubungan umat dengan pembuat renungan. Ibarat tamu yang tidak dikenal akan disambut dengan rasa enggan, orang yang sudah familiar biasanya diterima tanpa rasa curiga. Demikian juga renungan.

Page 76: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

74 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dalam masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Ketua Wilayah Santo Paulus Rasul, Paroki Salib Suci, Tropodo, Sidoarjo Ignasius Rys Dedy mengusulkan agar para katekis di wilayah kami membuat renungan secara berkala. Usul ini disambut baik dan kami sepakat untuk membuatnya setiap hari Rabu dengan pertimbangan bahwa pada hari Minggu umat mendapatkannya dari gembala setempat.

Setelah ditawarkan kepada para katekis, 4 dari 13 anggota WAG bersedia membuat renungan tertulis secara bergilir. Teknisnya, renungan di-posting di grup untuk ditanggapi dan disempurnakan sehari sebelum di-publish. Setelah dipandang baik, esok harinya di-share di masing-masing lingkungan dan kelompok kategorial di tingkat wilayah oleh katekis di lingkungan tersebut. Hal ini sudah berlangsung lebih dari tiga bulan dan sejauh ini berjalan dengan baik. Tampak dari sambutan umat lewat komentar mereka. Hal yang sama, saya kira, dapat dilakukan di wilayah/paroki lain. Untuk itu, dalam tulisan ini saya akan mengulas renungan yang berisi dan berkualitas.

Secara umum renungan dibuat padat, tiga sampai lima alinea cukup. Biasanya renungan menjadi panjang dan bertele-tele karena pengulangan, baik kutipan ayat (nas) maupun kalimat. Untuk menghindarinya, nas sebaiknya tidak ditampilkan dua kali: apakah di bagian awal renungan; atau bagian tengah sebagai kutipan atau paraphrase (menggunakan kata-kata penulisnya). Yang penting sumbernya disebutkan.

Sumber gambar : www.josiahventure.com

Page 77: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

75JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Hal lain yang membuat renungan dowo adalah fokus permenungan. Perikop bacaan harian umumnya memiliki lebih dari satu aspek yang dapat disoroti. “Pokok Anggur yang Benar”, misalnya, dapat diulas dari segi: kelekatan ranting-ranting dengan pokok anggur; kekeringannya; berbuah tidaknya ranting-ranting itu; dan buahnya yang melimpah hingga dapat dibagikan kepada tetangga atau sedikit dan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Penulis renungan terkadang tergoda untuk membahas semuanya. Oleh karena itu, pendalaman fokus pada salah satu aspek menjadi kunci. Renungan yang mendalam jauh lebih baik daripada renungan yang luas tapi hanya di permukaan.

Dari segi isi, renungan yang bernas memiliki paling tidak dua unsur. Pertama, bersifat informatif. Ada informasi baru yang berguna bagi umat baik sebagai pengetahuan, pemahaman, maupun hikmat. Perlu dicatat bahwa hal yang diketahui oleh pembuat renungan yang bersumber dari Alkitab dan/atau ajaran gereja belum tentu diketahui oleh pembaca. Berikut contoh cuplikan renungan yang informatif:

Setelah Yesus memilih dua belas rasul-Nya mewakili 12 suku Israel (anak-anak Yakub yang oleh Allah disebut Israel), hidup bersama mereka, dan memperlihatkan apa yang dikerjakan-Nya – seperti Bapa-Nya menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-Nya – Ia mengutus mereka kepada domba-domba yang hilang.

Perlu dicatat bahwa tidak semua umat tahu bahwa Yakub memiliki 12 anak yang menjadi suku-suku Israel dan nama ini diperolehnya dari Allah sendiri.

Sumber gambar : www.warungsatekamu.org

Page 78: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

76 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Dalam renungan, informasi (baru) hendaknya dapat dipahami oleh pembaca. Dalam konteks ini, penggunaan kata-kata yang berasal dari bahasa asing -biasanya Latin- dan daerah hendaknya ditulis padanannya dalam Bahasa Indonesia. Berikut ini sebuah renungan singkat dari seorang Romo yang memuat informasi yang berguna bagi pembaca. Sayang, tidak semua pembaca mengerti kata-kata asing yang digunakan karena tidak disertai padanannya.

“Tidak saja kedua belas rasul dipanggil, dipilih, diberi kuasa dan diutus untuk memberitakan Kerajaan Sorga sudah dekat tetapi kita juga pada zaman ini diutus untuk melaksanakan tiga tugas Kristus, yaitu sebagai IMAM, RAJA dan NABI serta melaksanakan panca tugas gereja, yaitu Liturgi, Koinonia, Diakonia, Kerygma dan Martyria.”(Huruf tebal dari saya)

Kedua, bersifat aplikatif. Isi renungan berkaitan dengan kehidupan umat. Dapat diterapkan berupa ilustrasi cerita yang mengambil kejadian dalam hidup sehari-hari. Ilustrasi yang berhubungan (langsung) dengan keseharian pembacanya selalu lebih baik daripada ilustrasi yang tidak ada sangkut-pautnya.

Renungan tergolong tulisan reflektif dan persuasif. Setiap renungan dibuat untuk menginspirasi atau menggugah. Oleh karena itu, renungan harus berujung pada perubahan pola pikir, sikap maupun perilaku. Setelah membaca renungan, umat hendaknya dapat mengaplikasikannya dalam hidup sehari-hari.

Sumber gambar : catholicbibletalk.com

Page 79: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

77JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Dari sisi Biblis atau Alkitabiah, tujuan semua renungan yang merupakan bagian dari pengajaran tentang Firman dapat ditemukan dalam Surat Paulus yang kedua kepada Timotius:

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebebenaran.” (2 Timotius 3:16)

Ayat di atas memuat empat manfaat renungan, yakni: mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik pembacanya dalam kebenaran. Empat manfaat ini tertuang dalam sifat-sifat renungan di atas.

Sebagai tambahan adalah penampilan. Aspek ini sekilas sepele tapi sangat berpengaruh. Hal yang pertama kali dilihat adalah penampilan. Ini berlaku pada renungan. Renungan yang ditulis rapat, tanpa spasi dan tidak mengindahkan kaidah penulisan tidak akan menarik walaupun isinya baik. Berikut ini sebuah contoh renungan pendek dan sangat baik tapi ditulis tanpa mengindahkan tampilan:

“ Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?”

(Matius 8:26).

Takut, bagi Yesus adalah tanda orang yg kurang percaya kepada-Nya.

Sementara kita tahu bhw Yesus datang ke dunia utk menyelamatkan umat manusia. Ia datang sbg Allah keselamatan kita. Maka tdk ada alasan kita harus merasa takut.

Jangan takut mengarungi malam ini, Tuhan Yesus bersamamu !

SELAMAT MALAM !!!

Sumber gambar : reasonabletheology.org

Page 80: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

78 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

Anak semata wayang. Ia sekaligus anak yatim piatu. Belajar sendiri tanpa pernah mengenyam bangku sekolah. Ia menjadi dewasa secara alami melalui pergaulan orang-orang sekitar rumah yang gemar membaca buku.

Huruf demi huruf dibaca hingga menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat dibacanya hingga menjadi alinea. Alinea demi alinea menuntunnya hingga menjadi cerita. Pesan dalam cerita menggerakannya bahwa hidup bukan susah semata. Makna kebaikan tersembunyi dari balik usaha dan kerja.

Anak semata wayang belajar tentang ayah melalui kebaikan para pekerja.Anak yatim piatu itu mengajar sebagai ibu melalui kerja demi kebaikan bersama.Pengalaman hidupnya membentuk kejadian-kejadian inspiratif yang tak sempat tertuang dalam hitam dan putihnya berita. Hanya sekedar menjadi buah bibir dalam rumah hingga warung kopi yang tak pernah terucap pahit dan manisnya.

RD. Timothius SigaRomo Kepala Paroki Santo Stefanus, Tandes, Surabaya

Serba Serbi

Sajak Semata WayangSumber gambar : www.hipwee.com

Page 81: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

79JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Ditujukan untuk guru beragama Katolik tanpa memandang mata pelajaran yang menjadi spesialisasinya, buku ini mengingatkan bahwa semua tenaga pengajar dan pendidik terundang untuk mengemban tugas sesuai dengan iman Kristiani secara mandiri dan tangguh, khususnya pada era digital ini. Termasuk panggilan mengenali pribadi Yesus secara mendalam dan lengkap untuk menemukan kebenaran sejati melalui persekutuan, sebagaimana dikupas pada Bagian I topik 5 halaman 36 dalam pembahasan “Karier dan Katolisitas”. Pengarang juga menempatkan kutipan inspiratif dari agamawan, negarawan, tokoh politik, filsuf, sejarawan, edukator, dan penulis, yang menjadi awalan pada tiap bagian dan topik pembahasan.

Mulai dari Bagian I sampai Bagian III, pengarang mengupas esensi guru dari segi-segi majemuk internal dan eksternal. Secara eksplisit, pengarang mengedepankan nilai-nilai setiap segi secara proporsional, yang menegaskan keutuhannya dalam korelasi yang majemuk. Namun uniknya, secara tersirat pengarang juga menempatkan tupoksi guru sebagai rasul awam untuk berbagi pengetahuan maupun informasi yang dapat diterapkan secara luas: orang tua kepada anaknya; pengusaha kepada karyawannya; perangkat masyarakat kepada penduduknya; orang dewasa kepada remaja maupun anak-anak.

Beberapa ilustrasi dilengkapi dengan narasi yang seakan-akan kontra dengan pembahasan utama seperti halaman 84, 94, dan 107. Sorotan pada Bagian III topik 5 dalam sub topik “Orang Tua Murid Kunci Keberhasilan” hanya fokus pada konflik “usang” antara orang tua-guru tanpa menyebutkan peranan orang tua dalam porsi waktu yang lebih banyak sebagai pendidik ketika anaknya berada di luar kegiatan Proses Belajar Mengajar. (JUB/Amelia)

Resensi

Buku

Guru Katolik, Rasul Awam di Era DigitalJudul : Guru Katolik. Antara Tugas dan Panggilan pada Era DigitalPengarang : RD. Fransiskus Emanuel da SantoPenerbit : PT. KanisiusTahun Rilis : 2019Jumlah Halaman : 143 halamanDimensi Buku : 12.5 x 19 x 0.7 cm

Page 82: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

80 | JUBILEUM AGUSTUS 2020

@ cindylitawati

Page 83: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

81JUBILEUM AGUSTUS 2020 |

Page 84: JUBILEUM AGUSTUS 2020 i · JUBILEUM AGUSTUS 2020 1 Dari Redaksi Tanggal 6 dan 9 Agustus, 65 tahun lalu, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Luluh lantaknya 2 kota itu

82 | JUBILEUM AGUSTUS 2020