PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga...

51
i PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP KEKUATAN TARIK BESI COR KELABU SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Oleh Akhmad Fandy Basyayif 5201413050 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga...

Page 1: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

i

PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP

KEKUATAN TARIK BESI COR KELABU

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh Akhmad Fandy Basyayif

5201413050

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

ii

Page 3: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

iii

Page 4: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Integritas akan mewujudkan suatu kesejahteraan dan itu pasti.

� Jika semua benar maka sama dengan semua salah, jadi perbedaan adalah

sesuatu yang harus ada.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

� Kedua orang tua saya yang telah mendoakan serta mendedikasikan seluruh

tenaga dalam segala usaha.

� Seluruh dosen pembimbing yang telah memberi ilmu dan pengarahan

kepada saya.

Page 5: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

v

ABSTRAK

Basyayif, Akhmad Fandy. 2017. Pengaruh Variasi Unsur Silikon Terhadap

Kekuatan Tarik Besi Cor Kelabu. Dr. Heri Yudiono, S. Pd., M. T., Drs. Pramono,

M. Pd. Pendidikan Teknik Mesin.

Besi cor kelabu adalah salah satu bahan ferro yang dipakai dalam pengecoran

logam yang memiliki kelebihan peredaman getaran yang baik. Silikon adalah satu

unsur dalam besi cor kelabu yang membantu proses penggrafitan sehingga

mempengaruhi kekuatan dari material. Tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui bentuk struktur mikro dan kekuatan tarik dengan memvariasikan

unsur silikon.

Metode penelitian eksperimen adalah metode untuk mengetahui perubahan

pada material setelah proses penambahan unsur silikon. Pengontrol dalam

penelitian adalah raw material dengan kandungan silikon 2,5%. Proses

penambahan unsur silikon dilakukan dengan cara inokulasi yaitu penambahan

unsur silikon pada ladel sebelum cairan dituang pada cetakan.

Hasil dari penelitian menunjukkan seluruh variasi penambahan silikon

mengalami peningkatan kekuatan tarik dibandingkan raw material. Variasi silikon

4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89

N/mm2 dan 102,54 N/mm

2. Nilai perpanjangannya adalah 1,3% dari panjang awal

100 mm. Sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada raw material dengan

kandungan silikon 2,5% sebesar 181,97 N/mm2 untuk kekuatan tarik dan 97,46

N/mm2 untuk kekuatan luluh. Bentuk struktur mikro menunjukkan pertumbuhan

perlit, grafit, dan ferit yang berbeda-beda dalam matrik.

Penambahan unsur silikon dengan beberapa variasi menunjukkan

peningkatan kekuatan tarik dengan bentuk struktur mikro yang berbeda tiap

variasinya. Dalam pelaksanaan penelitian, material hanya mengalami proses

machining. Saran dari peneliti adalah penelitian pada besi cor kelabu dengan heat treathment yang dapat mengubah material menjadi lebih keras atau lebih ulet.

Kata kunci: besi cor kelabu, silikon, dan kekuatan tarik.

Page 6: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

vi

ABSTRACT

Basyayif, Akhmad Fandy. 2017. Effect of Silicon Elements on the Tensile Strength of Grey Cast Iron. Dr. Heri Yudiono, S. Pd., M. T., Drs. Pramono, M.

Pd. Mechanical Engineering Education.

Gray gray iron is one of the ferrous materials used in metal casting which has good vibration damping advantages. Silicon is an element in gray cast iron that helps the graffiti process affect the strength of the material. The purpose of this research is to know the shape of micro structure and tensile strength by varying the element of silicon.

Experimental research method is a method to know the changes in the material after the addition of silicon elements. Controller in the research is raw material with 2.5% silicon content. The process of addition of silicone element is done by inoculation which is addition of silicone element to ladel before liquid is poured on mold.

The results of the study showed that all variations of silicon addition had increased tensile strength compared to raw material. 4% silicon variation has the highest tensile strength and yield strength that is 195,89 N / mm2 and 102,54 N / mm2. The extension value is 1.3% of the initial length of 100 mm. While the lowest tensile strength was found in raw material with 2.5% silicone content of 181.97 N / mm2 for tensile strength and 97.46 N / mm2 for yield strength. Microstructure forms show different pearlite, graphite, and ferrite growths in the matrix. The addition of silicone elements with several variations shows an increase in tensile strength with different microstructure shapes of each variation. In the implementation of the research, the material only undergoes machining process. The researcher's suggestion is research on gray cast iron with heat treatments that can change the material to be harder or more ductile. Keywords: gray cast iron, silicon, and tensile strength.

Page 7: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal skripsi yang berjudul

“Pengaruh Variasi Unsur Silikon Terhadap Kekuatan Tarik Besi Cor Kelabu”

guna memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, motivasi dan bantuan semua

pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian proposal ini, antara lain:

1. Rusiyanto, S.Pd., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Ketua

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Heri Yudiono, S.Pd., M.T. selaku Dosen Pembimbing satu proposal

penelitian yang telah membimbing selama proses bimbingan.

3. Drs. Pramono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing dua proposal penelitian yang

telah memberi pengarahan selama proses penyusunan.

4. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan doa

selama pembuatan proposal skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang mambangun dalam

perbaikan skrpisi ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya.

Semarang, Maret 2017

Page 8: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

PRAKATA .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN .......................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Balakang ................................................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah........................................................................................ 3

1.3. Batasan Masalah ............................................................................................. 3

1.4. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.6. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6

2.1. Kajian Teori .................................................................................................... 6

Page 9: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

ix

a. Besi Cor Kelabu .............................................................................................. 6

b. Pembentukan Grafit Besi Cor Kelabu ............................................................ 8

c. Kekuatan Besi Cor ........................................................................................ 11

d. Pengujian Tarik ............................................................................................. 13

1) Kekuatan Tarik (σu) ................................................................................. 17

2) Kekuatan Luluh (σy) ................................................................................ 18

3) Kekuatan Patah (σf) .................................................................................. 19

4) Keliatan .................................................................................................... 19

5) Perpatahan Penampang ............................................................................ 21

e. Silikon ........................................................................................................... 24

f. Inokulasi ....................................................................................................... 25

g. Struktur Mikro .............................................................................................. 26

2.2. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 27

2.3. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

3.1. Desain Penelitian .......................................................................................... 32

3.2. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 32

3.3. Bentuk Spesimen .......................................................................................... 32

3.4. Alur Penelitian .............................................................................................. 33

3.5. Cara Penelitian .............................................................................................. 34

3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 35

3.7. Teknik Analisis Data .................................................................................... 36

Page 10: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 38

4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................. 38

4.2. Pembahasan .................................................................................................. 48

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 56

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 56

5.2. Saran ............................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 60

Page 11: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xi

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

Simbol Arti

σu Kekuatan Tarik

σy Kekuatan Luluh

e Perpanjangan

q Reduksi Penampang

A Luas Penampang

Ao Luas Awal

Af Luas Akhir

F Gaya

Lo Panjang Awal

Lf Panjang Akhir

Ε Modulus Elastisitas

σ Tegangan

ε Regangan

� Perpanjangan

dL Diferensial Panjang

d Diferensial Perpanjangan

Singkatan Arti

C Karbon

Si Silikon

Mn Mangan

P Pospor

Page 12: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xii

S Sulfur

Cr Kromium

Mo Molibdenum

Ni Nikel

Al Aluminium

Co Kobalt

Cu Tembaga

Nb Niobium

Ti Titanium

V Vanadium

W Tungstat

Pb Timbal

Sn Timah

Mg Magnesium

Zr Zirkonium

Ca Kalsium

Ce Serium

B Boron

Zn Seng

La Lantanum

Fe Besi

N Newton

Page 13: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Spesifikasi Gray Cast Iron ........................................................................... 7

Tabel 2. Komposisi Kimia Besi Cor Kelabu .............................................................. 8

Tabel 3. Sifat-Sifat Boron, Karbon, dan Silikon ........................................................ 24

Tabel 4. Data Hasil Penelitian .................................................................................... 36

Tabel 5. Hasil Uji Komposisi ..................................................................................... 38

Tabel 6. Data Hasil Rata-Rata Pengujian Tarik ......................................................... 42

Page 14: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Besi Cor ...................................................................................... 6

Gambar 2. Diagram Fe-C ........................................................................................... 9

Gambar 3. Pembekuan Struktur Besi cor Kelabu ...................................................... 9

Gambar 4. Penyebaran Grafit Serpih ......................................................................... 10

Gambar 5. Diagram Tegangan-Regangan .................................................................. 14

Gambar 6. Profil Data Hasil Uji Tarik ....................................................................... 17

Gambar 7. Kurva Tegangan Regangan Daerah Elastik ............................................. 17

Gambar 8. Tegangan Luluh Tanpa Daerah Linier ..................................................... 18

Gambar 9. Kurva Elongation ..................................................................................... 20

Gambar 10. Kurva Reduksi Penampang .................................................................... 21

Gambar 11. Patahan Penampang ............................................................................... 22

Gambar 12. Proses Perpatahan Penampang ............................................................... 22

Gambar 13. Kurva Patahan ........................................................................................ 23

Gambar 14. Menunjukan (a) austenit dan grafit, (b) sel eutektik, (c) grafit serpih ... 26

Gambar 15. Skema Kerangka Berfikir ....................................................................... 31

Gambar 16. Bentuk Spesimen Uji Tarik ASTM E8/E8M-08 .................................... 33

Gambar 17. Diagram Alur Penelitian......................................................................... 33

Gambar 18. Proses Pengecoran .................................................................................. 34

Gambar 19. Proses Machining ................................................................................... 34

Gambar 20. Proses Foto Mikro .................................................................................. 35

Gambar 21. Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Raw Material ..................................... 39

Gambar 22. Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Variasi Silikon 3% ............................. 39

Page 15: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xv

Gambar 23. Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Variasi Silikon 3,5% .......................... 40

Gambar 24. Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Variasi Silikon 4% ............................. 41

Gambar 25. Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Variasi Silikon 4,5% .......................... 41

Gambar 26. Hasil Kekuatan Tarik ............................................................................. 43

Gambar 27. Diagram Kekuatan Luluh ....................................................................... 44

Gambar 28. Diagram Perpanjangan Uji tarik ............................................................. 45

Gambar 29. Diagram Reduksi Uji Tarik .................................................................... 45

Gambar 30. Patahan Penampang Raw Material ....................................................... 46

Gambar 31. Patahan Penampang Variasi Silikon 3% ................................................ 46

Gambar 32. Patahan Penampang Variasi Silikon 3,5% ............................................. 47

Gambar 33. Patahan Penampang Variasi Silikon 4% ................................................ 47

Gambar 34. Patahan Penampang Variasi Silikon 4,5% ............................................. 48

Gambar 36. Proses Peleburan Dapur Induksi ............................................................ 66

Gambar 37. Proses Inokulasi pada Ladel ................................................................... 66

Gambar 36. Proses Penuangan Cairan ....................................................................... 66

Page 16: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Usulan Topik ......................................................................................... 60

Lampiran 2. Penetapan Dosen Pembimbing .............................................................. 61

Lampiran 3. Surat Tugas Dosen Penguji.................................................................... 62

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian di Koperasi Batur Jaya Ceper .............................. 63

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian di LIK Takaru Kabupaten Tegal .......................... 64

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Teknik Mesin UNNES .............. 65

Lampiran 7. Dokumentasi Proses Pengecoran ........................................................... 66

Lampiran 8. Hasil Uji Komposisi .............................................................................. 67

Lampiran 9. Data Hasil Pengujian Tarik.................................................................... 68

Lampiran 10. Dokumentasi Proses Pengujian ........................................................... 85

Page 17: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Besi cor kelabu adalah salah satu bahan ferro yang sudah banyak dipakai

dalam perindustrian khususnya bidang pengecoran logam. Material ini memiliki

nilai kekuatan yang tinggi dan sifat peredam getaran yang baik sehingga dianggap

sesuai dalam pembuatan produk yang memerlukan kekuatan yang besar. Namun

material ini memiliki nilai keuletan yang rendah atau getas. Patah getas ini

dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu cacat pada saat proses

pengecoran, konsentrasi penyebaran grafit yang tidak merata, dan lain sebagainya.

Selain itu persentase unsur pembangun dapat mempengaruhi performa pada bahan

itu sendiri. Oleh sebab itu, perlu memperhitungkan persentase paduan dari tiap

unsur. Beberapa fenomena dalam industri yang membuktikan bahwa besi cor

kelabu itu getas adalah pecahnya produk hydrant pada saat dilakukan proses

machining, patahnya rem kereta api dan lain sebagainya.

Besi cor kelabu akan terbentuk melalui proses pengecoran dengan banyak

unsur pembangun. Struktur dari besi ini terbentuk ketika laju pendinginan dimulai

setelah penuangan. Perubahan dari pendinginan hipoeutektik besi cor cair, akan

berubah menjadi butir kristal berupa austenit primer atau grafit primer dalam fasa

cair. Setelah sampai pada temperatur eutektik, perubahan berupa grafit austenit

mulai menginti dan muncul disekitar kristal primer. Membentuk cabang-cabang

sesuai laju perubahan, membentuk kumpulan eutektik menyerupai bola yang

dinamakan sel eutektik. Pada batas sel eutektik berkumpul cairan dengan titik cair

Page 18: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

2

rendah yang mengandung unsur lain yang mempercepat penggrafitan, kemudian

membeku. Fasa akhir dari pembekuan menghasilkan struktur yang terdiri dari

grafit yang berbentuk serpih (Surdia, 1999:113).

Bahan adalah salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembuatan

suatu produk. Unsur karbon dalam material besi cor kelabu lebih tinggi

dibandingkan dengan material besi dan baja. Kandungan dalam besi cor

mengandung karbon 2 % atau lebih (Surdia, 2006). Tidak hanya unsur karbon

yang dipakai sebagai penyusun besi cor, namun terdapat unsur lain seperti Si,

Mn, S, P, dan lainnya. Untuk kualitas besi cor yang memiliki kualitas baik nilai

kekuatan tarik rata-rata adalah 30 kgf/mm2 (Surdia, 1999:116). Namun besi cor

merupakan material yang memiliki sifat mampu las yang lebih rendah

dibandingkan dengan material besi dan baja yang lain karena dianggap getas.

Setelah proses pekerjaan selesai untuk mengetahui nilai dari sifat-sifat dan

struktur material dilanjutkan dengan pengujian untuk masing-masing sifat.

Pengujian tarik adalah pegujian untuk mengetahui nilai kekuatan dan keuletan

dengan prinsip menarik benda kerja hingga terjadi patah. Kriteria nilai kekuatan

dalam pengujian tarik dengan material gray cast iron adalah 35.000 psi (ASTM,

2016). Namun nilai tersebut dapat turun atau naik bergantung perubahan strukur

bahan selama pendinginan. Untuk melihat struktur dari material digunakan

pengujian struktur mikro dengan mikroskop metalurgi.

Kualitas besi cor kelabu dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yaitu

unsur-unsur pendukung penggrafitan, laju pendinginan, dan nilai dari sifat

mekanis bahan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka judul

Page 19: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

3

dari penelitian ini adalah “Pengaruh Variasi Unsur Silikon Terhadap Kekuatan

Tarik Besi Cor Kelabu”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diidentifikasi masalah yang

muncul sehingga mengakibatkan nilai kekuatan mekanik suatu bahan mengalami

kenaikan atau penurunan. Faktor yang mempengaruhi perubahan kekuatan adalah

unsur pembangun bahan itu sendiri, laju pendinginan yang mempengaruhi

perubahan struktur, dan proses pembentukan grafit. Unsur pembangun dari besi

cor kelabu yaitu C, Si, Mn, P, S, dan unsur lainnya (Surdia, 1999).

Si atau silikon adalah salah satu unsur dari besi cor yang menentukan

kakuatan dalam pembuatan besi cor. Unsur ini sangat erat dengan pembebasan

unsur karbon dan pembentukan grafit. Kandungan silikon dalam besi cor sekitar

1% hingga 3% (Lawrence, 1991). Dengan kandungan silikon yang tinggi

membantu karbon bergerak bebas sehingga grafit mudah terbentuk. Dengan

terbentuknya grafit akan mempengaruhi nilai kekuatan mekanik besi cor. Setelah

diidentifikasi, beberapa masalah yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Nilai keuletan dari besi cor yang rendah sehingga tidak cocok digunakan dalam

kontruksi rancang bangun.

2. Penyebaran grafit yang tidak merata akibat pembebasan karbon yang

terhambat, sehingga terjadi deformasi dan fracture pada titik retak.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, bahan yang digunakan adalah besi

tuang kelabu. Silikon sebagai unsur pembangun divariasikan dengan variasi

Page 20: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

4

komposisi 3%, 3.5%, 4%, dan 4.5%. Kandungan selain silakon adalah karbon

dengan ketetapan persentase 3,45% dari cairan besi cor. Pengujian untuk

mengetahui nilai kekuatan tarik adalah degan uji tarik atau tensile test dengan

standar spesimen ASTM E8/E8M.

1.4. Rumusan Masalah

Setelah diidentifikasi, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh variasi silikon terhadap struktur mikro dari besi cor

kelabu?

b. Bagaimana pengaruh variasi silikon terhadap kekuatan tarik besi cor kelabu?

c. Bagaimana pengaruh variasi silikon terhadap perpatahan besi cor kelabu?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisa bagaimana pengaruh variasi unsur silikon terhadap struktur

mikro dari besi cor kelabu.

b. Untuk menganalisa bagaimana pengaruh unsur silikon terhadap kekuatan tarik

besi cor kelabu.

c. Untuk menganalisa bagaimana pengaruh variasi unsur silikon terhadap

perpatahan besi cor kelabu.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1) Sebagai referensi dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya.

Page 21: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

5

2) Sebagai pertimbangan penentuan persentase komposisi Si dalam pembuatan

besi cor kelabu.

3) Dapat mempelajari fenomena penggrafitan besi cor kelabu dengan variasi

penambahan unsur silikon.

b. Manfaat Praktis

1) Sebagai kontribusi bagi industri dalam pembuatan besi cor kelabu.

2) Memberikan pengetahuan dibidang teknik mesin.

Page 22: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Kajian Teori

a. Besi Cor kelabu

Bahan adalah salah satu faktor yang menentukan baik tidaknya suatu

konstruksi tergantung bahan yang digunakan. Menurut Surdia (2013:4) besi cor

adalah paduan besi yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor, dan

belerang. Struktur mikro dari besi cor terdiri dari ferit atau perlit dan serpih

karbon bebas. Dukutip dari Sonawan (2004:108-109) struktur mikro dari beberapa

jenis besi cor adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Mikro Jenis Besi Cor

Page 23: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

7

Struktur mikro, ukuran serta bentuk dari karbon bebas dan struktur dasar berubah

sesuai mutu dan kuantitasnya yang dipengaruhi oleh kandungan karbon dan

silikon, ketebalan, dan laju pendinginan. Terdapat berbagai macam penggolongan

dari besi cor, salah satunya adalah besi cor kelabu. Material ini mengandung

unsur-unsur paduan dan grafit, mempunyai struktur yang stabil sehingga sifatnya

lebih baik. Penambahan elemen pembentuk grafit seperti Si dan Ni menghasilkan

besi cor kelabu (Smallman, 2000:332). Bahan besi cor kelabu terdapat unsur yang

ditambahkan adalah chrom, nikel, molibden, vanadium, titan dan sebagainya. Ciri

khas dari besi cor kelabu adalah karbon berbentuk serpih grafit yang berada pada

matriks ferit-perlit dan permukaan perpatahan tampak kusam dan berwarna abu-

abu (Smallman, 2000:333).

Tabel 1. Spesifikasi Gray Cast Iron

Type ASTM

Specification

Composition Limit %

C Si Mn S P Other

Gray Cast

Iron

A 48, A 159, A

278, A 319

2.5-

4.0

1.0-

3.0

0.25-

1.00

0.02-

0.25

0.05-

1.0 .....

Sumber: ASM Internasional, 1992

Memiliki ketahanan panas, aus, korosi yang redah, namun bersifat mampu mesin

yang baik. Titik cair untuk besi cor golongan ini adalah ±1538ºC. Namun besi cor

ini juga dianggap getas. Apabila Si lebih dari 3 %, meski diterapkan pendinginan

cepat, maka tetap terbentuk besi cor kelabu (Smallman, 2000).

Dalam pengelompokannya, besi cor kelabu dibagi atas beberapa kelas besi

cor kelabu dikutip dari Henkel (2002:273) pengelompokan ini didasarkan pada

komposisi pembangun dan kekuatan mekanik dari material besi cor kelabu atau

gray cast iron.

Page 24: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

8

Tabel 2. Komposisi Kimia Besi Cor Kelabu

Type %C %Si %P %Mn Carbon

Equivalent*

Metal

Section

Brinell

Hardness

Tensile

Modulus

GPa

Tensile

Strength

Mpa

Class

20 (L) 3.65 2.50 0.50 0.60 4.56 0.25 180 84 170

Class

20 (M) 3.50 2.40 0.40 0.60 4.34 1.00 170 84 150

Class

30 (L) 3.30 2.20 0.22 0.65 4.03 0.50 200 105 225

Class

30 (H) 3.05 1.90 0.20 0.60 3.68 1.00 217 105 225

Class

40 (L) 3.10 2.05 0.17 0.55 3.77 0.25 230 120 310

Class

40 (M) 3.05 1.85 0.15 0.60 3.65 1.00 225 120 300

Class

60 (L) 2.85 2.05 0.15 0.60 3.51 ...... 250 135 435

Class

60 (M) 2.65 2.00 0.10 0.85 3.37 ...... 270 135 435

(L), light section; (M) medium section; (H) heavy section. *%C+0.3(%Si+%P).

Sumber: Henkel dan Pense (2002:273)

Dari Tabel 2. dapat kita ketahui bahwa semakin rendah kandungan karbon akan

meningkatkan harga kekuatan dari material. Namun tidak hanya karbon saja, nilai

kekuatan suatu bahan dipengaruhi oleh karbon ekuivalen yang didalamnya

terkandung silikon dan pospor yang harus diperhatikan. Pembahasan tentang ini

akan dibahas pada poin selanjutnya.

b. Pembentukan Grafit Besi Cor Kelabu

Pembekuan dalam besi cor dapat diperhatikan melalui diagram Fe-C. Besi

cor kelabu akan terbentuk melalui proses pengecoran dengan banyak unsur

pembangun. Struktur dari besi ini terbentuk ketika laju pendinginan dimulai.

Perubahan dari pendinginan hipoeutektik besi cor cair, akan berubah menjadi

butir kristal berupa austenit primer atau grafit primer dalam fasa cair. Setelah

sampai pada temperatur eutektik, perubahan berupa grafit austenit mulai menginti

dan muncul disekitar kristal primer dan membentuk cabang-cabang sesuai laju

Page 25: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

9

perubahan yang membentuk kumpulan eutektik menyerupai bola yang dinamakan

dengan sel eutektik.

Gambar 2. Diagram Fe-C

Pada batas sel eutektik berkumpul cairan dengan titik cair rendah yang

mengandung unsur lain yang mempercepat penggrafitan, kemudian membaku.

Sehingga fasa akhir dari pembekuan menghasilkan struktur yang terdiri dari grafit

yang berbentuk serpih (Surdia, 1999:113).

Gambar 3. Pembekuan Struktur Besi Cor Kelabu (H. Morrogh: J. Iron Steel Inst.)

Page 26: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

10

Proses terbentuknya grafit atau sementit tidak hanya dipengaruhi oleh laju

pendinginan, tetapi juga dipengaruhi oleh komposisi kimianya. Unsur-unsur

tersebut memiliki peranan yang berbeda. Ada beberapa unsur yang mempercepat

penggrafitan antara lain yaitu Si, Ti, Ni, Al, Co, Au, dan Pt. Ada pula beberapa

unsur yang menghambat penggrafitan antara lain: Cr, Te, S, V, Mn, Mo, P, W,

Mg, B, O, H, dan N. Elemen pembentuk grafit, khususnya Si mengubah

komposisi eutektik yang diterapkan dengan menggunakan karbon ekivalen dan

bukan kadar karbon sebenarnya (Smallman dan Bishop, 2000).

Gambar 4. Penyebaran Grafit Serpih (AFS: ASTM A247 (1941))

Setelah proses pembekuan, maka akan terjadi pembentukan struktur mikro seperti

pada Gambar 4. yang menunjukan distribusi serpih grafit menurut klasifikasi

American Castings Association. A menunjukan struktur serpih grafit yang

mempunyai panjang medium terdistribusi sembarang. Ini adalah standar dari

penyebaran grafit besi cor kelabu karena kesetabilan grafit merata pada seluruh

bagian. Berbeda dengan B yang menunjukan titik penggumpalan butir grafit halus

yang dikelilingi dengan serpih grafit. Hal ini dapat mengakibatkan patah pada titik

penggumpalan karena konsentrasi beban bertumpu pada titik tersebut. Penyebaran

grafit seperti ini diakibatkan laju pendinginan yang cepat sehingga carbon yang

bergerak bebas terhambat. Struktur seperti B ini dinamakan struktur bergrafit

bunga ros. Sedangkan pada C grafit primer terbentuk secara kasar pada kondisi

Page 27: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

11

hipereutektik yang dapat disebabkan oleh unsur penghambat grafit yang tinggi,

sehingga karbon tidak dapat bergerak bebas atau sebaliknya. Bentuk serpih grafit

kasar seperti C akan menyebabkan sifat mekanis yang rendah karena konsentrasi

pembebanan yang tidak stabil. Pada D semua grafit menjadi halus dikarenakan

pendinginan yang berlebihan pada waktu pembekuan. Struktur semacam ini

dinamakan grafit eutektik atau grafit panas lanjut, sehingga besi cor memiliki

kekuatan yang tinggi tetapi kurang ulet (Surdia, 1999:115). E pada Gambar 4.

bentuk struktur mikro menunjukan kurangnya kadar karbon, grafit terdistribusikan

diantara austenit yang tumbuh besar-besar. Keuletannya sangat rendah

dikarenakan distribusi grafitnya dipengaruhi oleh unsur selain C serta oleh laju

pendinginan pada saat pembekuan. Dalam penyebaran grafit yang ditunjukan

Gambar 4. akan mempengaruhi nilai kekuatannya.

c. Kekuatan Besi Cor

Kekuatan adalah salah satu prosedur dalam penentuan suatu kontruksi dalam

produksi. Besi cor adalah salah satu bahan yang memiliki nilai kekuatan yang

tinggi sehingga cocok untuk dipakai pada produk yang memerlukan kekuatan

yang besar. Secara umum besi cor diklasifikasikan berdasarkan nilai tariknya.

Untuk mendapatkan besi cor konstruksi yang tinggi, nilai kekuatan tariknya diatas

30 kgf/mm2 (Surdia, 1999). Pada Gambar 3. menunjukan distribusi grafit pada

matrik, apabila ada tegangan akan terkonsentrasi disekitar grafit yang dapat

menyebabkan retak. Sehingga keuletan dan kekuatannya dipengaruhi oleh jumlah,

bentuk, dan distribusi grafit. Elemen pembentuk grafit, salah satunya silikon (Si)

mengubah komposisi eutektik yang diterapkan dengan menggunakan karbon

Page 28: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

12

ekivalen dan bukan kadar karbon sebenarnya (Smallman dan Bishop, 2000).

Jumlah grafit ditentukan oleh komposisi kimianya dengan perhitungan sebagai

berikut:

.......................................(1)

(Henkel, 2002)

......(2)

(Surdia, 1999)

Untuk menentukan penyimpangan komposisi kimia besi cor dari komposisi

komponen eutektik digunakan derajat eutektik Sc yaitu jumlah karbon sebenarnya

dibagi dengan jumlah karbon eutektik dengan rumus sebagai berikut:

..........................................................(3)

(Surdia, 1999)

Jika derajat eutektik menjadi besar maka jumlah grafit meningkat dan akan

menyebabkan performa pada kekuatan mekaniknya menurun. Hubungan yang

sering dipakai standar dikutip dari Surdia (1999:116) adalah sebagai berikut:

Kekuatan tarik bahan, σu= 100 – 80 Sc (kgf/mm2)( batang diameter 30 mm)...(4)

(kgf/mm2)(batang diameter 30 mm)..(5)

HB = 100+ 4.3 σu....................................................................(6)

Perhitungan diatas membandingkan kekuatan tarik yang diukur dengan

kekuatan standar yang disebut kekuatan relatif. Jika harga ini lebih dari 1 maka

dikatakan bahan memiliki kekuatan yang tinggi. Begitu pula perbandingan

kekerasan yang diukur dengan kekerasan standar disebut kekerasan relatif. Jika

harganya lebih dari 1, bahan tersebut memiliki sifat yang kurang baik. Sebaliknya

Page 29: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

13

jika harga hitung kurang dari 1 maka bahan tersebut dapat dikerjakan dengan

mesin.

Cara untuk mendapatkan besi cor kualitas tinggi. Salah satunya dengan

memperkecil nilai Sc. Namun dengan nilai Sc yang rendah akan mempengaruhi

pencairan yang menimbulkan berbagai cacat seperti rongga kecil, tegangan sisa,

dan cacat lain atau struktur dapat menjadi besi cor putih. Salah satu cara

menanggulangi cacat diatas disampaikan Smallman dan Bishop (2000:334)

sebagai berikut:

untuk menghilangkan efek retak serpihan grafit yang merugikan pada besi

cor mampu tempa hitam dibuat dengan anil besi cor putih dalam tumpukan

netral ketika sementit berubah menjadi nodul grafit berbentuk roset dalam

matrik ferit yang menghasilkan besi cor dengan kombinasi sifat mampu cor

dan mampu mesin dari besi cor kelabu dengan kekuatan dan keuletan yang

baik pada nilai tarik 350 NMm-2

dan elongasi 5%-15%.

Selain anil adapula inokulasi yaitu penambahan unsur ferro silikon atau kalsium

silikon sesaat sebelum penuangan, sehingga grafit menyebar secara merata pada

matrik perlit (Surdia, 1999:116). Metode ini digunakan untuk mencegah

terjadinya besi cor putih. Kemudian ada pula metode dengan pembuatan grafit

sferulitik yaitu penambahan sedikit unsur Mg atau Ce pada cairan logam besi cor

kelabu mengubah bentuk energi antara grafit dan cairan didalam ladel (Smallman,

2000:334). Beberapa cara ini dapat meningkatkan nilai kekuatan, ketangguhan

dan keuletannya.

d. Pengujian Tarik

Pengujian tarik adalah pengujian dengan prinsip kerja menarik material

dengan memberi pembebanan atau gaya berlawanan arah sesumbu vertikal.

Pegujian ini digunakan untuk mengetahui sifat mekanis seperti kekuatan tarik,

Page 30: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

14

kekuatan mulur, modulus elastisitas, keuletan, dan ketangguhan suatu bahan

terhadap tegangan tertentu, serta pertambahan panjang atau elongasi yang dialami

bahan. Dalam melakukan pengujian, standar yang digunakan untuk membuat

spesimen adalah ASTM E8/E8M.

Gambar 5. Diagram Tegangan-Regangan

Gambar 5. menunjukan hubungan tegangan-regangan yang menunjukan titik-titik

kekuatan dan deformasi dari material dalam fasa pengujian tarik.

Besar perubahan bentuk persatuan panjang disebut dengan regangan atau

strain (ε). Sedangkan tegangan atau stress (σ) adalah gaya persatuan luas. Besar

regangan permanen sebelum perpatahan yang sering dikaitkan dengan keuletan

(ductility). Diagram tegangan-regangan Gambar 5. ini menunjukan laju perubahan

dari material yang diuji dengan uji tarik. Hubungan antara tegangan-regangan

pada beban tarik ditentukan dengan membagi besar beban perluasan penampang

yang dirumuskan sebagai berikut:

...................................................................................................(1)

σ = tegangan

Page 31: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

15

F = gaya atau beban yang diterima (N)

A = luas penampang (mm2)

Terdapat beberapa titik yang menunjukan kekuatan bahan pada diagram

tegangan-regangan. Pada diagram diatas menunjukan ketidakseimbangan di

seluruh diagram. Terdapat garis linier hanya pada titik origin O hingga batas

proporsional. Maksud dari batas proporsional (σp) adalah batas dimana benda uji

kembali ke keadaan semula setelah tegangan ditiadakan. Pada beberapa referensi

menyabutkan daerah ini adalah adalah regangan elastik (εe) yaitu regangan linier

yang mampu kembali ke bentuk semula (Lawrence, 1991). Daerah elastik yaitu

daerah dimana tidak terjadi deformasi setelah pembebanan dihilangkan (Surdia,

2000). Jadi, daerah proporsional adalah daerah tegangan yang tidak meninggalkan

bekas deformasi pada pembebanan tertentu setelah dihilangkan. Regangan ε atau

satuan deformasi didapat dengan membagi perpanjangan dengan panjang L

yang telah diukur.

......................................................................................................(7)

Untuk menghitung regangan rata-rata dalam panjang yang sangat kecil, maka

perpanjangan dideferensialkan dari panjang yang juga didiferensialkan.

.....................................................................................................(8)

Hubungan tegangan-regangan pada batas proporsional sangat berkaitan dengan

hukum hooke yang menyatakan regangan berbanding terbalik dengan tegangan.

Hal tersebut yang kita kenal dengan modulus elastisitas (E) yaitu ukuran

kekakuan suatu bahan. Nilai modulus elastisitas merupakan sifat yang pasti dari

Page 32: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

16

suatu bahan (Popov, 1989: 40). Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar

atom, karena gayanya sukar diubah tanpa perubahan mendasar. Jadi modulus

elastisitas merupakan sifat yang tidak mudah diubah, dimana E adalah

..................................................................................................(9)

Konsep lain yang berkembang dari kurva pada Gambar 5. adalah daerah batas

elastik atau permanent set yaitu batas tegangan bahan tidak mampu kembali ke

bentuk semula saat beban dihilangkan, sehingga deformasi tetap (Singer dan

Pytel, 1985:33). Adapula yang menyatakan bahwa bahan yang tidak mampu

kembali ke bentuk semula disebut dengan regangan plastik (εp) (Lawrence,

1991:9). Ketidakmampuan ini disebabkan oleh pergeseran tetap atom-atom akibat

pembebanan diatas batas proporsional. Dari pergesaran atom inilah mulai muncul

retak dalam akibat adanya tegangan sisa yang nantinya dapat menyebabkan

perpatahan pada saat mencapai kekuatan maksimal.

Selain itu ada titik mulur dimana pada titik ini benda uji mengalami

deformasi yang sangat besar, sehingga benda uji mengalami mulur memanjang

tanpa adanya pertambahan beban. Pada perlakuan sebenarnya, beban pada titik

mulur mengalami penurunan. Pada perjalanan titik mulur menuju kekuatan

tertinggi terdapat kekuatan bahan dalam perpanjangan ukuran. Kekuatan bahan

menahan deformasi plastik yang disebut kekuatan luluh (σy) atau yield strength

(Lawrence, 1991:9). Dalam titik mulur menuju patah akan didapat nilai keuletan

suatu bahan yang disebut dengan persentase alongasi.

Persentase alongasi akan membentuk penyusutan diameter atau necking.

Penyusutan akan menunjukan sifat ulet material. Bahan yang ulet akan memiliki

Page 33: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

17

penyusutan yang tinggi. penyusutan akan mempengaruhi letak perpatahan bahan

karena struktur atom material yang semakin melebar. Konsentrasi tegangan akan

terjadi pada struktur dalam yang lebih lebar atau akan terkonsentrasi pada

tegangan sisa, cacat cor, atau penggrafitan yang tidak sempurna seperti pada

Gambar 4. Oleh karena itu penggrafitan sangat menentukan struktur dari material

besi cor kelabu, dan silikon tidak lepas dari salah satu hal penting karena salah

satu unsur yang mempercepat terjadinya proses penggrafitan.

Dari pengertian diatas telah dijelaskan tentang hubungan tegangan-regangan

secara umum. Setelah mengetahui tentang letak perubahan atau deformasi secara

umum, selanjutnya menuju ke pembahasan profil data secara lebih detail. Dalam

Gambar 6. menunjukan data uji tarik yang digeneralisasikan guna menganalisa

kekuatan dari material yang diuji. Kita akan membahas mengenai sifat mekanik

bahan dengan asumsi uji tarik dimulai dari titik O sampai D sesuai arah panah.

Gambar 6. Profil Data Hasil Uji Tarik

Page 34: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

18

1) Kekuatan Tarik (σu)

Kekuatan tarik adalah salah satu tujuan dari pengujian tarik. Menurut

Lawrence (1991:7) kekuatan tarik adalah ukuran besar gaya merusak suatu bahan

yang dinyatakan dalam hubungan tegangan-regangan seperti Gambar 5. dan

Gambar 6. Kekuatan ini mengakibatkan deformasi atau perubahan bentuk bahan

karena gaya. Jadi kekuatan tarik yaitu kekuatan bahan menerima beban dari titik

O hingga terjadi necking yang menunjukan ultimate tensile strength. Pada

kekuatan tarik didaerah elastik dapat digambarkan seperti Gambar 7.

Gambar 7. Kurva tegangan regangan daerah elastik

2) Kekuatan Luluh (σy)

Kekuatan luluh adalah kekuatan bahan menerima beban dari daerah landing

setelah elastik menuju daerah plastis. Pada daerah ini memunculkan tegangan

luluh atas, tegangan luluh bawah, dan regangan luluh. Tegangan luluh atas (σuy)

adalah tegangan maksimum bahan sebelum memasuki daerah landing peralihan

deformasi elastis ke plastis. Sedangkan tegangan luluh bawah (σly) yaitu tegangan

rata-rata daerah landing sebelum memasuki daerah plastis. regangan luluh (εy)

adalah regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis.

Page 35: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

19

Pada penelitian yang dilakukan pada Gambar 6. bahan memiliki daerah linier dan

landing yang jelas, sedangkan untuk regangan luluh pada data tanpa batas yang

jelas antara daerah elastik dan plastis tegangannya didefinisikan sebagai tegangan

yang menghasilkan regangan permanen sebesar 0.2% yang disebut off-set strain

(Surdia, 1999). Dengan penarikan garis geser strain sebesar 0.2 dari tegangan

proporsional.

Gambar 8. Tegangan Luluh Tanpa Daerah Linier

3) Kekuatan Patah (σf)

Kekuatan patah adalah kekuatan bahan menerima beban hingga rusak atau

patah pada Gambar 6. ditunjukan pada titik D. Patahan yang terjadi juga

menunjukan nilai perpanjangan atau alongasi maksimal dari suatu bahan. Patahan

ini terjadi karena beban yang diterima mengakibatkan renggangnya atom-atom

dan semakin melebar, hal ini menyebabkan alongasi dan ketika beban terus

diberikan susunan atom yang semakin melebar tidak mampu lagi menahan beban

mengakibatkan fracture dalam yang merambat ke permukaan dan patah.

4) Keliatan

Dalam penerapan lapangan keliatan adalah faktor yang menentukan

keamanan dari suatu kontruksi. Pada umumnya keliatan dinyatakan oleh regangan

Page 36: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

20

teknis hingga patah pada pengujian tarik (Surdia, 1999). Dalam penerapannya

keliatan material diinginkan lebih besar, karena semakin besar maka akan

memiliki resiko kerusakan lebih rendah, selain itu mudah untuk dibentuk dan

memiliki mampu tarik yang baik. Dalam keliatan suatu bahan dapat didefinisikan

sebagai berikut:

a) Elongation (e)

Dalam fase pengujian tarik ketika ketika benda diuji hingga putus terjadi

beberapa fase yag dapat dilihat secara jelas yang salah satunya adalah

elongation yaitu perpanjangan benda saat diuji hingga patah. Perpanjangan ini

menunjukan keuletan dari material itu sendiri, dihitung dengan rumus:

..........................................................................................(10)

Lf= panjang hingga patah (mm)

L0= panjang mula-mula (mm)

Gambar 9. Kurva Elongation

b) Reduksi Penampang (q)

Reduksi penampang adalah salah satu dampak nyata yang dapat dilihat

secara langsung dalam pengujian tarik. Reduksi penampang yaitu perubahan

Page 37: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

21

luas penampang mula-mula mengalami pengecilan atau penyusutan yang

disertai dengan pertambahan panjang atau elongasi. Semakin besar nilai q yang

dihasilkan, maka nilai keuletannya juga semakin tinggi. Keuletan bahan

menyatakan energi yang diserap oleh bahan hingga putus, yaitu merupakan

luas bidang dibawah kurva tagangan-regangan (Surdia,1999). Dapat dilihat

perubahan penampang yang disertai dengan elongasinya pada Gambar 10.

Dalam perhitungan reduksi penampang dapat dirumuskan:

x 100%..................................................................................(11)

A0= luas penampang awal (mm2)

Af= luas penampang akhir terkecil(mm2)

q= reduksi penampang (%)

Gambar 10. Kurva Reduksi Penampang (Wiryosumarto,2000)

5) Perpatahan Penampang

Perpatahan atau fracture adalah proses benda mengalami kelelahan atau

kegagalan setelah diberi pembebanan. Kelelahan adalah kegagalan yang terjadi

Page 38: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

22

ketika bahan mengalami siklus tegangan-regangan yang menghasilkan kerusakan

permanen. Perpatahan penampang menyatakan material tersebut ulet atau getas.

Dalam beberapa penelitian uji tarik dapat dilihat pada Gambar 11. diketahui

bahwa tiap patahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Secara umum

dibedakan menjadi tiga jenis patahan yaitu patah liat sempurna, patah liat getas,

dan patah getas.

Gambar 11. Patahan penampang (a) liat sempurna, (b) liat getas, (c) getas

Patahan terjadi karena cacat cor seperti cil, tegangan dalam, bentuk grafit, dan lain

sebagainya. Laju perpatahan penampang dapat digambarkan seperti Gambar 12.

Gambar 12. Proses Perpatahan Penampang (Ralls, 1976)

Page 39: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

23

Dari Gambar 12. dapat kita ketahui bahwa awal perpatahan penampang dapat

terjadi dari (a) terbentuknya necking yang menyebabkan terbentuk (b) rongga

kecil dan konsentrasi tegangan berada pada titik tersebut. Dari tegangan yang

diterima membentuk (c) celah rongga dan mulai membentuk rambatan akibat

pembebanan yang masih diberikan, membentuk (d) perambatan retak. Kemudian

dengan pembebanan yang terus berjalan terjadi (e) perpatahan geser akhir pada

sudut 45º.

Dari Gambar 12. dan penjelasannya dapat diketahui bahwa perpatahan

penampang yang liat getas memberikan karakter berserabut (fibrous) dan gelap

(dull). Pada umumnya perpatahan yang ulet lebih disukai karena lebih tangguh

dan memberikan informasi terlebih dahulu sebelum terjadinya fracture. Berbeda

dengan patah ulet, patah getas tidak terjadi deformasi seperti Gambar 12, namun

lebih kepada siklik atau patah seketika tanpa ada atau sedikit sekali deformasi

platis yang terjadi. Selain itu retak merambat sepanjang bidang membelah

material (transgranular). Pada Gambar 13 menunjukan kurva patah ulet dan patah

getas.

Gambar 13. Kurva Patahan

Page 40: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

24

e. Silikon

Silikon adalah unsur kimia dalam tabel periodik dengan nomor atom 14

dengan senyawa bersifat paramagnetik dan merupakan unsur metaloid yang

bersifat tidak reaktif pada suhu biasa, karena silikon memiliki titik leleh dan titik

didih yang tinggi dapat dilihat pada Tabel 3. Silikon diaplikasikan pada industri

kimia, pembuatan logam paduan pada pengecoran, bahan semikonduktor pada

elektronik dan lain sebagainya. Pada dasarnya silikon merupakan penghantar

listrik yang buruk, tetapi dapat ditingkatkan dengan persenyawaan unsur lainnya

(Keenan et al.,1984: 323). Karakteristik lain dari silikon adalah dapat sebagai

modifikasi paduan logam dan mampu meningkatkan kekuatan material.

Pada besi cor, elemen silikon yang ditambahkan akan menjadi ferrosilikon.

Ferrosilikon ini berguna meningatkan kemampuan pada bagian tipis dan

permukaan untuk menghindari pembentukan sementit pada saat terkena dengan

udara luar. Kemampuan besi (ferit) dalam melarutkan silikon sangat tinggi dan

pada temperatur kamar masih sebesar 14%. Silikon dalam jumlah kecil akan larut

sempurna di dalam kristal campuran silikon ferit. Pada baja karbon, sebagian dari

silikon akan membentuk karbida (SiC). Selain besi dan baja masih banyak lagi

jenis persenyawaan dari silikon dengan unsur lainnya.

Tabel 3. Sifat-Sifat Boron, Karbon, dan Silikon

Sifat-Sifat Boron Karbon Silikon Titik leleh 2.177 3.500 1.412

Titik didih, ○C 3.658 3.930 2.683

Distribusi elektron 2,3 2,4 8,2

Energi pengionan, eV/atm atau

kJ/mol

8,3

800

11,3

1,090

8,2

790

Jari-jari kovalen, Ȧ 0,20 (B3+

) 0,15 (C4+

) 0,14 (Si4+

)

Keelektronegatifan 2,0 2,5 1,8

Sumber: Keenan et al., 1984: 319

Page 41: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

25

Silikon akan menurunkan titik lebur secara drastis dengan temperatur yang

sangat kecil, unsur ini dapat mengecilkan daerah austenit pada besi-karbon,

sehingga pada kandungan silikon lebih dari 3,5% akan memiliki struktur feritik

sejak mulai pembekuan hingga temperatur normal. Silikon merupakan unsur yang

akan menurunkan kelarutan C didalam ferit serta mengurangi terbentuknya

struktur sementit, sehingga akan mudah terurai menjadi Fe dan C dalam bentuk

grafit, khususnya pada kandungan silikon yang cukup tinggi.

f. Inokulasi

Surdia dan Saito (1999: 116) proses inokulasi adalah penambahan unsur

paduan pada cairan besi yang memiliki derajat eutektik (Sc) yang rendah sesaat

sebelum penuangan. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah inti

pembekuan yang berdampak pada meningkatnya sel-sel eutektik pada grafit,

mengurangi under cooling,dan menurunkan terbentuknya pembekuan putih

Beberapa bahan yang biasa dijadikan sebagai bahan inokulan yaitu Al, Ba, Ca, Sr,

Zr dan Si. Bahan ini bersenyawa dengan O2 membentuk partikel padat yang akan

ditambahkan pada logam cair. Partikel ini akan meningkatkan jumlah inti

pembekuan sehingga jumlah grafit eutektik akan meningkat. Penambahan unsur

silikon dapat dilakukan pada ladel dengan persentase penambahan silikon yang

diinginkan sesuai dengan kapasitas ladel.

Pada proses pembekuan besi cor hipoeutektik, awal pembekuan terbentuk

kristal austenit primer dalam cairan, kandungan karbon maksimal 2.06%

menyebabkan unsur karbon dalam sisa cairan naik dan konsentrasi eutektik

tercapai sebesar 4.3%, dimana solidifikasi fasa eutektik terjadi secara stabil

Page 42: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

26

membentuk grafit austenit. Namun dengan kondisi seperti perbedaan komposisi,

ketebalan benda cor, laju pendinginan, suhu penuangan dan lain sebagainya,

proses pengecoran logam tidak menjamin pembekuan yang stabil, sehingga besi

cor akan mengalami pendinginan hingga dibawah suhu eutektik yang seharusnya

(under cooling) sebelum membeku. Peran inokulasi dalam besi cor kelabu untuk

menghasilkan inti pembekuan grafit yang mengurangi under cooling karena

silidifikasi eutektik yang lebih baik sehingga under cooling lebih kecil dan

menghasilkan grafit tipe A pada Gambar 4. Selain itu hasil struktur eutektik lebih

halus serta meningkatkan sifat mekanik besi cor kelabu.

g. Struktur Mikro

Struktur bahan dalam orde kecil disebut dengan struktur mikro. Selama

pendinginan dari logam cair menuju suhu kamar, mengalami serangkaian

perubahan struktur. Perubahan struktur sebelum dan sesudah pengecoran tidak

dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi menggunakan pengamat struktur

mikro. laju suhu menurun hingga suhu kamar.

(a) (b) (c)

Gambar 14. menunjukan (a) austenit dan grafit, (b) sel eutektik, (c) grafit serpih

Pada saat penurunan dari suhu tertinggi menuju pendinginan, pada titik

1.153ºC struktur logam cair bertranformasi menjadi struktur autektik yang

mengandung grafit. Pada saat yang sama terjadi perubahan berupa austenit primer.

Page 43: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

27

Semakin turun suhu, karbon pada struktur autektik dipaksa keluar dari austenit

hingga karbon bergerak bebas dan terjadi tranformasi membentuk austenit dan

grafit hingga laju pendinginan menuju suhu 740ºC. Perubahan struktur disebabkan

pemanasan hingga titik lebur dan perlahan Pada penurunan ke suhu 740ºC grafit

tumbuh ke segala arah membentuk cabang-cabang mengakibatkan eutektik

menggumpal menyerupai bola yang dinamakan sel eutektik. Pada batas ini

berkumpul cairan yang memiliki titik cair rendah kemudian membeku.

Pembekuan ini membentuk ferit dengan semakin turunnya kadar karbon, hingga

kandungan akhir dari perubahan struktur adalah ferit dan grafit dimana struktur

grafit membentuk grafit serpih dalam matrik besi.

2.2. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian Agunsoye, et al. (2006) yang berjudul “The Effect of

Copper Addition on the Mechanical and Wear Properties of Gray Cast Iron”

bertujuan mengetahui nilai ketangguhan dengan memvariasikan unsur pembangun

Cu sebesar 1%, 2%, 3% dan 4%. Hasil rata-rata dari penelitian yang telah

dilakukan dengan mengidentifikasi nilai kekerasan didapat grafik yang menurun,

namun ketangguhannya meningkat di setiap penambahan unsur Cu dengan nilai

pada cetakan pasir sebesar 82,5 HRB, 80 HRB, 75 HRB, dan 65 HRB. Sedangkan

untuk ketangguhan didapat nilai impak 2,7 J, 5,6 J, 7 J dan 9,3 J. Dapat

disimpulkan bahwa tembaga adalah salah satu unsur yang meningkatkan

ketangguhan material dibuktikan dari penambahan tembaga pada paduan yang

menunjukan peningkatan persentase Cu diikuti dengan peningkatan ketangguhan

jika ditarik dalam grafik terbentuk linier peningkatan.

Page 44: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

28

Pada penelitian yang dilakukan Sadino, et al. (2007) yang berjudul “pengaruh

stannum (Sn) terhadap kekerasan dan struktur mikro besi cor nodular FCD-700A

(produk camshaft)” yang bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik dan bentuk

struktur mikro dari besi cor nodular dengan memvariasikan unsur Sn sebesar

0.015%, 0.027%, 0.028%, 0.030%, 0.032%, dan 0.034%. Didapat bentuk grafit

dari besi cor nodular mengalami kenaikan persentase matrik perlit sebesar 118

pcs/mm2, 180 pcs/mm

2, 181 pcs/mm

2, 192 pcs/mm

2, 231 pcs/mm

2, dan 218

pcs/mm2. Perubahan jumlah grafit ini mempegaruhi nilai kekerasan dari

materialnya. Nilai kekerasan dari hasil uji didapat nilai terendah sebesar 242 HV

pada persentase Sn 0.15% dan nilai terbesar pada persentase Sn 0.028% sebesar

293 HV. Pada Prosetase 0.030, 0.032 dan 0.34 % jumlah grafit yang tinggi

menyebabkan penurunan kekerasan namun didapat alongasi yang tinggi.

Disimpulkan Sn meningkatkan matrik dalam struktur grafit dan jumlah matrik

mempengaruhi nilai kekuatan material. Namun semakin banyak jumlah matrik

belum tentu meningkatkan kekuatan dari material itu sendiri. Jadi, penambahan

unsur dan bentuk matrik yang berlebih dapat menurunkan nilai dari kekuatan

material itu sendiri.

Penelitian dari Rusmandi dan Feidihal (2006) berjudul “analisis persentase

kandungan karbon pada logam baja” bertujuan untuk mengetahui kadar karbon

dan bentuk bulir pada pada logam baja. Bahan dalam penelitian yang digunakan

adalah baja st 37, baja st 42, baja ammutit dan SPK-5. Pada pengujian yang

dilakukan didapat nilai karbon pada st 37 rata-rata antara persentase 0.468%

sampai 0.574% dari grafik sementit 0.008% sampai 0.83%. dan pada baja st 42

Page 45: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

29

nilai rata-rata atara persentase adalah 0.402% sampai 0.684% dengan grafik

sementit yang sama. Nilai kekuatan tarik rata-rata baja st 37 da st 42 adalah 370

N/mm2 hingga 420 N/mm

2 dan kekerasan sekitar 90 HRB. Dan kandungan karbon

pada baja ammutit dan SPK-5 sebesar 0.746% sampai 1.114% dan 1.6% hingga

1.86%. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin

besar kandungan karbon nilai kekerasan dari suatu bahan akan semakin

meningkat.

Penelitian dari Atmaja (2011) berjudul “analisis sifat mekanik penambahan

unsur Cu pada coran aluminium” bertujuan mengetahui nilai kekuatan, bentuk

struktur dan hubungan sifat aluminium dengan varisi unsur kandungan tembaga

0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Tiap variasi kemudian diuji dengan uji kekerasan dan

uji struktur mikro. Dari pengujian yang telah dilaksanakan didapat hasil nilai

kekerasan tertinggi pada persentase Cu 4% dengan nilai pada tiga spesimen yaitu

63, 67, dan 66 HBN dan kekerasan terendah pada persentase Cu 0% dengan nilai

dari tiga spesimen adalah 43, 42, dan 45 HBN. Pada persentase 2% dan 4% sifat

bahan bertambah keras dengan karakteristik patahan retak panjang dan permukaan

patahan tidak rata. Berbeda dengan paduan Cu 6% dan 8% yang memiliki

permukaan patahan rata dengan retak kecil, ,membuktikan struktur semakin

rapuh. Dapat disimpulkan kandungan tembaga mempengaruhi kekuatan material

dan mempengaruhi kegetasan yang menurunkan keuletan bahan.

2.3. Kerangka Pikir Penelitian

Bahan adalah salah satu faktor penting dalam menentunkan suatu kontruksi

produk. Terdapat berbagai macam jenis produk bahan mulai dari logam,

Page 46: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

30

nonlogam, bahkan komposit. Besi cor adalah salah satu logam yang digunakan

dalam pembuatan produk industri teknik. Besi cor memiliki nilai kekuatan yang

tinggi, tetapi memiliki keuletan rendah. Hal ini menyebabkan besi cor tidak cocok

untuk bahan pembuatan kontruksi seperti jembatan, bejana, dan lain sebagainnya

yang membutuhkan keuletan yang baik. Namun tidak menutup kemungkinan

untuk mendapatkan besi cor yang memiliki nilai keuletan yang baik. Beberapa

faktor yang mempengaruhi keuletan salah satunya adalah pembentukan struktur

grafit, laju pendinginan, unsur pembangun dan lain sebagainnya.

Unsur pembangun adalah faktor yang mempengaruhi sifat dan kekuatan

mekanikya. Silikon adalah salah satu unsur pembangun yang memiliki persentase

1-3% dalam campuran besi cor. Unsur ini adalah salah satu unsur yang

mempercepat proses penggrafitan. Selain itu silikon juga berkaitan dengan

pembebasan gerak karbon pada saat penggrafitan. Proses penggrafitan adalah

suatu proses yang menentukan bentuk struktur dari jenis besi cor. Proses ini juga

membentuk konsentrasi penyebaran dari grafit itu sendiri. Pembentukan struktur

grafit ini bergantung pada kebebasan karbon dalam bergerak membentuk struktur.

Penggrafitan dapat terjadi seperti yang telah diperlihatkan pada Gambar 4 dapat

mempengaruhi terjadinya cacat, getas, dan hal lain yang mempengaruhi kekuatan

dari bahan yang akan dibentuk.

Berdasarkan hal tersebut untuk mendapatkan suatu bahan material besi cor

kelabu yang memiliki kekuatan dan keuletan yang baik, penelitian ini

menggunakan variasi unsur pembangun silikon (Si) dengan persentase campuran

tidak keluar dari standar jumlah campuran yang telah ditetapkan. Kemudian untuk

Page 47: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

31

Kekuatan Besi Cor Kelabu

getas

Proses Penggrafitan Laju Pendinginan Unsur Paduan

Pemberian Variasi Silikon

Peningkatan keuletan dan kekuatan mekanik

Pembebasan karbon dalam penggrafitan

mengetahui nilai kekuatan dari material yang telah dilakukan perlakuan, uji yang

digunakan adalah pengujian tarik dan uji struktur mikro untuk mengetahui bentuk

grafit dari tiap variasi pada besi cor. Hasil tersebut selanjutnya akan dianalisa dan

didapatkan pembahasan tentang seberapa besar pengaruh variasi unsur silikon

terhadap kekuatan tarik besi cor kelabu.

Dari beberapa penelitian terdahulu dan kajian teori yang berkaitan dengan

paduan dan meneliti tentang unsur penambah dalam suatu paduan, dapat diketahui

setiap variasi dalam pemberian salah satu unsur akan mengubah kekuatan dan

struktur dari material. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan

sementara bahwa penambahan unsur silikon dapat mempengaruhi kekuatan dan

struktur dari besi cor kelabu dan mampu menghasilkan bahan besi cor kelabu

dengan keuletan yang lebih baik.

Gambar 15. Skema Kerangka Berfikir

Page 48: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

56

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. Penambahan unsur silikon dalam empat variasi eksperimen menunjukan bentuk

struktur mikro yang berbeda antara satu sama lain.

b. Semakin tinggi kandungan silikon dalam material besi cor kelabu akan

meningkatkan kekuatan tarik dari material itu sendiri.

c. Variasi penambahan unsur silikon dalam besi cor kelabu menunjukkan butir-butir

patahan penampang yang berbeda.

5.2. Saran

Setelah dilakukannya proses penelitian yang telah dilakukan, saran untuk

dapat mengembangkan eksperimen ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian tentang letak takikan pada spesimen uji tarik.

b. Pembuatan spesimen terutama spesimen tarik harus memperhatikan bentuk radius

pada leher spesimen.

c. Melakukan penelitian lanjut dengan pengontrolan unsur karbon yang tidak terlalu

tinggi

d. Melakukan penelitian tentang perlakuan panas atau heat treathment terhadap

material besi cor kelabu.

Page 49: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

57

DAFTAR PUSTAKA

Adam, K. 2011. Faktor Perpatahan dan Kelelahan pada Kekuatan Bahan Material. Makasar: ILTEK Volume 6: 899-903.

Agunsoye, J. O, Bello, S. A, Hasan, S. B, Adeyemo, R. G, dan Odii, J. M. 2014.

The Effect of Copper Addition on the Mechanical and Wear Properties of

Gray Cast Iron. Nigeria: Journal of Minerals and Materials Characterization and Engineering 470-483

Alip, M. 1989. Teori dan Praktek Las. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Ankamma, K. 2013. Effect of Bismuth in Trace Level on the Properties of Gray

Cast Iron. India: IJESRT ISSN 2277-9655 ASM International Handbook Committee. 1992. ASM Handbook: Volume 15:

Casting. USA: The Materials Information Society.

ASTM E8/E8M-08. 2013. Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials. Pennsylvania: ASTM International.

Atanda, P, Oluwadare, G, dan Oluwole, O. 2011. Effect of Silicon Content and

Shake-Out Time on Hardness and Grain-Size Properties of GL 250 Gray

Cast Iron. USA: Journal of Minerals and MaterialsCharacterization and Engineering, Vol. 10, No. 3 pp 257-266.

Atmaja, G. R. 2011. Analisis Sifat Mekanik Penambah Unsur Cu pada Coran

Aluminium. Makasar: Jurnal. Bihari, B, Kumar, R, dan Singh, Anil Kr. 2014. Effect of the Mechanical

Properties of Gray Cast Iron with Variation of Copper and Molybdenum as

Alloying Elements. India: IJERT: Volume 3 Issue 5. Callister, W. D. 2007. Materials Science and Engineering 7th Ed. Pennsylvania:

John Willey and Sons, Inc.

Dieter, G. E. 1986. Metalurgi Mekanik Jilid Dua. Jakarta: Erlangga.

Dieter, G. E. 1986. Metalurgi Mekanik Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

Fras, E, dan Gorny, M. 2012. Inoculation Effect of Cast Iron. Poland: AFE Volume 12 Issue 4/2012, 39-46.

Henkel dan Pense. 2002. Structure and Properties of Engineering Materials. New

York: McGraw-Hill.

Page 50: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

58

Keenan, C. W., Kleinfelter, D. C., dan Wood, J. H. 1984. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Popov, E. P. 1989. Mekanika Teknik (Mechanics of Materials). Jakarta: Erlangga.

Tamboli, A. R. 1999. Handbook of structural steel connection design and details.

New York: McGraw-Hill.

Rusmandi, dan Feidihal. 2006. Analisis Persentase Kandungan Karbon pada

Logam Baja. Padang: Jurnal Teknik Mesin Volume 3 No.1:35-43.

Sadino. Wicaksono, S. T., dan Pahlevi, R. 2007. Pengaruh Stannum (Sn)

Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Besi Cor Nodular FCD-700A

(Produk Camshaft). Surabaya: Teknik Material dan Metalurgi ITS.

Santoso, J. 2006. Pengaruh Arus Pengelasan terhadap Kekuatan Tarik dan

Ketangguhan Las SMAW dengan Elektroda E7018. Semarang: Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang.

Singer, F. L. dan Pytel, A. 1985. Kekuatan Bahan (Teori Kokoh-Strength of Material). Jakarta: Erlangga.

Smallman, R. E. dan Bishop, R. J. 2000. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material. Jakarta: Erlangga.

Sonawan, H., Suratman, R. 2004. Pengantar Untuk Memahami Pengelasan Logam. Bandung: Alfa Beta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

CV. Alf abeta.

Sulardjaka, Atmadja, Nugroho, S, Adnan, F, dan Cahyono. 2014. The Effect of

Alloy Elements on Fatigue Strenght of Gray Cast Iron at Room and High

Temperature. Semarang: Rotasi-Vol. 15, No. 1, 23-28. Surdia, T. dan Saito, S. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya

Pramita.

Surdia, T. dan Chijiwa. K. 2000. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta: Pradnya

Pramita.

Van Valk, H. L. 1991. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta: Erlangga.

Page 51: PENGARUH VARIASI UNSUR SILIKON TERHADAP …lib.unnes.ac.id/30876/1/5201413050.pdf4% memiliki harga kekuatan tarik dan kekuatan luluh tertinggi yaitu 195,89 N/mm2 dan 102,54 N/mm2.

59

Wang, W., Jing, T., Gao, Y., Qiao, G., dan Zhao, X. 2007. Properties of Gray Cast

Iron with Oriented Graphite Flakes. Journal of Materials Processing Technology, 182(1), 593-597.

Wiryosumarto, H. dan Okumura, T. 2000. Teknik pengelasan logam. Jakarta: PT

Pradnya Paramita.