Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

6
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, penggunaan lensa kontak sebagai pengganti kacamata semakin lama semakin meningkat. Diperkirakan prevalensi penggunaan lensa kontak pada tahun 2005 sekitar 36 juta orang di Amerika Serikat dan rata- rata pengguna lensa kontak di seluruh dunia sekitar 128 juta orang. Sekitar 13,2 juta orang pengguna lensa kontak berusia antara 18 sampai 34 tahun. 1 Lensa kontak merupakan suatu hasil perkembangan teknologi di bidang oftalmologi yang digunakan sebagai alternatif pengganti kacamata untuk mengatasi kelainan refraksi mata. Selain kelainan refraksi mata, lensa kontak juga dapat digunakan untuk mengoreksi kelainan akomodasi, terapi penyakit mata sebagai aplikasi obat untuk mempercepat penyembuhan luka maupun melindungi luka pada kornea mata, dan untuk tujuan kosmetik. Ide pertama kali pembuatan lensa kontak dilakukan oleh Leonardo Da Vinci pada tahun 1508. 2 Berdasarkan American Optometric Association, alasan orang memilih menggunakan lensa kontak daripada kacamata karena lensa kontak dapat mengikuti pergerakan bola mata dan tidak sedikitpun mengurangi lapangan pandang mata, sehingga tidak mengganggu penglihatan, memperindah penampilan, nyaman, lebih terang dan tidak menghalangi aktivitas. 3 Penggunaan lensa kontak sampai sekarang semakin populer digunakan pada kalangan mahasiswa. Menurut sebuah penelitian universitas di India pada tahun 2009 dilaporkan sebanyak 62,2% mahasiswa menggunakan lensa kontak selama 1-5 tahun, sebanyak 23,4% mahasiswa menggunakan lensa kontak kurang dari 1 tahun dan sebanyak 14,4% mahasiswa menggunakan lensa kontak lebih dari 5 tahun. Selain itu, dari penelitian tersebut juga diperoleh data sebanyak 72,3% menggunakan lensa kontak untuk tujuan kosmetik dan sebanyak 67,23% menggunakan lensa kontak

description

Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

Transcript of Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

Page 1: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman,

penggunaan lensa kontak sebagai pengganti kacamata semakin lama

semakin meningkat. Diperkirakan prevalensi penggunaan lensa kontak pada

tahun 2005 sekitar 36 juta orang di Amerika Serikat dan rata- rata pengguna

lensa kontak di seluruh dunia sekitar 128 juta orang. Sekitar 13,2 juta orang

pengguna lensa kontak berusia antara 18 sampai 34 tahun. 1

Lensa kontak merupakan suatu hasil perkembangan teknologi di bidang

oftalmologi yang digunakan sebagai alternatif pengganti kacamata untuk

mengatasi kelainan refraksi mata. Selain kelainan refraksi mata, lensa

kontak juga dapat digunakan untuk mengoreksi kelainan akomodasi, terapi

penyakit mata sebagai aplikasi obat untuk mempercepat penyembuhan luka

maupun melindungi luka pada kornea mata, dan untuk tujuan kosmetik. Ide

pertama kali pembuatan lensa kontak dilakukan oleh Leonardo Da Vinci

pada tahun 1508.2

Berdasarkan American Optometric Association, alasan orang memilih

menggunakan lensa kontak daripada kacamata karena lensa kontak dapat

mengikuti pergerakan bola mata dan tidak sedikitpun mengurangi lapangan

pandang mata, sehingga tidak mengganggu penglihatan, memperindah

penampilan, nyaman, lebih terang dan tidak menghalangi aktivitas.3

Penggunaan lensa kontak sampai sekarang semakin populer digunakan

pada kalangan mahasiswa. Menurut sebuah penelitian universitas di India

pada tahun 2009 dilaporkan sebanyak 62,2% mahasiswa menggunakan

lensa kontak selama 1-5 tahun, sebanyak 23,4% mahasiswa menggunakan

lensa kontak kurang dari 1 tahun dan sebanyak 14,4% mahasiswa

menggunakan lensa kontak lebih dari 5 tahun. Selain itu, dari penelitian

tersebut juga diperoleh data sebanyak 72,3% menggunakan lensa kontak

untuk tujuan kosmetik dan sebanyak 67,23% menggunakan lensa kontak

Page 2: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

2  

untuk memperbaiki kesalahan refraksi mata. Penggunaan lensa kontak dapat

menimbulkan dampak negatif, salah satunya iritasi mata. Hal ini dikaitkan

dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai cara perawatan

lensa kontak dengan benar.

Iritasi mata merupakan salah satu suatu keadaan terjadinya kemerahan,

nyeri, pembengkakan, gatal dan berair pada mata. Menurut data yang pernah

dilaporkan, sebanyak 68,7% dari mereka pernah mengalami dampak negatif

penggunaan lensa kontak, 46,6% dari mereka mengalami iritasi mata, 80%

komplikasi dari penggunaan lensa kontak berhubungan dengan perawatan

lensa kontak yang buruk.4,5

Dari data statistik di atas dapat diketahui bahwa penggunaan lensa kontak

semakin meningkat setiap dekadenya dan memiliki risiko tinggi untuk

terjadinya iritasi mata. Namun, di Fakultas Kedokteran belum ada penelitian

mengenai hubungan karakteristik penggunaan lensa kontak dengan kejadian

iritasi mata, akan tetapi ada beberapa penelitian lainnya yang sejenis. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Tabel 1.1. Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sejenis

Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Finera

Winda S T

Tingkat

Pengetahuan

Pengguna Lensa

Kontak terhadap

Dampak Negatif

Penggunaannya

pada Mahasiswa

Fakultas

Kedokteran USU

Angkatan 2007-

2009.

a. Ruang Lingkup Penelitian

1. Waktu Penelitian :

Maret- November 2010.

2. Tempat Penelitian : Fakultas

Kedokteran USU.

b. Jenis Penelitian

Deskriptif, cross sectional.

c. Populasi dan Sampel

1. Populasi : Mahasiswa FK

USU stambuk 2007, 2008,

2009 yang menggunakan

lensa kontak.

2. Sampel : Pengambilan sampel

dengan cara stratified random

Dari hasil penelitian, didapati bahwa

responden stambuk 2007 memiliki

pengetahuan baik sebesar 63,2% dan

berpengetahuan sedang sebesar

36,8% dari 19 responden, responden

stambuk 2008 yang memiliki

pengetahuan baik sebesar 66,7% dan

berpengetahuan sedang 33,3% dari

18 responden, dan responden

stambuk 2009 yang memiliki

pengetahuan baik sebesar 60% dan

pengetahuan sedang 40% dari 20

responden, sedangkan

berpengetahuan kategori kurang dari

Page 3: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

3  

sampling.

Rumus besar sampel

1

d. Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional

1. Variabel Bebas : Pengetahuan

pengguna lensa kontak

berdasarkan tingkat stambuk.

2. Variabel Terikat : Dampak

negatif penggunaannya.

e. Instrumen Penelitian : Kuesioner.

f. Data yang Dikumpulkan : Data

Primer (wawancara).

setiap stambuk 0%. Secara

keseluruhan diperoleh sebanyak 21

responden (36,9%) yang

berpengetahuan baik, 36 responden

(63,1%) yang berpengetahuan

sedang, dan tidak ada responden

(0%) yang berpengetahuan kurang.

Dari hasil data tersebut, terdeskripsi

bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan mahasiswa FK USU

pengguna lensa kontak terhadap

dampak negatif penggunaannya pada

stambuk 2007, 2008, dan 2009

berada pada kategori sedang.

Fatin

Amirah

Kamaruddin

Gambaran

Penggunaan

Lensa Kontak

pada Mahasiswa

FK USU dan

Kemungkinan

Terjadinya

Keratitis.

a. Ruang Lingkup Penelitian

1. Waktu Penelitian : Mei- Juli

2010.

2. Tempat Penelitian : Fakultas

Kedokteran USU.

b. Jenis Penelitian

Deskriptif, cross sectional.

c. Populasi dan Sampel

1. Populasi : Mahasiswa FK

USU 2010 semester 2, 4 dan 6

yang menggunakan lensa

kontak.

2. Sampel : Pengambilan sampel

dengan cara accidental

sampling. Rumus besar

sampel

1

d. Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional

1. Variabel Bebas Tindakan

pemakaian lensa kontak

(meliputi jenis, cara

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan mengenai gambaran

penggunaan lensa kontak pada

mahasiswa FK USU dikaitkan

dengan kemungkinan resiko

terjadinya keratitis, diperoleh

kesimpulan bahwa sebagian besar

yaitu sebanyak 90% mempunyai

kemungkinan resiko rendah untuk

terkena keratitis dengan

mengamalkan pemakaian lensa

kontak yang baik dari segi jenis, cara

penggunaan dan cara perawatan lensa

kontak. Sebanyak 20% mahasiswa

mempunyai kemugkinan resiko

keratitis sedang karena mengamalkan

cara pemakaian lensa kontak yang

kurang baik. Resiko keratitis tinggi

tidak didapati pada mahasiswa FK

USU.

Page 4: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

4  

penggunaan dan cara

perawatan lensa kontak).

2. Variabel terikat :

Kemungkinan resiko

terjadinya (keratitis).

e. Instrumen Penelitian : Kuesioner.

f. Data yang Dikumpulkan : Data

Primer (wawancara).

Keterangan :

1. Perbedaan antara penelitian yang dibuat oleh peneliti dengan penelitian Finera

Winda S T terdapat pada variabel bebas yaitu mengenai pengetahuan pengguna

lensa kontak berdasarkan tingkat stambuk, sedangkan variabel bebas peneliti

mengenai karakteristik penggunaan lensa kontak.

2. Perbedaan antara penelitian yang dibuat oleh peneliti dengan penelitian Fatin

Amirah K terdapat pada variabel bebas yaitu mengenai tindakan pemakaian

lensa kontak (meliputi jenis, cara penggunaan dan cara perawatan lensa

kontak), sedangkan variabel bebas peneliti mengenai karakteristik penggunaan

lensa kontak (meliputi jenis, cara perawatan, lama waktu penggunaan dalam

sehari dan batas waktu penggunaan lensa kontak). Selain itu perbedaan juga

terdapat pada variabel terikat di mana pada penelitian Fatin Amirah K

mengenai kemungkinan resiko terjadinya keratitis, sedangkan variabel terikat

peneliti mengenai kejadian iritasi mata.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan karakteristik penggunaan lensa kontak dengan

kejadian iritasi mata pada mahasiswa di Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang tahun 2012?

Page 5: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

5  

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan karakteristik penggunaan lensa kontak dengan

kejadian iritasi mata pada mahasiswa di Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a) Mendeskripsikan karakteristik jenis lensa kontak yang digunakan, cara

perawatan lensa kontak, lama waktu penggunaan lensa kontak dalam

sehari dan batas waktu penggunaan lensa kontak pada mahasiswa di

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tahun 2012.

b) Menganalisis hubungan jenis lensa kontak yang digunakan dengan

kejadian iritasi mata pada mahasiswa di Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang tahun 2012.

c) Menganalisis hubungan cara perawatan lensa kontak dengan kejadian

iritasi mata pada mahasiswa di Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang tahun 2012.

d) Menganalisis hubungan lama waktu penggunaan lensa kontak dalam

sehari dengan kejadian iritasi mata pada mahasiswa di Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang tahun 2012.

e) Menganalisis hubungan batas waktu penggunaan lensa kontak dengan

kejadian iritasi mata pada mahasiswa di Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang tahun 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan

penelitian serta meningkatkan pengetahuan mengenai karakteristik

penggunaan lensa kontak yang dapat menyebabkan kejadian iritasi mata.

Page 6: Jtptunimus Gdl Devianggra 7112-1-3bab1

 

6  

2. Manfaat Praktis

a) Untuk Subyek Penelitian

(1) Sebagai bahan informasi pada mahasiswa mengenai karakteristik

penggunaan lensa kontak yang berhubungan dengan angka

kejadian iritasi mata dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

(2) Sebagai pengetahuan kepada mahasiswa mengenai cara yang

tepat dalam penggunaan lensa kontak sebagai upaya pencegahan

iritasi mata.

b) Untuk Tempat Penelitian

Sebagai tambahan informasi pihak universitas mengenai kejadian

iritasi mata yang terkait hubungannya dengan penggunaan lensa

kontak.