JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

36
p-ISSN 1978-6891 e-ISSN 2541-5905 JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020 Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Jurnal Riset Teknologi Industri Volume 14 Nomor 2 Desember 2020 ini dapat terbitkan kembali. Hal ini juga berkat dukungan dan kerjasama dari segenap Dewan Redaksi serta partisipasi aktif dari semua rekan seprofesi. Para pembaca setia Jurnal Riset dan Teknologi Industri dapat hadir kembali dalam edisi yang memuat berbagai karya ilmiah yang aktual yang kami harap dapat memperoleh cakrawala ilmiah serta meningkatkan profesionalisme kita. Ada sebelas topik yang dapat kita simak dalam edisi kali ini, yaitu : 1. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil terhadap Mutu Selai Kacang Mete, 2. Simulasi Produksi Asam Levulinat dan Nitroselulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, 3. Pemurnian Minyak Jelantah dengan Metode Adsorbsi menggunakan Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), 4. Karakteristik Mi Berbasis Tepung Ubi Kayu Termodifikasi (Mocaf) yang Diperkaya Ekstrak Wortel (Daucus Carota), 5. Rendemen Akar, Batang dan Daun Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai Bahan Baku Obat Herbal, 6. Kelayakan Usaha Serta Karakteristik Kimia dan Mikrobioologi Mangut Lele Kaleng, 7. Pendugaan Umur Simpan Kukis Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan Kadar Air Kritis, 8. Optimasi Formula dan Karakterisasi Produk Cookies Berbahan Dasar Pasta Kacang Mete (Anacardium occidentale L). 9. Morfologi dan Keamanan Pati Sagu Rumbia (Metroxylon Sagu Rottb) untuk Gelatin dalam Aplikasinya sebagai Cangkang Kapsul, 10. Pemanfaatan Karbon Aktif dari Limbah Sekam Padi dan Bonggol Jagung untuk Mengurangi Kadar Pencemar pada Sungai Sekanak, 11. Pembuatan Inti Stator Motor Listrik dengan Menggunakan Proses Milling Profil, 12. Teknologi Alat Pengasapan Ikan dan Mutu Ikan Asap, 13. Analisi Kontribusi Komponen Teknologi UMKM Kota Bontang Menggunakan Metode Teknometrik, 14. Bahaya Kromium Hexalen (Cr VI) pada Kulit dan Produk Kulit Samak serta Upaya Pencegahannya, 15. Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Biskuit dengan Penambahan Tepung Ikan Toman (Channa micropletes), 16. Perancangan Mutu Teknis Kulit Buah Naga Merah untuk Pangan Fungsional dengan Metode QFD Berbasis SNI 2973-2011, 17. Kadar Air, Piperin dan Minyak Atsiri Lada Produk UKM Samboja, UKM Bontang dan di Pasaran Samarinda,18. Evaluasi Kinerja Pemisahan Tangkai dan Daun Teh Layu Berdasarkan Prinsip Perontokan dan Penghisapan, 19.Formulasi Mocaf, Tepung Ubi Jalar Ungu dan Jelai terhadap Sifat Sensoris, Antioksidan, Nilai Gizi, Profil FTIR dan Indeks Glikemik Beras Analog, 20. Metil Ester Minyak Kelapa Murni yang Telah Diekstrak Senyawa Fenolik dengan Variasi Waktu Transesterifikasi, 21. Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid 19, 22. Optimasi dan Identifikasi Parameter Kritis pada Proses Extrusion Menggunakan Metode Taguchi, 23. Studi Eksperimental dan Model Matematika Pengeringan Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan Empat Tipe Pengeringan, 24. Pirolisis Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Campuran: Parameter Proses dan Analisis Produk Asap Cair, 25. Karakteristik Tanaman Akar Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dari Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara, 26.Karakteristik Sifat Fisiko Kimia Serat Kara Rawe (Mucuna Bracteata) Sebagai Bahan Baku Industri Pada edisi ini ada 11 artikel yang redaksi JRTI tolak untuk diterbitkan. Akhirnya redaksi menyampaikan terima kasih kepada penulis dan mengharapkan partisipasi aktif dari para penulis lainnya untuk dapat menyumbangkan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan konseptual (studi pustaka) pada penerbitan selanjutnya. Editor in Chief PENANGGUNG JAWAB Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri EDITOR IN CHIEF Eldha Sampepana,ST,M.Si (Kimia Industri) MITRA BESTARI Prof. DR. Oec.troph. Ir.Khrisna Purnawan Candra, MS (Pangan) Prof. Enos Tangke Arung,S.Hut., Ph.D. (Kimia Hasil Hutan) Prof. DR. Bernatal Saragih (Pangan) Anton Rahmadi, S.T.P.,M.Sc,Ph.D DR. Anas Ma’ruf, MT (Teknik Industri) DR. Ir. Rizal Alamsyah (Rekayasa) DR. Ir. Sari Farah Dina, MT (Energi/Rekayasa) DR. Ir. Aris Mukimin, M.Si. (Lingkungan) Novy Pralisa Putri, ST., M.Eng (Kimia) Firman, ST.,M.Eng (Kimia) DR. Bibit Suhatmady, S.Pd., M.Pd (Bahasa Inggris) EDITORIAL BOARD Ir. Suroto,HS., M.P.(Kimia Industri) Sulharman, ST.,MT (Perancangan Mesin) Haspiadi, PG.Dip.Sc (Kimia Lingkungan) Dra. Fauziati, MM. (Kimia Industri) Ir. Nami Lestari (Pemproses Pangan) Ir.Lukman Junaidi (Pangan) Farida Djumiati Sitania, ST.,MT (Teknik Industri) Mustafa, ST.,MT (Kimia/Lingkungan) Evana Yuanita,ST.,MT (Kimia) Jantri Sirait, ST (Section Editor) Wara Widyarini E.S., MT(Section Editor) Ageng Priatni, ST., M.Si (Copy Editor) Titik Nurwidayati, S.Si (Copy Editor) Palupy Eka Yustini, SP (Copy Editor) Fitriani, SKM., M.Si (Copy Editor) Yuni Adiningsih, ST.,M.Si (Proofreader) Hermanto, SP (Proofreader) LAY OUT EDITOR Pandu Perdana Adhi Putra, S.Sos SEKRETARIAT Susilowati, A.Md., SKM IT SUPPORT Imam Mashuri, S.Kom ALAMAT REDAKSI/PENERBIT Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jalan MT. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda Telp./fax. (0541) 732274, 745431 Email : [email protected] atau [email protected]

Transcript of JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

Page 1: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

p-ISSN 1978-6891 e-ISSN 2541-5905

JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Jurnal Riset Teknologi Industri

Volume 14 Nomor 2 Desember 2020 ini dapat terbitkan kembali. Hal ini juga berkat

dukungan dan kerjasama dari segenap Dewan Redaksi serta partisipasi aktif dari

semua rekan seprofesi. Para pembaca setia Jurnal Riset dan Teknologi Industri

dapat hadir kembali dalam edisi yang memuat berbagai karya ilmiah yang aktual

yang kami harap dapat memperoleh cakrawala ilmiah serta meningkatkan

profesionalisme kita. Ada sebelas topik yang dapat kita simak dalam edisi kali ini,

yaitu : 1. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil terhadap Mutu Selai

Kacang Mete, 2. Simulasi Produksi Asam Levulinat dan Nitroselulosa dari Tandan

Kosong Kelapa Sawit, 3. Pemurnian Minyak Jelantah dengan Metode Adsorbsi

menggunakan Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri),

4. Karakteristik Mi Berbasis Tepung Ubi Kayu Termodifikasi (Mocaf) yang Diperkaya

Ekstrak Wortel (Daucus Carota), 5. Rendemen Akar, Batang dan Daun Pasak Bumi

(Eurycoma longifolia Jack) sebagai Bahan Baku Obat Herbal, 6. Kelayakan Usaha

Serta Karakteristik Kimia dan Mikrobioologi Mangut Lele Kaleng, 7. Pendugaan

Umur Simpan Kukis Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan Kadar Air Kritis,

8. Optimasi Formula dan Karakterisasi Produk Cookies Berbahan Dasar Pasta

Kacang Mete (Anacardium occidentale L). 9. Morfologi dan Keamanan Pati Sagu

Rumbia (Metroxylon Sagu Rottb) untuk Gelatin dalam Aplikasinya sebagai

Cangkang Kapsul, 10. Pemanfaatan Karbon Aktif dari Limbah Sekam Padi dan

Bonggol Jagung untuk Mengurangi Kadar Pencemar pada Sungai Sekanak, 11.

Pembuatan Inti Stator Motor Listrik dengan Menggunakan Proses Milling Profil, 12.

Teknologi Alat Pengasapan Ikan dan Mutu Ikan Asap, 13. Analisi Kontribusi

Komponen Teknologi UMKM Kota Bontang Menggunakan Metode Teknometrik, 14.

Bahaya Kromium Hexalen (Cr VI) pada Kulit dan Produk Kulit Samak serta Upaya

Pencegahannya, 15. Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Biskuit dengan

Penambahan Tepung Ikan Toman (Channa micropletes), 16. Perancangan Mutu

Teknis Kulit Buah Naga Merah untuk Pangan Fungsional dengan Metode QFD

Berbasis SNI 2973-2011, 17. Kadar Air, Piperin dan Minyak Atsiri Lada Produk UKM

Samboja, UKM Bontang dan di Pasaran Samarinda,18. Evaluasi Kinerja Pemisahan

Tangkai dan Daun Teh Layu Berdasarkan Prinsip Perontokan dan Penghisapan,

19.Formulasi Mocaf, Tepung Ubi Jalar Ungu dan Jelai terhadap Sifat Sensoris,

Antioksidan, Nilai Gizi, Profil FTIR dan Indeks Glikemik Beras Analog, 20. Metil

Ester Minyak Kelapa Murni yang Telah Diekstrak Senyawa Fenolik dengan Variasi

Waktu Transesterifikasi, 21. Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem

Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid 19, 22.

Optimasi dan Identifikasi Parameter Kritis pada Proses Extrusion Menggunakan

Metode Taguchi, 23. Studi Eksperimental dan Model Matematika Pengeringan

Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan Empat Tipe Pengeringan, 24. Pirolisis

Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Campuran: Parameter Proses dan Analisis

Produk Asap Cair, 25. Karakteristik Tanaman Akar Bajakah (Spatholobus littoralis

Hassk) dari Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara, 26.Karakteristik Sifat Fisiko

Kimia Serat Kara Rawe (Mucuna Bracteata) Sebagai Bahan Baku Industri

Pada edisi ini ada 11 artikel yang redaksi JRTI tolak untuk diterbitkan.

Akhirnya redaksi menyampaikan terima kasih kepada penulis dan mengharapkan partisipasi aktif dari para penulis lainnya untuk dapat menyumbangkan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan konseptual (studi pustaka) pada penerbitan selanjutnya.

Editor in Chief

PENANGGUNG JAWAB

Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri

EDITOR IN CHIEF

Eldha Sampepana,ST,M.Si (Kimia Industri)

MITRA BESTARI

Prof. DR. Oec.troph. Ir.Khrisna Purnawan Candra, MS (Pangan)

Prof. Enos Tangke Arung,S.Hut., Ph.D. (Kimia Hasil Hutan)

Prof. DR. Bernatal Saragih (Pangan) Anton Rahmadi, S.T.P.,M.Sc,Ph.D

DR. Anas Ma’ruf, MT (Teknik Industri)

DR. Ir. Rizal Alamsyah (Rekayasa)

DR. Ir. Sari Farah Dina, MT (Energi/Rekayasa)

DR. Ir. Aris Mukimin, M.Si. (Lingkungan)

Novy Pralisa Putri, ST., M.Eng (Kimia) Firman, ST.,M.Eng (Kimia)

DR. Bibit Suhatmady, S.Pd., M.Pd (Bahasa Inggris)

EDITORIAL BOARD

Ir. Suroto,HS., M.P. (Kimia Industri)

Sulharman, ST.,MT (Perancangan Mesin) Haspiadi, PG.Dip.Sc (Kimia Lingkungan)

Dra. Fauziati, MM. (Kimia Industri)

Ir. Nami Lestari (Pemproses Pangan)

Ir.Lukman Junaidi (Pangan)

Farida Djumiati Sitania, ST.,MT (Teknik Industri)

Mustafa, ST.,MT (Kimia/Lingkungan) Evana Yuanita,ST.,MT (Kimia)

Jantri Sirait, ST (Section Editor)

Wara Widyarini E.S., MT(Section Editor)

Ageng Priatni, ST., M.Si (Copy Editor)

Titik Nurwidayati, S.Si (Copy Editor)

Palupy Eka Yustini, SP (Copy Editor) Fitriani, SKM., M.Si (Copy Editor)

Yuni Adiningsih, ST.,M.Si (Proofreader)

Hermanto, SP (Proofreader)

LAY OUT EDITOR

Pandu Perdana Adhi Putra, S.Sos

SEKRETARIAT

Susilowati, A.Md., SKM

IT SUPPORT

Imam Mashuri, S.Kom

ALAMAT REDAKSI/PENERBIT

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Jalan MT. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda Telp./fax. (0541) 732274, 745431 Email : [email protected] atau

[email protected]

Page 2: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

JRTI, VOL.14 NO.2 DESEMBER 2020

UCAPAN TERIMA KASIH

Jurnal Riset Teknologi Industri (JRTI) menyampaikan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah menelaah (mereview) artikel-artikel pada penerbitan Vol. 14 No. 2 Desember 2020. Terima

kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Krishna Purnawan Candra (Pangan - Fakultas Perrtanian, Universitas

Mulawarman, Samarinda) ;

2. Bapak Prof. Enos Tangke Arung, S.Hut., M.P.,Ph.D (Natural Produk - Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda)

3. Bapak Prof. Dr. Bernatal Saragih, M.Si (Pangan - Fakultas Perrtanian, Universitas

Mulawarman, Samarinda) ;

4. Bapak Dr. Ir. Anas Ma’ruf, M.T (Teknik Industri- Institut Teknologi Bandung)

5. Bapak Anton Rahmadi, S.T.P, M.Sc,.Ph.D (Pangan - Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda) ;

6. Bapak Dr. Bibit Suhatmady, S.Pd., M.Pd (Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda) :

7. Bapak Dr. Ir. Rizal Alamsyah, M.Sc. (Energi- Balai Besar Industri Agro);

8. Bapak Dr.Ir.Aris Mukimin, M.Si (Lingkungan – Balai Besar Pencegahan Pencemaran Industri,

Semarang)

9. Ibu Dr. Ir. Sari Farah Dina, M.T (Energi - Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan) ;

10. Ibu Novy Pralisa Putri, S.T., M.Eng. (Kimia - Universitas Mulawarman, Samarinda) ;

11. Bapak Firman S.T., M.Eng., (Politeknik Negeri Samarinda) ;

Page 3: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

JRTI, VOL.14 NO.2 DESEMBER 2020

DAFTAR ISI HAL

Kata Pengatar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

Lembar Abstrak ........................................................................................................... iii - xxxi

HASIL PENELITIAN

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil terhadap Mutu Selai Kacang Mete Suci Nurfatimah Laili Akbar, Ade Chandra Iwansyah, Nana Sutisna Achyadi, Diki Nanang Surachman, dan Ashri Indriati ....................................................................... 105 - 116

Simulasi Produksi Asam Levulinat dan Nitroselulosa dari Tandan Kosong Sawit Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan .................................................................. 117 - 123

Pemurnian Minyak Jelantah dengan Metode Adsorbsi Menggunakan Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) Syarifuddin Oko, Mustafa, Andri Kurniawan, Nur Afni Muslimin ............................. 124 - 132

Karakteristik Mi Berbasis Tepung Ubi Kayu Termodifikasi (Mocaf) yang Diperkaya Ekstrak Wortel

(Daucus Carota)

Ardiba Rakhmi Sefriendra, Dini Ariani, Ahmad Fathoni ................................................. 133 - 141

Rendemen Akar, Batang dan Daun Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai Bahan Baku

Obat Herbal

Supartini dan Deddy Dwi Nur Cahyono ....................................................................... 142 - 154

Kelayakan Usaha Serta Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi Mangut Lele Kaleng

Ervika Rahayu Novita Herawati, Agus Susanto, Asep Nurhikmat, Muhammad

Kurniadi ....................................................................................................................... 155 - 165

Pendugaan Umur Simpan Kukis Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan Kadar Air Kritis

Woro Setiaboma, DitaKristanti, Nok Afifah ................................................................. 166- 174

Optimasi Formulasi dan Karakteristik Produk Cookies Berbahan Dasar Pasta Kacang Mete

(Anacardium occidentale L)

Wawan Agustina, Nadya Fitri Dzakia, Wisnu Cahyadi, Diki Nanang Surahman, Ade Chandra Iwansyah ..................................................................................................... 175- 187

Morfologi dan Keamanan Pati Sagu Rumbia (Metroxylon Sagu Rottb) untuk Gelatin dalam

Aplikasinya sebagai Cangkang Kapsul

Hamlan Ihsan, Desi Mustika Amaliyah, Dwi Harsono, Sri Hidayati, Fitri Yuliati,

Miyono ......................................................................................................................... 188- 199

Page 4: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

JRTI, VOL.14 NO.2 DESEMBER 2020

DAFTAR ISI HAL

HASIL PENELITIAN

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Limbah Sekam Padi dan Bonggol Jagung untuk Mengurangi Kadar

Pencemar pada Sungai Sekanak Kiagus Ahmad Roni, Evy Kurniati, Legiso, Tri Susanto ................................................... 200- 208

Pembuatan Inti Stator Motor Listrik dengan Menggunakan Proses Milling Profil Sony Harbintoro, Luky Krisnadi .................................................................................... 209 - 219

Teknologi Alat Pengasapan Ikan dan Mutu Ikan Asap

Jantri Sirait ................................................................................................................... 220 - 229

Analisi Kontribusi Komponen Teknologi UMKM Kota Bontang Menggunakan Metode Teknometrik Sella Antesy, Alva Edy Tontowi ..................................................................................... 230 - 240

Bahaya Kromium Hexalen (Cr VI) pada Kulit dan Produk Kulit Samak serta Upaya Pencegahannya Rihastiwi Setiya Murti, Sugihartono .............................................................................. 241 - 252

Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Biskuit dengan Penambahan Tepung Ikan Toman

(Channa micropletes)

Hermanto, Arba Susanty ................................................................................................ 253 - 262

Perancangan Mutu Teknis Kulit Buah Naga Merah untuk Pangan Fungsional dengan Metode QFD

Berbasis SNI 2973-2011

Paluphy Eka Yustini ,Titik Nurwidayati, Wara Widyarini Endah Saptaningtyas ............. 263 - 274

Kadar Air, Piperin dan Minyak Atsiri Lada Produk UKM Samboja, UKM Bontang dan di Pasar

Samarinda Eldha Sampepana, Adhitya Rinaldi, Titik Nurwidayati, Suroto Hadi Saputra ................. 275 - 283

Evaluasi Kinerja Pemisahan Tangkai dan Daun Teh Layu Berdasarkan Prinsip Perontokan dan

Penghisapan

Agus Sutejo, Sutrisno Suro Mardjan, Wawan Hermawan, Desrial, Diang Sagita ........... 284 - 296

Formulasi Mocaf, Tepung Ubi Jalar Ungu dan Jelai terhadap Sifat Sensoris, Antioksidan, Nilai Gizi,

Profil FTIR dan Indeks Glikemik Beras Analog Bernatal Saragih, Hairun Nisyawati, Betrik Sitohang, Catherine Novitasari Singalingging, Marwati ................................................................................................. 297 - 308

Metil Ester Minyak Kelapa Murni yang Telah Diekstrak Senyawa Fenolik dengan Variasi Waktu

Transesterifikasi

Judith Henny Mandei, Mariati Edam, Yunita Fillia Assah, Ardi Makalalag, Doly Prima Silaban ........................................................................................................................... 309 - 319

Page 5: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

JRTI, VOL.14 NO.2 DESEMBER 2020

DAFTAR ISI HAL

HASIL PENELITIAN

Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya

Mengurangi Penyebaran Covid 19

Ari Rahayuningtyas, Novita Dwi Susanti, Eko Kuncoro Pramono, Yusnan Hasnani Siregar, Agustami Sitorus, Diang Sagita ...................................................................... 320 - 330

Optimasi dan Identifikasi Parameter Kritis pada Proses Extrusion Menggunakan Metode Taguchi Kemas Muhammat Abdul Fatah ................................................................................. 331 - 340

Studi Eksperimental dan Model Matematika Pengeringan Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan Empat Tipe Pengeringan

Andi Taufan, Mirwan Ardiansyah Karim, Novrinaldi, Satya Andika Putra, Aidil

Haryanto, Eko Kuncoro Pramono, Umi Hanifah ............................................................ 341 - 352

Pirolisis Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Campuran: Parameter Proses dan Analisis Produk Asap Cair Wahyu Anggo Rizal, Ria Suryani, Satriyo Krido Wahono, Muslih Anwar, Dwi Joko

Prasetyo, Rima Zuriah Amdani, Andri Suwanto, Ndaru Februanata ......................... 353 - 364

Karakterisasi Tumbuh Akar Bajakah ( Spatholobus littoralis Hassk) dari Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Fitriani, Eldha Sampepana, Suroto Hadi Saputra ......................................................... 365 - 376

Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Serat Kara Rawe (Mucuna bracteata) sebagai Bahan Baku Industri Fauziati, Titik Nurwidayati, Hermanto ....................................................................... 377 - 383

Page 6: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

i JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

JURNAL RISET TEKNOLOGI INDUSTRI

Vol. 14 No. 2 Desember 2020

ABSTRACT SHEET

THE EFFECTS OF STABILIZER TYPES AND CONCENTRATIONS ON THE QUALITY OF CASHEW BUTTER

Suci Nurfatimah Laili Akbar1*, Ade Chandra Iwansyah2*, Nana Sutisna Achyadi1,

Diki Nanang Surachman2, Ashri Indriati2

1)Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Jl. Setiabudhi, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

2)Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. K.S. Tubun No. 5. Subang, 41213, Jawa Barat, Indonesia

*berkontribusi setara; email: [email protected]

Diterima : 06-02-2020 Direvisi : 29-04-2020 Disetujui : 02-06-2020

ABSTRACT

This research aimed to study the effects of types and concentrations of stabilizers on the quality and feasibility of the cashew butter business. This research used factorial completely randomized design (RCD), two factors, namely: (a) stabilizer type, namely: Span 80 (a1) and Span 80 + Tween 80 (a2); and (b) stabilizing concentrations, ie 0.5% (b1), 1% (b2), and 1.5% (b3), with 4 repetitions. The quality of the cashew butter tested included: chemical parameters, namely water content, ash content, fat content, protein and carbohydrate content; physical parameters, namely viscosity; and organoleptic parameters, namely taste, color, aroma, and the overall test. Cashew butter techno economics analyzed in this study, including Break-even point (BEP), Payback Period, Return of Investment (ROI), Benefit- Cost Ratio (B/C), Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR). The results of the study showed the types and concentrations of stabilizers, and the interaction of the two variables significantly affected the fat content of cashew butter. The moisture content of the cashew butter influenced by the types of stabilizers used. The concentrations of the stabilizer affect the protein content, carbohydrate, viscosity, taste, color, aroma, and overall attributes of the cashew butter. The addition of Span 80 + Tween 80 stabilizer with a concentration of 1% (a2b2) gives the best quality of cashew butter. The results of techno-economic shows that the cashew butter business is feasible to run.

Keywords: cashew butter, emulsifier, organoleptic, physicochemical, technoeconomics

THE SIMULATION OF LEVULINIC ACID AND NITROCELLULOSE PRODUCTION FROM PALM OIL EMPTY FRUIT BUNCHES

Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan

Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera Lampung 35365, Indonesia

email: [email protected]

Diterima : 06-07-2019 Direvisi : 29-05-2020 Disetujui : 08-06-2020

ABSTRACT

Page 7: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

ii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Indonesia is the largest palm oil producer in the world. Oil palm empty fruit bunches (OPEFB), by- product of the palm oil industry, contains cellulose which can be converted into a variety of high-value products such as levulinic acid and nitrocellulose. Levulinic acid can be produced through cellulose hydrolysis reaction while nitrocellulose can be produced using cellulose nitration reaction. In this research, simulation of levulinic acid and nitrocellulose production from OPEFB with 100 tons of OPEFB/year plant capacity using SuperPro Designer 9.0 was investigated. The simulation showed that the largest levulinic acid production from this study was 5.633 tons/year at 170oC hydrolysis temperature. On the other side, the largest nitrocellulose obtained from the simulation was 3.459 tons/year at 150oC hydrolysis temperature and 15oC nitration temperature. A significant byproduct from the cellulose degradation process was humins which affects the production of levulinic acid and nitrocellulose.

Keywords : OPEFB, levulinic acid, nitrocellulose, simulation process, industrial scale

PURIFICATION OF WASTE COOKING OIL ADSORPTION METHOD USING ACTIVE CHARCOAL FROM IRONWOOD SAWDUST

(Eusideroxylon zwageri)

Syarifuddin Oko, Mustafa, Andri Kurniawan, Nur Afni Muslimin

Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) Jl. Dr. Cipto Mangungkusumo Kampus Gunung Lipan PoBoX 1293

Telepon (0541) 260588 (PABX)-260553 Fax 260355, Samarinda 75131, Indonesia email: [email protected]

Diterima : 24-03-2020 Direvisi : 27-04-2020 Disetujui : 08-06-2020

ABSTRACT

Cooking oil is one of the basic human needs as a food processor. The use of cooking oil repeatedly and continuously in the frying process will reduce the quality of cooking oil. One of the waste cooking oil processing efforts is by adsorption using activated charcoal. This study aims to determine the effect of active charcoal mass and optimal adsorption time with ironwood sawdust as a raw material on the reduction of peroxide number, water content and FFA in used cooking oil to meet SNI 01-3741: 2013 standards. Activated charcoal from ironwood sawdust which was carbonized with furnace at 500°C for 1 hour was chemically activated with H3PO4 activator 10% for 24 hours and physically activated at 550ºC for 1 hour, while the proximate test results are water content of 0,2498%, ash content of 0,1691%, volatile matter content of 5,4067%, and iod absorption of 872,2509 mg/gr. The activated charcoal obtained was used to adsorb used cooking oil with variations in the amount of charcoal as much as 1.5 grams, 2,5 grams, 3,5 grams, 4,5 grams, 5,5 grams, 6,5 grams and 7,5 grams in 50 grams of used cooking oil variation in adsorption time of 40, 60, and 80 minutes. The best result of this study was with the variation of 5,5 grams of activated charcoal mass and 80 minutes of adsorption time with 0,0559% water content and 97,91% absorption, FFA of 0,5576% with a decrease of 84,15% and number peroxide of 2,4617 mek/kg with a decrease of 89,15%.

Keywords: adsorption, activated carbon, peroxide value,free faty acid,moisture

CHARACTERISTIC OF MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF) NOODLE ENRICHED WITH CARROT (Daucus carota) EXTRACT

Ardiba Rakhmi Sefrienda1), Dini Ariani1), Ahmad Fathoni2)

1) Research Division for Natural Product Technology, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) 2) Research Centre for Biotechnology, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

email: [email protected]

Page 8: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

iii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Diterima 10-12-2019 Direvisi 20-02-2020 Disetujui 12-05-2020

ABSTRACT

Nowadays, the need of food industry of wheat flour for food industry such as noodle industry is very high. Therefore, the utilization and development of local commodity for noodle production becomes crucial because wheat flour is an imported commodity and in fact that the consumption rate for noodle is increasing every year. This study aimed to characterise non-wheat dried noodles using high beta carotene modified cassava flour (mocaf) supplemented with carrot extract. Analysis of morphological structure, physical, chemical, and sensory properties were done and commercial wheat based mocaf carrot noodles was used as a control. Significance between two products was tested using simple t test statistic analysis. The result of morphological test showed that the high beta carotene carrot noodles had a solid structure compared to the commercial. A quantitative assessment of colours using chromameter showed that high beta carotene noodle mocaf had more red and yellow compared to commercial noodles. There was no significant different (P>0,05) in fracture strength, cooking loss and color delight are similar to the commercial one. However, it was found that the tensile strength, water absorption, taste, aroma, smell, elasticity, and overall noodle carrots mocaf rich beta carotene was significantly lower than the commercial mocaf carrot noodles.

Keywords: noodles, mocaf, local food, cassava

THE RENDEMENT OF ROOTS, STEAMS, AND LEAVES OF PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) AS HERBAL MEDICINE INGREDIENTS

Supartini1* dan Deddy Dwi Nur Cahyono2

1Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa Jalan Abdul Wahab Syahrani No. 68 Sempaja, Samarinda

2Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Jalan Pakuan

Ciheuleut PO BOX 105, Bogor 16001 Jawa Barat *email : [email protected]/[email protected]

Diterima 09-12-2019 Direvisi 31-12-2019 Disetujui 03-06-2020

ABSTRACT

Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack)is one species of medicinal plants. Information simplicia rendement, extract rendement, and phytochemical compound ofpasak bumi roots, stems and leaves were needed in order to optimize raw materials and minimize waste harvesting of pasak 143 JRTI Vol.14 No.2 Desember 2020 bumi, so that these plants can be used sustainably. This study aims to determine simplicia rendement, extract rendement, and phytochemistry of pasak bumi plants in the roots, stems, and leaves. Samples of roots, stems, and leaves of Pasak bumi were measured by water content, the ratio of roots, and stem length, simplicia rendements by part and total plant, extract rendements, and phytochemical screening. The drying method was carried out at room and oven temperature. Sample extraction using ethanol, water, and ethyl acetate solvent by maceration method. Phytochemical screening includes examination of alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, triterpenoids, steroids, carotenoids, and coumarin. Measurement and calculation data are tabulated using Microsoft Excel and analyzed descriptively. The results showed that the shrinkage of freshwater to dry air in leaves, stems, and roots was 149.41%, 72.95%, and 83.45%, respectively. Pasak bumi with height of more than 200 cm have the smallest ratio of roots and stem length, that is 0.38. Simplicia rendements by parts on leaves, stems and roots were 38.75%, 48.5%, and 48.82%, respectively and total simplicia rendements of leaves, stems and roots were 4.87%, 25.05%, and 13,80% respectively, the remaining twigs. The water-soluble extract rendement of roots, stems, and leavesis higher than the ethanol extract. Bioactive ingredients in roots and stems extracts contained alkaloids, tannins, triterpenoids, carotenoids and

Page 9: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

iv JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

coumarin, whereas leaves extracts are flavonoids, saponins, tannins, triterpenoids, carotenoids, and coumarin. This plant has potential as antimalarial, antidiabetic, antidiarrheal, antifungal, antibacterial, antiviral, treatment of liver damage, menstrual disorders, antioxidants, and anti-inflammatory.

Keywords: Eurycoma longifolia,herbal medicine,Pasak bumi, phytocemical, rendement

FEASIBILITY STUDY AND CHEMICAL-MICROBIOLOGICAL

CHARACTERISTICS OF CANNED CATFISH

Ervika Rahayu Novita Herawati, Agus Susanto, Asep Nurhikmat, Muhammad Kurniadi

Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jln. Jogja-Wonosari km 31,5 Gading, Playen,Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

*Korespondensi penulis : [email protected]

Diterima 16-01-2020 Direvisi 05-03-2020 Disetujui 06-07-2020

ABSTRACT

Most traditional foods in Indonesia have a short shelf lifetime, one of which is catfish curry. Catfish curry is catfish that cooked in curry seasoning which is a typical Javanese food that many people like. One of the technologies that can increase the shelf lifetime of catfish is by packaging using cans. The canning process stage includes preparation of materials, making of catfish curry, filling in cans, exhausting at 80oC for 10 minutes, seaming cans, sterilizing 121oC for 20 minutes, cooling, and quarantine for 14 days. Techno-economy analysis has been carried out on the canning of catfish with a production capacity of 1000 cans/day. The value of Return of Investment (ROI) is quite high, so it is very potential to developed the canning business.The canning process has been carried out on the catfish product with Fo / thermal sufficiency value of about 10.48 minutes. The chemical characteristics of canned catfish curry include water content of 75.71%; ash content of 2.30%; 6.24% fat; 12.30% protein; and carbohydrates 3.45%. Canned catfish curry contains 119 calories per 100 grams of the product. The microbiological analysis shows negative content from salmonella, staphylococcus aureus, and clostridium. Analysis of metal contamination has been carried out and the results showed the safe product which contain lead (Pb) <0,0007 mg / kg; Copper (Cu) 0.0718 mg / kg; zinc (Zn) 0.0022 mg / kg; tin (Sn) <0.8 mg / kg; mercury (Hg) <0,0003 mg / kg; and arsenic (As) 0.029 mg / kg.

Keywords: Catfish curry canned, chemical characteristic, feasibility, microbiological characteristic

SHELF LIFE STUDY OF MOCAF COOKIES USING A CRITICAL MOISTURE

CONTENT APPROACH

Woro Setiaboma, Dita Kristanti, Nok Afifah Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

Jl. Aipda K.S. Tubun No 5 Subang, Jawa Barat, Indonesia 4123 email kontributor: [email protected]/[email protected]

Diterima : 05-02-2020 Direvisi :09-06-2019 Disetujui : 19-07-2020

ABSTRACT

Page 10: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

v JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

The shelf life of mocaf cookies determinesthe quality of the product that could be accepted of consumers based on hardness and crispiness. Moisture sorption isotherm curve could be used to determine the shelf life according to critical moisturecontent. The aims of this study were to obtain the characteristic of mocaf cookies and to predict the shelf life based on mathematical modeling. Estimating the shelf life was begun with an analysis of initial moisture content (Mo)andthandetermination of critical moisture content (Mc) based on sensory analysis and moisturecontent of the cookies that stored without packaging at 30°C and RH 75-80% in a period of 0-7 hours. Determination of equilibrium moisture content (Me) was done by measuring the moisture content of the cookies in RH 6.69%-83.62% using various saturated salt solutions. Moisture sorption isotherm modeling was made based on the relationship of equilibrium moisture content (Me) and water activity (aw). Accuracy testing of the model was done by calculating mean relative determination (MRD). The model with a value of MRD 10 was used for determining the shelf life. The results show that mocaf cookies contain 5.04%(db) of moisture content, 1.39%(db) of ash, 3.29%(db) of protein, 22.01%(db) of fat, 68.28%(db) of carbohydrate by difference, and 484 cal/100g of energy. The appropriate modeling for estimating the shelf life of mocaf cookies was the Guggenheim Aderson-e Boer (GAB) model with a sigmoid curve type II and 8.44% of the MRD level. The best shelf life estimation of mocaf cookies at 30°C and RH 80% was using aluminium foil packagingfor 16.7 months.

Keywords: sorption isotherm, mocaf cookies,shelflife

FORMULA OPTIMIZATION AND PRODUCT CHARACTERIZATION OF COOKIES WITH CASHEW NUTS (Anacardium ocidentale L) PASTE AS ITS

BASIC INGREDIENT

Wawan Agustina1, Nadya Fitri Dzakia2, Wisnu Cahyadi2, Diki Nanang Surahman1, Ade Chandra Iwansyah1

1Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Jl. K.S. Tubun No. 5 Subang, 41213 2Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Jl. Dr. Setiabudhi No.93, Bandung, 40153, Indonesia

email: [email protected]

Diterima : 03-04-2020 Direvisi :03-06-2020 Disetujui : 19-07-2020

ABSTRACT

Cashew nuts are one of the potential commodities with good nutritional content and can be processed into various derivative products. Cashew nuts can be processed into paste and then developed into cookie products. The purpose of this research was to obtain an optimal formula for making cookies made from cashew nut paste and wheat flour. The research was conducted in two stages, namely preliminary and primary research. Preliminary research consists of characterizing the cashews before and after roasting, making cashew nut paste, and determining the upper and lower limits for the primary research through hedonic testing. The primary research includes optimizing the formula of cookies made from cashew nut paste and flour by using the Design Expert 11.0 D-optimal Method program. Based on the analysis, the optimum formula was produced. As a result, this research found as much as 12.52% of cashew paste use and 23.48% of wheat flour use with a desirability value of 0.500. Based on the physicochemical, microbiological, and organoleptic analysis, it can be concluded that the optimum formula in cashew nut cookies meets the quality standards based on SNI 01-2973-2011 regarding biscuits.

Keywords: cashew nut, cookies, design expert, paste, wheat flour

Page 11: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

vi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

MORPHOLOGICAL AND SECURITY OF RUMBIA SAGO STARCH (METROXYLON SAGU ROTTB) TO GELATIN WITH APPLICATION AS CAPSULE SHELL

Hamlan Ihsan, Desi Mustika Amaliyah, Dwi Harsono,

Sri Hidayati, Fitri Yuliati, dan Miyono Balai Riset Dan Standardisasi Industri Banjarbaru

Jl. Panglima Batur Barat No.2, (0511)4774861, 4772461/Fax. (0511)4772115

email: [email protected]

Diterima :29 Juni 2020 Direvisi : 8 Juli 2020 Disetujui : 11 November 2020

ABSTRACT

The sago palm (Metroxylon sago Rottb) is a wild plant that reproduces by sprouting. The most important part of sago is the stem (pith) where starch is stored. Kalimantan is one area of the sago producers the 6th largest in Indonesia but the its utilization is not fully optimized. This research aim is to morphological analysis and safety level of sago starch as a substitute for animal gelatin in application for making capsule shells. The method used in this research is cross-linking with propylene oxide. The process does pH 10,5 with temperature 25 ºC for 30 minutes to change physical and morphological characteristics of sago starch to approach commercial gelatinous properties. The research result is an analysis of morphological properties based on the similarity of functional groups and the topographic texture of the raw material. Aflatoxin was tested as a safety consideration for the dosage form. The results of FTIR and SEM morphological analysis for modified sago with the addition of carrageenan filler is identical to commercial gelatin, at wave number 3283 cm-1. In SEM testing, the cavities formed at 5000 magnification times of the surface have similarities to gelatin. The content of the aflatoxin types B1 and B2 respectively <1.42 and <6.72 ppb, while the types of G1 and G2 are <5.09 and <0.66 ppb. These results are far below the required standards of <20 ppb for food and ≤5 ppb for aflatoxin B1.

Keywords: aflatoxin, filler, FTIR, carrageenan, SEM

THE UTILIZATION OF ACTIVATED CARBON FROM RICE HUSK AND CORNCOB AS ACTIVE CARBONS TO REDUCE OF POLLUTION LEVELS IN

SEKANAK RIVER

Kiagus Ahmad Roni1*, Evy Kurniati3, Legiso4, Tri susanto2

134Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik , Universitas Muhammadiyah Palembang 2Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

email*: [email protected]

Diterima : 24 Februari 2020 DiRevisi : 29 April 2020 Disetujui: 13 Juli 2020

ABSTRACT

kambang iwak kecil. The bad smell, dirty, and strange flavored of sekanak river conditions is caused by several parameters, namely COD, BOD, TDS, pH, and Fe (Fe2+, Fe3+ dissolved, and Fe3+). So that, the right composition and material are needed to reduce the level of water pollution in the river. With this, it is expected to be able to obtain optimal composition and material to reduce the value of COD, TDS, BOD, and Fe, as well as to increase the pH value of water at a time with water quality standards. Based on the result of this research, the optimal conditions are activated carbon from corncob waste with 300oC carbonization process, 25% H3PO4 as an activator that uses corncobs raw material, and the

government. It has three retention ponds, among others siti khodijah, kambang iwak besar, and Sekanak river is a densely populated residential area of the economic center and the center of

Page 12: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

vii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Keywords: activated carbon, corncobs, rice husks, the water of sekanak river

ELECTRIC MOTOR STATOR CORE MAKING USING PROFILE MILLING PROCESS

Sony Harbintoro, Luky Krisnadi

Balai Besar Logam dan Mesin – Kementerian Perindustrian Jalan Sangkuriang Nomor 12 Bandung 40135

[email protected]

Diterima : 10-08-2020 Direvisi : 20-08-2020 Disetujui : 01-12-2020

ABSTRACT

The core of the electric motor stator is made of stacks of electrical steel lamination plates. In making of stator of the electric motor, it is generally used the stamping method. In this paper explained an alternative method of making a stator of the electric motor by using a milling process on a CNC verti cal machining center. The stages of the research were carried out by making the design of stator core, making of fixture to clamp the stacks of electric steel lamination plates, then proceed with the determination of machining parameters, the profile milling process in the CNC vertical machining center, and analyzing the experimental results. Based on the research results, the manufacture of stator of the electric motor made of electrical steel lamination plates can be done by an alternative method, namely the profile milling process in the CNC vertical machining center. Compared to the stamping process, the process of making a stator core with the profile milling process on a CNC vertical machining center machine has advantages, namely product design changes can be done quickly without having to change the dies and punch. The process of making stator core plates using CNC vertical machining center is more suitable for use in the prototype stage before going to the mass production stage.

Keywords : electrical steel lamination, milling, stamping, stator

TECHNOLOGY OF FISH-SMOKING TOOLAND THE SMOKED FISH QUALITY

Jantri Sirait, Suroto.HS Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Jl. MT.Haryono/Banggeris No.1 Samarinda email : [email protected]

Diterima : 28-07-2020 Direvisi : 11-09-2020 Disetujui : 27-11-2020

ABSTRACT

Indonesia has water and biological resources that can be developed, one of the water resources that can be developed is processed smoked fish. At the community level fish smoking process is still very simple, simply by using drum pieces and the application process is in open space. To improve the quality of smoked fish and efficient the time of fish smoking, there has been created fish smoking tools with various type namely cabined ;EFHILINK,Cakalang Grilled, Polnam, OFC – 40H,closed system and smoker cabinets type. By using this suction technology, the fish smoking time is shorter. The average time 3 hours with the temperature of the fuming room between 60 0C – 80 0Cin controlled the spread of smoke

activation time is 24 hours. Corncobs with a pH of 7.18, so that a COD of 8mg / L, BOD 1.5mg / L, TDS 102mg / L and Fe content 0mg / L can be obtained. Whereas activated carbon from rice husk that is processed with carbonization of 300oC, 25% H3PO4, and activation time has a pH value of 7.02 from 6,30, so that the COD value is 10mg / L, BOD 1.7mg / L, TDS 104mg / L, and Fe 0mg / L.

Page 13: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

viii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

is more evenly inside the smoking room so that the fish produced more quality. The process of fish smoking by using this smoking technology is more hygienicwithout dust and flies are flying around the smoked fish. By using this technology, the quality of smoked fish based on SNI New Smoke Fish SNI 2725:2013 with parameters of water content, fat content, ash content, pH, protein and for an organoleptic test result of smoked fish to aroma, texture and flavor is still liked by the panelists.

Keywords: fish-smoking technology, smoked fish quality, smoking time and temperature.

ANALYSIS OF TECHNOLOGY COMPONENTS CONTRIBUTION IN MICRO SMALL

AND MEDIUM ENTERPRISES BY USING TECHNOMETRIC METHODS

Sella Antesty1 dan Alva E. Tontowi2

1Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik UGM, Jalan Teknika Utara Yogyakarta. 2Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM,

Jalan Grafika 2 Yogyakarta. email : [email protected]

Diterima: 18-05-2020 Direvisi: 20-07-2020 Disetujui: 06-11-2020

ABSTRACT

The existence of Micro, Small, and Medium Enterprises in a region, such as Bontang City, is important for the area because it can improve the welfare of its population faster than in other sectors. The industry needs to be trained so that it grows healthy, thus its products are in demand by the market. However, the training cannot be effective because there is no technometric map that can be used as a reference. In this study, an industrial technometric map was made with the aim to obtain a map of the ability level of the technology contribution that the industry had and the results were discussed. Food processing-based Micro, Small, and Medium Enterprises which were distributed in Bontang City were used as mapping objects and the technometric method was used to calculate the level of technology contribution they had. Results of this study found that from the 4 aspects studied, including Technoware (technology facilities), Humanware (human resources), Infoware (framework) and Orgaware (management), it is found that Micro, Small, and Medium Enterprises in Bontang city still focused on the humanware aspect or human resources with low production technology facilities

Keywords: reference, technometric, training, SME

HEXAVALENT CHROMIUM (Cr VI) HAZARDS FOR LEATHER AND LEATHER

PRODUCTS AND THEIR PREVENTIVE MEASURES

Rihastiwi Setiya Murti dan Sugihartono

Balai Besar Kulit Karet dan Plastik Yogyakarta Jl.Sokonandi No.9 Telp (0274) 563939, 512929 Fax 0272-563655 Yogyakarta 55166

email : [email protected]

Diterima : 6-10-2020 Direvisi : 26-10-2020 Diterima : 18-11-2020

ABSTRACT

Chromium salt is the most commonly used tanning agent in the leather industry world wide. The presence and amount of Cr (VI) in tanned leather is strongly influenced by the environmental conditions during processing and use of the tanner and is not an intrinsic factor of the skin. The Cr (VI) threshold for tanned leather is a maximum of 3 mg/kg leather. Hexavalent chromium is toxic, carcinogenic, mutagenic, hepatic and renal necrotic and is an induction of allergic contact dermatitis. This paper is a

Page 14: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

ix JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

review and aims to provide information about the hazardous of hexavalent chrome on chrome leather and ways to prevent it. The prevention of chromium Cr (VI) on the leather can be done by using trivalent chromium, which is free of Cr (VI) and other materials, as well as by controlling the tanning and finishing processes.

Keywords: chromium, healthy, hexavalent chromium, tanned leather

PHYSICOCHEMICAL AND SENSORY CHARACTERISTICS OF BISCUIT WITH

TOMAN FISH (Channa micropeltes) FLOUR ADDITION

Hermanto dan Arba Susanty

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Jalan MT Haryono No.1 – Samarinda

email: [email protected]

Diterima : 12-05-2020 Direvisi : 17-06-2020 Disetujui : 23-12-2020

ABSTRACT

The byproduct of the protein hydrolysis process of toman fish (Channa micropeltes) is fish flour. Toman fish flour can be a source of protein in food products, such as biscuits. The aim of this study was to determine the effect of the addition of toman fish flour to the physcochemical and sensory characteristics of biscuits. The experimental design used was Completely Randomized Design with the addition of fish flour with five levels of treatment: 0%, 7%, 14%, 21% and 28% of fish flour to the total weight of the biscuit dough. The results of the analysis showed the addition of toman fish flour 28% provides the best nutritional value of toman biscuit with 2.70% water content, 8.09% ash content, 18.23% protein content, 22.07% and carbohydrate 48,91%. The results of the hedonic test showed that the addition of toman fish flour (Channa micropeltes) affectd the perception of taste, aroma, texture and color of the biscuits.

Keywords: biscuits, nutrition, toman (Channa micropeltes)

DESIGNING TECHNICAL QUALITIES OF RED DRAGON FRUIT PEEL FOR FUNCTIONAL FOOD BY USING QFD METHOD BASED ON SNI 2973-2011

Paluphy Eka Yustini, Titik Nurwidayati, Wara Widyarini Endah Saptaningtyas

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jl. MT Haryono/Banggeris No 1 Samarinda

email: [email protected]

Diterima: 16-11-2020 Direvisi: 01-12-2020 Disetujui: 23-12-2020

ABSTRACT

Red dragon fruit skin has the potential to be developed into functional food. One of which is a cookie product that is easily accepted by the community. One of the methods of developing consumer needsfriendly food products, which can also design the technical quality of the product is by using the Quality Function Deployment (QFD) method. The objective of this research is to design the technical quality of the red dragon fruit skin functional cookies by using the QFD method. The main reference in designing this technical quality is by referring to SNI 2973-2011. The results showed that the selected product formulations met the SNI quality requirements, and had functional content. There were 12 technical quality parameters, namely flour sieving technique, mixing technique for sugar, butter, and

Page 15: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

x JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

butter, dough rest time, printing technique, length of time for printing, remaining dough, roasting technique, roasting temperature, roasting time, adding vanilla flavoring, flavoring milk, and butter flavor.

Keywords: functional cookies, red dragon fruit peel, QFD, SNI 2973-2011

MOISTURE CONTENT, PIPERINE AND ESSENTIAL OILS OF PEPPER PRODUCED BY SME SAMBOJA, SME BONTANG AND THOSE CIRCULATED IN

SAMARINDA MARKET

Eldha Sampepana, Adhitya Rinaldi, Titik Nurwidayati, Suroto Hadi Saputra

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Jl. MT. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda email : [email protected]

Diterima : 30-11-2020 Direvisi : 11-12-2020 Disetujui : 23-12-2020

ABSTRACT

The area of East Kalimantan province pepper plantations of 8,921 thousand ha and has a pungent and spicy pepper aroma. East Kalimantan pepper has not been able to compete nationally or internationally because the resulting quality is still low. Based on that phenomena, this research is carried out on the aim of characterizing the water content, the piperine content and the essential oil content of white pepper powder and black pepper powder produced by SME Samboja and SME Bontang and comparing it with the pepper products circulating in samarinda market. The sampling method conducted by taking pepper samples from 3 different locations namely SME Samboja, SME Bontang and pepper samples circulating in Samarinda Market (white pepper powder: code C, D, E) and black pepper powder (code X, Y). Pepper analysis results from the three sampling locations in a row were powdered white pepper products with water content parameters: (10.31%; 9.13%; 7.85%; 9.88%; 8.08%), piperine content: (4.62%; 5.16%; 5.58%; 6.11%; 6.05%), and Essential oils (2.34%; 3.49%; 4.17%. 4.11%; 3.57%). The results of powdered black pepper with water content parameters: (10.98%; 7.57%; 9.18%; 7.34%), piperine content: (5.28%; 5.90%; 6.36%; 6.63%) and essential oils: (3.17%; 3.53%; 4.46%; 4.37%). The pepper analysis results from these three parameters meet quality standards (SNI 01-3717- 276 Eldha Sampepana, Adhitya Rinaldi, Titik Nurwidayati, Suroto Hadi Saputra Kadar Air, Piperin Dan Minyak Atsiri, Lada Produk UKM Samboja, UKM Bontang dan Di Pasaran Samarinda 1995, SNI 01-3179- 1992, SNI 0004:2013, SNI 005:2013) and international quality standards (ASTA, ESA, IPC, ISO).

Keywords: moisture content, black powder pepper, white powder pepper, essential oil, piperin

PERFORMANCE EVALUATION OF WITHERED TEA STALKS AND LEAVES SEPARATION BASED ON THRESHING AND SUCTION PRINCIPLES

Agus Sutejo1, Sutrisno Suro Mardjan2, Wawan Hermawan3, Desrial4, Diang Sagita5

1Departemen Teknik Mesin dan Biosistem – Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Jalan Raya Dramaga, Babakan, Kec. Dramaga, Bogor, Jawa Barat

5Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jalan K.S. Tubun No. 5 Subang, Jawa Barat

email: [email protected]

Diterima: 10-09-2020 Direvisi: 3-11-2020 Disetujui: 21-12-2020

Page 16: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

ABSTRACT

One of the weaknesses in the tea processing is the mixing of the tea stalks and leaves so that the grading and sorting process is carried out on the final tea product. In this study, a new approach was developed for the separation of the tea stalks and leaves, at the beginning of the process. The principle used is to detach the leaves from the tea stalks and separate it based on terminal velocity. A technology package is needed to separate the tea stalks and leaves so that both can be processed separately to produce high quality (first grade) tea in the orthodox tea processing system. The purpose of this research is to develop a technology package for separating withered tea leaves and stalks to improve the quality of tea. The research method consists of designing, manufacturing the prototypes, functional testing and performance testing. The technology package that have been designed consists of three units, namely a thresher machine, a vibrating sieve machine, and a tea leaf JRTI 285 Vol.14 No.2 Desember 2020 suction machine. The best results of the performance test were obtained at a threshing speed of 480 rpm which produced the highest percentage of sucked leaves (91,43%) and the highest percentage of the un-sucked stalk (86,05%). The average suction air velocity on the tray surface when testing was at the range of tea leaves terminal velocity, which was 1,78 – 2,98 m s -1 , and the average threshing capacity was 156,71 kg hour -1 . Based on the results, the separation by the threshing method is suitable for the process of making green tea due to the principle can minimize damage to the tea leaves.

Keywords : green tea,separator machine, tea shoots, terminal velocity, threshing machine

THE FORMULATION OF MOCAF, SWEET PURPLE POTATO AND BARLEY

FLOUR ON SENSORY PROPERTIES, ANTIOXIDANT, NUTRITIONAL VALUE, FTIR PROFILE, AND GLYCEMIC INDEX OF RICE ANALOGUE

Bernatal Saragih, Hairun Nisyawati, Betrik Sitohang, Catherine Novita Sari Sigalingging, Marwati

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman Jl. Pasir Balengkong Kampus Gunung Kelua Samarinda

email : [email protected]

Diterima : 19-9-2020 Direvisi : 7-12-2020 Disetujui : 16-12-2020

ABSTRACT

Food diversification is very important as an effort to improve food security and nutrition example of diversification is the manufacture of analog rice from various starches derived from non-rice raw materials. The aim of this study was to determine the effect of the formulation of mocaf, purple sweet potato flour and barley flour on sensory tests, antioxidants, nutritional value, FTIR profile and glycemic index of analog rice. The research method consisted of the stages of the process of making flour, mixing, making dough, steaming and forming. The results showed that the analog rice formulated from mocaf, purple sweet potato flour and barley flour was organoleptically acceptable. The antioxidant activity (IC50) of analog rice ranged from 115.33 ± 1.1 to 242.8 ± 0.31µg / ml. The nutritional value of analog rice from the selected treatment of mocaf 50g purple sweet potato flour 40 g and 10 g barley flour, had a moisture content of 5.71%, 0.73% ash, 3.94% fat, 2.29% protein, 87 carbohydrates, 26% and energy 393.69 kcal. FTIR analysis results showed that the chemical bonds found in analog rice were C-H, O-H, C = C and NO2. The glycemic index of analog rice was 33.15 (low) and the glycemic load was 28.92 (high category).

Keywords: antioxidants, analog rice, FTIR, glycemic index, nutritional value

Page 17: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

TRANSESTERIFICATION OF METHYL ESTER VIRGIN COCONUT OIL THAT HAS BEEN EXTRACTED PHENOLIC COMPOUNDS WITH A VARIATION OF

ESTERIFICATION TIME

Judith Henny Mandei, Mariati Edam, Yunita Assah, Ardy Makalalag, Doly Silaban

Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado Jalan Raya Mapanget Paniki Dua Manado, 95257

email: [email protected]

Diterima : 15-10-2020 Direvisi : 26-11-2020 Disetujui: 21-12-2020

ABSTRACT

VCO that has been extracted with minor compounds can be utilized through the transesterification process. The purpose of this study was to obtain the optimal transesterification time for methyl esters produced in the transesterification process using sodium hydroxidecatalyst. Research using experimental methods. Transesterification using a 1.25% sodium hydroxide catalyst, with a variable transesterification time of 1.5, 2.0 and, 2.5 hours, the reaction was carried out at 60 oC. The optimal transesterification time in making methyl ester (which has been purified) is the transesterification time of 1.5 hours with an average yield of 57.92%. The methyl ester content of the transesterified products ranged from 97.15 to 97.50% and fulfilled the quality requirements of SNI 7182: 2012, namely a minimum of 96.5%. The main compound of the methyl ester product is methyl laurate with a range of 33.07-34.76%. Transesterification time affects the number of compounds in the methyl ester composition.

Keywords: methyl ester, methyl laurate, NaOH catalyst, transesterification time, VCO

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF AUTOMATIC HAND SANITIZER AND TELEMONITORING SYSTEM TO REDUCE THE SPREAD OF COVID 19

Ari Rahayuningtyas, Novita Dwi Susanti, Eko Kuncoro Pramono, Yusnan Hasani Siregar, Agustami Sitorus, Diang Sagita

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jalan K.S. Tubun No. 5 Subang, 41211, Jawa Barat, Indonesia

email: [email protected]

Diterima: 10-11-2020 Direvisi: 15-12-2020 Disetujui: 29-12-2020

ABSTRACT

At the beginning of 2020, there is a pandemic that hit the world, including Indonesia. This pandemic is caused by a new type of virus, namely Coronavirus (COVID-19). Efforts to prevent the spread of this virus are to implement health protocols (wear a mask, physical distancing, and always clean our hands). This research aims to design and construct of automatic hand sanitizer to reduce the spread of COVID- 19. The methods used were functional and structural design, cost analysis and performance testing. The device was build from several sensors, there is an infrared sensor (IR Proximity), a temperature sensor (MLX90614), and an ultrasonic sensor (HC-SR04). The static characteristic test was carried out on the temperature and ultrasonic sensor. The static characteristics analyses of the sensors were conducted to evaluate the sensor's performance. The results show that the deviation value of the ultrasonic sensor is 1.16 cm, the temperature sensor deviation is 1.07 °C with a precision of 0.12 °C and an average value of 34.55 °C in every 5 minutes of measurement. This device has been able to

Page 18: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xiii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

spray about 0,2 grams of sanitizer/spray. The basic cost for providing all components of the device is Rp.1,500,000 and the total cost for producing each unit of automatic hand sanitizer is Rp.2,375,000/unit. This device operates touchless, and safe to implement in a public area. It also fabricated with an integrated monitoring system, so that the body temperature measured by hand sanitizer can be monitored remotely, making it easier for users to record the data.

Keywords: automatic, COVID 19, hand sanitizer, sensor

THE OPTIMIZATION AND IDENTIFICATION OF THE CRITICAL PARAMETER

OF EXTRUSION PROCESS BY USING TAGUCHI METHOD

Kemas Muhammat Abdul Fatah Program Studi Teknik Mesin Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Jalan Imam Bonjol No. 468 Langkapura, Bandar Lampung, (0721)257838

email: [email protected]

Diterima: 12-10-2020 Direvisi: 3-11-2020 Disetujui: 23-12-2020

ABSTRACT

The extrusion process is a process for the production of PVC ducts and the barrel is the main component in which the temperature adjustment and the speed of the screw depend on the raw material, the change would be followed by a change of adjustment. The objective of this analysis was to optimize the setting parameter and to define important parameters that would have an impact on the process in the barrel relevant to material quality degradation. Taguchi process L27 (3 5 ) with reaction effect test and barrel temperature 1st area (factor A), barrel temperature 2nd area (factor B), barrel temperature 3rd area (factor C), barrel temperature 4th (factor D) and screw speed (factor E) were in the specification parameter and had 3 levels of each. The SN ratio equation found the value of the optimization parameter, 190oC for the factor A, 200oC for the factor B, 160oC for the factor C, 175oC for the factor D and 15 RPM for the factor E. The analysis of the variant (ANOVA) established that the factor C or the barrel temperature 3rd region was a crucial parameter to adjust the temperature would have an effect on the process in the barrel, either in the mixing zone or in the meter zone or both.

Keywords: barrel, extrusion, PVC conduit, Taguchi method

EXPERIMENTAL STUDY AND MATHEMATICAL MODEL OF MORINGA OLEIFERA LEAVES DRYING WITH FOUR DRYING TYPES

Andi Taufan*, Mirwan Ardiansyah Karim, Novrinaldi, Satya Andika Putra, Aidil

Haryanto, Eko Kuncoro Pramono, Umi Hanifah

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jalan K.S. Tubun No 05 Subang, (0260) 411478

*email: [email protected]

Diterima: 30-09-2020 Direvisi: 09-10-2020 Disetujui: 29-12-2020

ABSTRACT

The drying process of Moringa Oleifera leaves is needed to reduce the water content so that it can prevent damage and extend the shelf life of Moringa leaves. In this research, Moringa leaves were dried using sun drying and rack type dryer. Open sun drying and greenhouse effect dryers were used for solar drying, while rack-type dryers used gas heating and electric heating. The purposes of this research

Page 19: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xiv JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

are to compare several types of drying and to find out the most appropriate mathematical model to describe the drying kinetics of Moringa leaves. The mathematical models that are used in this research are Newton (Lewis), Handerson Pabis, Page, and Logaritmic models. The SOLVER tool in Microsoft Excel based on the General Reduced Gradient (GRG) iteration method is used for modelling. Statistical analysis to evaluate the suitability of experimental data with the drying model used the coefficient of determination (R2), root mean square error (RMSE), and reduced Chi-square (𝛘2). The experimental results showed that the time needed to dry Moringa leaves using a dryer was shorter than sun drying. The fastest drying time was obtained using a rack type dryer with an electric heater, which dried Moringa leaves from an initial moisture content of 80.22% to 9.52% for 2 hours. 342 Andi Taufan, Mirwan Ardiansyah Karim, Novrinaldi, Satya Andika Putra, Aidil Haryanto, Eko Kuncoro Pramono, dan Umi Hanifah Studi Eksperimental Dan Model Matematika Pengeringan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dengan Empat Tipe Pengeringan Meanwhile, statistical analysis results show that the Page model is most suitable for describing the drying kinetics compared to the Newton (Lewis), Henderson and Pabis, and Logarithmic models.

Keywords: drying, drying kinetics, mathematical model, Moringa Oleifera

THE PYROLYSIS OF MIXED SAWDUST BIOMASS: PROCESS PARAMETERS

AND ANALYSIS OF LIQUID SMOKE PRODUCTS

Wahyu Anggo Rizal, Ria Suryani, Satriyo Krido Wahono, Muslih Anwar, Dwi Joko Prasetyo, Rima Zuriah Amdani, Andri Suwanto, Ndaru Februanata

Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jln. Jogja-Wonosari Km 31,5, Gading, Playen, Gunungkidul, DIY, 55861, 0274-392570

email: [email protected]

Diterima : 4-11-20 Direvisi : 25-11-20 Disetujui : 23-12-20

ABSTRACT

The annual production of wood biomass reaches 1,011-1,012 tons worldwide, processing 100 kg of wood with saws produces 10–25% waste biomass. Biomass waste processing by pyrolysis process can produce liquid smoke through condensation containing various active chemical compounds that can be used for food products and as anti-bacterial. In this study, pyrolysis parameter measurement aims to determine the performance of the pyrolysis reactor. Liquid smoke was analyzed to determine the active compound through experimental methods. Composition of lignocellulose wood sawdust is hemicellulose 17.54 ± 3.16%, cellulose 39.97 ± 1.62%, lignin 25.59 ± 1.95%, water soluble 16.9 ± 0.29% and water content 10.18 ± 0.36%. As much as 3.6 kg of biomass is pyrolyzed at 500 ° C for 8 hours, produces 1.14 kg of liquid smoke, 1.54 kg of charcoal, a pH value of 3 with a dark yellow color, transparent, and a few floating objects. Observations of the reactor performance showed a heating rate of 1.9 ± 0.36 ° C / min, and at several points there was an uneven heat loss. The analysis of liquid smoke by GC-MS showed no PAH compounds, while other toxic compounds known as, 2-propanone, 2 butanone, and cyclopentanone were 2.05%, 0.79%, and 1.84%.

Keywords: liquid Smoke, Biomass, Pyrolysis, Active Compound, Sawdust

CHARACTERITERIZING BAJAKAH ROOT PLANTS (Spatholobus littoralis

Hassk) FROM LOA KULU KUTAI KARTANEGARA REGENCY

Fitriani, Eldha Sampepana, Suroto Hadi Saputra

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jl. MT. Haryono/Banggeris No.1 Samarinda

Page 20: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xv JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

email: [email protected]

Diterima : 29-10-20 Direvisi : 25-11-20 Disetujui : 31-12-20

ABSTRACT

Bajakah root plant (Spatholobus littoralis Hassk) is a vine on karl wood tree of Phaseolea tribe, which has 29 species growing in tropical forests of Indonesia. Recently, it is well acknowledged as herbs ingrediants because it is suspected to have several chemical compounds that each plant has different chemical compounds content. So this was research is carried out to characterize secondary metabolic compounds of Bajakah root plants (Spatholobus littoralis Hassk) quantitatively. The method used was an average test of the results of analysis of secondary metabolic compounds of bajakah root plants by taking stems (wood) and skins of two types of bajakah root namely red bajakah root and white bajakah root, then the samples are separated between the bark and the stems, so that The number of samples was bark of t red bajakah (BKtM), woodenof red bajakah (BKyM), barkof white bajakah (BKtP) and wooden of white steel (BKyP). The results showed that the water content of red bajakah root plants on the skin was 5,95% and flavonoid levels were 32,49±3,21 ppm.White bajakah root plants on the bark, it had a phenolic content of 163,88±74,75 ppm, and tannin levels of 635,63±61,69 ppm and antioxidant activity in red bajakah root plants with a very strong category of 26,29 ppm.

Keywords: wood stem and skin red bajakah root, wood stem and skin white bajakah root, phenolic

levels, flavonoid levels, tannin levels, antioxidantactivity

CHARACTERISTICS OF CHEMICAL PROPERTIES OF KARA RAWE FIBER (Mucuna bracteata) AS INDUSTRIAL RAW MATERIAL

Fauziati, Titik Nurwidayati dan Hermanto Balai Riset dan standardisasi Industri Samarinda

Jalan M.T. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda, Telp. (0541) 7771364, Fax(0541) 745431

email : [email protected]

Diterima: 26-11-2020 Direvisi: 23-12-2020 Disetujui: 31-12-2020

ABSTRACT

In order to diversify and process fiber according to its designation, it is necessary to know its physical and chemical properties first. The purpose of this study was to determine the physical and chemical properties of kara rawe fiber according to their function. The treatments in this study were the length of fermentation (1, 2, 3 and 4 days) in the fiber separation process and the concentration of NaOH (0,5%, 1% and 1,5%) which is used in the fiber cooking process (scouring). The results showed that the physical characteristics of the rawe kara rawe fiber in the form of a bundle were the length of the fiber between 77,9 mm to 1088 mm, the average tenacity was 3,59 gr/tex – 5,51 g/tex. The results of the density test for the three treatments (F2, F3 and F4) averaged 1,50-1,54 g/ml. The most optimal water content is in the F2S3 treatment of 9,53%. The results of characterization of chemical properties of kara rawe stem fiber were the highest alpha cellulose content in F3S3 treatment (86,16%) and the highest lignin yield at F4S3 (14,33%). Based on the physical characteristics of rawe kara fiber, it can be used as a source of raw materials for the handicraft industry (craft).

Keywords: Mucuna bracteata fiber, physical and chemical properties, hemp fiber, cotton fiber for

craft materials

Page 21: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xvi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

JURNAL RISET TEKNOLOGI INDUSTRI

Vol. 14 No. 2 Desember 2020

LEMBAR ABSTRAK

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENSTABIL TERHADAP MUTU SELAI KACANG METE

Suci Nurfatimah Laili Akbar1*, Ade Chandra Iwansyah2*, Nana Sutisna Achyadi1,

Diki Nanang Surachman2, Ashri Indriati2

1)Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Jl. Setiabudhi, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

2)Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. K.S. Tubun No. 5. Subang, 41213, Jawa Barat, Indonesia

*berkontribusi setara; email: [email protected]

Diterima : 06-02-2020 Direvisi : 29-04-2020 Disetujui : 02-06-2020

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan konsentrasi penstabil terhadap mutu, serta kelayakan usaha selai kacang mete. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial

(RAF), 2 faktor, yaitu: (a) jenis penstabil, yaitu: Span 80 (a1) dan Span 80+Tween 80 (a2); dan (b)

konsentrasi penstabil, yaitu 0,5%(b1), 1%(b2), dan 1,5%(b3), dengan 4 kali ulangan. Mutu selai kacang mete yang diuji meliputi: parameter kimia, yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan karbohidrat; parameter fisik, yaitu kekentalan (viskositas); dan parameter organoleptik yaitu uji rasa, warna, aroma dan keseluruhan. Teknoekonomi produk selai kacang mete yang dianalisis dalam penelitian

ini, meliputi Break even point (BEP), Payback Period, Return on Invesment (ROI), Benefit Cost ratio (B/C), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan konsentrasi bahan penstabil serta interaksi kedua variabel berpengaruh nyata terhadap kadar lemak selai kacang mete. Kadar air selai kacang mete dipengaruhi oleh jenis penstabil yang digunakan. Konsentrasi bahan penstabil berpengaruh terhadap kadar protein, kadar karbohidrat, viskositas, rasa, warna, aroma dan atribut keseluruhan dari selai kacang mete. Penambahan penstabil Span 80+Tween 80 dengan konsentrasi 1 % (a2b2) memberikan selai kacang mete dengan mutu terbaik. Hasil analisis teknoekonomi menunjukkan usaha selai kacang mete layak untuk dijalankan.

Kata Kunci: emulsifier, fisikokimia, organoleptik, selai kacang mete, teknoekonomi

SIMULASI PRODUKSI ASAM LEVULINAT DAN NITROSELULOSA DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan

Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera Lampung 35365, Indonesia

email: [email protected]

Diterima : 06-07-2019 Direvisi : 29-05-2020 Disetujui : 08-06-2020

ABSTRAK

Page 22: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xvii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Tandan kosong kelapa sawit

(TKKS) yang merupakan hasil samping industri kelapa sawit memiliki kandungan selulosa yang dapat dikonversi menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi antara lain asam levulinat dan nitroselulosa. Asam levulinat diproduksi melalui reaksi hidrolisis selulosa sedangkan nitroselulosa dihasilkan

menggunakan reaksi nitrasi selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti simulasi produksi asam levulinat dan nitroselulosa dari TKKS berskala pabrik dengan kapasitas 100 ton TKKS/tahun menggunakan software SuperPro Designer 9.0. Hasil simulasi menunjukkan asam levulinat terbesar

yang diperoleh pada penelitian ini adalah 5,633 ton/year pada suhu hidrolisis 170oC. Sedangkan nitroselulosa terbesar yang diperoleh dari simulasi adalah 3,459 ton/tahun pada suhu hidrolsis 150oC dan suhu nitrasi 15oC. Produk samping yang cukup banyak dihasilkan pada proses degradasi selulosa

adalah humins yang juga mempengaruhi jumlah produksi asam levulinat dan nitroselulosa.

Kata kunci : Asam levulinat, nitroselulosa, simulasi proses, skala industri, TKKS

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN METODE ADSORBSI MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJI KAYU ULIN

(Eusideroxylon zwageri)

Syarifuddin Oko, Mustafa, Andri Kurniawan , Nur Afni Muslimin Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda (POLNES)

Jl. Dr. Cipto Mangungkusumo Kampus Gunung Lipan PoBoX 1293 Telepon (0541) 260588 (PABX)-260553 Fax 260355, Samarinda 75131, Indonesia

email: [email protected]

Diterima : 24-03-2020 Direvisi : 27-04-2020 Disetujui : 08-06-2020

ABSTRAK

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan pengolah makanan.

Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang dan kontinyu pada proses penggorengan akan menurunkan kualitas minyak goreng. Salah satu upaya pengolahan minyak jelantah adalah dengan

cara adsorpsi menggunakan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh massa arang aktif dan waktu adsorbsi optimal dengan bahan baku serbuk gergaji kayu ulin terhadap penurunan bilangan peroksida,kadar air dan FFA pada minyak jelantah agar memenuhi standar SNI 01-

3741:2013 . Arang aktif dari serbuk gergaji kayu ulin yang dikarbonisasi dengan furnace pada suhu 500°C selama 1 jam lalu aktivasi kimia dengan aktivator H3PO4 10% selama 24 jam dan mengaktivasi fisika pada suhu 550ºC selama 1 jam, adapun hasil uji proximate kadar air 0,2498 %,kadar abu 0,1691

%, kadar volatile matter 5,4067 % dan daya serap iod sebesar 872,2509 mg/gr. Arang aktif yang diperoleh digunakan untuk mengadsorpsi minyak goreng bekas dengan variasi jumlah arang sebanyak 1,5 gram, 2,5 gram, 3,5 gram, 4,5 gram, 5,5 gram, 6,5 gram dan 7,5 gram dalam 50 gram minyak

jelantah variasi waktu adsorbsi 40, 60 dan 80 menit. Hasil terbaik dari penelitian ini adalah massa arang aktif 5,5 gram dan waktu adsorpsinya selama 80 menit dengan kadar air 0,0559 % dan daya serapnya sebesar 97,91 %, kadar FFA 0,5576 % dengan penurunan sebesar 84,15 % dan bilangan peroksida

2,4617 mek/kg dengan penurunan sebesar 89,15 %.

Keywords: adsorpsi,arang aktif,bilangan peroksida,free faty acid (FFA),kadar air

KARAKTERISTIK MI BERBASIS TEPUNG UBI KAYU TERMODIFIKASI

(MOCAF) YANG DIPERKAYA EKSTRAK WORTEL (Daucus carota)

Page 23: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xviii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Ardiba Rakhmi Sefrienda1, Dini Ariani1, Ahmad Fathoni2

1 Research Division for Natural Product Technology, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) 2Research Centre for Biotechnology, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

email: [email protected]

Diterima : 10-12-2019 Direvisi : 20-02-2020 Disetujui :12-05-2020

ABSTRAK

Saat ini, kebutuhan tepung terigu untuk industri pangan seperti industri mi sangat tinggi. Oleh karena itu, pengembangan bahan baku lokal untuk produksi mi menjadi sangat penting mengingat tepung terigu merupakan komoditas impor dan tingkat konsumsi mi terus meningkat setiap tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakter mi kering non terigu yang dibuat dari tepung ubi kayu termodifikasi atau mocaf kaya beta karoten dengan penambahan ekstrak wortel yang kemudian disebut

mi wortel mocaf kaya beta karoten. Analisis morfologi (struktur), sifat fisik (warna, kuat patah, cooking loss, tensile strength, dan water absorption), sifat kimia (proksimat), dan sensoris dilakukan dengan mi

wortel mocaf komersial yang masih mengandung terigu sebagai kontrol. Analisa statistik independent sample T Test digunakan untuk melihat perbedaan nyata dari kedua produk. Hasil pengujian morfologi menunjukkan bahwa mi wortel mocaf kaya beta karoten memiliki struktur padat dan mi wortel mocaf komersial lebih berongga. Penilaian kuantitatif terhadap warna menggunakan chromameter menunjukkan bahwa mi mocaf kaya beta karoten berwarna lebih merah dan kuning berdasarkan nilai a dan b yang lebih tinggi secara signifikan (P<0,05) dibandingkan mi wortel mocaf komersial. Kuat patah,

cooking loss dan kesukaan warna tidak berbeda signifikan (P<0,05) terhadap kontrol mi wortel mocaf

komersial. Namun hasil pengujian tensile strength, water absorption, kesukaan rasa, aroma, kenampakan, kekenyalan, dan keseluruhan mi wortel mocaf kaya beta karoten masih lebih rendah secara signifikan dibanding mi wortel mocaf komersial.

Kata kunci: Mi, mocaf, non gluten, pangan lokal, ubi kayu

RENDEMEN AKAR, BATANG DAN DAUN PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT HERBAL

Supartini1*, Deddy Dwi Nur Cahyono2

1Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Jalan Abdul Wahab Syahrani No. 68 Sempaja, Samarinda 2Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Jalan Pakuan

Ciheuleut PO BOX 105, Bogor 16001 Jawa Barat *email : [email protected]/[email protected]

Diterima : 09-12-2019 Direvisi : 31-12-2019 Disetujui : 03-06-2020

ABSTRAK

Pasak bumi merupakan salah satu jenis tanaman berkhasiat obat. Informasi rendemen simplisia, rendemen ekstrak dan kandungan fitokimia dari akar, batang dan daun tanaman Pasak bumi diperlukan untuk mengoptimalkan bahan baku dan meminimalkan limbah pemanenan sehingga tanaman dapat

digunakan berkelanjutan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui rendemen simplisia, rendemen ekstrak dan fitokimia tanaman pasak bumi pada bagian akar, batang dan daun. Sampel akar, batang dan daun

dilakukan pengukuran kadar air, perbandingan akar dan tinggi tanaman, perhitungan rendemen simplisia perbagian dan pertotal bagian, rendemen ekstrak dan pengujian fitokimia. Metode pengeringan dilakukan pada suhu ruangan dan oven. Ekstraksi sampel menggunakan pelarut etanol, air dan etil

asetet dengan metode maserasi. Skrining fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, flavanoid,

Page 24: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xix JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

saponin, tanin, triterpenoid, steroid, karotenoid dan kumarin. Data hasil pengukuran dan perhitungan ditabulasi menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susutnya kadar air segar ke kering udara pada daun, batang dan akar sebanyak 149,41%,

72,95% dan 83,45%. Tanaman dengan tinggi lebih dari 200 cm memiliki perbandingan akar dan tinggi tanaman terkecil (0,38). Rendemen perbagian pada daun (38,75%), batang (48,5%) dan akar (48,82%)

dan rendemen pertotal bagian pada daun (4,87%), batang (25,05%) dan akar (13,80%), sisanya ranting.Ekstrak akar, batang dan daun dengan pelarut air memiliki rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelarut etanol. Kandungan bioaktif ekstrak akar dan batang adalah alkaloid, tanin,

triterpenoid, karotenoid dan kumarin, sedangkan pada ekstrak daun yaitu flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, karotenoid, dan kumarin. Tanaman ini berpotensi sebagai antimalaria, antidiabetes, antidiare, antijamur, antibakteri, antivirus, pengobatan kerusakan hati, gangguan menstruasi,

antioksidan, dan antiimflamasi.

Kata kunci: Eurycoma longifolia, fitokimia, obat herbal, Pasak bumi, rendemen

KELAYAKAN USAHA SERTA KARAKTERISTIK KIMIA DAN MIKROBIOLOGI MANGUT LELE KALENG

Ervika Rahayu Novita Herawati, Agus Susanto, Asep Nurhikmat,

Muhammad Kurniadi Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jln. Jogja-Wonosari km 31,5 Gading, Playen,Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

korespondensi penulis : [email protected]

Diterima : 16-01-2020 Direvisi : 05-03-2020 Disetujui : 06-07-2020

ABSTRAK

Sebagian besar makanan tradisional di Indonesia memiliki masa simpan rendah, salah satunya mangut lele. Ikan lele yang dimasak dalam bumbu mangut ini merupakan makanan khas daerah Jawa yang

banyak disukai masyarakat. Salah satu teknologi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masa simpan adalah dengan pengemasan menggunakan kemasan kaleng. Tahapan proses pengalengan meliputi preparasi bahan, pembuatan sayur mangut lele, pengisian dalam kaleng, penghampaan udara

(80oC, 10 menit), penutupan kaleng, sterilisasi (121oC, 20 menit), pendinginan, dan karantina 14 hari. Analisa teknoekonomi telah dilakukan terhadap pengalengan mangut lele dengan kapasitas produksi sebesar 1000 kaleng/hari. Nilai Return of Investment (ROI) cukup tinggi, sehingga usaha produksi

pengalengan mangut lele ini sangat potensial untuk dikembangkan.Proses pengalengan telah dilakukan terhadap produk mangut lele dengan nilai Fo/kecukupan panas sebesar 10,48 menit. Karakteristik kimia mangut lele kaleng meliputi kadar air 75,71%; kadar abu 2,30%; lemak 6,24%; protein 12,30%; dan

karbohidrat 3,45%. Mangut lele kaleng mengandung 119 kalori per 100 gram produk. Pengujian mikrobiologi menunjukkan produk negatif dari kandungan salmonella, staphylococcus aureus, dan

clostridium. Pengujian cemaran logam telah dilakukan dan hasilnya masih dibatas aman yaitu timbal (Pb) <0,0007 mg/kg; tembaga (Cu) 0,0718 mg/kg; seng (Zn) 0,0022 mg/kg; timah (Sn) <0,8 mg/kg; mercuri (Hg) <0,0003 mg/kg; arsen (As) 0,029 mg/kg.

Kata kunci : Karakteristik kimia, karakteristik mikrobiologi, kelayakan usaha, mangut lele kaleng

PENDUGAAN UMUR SIMPAN KUKIS MOCAF DENGAN METODE AKSELERASI BERDASARKAN KADAR AIR KRITIS

Woro Setiaboma, Dita Kristanti, Nok Afifah

Page 25: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xx JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

Jl. Aipda K.S. Tubun No 5 Subang, Jawa Barat, Indonesia 4123 email kontributor: [email protected]/[email protected]

Diterima : 05-02-2020 Direvisi :09-06-2019 Disetujui : 19-07-2020

ABSTRAK

Umur simpan menentukan kualitas produk kukis mocaf, ditandai dengan kekerasan atau kerenyahan yang masih bisa diterima oleh konsumen. Kurva isoterm sorpsi air dapat digunakan untuk menentukan umur simpan berdasarkan kadar air kritis. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik kukis mocaf dan memprediksi umur simpannya berdasarkan permodelan matematika. Pendugaan umur simpan diawali dengan analisa kadar air awal (M0) kemudian dilanjutkan dengan penentuan kadar air kritis (Mc) berdasarkan analisa sensoris serta kadar air kukis mocaf yang disimpan tanpa kemasan di ruang dengan suhu 30°C dan RH 75-80% pada periode waktu 0-7 jam. Penentuan kadar air keseimbangan (Me) dilakukan dengan mengukur kadar air kukis pada RH 6,95-83,62% yang dikondisikan menggunakan larutan garam jenuh. Permodelan isoterm sorpsi air (ISA) dibuat berdasarkan hubungan antara kadar air kesetimbangan dengan aktivitas air (aw). Pengujian ketepatan

model ISA dilakukan dengan menghitung Mean Realtive Determination (MRD). Model persamaan dengan nilai MRD 10 digunakan untuk penentuan umur simpan kukis. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kukis mocaf memiliki kadar air 5,04 %(bk), kadar abu 1,39%(bk), kadar protein 3,29 %(bk),

kadar lemak 22,01%(bk), karbohidrat by difference68,28%(bk) dan energi sebesar 484 kal/100g. Permodelan yang tepat untuk pendugaan umur simpan kukis mocaf adalah permodelan Guggenheim- Anderson-de Boer (GAB) dengan bentuk kurva ISA sigmoid (tipe II) dan nilai MRD sebesar 8,44%. Pendugaan umur simpan kukis mocaf paling baik pada kondisi suhu 30°C dan RH 80% menggunakan kemasan aluminium dengan umur simpan selama 16,7 bulan.

Kata kunci : isoterm sorpsi air, kukis mocaf,umur simpan

OPTIMASI FORMULA DAN KARAKTERISASI PRODUK COOKIES BERBAHAN

DASAR PASTA KACANG METE (Anacardium occidentale L)

Wawan Agustina1, Nadya Fitri Dzakia2, Wisnu Cahyadi2, Diki Nanang Surahman1, Ade Chandra Iwansyah1

1Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. K.S. Tubun No. 5 Subang, 41213

2Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan Jl. Dr. Setiabudhi No.93, Bandung, 40153, Indonesia

email: [email protected]

Diterima : 03-04-2020 Direvisi : 03-06-2020 Disetujui : 19-07-2020

ABSTRAK

Kacang mete merupakan salah satu komoditas potensial dengan kandungan gizi yang baik dan dapat diolah menjadi aneka produk turunannya. Kacang mete dapat diolah menjadi pasta dan selanjutnya

dikembangkan menjadi produk cookies. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh formula yang

optimal pada pembuatan cookies berbahan dasar pasta kacang mete dan tepung terigu. Penelitian yang dilakukan meliputi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi karakterisasi kacang mete sebelum dan setelah pemanggangan, pembuatan pasta kacang mete, dan penentuan batas atas dan batas bawah untuk penelitian utama melalui uji hedonik.

Penelitian utama meliputi optimalisasi formula cookies berbahan dasar pasta kacang mete dan tepung

Page 26: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

terigu menggunakan program Design Expert 11.0 Metode D-optimal. Berdasarkan analisis dengan program tersebut dihasilkan formula optimal yaitu dengan penggunaan pasta kacang mete sebanyak

12,52% dan tepung terigu sebanyak 23,48% dengan nilai desirability sebesar 0,500. Berdasarkan hasil analisis fisikokimia, mikrobiologi dan organoleptik dapat disimpulkan bahwa formula optimal pada cookies kacang mete telah memenuhi standar mutu berdasarkan SNI 01-2973-2011 mengenai biskuit.

Kata kunci: cookies, design expert, kacang mete, pasta, tepung terigu

MORFOLOGI DAN KEAMANAN PATI SAGU RUMBIA (METROXYLON SAGU ROTTB)

UNTUK GELATIN DALAM APLIKASINYA SEBAGAI CANGKANG KAPSUL

Hamlan Ihsan, Desi Mustika Amaliyah, Dwi Harsono, Sri Hidayati, Fitri Yuliati, Miyono

Balai Riset Dan Standardisasi Industri Banjarbaru

Jl. Panglima Batur Barat No.2, (0511)4774861, 4772461/Fax. (0511)4772115 email: [email protected]

Diterima :29 Juni 2020 Direvisi : 8 Juli 2020 Disetujui : 11 November 2020

ABSTRAK

Sagu rumbia (Metroxylon sagu Rottb) adalah tanaman liar yang berkembang biak dengan cara bertunas.

Bagian paling penting dari sagu adalah batang (empulur) sebagai tempat penyimpanan pati. Kalimantan merupakan salah satu kawasan penghasil sagu terbesar ke 6 di Indonesia dan sampai saat ini

pemanfaatannya kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis morfologi dan tingkat keamanan pati sagu sebagai pengganti gelatin hewani dalam aplikasinya untuk pembuatan cangkang

kapsul. Metode yang digunakan pada penelitian ini cross-linking dengan propilen oksida. Proses ini

dilakukan pada pH 10,5 dengan suhu 25 ºC selama 30 menit untuk mengubah sifat fisik dan morfologi dari pati sagu agar mendekati dengan sifat gelatin komersial. Hasil penelitian ini merupakan analisis sifat morfologi berdasarkan kesamaan gugus fungsi serta tekstur tofografi dari bahan baku. Pengujian

aflatoksin dilakukan sebagai pertimbangan keamanan sediaan. Hasil analisis morfologi FTIR dan SEM untuk sagu modifikasi dengan tambahan filler karagenan identik dengan gelatin komersial, yaitu pada bilangan gelombang 3283 cm-1. Sedangkan pada pengujian SEM rongga yang terbentuk pada

pembesaran 5000 kali dibagian permukaan memiliki kesamaan dengan gelatin. Kandungan jenis aflatoksin B1 dan B2 masing-masing <1,42 dan <6,72 ppb, sedangkan jenis G1 dan G2 masing-masing adalah <5,09 dan <0,66 ppb. Hasil ini jauh di bawah standar yang dipersyaratkan yaitu <20 ppb untuk

pangan dan ≤5 ppb untuk aflatoksin B1.

Kata kunci: aflatoksin, filler, FTIR, karagenan, SEM

PEMANFAATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH SEKAM PADI DAN BONGGOL JAGUNG UNTUK MENGURANGI KADAR PENCEMAR PADA SUNGAI SEKANAK

Kiagus Ahmad Roni1*, Evy Kurniati3, Legiso4, Tri Susanto2

134Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik , Universitas Muhammadiyah Palembang 2Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

email*: [email protected]

Diterima : 24 Februari 2020 DiRevisi : 29 April 2020 Disetujui: 13 Juli 2020

ABSTRAK

Page 27: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Sungai sekanak merupakan salah satu sungai yang ada di kawasan pemukiman yang padat penduduk pusat perekonomian serta pusat pemerintahan. Sungai sekanak memiliki 3 (tiga) buah kolam retensi, yaitu Siti Khodijah, Kambang Iwak Besar, dan Kambang Iwak Kecil. Kondisi sungai sekanak yang bau,

dan kotor, disebabkan oleh beberapa parameter yaitu COD, BOD, TDS, pH, dan Fe (Fe2+, Fe3+ terlarut, dan Fe3+). Sehingga dibutuhkan komposisi dan material yang pas untuk mengurangi kadar pencemaran

pada air sungai sekanak. Dengan ini diharapkan dapat memperoleh komposisi dan material yang optimal untuk menurunkan nilai COD, TDS, BOD, dan Fe, serta meningkatkan nilai pH air sekanak dengan standar mutu air. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kondisi optimal yaitu pada

karbon aktif dari limbah bonggol jagung dengan proses karbonisasi 300oC, 25% H3PO4 sebagai aktivator yang menggunakan bahan baku bonggol jagung, serta waktu aktivasi selama 24 jam. Bonggol jagung dengan pH 7,18, sehingga didapat senilai COD sebesar 8mg/L, BOD 1,5mg/L, TDS 102mg/L, dan kadar

Fe 0mg/L. Sedangkan karbon aktif dari sekam padi yang diproses dengan karbonisasi 300oC, 25% H3PO4, serta waktu aktivasi memiliki nilai pH sebesar 7,02 dari 6,30, sehingga diperoleh nilai COD 10mg/L, BOD 1,7mg/L, TDS 104mg/L, dan Fe 0mg/L.

Kata kunci: air sungai sekanak, bonggol jagung, karbon aktif, sekam padi,

PEMBUATAN INTI STATOR MOTOR LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES MILLING PROFIL

Sony Harbintoro, Luky Krisnadi

Balai Besar Logam dan Mesin – Kementerian Perindustrian Jalan Sangkuriang Nomor 12 Bandung 40135 email : [email protected]

Diterima : 10-08-2020 Direvisi : 20-08-2020 Disetujui : 01-12-2020

ABSTRAK

Inti stator motor listrik terbuat dari tumpukan lempengan pelat material electrical steel lamination, yang

pada proses pembuatannya umumnya menggunakan metode stamping. Pada tulisan ini dijelaskan mengenai metode alternatif pembuatan inti stator motor listrik dengan menggunakan proses milling pada mesin CNC vertical machining center. Tahapan penelitian dilakukan dengan pembuatan desain inti

stator, pembuatan alat bantu untuk mencekam tumpukan pelat electrical steel lamination, kemudian dilanjutkan dengan proses penentuan parameter pemesinan, proses milling profil di mesin CNC vertical machining center, dan melakukan analisa hasil eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian, pembuatan

inti stator yang terbuat dari pelat electrical steel lamination, dapat dilakukan dengan metode alternatif yaitu proses milling profil pada mesin CNC vertical machining center. Dibandingkan dengan proses stamping, proses pembuatan inti stator dengan proses milling profil pada mesin CNC vertical machining

center mempunyai kelebihan yaitu perubahan desain produk dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus mengubah dies dan punch. Proses pembuatan pelat inti stator dengan menggunakan CNC vertical machining center lebih sesuai digunakan pada tahap purwarupa sebelum dilanjutkan ke tahap produksi

massal.

Kata kunci : electrical steel lamination, milling, stamping, stator

TEKNOLOGI ALAT PENGASAPAN IKAN DAN MUTU IKAN ASAP

Jantri Sirait, Suroto.HS

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jl. MT.Haryono/Banggeris No.1 Samarinda Alamat Email : [email protected]

Page 28: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxiii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Diterima : 28-07-2020 Direvisi : 11-09-2020 Disetujui : 27-11-2020

ABSTRAK

Indonesia memiliki sumber daya perairan dan hayati yang dapat dikembangkan, salah satu sumber daya perairan yang dapat dikembangkan adalah olahan ikan asap. Pengasapan ikan pada tingkat masyarakat masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan potongan drum dan proses pengasapannya

diruangan terbuka. Untuk meningkatkan mutu ikan asap dan mengefisiensikan waktu pengasapan ikan telah diciptakan alat pengasapan ikan dengan tipe Kabinet, tipe EFHILINK, tipe Cakalang Grilled R3 Polnam, tipe OFC – 40H dan tipe Lemari Perokok.Waktu pengasapan ikan rata – rata 3 jam dengan

suhu ruang pengasapan terkontrol antara 600 C – 800 Cdan penyebaran asap lebih merata didalam ruang pengasapan sehingga ikan asap yang dihasilkan lebih bermutu. Proses pengasapan ikan dengan menggunakan teknologi pengasapan, menghasilkan ikan asap lebih higenis dari debu dan lalat yang

beterbangan disekitar pengasapan ikan dan mutu ikan asap sesuai dengan SNI IKan Asap Baru SNI 2725 : 2013 dengan parameter kadar air, kadar lemak, kadar abu, pH, protein dan untuk uji organoleptik hasil ikan asap terhadap aroma, teksturdan rasa masih disukai oleh para panelis.

Kata kunci :Teknologi pengasapan ikan, mutu ikan asap, waktu dan suhu pengasapan

ANALISIS KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI UMKM KOTA BONTANG MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK

Sella Antesty1 , Alva E. Tontowi2

1Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik UGM, Jalan Teknika Utara Yogyakarta. 2Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM,

Jalan Grafika 2 Yogyakarta. email : [email protected]

Diterima: 18-05-2020 Direvisi: 20-07-2020 Disetujui: 06-11-2020

ABSTRAK

Keberadaan usaha mikro kecil menengah di suatu daerah seperti kota Bontang penting bagi daerah tersebut karena dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya lebih cepat dibanding dengan sektor lainnya. Industri tersebut perlu dibina sehingga tumbuh sehat agar produknya diminati pasar. Namun

demikian, pembinaan tersebut tidak dapat efektif karena tidak ada peta teknometrik yang dapat digunakan sebagai acuan. Dalam studi ini, peta teknometrik industri dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan peta kemampuan tingkat kontribusi teknologi yang dimiliki industri dan hasilnya

didiskusikan. Usaha mikro kecil menengah berbasis pengolahan makanan yang tersebar di wilayah kota Bontang dijadikan sebagai obyek pemetaan dan metode teknometrik digunakan untuk menghitung

tingkat kontribusi teknologi yang dimiliki. Hasil studi ini menunjukkan bahwa dari 4 aspek yang diteliti yang meliputi Technoware (fasilitas teknologi), Humanware (sumberdaya manusia), Infoware (kerangka kerja) dan Orgaware (manajemen) didapatkan hasil bahwa usaha mikro kecil menengah di kota Bontang

masih menitik beratkan pada aspek humanware atau sumber daya manusia dengan kemampuan fasilitas teknologi produksi yang rendah.

Kata kunci: acuan, pembinaan, teknometrik, umkm

BAHAYA KROMIUM HEXAVALEN (Cr VI) PADA KULIT DAN PRODUK KULIT SAMAK KROM SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA

Rihastiwi Setiya Murti, Sugihartono

Balai Besar Kulit Karet dan Plastik Yogyakarta

Page 29: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxiv JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Jl.Sokonandi No.9 Telp (0274) 563939, 512929 Fax 0272-563655 Yogyakarta 55166 email : [email protected]

Diterima : 6-10-2020 Direvisi : 26-10-2020 Diterima : 18-11-2020

ABSTRAK

Garam kromium merupakan bahan penyamak yang paling banyak digunakan oleh industri penyamakan

kulit di dunia. Keberadaan dan jumlah Cr (VI) pada kulit samak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada saat pengerjaan dan penggunaan bahan penyamak kulit dan bukan merupakan faktor intrinsik kulit samak krom. Ambang batas Cr (VI) pada kulit samak krom maksimum 3 mg/kg kulit.

Kromium heksavalen bersifat toksik, karsinogenik, mutagenik, nekrosis hati dan ginjal, serta merupakan penginduksi dermatitis kontak alergi. Tulisan ini merupakan suatu review dan bertujuan untuk memberikan informasi tentang bahaya krom heksavalen pada kulit samak krom dan cara-cara

pencegahannya. Pencegahan timbulnya kromium pada kulit samak dapat dilakukan melalui penggunaan kromium trivalen yang terbebas dari Cr (VI), dan bahan lainnya serta pengendalian pada proses

penyamakan dan proses finishing.

Kata kunci : kesehatan, kromium, kromium hexavalen, kulit samak

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS BISKUIT DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG IKAN TOMAN (Channa micropletes)

Hermanto, Arba Susanty

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jalan MT Haryono No.1 – Samarinda

email: [email protected]

Diterima : 12-05-2020 Direvisi : 17-06-2020 Disetujui : 23-12-2020

ABSTRAK

Tepung ikan toman merupakan produk hasil samping dari proses hidrolisis protein ikan toman (Channa micropeltes). Tepung ikan toman dapat menjadi sumber protein pada produk pangan salah satunya biskuit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan toman terhadap

karakteristik fisikokimia dan sensoris biskuit. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan penambahan tepung ikan dengan lima taraf perlakuan yaitu 0%, 7%, 14%, 21% dan 28% tepung ikan terhadap total berat adonan biskuit. Hasil analisis penambahan tepung ikan toman

sebanyak 28% memberikan nilai nutrisi biskuit ikan toman yang terbaik dengan kadar air 2,70%, kadar abu 8,09%, kadar protein 18,23%, kadar lemak 22,07% dan karbohidrat 48,91%. Hasil uji kesukaan menunjukkan penambahan tepung ikan toman (Channa micropeltes) berpengaruh terhadap persepsi

rasa, aroma, teksur dan warna biskuit.

Kata kunci: biskuit, nutrisi, toman (Channa micropeltes)

PERANCANGAN MUTU TEKNIS KULIT BUAH NAGA MERAH UNTUK PANGAN

FUNGSIONAL DENGAN METODE QFD BERBASIS SNI 2973-2011

Paluphy Eka Yustini, Titik Nurwidayati, Wara Widyarini Endah Saptaningtyas

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jl. MT Haryono/Banggeris No 1 Samarinda

email: [email protected]

Page 30: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxv JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Diterima: 16-11-2020 Direvisi: 01-12-2020 Disetujui: 23-12-2020

ABSTRAK

Kulit buah naga merah memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional, salah satunya adalah produk kukis yang mudah diterima oleh masyarakat. Metode pengembangan produk pangan yang mempertimbangkan kebutuhan konsumen dan dapat merancang mutu teknis diantaranya

menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Tujuan penelitian adalah merancang mutu teknis kukis fungsional kulit buah naga merah dengan menggunakan metode QFD. Acuan utama dalam merancang mutu teknis menggunakan SNI 2973-2011. Hasil penelitian menunjukkan formulasi produk

terpilih memenuhi syarat mutu SNI, dan memiliki kandungan fungsional. Parameter mutu teknis yang dihasikan ada 12 parameter yaitu teknik pengayakan tepung, teknik pencampuran gula, butter dan mentega, waktu adonan istirahat, teknik pencetakan, lamanya waktu pencetakan, sisa adonan, teknik

pemanggangan, suhu pemanggangan, waktu pemanggangan, penambahan bahan perasa vanila, perasa susu dan perasa butter.

Kata kunci: kukis fungsional, kulit buah naga merah, QFD, SNI 2973-2011

KADAR AIR, PIPERIN DAN MINYAK ATSIRI LADA PRODUK UKM SAMBOJA, UKM BONTANG DAN DI PASARAN SAMARINDA

Eldha Sampepana, Adhitya Rinaldi, Titik Nurwidayati, Suroto Hadi Saputra

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Jl. MT. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda email : [email protected]

Diterima : 30-11-2020 Direvisi : 11-12-2020 Disetujui : 23-12-2020

ABSTRAK

Luas perkebunan lada Provinsi Kalimantan Timur sebesar 8.921 ribu ha dan memiliki aroma lada yang

menyengat serta pedas. Lada Kalimantan Timur belum dapat bersaing secara nasional maupun internasional karena mutu yang dihasilkan masih rendah sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan mengkarakteristik kadar air, kadar piperin dan kadar minyak atsiri lada putih bubuk dan lada hitam

bubuk produksi UKM Samboja dan UKM Bontang serta membandingkannya produk lada yang beredar di pasaran Samarinda. Metode sampling yang digunakan adalah mengambil sampel lada dari 3 lokasi

yang berbeda yaitu UKM Samboja, UKM Bontang dan sampel lada yang beredar di Pasaran Samarinda (lada putih bubuk: kode C, D, E) dan lada hitam bubuk (kode X, Y). Hasil analisa lada dari ketiga lokasi pengambilan sampel secara berturut-turut adalah produk lada putih bubuk dengan parameter kadar air:

(10,31%; 9,13%; 7,85%; 9,88%; 8,08%), kadar piperin: (4,62%; 5,16%; 5,58%; 6,11%; 6,05%).

Minyak atsiri (2,34%; 3,49%; 4,17%. 4,11%; 3,57%). Hasil lada hitam bubuk dengan parameter kadar air: (10,98%; 7,57%; 9,18%; 7,34%), kadar piperin: (5,28%; 5,90%; 6,36%; 6,63%) dan minyak atsiri: (3,17%; 3,53%; 4,46%; 4,37%). Hasil analisa lada dari ketiga parameter tersebut memenuhi

standar mutu (SNI 01-3717-1995, SNI 01-3179-1992, SNI 0004:2013, SNI 005:2013) dan standar mutu internasional (ASTA, ESA, IPC, ISO).

Kata Kunci: kadar air, lada hitam bubuk, lada putih bubuk, minyak atsiri, piperin

EVALUASI KINERJA PEMISAHAN TANGKAI DAN DAUN TEH LAYU BERDASARKAN PRINSIP PERONTOKAN DAN PENGHISAPAN

Page 31: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxvi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Agus Sutejo1, Sutrisno Suro Mardjan1, Wawan Hermawan1, Desrial1, Diang Sagita2

1Departemen Teknik Mesin dan Biosistem – Institut Pertanian Bogor Kampus IPB

Jalan Raya Dramaga, Babakan, Kec. Dramaga, Bogor, Jawa Barat 2Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Jalan K.S. Tubun No. 5 Subang, Jawa Barat email: [email protected]

Diterima: 10-09-2020 Direvisi: 3-11-2020 Disetujui: 21-12-2020

ABSTRAK

Salah satu kelemahan pada proses pengolahan teh adalah tercampurnya tangkai dan daun teh sehingga proses grading dan sorting dilakukan pada produk akhir teh. Pada penelitian ini, dikembangkan suatu pendekatan baru pemisahan tangkai dan daun teh yaitu pada awal proses. Prinsip yang digunakan

adalah dengan merontokan daun dari tangkai teh dan memisahkannya dengan berdasarkan perbedaan kecepatan terminal. Sebuah paket teknologi diperlukan untuk memisahkan tangkai dan daun teh sehingga keduanya dapat diproses secara terpisah untuk menghasilkan teh dengan kualitas terbaik

(kelas satu) dalam pengolahan sistem teh ortodoks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi paket teknologi pemisah daun dan tangkai teh yang telah

dilayukan. Metode penelitian terdiri dari pembuatan desain mesin, pembuatan prototipe, uji fungsional mesin dan uji kinerja mesin. Paket teknologi yang telah dibangun terdiri dari tiga unit mesin yaitu mesin perontok, mesin pengayak getar dan mesin penghisap daun teh. Hasil pengujian kinerja terbaik

diperoleh pada kecepatan putar silinder perontok 480 rpm yang menghasilkan persentase daun terhisap tertinggi (91,43%) dan persentase tangkaitidak terhisap paling tinggi (86,05%). Ratarata kecepatan udara hisap pada permukaan tray saat pengujian berada pada kecepatan terminal daun teh, yaitu 1,78-

2,98 m s-1 dan kapasitas rata-rata perontokan adalah 156,71 kg jam-1 . Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa pemisahan dengan metode perontok sangat cocok untuk proses pembuatan teh hijau karena dengan prinsip ini dapat meminimalisir kerusakan pada daun teh.

Kata Kunci:kecepatan terminal,mesin pemisah, mesin perontok, pucuk teh, teh hijau

FORMULASI MOCAF, TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN JELAI TERHADAP SIFAT SENSORIS, ANTIOKSIDAN, NILAI GIZI, PROFIL FTIR DAN INDEKS

GLIKEMIK BERAS ANALOG

Bernatal Saragih, Hairun Nisyawati, Betrik Sitohang, Catherine Novita Sari Sigalingging, Marwati

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman Jl. Pasir Balengkong Kampus Gunung Kelua Samarinda

email : [email protected]

Diterima : 19-9-2020 Direvisi : 7-12-2020 Disetujui : 16-12-2020

ABSTRAK

Diversifikasi pangan sangat penting dilakukan untuk perbaikan ketahanan pangan dan gizi, salah satu

pendekatan dapat dilakukan dengan pembuatan beras analog dari berbagai tepung-tepungan yang berasal dari bahan baku non beras. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi mocaf,

tepung ubi jalar ungu dan tepung jelai terhadap uji sensoris, antioksidan, nilai gizi, Profil FTIR dan indeks glikemik beras analog. Metode penelitian dengan tahapan proses pembuatan tepung, pencampuran, pembuatan adonan, steaming dan pencetakan. Hasil penelitian menunjukkan beras

Page 32: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxvii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

analog yang diformulasi dari mocaf, tepung ubi jalar ungu dan tepung jelai secara organoleptik dapat diterima. Aktivitas antioksidan (IC50) beras analog berkisar antara 115,33±1,1 sampai 242,8±0,31µg/ml. Nilai gizi beras analog dari perlakuan terpilih 50g tepung ubi jalar ungu, 40 g dan

tepung jelai 10 g, memiliki kadar air 5,71%, kadar abu 0,73%, kadar lemak 3,94%, kadar protein 2,29%, kadar karbohidrat 87,26% dan total energi 393,69 kkal. Hasil anlisis FTIR menunjukkan bahwa

ikatan kimia yang ditemukan pada beras analog C-H, O-H, C=C dan NO2. Indeks glikemik beras analog sebesar 33,15 (rendah) dan muatan glikemik sebesar 28,92 (kategori tinggi).

Kata kunci: antioksidan, beras analog, FTIR, indeks glikemik, nilai gizi

METIL ESTER MINYAK KELAPA MURNI YANG TELAH DIEKSTRAK SENYAWA FENOLIK DENGAN VARIASI WAKTU TRANSESTERIFIKASI

Judith Henny Mandei, Mariati Edam, Yunita Assah, Ardy Makalalag, Doly Silaban

Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado Jalan Raya Mapanget Paniki Dua Manado, 95257

email: [email protected]

Diterima : 15-10-2020 Direvisi : 26-11-2020 Disetujui: 21-12-2020

ABSTRAK

Minyak kelapa murni yang telah diekstraksi senyawa minornya dapat dimanfaatkan melalui proses

transesterifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu transesterifikasi yang optimal terhadap metil ester yang dihasilkan dalam proses transesterifikasi menggunakan katalis NaOH. Penelitian menggunakan metode percobaan. Transesterifikasi menggunakan katalis NaOH 1,25%,

dengan variabel waktu transesterifikasi yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 jam, reaksi dilakukan pada suhu 60 o C. Waktu transesterifikasi yang optimal dalam pembuatan metil ester (sudah dimurnikan) adalah waktu transesterifikasi 1,5 jam dengan rendemen rata-rata 57,92%. Kadar metil ester produk hasil

transesterifikasi berkisar antara 97,15-97,50% memenuhi syarat mutu SNI 7182:2012 yaitu minimum 96,5%. Senyawa utama dari produk metil ester adalah metil laurat dengan kisaran 33,07-34,76%. Waktu transesterifikasi mempengaruhi jumlah senyawa dalam komposisi metil ester.

Kata Kunci: katalis NaOH, metil ester, metil laurat, VCO, waktu transesterifikasi

RANCANG BANGUN HAND SANITIZER OTOMATIS DAN SISTEM MONITORING JARAK JAUH DALAM UPAYA MENGURANGI PENYEBARAN

COVID 19

Ari Rahayuningtyas, Novita Dwi Susanti, Eko Kuncoro Pramono, Yusnan Hasani

Siregar, Agustami Sitorus, Diang Sagita

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jalan K.S. Tubun No. 5 Subang, 41211, Jawa Barat, Indonesia

email: [email protected]

Diterima: 10-11-2020 Direvisi: 15-12-2020 Disetujui: 29-12-2020

ABSTRAK

Pada awal tahun 2020, telah terjadi suatu pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi ini disebabkan oleh virus jenis baru yaitu Coronavirus (COVID-19). Upaya untuk mencegah penyebaran

virus ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan selalu

Page 33: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxviii JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

membersihkan tangan). Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengkonstruksi hand sanitizer otomatis untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari perancangan fungsional dan struktural, analisis biaya serta uji kinerja. Alat ini dirancang menggunakan

beberapa sensor yaitu sensor infra merah (IR Proximity), sensor suhu (MLX90614), dan sensor ultrasonik (HC-SR04). Pengujian karakteristik statik dilakukan pada sensor suhu dan sensor ultrasonik.

Analisis karakteristik statik pada sensor dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sensor. Hasil menunjukan bahwa nilai deviasi sensor ultrasonik adalah 1,16 cm, deviasi sensor suhu adalah 1,07 °C dengan tingkat presisi 0,12 °C serta nilai rata-rata 34,55 °C pada tiap 5 menit pengukuran. Alat ini mampu

mengeluarkan cairan pembersih sekitar 0,2 gram/semprotan. Biaya dasar penyediaan semua komponen perangkat adalah Rp.1,500,000 dan total biaya untuk memproduksi setiap unitnya adalah Rp.2,375,000/unit. Perangkat ini beroperasi tanpa perlu disentuh, dan aman untuk diterapkan di area

publik. Perangkat juga dibuat dengan sistem pemantauan terintegrasi dimana suhu tubuh yang diukur oleh perangkat ini dapat dimonitor dari jarak jauh, sehingga memudahkan pengguna dalam pencatatan data.

Kata kunci: COVID-19, hand sanitizer, otomatis, sensor

OPTIMASI DAN IDENTIFIKASI PARAMETER KRITIS PADA PROSES

EXTRUSION MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

Kemas Muhammat Abdul Fatah Program Studi Teknik Mesin Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Jalan Imam Bonjol No. 468 Langkapura, Bandar Lampung, (0721)257838 email: [email protected]

Diterima: 12-10-2020 Direvisi: 3-11-2020 Disetujui: 23-12-2020

ABSTRAK

PVC Conduit atau pipa listrik PVC diproduksi menggunakan teknologi ekstrusi dengan bagian utamanya adalah barrel dengan setting temperatur dan kecepatan screw yang disesuaikan dengan materialnya,

perubahan material akan berdampak pada perubahan setting mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan setting mesin yang paling optimal atas perubahan material dan mengidentifikasi parameter kritis yang mempengarui proses di dalam barrel yang berdampak pada degradasi mutu

material. Metode Taguchi L27(35 ) dengan respon hasil uji beban kejut (impact test) dan desain parameter (factor) terdiri dari temperatur barrel area 1 (faktor A), temperatur barrel area 2 (faktor B), temperatur barrel area 3 (faktor C), temperatur barrel area 4 (faktor D), dan kecepatan screw (faktor

E), dengan masing-masing terdiri 3 level. Dari perhitungan S/N ratio diperoleh parameter optimal yaitu 190OC untuk faktor A, 200OC untuk faktor B, 160OC untuk faktor C, 175OC untuk faktor D dan 15 RPM untuk faktor E, dapat disingkat menjadi A3B3C1D2E2. Sementara itu, dari analisis Anova dapat

diidentifikasi bahwa faktor C atau temperatur barrel area 3 menjadi parameter yang kritis, perubahan pada temperatur akan berdampak pada perubahan karakteristik proses yang terjadi di dalam barrel, baik pada zona mixing atau zona metering atau pada keduanya.

Kata kunci: barrel, extrusion, metode Taguchi, PVC conduit

STUDI EKSPERIMENTAL DAN MODEL MATEMATIKA PENGERINGAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DENGAN EMPAT TIPE PENGERINGAN

EXPERIMENTAL STUDY AND MATHEMATICAL MODEL OF MORINGA OLEIFERA LEAVES DRYING WITH FOUR DRYING TYPES

Page 34: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxix JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Andi Taufan*, Mirwan Ardiansyah Karim, Novrinaldi, Satya Andika Putra, Aidil Haryanto, Eko Kuncoro Pramono, Umi Hanifah

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jalan K.S.

Tubun No 05 Subang, (0260) 411478

*email: [email protected]

Diterima: 30-09-2020 Direvisi: 09-10-2020 Disetujui: 29-12-2020

ABSTRAK

Proses pengeringan daun kelor (Moringa Oleifera) diperlukan untuk mengurangi kandungan air sehingga

dapat mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan daun kelor. Pada penelitian ini telah dilakukan pengeringan daun kelor menggunakan pengeringan matahari dan pengering tipe rak. Pengeringan matahari dilakukan menggunakan pengeringan surya dan pengering efek rumah kaca,

sedangkan pengering tipe rak menggunakan pemanas gas dan pemanas listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan perbandingan dari beberapa tipe pengeringan tersebut dan untuk mengetahui model matematis yang paling tepat untuk menggambarkan kinetika pengeringannya. Model

matematis yang digunakan adalah model Newton (Lewis), Handerson dan Pabis, Page, dan Logaritmic. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat SOLVER di Microsoft Excel berdasarkan metode iterasi General Reduced Gradient (GRG). Analisis statistik untuk mengevaluasi kesesuaian data

eksperimen dengan model pengeringan menggunakan koefisien determinasi (R2 ), root mean square error (RMSE), dan reduced Chi-square (𝛘2 ). Hasil eksperimen menunjukkan waktu yang dibutuhkan

untuk mengeringkan daun kelor dengan menggunakan alat pengering lebih singkat dibandingkan

dengan pengeringan matahari. Waktu pengeringan paling cepat diperoleh menggunakan pengering tipe rak menggunakan pemanas listrik yang mengeringkan daun kelor dari kadar air awal 80,22% menjadi 9,52% selama 2 jam. Sedangkan hasil analisis statistik menunjukkan model Page paling sesuai untuk

menggambarkan kinetika pengeringan dibandingkan dengan model Newton (Lewis), Henderson dan Pabis, dan Logaritmic.

Kata kunci: kelor, kinetika pengeringan, model matematika, pengeringan

PIROLISIS LIMBAH BIOMASSA SERBUK GERGAJI KAYU CAMPURAN:

PARAMETER PROSES DAN ANALISIS PRODUK ASAP CAIR

Wahyu Anggo Rizal, Ria Suryani, Satriyo Krido Wahono, Muslih Anwar, Dwi Joko Prasetyo, Rima Zuriah Amdani, Andri Suwanto, Ndaru Februanata

Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jln. Jogja-Wonosari Km 31,5, Gading, Playen, Gunungkidul, DIY, 55861, 0274-392570

email: [email protected]

Diterima : 4-11-20 Direvisi : 25-11-20 Disetujui : 23-12-20

ABSTRAK

Produksi tahunan biomassa kayu mencapai 1011-1012 ton di seluruh dunia, pemrosesan 100 kg kayu

dengan gergaji menghasilkan 10–25 % limbah biomassa. Pengolahan limbah biomassa dengan proses pirolisis dapat menghasilkan produk berupa asap cair melalui kondensasi yang mengandung berbagai senyawa kimia aktif yang dapat dimanfaatkan untuk produk pangan maupun sebagai anti bakteri. Pada

penelitian ini, pengukuran parameter pirolisis bertujuan untuk mengetahui performa reaktor pirolisis. Asap cair dianalisis untuk mengetahui komponen senyawa aktifnya melalui metode eksperimental. Komposisi lignoselulosa serbuk gergaji kayu campuran berupa hemiselulosa 17.54±3.16 %, selulosa

39.97±1.62 %, lignin 25.59±1.95 %, zat larut air 16.9±0.29 % dan kadar air 10.18±0.36 %. 3.6 kg biomassa di pirolisis pada suhu 500 °C selama 8 jam, menghasilkan asap cair 1.14 kg, arang 1.54 kg,

Page 35: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxx JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

nilai pH 3 dengan warna kuning tua, transparan, dan sedikit benda terapung. Pengamatan performa reaktor menunjukan nilai laju pemanasan 1.9±0.36 °C/min, dan pada beberapa titik terjadi kerugian panas yang tidak merata. Analisis asap cair dengan GC-MS menunjukkan tidak adanya senyawa PAH,

sementara diketahui terdapat senyawa berbahaya lainnya, 2-propanone, 2 butanone, dan cyclopentanone masing-masing sebesar 2.05 %, 0.79 %, dan 1.84%.

Kata Kunci: Asap Cair, Biomassa, Pirolisis, Senyawa Aktif, Serbuk Gergaji Kayu Campuran

KARAKTERISTIK TANAMAN AKAR BAJAKAH (Spatholobus littoralis Hassk)

DARI LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Fitriani, Eldha Sampepana, Suroto Hadi Saputra

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Jl. MT. Haryono/Banggeris No.1 Samarinda

email: [email protected]

Diterima : 29-10-2020 Direvisi : 25-11-2020 Disetujui : 31-12-2020

ABSTRAK

Tanaman akar bajakah (S. littoralis) hidupnya merambat pada pohon kayu (Karl) dari suku Phaseolea,

memiliki 29 spesies yang tumbuh di hutan tropis Indonesia. Akar bajakah semakin popular di kalangan masyarakat menengah keatas karena diduga memiliki senyawa kimia yang berguna untuk kesehatan. Tanaman memiliki kandungan kimia yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sehingga diperlukan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan melakukan karakterisasi senyawa metabolik sekunder

pada tanaman akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dari Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara

mengambil sampel tanaman akar bajakah dari Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu mengambil

dua jenis tanaman akar bajakah yaitu tanaman akar bajakah merah dan akar bajakah putih, selanjutnya kulit dan batang dipisahkan sehingga menjadi sampel bajakah merah bagian kulit (BKtM), bajakah merah bagian batang kayu (BKyM), bajakah putih bagian kulit (BKtP) dan bajakah putih bagian batang

kayu (BKyP) kemudian menganalisa masing-masing kandungan senyawa metabolik sekunder kadar fenolik, kadar flavonoid, kadar tanin dan aktivitas antioksidan. Berdasarkan hasil yang diproleh bahwa akar bajakah merah pada kulit memiliki kadar air sebesar 5,95%, flavonoid 32,49±3,21 ppm. Kadar

fenolik bajakah putih pada kulit (BKtP) sebesar 163,88±74,75 ppm, tanin sebesar 635,63±61,69 ppm dan aktivitas antioksidan bagian kayu akar bajakah merah dikategorikan sangat kuat (26,29 ppm).

Kata kunci: batang kayu dan kulit akar bajakah merah, batang kayu dan kulit akar bajakah putih, kadar fenolik, kadar flavonoid, kadar tanin, aktivitas antioksidan

KARAKTERISTIK SIFAT FISIKO KIMIA SERAT KARA RAWE (Mucuna bracteata) SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI

Fauziati, Titik Nurwidayati, Hermanto

Balai Riset dan standardisasi Industri Samarinda Jalan M.T. Haryono/Banggeris No. 1 Samarinda,

Telp. (0541) 7771364, Fax(0541) 745431

email : [email protected]

Diterima: 26-11-2020 Direvisi: 23-12-2020 Disetujui: 31-12-2020

ABSTRAK

Page 36: JRTI, Vol. 14 No. 2 Desember 2020

xxxi JRTI Vol 14 No.2 Desember 2020

Untuk diversifikasi dan pengolahan serat sesuai dengan peruntukannya, maka terlebih dahulu perlu diketahui sifat-sifat fisik dan kimianya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan kimia serat kara rawe sesuai dengan fungsinya. Perlakuan pada penelitian ini yaitu lama fermentasi (1, 2, 3 dan 4 hari) pada proses pemisahan serat serta konsentrasi NaOH (0,5%, 1%

dan 1,5%) yang digunakan pada proses pemasakan serat (scouring). Adapun hasil penelitian

menunjukkan bahwa Karakteristik sifat fisika serat batang kara rawe dalam bentuk bundel adalah

panjang serat antara 77,9 mm sampai dengan 1088 mm, tenacity diperoleh rata-rata 3,59 gr/tex

– 5,51 g/tex. Hasil pengujian bearat jenis pada ketiga perlakuan (F2, F3 dan F4) rata-rata 1,50 – 1,54 g/ml. Kadar air yang paling optimal adalah pada perlakuan F2S3 sebesar 9,53 %. Hasil karakterisasi sifat kimia serat batang tanaman kara rawe yaitu kandungan alfa selulosa tertinggi

pada perlakuan F3S3 (86,16%) dan hasil lignin tertinggi pada F4S3 (14,33%). Berdasarkan karakteristik fisika serat kara rawe dapat digunakan sebagai sumber bahan baku industri kerajinan (kriya).

Kata kunc: Serat mucuna bracteata, sifat fisikokimia, rami, kapas, bahan kerajinan