JOG 1206 HAL 24 PROOF
-
Upload
wahyu-nugroho -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of JOG 1206 HAL 24 PROOF
RADAR JOGJA Jumat Legi 12 Juni 200924
Latif, 12iA Teladan
Karena memulai bisnis sejak dini bisa memupuk kita untuk
menjadi seorang pebisnis yang sukses di masa mendatang.
Dengan berbisnis kita akan belajar bagaimana memanage
uang, sehingga kita bisa mengetahui seberapa banyak
uang yang kita dapat dan seberapa banyak uang yang kita
keluarkan.
Yoghi
Bisnis itu gak peduli lapisan umur berapa pun. Naluri
manusia untuk mencari uang adalah wajar apabila di usia
remaja sudah terpikirkan untuk mencari uang sendiri. Itu
adalah proses belajar juga untuk kedepannya. Tapi untuk
ukuran remaja usia sekolah mungkin bisnisnya relatif yang
ringan-ringan dan masih dapat diakses seumurannya,
misalnya nih pulsa, dll.
Aga, Kalbe Nutritionals Business Representative Bikin
Event
Bisnis emang seharusnya dimulai sejak dini supaya nanti
kalau sudah ada modal yang besar, mentalitas kita dalam
menentukan strategi bisnis yang akan dipakai sudah
terasa.
Ariza, SmaVen 11iA
Kreatif !!! Bisa lebih memanfaatkan waktu dengan baik
yaitu dengan bisnis itu sendiri, gak buat hura-hura. Remaja
itu gak boleh berpangku tangan.
Zenni, UGM
Gak masalah bisnis di kalangan pelajar, bisa nambah
kemampuan, mencoba mengembangkan sayap, tapi
jangan lupa kewajiban!
Pendapat para orang tua
Ya prinsip baik pembelajaran sejak dini untuk mengerti
cara berbisnis (mencari uang) . tapi jangan lupa akan tugas
pokok yaitu belajar. Bilamana pembelajaran itu berhasil,
maka ia mampu membuka lapangan kerja. Artinya, ia
sudah ikut partisipasi dalam menanggulangi
pengangguran.
Band : Amnesiac Syndrome
Album : Hard Rain In My Mind
Tahun : 2009
Lagu : 1. Stay In Your Wonderland
2. I'm Creating Monster In My Room
3. Hard Rain In My Mind
4. Not Tired
5. Seeing A View In A Rainy Valley
6. Flying Nowhere
Genre : Shoegaze, Dreampop
Amnesiac Syndrome! Extended Play (EP) mereka perlu diacungi dua jempol.
Hard Rain In My Mind mereka mengesankan. Mereka ber-anggotakan: Billi
Brian Jayendar (vox, words), Rizda (lead guitar, synth),
Rizky (bass), dan Agung (drum). Band lokal asli Jogja ini
mengusung Shoegaze, namun masih condong ke
dreampop. Sehingga raungan distorsi yang
memekakkan telinga dikurangi, namun suasana
dreampop masih terasa. Sehingga tak ayal lagi, I'm
Creating Monster In My Room menjadi nomor wahid di
salah satu chart radio ternama Jogjakarta. Track ini
menceritakan tentang kesendirian seseorang, namun
ia pantang menyerah dengan membuat "temannya"
sendiri di kamar. Sebenarnya "room" dan "monster"
sendiri adalah ambigu. Hanya saja pengakuan salah satu anggota bandnya,
Rizda, seperti itu. Track lain tidak kalah dari ini: Ketakutan pencipta lagu pada
kesedihan yang datang tiba-tiba, mereka tulis dalam "Hard Rain In My Mind"
(lagu yang juga menjadi nama album), kiasan arti hidup pencipta lagu dengan
perginya balon udara entah kemana (Flying Nowhere), sang pencipta lagu
menggambarkan imajinasinya (Stay In your
Wonderland), pesan kehidupan agar gigih dalam
menjalani hidup (Not Tired), dan keoptimisan
pencipta lagu di kesendiriannya (Seeing View In A
Rainy valley). Kreatif, namun tidak meninggalkan
esensi indie sendiri. Bagi para penikmat Cocteau
Twins, The Chameleons, The Passions, dan dif Juz,
Amnesiac Syndrome is advice to listen! (Aryo)
Ore Sanjo!! Inilah kata andalan Pratama Gilang
Kurniawan. Hobinya tiap hari nggambar. Kalau nggak,
dengerin musik tokusatsu trus nyanyi-nyanyi sendiri. Eits,
tapi tunggu dulu! Jangan anggap remeh si Sanjo. Di
usianya yang masih amat muda, ia sudah berbisnis lho.
Bisnis yang dilakoni termasuk bisnis yang masih langka di
Indonesia, karena nggak semua orang bisa. Si Sanjo
bergelut di bidang pembuatan kostum. Kostum apaan
sich? Ooh, ternyata Si Sanjo buat kostum tokusatsu
kayak Kamen Rider gitu! Gak hanya itu, dia juga buat
kostum lainnya.
Sejak kecil ia menyukai Kamen Rider dan Power Ranger. Berlanjut sampai SMA,
hingga ia meraih juara 1 lomba cosplay kategori tokusatsu! Seorang pencari bakat
dari J-toku rupanya melihat potensi Gilang, lalu mangajaknya bergabung dalam
bisnis pembuatan kostum. Ternyata hobinya dapat membuka jalur bisnis. Ia
memperoleh fasilitas yang dibutuhkannya, dan juga mendapatkan uang dari hobinya
itu. Gilang masih mempunyai satu mimpi, yaitu memunculkan superhero dan
membuat film superhero original dari Indonesia. Kenapa Gilang pengen Indonesia
punya tokoh dan film superhero kayak Jepang?
“Menurutku tokoh superhero bisa mendorong rasa kepahlawanan untuk berani
membela yang benar. Aku prihatin, banyak film horor dan romantis yang tidak cocok
serta tidak mendidik bagi para generasi muda”, ungkapnya penuh keprihatinan.
Awalnya Gilang merasa pelajarannya terganggu, karena sulit membagi waktu.
Gilang mengutarakan kekagumannya pada orang Jepang yang bisa membagi waktu
antara belajar dan part-time. Agar tidak terganggu, Gilang fokus dengan kerjanya
malam hari. Ia ke studio buat ngerjain jobnya, biasanya sampe berjam-jam. Apa yang
didapat temen kita ini dari bisnisnya?
“Duitlah pasti. Dan bangga, orang lain pakai karya buatan kita. Bahkan orderan
masuk terus..”, ucapnya senang. ”Selain jaga kualitas, kita juga menjaga relasi,
bersedia memperbaiki pesanan sesuai dengan keinginan konsumen, agar konsumen
tidak kecewa”. Berapa sih harga kostum yang digarap? ”Bisa sampai Rp 1.600.000
kalau di luar Jogja. Waktunya paling 2 minggu”, Wah wah, udah gitu sisa-sisa bahan
bisa dipake lagi untuk bikin pesenan berikutnya! Kok bisa dapet konsumen dari luar
kota? Ternyata studio kostumnya tidak hanya di Jogja. Mereka mendapat koneksi
lewat internet.
Kedepannya, Gilang masih tetep pengen kerja di J-toku. Tapi tetep
mengutamakan sekolah. Udah mau kelas XII, jadi harus fokus. Menurut Gilang
bisnisnya merupakan hoby yang menghasilkan duit, “Pengennya, bisa buat bisnis
sendiri, nyari duit yang banyak, dan pastinya bikin film superhero original Indonesia”,
ucapnya dengan penuh optimis. Pokoknya, sukses deh buat Gilang!!!!!
Redaksi: Aryo, Ambar, Jasmine, Ria, Dini, Eva,
Anaka,Nabila, Nurjanah, Ariza,Indri, Desiana.
Kegiatan bisnis itu tidak hanya berkutat pada urusan mendapat untung alias
profit oriented. Ketika membicarakan bisnis, kita juga harus memikirkan dampak
bisnis terhadap lingkungan, baik alam maupun masyarakat.
Tidak usah jauh-jauh membayangkan perusahaan multi nasional. Lihat saja
orang-orang yang berbisnis di sekitar kita. Mereka pasti juga merancang berbagai
strategi agar bisnis yang mereka jalankan tidak merugikan lingkungan alias
menjalankan bisnis ramah lingkungan.
Bisnis yang ramah lingkungan dapat ditinjau dari dua hal. Pertama, dalam
pengambilan bahan baku dan pengolahannya, tidak menyebabkan kerusakan bagi
lingkungan. Kedua, barang yang dihasilkan dan limbahnya tidak menimbulkan
pencemaran yang membahayakan. Contoh bisnis yang ramah bagi lingkungan
misalnya daur ulang kertas, kain perca dan bahan-bahan lain menjadi barang
kerajinan. Bisnis semacam ini sudah banyak dikembangkan dan diminati masyarakat.
Apa untungnya melakukan bisnis ini? Bisnis ini tentu akan mengurangi sampah di
bumi kita, karena bahan-bahan useless dapat kita gunakan kembali. Dengan kata lain,
kita juga turut membantu melaksanakan program Save the Earth. Bagi pengusaha
sendiri, ia dapat menghemat biaya produksi karena tidak harus mencari atau membeli
bahan baku yang mahal, bahkan ada yang bisa didapat cuma-cuma. Ia pun
memperoleh citra yang baik di mata konsumen karena peduli dengan lingkungan dan
mampu mengembangkan bisnis yang kreatif. Konsumen juga diuntungkan, karena ia
dapat memperoleh barang unik hasil daur ulang dengan harga yang tidak terlalu
mahal. Kalau bisnis semacam ini memberikan keuntungan bagi kita semua, kenapa
tidak dicoba? (Eva & )
()I()I()I()I()I()I()I()
Gilang Pratama
indiekasi Sevenersindiekasi Seveners
indiekasi Seveners
Tak jarang kita bingung kalo usaha kita yang udah matang tiba-tiba lenyap
gitu aja. Gak asik kan? Mau tau cara biar sukses, nih ada tipsnya!
1. Tekad Kuat
Dengan niat yang sungguh-sungguh akan menimbulkan semangat yang
membara. Tekad kuat akan melandasi sebuah tujuan agar sukses ke depannya.
Jadi fokuskan tujuan itu dan mulai lakukan.
2. Berani Nyoba dan Ambil Resiko.
Pede aja dengan apa yang kita usahain. Nggak peduli apa kata orang yang
mencela. Kita wajib mencoba sesuatu yang orang pikir aneh, gak lazim dan
baru. Kalo kita gak nyoba, gimana mau tahu itu berhasil atau gak? Apapun
resikonya juga harus kita ambil. Untuk mencoba memang harus berani ambil
resiko.
3. Kerja Keras dan Ulet
Seberapa besarpun niatnya, jika tak dilakukan dengan kerja keras dan ulet
sama aja dong! Nihil! Makanya dengan ulet kita berusaha memajukan usaha
kita. Masing-masing diri kita tau kan udah usaha keras apa belum. Coba
instrospeksi. Udah keras belum kerjanya.
4. Kreatif plus Inovatif
Kita dah usaha, tapi kok gak maju juga? Banyak pesaing sih. Monoton lagi
barangnya, pasaran. So, buatlah usaha kita sekreatif mungkin. Emang
pertamanya orang-orang ngrasa janggal. Tapi percayalah bahwa mereka akan
menyukainya kelak. Jangan takut untuk berinovatif. Bosenkan kalo produknya
itu aja. Gak usah ragu buat nyiptain sesuatu yang baru.
5. Sabar
Meskipun udah ngluarin segenap daya tapi belum berhasil juga, sabar donk.
Mungkin emang belum waktunya. Orang yang sabar disayang Tuhan Yang
Maha Penyayang. Jadi tetep lakuin yang terbaik ya..
6. Pantang Menyerah
Usaha kita belum berhasil? Gak usah cemas. Gitu aja nyerah. Berapa kali sih
Thomas A.Edison ber-eksperimen buat nyiptain lampu? Ratusan kali. Kita yang
gagal 10 kali aja belum ada, masa udah nyerah? Bayangin gimana kalo Edison
nyerah saat percobaannya yang ke-90. Mungkin saat ini kita belum bisa
menikmati terangnya lampu pada malam hari.
7. Berdoa pada Tuhan Pencipta Semesta Alam
Apapun usaha dan semangat serta kerja yang keras akan sia-sia tanpa diiringi
doa. Karena Allah SWT yang menentukan semua yang terjadi di muka bumi ini.
Semua rejeki sudah diatur-Nya. Lha kalo kita tidak minta, mana dikasih? So,
berdoalah pada Tuhan Yang Maha Pemurah agar usahamu lancar. (Anaka)
?
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.(An Nisaa' 29)
Keramaian terjadi di SMA N 7, kali ini bukan acara OSIS, MPK, maupun
organisasi-organisasi intern yang ada di SMA N 7 Yk, apalagi tawuran (hi..hi..hi
ngeri). Dinas pendidikan provinsi DIY lah yang kali ini punya hajat dalam
terselenggaranya acara ini. Yupz-yupz...... SMA N 7 Yk terpilih sebagai tempat
dilaksanakannya Workshop Laboran IPA SMA-SMA se-DIY. Bukan hanya karena
alat-alatnya yang lengkap untuk praktikum IPA, tetapi letak geografis SMA N 7 Yk
yang strategis yaitu dekat dengan Hotel Setya Graha yang merupakan hotel
tempat menginap para peserta workshop. Usut punya usut, dahulunya di
smaven ini juga dijadikan sebagai workshop IPA Nasional dan workshop daerah
loh. Maka tak heran lagi jika peralatan praktikum disini lengkap.
Dan kita pun mewawancarai Drs. FX Supriyadi selaku pemateri dan
sekaligus guru fisika di SMA N 7 Yk, serta Bapak Amudiono selaku panitia
pelaksanaan dari dinas pendidikan provinsi dan selaku guru biologi di SMA N 7
Yk.
Seperti yang Pak Supriyadi utarakan, workshop ini berlangsung selama
empat hari yaitu dimulai tanggal 11-14 Mei 2009. Pak Amud menambahkan,
tujuan dari workshop kali ini adalah untuk meningkatkan kompetensi atau
kemampuan laboran dalam pengelolaan laboratorium. Materi-materi laboran
yang ada antara lain, laboran IPA dan TI. Untuk laboran IPA itulah, diadakan di
SMA N 7 Yk selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu. Sedangkan untuk laboran TI
diadakan di Hotel tempat peserta menginap. Workshop IPA ini dimulai dari pukul
08.00-17.00 WIB. Alhasil peserta yang berjumlah 60 orang dari 20 sekolah se-DIY
cukup akrab dengan lingkungan Smaven.
Respon yang diberikan peserta workshop IPA di Smaven sangat bagus.
Mereka senang dan puas akan pelaksanaan workshop yang sifatnya insidental
tersebut. Adapun guru-guru Smaven yang menjadi pemateri dalam workshop itu
adalah Bapak Bakri sebagai pemateri di bidang Kimia, Bapak Suparjo dan
Supriyadi sebagai pemateri di bidang Fisika, Ibu Murti sebagai pemateri di bidang
Biologi. (Ariza & Nurjannah)
Hidup Mulia Mati Syahid!
design_ambarsmudamedia
7untung lebih dari seribu rupiah. Ditanya untuk kedepannya, “untuk biaya
wisuda besok,” jawabnya singkat.
Lain Heny, lain pula Vincentia. Cewek manis yang akrab disapa Vivin ini
berbisnis dengan menjual makanan ringan yang ia jajakan di kelas-kelas, karena
ia melihat peluang dimana banyak teman-temannya malas untuk pergi ke kantin
padahal sebenarnya mereka ingin jajan . “Awalnya sih, jualan kaya gini karena
butuh duit untuk tambahan uang saku. Soalnya uang sakuku cuma Rp 20.000
per minggu. Hari gini gitu loh! Mana tahan??”, akunya. Keuntungan yang
didapat Vivin pun lumayan. Sekitar Rp 3.000 – Rp 5.000 per hari. Orang tuanya
pun oke-oke saja dengan apa yang dilakukan oleh anaknya. “Ortu senang karena
aku bisa belajar mandiri,” tambahnya.
Para guru pun umumnya mendukung dengan bisnis yang dilakukan oleh remaja
ini. Seperti yang diutarakan Bapak Farida, selaku guru ekonomi di SMAN 7
Yogyakarta, Berwirausaha di masa remaja itu sangat
bagus dan sekolah mendukung.” Atau yang seperti
diutarakan Ibu Budi Rahayu, selaku guru Bahasa
Indonesia di SMAN 7 Yogyakarta, “Itu adalah hal yang
sangat baik. Masih muda sudah dapat berbisnis,
sehingga bisa menjadi bekal di masa depan.”
Apa yang dilakukan oleh Heny dan Vincentia
merupakan contoh bisnis sederhana yang dilakukan
oleh remaja pada umumnya. Namun, sebenarnya bisnis
yang dapat kita lakukan tidak harus dengan cara
berjualan loh. Bisa juga dari hobi kita sendiri.
Contohnya Raditya Dika. Penulis novel bestseller
“Kambing Jantan” ini memulai karir di dunia jurnalistik
dengan hobinya menulis di blog. Tidak tanggung-
tanggung, kini empat novelnya beredar luas si pasaran
dan novel pertamanya yang berjudul Kambing Jantan
telah diangkat ke layar lebar!
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari
berwirausaha sejak dini. Dapat melatih kemandirian
karena kita bisa menghasilkan uang sendiri. Seiring
dengan itu, kita pun menyadari bahwa mencari sekeping uang tidak semudah
yang kita bayangkan, yang membuat kita dapat lebih menghargai kerja keras
orangtua sehingga mendorong untuk lebih berhemat. Selain juga dapat
menambah wawasan, jiwa kreativitas kita pun tertantang untuk selalu
melahirkan inovasi baru dalam membidik 'pasar'. Namun disamping itu,
konsistensi haruslah dijaga dalam berwirausaha. Walaupun waktu senggang
berkurang, namun kita dapat memetik manfaat yang pada akhirnya akan
memberikan keuntungan untuk kita sendiri di masa mendatang.
Seperti yang om Lao Tzu bilang, “A journey of a thousand miles starts with a
single step.” Siapa tahu besok kita bisa menjadi sosok seperti Raditya Dika, atau
malah menjadi salah satu orang paling kaya di dunia seperti Bill Gates. Who
knows? (Desiana.Indri.Jasmine)
BISNIS. Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata ini?
Uang? Saham? Orang-orang ber-jas? Jual-beli? Teman – teman
semua pasti sudah tahu artinya. Yup, tim inverz kali ini
mengambil tema “Bisnis Remaja”. Tak bisa dipungkiri, krisis
yang melanda dunia membuat remaja untuk lebih berhemat.
Untuk sebagian orang, krisis global mungkin tidak berpengaruh.
Namun asal tahu saja, hal ini mendorong para remaja untuk
'menyelamatkan diri', yang dimulai dengan menghemat
pengeluaran. Tapi namanya remaja, sehemat-hematnya pasti
bolong juga. Entah karena film baru, mainan baru, atau bahkan
pacar baru. Hehe..
Para remaja pun mencari jalan keluarnya dengan cara berbisnis
kecil-kecilan. Bisnis di kalangan para remaja saat ini sangat
berkembang. Pada umumnya, yang menjadi konsumennya
adalah para teman sekolah dan temen-teman di sekitar
lingkungan tempat tinggal.
Contoh bisnis yang dilakukan pun beragam. Seperti yang sudah
lazim ditemukan di kalangan pelajar yaitu berjualan pulsa,
berdagang makanan ringan yang dijajakan di kelas-kelas,
berjualan sandal dengan motif-motif lucu, berjualan aksesoris
yang dibuat sendiri, dan masih banyak lagi.
Seperti yang dilakukan oleh Heny, salah satu siswi kelas XI di
salah satu SMA negeri ini misalnya. Melihat teman-temannya
kesusahan jika ingin membeli pulsa sewaktu berada di sekolah,
ia pun tergerak untuk menggeluti bisnis ini. Awalnya ia hanya
bemodalkan Rp 100.000 yang ia dapat dari ibunya. Tak hanya
para siswa saja yang menjadi pelanggannya. Guru-guru pun
kadang juga membeli pulsa padanya. Kerena harga yang ia
tawarkan cukup menarik mengingat ia tak pernah mengambil
M 05L3 M