jjj

19
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Yang memberikan kita limpahan rahmatnya maka kami bias menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini bersikap informasi tentang MANUSIA “. Yang diharapkan dapat memberikan informasi kepda kita. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permaklumannya bilamana makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi kita ke berkahan yang membaca dan mengamalkannya. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI JAKARTA 1

description

hghg

Transcript of jjj

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Yang memberikan kita limpahan rahmatnya maka kami bias menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini bersikap informasi tentang MANUSIA . Yang diharapkan dapat memberikan informasi kepda kita. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permaklumannya bilamana makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi kita ke berkahan yang membaca dan mengamalkannya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................... 1DAFTAR ISI................................................................................ 2ABSTRAK...................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar belakang ...................................................................... 41.2. Tujuan .................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manusia dan lingkungan .................................. 52.2 Pemikiran Yang Kondusif Bagi Manusia ........................... 92.3 Hubungan Manusia Dengan Rohani dan Jasmaninya ..... 102.4 Pengertian Manusia dalam Agama Islam............................102.5 Pengertian Manusia daam Agama keristen........................13

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan ............................................................................ 143.2 Saran ..................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 16

ABSTRAKMakalah ini menjelaskan tentang manusia dalam pandangan islam. Selain itu dicantumkan juga fungsi dan tanggung jawab manusia dalam islam. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa manusia merupakan makhluk yang paling mulia dan sangat unik. Manusia dianugerahi berbagai potensi dan petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Manusia memiliki potensi dasar yang pada hakikatnya sangat membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, yaitu nafsu dan akal/pemikiran. Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dengan membahas manusia, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

1.2. TUJUAN- Memahami Pendalaman tentang Pengertian Manusia- Mengetahui Pengembangan manusia dari segi Susila- Pengembangan Manusia dari segi Sosial- Mengetahui Pengembangan Manusia dari segi Religius atau Agama- Memahami Pengembangan Manusia dari segi Budaya

BAB IIPEMBAHASANMANUSIA

2.1 PENGERTIAN MANUSIA1. Pengertian ManusiaManusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.- yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

1. Pengembangan manusia dari segi Susila

Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan masing-masing pribadi.Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik.Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna hidup dan penerapannya.Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula manusia dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Dengan pendidikan ini, manusia juga dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang tepat.Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat.

2. Pengembangan Manusia dari segi Religius atau Agama

Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.3. Pengembangan Manusia dari segi Sosiala. Interaksi sebagai proses sosialSosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadianInteraksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dan kelompok.Proses adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk jalannya rangkaian kerja. sedangkan sosial adalah segala sesuatu mengenai masyarakat yang peduli terhadap kepentingan umum. Jadi, proses sosial adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk manusia bermasyarakat yang memperhatikan segi kehidupan bersama.4. Pengembangan Manusia dari segi BudayaManusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohaniaa. Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.

2.2 PEMIKIRAN YANG KONDUSIF BAGI MANUSIABerpikir adalah kegiatan mengolah data virtual yang kita dapat dari memori untuk menemukan jawaban atas masalah. hasil pemikiran adalah pikiran seperti ide dan gagasan. pikiran, ide dan gagasan mempunyai wujud memori yang disimpan di otak. Wujud memori manusia adalah selaput mielin yang membungkus akson neuron. dengan memori manusia bisa mengingat, berpikir, bahkan membayangkan (berimajinasi). ukuran pengetahuan manusia secara fisik adalah tebal mielin itu sedangkan kecerdasan manusia dapat diukur dengan banyak hubungan antara akson. jika hubungan antar neuron semakin banyak, semakin cerdas manusia itu dan kreatif karena dapat menghubungkan data-data dengan banyak cara. kecerdasan adalah ukuran kemampuan manusia dalam menemukan jawaban suatu masalah dengan benar, cepat dan tepat. dalam kecerdasan kreatif ada banyak jawaban untuk itu karena fleksibel.kembali ke pemikiran, ada dua cara penyimpulan dalam pemikiran manusia:1. Induksipenyimpulan hal-hal umum berdasarkan kesamaan antara data-data khusus. contoh kita mencoba rasa apel dari 300 apel selama setahun. kita mendapatkan rasa manis.maka kita menyimpulkan semua apel itu berasa manis.2. Deduksipenyimpulan hal-hal khusus berdasarkan fakta umum. Kegiatan pemikiran ini menggunakan logika sehingga melahirkan ilmu logika. ilmu logika yaitu ilmu yang membahasa cara berpikir yang benar sehingga didapat hasil yang benar, masuk akal dan valid.

2.3 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ROHANI DAN JASMANINYAPemikiran atau akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta menganalisis sesuatu yang sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal. Akal didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah. Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.Jasmani manusia merupakan sifat fisik dari manusia itu sendiri. Apakah manusia itu sehat atau sakit? jasmani merupakan sifat yang tampak sedangkan rohani sifat yang ada di dalam yang tidak nampak. Rohani manusia menyangkut kejiwaan misal manusia itu sendiri dengan Tuhannya.

2.4 MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM

1. Manusia adalah mahluk Allah, punya hati dan punya perasaan. Perlakukan lah semua manusia sesuai dengan suara hati anda. Kita bisa belajar dari Rasulullah Muhammad SAW. Bagaimana beliau hidup dengan sekitar nya, kebaikannya selalu ditebarkan dengan siapun, kapanpun dan dimanapun.2. Dengan banyak bergaul dengan banyak tipe manusia kita dapat banyak belajar, dari banyak belajar tersebut kita dapat bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.3. Indah nya hidup ini penuh dengan kebersamaan.4. Kebahagiaan kita berbagi dengan sesama tidak akan pernah bisa dibeli dengan Uang atau apapun . Sesungguhnya kebahagiaan di dunia menurut saya yang ilmu nya masih terbatas adalah jika kita hidup di dunia ini berpedoman kepada AlQuran dan Hadist dan kita selalu perduli terhadap sesama. Hablumminallah dan habluminannas. Seimbang kedua hal itu. Insya Allah kita bisa bahagia.

Kadang yang menjadi renungan, yang masih belum saya temukan jawabannya, mengapa kita bisa menjadi bahagia dengan berbagi. Kebahagiaan kita adalah membahagiakan orang lain. Banyak-banyak belajar bagaimana cara manusia di sesisi dunia ini mencari kebahagiaan. Yakinkan bahwa banyak orang yang bahagia setelah dia berbagi dan menganggap salah jika kita akan bahagia jika kita hidup di dunia ini egois. Islam benar-benar indah. Maha suci Allah , hanya allah yang maha mengetahui.

7. MANUSIA MENURUT AGAMA KRISTEN Manusia disebut sebagaiimago Dei,gambar Allah yang mewakili Allah di dunia(khalifatullah fil-ard), dengan kata lain keberadaan manusiamenunjuk bahwa Allah itu ada.Kenyataan diatas menunjuk pula bahwa manusia menjadi begitu sangat penting dan berarti dalam wilayah iman Kristen. Pertanyaan yang muncul, manusia bagaimanakah yang dibahasakan dalam iman Kristen? Baik PL maupun PB, manusia dibicarakan (dibahasakan) dalam makna relasional yakni dalam hubungannya yang utuh dan benar dengan Allah, dengan sesamanya manusia, dengan alam sekitarnya (lingkungan hidup) dan dengan dirinya sendiri.1. Hubungan yang utuh dan benar dengan Allah: Manusia dibahasakan sebagaisalah satuciptaan dalam relasinya dengan Allah yang adalahsatu-satunyaSang Pencipta. Inilah identitas dan eksistensi yang utuh dan benar pada waktu penciptaan. Dalam relasi yang demikian, manusia menikmati hidup yang penuh harmoni, keseimbangan, kebebasan dan damai sejahtera serta kasih. Ini yang dikenal dengan suasana surgawi "taman Eden".Namun eksistensi dan identitas yang demikian ini telah dirusakkan oleh manusia itu sendiri dengan keinginannya untuk menjadikan dirinya sebagai Pencipta, sebagai yang berkuasa atas dirinya dan atas yang lain, sebagai yang superior dalam hubungannya dengan sesama dan dengan lingkungannya sendiri. Relasi yang utuh telah dipatahkan oleh manusia ketika manusia tidak lagi membutuhkan Sang Penciptanya. Manusia telah menjadi pencipta bagi dirinya sendiri, ia berkuasa atas dirinya dan yang lain. Tindakan dan sikap sebagai penguasa atas yang lain inilah mengakibatkan rusaknya identitas atau dapat dikatakan krisis identitas. C.S Song menyebut krisis ini sebagai "dehumanisasi"[2]manusia: manusia tidak lagi menjadi manusia sebagaimana citra dan fitrahnya sebagai ciptaan, sebagaiimago Dei, gambar Alah tetapi bukan Allah, melainkan manusia ingin menjadi "big Boss" dari yang lain, ingin menindas yang lain: Adam menuduh Hawa sebagai sumber dosa (pelanggaran) yang juga berarti manusia secara tidak bertanggungjawab telah menjadikan sesamanya objek kepuasan dirinya. Dehumanisasi manusia menjadikan manusia tidak membutuhkan Allah, Pencipta karena manusia mengira ia mampu untuk menjadi pencipta bagi dirinya sendiri[3].2. Dehumanisasi manusia yang bermuara pada rusaknya hubungan relasional yang utuh dan benar dengan Allah ini mengakibatkan pula rusaknya hubungan yang utuh dan benar dengan sesamanya manusia. Keseimbangan dan kesetaraan antarmanusia yang menjadi warna yang paling jelas dalam relasi manusia dengan sesamanya di "Taman Eden" telah rusak oleh keinginan manusia untuk menjadi superior dari yang lain. Sifat-sifat semacam ini melahirkan suatu kehidupan yang berorientasi pada supremasi diri, golongan (suku, agama dan ras) dan melihat manusia atau kelompok yang lain lebih rendah. Manusia Kain (dalam kisah Kain dan Habel) tidak mampu menerima kelebihan sesamanya (Habel), ia merasa berada pada subordinasi Habel oleh sebab itu ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hak kemanusiaan saudaranya untuk hidup, ia lalu membunuh Habel. Kehidupan yang berdasar pada ketidakseimbangan inilah yang melahirkan kebencian, permusuhan bahkan pembunuhan manusia oleh manusia. Dengan kata lain dehumanisasi manusia menjadikan manusia tidak menghargai manusia dan kemanusiaan sebagai karya cipta Allah yang mulia.3. Akibat lain dari dehumanisasi manusia adalah rusaknya hubungan manusia dengan alam lingkungan sekitar: "manusia tidak lagi bersahabat dengan alam" dan sebaliknya. Mulai saat itu manusia mempergunakan (menyalahgunakan) alam untuk kepuasaan dirinya. Alam dikorbankan demi untuk memenuhi kepuasan kebutuhan manusia, alam dieksploitasi dan dijadikan objek kehidupan luxurius. Dehumanisasi manusia menjadikan manusia tidak menghargai ciptaan Allah lainnya. dengan demikian pula manusia menjadi "big boss" atas ciptaan lainnya secara tidak bertanggungjawab, akhirnya ia terasing dengan lingkungan dimana ia berada.4. Dehumanisasi manusia mengakibatkan pula keterasingan diri manusia itu sendiri, menjadikan manusia asing terhadap dirinya sendiri.Dalam kitab kejadian dikisahkan bagaimana manusia setelah didapati melanggar tatanan surgawi, manusia malu dan telanjang (kej. 3: 7) ini pertanda bahwa ketika manusia menjadi asing dihadapan Allah melalui tindakan dehumanisasinya, maka manusia menjadi asing bagi dirinya sendiri. Manusia kehilangan hakekatnya sebagai gambar Allah, ia kehilangan gambar yang hendak direpresentatifkan, ia malu dan telanjang!.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial, yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk Tuhan yang berarti dia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

3.2 Saran

Ssebagai manusia wajib menyadari bahwa, kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut masih kurang, walaupun kita sebagai manusia yang dianggap makhluk yang paling sempurna dengan memiliki pemikiran akal, rohani dan jasmani tersebut memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari bahwa semuanya itu harus seimbang atau balance. Manusia harus dapat membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

DAFTAR PUSTAKAhttp://paculholic.wordpress.com/2012/07/21/manusia-pertama-berdasarkan-teori-evolusi-darwin-atau-nabi-adam-menurut-loe/http://www.ask.com/web?q=MANUSIA+MENURUT+AGAMA+KERISTEN+&search=Search&qsrc=0&o=13170&l=dis&locale=in_ID&tpr=1http://groups.yahoo.com/group/masjid_annahl/message/565

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI JAKARTA 1