Jiwa Teori Autoimune Grandis Dwi K B17 131411123037

5
TUGAS MATRIKULASI KEPERAWATAN JIWA DESKRIPSI TEORI PROSES MENUA TEORI BIOLOGI NONGENETIK AUTOIMUNE THEORY DISUSUN OLEH: GRANDIS DWI K NIM 131411123037 (B17/AJ2) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN

description

fffy

Transcript of Jiwa Teori Autoimune Grandis Dwi K B17 131411123037

TUGAS MATRIKULASI KEPERAWATAN JIWADESKRIPSI TEORI PROSES MENUA TEORI BIOLOGI NONGENETIK AUTOIMUNE THEORY

DISUSUN OLEH:

GRANDIS DWI KNIM 131411123037 (B17/AJ2)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA 2014

Proses penuaan Teori nongenetik Biologi Teori AutoimunAda berbagai dan banyak cara untuk mendefinisikan penuaan. Penuaan pada dasarnya didefinisikan sebagai gangguan biologis fungsi normal mungkin sebagai akibat dari perubahan yang dibuat untuk sel-sel dan komponen struktural seperti tulang dan SCLE mu-. Penuaan juga dapat dianggap sebagai akumulasi perubahan seseorang atau organisme dari waktu ke waktu. Penuaan biologis juga kadang-kadang disebut sebagai "penuaan" dan dianggap sebagai perubahan biologi organisme setelah mencapai kematangan. Bahkan, penuaan kata berasal dari senescere kata Latin yang berarti "menjadi tua". Pada manusia, itu adalah proses multidimensional yang mencakup perubahan biologis, fungsional dan sosial. Ada banyak teori tentang bagaimana dan mengapa terjadi perubahan dan studi penuaan adalah fokus dari banyak penelitian sebagai ilmuwan mencoba untuk menentukan apakah ada cara untuk memperlambat, menghindari atau bahkan membalikkan efek penuaan.Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune theory), mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition). Mutasi yang merusak membran sel, akan menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Hal inilah yang mendasari peningkatan penyakit auto-imun pada lanjut usia (Hagen, T. M. (2003). Dengan terjadinya penuaan, sistem imun tidak dapat membedakan molekul normal dan molekul yang tidak normal dengan baik, dan sel abnormal dapat berproliferasi dan diambil alih oleh reaksi autoimun. Pada penuaan sistem imun seiring dengan hubungan usia kehilangan kemampuan untuk respon imun disebutimmunosenescence.( Papas AS, 1991.P.51-53)Teori ini menggambarkan suatu kemunduran dalam system imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan berkurangnya fungsi system imun, terjadilah peningkatan dalam respons autoimun tubuh. Ketika orang mengalami penuaan, mereka mungkin mengalami penyakit autoimun seperti arthritis rheumatoid. Penganjur teori ini sering memusatkan pada peran kelenjar timus, dimana berat dan ukuran kelenjar timus akan menurun sering bertambahnya umur sehingga mempengaruhi kemampuan diferensiasi sel T dalam tubuh dan mengakibatkan menurunnya respons tubuh terhadap benda asing didalam tubuh. (Kumar , 2007 ; 28-30)Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya. Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya prevalensi auto antibodi pada lansia . Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi menurun, sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan meningkatnya umur.(Gilca, M., . (2007)., 53(3), 207-213.)Teori autoimun penuaan adalah hy- hidrokarbon yang lumayan baru. Ini menyatakan bahwa tubuh di kemudian hari mulai produksi autoantibodi terhadap jaringan sendiri dan / atau ada defisit waktu yang didapat dalam fungsi sel-T. Perubahan ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi, kanker, dan penyakit kronis lainnya terutama penyakit autoimun. Peran penyimpangan autoimun penuaan, seperti banyak teori lain, masih harus ditentukan. Namun, ada bukti kuat bahwa memang sistem kekebalan tubuh dilibatkan dalam proses penuaan dan hal ini telah menyebabkan istilah "inflamm-penuaan" untuk menggambarkan proses. Dalam model ini, imunitas bawaan tampaknya harus diaktifkan dan ini menyebabkan peradangan sistemik yang mengubah kedua sistem dan proses lular cel- dan ini berkontribusi pada jenis penuaan fenol . Salah satu molekul kunci dalam proses ini ap pir untuk menjadi terkenal, baik dijelaskan kompleks faktor transkripsi dikenal sebagai Faktor Nuklir Kappa-B (NF kB). Ini adalah salah satu teori yang paling banyak dipelajari dalam penuaan dan akan dibahas secara lebih rinci dalam tion-sektor berikutnya pada NF-kB.

DAFTAR PUSTAKA(Gilca, M., Stoian, I., Atanasiu, V., & Virgolici, B. (2007). The oxidative hypothesis of senescence. J. Postgrad. Med., 53(3), 207-213.)(Hagen, T. M. (2003). Oxidative stress, redox imbalance, and the aging process. Anti oxid. Redox Signal, 5, 503-506.)(Kumar V, Cotran R.S, Robbin S.L, Basic Pathology, 84. Kumar V, Cotran R.S, Robbin S.L, Basic Pathology, 8thed, Saunders,Philadelphia, 2007 ; 28-30).( Papas AS, Niessen LC, Chauncey HH. Geriatric Dentistry Aging and Oral Health. St. Louis: Mosby Year Book; 1991.P.51-53)(Poljsak, B. (2011). Skin aging, free radicals and antioxidants. New York: NovaScience Publisher.)