JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang...

20
1 Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013 JIKA KITA SEORANG ROHINGYA... Tidak adakah tempat di bumi ini yang bisa menjadi naungan kami? Tidak adakah negara yang bisa memberikan tempat kepada kami untuk hidup? Kamilah satu-satunya manusia yang tidak memiliki hak asasi dan otoritas. Bagi mereka, kami adalah binatang. Ya Allah, banyak masalah yang datang. Mereka mengambil anak laki-laki dan anak perempuan kami. Setelah mereka menyiksanya, mereka kemudian menguburkannya secara hidup-hidup bersama dengan 50-60 korban lain... Duhai saudaraku, tidak adakah cinta bagi kami? Tidak adakah simpatimu untuk kami? Rakyat kami membusuk, anak-anak kami kelaparan dan kehausan... -- (Pengungsi Rohingya)--

Transcript of JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang...

Page 1: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

1

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

JIKA KITA SEORANG ROHINGYA...Tidak adakah tempat di bumi ini yang bisa menjadi naungan kami?

Tidak adakah negara yang bisa memberikan tempat kepada kami untuk hidup?Kamilah satu-satunya manusia yang tidak memiliki hak asasi dan otoritas. Bagi mereka, kami adalah binatang.

Ya Allah, banyak masalah yang datang. Mereka mengambil anak laki-laki dan anak perempuan kami.Setelah mereka menyiksanya, mereka kemudian menguburkannya secara hidup-hidup bersama dengan 50-60

korban lain...Duhai saudaraku, tidak adakah cinta bagi kami? Tidak adakah simpatimu untuk kami?

Rakyat kami membusuk, anak-anak kami kelaparan dan kehausan...-- (Pengungsi Rohingya)--

Page 2: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

2

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

Page 3: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

3

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

A. SEJARAH ROHINGYA

Burma (atau sekarang disebut sebagai Myanmar)adalah negara dengan banyak etnis, ras, dan agama.Ia bukanlah negara kelompok tertentu—baikmereka Bamar (Burman), kelompok minoritas Shan,

Kachin, Kachin, Kayah, Kayin, Rohingya, Rakhine,Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu.Namun, berulangkali realitas ini dilupakan.

Wilayah Arakan di Myanmar, yang berbatasandengan Bangladesh, ditinggali oleh dua etnis utama,yaitu etnis Muslim Rohingya dan etnis BudhaRakhine. Rakhine adalah kelompok mayoritas, yangbanyak tinggal di daerah lembah seperti Lemro,Kaladan, Mayu, dan Cheduba. Sedangkan

Rohingnya adalah kelompok minoritas yang banyaktinggal di wilayah utara Arakan. Kelompok Muslimlain yang tinggal di Arakan adalah Muslim Kaman,yang merupakan pribumi Myanmar dan MuslimRakhine, yang merupakan keturunan daripernikahan dengan umat Budha Rakhine. Selain itu,terdapat juga etnis minoritas lain yang tinggal diArakan, seperti Chin, Mro, Chakma, Khami, Dainet,dan Maramagri, yang banyak tinggal di daerahperbukitan. Pemukiman di Arakan tidak padat, dansangat jarang kota besar di sana. Kota terbesar diArakan adalah Sittwe, yang juga merupakan pusatperdagangan. Kota lain yang terkenal adalahMaungdaw, Buthidaung, Rathedaung, Mrauk-U,Kyaukpru, Thandwe, dan Tounggok. Secara umum,penduduk Arakan banyak tinggal di pedesaan,tinggal di lembah, bukit, dan hutan, atau di sekitarpantai Bengal. Arakan adalah wilayah paling kayaakan tabungan minyak dan gas alam di Myanmar.

Awalnya, Arakan bukanlah bagian dari Myanmarmaupun Bangladesh, ia adalah wilayah yangterpisah sampai terjadinya invasi yang dilakukanoleh raja Burma yang bernama Bowdawpaya padatahun 1784. Dinasti terakhir di Arakan berkuasa dariabad ke 15 hingga 18, dan sangat dipengaruhi olehkultur Islami. Dasar keyakinan Islam, yaitu Kalima,tertulis di seluruh mata uang mereka. MuslimRohingya adalah penduduk asli wilayah Myanmaryang disebutkan dalam Asiatic Researches volumeke-5 tahun 1799. Sensus yang dilakukan olehkolonial Inggris pada tahun 1825 M menunjukkanadanya satu orang Muslim untuk setiap dua orangBudha di Arakan. Seluruh konstitusi dan undang-undang kewarganegaraan Myanmar memberikanstatus pribumi pada seluruh orang yang secarapermanen tinggal di Arakan atau di Myanmarsebelum tahun 1825. Muslim Rohingya sebelumtahun 1825 dianggap sebagai ras pribumi yang sahdi Myanmar. Namun, hari ini rezim militer Myanmarmenuduh etnis Rohingya sebagai imigran gelap asal

Page 4: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

4

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

Bangladesh dan menyangkal status mereka sebagaiwarga negara Myanmar.Sejarah Arakan mengklaim bahwa Kerajaan inididirikan pada tahun 2666 SM.1 Selama berabad-abad Arakan pernah menjadi kerajaan yangindependen. Ia diperintah oleh berbagai dinastiIndia dan mereka membuat ibu kota mereka diDinnawadi (Dhanyavati), Wesali, Pinsa, Parin, Hkril,Launggyet dan Mrohaung di sepanjang sungaiLemro.2

Berdasarkan studi, M.S Collins menyimpulkanbahwa, “Wilayah Arakan Utara sebelum abad ke-8Masehi dikuasai oleh dinasti Hindu; pada tahun 788M, dinasti baru yang bernama Chandra, mendirikankota yang disebut sebagai Wesali; kota ini menjadipelabuhan dagang yang cukup populer denganribuan kapal berlabuh setiap tahun; Raja Chandraadalah seorang penganut Budha, … wilayahkekuasaannya sampai ke wilayah Chittagong. Baikpenguasa maupun rakyatnya adalah keturunanIndia.”3

Selain fakta di atas D.D.E. Hall juga menyebutkanbahwa “etnis Burma tampaknya belum ada diArakan sampai sekitar akhir abad ke-10 M. Olehkarena dinasti yang berkuasa sebelumnyadiperkirakan adalah India, yang memerintah rakyatyang mirip dengan Bengali. Semua ibukota merekayang dikenal dalam sejarah berada di dekat Akyabsaat ini."4

Umat Islam Arab pertama kali datang ke Arakanmelalui perdagangan selama abad ke-8, dan sejakitu Islam mulai menyebar di wilayah tersebut. Saat

1 A. P. Phayrs, History of Burma London, 1883, h. 293-304.2 Ahmed Sharif, Chaftagramerithihas, lihihas Parishad Patrika,Dhaka 1975. h. 169.3 M.S.Collis, Arakan’s place in the civitization of the Bay.Journal of the Burma Research Sociefy.4 D.D.E .Hall. A History of the South East Asia, New York, 1968,h. 389.

itu, orang-orang Arab sangat aktif dalam melakukanperdagangan di laut.5

Sejak saat itu, populasi umat Islam di Arakansemakin meningkat. Secara bertahap merekamembangun hubungan yang sangat baik denganpenduduk lokal dan menikah dengan wanita-wanitalokal. Sudah menjadi tradisi bahwa penduduk asingdan orang-orang yang berkunjung ke Burma danArakan tertarik untuk menikah dengan wanitasetempat, dengan pemahaman bersama bahwasaat mereka meninggalkan Arakan, anak dan istrimereka tidak dibawa bersama mereka. 6 Merekahanya sedikit berbeda dengan orang-orang Arakanasli, yaitu dalam hal agama dan pakaian saja—sebagai pengaruh dari ajaran agama mereka.7

Bekerja sama dengan para pedagang dan parapengelana Muslim beberapa ulama Islammemainkan peran penting menyebarkan Islam diArakan. “Para pedagang Muslim dari Arab, Irak,Persia dan daerah lain di Asia Tengah mulai datangdi Chittagong pada abad ke-5, dan beberapa darimereka sudah menetap di sana untuk tujuankomersial. Bersama dengan mereka adalah para da’iyang menembus jauh ke pedalaman dan menyusuripantai di Arakan, yang juga memiliki sebuahpemukiman muslim."8

Islam mulai memberikan pengaruh dalam politikdan budayanya pada awal abad 15 melalui RajaNarameikhla. Sekitar tahun 1404, raja Narameikhla(1404-1434) diusir dari Arakan setelah invasikerajaan Burma.9 Raja Narameikhla melarikan dirike Gaur, ibukota Kesultanan Bengal. Ia diterima

5 Muhemmed Abdurahim, Social & Culturai History of Bengal,Vol. 1, Karach, 1963, h. 37.6 D.Q.E.Hall, Studies in Dutch Relations with Arakan, Journal ofthe Burma Research Society, Vol.XXV!, 1936. h. 6.7 Mr.R.B. Smart, Burma Gazetteer-Akyab District, vol. A.,Rangoon. 1957, h.14.8 East Pakistan District Gazetteer-Chittagong, Government ofPakistan, 1970, h. 110-111.9 Raja Ava, Mainkhamaung, mengirimkan anaknya yangbernama Minye Kyaw Swa, untuk menginvasi Arakan.

Page 5: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

5

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

dengan sangat sopan dan diizinkan untuk tinggal disana, "di mana ia menjabat sebagai seorang perwiradalam pasukan Ahmed Shah."10 Raja Narameikhlamenghabiskan sebagian besar hidupnya di Bengal,meninggalkan negaranya di tangan kerajaan Burma.Sampai akhirnya pada tahun 1430, ia dikembalikanke tahta Arakan dengan bantuan tentara Bengalyang dikirim oleh Sultan Muhammad ShahJalaiuddin. Raja Narameikhla mendirikan sebuahdinasti baru di Arakan yang dikenal sebagai dinastiMrauk-U, dengan ibukota Mrohaung. 11

Konsekuensinya, sejak tahun 1430, kerajaan Arakanmenyetorkan upeti kepada kerajaan Bengal danmenggunakan nama Islami serta menggunakan koinyang dikenal sebagai Kalima.12

Karena pengaruh Mohamedan (kepercayaan Islam)cukup kuat, raja-raja Arakan—meskipun beragamaBudha—terpengaruh oleh Mohamedan dalam ide-ide mereka. G.E.Hervey menunjukkan bahwa,“Sudah menjadi hal yang biasa bagi raja Arakan,meskipun mereka Budha, untuk menggunakanistilah-istilah Mohamedan dalam nama mereka,bahkan mereka mengeluarkan koin yang disebut

10 Moshe Yegar, The Muslims of Burma, Hebrew University,Jerusalem,1981, h.18.11 idem12 M.Fiobinson and L.A.Shaw, The Coins and Banknotes ofBurma, England, 1980, h. 44.

dengan Kalima, sebuah keyakinan dalam tradisiMohamedan, dalam bahasa Persia.13

Praktek ini sudah lazim di kalangan raja-raja Arakansampai paruh pertama abad ketujuh belas. Hal inidikarenakan, mereka tidak hanya ingin dianggapsebagai sultan dengan segala haknya, tetapi jugakarena ada banyak Muslim yang menjadi rakyatmereka.14

Jadi pengaruh Muslim di Arakan dapat dikatakanbermula pada tahun 1430, yaitu tahunpengembalian tahta raja NarameikhIa. Selamapemerintahannya, terjadi perkembangan yang takterduga, yang membuka jalan untuk periodedominasi Muslim di tanah Arakan. "Mulai saat itudan seterusnya hubungan Muslim dengan Arakanmenjadi lebih intim, dan selama sekitar dua abadArakan dipersatukan dalam ikatan persahabatandengan wilayah Islam. Sebagai akibat peradabanIslam, budaya Arakan juga maju, dan dengandemikian dimulailah 'era keemasan’ dalam sejarahArakan."15

Selama hampir satu abad, dari sekitar tahun 1580sampai 1666 M, Chittagong berada di bawah aturanArakan, dan atas keistimewaan yang dimilikiArakan dari kerajaan Bengal tersebut, merekamengirimkan sejumlah rakyatnya, yang beragamaIslam, ke Arakan sebagai buruh pertanian. Hal inimenjadi salah satu pemicu meningkatnya populasiumat Islam di Arakan. Apalagi selama abad 16 dan17, orang-orang Arakan (yang disebut di Bengalsebagai Magh), bekerjasama dengan parapengembara Portugis dikenal sebagai orang yangsuka merampas. Mereka merusak danmenghancurkan sebagian besar wilayah selatan dan

13 G.E.Hervey, History of Burma, London 1925, h. 14014 A.P.Phayre, Journal of the Asiatic Society of Bengal, 1846.15 M. Siddique Khan, Muslim Intercourse with Burma, IslamicCulture, Vol. X. Hydrabad. July, 1936. h. 249.

Page 6: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

6

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

timur Bengal.16 Mereka membawa sejumlah besarlaki-laki, perempuan, dan anak-anak dari kawasanpantai Bengal sebagai tawanan dan orang-orangMagh (Arakan) mempekerjakan mereka sebagaiburuh tani. Kerajaan Arakan sangat jarangpenduduknya dan membutuhkan banyak tenagamanusia untuk mengolah lahan pertanian mereka.Orang-orang Arakan mempekerjakan para tawananini di sekitar sungai Kuladan sampai Naf. PopulasiKula ini berjumlah sekitar 15% dari total populasisaat itu. A.P. Phayre menyebutkan bahwa “Kulaatau Mossalman adalah ras yang benar-benarberbeda. Mereka adalah keturunan dari Bengali.”17

Peristiwa berikutnya yang memicu pertumbuhanpopulasi umat Islam di Arakan adalah hijrahnyaShah Shuja, saudara dari raja Kerajaan Mughal yangbernama Aurangzeb, ke Arakan pada tahun 1660.Hijrah Shah Shuja ini membawa gelombang imigranMuslim ke kerajaan Arakan dan juga membawaperubahan politik di kerajaan tersebut. Setelahdikalahkan dan dikejar oleh Mir Jumla, PangeranShuja melarikan diri dari Bengal ke Arakan bersamadengan keluarga dan tentara-tentarakepercayaannnya. Awalnya mereka diterimadengan baik oleh raja Arakan, namun beberapawaktu berikutnya pangeran Shuja dan beberapatentaranya dibunuh oleh raja Arakan pada tahun1661. 18 Beberapa orang yang selamat daripembantaian kemudian bergabung menjadipengawal raja Arakan sebagai pasukan pemanahyang disebut sebagai Kaman. Dari 1666 sampai1710 kekuasaan politik Arakan benar-benar ditangan mereka, di mana unit Kaman Muslimmemainkan peran yang menentukan dalampenentuan seorang raja. Jumlah mereka semakin

16 Untuk lebih detail baca: P. Bemier, “Travels in the MughalEmpire,” Delhi, 1968. h.17517 A.P.Phayre, Account of Arakan Journal of the Asiatic Societyof Bengal, vol. X, 1841, h. 681.18 Untuk lebih detail, lihat G.E.Hervey, The fate of Shah Shuja1661. Journal of the Burma Pasearch Society, part 1. 1922. h.107-115.

meningkat dari waktu ke waktu atas kedatanganpara pendatang baru dari India. 19 Keturunanmereka masih bertahan di Ramree dan beberapadesa dekat Akyab. Bahasa mereka adalah Arakandan kebiasaan mereka mirip dengan kebiasaanArakan dalam segala hal kecuali bahwa agamamereka adalah Islam.

Kaum Muslim di Arakan adalah keturunan MuslimArab, Moor, Persia, Turki, Mughal dan Bengali yangkebanyakan datang sebagai pedagang, prajurit dandai yang datang melalui jalur darat dan laut. Banyakdari mereka menetap di Arakan dan menikahdengan penduduk lokal yang kemudianmenghasilkan keturunan yang dikenal dengansebutan "Rohingya".

Asal kata Rohingya hingga kini banyak menjadiperdebatan para ahli sejarah. Menurut etimologi,istilah "Rohingya" berasal dari kata Rohang, kataRohingya untuk negara bagian Arakan. Meskipunbeberapa sejarawan Rohingya, seperti KhalilurRahman, berpendapat bahwa nama Rohingyamungkin berasal dari kata Arab ‘Rahma’ yangberarti 'belas kasihan.' Mereka melacak kembalisejarah adanya kapal Arab yang karam di abad ke-8.Menurut mereka, setelah kapal karam didekatPulau Ramree, pedagang Arab diperintahkan untukdieksekusi oleh raja Arakan. Lalu, mereka berteriakdalam bahasa mereka, 'Rahma'. Oleh karena itu,orang-orang ini disebut 'Raham'. Secara bertahapberubah dari Raham ke Rhohang dan akhirnya keRohingya.

Pendapat lain diutarakan oleh Jahiruddin Ahmeddan Nazir Ahmed, mantan Presiden dan SekretarisKonferensi Muslim Arakan. Mereka berpendapatbahwa mereka bertemu dengan Muslim ThambuKya di pantai dekat Akyab. Muslim Thambu kya initidak mengklaim sebagai Rohingya dan dikenalsebagai Rohingya. Jika memang Rohingya berasal

19 G. E. Harvey, History of Burma, London 1925, h. 148.

Page 7: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

7

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

dari bahasa Arab “rahma”, tentunya muslimThambu Kya ini menjadi pihak yang pertama kalidisebut sebagai Rohingya. Menurut mereka,Rohingya adalah keturunan penduduk Ruha diAfghanistan. 20 Sejarawan lain, MA Chowdhuryberpendapat bahwa istilah Roang/Rohang/Roshangberasal dari istilah lama Mrohaung, ibukota Arakan.Penduduk yang tinggal di Rohang/Roshang disebutsebagai Rohingya.

Pada sensus tahun 1911, Rohingya dimasukkan kedalam etnis India dengan alasan bahwa merekamempunyai kemiripan lebih dengan Indiadibandingkan dengan Burma. Sedangkan padasensus tahun 1922 menyebutkan bahwa Rohingyaadalah warga asli Arakan. Anomali sensus tersebuttak diragukan lagi mempengaruhi kontroversimengenai asal mula Rohingya di Burma. NamunRohingya mengklaim bahwa secara budaya merekabukanlah India maupun Burma.

Salah seorang perwira tentara Inggris, yangbertugas di Arakan selama Perang Dunia keduaberkomentar tentang karakter etnis Muslim Arakansebagai berikut:

"Kelihatannya, mereka cukup tenang, tidak sepertipenduduk lain di India dan Burma yang pernah sayalihat. Mereka menyerupai orang Arab dalam halnama, pakaian dan kebiasaan. Para wanita,terutama yang masih muda, mempunyai sentuhanArab yang sangat khusus dalam diri mereka.21

20 Zahiruddin Ahmed and NazirAhmed, The Maghs & theMuslims in Arakan, h. 5.21 Anthony lrwin, Burmese Outpost, London, 1945, h. 22.

B. KEKEJAMAN DAN PENINDASAN UMAT BUDHAMYANMAR ATAS ROHINGYA

1. Seruan Pembersihan Etnis

“Orang-orang Arakan memperlakukan kami dengansangat buruk, menghentikan pasokan makanankami. Bahkan, salah seorang Arakan mengatakankepada kami, “Kami akan menghentikan semuamakananmu, dan kamu tahu mengapa? Kamimelakukannya agar kalian segera pergi dari sinisecepatnya dan secara permanen.”22

Bermula dari kerusuhan Juni 2012, partai politikArakan, para Biksu, dan warga Arakan membuatpernyataan publik dan mengedarkan berbagaipamflet yang secara langsung atau tidak langsungmenyerukan pembersihan etnis Rohingya dariArakan dan dari Myanmar. Pernyataan dan pamflettersebut menyangkal keberadaan etnis Rohingyadan menyerukan pembersihan mereka dari negara.Dua kelompok yang paling berpengaruh dalammelakukan aktivitas anti-Rohingya adalah paraBiksu lokal (Sangha) dan partai lokal Arakan yangcukup kuat, Rakhine Nationalities DevelopmentParty (RNDP), sebuah partai yang didirikan padatahun 2010 oleh kelompok nasionalis Arakan. RNDPsaat ini menguasai 18 dari 45 kursi parlemen lokal(hluttaw) dan 14 kursi di parlemen nasional.

Dalam banyak kasus, seruan para biksu dan RNDPuntuk mengusir muslim Rohingya dan Kamandisertai dengan perintah pada komunitas Budhauntuk mengisolir mereka secara ekonomi dan sosial.Tujuannya adalah untuk menghalangi muslimRohingya dari aktivitas yang menghasilkanpendapatan, akses ke pasar dan makanan, danlayanan dasar yang penting bagi kelangsunganhidup mereka sehari-hari. Dengan berbagai

22 Human Rights Watch, All You Can Do is Pray, April 2013, h. 24,(http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/burma0413_FullForWeb.pdf (diakses 28 April 2013)

Page 8: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

8

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

rintangan tersebut, diharapkan mereka akanmemutuskan untuk meninggalkan Arakan.

Setelah kerusuhan Juni 2012, para Biksu lokalmengedarkan pamflet yang menyerukan isolasiumat Islam. Salah seorang Biksu bercerita kepadaHuman Rights Watch bahwa:

“Pagi ini kami menyebarkan pamflet (di Sittwe),berisi pengumuman yang meminta orang-orangArakan untuk tidak menjual apapun pada umatIslam atau membeli apapun dari mereka. Poinkedua, orang-orang Arakan tidak boleh bertemandengan umat Islam. Alasannya adalah karena umatIslam mencuri tanah kami, meminum air kami,membunuh rakyat kami. Mereka memakan nasikami, tinggal di dekat rumah kami. Jadi, kami inginmemisahkan mereka. Kami tidak ingin berhubungandengan umat Islam sama sekali.”23

Aksi ini juga diikuti oleh organisasi lain di Arakan.Pada tanggal 5 Juli 2012, para biksu di kotaRathedaung, 30 km di sebelah utara Sittwe,menyelenggarakan rapat yang menyerukan kepadaorang-orang Arakan di Rathedaung untuk tidakmemberikan pekerjaan kepada etnis Rohingya,termasuk buruh harian, tukang kayu, tukang batu,dan buruh tani. Rapat tersebut juga menghasilkanrekomendasi bahwa etnis Rohingya tidak bolehdipekerjakan di pemerintahan atau oleh LSM yangberoperasi di kota tersebut, dan seluruh LSM yangmemberikan bantuan kepada Rohingya di kotatersebut harus diusir.

“Pernyataan Rathedaung” yang ditandatangani dandirilis setelah rapat, mendukung seruan untukmelakukan pembersihan etnis. Pernyataan inimenyerukan dibentuknya sebuah aturan untukmengendalikan angka kelahiran komunitas MuslimBengali (istilah mereka untuk muslim Rohingya)

23Human Rights Watch, All You Can Do is Pray, April 2013, h. 25,(http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/burma0413_FullForWeb.pdf (diakses 28 April 2013)

yang tinggal di Arakan. Ia menyarankan relokasipaksa dengan meminta pemerintah untuk“menghapus desa-desa Bengali yang terletak didekat Universitas Sittwe dan di samping jalurkomunikasi di sepanjang Arakan.” Dan ia jugamenegaskan penentangan atas segala rencanareintegasi yang akan meletakkan umat Islam danBudha hidup berdampingan.”24

Bahkan, keputusan rapat tersebut juga menyerukanadanya milisi rakyat di desa seluruh etnis danmeminta kepada pemerintah untuk mensupplysenjata kepada milisi rakyat tersebut.25 “PernyataanRathedaung” dikirimkan kepada Presiden TheinSein, para pimpinan parlemen, dan komisipresidensial yang ditugaskan untuk melakukaninvestigasi di Arakan.

Anggota Sangha Arakan dan RNDP jugamenyerukan perubahan demografi di Arakan danMyanmar keseluruhan, dengan mengeluarkanseluruh etnis Rohingya dari negara tersebut. TheinTun Aye, perwakiland dari RNDP berkata kepadaBBC bahwa seluruh Rohingya adalah imigran ilegaldari Bangladesh dan harus dideportasi. “Ayah dannenek moyang mereka adalah imigran ilegal, makakami tidak bisa menerima mereka,” katanya.26 BiksuAshin Sandarthiri juga membuat pernyataan serupakepada BBC. Menurutnya, Rohingya tidak punya hakuntuk tinggal di Myanmar. “Di dunia ini banyaknegara Muslim. Mereka sebaiknya pergi ke sana.Negara Muslim akan merawat mereka. Merekasebaiknya pergi ke negara yang mempunyai agamayang sama.”27

24Dikutip dari Joseph Allchin, “The Rohingya, Myths andMisinformation,” Democratic Voice of Burma, 22 Juni 2012.http://www.dvb.no/analysis/the-rohingya-myths-and-misinformation/22597 (diakses 5 Juni 2013).25Euro Burma Office, “Political Monitor 2012,” September 29-October 5, 2012, http://euro-burma.eu/doc/PM_No._30_-_11-10-12.pdf (diakses 5 Juni 2013).26“Burmese Monks Who Preach Intolerance Against MuslimRohingyas,” BBC News, November 21, 2012,27 idem

Page 9: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

9

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

Bahkan, RNDP juga mengancam orang-orangArakan yang ditemukan berhubungan ataumemberikan pertolongan kepada orang-orangRohingya dalam bentuk apapun. Dua buah fotoyang tersebar di internet menunjukkan beberapaorang Arakan yang memberikan makanan kepadaorang Rohingya. Orang Arakan tersebut dibelenggudan dalam foto yang lain, sebuah tulisan dikalungkan di leher mereka bertuliskan “Aku adalahpengkhianat dan Budak Kalar.28 Dalam foto lainnya,seorang laki-laki yang dibelenggu memakai pakaianwanita di kepalanya, yang merupakan simbolpenghinaan bagi laki-laki Arakan. Sebelum fototersebut muncul, orang-orang Arakan yangbersimpati atas penderitaan etnis Rohingyamengatakan kepada Human Rights Watch bahwasangat berbahaya bagi mereka untuk pergi ke dekatkamp pengungsian Rohingya, apalagi memberikanbantuan. Mereka takut disiksa oleh komunitasmereka sendiri dan dianggap sebagai“pengkhianat.”29

Tuduhan “Teroris”Orang-orang Arakan memandang Rohingya sebagaikelompok yang ingin melakukan peperangan anti-Budha di Arakan atau paling tidak inginmenyebarkan pemikiran Islam fundamentalis diseluruh Myanmar. Meskipun Myanmar mempunyaisejarah panjang pemberontakan etnis bersenjata,menurut Martin Smith belum ada kelompokpemberontak dari komunitas Muslim Myanmaryang mengalami kemajuan signifikan.30

Kelompok bersenjata Rohingya, yaitu RohingyaSolidarity Organization (RSO) didirikan di Arakan

28 Kalar atau juga disebut Kula artinya adalah negro atau kulihitam. Istilah tersebut diberikan oleh orang-orang Burmauntuk menghina orang Islam, India, atau keturunan asiaselatan lainnya.29Human Rights Watch, All You Can Do is Pray, April 2013, h. 27,(http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/burma0413_FullForWeb.pdf (diakses 28 April 2013)30Martin Smith, “Burma: Insurgency and the Politics ofEthnicity,” (Zed Books: London, 1993), h. 194-195.

pada tahun 1982 dan Arakan Rohingya Islamic Front(ARIF) berdiri pada tahun 1987. Namun, Smith danpeneliti lain sepakat bahwa kelompok-kelompoktersebut tidak pernah memberikan ancaman yang

serius pada militer Myanmar, target utama mereka,dan masyarakat Myanmar pada umumnya.31

Meski demikian, beberapa orang Arakan yangdiwawancarai oleh HRW menyebut Rohingyasebagai “teroris kalar” dan menuduh bahwa setiapmasjid di Arakan mempunyai gudang senjata dansetiap imam masjid mempunyai koneksi dengan AlQaeda.32 Polisi lokal dan Nasaka (pasukan penjagaperbatasan yang terdiri dari militer, polisi, dan pihakimigrasi, dan bea cukai) secara langsungmenyebarkan keyakinan tersebut kepadamasyarakat setelah kerusuhan Juni 2012.Salah seorang sesepuh Arakan di Sittwemengatakan: “Sekitar 50% Muslim Rohingyaberpikiran seperti Taliban. Mereka belajar diMadrasah. Ideologi mereka sama dengan Taliban.Polisi tahu akan hal ini dan mendiskusikannya(dengan kami).” 33 Orang Arakan lainnya ceritakepada HRW bahwa pejabat kepolisian berceritakepadanya bahwa mereka menemukan senjatamilik Rohingya disembunyikan di kantor LSM. 34

Lebih daripada itu, media yang dikendalikan olehpemerintah menyalahkan kekerasan di Arakan

31 Human Rightss Watch, Burma–Rohingya Muslims: Ending aCycle of Exodus?, September 1996,http://www.hrw.org/legacy/summaries/s.burma969.html, h. 1432Human Rights Watch, All You Can Do is Pray, April 2013, h. 2833idem34idem

Page 10: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

10

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

sebagai ulah “teroris” Rohingya, dan hal ini menjadikepercayaan umum masyarakat di Myanmar.35 Situsmedia online juga mendukung penuh tuduhantersebut. Sentimen tersebut juga disebarkan olehpara biksu-biksu populer dalam setiap ceramahmereka.

2. Isolasi Ekonomi

Beberapa penduduk Rohingya menceritakan kepadaHuman Rights Watch bahwa para biksu Budhamencoba mengisolasi mereka dengan memberikantekanan kepada penduduk Arakan. Salah seorangnelayan Rohingya yang berasal dari daerah Pauktawbercerita, “Para biksu datang dan memukul orang-orang Arakan yang secara sembunyi-sembunyimemberikan makanan kepada kami. Merekamenggunakan tongkat bambu dan memukulimereka di dekat tetangga kami.”36

Penduduk Rohingya lainnya mengatakan, “Ketika(para biksu) berada di desa kami, kami tidak bisakeluar dan tidak ada satu pun yang bisa masuk.”Pada bulan Juni 2012, akbiat dari pernyataan-pernyataan dari asosiasi biksu setempat, salahseorang Rohingya yang terusir bercerita bahwa“sebagian besar orang-orang Arakan kini tidak maulagi menjual makanan kepada umat Islam.”37

The Economist melaporkan bahwa seorang Arakandibunuh pada akhir Oktober 2012 silam oleh salahseorang anggota komunitas mereka akibatketahuan menjual sejumlah besar beras kepadapenduduk Rohingya di kota Mrauk-U.”38

35“Bodies Collected in Strife-Torn Burmese Town,” AssociatedPress, June 11, 2012.36 Human Rights Watch, “All You Can Do Is Pray”, April 2013, h.31(http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/burma0413_FullForWeb.pdf (diakses 28 April 2013)37 idem38 Banyan, “War Among the Pagodas,” Economist, 24 Oktober2012,http://www.economist.com/blogs/banyan/2012/10/killings-myanmars-rakhine-state (diakses 12 Juni 2013).

Beberapa orang Rohingya juga menjelaskan tentangusaha RNDP untuk mengisolasi komunitas Muslimdi sana.

“Para pemimpin RNDP memberikan perintahkepada rakyatnya. Dalam satu kelompok terdapat20 orang Arakan dan mereka diperintahkan untukmengamankan area di sekitar desa kami. Jika adamakanan yang masuk kepada desa etnis Rohingya,mereka akan menghentikannya. ‘Jika ada makananyang masuk, ambil, hancurkan, dan musnahkan,’begitu perintah yang saya dengar. Merekamemasang tulisan di pojok jalan di depan tokomakanan dengan perintah yang menyatakan bahwaseorang Arakan yang mengambil uang dariRohingya untuk ditukar dengan nasi, akan dibunuh.Dalam tulisan tersebut juga tercantum bahwahadiah 100.000 Kyat 39 akan diberikan kepadamereka yang berhasil menangkap seorang Arakanyang mensupply makanan kepada Rohingya.”40

Salah seorang Rohingya yang terusir yang bekerjauntuk memberikan bantuan kepada para pengungsidi IDP (Internally Displaced People) mengatakan,“Hidup kami lebih aman dalam pemerintahanmiliter. Ketika pemerintahan demokratismemperoleh kekuasaan [pada tahun 2011], RNDPmendapatkan kekuasaan di sini, dan sekarang kamimenghadapi masalah akan eksistensi kami. RNDPsangat berambisi untuk menghilangkan Islam daritanah ini, mereka hanya ingin republik BudhaArakan.”41

3. Pengrusakan Rumah dan Masjid

Setelah kerusuhan Juni 2012 memaksa komunitasMuslim untuk pergi dari Sittwe, otoritas lokalmerusak bangunan-bangunan yang tersisa,termasuk rumah dan masjid. Para pejabatpemerintah dan orang-orang Arakan bekerjasama

39 1 Kyat Myanmar = Rp 10,540 Idem, h. 32.41 Idem, h. 40

Page 11: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

11

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

untuk merusak bangunan-bangunan tersebut. Salahseorang wanita Rohingya bercerita kepada HumanRights Watch:

“Banyak rumah yang sebenarnya masih berdiri,namun ia dihancurkan oleh pemerintah, bukanorang-orang Arakan. Tidak ada yang salah denganrumah kami. Ia masih utuh setelah kekerasan.Namun hari berikutnya, teman kami pergi ketetangga, dan rumah tersebut sudah musnah. Kamimendapatkan foto ini dari tentara (menunjukkansebuah foto rumah yang berdiri di tengah-tengahdebu dan para pejabat pemerintah). Merekamenggunakan buldozer satu atau dua hari setelahpembakaran. Kami mencoba untuk menelepon dirumah tetangga kami dan seorang Arakanmenjawabnya. Setelah kami pergi, orang-orangArakan datang dan mengambil seluruh barang milikkami.”42

Tak hanya rumah, para aparat pemerintah bersamadengan Biksu dan masyarakat Arakan jugamenghancurkan masjid. Salah seorang biksu

42 Dikutip dari Human Rights Watch, “All You Can Do is Pray,”April 2013.

terkenal di Sittwe berulangkali menegaskan tentangrumor yang berkembang di tengah orang-orangArakan bahwa masjid di wilayah tersebut adalahmarkas para militan dimana orang-orang Rohingyamenyimpan senjata. Hal ini menjadi justifikasi atasperusakan yang mereka lakukan.Selain rumah dan masjid, mereka jugamenghancurkan madrasah-madrasah di Arakan.

4. Penolakan sebagai Warga Negara

Kondisi etnis Rohingya sangat rapuh karena merekatidak memiliki status hukum di tanah air merekadan dianggap sebagai non-warga negara. Nasibmereka menunjukkan bagaimana seseorang tidakmempunyai hak kewarganegaraan di negaramereka sendiri, dan dapat dipaksa keluar danmenjadi pengungsi. UU Kewarganegaraan Burmatahun 1982 telah mengurangi hak Rohingya untuk

dianggap sebagai warga negara,meskipun UU Kewarganegaraan1982 tersebut juga diskriminatifterhadap sebagian besar daripopulasi India dan Cina Burma.

UU Kewarganegaraan 1982membuat sebagian besarRohingya tidak memenuhisyarat untuk menjadi warganegara Burma.

Sebagian besar kartu RegistrasiNasional (NRCS) yangdikeluarkan untuk Rohingyaselama pemerintahanparlementer atau sebelumrezim SLORC / SPDC disita oleh

pihak berwenang. Pihak berwenang menggantinyadengan mengeluarkan Kartu PendaftaranSementara (KKR) bagi beberapa Rohingya diMaungdaw dan Buthidaung, yang dikenal sebagai"kartu putih". Kebijakan penggantian ini hanyalahsebuah desain untuk menurunkan status nasional

Page 12: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

12

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

mereka dan menempatkan mereka dalamketidakpastian.

Lebih dari satu juta bangsa Rohingya ditolakkewarganegaraannya oleh Myanmar, sebagai buahdari kebijakan diskriminatif yang dilakukan olehpemerintah Myanmar. Prospek akan adanyaperubahan dari situasi ini pun tidak nampak.43

Rohingnya tidak diakui sebagai salah satu etnis yangberasal dari Myanmar 44 dan secara sistematisdihilangkan hak sipil, politik, ekonomi, dansosialnya. Diskriminasi tersebut mencapaipuncaknya sejak diterapkannya Undang-undangKewarganegaraan tahun 1982 yang memberikankriteria yang cukup ketat untuk bisa mendapatkanstatus kewarganegaraan penuh. Undang-undangtahun 1982 tersebut membedakan warganegaradalam tiga kategori: warga negara penuh (fullcitizens), warga negara tidak tetap (associatecitizens), dan warga negara naturalisasi (naturalisedcitizens).45

Kewarganegaraan penuhdiberikan kepada 135ras nasional—yangRohingya tidak masuk didalamnya—atau kepadamereka yang nenekmoyangnya sudahtinggal di negaratersebut sebelum tahun1823, yaitu sebelum

43Myanmar. The Rohingya Minority: Fundamental RightssDenied, Amnesty International, AI Index ASA 16/005/2004.44Chris Lewa – Conflict, Discrimination and HumanitarianChallenges in Northern Arakan State, Burma Day 2003Conference, 8 October 2003, Brussels45Pada tahun 1989, pemerintah Myanmar memperkenalkanKartu Pemeriksaan Warga yang berdasar pada warna (colour-coded Citizens Scrutiny Cards/CRCs): kartu pink untuk warganegara penuh, biru untuk warga Negara tidak tetap (associatecitizens) dan hijau untuk warga negara naturalisasi.Rohingyatidaktermasuk dalam salah satustatuskewarganegaraantersebut, oleh karenanya mereka tidakberhak memperoleh satu kartu pun(Lewa, tanpa tahun, 11).

terjadinya penjajahan Inggris. Kategori ketiga,kewarganegaraan naturalisasi diberikan jikaseseorang bisa membuktikan bahwa ia lahir diMyanmar dan orangtuanya telah tinggal diMyanmar sebelum tanggal 4 Januari 1984. Rohingyaditolak kewarganegaraannya karena dianggap tidakmemenuhi salah satu dari ketiga syarat di atas.

Diskriminasi, tekanan, dan represi dari negaramemaksa muslim Rohingya untuk mengungsi keBangladesh beberapa kali dalam dua puluh tahunterakhir ini. Eksodus pertama terjadi pada tahun1978. Kemudian migrasi besar-besaran juga terjadipada tahun 1990an. Pada tahun 2003, sekitar 3.000muslim Rohingya dikembalikan oleh Bangladeshsecara paksa ke Myanmar.46

Meski demikian, kondisi muslim Rohingya di Arakantidak juga ada perubahan. Pada awal tahun 2004,lebih dari 15.000 orang masuk ke Bangladesh dariMyanmar. Etnis Rohingya yang masuk keBangladesh mengatakan bahwa mereka pergi untukmelarikan diri dari penyiksaan yang dilakukan olehmiliter Myanmar dan meminta agar bisa tinggalsecara permanen di Bangladesh. Namun, parapejabat Bangladesh menganggap mereka pindahkarena faktor ekonomi dan menolak untukmenganggap mereka sebagai pengungsi yang sah.

Kemiskinan yang terjadi di kalangan Rohingya tidakdapat dilepaskan dari konflik vertikal antarapemerintah Myanmar dengan kaum Rohingya yangberakar dari tidak diakuinya Rohingya sebagaibagian dari warga negara Myanmar. Karena tidakmemiliki status kewarganegaraan, kaum muslimRohingya tidak diberi hak untuk tinggal di teritori

46Refugees International, “Lack of Protection Plagues Burma'sRohingya Refugees in Bangladesh”, 30 May 200314 Forgotten People: The Rohingyas of Burma, reportprepared by KavitaShukla and Joel Charny for RefugeesInternational, 15 March 2003,http://www.refugeesinternational.org.15 Thousands of Myanmar Muslims flee to Bangladesh, ReuterNews Alert, 4 November 2004,http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/DHA18911.htm

Page 13: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

13

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

negara Myanmar. Orang Rohingya telah lamamenjadi korban dari junta militer Myanmar yangtidak mengakui mereka sebagai salah satu dari 135kelompok etnis di Myanmar. Akibatnya, Rohingyadipaksa keluar dari Myanmar sehingga terdapatpendapat umum terjadinya pembersihan etnis yangdilakukan secara sistematis oleh pemerintahMyanmar terhadap orang-orang Rohingya. Karenapembersihan etnis yang terus menerus, populasiRohingya berkurang secara drastis.

5. Pembatasan Gerakan

Rohingya di Arakan harus secara rutin mengajukanizin untuk meninggalkan desa mereka, meski hanyauntuk pergi desa lain di dekatnya. Hal iniberdampak serius pada mata pencaharian danketahanan pangan mereka, karena mereka seringtidak mampu untuk mencari pekerjaan di luar desamereka atau berdagang kecuali mereka memilikiizin resmi dan mendapatkan surat jalan yang harusmereka dapatkan dengan cara membayar.Kebanyakan Rohingya tidak mampu untukmembayar secara teratur atas ijin ini. Karena duapertiga dari Rohingya adalah buruh harian miskin,pembatasan gerakan juga sangat mempengaruhikemampuan mereka untuk mencari pekerjaan didesa-desa atau kota-kota lainnya.

Pembatasan ini mencegah mereka dari mencaripekerjaan di desa-desa lainnya, berdagang,memancing atau bahkan menghadiri pemakamanseorang kerabat atau mengunjungi dokter. Ketikaseorang Rohingya ingin melakukan perjalanan kesebuah desa di kota yang sama mereka harusmendapatkan surat jalan dari VPDC.47 Jika merekaharus pergi lebih jauh, misalnya ke kota lain,mereka harus mengajukan permohonan untukberbagai jenis izin perjalanan di departemenImigrasi di kamp Nasaka. Hal ini menjadikan hampirmustahil bagi Rohingya Maungdaw dan Buthidaunguntuk bisa berkunjung ke Sittwe, ibukota Arakan.Jika Rohingya dari Sittwe berhasil melakukanperjalanan ke wilayah utara Arakan, sangat sulitbagi mereka untuk kembali ke rumah mereka diSittwe. Ketidakmampuan untuk bepergian denganbebas tersebut sangat menghambat kemampuanmereka untuk mencari nafkah, mendapatkanperawatan kesehatan yang layak, dan untukmencari pendidikan yang lebih tinggi.

Pembatasan pergerakan dikenakan pada semuaRohingya, bukan pada anggota kelompok etnisminoritas lainnya di negara bagian Arakan. Hal inimemberikan dampak yang sangat parah padakehidupan ribuan Rohingya yang tidak melakukanpelanggaran apapun. Mereka tidak hanya dikebirihaknya untuk bekerja, namun juga hak untukmendapatkan standar hidup yang layak.

6. Kerja Paksa

Arakan Utara yang telah berubah menjadi zonamiliter mengakibatkan peningkatan operasi kerjapaksa dan pelanggaran HAM lainnya. Militer secararutin menyita properti, uang tunai, makanan dan

47 Beberapa desa mempunyai seorang VPDC (Village Peaceand Development Council. Na Sa Ka biasa mengirimkanperintahnya melalui ketua VPDC, yang adalah seorangRohingya jika seluruh penduduknya adalah Rohingya, namunjika tidak maka VPDCnya adalah seorang Arakan.

Page 14: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

14

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

menggunakan metode perekrutan koersif dan kasaruntuk mendapatkan pekerja.

Rohingya harus membangun bangunan militer,jalan, jembatan, tanggul, pagoda dan kolam tanpamendapatkan upah. Penduduk desa harusmembajak tanah pertanian dan menanam berbagaisayuran, membangun gedung kamp militer,membawa kayu dari hutan, memanggang batu bata,membersihkan sampah-sampah kamp setiap hari,dan memperbaiki jalan yang rusak di sekitar kamp.Sejak 2 Januari 2005, penduduk desa juga harusmembayar pasukan penjaga Na Ka Pa di sepanjangsungai dan pantai setiap hari mulai jam 5 hinggajam 6 sore.

Tuntutan kerja paksa memberikan beban yangsangat besar pada penduduk Rohingya, karenamembuat mereka akhirnya tidak mempunyai cukupwaktu untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri.Sebagai dari mereka yang mampu, terpaksamembayar suap kepada pihak berwenang agar tidakmelakukan kerja paksa, namun sebagian besar darimereka adalah warga miskin yang mau tidak mauharus melakukan kerja paksa, karena mereka tidakmempunyai uang untuk menyuap mereka.

7. Perampasan Tanah, Pengusiran, danPenghancuran Rumah

Penyitaan tanah dari penduduk Rohingya di negarabagian Rakhine Utara berkaitan denganpembentukan "desa model", perluasan kamp Na SaKa, militer dan kamp polisi, serta untuk membangunperkebunan bagi pasukan keamanan dan juga bagipara pemukim baru.

Sebuah desa model biasanya dibangun untuk 100rumah untuk 100 keluarga. Setiap keluargamenerima empat hektar tanah, sepasang lembudan rumah. Desa model ini dibangun di atas tanahyang disita dari penduduk Rohingya. Rumah danpusat kesehatan dalam desa model tersebut

dibangun dengan kerja paksa yang dilakukan olehRohingya. Sebagian besar warga desa model tidakmengolah lahan yang dialokasikan untuk merekatersebut, dan justru menyewakannya pada parapetani Rohingya—yang pada beberapa kasus adalahpemilik asli dari tanah tersebut sebelum disita.Meskipun menurut aturan pemerintah yang berlakusejak tahun 1997 melarang praktik penyewaanlahan desa model tersebut, namun sampai sekarangpraktik tersebut masih berlangsung.48

Kebijakan tersebut membuat para pendudukRohingya kehilangan kesempatan untukmempertahankan mata pencaharian mereka,karena sawah dan peternakan mereka dirampas.Etnis Rohingya dari desa-desa terdekat seringdipaksa untuk membangun rumah-rumah danfasilitas lainnya tanpa dibayar. Selain itu, merekajuga harus menyediakan bahan bangunan.

Pembangunan dan perluasan kamp-kamp militerterutama untuk Na Sa Ka juga menyebabkanpenyitaan tanah. Selain itu, Na Sa Ka juga menyitalahan Rohingya untuk tujuan komersial, terutamauntuk membangun tambak udang dan sawah yanghasilnya disetorkan kepada Na Sa Ka. Rohingyatidak pernah menerima kompensasi sedikit pun ataspekerjaan tersebut, dan mereka dipaksa bekerja dibidang yang sama dengan yang disita dari mereka.

Baru-baru ini populasi Rohingya diusir dan dipaksauntuk membongkar rumah mereka. Merekamemulai dengan 40 rumah. Mereka menangkapdelapan belas kepala keluarga dan beberapa wanitayang melakukan protes dan menolak perintahpengusiran tersebut, kemudian mengirim merekake penjara. Setelah pembongkaran, pihak pemilikrumah sekeluarga tidak diberi tempat alternatifuntuk tinggal. Hal ini memaksa Rohingya menjadi

48 Lisbeth Garly Andersen, “Analysis if the livelihood situationof the Muslim population in Northern Rakhine State, 31 Juli1997, h.11.

Page 15: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

15

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

semakin tak bertanah, terlantar, untuk akhirnyakelaparan menyeberangi perbatasan ke Bangladesh.

8. Pemerasan dan Pajak yang Sewenang-Wenang

Rohingya di negara bagian Arakan dikenakanpemerasan dan perpajakan yang sewenang-wenangoleh aparat pemerintah. Mulai dari pajak ataspengumpulan kayu bakar dan bambu, biaya untukpendaftaran kematian dan kelahiran dalamkeluarga, peternakan dan pohon buah-buahan, danbahkan di pertandingan sepak bola.

Pihak berwenang memberlakukan pajak yangsangat tinggi pada makanan dan berbagai produkpertanian Rohingya termasuk beras, makananpokok mereka. Selain itu, pajak udang, sayur,burung atau ternak (sapi, kerbau, kambing, danunggas), pajak atap, pajak pembangunan rumahatau pajak perbaikan, dll, dikumpulkan denganpaksa. Setiap Rohingya yang ternaknya melahirkanharus membayar pajak sejumlah tertentu. Setiapkelahiran atau kematian harus dilaporkan denganmembayar biaya.

Sejak Desember 2002, Rohingya harus membayarpajak untuk segalanya, mulai dari memotong kayudi hutan, memancing di sungai dan peternakanhewan di rumah-rumah. Penduduk Rohingya harusmembayar pajak tahunan pohon baru, yaitu 2500kyat per pohon kacang dan kyat 5000 per pohonkelapa. Pemerintah telah menunjuk agen untuksetiap item penting dan memperingatkan Rohingyauntuk tidak menjual produk mereka langsungkecuali melalui agen-agen tersebut. Hargaditetapkan oleh Na Sa Ka, yang biasanya sepertigadari harga pasar. Setiap penjualan ternak harusdidaftarkan, dan mereka harus membayar ataspendaftaran tersebut.

Ada beberapa laporan yang menyatakan bahwabanyak Rohingya yang ditangkap atas tuduhanmelanggar berbagai peraturan seperti telah

berkunjung ke Bangladesh atau gagal untukmembayar pajak mereka.

9. Pendaftaran Kelahiran dan Kematian dalamKeluarga

Semua rumah tangga Rohingya wajib melaporkansetiap perubahan daftar keluarga kepada pihakberwenang untuk pendaftaran kelahiran dankematian dalam keluarga. Rohingya dipaksa untukmembayar biaya ke VPDC atau Na Sa Ka. Satukeluarga Rohingya harus membayar 1500 kyatketika seorang anak baru lahir dan 1000 kyat ketikaada anggota keluarga yang meninggal. Sejakpertengahan tahun 2002, wanita Rohingya yanghamil harus mendaftarkan diri secara pribadi dikamp Na Sa Ka terdekat, yang membutuhkanbeberapa jam berjalan kaki dari desa mereka.Wanita tersebut diminta untuk menunjukkan wajahdan perut mereka.

10. Pembatasan Pernikahan

Pihak berwenang di Arakan Utara memperkenalkanperaturan yang mewajibkan Rohingya untukmeminta izin menikah. Pembatasan ini hanyadiberlakukan pada umat Islam di daerah ini, dantidak berlaku atas kelompok minoritas lain yangtinggal di wilayah tersebut. Tidak ada aturan tertulisatas aturan tersebut. Semua sekadar perintah lisantetapi mereka harus mentaati. Jika tidak patuh,mereka diancam dengan hukuman yang berat.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembatasanpernikahan bagi Rohingya lebih diintensifkan. Usiamenikah adalah 18 tahun untuk anak perempuandan 20-25 tahun bagi laki-laki. Bahkan, terkadangpernikahan harus atas persetujuan para perwiraAngkatan Darat. Mereka harus mengikuti seluruhprosedur pernikahan yang meliputi tes medis,rekomendasi dari berbagai departemenadministrasi dan para komandan militer, termasuk

Page 16: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

16

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

pasukan perbatasan Na Sa Ka dan lembaga penegakhukum lainnya.

Sejak tahun 2002, pemerintah memberlakukanpajak yang sangat besar bagi Rohingya yangmeminta izin untuk menikah. Pihak berwenang jugamembatasi jumlah izin yang diberikan setiap tahun.Seringkali, seseorang-orang harus menungguselama dua hingga tiga tahun untuk mendapatkanizin. Bahkan, meski telah membayar uang dalamjumlah besar, mereka tetap harus pergi ke kamp NaSa Ka beberapa kali untuk bisa mendapatkan izintersebut. Secara umum, pasangan Rohingya yangingin menikah harus membayar sejumlah besaruang ke Na Sa Ka dengan nilai yang bervariasi, mulaidari 50.000 sampai 300.000 Kyat. Biasanya masing-masing pengantin harus membayar dalam jumlahyang sama. Anehnya, setelah pembayaran, izin tidakselalu bisa diberikan.

Pembatasan ini sangat berat bagi orang-orangmiskin, yang tidak mampu untuk mendapatkanuang sebesar itu. Dampaknya, di beberapa desabelum ada pernikahan sama sekali selama tahun2011 karena pembatasan ini.

Ada juga laporan yang menyatakan bahwa banyakpasangan muda melarikan diri ke Bangladesh,karena ini adalah satu-satunya cara bagi merekauntuk menikah. Namun, muncul tantanganberikutnya, setelah di Bangladesh sangat sulit bagimereka untuk kembali, karena nama mereka seringdihapus dari daftar keluarga mereka oleh pihakberwenang.

11. Pencabutan Hak Pendidikan

Karena Undang-undang Kewarganegaraan Burmatahun 1982, para mahasiswa Rohingya ditolak hakatas pendidikannya. Mereka kesulitan untukmelanjutkan studi yang lebih tinggi, sedangkankursus profesional juga dilarang atas mereka.Mahasiswa Rohingya yang berhasil dalam tes seleksi

dan mendapat pengakuan formal dalam berbagailembaga yang berlokasi di Rangoon dan Burmatidak dapat melanjutkan studi mereka karenamereka dilarang untuk melakukan perjalanan.Selama beberapa tahun terakhir sekitar 1500 siswaharus berhenti studi lanjut mereka.

Pada bulan Oktober 2004, lebih dari 165 mahasiswaRohingya tidak bisa melanjutkan studi saat merekaditolak dokumen perjalanan untuk pergi ke Sittweoleh pihak berwenang.

12. Penangkapan yang Sewenang-wenang,Penyiksaan dan Extra-Judicial Killing

Sementara Arakan ditutup dari luar, pihakberwenang Burma telah melakukan penyiksaan danpembunuhan tanpa henti di Arakan terutamaterhadap para pemuda. Lebih dari 100 wargaRohingya tidak bersalah tewas pada tahun 2009 diberbagai belahan Arakan. Ratusan Rohingyadipenjara dan mengalami penyiksaan tidakmanusiawi. Mereka juga digunakan sebagai perisaimanusia dan dipaksa dengan todongan senjatauntuk bertindak sebagai penjaga terhadap seranganpemberontak. Kerja paksa yang memperlakukanRohingya sebagai ternak manusia semakinmeningkat. Mereka menjadi sasaran pemukulanparah dan pembunuhan acak.

Perwakilan parlemen asal Rohingya yang terpilihpada pemilu tahun 1990, U Kyaw Min alias MrMohamed Shomshul Anwarul Hoque, 55, ditangkapoleh pihak berwenang untuk alasan yang tidakdiketahui. Dia adalah anggota komite eksekutifPartai Demokrat Nasional Hak Asasi Manusia(NDPHR), satu-satunya partai politik Rohingyadengan kursi pemenang dalam Pemilu 1990. Diajuga anggota dari Komite Perwakilan RakyatParlemen (CRPP). Dia diciduk dari rumah Rangoonnya oleh agen militer Burma pada tanggal 17 Maret2005. Agen Polisi Khusus pergi ke rumahnya sekitartengah malam dan menyuruhnya untuk mengikuti

Page 17: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

17

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

mereka dan kemudian ia dibawa pergi denganmobil polisi. Anggota keluarganya tidak mampumelacak keberadaannya.

13. Penyiksaan atas Wanita dan Orang Tua

Wanita Rohingya telah menjadi korban perkosaan,penganiayaan dan penghinaan oleh pasukankeamanan. Mereka tidak diizinkan untuk memakaijilbab, usia pernikahan mereka dibatasi dandiwajibkan melakukan kontrasepsi paksa. Banyakwanita Rohingya dipaksa menikah oleh pasukankeamanan dan kemudian meninggalkan merekabegitu saja. Perempuan Rohingya dipaksa untuktinggal di kamp-kamp militer dimana merekamenjadi korban pemerkosaan dan penghinaan. Adabanyak contoh kasus dimana perempuan diperkosadi rumah mereka, di depan anak-anak atau orangtua mereka.

Tokoh agama dan tetua Rohingya semakin disiksadan dilecehkan. Kadang-kadang jenggot merekadicukur dan dipaksa mengeluarkan fatwa yangmengijinkan praktek-praktek yang tidak islami.Pembangunan masjid dilarang sejak tahun 2000 dinegara bagian Arakan, sementara beberapa masjiddan madrasah yang ada justru diruntuhkan oleh NaSa Ka.

C. BANGLADESH, TETANGGA YANGMENGACUHKAN

Bangladesh merupakan salah satu negara termiskindi dunia. Sebagai negara yang berbatasan langsung,memiliki persamaan agama dan penampilan fisik,Bangladesh adalah tempat yang dipilih olehRohingya untuk mencari perlindungan. Kontakantara kaum Rohingya dengan Bengali telah terjadiselama abad ke-15 melalui kerjasama militer,perdagangan dan agama. Selama abad 15 dan 16,terjadi infiltrasi Muslim dari Bengali ke Arakan.49

Sejak 1992 Bangladesh telah kedatangan sekitar280.000 pengungsi Rohingya di dua kamppengungsi diawasi oleh PBB (Roughneen 2009).Para pengungsi datang dengan membawapengalaman pahit seperti kekerasan yangmengerikan, kerja paksa, pemerkosaan, eksekusidan penyiksaan. Sebagai kelompok yang dianiayadan memiliki identitas Muslim yang sama, padaawalnya Bangladesh menyambut baik kedatanganmereka karena hal ini dilihat sebagai masalahjangka pendek sehingga pemerintah Bangladeshingin menyelesaikannya melalui perundinganbilateral dengan pemerintah Myanmar. Selain itu,pemerintah Bangladesh melihatnya sebagaikewajiban moral dan tidak berharap akankedatangan pengungsi Rohingya terus menerus

49 Secara periodik, terjadi empat gelombang besar migrasiorang Rohingya ke wilayah Bangladesh. Gelombang pertama,pada tahun 1784 ketika Raja Burma Bodawpaya menginvasiArakan danmenjadikannya bagian dari Kerajaan Ava (Burmapusat). Pengungsi dari Arakan melarikan diri ke daerah Cox’sBazar. Gelombang kedua, ketika tentara Jepang menyerbuBurma pada tahun 1942 yang memaksa Inggris mundur danmencari dukungan dari Muslim di Arakan dengan menjanjikansebuah negara merdeka. Pada tahun 1948 ketika Burmamerdeka, Muslim dari Arakan mulai pemberontakanbersenjata menuntut sebuah negara merdeka. Gelombangketiga pengungsi dari Arakan ke Bangladesh terjadi padatahun 1978 di bawah Jenderal Ne Win yang melakukanOperasi Dragon King. Gelombang keempat adalah yang palingkomprehensif, berlangsung selama tahun 1991 dan 1992.SLORC meningkatkan kehadiran militer di negara bagianArakan utara. Junta membenarkan operasi itu sebagaibenteng terhadap gerilyawan ekstrimis Muslim Rohingya(Danish Immigration Service 2011, h. 7-8).

Page 18: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

18

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

sehingga Bangladesh menyambut baik bantuanUNHCR, Palang Merah dan berbagai lembagainternasional lainnya untuk membantu parapengungsi tersebut. Namun dukungan publik bagi‘kewajiban moral’ ini terus menerus merosot,sebagian karena tentangan dari kaumultranasionalistik Bangladesh yang mencurigaiadanya penunggangan politik bagi Rohingya olehkelompok islam militan, dan sebagian lagi akibat‘keberhasilan’ propaganda Myanmar yangmengatakan bahwa Rohingya adalah parapemberontak Islam beraliran jihadis yangmembahayakan masa depan Myanmar.

Penggusuran terus menerus oleh rezim miilterMyanmar telah mendorong Rohingya memasukiBangladesh sehingga memperburuk sengketaperbatasan antara Myanmar dan Bangladesh. Sekalipun belum mengarah menjadi perang terbuka,bentrokan perbatasan terulang secara sporadisantara dua negara, di mana Bangladesh terusmencurigai pembangunan militer Myanmar disepanjang perbatasan darat dan laut Myanmardengan ditempatkannya stasiun kapal perangangkatan laut yang berdekatan dengan wilayah

sengketa di wilayah Arakan. Situasi ini direspon olehangkatan laut Bangladesh yang mengirim empatkapal perang ke wilayah Chittagong (Roughneen2009). Ketegangan yang terus meningkat diperbatasan Myanmar-Bangladesh dapat menjalarmenjadi ketegangan di wilayah negara-negarasekitarnya. Selama hal ini belum diatasi, keteganganini dapat menciptakan krisis keamanan regionalyang dapat memicu perlombaan senjata, apalagimengingat Myanmar adalah sekutu Cina, sehinggakondisi tersebut secara potensial mampumemancing India untuk bereaksi.Posisi Bangladesh memang tidak menguntungkan.

Sementara secarainternal masih bergelutmelawan kemiskinan,Bangladesh dihadapkanpada kompleksnyamasalah pengungsiRohingya yang menuntutkewajiban moral untukturun tangan dalammengatasinya. Dengandemikian masalahRohingya semakinmempersulit masalahkemiskinan yang telahada di Bangladeshdengan semakinmenambah beratnya

beban ekonomi, sosial dan lingkungan, hukum danketertiban di negara itu. Frustrasi dan kebencianantara Rohingya dan warga setempat seringkalimenyebabkan pelanggaran hak asasi manusia dikamp-kamp pengungsi di Bangladesh. “Kekerasanseksual sering terjadi pada wanita di kamppengungsian dan keluarganya. Sedangkan korupsiyang terjadi di semua level penguasa di kamptersebut, termasuk pejabat pemerintah, personil

Page 19: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

19

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

polisi dan militer mencegah para pengungsi untukbisa hidup secara damai dan aman.50

Bangladesh mengalami beban berat dalammenerima pengungsi Rohingya. Terdapat sekitar29.000 pengungsi Rohingya, berada di dua kamp didistrik tenggara Cox’s Bazar di Bangladesh. Jumlahini merupakan sisa dari 250.000 pengungsi yang tibapada tahun 1991, yang sebagian besar telahdipulangkan. Selain itu, Pemerintah Bangladeshmemperkirakan sebesar 200.000 orang dari Burmatinggal di Bangladesh tanpa status hukum, terutamadi desa-desa di luar kamp dengan kualitas hidupsangat memprihatinkan.

Membanjirnya pengungsi Rohingya ke Bangladeshmenambah parahnya ketegangan hubunganMyanmar-Bangladesh. Pemerintah Bangladeshmenampakkan sikap yang makin mengerasterhadap para pengungsi pada tahun 2009 denganmenyatakan bahwa Rohingya adalah pendatangilegal yang bermukim di bangladsh. Oleh karenanyabanyak di atara mereka yang ditangkap dan dikirimke penjara atas tuduhan infiltrasi ilegal sehinggamereka dipaksa untuk kembali ke Myanmar dalamproses formal “push-back” oleh Bangladesh. 51

Secara tegas pula pemerintah Bangladesh menolakmemberi bantuan kepada pengungsi Rohingnyakarena masalah Rohingya merupakan masalahinternal Myanmar dan Bangladesh harusmelindungi keamanan nasionalnya. Jika Myanmartidak menganiaya Rohingya, maka Bangladesh tidakmemiliki kewajiban untuk memberikan bantuankemanusiaan karena Bangladesh bukan salah satunegara penandatangan Konvensi Pengungsi 1951dan Protokol 1967. Apalagi pemerintah Myanmarberusaha untuk memprovokasi Bangladesh dengan

50 Rebecca Devitt, “Burma, Bangladesh and the Rohingya: aFailure to Protect?”, 6 September 2011. http://www.e-ir.info/2011/09/06/burma-bangladesh-and-the-rohingya-a-failure-to-protect/ (diakses 13 Juni 2013)51(http://bdinn.com/articles/bangladesh-keeps-door-firmly-shut-on-rohingya/ diakses 18 Mei 2013

menyatakan bahwa Jamaat e-Islami, salah satuorganisasi yang dianggap oleh pemerintahBangladesh sebagai organisasi ekstrim, memberikanbantuan persenjataan kepada etnis Rohingya diBangladesh untuk menghasut terjadinya konfliksektarian di Myanmar. Dalam kaitan tersebutMenteri Luar Negeri Bangladesh, Dipu Monimemberikan pernyataan di Parlemen pada tanggal14 Juni 2012 bahwa,"Dengan mempertimbangkan kepentingankeamanan nasional, Bangladesh tidak akanmengijinkan satu pun pengungsi Myanmar beradadalam wilayahnya. Situasinya bukanlah bahwa etnisRohingya tidak mempunyai tempat untukpergi.Kami sendiri mempunyai banyak masalah.Kami sudah mengijinkan banyak etnis Rohingyauntuk tinggal di negara kami, dan kami tidak inginmenambah masalah kami dengan mengijinkan lebihbanyak lagi (etnis Rohingya) untuk masuk. Myanmartidak memaksa warganegaranya untukmeninggalkan negara mereka. Ini adalah konfliksektarian yang negara tidak terlibat di dalamnya.Bahkan, pemerintah Myanmar berusaha untukmengatasi masalah tersebut.” 52 Selain itu, DipuMoni juga mengatakan bahwa “Bangladesh tidakakan membiarkan segala aktivitas yangmembahayakan negara tetangga.”53

52Myanmar claims 'Jamaat link', The Daily Star, 15 Juni 2012.(http://archive.thedailystar.net/newDesign/news-details.php?nid=238432 (Diakses 18 Mei 2013)53We won't open border for Rohingyas: FM,www.newstoday.com, 15 Juni2012.http://www.newstoday.com.bd/index.php?option=details&news_id=2315369&date=2012-06-15 (diakses 18 Mei2013)

Page 20: JIKA KITA SEORANG ROHINGYA - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus_Syamina_Jika_kita seorang rohingya.pdf · Mon, Karen, China, India, atau mana pun itu. Namun ... penduduk lokal

20

Laporan Khusus SYAMINA Edisi Juni 2013

Penolakan Bangladesh mendapat kritik dari paraaktivis yang memperjuangkan hak-hak pengungsidengan mengatakan bahwa Bangladesh bertindakmelawan hukum humaniter internasional dengankeputusannya mengembalikan pengungsi Rohingyake Myanmar. Misalnya, Human Rights Watchmenghimbau Pemerintah Bangladesh untukmemberi keleluasaan pada organisasi-organisasiinternasional yang memberikan bantuankemanusiaan demi menyelamatkan nyawa lebihdari 200.000 Muslim Rohingya di Bangladesh.Pemerintah Bangladesh juga diharapkan membukaperbatasannya untuk orang-orang Rohingya yangmelarikan diri dari kekerasan sektarian dankekerasan oleh pasukan keamanan Burma diArakan. Tekanan organisasi-organisasi kemanusiaantelah memancing pemerintah Bangladesh untukmerespon lebih tegas. Pada bulan Juli 2012,Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasinamenolak berbagai bentuk himbauan untukmembantu Rohingnya karena masalah Rohingyaseharusnya menjadi urusan pemerintah Myanmar.Sheikh Hasina mengatakan, “Bangladesh adalahnegara yang sudah sagat padat penduduknya …Kami tidak bisa menampung beban ini.” (HumanRightss Watch 2012). Saat dituduh bertindak tidakmanusiawi, Dhaka mengatakan mereka melakukanhal yang benar dengan mengedepankankepentingan rakyatnya di atas segalanya.Pemerintah Bangladesh mengabaikan seruan paraaktivis tersebut dan tetap pada pendiriannya untuktidak mengizinkan Rohingya memasuki teritoriBangladesh karena setiap minggu orang-orangberkapal Rohingya selalu berusaha melarikan diridari Myanmar.Mengerasnya sikap pemerintah Bangladesh jugadibuktikan dengan penolakan masuknya bantuankemanusiaan yang masuk ke kamp atau daerahperbatasan di sekitar Ukhia dan Teknaf.54 Bantuan

54Terdapat tiga organisasi internasional kemanusiaan utamayang beroperasi membantu pengungsi Rohingya di perbatasanMyanmar-Bangladesh adalah Doctors Without Borders, Action

kemanusiaan dikhawatirkan akan menciptakan“faktor penarik” untuk Rohingya lainnya, yangdapat berdampak pada makin tegangnya pasarkerja lokal sehingga Rohingya akan memperburukperekonomian dan keamanan nasional.55

(K. Mustarom)

Against Hunger dan The British agency Muslim Aid(http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-19092131. diaksestanggal03/08/2012)55 Dhaka aid embargo hurts Bangladesh as much as Rohingyarefugees, The Guardian, 24 Mei 2012.(http://www.guardian.co.uk/global-development/poverty-matters/2012/may/24/dhaka-aid-embargo-bangladesh-rohingya. diakses 18 Mei 2013

ABOUT US

Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari LembagaKajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembagakajian independen yang bekerja membantu masyarakatuntuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi inididesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dandapat diakses oleh semua elemen masyarakat.

Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakansalah satu dari sekian banyak media yang mengajaksegenap elemen umat untuk bekerja mencegahkezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corongkebenaran sekaligus mengajak segenap lapisanmasyarakat untuk sadar realitas dan peduli terhadaphajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasanilmiah dan menitikberatkan pada metode analisisdengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal.Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakanpendapat yang diekspresikan oleh masing-masingpenulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentangpublikasi kami, silakan mengirimkan e-mail [email protected]