Jenjang Karir Perawat.rtf
-
Upload
arief-yanto -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
Transcript of Jenjang Karir Perawat.rtf
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN JENJANG KARIR
Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan dapat
menunjang pembangunan kesehatan, hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu
pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat
memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai
pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitmen,
seleksi dan penempatan, pembinaan serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik,
agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja
bagi perawat. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan
adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan
interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral
(Hamid, 2000). Pada kenyataannya saat ini tenaga perawat yang ada dilapangan masih belum
memenuhi standar. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor
balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat
ringannya pekerjaan dan sifat pekerjaan yang monoton, suasana dan lingkungan pekerjaan,
peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan atau supervisor dalam memberikan
bimbingan dan pembinaan.
Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana
karir dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan
keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan
potensi perawat. Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat, ia akan berusaha
mengontrol karirnya dan memilih karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan
memperoleh kepuasan kerja (Marquis &Huston, 2000). Sehubungan dengan hal tersebut
manajemen rumah sakit harus berusaha menciptakan kepuasan kerja sebaik-baiknya supaya
moral kerja, dedikasi, kecintaan dan disiplin perawat meningkat serta mendukung
terwujudnya rumah sakit (Hasibuan, 2003).Menurut Gibson (1996) bahwa peningkatan
jenjang/ posisi dan peningkatan penghasilan merupakan hasil kerja staf yang produktif.
Menurut pendapat penulis penerapan dan pemberlakuan pengembangan jenjang karir di lahan
klinik merupakan suatu perubahan yang mendasar bagi suatu organisasi pelayanan kesehatan
dan merupakan upaya manajer keperawatan untuk terus mengembangkan diri perawat,
sehingga perawat dapat mencapai kepuasan karir dan kepuasan kerja. Hal ini merupakan
salah satu tantangan yang berat bagi manajemen rumah sakit saat ini, karena dalam
pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan partisipasi antara pihak manajemen rumah
sakit dan staf keperawatan (Marquis, 2000)
Karir merupakan suatu deretan posisi yang yang diduduki oleh seseorang selama
perjalanan usianya (Robins, 2006). Karir diartikan sebagai semua pekerjaan yang dipegang
seseorang selama kehidupan dalam pekerjaannya (Davis & Werther, 96 dalam Meldona
2009). Sistem pengembangan karir menurut Bernardin dan Russel (1993, dalam Sulistiyani &
Rosidah 2003) adalah usaha secara formal dan terorganisir serta terecana untuk mencapai
keseimbangan antara kepentingan karir individu dengan organisasi secara keseluruhan.
Sedangkan karir perawat menurut Depkes (2006) merupakan sistem untuk meningkatkan
kinerja dan profesionalisme sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
Sistem jenjang karir profesional memuat tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu
kinerja, orientasi profesional dan kepribadian perawat, serta kompetensi yang menghasilkan
kinerja profesional (Depkes, 2006). Komponen utama karir terdiri dari alur karir, tujuan
karir, perencanaan karir dan pengembangan karir. Alur karir adalah pola pekerjaan yang
berurutan yang membentuk karir seseorang.
Tujuan karir merupakan pernyataan tentang posisi masa depan dimana seseorang
berupaya mencapainya sebagai bagian dari karir hidupnya. Tujuan ini menunjukkan
kedudukan seseorang sepanjang karir pekerjaannya. Perencanaan karir merupkan proses
dimana seseorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut,
sedangkan pengembangan karir seseorang meliputi perbaikan-perbaikan personal yang
dilakukan untuk mencapai rencana dan tujuan karirnya.
Manfaat Pola Karir
o Memberi kesempatan untuk kemajuan profesional dlm posisi asuhan langsung pasien
o Meningkatkan tumbuh kembang profesional seseorang
o Menarik dan menahan perawat di instansi
o Menyediakan mekanisme untuk menghargai keahlian seseorang
o Menyediakan kerangka kerja untuk penyusunan alat evaluasi kinerja
o Meningkatkan kepuasan kerja
o Memberi dampak positif pada asuhan pasien
Model Jenjang Karir Perawat di Indonesia (Pedoman Depkes, 2006)
Depkes RI pada Tahun 2006 menyusun pedoman jenjang karir bagi perawat, yang
didalamnya dijelaskan penjenjangan karir perawat profesional yang meliputi perawat klinik,
perawat manajer, perawat pendidik dan perawat peneliti. Selanjutnya, Depkes RI mengatur
jenjang karir profesional perawat klinik kedalam lima tingkatan, sebagai berikut:
1!br0ken!! Perawat Klinik I (PK I) Perawat klinik I (Novice) adalah perawat lulusan D-
III telah memiliki pengalaman kerja 2 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus
pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan mempunyai sertifikat PK-I.
2!br0ken!! Perawat Klinik II (PK II) Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah
perawat lulusan D III Keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun atau Ners (lulusan
S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 3 tahun, dan
mempunyai sertifikat PK-II
3!br0ken!! Perawat Klinik III (PK III) Perawat klinik III (competent) adalah perawat
lulusan D III Keperawatan dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners (lulusan S-1
Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman klinik 6 tahun atau Ners
Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan memiliki sertifikat PK-III. Bagi lulusan
D-III keperawatan yang tidak melanjutkan ke jenjang S-1 keperawatan tidak dapat
melanjutkan ke jenjang PK-IV dan seterusnya.
4!br0ken!! Perawat Klinik IV (PK IV) Perawat klinik IV (Proficient) adalah Ners (lulusan
S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners
Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, dan memiliki sertifikat PK-IV, atau Ners
Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun.
5!br0ken!! Perawat Klinik V (PK V) Perawat klinik V (Expert) adalah Ners Spesialis
dengan pengalaman kerja 4 tahun atau Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman
kerja 1 tahun, dan memiliki sertifikat PK-V.
Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan dasar.
Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi lanjutan yang merupakan
dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Level III termasuk perawat spesialistik dengan
kompetensi meliputi :
1. Perawat Medikal
2. Perawat Bedah
3. Perawat Anak
4. Perawat Maternitas
5. Perawat ICU/CCU
6. Perawat Gawat Darurat
7. Perawat Gerontik
8. Perawat Kesehatan
Pengembangan sistem Jenjang Karir bagi perawat membedakan antara pekerjaan (job)
dan Karir (career). Pengembangan karir adalah perencanaan dan implementasi dari rencana
karir dan dapat dilihat sebagai proses kehidupan kritikal mencakup kedua-duanya individu
yang bersangkutan dan perawat sebagai pegawai. McPeck (2001) menyatakan perencanaan
karir adalah tentang dimana kamu saat atau hari ini dan lebih penting keman akamu akan
pergi besok, sehingga merencanakan karir adalah tentang eksplorasi, peluang-peluang dan
perubahan.
Tujuan Jenjang Karir Profesional Perawat
1!br0ken!! Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end
job/career) .
2!br0ken!! Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari pekerjaannya (turn over).
3!br0ken!! Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yg telah
ditetapkan, sehingga mobilitas karir berfungsi dgn baik & benar.
Prinsip Pengembangan Jenjang Karir
1!br0ken!! Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep
2!br0ken!! Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan kompetensi utk melaksanakan
asuhan keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas kewenangan
3!br0ken!! Penerapan askep:fungsi utama perawat klinik adl memberi asuhan
keperawatan langsung sesuai standar praktik dan kode etik pengembangan karir perawat
4!br0ken!! Kesempatan yang sama: setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yg
sama utk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi
5!br0ken!! Standar profesi: dlm memberi askep mengacu pd standar praktik kep. dan
kode etik kep.
6!br0ken!! Komitmen pimpinan: pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen
yg tinggi.
Standart Kompetensi Perawat
Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi
Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis.
Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :
1!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Dasar Umum.
2!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar
spesialistik.
3!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum.
4!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus.
5!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik
Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :
1!br0ken!! Perawat Klinik I (Dasar Umum).
2!br0ken!! Perawat Klinik II (Dasar Khusus).
3!br0ken!! Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus).
4!br0ken!! Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus).
5!br0ken!! Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)
Pelaksanaan Uji Kompetensi
Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan
pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji
kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat
tahap, sebagai berikut :
1. Tahap 1 : Pendaftaran
Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat
pengembangan SDM Keperawatan RS.
Persyaratan pendaftaran :
a. Surat keterangan lulus masa orientasi.
b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
c. Mengisi formulir pendaftaran
Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan penetapan
pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan memberikan berkas yang berisi
kegiatan yang harus diikuti dan penilaian-penilaian yang harus dicapai.
2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi
Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :
a. Pendidikan Formal Keperawatan
Pendidikan formal keperawatan yang diakui sebagai perawat profesional minimal
Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III Keperawatan
dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang
PK IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V.
b. Lama Bekerja di klinik
Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa
orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK
II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk
naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi
pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep).
Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan
sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat
mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang
ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III,
dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk
naik ke PK V, tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi
pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman
klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun
menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke
PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman klinik,
maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan
untuk menetapkan jenjang karirnya.
c. Rekomendasi
Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan
rekomendasi dari :
1) Atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk
uji kenaikan jenjang karir minimal B.
2) Teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat dengan tim kerja dalam
penyelenggaraan asuhan keperawatan (sesuai dengan formulir yang ditetapkan).
3) Pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang
harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir.
4) Klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji kompetensinya
diharapakan tidak ada komplain dari klien atau keluarga.
d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah
SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh
Bagian Bidang Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari
PPNI.
3. Tahap 3 : Uji kompetensi
Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian praktik.
a. Dokumen
Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan dan kelengkapan
dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang akan diuji
b. Ujian tertulis
Ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan diuji sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai
c. Ujian praktek
Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan dokumen dan lulus ujian
tertulis.
Langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut :
1) Persiapan uji kompetensi
2) Pelaksanaan uji kompetensi
3) Penetapan hasil uji kompetensi
4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru
Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian personalia.
Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I –III ditandatangani oleh
Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.