Jenjang Karir Perawat.rtf

8
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN JENJANG KARIR Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan dapat menunjang pembangunan kesehatan, hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitmen, seleksi dan penempatan, pembinaan serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik, agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja bagi perawat. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral (Hamid, 2000). Pada kenyataannya saat ini tenaga perawat yang ada dilapangan masih belum memenuhi standar. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat ringannya pekerjaan dan sifat pekerjaan yang monoton, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan atau supervisor dalam memberikan bimbingan dan pembinaan. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat, ia akan berusaha mengontrol karirnya dan memilih karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan memperoleh kepuasan kerja (Marquis &Huston, 2000). Sehubungan dengan hal tersebut manajemen rumah sakit harus berusaha menciptakan kepuasan kerja sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan dan disiplin perawat meningkat serta mendukung terwujudnya rumah sakit (Hasibuan, 2003).Menurut Gibson (1996) bahwa peningkatan jenjang/ posisi dan peningkatan penghasilan merupakan hasil kerja staf yang produktif. Menurut pendapat penulis penerapan dan pemberlakuan pengembangan jenjang karir di lahan klinik merupakan suatu perubahan yang mendasar bagi suatu organisasi pelayanan kesehatan dan merupakan upaya manajer keperawatan untuk terus mengembangkan diri perawat, sehingga perawat dapat mencapai kepuasan karir dan kepuasan kerja. Hal ini merupakan salah satu tantangan yang berat bagi manajemen rumah sakit saat ini, karena dalam

Transcript of Jenjang Karir Perawat.rtf

Page 1: Jenjang Karir Perawat.rtf

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN JENJANG KARIR

Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan dapat

menunjang pembangunan kesehatan, hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu

pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat

memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai

pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitmen,

seleksi dan penempatan, pembinaan serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik,

agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja

bagi perawat. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan

adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan

interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral

(Hamid, 2000). Pada kenyataannya saat ini tenaga perawat yang ada dilapangan masih belum

memenuhi standar. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor

balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat

ringannya pekerjaan dan sifat pekerjaan yang monoton, suasana dan lingkungan pekerjaan,

peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan atau supervisor dalam memberikan

bimbingan dan pembinaan.

Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana

karir dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan

keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan

potensi perawat. Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat, ia akan berusaha

mengontrol karirnya dan memilih karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan

memperoleh kepuasan kerja (Marquis &Huston, 2000). Sehubungan dengan hal tersebut

manajemen rumah sakit harus berusaha menciptakan kepuasan kerja sebaik-baiknya supaya

moral kerja, dedikasi, kecintaan dan disiplin perawat meningkat serta mendukung

terwujudnya rumah sakit (Hasibuan, 2003).Menurut Gibson (1996) bahwa peningkatan

jenjang/ posisi dan peningkatan penghasilan merupakan hasil kerja staf yang produktif.

Menurut pendapat penulis penerapan dan pemberlakuan pengembangan jenjang karir di lahan

klinik merupakan suatu perubahan yang mendasar bagi suatu organisasi pelayanan kesehatan

dan merupakan upaya manajer keperawatan untuk terus mengembangkan diri perawat,

sehingga perawat dapat mencapai kepuasan karir dan kepuasan kerja. Hal ini merupakan

salah satu tantangan yang berat bagi manajemen rumah sakit saat ini, karena dalam

Page 2: Jenjang Karir Perawat.rtf

pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan partisipasi antara pihak manajemen rumah

sakit dan staf keperawatan (Marquis, 2000)

Karir merupakan suatu deretan posisi yang yang diduduki oleh seseorang selama

perjalanan usianya (Robins, 2006). Karir diartikan sebagai semua pekerjaan yang dipegang

seseorang selama kehidupan dalam pekerjaannya (Davis & Werther, 96 dalam Meldona

2009). Sistem pengembangan karir menurut Bernardin dan Russel (1993, dalam Sulistiyani &

Rosidah 2003) adalah usaha secara formal dan terorganisir serta terecana untuk mencapai

keseimbangan antara kepentingan karir individu dengan organisasi secara keseluruhan.

Sedangkan karir perawat menurut Depkes (2006) merupakan sistem untuk meningkatkan

kinerja dan profesionalisme sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.

Sistem jenjang karir profesional memuat tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu

kinerja, orientasi profesional dan kepribadian perawat, serta kompetensi yang menghasilkan

kinerja profesional (Depkes, 2006). Komponen utama karir terdiri dari alur karir, tujuan

karir, perencanaan karir dan pengembangan karir. Alur karir adalah pola pekerjaan yang

berurutan yang membentuk karir seseorang.

Tujuan karir merupakan pernyataan tentang posisi masa depan dimana seseorang

berupaya mencapainya sebagai bagian dari karir hidupnya. Tujuan ini menunjukkan

kedudukan seseorang sepanjang karir pekerjaannya. Perencanaan karir merupkan proses

dimana seseorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut,

sedangkan pengembangan karir seseorang meliputi perbaikan-perbaikan personal yang

dilakukan untuk mencapai rencana dan tujuan karirnya.

Manfaat Pola Karir

o Memberi kesempatan untuk kemajuan profesional dlm posisi asuhan langsung pasien

o Meningkatkan tumbuh kembang profesional seseorang

o Menarik dan menahan perawat di instansi

o Menyediakan mekanisme untuk menghargai keahlian seseorang

o Menyediakan kerangka kerja untuk penyusunan alat evaluasi kinerja

o Meningkatkan kepuasan kerja

o Memberi dampak positif pada asuhan pasien

Model Jenjang Karir Perawat di Indonesia (Pedoman Depkes, 2006)

Page 3: Jenjang Karir Perawat.rtf

Depkes RI pada Tahun 2006 menyusun pedoman jenjang karir bagi perawat, yang

didalamnya dijelaskan penjenjangan karir perawat profesional yang meliputi perawat klinik,

perawat manajer, perawat pendidik dan perawat peneliti. Selanjutnya, Depkes RI mengatur

jenjang karir profesional perawat klinik kedalam lima tingkatan, sebagai berikut:

1!br0ken!! Perawat Klinik I (PK I) Perawat klinik I (Novice) adalah perawat lulusan D-

III telah memiliki pengalaman kerja 2 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus

pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan mempunyai sertifikat PK-I.

2!br0ken!! Perawat Klinik II (PK II) Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah

perawat lulusan D III Keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun atau Ners (lulusan

S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 3 tahun, dan

mempunyai sertifikat PK-II

3!br0ken!! Perawat Klinik III (PK III) Perawat klinik III (competent) adalah perawat

lulusan D III Keperawatan dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners (lulusan S-1

Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman klinik 6 tahun atau Ners

Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan memiliki sertifikat PK-III. Bagi lulusan

D-III keperawatan yang tidak melanjutkan ke jenjang S-1 keperawatan tidak dapat

melanjutkan ke jenjang PK-IV dan seterusnya.

4!br0ken!! Perawat Klinik IV (PK IV) Perawat klinik IV (Proficient) adalah Ners (lulusan

S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners

Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, dan memiliki sertifikat PK-IV, atau Ners

Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun.

5!br0ken!! Perawat Klinik V (PK V) Perawat klinik V (Expert) adalah Ners Spesialis

dengan pengalaman kerja 4 tahun atau Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman

kerja 1 tahun, dan memiliki sertifikat PK-V.

Page 4: Jenjang Karir Perawat.rtf

Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan dasar.

Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi lanjutan yang merupakan

dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Level III termasuk perawat spesialistik dengan

kompetensi meliputi :

1. Perawat Medikal

2. Perawat Bedah

3. Perawat Anak

4. Perawat Maternitas

5. Perawat ICU/CCU

6. Perawat Gawat Darurat

7. Perawat Gerontik

8. Perawat Kesehatan

Pengembangan sistem Jenjang Karir bagi perawat membedakan antara pekerjaan (job)

dan Karir (career). Pengembangan karir adalah perencanaan dan implementasi dari rencana

karir dan dapat dilihat sebagai proses kehidupan kritikal mencakup kedua-duanya individu

yang bersangkutan dan perawat sebagai pegawai. McPeck (2001) menyatakan perencanaan

karir adalah tentang dimana kamu saat atau hari ini dan lebih penting keman akamu akan

pergi besok, sehingga merencanakan karir adalah tentang eksplorasi, peluang-peluang dan

perubahan.

Page 5: Jenjang Karir Perawat.rtf

Tujuan Jenjang Karir Profesional Perawat

1!br0ken!! Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end

job/career) .

2!br0ken!! Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari pekerjaannya (turn over).

3!br0ken!! Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yg telah

ditetapkan, sehingga mobilitas karir berfungsi dgn baik & benar.

Prinsip Pengembangan Jenjang Karir

1!br0ken!! Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep

2!br0ken!! Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan kompetensi utk melaksanakan

asuhan keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas kewenangan

3!br0ken!! Penerapan askep:fungsi utama perawat klinik adl memberi asuhan

keperawatan langsung sesuai standar praktik dan kode etik pengembangan karir perawat

4!br0ken!! Kesempatan yang sama: setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yg

sama utk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi

5!br0ken!! Standar profesi: dlm memberi askep mengacu pd standar praktik kep. dan

kode etik kep.

6!br0ken!! Komitmen pimpinan: pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen

yg tinggi.

Standart Kompetensi Perawat

Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi

Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis.

Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :

1!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Dasar Umum.

2!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar

spesialistik.

3!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum.

4!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus.

5!br0ken!! Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik

Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :

Page 6: Jenjang Karir Perawat.rtf

1!br0ken!! Perawat Klinik I (Dasar Umum).

2!br0ken!! Perawat Klinik II (Dasar Khusus).

3!br0ken!! Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus).

4!br0ken!! Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus).

5!br0ken!! Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)

Pelaksanaan Uji Kompetensi

Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan

pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji

kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat

tahap, sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Pendaftaran

Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat

pengembangan SDM Keperawatan RS.

Persyaratan pendaftaran :

a. Surat keterangan lulus masa orientasi.

b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar.

c. Mengisi formulir pendaftaran

Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan penetapan

pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan memberikan berkas yang berisi

kegiatan yang harus diikuti dan penilaian-penilaian yang harus dicapai.

2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi

Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :

a. Pendidikan Formal Keperawatan

Pendidikan formal keperawatan yang diakui sebagai perawat profesional minimal

Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III Keperawatan

dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang

PK IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V.

b. Lama Bekerja di klinik

Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa

orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK

Page 7: Jenjang Karir Perawat.rtf

II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika

memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk

naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi

pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep).

Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan

sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat

mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang

ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III,

dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk

naik ke PK V, tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi

pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman

klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun

menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke

PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman klinik,

maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan

untuk menetapkan jenjang karirnya.

c. Rekomendasi

Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan

rekomendasi dari :

1) Atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk

uji kenaikan jenjang karir minimal B.

2) Teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat dengan tim kerja dalam

penyelenggaraan asuhan keperawatan (sesuai dengan formulir yang ditetapkan).

3) Pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang

harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir.

4) Klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji kompetensinya

diharapakan tidak ada komplain dari klien atau keluarga.

d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan

Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah

SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh

Page 8: Jenjang Karir Perawat.rtf

Bagian Bidang Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari

PPNI.

3. Tahap 3 : Uji kompetensi

Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian praktik.

a. Dokumen

Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan dan kelengkapan

dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang akan diuji

b. Ujian tertulis

Ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan diuji sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai

c. Ujian praktek

Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan dokumen dan lulus ujian

tertulis.

Langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut :

1) Persiapan uji kompetensi

2) Pelaksanaan uji kompetensi

3) Penetapan hasil uji kompetensi

4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru

Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian personalia.

Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I –III ditandatangani oleh

Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.