Jenis Pipa

15
TUGAS TEKNIK PEMIPAAN JENIS-JENIS DAN MACAM-MACAM PIPA Nama : Adi Reza Kurnia Dosen : Dedi Wardianto, ST. MT

description

pipa

Transcript of Jenis Pipa

Page 1: Jenis Pipa

TUGASTEKNIK PEMIPAAN

JENIS-JENIS DAN MACAM-MACAM PIPA

Nama : Adi Reza Kurnia

Dosen : Dedi Wardianto, ST. MT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARATJURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK2015

Page 2: Jenis Pipa

A. Jenis Pipa

Pipa

Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian

yaitu :

1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)

2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)

3 Jenis pipa baja karbon

Seamless Pipe

Seamless pipe dalam arti bahasa artinya pipa tanpa sambungan. Dalam praktek

pembuatannya, seamless pipe memang merupakan pipa yang dibentuk tanpa membuat

sambungan sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang pernah terganggu atau

berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini dibuat dari baja silinder pejal, yang

dilubangi dalam kondisi hampir meleleh, biasa disebut billet.

Ilustrasi pembuatan seamless pipe  & manufaktur seamless pipe di pabrik.

Pada gambar tersebut, ditunjukkan sebuah besi pejal (billet) di apit dan di roll oleh Sizing

rolls –merupakan roller pembentuk diameter luar- dan dilubangi oleh mandrel.

Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut, pipa yang dihasilkan dapat lebih baik karena

kualitas baja yang dihasilkan adalah hampir sama pada setiap area permukaan pipa. Selain

itu, ketebalan dengan menggunakan metode ini, pipa yang memiliki ketebalan berapapun

memungkinkan untuk diproduksi.

Page 3: Jenis Pipa

Butt-welded Pipe atau Straight welded pipe

Atau disebut juga sebagai pipa UOE. bahan baku pembuatan pipa ini adalah pelat baja

dengan bentuk profil strip. Pelat baja tersebut dibentuk menjadi pipa dengan melengkungkan

pipa tersebut kearah sumbu pendeknya dengan roll pembentuk (shaper roll) sehingga

membentuk pipa sebuah pipa. Celah pertemuan kedua sisi pelat strip tersebut kemudian di las

memanjang sehingga membentuk sebuah pipa tanpa celah. Detail pembuatan butt-welded

pipe ditunjukkan pada gambar dibawah.

metode fabrikasi pipa straight welded pipe & pipa straight welded

Pipa ini memiliki keunggulan dimana kualitas dari dinding pipa sangat mudah untuk

dikontrol dan memiliki ketebalan yang seragam. Hal ini disebabkan karena pipa ini berasal

dari pelat strip yang pembuatannya relative sangat mudah untuk dikontrol kualitas dan

ketebalan pelatnya, sehingga hasil saat dibuat menjadi pipa pun relative sama baiknya dengan

kualitas pelatnya sebelum jadi. Selain itu, apabila dibutuhkan pipa menerus yang cukup

panjang, pipa ini memiliki keunggulan karena mudah untuk difabrikasi.

Namun didalam industri migas, pipa jenis ini lebih sering ditemukan dalam bentuk elbow.

Pipa jenis ini dihindari sebagai pipa panjang karena memilik kelemahan pada sambungan las

kedua tepi pelat strip pada saat pembuatannya, dimana memerlukan inspeksi pada area

pengelasannya, memanjang sepanjang pipa tersebut.

\

Page 4: Jenis Pipa

Spiral Welded Pipe

Dalam pasaran Indonesia biasa disebut pipa spiral, ada juga yang menyebutnya pipa casing.

Meskipun namanya demikian, bukan berarti pipa ini berbentuk spiral, namun lebih merujuk

kepada bahan baku pembuatannya yang merupakan pelat baja strip yang dibentuk menjadi

spiral dan kemudian disambung sehingga membentuk sebuah pipa.

skema pembuatan pipa spiral & manufaktur spiral pipe

Dalam system perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk

kebutuhan pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri migas,

pipa ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya digunakan sebagai

casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support. Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat

menjadi sangat besar dengan mudah. Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan

untuk dapat membuat spiral cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah

sambungan yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi

lebih banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan digunakan

sebagai pipa bertekanan. (frz)

B. Bahan-bahan pipa secara umum :

Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat

dibagi secara umum sebagai berikut:

1. Carbon steel

2. Carbon Moly

3. Galvanees

4. Ferro Nikel

5. Stainless Steel

6. PVC (Paralon)

7. Chrom Moly

Page 5: Jenis Pipa

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Vibre Glass

2. Aluminium (Aluminium)

3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)

4. Cooper (Tembaga)

5. Red Brass (kuningan merah)

6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)

7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)

C. Komponen perpipaan :

Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol

dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.

Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :

1. Pipes (pipa-pipa) 4. Valves (katup-katup)

2. Flanges ( flens-flens) 5. Boltings (baut-baut)

3. Fittings (sambungan) 6. gasket

Page 6: Jenis Pipa

7. Specials items\

D. Pemilihan bahan :

Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal

ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut

1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga

2. Perpipaan untuk industri bahan migas

3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah

4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak

5. Perpipaan untuk proses pendinginan

6. Perpipaan untuk tenaga nuklir

7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas

Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula

diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran

serta pipanya.

Faktor penentu untuk pemilihan bahan pipa:

Pertimbangan pokok harus diberikan kepada bahan dengan ketersediaan pasar yang baik

dan didokumentasikan fabrikasi dan kinerja pelayanan.

Pencampuran material yang tidak terlalu bermacam-macam jenisnya

Life Design.

Operating Conditions.

Metode perlindungan korosi

Ketersediaan bahan.

Pemeliharaan dan tingkat redundansi sistem.

Weight reduction.

Inspeksi dan pemantauan korosi.

Pengaruh lingkungan eksternal dan internal, termasuk kompatibilitas bahan yang berbeda.

Page 7: Jenis Pipa

Evaluasi probabilitas kegagalan, mode kegagalan, criticalities dan konsekuensi.

Isu-isu lingkungan yang berkaitan dengan inhibisi korosi dan perawatan kimia lainnya.

Analisis LCC akan menjadi dasar untuk pemilihan bahan

Pemilihan material harus sesuai dengan code yang telah ditentukan oleh lembaga yang

diakui. Beberapa code yang be rkaitan dengan pipa adalah sebagai berikut:

Page 8: Jenis Pipa

Beberapa macam bahan – bahan untuk pipa

Page 9: Jenis Pipa

E. Macam Sambungan Perpipaan :

Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan

2. Sambungan dengan menggunakan ulir

Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan

pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).

Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg

menggunakan sambungan ulir.

F. Tipe sambungan cabang:

Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb:

1. Sambungan langsung (stub in)

2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)

3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum

mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan

tidak melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan

antara pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah

memerlukan alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini

tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan.

G. Diameter, Ketebalan, Schedule :

Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana

disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar

(Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap

schedule. Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule.

Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan

(commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa

tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.

Page 10: Jenis Pipa

Pengertian Pipe Schedule

Kalau diameter luarnya (OD) telah di ketahui, apa yang kurang untuk menujukan ukuran

pipa? yaitu thickness atau ketebalan pipa. Dalam sebuah pipa, ketebalan pipa (wall-thickness)

di kenal dengan sebutan schedule, yang biasanya di singkat dengan sch

.

Semakin pipa digunakan dalam pressure dan temperature tinggi, maka akan semakin tebal

dinding pipanya, semakin besar schedule nya. Yang artinya, semakin kecil pula diameter

internal dari pipanya, karena sebagian telah digunakan untuk ketebalan dinding dari pipanya.

Biasanya dikenal dengan 3 jenis schedule, yaitu standard, extra strong (xs) dan dobel extra

strong (xxs).

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.

2. Schedule standard

3. Schedule Extra strong (XS)

4. Schedule double Extra Strong (XXS)

5. Schedule special

Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :

1. Menahan internal pressure dari aliran

2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)

3. Mengatasi karat

4. Mengatasi kegetasan pipa.

Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan, dan schedule dapat dipelajari tabel-tabel

Page 11: Jenis Pipa