BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang...

30
V-1 BAB 5 SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM 5.1 Umum Kriteria perencanaan teknis jaringan distribusi air bersih digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan jaringan distribusi air bersih Kota Mataram, sehingga jaringan yang direncanakan dapat memenuhi persyaratan teknis dan hidrolis serta ekonomis. Sistem distribusi air bersih bertujuan untuk mengalirkan/membagikan air bersih ke seluruh daerah pelayanan dengan merata dan berjalan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk kelancaran sistem pendistribusian tersebut, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut : Tersedianya tekanan yang cukup pada jaringan pipa distribusi, sehingga air masih bisa mengalir ke konsumen dengan sisa tekanan yang cukup. Kuantitas air yang mencukupi kebutuhan penduduk/konsumen dan dapat melayani 24 jam. Kualitas air bersih terjamin mulai dari pipa distribusi sampai ke konsumen.

Transcript of BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang...

Page 1: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-1

BAB 5

SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

5.1 Umum

Kriteria perencanaan teknis jaringan distribusi air bersih digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan jaringan distribusi air bersih Kota

Mataram, sehingga jaringan yang direncanakan dapat memenuhi persyaratan

teknis dan hidrolis serta ekonomis.

Sistem distribusi air bersih bertujuan untuk mengalirkan/membagikan air

bersih ke seluruh daerah pelayanan dengan merata dan berjalan secara terus

menerus sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk kelancaran sistem

pendistribusian tersebut, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut :

Tersedianya tekanan yang cukup pada jaringan pipa distribusi, sehingga air

masih bisa mengalir ke konsumen dengan sisa tekanan yang cukup.

Kuantitas air yang mencukupi kebutuhan penduduk/konsumen dan dapat

melayani 24 jam.

Kualitas air bersih terjamin mulai dari pipa distribusi sampai ke konsumen.

Sistem distribusi air bersih merupakan jaringan perpipaan yang

mengalirkan air bersih dari sumber/instalasi ke daerah pelayanan. Secara

sederhana suatu sistem distribusi sir bersih dapat dilihat pada ilustrasi gambar

berikut :

Gambar 5.1 Sistem Distribusi Air Bersih Sistem Gravitasi

Page 2: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-2

Gambar 5.2 Sistem Distribusi Air Bersih Sistem Pompa

Sistem distribusi air bersih yang ada dan akan dikembangkan di Kota

Mataram adalah dengan menggunakan gambar sistem pertama yaitu dengan

aliran gravitasi.

Sistem distribusi air bersih Kota Mataram terdiri dari :

Reservoir Distribusi

Sistem Jaringan Perpipaan

Perlengkapan / Peralatan Distribusi

5.2 Pertimbangan Pemilihan Jaringan Perpipaan

5.2.1 Kriteria Perencanaan

Diameter pipa dihitung berdasarkan debit aliran puncak jam

(peak hour).

Kecepatan aliran rata-rata aliran dalam pipa.

Jalur perpipaan harus diatur sebagai berikut :

- Terletak di tanah pemerintah atau umum (misalnya di pinggir

jalur

umum).

- Pipa yang menyebrangi jalan umum harus dilindungi.

Setiap sambungan (fitting) harus diberi bantalan (trust block) yang

ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.

Ke dalam pipa minimal 90-120 cm untuk pipa diameter < 900 mm, dan

150 cm untuk pipa dengan diameter > 1000 mm.

Tekanan yang terjadi dalam pipa tidak boleh melebihi 70% tekanan

pipa yang yang diijinkan.

Tekanan minimum pada pipa induk adalah 1 kg/cm2.

Page 3: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-3

5.2.2 Klasifikasi Jaringan Perpipaan

Jaringan perpipaan air bersih dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Pipa induk (pipa utama/primer)

2. Pipa cabang (pipa sekunder)

3. Pipa pelayanan (pipa tersier)

Tujuan dan pengklasifikasian jaringan perpipaan ini adalah untuk

memisahkan bagian jaringan menjadi suatu sistem hidrolis tersendiri sehingga

memberikan keuntungan seperti :

Kemudahan dalam pengoperasian, sesuai dengan debit yang mengalir.

Mempermudah perbaikan jika terjadi kerusakan.

Meratakan sisa tekanan dalam jaringan perpipaan,m sehingga setiap

daerah pelayanan mendapatkan sisa tekanan relatif tidak jauh berbeda.

Mempermudah pengembangan jaringan perpipaan, sehingga jika

dilakukan perluasan dan pengembangan tidak perlu mengganti

jaringan yang sudah ada, dengan catatan masih memenuhi syarat

kriteria hidrolis.

Jaringan perpipaan distribusi air bersih dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

1. Pipa Hantar Distribusi (Feeder System)

Pipa hantar dalam pipa distribusi biasanya memberikan bentuk atau

kerangka dasar sistem distribusi. Tidak dibenarkan sambungan

rumah pada sistem pipa hantar distribusi ini.

Pipa hantar distribusi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

a. Pipa Induk Utama (Primary Feeder)

Pipa induk utama merupakan pipa distribusi yang mempunyai

jangkauan terluas dan diameter terbesar. Pipa ini melayani dan

membagikan ke tiap blok-blok pelayanan di daerah pelayanan,

dan disetiap blok memiliki satu atau dua titik penyadapan

(tapping) yang dihubungkan dengan pipa induk sekunder

(secondary feeder).

Page 4: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-4

Secara fisik pipa induk utama dibatasi dengan :

- Dimensinya direncanakan untuk dapat mengalirkan air sampai

dengan akhir perencanaan dengan debit jam puncak.

- Tidak melayani penyadapan langsung ke konsumen.

- Jenis pipa yang dipilih harus mempunyai ketahanan tinggi.

b. Pipa Induk Sekunder (Secondary Feeder)

Merupakan jenis hantaran yang kedua dari suatu sistem jaringan.

Pipa ini meneruskan air dari pipa induk utama ke tiap-tiap blok

pelayanan. Pipa ini selanjutny mempunyai percabangan terhadap

pipa service.

Secara fisik pipa induk sekunder dibatasi sebagai berikut :

- Tidak melayani penyadapan langsung ke konsumen

- Dimensi dihitung berdasarkan banyaknya sambungan yang

melayani konsumen.

- Kelas pipa yang dipergunakan sama atau lebih rendah dari pipa

induk utama.

2. Pipa Pelayanan Distribusi

Pipa pelayanan adalah pipa yang menyadap dari pipa induk sekunder

dan langsung melayani konsumen. Diameter yang dipakai tergantung

pada besarnya pelayanan terhadap konsumen.

Sistem pipa ini dibedakan menjadi :

a. Pipa Cabang (Small Distribution Main)

Dapat mengalirkan langsung ke rumah dan dapat mengalirkan ke

pipa yang lebih kecil.

b. Pipa Service (Service Line)

Pipa ini merupakan pipa sambungan rumah

Page 5: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-5

5.2.3 Jenis perlengkapan Pipa

5.2.3.1 Jenis Pipa

Pemilihan jenis pipa dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

Ketentuan dan daya tahan terhadap tekanan yang terdiri dari :

- Tekanan dari dalam, yaitu tekanan statik dan water hammer

- Tekanan dari luar pipa, yaitu tekanan tanah dan air tanah, serta

beban dari tanah permukaan, misalnya lalu lintas dan lain-lain.

Diameter yang tersedia di pasaran

Daya tahan terhadap korosif dari luar dan dalam

Kemudahan dan pengadaan, pengangkutan dan pemasangan di

daerah yang bersangkutan

Harga pipa dan pemeliharaan.

a. Pipa Induk

Jenis pipa yang umum digunakan untuk pipa induk adalah ACP

(Asbestos cement Pipe), DCIP (Ductile Cast Iron Pipe), GIP

(Galvanis Iron Pipe), PVC (Poly Vynil Chloride) dan Steel Pipe.

- Pipa ACP (Asbestos Cement Pipe)

Jenis pipa ini dibuat dari campuran semen dan asbes, diameter

terkecilnya yaitu 130 cm dan daya tahan tekannya 3,5 kg/cm2

sampai 14 kg/cm2 tidak dipengaruhi asam, asin dan tahan terhadap

material yang bersifat korosif Akan tetapi mempunyai kelemahan

yakni mudah retak dan pecah selam perjalanan angkutan serta

tidak tahan terhadap beban luar.

- DCIP (Ductile Cast Iron Pipe)

Jenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan

anti korosi Jenis pipa ini sangat kuat, berat, tahan lama tetapi

harganya mahal.

- GIP (Galvanis Iron Pipe)

Jenis pipa ini dibuat dari baja atau besi tempa, umumnya tahan

terhadap beban luar maupun dalam dan umumnya digunakan pada

Page 6: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-6

saluran-saluran yang memerlukan tiang penyangga di bawah jalan

kereta api atau jalan raya serta pada perlintasan sungai (jembatan

pipa) Pipa ini tidak tahan terhadap material korosif dan

memerlukan banyak waktu untuk penyambungan serta mahal

harganya.

- PVC (Poly Vynil Chloride)

Pipa ini bersifat fleksibel, panjang pipa biasanya 6 meter. PVC

anti karat dan tahan terhadap zat kimia serta tidak mudah terbakar,

sehingga dapat diterapkan dalam pemasangan di rumah-rumah.

Konstruksi pipa PVC ringan sehingga mudah dalam transportasi

dan biayanya lebih ekonomis, sering dipergunakan sebagai

pelindung kabel listrik dan telekomunikasi karena pipa ini

mempunyai sifat non-konduktifitas elektrik yaitu tidak

menghantarkan arus listrik. Permukaannya licin sehingga tidak

menghambat aliran air dan dapat mengurangi timbulnya endapan.

Dengan melihat kondisi di daerah perencanaan maka untuk pipa

induk dipergunakan jenis pipa PVC dengan pertimbangan

kemudahan konstruksi dan lebih ekonomis. Khusus untuk

perlintasan pipa digunakan jenis pipa GIP.

Dengan melihat jalur distribusi dan kondisi yang ada maka

disimpulkan bahwa untuk pipa pelayanan digunakan pipa PVC.

Karakteristik jenis pipa dapat dilihat pada Tabel 5.1

Page 7: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-7

Tabel 5.1 Karakteristik Beberapa Jenis PipaJenis Pipa Keuntungan Kelemahan

CIP - Kuat dan tahan korosi - Lemah terhadap tekanan / benturan  - Mudah dipotong - Berat  - Mechanical joint flexible - Membutuhkan perlindungan terhadap   - Konstruksinya mudah terlepasnya sambungan  - Tersedia dia. 75 mm - 1500 mm - Terjadi korosi pada permukaan sambungan    bila terdapat humus / terjadi oksidasi.

DCIP - Kuat dan tahan korosi - Berat  - Mudah dalam pemasangan - Membutuhkan perlindungan terhadap   - Mechanical joint flexible terlepasnya sambungan  - Sambungannya bermacam-macam - Untuk ukuran pipa besar, sulit memperbaiki   - Tersedia dia. 75 mm -1500 mm dari dalam  - Tahan benturan - Terjadi korosi pada permukaan sambungan    bila terdapat humus / terjadi oksidasi.    - Mahal

GIP - Kuat dan ringan - Membutuhkan expansion joint atau fleksible   - Tersedia dia. 0,5 - 6 " joint  - Tahan benturan - Lemah terhadap korosi elektris  - Tidak perlu dijaga terhadap lepasnya - Membutuhkan banyak waktu untuk lining   sambungan (dengan menggunakan dan welding  welding joint)  

ACP - Tahan terhadap korosi - Lemah terhadap benturan  - Sambungan fleksibel - Sheer strength kecil  - Ringan dan mudah dipasang - Membutuhkan banyak perlindungan terhadap  - Kekasaran dalam tidak berubah lepasnya sambungan  - Murah - Mudah teknis akibat kualitas air dan tanah  - Tersedia dia. 50 - 600 mm  

PVC - Tahan terhadap korosi - Lemah terhadap benturan pada temperatur   - Sambungan fleksibel    rendah  - Ringan dan mudah dipasang - Lemah terhadap panas sinar ultraviolet dan  - Kekasaran dalam tidak berubah larutan organik  - Murah - Membutuhkan expansion joint dan fleksible   - Tersedia dia. 0,5 - 16 " joint  - Tahan terhadap tanah agresif    - Defleksi yang besar  

Page 8: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-8

5.2.3.2 Perlengkapan Pipa

Perlengkapan pipa berfungsi agar jaringan perpipaan berjalan dengan

baik sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Beberapa

perlengkapan perpipaan beserta fungsinya dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Katup (valve)

Berfungsi untuk mengatur arah aliran dalam pipa dan menghentikan

aliran air terutama bila satu bagian jalur pipa akan dites, diperiksa

dan diperbaiki. Katup ditempatkan pada :

Perlintasan pipa / jembatan pipa

Pada setiap jarak 3000 m

Setiap titik pengambilan / penyadapan, perubahan arah

aliran

Titik penguras.

Ada beberapa tipe katup (valve) :

- Gate Valve

Dipergunakan pada pipa induk terutama untuk pipa yang

berdiameter besar. Keuntungannya tahan terhadap tekanan besar.

Kehilangan tekanan hampir tidak ada.

- Globe Valve

Digunakan pada pipa yang berdiameter kecil. Keuntungannya

relatif lebih murah dan mudah dalam perbaikannya. Kerugiannya

kehilangan tekanan cukup besar.

b. Katup Pelepas Udara (Air Release Valve)

Berfungsi untuk membuang udara yang terakumulasi dalam pipa.

Katup pelepas udara ditempatkan pada :

Tempat-tempat yang tinggi

Jalur mendatar setiap jarak 75 m -100 m

Jembatan pipa

Page 9: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-9

c. Altitude Valve (Katup elevasi, pakai pelampung)

Digunakan pada tangki elevasi (menara air)., yang apabila tangki

terisi penuh akan menutup secara otomatis dan membuka jika

tekanan pada sistem distribusi lebih rendah daripada tekanan dalam

tangki.

d. Katup Penguras (Blow Oil Valves)

Berfungsi untuk menguras kotoran / Lumpur yang terakumulasi

pada pipa distribusi. Diameter blow off valve berkisar antara ¼ - ½

dan diameter pipa distribusi. Katup ini ditempatkan pada :

Tempat - tempat yang rendah, dimana kotoran / lumpur akan

terakumulasi (akibat dari pengurasan / pembilasan pada pipa

dan interusi air jika terjadi perbaikan jaringan pada sistem pipa)

Ujung-ujung saluran yang mendatar dan menurun

Penempatannya harus dekat dengan saluran pembuangan.

e. Blok penahan & Jangkar (Thrust Block & Angker)

Berfungsi untuk mengimbangi tekanan yang ditimbulkan oleh air,

sehingga peralatan (fitting) tidak bergerak jika diberikan tekanan.

Blok penahan ini akan memberikan atau memindahkan beban dan

fitting-fitting pada tanah sekitarnya. Penempatannya di :

Pada belokan

Pada jalur pipa yang miring

Pada perubahan dimensi pipa

Ujung pipa

f. Hidrant Kebakaran (Fire Hydrant)

Berfungsi untuk kebutuhan pemadam kebakaran, dan dapat pula

berfungsi sebagai alat untuk penggelontoran dalam rioolering

Penempatannya di :

Daerah padat penduduk

Persimpangan jalan

Kantor-kantor pemerintah

Pusat-pusat perdagangan (Central Business District)

Page 10: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-10

g. Sambungan (Fitting)

Berfungsi untuk :

Menyambung pipa pada jenis dan ukuran pipa yang sama

ataupun berbeda, coupling joint, mechanical joint, reducer, dsb.

Mengubah dan membagi aliran digunakan : elbow/bend, tee,

cross joint, caps, plugs, atau blin flange.

h. Meter Air (Water Meter)

Berfungsi untuk mengukur kuantitas air yang digunakan oleh

konsumen. Ditempatkan pada :

Sambungan ke rumah-rumah, digunakan untuk menghitung

pemakaian air perbulannya.

Pada instansi, digunakan untuk mengetahui pemakaian air oleh

penduduk, mengetahui jumlah kebocoran air atau mengevaluasi

jumlah air yang hilang.

i. Stop Kran

Berfungsi untuk mengatur aliran air pada saat operasi.

Penempatannya di :

Pada titik awal pipa pelayanan dan dipasang seri dengan water

meter.

j. Kran Umum (Public Tap)

Berfungsi sebagai sarana pelayanan air bersih untuk keperluan

umum. Penempatannya ditentukan berdasarkan :

Keadaan sosial ekonomi penduduk

Kepadatan penduduk

Kondisi daerah pelayanan

Penempatan karan umum diusahakan pada daerah padat penduduk

yang tidak mungkin dilayani langsung.

Page 11: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-11

k. Bangunan Perlintasan (Cross Way)

Dibuat apabila jaringan pipa melewati :

Jalan raya

Rel kereta api

Sungai

5.3 Pemilihan Pola Jaringan Perpipaan

Pola jaringan sistem perpipaan distribusi air bersih umumnya, dapat

diklasifikasikan menjadi :

Sistem jaringan melingkar (Grid System/Loop).

Sistem jaringan cabang ( Branch System).

Sistem kombinasi dri kedua sistem tersebut.

Bentuk sistem jaringan perpipaan tergantung pada pola jalan yang ada dan

jalan rencana, topografi, pola perkembangan daerah pelayanan dan lokasi

instalasi pengolahan. Gambar berikut dapat memberikan ilustrasi tentang

bentuk dan sistem jaringan pipa distribusi tersebut.

Gambar 5.3 Sistem Loop

Page 12: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-12

Gambar 5.4 Sistem Cabang

Gambar 5.5 Sistem Gabungan

a. Sistem Jaringan Perpipaan Melingkar

Sistem jaringan perpipaan melingkar terdiri dari pipa pipa induk dan pipa

cabang yang saling berhubungan satu sama lainnya dan membentuk loop

(melingkar), sehingga terjadi sirkulasi air ke seluruh jaringan distribusi. Dari

pipa induk dilakukan penyambungan (tapping) oleh pipa cabang dan

selanjutnya dri pipa cabang dilakukan pendistribusian untuk konsumen.

Dari segi ekonomis sistem ini kurang menguntungkan, karena diperlukan pipa

yang lebih panjang, katup dan diameter pipa yang bervariasi. Sedangkan dari

segi hidrolis (pengaliran) sisten ini lebih baik karena jika terjadi kerusakan

pada sebagian blok dan selama diperbaiki, maka yang lainnya tidak

mengalami gangguan aliran karena masih dapat pengaliran dari loop lainnya.

Page 13: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-13

Sistem jaringan perpipaan melingkar digunakan untuk daerah dengan

karakteristik sebagai berikut :

- Bentuk dan perluasannya menyebar ke seluruh arah

- Pola jaringan jalannya berhubungan satu dengan lainnya

- Elevasi tanahnya relatif datar

b. Sistem Jaringan Bercabang

Sistem jaringan bercabang terdiri dari pipa induk utama (main feeder)

disambungkan dengan pipa sekunder, lalu disambungkan lagi dengan pipa

cabang lainnya, sampai akhirnya pada pipa yang menuju ke konsumen.

Dari segi ekonomis sistem ini menguntungkan, karena panjang pipa lebih

pendek dan diameter pipa kecil. Namun dari segi teknis pengoperasian

mempunyai keterbatasan, diantaranya :

- Timbulnya rasa, bau akibat adanya ”air mati” pada ujung-ujung pipa

cabang. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengurasan secara

berkala dan menyebabkan khilangan air yang cukup banyak.

- Jika terjadi kerusakan akan terdapat blok daerah pelayanan yang tidak

mendapatkan suplai air, karena tidak adanya sirkulasi air.

- Jika terjadi kebakaran, suplai air pada hidran kebakaran lebih sedikit,

karena alirannya satu arah.

Sistem jaringan perpipaan bercabang digunakan untuk daerah pelayanan

dengan karakteristik sebagai berikut :

- Bentuk dan arah perluasan memanjang dan terpisah.

- Pola jalur jalannya tidak berhubungan satu sama lainnya.

- Luas daerah pelayanan relatif kecil.

- Elevasi permukaan tanah mempunyai perbedaan tinggi dan menurun

secara teratur.

c. Sistem Jaringan Perpipaan Kombinasi

Sistem jaringan perpipaan kombinasi merupakan gabungan dari sistem

melingkar dan sistem bercabang. Sistem ini diterapkan untuk daerah

pelayanan dengan karakteristik :

Page 14: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-14

- Kota yang sedang berkembang.

- Bentuk perluasan kota yang tidak teratur, demikian pula jaringan jalannya

tidak berhubungan satu sama lain pada bagian tertentu.

- Terdapat daerah pelayanan yang terpencil dan elevasi tanah yang

bervariasi.

Berdasarkan kondisi daerah perencanaan, maka sistem jaringan perpipaan

yang dipakai di Kota Mataram adalah sistem cabang. Hal ini sesuai dengan

kondisi kota yaitu elevasi permukaan tanah mempunyai perbedaan tinggi dan

menurun secara teratur, serta daerah pelayanan relatif kecil yaitu lebih dari

setengah dari kententuan Dept. PU. Direktorat Jendral Cipta Karya untuk

wilayah perkotaan.

5.4 Sistem pengaliran

Sistem pengaliran dalam sistem distribusi air bersih dapat diklasifikasikan

menjadi sebagai berikut :

1. Sistem Gravitasi

Sistem pengaliran dengan gravitasi dilakukan dengan memanfaatkan beda

tinggi muka tanah, dalam hal ini jika daerah pelayanan terletak lebih rendah

dari sumber air atau reservoir. Untuk daerah pelayanan yang mempunyai beda

tinggi yang besar sistem gravitasi dapat digunakan karena dengan beda tinggi

yang besar untuk pengaliran kita dapat memanfaatkan energi yang ada pada

perbedaan elevasi tersebut tidak perlu pemompaan. Bila digabungkan dengan

sistem jaringan bercabang akan membentuk sistem yang optimal, baik dari

segi ekonomis maupun dari segi teknis.

2. Sistem Pemompaan

Sistem pengaliran dengan pemompan digunakan di daerah yang tidak

mempunyai beda tinggi yang cukup besar dan relatif datar. Perlu

diperhitungkan besarnya tekanan pada sistem untuk mendapatkan sistem

pemompaan yang optimal, sehingga tidak terjadi kekurangan tekanan yang

dapat mengganggu sistem pengaliran, atau kelebihan tekanan yang dapat

mengakibatkan pemborosan energi dan kerusakan pipa.

Page 15: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-15

3. Sistem Kombinasi

Sistem ini merupakan sistem gabungan dari sistem gravitasi dan sistem

pemompaan. Pada sistem kombinasi ini, air yang didistribusikan dikumpulkan

terlebih dahulu dalam reservoir pada saat permintaan air menurun. Jika

permintaan air meningkat maka air akan dialirkan melalui sistem gravitasi

maupun sistem pemompaan.

Berdasarkan kondisi pelayanan air bersih yang telah ada (eksisting) yang

menggunakan sistem gravitasi, maka dalam perencanaan ini juga direncanakan

sistem pengaliran dengan gravitasi, karena selain ekonomis juga mempermudah

dalam teknis operasional dan pemeliharaan. Serta melihat pada karakteristik kota

dan kondisi topografi daerah pelayanan.

5.5 Perhitungan Kebutuhan Debit Air Tiap Wilayah

Dalam pembagiaan kebutuhan debit air untuk tiap wilayah agar lebih

mudah dalam pembagiaannya maka tiap wilayah dibagai dalam beberapa blok,

agar lebih jelasnya pada wilayah perencanaan untuk pembagian bloknya dapat

dilihat pada Gambar 5.6 berikut :

Page 16: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-16

Page 17: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-17

Tabel 5.2 Kebutuhan Air Bersih Setiap Blok

Blok

Q Fasilitas Q Fasilitas Q Fire Q Kehilangan Faktor Q TotalDomestik Non

DomestikHydrant Air Maksimum Kebutuhan

Q SR Q HU 10% 20% AirL/dtk L/dtk L/dtk (L/dtk) (L/dtk) Jam L/dtk

A 95 5 21 12 20 1.5 231B 66 3 10 8 14 1.5 151C 99 5 23 13 21 1.5 241D 98 5 28 13 21 1.5 247E 86 4 28 12 18 1.5 221F 68 3 21 9 14 1.5 175

Keterangan :

Blok A = Kecamatan Ampenan

Blok B = Kecamatan Sekarbela

Blok C = Kecamatan Selaparang

Blok D = Kecamatan Mataram

Blok E = Kecamatan Cakranegara

Blok F = Kecamatan Sandubaya

5.6 Perencanaan Jalur Distribusi

Setelah menentukan kebutuhan setiap bloknya, maka langkah selanjutnya kita

membuat jalur distribusi, dimana jalur distribusi yang akan direncanakan harus

sesuai dengan kontur (kontur relatif menurun) apabila kita ingin merencanakan

dengan sistem gravitasi. Untuk kali ini jalur distribusi yang direncanakan hanya

sebagian, sisanya menggunakan jalur pipa eksisting. Dalam pelayanannya

digunakan beberapa node. Sementara jenis pipa yang digunakan adalah jenis

PVC. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.3, Tabel 5.4, Tabel 5.5 dan

Gambar 5.7 untuk kontur, Gambar 5.8 untuk rencana jalur distribusi.

Selanjutnya dalam pengerjaanya menggunakan program EPANET.

Page 18: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-18

Tabel 5.3 Rencana Kebutuhan Air Bersih Setiap Blok

Blok

Q TotalPelayanan

Q TotalElevasiKebutuhan Kebutuhan Air

Air No.Node/ Node/JunctionL/dtk No. Junction (L/dtk) (dpl)

A 231 18 115,5 + 823 115,5 + 3

B 151 22 75,5 + 7,524 75,5 + 2

C 241 17 120.5 + 13,519 120.5 + 12

D 24720 123,5 + 11.521 123,5 + 10

E 22115 110,5 + 3216 110,5 + 25

F 17513 87,5 + 5014 87,5 + 42

Tabel 5.4 Rencana Kebutuhan Air Bersih Setiap Blok Berdasarkan Node/Junction

Keterangan :

Node/Junction 1 dan 2 = Reservoir 1 dan 2

Tabel 5.5 Jalur Pipa Berdasarkan No. Node/No. Junction

Page 19: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-19

No. PipaJalur Pipa Panjang Jenis

Pipa

Ø PipaKeterangan

Dari Node Ke Node Pipa (m) (mm)

Page 20: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-20

1 Reservoir 1 3 1100 PVC 550 Pipa Baru2 Reservoir 2 3 2380 PVC 550 Pipa Baru3 3 4 3000 PVC 750 Pipa Baru4 4 5 1666.7 PVC 550 Pipa Baru

5 & 5’ 5 6 1235.3 PVC 400,200 Pipa Lama & Pipa Baru6 4 7 2047.6 PVC 550 Pipa Baru7 7 8 3333.3 PVC 450 Pipa Baru

8 & 8’ 8 9 1333.3 PVC 350,250 Pipa Lama & Pipa Baru9 8 10 1905.5 PVC 350 Pipa Lama10 10 11 190.5 PVC 400 Pipa Baru

11 & 11’ 11 12 1523.8 PVC 350,300 Pipa Lama & Pipa Baru12 12 13 2761.9 PVC 350 Pipa Baru

13 & 13’ 6 10 4523.8 PVC 350,350 Pipa Lama & Pipa Baru14 &14 ‘ 6 11 4666.7 PVC 300,300 Pipa Lama & Pipa Baru

15 9 14 1952.4 PVC 350 Pipa Lama16 13 15 2000 PVC 350 Pipa Baru17 10 14 3285.7 PVC 350 Pipa Lama18 14 15 5809.5 PVC 400 Pipa Baru

Page 21: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-21

Page 22: BAB I - Universitas Pasundanrepository.unpas.ac.id/28614/15/BAB V.doc · Web viewJenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh lapisan anti korosi Jenis pipa ini sangat

V-22