Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

download Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

of 9

Transcript of Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    1/9

     

    Disusun Oleh :Megasari Widyastuti (111.130.006)

    Herdinantyo Ari K. (111.130.024)

    Aditya Arya Dewa (111.130.028)

    Elizabhet Ortarita M. A. (111.130.035)

    Syifa Oktaviani S. (111.130.085)

    Lulu Jandini (111.130.092)

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” 

    YOGYAKARTA

    2016 

    PETROKIMIA

    GUNUNGAPI IJEN

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    2/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    I. Jenis Magma

    Terjadinya berbagai batuan beku karena adanya 2 jenis magma yang

     berasimilasi. Magma basaltis berdeferensiasi membentuk larutan jenis magma

    kemudian membentuk berbagai jenis batuan.

    Untuk menjelaskan bagaimana batuan yang bersifat basa, intermediate, dan

    asam itu dapat terbentuk dari satu jenis magma saja? Jawabannya adalah melalui proses

    Diferensiasi Magma dan proses Asimilasi Magma. Magma ialah cairan silikat yang

    cair dan pijar, banyak mengandung zat-zat volatil sehingga mudah bergerak di dalam

     bumi. Dengan melihat komposisi mineral dan teksturnya, dapat diketahui jenis magmaasal, tempat pembentukan, pendugaan temperatur pembentukan dll. Sebenarnya ada 3

     jenis magma: yaitu magma basa, magma intermediate, dan magma asam

    Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate, dan

    asam dapat terjadi melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap awal penurunan

    temperatur magma, maka mineral-mineral yang akan terbentuk untuk pertama kalinya

    adalah Olivine, Pyroxene dan Ca-plagioklas dan sebagaimana diketahui bahwa

    mineral-mineral tersebut adalah merupakan mineral penyusun batuan ultra basa.

    Dengan terbentuknya mineral-mineral Olivine, pyroxene, dan Ca-Plagioklas

    maka konsentrasi larutan magma akan semakin bersifat basa hingga intermediate dan

     pada kondisi ini akan terbentuk mineral mineral Amphibol, Biotite dan Plagioklas yang

    intermediate (Labradorite  –   Andesine) yang merupakan mineral pembentuk batuan

    Gabro (basa) dan Diorite (intermediate).

    Dengan terbentuknya mineral-mineral tersebut diatas, maka sekarang

    konsentrasi magma menjadi semakin bersifat asam. Pada kondisi ini mulai

    terbentuk mineral-mineral K-Feldspar (Orthoclase), Na-Plagioklas (Albit),

    Muscovite, dan Kuarsa yang merupakan mineral-mineral penyusun batuan Granite dan

    Granodiorite (Proses diferensiasi magma ini dikenal dengan seri reaksi Bowen).

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    3/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    Gambar 1. Deret Bowen

    Asimilasi Magma adalah proses meleburnya batuan samping (migling) akibat

    naiknya magma ke arah permukaan dan proses ini dapat menyebabkan magma yang

    tadinya bersifat basa berubah menjadi asam karena komposisi batuan sampingnya

    lebih bersifat asam. Apabila magma asalnya bersifat asam sedangkan batuan

    sampingnya bersifat basa, maka batuan yang terbentuk umumnya dicirikan oleh

    adanya Xenolite (Xenolite adalah fragment batuan yang bersifat basa yang terdapat

    dalam batuan asam). Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa,

    intermediate, dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal (magma basa)

    mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya.

    Sebagai contoh suatu magma basa yang menerobos batuan samping yang

     berkomposisi asam maka akan terjadi asimilasi magma, dimana batuan samping akan

    melebur dengan larutan magma dan hal ini akan membuat konsentrasi magma menjadi

     bersifat intermediate hingga asam. Dengan demikian maka batuan-batuan yang

     berkomposisi mineral intermediate maupun asam dapat terbentuk dari magma basa

    yang mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya

    II. Diferensiasi Magma 

    Pembagian kelas-kelas magma sesuai dengan komposisi kimiawinya yang

    Diferensiasi magma terjadi pada saat magma mulai membeku.

    Yang termasuk dalam diferensiasi magma antara lain:

    a. 

    Fraksinasi : peisahan Kristal dari larutan magma. Karena proses kristalisasi

     berjalan tidak seimbang dengan pendinginan magma.

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    4/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

     b.  Gravitasional : pengendapan Kristal oleg gaya gravitasi mineral-mineral berat

    (crystal settling) (Fe, Mg) akan mengendap di bagian induk magma.

    c. 

    Liquid immsimibility : larutan magma temperatur rendah akan pecah

    membentuk natuan heterogen.

    d.  Thermal diffusion : bercampurnya batuan dinding dg magma, di dalam waduk

    magma secara lambat

    e.  Crystal Flotation : Kristal Kristal mengambang (Na, K) dan memperkaya

    komposisi magma bagian atas dapur magma.

    f.  Vesculation : dengan banyaknya kandungan CO2, SO2,Cl2, HSO bersifat lebih

    mobil sehingga akan bergerak kea rah tekanan redah komponenkomponenvolatile (Na, K) terbawa dan memisahkan diri membentuk larutan.

    III.  Jenis Magma Gunung Ijen

    Aliran lava prasejarah kawah ijen berkomposisi basaltis. Sehubungan dengan

    viskositasnya yang encer, pelamparan aliran lava dapat mencapai jarak beberapa

    kilometer dari sumber erupsinya. Meskipun demikian pengalirannya dikontrol oleh

    kondisi morfologi.

     Namun karena telah berinteraksi dengan batuan samping, jenis magma dari gunung

    ijen menjadi intermediet –  asam. Hampir semua mayor elemen mempunyai hubungan

    negatif dengan SiO2, kecuali KO2, Na2O dan P2O5.

    Kandungan trace element seperti Rb, Ba, Zr relatif meningkat dengan

     bertambahnya SiO2, sedangkan kandungan Ni relatif menurun. Rendahnya hargaharga

    trace elemen (Ni, Sr, Cr) mencirikan magma gunung ijen berasal dari magma turunan.

    Gunung ijen mempunyai danau kawah dengan derajat keasaman air yang sangat

    tinggi.

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    5/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    IV.  Geokimia Gunung Ijen

    Tabel 1. Komposisi Kimia Beku Gunung Ijen

    Gambar 4. Grafik Peccerilio Gambar 5. Grafik

    Grafik Peccerilio dan LeBas

    Gambar  2 . Grafik Peccerilio  Gambar 3. Grafik penamaan tipe batuan 

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    6/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    Gambar 7. Grafik LeBas (1)

    Gambar 6. Triangular Kuno 

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    7/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    Berdasarkan Diagram dan Grafik Percellio dan LeBas, diketahui magma pada

    Gunung Ijen berkomposisi Trachy-Andesit dengan kandungan SiO2  55,26% (data

    Geokimia Gunung Ijen ESDM 2001).

    V. Erupsi Gunung Ijen

    Erupsi yang pernah terjadi adalah freatik dan agmatic. Erupsi freatik lebih sering

    terjadi karena Gunungapi Ijen berdanau kawah sehingga adanya kontak langsung atau

    tidak langsung antara air dengan magma membentuk uap yang bertekanan tinggi yang

    menyebabkan terjadinya letusan.

    Dari sejarah kegiatannya, sejak tahun 1991 letusan freatik terjadi setiap satu sampai

    3 tahun sekali. Sedangkan tahun 1917 sampai 1991 periode letusan tercatat 6 sampai

    16 tahun sekali. Letusan besar yang menelan korban manusia adalah pada tahun 1817.

    Letusan yang pernah terjadi adalah freatik dan agmatic. Letusan freatik lebih

    sering terjadi karena Gunungapi Ijen berdanau kawah sehingga adanya kontak

    langsung atau tidak langsung antara air dengan magma membentuk uap yang

     bertekanan tinggi yang menyebabkan terjadinya letusan.

    Gambar 8. Grafik LeBas (2) 

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    8/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    Dari sejarah kegiatannya, sejak tahun 1991 letusan freatik terjadi setiap satu

    sampai 3 tahun sekali. Sedangkan tahun 1917 sampai 1991 periode letusan tercatat 6

    sampai 16 tahun sekali. Letusan besar yang menelan korban manusia adalah pada tahun

    1817.

    Adanya daerah alterasi dan bekas kawah yang terisi air/berupa danau di daerah

     puncak memungkinkan terjadinya erupsi freatik yang dapat menyebabkan terjadinya

     base surge. Sebagaimana awan panas ataupun lava, sebaran base surge juga sering

    mengikuti daerah rendah atau mengikuti lembah/hulu sungai di bagian lereng atas.

    Kesamaan pola sebaran antara potensi bahaya awan panas dan base surge dan erupsi

    freatik/preato-magmatis yang biasanya tidak sekuat erupsi magmatis, sehingga sebaran

     base surge tidak akan lebih jauh dari awan panas.

    Ga mbar 9 . Pembentukan Kawah 

  • 8/17/2019 Jenis Magma Dan Erupsi Gunungapi Ijen

    9/9

    Mata Kuliah Volkanologi 2016

    Kelas : A

    Daftar Pustaka 

    CAS, R. A. F and Wright, J.V 1990.Volcanic Successions.

     Allen & UNWINPublishig. London

    Henri Bougault. 1993. Fast and Slow Spreading Ridges: Structure and

    Hydrothermal Activity, Ultramafic Topographic Highs, and CH4 Output.

    Journal Of Geophysical Research , Vol . 98, No . B6, Page S 9643-9651.