Jenis-Jenis Cairan

41
Jenis-Jenis Cairan

description

jeis cairan terdri dari cairan hipotonik, isotonik dan hipertonik

Transcript of Jenis-Jenis Cairan

Jenis-Jenis Cairan

Jenis-Jenis CairanCairan hipotonikcairan infuse yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi. Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.

Cairan Isotonikcairan infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemia. Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)Cairan hipertonik

cairan infus yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Jenis Cairan Berdasarkan KelompoknyaCairan Kristaloid

larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidak mengandung molekul besar. volume yang diberikan( 3:1 dengan volume darah yang hilang).Tujuan:meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra sel. ex: Normal Saline, Ringer laktat dan Dextrose atau glukosa

Normal Saline

Ringer laktat

Dekstrosa

Glukosa

Cairan Koloid

cairan koloid memiliki ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid. Albumin

Jenis - Jenis Cairan Infusa. ASERINGIndikasi:Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

KA-EN 1B

Indikasi:Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)< 24 jam pasca operasiDosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anakBayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatasRumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3AMensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatasRumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)Mensuplai kalium 20 mEq/LRumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

KA-EN 4AIndikasi :Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anakTanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normalTepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

KA-EN 4BIndikasi:Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahunMensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Otsu-NSIndikasi:Untuk resusitasiKehilangan Na > Cl, misal diareSindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)

Otsu-RLIndikasi:Resusitasi Suplai ion bikarbonat Asidosis metabolik

MARTOS-10Indikasi:Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetikKeadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi proteinDosis: 0,3 gr/kg BB/jamMengandung 400 kcal/L

AMIPAREN

Indikasi:Stres metabolik beratLuka bakarInfeksi beratKwasiokorPasca operasiTotal Parenteral NutritionDosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600Indikasi:Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GIPenderita GI yang dipuasakanKebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)Stres metabolik sedangDosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

PAN-AMIN GIndikasi:Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringanNitrisi dini pasca operasi Tifoid