JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

13
172 JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA Ariance Yeane Kastanja 1) dan Zeth Patty 2) 1, 2 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan Universitas Hein Namotemo, Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara E-mail : [email protected], [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis buah yang beredar di pasar Tobelo dan saluran pemasarn buah. Metode penelitian yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu metode sampling yang dilakukan secara sengaja dimana sampel yan dipilih adalah pedagang buah yang berada di kota Tobelo baik yang berjualan di pasar maupun di pinggir jalan. Hasil penelitan menunjukan jumlah produk buah-buahan yang beredar di kota Tobelo sebanyak 16 jenis dimana 85% merupakan buah lokal dan sebesar 15% merupakan buah impor, sedangakan terdapat 3 saluran pemasaran buah di kota Tobelo, yaitu saluran I : Petani Konsumen, saluran pemasaran II : Petani Pengecer Konsumen, dan saluran pemasaran III : Petani Pengumpul - Pengecer - Konsumen. Kata Kunci : Buah, Pedagang, Kota Tobelo, Saluran Pemasaran I. PENDAHULUAN Ketersedian dan keragaman jenis buah-buahan di suatu daerah cukup penting, karena menyangkut kebutuhan vitamin dan mineral penduduk daerah tersebut, serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Di Indonesia kebutuhan konsumsi buah-buahan terus mengalami peningkatan hal ini ditunjukkan dengan peningkatan ekspor dan impor yang meningkat dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan tahun 2011 ekspor buah lokal sebesar 20.065 ton, tahun 2012 sebesar 26.986 ton, selanjutnya terus mengalami peningkatan jumlah, dan tahun 2016, total buah yang diekspor ke luar negeri sebanyak 60.310 ton (Anonim 2017). Lebih lanjut dilaporkan bahwa jenis buah lokal yang diekspor ke luar negeri, yaitu mangga, manggis, salak, pisang, jeruk, nanas, dan durian. Kabupaten Halmahera Utara terletak di propinsi Maluku Utara memiliki beragam jenis buah- buahan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan dan didayagunakan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Ketersediaan berbagai jenis buah lokal tersebut tersebar di seluruh bagian pulau Halmahera bahkan hasilnya dimanfaatkan bukan hanya untuk konsumsi tetapi juga sebagai sumber pendapatan penduduk. ISBN : 976-602-60782-1-6 Prosiding Seminar Nasional Pertanian Peternakan Terpadu 2

Transcript of JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

Page 1: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

172

JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO

KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Ariance Yeane Kastanja1) dan Zeth Patty 2) 1, 2 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains, Teknologi dan Kesehatan

Universitas Hein Namotemo, Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara

E-mail : [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis buah yang beredar di pasar Tobelo dan

saluran pemasarn buah. Metode penelitian yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu metode

sampling yang dilakukan secara sengaja dimana sampel yan dipilih adalah pedagang buah yang

berada di kota Tobelo baik yang berjualan di pasar maupun di pinggir jalan. Hasil penelitan

menunjukan jumlah produk buah-buahan yang beredar di kota Tobelo sebanyak 16 jenis dimana 85%

merupakan buah lokal dan sebesar 15% merupakan buah impor, sedangakan terdapat 3 saluran

pemasaran buah di kota Tobelo, yaitu saluran I : Petani – Konsumen, saluran pemasaran II : Petani –

Pengecer – Konsumen, dan saluran pemasaran III : Petani – Pengumpul - Pengecer - Konsumen.

Kata Kunci : Buah, Pedagang, Kota Tobelo, Saluran Pemasaran

I. PENDAHULUAN

Ketersedian dan keragaman jenis buah-buahan di suatu daerah cukup penting, karena

menyangkut kebutuhan vitamin dan mineral penduduk daerah tersebut, serta memiliki banyak

manfaat bagi kesehatan. Di Indonesia kebutuhan konsumsi buah-buahan terus mengalami

peningkatan hal ini ditunjukkan dengan peningkatan ekspor dan impor yang meningkat dari tahun ke

tahun. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan tahun 2011 ekspor buah lokal sebesar 20.065 ton,

tahun 2012 sebesar 26.986 ton, selanjutnya terus mengalami peningkatan jumlah, dan tahun 2016,

total buah yang diekspor ke luar negeri sebanyak 60.310 ton (Anonim 2017). Lebih lanjut

dilaporkan bahwa jenis buah lokal yang diekspor ke luar negeri, yaitu mangga, manggis, salak,

pisang, jeruk, nanas, dan durian.

Kabupaten Halmahera Utara terletak di propinsi Maluku Utara memiliki beragam jenis buah-

buahan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan dan didayagunakan untuk mendukung

ketahanan pangan masyarakat. Ketersediaan berbagai jenis buah lokal tersebut tersebar di seluruh

bagian pulau Halmahera bahkan hasilnya dimanfaatkan bukan hanya untuk konsumsi tetapi juga

sebagai sumber pendapatan penduduk.

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 2: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

173

Pekerjaan penduduk kota Tobelo terdiri dari berbagai jenis profesi mulai dari Pegawai negeri

sipil, guru, dosen, pegawai swasta, buruh, nelayan, petani dan profesi lainnya, dimana juga

didukung oleh berbagai tingkatan pendidikan. Hal ini pula turut serta mendukung pola konsumsi

penduduk termasuk konsumsi buah-buahan.

Buah-buahan yang dijual di kota Tobelo sebagian besar terdiri dari buah-buah lokal dan

sebagian kecil buah impor. Buah-buah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki peluang

untuk ditingkatkan produksinya dari waktu ke waktu karena memiliki banyak manfaat. Selain itu

peningkatan produksi dan jenis buah juga dapat meningkatkan penganekaragaman buah-buahan

yang dipasarkan di kota Tobelo, sehingga tidak hanya meningkatkan pendapatkan pedagang juga

meningkatkan jumlah dan variasi buah yang dapat dinikmati oleh konsumen. Tujuan dari penelitian

ini adalah mengetahui jenis-jenis buah yang beredar di pasar Tobelo dan saluran pemasarannya.

II. KAJIAN LITERATUR

II.1. Produk Hortikultura

Buah dan sayuran telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,

karena memiliki asupan penting seperti vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai nutrisi

buah yang terkandung didalamnya memiliki peran penting dalam memperbaiki sel tubuh manusia,

menyembuhkan penyakit. Buah dan sayuran tertentu teridentifikasi sebagai sumber vitamin A yang

sangat baik dalam menjaga kesehatan mata, selain itu asam folat dipercaya mampu mencegah

penyakit anemia (Utama dan Antara, 2013).

Pasca panen merupakan salah satu fase penting bagi produk buah-buahan, karena

menentukan mutu yang akan diterima konsumen dan lamanya masa simpan produk tersebut.

Penerapan teknik pascapanen yang tepat akan memberikan keuntungan bagi pengguna dan akan

memberi manfaat maksimal bagi konsumen.

II.2. Faktor-Faktor Berpengaruh Terhadap Mutu

Mutu produk hortikultura segar diartikan sebagai kumpulan dari berbagai karakteristik produk

seperti warna, ukuran, bentuk, hasil tinggi, tahan penyakit, masa simpan, cita rasa, ada tidaknya cacat

dan lain-lain (Utama dan Antara, 2013). Lebih lanjut dikatakan keseluruhan mutu produk buah–

buahan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 3: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

174

1. Faktor Pra-panen; meliputi genotipe kultivar dan rootstock, kondisi iklim selama periode

produksi, praktik budidaya, populasi tanaman.

Genotipe kultivar dan rootstock; gen-gen yang membangun tanaman sering disebut sebagai

genotipe tanaman. Genotipe mengendalikan karakteristi tanaman, seperti bentuk daun dan buah.

Lingkungan tempat tumbuh juga berpengaruh terhadap ekspresi dari genotipe.

Kondisi iklim selama produksi; kondisi cuaca panas, lembab atau basah, kering dan dingin akan

mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pada kondisi kering dimana irigasi tersedia, mutu produk

sering lebih baik, tetapi pada kondisi periode basah berkepanjangan, mutu produk tidak baik.

Praktek Budidaya; praktek budidaya dengan tersedianyanya irigasi, pemupukan, dan strategi

perlindungan tanaman, secara langsung berpengaruh masa hidup tanaman dan pengelolaan

tanaman secara keseluruhan. Selain itu status nutrisi juga merupakan faktor penting yang

berpengaruh terhadap mutu saat panen dan kehidupan pascapanen berbagai buah dan sayuran.

Populasi Tanaman; produk yang optimum dapat diperoleh dengan mengatur populasi tanaman

secara baik saat di lapangan. Populasi tanaman yang tinggi akan menghasilkan produk yang

ukurannya kecil. Sebaliknya populasi yang yang rendah akan menghasilkan beberapa produk yang

besar. Bienial bearing (produksi berlebih pada satu tahun dalam dua tahun produksi) pada

tanaman buah-buahan tertentu dapat mengurangi keuntungan petani, yaitu hasil tanaman pada

tahun itu akan jauh berkurang, dan harga yang diterima petani dapat menurun kerena kebanyakan

buah ukurannya diluar ukuran yang dikehendaki.

2. Faktor Pascapanen; meliputi panen dan perlakukan-perlakuan pascapanen

Panen; Panen dan metode pemanenan secara langsung berpengaruh terhadap mutu produk yang

akan dijual. Waktu terbaik untuk panen adalah pagi hari atau sore hari dengan suhu lingkungan

rendah. Cara panen juga mempengaruhi mutu produk. Kebanyakan produk dipenen dengan

menggunakan tangan. Cara panen ini memiliki kelebihan seperti berkurangnya kerusakan fisik

atau mekanis. Tidak adanya kerusakan fisik seperti lecet, dan memar. Selain itu stadi kematangan

dari produk khususnya untuk produk buah-buahan yang tergolong non klimaterik.

Perlakuan Pascapanen; Faktor yang berpengaruh terhadap mutu keseluruhan produk hortikultura

adalah waktu. Mutu produk tinggi pada saat panen, semakin lama periode antara panen dan

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 4: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

175

konsumsi maka semakin besar susut mutunya. Dengan demikian dalam pendistrbusiannya harus

dilakukan dengan baik karena kerusakan mutu berlangsung cepat.

II.3. Kematangan Produk Horikultura

Kematangan produk sangat menentukan mutu, masa simpan dan masa pasar, dan cara yang

sesuai untuk penanganan, transportasi dan pemasaran produk. Kematangan hortikultura didasarkan

pada produk yang telah mencapai stadia perkembangan tertentu yang dapat memuaskan konsumen

dan pengguna. Kematangan hortikultura adalah stadia perkembangan tanaman pada kondisi atau nilai

yang dibutuhkan untuk maksud tertentu. Berbagai komoditas hortikultura dapat mencapai kematangan

pada stadia perkembangan yang berbeda. Selanjutnya pemasakan (repening) merupakan proses yang

terjadi dari stadia akhir pertumbuhan dan perkembangan sampai pada awal stadia pelayuan yang

mengakibatkan timbulnya karakteristik mutu, yang diperlihatkan dengan adanya perubahan

komposisi, warna, tekstur atau atribut-atribut sensoris lainnya. Sedangkan pelayuan diartikan sebagai

proses mengikuti kematangan fisiologis atau kematangan hortikultura dan mengarah pada kematian

jaringan.

II.4. Klasifikasi Buah

1. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Bunga dan Jumlah Bakal Buah yang Membentuk Buah

Berdasarkan jumlah bungan dan jumlah bakal buah yang menbentuk buah, buah

diklasifikasikan atas :

a. Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dan satu bakal buah, yang berisi satu

atau lebih biji. Contoh ; mangga, alpukat, pepaya.

b. Buah ganda, yaitu jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.

Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya

menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

c. Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini

berasal dari banyak bunga dan banyak bakal berasal dari banyak bunga dan banyak bakal

buah, yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas

(Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 5: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

176

2. Klasifikasi Berdasarkan Tipe Buah

Berdasarkan tipe buah, buah dikelompokkan dalam :

a. Buah Kering (Siccus), yaitu buah yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit

kering

b. Buah Berdaging (carnosus), yaitu buah yang dinding buahnya tebal dan berdaging.

3. Klasifikasi berdasarkan Proses Respirasi buah klimaterik dan non klimaterik

Berdasarkan proses repirasi yang terjadi pada buah, maka buah dikelompokan dalam 2

kelompok yaitu :

a. Buah Klimaterik, yaitu buah yang memiliki peningkatan laju respirasi sebelum

pemasakan. Buah klimaterik biasanya menghasilkan lebih banyak etilen pada saat matang

dan lebih seragam kematangannya pada saat pemberian etilen.

b. Buah non klimaterik, yaitu buah yang tidak menunjukkan adanya kenaikan laju respirasi.

Buah non klimaterik umumnya menghasilkan sedikit etilen dan tidak memberikan respon

terhadap etilen kecuali jika terjadi penurunan kadar klorofil seperti pada buah jeruk dan

nanas (Siagian 2009).

Respirasi merupakan indikator dari aktivitas metabolisme dalam jaringan produk

hortikultura. Aktivitas metabolisme ini memecahkan senyawa karbohidrat bersama O2 dan

menghasilkan CO2, H2O dan energi. Respirasi sangat dipengaruhi oleh suhu, dimana laju

respirasi menjadi signifikan sejalan dengan meningktnya suhu. Setiap peningkatan suhu

sebesar 10oC, laju respirasi secara kasar mengalami peningkatan 2 – 3 kali. Jika suhu

meningkat hingga 45oC , produk mengalami kematian sehingga laju respirasi berhenti atau

menurun cepat menuju kematian. Sebaliknya semakin rendah suhu, semakin rendah juga laju

respirasi.

II.5. Saluran Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh pengusaha

termasuk pengusaha tani dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, mendapatkan

keuntungan, dan berkembang usahanya. Suatu usaha pemasaran dikatakan berhasil tergantung pada

keahlian di bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Pemasaran diartikan

sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan, baik kepada pembeli maupun pembeli potensial (Firdaus, 2009).

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 6: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

177

Kotler dan Keller (2009), mengemukakan inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan

dan keinginan konsumen. Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan nilai pelanggan untuk

menghasilkan laba. Penciptaan dan menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase

menyediakan nilai, fase mengkomunikasikan nilai.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa urutan penciptaan dan menghantarkan nilai melalui tiga fase

yaitu:

1. Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“ pemasaran yang harus dilakukan

sebelum produk dibuat staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar

yang tepat dan mengembangkan penawaran positioning nilai (STP).

2. Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi.

3. Fase mengomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi penjualan,

iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.

Jadi pemasaran adalah bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika pemasar

memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang mempunyai nilai

superior dan menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan produknya dengan efektif,

produk-produk tersebut akan terjual dengan mudah.

Pemasaran agribisnis diawali dengan penyaluran sarana roduksi pertanian, diteruskan dengan

prosuk bahan mentah pada tingkat pengusaha tani dan mencapai puncak pada tingkat konsumen. Pada

proses tersebut terjadi perubahan menjadi produk yang diinginkan konsumen, yang sering disebut

kegunaan atau utility. Pentingnya pemasaran dijelaskan secara oleh Firdaus (2009) bahwa dalam

bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dan inovasi; diluar itu semua adalah biaya.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa sasaran akhir dalam setiap usaha pemasaran adalah menempatkan

produk ke tangan konsumen. Sejumlah kegiatan pokok pemasaran yang perlu dilaksanakan untuk

mencapai sasaran tersebut dinyatakan dalam fungsi-fungsi pemasaran. Terdapat 3 fungsi pokok

pemasaran yaitu :

1. Fungsi pertukaran (exchange function), terdiri dari fungsi pembelian (buying) dan fungsi

penjualan (selling)

2. Fungsi fisis (function of physical supply), meliputi; pengangkutan, penyimpanan/pergudangan

dan pemrosesan

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 7: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

178

3. Fungsi penyediaan sarana (the facilitating function), meliputi informasi pasar (market

information), penanggungan resiko (risk taking), pengumpulang (colletion), komunikasi

(comunication), standarisasi (standardization) dan penyortiran (grading), pembiayaan

(financing).

III. METODE PENELITIAN

Responden dalam penelitian ini meliputi seluruh pedagang buah yang ada di kota Tobelo baik

yang berjualan di pasar maupun di luar pasar termasuk pedagang keliling yang menggunakan mobil.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, yaitu pemilihan

sampel secara sengaja di kota Tobelo dengan pertimbangan kota tersebut merupakan pusat

perekonomian bagi seluruh pensusuk di kabupaten Halmahera Utara dan juga bagi penduduk dari luar

kabupaten. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara maupun

data sekunder dari dinas terkait. Jumlah sampel sebanyak 40 pedagang buah, dimana data penelitian

yang dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner secara langsung kepada pedagang buah di kota

Tobelo. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif, yaitu analisa

untuk mendeskripsikan obyek yang diteliti dengan menggunakan data sampel. Analsisis deskriptif

yang digunakan adalah analsis kuantitatif dan analisis kualitatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Profil Pedagang

Pedagang buah yang berada di kota Tobelo sebagian besar terdiri dari pedagang perempuan

yaitu sebesar 72,5 persen, sedangkan sisanya sebesar 27,5 persen adalah pedagang laki laki. Hasil

pengamatan juga menunjukkan bahwa padagang perempuan biasanya berjualan di lokasi pasar di

Kota Tobelo, sedangkan pedagang yang laki-laki biasanya berjualan secara berkeliling dengan

menggunakan mobil bak terbuka atau menjual pada lapak-lapak yang ada di pinggiran jalan di Kota

Tobelo.

Gambar 1 . Distribusi Pedagang Berdasarkan Jenis Kelamin

27,5

72,5

Distribusi Pedagang

Berdasarkan jenis Kelamin

laki-laki

perempuan

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 8: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

179

Umur ternyata mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Hasil penelitian Kumbadewi dkk

(2016) menunjukkan bahwa apabila umur meningkat sebesar satu satuan, maka produktivitas

mengalami kenaikan sebesar 0,467% dengan asumsi bahwa variabel pengalaman kerja, upah,

teknologi, dan lingkungan kerja adalah tetap. Hasil Penelitian menunjukan bahwa lebih dari 90%

responden berusia produktif, yakni kelompok umur sedangkan responden yang usianya sudah tidak

produktif kurang dari 50%. Umumnya semakin tinggi umur seseorang, kemampuan untuk bekerja

akan semakin meningkat sampai pada batasan tertentu, dan setelah itu kemampuannya akan menurun

Gambar 2 . Distibusi Pedagang berdasarkan kelompok umur

Pendidikan responden perlu dikaji karena pendidikan membentuk pola pikir seseorang untuk

lebih maju dan lebih menerima teori-teori baru. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Pendidikan formal

dikategorikan seperti tingkat pendidikan pada umumnya yaitu SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Pendidikan yang semakin tinggi dapat meningkatkan produktivitas kerja, karena pendidikan akan

merubah pola pandang dan pola pikir seseorang dalam menyikapi dan menerima sesuatu yang baru.

Pendidikan di Indonesia secara formal berjenjang dari TK hingga Perguruan Tinggi, namun tidak

semua orang dapat memperoleh kesempatan untuk mencapai jenjang pendidikan yang sama, hal ini

tergantung dari kemauan dan kemampuan.

90

10

Distribusi Pedagang

Berdasarkan kelompok Umur

< 60

>60

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 9: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

180

Gambar 3. Distribusi Pedagang berdasarkan Timgkat Pendidikan

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (52,2%) responden berpendidikan SD,

22,5% berpendidikan SMP, 20% lainnya berpendidikan SMA, sedangkan yang berpendidikan

Perguruan Tinggi (Diploma 2, Diploma 3, Strata 1) hanya sebesar 5%.

IV.2. Jenis Buah Yang Beredar di Kota Tobelo

Jenis buah yang dijual oleh pedagang di kota Tobelo beragam jenis. Berdasarkan pengamatan

terdapat 16 jenis buah yang diperjual-belikan oleh pedagang buah, baik buah lokal maupun buah

impor. Jenis buah tersebut antara lain dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel.1 Jenis buah yang beredar Pada Beberapa Pasar di Kota Tobelo

Nama Buah Nama Latin

Alpukat Persea americana

Anggur Vitis labrusca

Apel Malus domestica

Belimbing Manis Averrhoa carambola

Buah Naga Hylocereus undatus

Jeruk Manis Citrus sinensis

Kedondong Spondias Dulcis

Langsa / Duku Lansium domesticum

Lengkeng Dimocarpus longan

Mangga Mangifera indica

Nenas Ananas comosus

Pepaya Carica papaya L

Pisang Musa paradisiaca

Salak Salacca zalacca

Semangka Citrullus lanatus

Sirsak Annona muricata

Sumber : Data Primer

52,5

22,5

20

5

Distribusi Pedagang Berdasarkan

Pendidikan

SD

SMP

SMA

PT

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 10: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

181

Berdasarkan hasil yang diperoleh jenis buah yang diperjualbelikan oleh pedagang sebagian

besar merupakan buah lokal sebesar 85% dan sebesar 15 % pedagang yang menjual buah impor. Selain

itu dari hasil pengamatan beberapa jenis buah lokal yang tidak ditemukan di pasar karena pada saat

pengambilan data sedang tidak musim berbuah.

Gambar 4. Distribusi Pedagang berdasarkan Jenis Buah Yang dijual

Dalam jual beli buah, pedagang kadang tidak menjual hanya 1 jenis buah, tetapi pedagang

menjual beberapa jenis buah tergantung jenis buah yang bisa didapat atau yang sedang musim pada

saat tersebut. Distribusi pedagang berdasarkan jenis yang diperjualbelikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang buah menjual 1 – 3 jenis buah

atau 72,5% dari total pedagang yang diwawancarai, 20% lainnya menjual 4 – 6 jenis buah,

sedangkan hanya 7,5% yang menjual 7 – 9 jenis buah.

Gambar 5. Distribusi Pedagang berdasarkan Lokasi Berjualan

Persentase pedagang buah yang berlokasi di Pasar Modern dan Pasar Wosia masing-masing

sebesar 15%, diikuti oleh pedagang yang berjualan di Pasar samping Galaksi Mart yakni sebesar 4%,

selanjutnya diikuti oleh pedagang di seputaran jalan Desa Gosoma sebesar 3%, pedagang di

seputaran Tugu Hibualamo sebesar 2% dan pedagang di seputaran jalan Desa Gura Muka sebesar 1%.

29

8

3

Distribusi Pedagang Berdasarkan Jenis Buah yang Dijual

jenis

.1 - 3

.4 - 6

.7 - 9

15

15

42

3 1

Distribusi Pedagang Berdasarkan

Lokasi Berjualan

pasarmodern

pasar wosia

sampinggalaksi

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 11: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

182

Berdasarkan hasil wawancara, lokasi tempat jualan tersebut dipilih oleh pedagang karena selain

sebagai tempat representatif bagi pedagang yang telah disediakan oleh pengelola (khusus untuk

lokasi pasar), pedagang juga memilih tempat tersebut karena letaknya yang strategis, berada pada

poros jalan utama dan ramai didatangi oleh konsumen.

IV.3. Jenis Buah Berdasarkan Laju Kematangan

Tingkat kematangan buah dipengaruhi oleh laju respirasi yang terjadi pada buah, dimana setiap

buah memiliki laju respirasi yang berbeda-beda. Laju respirasi yang berbeda dikelompokkan dalam

buah klimaterik dan buah non klimaterik. Pengelompokan jenis buah yang beredar di Pasar Tobelo

berdasarkan laju kematangan dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Pengelompokan Buah Klimaterik dan non klimaterik yang Beredar di Pasar Tobelo.

Klimaterik Non Klimaterik

Alpukat Buah Naga

Apel Anggur

Belimbing Manis Jeruk Manis

Kedondong

Langsa / Duku

Nenas

Semangka

Pepaya Lengkeng

Pisang Salak

Mangga

Sirsak

Sumber : Data Primer

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 9 jenis buah-buahan yang tergolong dalam jenis buah

klimaterik dan sisanya 7 jenis buah-buahan yang tergolong dalam buah non klimaterik. Dari hasil

wawancara pedagang memilih jenis buah untuk diperdagangangkan selain karena faktor modal,

kemudahan mendapatkan jenis buah, padagang memilih jenis buah juga bukan berdasarkan

pengetahuan khusus tentang pengelompokkan buah tersebut, tetapi pemilihan buah non klimaterik

dipengaruhi oleh pemahaman pedagang bahwa buah tersebut tahan disimpan lama. Jumlah pedagang

yang memilih buah non klimaterik sama besar dengan pedagang yang memilih buah klimaterik yakni

sebesar 50% .

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2

Page 12: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

183

IV.4. Saluran Pemasaran

Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran produk buah-buahan terbagi dalam 3

saluran seperti gambar dibawah ini.

Gambar 6. Saluran pemasaran Buah di Kota Tobelo

Dari ketiga saluran pemasaran di atas, yang paling dominan adalah saluran pemasaran 1

sebesar 21 %, diikuti oleh saluran pemasaran 2 sebesar 13 %, dan yang terkecil saluran pemasaran 3

sebesar 6 %. Sebagian besar petani secara langsung menjual produk buah-buahan langsung ke pasar,

karena sebagian besar lokasi kebun dan tempat tinggal petani dekat dengan lokasi pasar ( ± 5 – 7 Km).

Sedangkan saluran pemasaran 2, pedagang pengecer biasanya langsung mengambil produk buah-

buahan langsung dari petani dengan jalan petani langsung mengirim ke setiap pedagang. Sedangakan

saluran pemasaran 3, biasanya pedagang mendapatkan produk buah-buahan dari pedagang pengumpul

yang langsung mendatangi petani. Umumnya pedagang pengumpul yang membeli produk buah-

buahan memiliki hubungan secara emosional baik hibungan keluarga maupun hubungan pertemanan.

V. KESIMPULAN

1. Jenis buah yang dijual di pasar Tobelo sebanyak 16 jenis dimana 85% merupakan buah lokal dan

15% lainnya buah impor.

2. Terdapat 3 saluran pemasaran buah di kota Tobelo, yaitu saluran I : Petani – Pedagang, saluran

pemasaran II : Petani – Pengecer – Konsumen, dan saluran pemasaran III : Petani – Pengumpul -

Pengecer - Konsumen.

Saluran 2

Saluran 1

Petani Konsumen Pengecer

Pengecer Pengumpul

Saluran 3

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2 ISBN : 976-602-60782-1-6

Page 13: JENIS - JENIS BUAH YANG BEREDAR DI KOTA TOBELO …

184

VI. PUSTAKA

Anonim 2017, Potensi Buah Lokal Semakin Go Internasional, Setiap Tahun Ekspor

Naik.https://news.trubus.id/post/potensi-buah-lokal-semakin-go-internasional-setiap-tahun-ekspor-naik-4734 diakses 20 Februari 2018.

Balai Pengakajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jalan Budi Utomo No. 45 Siantan Hulu

Pontianak E-mail : [email protected]

Firdaus M, Manejemen Agribisnis, Edisi 2, Bumi Aksara Jakarta, 2009

Jhon D. H dan Kilmanun J. C. Penanganan Pasca Panen Penyimpanan untuk Komoditas Hortikultura.

Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 1015 Banjarbaru, 20 Juli 2016 hal

1016

Kotler P, Keller K.N, Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, Edisi 13, Erlangga Jakarta, 2009

Kumbadewi L. S, dkk 2016. Pengaruh Umur, Pengalaman Kerja, Upah, Teknologi Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

Siagian, Hotman Febrianto. 2009 . Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang

Barangan Dengan Kemasan Termodifikasi Atmosfer Aktif. Skripsi. Fakultas Pertanian

Universitas Sumatra Utara

Utama, I.M.S dan Antara, N.S, 2013. Pasca Panen Tanaman Tropika : Buah dan Sayuran (Post

Harvest of Tropical Plant Products: Fruit and Vegetable). Udayana University

ISBN : 976-602-60782-1-6

Prosiding Seminar Nasional Pertanian

Peternakan Terpadu 2