Jenis Hormon Tumbuhan

6
SITI MUNAWAROH AZIS XII IPA 4 208011/03 Soal : Jelaskan berbagai macam hormon tumbuh (zat pengatur hormon) serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman! Jawab: Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan,tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Jenis-jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain: a. Auksin Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar yang mengandung auksin. Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga

Transcript of Jenis Hormon Tumbuhan

Page 1: Jenis Hormon Tumbuhan

SITI MUNAWAROH AZIS

XII IPA 4

208011/03

Soal : Jelaskan berbagai macam hormon tumbuh (zat pengatur hormon) serta

pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman!

Jawab:

Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah

sedikit dapat mendukung, menghambat dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada

konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan,tetapi pada konsentrasi yang

tinggi dapat menekan pertumbuhan.

Jenis-jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain:

a. Auksin

Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa

suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan

koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli

potongan agar yang mengandung auksin.

Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA).

Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang dianggap sebagai hormon

auksin, yaitu 4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda jenis

kacang-kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang ditemui pada banyak jenis tumbuhan,

dan asam indolbutirat (IBA) yang ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis

tumbuhan dikotil.

Auksin adalah senyawa asam asetat dengan gugus indol bersama derivatnya.

Pusat pembentukan auksin adalah ujung keleoptil (pucuk tumbuhan). Jika terkena

cahaya matahari, auksin akan mengalami kerusakan sehingga menghambat

pertumbuhan tumbuhan. Hal ini menyebabkan batang membelok ke arah datangnya

Page 2: Jenis Hormon Tumbuhan

cahaya karena pertumbuhan bagian yang tidak terkena cahaya, lebih cepat daripada

bagian yang terkena cahaya.

Auksin banyak diproduksi di jaringan meristem pada bagian ujung-ujung

tumbuhan, seperti kuncup bunga, pucuk daun dan ujung batang. Auksin tersebut

disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan, tetapi tidak semua bagian mendapat bagian

yang sama. Bagian yang jauh dari ujung akan mendapatkan auksin lebih sedikit.

Fungsi auksin adalah:

1) Mengembangkan sel-sel sehingga sel bertambah panjang

2) Merangsang pembentukan bunga dan buah

3) Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat

kambium membentuk sel-sel baru

b. Giberelin

Giberelin adalah suatu zat yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin diperoleh

dari jamur Gibberella fujikuroi atau Fusarium moniliforme.

Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang pada 1930 dari kajian terhadap

tanaman padi yang sakit. Padi yang terserang jamur Gibberella fujikuroi itu tumbuh

terlalu tinggi. Para ilmuwan Jepang mengisolasi zat dari biakan jamur tersebut. Zat ini

dinamakan giberelin. Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3, GA1, GA4, GA5,

GA19, GA20, GA37, dan GA38. Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan tinggi.

Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan

akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:

1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.

2) Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk

pertumbuhan embrio.

3) Perkembangan bunga dan buah.

4) Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.

5) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.

Page 3: Jenis Hormon Tumbuhan

c. Sitokinin

Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.

Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin.

Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan oleh Carlos Miller

pada ikan kering. Setelah itu ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma

cair jagung, yaitu zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin)

dan 2-ip. Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

1) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.

2) Mempergiat pembelahan sel dan mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

3) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.

4) Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.

5) Menunda penuaan daun.

6) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji

(breaking dormancy).

d. Asam Absisat

Asam Abscisat (ABA) adalah penghambat (inhibitor) pertumbuhan merupakan

lawan dari giberelin dan auksin. Hormon ini memaksa dormansi, mencegah biji dari

perkecambahan dan menyebabkan rontoknya daun, bunga dan buah. Secara alami

tingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya stress oleh lingkungan

misalnya kekeringan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa. Asam absisat

mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:

1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan

dormansi tunas.

2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan

mendorong sintesis protein simpanan.

3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.

e. Kalin

Page 4: Jenis Hormon Tumbuhan

Kalin adalah hormon tumbuhan yang mempengaruhi pembentukan organ pada

tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dapat dibedakan atas:

1) Rizokalin, mempengaruhi pembentukan akar

2) Kalulokalin, mempengaruhi pembentukan batang

3) Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun

4) Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga

f. Gas Etilen

Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen

disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain

etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-

kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di gunakan para pedagang untuk

mempercepat pemasakan buah. Oleh karena itu buah yang tua sering diletakkan di

tempat tertutup (diperam) agar cepat masak.

Etilen merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas. senyawa

ini memaksa pematangan buah, menyebabkan daun tanggal dan merangsang penuaan.

Tanaman sering meningkatkan produksi etilen sebagai respon terhadap stress dan

sebelum mati. Konsentrasi etilen fluktuasi terhadap musim untuk mengatur kapan

waktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan buah.

Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan

batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi

akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

g. Asam traumatin

Jika tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuanitu

disebut daya restitusi atau daya regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya

asam traumatin.