Jenis Data - ruangneliti.com€¦ · tujuan sebagai menjelaskan dalam suatu peristiwa yang akan...
Transcript of Jenis Data - ruangneliti.com€¦ · tujuan sebagai menjelaskan dalam suatu peristiwa yang akan...
Page | 1
MODUL PEMBELAJARAN
Jenis Data
METODOLOGI
PENELITIAN
Disusun Oleh Dr. Didin Hikmah Perkasa, S.E., M.M. Wawas Bangun Tegar Sunaryo Putra, S.E., M.M. (CAND.)
Page | 1
SESI 09
Jenis Data
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN:
Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang jenis data
Pengertian dan jenis data
PENDAHULUAN
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapatdiperoleh.
Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden (= orang yang merespon atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan).
Masalah didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum
sesuai dengan yang diharapkan. Bisa jadi kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor
atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan
Menurut Notoatmodjo (2002), masalah penelitian secara umum dapat
diartikan sebagai suatu kesenjagan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang
terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang
seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Pertanyaan penelitian sangat sering digunakan dalam penelitian untuk
memecahkan suatu masalah atau dalam pelaksanaan penelitian mengenai suatu
kebijakan di mana peneliti tidak bermaksud untuk melakukan uji statistic terhadap
hasil temuan. Misal, penelitian untuk mengetahui program televise yang disukai
masyarakat, atau tingkat sirkulasi surat kabar, bisa jadi hanya berkeinginan untuk
menemukan indikasi umum karenanya tidak perlu melakukan pengumpulan data
untuk pengujian statistic. Jarang dilakukan orang atau bahkan belum pernah
dilakukan. Studi jenis ini disebut dengan penelitian eksploratif karena peneliti belum
mengetahui hasil penelitian seperti apa yang akan mereka peroleh. Menurut Tukey
Page | 2
(1962), penelitian eksploratif lebih ditujukan untuk mencari indikasi data daripada
mencari hubungan sebab akibat. Tujuannya untuk mengumpulkan data pendahuluan
guna menyempurnakan pertanyaan penelitian, dan kemungkinan unutk merumuskan
hipotesis.
Penelitian
Penelitian adalah sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah
yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang
terpercaya, bersifat kritikal dan objektif yang mempunyai tujuan untuk menemukan
jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti. Penelitian
adalah proses menemukan solusi untuk suatu masalah setelah melakukan studi yang
menyeluruh dan menganalisis faktor situasi.
Dalam buku Introduction to Research, Hillway (1956) mengemukakan bahwa
penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap permasalahan tersebut.
Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Kesimpulan
hasil penelitian diperoleh berdasarkan temuan-temuan dan data empiris. Menurut
sudut pandang kegunaan, jenis penelitian diklasifikasikan menjadi 2 yaitu penelitian
terapan (applied research) dan penelitian dasar (basic research). Dua jenis penelitian
ini memiliki tujuan yang berbeda meskipun berada pada dimensi yang sama.
Penelitian Terapan
Penelitian terapan dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan.
Penelitian terapan hasilnya tidaklah untuk dipertahankan didepan pakar ataupun
disimpan dalam perpustakaan melainkan harus diuji di dalam kenyataan yaitu
impelementasinya harusnya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tingkst
kecermatan tidak boleh mempengaruhi pelaksanaan penelitan menjadi lamban
karena banyak masalah yang membutuhkan penanganan secepatnya.
Penelitian terapan dilakukan karena manusia membutuhkan solusi dari
sebuah masalah yang dihadapi dimana adanya ketidaksesuaian antara harapan dan
Page | 3
kenyataan yang terdapat dalam kondisi yang dihadapinya. Tanpa kebutuhan tersebut
maka penelitian terapan tidak banyak manfaatnya karena kondisi sekarang banyak
hal yang perlu disempurnakan agar kehidupan menjadi lebih baik.
Ciri-ciri penelitian terapan pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan ciri-ciri
didlam metodologi penelitian. Ciri-ciri yang dimaksud sebagai berikut :
1. Penelitian terapan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menmukan
kebenaran objektif. Data sebagai bukti ilmiah sebagai pendukung kebenaran
hasil penelitian terapan adalah data yang berasal dari sumber pertama
(primer) agar terjamin keasliannya dan ketepatannya agar dapat dipercaya
2. Penelitian terapan harus menggunakan metode yang tepat. Metode yang
digunakan haruslah sesuai dengan prosedur kerja yang diikuti dengan
ketelitian agar menghasilkan kebenaran yang dipertanggungjawabkan.
3. Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori atapun pengalaman bersifat
terpakai karena teori dan pengalaman tersebut tidak hanya digunakan dalam
penyusunan kerangka teori tetapi juga dalam menyusun kesimpulan dan hasil
yang dikaitkan dengan data yang telah dikumpul.
4. Penelitian Terapan menggunakan data yang dikumpulkan secara lengkap dan
objektif. Data yang dikumpulkan harus mengcover semua hal yang
berhubungan dengan masalah. Peneliti tidak boleh berat sebelah dalam
pengumpulan data dimana hanya menghimpun data yang mendukung
ataupun sebaliknya karena berdampak pada hasil kebenaran yang tidak
objektif
5. Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data tetapi juga dengan
pengolahan data baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengolahan data
menjadi jaminan dari kesimpulan yang akan digunakan dalam menyelesaikan
masalah.
6. Penelitian terapan dilaporkan secara jelas, sistematis dan objektif agar mudah
dipahami pembaca sehingga dapat bermanfaat.
7. Penelitian terapan biasanya memfokuskan masalah pada gejala alam atau
gejala social dengan berbagai kekurangan ataupun kelemahan yang
merugikan manusia bilamana dibiarkan saja. Untuk mencegah kondisi
tersebut perlu penanganan yang tepat sehingga penelitian terapan lebih
menitikberatkan pada asas kebermanfaatnnya di kehidupan nyata.
Page | 4
Jenis Penelitian Terapan
Dari uraian-uraian diatas bahwa penelitan terapan merupakan bagian dari
metodologi penelitian sehingga erat kaitannya dengan jenis penelitian lain yang
saling berintegrasi antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut berarti penelitian
terapan dapat berfungsi sesusai dengan jenis penelitian yang diintegrasikan
dengannya. Jenis penelitian tersebut adalah:
1. Penelitian Terapan sebagai penelitan eksploratif
2. Penelitian Terapan sebagai Penelitian Verifikatif
3. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Pengembangan
4. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Laboratorium
5. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Kepustakaan
6. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Lapangan
7. Penelitan Terapan sebagai Penelitiadeksriptif
8. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Inferensial
Tugas penelitian terapan adalah sebagai berikut
1. Setiap Penelitian terapan seharusnya dapat mendeksripsikan dan
menjelaskan kondisi masalah yang terjadi tanpa mengetahui masalah yang
terjadi secara mendalam maka akan sulit dalam merumuskan kesimpulan dan
menyusun implementasi nya sebagai saran dalam menyelesaikan masalah.
Tidak hanya memaparkann gejalanya tetapi juga dilengkapi dengan data yang
relevan dan objektif
2. Tugas Prediktif, Peneliti terapan harus mampu melakukan prediksi mengenai
masalah yang akan diungkapnya. Menganalisa masalah untuk menghasilkan
sebuah prediksi yang baik perlu adanya data yang objektif bukan hanya data
sekarang namun perlu data masa lalu untuk memperkuat prediksi.
3. Tugas Kontrol,Tugas penelitian terapan harus dilanjutkan dengan
merumuskan kesimpulan, implementasi dan cara untuk mengendalikan
gejala-gejala agar sesuai dengan kejadian yang diahrapkan. Penelitian
terapan perlu diadakan pengontrolan agar hasil dari kesimpulan penelitian
dapat mengatasi masalah yang dihadapai dapat teratasi
Page | 5
Masalah dalam penelitian terapan
Penelitian terapan hanya layak digunakan pada masalah yang realistis yang
berate benar-benar ada dalam kehidupan masyarakat dan perlu selesalikan. Peneliti
harus selektif dalam memilih masalah yang penting untuk diselesaikan. Ada
masalahyang dapat diatasi menggunakan satu disiplin ilmu tetapi banyak juga
masalah yang harus diselesaikan secara multidisipliner. Beberapa kriteria pemlihan
masalah sebagai berikut:
1. Masalah penelitian terapan harus sesuatu yag berguna untuk diselesaikan.
Kegunaan itu berarti hasilnya harus bermanfaat dalam menunjang aktivitas
kehidupan manusia sehari-hari artinya manfaatnya memiliki nilai nilai praktis
baik bagi penelit maupun orang lain.
2. Masalah penelitian terapan bersifat konkret sesuai dengan realita kehidupan,
artinya penelitian terapan dapat diimpelemntasikan dalam kehidupan nyata
bukan pada ranah imajinasi yang sulit dilaksanakan.
3. Keselarasan antara pengetahuan peneliti dengan masalah yang akan
dihadapi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan masalah yang akan
diteliti agar dapat diselesaikan secara tuntas dan tepat serta tidak mengada
ada/menimbulkan masalah akibat ketidakpahaman mengenai masalahnya.
4. Masalah harus menarik dan penting untuk diteliti agar peneliti dapat
termotivasi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Masalah yang dipilih
biasanya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan.
5. Masalah untuk penelitian terapan harusnya menghasilkan sesuatu yang baru
minimal di lingkungan yang di selidiki karena terkadang terdapat beberapa
masalah yang sama di tempat yang berbeda oleh karena itu biasanya
membutuhkan penanganan yang berbeda pula agar masalah yang dihadapi
dapat ditangani dengan baik dan tepat.
6. Masalah dalam penelitian terapa tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit
karena hasil kesimpulannya hanya berlaku diwilayah yang diselidiki dan
jangka waktu tertentu.
7. Masalah dalam penelitian terapan dapat dikumpulkan datanya secara objektif,
lengkap dan tepat
Page | 6
Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research)
atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan
bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan
teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian
dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan
pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru
memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori
yang akan mendasari penelitian terapan. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk
mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan
sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum mapu mengatasi secara langsung
masalah namun dapat menajadikannya lebih baik (Dharma, 2008). Tujuan penelitian
dasar adalah untuk menambah pengetahun ilmiah dan hukum-hukum dalam
kehidupan .
Penelitian dasar dapat digeneralisisakan karena bersifat abstak dan umum.
Penelitian dasar tidak secara langsung menyelesaikan masalah praktis melainkan
dijadikan sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis. Dengan
kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh
penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan misalnya penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan manusia terhadap hasil
belajar. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan referensi dalam mengetahui faktor-
faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun
cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
Secara lebih luas lagi Sugiyono (2016) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah
cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah.
Page | 7
Macam – Macam Metode Penelitian
Pada umumnya, dalam sebuah metode dalam penelitian dapat dibagi menjadi
berbagai jenis dalam sebuah metode penelitian yang berbeda yakni ialah:
o Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan sebuah bentuk penelitian yang bersifat
terstruktur sistematis, dan terperinci. Dalam sebuah penerapan dalam metode
penelitian ini adalah pada penggunaan tabel, angka, grafik, dan grafik untuk
menampilkan hasil informasi atau data yang dapat diperoleh.
o Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan sebuah metode investigasi yang memberikan
penjelasan dengan analisis. Dalam praktiknya, metode ini memiliki sifat yakni
subyektif karena dalam sebuah proses penelitian akan lebih terlihat dan lebih
berfokus terhadap fondasi teoritis. Dalam metode penelitian ini dapat disebut
dengan sebuah metode etnografi, karena sangat sering sekali digunakan
sebagai mengamati dalam kondisi budaya dan sosial.
o Metode Deskriptif
Metode deskripsi merupakan sebuah metode penelitian yang memiliki sebuah
tujuan sebagai menjelaskan dalam suatu peristiwa yang akan terjadi baik di
masa kini dan di masa lalu. Metode pemeriksaan ini dapat dibagi menjadi dua
metode yakni Cross Sectional (waktu tertentu) dan Longitudinal (sepanjang
waktu).
o Metode Ekspos Facto
Metode Facto-Exposure merupakan sebuah metode dalam pemeriksaan
sebagai menyelidiki dalam hubungan sebab akibat dari suatu kejadian atau
peristiwa. Karena adanya hubungan sebab dan akibat, kemungkinan baru
dapat ditemukan dengan sebagai indikator dalam sebuah secara proses
penelitian.
o Metode Survei
Metode survei dapat digunakan sebagai memperoleh dalam sebuah hasil
dalam penelitian yang bentuk opini atau pendapat orang lain dan berinteraksi
langsung dengan objek yang akan diamati.
Tujuan utama dari metode tersebut ialah sebagai memperoleh gambaran
umum yang melalui sampel dengan beberapa orang.
Page | 8
Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah
Rasional
Rasional Berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan.
Sistematis
Sistematis artinya,proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Kriteria Data Empiris/Teramati
Valid
o Menunjukkan derajat ketepatan data sesungguhnya dengan data yang
dikumpulkan
o Untuk menguji validitas, dapat diuji dengan reliabilitas dan obyektivitas
Reliable
o Realiable berkenaan derajat konsistensi/keajegan data dalam interval
waktu tertentu
Obyektif
o Berkenaan dengan interpersonal agreement /kesepakatan antar banyak
orang
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan
Mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti antara fenomena yang diuji
Page | 9
Membuktikan
Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji
atau membuktikan kebenaran dari pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Misalnya penelitian yang membuktikan apakah benar mentimun dapat
menurunkan tekanan darah manusia. Dimana sebelumnya telah ada teori dari
penelitian yang menyatakan hal tersebut
Mengembangkan
Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan tujuan mengembangkan
atau menggali lebih dalam lagi dari pengetahuan atau penelitian yang sudah
ada sebelumnya. Misalnya tentang penelitian mentimun yang dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Teori tentang hal tersebut sudah ada. Namun
disini peneliti mengembangkan lagi penelitian yang bertujuan untuk menilai
seberapa besar atau efektifkah mentimun tersebut dapat menurunkan tekanan
darah manusia pada berbagai kelompok umur.
Menemukan
Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menemukan pengetahuan baru yang belum ada sebelumnya. Misalnya adalah
penelitian yang pada akhirnya menemukan teori baru bahwa ekstrak manga
dapat menurunkan kadar kolesterol. Dimana sebelumnya belum pernah ada
teori dari penelitian yang menyatakan hal tersebut.
Penelitian Yang Baik
Penelitian yang baik harus berangkat dari adanya masalah tertentu, Langkah
kritikal pertama yang dilakukan adalah pengungkapan masalah yang menjadi
landasan diperlukannya sebuah penelitian. Penelitian yang baik adalah penelitian
yang menggunakan metode ilmiah yang memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Masalah dan tujuan harus secara jelas didefinisikan dan secara tajam diuraikan
2. Prosedur penelitian yang digunakan harus dideskripsikan secara cukup rinci
agar dapat diulangi oleh peneliti yang lain.
3. Desain penelitian harus secara hati-hati direncanakan untuk memperoleh hasil
yang seobyektif mungkin.
Page | 10
4. Peneliti harus melaporkan secara terus terang kekurangan-kekurangan dalam
prosedur dan rancangan dan memperkirakan dampaknya atas hasil yang
diperoleh.
5. Metode analisis yang digunakan harus tepat dan analisis data harus
memadaiuntuk menampilkan hasil secara nyata
6. Kesimpulan harus menyakinkan, yang dijustifikasi/didasarkan pada data
penelitian dan terbatas pada data yang tersedia.
7. Peneliti mempunyai pengalaman, reputasi yang baik dalam penelitian, dan
suatu integritas yang diakui.
8. Menjunjung tinggi kode etik dalam penelitian
Mendefinisikan Penelitian
Penelitian adalah upaya-upaya untuk mencari jawaban dari suatu masalah
dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data secara
sistematis. Pada prinsipnya dalam upaya menjawab suatu, penelitian menempuh
cara-cara ilmiah dan rasional, bukan dengan cara-cara tradisional. Cara-cara
tradisional antara lain coba-coba (trial and error), cara kekuasaan atau otoritas,
berdasarkan pengalaman pribadi dan melalui jalan pikiran.
Alur Penelitian
Alur penelitian adalah kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti
dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui. Alur
penelitian lebih merupakan strukturisasi atau hubungan metodologik yang
berkesinambungan. Alur Penelitian Menurut Arikunto (2013), Alur penelitian adalah
kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan
bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui.
Oleh karenanya merupakan sebuah ketetapan (kronologi) yang secara
prosedural dan dilakukan oleh seorang peneliti dalam pembuatan sebuah karya
penelitian dan bukan hanya sekedar urutan saja. Dan tujuannya salah satunya adalah
agar tetap bisa mejaga fokus pada masalah dan memudahkan untuk mencapai tujuan
penelitian. Juga agar diharapkan bisa dipertahankan antara keterkaitan dan
keberlanjutan pada setiap masing-masing tahap-tahapan penelitian.
Page | 11
Apa Itu Masalah?
Sekaran (2003:69) “thus, it is fruitful to define a problem as any situations where a
gap exists betwen the actual and the desire ideal state.”
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu
berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa, baik penelitian
murni maupaun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian
terapan, hasilnya langsung dapat digunakan unruk membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah,
walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang
paling sulit dalam proses penelitian (Tuckman, 1985). Bila dalam penelitian telah
dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan
penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan masalah dalam
Page | 12
penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat
ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan. (Sugiyono,
2016).
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah. Di mana masalah merupakan suatu kesenjangan antara
kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi. Menurut KBBI, masalah
merupakan sesuatu yang harus diselesaikan
Sebelum melaksanakan suatu penelitian, terlebih dahulu peneliti harus mampu
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Dalam
hal ini kekritisan peneliti menjadi modal utama dalam menemukan sebuah masalah
penelitian yang akan diteliti. Sumber-sumber masalah penelitian dapat dimulai
dengan yang didapatkan dilapangan atau lingkungan. Menurut Notoatmodjo (2002),
masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjagan (gap)
antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta
antara harapan dan kenyataan.
Menurut Danim (2003), perumusan masalah merupakan salah satu tahapan diantara
sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan
menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Sumber Masalah
Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan
Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi,
dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi
praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan
keputusan praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris.
Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan
Page | 13
tertentu yang belum mempunyai dasar penjelasan yang memadai dan cara-
cara rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau
tradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori baru, rekomendasi
pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada
dalam bahasan litelatur.
2. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum
yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris.
Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk
mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan
penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan
rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut.
Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan
masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah social
Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya:
seringnya menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkan
pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama
serta pembinaan sikap disiplin. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan
tinggi menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan masyarakat.
5. Situasi praktis
Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan
penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan
keputusan lebih lanjut.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Page | 14
Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap
hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up
to date, lengkap dan akurat. Jumlahh data masalah yang dikemukakan
tergantung dari jumlah variable penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Bila
penelitian berkenaan dengan 5 variable, maka data masalah yang dikemukakan
minimal 5 buah. Tanpa menunjukkan data, maka masalah yang dikemukakan
dalam penelitian tidak akan dipercaya.
Dalam Augusty (2011) diterangkan bagaimana peneliti mencari sumber untuk
menemukan masalah yang akan ditelitinya, adapun sumber-sumber masalah
dapat diambil dari :
1. Fenomena Bisnis
Penelitian ilmiah dapat berangkat dari pengamatan atas fenomena bisnis
sehari-hari dimana memunculkan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah
adalah penyimpangan sesuatu yang diinginkan dengan sesuatu yang
sesungguhnya terjadi. Salah satu contoh untuk melihat dari fenomena bisnis
yang ada adalah dengan mengamati data. Data adalah repsentasi fenomena
bisnis yang paling actual. Oleh karena itu sebuah penelitian seharusnya
berangkat dari adanya sebuah data atau infromasi yang menampakkan
adanya masalah. Tanpa adanya data yang menggambarkan fenomena
sesungguhnya, sulitlah sebuah penelitian dimulai.
Contoh : Seorang peneliti mengamati grafik kinerja penjualan. Mengamati
grafik di samping ini, peneliti menemukan latar belakang yang cukup untuk
memberi justifikasi pada penelitiannya. Peneliti dapat merumuskan bahwa
masalah yang dihadapi adalah menurunnya kinerja penjualan yang
berkepanjangan selama tahun 2011. Atas dasar masalah itu, penelitiannya
dapat mengembangkan masalah penelitiannya.
Page | 15
2. Senjang Penelitian (Research Gap)
Senjang penelitian adalah celah-celah yang dapat dimasuki oleh seorang
peneliti berdasarkan pengalaman atau temuan dari penelitian terdahulu.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan sebuah jawaban baru
terhadap sesuatu yang menjadi masalah. Oleh sebab itu peneliti harus
berhadapan dengan sesuatu yang menjadi masalah yang didukung
pembenaran dan justifikasi yang baik. Sesuatu dapat dipandang research gap
bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sumber research gap diperoleh dengan membaca dan menelaah hasil-hasil
penelitian yang ada, umumnya research gap ditemukan pada bagian pembahasan
dan future/further research dari sebuah naskah hasil penelitian.
Page | 16
3. Kesenjangan Teori (Theory Gap)
Theory gap adalah kesenjangan atau ketidakmampuan sebuah teori dalam
menjelaskan sebuah fenomena, oleh karena itu teori tersebut lalu
dipertanyakan. Masalah dan masalah penelitian, dengan demikian dapat
dikembangkan dari adanya theory gap dalam masyarakat. Proses pencarian
theory gap ini tidaklah mudah, namun satu kebanggan bagi peneliti dan
sponsornya bila mereka mampu menemukan theory gap sebagai langkah awal
eksplorasi ilmiah lanjutan. Proses pencarian theory gap hamper sama dengan
proses pencarian research gap, namun berbeda dalam besaran cakupannya.
Sebuah teori mempunyai cakupan yang lebih luas dari sebuah konsep dalam
research gap. Hanya melalui sebuah penelitian yang intesiflah seorang peneliti
dapat menemukan atau mengembangkan sebuah theory gap yang
mengungkapkan gugatannya terhadap kemapanan sebuah teori.
Page | 17
Proses Penelitian
Mengetahui letak masalah
Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah penentuan
permasalahan. Pemecahan (problematic) adalah suatu penelitian lebih dititik
beratkan pada sesuatu yang dipermasalahkan sehingga harus dibedakan
dengan permasalahan (subjec). Pada waktu berbicara tentang “Kinerja Polisi”
berarti berbicara tentang suatu permasalahan, tetapi berbicara tentang
“mengapa terjadi kemerosotan Kinerja Polisi” adalah sesuatu permasalahan
yang memerlukan pemecahan. Satu hal yang harus disadari ialah bahwa pada
hakikatnya suatu permasalahan tidak pernah berdiri sendiri dan terpisah dari
faktor-faktor lain. Permasalahan dapat merupakan variabel yang menjadi tema
pokok penelitian, dapat pula berupa kasus yang menjadi fokus suatu
penelitian. Suatu variabel atau suatu kasus akan diangkat menjadi
permasalahan penelitian jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan
seharusnya dari variabel atau kasus tersebut.
Mengidentifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam
proses penelitian. Ketika peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk
diteliti, langkah selanjutnya yang mendesak adalah mengidentifikasi masalah
dari fenomena yang diamati tersebut. Dalam penelitian sosial, proses
identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan sosial
yang diamati. Dari situ, peneliti mengambil langkah untuk mengetahui lebih
Page | 18
lanjut, bisa dengan melakukan observasi, membaca literatur, atau melakukan
survey awal.
Menentukan faktor yang berkaitan
Mengumpulkan Informasi
Pengumpulan informasi pada metode ilmiah dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti :
1. Kuisioner ialah daftar pertanyaan tertulis yang berfungsi untuk ditujukan
kepada responden. Biasanya jawaban dari responden akan dicatat
sehingga Kuisioner tersebut dapat menyimpulkan atas pertanyaan dia.
2. Observasi atau pengamatan ialah pengamatan yang berhubungan dengan
semua alat indera dan biasanya digunakan bantuan alat elektronik
3. Wawancara ialah pengambilan data melalui wawancara secara langsung
dengan sumber datanya, baik secara langsung maupun tidak langsung
4. Dokumen ialah pengambilan data melalui dokumen tertulis dari sebuah
perusahaan
Menganalisis
Analisa Masalah/Situasi (Problem/Situation Analysis) - kemampuan
untuk mengenal elemen elemen situasi dalam permasalahan dan memahami
komponen mana saja yang kritis; kemampuan untuk mengenal aktivitas kritis
yang dilakukan – agar dapat mengurutkan (breakdown) proses proses
aktivitas tersebut dalam beberapa komponen aktivitas.
Page | 19
Memecahkannya
Mampu memecahkan masalah kadang-kadang melibatkan berurusan
dengan pragmatik (logika) dan semantik ( interpretasi dari masalah ) .
Kemampuan untuk memahami apa tujuan dari masalahnya dan aturan apa
yang bisa diterapkan merupakan kunci untuk memecahkan masalah. Kadang-
kadang masalah memerlukan beberapa pemikiran abstrak dan datang dengan
solusi kreatif.
Tabel 1
Penelitian
Page | 20
Tabel 2
Metode Penemuan Ilmu
Hambatan Penelitian
Tidak selalu memungkinkan untuk melakukan investigasi 100% ilmiah seperti
dalam ilmu pasti Kesulitan dalam pengukuran dan pengumpulan data pada area
subjektif spt perasaan, emosi, sikap dan persepsi Kesulitan dalam mendapatkan
sampel yang mewakili.
Etika dan Penelitian
Etika (ethick) dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma
perilaku sosial yang diharapkan saat melakukan penelitian.
Page | 21
Proses Penelitian
Proses Penelitian Kuantitatif
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, JW. (2016). Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Danim. S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Dharma, Surya. 2008. Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Dirjen PMPTK.
Nawawi, Hadari dan Martini, Mimi. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajha
Madha University Pers.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Sekaran, Uma (2017). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach,
6th ed. UK: John Wiley dan Sons.(Sek), Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ferdinand, Augusty (2014). Metode Penelitian Manajemen, Penerbit Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Sugiyono (2014). Metodologi Penelitian Manajemen, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sukmadinata, N.S., 1999, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja
Rosdakarya.