JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman...

61

Transcript of JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman...

Page 1: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun
Page 2: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

JEMSI ISSN 2460 5891

JurnalEkonomi,

Manajemen & AkuntansiVolume 1 Nomor 1, Agustus 2015

JEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891

Page 3: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

JurnalSerambi Ekonomi, Manajemen & AkuntansiJurnal Ekonomi Manajemen & Akuntansi (JEMSI) Merupakan media informasi dan referensi ilmiah dalambidang ekonomi Manajemen dan Akuntansi. Jurnal ini memuat hasil penelitian dan artikel ide konseptual dari paraakademisi, praktisi dan masyarakat yang menaruh minat pada permasalahan ekonomi dan bisnis. Jurnal ini terbit duakali dalam setahun ( Agustus dan Februari)

Penanggug JawabDekan Fakultas Ekonomi

Pemimpin RedaksiSarboini

Wakil Pemimpin RedaksiBadaruddin

Redaktur PelaksanaMuzakkir

Samsul IkhbarSufitrayati

Rahmah Yulianti

Mitra ReviewersGunawan (STIE Banda Aceh)

Tarmizi (Universitas Muhammadiyah Aceh)Saiful Hurri (Universitas Al-Muslim)

Tata UsahaMaksalmina

Nelly

Tata LetakSyaifuddin Yana

Zulfan

Alamat Redaksi:Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

JL. Tgk. Imum Lueng Bata, Bathoh-Banda Aceh 23245 Telp. (0651) 26160, Faks. (0651) 22471Email: [email protected]

JEMSI diterbitkan sejak Agustus 2015 oleh Program Studi Manajemen dan Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Serambi Mekkah.

Redaksi menerima sumbangan naskah ilmiah popular yang belum pernah dimuat dalam media lain. Naskah diketikpada kertas HVS ukuran A4 dan diketik spasi ganda dengan panjang naskah 10-20 halaman, dengan format seperti

tercantum pada panduan penulisan.Dicetak pada CV. Zoom, Jl. T. Nyak Arif, Darussalam- Banda Aceh

Isi diluar Tanggungjawab Percetakan

Page 4: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Salam Redaksi

Alhamdulillah, Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Agustus 2015 terbit tepat waktu.Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas SerambiMekkah. Jurnal memuat berbagai hasil penelitian dan ide konseptual dalam bidang Akuntansi dan Manajemen. Padaedisi kali ini hadir dengan tujuh tulisan dengan hasil penelitian di bidang akuntansi dan manajemen.

Penelitian pertama ditulis oleh Cut Hamdiah. Studi ini yang dilakukannya menunjukkan (1) secara simultankepemilikan institusional dan kualitas laba berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (2) secaraparsial kepemilikan institusional dan kualitas laba juga berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.Pada penelitian selanjutnya peneliti merekomendasikan untuk memasukan variabel mekanisme GCG lainnya seperti;dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit.

Tulisan kedua ditulis oleh Dedi Satria. Tulisan ini mengkaji tentang Sistem pelayanan yang diberikan Puskesmastelah menunjukkan pelayanan yang lebih baik, akan tetapi terdapat salah satu pelayanan yang masih kurang yaitupelayanan antrian yang masih menggunakan model pemanggilan berdasarkan kartu rekam medis yang diberikankepada petugas administrasi puskesmas. tujuan penelitian adalah Mengantisipasi sistem pelayanan antrianmenggunakan model pemanggilan pasien berdasarkan kartu rekam medis dengan merancang sistem informasi dataantrian.

Selanjutnya tulisan ketiga ditulis oleh Muzakkir. Diketahui bahwa seluruh variabel bebas yaitu pajak kedai kopidan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadapPAD Kota Banda Aceh sebesar 50.12%. Pajak Kedai Kopi memberikan pengaruh positif terhadap PAD Kota BandaAceh sebesar 18.336 dan retribusi kebersihan sebesar 352.54.

Tulisan keempat ditulis oleh Muhammad Yusuf dan Mahdani Ibrahim . menunjukkan bahwa disiplin,kompensasi, dan lingkungan kerja secara individual tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, tetapi mempunyaipengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai. Selanjutnya, hasil analisis juga menunjukkan bahwa baiksecara individual maupun secara bersama-sama variabel disiplin, kompensasi, dan lingkungan kerja terdapatpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas kinerja pemerintah kabupaten Pidie. Selain itu, hasil analisismenunjukkan adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara kinerja pegawai dengan peningkatan efektifitaskinerja pemerintah kabupaten Pidie.

Tulisan kelima ditulis oleh Rahmah Yulianti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajakberpengaruh signifikan terhadap ketaatan membayar pajak, Hal ini bisa dilihat dari nilai koefisien variabelindependen sebesar 0.264 sedangkan variabel Pengetahuan dan pemahaman tentang aturan perpajakan yangmempunyai nilai koefisien sebesar 0.448. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak di kota Banda Aceh taatmembayar pajak jika ada sosialisasi tentang pengetahuan dan pemahaman akan aturan perpajakan, dibandingkandengan pertimbangan kesadaran membayar pajak.

Tulisan keenam ditulis oleh Sufitrayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa semakin besarkonsentrasi kepemilikan institusional, maka semakin kecil manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Padavariabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.Umumnya perusahaan yang memiliki total aktiva yang relatif besar dapat beroperasi dengan tingkat efisien yanglebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang total aktivanya lebih rendah. Komposisi dewan komisarisberpengaruh negatif terhadap manajemen laba. ini berarti bahwa semakin besar komposisi dewan komisaris makasemakin kecil manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Sebaliknya semakin kecil komposisi dewan komisaris,maka semakin besar manajemen laba yang dilakukan perusahaan.

I

Page 5: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Tulisan ketujuh ditulis oleh Zainuddin. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independen, yaituInflasi, PDRB, dan Perkembangan UMR di provinsi Aceh terhadap dependen, yaitu Indeks Pembangunan Manusia(IPM) dari tahun 2008 hingga 2013. Bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh independen terhadap IPM. Dankemampuan independen dapat menjelaskan dependen sebesar 92,94%. Data dalam penelitian ini bersumber padaBadan Pusat statistic Provinsi Aceh yang bersifat data sekunder. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah agar parapihak bisa memberikan penekanan pada sector apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan Indeks PembangunanManusia di Provinsi Aceh.

Demikian ulasan singkat editor pada kali ini. Semoga hasil kajian diatas dapat bermanfaat bagi pembaca.

Banda Aceh, Agustus 2015Salam Redaksi

ISSN 2460 5891@ JEMSI Vol.1 No. 1 Tahun 2015

II

Page 6: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

DAFTAR ISI

SALAM REDAKSI I

DAFTAR ISI III

Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan TransportasiYang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaCut Hamdiah 1-9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemerintah Kabupaten PidieMuhammad Yusuf dan Mahdani Ibrahim 10-17

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Antrian Dan Rekam Medis TerintegrasiPada Puskesmas Aceh BesarDedi Satria 18-21

Peningkatan Pajak Dan Retribusi Kedai Kopi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatDi Kota Banda AcehMuzakkir 22-28

Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Ketaatan Wajib Pajak MembayarPajak Di Kota Banda AcehRahmah Yulianti 29-35

Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan DanKomposisi Dewan Komisaris Terhadap Manajemen LabaSufitrayati 36-44

Analisis Dampak Inflasi, PDRB Dan Perkembangan Upah Minimum RegionalTerhadap Indeks Pembangunan Manusia Masyarakat Di Provinsi AcehZainuddin 45-52

INDEKS PENGARANG 53

PANDUAN PENULISAN 54

ISSN 2460 5891@ JEMSI Vol.1 No. 1 Tahun 2015

III

Page 7: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th.2015 : 1-9 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KUALITAS LABA TERHADAP NILAIPERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Cut Hamdiah11) Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Abstract: The purpose of this study was to determine (1) the effect of both institutional ownership andearnings quality to the value of the transportation firm listed in Indonesia Stock Exchange (2) the effect ofinstitutional ownership to the value of the transportation firm listed in Indonesia Stock Exchange (3) theeffect of earnings quality to the value of the transportation firm listed in Indonesia Stock Exchange.Thepopulation for this study is the Transportations firm listed in Indonesia Stock Exchange in 4 period of times(2009-2012), totaling 71 firm. All elements of the population are included and analysed. In other word, thestudy will be using census method. Due to differences in element of population in each year, data used areunbalanced panel data. Analytical method used in this study is Multiple Linear Regression. The result isshowed (1) institutional ownership and earnings quality have a significant effect to the value of the firm insimultaneous way (2) partially, institutional ownership and earnings quality also have a significant effect tothe value of the firm. In the future study researcher recommended to impose other variables from GCGmechanism such as; Independent Commissaries Board, Managerial Ownership, and Audit Quality.

Keywords : Institutional ownership, earnings quality, and value of the firm

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh kepemilikan institusional dan kualitas labasecara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan transportasi di Bursa Efek Indonesia (2)Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan pada perusahaan transportasi di Bursa EfekIndonesia (3) Pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan pada perusahaan transportasi di Bursa EfekIndonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia selama 4 periode (2009–2012), total populasi sebanyak 71 perusahaan. Dalam penelitian iniseluruh elemen populasi diteliti. Dengan kata lain metode ini dikatakan dengan metode sensus. Berhubungantar tahun jumlah elemen populasi tidak harus sama, maka data yang digunakan adalah unbalanced paneldata. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi berganda linier.Hasil penelitian inimenunjukkan (1) secara simultan kepemilikan institusional dan kualitas laba berpengaruh secara signifikanterhadap nilai perusahaan (2) secara parsial kepemilikan institusional dan kualitas laba juga berpengaruhsecara signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian selanjutnya peneliti merekomendasikan untukmemasukan variabel mekanisme GCG lainnya seperti; dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial,dan kualitas audit.

Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN

Mekanisme dalam pengawasan corporategovernance dapat dilakukan denganmensubtitusikan investor institusional sebagai pihakyang memonitoring sehingga melalui pengawasantersebut membuat kinerja dan nilai perusahaan akanlebih baik. Kepemilikan institusional merupakanproporsi kepemilikan saham oleh institusi. Denganadanya kepemilikan institusional yang tinggimenjadikan usaha monitoring oleh investorinstitusional menjadi lebih besar sehingga dapatmencegah perilaku opportunistic manajer. Jumlahpemegang saham yang besar mempunyai arti

penting dalam memonitor perilaku manajer dalamperusahaan (Shleifer dan Vsihny dalam Haruman,2007). Semakin tinggi kepemilikan oleh institusi,maka semakin meningkatkan pengawasan terhadapperusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkannilai perusahaan.

Walaupun corporate governance dapatberperan dalam monitoring dan pengendalianoperasional perusahaan kearah yang lebih baik,namun para pemodal selalu melakukan penilaiansaham secara rasional dimana aspek fundamentalmenjadi dasar penilaian (basic valuation) yangutama. Hal ini dikarenakan penilaian saham yang

Page 8: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

mencerminkan nilai perusahaan tidak hanya terbataspada nilai intrinsik pada suatu saat, tetapi jugamencerminkan harapan akan kemampuanperusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan dimasa depan. Dengan demikian disamping corporategovernance, kualitas laba juga diperkirakan dapatberpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kualitas laba menunjukkan tingkat kedekatanlaba yang dilaporkan dengan taksiran pendapatan,yang merupakan laba ekonomi yaitu jumlah yangdapat dikonsumsi dalam satu periode denganmenjaga kemampuan perusahaan pada awal danakhir perioda tetap sama (Schipper dan Vincent,2003). Penelitian sebelumnya yang dilakukanKawatu (2009), menunjukkan hasil bahwa kualitaslaba berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) jugamemberikan hasil bahwa kualitas laba berpengaruhsecara signifikan terhadap nilai perusahaan. Labamerupakan indikator yang dapat digunakan untukmengukur kinerja operasional perusahaan. Informasitentang laba mengukur keberhasilan atau kegagalanbisnis dalam mencapai tujuan operasi yangditetapkan. Namun manipulasi terhadap laba jugasering dilakukan oleh manajemen. Perkiraan labadilakukan oleh manajemen yang lebih mengetahuikondisi di dalam perusahaan, kondisi tersebutdiprediksi dapat menimbulkan masalah karenamanajemen sebagai pihak yang memberikaninformasi tentang kinerja perusahaan dievaluasi dandihargai berdasarkan laporan yang dibuatnya sendiri.Laba yang kurang berkualitas bisa terjadi karenadalam menjalankan bisnis perusahaan, manajemenbukan merupakan pemilik perusahaan. Pemisahankepemilikan ini akan dapat menimbulkan konflikdalam pengendalian dan pelaksanaan pengelolaanperusahaan yang menyebabkan para manajerbertindak tidak sesuai dengan keinginan parapemilik.

Teori keagenan mengungkapkan adanya duakonflik kepentingan dalam perusahaaan (Jensen danMeckling, 1976) dan teori ini menjelaskan bahwapemegang saham cenderung menginginkanperusahaannya terus berjalan (going concern) danmendapatkan return yang sebesar-besarnya dengancepat atas investasi yang telah dilakukan sehinggamenuntut agen untuk selalu mendapatkan laba yangtinggi. Sementara agen sebagai pihak yangmenerima kontrak atau mengelola dana prinsipalcenderung berusaha mempertahankan jabatannyadan mendapatkan kompensasi yang tinggi ataskinerjanya sehingga agen akan berupayasemaksimal mungkin mendapatkan laba yang tinggimeski sering kali menggunakan tindakan yang tidaketis, pada akhirnya earnings management yangdilakukan agen dapat menyebabkan turunnyakualitas laba dan nilai perusahaan (Jensen danMeckling, 1976 dalam Widjaja dan Maghviroh,2011). Kualitas laba mengacu pada relevansi laba

dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan,penentuan kualitas laba mencakup lingkungan usahaperusahaan dan prinsip akuntansi yang dipilih dandiaplikasi oleh perusahaan (Subramanyam dan Wild(2010:144). Laba akuntansi yang berkualitas adalahlaba akuntansi yang mempunyai sedikit gangguanpersepsian (perceived noise) di dalamnya, dan dapatmencerminkan kinerja keuangan perusahaan yangsesungguhnya. Maksudnya, laba yang disajikandalam laporan keuangan harus mengungkapkanfakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomiperusahaan, sehingga dapat dipertanggungjawabkankualitasnya dan tidak menyesatkan pihak penggunalaporan keuangan (Jang, Sugiarto, dan Siagian,2007). Laba yang tidak dilaporkan sesuai denganfakta yang terjadi dapat diragukan kualitasnya.Rendahnya kualitas laba akan dapat membuatkesalahan dalam pembuatan keputusan parapemakainya seperti investor dan kreditor, sehingganilai perusahaan akan berkurang (Siallagan danMachfoedz, 2006).

KAJIAN PUSTAKA

Nilai PerusahaanMemaksimalkan nilai perusahaan sangat

penting artinya bagi suatu perusahaan, karenadengan memaksimalkan nilai perusahaan berartijuga memaksimalkan kemakmuran pemegangsaham yang merupakan tujuan utamaperusahaan. Menurut Husnan (2000:7) nilaiperusahaan merupakan harga yang bersediadibayar oleh calon pembeli apabila perusahaantersebut dijual. Menurut Keown (2004:470) nilaiperusahaan merupakan nilai pasar atas suratberharga hutang dan ekuitas perusahaan yangberedar. Nilai perusahaan merupakan persepsiinvestor terhadap tingkat keberhasilanperusahaan yang sering dikaitkan dengan hargasaham. Nilai perusahaan sering diindikasikandengan price to book value, di mana price tobook value diartikan sebagai hasil perbandinganantara harga saham dengan nilai buku saham.Nilai yang tinggi menunjukkan pasar percayaatas prospek perusahaan dimasa depan, sebabnilai perusahaan yang tinggi mengindikasi jugakesejahteraan pemegang saham yang tinggi(Haryono dan Nugroho, 2008).

Agency TheoryTeori keagenan mendeskripsikan hubungan

antara pemegang saham (shareholders) sebagaiprinsipal dan manajemen sebagai agen.Manajemen merupakan pihak yang dikontrakoleh pemegang saham untuk bekerja demikepentingan pemegang saham. Karena merekadipilih, maka pihak manejemen harusmempertanggungjawabkan semua pekerjaannyakepada pemegang saham. Menurut teori

2

Page 9: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

keagenan, konflik antara prinsipal dan agendapat dikurangi dengan mensejajarkankepentingan antara prinsipal dan agen.Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial(insider ownership) dapat digunakan untukmengurangi agency cost yang berpotensi timbul,karena dengan memiliki saham perusahaandiharapkan manajer merasakan langsungmanfaat dari setiap keputusan yang diambilnya.Proses ini dinamakan dengan bondingmechanism, yaitu proses untuk menyamakankepentingan manajemen melalui programmengikat manajemen dalam modal perusahaan.Menurut Bathala et al, (1994) terdapat beberapacara yang digunakan untuk mengurangi konflikkepentingan, yaitu : a) meningkatkankepemilikan saham oleh manajemen (insiderownership), b) meningkatkan rasio dividenterhadap laba bersih (earning after tax), c)meningkatkan sumber pendanaan melalui utang,d) kepemilikan saham oleh institusi(institutional holdings).

Kepemilikan InstitusionalKepemilikan institusional merupakan salah

satu mekanisme utama GCG yang membantumasalah keagenan (Jensen dan Meckling, 1976).Kepemilikan institusional merupakan proporsikepemilikan saham oleh institusi dalam hal iniinstitusi pendiri perusahaan, bukan institusipemegang saham publik yang diukur denganprosentase jumlah saham yang dimiliki olehinvestor institusi intern (Sujoko dan Soebiantoro,2007). Tingkat kepemilikan institusional yangtinggi akan menimbulkan pengawasan yanglebih besar oleh pihak investor institusionalsehingga dapat menghalangi perilakuoportunistik manajer. Kepemilikan institusionalmenjadi salah satu faktor yang dapatmempengaruhi kinerja perusahaan. Denganadanya kepemilikan institusional dalam suatuperusahaan, akan mendorong peningkatanpengawasan yang optimal terhadap kinerjamanajemen. Pengawasan yang dilakukan olehinvestor institusional sangan bergantung padabesarnya investasi yang dilakukan. Semakinbesar kepemilikan institusional maka akansemakin besar kekuatan suara dan dorongan dariinstitusi tersebut untuk mengawasi manajemendan akibatnya akan memberikan dorongan yanglebih besar untuk mengoptimalkan nilaiperusahaan sehingga kinerja perusahaan akanmeningkat (Salomon, 2004 dalam Sabrina,2010).

Kualitas LabaBagi pemegang saham, laba berarti

peningkatan nilai ekonomis (wealth) yang akanditerima melalui pembagian dividen, serta

dianggap mempunyai informasi yang dapatmenganalisis dan memprediksi saham yangditerbitkan oleh emiten. Laba juga digunakansebagai alat untuk mengukur kinerja manajemenperusahaan selama periode tertentu yang padaumumnya menjadi perhatian pihak-pihaktertentu terutama dalam menaksir kinerja ataspertanggungjawaban manajemen dalampengelolaan sumber daya yang dipercayakankepada mereka, serta dapat digunakan untukmemperkirakan prospeknya di masa depan. Olehkarena itu informasi laba yang disajikan harusberkualitas. Berkaitan dengan kualitas laba,Subramanyam dan Wild (2010:134)menjelaskan sebaga berikut:“Kualitas laba memiliki arti yang berbeda-bedauntuk berbagai pihak. Banyak analisismendefinisikan kualitas laba adalah sejauhmanaperusahaan mengaplikasi konservatismeperusahaan dengan kualitas laba yang tinggidiharapkan memiliki rasio harga terhadap laba(price earning ratio) yang lebih tinggidibandingkan perusahaan dengan kualitas labarendah. Defenisi alternative dari kualitas labayaitu sehubungan dengan distorsi akuntansi –perusahaan memiliki laba berkualitas laba tinggijika informasi laporan keuangan mencerminkanaktivitas usaha secara akurat. MenurutSuwardjono (2006:463), kualitas laba akuntansiditunjukkan oleh kedekatan atau korelasi antaralaba akuntansi dan laba ekonomi. KemudianSchipper dan Vincent (2003) menjelaskankualitas laba menunjukkan tingkat kedekatanlaba yang dilaporkan dengan taksiran income,yang merupakan laba ekonomi yaitu jumlahyang dapat dikonsumsi dalam satu periodedengan menjaga kemampuan perusahaan padaawal dan akhir perioda tetap sama. Chandrarindalam Jang, Sugiarto, dan Siagian (2007)menjelaskan laba akuntansi yang berkualitasadalah laba akuntansi yang mempunyai sedikitgangguan persepsian (perceived noise) didalamnya, dan dapat mencerminkan kinerjakeuangan perusahaan yang sesungguhnya.Maksudnya, laba sebagai bagian dari laporankeuangan harus menyajikan fakta yangsebenarnya tentang kondisi ekonomi perusahaan,sehingga dapat dipertanggungjawabkankualitasnya dan tidak menyesatkan pihakpengguna laporan keuangan.

METODE PENELITIAN

Populasi PenelitianPopulasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulan (Sugiyono, 2008:80). Selanjutnya,

3

Page 10: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Darmadi (2011:14) menyatakan bahwa populasiadalah keseluruhan atau himpunan objek denganciri yang sama, dan sampel adalah sebagian danpopulasi yang dijadikan objek penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaanTransportasi yang tercatat/terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2012dan mempublikasikan laporan keuangannya

Sumber dan Teknik Pengumpulan DataData yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan data sekunder, yaitu data yangtelah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendirioleh peneliti (Sekaran, 2006:77). Data-datatersebut terdiri dari:1. Data laporan tahunan (annual report)

selama tahun 2009 sampai dengan tahun2012.

2. Data harga saham pada tanggal publikasilaporan keuangan.Teknik pengambilan data yang digunakan

adalah teknik dokumentasi, yaitu teknikpengambilan data dengan cara mengumpulkancatatan-catatan yang menjadi bahan penelitian.Pengumpulan data tersebut diperoleh dari situsresmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

Operasionalisasi VariabelPenelitian ini melibatkan empat variabel

yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu nilaiperushaaan dan dua variabel bebas yaitukepemilikan institusional dan kualitas laba.Ketiga variabel bebas tersebut akanmempengaruhi variabel terikat:a. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan adalah PBV (price to bookvalue), di mana PBV diartikan sebagai hasilperbandingan antara harga saham dengannilai buku saham. Nilai yang tinggimenunjukkan pasar percaya atas prospekperusahaan dimasa depan, sebab nilaiperusahaan yang tinggi mengindikasi jugakesejahteraan pemegang saham yang tinggi.

b. Kepemilikan Institusional (X1)Kepemilikan institusional adalah proporsikepemilikan saham oleh institusi dalam halini institusi pendiri perusahaan, bukaninstitusi pemegang saham publik yangdiukur dengan prosentase jumlah sahamyang dimiliki oleh investor institusi intern(Sujoko dan Soebiantoro (2007).

c. Kualitas Laba (X2)Schipper dan Vincent (2003) menjelaskankualitas laba menunjukkan tingkat kedekatanlaba yang dilaporkan dengan taksiranincome, yang merupakan laba ekonomi yaitujumlah yang dapat dikonsumsi dalam satuperiode dengan menjaga kemampuan

perusahaan pada awal dan akhir periodatetap sama. Kualitas laba diproksikan denganearning response coefficient (ERC).

Metode Analisis dan Rancangan PengujianHipotesisiMetode Analisis

Pengujian dan analisis data dilakukandengan menggunakan formulasi regresi linierberganda dalam bentuk persamaan menurutSyakhiruddin (2008:276) adalah sebagai berikut:

Yit = a + b1X1 it + b2X2 it + Ɛ it

Keterangan:Yit = Nilai perusahaan i pada tahun ta = Konstantab 1 , b 2 = Koefisien regresiX1 it = Kepemilikan Institusional

perusahaan i pada tahun tX2 it = Kualitas laba perusahaan i pada

tahun tƐ it = Error term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data PenelitianStatistik deskriptif yang dilakukan memberi

gambaran mengenai karakteristik variabelpenelitian yang diamati. Hasil statistik deskriptifini berfungsi untuk mengetahui nilai rata-ratapopulasi penelitian, tingkat penyimpanganpenyebaran data dari masing-masing variabeldan jumlah data yang dianalisis.

Nilai minimum kepemilikan institusionalsebesar 0,0702 dapat diartikan bahwa nilaiterendah kepemilikan institusional yang dimilikiperusahaan Transportasi sebesar 0,0702 kali atau7,02% dari jumlah saham yang beredar. Nilaimaksimum sebesar 0,9040 yang berarti bahwatingkat tertinggi dari jumlah saham yangdimiliki oleh institusi perusahaan transportasisebesar 0,9040 atau 90,4% dari jumlah sahamyang beredar. Nilai rata-rata sebesar 0,641700dapat diartikan bahwa rata-rata kepemilikaninstitusional perusahaan transportasi sebesar0,641700 atau 64,17% dari jumlah saham yangberedar, serta penyebaran variabel kepemilikaninstitusional seperti yang tampak pada nilaistandar deviasi, yaitu sebesar 0,2197520 dari 71pengamatan. Nilai minimum kualitas labaperusahaan Transportasi memiliki nilai negatifsebesar -10,6495, nilai maksimum sebesar 18,2dan nilai rata-rata sebesar 0,324558, sertapenyebaran variabel kualitas laba seperti yangtampak pada nilai standar deviasi, yaitu sebesar2,8858652 dari 71 pengamatan.

Hasil Uji Statistik

4

Page 11: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Hasil pengujian hipotesis merupakanjawaban untuk hipotesis dalam penelitian ini.Hipotesis pertama terjawab dalam hasilpengujian hipotesis secara bersama-sama,sedangkan hipotesis kedua, ketiga, dan keempatterjawab dalam hasil pengujian secara parsial.Hasil regresi pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen

Hasil Uji Hipotesis Secara Bersama-sama(simultan)

Pengujian hipotesis secara bersama-samadilakukan untuk menguji pengaruh kepemilikaninstitusional dan kualitas laba secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Untukkeperluan pengujian bersama-sama inidirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H01: b1 = b2 = 0; kepemilikan institusionaldan kualitas laba secara bersama-sama tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan padaperusahaan Transportasi yang terdaftar di BursaEfek Indonesia. Ha1: Sekurang-kurangnya adasatu bi ≠ 0, i = 1,2; kepemilikan institusional dankualitas laba secara bersama-sama berpengaruhterhadap nilai perusahaan pada perusahaanTransportasi yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Berdasarkan nilai koefisien regresipengaruh dari masing-masing variabelindependen yaitu kepemilikan institusional dankualitas laba terhadap nilai perusahaan adalahsebesar -1,914 dan 0,082. Nilai koefisien regresiini menunjukkan bahwa koefisien regresikepemilikan institusional dan kualitas labaterhadap nilai perusahaan tidak sama dengan nol(bi ≠ 0, i=1,2), sehingga Ha1 diterima yangberarti kepemilikan institusional dan kualitaslaba secara bersama-sama berpengaruh terhadapnilai perusahaan pada perusahaan Transportasiyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Pengaruh kepemilikan institusional dan kualitaslaba secara bersama-sama terhadap nilaiperusahaan memiliki nilai koefisien determinasi〖 (R〗 ^2) sebesar 0,055 atau 5,5%. Hal inimenunjukkan bahwa 5,5% perubahan nilaiperusahaan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen, sedangkan sisanya sebesar94,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidakdigunakan dalam penelitian ini. Koefisienkorelasi (R) sebesar 0,233 menunjukkan bahwaderajat hubungan (korelasi) antara variabel-variabel independen dengan dependen sebesar23,3%.

Hasil Uji Hipotesis Secara ParsialUji ini dilakukan untuk menguji

kepemilikan institusional dan kualitas labasecara parsial terhadap nilai perusahaan

(Y). Nilai koefisien regresi pengaruh

kepemilikan institusional terhadap nilaiperusahaan diperoleh sebesar -1,914. Nilai inimenunjukkan bahwa β1 ≠ 0. sehingga Ha2diterima yang berarti kepemilikan institusionalberpengaruh terhadap nilai perusahaan padaperusahaan Transportasi yang terdaftar di BursaEfek Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar -1,914 juga menunjukkan bahwa setiap kenaikankepemilikan institusional sebesar 1 satuan, makaakan menurunkan nilai perusahaan sebesar1,914 satuan. Nilai koefisien regresi pengaruhkualitas laba terhadap nilai perusahaandiperoleh sebesar 0,082. Nilai ini menunjukkanbahwa β2 ≠ 0. Sehingga Ha3 diterima yang berartikualitas laba berpengaruh terhadap nilaiperusahaan pada perusahaan Transportasi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilaikoefisien regresi sebesar 0,082 menunjukkanbahwa setiap kenaikan kualitas laba sebesar 1satuan, maka akan menaikkan nilai perusahaansebesar 0,082 satuan.

.Pengaruh Kepemilikan Institusional danKualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan dengandiperoleh nilai R2 sebesar 0,055 atau 5,5%. Nilaiini menunjukkan bahwa nilai perusahaandipengaruhi oleh kepemilikan institusional dankualitas laba sebesar 5,5%, sementara 94,5%sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yangtidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Pengaruh Kepemilikan Institusionalterhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian pengujian hipotesismenunjukkan bahwa kepemilikan institusionalberpengaruh terhadap nilai perusahaan dengannilai koefisien regresi sebesar -1,914. Hal iniberarti semakin tinggi kepemilikan oleh institusimaka semakin menurunkan nilai perusahaan.Kepemilikan institusional yang besar denganrata-rata sebesar 64,17% merupakan pemilikmayoritas. Hasil penelitian ini tidak mendukungagency theory yang menyebutkan bahwa salahsatu cara untuk mengurangi terjadinya konflikkepentingan antara agen dengan principal adalahadanya kepemilikan saham oleh institusi(Bathala et al., 1994). Namun Jennings (2002)menyatakan bahwa kepemilikan institusionalmenurunkan nilai perusahaan. Hal inidikarenakan kinerja manajer tidak dapatdimonitor dengan baik oleh investorinstitusional. Akibatnya kepercayaan publikakan menurun karena keberadaan investorinstitusional sehingga pasar saham bereaksinegatif dengan turunnya volume perdagangansaham dan harga saham, sehingga menurunkannilai pemegang saham. Hasil penelitian ini

5

Page 12: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

sesuai dengan hasil penelitian Sari dan Riduwan(2010) dan Rupilu (2011) yang menyatakanbahwa kepemilikan institusional berpengaruhterhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kualitas Laba terhadap NilaiPerusahaan

Hasil penelitian pengujian hipotesismenunjukkan bahwa kualitas laba berpengaruhterhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisienregresi sebesar 0,082. Hal ini berarti semakintinggi kualitas laba maka nilai perusahaansemakin tinggi. Pelaporan keuangan (laba)perusahaan sudah merefleksikan perusahaanyang sebenarnya, sehingga dengan manajemenlaba yang semakin rendah akan direspon positifoleh pihak ke tiga, dengan demikian nilaiperusahaan akan semakin tinggi. Hasilpenelitian ini mendukung agency theory konflikkeagenan yang terjadi akibat pemisahan perandan perbedaan kepentingan antara pihak agendan prinsipal dapat mempengaruhi kualitas laba.Apabila pihak principal bisa mengontrol agenagar tidak melakukan manajemen lama maka halini akan berdampak pada kualitas laba yang baik.

Hasil penelitian ini mendukung hasilpenelitian Rupilu (2011) yang menyatakanbahwa kualitas laba berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan dan hasil penelitianSiallagan dan Machfoedz (2006) menunjukkanbahwa kualitas laba berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan. Namun berbedadengan hasil penelitian Sari dan Riduwan (2010)yang menyatakan kualitas laba tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan.

SIMPULAN DAN SARANDari hasil penelitian yang telah dilakukan

maka dapat di ambil kesimpulan yaitu :1) Kepemilikan institusional dan kualitas laba

berpengaruh terhadap nilai perusahaanpada perusahaan Transportasi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2) Kepemilikan institusional berpengaruhterhadap nilai perusahaan pada perusahaanTransportasi yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

3) Kualitas laba berpengaruh terhadap nilaiperusahaan pada perusahaan Transportasiyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saran1. Untuk meningkatkan alokasi belanja daerah

maka Pemerintah Daerah diharapkan bisaterus menggali sumber-sumber PendapatanAsli Daerah baik secara intensifikasimaupun extensifikasi untuk meningkatkanpendapatan daerah, demikian jugaPemerintah Daerah agar terus

mengupayakan untuk bisa menarik DanaAlokasi Umum semaksimal mungkin.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untukmemperbanyak sensus yang digunakan agarhasilnya lebih representatif terhadappopulasi yang dipilih dan mengambilsempel selain kabupaten dan kota yang adadi Provinsi Aceh.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitianakan datang diharapkan lebih lengkap danbervariasi dengan menambah variabelindependen lain baik ukuran-ukuran ataujenis-jenis penerimaan Pemerintah Daerahlainnya, maupun variabel non-keuanganseperti kebijakan pemerintah, kondisimakro-ekonomi.

REFERENSI

Anggarwal, Raj and Nyo Nyo Aung Kyaw.2006. Leverage, InvestmentOpportunities, and Firm Value:A Global Perspective on theInfluence of FinancialDevelopment.

Bathala, Chenchuramaiah T., Kenneth P.Moon, dan Ramesh P. Rao.1994. Managerial Ownership,Debt Policy, and The Impact ofInstitutional Holdings: AnAgency Perspectiveî. FinancialManagement. Vol. 23: 38-50.

Brigham, Eugene F. dan Joel F.Houston.2006. Manajemen KeuanganBuku I. Edisi Kedelapan. AliAkbar Yulianto. Jakarta:Salemba Empat.

Chapra, M. Umer dan Habib Ahmed. 2008.Corporate Governance LembagaKeuangan Syariah. Jakarta:Bumi Aksara.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode PenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.Fakhruddin. 2001. Pasar ModalPendekatan Tanya Jawab. EdisiPertama. Jakarta: SalembaEmpat.

Darwis, Herman. 2012. Manajemen Labaterhadap Nilai Perusahaan

6

Page 13: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

dengan Corporate Governancesebagai Pemoderasi. JurnalKeuangan dan Perbankan. Vol16 No.1: 45-55.

Effendi, Muh. Ariel. 2009. The Power ofGod Corporate governance:Teori dan Implementasi. Jakarta:Salemba Empat.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan ProgramSPSS. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Gujarati, N. 2003. Basic Econometric, EdisiKeempat. Jakarta: Mc Graw Hill,Inc United States: PearsonEducation Inc.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi.Jakarta: Salemba Empat.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan.Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono, Rizal dan Aditya Nugroho. 2008.Faktor-faktor yangMempengaruhi NilaiPerusahaan (Studi Kasus PadaIndustri real Estate dan Propertyyang Go Publik di Bursa EfekIndonesia. Tesis TidakDipublikasikan. Yogyakarta:Megister Akuntansi FakultasEkonomi Universitas GadjahMada.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen KeuanganTeori dan Penerapan KeputusanJangka Panjang, Edisi 4.Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002.Dasar-dara Manajemenkeuangan. Yogyakarta:UPPAMP YKPN.

Indriantoro N dan Supomo B. 1999.Metodologi Penelitian Bisnis.Edisi Pertama,. Yogyakarta:BPFE.

Jang, Lesia., Bambang Sugiarto, dan DergibsonSiagian. 2007. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Laba PadaPerusahaan Manufaktur di BEJ.Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2:142-149.

Jensen, M., and Meckling, W. 1976. Theory ofthe firm: Managerial behavior,agency costs, and ownershipstructure. Journal of FinancialEconomics, 3: 305-360.

Kawatu, Freddy Semuel. 2009. MekanismeCorporate Governance terhadapNilai Perusahaan denganKualitas Laba sebagai VariabelIntervening. Jurnal Keuangandan Perbankan. Vol. 13, No.3:405-417.

Keown. 2004. Dasar-dasar ManajemenKeuangan, Edisi 1. Jakarta:Salemba Empat.

Larasati, Eva. 2010. Pengaruh PraktikGood Corporate Governanceterhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan BUMNyang terdaftar di Bursa EfekJakarta). Jurnal-Abstrak. Jambi:Fakultas Ekonomi JurusanAkuntasi Universitas Jambi.

Linda, Lilis Maryasih, dan Nuraini. 2011.Komite Audit dan KinerjaPerusahaan: Agency Theory atauStewardship Theory?.Simposium Nasional AkuntansiXIV ACEH:1-32.

Martono dan D. Agus Harjito. 2005.Manajemen Keuangan.Yogyakarta: Ekonisia.

Masdupi, Erni. 2005. Analisis DampakStruktur Kepemilikan padaKebijakan Hutang dalamMengkontrol Konflik Keagenan.Jurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia. Vol.2, No.1: 57-69.

Pujiati, Dyah dan Erman Winadar. 2011.Pengaruh Struktur Kepemilikanterhadap Nilai Perusahaan:Keputusan Keuangan sebagaiVariabel Intervening. Jurnal

7

Page 14: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Ekonomi Bisnis dan AkuntansiVentura. Vol 12 No.1: 71-86.

Putra, I. Gede Cahayadi. 2012. PengaruhModal Intelektual pada NilaiPerusahaan Perbankan yang GoPublic di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ilmiah Akuntansi danHumanika JINAH. Vol. 2. No. 1:1-22.

Rika, Nurlela dan Islahuddin. 2008.Pengaruh Corporate SocialResponsibility terhadap NilaiPerusahaan Dengan ProsentaseKepemilikan Manajemensebagai Variabel Moderating(Studi Empiris Pada Perusahanyang terdaftar di Bursa EfekJakarta). Simposium NasionalAkuntansi XI. Pontianak: 1-25.

Retno M., Reny Dyah dan DeniesPriantinah. 2012. PengaruhGood Corporate Governance danPengungkapan Corporate SocialResponsibility terhadap NilaiPerusahaan (Studi Empiris padaPerusahaan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode2007-2010). Jurnal Nominal.Vol 1 No.1:84-103.

Rupilu, Wilsna. 2011. Pengaruh MekanismeCorporate Governance terhadapKualitas Laba dan NilaiPerusahaan Pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia. JurnalAkuntansi, Manajemen SektorPublik (JAMBSP). Vol. 8, No. 1:101-127.

Sabrina, Ira. 2010. Pengaruh CorporateGovernance dan StrukturKepemilikan Terhadap KinerjaPerusahaan. Skripsi Sarjana.Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro (UNDIP). Semarang.

Salvatore, Dominick. 2005. EkonomiManajerial dalamPerekonomian Global. Jakarta:Salemba Empat.

Samuel. 2000. Mengenal AnalisisFundamental Untuk Saham.Melalui http:/www.e-samuel.com/knowledge/education/2000 1051d.asp [27/06/ 2013].

Sanjaya, I Putu Sugiartha. 2008. “AuditorEksternal, Komite Audit, danManajemen Laba”. Jurnal RisetAkuntansi Indonesia, Vol. 11, No.1: 97-116.

Sari, Enggar Febria Verdana dan AkhmadRiduwan. 2010. Pengaruh CorporateGovernance terhadap NilaiPerusahaan: Kualitas Laba sebagaiVariabel Intervening. Jurnal Ilmudan Riset Akuntansi. Vol 1 No. 2: 1-20.

Schipper, K., dan L. Vincent. 2003.Earnings quality. AccountingHorizons 17: 97-110.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods forBusiness. Buku 1. Edisi 4.Jakarta: Salemba Empat.

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz.2006. Mekanisme CorporateGovernance, Kualitas Laba danNilai Perusahaan. Jurnal SimposiumNasional Akuntansi IX Padang: 1-23.

Sofyaningsih, Sri dan Hardiningsih,Pancawati. 2011. StrukturKepemilikan Kebijakan Dividen,Kebijakan Hutang dan NilaiPerusahaan. Semarang:Dinamika Keuangan danPerbankan, Vol. 3 No.1: 68-87

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010.Analisis Laporan Keuangan.Edisi Kesepuluh. Jakarta:Salemba Empat.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alpha Beta.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007.Pengaruh Struktur Kepemilikan,Leverage, Faktor Intern,

8

Page 15: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Dan Faktor Ekstern TerhadapNilai Perusahaan (Studi

Empirik PadaPerusahaan Manufaktur DanNon Manufaktur Di Bursa

Efek Jakarta). JurnalManajemen Dan Kewirausahaan.Vol.9. No.1. Maret: 41-48.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana. 2006.Good Corporate Governance:Mengesampingkan HakIstimewa Demi KelangsunganUsaha. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Supranto J. 1994. Statistik Teori danAplikasinya, Jilid 1, Jakarta:Erlangga.

Suwardjono. 2006. Teori AkuntansiPerekayasaan PelaporanKeuangan: Yogyakarta: BPFE.

Syakhiruddin. 2008. Statistik Ekonomi. BandaAceh: Universitas Syiah KualaPress.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi KepemilikanInstitusional dan Leverage TerhadapManajemen Laba, Nilai PemegangSaham Serta Cost of Equity Capital.Simposium Nasional Akuntansi XI:1-45.

Tugiman, Hiro. 1998. Audit Internal. Jakarta:Yayasan Pendidikan Internal Audit.

Umar, Husein. 2005. Metodologi Penelitianuntuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Yulius, Christiawan Jogi dan Jasua Tarigan.2007. Kepemilikan Manajerial,Kebijakan Hutang, Kinerja danNilai Perusahaan, JurnalAkuntansi Keuangan, Vol 9No.1 :1-8.

Wahyudi, Untung dan Hartini PrasetyaningPawestri. 2006. Implikasi StrukturKepemilikan terhadap NilaiPerusahaan: Dengan KeputusanKeuangan Sebagai Variabel

Intervening. Simposium NasionalAkuntansi IX. Padang 22-26: 1-25.

Widjaja, Fendi Permana dan Rovila ElMaghviroh. 2011. AnalisisPerbedaan Kualitas Laba dan NilaiPerusahaan sebelum dan sesudahadanya Komite pada Bank-bankGo Public di Indonesia. TheIndonesian Accounting Review.Vol. 1, No. 2: 117-134.

9

Page 16: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 10-17 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMERINTAHKABUPATEN PIDIE

Muhammad Yusuf1, Mahdani Ibrahim2

1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This article is an empirical research aimed to analyze the influence of discipline,compensation, and work environment on employee performance and its impact on the effectiveness ofgovernment performance Pidie. A sample of 87 employees of the government secretariat Pidie.Sampling was carried out with random sampling method in which all of the respondents in thepopulation have an equal opportunity to be observed. Methods of data analysis using path analysis.The results showed that discipline, compensation, and work environment, partially no effect onemployee performance, but simultaneously have an influence on employee performance. Furthermore,the results of the analysis also showed that either partially or simultaneously variable discipline,compensation, and work environment are positive and significant impact on the effectiveness ofgovernment performance Pidie. In addition, the results of the analysis indicate a positive andsignificant effect between employee performance by enhancing the effectiveness of governmentperformance Pidie.

Keywords: Discipline, Compensation, Work Environment, Employee Performance, EffectivenessGovernment Performance

Abstrak: Tulisan ini adalah sebuah hasil penelitian empirik yang bertujuan untuk menganalisispengaruh faktor disiplin, kompensasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai dan dampaknyaterhadap efektifitas kinerja pemerintah kabupaten Pidie. Sampel sebanyak 87 orang pegawaisekretariat pemerintah kabupaten Pidie. Penarikan sampel dilakukan dengan metode “randomsampling” di mana semua responden dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk diamti.Metode analisis data menggunakan analisa jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwadisiplin, kompensasi, dan lingkungan kerja secara individual tidak berpengaruh terhadap kinerjapegawai, tetapi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai. Selanjutnya,hasil analisis juga menunjukkan bahwa baik secara individual maupun secara bersama-sama variabeldisiplin, kompensasi, dan lingkungan kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadapefektifitas kinerja pemerintah kabupaten Pidie. Selain itu, hasil analisis menunjukkan adanyapengaruh secara positif dan signifikan antara kinerja pegawai dengan peningkatan efektifitas kinerjapemerintah kabupaten Pidie.

Kata kunci : Disiplin, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai , Efektifitas Kinerja

PENDAHULUAN

Kompetensi pegawainya agar berprestasidan sukses. Sekarang organisasi-organisasimelakukan upaya besar-besaran agar berkinerjaunggul. Yang hanya dapat dicapai denganberinvestasi pada tenaga kerja yang kompeten.Semua pihak menginginkan kinerja yang baik.Apa yang dikatakan Perekonomian dunia ditandaioleh perubahan drastis dan inovasi teknologi.Organisasi harus selalu meningkatkan Bill Gatesmengenai perlunya Microsoft untukmenunjukkan konsistensi dalan kesuksesan danrelevansi pada ekonomi baru, berlaku juga untuk

organisasi-organisasi lain (Palan, 2007).Sekretariat daerah kabupaten Pidie adalah

sebuah organisasi pemerintah yang bergerakuntuk menyelenggarakan administratsipemerintahan di kabupaten Pidie. Organisasi inidiamanatkan suatu tanggung jawab besar untukterselenggaranya suatu administratsipemerintahan yang dapat melayani seluruhkepentingan masyarakat yang berkaitan denganpembangunan kesejahteraan masyarakat dikawasan kabupaten Pidie. Dengan tanggungjawab tersebut semestinya organisasi ini, selaindapat meberikan pelayanan yang baik kepada

Page 17: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

masyarakat, tetapi juga harus menjadi contohteladan bahwa organisasi ini memang cukupsukses dalam menjalankan tugas dan fungsiutamanya. Namun, organisasi ini tidaklahmencuat namanya, seperti disiplinkaryawannya yang cukup baik, kompensasiyang sangat memadai, lingkungan kerja yangcukup berkualitas, sehingga para pegawainyamenjadi bangga dan loyal tinggi. Tetapi itusemua biasa-biasa saja walaupun organisasiini sudah berbilang usia yang sudah sangatlama. Disiplin pegawai di lingkungansekretariat daerah kabupaten Pidie idealnyasemua anggota organisasi perlu memahamibahwa disiplin itu penting untukmeningkatkan kinerja organisasi, namuntidak semua anggota organisasi berniat baikuntuk menjalankan disiplin itu sesuai denganharapan semua pihak, hal ini akan membawadampak negatif kepada organisasi itu sendiri.Demikian juga dengan kompensasi, semuaanggota organisasi mengharapkan diberikanimbalan balas jasa yang sangat memadai,namun dilain pihak organisasi tidak cukupberdaya mendatangkan pemasukanpendapatan yang signifikan, karena faktorkinerjanya yang dianggap tidak berprestasi.Kinerja pemerintahan yang berprestasi dapatdicerminkan dari Pendapatan Asli Daerah(PAD) yang terus meningkat secarasignifikan setiap tahunnya. Tetapi hal inipunmasih jauh dari harapan.Lingkungan kerja adalah suatu bentukmaterial atau non material yang dapatmendukung sekelompok orang dalamorganisasi dapat bekerja dengan baik. Suatulingkungan kerja secara material dianggapbaik adalah memiliki lokasi kantor yanghijau dan bersih, kamar kerja dengan luasyang standar, udara yang segar, perabot danperalatan kerja yang sesuai dalam artiberkepatutan dan berkecukupan tanpamenghalangi kegiatan. Secara non materialdicerminkan dengan asmosfir kantor,termasuklah suasana harmonis antara atasandan bawahan dan antar karyawan terjalinsuatu iklim kekompakanyang sulitdipisahkan satu sama lainnya. Pertanyaannya,adakah hal ini dialami oleh semua anggotaorganisasi, kalau hal ini tidak pernahdirasakan oleh anggota organisasi dalam halini para pegawai, bagaimanakah kinerjapegawai dapat baik dan ini pada gilirannyaakan berdampak kepada efektifitas kinerjapemerintah kabupaten Pidie. Kinerja

pegawai dilingkungan pemerintah kabupatenPidie, dalam hal ini kinerja pegawaisekretariat daerah kabupaen Pidie dianggapberdampak terhadap efektifitas kinerjaPemerintah Kabupaten Pidie dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnyaterhadap perwujudan visi dan misi,bagaimana kinerja pegawai pemerintahkabupaten Pidie yang terdiri dari pegawai-pegawai yang ada pada bagian-bagiansekretariat daerah kabupaten Pidie sangatmenentukan dalam mewujudkan visi danmisi. Apabila kinerja pegawai sekretariatdaerah kabupaten Pidie baik maka akan baikdan efektif pula kinerja pemerintahkabupaten Pidie, demikian juga sebaliknyaapabila kinerja pegawai sekretariat daerahkabupaten Pidie tidak baik akanberpengaruh terhadap efektifitas kinerjaPemerintah Kabupaten. Sebagai sebuahorganisasi yang menyelenggarakan urusanpemerintah, kerjasama sesuai bidang tugasdan fungsi masing-masing untukmewujudkan tujuan organisasi harus selaluterbina.

Berdasarkan pengamatan penulis, kinerjapegawai pada pemerintah kabupaten Pidiebelum menunjukkan kinerja yang sesuaidengan harapan atau dengan kata lain kinerjapegawai pada pemerintah kabupaten Pidiemasih rendah.Rendahnya kinerja pegawai tidak terlepasdari disiplin pegawai itu sendiri, pegawaidengan disiplin yang bagus akan mampumewujudkan kinerja yang maksimal.Disiplin tidak hanya dalam hal tepat waktudatang ke tempat kerja akan tetapi disiplinmencakup semua hal, baik dalam hal datangdan pulang tepat waktu maupun diiplindalam melaksanakan tugas pokok danfungsinya. Dalam hal disiplin, pegawaipemerintah kabupaten Pidie masih tergolongrendah. Banyaknya pegawai pemerintahkabupaten Pidie yang masih berada diluarlingkungan kerja pada saat jam kerja yangmerupakan salah satu indikasi rendahnyadisiplin pegawai, demikian juga dengantingkat kehadiran dan pulang pegawai yangtidak tepat waktu. Masih ditemukan pegawaiyang tidak melaksanakan tugasnyasementara pegawai tersebut beradadilingkungan kerja, waktu kerja lebih banyakdilewati dengan duduk secara berkelompokdan membicarakan hal-hal yang tidakberkaitan dengan tugas dan tanggung

11

Page 18: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

jawabnya. Variabel kompensasi jugadianggap berpengaruh terhadap kinerjapegawai. Kompensasi merupakan suatu yangditerima karyawan sebagai penggantikontribusi jasa mereka kepada organisasi(Rivai & Sagala, 2010). Untuk menyusunsistem pemberian kompensasi yang adil,manajemen perlu melakukan “evaluasipekerjaan”.

KAJIAN PUSTAKA

EfektifitasEfektifitas, asal kata efektif berasal dari

bahasa Inggris yaitu effective yang berartipencapaian, berhasil. Suatu pekerjaan yangdilaksanakan mencapai hasil sesuai denganyang direncankan dikatakan efektif.Efektifitas adalah kemampuan melaksanakantugas, fungsi (operasi kegiatan program ataumisi) dari pada suatu organisasi atausejenisnya yang tidak adanya tekanan atauketegangan diantara pelaksananya(Kurniawan, 2005:109).

Mulyasa (2005:82) memberikan definisiefektifitas sebagai situasi adanya kesesuaianantara orang yang melaksanakan tugasdengan sasaran yang dituju. Sejalan denganKurniawan dan Mulyasa, Sudirman(2002:31) mengatakan bahwa Efektivitasmenunjukkan keberhasilan dari segi tercapaitidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jikahasil kegiatan semakin mendekati sasaran,berarti makin tinggi efektivitasnya.

Kinerja PemerintahKinerja merupakan sesuatu hasil yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakatugas-tugas tau tanggung jawab yangdiberikan kepada seseorang atau lembagadengan ketentuan-ketentuan tertentu.Mangkunegara (2002:67) mengatakanbahwa kinerja adalah merupakan hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapaioleh seseorang dalam melaksanakanfungsinya sesuai dengan tanggung jawabyang diberikan kepadanya. Sedangkan Tika(2006:121) mendefinisikan kinerja adalahhasil –hasil fungsi pekerjaan atau kegiatanseseorang atau kelompok dalam suatuorganisasi yang dipengaruhi oleh berbagaifaktor untuk mencapai tujuan organisasidalam periode tertent.

Selain itu Mangkunegara (2006:231)menambahkan dalam bukunya Manajemen

Sumber Daya Manusia mengatakan suatupekerjaan mempunyai persyaratan tertentuuntuk dapat dilakukan dalam mencapaitujuan yang disebut juga standar pekerjaan(job standart).

Lingkungan KerjaLingkungan kerja merupakan salah satu

faktor penting dalam menciptakan kinerjakaryawan(Dobashi, Yamaguchi, Izawa, Wada, & Hara, 2009). Karena lingkungan kerjamempunyai pengaruh langsung terhadapkaryawan dalam menyelesaikan pekerjaanyang pada akhirnya akan meningkatkankinerja organisasi. Suatu kondisi lingkungankerja dikatakan baik apabila karyawan dapatmelaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,aman, dan nyaman (Noweir, Moreb &Bafail, 1996) akan dapat menurunkan Olehkarena itu penentuan dan penciptaanlingkungan kerja yang baik akan sangatmenentukan keberhasilan pencapaian tujuanorganisasi. Sebaliknya apabila lingkungankinerja yang tidak baik motivasi sertasemangat kerja dan akhirnya dapatmenurunkan kinerja karyawan.

KompensasiIstilah kompensasi (compensation) tidak

lain adalah semua bentuk balas jasa(Matsumura, Shin, 2005). Daft (2006:536)mempertegas istilah kompensasi ialahmengacu kepada semua bentuk balas jasauang dan semua barang atau komoditasyang digunakan sebagai balas jasa uangkepada karyawan. Pendapat di atas tidakberbeda maksudnya sebagai mana yangdikemukakan oleh Hasibuan, (2007:118),yang menerangkan bahwa kompensasiadalah semua pendapatan yang berbentukuang, barang langsung atau tidak langsungyang diterima karyawan sebagai imbalanatas jasa yang diberikan kepada perusahaan,demikian juga pandangan yang lainnyaseperti (Feng, Ghosh & Sirmans, 2007;Ghosh & Sirmans, 2005;Conyon & Lerong He, 2014; Marchetti &Stefanelli, 2009).

DisiplinDalam mengerjakan segala hal, manusia

dituntut untuk memiliki tingkatkedisiplinan yang tinggi (Liang Chen &Kun Chen, 2006).Tentu tujuannya supayasemua pekerjaan dapat selesai dengan hasil

12

Page 19: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

yang baik dan maksimal (Seifert &Umbach, 2008).Tetapi apakah sebenarnyapengertian dari disiplin itu sendiri? Secaraumum, disiplin bisa diartikan sebagai sikappenuh rasa tanggung jawab serta kepatuhanuntuk menjalankan seluruh ketentuanmaupun aturan yang berlaku dalam setiapkegiatan atau tugas yang dimiliki setiapindividu (Wagar, 1994). Rivai & Sagala(2010), mempertegas makna disiplin yangtinggi bahwa, seseorang dikatakan memilkidisiplin kerja yang tinggi jika yangbersangkutan konsekuen, konsisiten, taatazas, bertanggungjawab atas tugas yangdiamanatkan kepadanya. Dengan demikian,tidak salah jika tingkat kedisiplinanseseorang sangat menentukan hasil daripekerjaannya. (Seifert & Umbach, 2008).

Kerangka KonsepsionalDari beberapa pendapat dan pandangan yangtelah dihuraikan di atas, maka dapatdibangun sebuah kerangka konsep penelitianseperti digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Konsepsional

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Unit AnalisisLokasi penelitian ini adalah kantor

sekretariat daerah kabupaten Pidie di Pidie.Sedangkan unit analisis adalah pegawaikantor sekretariat yang berkenaan denganpersepsi pegawai tentang variabel disiplin,kompensasi, lingkungan kerja, kinerja parapegawai dan kinerja pemerintahan.

Penarikan SampelSampel diambil sebanyak 87 orang

pegawai sekretriat daerah kabupaten Pidie.Penentuan jumlah sampel tersebutmenggunakan formula Slovin (Istijanto,2009). Penarkan sampel secara berkelompok

(Cluster random sampling) dan memilihanggota sampel secara acak pada setiapkelompok (Simple Random Sampling)( Kountur, 2007 :150)

Metode Analisis DataAnalisi data menggunakan Analisis Jalur

(Path Analysis). Menurut Sarwon (2007)bahwa: Analisis Jalur (Path Analysis) adalahketerkaitan hubungan/pengaruh antaravariabel bebas, variable intervening, danvariabel terikat dimana penelitimendefenisikan secara jelas bahwa suatuvariabel akan menjadi penyebab variabellainya yang biasa disajikan dalam bentukdiagram. Didalam diagram ada gambar-gambar panah-panah yang menunjukkanarah pengaruh antara variabel bebas,intervening dan variabel terikat.

Menurut Riduwan, Engkos AchmadKuncoro (2008) bahwa teknik analisis jalurini akan digunakan dalam menguji besarnyasumbangan (kontribusi) yang ditunjukkanoleh koefisien jalur pada setiap diagram jalurhubungan kausal antar variabel. Dengananalisis regresi linier berganda merupakandasar dari perhitungan untuk mendapatkankoefisien jalur.

Hasil dan PembahasanTabel 1

Hasil Uji Simultan Hipotesis 1ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2,279 3 ,760 2,908 ,039b

Residual 21,422 82 ,261

Total 23,701 85

a. Dependent Variable: AvgY

b. Predictors: (Constant), AvgX3, AvgX1, AvgX2

Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwanilai regresi memiliki tingkat signifikansi0,039, nilai ini lebih kecil dari 0,05 ataunilai Sig<α, ini berarti hipotesis penelitianyang menyatakan “ Disiplin, Kompensasidan Lingkungan Kerja secara bersama-samamemiliki pengaruh yang signifikan terhadapKinerja Pegawai” (Hipotesis diterima).Pada kasus ini F hitung memiliki nilai2,908 sedangkan F Tabel memiliki nilai2,764 ini berarti F hitung > F table,sehingga hipotesis penelitian diterima.

Disiplin(X1)

Kompensasi (X2)

Lingkungan Kerja(X3)

Kinerja Pegawai(Y)

EfektifitasKinerja (Z)

13

Page 20: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Tabel 2Hasil Uji Parsial Hipotesis 1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,907 ,622 3,064 ,003

AvgX1 ,150 ,105 ,153 1,426 ,158

AvgX2 ,091 ,123 ,090 ,740 ,462

AvgX3 ,212 ,144 ,181 1,472 ,145

a. Dependent Variable: AvgY

Hasil analisis terhadap variabel Disiplin (X1)diperoleh nilai t_hitung sebesar 1,426,sedangkan nilai t_ tabel sebesar 1,654. Hasil inimenunjukkan bahwa t hitung < t table dengantingkat signifikan sebesar 0,158. Dengandemikian hasil perhitungan statistikmenunjukkan bahwa secara parsial variabelDisiplin (X1) tidak berpengaruh terhadapKinerja Pegawai Sekretariat Daerah KabupatenPidie. Sedangkan hasil analisis terhadap variabelKompensasi (X2) diperoleh nilai t_hitungsebesar 0,740 sedangkan nilai t_tabel sebesar1,654. Hasil ini menunjukkan t_hitung < t tabeldengan tingkat signifikan sebesar 0,462. Dengandemikian hasil perhitungan statistikmenunjukkan bahwa secara parsial variabelKompensasi (X2) tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap kinerja pegawai SekretariatDaerah Kabupaten Pidie.

Tabel 3Hasil Uji Simultan Hipotesis 2

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3,419 3 1,140 3,901 ,012b

Residual 23,954 82 ,292

Total 27,373 85

a. Dependent Variable: AvgZ

b. Predictors: (Constant), AvgX3, AvgX1, AvgX2

Tabel 3 di atas terlihat bahwa nilairegresi memiliki tingkat signifikansi 0,012,nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilaiSig<α, ini berarti hipotesis penelitian yangmenyatakan “ Disiplin, Kompensasi danLingkungan Kerja secara bersama-sammemiliki pengaruh yang signifikan terhadapEfektifitas Kinerja Organisasi adalah(Hipotesis diterima). Pada kasus ini Fhitung memiliki nilai 3,901 sedangkan FTabel memiliki nilai 2,764 ini berarti Fhitung > F table, sehingga hipotesispenelitian diterima.

Maknanya adalah variabel isiplin,kompensasi dan lingkungan kerja, secarabersama-sama berpengaruh terhadapEfektifitas Kinerja Pemerintahan. Apabilapara pemimpin di Sekretariat Daerah Pidieingin meningkatkan Efektifitas Kinerja

pemerintahan, maka ketiga variabelindependen tersebut harus juga secarabersama-sama ditingkatkan kualitasnya.

Tabel 4Hasil Uji Parsial Hipotesis 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,552 ,658 2,358 ,021

AvgX1 ,081 ,111 ,078 ,733 ,466

AvgX2 ,263 ,130 ,241 2,024 ,046

AvgX3 ,171 ,152 ,135 1,121 ,266

a. Dependent Variable: AvgZ

Hasil analisis terhadap variabel Disiplin(X1) diperoleh nilai t_hitung sebesar 0,733,sedangkan nilai t_ tabel sebesar 1,654.Hasil ini menunjukkan bahwa t hitung > ttable dengan tingkat signifikan sebesar0,466. Dengan demikian hasil perhitunganstatistik menunjukkan bahwa secara parsialvariabel Disiplin (X1) berpengaruh secarasignifikan terhadap Efektifitas KinerjaPemerintahan Kabupaten Pidie. Sedangkanhasil analisdis terhadap variabelKompensasi (X2) diperoleh nilai t_hitungsebesar 2,024 sedangkan nilai t_tabelsebesar 1,654. Hasil ini menunjukkanthitung > t tabel dengan tingkat signifikansebesar 0,046. Dengan demikian hasilperhitungan statistik menunjukkan bahwasecara parsial variabel Kompensasi (X2)berpengaruh positif secara signifikanterhadap Efektifitas Kinerja PemerintahanKabupaten Pidie. Hasil analisis terhadapvariabel Lingkungan Kerja (X3) diperolehnilai t_hitung sebesar 1,121, sedangkan nilait_ tabel sebesar 1,654. Hasil inimenunjukkan bahwa t hitung < t tabledengan tingkat signifikan sebesar 0,266.Dengan demikian hasil perhitungan statistikmenunjukkan bahwa secara parsial variabelLingkungan Kerja (X3) tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap EfektifitasKinerja Pemerintahan Kabupaten Pidie.

14

Page 21: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Tabel 5Hasil Uji Hipotesis 3

Coeffic ients a

M odel U nstandardized C oefficien ts S tandard ized

C oeffic ients

t S ig .

B S td . E rror Beta

1(C onstant) 1 ,779 ,396 4,493 ,000

AvgY ,480 ,105 ,446 4,572 ,000

a. D ependent Variab le : AvgZ

Hasil analisis bahwa nilai t_hitung adalah4,493 sedangkan nilai t_tabel sebesar 1,654.Ini menunjukkan bahwa t_hitung > tabeldengan tingkat signifikan sebesar 0,000.Dengan demikian hasil perhitungan statistikmenunjukkan bahwa secara parsial variabelKinerja Pegawai (Y) berpengaruh positifsecara signifikan terhadap EfektifitasKinerja Organisasi (Z).

Gambar 2Diagram Hubungan Antar Variabel

Tabel 4.6Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

No Langsung Tidak langsung Total Keterangan

1 Pengaruh Disiplinterhadap KinerjaOrganisasi melaluiKinerja Pegawai

0,078 0,153 x 0,446

= 0,068

0,420 Langsung >

TdkLangsung

2 PengaruhKompensasiterhadap KinerjaOrganisasi melaluiKinerja Pegawai

0,241 0,090 x 0,446

= 0, 040

0,198 Langsung >

Tdk Lgs

3 PengaruhLingkungan Kerjaterhadap KinerjaOrganisasi melaluiKinerja Pegawai

0,135 0,181 x 0,446

= 0,081

0,319 Langsung >

Tdk Lgs

Pengaruh langsung antara Disiplin danKinerja Pegawai adalah 0,078. Angka inilebih besar dibandingkan dengan akumulasipengaruh tidak langsung Disiplin keEfektifitas Kinerja Organisasi yang melaluiKinerja Pegawai. Artinya Displin akanlebih baik mempengaruhi Efektifitas kinerja

organisasi bila tanpa melalui variabel antaraKinerja Pegawai.Pengaruh langsung antaraKompensasi dan Kinerja Organisasi adalah0,241. Angka ini lebih besar dibandingkandengan akumulasi pengaruh tidak langsungdari Kompensasi ke Efektifitas KinerjaOrganisasi yang melalui Kinerja Pegawaiyang hanya 0.040. Artinya Kompensasiakan lebih baik mempengaruhi Efektifitaskinerja organisasi bila tanpa melaluivariabel antara Kinerja Pegawai. Pengaruhlangsung antara Lingkungan Kerja danEfektifitas Kinerja Organisasi adalah 0,135.Angka ini lebih besar dibandingkan denganakumulasi pengaruh tidak langsung dariKompensasii ke Efektifitas KinerjaOrganisasi yang melalui Kinerja Karyawan0,081. Artinya Kompensasi akan lebih baikmempengaruhi Efektifitas kinerja organisasibila tanpa melalui variabel antara KinerjaPegawai.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Berdasarkan hasil pengujian statistiksecara parsial dapat disimpulkan bahwaDisiplin, Kompensasi dan LingkunganKerja tidak berpengaruh terhadapKinerja Pegawai. Namun pengaruhDisiplin, Kompensasi dan LingkunganKerja terhadap peningkatan EfektifitasKinerja Pemerintah Kabupaten Pidieyang memiliki pengaruh significant.

2. Berdasarkan hasil pengujian statistiksecara simultan dapat disimpulkanbahwa Disiplin, Kompensasi danLingkungan Kerja berpengaruh terhadapKinerja Pegawai.

3. Koefisien terbesar di antara hubunganvariabel ini ditunjukkan oleh hubunganantara variabel Kinerja Karyawan danEfektifitas Kinerja Organisasi. Artinyapeningkatan Efektifitas KinerjaOrganisasi hanya akan efektif biladilakukan melalui peningkatan KinerjaPegawai.

Saran

1. Peningkatan efektifitas kerja PemerintahKabupaten Pidie hanya akan efektif bilaPemerintah Kabupaten Pidiememfokuskan usahanya padapeningkatan kinerja pegawai,dibandingkan variabel lainnya. Hal ini

15

Page 22: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

selain ditunjukkan dengan adanyapengaruh significant antara keduavariabel tersebut, tetapi juga dibarengidengan tingginya koefisien estimasipengaruh kedua variabel tersebutdibandingkan koefisen estimasi yangditunjukkan variabel lainnya baik secaralangsung maupun tidak langsung.

2. Peneliti mendatang perlu jugamengekplorasi variabel diluar variabelyang telah penulis gunakan dalampenelitian ini untuk melihat bagaimanacara terbaik meningkatkan kinerjaorganisasi institusi publik seperti yangpenulis lakukan di PemerintahKabupaten Pidie ini.

REFERENSI

Chen, J. L., & Chen, N. K.. (2006).“Feedback Closed-LoopScheduling Discipline for QoSGuarantee in MobileApplications”. WirelessNetworks. Volume 12, Issue 2, pp223-232.

Conyon, Martin J. and He, Lerong. (2014).“Executive Compensation andCorporate Fraud in China”.Journal of Business Ethics.10.1007/s10551-014-2390-6

Daft, Richard L. (2006). Management.Salemba Empat, Jakarta.

Dobashi, Yoshiki., Yoshinori,.Izawa, Yamaguchi.,Wada, Akihide, & Hara,Michikazu. (2009). “Safetymanagement by use of lasermass spectrometry ofpolychlorinated biphenyls(PCBs) in the processed gas andwork environment of a PCBdisposal plant”. Journal ofBusiness Ethics. Volume62, Issue 2, pp 101-113.

Feng, Zhilan., Ghosh, Chinmoy & Sirmans,C. F. (2007). “DirectorCompensation and directordepend on its personal profile?Some evidence from UK”.Journal of Management &

Governance. Volume 13, Issue4, pp 325-354.

Ghosh, Chinmoy & Sirmans, C. F. (2005).“On REIT CEO Compensation: DoesBoard” The Journal of Real EstateFinance and Economics. Volume 35, Issue3, pp 225-251

Hasibuan, Malayu S.P. (2007).Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Revisi, CetakanKedua, PT. BumiAksara,Jakarta.

Istijanto. (2009). Aplikasi Praktis RisetPemasaran. PT. GramediaPustraka Utama. Jakrata.

Ivanova, M.,Zaryabova, V.,Shalamanova, Ts., & Israel, M.(2007). “Electromagnetic fieldlevels in the working environmentin radio and TV stations”. Volume27, Issue 4, pp 563-569.

Kountur, Ronny. (2007). Metode Penelitian,(Untuk Penulisan Skripsi danTesis).PPM. Jakarta

Liang Chen, Jiann & -Kun Chen, Nong.(2006). Feedback Closed-LoopScheduling Discipline for QoSGuarantee in MobileApplications. Wireless Networks.Volume 12, Issue 2, pp 223-232.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2006).Manajemen Sumber DayaManusia Perusahaan, CetakanKeenam, PT. RemajaRosdakarya, Bandung.

Matsumura, Ella Mae & Shin, Jae Yong.(2005). “Corporate GovernanceReform and CEO Compensation:Intended and UnintendedConsequences”. Journal ofMaterial Cycles and WasteManagement. Volume 11, Issue2, pp 148-154.

16

Page 23: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891 @JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Moekijat. (2004). ManajemenLingkungan Kerja. Bandung:Mandar Maju.

Mulyasa. (2005). ManajemenBerbasis Sekolah. RemajaRosdakarya. Bandung,

Noweir, Madbuli H., Moreb, AhmadA., Bafail, Abdullah O. (1996).“Study of heat exposure in thework environment in Jeddah”.Environmental Monitoring andAssessment. Volume 40, Issue 3, pp225-237.

Palan R. (2007). Competency Management.Penerjemah: Octa Melia Jalal.Penerbit PPM. Jakarta.

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. (2008).Analisis Jalur (CaraMenggunakan). Alfabeta. Jakarta.

Rivai, Veithzal, H & Sagala, EllaJauvani (2010). ManajemenSumbardaya Manusia UntukPerusahaan. Edisi Kedua, PT.Raja Pres. Jakarta.

Sarwon, Jonathan. (2007). AnalisisJalur Untuk Riset BisnisDengan SPSS. Andi. Jakarta.

Seifert, T. A. & Umbach, P. D. (2008).“The Effects of FacultyDemographic Structure Matter”Research in Higher Education”.Volume 49, Issue 4, pp 357-381.

Tika, M. P. (2006). Budaya Organisasi danPeningkatan KinerjaPerusahaan. Bumi Aksara.Jakarta:

Wagar, T. H. (1994). “The effect oflawyers on non-discipline/discharge arbitrationdecisions”. Journal of LaborResearchSummer. Volume15, Issue 3, pp 283-293

17

Page 24: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th.2015: 18-21 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA ANTRIAN DANREKAM MEDIS TERINTEGRASI PADA PUSKESMAS ACEH BESAR

Dedi Satria1

1) Dosen Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah

Abstrak: Pada saat ini Puskesmas merupakan salah satu tumpuan kesehatan masyarakat di setiapkecamatan. Sistem pelayanan yang diberikan Puskesmas telah menunjukkan pelayanan yang lebih baik,akan tetapi terdapat salah satu pelayanan yang masih kurang yaitu pelayanan antrian yang masihmenggunakan model pemanggilan berdasarkan kartu rekam medis yang diberikan kepada petugasadministrasi puskesmas. tujuan penelitian adalah Mengantisipasi sistem pelayanan antrianmenggunakan model pemanggilan pasien berdasarkan kartu rekam medis dengan merancang sisteminformasi data antrian.

Kata kunci : Pelayanan, Antrian, Rekam Medis, Sistem Informasi

PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat disingkatPuskesmas adalah organisasi fungsional yangmenyelenggarakan upaya kesehatan yangbersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapatditerima dan terjangkau oleh masyarakat. Padasaat ini Puskesmas Kecamatan merupakan salahsatu tumpuan kesehatan masyarakat di tingkatkecamatan. Sebagai tumpuan peningkatankesehatan masyarakat, pelayanan yang diberikanharus terus ditingkatkan demi menjadikanmenyehatkan masyarakat secara keseluruhan.Sistem pelayanan yang diberikan Puskesmastelah menunjukkan pelayanan yang lebih baik,akan tetapi terdapat salah satu pelayanan yangmasih kurang yaitu pelayanan antrian yangmasih menggunakan model pemanggilanberdasarkan kartu rekam medis yang diberikankepada petugas administrasi puskesmas. seringsekali proses pemanggilan menggunakan jasasuara petugas menjadi kurang efektif dimana sipetugas harus memanggil beberapa kalimemanggil pasien sehingga mengalamikelelahan.

Maka oleh sebab itu diperlukan sebuahsistem informasi berbasiskan komputerisasiyang dapat mengatasi sistem antrian yang telahditerapkan sebelumnya. Dengan sisteminformasi antrian yang diintegrasikan dengandata rekam medis maka manfaat yangdiharapkan adalah pasien dapat melihat nomorantriannya yang dipanggil terlihat pada layarmonitor dan dokter dapat memeriksa pasienberdasarkan nomor antriannya. Dengan adanyaintegrasikan sistem rekam medis dokter jugatidak perlu lagi melihat kartu rekam medis akantetapi dapat melihat pada sistem informasi yangdapat menampilkan rekam medis pasien secarakeseluruhan.

KAJIAN PUSTAKA

PuskesmasPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

adalah organisasi fungsional yangmenyelenggarakan upaya kesehatan yangbersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapatditerima dan terjangkau oleh masyarakat,dengan peran serta aktif masyarakat danmenggunakan hasil pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi tepat guna, denganbiaya yang dapat dipikul oleh pemerintah danmasyarakat (Depkes RI, 2011).

Rekam MedisPengertian Rekam Medis dan Rawat Jalan

Rekam medis adalah suatu keterangan baiksecara tertulis maupun rekaman tentang identitasklien, hasil pengkajian, atau segala pelayanandan tindakan medis yang diberikan kepadapasien (Wildan dan Hidayat 2008, h.28 ).Pelayanan rawat jalan adalah pencatatan yangdiperlukan hanya sebatas catatan atau dokumententang identitas pasien, pemeriksaan fisik,diagnosis/masalah, tindakan/pengobatan, danpelayanan lain yang telah diberikan kepadapasien (Wildan dan Hidayat 2008, h.28 ).

Sistem AntrianAntrian adalah keadaan di mana seorang

individu harus menunggu giliran untukmendapatkan jasa pelayanan. Pelayanan antriantersebut timbul karena banyaknya individu yangmembutuhkan jasa pelayanan pada waktu yangbersamaan. Sebagai akibatnya seseorang harusmenunggu beberapa waktu dalam suatu antrian

Page 25: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

untuk menunggu giliran agar mendapatkanpelayanan, oleh karena itu sistem antriandirancang lebih efesien dengan menggunakanteori antrian (Arina, 2014, h.278)

Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen (SIM) adalah

sebuah sistem informasi pada level manajemenyang berfungsi untuk membantu perencanaan,pengendalian, dan pengambilan keputusandengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentahdari TPS (Transaction Processing System) danmengubahnya menjadi kumpulan data yanglebih berarti yang dibutuhkan manager untukmenjalankan tanggung jawabnya. Untukmengembangkan suatu SIM, diperlukanpemahaman yang baik tentang informasi apasaja yang dibutuhkan manajer dan bagaimanamereka menggunakan informasi tersebut.(HanifAl Fatta, 2007, h.12).

Data Flow Diagram (DFD)Data Flow Diagram (DFD) adalah alat

pembuatan model yang memberikan penekananhanya pada fungsi sistem. Data flow diagram inimerupakan alat perancangan sistem yangberorientasi pada alur data dengan konsepdekomposisi dapat digunakan untukpenggambaran analisa maupun rancangan sistemyang mudah dikomunikasikan oleh profesionalsistem kepada pemakai maupun pembuatprogram. (David, 1992, h.23)

Entity Relationship Diagram (ERD)ERD adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan.ERD digunakan untuk memodelkan strukturdata dan hubungan antar data. Dengan ERD,model dapat diuji dengan mengabaikan prosesyang dilakukan (Imbar, 2006, h.44). Komponen– komponen yang termasuk dalam ERD antaralain, adalah:1) Entitas (Entity) adalah Sebuah barang atau

obyek yang dapat dibedakan dari obyek lain.2) Relasi (Relationship) adalah Asosiasi 2 atau

lebih entitas dan berupa kata kerja.3) Atribut (Attribute) adalah Properti yang

dimiliki setiap entitas yang akan disimpandatanya.

4) Kardinalitas (Kardinality) adalah Angkayang menunjukkan banyaknya kemunculansuatu obyek terkait dengan kemunculanobyek lain pada suatu relasi.

METODE PENELITIAN

Analisis dan Rancangan SistemPada diagram kontek pada Gambar 1 dapat

dijelaskan bahwa petugas mempunyai tugasinput data dokter, pasien, nomor antrian danrekam medis. Sedangkan dokter hanya dapatinput rekam medis dan laporan rekan medis perpasien dan rekam medis per hari.

Gambar 1. Diagram Kontek

Pada data flow diagram Gambar 2 dapatdijelaskan bahwa sistem informasi rekam medispasien dapat dijalankan dengan mengikuti alursesuai dengan tingkat levelnya. Pada sistemterdapat 3 level yaitu level 0, level 1 dan level 2dengan aturan beberapa proses yaitu petugasmenginput data kamar dan disimpan pada tabelkamar, petugas menginput data dokter dandisimpan pada tabel dokter, petugas menginputdata pasien dengan mengakses data kamar dandokter dan data pasien disimpan pada tabelpasien. Sedangkan pada sisi dokter menginputdata rekam medis dengan mengakses data pasiendan data dokter sehingga menghasilkan datarekam medis per pasien dan disimpan pada tabelrekam medis. Laporan rekam medis dapatdiakses oleh petugas dan dokter.

Gambar 2 Data Flow Diagram

Pada rancangan Entitiy relationship diagramGambar 3 dapat dijelaskan bahwa doktermemiliki pasien dan pasien mempunyai rekammedis. Setiap pasien juga mempunyai antrian.

19

Page 26: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Setiap dokter mengisi atau melakukan rekammedis.Pada rancangan skema tabel relasidatabase yang terdapat pada Gambar 4 dapatdijelaskan bahwa hubungan tabel pasien dantabel antrian adalah kode pasien, hubungan tabelantrian dengan tabel medis adalah kode antrian,hubungan tabel user dengan tabel medis adalahkode user dan hubungan tabel pasien dengantabel medis adalah kode pasien.

Gambar 3. Entity Relationship Diagram

Gambar 4. Skema Tabel Relasi

HASIL DAN PEMBAHASANHalaman input data yang dihasilkan

berupa form input data user, pasien, antrian dandata rekam medis. Pengisian data yang telahdiisi disimpan dengan menekan tombol simpan.Hasil yang disimpan akan ditampilkan padahalaman view yang berada disamping formpengisian. Untuk melakukan aksi update danhapus maka pada halaman view terdapattombol edit dan hapus. Pada aksi update datasebelum akan ditampilkan pada form updatedan user hanya mengantikan data yang ingindiupdate, jika telah selesai maka user dapatmenekan tombol update. Tampilan form userdapat dilihat pada Gambar 5 dimana terdiri atasinput data username, password, level, nip, namalengkap dan telepon. Form user hanya dapatdiakses oleh user dengan level Admin.

Gambar 5. Form Input User

Tampilan form pasien dapat dilihat padaGambar 6 dimana terdiri atas input data nomorkartu, nama pasien, umur, alamat, nomor KTPdan telepon. Form user hanya dapat diakses olehuser dengan level Petugas.

Gambar 6. Form Input Pasien

Tampilan form pengambilan nomor antriandapat dilihat pada Gambar 7. Form user hanyadapat diakses oleh user dengan level Petugas.Nomor antrian degenerate dari dalam sistem.

Gambar 7. Form Pengambilan Nomor Antrian

Tampilan nomor antrian yang dipanggildapat dilihat pada Gambar 8 dimana terdiri atasinformasi tanggal antrian, nomor antrian, namapasien dan ruang yang harus dimasuki.

Gambar 8. Tampilan nomor antrian pasien

Tampilan form rekam medis dapat dilihatpada Gambar 9 dimana terdiri atas input datadiagnose dokter dan resep obat. Form userhanya dapat diakses oleh user dengan levelDokter.

20

Page 27: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Gambar 9. Form Rekam MedisTampilan laporan riwayat rekam medis

pasien dapat dilihat pada Gambar 10 dimanaterdiri atas informasi tanggal periksa, nomorantrian, nama pasien, diagnose, resep dan dokteryang menanganinya. Form user hanya dapatdiakses oleh user dengan level Dokter.

Gambar 10. Form Riwayat Rekam Medis Pasien

KESIMPULANBerdasarkan hasil dari penelitian beberapa

yang dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Sistem informasi data antrian pada

Puskesmas telah menghasilkan Tabelpasien, userm rekam medis dan pasien, sertalaporan rekam medis per pasien.

2. Sistem informasi data antrian padaPuskesmas telah dapat menyajikaninformasi berbasiskan browser denganmenggunakan bahasa pemrograman PHPdan mySQL.

3. Dengan adanya sistem informasi dataantrian dapat membantu petugas puskesmasdalam melayani antrian pasien.

4. Dengan adanya sistem informasi antrianyang diintegrasikan dengan sistem rekammedis maka pihak petugas puskesmas dapatmemperbaharui dan mengakses informasidata rekam medis pasien secara online dandata tersimpan secara digital disebuahserver.

REFERENSI

Arina, 2014, Analisis Sistem Antrian PelayananNasabah di PT.Bank Negara Indonesia(Persero) TBK Kantor cabang USU,Jurnal Saintia Matematika Vol. 02, No.03 (2014), pp. 277–287

Wildan dan Hidayat2008, DokumentasiKebidanan, Salemba Medika, Jakarta

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan

Sistem Informasi. Yogyakarta : AandiPublisher

David. (2003, June). Data Flow Diagram.Retrieved March 11, 2015, fromhttp://www.scribd.com/doc/9758069/DATA-FLOW-DIAGRAM.

Imbar, Radiant. & Suteja, Bernard. (2006).Pemrograman Web-Commerce denganORACLE & ASP. Bandung:INFORMATIKA.

21

Page 28: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 22-28 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

PENINGKATAN PAJAK DAN RETRIBUSI KEDAI KOPI DALAMMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KOTA BANDA ACEH

Muzakkir1

1) Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Serambi Mekkah Banda [email protected]

Abstract: As an effort to fulfill and increase local own source revenue, Banda Aceh governmentthrough the Department of Finance and Asset Management Areas also do the collection taxes andretribution to the coffee shops in Banda Aceh. The purpose of this study is determine how the effectof taxes and retribution waste services / cleanliness of the coffee shop to the local own sourcerevenue (PAD) of Banda Aceh. The data was used in this study is a time series data during 2008 to2013 from January to December of data include: taxes and retribution waste services / cleanlinessof the coffee shop in Banda Aceh and the local own source revenue (PAD) of Banda Acehsubsequently analyzed using Ordinary Least Square (OLS).The goal to this study should note that all the independent variables, namely tax coffee shops andretribution of waste services / hygiene provide a statistically significant effect on local own sourcerevenue (PAD) of Banda Aceh by 50.12%. Tax Café a positive impact on revenue of Banda Aceh at18.336 and cleaning levy of 352.54.

Keywords: coffee shop tax, retribution of waste services / cleanliness, Own Source Revenue (PAD)in Banda Aceh.

Abstrak: Sebagai upaya dalam memenuhi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, pemerintahKota Banda Aceh melalui Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah juga melakukanpemungutan pajak dan retribusi kebersihan terhadap usaha kedai kopi yang ada di Kota Banda Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pajak dan retribusi pelayananpersampahan/kebersihan dari kedai kopi terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) KotaBanda Aceh. Data yang digunakan merupakan data time series (runtut waktu) selama tahun 2008sampai dengan tahun 2013 mulai bulan Januari sampai bulan Desember meliputi data: pajak danretribusi pelayanan persampahan/ kebersihan dari kedai kopi di kota Banda Aceh dan PAD kotaBanda Aceh yang selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square(OLS).Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh variabel bebas yaitu pajak kedai kopi dan retribusipelayanan persampahan/kebersihan memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadapPAD Kota Banda Aceh sebesar 50.12%. Pajak Kedai Kopi memberikan pengaruh positif terhadapPAD Kota Banda Aceh sebesar 18.336 dan retribusi kebersihan sebesar 352.54.

Kata kunci : pajak kedai kopi, retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, Pendapatan AsliDaerah (PAD) Kota Banda Aceh.

PENDAHULUANPembiayaan pemerintah daerah dalam

melaksanakan tugas pemerintahan danpembangunan senantiasa memerlukan sumberpenerimaan yang dapat diandalkan. Kebutuhanini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejakdiberlakukannya otonomi daerah di Indonesia,sehingga daerah dituntut untuk dapat berkreasimencari sumber penerimaan daerah yang dapatmendukung pembiayaan pengeluaran daerah.Dari berbagai alternatif sumber penerimaan yangmungkin dapat dipungut oleh daerah, Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah telahmenetapkan pajak dan retribusi daerah menjadi

salah satu sumber penerimaan yang berasal daridalam daerah dan dapat dikembangkan sesuaidengan kondisi masing-masing daerah.

Sebagai upaya dalam memenuhi danmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah,pemerintah Kota Banda Aceh melalui DinasPengelolaan Keuangan dan Aset Daerah jugamelakukan pemungutan pajak dan retribusiterhadap usaha kedai kopi yang ada di KotaBanda Aceh. Pengutipan pajak terhadap usahakedai kopi tersebut di dasarkan pada peraturandaerah (Perda) Nomor 5 tahun 1998 tentangpajak hotel dan restoran sebagai dasar hukumnya.

Page 29: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Hal ini karena yang dimaksud dengan restoranpada Perda tersebut juga termasuk kedai kopi.Jadi pemungutan pajak terhadap kedai kopi diKota Banda Aceh masih mengacu pada Perdatersebut, karena belum adanya Qanun yangmengatur secara khusus tentang pajak kedai kopi.Berdasarkan Perda tersebut, yang dimaksuddengan restoran termasuk juga usaha kedai kopi.

Banda Aceh dapat dikatakan sebagaisurganya penggemar kopi. Banyak sekali kedaikopi yang dapat kita temukan di kota ini, hampirdisetiap pertemuan jalan, berdiri dua atau tigakedai kopi disudutnya dan bila di jalan raya yanglurus memanjang, hampir setiap 50 atau 100meter akan dijumpai kedai kopi yang berbeda.Bukan pemandangan yang aneh bila ada limaruangan ruko yang berdiri, dua diantaranyaberdiri kedai kopi, bahkan kedai-kedai kopi yangberbeda pemilik itu dapat menjalankan usahanyasecara berdampingan secara harmonis.

Dengan adanya kedai kopi tersebut telahmenjadi keuntungan tersendiri bagi pemerintahKota Banda Aceh, karena dapat meningkatkanPendapatan Asli Daerah dari segi pajak danretribusi. Namun demikian, diakui bahwa darisekian banyak kedai kopi yang tersebar diwilayah Kota Banda Aceh belum semuanyamelaporkan pajaknya kepada pemerintah, masihada sebagian kecil yang belum membayar pajakdan retribusi. Menurut Zuhri kabid Penagihan,Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKota Banda Aceh juga menjelaskan bahwa“terhadap kedai kopi yang belum membayarpajak tersebut, misalnya seperti kedai kopi yangtempatnya masih biasa-biasa saja, lokasinya jugatidak berada disekitar jalan protokol atau jalanibu kota. Dan omset penjulannya pun bisa kitataksirkan masih sangat rendah, mungkin hanyabisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Retribusi yang disumbangkan oleh kedaikopi kepada Pendapatan Asli Daerah salahsatunya adalah retribusi pelayananpersampahan/kebersihan. Retribusi pelayananpersampahan/kebersihan berdasarkan padaQanun Kota Banda Aceh Nomor 13 Tahun 2007tentang Retribusi Pelayanan Persampahanmengatur tentang Kewajiban masyarakatmembayar retribusi sendiri. Tujuan PenerapanQanun Nomor 13 Tahun 2007, agar masyarakatmau membayar retribusi kepada PemerintahKota Banda Aceh sebagai bentuk konpensasi ataspelayanan pengelolaan sampah yang telahdiberikan Pemerintah Kota Banda Aceh melaluiDinas Kebersihan dan Keindahan Kota.

Wajib retribusi pelayananpersampahan/kebersihan terbagi dalam dua sektoryaitu sektor rumah tangga dan sektor komersil, dankedai kopi adalah salah satu objek retribusi yangtermasuk kedalam wajib retribusi di sektor komersil.Berdasarkan data potensi retribusi sektor

komersial/institusi diketahui bahwa jumlah objekretribusi yang aktif adalah 2886 objek dengan potensiretribusi mencapai Rp. 1.239.695.200 dari targetRp. 3.500.000.000 yang ditetapkan oleh DinasKebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh. Angkadiatas diperoleh berdasarkan data potensi yang aktifdi tahun 2012 sedangkan untuk data potensi kedaikopi yang aktif adalah 281 objek dengan potensiretribusi mencapai Rp 802.543.589.Tabel 1. Kontribusi Pajak dan Retribusi

Kebersihan Kedai Kopi terhadapPendapatan Asli Daerah KotaBanda Aceh, 2008-2012

Tahun

Kontribusi terhadap pad(%)

Pajak kedai kopiRetribusi

kebersihan

2008 4,66 1,64

2009 18,53 6,23

2010 25,10 6,89

2011 22,92 4,18

2012 24,83 4,42Sumber : DPKAD Kota Banda Aceh dan DinasKebersihan Keindahan Kota Banda Aceh (datadiolah, 2013)

Fluktuasi realisasi pajak dan retribusipelayanan persampahan/kebersihan dari kafe dankedai kopi selama 2008 s/d 2012 merupakansuatu hal yang menarik untuk dianalisa lebihjauh lagi. Berdasarkan pada pokok pikiran yangdituangkan dalam latar belakang masalah, yaitubahwa pajak dan retribusi pelayananpersampahan/kebersihan dari kedai kopimempengaruhi Pendapatan Asli Daerah KotaBanda Aceh, maka penulis tertarik untukmengetahui lebih jauh tentang bagaimanapengaruh pajak dan retribusi pelayananpersampahan/kebersihan dari kedai kopiterhadap Pendapatan Asli Daerah Kota BandaAceh.

METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di Kota Banda

Aceh, menganalisis pengaruh pajak dan retribusidari kedai kopi terhadap penerimaan pendapatanasli daerah Kota Banda Aceh. Analisa hanyadibatasi pada faktor-faktor pajak dan retribusiyang disumbangkan oleh kedai kopi dan jenisretribusi yang akan dianalisa terbatas padaretribusi pelayanan persampahan/kebersihan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitianini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatifruntut waktu (time series) mulai tahun 2008sampai tahun 2013. Pengumpulan data sekundermenggunakan teknik studi dokumenter, yaitucara memperoleh data dengan menyelidiki danmempelajari dokumen-dokumen sesuai dengandalam model penelitian ini.

Model analisis yang digunakan adalah

23

Page 30: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

dengan menggunakan analisa Regresi LinearBerganda yang dapat dirumuskan sebagaiberikut:Ypad = f (Xpk, Xrk) (1)

Fungsi di atas kemudian dispesifikasikan kedalam model persamaan ekonometrika sebagaiberikut:Ypad = β0 + β1 Xpk + β2 Xrk + µi (2)Di mana:Ypad = Jumlah PAD Kota Banda Aceh

(rupiah/bulan)Xpk = Pajak Pendapatan Kedai Kopi

( rupiah/bulan)Xrk = Retribusi Kebersihan Kedai Kopi

(rupiah/bulan)Β1, β2= Koefifien Regresiβ0 = Intercept (Konstanta)µi = Variabel pengganggu (error term)

KAJIAN PUSTAKATeori Pajak

Pajak menurut Soemitro (dikutip dariMardiasmo, 2003) adalah “iuran rakyat kepadakas negara berdasarkan Undang-Undang (yangdapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasaimbal (kontraprestasi) dengan tidak mendapatjasa imbal (kontraprestasi), yang langsung dapatditunjukkan dan digunakan untuk membayarpengeluaran umum”. Dalam pengertian secaraumum, pajak merupakan iuran wajib rakyatkepada negara. Menurut Adriani (Mardiasmo,2003) yaitu iuran masyarakat kepada negara(yang dapat dipaksakan)yang terutang oleh yangwajib membayarnya menurut undang-undangdengan tidak mendapatkan prestasi kembali yanglangsung dapat ditunjuk dan yang gunanyaadalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negarauntuk menyelenggarakan pemerintahan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pajakadalah iuran/kontribusi rakyat kepada kas negaraberdasarkan undang-undang dengan tidakmendapatjasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk dandigunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

Pajak DaerahPajak daerah merupakan pendapatan daerah

yang berasal dari pajak. Pajak daerah adalahpungutan dari masyarakat oleh negara(pemerintah) berdasarkan undang-undang yangbersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yangwajib membayarnya dengan tidak mendapatprestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa)secara langsung, yang hasilnya digunakan untukmembiayai pengeluaran negara dalampenyelenggaraan pemerintah pemerintahan danpembangunan.

Menurut Undang-Undang No. 34 tahun2000 tentang perubahan atas Undang-Undang

No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah. Pajak daerah adalah iuranwajib yang dilakukan oleh orang pribadi ataubadan kepada daerah tanpa imbalan langsungyang seimbang, yang dipaksakan berdasarkanperundang-undangan yang berlaku yangdigunakan untuk membiayai penyelengaraanpemerintah daerah dan pembangunan daerah.Dari pengertian pajak daerah tersebut diatasmaka dapat diartikan bahwa pemungutan pajakdaerah merupakan wewenang daerah yang diaturdalam Undang-Undang tentang Pokok-PokokPemerintahan Daerah dan hasilnya digunakanuntuk pembiayaan rumah tangga daerah itusendiri.

Retribusi DaerahSebagaimana halnya pajak daerah, retribusi

diharapkan menjadi salah satu sumberpembiayaan penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan daerah, untuk meningkatkan danmemeratakan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Pasal 1 ayat (28) UU No. 34 Tahun2000 :

Retribusi adalah pungutan daerah sebagaipembayaran atas jasa atau pemberian izintertentu yang khusus disediakan dan/ataudiberikan oleh pemerintah daerah untukkepentingan orang pribadi atau badan.

Berdasarkan ketentuan tersebut, makaretribusi tidak lain merupakan pemasukan yangberasal dari usaha-usaha Pemerintah Daerahuntuk menyediakan sarana dan prasarana yangditujukan untuk memenuhi kepentingan wargamsyarakat baik individu maupun badan ataukoorporasi dengan kewajiban memberikanpengganti berupa uang sebagai pemasukan kasdaerah. Daerah kabupaten/kota diberi peluangdalam menggali sumber-sumber keuangannyadengan menetapkan jenis retribusi selain yangtelah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteriayang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasimasyarakat.

Retribusi dapat digolongkan atas tigagolongan, yaitu Retribusi Jasa Umum; RetribusiJasa Usaha; dan Retribusi Perijinan Tertentu.a. Jenis Retribusi Jasa Umum antara lain;

Retribusi Pelayanan Kesehatan; RetribusiPelayanan Kebersihan/Persampahan;Retribusi Penggantian Biaya Cetak KartuPenduduk dan Akte Catatan Sipil dan lain-lain.

b. Jenis retribusi jasa usaha antara lain;Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;Retribusi Tempat Pelelangan dan lain-lain.

c. Jenis Retribusi Perijinan Tertentu terdiridari; Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan;Retribusi Ijin Tempat Penjualan Minuman

24

Page 31: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Beralkohol; Retribusi Ijin Gangguan; danRetribusi Ijin Trayek.

Pendapatnn Asli DaerahDarise, N (2009:48 ) berpendapat bahwa“Pendapatan Asli Daerah adalahpenerimaan yang diperoleh dan sektor pajakdaerah, retribusi daerah hasil perusahaanmilik daerah hasil pengelolaan kekayaandaerah yang dipisahkan, dan lain-lainPendapatan Asli Daerah yang sah”.Di dalam Undang-Undang No. 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahdisebutkan bahwa sumber pendapatan daerahterdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Bagi hasilpajak dan bukan pajak.

Undang-Undang tersebut juga menyebutkanbahwa tujuan pendapatan asli daerah adalahmemberikan keleluasaan kepada daerah dalammenggali pendanaan pelaksanaan otonomidaerah sebagai perwujudan desentralisasi. Salahsatu upaya untuk melihat kemampuan daerahdalam rangka self suporting dari segi keuangandaerah dalam rangka mengurangi ketergantunganterhadap pemerintah pusat, adalah denganmelihat komposisi dari penerimaan daerah yangada. Semakin besar komposisi pendapatan aslidaerah, maka semakin besar pula kemampuankemampuan pemerintah daerah untuk memikultanggungjawab yang lebih besar. Sedangkandampak yang dirasakan masyarakat denganadanya peningkatan penerimaan pendapatan aslidaaerah adalah kelancaran pembangunan.

Untuk mendorong penyelenggaraanotonomi daerah diperlukan kewenangan yangluas, nyata dan bertanggungjawab di daerahsecara proporsional yang diwujudkan denganpengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumberdaya nasional yang berkeadilan, sertaperimbangan keuangan pemerintah pusat dandaerah. Sumber pembiayaan pemerintah daerahdalam rangka perimbangan keuangan pemerintahpusat dan daerah dilaksanakan atas dasardesentralisasi, dekonsentrasi dan pembantuan.

HASIL PEMBAHASANPotensi Pajak dari Kedai Kopi terhadapPendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh

Dalam upaya meningkatkan PendapatanAsli Daerah atau pemasukan keuangan daerah,maka pemerintah daerah Kota Banda Aceh jugamengutip pajak terhadap usaha warung kopiyang ada di kota Banda Aceh. Pelaksanaanpemungutan pajak warung kopi tersebut masihmengacu pada peraturan daerah (Perda) Nomor 5tahun 1998 tentang pajak hotel dan restoransebagai dasar hukumnya. Hal ini karena yangdimaksud dengan restoran pada Perda tersebutjuga termasuk warung kopi. Sebagaimana

disebutkan dalam Pasal (1) huruf g yaituRestoran, rumah makan, kedai kopi dansejenisnya adalah tempat menyantap makanandan atau minurnan yang disediakan dengandipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasaboga atau ketering. Maka, sebelum dilakukanpemungutan terhadap sesuatu jenis pajakpemerintah daerah harus terlebih dahulumengeluarkan peraturan daerah tentang pajakyag akan dipungut. Dan terhadap pemungutanpajak warung kopi di Kota Banda Aceh belumada suatu peraturan daerah (Qanun) yangmengaturnya secara lebih khusus.

Seperti yang kita lihat sekarang ini, di KotaBanda Aceh telah banyak berdirinya usahawarung kopi, baik itu dalam bentuk skala besarmaupun kecil. Dan dengan adanya warung kopitersebut telah menjadi keuntungan tersendiri bagipemerintah Kota Banda Aceh, karena dapatmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari segipajak. Namun demikian, diakui bahwa darisekian banyak warung kopi yang tersebar diwilayah Kota Banda Aceh belum semuanyamelaporkan pajaknya kepada pemerintah, masihada sebagian kecil yang belum membayar pajak.

Penerimaan pajak kedai kopi tiap bulandalam kurun waktu dari tahun 2008 hinggapertengahan 2013 walaupun mengalami fluktuasitetapi tetap menunjukkan tren yang meningkat.

Pada gambar 1. memperlihatkan bagaimanabesaran penerimaan dari pajak kedai kopiterhadap penerimaan Pendapatan Asli DaerahKota Banda Aceh yang memperlihatkanpengaruh yang signifikan walaupun dalam angkayang kecil. Besaran penerimaan Pajak KedaiKopi juga dipengaruhi oleh banyak kedai kopiyang telah terdata sebagai wajib pajak hanyabertahan beberapa bulan dan kemudian harusmenutup usahanya, sehingga pajak yang diterimapada bulan tertentu bisa saja lebih sedikit ataulebih besar dari bulan sebelum dan sesudahnya.

Gambar 1. Pengaruh Pajak Kedai Kopiterhadap Penerimaan Pendapatan AsliDaerah Kota Banda Aceh

Potensi Retribusi PelayananPersampahan/Kebersihan dari Kedai Kopiterhadap Pendapatan Asli Daerah Kota BandaAceh

25

Page 32: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Dalam rangka mewujudkan Kota BandaAceh yang bersih indah dan nyaman, DinasKebersihan dan Keindahan Kota terus berupayameningkatkan tingkat dan cakupan pelayanansehingga pelayanan kebersihan dapat dinikmatioleh seluruh warga Kota Banda Aceh tanpa adakecuali. Seiring dengan pesatnya pertumbuhanekonomi dan bertambahnya jumlah penduduk,mengharuskan Pemerintah untuk terusmenaikkan anggaran pengelolaan sampah setiaptahunnya. Kewajiban masyarakat membayarretribusi sendiri sudah diatur dalam Qanun KotaBanda Aceh Nomor 13 Tahun 2007 tentangRetribusi Pelayanan Persampahan. TujuanPenerapan Qanun Nomor 13 Tahun 2007, agarmasyarakat mau membayar retribusi kepadaPemerintah Kota Banda Aceh sebagai bentukkonpensasi atas pelayanan pengelolaan sampahyang telah diberikan Pemerintah Kota BandaAceh melalui Dinas Kebersihan dan KeindahanKota.

Retribusi Kedai kopi dikategorikan sebagairetribusi sektor komersil dan berdasarkan datapotensi retribusi sektor komersial/ kedai kopidiketahui bahwa jumlah objek retribusi yangaktif pada tahun 2012 adalah 281 objek denganpotensi retribusi mencapai Rp 802.543.589,-Angka tersebut diperoleh berdasarkan datapotensi yang aktif di tahun 2012, sedangkankondisi ini banyak berubah di tahun 2013. Secarakasar, bila kita memperhitung semua objek yangterdata pada tahun 2013 masih aktif hingga Juni,maka potensi yang ada sebesar Rp 60.600.000 ,-.

Gambar 2. Pengaruh Retribusi PelayananPersampahan/Kebersihan Kedai kopiterhadap Pendapatan Asli Daerah KotaBanda Aceh

Seperti hal nya pajak kedai kopi yangmenunjukkan tren yang meningkat tiap tahunnyamaka gambar 2. juga memperlihatkan fluktuasitiap bulan dan tahunnya walaupun memberikanpengaruh yang kecil tetap menunjukkanpeningkatan yang signifikan namun demikianpendataan ulang dan update data menjadi sangatpenting karena kalau tidak dilakukankemungkinan besar banyak sekali objek retribusi

yang luput dari pendataan sehingga tidak tertagih.Nilai penerimaan retribusi kebersihan dari kedaikopi lebih disebabkan penerapan Qanun KotaBanda Aceh Nomor 13 Tahun 2007 tentangRetribusi Pelayanan Persampahan beserta sanksinya yang belum mengikat sebagaimana dalampenerapan peraturan pajak daerah. Sehinggamasih banyak kedai kopi yang seharusnyamemberikan kontribusi terhadap retribusikebersihan tetapi melakukan penundaanpembayaran.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telahdilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkanbahwa:1. Dari hasil perhitungan, variabel pajak kedai

kopi dan retribusi pelayananpersampahan/kebersihan dari kedai kopimemberi pengaruh positif terhadapPendapatan Asli Daerah Kota Banda Acehbaik secara parsial maupun secara serempakpada tingkat signifikan 95%.

2. Keseluruhan variabel bebas yang digunakandalam model mampu menjelaskanhubungan variabel bebas dengan variabelterikat yaitu terhadap Pendapatan AsliDaerah Kota Banda Aceh sebesar 50.12persen sedangkan sisanya dijelaskan olehfaktor-faktor lain yang tidak dimasukkandalam model.

3. Fluktuasi penerimaan pajak kedai kopi danretribusi pelayananpersampahan/kebersihan kedai kopidikarenakan banyak kedai kopi yangmuncul dan kemudian harus menutupusahanya dalam masa pendataan sehinggaobjek pajak dan retribusi berubah tiapbulannya.

Saran1. Pemungutan pajak terhadap usaha kedai

kopi di Kota Banda Aceh masih mengacupada Perda lama, yaitu Perda nomor 5tahun 1998 tentang Pajak Hotel danRestoran sehingga pemerintah Daerah harussegera mengeluarkan Qanun yang baruuntuk menggantikan Perda tentang pajakhotel dan restoran. Hal ini karenaberdasarkan Undang-Undang Nomor 28tahun 2009, pajak hotel sudah dipisahdengan pajak restoran. Jadi pajak hotel danpajak restoran masing-masing berdirisendiri, dan hal ini perlu untuk segera diaturberdasarkan Qanun tersendiri .

2. Pemerintah Daerah melalui DinasKebersihan dan Keindahan Kota BandaAceh dapat memberikan sosialisasi dalamhal penerapan Qanun Nomor 13 Tahun

26

Page 33: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

2007 beserta sanksi yang mengikat, agarmasyarakat mau membayar retribusi kepadaPemerintah Kota Banda Aceh sebagaibentuk konpensasi atas pelayananpengelolaan sampah yang telah diberikanPemerintah Kota Banda Aceh.

3. Diperlukan peran aktif yang lebih banyaklagi dari pihak intelektual seperti PerguruanTinggi dalam membuat tulisan ilmiahtentang strategi atau manajemen dalampenerapan qanun pajak dan retribusipelayanan persampahan/kebersihan darikedai kopi sehingga dapat dijadikan salahsatu sumber penerimaan pendapatan aslidaerah yang konstributif untuk kota BandaAceh.

REFERENSI

Andesdal, Faisal. 2013. Pemungutan PajakWarung Kopi Di Kota Banda Aceh,http://fandesdal.blogspot.com/2013/01/pemungutan-pajak-warung-kopi-di-kota ,(04 Agustus 2013)

Anonymous, 2013. Komisi C Puji Realisasi PADKota Banda Aceh, http://dprk-bandaaceh.go.id (21 Agustus 2013)

Anonymous, 2013. Warung Kopi Kini Identikdengan Kota Banda Aceh,http://regional.kompasiana.com/2013/04/20/warung-kopi-kini-identik-dengan-kota-banda-aceh, (29 Juli 2013)

Anonymous, 2012. Realisasi PAD Pemkot BandaAceh Masih Jauh Dari Target,Seputaraceh.com/read/11614/2012/09/11/realisasi-pad-pemkot-banda aceh-masih-jauh-dari-target, (19 Desember 2012).

Anonymous, 2010. Data Pendapatan DiProvinsi Aceh Tahun 2010,http://djkd.depdagri.go.id/apbd_pendapatan&jenis, (20 Desember 2012).

Anonymous, 2003. Lembaran Daerah KotaBanda Aceh Nomor 07 Tahun 2003 Seci CNomor 01Tentang Retribusi IzinTempatUsaha.hukum.bandaacehkota.go.id.(16 Desember 2012)

BPS, Banda Aceh, 2012. Statistik Daerah KotaBandaAceh.Bappeda.bandaacehkota.go.id(15 Agustus 2013)

Bpmkotabandaaceh.files.wordpress.com.2011(19 Desember 2012).

Darise,Nurlan.2009. Pengelolaan Keuangan

Daerah. Cetakan 1. Jakarta : PT MacanJaya Cemerlang.

Gujarati, Damodar N.,2004. Basic Econometrics.Fourth Edition. McGraw-Hill Companies.New York

Hanif, Nurcholis. 2007. Teori dan PraktikPemerintahan dan Otonomi Daerah.Jakarta : PT Grasindo

Haryanto, Roes., 2012, Aceh Negeri SejutaWarungKopi,wisata.kompasiana.com/post/jalan-jalan/2012/07/24/aceh-negeri-sejuta-warung-kopi, (16 Desember 2012).

Iqbal, Salman., 2012, Realisasi PAD Banda AcehSudah 92 Persen,Portal.radioantero.com/content&view_article&id/realisasi-pad-banda-aceh-sudah-92-persen, (19 Desember 2012).

Nazir, Moh. 2002. Metode Penelitian. GhaliaIndonesia

Owin, 2009, Kedai Kopi Salah Satu Ikon BandAceh,http://rozzin.wordpress.com/2009/02/20/kedai-kopi-salah-satu-ikon-banda-aceh, (16 Desember 2012).

Prakoso, Kesit Bambang. 2003. Pajak danRetribusi Daerah. UII Press, Yogyakarta.

Prasetyo, Bambang. Jannah, ML. 2005. MetodePenelitian Kuantitatif. PT. RajagrafindoPersada. Jakarta.

Qanun No. 13 Tahun 2007 Tentang RetribusiPelayanan Persampahan/Kebersihan

Sitompul, Asnita. 2011. The Role Of Hotel&Restaurant Taxes (PHR) And ItsInfluence On Banda Aceh’s Local OwnSource Revenues (PAD).Thesis-no forpublication economic Master ProgramGraduate School Of Syiah KualaUniversity. Banda Aceh.

Siahaan, P. Marihot. 2009. Pajak Daerah danRetribusi Daerah. Edisi revisi, Jakarta :PT Rajawali Pers

Syarif, Muhammad. 2013. Potensi RetribusiKotaBandaAceh.http://www.kebersihan.bandaacehkota.go.id. (29 Juli 2013).

UU No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah.

27

Page 34: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

UU No. 33 Tahun 2004 Tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Daerahdan Pemerintah Pusat.

UU No. 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan

Retribusi Daerah.

Yani, Ahmad. 2004. Hubungan KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Daerah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

28

Page 35: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 29-35 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KETAATAN WAJIBPAJAK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA BANDA ACEH

Rahmah Yulianti1

1) Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Abstract: The purpose of this research is to study the effect of taxation on the observance ofsocialization taxpayers pay taxes. This study used a questionnaire as an instrument to collect data.Questionnaires were distributed to the community in Banda Aceh which is the taxpayer, which consistedof 100 respondents. Data were analyzed using to evaluate the validity and reliability of thequestionnaire and use linear regression to evaluate the factors that influence of variable. The data wereanalyzed using the SPSS program to test whether the model used in this study appropriates as themodel analyzed.The result shows that awareness of paying taxes significantly influence adherence topay taxes, It can be seen from the independent variable coefficient value of 0264 while the variableknowledge and understanding of the rules of taxation that has a value of coefficient of 0448. Thissuggests that the taxpayer in the city of Banda Aceh obedient to pay taxes if there is dissemination ofknowledge and understanding of the rules of taxation, compared with consideration of awareness topay taxes.

Keywords: Obedience to pay taxes, pay taxes consciousness, and Knowledge and Understanding of thetax regulations.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh sosialisai perpajakan terhadapketaatan wajib pajak membayar pajak. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrument untukmengumpulkan data. Kuesioner dibagikan kepada masyarakat di Kota Banda Aceh yang merupakanwajib pajak, yang terdiri dari 100 responden. Data dianalisa menggunakan validitas dan reliabilitasuntuk mengevaluasi kuesioner dan menggunakan regresi linier untuk mengevaluasi faktor-faktor yangberpengaruh dari variabel tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajakberpengaruh signifikan terhadap ketaatan membayar pajak, Hal ini bisa dilihat dari nilai koefisienvariabel independen sebesar 0.264 sedangkan variabel Pengetahuan dan pemahaman tentang aturanperpajakan yang mempunyai nilai koefisien sebesar 0.448. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak dikota Banda Aceh taat membayar pajak jika ada sosialisasi tentang pengetahuan dan pemahaman akanaturan perpajakan, dibandingkan dengan pertimbangan kesadaran membayar pajak.

Kata kunci : Ketaatan membayar pajak, kesadaran membayar pajak, dan Pengetahuan danPemahaman akan peraturan perpajakan.

PENDAHULUANDominasi pajak sebagai sumber penerimaan

merupakan satu hal yang sangat wajar, sumberpenerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas,terlebih dengan semakin bertambahnya jumlahpenduduk yang mengalami peningkatan setiaptahunnya. Pajak memiliki peran yang sangatbesar dan semakin diandalkan untuk kepentinganpembangunan dan pengeluaran pemerintah(Pancawati,2011).Fungsi pajak sebagai Budgeter, sebagai sumberdana yang diperuntukkan bagi pembiayaanpengeluaran-pengeluaran pemerintah, sepertidimasukkannya pajak dalam APBN sebagaipenerimaan dalam negeri. Fungsi Reguler,sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakankebijakan di bidang sosial dan ekonomi, sepertidikenakan pajak yang lebih tinggi terhadap

minuman keras dapat ditekan, demikian pulaterhadap barang mewah (Pancawati,2011).

Pemungutan pajak memang bukan suatupekerjaan yang mudah disamping peran sertaaktif dari petugas perpajakan, juga dituntutkesadaran dari wajib pajak itu sendiri. MenurutUndang-Undang Perpajakan (UU No. 28 Tahun2007, pasal 2 ayat 1), Indonesia menganut sistemself assessment yang memberi kepercayaanterhadap wajib pajak untuk menghitung,menyetor, dan melaporkan sendiri pajaknya.Sistem ini menyebabkan kebenaran pembayaranpajak tergantung pada kejujuran wajib pajaksendiri dalam pelaporan kewajibanperpajakannya. Kemauan wajib pajak dalammembayar kewajiban perpajakannya merupakanhal penting dalam penarikan pajak tersebut.

Page 36: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Namun dalam prakteknya sulit berjalan sesuaidengan yang diharapkan atau bahkandisalahgunakan. Hal ini dapat dilihat daribanyaknya wajib pajak yang dengan sengajatidak patuh, kesadaran wajib pajak yang masihrendah atau kombinasi keduanya, sehinggamembuat wajib pajak enggan melaksanakankewajiban membayar pajak. Rendahnyakepatuhan dan kesadaran wajib pajak ini bisaterlihat dari sangat kecilnya jumlah mereka yangmemiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)dan mereka yang melaporkan SuratPemberitahuan (SPT) Tahunannya.(Sadhani,2004dalam Tarjo dan Indra Kusumawati,2005).Penyebab kurangnya kemauan tersebut antaralain adalah asas perpajakan, yaitu hasilpemungutan pajak tersebut tidak langsungdinikmati oleh para wajib pajak. Memang harusdisadari bahwa pembangunan fasilitas publikyang dapat dinikmati masyarakat merupakanhasil dari pembayaran pajak (Rahmawaty,2011).Masyarakat sendiri dalam kenyataanya tidaksuka membayar pajak. Masih banyak wajib pajakpotensial yang belum terdaftar sebagai wajibpajak aktual. Ketidaktaatan dalam membayarpajak tidak hanya terjadi pada lapisan pengusahasaja tetapi juga terjadi pada pekerja professional.Fenomena inilah yang dipandang peneliti tertarikuntuk meneliti terkait dengan sosialisasiperpajakan apakah dapat mempengaruhikesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.

KAJIAN PUSTAKAPajak

Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 28Tahun 2007 (Departemen Keuangan RI, 2007)merupakan kontribusi wajib kepada negara yangterutang oleh orang pribadi atau badan yangbersifat memaksa berdasarkan Undang-Undangdengan tidak mendapatkan imbalan secaralangsung dan digunakan untuk keperluan negarabagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kemauan Membayar PajakKemauan membayar pajak merupakan suatu

nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang(yang ditetapkan dengan peraturan) yangdigunakan untuk membiayai pengeluaran umumnegara dengan tidak mendapatkan jasa timbal(kontraprestasi) secara langsung (Vanesa danHari, 2009). Kemauan membayar pajakdipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitukesadaran membayar pajak (Irianto, 2005),pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturanperpajakan (Burton, 2008:8), dan persepsi yangbaik atas efektifitas sistem perpajakan (Vanesadan Hari, 2009).

Kesadaran Membayar Pajak

Kesadaran merupakan unsur dalam manusiayang dapat memahami realitas dan bagaimanacara bertindak atau menyikapi realitas. Irianto(2005) menguraikan beberapa bentuk kesadaranmembayar pajak yang mendorong wajib pajakuntuk membayar pajak, yaitu :1. Kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk

partisipasi dalam menunjang pembangunannegara. Kesadaran ini akan membuat wajibpajak mau membayar pajak karena merasatidak dirugikan dari pemungutan pajak yangdilakukan. Pajak disadari digunakan untukpembangunan negara guna meningkatkankesejahteraan masyarakat.

2. Kesadaran bahwa penundaan pembayaranpajak dan pengurangan beban pajak sangatmerugikan negara. Wajib pajak maumembayar pajak karena memahami bahwapenundaan pembayaran pajak danpengurangan beban pajak berdampak padakurangnya sumber daya finansial yang dapatmengakibatkan terhambatnya pembangunan.

3. Kesadaran bahwa pajak ditetapkan denganundang-undang dan dapat dipaksakan. Wajibpajak akan membayar pajak karna menyadariadanya landasan hokum yang kuat danmerupakan kewajiban mutlak setiap warganegara.

Pengetahuan Dan Pemahaman TerhadapPeraturan Perpajakan

Indikator wajib pajak mengetahui danmemahami peraturan perpajakan menurut Burton(2008:8) adalah sebagai berikut :1). Kepemilikan NPWP Setiap wajib pajak yangmemiliki penghasilan wajib mendaftarkan diriuntuk memperoleh NPWP (Nomor Pokok WajibPajak) yang fungsinya sebagai identitas khususuntuk sarana administrasi perpajakan. 2).Pengetahuan dan pemahaman mengenai hak dankewajiban sebagai wajib pajak Apabila wajibpajak telah mengetahui hak dan kewajibansebagai wajib pajak maka mereka akanmembayar dan melaporkan pajak mereka. Wajibpajak mempunyai hak dan kewajiban yang jelasdalam undang-undang. 3). Pengetahuan danpemahaman mengenai sanksi perpajakanSemakin tahu dan paham wajib pajak terhadapperaturan perpajakan, maka semakin tahu danpaham pula wajib pajak terhadap sanksi yangakan diterima apabila melalaikan kewajibanperpajakan mereka. Hal ini tentu saja akanmendorong setiap wajib pajak untuk taat danmenjalankan kewajibannya dengan baik. 4).Pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP(Penghasilan Tidak Kena Pajak), PKP(Penghasilan Kena Pajak), dan tarif pajakMengetahui dan memahi PTKP, PKP, dan tarifpajak yang berlaku akan mendorong wajib pajak

30

Page 37: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

untuk menghitung pajaknya sendiri denganbenar.5). Pengetahuan dan pemahaman peraturanperpajakan melalui sosialisasi yang dilakukanoleh (KPP) Kantor Pelayanan Pajak upayasosialisasi ketentuan perpajakan merupakanfaktor lain keberhasilan mewujudkan masyarakatuntuk sadar dan peduli pajak. 6). Pengetahuandan pemahaman peraturan perpajakan melaluipelatihan perpajakan.

Ketaatan Membayar PajakKetaatan membayar pajak merupakan suatu

nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang(yang ditetapkan dengan peraturan) yangdigunakan untuk membiayai pengeluaran umumnegara dengan tidak mendapatkan jasa timbal(kontraprestasi) secara langsung (Vanesa danHari, 2009). Kemauan membayar pajakdipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitukesadaran membayar pajak (Irianto, 2005),pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturanperpajakan (Burton, 2008:8), dan persepsi yangbaik atas efektifitas sistem perpajakan (Vanesadan Hari, 2009).

Hubungan Kesadaran Membayar Pajakdengan Ketaatan Membayar Pajak

Kesadaran wajib pajak dalam kewajibanperpajakannya merupakan hal penting dalampenarikan pajak. Hal paling menentukan dalamkeberhasilan pemungutan pajak adalah kemauanwajib pajak untuk melakukan kewajiban.Ketidakmaunya wajib pajak melakukankewajiban tersebut adalah asas perpajakan, yaitubahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidaklangsung dinikmati oleh para wajib pajak.Masyarakat tidak pernah tahu wujud kongkretimbalan dari uang yang dikeluarkan untukmembayar pajak.Upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya,tidak berarti banyak dalam membangunkesadaran wajib pajak melaksanakan kewajibanperpajakan, jika masyarakat tidak merasakanmanfaat dari kepatuhan membayar pajak.Kesadaran wajib pajak atas perpajakan amatlahdiperlukan untuk meningkatkan kemauanmembayar pajak. Berdasarkan hal tersebut makadirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1:Semakin tingi kesadaran membayar pajak, makaakan semakin tinggi kemauan membayar pajak.

Hubungan Pengetahuan dan PemahamanPeraturan Perpajakan dengan KetaatanMembayar Pajak

Pengetahuan wajib pajak tentang pajakadalah proses pengubahan sikap dan tata lakuseorang atau kelompok wajib pajak dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan peraturanperpajakan dalam sistem perpajakan yang baru,wajib pajak diberikan kepercayaan untukmelaksanakan kegotong royongan nasionalmelalui system menghitung, memperhitungkan,membayar, melaporkan sendiri pajak yangterutang, sehingga diharapkan akan terciptaunsur keadilan dan kebenaran mengingat bahwawajib pajak sendirilah yang sebenarnyamengetahui besarnya pajak yang terutang.Pemahaman wajib pajak terhadap peraturanperpajakan adalah cara wajib pajak dalammemahami peraturan perpajakan yang telah ada.Wajib pajak yang tidak memahami peraturanperpajakan secara jelas cenderung akan menjadiwajib pajak yang tidak taat. Jelas bahwa semakinpaham wajib pajak terhadap peraturanperpajakan, maka semakin paham pula wajibpajak terhadap sanksi yang akan diterima bilamelalaikan kewajiban perpajakan mereka. Setiapwajib pajak yang telah memahami peraturansangat baik, biasanya akan melakukan aturanperpajakan yang sesuai dengan apa yangtercantum di dalam peraturan yang ada.Berdasarkan uraian tersebut diatas dapatdirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2:Semakin luas pengetahuan dan Pemahamanperaturan perpajakan, maka akan semakin tinggiketaatan membayar pajak.

METODE PENELITIANJenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data kuantitatif. Analisis kuantitatifmerupakan metode analisis dengan angka-angkayang dapat dihitung maupun diukur. Analisiskuantitatif ini dimaksudkan untukmemperkirakan besarnya pengaruh secarakuantitatif dari perubahan satu atau beberapakejadian lainnya dengan menggunakan alatanalisis statistik. Pengolahan data dengananalisis kuantitatif melalui beberapa tahap.Sumber data yang digunakan dalam penelitianini adalah data primer. Data primer yang adadalam penelitian ini merupakan hasil penyebarankuesioner pada sampel yang telah ditentukan(Wajib pajak orang pribadi di wilayah kotaBanda Aceh) berupa data mentah dengan skalaLikert untuk mengetahui respon dari respondenyang ada mengenai pengaruh kenyamanan,keamanan, dan ketersedian fitur terhadap minatuntuk menggunakan. Selain itu, penelitian inijuga menggunakan data sekunder, yaitu datayang berasal dari hasil penelitian sebelumnya,dan literatur-literatur lainnya.Populasi yang digunakan dalam penelitian iniadalah semua wajib pajak orang pribadi yangberada di wilayah kota Banda Aceh. Padapenelitian ini populasi yang diambil berukuranbesar dan jumlahnya tidak diketahui secara

31

Page 38: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

pasti.sehingga menggunakan rumus Slovin(Slovin.2010: 35) sebagai berikut :

n = N1 +n (e)²

keterangan :n = ukuran sampelN = ukuran populasie = persentase kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilansampel yang masih dapat diinginkan yaitu 10%.Makan= 110.920 = 99,9 digenapkan

menjadi100

1+ 110.920 (0 , 1)²

Nilai e ditetapkan sebesar 10% dan N sebanyak110.920 nasabah, sehingga didapat jumlahsampel dalam penelitian ini adalah 100 orangresponden.Teknik pengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah dengan purposivesampling,yakni pengambilan sampel terbataspada pada jenis orang tertentu yang dapatmemberikan informasi yang diinginkan, karenamereka adalah satu-satunya yang memilikinya,atau memenuhi beberapa kriteria yang ditentukanpeneliti. (Sekaran, 2006:20) Responden yangdipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalahwajib pajak orang pribadi yang berdomisili diBanda Aceh.

Uji Validitas dan ReliabilitasSebelum melakukan proses analisis data,

peneliti akan melakukan pengukuran terhadapreliabilitas dan validitas data. Pengukuranreliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengancara one shot (pengukuran sekali saja). Disinipengukuran hanya dilakukan sekali dankemudian hasilnya dibandingkan denganpertanyaan lain atau mengukur korelasi antarjawaban pertanyaan. Suatu konstruk atauvariabel dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha > 0,60. Sedangkan pengukuranvaliditas dalam penelitian ini dilakukan denganmenggunakan coefficient corelation pearsonyaitu dengan menghitung korelasi antara skormasing-masing butir pertanyaan dengan totalskor (Ghozali, 2011). Selanjutnya sebelummelakukan analisis dengan menggunakan teknikregresi, peneliti perlu melakukan pengujianasumsi klasik terlebih dahulu melalui ujinormalitas, uji multikoleraritas dan ujiheterokedastisitas. Analisis regresi digunakanuntuk mengukur kekuatan hubungan antara duavariabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arahhubungan antara variabel dependen denganvariabel independen.Variabel dependendiasumsikan random/ stokastik, yang berartimempunyai distribusi probabilistik.Variabel

independen diasumsikan memiliki nilai tetap(dalam pengambilan sampel yang berulang).Adapun bentuk persamaan regresi linier yangdigunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:Y : Kemauan membayar pajakX1 : Kesadaran membayar pajakX2 : pengetahuan dan pemahaman akan

peraturan perpajakanb : Koefisien Regresi

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel bebas yang dimasukkan dalammodel mempunyai pengaruh secarabersamasama terhadap variabel dependen(Ghozali, 2011). Uji ANOVA pada dasarnyamiripnya dengan koefisien determinasi yang jugadi pakai untuk menilai kebaikan model. Kriteriayang digunakan yaitu (1) H0 : b1 = b2 = 0,artinya tidak ada pengaruh yang signifikan darivariabel bebas secara simultan terhadap variabelterikat. (2) Ha : b1 – b2 > 0, artinya adapengaruh yang signifikan dari variabel bebasterhadap variabel terikat. Sedangkan kriteriapengujiannya yaitu (1) Taraf signifikan (α =0,05), (2) Distribusi t dengan derajat kebebasan(n – k), (3) Apabila p value> sig. , maka H0ditolak dan Ha diterima dan (4) Apabila p value<Sig., maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Uji NormalitasPengujian ini dimaksudkan untuk

mengetahui model statistik, variabel terikat danvariabel bebas berdistribusi normal atauberdistribusi tidak normal. Uji normalitas datadapat dilakukan dengan analisis grafik dan ujistatistik: Ghozali (2011:110).a. Uji Grafik

Dengan pendekatan grafik, distribusi normalakan membentuk satu garis lurus diagonal,sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuklinear dan tertumpu di sekitar garis diagonalP-P Plot. 1) Jika data menyebar disekitargaris diagonal dan mengikuti arah garisdiagonal atau grafik histogramnyamenunjukkan pola distribusi normal, makamodel regresi memenuhi asumsi normalitas.2.) Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau grafik histogramnya tidak menunjukkanpola distribusi normal, Ghozali (2011:110).

b. Uji StatistikUji statistik yang digunakan untuk mengujinormalitas data adalah uji Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan bila signifikanhitung > 0,05; berarti data terdistribusinormal demikian sebaliknya, bila signifikan

32

Page 39: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

hitung < 0,05; berarti data tidak terdistribusinormal, Ghozali (2011:110).

HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian ini menggunakan regresi linier

untuk mencari hubungan atau pengaruh antaravariabel independen dan variabeldependen.Variabel yang digunakan adalahKesadaran membayar pajak (K) dan Pengetahuandan Pemahaman akan peraturan perpajakan (P)secara individual terhadap variabel terikat (KM)Kemauan membayar pajak, dengan kriteria.Adapun hasil uji regresi Berdasarkan persamaanregresi, dari kedua variabel independenpenelitian tersebut, variabel Kesadaranmembayar pajak (K) cukup memberikankontribusi pengaruh sebagai bahan pertimbanganuntuk taat membayar pajak. Hal ini bisa dilihatdari nilai koefisien variabel independen sebesar0.264 sedangkan variabel Pengetahuan danpemahaman tentang aturan perpajakan yangmempunyai nilai koefisien sebesar 0.448. Hal inimenunjukkan bahwa wajib pajak di kota BandaAceh taat membayar pajak jika ada sosialisasitentang pengetahuan dan pemahaman akanaturan perpajakan. dibandingkan denganpertimbangan kesadaran membayar pajak.

Uji F (Uji Secara Simultan)Uji koefisien determinasi atau uji R2

digunakan untuk menunjukkan seberapa besarkontribusi pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen.Pada Penelitian ini,nilai R2 yang digunakan adalah nilai Adjusted Rsquare.Berdasarkan hasil uji regresi (lihat tabel2) diperoleh nilai Adjusted R2 adalah sebesar0.369. Hal ini menunjukkan bahwa variabelindependen, yaitu variabel kesadaran membayarpajak dan pengetahuan dan pemahaman akanaturan perpajakan memberikan kontribusipengaruh terhadap variabel ketaatan wajib pajakmembayar pajak adalah sebesar 36,9%.Sedangkan kontribusi pengaruh sisanya sebesar63,1% (100%-36,9%) dipengaruhi oleh variabelatau faktor lainnya diluar model penelitian ini.Nilai Adjusted R Square pada penelitian inimasih agak rendah dalam mewakili observasi (dibawah 50%). Uji F pada dasarnya digunakanuntuk mengetahui apakah semua variabelindependen pada model penelitian ini memilikipengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen. Pada uji F ini, dapat digunakan nilaiSign pada uji F untuk menentukan apakah semuavariabel independen (K, P) secara bersama-samamempengaruhi variabel dependen (KP).Berdasarkan tabel 2 nilai Sign F adalah sebesar0.000 lebih kecil dari taraf signifikan 0.05, makamodel regresi pada penelitian ini dapat dikatakan

baik dapat dapat digunakan untuk memprediksipengaruh variabel independen terhadap variabelketaatan wajib pajak membayar pajak. Dengankata lain variabel kesadaran membayar pajak,pengetahuan dan pemahaman akan aturanperpajakan dapat memberikan pengaruh secarabersama-sama terhadap variabel ketaatan wajibpajak membayar pajak.

Uji HipotesisUji ini menggunakan uji t untuk mengetahui

seberapa jauh pengaruh satu variabel independensecara individu terhadap variabel dependen. Uji tdapat digunakan untuk uji hipotesis, yaitu apakahhipotesis yang diajukan pada penelitian iniditolak atau diterima. Berdasarkan hasil regresipada tabel 2, berikut ini adalah pembahasan hasiluji hipotesis:

Uji Hipotesis 1Ho1 : Tidak ada pengaruh kesadaran membayar

pajak terhadap ketatan wajib pajakmembayar pajak.

Ha1 : Terdapat pengaruh kesadaran membayarpajak terhadap ketatan wajib pajakmembayar pajak.

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa,kesadaran membayar pajak mempunyai nilaisignifikan sebesar 0.004 lebih kecil dari nilaibatas kritis sebesar 0.05, selain itu nilai beta dannilai t bernilai positif, yaitu 0,264. Dengandemikian H01 ditolak dan Ha1 diterima, artinyaterdapat pengaruh positif antara variabelkesadaran membayar pajak terhadap variabelketaatan wajib pajak membayar pajak. Hal inisejalan dengan hasil penelitian Rahmawaty(2011) yang berjudul Faktor–faktor yangmempengaruhi kemauan membayar pajak.Penelitian ini menyelidiki beberapa faktor yangberpengaruh terhadap usaha kios kopi dalammembayar pajak. Penelitian ini mengusulkan tigavariabel kesadaran membayar pajak,pengtahuandan pemahaman akan aturan perpajakan danpersepsi yang baik atas efektivitas systemperpajakan.

Uji Hipotesis 2Ho2 : Tidak ada pengaruh pengetahuan danpemahaman akan aturan perpajakan terhadapketaatan membayar pajakHa2 : Terdapat pengaruh pengetahuan danpemahaman akan aturan perpajakan terhadapketaatan membayar pajakBerdasarkan hasil regresi diketahui bahwa,pengetahuan dan pemahaman akan aturanperpajakan mempunyai nilai signifikan sebesar0.000 lebih kecil dari nilai batas kritis sebesar0.05, selain itu nilai beta dan nilai t bernilaipositif, yaitu 0,448. Dengan demikian H02ditolak dan Ha2 diterima, artinya terdapat

33

Page 40: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

pengaruh positif antara variabel pengetahuan danpemahaman akan aturan perpajakan terhadapketaatan membayar pajak. Hasil penelitian initidak sejalan dengan Penelitian Rahmawaty(2011) dan Pancawaty (2011) yang menyatakanbahwa pendidikan yang diterima oleh wajibpajak tidak menjamin seorang wajib pajak akanlebih menyadari akan kemauan membayarkewajiban perpajakannya. Kurangnyapengetahuan yang dimiliki wajib pajak tentangperaturan pajak, disebabkan karena tingkatpendidikan wajib pajak sebagian besar atau 50%lebih masih SD, SLTP, SLTA, D1. Ini merupakantugas tambahan para petugas pajak atau DirjenPajak untuk lebih meningkatkan dan menggalilagi dengan pengajaran, pelatihan ataupenjelasan-penjelasan tentang pengetahuanperaturan pajak kepada wajib pajak agar merekalebimemahami secara mendalam tentangpengetahuan peraturan perpajakan.

Uji RealibilitasUntuk menguji kehandalan kuesioner yang

digunakan, maka dalam penelitian inimenggunakan uji reliabilitas. Tolok ukurreliabilitas adalah nilai cronbach alpha yangdiperoleh melalui perhitungan statistik. MenurutMalhotra (2005:268), nilai alpha minimum yangdiperoleh sebagai syarat kehandalan kuesioneradalah sebesar 0,60. Hal ini berarti bahwaapabila nilai cronbach alpha dibawah 0,60 makakuesioner belum memenuhi syarat kehandalan.Hasil pengujian reliabilitas kuesioner untukkeempat variabel penelitian memperlihatkanmenunjukkan nilai cronbach alpha masing-masing sebesar 0,554 untuk variabel Kesadaranmembayar pajak, sebesar 0,656 untuk variabelPengetahuan dan pemahaman akan aturanperpajakan dan untuk variabel Ketaatanmembayar pajak sebesar 0,796.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesadaran membayar pajak berpengaruh

positif terhadap kemauan membayar pajak.Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggikesadaran yang dimiliki wajib pajak makasemakin meningkatkan kemauan membayarkewajiban perpajakan.

2. Pengetahuan dan Pemahaman peraturanperpajakan tidak berpengaruh terhadapkemauan membayar pajak.

3. Pada penelitian-penelitian mendatangdisarankan untuk dilakukan pengujian ulangterhadap model penelitian ini denganmenambahkan variabel-variabel lain sepertiimej pemerintah yang lamban dalammenangani kasus perpajakan, persepsitentang pembanguan yng belum merata,

manfaat pajak yang dirasakan wajib pajak,sikap optimis wajib pajak terhadap pajak, danlain-lain.

REFERENSI

Burton, Richard. 2009. Kajian AktualPerpajakan. Jakarta : Salemba Empat.Departemen

Dwi Prasetyo, Ferry. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi PemilikUsaha Kecil Menengah dalamPelaporan Kewajiban Perpajakan diDaerah Jogjakarta. Melaluihttp://www.skripsiakuntansi-x.blogspot.com [19/10/2010]. Ghozali,Imam. 2001. Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Undip.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Keuangan RI. 2010. Data Pokok APBN 2005–2010. Melaluihttp://www.fiskal.depkeu.go.id[19/10/2010].

Pancawaty Hardianingsih (2011). Faktor-faktoryang mempengaruhi kemauanmembayar pajak. Jurnal DinamikaKeuangan Perbankan.November2011. Vol.3 No.1. Hal: 126-142.

Peraturan No.28 Tahun 2007 Pasal 2 Ayat 1tentang Perpajakan.

Rahmawaty.(2011). Faktor-faktor yangmempengaruhi kemauan membayarpajak. Jurnal Telaah dan RisetAkuntansi.Vol.4. No.2. Hal: 202-215.

Sekaran, Uma . (2006). Research Methods forBusiness: Metodologi Penelitian untukBisnis. Salemba Empat.

Slovin, Husein Umar. (2010). Riset Pemasarandan Perilaku Konsumen CetakanKetiga, Jakarta : PT. GramediaPustaka Utama.

Tarjo dan Indra Kusumawati (2006) . Analisisperilaku wajib pajak orang pribaditerhadap pelaksanaan selfassessment system:Suatu studi diBangkalan.JAAI 10 No.1.101-120.

34

Page 41: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Vanessa, Tatiana dan Adi, Hari Priyo. (2009).Dampak Program Sunset PolicyTerhadap Faktor–Faktor yangMempengaruhi Kemauan Membayar.Melaluiwww.priyohari.files.wordpress.com[19/10/2010]. Waluyo. (2009). PerpajakanIndonesia. Jakarta: Salemba Empat.

35

Page 42: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 36-44 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DANKOMPOSISI DEWAN KOMISARIS TERHADAP MANAJEMEN LABA

Sufitrayati11) Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Abstrak: Konsentrasi kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh institusional (lembagaatau perusahaan) yang dapat mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektifsehingga dapat mempengaruhi manajemen dalam melakukan tindakan manajemen laba. Menurut Stapledon(1999:18). Penelitian ini merupakan studi empiris yaitu studi tentang fakta atau data yang nyata yangdikumpulkan dan diuji secara sistematik. Analisis ini bertujuan untuk mencari adanya hubungan antaravariabel dependen dengan beberapa satu atau lebih variabel independen. Secara parsial, konsentrasikepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini dapat diartikan bahwasemakin besar konsentrasi kepemilikan institusional, maka semakin kecil manajemen laba yang dilakukanperusahaan. Pada variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva berpengaruh negatif terhadapmanajemen laba. Umumnya perusahaan yang memiliki total aktiva yang relatif besar dapat beroperasidengan tingkat efisien yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang total aktivanya lebih rendah.Komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. ini berarti bahwa semakin besarkomposisi dewan komisaris maka semakin kecil manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Sebaliknyasemakin kecil komposisi dewan komisaris, maka semakin besar manajemen laba yang dilakukan perusahaan.

Kata kunci : Konsentrasi kepemilikan institusional, Manajemen laba

PENDAHULUAN

Manajemen laba adalah pengaturan labayang dilakukan oleh manajemen perusahaandengan alasan dan tujuan tertentu. MenurutScott (2006: 360) bahwa manajemen labamerupakan pemilihan kebijakan akuntansi olehmanajer dari standar akuntansi yang ada dansecara alamiah dapat memaksimumkan utilitasmereka dan nilai pasar. Berdasarkan beberapasurvei literatur yang dilakukan, ada indikasiyang menunjukkan bahwa beberapa perusahaandi Indonesia telah melakukan praktikmanajemen laba misalnya pada tahun 1998sampai dengan 2001 telah banyak terjadiskandal keuangan diperusahaan publik denganmelibatkan persoalan laporan keuangan yangpernah diterbitkanya, diantaranya yang ada diindonesia adalah PT. Lippo Tbk dan PT. KimiaFarma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan(financial reporting) yang berawal dariterdeteksi adanya manipulasi (Boediono, 2005).Penyalahgunaan informasi keuangan ini banyakmerugikan pihak-pihak yang berkepentinganterutama para investor yang akan menanamkanmodalnya. Utari (2001) menemukan adanyapraktik manajemen laba pada perusahaan yangmelakukan penawaran saham perdana (InitialPublic offering) di Bursa efek Jakarta padatahun 1994 sampai dengan 1997. Arfan (2006)juga menemukan dari 57 perusahaan manufakturyang menyusun laporan keuangan tahun 2004terindikasi 24 perusahaan melakukan praktikmanajemen laba. Tindakan manajemen laba juga

terjadi pada sektor perbankan pada tahun 2004terungkap skandal laporan keuangan yangdilakukan oleh Bank Global. Pengurus sekaliguspemilik bank melakukan tindakan yang tidakpatut menurut kacamata hukum. Bank Globalbukan satu-satunya skandal yang melandaindustri perbankan. Pada tahun 2002 terjadiskandal laporan keuangan ganda yaitu olehBank Lippo, dan pada tahun 2003 terungkapskandal 1,7 triliun oleh Bank BNI yangmelibatkan para pejabat bank (Wijayanti, 2009).

Kerugian negara akibat kejahatanperbankan selama tahun 2006 diperkirakanmencapai Rp 1,209 triliun dan 52 juta dollar AS.Data hasil investigasi Bank Indonesia bekerjasama dengan Kejaksaan Agung dan KepolisianNegara Republik Indonesia menunjukkanindikasi itu muncul dari 134 kasus perbankan.Dari 134 kasus itu, 43 kasus melibatkan 33 bankumum dan 91 kasus pada Bank PerkreditanRakyat (Kompas, 2007). Konsentrasikepemilikan institusional merupakankepemilikan saham oleh institusional (lembagaatau perusahaan) yang dapat mengendalikanpihak manajemen melalui proses monitoringsecara efektif sehingga dapat mempengaruhimanajemen dalam melakukan tindakanmanajemen laba. Menurut Stapledon (1999:18)kepemilikanan institusional memiliki insentifyang lebih besar dari pada pemegang sahamindividual untuk meminitor aktivitas-aktivitasperusahaan dikarenakan mereka memiliki sahamyang lebih besar.

Page 43: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

KAJIAN PUSTAKATeori Keagenan (agency theory)

Dalam memahami tentang prilaku pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan, dikenal dengan agency theory yaitu teori yangmenjelaskan hubungan antara principal danagent. Jensen dan Meckling (1976) menyatakanbahwa hubungan keagenan adalah sebuahkontrak antara manajer (agent) denganpemegang saham (principal). Hubungankeagenan tersebut terkadang menimbulkanmasalah antara manajer dan pemegang saham.Jensen (1987) menyatakan bahwa manajerperusahaan adalah agen dari pemegang sahamyang dapat menimbulkan konflik kepentingan.Agency theory dapat menganalisis konflik-konflik yang terjadi. Perspektif hubungankeagenan merupakan dasar yang digunakanuntuk memahami hubungan antara manajer danpemegang saham.

Pada perusahaan yang modalnya terdiri atassaham, pemegang saham bertindak sebagaiprincipal, dan CEO (chief executive officer)sebagai agent mereka. Pemegang sahammempekerjakan CEO untuk bertindak sesuaidengan kepentingan principal. Menurut Jensen(1976) bahwa manajer perusahaan berusahauntuk memaksimalkan kesejahteraan perusahaan.Pemilik perusahaan (pemegang saham) lebihmenginginkan untuk memaksimumkan returnatas investasinya. Dimana hubungan keagenanadalah sebuah kontrak antara manajer (agent)dengan investor (principal). Konflikkepentingan ini antara pemilik dan agen terjadikarena kemungkinan agen tidak selalu berbuatsesuai dengan kepentingan prinsipal, sehinggamemicu biaya keagenan (agency cost).

Agency theory memiliki asumsi bahwamasing-masing individu semata-matatermotivasi oleh kepentingan dirinya sendirisehingga menimbulkan konflik kepentinganantara principal dan agent. Pihak principaltermotivasi mengadakan kontrak untukmensejahterakan dirinya dengan profitabilitasyang selalu meningkat. Agent termotivasi untukmemaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomidan psikologisnya, antara lain dalam halmemperoleh investasi, pinjaman, maupunkontrak kompensasi. Konflik kepentingansemakin meningkat terutama karena principaltidak dapat memonitor aktivitas pimpinan (chiefexecutive officer) sehari-hari untuk memastikanbahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginanpemegang saham. Principal tidak memilikiinformasi yang cukup tentang kinerja agent.Agent mempunyai lebih banyak informasimengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, danperusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yangmengakibatkan adanya ketidakseimbangan

informasi yang dimiliki oleh principal dan agent(Utari, 2001)

Manajemen LabaManajemen laba yaitu suatu kemampuan

untuk memanipulasi pilihan–pilihan yangtersedia dan mengambil pilihan yang tepat untukdapat mencapai tingkat laba yang diinginkan(Belkaoui, 2004:74). Definisi manajemen labajuga dikemukakan oleh Schipper (1989) dalamBelkaoui (2004:75) yang melihat manajemenlaba sebagai suatu intervensi yang disengajapada proses pelaporan eksternal dengan maksuduntuk mendapatkan beberapa keuntunganpribadi.

Mohanram (2003) mengemukakan bahwa :“Earnings management is the intentionalmisstatement of earnings leading to bottom linenumbers that would have been different in theabsence of any manipulation. When managersmake decisions not for strategic reasons, butsolely to change earnings, one can consider thatto be earnings management.” Dari definisitersebut dapat dikatakan manajemen labamerupakan kesengajaan pelaporan laba yangtidak sesuai keadaan sebenarnya dan saratmanipulasi. Berdasarkan definisi-definisi yangtelah dikemukakan dapat dikatakan bahwamanajemen laba merupakan intervensimanajemen dalam pelaporan laba denganmemilih kebijakan akuntansi untuk memperolehkeuntungan tertentu.

Motivasi Manajemen LabaMenurut Scott (2006:352-364), ada

beberapa motivasi terjadinya manajemen labayaitu:1. Rencana Bonus (bonus scheme)2. Kontrak Utang Jangka Panjang (debt

covenant)3. Motivasi Politis (political motivation)4. Motivasi Perpajakan (taxation motivation)5. Pergantian Direksi (changes of CEO)6. Penawaran Perdana (initial public offering)

Teknik Manajemen LabaSetiawati dan Na’im (2000) (dalam

Rahmawati 2007) menyatakan bahwa teknikuntuk melakukan manajemen laba dapatdikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu :1. Perubahan Metode Akuntansi2. Memainkan Kebijakan Perkiraan Akuntansi3. Menggeser Periode Biaya atau Pendapatan

Pola Manajemen LabaMenurut Scott (2006: 345-346) manajemen

laba dapat dilakukan dengan empat pola, antaralain:1. Taking a Bath (mengambil sikap aman).

Pola ini terjadi pada saat reorganisasi

37

Page 44: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

dengan melaporkan kerugian dalam jumlahbesar. Tindakan ini diharapkan dapatmeningkatkan laba di masa mendatang.

2. Income Minimization (meminimumkanlaba). Dilakukan pada saat perusahaanmengalami tingkat profitabilitas yang tinggisehingga jika laba pada periode mendatangdiperkirakan turun drastis dapat diatasidengan mengambil laba periodesebelumnya.

3. Income Maximization (memaksimumkanlaba). Dilakukan manajemen perusahaanuntuk mendapatkan bonus. Tindakan inibertujuan untuk melaporkan net incomeyang tinggi untuk tujuan bonus yang lebihbesar.

4. Income Smoothing (meratakan laba).Dilakukan perusahaan dengan carameratakan laba yang dilaporkan sehinggadapat mengurangi fluktuasi laba yangterlalu besar karena pada umumnya investorlebih menyukai laba yang relatif konstan.

Manfaat dan Kerugian Manajemen Laba(earning management)

Tindakan manajemen laba (earningmanagement) telah menimbulkan beberapakasus skandal pelaporan akuntansi dalam duniabisnis, antara lain Enron, Merck, Wold Com danmayoritas perusahaan lain di Amerika serikatyang menimbulkan persepsi publik bahwamanajemen laba (earning management) telahditetapkan secara opportunistik oleh manajerperusahaan untuk mendapatkan keuntunganpribadi dari keuntungan pemegang saham(stockholders) (Jiraporn et al, 2003:1). Denganmengatur laba secara oppotunistik (berlebihan)manajemen memiliki motivasi untukmendapatkan bonus atau kompensasi yang lebihbesar, Siuk, Yoon, dan Miller (2001). Tindakantersebut merupakan suatu kerugian perusahaandi masa yang akan datang karena kepentinganpemeganga saham sebagai pemilik modalteabaikan.

Di sisi lain menurut Jiraporn et al (2003 :1)tindakan manajemen laba memiliki manfaatkarena secara potensial mempertinggi nilaiinformasi laba (infomation value earnings).Dalam hal ini dilakukan dengan harapan bahwapihak manajemen ingin mengkomunikasikanpotensi laba perusahaan di masa yang akandatang. Menurut Scott (2006 : 355), di sisi baik(good side) dari manajemen laba adalahdidasarkan pada konsep komunikasi yangdihalangi (blocket communication) yaitumanajemen menyampaikan informasi khususyang dapat menghalangi cost kepada pemilik.Dengan demilikian dapat dilakukan dengan caramanajemen menyampaikan suatu informasi labapotensial yang dapat diharapkan dalam jangka

panjang di masa yang akan datang.

Pengukuran Manajemen LabaManajemen laba diukur dengan

Discretionary accruals (Dechow, Sloan, danSweeney, 1995). Discretionary Accrualsmerupakan akrual yang tidak normal yangterjadi karena adanya rekayasa dari manajerperusahaan. Pengukuran manajemen laba dapatdilakukan dengan beberapa model, seperti TheHealy Model (1985), The De Angelo Model(1986), The Jones Model (1991), IndustryAdjusted Model (1991), dan The Modified JonesModel (Dechow, Sloan, dan Sweeney, 1995).Untuk mengukur tingkat manajemen laba,menggunakan discretionary accruals yangdihitung dengan The Modified Jones Model.Model ini dipilih karena dianggap sebagaimodel yang paling baik dalam mendeteksimanajemen laba, serta memberikan hasil yangpaling kuat (Dechow, 1995).

Discretionary AccrualsUntuk mendeteksi tindakan manajemen laba

yang dilakukan perusahaan, discretionaryaccruals digunakan sebagai suatu proses untukmengestimasi manajemen laba (Koh, 2003:113).Selanjutnya Peasnell (1998) mengatakan bahwaDiscretionary accrual (kebijakan akuntansiakrual) adalah suatu cara untuk mengurangipelaporan laba yang sulit dideteksi melaluimanipulasi kebijakan akuntansi yang berkaitandengan akrual, misalnya dengan cara menaikkanbiaya amortisasi dan depresiasi, mencatatkewajiban yang besar atas jaminan produk(garansi), kotinjensi dan potongan harga, danmencatat persediaan yang sudah usang. Lebihlanjut, akrual adalah semua kejadian yangbersifat operasional pada suatu tahun yangberpengaruh terhadap arus kas. Perubahanpiutang dan hutang merupakan akrual, jugaperubahan persediaan. Biaya depresiasi jugamerupakan akrual negatif. Akuntanmemperhitungkan akrual untuk menandingkanbiaya dengan pendapatan, melalui perlakuantransaksi yang berkaitan dengan laba bersihsesuai dengan yang diharapkan.

Konsentrasi Kepemilikan InstitusionalKepemilikan institusional merupakan salah

satu cara untuk memonitor kinerja manajerdalam mengelola perusahaan sehingga denganadanya kepemilikan oleh institusi laindiharapkan bisa mengurangi perilakumanajemen laba yang dilakukan manajer.Kepemilikan institusional memiliki kemampuanuntuk mengendalikan pihak manajemen melaluiproses monitoring secara efektif. Cornett et al(2006) menemukan adanya bukti yangmenyatakan bahwa tindakan pengawasan yang

38

Page 45: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihakinvestor insitusional dapat membatasi perilakupara manajer. Demikian institusi sebagaipemilik saham dianggap lebih mampu dalammendeteksi kesalahan yang terjadi. Hal initerjadi dikarenakan investor institusi lebihberpengalaman dibandingkan dengan investorindividual. Institusi sebagai investor yangsophisticated (berpengalaman) karenamempunyai kemampuan dalam memprosesinformasi dibandingkan dengan investorindividual.

Semakin tinggi kepemilikan institusionalmaka akan mengurangi perilaku opportunisticmanajer yang dapat mengurangi agency costyang diharapkan akan meningkatkan tujuanperusahaan. Jumlah pemegang saham yangbesar (large shareholders) minimal 20%mempunyai arti penting dalam memonitorperilaku manajer dalam perusahaan (Nuryaman2008), Dengan adanya konsentrasi kepemilikan,maka para pemegang saham besar sepertikepemilikan oleh institusional akan dapatmemonitor tim manajemen secara lebih efektifdan nantinya dapat meningkatkan nilaiperusahaan. Tingginya kepemilikan olehinstitusi akan meningkatkan pengawasanterhadap perusahaan. Pengawasan yang tinggiini akan meminimalisasi tingkatpenyelewengan-penyelewengan yang dilakukanoleh pihak manajemen yang akan menurunkannilai perusahaan. Selain itu, pemilik institusionalakan berusaha melakukan usaha-usaha positifguna meningkatkan nilai perusahaan miliknya.

Ukuran perusahaanUkuran perusahaan merupakan

gambaran besar kecilnya perusahaan yangtercermin dari nilai total aktiva perusahaanpada neraca akhit tahun yang diukur denganlen (Ln) dari total aktiva (Siregar danUtama 2006). Sehubungan dengan totalaktiva, apabila perusahaan memiliki totalaktiva yang besar menunjukkan bahwaperusahaan telah mencapai tahapkedewasaan (maturity) atau well established.Pada umumnya perusahaan yang mempunyaitotal aktiva yang relatif besar dapat beroperasidengan tingkat efisien yang lebih tinggidibandingkan dengan perusahaan yang totalaktivanya lebih rendah. Dengan demikianperusahaan yang total aktivanya besar lebihmampu untuk menghasilkan tingkat keuntunganyang lebih tinggi ( Nuryaman, 2008).Komposisi Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris adalahsusunan keanggotaan yang terdiri dari komisarisdari luar perusahaan (komisaris independen) dankomisaris dari dalam perusahaan. Variabel ini

dihitung dengan membagi jumlah komisarisindependen terhadap jumlah total anggotakomisaris. Struktur dewan dalam perusahaan diIndonesia menganut sistem dua tingkat (twotiers system) yang menganut sistem hukumkontinental Eropa. Disini perusahaanmempunyai dua badan terpisah yaitu dewanpengawas (dewan komisaris) dan dewanmanajemen (dewan direksi) (Wijayanti, 2009).Dewan direksi mengelola dan mewakiliperusahaan dibawah pengarahan danpengawasan dewan komisaris. Dewan direksijuga harus memberikan informasi kepada dewankomisaris dan menjawab hal-hal yang diajukanoleh dewan komisaris. Sehingga dewankomisaris bertanggungjawab untuk mengawasitugas-tugas manajemen serta tidak bolehmelibatkan diri dalam tugas-tugas manajemendan tidak boleh mewakili perusahaan dalamtransaksi-transaksi dengan pihak ketiga.

Keberadaan dewan komisaris independen diIndonesia telah diatur dengan berbagai peraturan.Menurut peraturan Pencatatan Nomor IA tentangKetentuan Umum Pencatatan Efek bersifatEkuitas di bursa yaitu jumlah komisarisindependen minimum 30%. Lebih lanjut dalamrangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaanyang baik (good corporate governance),perusahaan tercatat wajib memiliki komisarisindependen yang jumlahnya proporsionalsebanding dengan jumlah saham yang dimilikioleh bukan pemegang saham pengendali denganketentuan jumlah komisaris independensekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruhanggota komisaris. Dalam mewujudkan goodcorporate governance di lingkungan perbankan,Bank Indonesia juga mengeluarkan PeraturanBank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentangPelaksanaan Good Corporate Governance BagiBank Umum. Berdasarkan peraturan tersebut,paling kurang 50% dari jumlah anggota dewankomisaris adalah komisaris independen. Jadi,keberadaan dewan komisaris independen sudahmerupakan keharusan bagi tiap entitas.

METODE PENELITIANAnalisis data dilakukan dengan

menggunakan regresi linier berganda yaitubertujuan untuk menguji dan menganalisis, baiksecara parsial maupun bersama-sama. pengaruhkonsentrasi kepemilikan institusional, ukuranperusahaan, dan komposisi dewan komisaristerhadap manajemen laba pada perusahaanperbankan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI). Penelitian ini merupakan studiempiris yaitu studi tentang fakta atau data yangnyata yang dikumpulkan dan diuji secarasistematik. Analisis ini bertujuan untuk mencariadanya hubungan antara variabel dependendengan beberapa satu atau lebih variabel

39

Page 46: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

independen. Model regresi linier berganda iniadalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + εDimana :

Y = manajemen labaX1 = konsentrasi kepemilikan

institusionalX2 = ukuran PerusahaanX3 = komposisi dewan komisarisα = konstantaβi = i = 1, 2, 3 = koefisien regresiε = error term

HASIL DAN PEMBAHASANDeskripsi Data Penelitian

Statistik deskriptif yaitu menjelaskandeskriptif data dari seluruh variabel yang adadidalam model penelitian. Analisis dalampenelitian ini dilakukan sesuai dengan hipotesisyang telah ditetapkan dimana sesuai denganvariabel penelitian, data yang dibutuhkan untukdianalisis dalam penelitian ini adalahkonsentrasi kepemilikan institusional (X1),ukuran perusahaan (X2), dan komposisi dewankomisaris (X3), dan manajemen laba (Y). Datayang digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder dan berskala rasio yang diperoleh darilaporan keuangan tahunan perusahaanperbankan yang telah diaudit.

Variabel konsentrasi kepemilikaninstitusional diperoleh dari jumlah sahaminstitusional yang terkonsentrasi (mayoritas)dibagi dengan jumlah saham perusahaan.Ukuran perusahaan diperoleh dari nilai totalaktiva. Sedangkan komposisi dewan komisarisdiperoleh dari jumlah dewan komisarisindependen dibagi dengan jumlah keseluruhandewan komisaris. Manajemen laba yangmerupakan variabel dependen diukur denganmenggunakan discretionary accruals. Untukmengestimasi discretionary accruals digunakanThe Modified Jones Model (1991), yangdiperoleh dari nilai residual regresinya. bahwastatistik deskriptif dari seluruh variabel yangdimasukkan dalam model penelitian. Adapunvariabel terdiri dari variabel dependen danvariabel independen. Menunjukkan bahwa nilairata-rata manajemen laba 0,0622857, dengannilai minimum 0,0000931 dan nilai maksimum0,3063153 Hasil deskriptif terhadap konsentrasikepemilikan institusional untuk seluruh populasimenunjukkan nilai rata-rata 0,8330, nilaiminimum 0,4771 dan nilai maksimum 2,3278.Selanjutnya hasil deskriptif terhadap ukuranperusahaan untuk keseluruhan populasi sasaranmenunjukkan nilai rata-rata sebesar 2,3568, nilaiminimum sebesar 4,0515 dan nilai maksimumsebesar 26,7012. Nilai terhadap variabelkomposisi dewan komisaris yang menjadi hasildeskriptif untuk keseluruhan populasi

menunjukkan nilai rata-rata 0,5537, nilaiminimum 0,3333 dan nilai maksimum 0,71430.

Analisis Regresi Linear BergandaAnalisis regresi merupakan salah satu

alat analisis yang menjelaskan tentang akibat-akibat dan besarnya akibat yang timbul oleh satuatau lebih variabel bebas terhadap satu variabelterikat. Berdasarkan hasil perhitungan denganmenggunakan analisis regresi bergandadiperoleh pengaruh konsentrasi kepemilikaninstitusional, ukuran perusahaan, dan komposisidewan komisaris terhadap manajemen laba padaperusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2006 – 2009. Berdasarkanhasil olahan data di atas, diperoleh persamaanregresi berganda sebagai berikut :Y = 0.160 – 0.012X1 – 0.004X2 – 0.004X3 +

Dimana memperoleh nilai konstanta sebesar0.160 yang berarti bahwa jika konsentrasikepemilikan institusional, ukuran perusahaan,dan komposisi dewan komisaris dianggapkonstan, maka manajemen laba akan meningkatsebesar 0.160. Jadi koefisien konsentrasikepemilikan institusional sebesar -0.012.Sedangkan koefisien ukuran perusahaan sebesar-0.004, dan koefisien komposisi dewankomisaris sebesar -0.004. menunjukkan bahwaapabila faktor kepemilikan institusional (X1),ukuran perusahaan (X2), dan komposisi dewankomisaris (X3) dianggap konstan, maka besarnyamanajemen laba pada perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalahsebesar 0,160.

Pengaruh Konsentrasi KepemilikanInstitusional, Ukuran Perusahaan, danKomposisi Dewan Komisaris SecaraSimultan terhadap Manajemen Laba.

Berdasarkan nilai koefisien regresi inimenunjukkan bahwa pengaruh dari masing-masing variabel independen (konsentrasikepemilikan institusional, ukuran perusahaandan komposisi dewan komisaris) terhadapvariabel dependen (manajemen laba) adalahsebesar -0,012; -0,04 dan -0,04. Nilai koefisienregresi ini menunjukkan bahwa koefisien regresivariabel konsentrasi kepemilikan institusional,ukuran perusahaan dan komposisi dewankomisaris terhadap manajemen laba lebih kecildari nol (βi< 0; i= 1, 2 dan 3).Berdasarkanrancangan pengujian hipotesis, syarat untukmenyatakan bahwa konsentrasi kepemilikaninstitusional, ukuran perusahaan dan komposisidewan komisaris secara bersama-samaberpengaruh negatif terhadap manajemen labaapabila sekurang-kurangnya ada satu Bi<0; i=1,2 dan 3. Mengacu pada syarat tersebut, hasilpenelitian ini menolak H0 (hipotesis nol) ataumenerima Ha (hipotesis alternatif). Dengan

40

Page 47: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

demikian dapat dikatakan bahwa konsentrasikepemilikan institusional dan komposisi dewankomisaris secara bersama-sama berpengaruhnegatif terhadap manajemen laba padaperusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

Koefisien korelasi (R)= 0,194 yangmenunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi)antara variabel independen dan variabeldependen sebesar 19,4%. Artinya manajemenlaba mempunyai hubungan yang lemah dengankonsentrasi kepemilikan institusional, ukuranperusahaan dan komposisi dewan komisaris.

Koefisien determinasi (R2)= 0,038, artinyasebesar 3,8% perubahan-perubahan yang terjadipada manajemen laba dapat dijelaskan olehperubahan-perubahan yang terjadi padakonsentrasi kepemilikan institusional, ukuranperusahaan dan komposisi dewan komisaris,sedangkan selebihnya 96,2% dijelaskan olehfaktor-faktor dari variabel lain yang tidakdimasukkan dalam model penelitian ini.

Pengaruh Konsentrasi KepemilikanInstitusional terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, nilaikoefisien regresi pengaruh konsentrasikepemilikan institusional (X1) terhadapmanajemen laba (Y) adalah sebesar minus0,012. Karena penelitian ini menggunakanmetode sensus, maka tidak dilakukan pengujiansignifikansi terhadap nilai koefisien regresitersebut, karena nilai koefisien regresi yangdiperoleh adalah nilai koefisien regresi yangsesungguhnya dari populasi. Nilai koefisienregresi sebesar minus 0,012 menunjukkanbahwa koefisien regresi variabel konsentrasikepemilikan institusional terhadap manajemenlaba lebih kecil dari nol (β1< 0). Mengacu padasyarat tersebut, hasil penelitian ini menolak H0(hipotesis nol) atau menerima Ha (hipotesisalternatif). Dengan demikian dapat dikatakanbahwa konsentrasi kepemilikan institusionalberpengaruh negatif terhadap manajemen labapada perusahaan perbankan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia.

Pengaruh negatif yang dihasilkan bermaknabahwa semakin besar persentase konsentrasikepemilikan institusional, maka tingkatmanajemen laba akan semakin rendah. Nilaikoefisien regresi sebesar minus 0,012menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikankonsentrasi kepemilikan institusional sebesarsatu satuan akan mengakibatkan penurunanterhadap manajemen laba sebesar 0,012 satuan,dengan asumsi variabel komposisi dewankomisaris konstan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yangdiharapkan, yaitu konsentrasi kepemilikaninstitusional berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba pada perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Pengaruh negatif ini mengindikasikan bahwapemegang saham institusi mampu melakukanpengawasan yang efektif terhadap tindakanmanajemen, terutama terhadap tindakan manajeryang bersifat oportunis. Dengan kata lainkonsentrasi kepemilikan saham dapat menjadimekanisme good corporate governance dalamrangka pengendalian terhadap segala bentukkecurangan manajer yang salah satunya adalahmanajemen laba.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadapManajemen laba.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa ukuranperusahaan (X2) berpengaruh terhadapmanajemen laba, ini ditandai dengan koefisienregresi -0,004. Koefisien negatif menunjukkanbahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatifterhadap manajemen laba, artinya ukuranperusahaan mengalami penurunan 4%.Penelitian ini menggunakan total aktiva sebagaialat ukur dari ukuran perusahaan. Total aktivayang besar menunjukkan bahwa perusahaanperbankan telah mencapai tahap kedewasaan(maturity). Umumnya perusahaan yang memilikitotal aktiva yang relatif besar dapat beroperasidengan tinggat efisiensi yang lebih tinggidibandingkan dengan perusahaan yang totalaktivanya lebih rendah. Dengan demikian,perusahaan dengan total aktiva yang besar akanlebih mampu untuk menghasilkan tingkatkeuntungan yang lebih tinggi (Siregar, Veronicadan utama, 2006). Hal ini mengindikasikanbahwa pengelolaan laba pada perusahaan kecilcenderung bersifat oportunis. Perusahaan yanglebih besar berkesempatan lebih kecil dalammelakukan manajemen laba dibandingkanperusahaan kecil.

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaristerhadap Manajemen Laba

Berdasarkan nilai koefisien regresipengaruh komposisi dewan komisaris (X3)terhadap manajemen laba (Y) adalah sebesarminus 0,04. Karena penelitian ini menggunakanmetode sensus, maka tidak dilakukan pengujiansignifikansi terhadap nilai koefisien regresitersebut, karena nilai koefisien regresi yangdiperoleh adalah nilai koefisien regresi yangsesungguhnya dari populasi. Nilai koefisienregresi sebesar -0,04 menunjukkan bahwakoefisien regresi variabel komposisi dewankomisaris terhadap manajemen laba lebih kecildari nol (β3< 0). Mengacu pada syarat tersebut,hasil penelitian ini menolak H0 (hipotesis nol)atau menerima Ha (hipotesis alternatif). Dengandemikian dapat dikatakan bahwa komposisi

41

Page 48: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

dewan komisaris berpengaruh negatif terhadapmanajemen laba pada perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh negatif yang dihasilkan bermaknabahwa semakin besar persentase komposisidewan komisaris, maka tingkat manajemen labaakan semakin rendah. Nilai koefisien regresisebesar minus 0,04 menunjukkan bahwa setiapadanya kenaikan komposisi dewan komisarissebesar satu satuan akan mengakibatkanpenurunan terhadap manajemen laba sebesar0,04 satuan, dengan asumsi variabel konsentrasikepemilikan institusional konstan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yangdiharapkan, yaitu komposisi dewan komisarisberpengaruh negatif terhadap manajemen labapada perusahaan perbankan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia. Pengaruh negatif inimengindikasikan bahwa komisaris independentelah efektif dalam menjalankantanggungjawabnya mengawasi kualitaspelaporan keuangan demi membatasimanajemen laba di perusahaan. Hal tersebutdisebabkan karena makin banyak pihakindependen dalam perusahaan yang menuntutadanya transparansi dalam pelaporan keuanganperusahaan, sehingga laporan keuangan lebihberkualitas.

SIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil pengujian hipotesis dan

pembahasan yang telah dilakukan terhadappermasalahan yang dirumuskan dalam hipotesispenelitian dengan menggunakan analisis regresilinear berganda, maka dapat diambil kesimpulanpenelitian adalah sebagai berikut :1. Konsentrasi kepemilikan institusional,

ukuran perusahaan dan komposisi dewankomisaris berpengaruh secara simulan

terhadap manajemen laba pada perusahaanperbankan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Pengaruh yang dihasilkan relatifkecil adalah sebesar 0,038 atau 3,8%.

2. Secara parsial, konsentrasi kepemilikaninstitusional berpengaruh negatif terhadapmanajemen laba. Hal ini dapat diartikanbahwa semakin besar konsentrasikepemilikan institusional, maka semakinkecil manajemen laba yang dilakukanperusahaan. Sebaliknya semakin kecilkonsentrasi kepemilikan institusional, makasemakin besar peluang perusahaan untukmelakukan manajemen laba.

3. Pada variabel ukuran perusahaan yang diukurdengan total aktiva berpengaruh negatifterhadap manajemenlaba. Hal inimenunjukkan bahwa semakin besar ukuranperusahaan semakin kecil manajemen labayang dilakukan oleh perusahaan. Umumnyaperusahaan yang memiliki total aktiva yangrelatif besar dapat beroperasi dengan tingkatefisien yang lebih tinggi dibandingkandengan perusahaan yang total aktivanya lebihrendah.

4. Dengan demikian efisiensi yang tinggi makaperusahaan akan menghasilkan keuntunganyang relatif tinggi. Namun pada perusahaankecil cenderung melakukan praktikmanajemen laba dibandingkan denganperusahaan besar.

5. Komposisi dewan komisaris berpengaruhnegatif terhadap manajemen laba. ini berartibahwa semakin besar komposisi dewankomisaris maka semakin kecil manajemenlaba yang dilakukan perusahaan. Sebaliknyasemakin kecil komposisi dewan komisaris,maka semakin besar manajemen laba yangdilakukan perusahaan.

REFERENSI

Arfan, Muhammad. 2006. Pengaruh Arus KasBebas, Set Kesempatan Investasi, danFinancial Leverage terhadap EarningsManagement: Studi pada PerusahaanManufaktur di Bursa Efek Jakarta.Disertasi, Bandung : ProgramPascasarjana Universitas Padjajaran.

Bank Indonesia. 2004. Booklet PerbankanIndonesia. Direktorat Perizinan danInformasi Perbankan.

Belkaoui. A. Riahi. 2004. Accounting Theory.Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat

Boediono, SB. 2005. Kualitas Laba: StudiPengaruh Mekanisme Corporate

42

Page 49: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Governance dan Dampak ManajemenLaba dengan Menggunakan AnalisisJalur. Simposium Nasional AkuntansiVIII : 172-194.

Cornett M.M, J Marcuss, Saunders danTehranian H. (2006). “EarningsManagement, Corporate Governance,and True Financial Performance”.http://papers.ssrn.com/.

Dechow, P., R.Sloan, dan A. Sweeney, 1995.Detecting Earning Management. TheAccounting Review, Vol. 70, No. 2,April : 194-225.

Gujarati, Damodar N. (2007) Dasar-dasarEkonometrika. Edisi Ketiga. Jilid 1.Jakarta : Erlangga.

Harian kompas, edisi 3 september 2007

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). StandarAkuntansi Keuangan. Jakarata :Salemba Empat

Indriantoro, N. Dan B. Supomo (2002)Metodologi Penelitian Bisnis, EdisiPertama, Yogyakarta : BPFE

Jensen, M. C., and W. H. Meckling. 1976.Theory of The Firm: ManajerialBehavior, Agency Costs AndOwnership Structure. Jurnal of FinanceEconomics, Vol. 3, No. 4, October :305-360.

Jensen, Michael C. (1987). “The Free CashFlow Theory of akeovers: A FinancialPerspective on Merjers andAcquisitions and the Economy”, SocialScience Research Network (SSRN)Electronic Library

Jiraporn, Pornsit, Gary A. Miller, Soon SukYoon, Young Sang Kim. (2003), “IsEarnings Management Opportunisticor Beneficial? An Agency ThearyPerspective”, Pennsylvania StateUniversity. Work paper.

Koh, Ping-Sheng (2003), On the AssociationBetween Institusional Ownership andAgresivee Corporate EarningsManagement in Australia. The BritishAccounting Review : 105-128

Mohanram, Partha S. 2003. How to ManageEarning Management? Article of Issue

Accounting World. Institute ofChartered Financial Analysts of India :1-11.

Nuryaman, 2008. Pengaruh KonsentrasiKepemilikan, Ukuran Perusahaan, danMekanisme Corporate Governanceterhadap Manajemen Laba. SimposiumNasional Akuntansi XI : 1-29.

Peasnell, K. V., P. F. Pope., and S. Young. 1998.Board Monitoring and EarningsManagement: Do Outside DirectorsInfluence Abnormal Accruals.Accounting and Business Research, Vol.30, : 41-63.

Rahmawati, 2007. Model PendeteksianManajemen Laba Pada IndustriPerbankan Publik di Indonesia danPengaruhnya Terhadap KinerjaPerbankan. Jurnal Akuntansi danManajemen, Vol. 18, No. 1, : .23-24.

Rajgopal, Shivaram., Mohan Venkatachalam,and James Jiambalvo. 1999. IsInstitutional Ownership AssociatedWith Earnings Management and TheExtent to Whick Stock Prices ReflecyFuture Earnings? Working Paper.Seattle: University of Washington, :37-47.

Schipper, Katherine. 1989. ComentaryKatherine on Earnings Management.Accounting Horizon : 91-102.

Scott, William R. 2006. Financial AccountingTheory 4th Edition. United State ofAmerica : Pearson Prentice Hall.

Setiawati, Lilis dan Ainun Na’im. 2000. BankHealth Evaluation by Bank Indonesiaand Earnings Management in BankingIndustry. Gadjah Mada InternationalJournal of Business, Vol. 3 No. 2May, : 159-176.

Siregar, Sylvia Veronica N. P., dan SiddhartaUtama. 2006. Pengaruh StrukturKepemilikan, Ukuran Perusahaan, danPraktek Corporate GovernanceTerhadap Pengelolaan Laba (EarningsManagement). Journal Riset AkuntansiIndonesia ,Vol. 9 No. 3, September, :307-326.

Siuk, Soon Yoon dan Gary Miller. (2001).Earnings management of seasonedequity offering firms in korea. The

43

Page 50: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

International Jurnal of Accounting 57-78

Stapledon, Geof (1999). Share Ownership andControl in listed Australian Companies,University of Melbourne, Australia :Sosial Science Research Network(SSRN) Electronic Library. Workingpaper

Ujiyantho, Muh. Arief, dan B. A. Pramuka, 2007.Mekanisme Corporate Governance,Sektor Manufaktur. SimposiumNasional Akuntansi X : 1-26.

Utari, Agnes, Widyaningdyah (2001). Analisisfaktor-faktor yang berpengaruhterhadap earning management padaperusahaan go public di Indonesia.Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.3,No. 2, November 2001 : 89-101

Wijayanti. 2009. Pengaruh Dewan KomisarisIndependen dalam mengurangi PraktekManajemen Laba pada SektorPerbankan Publik di Indonesia.Semarang: Universitas Diponegoro.

44

Page 51: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 45-52 ISSN 2460-5891

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

ANALISIS DAMPAK INFLASI, PDRB DAN PERKEMBANGAN UPAH MINIMUMREGIONAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

MASYARAKAT DI PROVINSI ACEH

Zainuddin 11) Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independen, yaitu Inflasi, PDRB, danPerkembangan UMR di provinsi Aceh terhadap dependen, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daritahun 2008 hingga 2013. Bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh independen terhadap IPM. Dankemampuan independen dapat menjelaskan dependen sebesar 92,94%. Data dalam penelitian ini bersumberpada Badan Pusat statistic Provinsi Aceh yang bersifat data sekunder. Implikasi dari hasil penelitian iniadalah agar para pihak bisa memberikan penekanan pada sector apa yang harus dilakukan untukmeningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh.

Kata Kunci : Inflasi, PDRB, Perkembangan UMR, dan Indeks Pembangunan Manusia

PENDAHULUAN

Sistem perekonomian suatu Negarabertujuan untuk mensejahterakanmasyarakatnya, karena kesejahteraanmerupakan hak azasi setiap individu yang harusdidapatkan. Oleh karena itu, sudah menjaditugas Negara untuk melakukan segala daya danupaya agar masyarakatnya dapat mencapaitingkat kesejahteraan secara adil dan meratapada tingkat tertentu. Strategi suatu Negaradalam rangka mensejahterakan rakyatnyaberbeda-beda antara satu Negara denganNegara yang lainya. Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) yang terdiri dari banyakpulau-pulau terbentang mulai dari pulau Wehhingga pulau Irian Jaya atau Papua. Sisitemperekonomiannya sangat eklusif dari sistemyang ada di dunia ini, yaitu sistemperekonomian pancasila. Sistem ini sebenarnyacampuran dari sistem liberal dan terpimpin,namun hingga sudah 70 tahun merdeka belumtercapai tingkat kehidupan rakyatnya seperticita-cita pendiri bangsa, yaitu kemakmuran dankesejahteraan secara merata.

Negara Kesatuan Republik Indonesiamerupakan Negara agraris, atau rakyatnya lebihbanyak sebagai petani. Hal didukung denganluas wilayah cocok dengan aktivitas pertaniankhususnya di provinsi Aceh, dimana lebihsetengah jumlah penduduknya berprofesisebagai petani. Dilihat dari sumber daya alamprovinsi Aceh sebenarnya sangat sesuai dengankegiatan pertanian, baik pertanian padapersawahan maupun pertanian perkebunan.Namun, masyarakat provinsi Aceh secara garisbesar dibagi kedalam tiga kelompok, yiatu

kelompok pertanian dan perkebunan, kelompoknelayan, dan kelompok berpendapatan tetap(pegawai/karyawan dan pedagang/pengusaha).Dari ketiga kelompok masyarakat Aceh yangterbesar adalahkelompok petani dan nelayan.Sampai saat ini provinsi Aceh yang letaknyapaling ujung barat NKRI dapat dilihat secarakasat mata bahwa tingkat kesejahteraanrakyatnya belum tercapai sesuai dengan apa-apayang dicita-citakan. Tingkat kesejahteraanrakyat sebenarnya mudah sekali diukur, yaitukemudahan masyarakat dalam memenuhikebutuhan baik pangan dan papan, maupunkebutuhan akan pendidikan serta lainya. Ukuranini sudah global menjadi indikatorkesejahteraan rakyat, dan dinamakan indekspembangunan manusia yang telah ditetapkanoleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (BPS,2009:3).

Tingkat kesejahteraan masyarakat dapatdiukur dengan indeks pembangunan manusia(IPM), berlaku umum baik itu masyarakatpertanian, masyarakat nelayan maupunmasyarakat yang memiliki penghasilan tetap.Banyak persoalan yang dihadapi masyarakat diprovinsi Aceh, mulai dari ketidakamananhingga perlakuan yang tidak adil dari parapimpinan hingga sekarang. Ketidakadilanekonomi yang terjadi di provinsi Aceh itu bisaterlihat dari distribusi pendapatan yang tidakmerata.

Pengukuan IPM didalam indeks ini bisadilihat tingkatan-tingkatan konsumsi, kesehatan,dan pendidikan. Semakin tinggi angka indeksini, maka dapat dikatakan bahwa

Page 52: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

masyarakatnya semakin sejahtera, dansebaliknya bila angka indeks rendah maka dapatdikatakan tingkat kesejahteraan masyarakatjuga semakin rendah. Selanjutanya,kesejahteraan dapat juga diukur denganpendapatan perkapita seperti yang dinayatakanoleh Dollar dan Kraay (2001); Fileds (1989);Squire (1993); Bruno et al (1998).Banyakfaktor yang mempenguruhi IPM, diantaranyadipengaruhi oleh inflasi. Inflasi adalah keadaanyang menunjukan kenaikan tingkat harga umumbarang-barang yang berlangsug terus-menerusselama satu periode tertentu (Nopirin, 2006:25).Dengan demikian, keterkaitan inflasi dengantingkat kesejahteraan terjadi karena akanmempengaruhi kemampuan masyarakat dalammelakukan transaksi pembelian barang-barangdalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Adadua sisi efek dariinflasi, dimana ada sebagianmasyarakat dapat mendapatkan keuntungan dariterjadinya inflasi dan ada juga masyarakat yangmenderita karena inflasi tersebut.

Tingkat inflasi yang terjadi disuatuNegara atau daerah merupakan suatu indikatoruntuk mengukur baik buruknya masalahekonomi yang dihadapi suatu Negara ataudaerah, sehingga pemerintah ataupenyelengaraan Negara/daerah harusmenjalankan kebijakan yang tepat danmengawasi laju inflasi. Dalam perekonomiandimanapun di dunia ini tidak bisa dihindariinflasi, akan tetapi yang perlu diperhatikantingkat inflasi jangan terjadi terus-menerusdalam tingakat yang mengkhawatirkan.Terjadinya inflasi, juga akan memberikan efekdua arah, yaitu efek mempersulit keadaanekonomi masyarakat, dan disisi yang lain akanmemberikan efek memperbaiki keadaanekonomi sebagian masyarakat. Selain inflasiyang mempengaruhi tingkat kesejahteraan, jugadipengaruhi oleh pendapatan domistik regionalbruto.

Pendapatan domestik regional bruto(PDRB) adalah nilai bersih barang dan jasa-jasaakhir yang dihasilkan oleh berbagai kegiatanekonomi di suatu daerah dalam suatu periode(Kairupan, 2013). Oleh karena itu terlihatbahwa PDRB ini akan sangat mempengaruhikemampuan masyarakat dalam pemenuhankebutuhannya. Dimana secara logika bilaPDRB naik, maka dengan sendirinya tingkatpendapatan perkapita masyarakat akan naik,dengan naiknya income perkapita akan sudahtentu tingkat konsumsi juga ikut meningkat, danpada akhirnya tingkat kesejahteraan puan akanmeningkat. Disamping PDRB yangmemengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakatadalah pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

kapasitas dalam jangka panjang dari suatuNegara/daerah yang bersangkutan untukmenyediakan berbagai barang ekonomikependuduknya (Todaro, 2013:99). Dengandemikian, pertumbuhan ekonomi sangatberhubungan dengan tingkat kesejahteraan. Halini disebabkan oleh dengan adany kemampuandari sutu Negara atau daerah untukmenyediakan berbagai barang ekonomitermasuk lapangan pekerjaan bagi penduduknya,maka dapat terjadi peningkatan perolehanpendapatan dari para penduduknya. Sehinggapada akhirnya berefek pada tingkatkesejahteraan masyarakatnya. Pertumbuhandalam penelitian ini diukur denganperkembangan Upah Minimum Regional(UMR). Perkembangan UMR dari waktu kewaktu akan membawa dampak padapeningkatan pendapatan. Dengan demikian,keadaan tersebut akan dapat berakibat padakemampuan para pekerja untuk meningkatkanpembelanjaanya, dan pada akahirnya terjadipenigkatan ekonomi secara agregat, sehinggadapat dikatakan bahwa perkembangan UMRakan dapat berefk pada IPM. berdasarkanuraian sebelumnya, maka jelaslah bahwavariabel inflasi, pendapatan domistik regionalbruto, dan pertumbuhan ekonomi yang diukurdengan perkembangan upah minimum regionalsangat mempengaruhi tingkat kesejahteraanmasyarakat disuatu Negara atau daerah.

KAJIAN PUSTAKA

InflasiInflasi adalah proses kenaikan harga-

harga umum barang secara terus menerus(Nopiri, 2006:25). Definisi inflsi tersebutmengandung tiga aspek (Sukirno, 1994:21),yaitu (1) adanya kecendrungan harga-hargauntuk meningkat, yang berarti mungkin sajatingkat harga yang terjadi actual pada waktutertentu turun atau naik dibandingkansebelumnya, tetapi tetap menunjukankecendrungan yang meningkat, (2) kenaikanharga terjadi berlangsung secara terus menerus,dan (3) kenaikan tingkat harga umum ataugeneral level of prices.

Menurut Nanga (2001:241) inflasididefinisikan sebagai suatu gejala dimanatingkat harga umum mengalami kenaikansecara terus menerus. Ada tiga komponen yangharus dipenuhi agar dapat dikatakan telahterjadi inflasi (Kewal, 2012), yaitu:a. Adanya kecendrungan harga-hargauntuk meningkat, yang berarti bisa saja tingkatharga yang terjadi pada waktu tertentu turunatau naik dibandingkan dengan sebelumnya,tetapi tetap menunjukan tendensi yangmeningkat.

46

Page 53: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

b. Bahwa kenaikan harga berlangsung secaraterus menerus (sustained), yang berartibukan terjadi pada suatu waktu saja, akantetapi bisa beberapa waktu lamanya, dan.

c. Tingkat harga yang naik bukan hanya padasatu komoditi saja, tetapi untuk hargabarang secara umum.

Sedangkan, Hooker (2004) menemukanbahwa tingkat inflasi mempengaruhi secarasignifikan terhadap harga-harga komoditi. Adabebarapa faktor dominan yang menyebabkanterjadinya inflasi (Maggi dan Saraswati, 2013),yaitu faktor tingkat bunga memiliki pengaruhsignifikan terhadap inflasi di Indonesia baikdalam jangka pendek maupun jangka panjang,dan faktor jumlah uang beredar dan hargaminyak dunia akan menciptak inflasi dalamwaktu jangka panjang. Sejalan dengan pendapatMankiw (2003:188) bahwa ketika bank sentralmemutuskan untuk menaikan pertumbuhanpenawaran uang, maka hasilnya adalah tingkatinflasi dan suku bunga nominal yang lebihtinggi. Sedangkan, Romer (2012:514)menyatakan inflation is an increase ibn theaverage price of good and service in tems ofmoney.

Menurut Gorman (2009:169) ada tiga tipeinflasi, yaitu:1. Demand-pull inflation, yaitu terjadi inflasi

karena konsumen menikan tawaran harga,dan biasanya disebabkan tingkat tersedianyalapangan pekerjaan tinggi sehinggapendapatan meningkat.

2. Wage-push inflation, yaitu terjadi inflasiketika dunia bisnis harus meniakan upahuntuk mempertahankan dan memikatpekerja dalam tingkat pengangguran rendah,dan kemudian menaikan harga mereka, dan.

3. Cost-push inflation, yaitu terjadi inflasikarena didorong kenaikan upah dankenaikan harga input, dengan demikianharga akan dinaikan oleh pebisnis.

Inflasi yang terjadi di provinsi Acehkebiasaan terjadi akibat produksi barang-barangyang ada hampir semuanya tidak di produksi diprovinsi Aceh, sehingga biaya pengadaanproduk menjadi besar, dan inflasi seperti initermasuk cost-push inflstion. Sukirno(2012:492) menyatakan cost-push inflstiondapat disimpulkan inflasi akibat dari kenaikanbiaya produksi menyeluruh diberbagai jenisindusrti/produk dalam perekonomian, danterjadinya inflasi.

Efek InflasiInflasi yang terjadi atau tingkat inflasi

yang diinginkan akan berefek pada penciptaanlapangan kerja. Seperti yang dinyatakan olehHutagalung dan Santoso (2013) jika tingkatinflasi yang diinginkan adalah rendah maka

akan terjadi tingkat pengangguran yang sangattinggi, dan sebaliknya jika tingkat inflasi yangdiinginkan tinggi, maka akan terjadi tingkatpengangguran yang relatif rendah.

Menurut Sukirno (1994:38) bahwasemakin tingginya tingkat inflasi yang terjadimaka akan berakibat pada tingkat pertumbuhanekonomi yang menurun sehingga akan terjadipeningkatan terhadap angka penganggurankarena kurangnya kesempatan kerja. Inflasiakan menghambat pertumbuhan ekonomi bilasudah mencapai ambang batas 7,8% (Thanh,2015). Dan efek inflasi terhadap pertumbuhanekonomi tergantung pada kondisimakroekonomi tertentu yang berbeda secarasubstansial antara Negara (Eggoh dan Khan,2014 dalam Thanh, 2015).

Produk Domestik Regional BrutoProduk Domestik Regional Bruto

(PDRB) adalah seluruh nilai tambah yangtimbul dari berbagai kegiatan ekonomi di suatuwilayah, tanpa memperhatikan pemilik atasfaktor produksi (Sukirno, 1994:105).Sedangkan, Husen (2011) menyatakan bahwaPDRB adalah nilai seluruh barang dan jasayang dihasilkan di suatu wilayah dalam periodetertentu. Mankiw (2003:7) menyatakan GrossDomestic Product/GDP adalah nilai pasar drisemua barang dan jasa yang diproduksi di suatunegara/daerah selama kurun waktu tertentu.PDRB atau GDP mengukur output barang danjasa dari suatu Negara, atau wilayah, dan GDPsuatu Negara/wilayah adalah (1) totalpendapatan seluruh penduduk dalam suatuperekonomian, atau (2) total pengeluaran atasbarang dan jasa dalam suatu perekonomian(Pangkey, 2013). PDRB mempengaruhikesempatan kerja (Kairupan, 2013).

Perkembangan Upah MinimumRegional

Menurut Ma’ruf dan Wihastuti dalamSetyowati dan Suparwati (2012) bahwapertumbuhan ekonomi adalah sebagai sebuahproses peningkatan output dari waktu ke waktuyang menjadi indicator penting untuk mengukurkeberhasilan pembangunan suatu Negara.Sedangkan, Apriana dan Suyanto (2010)menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomiadalah perkembangan kegiatan ekonomi dalamperekonomian yang menyebabkan barang danjasa yang diproduksi dalam masyarakatbertambah dan kemakmuran masyarakatmeningkat. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomidapat dilihat dari peningkatan pendapatanperkapita dan akhirnya menurunkan angkakemiskinan (Dollar dan Kraay, 2003; Field,1989; Squire, 1993; Bruno et al., 1998).

Menurut Kuznet dalam Todaro dan Smith

47

Page 54: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

(2003:99) pertumbuhan ekonomi adalahkenaikan kapsitas dalam jangka panjang dariNegara atau kawasan yang bersangkutan untukmenyediakan berbagai barang ekonkomi kepadapenduduknya, dan merupakan perpaduan efekdari produktivitas yang tinggi dan populasiyang besar. Dan pertumbuhan ekonomi dapatdiukur dengan perkembangan upah minimumregional. Upah minimum regional adalah upahbulanan terendah yang meliputi gaji pokok dantunjangan tetap sebagai imbalan dari pengusahakepada pekerja (Peraturan Menteri TenagaKerja No. 1/1999). Dan, perkembangan UMRdapat diartikan penambahan atau persentasekenaikan UMR yang diberikan satu periode keperiode berikutnya.

Penetapan upah mjnimum sering menjadiperdebatan terutama dari sisi dampaknya (Flinn,2006). Dan kenaikan UMR dapat meninkatkankinerja para pekerja, sehingga dapat menambahpendapatan dan akhirnya menurunkankemiskinan (Maipita, 2012). Prinsip-prinsipyang harus ditaati dalam penetapan upahminimum di Indonesia menurut PeraturanMenteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1999, yaitu:1. Upah minimum adalah upah bulanan

terendah yang terdiri dari upah pokok dantunjangan tetap.

2. Wajib dibaryarkan kepada bekerja secarabulanan atau dengan kesepakatan antarapekerja dan pengusaha.

3. Besarnya upah pekerja yang berstatus tetap,tidak tetap, atau dalam masa percobaanadalah serendah-rendahnya sebesar upahminimum.

4. Upah minimum hanya berlaku untuk pekerjayang bekerja dibawah satu tahun.

5. Peninjauan uapah dilakukan ataskesepakatan antara pekerja/serikat pekerjadan pengusaha.

6. Pekerja dengan sistem borongan ataudengan satuan hasil serendah rendahnyaadalah sebesar upah minimum untuk upahbulanannya.

7. Uapah harian lepas ditetapkan secarabulanan berdasarkan hari kehadiran (denganprorata basis).

8. Perusahaan yang telah memberikan upahdiatas upah minimum tidak dibolehkanmenutunkan upah.

9. Dengan kenaikan upah minimum, pekerjadiwajibkan untuk memelihara prestasi kerjaatau produktivitasnya.

Indeks Pembangunan ManusiaTingkat kesejahteraan dapat diukur dengan

indeks pembangunan manusia (IPM). MenurutSuryadi (2008) IPM adalah ukuran yangmenggunakan angka harapan hidup, melekaksara, pendidikan dan standar hidup dalam

bentuk indeks komposit. Sedangkan, Kinrami(2008) menyatakan untuk mencapai IPMdigunakan empat indikator, yaitu AHH (angkaharapan hidup), AMH (Angka melek hidup),APK (persentase antara siswa jenjangpendidikan tertentu dengan penduduk kelompokusian sekolah, dan PPP (purchasing paritypower).

United Nations Development Programe(UNDP) mulai tahun 1990 telah menyusunsuatu indicator kesejahteraan manusia yangdapat mennjukan kemajuan manusiaberdasarkan faktor-faktor, seperti rata-rata usiaharapan hidup, rata-rata lama sekolah, angkamelek huruf, dan kesejahteraa secarakeseluruhan yang dikenal dengan HumanDevelopment Index (HDI) atau IndeksPembangunan Manusia (IPM) (UNDP, 1994:94dalam Sasana, 2009).

METODE PENELITIANDesain Dan Objek Penelitian

Sekaran (2006:152) menyatakan bahwadesain penelitian meliputi serangkaian pilihanpengambilan keputusan rasional berkaitandengan tujuan studi, letaknya, jenis yang sesuaiuntuk penelitian, tingkat manipulasi dan controlpeneliti, aspek temporal, dan level analisis data.Adapun desain penelitian dapat dijelaskansebagai berikut:1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuisifat dan hubungan antar variabel dalam suatupengujian hipotesis (hypothesis testingresearch), yaitu untuk mengetahui pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependen.Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesisbiasanya sifat hubuhungan tertentu, ataumnentukan perbedaan antar kelompok ataukebebasan dua atau lebih faktor dalam suatusituasi (Sekaran, 2006:162).2. Jenis Investigasi

Penelitian ini bersifat korelasional, yaitusuatu studi dimana peneliti ingin mengetahuihubungan sebab akibat melalui analisis regresi(Sekaran, 2006:165).3. Tingkat Intervensi Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti tidakmelakukan intervensi atau manipulasi datauntuk mempengaruhi hasil, dan tingkatintervensinya minimal. Peneliti tidakmelakukan intervensi dan manipulasi dataapapun disebut intervensi minimal (Sekaran,2006:167).

4. Situasi StudiData-data dalam peneletian ini pengujiannya

bersifat data sekunder, sehingga dapat dikatakanbahwa situasi data-datanya sudah ditentkan

48

Page 55: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

sebelumnya. Studi ini dilakukan pada laporanBada Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesiaperiode 2005 hingga 2013.5. Unit Analisis

Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuandata yang dikumpulakan selama tahap analisisdata selanjutnya (Sekaran, 2006:173). Unitanalisis dalam penelitian ini adalah laporan BPSberupa Tingkat kesejahteraan diukur denganIPM (Indeks Pembangunan Manusia), Inflasi,PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), danPertumbuhan Ekonomi yang diukur dengnPerkembangan Upah Minimum Regional(UMR) di provinsi Aceh.6. Horizon Waktu

Waktu yang digunakan dalampengumpulan data penelitian ini adalahgabungan studi longitudinal dan studi cross-sectional. Studi longitudinal adalah datadikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu,dan studi cross-sectional adalah sebuah studidapat dilakukan dengan data hanya sekalidikumpulkan (Sekaran, 177-178). Penelitian inidilakukan di provinsi Aceh, dan bersiatkuatitatif, dimana objeknya TingkatKesejahteraan yang diukur dengan IndeksPembangunan Manusia, Inflasi, ProdukDomestik Regional Bruto, dan PertumbuhanEkonomi yang diukur dengan PerkembanganUpah Minimum Regional.

Populasi Dan SampelPopulasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyakualitas dan karakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulan, dan sampeladalah bagian dari objek yang dimiliki olehpopulasi (Sugiono, 2008:115-116). Populasidalam penelitian ini adalah laporan BPS daritahun 2005 hingga 2013 tentang IndeksPembangunan manusia, Inflasi, ProdukDomestik Regional Bruto, dan PerkembanganUpah Minimum Regional provinsi Aceh. Untkpenarikan sampel dilakukan secara samplingjenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuansampel bila semua anggota populasi digunakansebagai sampel (Sugiono, 2008:122). Arikunto(2006:126) menyatakan bahwa apabila populasikurang dari 100 sebaiknya diambil semuanyauntuk dijadikan sampel, sehingga penelitiandisebut penelitian populasi.

Sumber dan Teknik Pengumpulan dataData yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah data sekunder dalam bentuk runtutwaktu (time series) dari tahun 2005 hinggatahun 2013. Data-data tersebut berkaitandengan variabel yang ada pada penelitian ini,yaitu:

1. Data berkaitan dengan IndeksPembangunan Manusia provinsi Aceh.

2. Data laju Inflasi provinsi Aceh.3. Data Produk Domestik Regional Bruto

provinsi Aceh.4. Data perkembangan Upah Minimum

Regional provinsi Aceh.Sumber data-data tersebut adalah dari

Badan Pusat Statistik Republik Indonesiamelalui www.bps.go.id. Disamping datatersebut, penelitian ini juga menghimpun data-data dari publikasi ilmiah berupa jurnal, artikel,berita surat kabar, buku-buku teks, dan lainsebagainya sebagai yang berhubungan sebagailandasan teori untuk mendukung penelitian ini.

Metode Analisis DataModel analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model regresi lineirberganda dengan metode ordinary least square(OLS). Model lineir berganda akanmemperlihatkan pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat, dan dapat diformulakan model fungsional sebagai berikut:

IPM = f (IF, PDRB, UMR) ……(3.1)Notasi:IPM = Tingkat Kesejahteraan diukur

dengan Indeks PembangunanManusia

IF = InflasiPDRB = Pendapatan Domestik Regional

BrutoUMR = Perkembangan Upah Minimum

RegionalBerdasarkan formula fungsional, maka

dapat dinyatakan dalam bentuk modelekonokmetrik, yaitu:

= + + + + … (3.2)= + + …………………(3.2.1)= + + ………………… (3.2.2)= + + ……………….... (3.2.3)

Notasi:= Tingkat Kesejahteraan diukur

dengan Indeks Pembangunan Manusia= Konstanta= Inflasi= PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto)= Perkembangan UMR

, , = Koefisen atau parameter= Epsilon atau Error Term

HASIL DAN PEMBAHASANPembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesisdidapat bahwa secara bersama-sama variabelinflasi, PDRB, dan perkembangan UMRberpengaruh terhadap indeks pembangunan

49

Page 56: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

manusia (IPM) di provinsi Aceh. Kenyataan inimenunjukan bahwa ada yang berpengaruhpositif dan ada juga berpengaruh negative. Dansecara parsial ketiga variabel independenberpengaruh terhadap IPM.

Inflasi berpengaruh negatif sebesar –0,062639 terhadap indeks pembangunanmanusia, hal ini menunjukan setiap terjadinyainflasi satu satuan maka akan berakibatmenurunya IPM sebesar 6,2639%. Begitu jugaPDRB yang berpengaruh negatif sebesar -0,46873 terhadap IPM, dimana apabila adanyapeningkatan PDRB sebesar satu satuan akanmenrunkan IPM sebesar 46,873%. KenaikanPDRB akan menurunkan IPM mungkin sajaterjadi, karena PDRB tersebut mengukur totaltidak melihat pemerataannya.

Sedangkan, perkembangan UMRberpengaruh positif sebesar 0,032894 terhadapIPM, dengan demikian apabila penambahanUMR sebesar satu satuan akan berakibatmeningkatnya IPM sebesar 3,2894%. Olehkarena itu, perkembangan UMR dapatdikatakan memiliki andil untuk meningkatkanIPM, hal ini terjadi karena IPM tersebut diukursecara rata-rata dari ppopulasi masyarakat, danUMR juga dirasakan oleh kebanyakanmasyarakat.

Nilai sebsar 0,9294 menandakanbahwa kemampuan independen variabel dapatmenjelaskan variabilitas dependen variabelsebesar 92,94% dan selebihnya sebesar 7,06%dijelaskan oleh variabel lain yang tidakdimasukan dalam penelitian ini.

Diskripsi VariabelDalam penelitian ini terdiri dari empat

variabel, yaitu satu variabel independen dantiga variabel dependen. Dimana variabeldependen adalah Indeks PemabangunanManusia (IPM) dilambangkan dengan y, danvariabel independen adalah Inflasidilambangkan dengan , Prodok DomestikRegional Bruto (PDRB) dilambangkan dengan

, dan Pertumbuhan Ekonomi yang diukurdengan Perkembangan Upah MinimumRegional (UMR) dilambangkan dengan .Observasi ke empat variabel tersebut dilakukandalam rentang waktu 9 (sembilan) tahun, jadijumlah observasi atau pengamatan adalah 9 x 4= 36 pengamatan.

Selama observasi didapat bahwa IPMprovinsi Aceh memiliki tingkat rata-rata sebesar71,3670%/71,37%, dan tingkat maksimumsebesar 73,31%, dengan variabilitaspenyebarannya sebesar 1,5514%/1,55%. Lajuinflasi yang terjadi di provinsi Aceh rata-ratadalam periode observasi sebesar 7.5078% atau7,51%, dan tingkat maksimum sebesar 17,11%,sedangkan tingkat minimumnya sebesar 2,78%,

dan tingkat penyebarannya sebesar 4,3876%atau 4,39%. PDRB rata-rata terjadi di provinsiAceh selama periode observasi adalah sebesar1,7067% atau 1,71%, dan tingkatmaksimumnya sebesar 2,26%, sedangkantingkat minimumnya sebesar 1,36% dengantingkat variabilitasnya sebesar 0,3371% atau11,74%. Sedangkan, rata-rata perkembanganUMR sebesar 16,191% selama periodepengamatan, dan tingkat perkembanganmaksimum sebesar 36,58% dan tingkatperkembangan minimum sebesar 3,7%, dantingkat penyebarannya sebesar 11,739%.

Uji Asumsi KlasikPengujian ini dilakukan agar diketahui

adanya hal-hal yang tidak bisa dilakukan(terjadi penyimpangan), dan apabila hal tersebutterjadi, maka tidak bisa diteruskan pengujianhipotesis atau uji F dan Uji t pada penelitian ini.Pengujian asumsi klasik dilakukan padapenelitian ini seperti pengujianmultikolinearitas dan pengujianheteroskedastisitas.

Uji MultikolinearitasPengujian multikolinearitas dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat korelasiantar variabel. Dimana, sebaiknya dalamsebuah penelitian tidak tejadi korelasi yangbesar. Apabila terjadi korealasi, maka penelitianini tidak ontagonal.

Hasil Uji HipotesisBerdasarkan hasil regresi linear berganda,

maka dapat dilakukan pengujian hipotesissebagai berikut:1. Hasil Pengujian Secara Bersama-sama

Koefesien atau parameter dari variabelindependen adalah = - 0,062639, = -0,46873, dan = 0,032894, maka dapatdinyatakan bahwa = 0. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesisnol ( ) ditolak, dan hipotesis alternatif (diterima. Artinya inflasi, produk domesticregional bruto, dan perkembangan upah minimuregional secara bersama-sama berpengaruhterhadap indeks pembangunan manusia diprovinsi Aceh.2. Hasil Pengujian Secara Parsial/individu

Pengujian hipotesis secara parsial atausecara indvidu pada penelitian ini adalahsebagai berikut:- Nilai = - 0,062639, maka dapat

dinyatakan 0. Dengan demikian,dapat disimpilkan bahwa hipotesis nol ( )ditolak, dan hipotesis alternatif (diterima. Artinya inflasi berpengaruh

50

Page 57: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

terhadap indeks pembangunan manusia diprovinsi Aceh.

- Nilai = - 0,46873, maka dapatdinyatakan 0. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol( ) ditolak, dan hipotesis alternatif (diterima. Artinya PDRB berpengaruhterhadap indeks pembangunan manusia diprovinsi Aceh.

- Nilai = 0,032894, maka dapatdinyatakan 0. Dengan demikian,dapat disimpilkan bahwa hipotesis nol ( )ditolak, dan hipotesis alternatif (diterima. Artinya perkembangan UMRberpengaruh terhadap indeks pembangunanmanusia di provinsi Aceh.

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanBerdsarakan uraian hasil penelitian dan

pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarikbeberapa kesimpulan, yaitu baik secarabersama-sama maupun secara parsial atauindividu variabel inflasi, produk domesticregional bruto, dan perkembangan upahminimum regional berpengaruh terhadap indekspembangunan manusia di provinsi Aceh.Kemampuan variabel independen menjelaskanvariabel dependen sebesar 92,94% inimenandakan begitu besar pengaruh independenterhadap dependen.

SaranPada penelitian lanjutan, lebih baik

variabel independen dapat diperluas danrentang waktu observasi lebih panjang. Modelpengelohan data hendaknya dilakukan melaluianalisis jalur atau parth analysis

REFERENSI

Apriana, Dina dan Suryanto, Rudy. 2010.Analisis Hubungan Antara BelanjaModal, Pendapatan Asli Daerah,Kemandirian Daerah danPertumbuhan Ekonomi Daerah.Jurnal Akuntansi dan Investasi. Vol.XI, NO. 1. Hal : 64-74.

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rieneka

Cipta. Jakarta.

Badan Puasat Statistik. http/www.bps.go.id

Bruno, M., Ravalion. M., dan Squir, L. 1998.Equity And Growth In Developing

Countries: Old And New PerspectivesOn The Policy Issues. MIT Press.Cambridge. MA.

Dollar, D dan Kraay, A. 2001. Growth is GoodFor The Poor. World Bank Policy

Research Working Paper 2587. Washington D.C,World Bank.

Fields, G. S. 1989. Changes In Poverty AndInequality In Developing Countries.Mimeographed Paper.

Flinn, C. J. 2006. Changes In Proverty AndInequality In Developing Countries.Mimeographed Paper.

Gujarati, Donwer N. dan Porter, Down C. 2009.Basic Econometric. Fifth Edition. McGraw Hill. New York.

Gorman, Tom. 2003. Economics. Cetakan ke 1.Alpha Book. Jakarta.

Green, William H. 2012. Econometrics Analysis.Pearson Education Limited. England.

Hooker, Mark A. 2004. Macroeconomic Factorsand Emerging Market Equity

Returns; A Bayesian Model Selection Approach.Emerging Markets Review.5;379-387.

Hutagalung, Paul SP dan Santoso, PerbayuBudi. 2013. Analisis Pengaruh UpahMinimum Dan Inflasi TerhadapKesempatan Kerja Sektor IndustriPengolahan Besar Dan Sedang Di JawaTengah. Vol 2, Nomor 4, Tahun, Hal 1 –12.

Husen, Sharifuddin. 2013. PengaruhPengeluaran Agragat Dalam MendorongPertumbuhan Produk Domestik BrutoDan Implikasinya Pada KesejahteraanSosial. Jurnal Ekonomi Pembangunan.Vol. 12, Nomor. 1, Hal. 130-158.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi,Suku Bunga, Kurs, Dan PertumbuhanPDB Terhadap Indeks Harga SahamGabungan. Jurnal Economia. Vol. 8. No.

1. Hal 53-64.

Kairupan, Sietri Paristina. 2013. ProdukDomestik Regional Bruto, Inflasi,Dan Belanja Daerah PengaruhnyaTerhadap Kesempatan Kerja DiSulawesi Utara Tahun 2000-2012.

51

Page 58: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

Jurnal Ekonomi Manajemen dan AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah

ISSN 2460-5891@ JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015

Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 4, Hal.2206-2216.

Maipita, Indra. 2013. Simulasi DampakKenaikan Upah Minimum TerhadapPendapatan Dan Kemiskinan.Ekuitas. Vol.17, No. 3. Hal. 391-410.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi,Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Nopirin. 2006. Ekonomi Moneter II. BPFE.Yokyakarta Nanga, Muana. 2001.Makroekonomi, Edsisi 1. PT.Grafindo Persada. Jakarta.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja. Nomor: 1 /1999. Tentang Tenaga Kerja. Jakarta.

Pangkey, Hanna Tantri. 2013. Pengaruh AlokasiKredit Sektor-Sektor EkonomiTerhadap Pertumbuhan ProdukDomestik Regional Bruto (PDRB)Sulawesi Utara Periode 2008-2012.Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, Hal.465-475.

Pratomo, Devanto Shasta,. Dan Saputra, PutuMaharddika Adi. 2011. KebijakanUpah Minimum UntukPerekonomian Yang Berkeadilan:Tinjauan UUD 1945. Vo. 5, No. 2,Hal. 269-285.

Romer, David. 2012, AdvancedMacroeconomics. Fourth Edition.McGraw-Hill Companies. New York,NY, 10020.

Sasana, Hadi. 2009. Analisis DampakPertumbuhan Ekonomi, KesenjanganAntar Daerah Dan Tenaga KerjaTerserap Terhadap Kesejahteraan DiKabupaten/Kota Provinsi JawaTengah dalam Era DesentralisasiFiskal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi(JBE). Vol. 16, No. 1. Hal. 50-69.

Sugiono. 2008. Metodelogi PenelitianKuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.Alfabeta. Bandung.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar MakroEkonomi. Edisi Kedua. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

______ . 2012. Makroekonomi Modern. RajaGrafindo. Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Mathod For

Business. Terjemahan Kwan MenYon. Buku I. Edsisi 4. SalembaEmpat. Jakarta.

______ . 2006. Research Mathod For Business.Terjemahan Kwan Men Yon.Buku II. Edsisi 4.Salemba Empat. Jakarta.

Setyowati, Lilis dan Suparwati, Yohana Kus.2012. Pengaruh PertumbuhanEkonomi,DAU, DAK, PADTerhadap Indeks PembangunanManusia Dengan pengalokasianAnggaran Belanja Modal SebagaiVariabel Intervening. Jurnal Prestasi.Vol. 9, Nomor. 1, Hal : 113-132.

Suryadi, Ace. 2008. Mengejar Peringkat HDINegara-Negara Di LingkunganASEAN. Benchmeking Indonesiadan Vietnam. Jurnal Ekonomi danBisnis Indonesia. Vol. 23, No. 1,Hal : 57-76.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teoridan Aplikasi Dengan SPSS. CV. AndiOffset. Yokyakarta.

Todaro, Micheal P, dan Smith Stephen C. 2003.Economic Development. EighthEdition. Pearson Education Limited.United Kingdom.

Thanh, Sun Dinh. 2015. Treshold Effects OfInflation On Growth In The ASEAN-5 Countries: A Panel SmoothTransaction Regresion Approach.Journal Of Economic. Nomor: 20.Hal. 41-48.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 13Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan. Jakarta.

52

Page 59: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

INDEKS PENGARANG

CCut Hamdiah, “Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan Pada PerusahaanTransportasi Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia”, 1[1]: 1-18

DDedi Satria, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Antrian Dan Rekam Medis Terintegrasi PadaPuskesmas Aceh Besar”, 1[1]:19-24

MMuzakkir, “Peningkatan Pajak Dan Retribusi Kedai Kopi Dalam Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat Di Kota Banda Aceh”, 1[1]: 25-32

MMuhammad Yusuf dan Mahdani Ibrahim, ‘‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemerintah KabupatenPidie”, 1[1]: 33-38

RRahmah Yulianti, “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Ketaatan Wajib Pajak MembayarPajak Di Kota Banda Aceh”, 1[1]: 39-42

SSufitrayati, “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan Dan Komposisi DewanKomisaris Terhadap Manajemen Laba”, 1[1]: 43-48

ZZainuddin, “Analisis Dampak Inflasi, PDRB Dan Perkembangan Upah Minimum RegionalTerhadap Indeks Pembangunan Manusia Masyarakat Di Provinsi Aceh”, 1[1]: 49-56

ISSN 2460 5891 JEMSI Vol.1 No. 1 Tahun 2015

53

Page 60: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

PANDUAN PENULISANA. PEDOMAN UMUM

a. Naskah artikel ilmiah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, merupakan karya orisinil penulisyang berupa hasil penelitian, gagasan konseptual, serta tinjauan kepustakaan yang belum pernah dimuat dimedia cetak atau publikasi lainnya.

b. Naskah artikel ilmiah diketik dalam format Ms. Word pada kertas HVS ukuran A4 minimal 10 halaman danmaksimal 20 halaman dengan jarak baris 1 spasi.

c. Kata dalam bahasa asing ditulis dengan huruf miring.d. Naskah artikel penelitian memuat ditulis dengan sistematika : (a) Judul, (b) Nama Penulis, (c) Abstrak dan

kata-kata kunci, (d) Pendahuluan (tanpa sub judul) yang berisi latar belakang, kajian teori, masalah, tujuandan hipotesis, (e) Metode Penelitian dan Pembahasan, (g) Kesimpulan, (h) Daftar pustaka.

e. Naskah artikel konseptual ditulis dengan sistematika : (a) Judul, (b) Nama Penulis, (c) Abstrak dan kata-kata kunci, (d) Pendahuluan (tanpa sub judul) (e) Bagian inti, (f) Kesimpulan, (h) Daftar Pustaka.

f. Hasil Penelitian dan Pembahasan, harus diuraikan dan bila perlu disajikan gambar, grafil diagram, dan hasilanalisa statistik yang menggambarkan proses pemecahan masalah penelitian.

g. Daftar pustaka, ditulis sesuai dengan aturan penulisan yang disususn berdasarkan urutan abjad. Untukrujukan buku urutannya sebagai berikut: Nama penulis, editor (bila ada), tahun terbit, judul buku, kotapenerbit, dan penerbit. Untuk rujukan jurnal ditulis dengan urutan: nama penulis, tahun terbit, judul jurnal,judul terbitan, volume, edisi, dan nomor halaman.

h. Semua kutipan, data, ide, gagasan atau persyaratan yang terdapat pada naskah merupakan tanggungjawabpenulis.

B. SISTEMATIKA PENULISANa. Bagian awal : judul, nama penulis, abstrakb. Bagian inti : berisi pendahuluan, kajian teori dan hipotesis (jika ada), metode penelitian, hasil

penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran.c. Bagian akhir : daftar pustaka.

C. JUDUL DAN NAMA PENULISANa. Judul naskah maksimum 12 kata, ditulis dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sesuai dengan bahasa

yang digunakan untuk menulis naskah lengkapnya.b. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa disertai dengan gelar akademik maupun jabatan. Di bawah nama

penulis dicantumkan instansi tempat penulis bekerja.

D. ABSTRAKa. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tidak lebih dari 250 kata.b. Abstrak harus meliputi instasi seluruh tulisan, masalah, tujuan, metode, hasil analisis dan kesimpulan.c. Di bawah abstrak disertakan minimal 3 dan maksimal 5 kata kunci.

E. PENGIRIMAN NASKAH & BERLANGGANANa. Naskah dikirim sebanyak 1 eksemplar ke alamat email redaksi: [email protected]. Naskah yang tidak sesuai dengan ketentuan redaksi akan dikembalikan setelah di-review oleh dewan

redaksi bersama mitra bestari.c. Penulis yang artikelnya dimuat wajib menjadi pelangan minimal satu tahun, dan membeli kontribusi biaya

layout dan biaya cetak minimal Rp. 600.000,- dilunasi setelah naskah dinyatakan layak publikasi olehdewan redaksi, dan mendapatkan imbalan berupa nomor bukti publikasi sebanyak 2(dua) eksem

ISSN 2460 5891 JEMSI Vol. 1 No.1 Tahun 2015

54

Page 61: JEMSI ISSN 2460 5891 Jurnal - Universitas Serambi · PDF fileJEMSI Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-52 Banda Aceh, Agustus 2015 ISSN 2460 5891. Jurnal Serambi Ekonomi, ... (IPM) dari tahun

JurnalEkonomi, Manajemen & Akuntansi

Terbit 2 kali setahun (Agustus dan Februari)

FORMULIR BERLANGGANAN

Nama :Alamat :Kota :

:Kode Pos

Telp./HP :Instansi :

Biaya belangganan:a. Satu nomor penerbitan Rp. 30.000.-b. Satu tahun Rp. 75.000.-

Note: harga belum termasuk ongkos kirimTranfer via:Mandiri Cabang Banda Aceha.n SarboiniNo. Rekening: 900-00-2116617-9

55