Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST...

180
Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - i -

Transcript of Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST...

Page 1: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- i -

Page 2: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- ii -

JEJAK LANGKAH PENGAWASAN

Pemilu 2019 Bawaslu Kabupaten Rembang

Page 3: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- iii -

JEJAK LANGKAH PENGAWASAN Pemilu 2019 Bawaslu Kabupaten Rembang© PARIST PENERBIT, 2019Hak cipta ada pada masing-masing penulis.

Penulis: Totok Suparyanto, Amin Fauzi, Muhammad Dhofarul Muttaqiin, Ahmad Soffa, Muhammad Maftuhin, Diana Pradipta Febriyanti, Hida Hikma Dini, Kukuh Febrihan-doko, M. Agus Musthofa, Alfin Bahru Rohmika, Himawan Prabowo

Editor & Penyelaras bahasa:Amin FauziHida Hikma Dini

Desain Cover dan Tata Isi:M. FachrudinArfiyan Nugroho

JEJAK LANGKAH PENGAWASANKudus; Parist Penerbit, 2019xxii + 148 hlm.; 14 x 20,5 cmISBN: 978-602-0864-31-0

Cetakan Pertama, Desember 2019

PARIST PENERBITJln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311Jawa Tengah [email protected]: @paradigma.institute

Terbi atas kerjasama: BAWASLU Kabupaten Rembang

Page 4: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- iv -

JEJAK LANGKAH PENGAWASAN

Pemilu 2019 Bawaslu Kabupaten Rembang

Page 5: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- v -

Page 6: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- vi -- vi -

PUJI syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya. Perjalanan panjang mengawasi penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 telah dilalui. Bagi sebuah lembaga dalam menjalankan fungsi manajemen organisasi, penting kiranya mengevaluasi apa-apa saja yang pernah dilakukan. Hal ini penting sebagai bekal kerja-kerja di masa yang akan datang. Namun yang tidak kalah penting di ujung sebuah pekerjaan adalah mendokumentasikan hasil pekerjaan tersebut.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendokumentasikan hasil pekerjaan, salah satunya dengan menorehkan ke dalam sebuah karya tulisan, agar kelak bisa memberikan informasi di kemudian hari. Sebuah karya tulis tidak akan hilang ditelan masa, karena tulisan akan bertahan dan bisa dibaca seiring berputarnya roda jaman sebagai bagian dari sepenggal cerita sejarah.

KATA PENGANTAR

Page 7: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- vii -

PENGANTAR

- vii -

Sejarah harus tercatat agar generasi setelah kita bisa mengetahui kejadian-kejadian di masa sebelumnya. Sejarah harus mampu memberikan data dan fakta yang valid, karena dengan informasi yang valid berarti sejarah telah memberikan konstribusi positif bagi sebuah peradaban.

Buku “Jejak Langkah Pengawasan Pemilu” yang kami susun berisikan tentang kejadian-kejadian yang mengiringi penyelenggaraan Pemilu 2019 sebagai bagian dari dinamika pengawasan Pemilu khususnya di Kabupaten Rembang. Ada enam tema besar yang kami angkat, yaitu Pendidikan Politik, Mengawal Tahapan, Kuasa Palu Bawaslu, Penegakan Hukum, Kelembagaan, dan Warna-Warni Pemilu.

Tema-tema tersebut sejatinya menjelaskan beberapa peristiwa melalui tulisan yang menggambarkan kerja-kerja tiap divisi. Kuasa Palu Bawaslu misalnya, tulisan ini mengungkap dinamika penyelesaian sengketa proses Pemilu. Permohonan sengketa caleg mantan narapidana kasus korupsi yang dikabulkan Bawaslu Rembang yang sempat menuai kontroversi.

Sekolah Pengawasan sebagai program unggulan pencegahan Pemilu kami sajikan sebagai bagian dari tema Pendidikan Politik. Sekolah Pengawasan merupakan program unggulan yang kami rancang, agar fungsi-fungsi pencegahan yang harus dilakukan oleh Pengawas Pemilu bisa berjalan lebih maksimal. Melalui program ini diharapkan masyarakat menjadi tercerahkan, karena mengetahui mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Jika mencermati proses sekolah pengawasan, banyak masyarakat kita yang belum melek Pemilu. Masyarakat hanya tahu yang namanya Pemilu datang ke TPS lalu memberikan

Page 8: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- viii -

PENGANTAR

- viii -

hak suaranya di bilik. Jangankan bicara tentang pernak pernik aturan, Pemilu untuk apa saja masyarakat belum banyak yang tahu. Hakikat menggunakan hak pilih di bilik suara menjadi hal yang di sebagian besar masyarakat kita tidak pernah terpikirkan. Mereka bahkan berpikir yang penting dapat “sangu” setiap ada perhelatan lima tahunan.

Membicarakan mengenai Pemilu 2019 sepertinya tidak akan pernah kehabisan topik. Bahkan berbagai peristiwa dari Pemilu ke Pemilu menjadi akrab, sampai-sampai pelanggaran seolah menjadi bagian dari kita. Netralitas PNS misalnya, selalu saja terjadi walau berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegahnya. Mulai pembinaan yang dilakukan oleh instansi pemerintah, hingga sosialisasi yang dilakukan oleh Bawaslu. Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran netralitas oleh PNS, disamping kesadaran pribadi, sistem politik dengan sistem administrasi kepegawaian yang masih campur aduk membuat PNS berada pada posisi dilematis. Jika pada Pemilu 2014 ada pelanggaran netralitas PNS di Kabupaten Rembang, kini di Pemilu 2019 terjadi lagi, dan peristiwa ini menjadi bagian dari coretan tulisan kami.

Mudah-mudahan buku ini bukan hanya menjadi catatan sejarah, namun mampu memberikan konstribusi positif terhadap penyelenggaraan Pemilu di masa yang akan datang. Kami meyakini bahwa penyelenggaraan Pemilu yang adil dan demokratis akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang adil dan demokratis demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Ucapan terima kasih kepada Tim yang sudah bekerja dalam menyelesaikan buku ini. Kami menyadari buku ini masih jauh

Page 9: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- ix -

PENGANTAR

- ix -

dari sempurna, sehingga masukan untuk perbaikan naskah dari para pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan ide dan gagasan.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Rembang, 20 November 2019Ketua Bawaslu

Kabupaten Rembang

TOTOK SUPARYANTO, S.E., M.H.

Page 10: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- x -- x -

PENGALAMAN menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019 terkompleks, yang menggabungkan antara Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dalam satu hari, makin mengokohkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.

Meski masih banyak evaluasi dan kekurangannya, secara teoritik, demokrasi di nusantara ini telah terkonsolidasi dengan baik. Tugas berikutnya adalah meningkatkan kualitas demokrasi sehingga terwujud janjinya untuk mensejahterakan rakyat.

Kata demokrasi sudah sangat populer. Saking populernya, sampai-sampai banyak orang yang tidak mengenali demokrasi dengan baik. Asal bisa bicara bebas atau ngomong seenaknya meski isinya hoax dan penuh kebencian, dikira itu sudah demokrasi. Padahal demokrasi tidak identik dengan kebebasan tanpa batas. Demokrasi mensyaratkan setiap orang untuk tunduk pada rambu-rambu dan aturan yang berlaku.

IKHTIYAR MENGABADIKAN PENGALAMAN

PROLOG

Prof. Dr. H. Abu Rokhmad Musaki, M.AgGuru Besar pada FISIP UIN Walisongo Semarang

Page 11: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xi -

PROLO G

- xi -

Demokrasi diakui sebagai sistem yang baik, tetapi di dalam “kebaikannya” tersimpan kekhawatiran terhadap demokrasi. Misalnya, Winston Churchill mengkritik bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang paling buruk, tetapi (demokrasi) adalah paling baik di antara semua bentuk pemerintahan yang pernah dicoba dari masa ke masa.1 Dengan kata lain, meski memiliki kekurangan, demokrasi dipahami sebagai warisan kemanusiaan yang bernilai tinggi dan hingga sekarang belum ada alternatif penggantinya.2

Pada mulanya, demokrasi dipahami lewat model partisipasi politik langsung yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat (polis: warga kota) dalam mengelola kehidupan bersama. Inilah model negara ideal yang disebut politeia oleh Aristoteles (384-322 SM). Pada era modern, Robert Dahl menyebutnya poliarchy sebagai ganti dari istilah yang dikemudian hari disebut demokrasi. Oleh karenanya, ciri utama demokrasi klasik itu adalah pengelolaan kepentingan bersama oleh seluruh warga polis yang jumlah penduduknya relatif kecil.3

Demokrasi dipahami oleh para ahli dengan sudut pandang yang beragam. Menurut Joseph Schumpeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh

1 Pidato di hadapan Majelis Perwakilan Rendah Inggris, sebagaimana dikutip Jacobus Ranjabar, Pengantar Ilmu Politik (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 171. 2 Agus Edi Santoso (Ed.), Tidak Ada Negara Islam: Surat-surat Politik Nurcholish Madjid-Moh. Roem, (Jakarta: Djembatan, 1997), h. 27. 3 Hendra Nurtjahjo, Filsafat Demokrasi (Jakarta: Bina Aksara, 2006), h. 44-5.

Page 12: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xii -

PROLO G

- xii -

kekuasaan dengan kompetisi untuk meraih suara rakyat (…that institutional arrangement for arriving at political decisions in which individuals acquire the power to decide by means of a competitive struggle for the people’s vote.4 Dalam pengertian di atas, kompetisi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari demokrasi. Tentu saja, yang dimaksud adalah kompetisi yang beradab di mana hukum dan moralitas menjadi penyangganya.

Sidney Hook berpandangan bahwa demokrasi merupakan bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting—secara langsung atau tidak—didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas (lewat Pemilu—pen).5 Tetapi yang perlu diingat, demokrasi bukan sekedar mayoritarianisme (asal berjumlah banyak), tetapi yang dimaksud adalah menjunjung tinggi prinsip mayoritas yang mencakup kompromi yang adil.6 Dalam negara demokrasi, yang minoritaspun harus dilindungi. Karena itu, dalam demokrasi dikenal adagium majority rule, minority right.7

Konsep demokrasi yang terkenal dikemukakan oleh Abraham Lincoln, yaitu pemerintahan dari rakyat (government of the people), oleh rakyat (government by people), dan untuk rakyat (government for the people).8 Ketiga hal di atas, bila dapat

4 Samuel P. Huntington, The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, (The University of Oklahoma Press, 1993), h. 6.5 Dede Rosyada, dkk, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2003), h, 110.6 Robert A. Dahl, Demokrasi dan Para Pengkritiknya (Jakarta: Yayasan Obor, 1992), h. 3-47 Franz Magnis Suseno, Mencari Sosok Demokrasi: Sebuah Telaah Filosofis (Jakarta: Gramedia, 1995), h. 29.8 Dede Rosyada, dkk, Demokrasi, h. 111.

Page 13: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xiii -

PROLO G

- xiii -

dijalankan dengan baik maka pemerintahan yang demokratis telah terwujud.

Di dalam demokrasi, ada unsur-unsur yang bersifat universal (universal common denominator), dan ada pula unsur kontekstual (cultural relativism). Dalam kerangka ini, muncul pelbagai usaha untuk mencari standar demokrasi (standart of democracy) yang berlaku universal. Standar demokrasi yang universal ini disebut indek demokrasi (indices democracy) yang terdiri dari 30 pertanyaan dan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaudit demokrasi (democratic audit) di suatu negara.

Instrument audit (the key auditing tool) demokrasi tersebut dapat dibagi menjadi empat dimensi yang mencakup;9 pertama, penyelenggaraan Pemilu yang jujur dan adil (free and fair elections); kedua, pemerintahan yang transparan, akuntabel dan responsive (open, accountable and responsive government); ketiga, penghormatan hak-hak sipil dan politik (civil and political rights); dan keempat, terwujudnya masyarakat yang demokratis (democratic society).

Pendapat lain menyebutkan, suatu negara dikatakan negara demokrasi bila memenuhi ukuran-ukuran sebagai berikut: (1) Didirikannya sistem politik yang sepenuhnya demokratis dan representatif berdasarkan Pemilu yang bebas dan adil; (2) Diakuinya secara efektif kebebasan fundamental dan kemerdekaan-kemerdekaan pribadi, termasuk kebebasan beragama, berbicara dan berkumpul; (3) dihilangkannya semua perundang-undangan dan peraturan yang menghalangi berfungsinya pers yang bebas dan terbentuknya partai politik;

9 Muladi, Demokratisasi, HAM dan Reformasi Hukum di Indonesia, (Jakarta: The Habibie Center, 2002), h. 79.

Page 14: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xiv -

PROLO G

- xiv -

(4) Diciptakannya suatu badan kehakiman yang bebas; (5) Didirikannya kekuatan-kekuatan militer, keamanan dan kepolisian yang tidak memihak.10 Berdasarkan pendapat di atas, penyelenggaraan Pemilu yang adil dan jujur merupakan salah satu prasyarat terbentuknya negara demokratis.

Meskipun hanya satu dari sekian banyak indeks demokrasi, Pemilu sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai indeks demokrasi secara keseluruhan. Bila penyelenggaraan Pemilu dapat berjalan secara jujur dan adil, maka indeks demokrasi yang lain akan mengikutinya atau sekaligus terpengaruh karenanya. Logikanya sangat sederhana. Bila Pemilu dapat berjalan dengan jujur dan adil, akan terpilih pemimpin yang baik, kredibel dan legitimate.

Pemimpin yang demikian akan bekerja keras menciptakan pemerintahan yang transparan, hak-hak sipil dan politik terpenuhi dan masyarakat madani makin mendekati terwujud. Sebaliknya, bila Pemilu berlangsung penuh kecurangan, akan terpilih pemimpin yang kualitasnya sama seperti Pemilunya.11 Singkat kata, untuk melihat kualitas demokrasi di suatu negara, lihatlah bagaimana Pemilunya.

Pemilu dapat dikatakan sebagai salah satu instrumen demokrasi yang paling mendasar. Melalui Pemilu, kedaulatan rakyat sebagai pemilik suara akan ditransformasikan menjadi kekuasaan politik di parlemen dan eksekutif. Karena itu, demokrasi dan Pemilu yang demokratis merupakan yang saling

10 Sukron Kamil, Pemikiran Politik Islam Tematik, (Jakarta: Ken-cana, 2013), h. 86.11 Abu Rokhmad dan Muhammad Mahsun, Teori Politik Integratif (Semarang: Walisongo Press, 2017), h. 160-1.

Page 15: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xv -

PROLO G

- xv -

mempengaurhi (qonditio sine qua non). Dalam arti: the one can not exist without the others (baca: Pemilu tidak bisa eksis tanpa demokrasi yang baik, begitu pula sebaliknya). Karena itu, Pemilu dimaknai sebagai prosedur untuk mencapai demokrasi atau merupakan prosedur untuk memindahkan kedaulatan rakyat kepada kandidat tertentu untuk menduduki jabatan-jabatan politik.12

Untuk menjamin Pemilu berlangsung sesuai dengan kaidah demokrasi, maka pelaksanaannya harus dilakukan berdasarkan sistem Pemilu dan sub-sub sistem lainnya yang baik.

Sistem Pemilu merupakan suatu totalitas rangkaian proses dan mekanisme yang terdiri atas berbagai elemen yang saling terkait secara fungsional, bersifat konsisten, dan kohesif dalam memilih sebagian dari anggotanya untuk mewakili mereka dalam berbagai jabatan pemerintahan suatu negara demokratis. Pemilu sebagai suatu sistem mempunyai elemen-elemen atau sub sistem yang saling terkait dan menjalin suatu kesatuan yang utuh menuju suatu tujuan tertentu.

Sub-sub sistem Pemilu itu seperti electoral regulation (aturan Pemilu), electoral process (proses Pemilu), dan electoral law enforcement (penegakan hukum Pemilu). Electoral regulation merupakan segala ketentuan atau aturan mengenai Pemilu yang berlaku, bersifat mengikat dan menjadi pedoman bagi penyelenggara, calon, dan pemilih dalam menunaikan peran dan fungsi masing-masing. Electoral process adalah rangkaian proses

12 Veri Junaidi, “Menata Sistem Penegakan Hukum Pemilu Demokratis Tinjauan Kewenangan MK atas Penyelesaian Perselisi-han Hasil Pemilu (PHPU),” dalam Jurnal Konstitusi Volume 6, No-mor 3, September 2009, h. 106.

Page 16: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xvi -

PROLO G

- xvi -

kegiatan yang terkait langsung dengan pelaksanaan Pemilu merujuk pada ketentuan perundang-undangan baik yang bersifat legal maupun bersifat teknikal. Electoral law enforcement merupakan penegakan hukum terhadap aturan-aturan Pemilu baik politis, administratif, atau pidana. Ketiganya sangat menentukan sejauh mana kapasitas sistem dapat menjembatani pencapaian tujuan dan proses Pemilu. Ketiganya menyatu dan bisa dipisah-pisahkan.13

Dalam sub sistem regulasi Pemilu (electoral regulation), elemen penyelenggara Pemilu menjadi sangat penting keberadaannya. Aktor penyelenggara Pemilu memiliki posisi, peran, fungsi dan tugas yang strategis karena di pundak mereka kualitas Pemilu dipertaruhkan. Dalam sistem Pemilu di Indonesia, pelaksanaan Pemilu diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebuah lembaga yang independen. Lembaga tersebut juga diisi oleh komisioner yang independent pula, kompeten dan berintegritas yang dipilih dengan seleksi yang ketat.

Untuk memastikan proses dan peserta Pemilu patuh pada regulasi yang ada, dibentuklah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran demi terwujudnya Pemilu yang demokratis. Sebagaimana KPU, Bawaslu juga diisi oleh orang-orang yang profesional, berintegritas dan independen, di mana proses rekrutmennya dilakukan dengan ketat dan demokratis. Tugas Bawaslu lumayan

13 Hamdan Zoelva, “Problematika Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Konstitusi,” dalam Jurnal Konstitusi, Vol. 10, Nomor 3, September 2013.

Page 17: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xvii -

PROLO G

- xvii -

berat. Selain harus mengawasi seluruh tahapan Pemilu, Bawaslu harus berperan sebagai penengah bahkan pengadil (hakim) dalam sengketa proses Pemilu yang mungkin terjadi.

Ada satu lagi lembaga yang tugasnya spesifik, yaitu memeriksa dan memutus pengaduan atau laporan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu. Tugas tersebut dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dengan kelembagaan penyelenggara Pemilu yang kuat, regulasi yang mapan dan komisioner yang independen dan profesional, diharapkan Pemilu makin baik, partisipasi pemilih makin tinggi dan kualitas demokrasi kian meningkat.

***

Serasa melambung tinggi hati ini ketika ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Rembang, Mas Totok Suparyanto, SE, MH., mengirim pesan dan meminta saya untuk memberikan prolog pada buku yang akan diterbitkan ini. Buku ini ditulis oleh Komisioner dan staf Bawaslu Kabupaten Rembang yang berisi refleksi dan curahan pengalaman saat melaksanakan tugas. Mereka ini rata-rata masih usia muda. Dedikasi dan integritasnya saat menjalankan tugas sangat baik dan sudah teruji.

Dengan terbitnya buku ini—yang diberi judul “Jejak Langkah Pengawasan Pemilu,” apresiasi yang tinggi layak diberikan kepada para penulis yang telah bersusah payah mengungkapkan dan mengabadikan pengalamannya dalam bentuk tertulis sehingga dapat dibaca oleh khalayak ramai.

Page 18: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xviii -

PROLO G

- xviii -

Buku ini termasuk istimewa karena beberapa alasan. Pertama, tidak banyak aktor penyelenggara Pemilu seperti komisioner Bawaslu ini, yang mau bermewah-mewah diri dan menyempatkan waktu untuk melakukan perenungan saat menjalankan tugas, lalu menuliskannya dalam sebuah artikel yang cukup serius dan ‘renyah’ dibaca. Umumnya mereka akan sibuk dengan tugas dan tenggat waktu, lalu membuat laporan secara formal kepada atasan dan pihak-pihak yang lain. Setelah itu selesai. Laporan formal itu umumnya juga ‘tidak enak dibaca’ karena isinya yang normatif dan kaku. Sementara buku ini disajikan dengan bahasa yang populer-ilmiah sehingga dapat dinikmati oleh siapa saja.

Lebih-lebih, buku ini ditulis dengan gaya features (lebih tepatnya semi-features, sebab hanya di bagian awalnya saja ditulis dengan bumbu features), suatu gaya penulisan kasta tertinggi dalam jurnalistik yang hanya bisa dilakukan oleh jurnalis yang berpengalaman. Mungkin, ini pengaruh dari Amin Fauzi, salah seorang komisioner Bawaslu Kabupaten Rembang, yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis.

Kedua, tidak sebagaimana umumnya buku yang berisi kumpulan artikel—kadang-kadang isinya berulang, bermacam-macam tema dikemukakan—dalam buku ini tidak ditemukan pengulangan dan memiliki tema besar yang konsisten, yakni pengawasan perhelatan Pemilu Serentak 2019. Tema besar itu kemudian dibreak down menjadi sub-sub tema, seperti pendidikan politik, tahapan pelaksanaan Pemilu, penyelesaian sengketa, penegakan hukum dan sebagainya. Jika dihitung secara keseluruhan, ada 19 (delapan belas) artikel yang ada dalam buku ini. Artinya, buku ini tidak

Page 19: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xix -

PROLO G

- xix -

lahir secara spontan, tetapi sudah dipikirkan dan sengaja ditulis dengan serius.

Ketiga, sekalipun ‘hanya’ kumpulan artikel dan bukan buku berdasarkan hasil riset yang utuh, tetapi dari sisi substansi, buku ini memuat data-data primer hasil pengamatan orang-orang yang terlibat langsung (saksi mata/ eyewitness) dalam pengawasan Pemilu Serentak 2019. Mereka melihat, mendengar dan merasakan langsung bagaimana proses pelanggaran terjadi dan bagaimana penanganannya. Bagaimana susahnya menjadi pengawas TPS atau menjadi pemantau Pemilu dan seterusnya. Karena itu, misalnya, jika 50 (lima puluh) tahun yang akan datang ada seorang peneliti yang ingin mengetahui tentang bagaimana Pemilu 2019 di Kabupaten Rembang, maka ia wajib membaca—salah satunya—buku ini.

Keempat, buku ini memang ditulis bukan oleh seorang akademisi, tetapi oleh praktisi Pemilu yang berikhtiar untuk mengabadikan pengalamannya saat bertugas sebagai pengawas Pemilu. Meski demikian, ada gagasan-gagasan relatif besar yang didorong untuk menjadi perhatian penentu kebijakan di bidang Pemilu, misalnya soal mengaudit dana kampanye dan peradilan Pemilu (ide ini mengingatkan saya pada gagasan serupa yang pernah dilontarkan oleh Abhan Misbah, ketua Bawaslu RI). Buku ini juga memuat kritik tajam dan keprihatinan terhadap pelaksanaan Pemilu, khususnya menyangkut carut marut logistik Pemilu, data pemilih, politik uang dan lain sebagainya.

Ala kulli hal, tidak ada produk pemikiran yang sempurna, begitu pula dengan buku ini. Sebagai buku hasil refleksi dan pengalaman, tidak salah bila isi buku ini sepenuhnya mengandalkan kekuatan analisis para penulisnya. Resikonya

Page 20: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xx -

PROLO G

- xx -

memang cukup besar, jika analisisnya kurang tajam maka bobot buku ini menjadi turun atau minimal agak kering. Karena itu, seandainya di setiap artikel ada kutipan atau referensi yang memadai, maka bobot ilmiah buku ini makin terasa.

Saya menyambut gembira dengan terbitnya buku ini. Dengan harapan semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Selamat menelaah buku ini.

Semarang, 14 November 2019.

Page 21: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xxi -- xxi -

Page 22: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xxii -- xxii -

KATA PENGANTAR______vPROLOG__________ix DAFTAR ISI________xix

BAB I PENDIDIKAN POLITIK

a. Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah____2

b. Menginisiasi Sekolah Pengawasan________11

BAB IIMENGAWAL TAHAPAN

a. Data Pemilih Oh Data Pemilih_____16b. Memilih Metode Kampanye______25c. Perlukah Bawaslu Mengaudit Dana

Kampanye?____31d. Carut Marut Logistik Pemilu_________39e. Berjibaku dalam Menjaga Suara____45

DAFTAR ISI

Page 23: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- xxiii -- xxiii -

BAB IIIKUASA PALU BAWASLU

a. Berproses dalam Penyelesaian Sengketa Proses___56

b. Kontroversi Caleg Mantan Napi Korupsi_____63c. Bawaslu dan Embrio Peradilan Pemilu_____71

BAB IVPENEGAKKAN HUKUM

a. Cabut Satu Tumbuh Seribu______80b. Lika-Liku Melanggar Rambu_______89c. Facebookmu Harimaumu_______97d. Sinergritas Bawaslu Polisi dan Jaksa

dalam Gakkumdu_______103e. Politik Uang itu Luka_______109

BAB VKELEMBAGAAN

a. Pengawas TPS dan Ujung Tombak Pengawasan____116

BAB VIWARNA-WARNI PEMILU

a. Signifikansi Peran Saksi____________122 b. Perempuan-Perempuan Pemantau______129

PROFIL PENULIS_______________133

Page 24: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

PENDIDIKAN POLITIK

BAB I

Page 25: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 2 -

MINGGU (10/3) pagi itu, matahari baru naik sepenggalah. Pasar Mbrumbung yang berada di Dukuh Randu Gosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang sudah riuh oleh orang-orang.

Bukan hanya riuh pedagang yang menjajakan aneka kuliner khas lokal, namun para pengunjung juga sudah tumplek blek meramaikan pasar musiman yang tempatnya di bawah rimbunan pohon jati itu. Di ujung gerai-gerai penjualan kuliner itu, berdiri panggung hiburan yang menghadap keramaian pengunjung.

Di atas panggung, senarai hiburan disuguhkan oleh peserta, mulai dari akustik musik, tari, pantomim, musikalisasi puisi, dan hiburan lainnya. Para pengunjung nampak antusias melihat perhelatan demi perhelatan itu. Di sela-sela beragam pertunjukan itu, Bawaslu Kabupaten Rembang ambil bagian.

Bawaslu Rembang memberikan sosialisasi mengenai pengawasan Pemilu 2019 kepada pengunjung destinasi yang

Oleh: Amin Fauzi

DARI BUKU KHOTBAH HINGGA PANGGUNG MEWAH

Page 26: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah

- 3 -

hadir. Sosialisasi diberikan dalam bentuk dialog maupun memberikan kuis-kuis kepada pengunjung.

Ya. Fragmen itu merupakan salah satu kegiatan pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Bawaslu Rembang jelang Pemilu 2019. Selama setahun, banyak kegiatan sosialisasi dihelat, baik melalui forum resmi maupun tak resmi. Sejumlah segmentasi yang disasar diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN), pegiat media sosial, mahasiswa, organisasi masyarakat, seniman, pendidik, blogger, tokoh-tokoh agama, pelajar, penyandang difabel, petani, nelayan, dan masyarakat umum.

Bentuk kegiatannya mulai dari sekolah pengawasan, gerebek tempat wisata, seminar, gelar budaya, lukisan pengawasan, pengajian umum, wayangan, diskusi, dan lainnya. Senarai sosialisasi itu dilakukan oleh Bawaslu Rembang maupun 14 Panwaslu Kecamatan. Berdasarkan catatan Bawaslu Rembang, setidaknya sebanyak 59 kali kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama tahapan Pemilu.

Selain itu, Bawaslu Rembang juga memberikan pendidikan politik melalui penyebaran buku khotbah empat agama di tempat-tempat ibadah, buletin, majalah, website, dan media sosial.

Selain berbagai bentuk kegiatan formal, banyak juga pendidikan politik yang dilakukan secara informal, baik melalui komunitas-komunitas maupun secara pribadi-pribadi. Selama masa kampanye misalnya, Bawaslu Rembang juga melakukan upaya pencegahan terkait aturan kampanye Pemilu 2019 dengan melakukan pencegahan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun dalam bentuk sosialisasi. Pencegahan dalam bentuk lisan dilakukan sebanyak 60 kali, pencegahan tertulis 27 kali dan pencegahan dalam bentuk sosialisasi sebanyak 18 kali.

Perhelatan demi perhelatan itu tentu bukan hampa tanpa makna. Ada cita-cita besar yang didengungkan oleh Bawaslu

Page 27: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi

- 4 -

Rembang. Sebab, keberadaannya tidak hanya sebagai pengawas dalam tiap-tiap tahapan Pemilu, tapi juga turut untuk memberikan kontribusi terhadap pencerdasan masyarakat, dalam konteks berdemokrasi.

Sebab, walaupun Indonesia sudah berulangkali menghelat pagelaran Pemilu, namun tidak lantas bebas masalah. Faktanya, tiap-tiap pelaksanaan Pemilu maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada), masih ditemukan banyak pelanggaran dari berbagai jenisnya, baik administrasi, pidana, etika, maupun pelanggaran lainnya. Bahkan, banyak pula permohonan sengketa proses maupun sengketa hasil yang dimohonkan.

Selain itu, praktik politik uang (money politics) hingga kini juga tak kunjung sirna. Bahkan, banyak masyarakat yang memberikan permakluman terhadap praktik-praktik tersebut. Dalam banyak hal, masyarakat justru berharap ada sebaran politik uang saat tahapan kampanye. Gayung bersambut, peserta Pemilu menggelontorkan banyak anggaran untuk praktik politik uang tersebut, niatnya tak lain hanyalah guna meningkatkan elektabilitas. Padahal, dampak tersebut berpotensi memicu praktik korupsi maupun pungli saat calon yang terpilih nanti menjabat. Terbukti, banyak kepala daerah atau wakil rakyat yang dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena korupsi.

Masih adanya bercak-bercak noda demokrasi itu bisa jadi peserta Pemilu maupun masyarakat belum mengetahui regulasi-regulasi kepemiluan. Atau bisa pula praktik-praktik kecurangan itu sengaja dilakukan pada setiap perhelatan Pemilu demi sebuah elektabilitas.

Oleh karena itu, senarai kegiatan sosialisasi itu juga sebagai upaya pencegahan (preventif) Bawaslu Rembang terhadap timbulnya perbuatan dari pihak-pihak yang memiliki potensi melakukan pelanggaran. Dengan diberikan pemahaman minimal

Page 28: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah

- 5 -

bisa mencegah niat menjadi aktual. Selain itu juga bisa mempersempit ruang gerak kesempatan.

Dengan demikian, pendidikan politik melalui sosialisasi-sosialisasi menjadi sebuah keniscayaan. Dengan memberikan pendidikan politik kepada warga, masyarakat menjadi tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Setelah mengetahui benar salahnya, harapannya bukan hanya tahu tapi bisa mengimplementasikan di tingkat praktik, bahkan juga tergerak untuk memberikan sosialisasi tentang regulasi kepemiluan tersebut. Lebih bermanfaat lagi kalau mereka berinisiatif menjadi pengawas partisipatif.

Pengawas Partisipatif Yang dimaksud dengan pengawas partisipatif adalah pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu. Keterlibatan masyarakat itu, bukan hanya datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, tetapi juga ikut melakukan pengawasan atas potensi adanya kecurangan yang terjadi, serta melaporkan kecurangan tersebut kepada jajaran Bawaslu sebagai lembaga yang berwenang mengawasi Pemilu dan menindaklanjuti pelanggaran Pemilu.

Sebab, momentum Pemilu itu bukan sekedar ajang seremonial politik belaka yang menafikan partisipasi politik masyarakat. Sudah saatnya, masyarakat menjadi subjek dalam perhelatan Pemilu. Dengan menjadi pengawas partisipatif, harapannya bisa mewujudkan warga negara yang aktif dalam mengetahui perkembangan pembangunan demokrasi. Pengawasan juga menjadi sarana pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat pemilih.

Keterlibatan masyarakat sangat penting. Sebab, menurut Ramlan Subakti (Kompas, 2014) kriteria Pemilu berintegritas

Page 29: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 6 -

dan adil adalah adanya partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam semua rangkaian penyelenggaraan tahap Pemilu.

Bagi masyarakat, dengan terlibat dalam pengawasan Pemilu secara langsung, mereka dapat mengikuti dinamika politik yang terjadi. Secara tidak langsung juga bisa belajar tentang penyelenggaraan Pemilu dan semua proses yang berlangsung.

Pengawasan Pemilu tidak bisa hanya mengandalkan pengawas organik yang sudah ada, karena jumlah pengawas yang terlembaga terbilang sedikit dibandingkan dengan jumlah objek pengawasan yang ada.

Pengawasan Pemilu menjadi suatu yang tak terelakkan saat ini. Pemilu minim pengawasan akan memicu potensi terjadi kecurangan/manipulasi suara, hilangnya hak pilih, pelanggaran politik uang, terjadinya kecurangan sehingga timbul gugatan hasil, biaya politik akan mahal, dan adanya potensi konflik antar peserta Pemilu/Pilkada.

Oleh karena itu, pengawasan Pemilu itu sangat penting, diantaranya untuk memastikan terlindunginya hak politik warga, mewujudkan Pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya, mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sesuai dengan aspirasi terbesar rakyat, mencegah terjadinya konflik, mendorong tingginya partisipasi publik, dan meningkatkan kualitas demokrasi.

Dengan adanya pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu, harapan besarnya adalah bisa memberikan dampak dalam membangun kesadaran betapa pentingnya pengawasan Pemilu. Selain itu, peserta Pemilu selalu takut dan berhitung seribu kali jika akan melakukan pelanggaran. Bahkan, penyelenggara Pemilu merasa diawasi baik dari sisi kinerja maupun independensinya.

Amin Fauzi

Page 30: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah

- 7 -

Banyak yang bisa dilakukan jika masyarakat ikut mengawal Pemilu, diantaranya ikut melakukan sosialisasi tentang aturan-aturan Pemilu, ikut memantau pelaksanaan Pemilu agar berlangsung sesuai dengan aturan, melakukan kajian terhadap persoalan-persoalan kepemiluan, ikut mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu sesuai dengan peran sosialnya masing-masing, mempublikasikan melalui media massa dan media sosial tentang kecenderungan pelanggaran, melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu, dan mendukung terciptanya ketaatan peserta pemilu maupun penyelenggaran Pemilu.

Upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat itu tentu bisa dengan pendekatan formal, informal, maupun kultural.(*)

Sejumlah pendidikan politik yang pernah diselenggarakan Bawaslu Rembang:

Jenis Kegiatan TempatHari/

TanggalSasaran

Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Kepada Masyarakat dan Pramuka

Hotel Puri Rembang

Kamis, 27 September

2018

Masyarakat umum dan Pramuka

Sosialisasi Pemilu Partisipatif, Gerebeg Tempat Wisata

Pantai Balongan,

Kragan

Minggu, 17 Februari

2019

Masyarakat Umum

Pengunjung Pantai

Balongan

Page 31: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 8 -

Amin Fauzi

Sosialisasi Pengawasan Pemilu Bersama Sahabat Tionghoa, Sahabat Difabel, Sahabat Petani, Sahabat Nelayan, Sahabat Tukang Becak

Hotel Gajah Mada

Rembang

Sabtu, 23 Februari

2019

Tionghoa, Difabel, Nelayan,

Petani, Tukang Becak

Sosialisasi Pengawasan Pemilu dengan Tema Lukisan Pengawasan

Desa Woro, Kragan,

Rembang

Minggu, 24 Februari

2019

Masyarakat Umum

Sosialisasi Pengawasan Pemilu dengan Komunitas Blogger dan Pegiat Sosial Media (ISR)

Pendopo Kecamatan Rembang

Minggu, 24 Februari

2019

Komunitas Blogger dan Pegiat Sosial

Media

NGOPI (Ngobrol Pengawasasan Pemilu)

Hotel Gajah Mada

Rembang

Sabtu, 9 Maret

2019

Penjual dan penikmat Kopi se Kabupaten

Rembang

Page 32: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah

- 9 -

Sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif

Pasar Mbrumbung,

Kaliori, Rembang

Minggu, 10 Maret

2019

Masyarakat Umum

Pengunjung Pasar

MbrumbungSosialisasi Pemilu, Bawaslu Goes To School

SMA N 1 Rembang

Jumat, 22 Maret

2019

Pemilih Pemula SMA N

1 Rembang

Sosialisasi Pemilu, Bawaslu Goes To School

SMA NU Lasem

Sabtu, 23 Maret

2019

Pemilih Pemula SMA

NU Lasem

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Pegiat Literasi Rembang

Hotel Gajah Mada

Rembang

Selasa, 26 Maret

2019

Pegiat Literasi Rembang, Pengurus

Perpustakaan SMP-SMA se

Kab. RembangSosialisasi Pengawasan Partisipatif Kepada Guru Bimbingan Konseling

Hotel Gajah Mada

Rembang

Rabu, 27 Maret 2019

Guru BK se Kabupaten Rembang

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Persaudaraan Haji

Hotel Fave Rembang

Sabtu, 30 Maret

2019

Ketua Persaudaraan

Haji se Kabupaten Rembang

Page 33: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 10 -

Amin Fauzi

Bawaslu Dolan Ning Sea Food Party (Sosialisasi Pengawasan Pemilu, Anti money politic, hoax, ujaran kebencian, SARA)

Pantai Nyamplung

Minggu, 31 Maret

2019

Pengunjung Pantai

Nyamplung

Sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif “Kicau Pengawasan”

Lapangan Mondoteko

Rembang

Minggu, 7 April 2019

Pecinta burung

Sosialisasi Pengawasan Bersama Pendidik Usia Dini

Hotel Kencana Rembang

Selasa, 9 April 2019

Guru PAUD-TK se Kabupaten

Rembang

Gelar Budaya Ngaji Pemilu

Jalan depan Kantor

Bawaslu Rembang

Sabtu, 13 April 2019

Masyarakat Umum

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

14 kecamatan

se Kabupaten Rembang

Februari – Maret

2019

Masyarakat umum

Page 34: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Dari Buku Khotbah Hingga Panggung Mewah

- 11 -

Sosialisasi melalui media sosial Bawaslu Rembang (Facebook, Instargram, Website)

Pengguna Media Sosial

Page 35: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 12 -

DALAM Pemilu, pemilih menjadi instrumen penting keberadaannya. Sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, peran pemilih/rakyat menjadi penentu arah kebijakan dalam membangun negeri ini. Melalui keputusan politik pemilih menggunakan hak konstitusionalnya di bilik suara.

Begitu pentingnya partisipasi politik pemilih sampai-sampai ikut menentukan arah pembangunan. Pertanyaannya, apakah pemilih sudah memiliki bekal yang cukup dalam menggunakan hak pilihnya? Sebagian pastinya akan menjawab belum.

Secara sederhana bisa kita lihat dari perilaku pemilih yang masih melanggar aturan. Misalnya saja mau menggunakan hak pilihnya jika mendapat imbalan. Bahkan ada kecenderungan peserta Pemilu ‘dikerjain’ oleh pemilih. Pemilih tega menerima uang dari beberapa peserta Pemilu. Orang bilang ini cerdas, padahal tidak. Ini merupakan perilaku yang justru mendistorsi demokrasi. Demokrasi diukur dengan materi yang jelas-jelas dilarang oleh regulasi. Alih-alih merawat demokrasi, tindakan

Oleh : Totok Suparyanto

MENGINISIASI SEKOLAH PENGAWASAN

Page 36: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Menginis ias i S ekolah Pengawasan

- 13 -- 13 -

pemilih disadari atau tidak justru merusak demokrasi. Pemilu sebagai pengejawantahan dari demokrasi berjalan tak sesuai regulasi.

Padahal, Pemilu telah dianggap menjadi ukuran demokrasi, karena rakyat dapat berpartisipasi menentukan sikapnya terhadap pemerintahan dan negaranya. Pemilu adalah pengejawantahan sistem demokrasi, melalui pemberian kesempatan kepada rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya dalam struktur pemerintahan.

Makna Pemilu yang paling esensial bagi suatu kehidupan politik yang demokratis adalah sebagai institusi pergantian dan perebutan kekuasaan yang dilakukan dengan regulasi, norma, dan etika, sehingga sirkulasi pergantian kepemimpinan dapat dilakukan secara damai dan beradab.

Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pemilihan umum adalah pemilih/rakyat. Persyaratan mendasar dari pemerintahan melalui keterwakilan adalah rakyat memiliki peluang dalam proses pemerintahan. Salah satu pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/ perwakilan. Untuk mewujudkan kedaulatan rakyat adalah melalui pemilihan umum.

Perilaku PemilihPol-Tracking Institute pernah mengeluarkan hasil survei nasional dalam Pemilu legislatif 2014. Salah satu hasilnya, dua aspek paling krusial yang harus dilakukan partai politik menurut pemilih adalah kepedulian partai politik terhadap masyarakat (46%) dan integritas partai politik (33%). Artinya, jika dua hal ini bisa ditunjukkan melalui program-program yang peduli persoalan masyarakat dan integritas partai politik terjaga dalam persepsi publik, maka partai politik akan mendapatkan simpati publik.

Page 37: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Totok Supar yanto

- 14 -

Jika dilihat realitanya sampai hari ini partai politik masih mengalami permasalahan kepedulian dan integritas. Kalaupun ada legislator yang memenuhi harapan rakyat jumlahnya tak banyak. Jangankan bicara kepedulian dan integritas, mengurus pendidikan politik bagi warga saja masih butuh pembenahan.

Alih-alih mendidik, sebagian besar calon legislatif justru memberi pengaruh yang tidak baik kepada pemilih dengan suap politik. Pelanggaran lain pun ditunjukkan para calon pemimpin di hadapan rakyatnya. Pada akhirnya hampir mayoritas pemilih terkontaminasi dengan suap politik, dimana mereka malas menggunakan hak pilihnya jika tidak mendapatkan imbalan materi.

Pentingnya Pendidikan PemilihHadirnya Bawaslu Mengajar melalui program Sekolah Pengawasan adalah salah satu ikhtiar untuk mengurai permasalahan pemilihan umum. Program itu bagian dari inisiasi Bawaslu Rembang untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Kami memang tidak berambisi bahwa program ini akan menuntaskan permasalahan pemilihan umum, namun setidaknya dengan dilandasi tekad yang kuat untuk memberikan pemahaman bagaimana menjadi pemilih/rakyat yang cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, diharapkan akan mampu memberikan nilai positif dalam penyelenggaran pemilihan umum.

Bawaslu Kabupaten Rembang dengan menggandeng akademisi telah membuat perencanaan Sekolah Pengawasan. Pada pertengahan November 2018 program tersebut telah kami realisasikan. Sejumlah materi yang kami siapkan, meliputi:

1. Sistem Demokrasi IndonesiaPeserta didik diharapkan memahami sistem demokrasi

Page 38: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Menginis ias i S ekolah Pengawasan

- 15 -- 15 -

di Indonesia, bagaimana sejarahnya, kelebihannya, serta kami singgung pula bahaya politik identitas.

2. Tahapan Inti Penyelenggaraan Pemilihan UmumPeserta didik diharapkan memahami mekanisme pelaksanaannya, penyimpangannya, dan mampu mengambil bagian dalam mengawasi tahapan pemutakhiran data pemilih, kampanye, serta pemungutan dan penghitungan suara.

Setiap angkatan menempuh 4 (empat) kali pertemuan dengan durasi waktu 2x45 menit, seminggu sekali. Diperkuat oleh tenaga pengajar dari Akademisi untuk materi Sistem Demokrasi, diharapkan akan menambah semangat bagi peserta didik. Sedangkan materi Tahapan Inti Penyelenggaraan Pemilihan Umum oleh Bawaslu Kabupaten Rembang.

Pada kesempatan perdana, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Rembang yang menjadi peserta Sekolah Pengawasan angkatan pertama. Pasca kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif mereka menyatakan akan pro aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Bawaslu Kabupaten Rembang.

Seiring berjalannya waktu, sudah barang tentu model pendidikan Pemilu seperti ini perlu penyempurnaan, serta pengembangan kerjasama dengan pihak sekolah. Jika program berhasil bukan tidak mungkin akan lahir pemilih masa depan yang berintegritas, dan pada muaranya nanti akan dipetik manfaat yang sebesar-besarnya untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum. (*)

Page 39: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah
Page 40: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

MENGAWALTAHAPAN

BAB II

Page 41: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 18 -

PINTU masuk partai politik (Parpol) dalam berkontestasi di Pemilihan Umum (Pemilu) adalah dalam tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik. Setelah ditetapkan sebagai badan hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, partai politik diberi hak untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut.

Proses verifikasi dimaknai dengan penelitian administrasi dan verifikasi faktual. Tahap demi tahap kegiatan ini yang meliputi pendaftaran, penelitian administrasi, dan verifikasi faktual. Makanismenya menggunakan sistem gugur. Yaitu partai politik yang tidak lulus dalam tahap sebelumnya tidak diikutkan dalam tahap selanjutnya.

Secara administrasi, terlihat ideal dalam konsep dan manajemen. Namun dalam aspek kepesertaan, kategori peserta menjadi kurang egaliter. Sebab, ada perlakuan yang berbeda antar partai politik yang mengajukan pendaftaran.

Verifikasi Parpol “Diskriminatif”

Oleh: M. Maftuhin

Page 42: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Veriv ikas i Parpol “Diskr iminat i f ”

- 19 -

Partai politik “lama” yang dikategorisasikan sudah lulus verifikasi pada pemilu sebelumnya, hanya cukup melakukan pendaftaran dan melewati tahap penelitian administrasi tanpa verifikasi faktual. Hal ini berbeda degan partai politik “baru” yang belum pernah diverifikasi pada pemilu sebelumnya, maka harus melewati tahap verifikasi faktual.

Perlakuan ini bukan tanpa dasar, namun sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dalam Undang-Undang ini memang “seolah” membagi kegiatan dalam tahap ini menjadi dua bagian, yaitu bagian penetapan dan bagian verifikasi. Ada partai politik yang ditetapkan dan ada partai politik harus diverifikasi.

Hal ini sebagaimana bunyi pasal 173 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017, bahwa “Partai Politik Peserta Pemilu merupakan partai politik yang telah ditetapkan/lulus verifikasi KPU”. Lebih Lanjut dalam pasal 173 ayat 2, bahwa “Partai politik yang telah lulus verifikasi dengan syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diverifikasi ulang dan ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu”.

Membaca pasal tersebut, ada dua penyikapan. Satu pihak langsung dilakukan penetapan, di pihak lain harus melalui verifikasi. Perbedaan penyikapan itu memberikan kesan yang kurang mengenakkan bagi peserta Pemilu, yaitu adanya “diskriminasi” yang dirasa oleh partai politik. Dalam kurun waktu yang sama, seharusnya partai politik mendapat perlakuan yang sama, karena sama-sama sebagai pihak yang akan bertarung dalam Pemilu.

Kegiatan pendaftaran dan verifikasi partai politik dalam Pemilu 2019 diterjemahkan oleh KPU sebagai amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 Pasal 174 ayat (3) ke dalam Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2017 tentang Pendaftaran,

Page 43: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

M. Maftuhin

- 20 -

Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Lebih teknisnya, juga diterbitkan Keputusan KPU Nomor 174/HK.03.1-Kpt/03/KPU/X/2017 tentang Pedoman Pendaftaran, Penelitian Administrasi, Verifikasi Faktual, dan Penetapan Partai Politik, Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota pada tanggal 2 Oktober 2017.

Kegiatan ini berjalan sesuai dengan jadwal tahapan Pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU melalui Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 beserta perubahan yang menyertainya.

Menuai Protes Regulasi demi regulasi yang dikeluarkan terkait dengan kegiatan

pendaftaran dan verifikasi partai politik dalam Pemilu 2019 ini tak lantas berjalan mulus. Implementasinya menuai protes dari sejumlah calon peserta.

Protes yang dilakukan bersifat konstitusional. Partai Islam Damai Aman (Partai Idaman) mengajukan permohonan judicial review ke Mahkamah Konstitusi terhadap pasal 173 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Permohonan itu diregistrasi dengan Nomor 53/PUU-XV/2017 pada tanggal 16 Agustus 2017.

Partai Idaman selaku pemohon menilai, pasal 173 ayat (1) dan ayat (3) UU Pemilu bersifat diskriminatif. Sebab, aturan tersebut memberikan perlakukan berbeda pada partai lama dan partai baru (berstandar ganda bagi calon peserta Pemilu).

Page 44: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Veriv ikas i Parpol “Diskr iminat i f ”

- 21 -

Dalam proses pengujian aturan itu, Mahkamah Konstitusi dalam putusannya yang dibacakan pada tanggal 11 Januari 2018, menyatakan frasa “telah ditetapkan” dalam Pasal 173 ayat 1 serta pasal 173 ayat 3 UU Pemilu tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.

Dalam pertimbanganya, Mahkamah Konstitusi menyatakan ketentuan verifikasi dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 berpotensi menimbulkan ketidakadilan bagi partai politik peserta Pemilu. Menurut Hakim Konstitusi, verifikasi partai politik perlu dilakukan kepada seluruh Parpol untuk menghindari perlakukan berbeda.

“Verifikasi dilakukan kepada seluruh parpol peserta Pemilu tanpa membedakan antara parpol yang pernah ikut Pemilu dengan yang baru mengikuti Pemilu,” ucap salah satu hakim konstitusi dalam pembacaan putusannya.

Beberapa hal yang mendasari perlunya verifikasi kepada seluruh partai antara lain, dalam pertimbangannya adalah :

- Pertimbangan kondisi demografis di Indonesia, yaitu terdapat penambahan satu provinsi yakni Kalimantan Utara, sehingga basis penentuan ketentuan keterpenuhan syarat mengalami perubahan bagi Parpol.

- Dinamika penduduk, yaitu penduduk yang menjadi anggota parpol juga berubah tiap parpol. Termasuk adanya pengurangan penduduk akibat kematian dan migrasi juga berdampak masih atau tidak syarat keanggotaan masing-maisng parpol. Perubahan ini akan berdampak pada pemenuhan syarat parpol peserta Pemilu.

- Adanya konflik internal parpol yang kerap terjadi pada parpol peserta Pemilu. Konflik ini mempengaruhi pemenuhan syarat parpol, salah satunya keberadaan kantor tetap parpol. Konflik internal parpol menimbulkan perpecahan sampai tidak memiliki kantor tetap. Dalam suatu periode Pemilu

Page 45: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

M. Maftuhin

- 22 -

parpol punya kantor tetap, maka periode Pemilu berikutnya syarat kantor tetap belum tentu terpenuhi. Sehingga syarat keberadaan kantor tetap harus diverifikasi bagi seluruh parpol peserta Pemilu.

Dinamika seperti ini sebenernya bukan kali pertama. Kasus serupa tentang perbedaan perlakuan verifikasi juga pernah terjadi dalam Pemilu 2014. Walaupun Undang-Undang yang berbeda, yaitu Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pada kasus itu, Mahkamah Konstitusi melalui putusan Nomor 52/PUU-X/2012 tanggal 29 Agustus 2012 memutuskan bahwa norma Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang 8 tahun 2012 bertentangan dengan UUD 1945.

Dalam pertimbangannya, MK menyatakan bahwa seharusnya dapat ditarik benang merah bahwa norma Undang-Undang Pemilu tidak boleh memuat norma yang pokoknya mengandung perlakuan berbeda terhadap calon peserta Pemilu. Karena hal ini bertentangan dengan hak atas kesempatan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

Pasca putusan Mahkamah Konstitusi, KPU melakukan perubahan secara substansial tehadap mekanisme verifikasi partai politik khususnya terhadap partai politik “lama”. Sebanyak 12 partai politik, yang meliputi PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PKB, PBB dan PKPI dilakukan verifikasi faktual baik keanggotaan, status kantor, dan keterwakilan perempuan.

Sayangnya, lagi-lagi dalam teknis verifikasi faktual terhadap tiga komponen ini juga dilakukan dengan perlakuan berbeda. Idealnya, verifikasi faktual terhadap keanggotaan dilakukan dengan metode sampel acak di rumah masing-masing anggota, namun realitanya

Page 46: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Veriv ikas i Parpol “Diskr iminat i f ”

- 23 -

justru meminta ke pengurus partai politik yang bersangkutan untuk menghadirankannya di kantor partai setempat. Sampel tersebut sebanyak 5% yang tersebar di minimal separuh kecamatan. Tak pelak, Partai politik mengetahui akan nama-nama responden yang menjadi sampel dalam verifikasi faktual tersebut.

Hal ini berbeda perlakuannya dalam verifikasi keanggotaan terhadap partai politik “baru” yaitu dengan cara pengambilan sampel sebanyak 10% dan dilakukan dengan metode kunjungan dari rumah ke rumah (door to door). Tidak ada kewajiban bagi KPU selaku verifikator untuk memberitahukan terhadap nama-nama responden yang menjadi sampel, sehingga partai politik tidak mengetahui siapa saja yang akan dikunjungi oleh verifikator.

Meskipun dengan dalih apapun, partai politik harus siap dan yakin atas nama-nama keanggotaan yang akan dilakukan uji petik dalam verifikasi. Perbedaan ini menunjukkan adanya diskriminasi dalam hal teknis verifikasi.

Dinamika verifikasi partai politik dalam Pemilu 2019 sedikit banyak memberikan pembelajaran bagi banyak pihak. Pembelajaran itu dapat digunakan sebagai upaya perbaikan penyelenggaraan Pemilu di masa yang akan dating, antara lain :

1. Adanya perbedaan perlakuan dalam mekanisme verifikasi partai politik terhadap partai yang “lama” dan partai politik “baru” ramai dipersoalkan sejak Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang disahkan. Partai politik “baru” sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap kondisi ini. Beberapa pemerhati dan pegiat Pemilu juga sudah memberikan wacana dan kerap melakukan diskusi atas persoalan ini.

Pada akhirnya, MK mengeluarkan putusan dengan membatalkan atas perbedaan perlakuan ini. Dalam amar putusan, MK memberikan pertimbangan bahwa sebenarnya

Page 47: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

M. Maftuhin

- 24 -

persoalan diskriminasi dalam kegiatan verifikasi partai politik pernah terjadi pada Pemilu sebelumnya yaitu Pemilu 2014. Padahal, waktu itu MK juga mengeluarkan putusan agar dilakukan persamaan perlakuaan verfikasi. Dua putusan MK yang mempunyai substansi sama (dalam hal perbedaan perlakuan) walaupun pada obyek sengketa (Undang-Undang) yang berbeda memberikan pembelajaran betapa pentingnya memberikan hak atas kesempatan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

Undang-Undang sebagai produk politik seharusnya memperhatikan prinsip ini dalam pengesahannya, sehingga dalam implementasi atau pelaksanaanya tidak terganggu dengan penafsiran dan bermuara dengan uji materi ke Mahkamah Konstitusi selaku lembaga yang mengawal dan menjaga konstitusi di Indonesia;

2. Rangkaian tahap pendaftaran dan verifikasi partai politik yang diklasifikasi menjadi penelitian administrasi dan verifikasi faktual dengan sistem gugur perlu dikaji ulang. Dengan sistem yang berlaku ini, maka apabila partai politik tidak lulus penelitian administrasi maka tidak dilanjutkan dengan verifikasi faktual. Sistem ini dipandang kurang menguntungkan bagi partai politik, yang mana seharusnya partai politik diberikan kesempatan untuk melakukan pendaftaran dengan dokumen yang ada sampai tuntas, selanjutnya dilakukan penelitian administrasi dan verifikasi faktual sebagai satu kesatuan sebagai tahap awal.

Kesempatan perbaikan diberikan kepada partai politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat dalam tahap awal ini, selanjutnya dilakukan penelitian administrasi dan verifikasi faktul pada masa perbaikan. Di masa perbaikan inilah, partai politik baru bisa dinyatakan apakah memenuhi

Page 48: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Veriv ikas i Parpol “Diskr iminat i f ”

- 25 -

syarat dan sebagai partai politik peserta Pemilu ataukah tidak memenuhi syarat. Hal ini dipandang memperlakukan partai politik calon peserta Pemilu dengan lebih adil dan setara.(*)

Page 49: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 26 -

RUANG komisioner Bawaslu Rembang pada Rabu, 5 Desember 2018 serasa sesak. Pada sepotong siang itu, ruang ukuran 3x6 meter dipenuhi tak kurang dari 30 orang. Seusai diberikan pengarahan oleh pimpinan Bawaslu Rembang, puluhan pasang mata itu nampak mempelototi angka dan aksara di laptopnya masing-masing. Sesekali tetesan peluh nampak di antara dahi mereka karena panasnya ruangan.

Puluhan orang itu terdiri dari 14 orang anggota Panwaslu Kecamatan dan masing-masing stafnya yang membidangi divisi pengawasan. Siang itu, Bawaslu Rembang sengaja mengundang mereka untuk melakukan pencermatan terhadap Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 2 milik KPU Rembang.

Perjumpaan itu tentu berbuah hasil. Berdasarkan percermatan yang ada, setidaknya menemukan ribuan pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) pada DPTHP 2 tersebut. Temuan TMS itu meliputi data ganda, pemilih tidak dikenal, pemilih sudah meninggal dunia, pemilih pindah domisili, dan lainnya.

DATA PEMILIH OH DATA PEMILIH

Oleh : M. Maftuhin

Page 50: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Data Pemil ih Oh Data Pemil ih

- 27 -

Kegiatan seperti itu bukan hanya sekali. Tapi sudah berkali-kali. Setiap kali ada penetapan data pemilih dari KPU Rembang, jajaran Bawaslu Rembang langsung merespon dengan kegiatan seperti itu. Hal ini bagian dari menjaga kualitas data pemilih Pemilu 2019.

Ya. Data pemilih dan Pemilu menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Bahkan, tahapan Pemutakhiran Data Pemilih pada setiap perhelatan Pemilu selalu menjadi isu hangat yang diperbincangkan. Tentu bukan tanpa alasan tahapan ini menjadi menarik. Pasalnya, pemilih yang menjadi obyek dalam pendataan ini menjadi rebutan bagi peserta Pemilu.

Tak pelak, daftar pemilih dituntut benar-benar mencerminkan kondisi pemilik suara yang benar-benar riil. Harapannya, akurasi data pemilih ini menjadi salah satu modal dalam upaya pemenangan Pemilu.

Idealnya, tahapan Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih di wilayah Kabupaten/kota diawali dengan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih).

Sayangnya, kegiatan coklit tidak dilakukan di Kabupaten Rembang. Sebab, Kabupaten Rembang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur atau Pilkada serentak pada 2018. Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2018, kegiatan awal dalam tahapan ini langsung pada penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS). Penetapan DPS berasal dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 2018 ditambah pemilih pemula dari Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

Akibat tidak ada coklit, berpengaruh terhadap kesempurnaan daftar pemilih yang ditetapkan. Padahal,

Page 51: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

M. Maftuhin

- 28 -

kegiatan coklit Pilkada serentak 2018 saja masih menyisakan beberapa persoalan, antara lain :

- Pemilih yang terdaftar dalam data pemilih namun tidak dapat dijumpai saat pelaksanaan coklit, sehingga tidak bisa dipastikan kondisi faktualnya. Probabilitasnya, bisa jadi yang bersangkutan masih sebagai pemilih di wilayah suatu kabupaten, atau sudah mutasi. Sehingga data dukung kependudukan kurang aktual.;

- Penduduk dengan ketiadaan bukti administrasi seperti KTP Eleketronik atau surat keterangan penduduk dari Disdukcapil, namun sudah bertahun-tahun berdomisili di wilayah tersebut juga turut menambah persoalan kegiatan ini. ;

- Kinerja Pantarlih dalam kegiatan coklit juga dipertanyakan, apakah dengan sungguh-sungguh mendatangi tiap rumah (door to door) untuk mencocokkan data pemilih dengan identitas kependudukan atau melakukan kegiatan di luar prosedur yang telah ditentukan.

Plus minus ketiadaan kegiatan coklit berpengaruh terhadap kualitas daftar pemilih. Daftar pemilih yang ditetapkan menyimpan residu persoalan yang tidak selesai seiring dengan selesainya kegiatan pemutakhiran data pemilih.

Carut Marut Carut marutnya data pemilih bukan isapan jempol belaka. Saat Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu ditetapkan ke publik. Banyak ditemukan kesalahan-kesalahan. Diantaranya, kesalahan penulisan identitas kependudukan, pemilih yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (TMS) tetapi masih masuk dalam daftar pemilih. Sebaliknya, pemilih yang sudah Memenuhi Syarat (MS) namun belum terdaftar dalam daftar pemilih.

Page 52: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Data Pemil ih Oh Data Pemil ih

- 29 -

Akibatnya, banyak temuan ketidakrapian penyusunan data pemilih ini membikin ramai khalayak. Bahkan, proses pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih yang semula berakhir di Daftar Pemilih Tetap (DPT), kembali dibuka adanya kran perbaikan terhadap DPT. Hal ini setelah Bawaslu memberikan rekomendasi kepada KPU agar melakukan perbaikan DPT pada 5 September 2018 dalam rekapitulasi nasional.

Bawaslu menyampaikan DPT yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota sebagai dasar penetapan DPT oleh KPU masih banyak terdapat data ganda, hal ini salah satunya disebabkan tidak berfungsinya Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) secara optimal. Rekomendasi Bawaslu dilakukan dalam rangka menjaga hak pilih di seluruh wilayah Indonesia. Hasil rekomendasi Bawaslu ditindaklanjuti oleh KPU dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 1033/PL.01.2-SD/01/KPU/IX/2018 tentang Penyempurnaan DPT.

Implikasi terbitnya SE KPU tentang penyempurnaan DPT ini cukup luar biasa. DPT yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten/kota pada 15-28 Agustus 2018 kembali dilakukan pencermatan bersama-sama. Pencermatan itu baik dilakukan oleh jajaran KPU, peserta Pemilu, stakeholder maupun oleh Bawaslu.

Di Kabupaten Rembang, hasil pencermatan yang dilakukan oleh jajaran Bawaslu Rembang, telah menemukan sebanyak 10.422 pemilih bermasalah dalam DPT, meliputi pemilih yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (TMS) tetapi masih masuk dalam DPT sebesar 7.121, pemilih yang Memenuhi Syarat (MS) namun belum terdaftar dalam daftar pemilih sebesar 2.258, dan pemilih yang perlu perbaikan identitas sebesar 1.043.

Proses pencermatan oleh Bawaslu Rembang dilakukan melalui dua cara, yaitu pencermatan melalui sistem, yaitu untuk mendeteksi kegandaan baik ganda antar Tempat Permungutan Suara (TPS),

Page 53: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 30 -

ganda antar desa, dan ganda antar kecamatan, serta kesalahan identitas pemilih akibat tidak lengkapnya pengisian data.

Pencermatan selanjutnya dilakukan dengan memeriksa langsung di lapangan yang dilakukan oleh pengawas desa/kelurahan serta laporan atau informasi masyarakat. Hasil pencermatan Bawaslu Rembang atas DPT disampaikan kepada KPU Kabupaten Rembang. Hal ini sebagai bentuk rekomendasi untuk penyempurnaan DPT yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Rembang.Adapun rinciannya sebagai berikut: Hasil Pencermatan Daftar Pemilih oleh Bawaslu Rembang

No Kategori Perbaikan DP

T

DPTH

P-1*

)

DPTH

P-2

DPTH

P-2

(Pen

yem

pur-

naan

)

Jumlah

A. Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Masuk dalam Daftar Pemilih1 Potensi Ganda 750 1.794 872 368 3.784

2 Meninggal Dunia 269 798 209 949 2.225

3 Pindah Domisili 1 599 207 193 1.070

4 Tidak Dikenal 1 52 17 32 935 Anggota TNI 1 3 - 5 9

6 Anggota POLRI - 1 - - 1

B. Pemilih Memenuhi Syarat Belum Masuk dalam Daftar Pemilih1 Pemilih Baru - 1.780 262 216 2.258C. Perbaikan Identitas Pemilih

1 Perbaikan Identitas - 850 64 129 1.043

Jumlah 1.022 5.877 1.631 1.892 10.422*)DPTHP : Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan

M. Maftuhin

Page 54: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Data Pemil ih Oh Data Pemil ih

- 31 -

Upaya perbaikan DPT yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota dapat meminimalisir persoalan daftar pemilih. Sebab, pada Pemilu-Pemilu sebelumnya, daftar pemilih mendapat julukan sepi di proses tetapi ramai di ujungnya.

Saat itu, daftar pemilih yang kurang aktual dapat menjadi pintu masuk sengketa. Bahkan, pada Pemilu tahun 2009 DPR sempat membentuk Panitia Khusus (Pansus) hak angket pelanggaran konstitusional terhadap hak warga negara untuk memilih atau disingkat hak angket Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Pada Pemilu sebelumnya, setelah DPT ditetapkan, ada upaya perbaikan DPT atau lebih dikenal dengan pemeliharaan DPT, yaitu dengan cara menandai pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat sebagai pemilih. Selain itu, yang sudah memenuhi syarat bisa menggunakan hak pilihnya dengan cara menggunakan KTP, namun jumlah pemilih dalam DPT tetap. Namun hal ini dipandang tidak meneyelesaikan persoalan atas kondisi DPT yang dianggap masih jauh dari sempurna.

Pada Pemilu 2019, perbaikan DPT pasca penetapan cukup memberikan ruang bagi penyempurnaan DPT yang dianggap masih jauh dari sempurna. Seluruh pihak diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan DPT. Semua pihak bisa menyampaikan kepada KPU sehingga tidak ada alasan lagi mempersoalkan DPT nanti pada akhir Pemilu.

Langkah ini dipandang cukup efektif untuk meminimalisir persoalan daftar pemilih. Rekomendasi Bawaslu menjadi pintu masuk untuk penyempurnaan DPT yang telah ditetapkan oleh KPU.

Sebab, melihat perkembangan penetapan daftar pemilih yang diawali dari Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), DPT, dan DPTHP, peran pencermatan bersama pasca DPT ditetapkan mempunyai arti

Page 55: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 32 -

penting dan menambah kesempurnaan Daftar Pemilih. Di Kabupaten Rembang, penetapan daftar pemilih pada

awalnya (dari DPS sampai ke DPT) terlihat perubahan yang sedikit. Namun pasca DPT menuju DPTHP 2 terlihat perubahan yang cukup signifikan, dari DPT 482.709 menjadi DPTHP-2 (penyempurnaan) 488.402.

Perkembangan Daftar PemilihPemilu Tahun 2019 Kabupaten Rembang

No Jumlah

Pemilih DPS

DPSH

P

DPT

DPTH

P-1

DPTH

P-2

DPTH

P-2

(pen

yem

pur-

naan

)

1Jumlah Laki-laki

240.325 240.268 240.311 239.784 243.014 242.801

2Jumlah Perem-puan

242.463 242.415 242.398 241.904 245.329 245.241

Jumlah Total

482.788 482.683 482.709 481.688 488.343 488.042

Perkembangan - -105 26 -1.021 6.655 -301

Fenomena dinamika penyusunan Daftar Pemilih Pemilu 2019 cukup memberikan pembelajaran bagi penyelenggaran Pemilu. Pun tidak menutup kemungkinan untuk pembelajaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pillkada) tahun 2020. Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai rekomendasi tahapan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2020 adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih perlu dikawal dan diawasi lebih intensif. Pemilihan personil petugas yang professional yang mau dan mampu bekerja secara

M. Maftuhin

Page 56: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Data Pemil ih Oh Data Pemil ih

- 33 -

berintegritas merupakan langkah awal yang baik dalam kegiatan ini. Petugas dipastikan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah (door to door). Mereka dituntut dapat melihat dokumen kependudukan berupa KTP elektronik dan Kartu keluarga (KK) pemilih, selanjutnya dicocokan dengan data pemilih yang dibawa oleh petugas. Pendokumentasian dokumen kependudukan pemilih menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

2. Perlunya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Pendataan Pemilih yang mampu diimplementasikan dengan lebih mudah dengan pertanggungjawaban yang maksimal. Perlakuan terhadap pemilih yang tidak dapat ditemui, pemilih yang tidak mempunyai identitas kependudukan, atau pemilih yang belum melakukan perekaman data KTP elektronik harus mampu dijawab sebelum Daftar Pemilih ditetapkan.

3. Penggunaan Sistem Informasi Data Pemilih yang mampu mendeteksi kegandaan baik antar TPS, antar desa, maupun antar kecamatan, serta menampilkan informasi pengisian identitas yang kurang betul menjadi mutlak diperlukan dalam rangka menampilkan data pemilih yang berkualitas dan memudahkan penyelenggara;

4. Sosialisasi yang cukup massif perlu dilakukan baik sebelum, saat, maupun setelah proses coklit dan masa pengumuman daftar pemilih yang telah ditetapkan oleh KPU. Hal ini guna merangsang pemilih untuk aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap proses penyusunan daftar pemilih;

5. Perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan perbaikan DPT pasca penetapan, jika ditemukan masih

Page 57: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 34 -

banyak persoalan dalam DPT yang telah ditetapkan. Tentu dengan melibatkan semua stakeholder Pemilu baik peserta Pemilu, penyelenggara, pemantau, LSM, pegiat Pemilu serta Pemerintah Daerah. Hal ini digunakann untuk meminimalisir persoalan sengketa Pemilu baik sengketa proses maupun sengketa hasil Pemilu;

6. Dalam rangka menciptakan data pemilih yang aktual dan terintegrasi dengan sistem kependudukan, perlu kiranya dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/kota, sehingga Daftar Pemilih yang dihasilkan cukup representatif. Daftar Pemilih hasil Pemilu sebelumnya perlu kiranya dipadukan dan disandingkan dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) untuk memperoleh data pemilih yang baku dan update. Selanjutnya penyelenggara Pemilu dapat mengakses Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) dari SIAK untuk menjaga kebenaran informasi kependudukan setiap pemilih dari hasil coklit. (*)

M. Maftuhin

Page 58: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Data Pemil ih Oh Data Pemil ih

- 35 -

Page 59: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 36 -

PENDOPO Kabupaten Rembang pada 1 Oktober 2018 penuh dengan orang-orang. Para tetamu menduduki kursi-kursi yang disediakan. Di kursi barisan depan, nampak para anggota partai politik (Parpol) mengenakan pakaian identitasnya masing-masing. Disaksikan ratusan orang, para pengurus parpol itu mengikuti deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan oleh Bawaslu Rembang.

Pada saat deklarasi itu, tahapan kampanye Pemilu 2019 sudah berjalan satu pekan. Peserta Pemilu sudah ada yang mengadakan kegiatan kampanye dengan metode yang ditentukan dalam perundang-undangan. Sesuai dengan tahapan, pelaksanaan kampanye dilaksanakan pada 23 September 2018 sampai dengan 13 April 2019.

Ya. Kegiatan kampanye bak dua sisi mata uang dalam setiap perhelatan Pemilu maupun Pemilihan. Pada tahapan inilah, peserta Pemilu diberikan ruang untuk menyampaikan visi, misi, program, maupun citra dirinya. Pada momentum inilah, peserta Pemilu

MEMILIH METODE KAMPANYE

Oleh: Himawan Prabowo

Page 60: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Memil ih Metode Kampanye

- 37 -- 37 -

mensosialisasikan dirinya agar mendapat simpati dari masyarakat guna mendapatkan popularitas dan elektabilitas.

Banyak metode kampanye yang diperbolehkan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 275 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, disebutkan metode kampanye yang dapat digunakan oleh Peserta Pemilu selama masa kampanye, adalah:

1. Pertemuan terbatas;2. Pertemuan tatap muka;3. Penyebaran bahan kampanye kepada umum;4. Pemasangan alat peraga di tempat umum;5. Media sosial;6. Iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan

internet;7. Rapat umum;8. Debat pasangan calon tentang materi kampanye pasangan

calon;9. Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye

Pemilu dan ketentuan perundang-undangan.

Lebih detailnya, aturan metode kampanye itu terjelaskan dalam Peraturan KPU Nomor 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilu.

Dengan berbagai metode yang disediakan itu, tim kampanye, pelaksana kampanye, maupun peserta Pemilu, mengatur strategi sedemikian rupa, agar mendapat simpati masyarakat. Tentu dengan modal masing-masing yang mereka miliki. Baik modal uang maupun modal sosial yang dimiliki.

Berdasarkan catatan Bawaslu Rembang, sejumlah kegiatan kampanye yang dilakukan oleh peserta Pemilu di Kabupaten Rembang meliputi:

Page 61: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Himawan Prabowo

- 38 -

NoMetode

KampanyePartai Politik

Pasangan Calon Jumlah

2018 2019 2018 20191 Tatap muka 6 18 0 0 24

2Kampanye bentuk lain

0 4 0 1 5

3Pertemuan terbatas

0 72 0 3 75

4Rapat umum

0 0 0 2 2

JUMLAH 6 94 0 6 106Selain itu, ada juga kegiatan metode pemasangan Alat Peraga

Kampanye (APK) yang mencapai ribuan. Bahkan, ribuan APK itu ditertibkan oleh Bawaslu Rembang karena melanggar aturan yang berlaku, meliputi:

Rekapitulasi Penertiban Alat Peraga Kampanye Pemilu 2019 Kabupaten Rembang

No KecamatanPenertiban Alat Peraga Kampanye

Partai Politik

Pasangan Calon

Calon Anggota DPD Jumlah

1 BULU 767 69 0 8362 GUNEM 606 45 2 6533 KALIORI 1089 142 0 12314 KRAGAN 1112 142 0 12545 LASEM 921 202 0 11236 PAMOTAN 847 150 0 9977 PANCUR 585 116 0 7018 SUMBER 1027 217 10 1254

Page 62: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Memil ih Metode Kampanye

- 39 -- 39 -

9 SULANG 636 329 0 96510 SALE 590 78 0 66811 SARANG 1087 278 0 136512 REMBANG 1286 368 0 165413 SLUKE 507 64 0 57114 SEDAN 355 354 0 709

JUMLAH 11.415 2.554 12 13.981

Di luar itu, peserta Pemilu juga melakukan kampanye dengan metode penyebaran bahan kampanye, melalui media sosial, maupun lainnya.

Dengan banyaknya kegiatan kampanye tersebut, menunjukkan bahwa tahapan kampanye merupakan arena pertarungan peserta Pemilu untuk memperebutkan suara rakyat. Apakah kegiatan kampanye itu berbanding lurus dengan elektabilitas? Tentu hanya pemilih yang bisa mengujinya. Banyak faktor kaitannya dengan elektabilitas calon, mulai dari ketokohan, isu yang dibawa saat kampanye, afiliasi partai politik, pengalaman politik, rekam jejak, latar belakang, kemampuan berbicara, kepribadian, logistik, dan lain sebagainya.

Yang jelas, kegiatan demi kegiatan kampanye yang dilaksanakan, berbanding lurus dengan dana kampanye yang dikeluarkan. Sebab, acapkali kampanye padat modal (capital-intensive campaign) ini menjadi pertimbangan krusial bagi para kontestan untuk mengadakan kegiatan kampanye.

Problemnya, apakah setiap kegiatan kampanye selalu besinggungan dengan uang? Apakah politik dengan biaya tinggi (hight cost politics) masih menjadi andalan utama para kontestan?. Hanya, peserta Pemilu yang mengetahui kemampuannya masing-masing. Yang jelas, regulasi kampanye sudah menyediakan pilihan-pilihan dalam berkegiatan

Page 63: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Himawan Prabowo

- 40 -

kampanye, baik yang berongkos murah maupun berongkos mahal.

Tidak semua kegiatan kampanye berimplikasi pada uang. Semua lapisan masyarakat tidak bisa didekati dengan politik uang (money politic). Apalagi Pemilu 2019 banyak metode kampanye yang bisa dilakukan oleh para peserta Pemilu.

Dengan durasi kampanye yang hampir tujuh bulan, peserta Pemilu sebenarnya diberikan waktu yang panjang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara-cara yang telah ditentukan.

Catatan-Catatan Ada salah satu metode kampanye yang saya kira bisa meminimalisir kampanye padat modal (capital-intensive campaign), yakni dengan metode pertemuan tatap muka. Metode kampanye ini bisa dilakukan didalam ruangan/gedung tertutup atau terbuka. Metode pertemuan tatap muka juga bisa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kunjungan ke pasar, tempat tinggal warga, komunitas warga, atau tempat umum lainnya. Peserta Pemilu bisa melaksanakan kampanye secara interaktif.

Melalui metode kampanye ini, kontestan justru bisa bertemu dan berdialog secara langsung dengan pemilih. Dalam momentum itu tidak hanya bisa digunakan untuk memperkenalkan diri, tapi juga bisa leluasa menyampaikan visi, misi, program maupun berdialog mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah pemilihannya.

Dengan memperbanyak kampanye secara dialogis, bisa dijadikan wahana pendidikan politik kepada warga, sehingga bisa mencerdaskan masyarakat. Bahkan, bisa digunakan wahana untuk menyerap informasi sekaligus informasi dari masyarakat. Dengan

Page 64: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Memil ih Metode Kampanye

- 41 -- 41 -

demikian, para kontestan bisa memberikan jawaban maupun solusi atas persoalan-persoalan yang dilontarkan oleh masyarakat. Kalaupun tidak bisa memberikan solusi, para kontestan bisa menyampaikan kepada pemerintah maupun wakil rakyat setempat.

Kampanye dengan metode pertemuan tatap muka juga tidak membutuhkan biaya besar, justru memperbanyak modal sosial. Karena selain ia mememperkenalkan dirinya, ia juga bisa mengenal pemilih. Kampanye yang efektif saya kira tidak an sich berpadatkan modal berupa uang, tapi dapat memanfaatkan modal sosial dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Model kampanye yang humanistik dan mencerdaskan yang saya kira saat ini dibutuhkan masyarakat. Dengan berorientasi pada program, saya kira masyarakat akan lebih mengetahui apa-apa saja yang akan diperjuangkan kelak bila menjabat. Banyak program yang bisa memikat hati pemilih, misalnya soal infrastruktur, pelayanan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Sebaliknya, kampanye yang mengandalkan politik uang (money politics) hanya menjadikan pemilih menjadi komoditas. Dampaknya, tidak hanya merusak kemurnian demokrasi, tapi bisa menghasilkan pemimpin yang tidak berkualitas.

Olah karena itu, untuk mewujudkan perhelatan Pemilu ini berintegritas, peserta Pemilu juga perlu menunjukan perannya secara berintegritas pula.

Situasi seperti ini bisa mewujud juga ketika ada dukungan dari masyarakat. Dukungan itu bisa dilakukan apabila ada pihak yang melakukan praktik politik uang dengan segara dilaporkan ke pengawas Pemilu daerah setempat. (*)

Page 65: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 42 -

DI SEPOTONG pagi, Kamis 3 Januari 2019. Dahi Maftuhin berkerut saat membaca angka dan aksara di lembaran kertas di depannya. Sesekali, mata Anggota Bawaslu Rembang ini memicing melihat detail tabel yang ada.

Sekira dua hasta di depan Maftuhin, Anggota Bawaslu Rembang lain, Amin Fauzi juga nampak melakukan hal senada. Mereka berdua diam dalam kesunyian masing-masing. Pikiran mereka mengembara, terlihat jelas gurat keraguan di wajah keduanya.

Ya. Kedua Anggota Bawaslu Rembang itu memelototi Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) dari partai politik dan tim kampanye calon Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Rembang pada Pemilu 2019. Lembar demi lembar dibaca sampai usai. Setelah pencermatan selesai, dilanjutkan pembahasan mengenai laporan-laporan itu. Kesimpulannya, Bawaslu Rembang perlu mengundang partai politik dan tim kampanye yang

PERLUKAH BAWASLU MENGAUDIT DANA KAMPANYE!

Oleh: Diana Pradipta Febriyanti

Page 66: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Perlukah Bawaslu Mengaudit Dana Kampanye?

- 43 -- 43 -

bertanggung jawab terhadap laporan LPSDK tersebut untuk dimintai klarifikasi.

Sebab, berdasarkan laporan yang diterima, banyak angka yang dianggap janggal. Kejanggalan itu terlihat saat dibenturkan dengan fakta yang ada di lapangan maupun dengan aturan yang ada.

Salah satu contohnya, pada akhir 2018 masih ada beberapa parpol yang dalam melaporkan LPSDK masih Rp 0. Artinya tidak ada sumbangan dana kampanye sama sekali sampai waktu itu. Padahal, berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Rembang beserta jajarannya, sampai dengan batas waktu penyerahan LPSDK, sudah banyak Alat Peraga Kampanye (APK) yang terpasang di beberapa titik.

Berdasarkan catatan Bawaslu Rembang, hingga Desember 2018, sebanyak 4.559 buah APK dan bahan kampanye yang melanggar telah ditertibkan oleh Bawaslu Rembang beserta jajarannya. APK itu dari beragam partai politik peserta Pemilu. Pun ada yang bergambar calon Presiden dan Wakil Presiden.

Bahkan, banyak kegiatan kampanye yang diselenggarakan oleh calon legislatif (caleg) belum dilaporkan oleh partai, sehingga tidak dimasukkan dalam LPSDK. Padahal, aturannya pendanaan kegiatan kampanye harus dilaporkan dalam LPSDK. Kontradiksi-kontradiksi itu yang membuat dahi Maftuhin berkerut.

Padahal, pelaporan dana kampanye ini harus memenuhi asas Pemilu yang jujur, akuntabel, transparan, bertanggung jawab, dan terbuka.

Berdasarkan klarifikasi yang dilakukan Bawaslu Rembang pada 10-11 Januari 2019. Banyak laporan dari parpol maupun tim kampanye yang kurang tepat dalam pelaporannya. Rekomendasinya, tentu parpol agar melaporkan semua pendanaan kampanye baik penerimaan maupun pengeluaran. Sedangkan untuk KPU, rekomendasinya adalah dalam menerima laporan

Page 67: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Diana Pradipta Febr iyant i

- 44 -

dana agar melakukan pencermatan secara lengkap baik format maupun cakupan informasi.

Pun pada saat penyampaian Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), banyak kegiatan kampanye yang tak tercantumkan dalam laporan tersebut. Misalnya, dalam LPPDK yang dilaporkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), kegiatan kampanye dengan metode pertemuan tatap muka sebanyak satu kali kegiatan, sementara berdasarkan catatan Bawaslu Rembang ada sebanyak enam kali kegiatan. Hal sama pada partai Golkar, kegiatan kampanye dengan metode pertemuan terbatas sebanyak satu kali kegiatan sementara berdasarkan pengawasan Bawaslu sebanyak delapan kali kegiatan.

Posisi Bawaslu Dalam pengawasan LPSDK dan LPPDK, fokus pengawasan Bawaslu meliputi kepatuhan laporan, ketepatan waktu pelaporan, penerimaan dana kampanye tidak berasal dari sumber yang dilarang, kelebihan sumbangan, kelengkapan laporan, kesesuaian pengeluaran dengan laporan, identitas pemberi sumbangan, kesesuaian sumbangan dengan jumlah nominal batasan dana kampanye, pencatatan kelebihan sumbangan dan sumbangan yang tidak sah, dan bukti laporan penerimaan sumbangan dana kampanye.

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Rembang terhadap LPSDK, dokumen tersebut disampaikan parpol dan tim kampanye di KPU Kabupaten Rembang. Artinya secara kepatuhan memang semua parpol maupun tim kampanye menyerahkan dokumen LPSDK. Pun demikian, penyerahan laporan itu juga tidak melebihi batas waktu yang ditentukan.

Page 68: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Perlukah Bawaslu Mengaudit Dana Kampanye?

- 45 -- 45 -

NO PARTAI POLITIK

JENIS (RP)TOTAL

UANG BARANG JASA

1 PKB Rp - Rp 18.224.000 Rp 110.589.000 Rp 128.813.000

2 GERINDRA Rp - Rp - Rp - Rp -

3 PDIP Rp - Rp - Rp 10.109.000 Rp 10.109.000

4 GOLKAR Rp - Rp - Rp 54.242.125 Rp 54.242.125

5 NASDEM Rp - Rp - Rp 108.718.000 Rp 108.718.000

6 GARUDA Rp - Rp - Rp 3.200.000 Rp. 3.200.000

7 BERKARYA Rp - Rp - Rp 10.500.000 Rp 10.500.000

8 PKS Rp 50.000.000 Rp - Rp - Rp 50.000.000

9 PERINDO Rp - Rp - Rp - Rp -

10 PPP Rp- Rp - Rp 133.369.480 Rp 133.369.480

11 PSI Rp- Rp - Rp - Rp -

12 PAN Rp- Rp- Rp 172.750.000 Rp 172.750.000

13 HANURA Rp- Rp - Rp 118.736.000 Rp 118.736.000

14 DEMOKRAT Rp 20.000.000 Rp 19.000.000 Rp 104.687.000 Rp 143.687.000

19 PBB Rp- Rp- Rp- Rp-

20 PKPI Rp- Rp- Rp- Rp-

JUMLAH Rp 70.000.000 Rp 37.224.000 Rp 826.900.605 Rp 934.124.605

Sumber : Data KPU Rembang 2019

Adapun kewajiban penyerahan LPPDK maksimal 15 hari sejak hari pemungutan suara atau 2 Mei 2019. LPPDK diserahkan di kantor KPU Rembang. KPU yang berwenang untuk memeriksa kelengkapan LPPDK, sedangkan Bawaslu bertugas untuk mengawasi penyerahan LPPDK oleh partai politik dan tim kampanye agar dapat terwujud Pemilu yang jujur, adil dan transparan. Pengawasan pelaporan LPPDK juga untuk menilai kepatuhan peserta Pemilu terhadap peraturan perundang-undangan.

Page 69: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Diana Pradipta Febr iyant i

- 46 -

Sebanyak 15 partai politik dan dua tim kampanye pasangan calon telah menyerahkan LPPDK dengan lengkap sesuai batas waktu. Dalam penyampaian LPPDK, ada satu parpol peserta Pemilu yang tidak menyerahkan LPPDK ke KPU Rembang, yaitu Partai Bulan Bintang (PBB). PBB tidak mempunyai calon legislatif DPRD Kabupaten untuk semua Daerah Pemilihan (Dapil) Pemilu DPRD Kabupaten Rembang.

Page 70: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Parta

i Pol

itik

Kepa

tu-

han

Pelap

oran

LP

PDK

Uang

dala

m

Pem

buka

an

Reke

ning

Jum

lah

Pene

rimaa

n Su

mba

ngan

Peng

el-ua

ran

Sa

ldo

LPPD

K

Mela

por

Tidak

M

elapo

r

Jum

lah

sum

bang

an

dari

Parta

i Po

litik

Jum

lah

sum

bang

an

dari

Calo

n an

ggot

a Le

gislati

f

Jum

lah

sum

bang

an

dari

Pese

o-ra

ngan

Jum

lah su

m-

bang

an d

ari

Kelo

mpo

k

Jum

lah

sum

-ba

ngan

da

ri Ba

dan

Usah

a

Lain

-lai

n

Jum

lah

(Rp)

da

ri Pe

r-te

mua

n Te

rba-

tas

Jum

lah

(Rp)

da

ri Pe

r-te

mua

n Ta

tap

Muk

a

Jum

lah

(Rp)

da

ri Ra

pat

Umum

Jum

-lah

(R

p)

dari

APK

Jum

lah (R

p)

dari

Baha

n Ka

mpa

nye

Jum

lah

(Rp)

dar

i Ke

giata

n La

inny

a

Jum

lah

(Rp)

Lain

-lai

n

PKB

Mela

por

200

.000

44

3.03

0.50

0 18

.424

.000

18

.224

.000

44

3.03

0.50

0 14

8.19

5

GERI

NDRA

Mela

por

100

.000

10

0.00

0 16

2.85

2.00

0 30

4 16

2.90

4.51

8 47

.786

PDI-P

Mela

por

2

.051

.429

2.

051.

429

29.7

60.0

00

8.82

8 29

.820

.000

2.

000.

257

GOLK

ARM

elapo

r

2

00.0

00

200.

000

58.5

67.1

25

58.6

19.6

25

147.

500

NASD

EMM

elapo

r

1

00.0

00

100.

000

199.

697.

000

199.

741.

000

56.0

00

GARU

DAM

elapo

r

1.0

00.0

00

500.

000

2.70

0.00

0 3.

200.

000

-

BERK

ARYA

Mela

por

200

.000

20

0.00

0 10

.500

.000

10

.500

.000

20

0.00

0

PKS

Mela

por

300

.000

15

0.30

0.00

022

.878

15

0.00

0.00

0 42

.088

28

0.79

0

PERI

NDO

Mela

por

1

.000

.000

1.

000.

000

246.

000

754.

000

PPP

Mela

por

1

.000

.000

1.

000.

000

240.

429.

860

4.19

0 24

0.48

2.95

8 95

1.09

2

PSI

Mela

por

200

.000

23

8.50

0 38

.500

16

1.50

0

PAN

Mela

por

200

.000

20

0.00

0 18

4.78

0.00

0 78

3 18

4.83

2.56

0 14

8.22

3

HANU

RAM

elapo

r

1.0

00.0

00

1.00

0.00

0 18

5.61

0.00

0 55

6 18

5.64

8.50

0 96

2.05

6

DEM

OKRA

TM

elapo

r

1.0

00.0

00

20.0

00.0

00

283.

915.

000

19.1

52

301.

588.

157

240.

000

2.34

5.99

4

PBB

Tid

ak M

el-ap

or

200

.000

PKPI

Mela

por

34

.050

13

4.05

0 80

7.00

0 84

0.00

0 10

1.05

0

Sum

ber :

Dat

a K

PU R

emba

ng 2

019

Page 71: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 48 -

Dalam penyerahan laporan itu juga tidak ada yang melebihi batas waktu yang ditentukan. Sedangkan dari sisi sumber penerimaan, identitas pemberi sumbangan, kelengkapan laporan, identitas pemberi sumbangan, dan variabel-variabel lainnya sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Hanya saja, pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Rembang hanya bersifat formil. Dari sisi kepatuhan saja terhadap penyampaian dana kampanye tersebut. Setelah laporan dana kampanye itu diserahkan ke KPU, kemudian KPU menyerahkan ke Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk dilakukan audit.

Masalahnya, KAP hanya melakukan audit mengenai apa yang dilaporkan oleh peserta Pemilu tersebut. Padahal, ada potensi pengeluaran yang tidak dilaporkan. Sementara, KAP tidak mengetahui pelaksanaan kampanye di lapangan.

Peran BawasluSesungguhnya, Bawaslu sebenarnya memiliki peran yang strategis dalam melakukan audit dana kampanye, baik secara formil maupun materil. Sebab, selama melakukan pengawasan kampanye, Bawaslu bisa menyandingkan data-data pengawasan kampanye dengan laporan yang disampaikan oleh peserta Pemilu.

Sebab, pengawaslah yang datang secara langsung ke lapangan memantau pelaksanaan kampanye. Pengawas bisa memperkirakan pengeluaran dana pada pelaksanaan kampanye tersebut, mulai dari konsumsi, akomodasi, jumlah peserta, dan pengeluaran lainnya.

Perkiraan pendanaan itu kemudian dikonfrontir dengan LPPDK yang disampaikan oleh peserta Pemilu. Dengan penyandingan itu, bisa ketahui apakah dalam penyampaian dana kampanye jujur atau tidak. Dengan cara seperti ini, bisa mengukur tingkat transparansi dan akuntabilitas pelaporan dana kampanye.

Diana Pradipta Febr iyant i

Page 72: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Perlukah Bawaslu Mengaudit Dana Kampanye?

- 49 -- 49 -

Mengedepankan nilai-nilai transparansi ini sangat penting. Sebab, persoalan transparansi pendanaan biaya politik ini isunya terus berkembang. Dari sisi peserta Pemilu, prinsip transparansi dan akuntabilitas sangat terkait dengan bagaimana isu kesamaan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pemilu (political equity), politik yang berbiaya tinggi (high cost politics), dan dukungan finansial dari para donatur yang dapat mendorong terjadinya korupsi politik yang dilakukan oleh para politisi di legislatif dan eksekutif.

Butuh Dukungan Seandainya Bawaslu diberikan tugas untuk mengaudit dana kampanye, tentu butuh banyak dukungan. Pertama, regulasi. Pembuat kebijakan perlu membuat aturan yang memberikan amanah agar Bawaslu diberikan kewenangan untuk melakukan audit dana kampanye. Dengan demikian, bisa dijadikan dasar hukum Bawaslu dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Kedua, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Tentu tidak semua SDM di jajaran Bawaslu memiliki kemampuan secara mendetail bagaimana mengaudit laporan keuangan. Maka perlu dilakukan pelatihan-pelatihan maupun peningkatan SDM agar memiliki kompetensi dalam hal tersebut. Dalam pengembangan ini, Bawaslu mungkin bisa bersinergi dengan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK).

Namun demikian, masyarakat juga mempunyai peran dalam pengawasan penggunaan dana kampanye. Meski tidak secara langsung, setidaknya masyarakat dapat melaporkan ketika menemukan atau mengetahui jika ada peserta Pemilu atau tim kampanye yang melakukan kampanye besar-besaran namun anggaran yang dilaporkan kecil.(*)

Page 73: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 50 -

WAKTU masih dzuha saat Rian Santoso termangu di depan gudang di Jalan Pemuda Rembang pada 20 Februari 2019. Gudang itu disewa oleh KPU Rembang untuk pelipatan surat suara Pemilu 2019.

Rian, sapaan akrabnya, adalah salah satu orang yang dipekerjakan untuk melipat surat suara. Ia masih menunggu instruksi dari KPU Rembang terkait teknik dan mekanisme pelipatan tersebut. Setelah menunggu satu jam, ia kemudian mendapatkan penjelasan dari penyedia jasa, lalu dilanjutkan dengan melipat surat suara.

Momentum Pemilu ini menjadi berkah sendiri bagi Rian, karena ia bisa mendapatkan tambahan penghasilan dengan dipekerjakan sebagai pelipat surat suara.

Pelipatan pertama adalah surat suara untuk calon Presiden dan Wakil Presiden. Pelipatan di hari pertama tidak menemukan kendala yang berarti. Walaupun masih ditemukan 790 lembar dalam keadaan rusak.

CARUT MARUT LOGISTIK PEMILU

Oleh : Alfin Bahru Rohmika

Page 74: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Carut Marut Logist ik Pemi lu

- 51 -- 51 -

Karena gudang yang ada di jalan Pemuda Rembang itu dianggap kurang memadai, pelipatan kemudian dipindahkan di Gedung Olah Raga (GOR) Rembang. Sebab, tenaga pelipatnya ditambah mengingat waktu pelipatan yang mepet. Waktu yang tersisa hanya kisaran dua bulan.

Saat pelipatan di GOR, percikan masalah mulai muncul. Terutama ketika dimulainya pelipatan surat suara untuk calon legislatif. Karena ukuran kertasnya lebih lebar, maka membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelipatannya. Sehingga rupiah yang dihasilkan tidak sebanyak ketika melipat surat suara untuk calon Presiden dan calon Wakil Presiden.

Para pelipat protes ke penyedia jasa. Sehari kemudian, KPU Rembang menaikkan honor pelipat tersebut. Honor yang diberikan berdasarkan jumlah kertas yang terlipat. Sehingga, banyak pelipat yang mengejar kuantitas, tanpa memperhatikan prosedur. Tak pelak, sering mendapatkan teguran dari penyedia jasa. Harapannya, pelipatan surat suara ini berjalan dengan tepat, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Pun demikian, proses penyediaan logistik ini tidak selancar dari yang direncanakan. Di saat pihak penyelenggara berharap kegiatan persiapan kebutuhan logistik berjalan tepat waktu dan lancar, ada lagi kendala dari pihak percetakan yang di mulai dari:

• Tidak sesuainya jumlah surat suara yang datang dengan kebutuhan surat suara di Kabupaten Rembang. Selain itu, ketidaksesuaian cetakan warna surat suara, misalnya berwana biru menjadi warna ungu.

• Masih ditemukannya surat suara yang rusak seperti surat suara sobek, berlubang, ataupun tidak simetris.

• Keterlambatan pencetakan surat suara DPD dari pihak percetakan.

Page 75: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Alf in Bahru Rohmika

- 52 -

Akibat dari keterlambatan tersebut, pelipatan surat suara sempat terhenti sampai lebih dari satu pekan. Padahal, hari pencoblosan semakin dekat, disinilah nampak lebih jelas bagaimana penyiapan dan pengiriman logistik begitu carut marut.

Berikut data rekapitulasi hasil pelipatan dan penyortiran surat suara Pemilu 2019 di Kabupaten Rembang:

NoJenis Surat

SuaraKebutuhan Kedatangan

Hasil Lipat dan Sortir Analisa Kekuran-

gan

Baik Rusak Jumlah

1. PPWP 498,842 497,803 496,152 1,080 497,232 -2,690

2. DPRD RI 498,842 496,803 497,852 876 498,728 -990

3. DPD 498,842 497,803 497,894 108 498,002 -948

4. DPRD Provinsi 498,842 497,803 485,061 12,557 497,618 -13,781

5.

DPRD Kabu-paten

68,463 68,313 67,326 37 67,363 -1,137

Rembang 1 61,821 61,691 60,550 190 60,740 - 1,271

Rembang 2 73,716 73,567 71,406 1,041 72,447 - 2,310

Rembang 3 89,444 89,254 89,210 99 89,309 - 234

Rembang 4 69,923 69,796 69,845 14 69,859 - 78

Rembang 5 72,608 72,445 72,293 315 72,608 - 315

Rembang 6 62,867 62,741 62,695 117 62,812 - 172

Rembang 7 498,842 497,803 496,152 1,080 497,232 - 2,690

Meskipun demikian, kekurangan surat tersebut sudah dipenuhi oleh percetakan di kemudian hari.

Dinamika penyiapan logistik ini tidak hanya pada saat pelipatan dan penyortiran surat suara. Pun pada saat proses pengepakan. Ketika pengepakan di halaman gudang yang berada di Desa Ngotet pada 4 April 2019 lalu, mendadak terguyur hujan. Pengepakan itu dilakukan di luar, karena gudangnya penuh. Guyuran hujan itu mengakibatkan beberapa kotak suara yang

Page 76: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Carut Marut Logist ik Pemi lu

- 53 -- 53 -

berada di luar gudang mengalami kerusakan. Pada saat pendistribusian logistik ke TPS juga nampak carut marut. Masih adanya beberapa TPS yang masih kekurangan surat suara, seperti:

1. Di TPS 03 Desa Sendangmulyo, kecamatan Bulu terdapat kekurangan surat suara sebanyak 48 surat suara.

2. Di TPS 03 Desa Suntri, Kecamatan Gunem terdapat kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.

3. Di TPS 06 Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem terdapat kekurangan surat suara sebanyak 100 surat suara.

4. Di TPS 06 Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori terdapat kekurangan surat suara sebanyak 50 surat suara.

5. Di TPS 14 Desa Sendangagung, Kecamatan Kaliori terdapat kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.

6. Di TPS 02 Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem terdapat kekurangan surat suara sebanyak 50 surat suara.

7. Di TPS 01 Desa Sidorejo, Kecamatan Pamotan terdapat kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.

8. Di TPS 02 Desa Sidorejo, Kecamatan Pamotan terdapat kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.

9. Di TPS 09 Desa Sale, Kecamatan Sale terdapat kekurangan surat suara sebanyak 20 surat suara.

10. Di TPS 15 Desa Sale, Kecamatan Sale terdapat kekurangan surat suara sebanyak 19 surat suara.

11. Di TPS 02 Desa Sale, Kecamatan Sale terdapat kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.

12. Di TPS 11 Desa Wonokerto, Kecamatan Sale terdapat kekurangan surat suara sebanyak 50 surat suara.

13. Di TPS 17 Desa Tahunan, Kecamatan Sale terdapat kekurangan surat suara sebanyak 50 surat suara.

14. Di TPS 03 Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sarang

Page 77: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Alf in Bahru Rohmika

- 54 -

terdapat kekurangan surat suara sebanyak 5 surat suara.15. Di TPS 01 Desa Trahan, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 41 surat suara.16. Di TPS 03 Desa Trahan, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 142 surat suara.17. Di TPS 01 Desa Sluke, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.18. Di TPS 07 Desa Sluke, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 87 surat suara.19. Di TPS 04 Desa Sluke, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 25 surat suara.20. Di TPS 03 Desa Sluke, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 5 surat suara.21. Di TPS 12 Desa Manggar, Kecamatan Sluke terdapat

kekurangan surat suara sebanyak 92 surat suara.22. Di TPS 03 Desa Karangharjo, Kecamatan Sulang

terdapat kekurangan surat suara sebanyak 2 surat suara.

Selain surat suara yang kurang, masih ada beberapa kekurangan lainnya seperti C1 Plano, lembaran-lembaran C1 Plano, kurangnya formulir C3. Sebaliknya, ada sejumlah TPS yang kelebihan surat suara.

Dari carut marutnya penyediaan logistik itu, mesti menjadi bahan evaluasi bersama, baik penyelenggara Pemilu maupun pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyediaan logistik tersebut. Evaluasi itu menyangkut menejemen pendistribusian, limitasi waktu, bentuk logistik, dan sebagainya.

Sebab, logistik ini menjadi instrumen penting dalam penyelenggaraan Pemilu. Misalnya, surat suara menjadi bukti

Page 78: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Carut Marut Logist ik Pemi lu

- 55 -- 55 -

otentik dalam penggunaan suara. Begitu juga logistik lain menjadi instrumen penting dalam mendukung terlaksananya perhelatan lima tahunan tersebut.

Penyelenggara baik di pusat ataupun di Kabupaten/ Kota, disarankan agar menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan pihak percetakan yang mencetak surat suara.

Tidak hanya dengan percetakan saja untuk menjalin komunikasi dengan baik, tetapi dengan yang dibawahnya seperti PPK di Kecamatan-Kecamatan dan PPD di desa-desa, bisa juga mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai menejemen pengelolaan logistik Pemilu.(*)

Page 79: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 56 -

RABU, 17 April 2019. Bukan hari biasa bagi Fatkurohman. Warga RT 03 RW 03 Desa Pandean, Kecamatan Rembang ini musti bangun lebih pagi, meskipun ia tidur larut malam. Pada hari itu ia bertugas menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desanya. Bukan pekerjaan ringan baginya. Sebab, ia mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS ia bertugas.

Ia menjadi salah satu ujung tombak pengawasan perhelatan lima tahunan itu. Fatkurohman adalah satu dari 2.171 pengawas TPS yang ada di Kabupaten Rembang yang pada hari itu melakukan tugas serupa. Demi mengawal proses demokrasi perhelatan lima tahunan ini berjalan lancar.

Mereka bertugas dari pagi, sebelum pukul 07.00 WIB hingga dini hari. Sebab, proses penghitungan suara pada Pemilu 2019 lalu selesainya rata-rata hingga dini hari. Para Pengawas TPS itu melakukan pengawasan proses Pemilu selama di TPS, mulai dari prosedur pelaksanaan, netralitas penyelenggara, ketepatan

BERJIBAKU DALAM MENJAGA SUARA

Oleh: Amin Fauzi dan Hida Hikma Dini

Page 80: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B er j ibaku da lam Menjaga Suara

- 57 -- 57 -

aturan, dan lain sebagainya. Pengawasannya dilakukan secara melekat, bahkan nyaris tanpa rehat.

Pada hari itu pula, 294 orang Pengawas Pemilu Kelurahan dan Desa (PPKD) se Kabupaten Rembang juga mengkoordinir pengawas-pengawas TPS setempat hingga selesai. Sebab, begitu pelaksanaan pengawasan kelar, maka laporannya langsung diberikan kepada PPKD setempat.

Berjibaku dalam mengawal suara ini juga dialami oleh semua Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu Kecamatan). Sejak masa tenang dimulai pada 14 April hingga rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan selesai, tenaga dan pikiran mereka penuh seluruh difokuskan untuk kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu.

Pada hari pemungutan dan penghitungan suara, meskipun pusat kegiatannya di tiap-tiap TPS namun sehari semalam semua anggota Panwaslu Kecamatan beserta stafnya siap siaga. Seharian mereka melakukan monitoring di tingkat TPS, dini hari berikutnya ia menerima laporan beserta salinan Form C1 di tiap-tiap pengawas TPS untuk diinput dalam komputer sebagai bekal saat rekapitulasi hasil perolehan suara di tingkat kecamatan. Anggota Panwaslu Kecamatan rela tidur di kantor hanya menunggu para PPKD menyetor laporan dari pengawas TPS.

Selama rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, tak jarang para Panwaslu kecamatan tidur di kantor. Bahkan, ada salah seorang anggota Panwaslu Kecamatan yang terpaksa dilarikan ke Puskesmas setempat karena kelelahan. Sebab, proses rekapitulasi surat suara dilakukan dari pagi sampai larut malam selama berhari-hari. Mereka mesti terjaga agar tidak ada kekeliruan dalam proses rekapitulasi tersebut.

Proses rekapitulasi hasil suara itu tidak boleh ditinggalkan walau sebentar. Sebab, potensi perubahan angka ada pada acara

Page 81: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi dan Hida Hikma Dini

- 58 -

forum tersebut, termasuk perbaikan-perbaikan dalam kesalahan pengadministrasian di tingkat TPS.

Seiring perjalanan pengawasan  rekapitulasi itu, banyak rekomendasi atau saran perbaikan yang dikeluarkan oleh Panwaslu Kecamatan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Tak jarang, PPK diminta membuka C1 Plano, karena ada perbedaan angka  antara hasil pengawasan dengan rekap yang dibacakan oleh PPK.

Selama pleno rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, sebanyak enam TPS di Kabupaten Rembang harus dilakukan penghitungan ulang. Enam TPS itu meliputi TPS 2 Desa Trenggulunan Pancur, TPS 6 Desa Wuwur Pancur, TPS 6 Desa Karanglincak Kragan, TPS 4 Desa Ngasinan Kragan, TPS 12 Desa Labuhan Sluke, dan TPS 3 Desa Padaran Rembang.

Penghitungan ulang itu direkomendasikan oleh Panwaslu Kecamatan. Alasan penghitungan suara ulang di TPS 3 Desa Padaran, Kecamatan Rembang dikarenakan ada surat suara DPR RI masuk ke kotak suara DPRD Provinsi, sementara KPPS lupa tidak menambahkan di Plano maupun salinan C1.

Untuk di TPS 6 Desa Karanglincak Kragan, ada kekurangan suara sah untuk Pemilu DPD, sementara plano tidak bisa menjawab. Begitu juga TPS 4 Desa Ngasinan, ada kelebihan suara tidak sah dan kekurangan suara sah untuk DPR, namun plano tidak bisa menjawab.

Sementara di TPS 2 Desa Trenggulunan Pancur, jumlah surat suara DPRD kabupaten tidak sesuai di C1. Adapun di TPS 6 Desa Wuwur Pancur, terdapat kesalahan dalam memasukkan angka pada Surat suara DPRD kabupaten, DPR RI, dan DPRD Provinsi.

Sedangkan untuk TPS 12 Desa Labuhan, Sluke, juga terjadi kesalahan dalam memasukkan angka dalam penghitungan.

Page 82: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B er j ibaku da lam Menjaga Suara

- 59 -- 59 -

Penghitungan suara itu memang perlu dilakukan untuk memastikan kebenaran dalam merekapitulasi suara. Sebelum disarankan untuk dilakukan penghitungan ulang, tentu ada mekanisme yang harus ditempuh. Apabila dalam dokumen formulir C1 ditemukan data yang selisih maka akan dibuka C Plano. Namun, jika C Plano tetap belum ditemukan validitas maka biasanya baru dilakukan penghitungan suara ulang.

Adanya temuan yang dilakukan penghitungan ulang itu, menunjukkan bahwa peran pengawas sangatlah penting dalam setiap tahapan Pemilu. Sebab, dalam setiap melakukan pengawasan, pengawas mengetahui regulasi maupun praktik yang dilakukan di lapangan. Sehingga, ketika ada kesalahan administrasi, maka pengawas langsung bisa memberikan saran perbaikan.

Pengawas dalam memberikan rekomendasi tentu tidak asal-asalan, namun berpegang pada data dan aturan yang berlaku.

Untuk mengoleksi data-data yang berasal dari tiap-tiap TPS juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Panwaslu kecamatan beserta staf musti menginput data dari tiap-tiap TPS yang ada.

Anggota Panwaslu Kecamatan Rembang, Sutiyar mengakui, separuh purnama sejak hari pemungutan dan penghitungan suara nyaris tak ada waktu untuk keluarga, bahkan waktu tidur pun tersita. Bahkan sebenarnya, kesibukannya meningkat jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara. Sebab, menjelang masa tenang, pengawasan kampanye juga meningkat, belum lagi mengadakan bimbingan teknis untuk pengawas TPS, pelatihan saksi parpol, pengawasan logistik, dan lain sebagainya.

Tak pelak, kondisi fisik para pengawas mengalami penurunan. Namun demikian, padatnya tugas pengawasan yang dilakukan itu membuat dirinya puas. Karena proses Pemilu yang terjadi di teritorialnya berjalan dengan lancar tanpa ada masalah yang berarti.

Page 83: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi dan Hida Hikma Dini

- 60 -

Pengawasan melekat juga saat tahapan rekapitulasi perolehan suara di tingkat kabupaten, selama dua hari satu malam penuh jajaran Bawaslu Rembang mengawal tahapan itu. Pengawas di tingkat kabupaten juga tak kalah padat kegiatannya, disela-sela melakukan pengawasan rekapitulasi perolehan suara, juga melakukan pengawasan pelaporan dana kampenye, penanganan pelanggaran, dan sebagainya.

Saat rekapitulasi di tingkat kabupaten, setidaknya ada sebanyak 23 catatan kejadian khusus. catatan kejadian khusus itu ditemukan Bawaslu Kabupaten, KPU Kabupaten, dan saksi yang hadir saat kegiatan rekapitulasi.

Sejumlah kejadian khusus itu, diantaranya caleg yang tidak memenuhi syarat namun masih memperoleh suara sah, kesalahan penulisan di formulir model DB1 plano, pembacaan DA1 berbeda dengan salinan yang diterima oleh Bawaslu Kabupaten, perubahan penulisan data pemilih, kesalahan penulisan dalam menentukan surat suara sah dan tidak sah, formulir BA DA1 tidak dimasukkan dalam sampul yang tersegel, dan lainnya. Catatan kejadian khusus itu sudah ditindaklanjuti oleh KPU Rembang sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Bawaslu Rembang.

Catatan Penting Meskipun secara umum pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara ini berjalan secara lancar, namun berdasarkan pengawasan Bawaslu Rembang ada beberapa catatan yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi.

Pertama, ketika pelaksanaan pemungutan surat suara masih ada sejumlah TPS yang kekurangan logistik, seperti surat suara, C1 Plano, dan kurangnya formulir C3. Sebaliknya, ada beberapa TPS yang justru kelebihan surat suara.

Kedua, kekurangsiapan KPU dan jajaranya dalam

Page 84: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B er j ibaku da lam Menjaga Suara

- 61 -- 61 -

menyelenggarakan teknis pemungutan dan penghitungan suara di TPS, serta banyaknya perubahan dalam pengisian berita acara hasil pemungutan suara di TPS, bukan hanya di tingkat kecamatan namun juga sampai di tingkat Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan Pemilu serentak yang mengharuskan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, mengakibatkan beban yang berat, sehingga penyelenggara teknis berpotensi melakukan human error.

Padahal, kesiapan dan profesionalitas penyelenggara Pemilu menjadi hal fundamental dalam mengawal integritas Pemilu. Mestinya sejak awal para penyelenggara teknis memaksimalkan kesiapan, terutama pada hal-hal yang bersifat teknis di lapangan, misalnya dengan memberikan bimbingan teknis yang optimal kepada KPPS. Minimnya pengetahuan terhadap pemahaman regulasi peraturan perundang-undangan yang dimiliki oleh KPPS dapat mempengaruhi kesiapan anggota KPPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Ketiga, rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang dilakukan di tingkat kecamatan melewati rekapitulasi di tingkat kelurahan/desa juga menambah beban penyelenggara.

Beban yang harus dijalankan oleh PPK dibawah pengawasan Panwas Kecamatan menjadi lebih berat. Dengan dibatasi oleh koridor waktu pelaksanaan, faktor kelelahan menjadi alasan jika terdapat masih adanya kesalahan dalam pengisian berita acara dan kurang maksimalnya kegiatan.

Evaluasi Bersama Dari berbagai permasalahan dan dinamika yang terjadi selama tahapan pemungutan dan penghitungan suara, serta rekapitulasi perolehan suara, maka mesti menjadi bahan evaluasi bersama. Evaluasi itu tentu dilakukan secara komprehensif baik

Page 85: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi dan Hida Hikma Dini

- 62 -

penyelenggara Pemilu, pembuat regulasi, maupun lembaga pemerintah terkait.

Sebab, beban kerja dan risiko hukum yang ditanggung oleh penyelenggara Pemilu tidaklah ringan apabila mereka mengalami kekeliruan dalam bekerja. Banyak dimensi penyelenggaraan yang perlu dievaluasi, mulai dari teknis penyelenggaraan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), limitasi waktu, dan sebagainya.

Pemilu serentak dengan lima surat suara yang membutuhkan waktu lama itu menjadi catatan sejarah negara Indonesia yang paling berharga. Pemilu paling rumit di dunia ini menyimpan kompleksitas dan membutuhkan tenaga cukup ekstra dalam menjalankannya. Oleh karena itu, kompleksitas yang sudah terjadi itu juga perlu dievaluasi demi kualitas Pemilu yang ada di negeri ini.

Evaluasi selanjutnya adalah terhadap pemilih. Banyaknya pemilih yang sangat lama berada di bilik suara karena tidak mengenal rekam jejak para caleg sejak awal berakibat antrian pemilih cukup panjang.(*)

Page 86: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B er j ibaku da lam Menjaga Suara

- 63 -

Page 87: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 64 -

Page 88: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

KUASA PALUBAWASLU

BAB III

Page 89: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 66 -

RUANG berukuran 4 x 6 meter di Kantor Bawaslu Rembang siang itu tak seperti biasanya. Ruangan yang biasanya digunakan sebagai ruang komisioner mendadak diubah fungsinya. Meja dan kursi tertata rapi. Di deretan meja depan yang terlapisi kain warna hijau tertulis ketua majelis dan anggota majelis. Di depannya, dua meja berhadapan bertuliskan pemohon dan termohon.

Ruangan itu diubah menjadi ruang sidang. Sebab, siang itu Bawaslu Rembang menggelar sidang adjudikasi penyelesian sengketa proses Pemilu. Tak pelak, ruangannya ditata sedemikian rupa bak menyerupai ruang persidangan di pengadilan. Karana Bawaslu Rembang saat itu menjalankan fungsi bak kuasi peradilan.

Ketua dan anggota majelis yang memimpin sidang adjudikasi juga nampak mengenakan pakaian jas dan berdasi. Terkesan menambah kewibawaan majelis tersebut. Tak jarang, sapaan “yang mulia” kepada ketua dan anggota majelis terlontar dari pihak pemohon dan termohon.

BERPROSES DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PROSES

Oleh : Amin Fauzi

Page 90: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B erproses da lam Penyelesaian S engketa

- 67 -

Forum ini merupakan kali pertama dimiliki oleh Bawaslu Rembang. Pun kali pertama juga dialami oleh para komisioner Anggota Bawaslu Rembang. Sebab, dari lima komisioner yang ada, sebelumnya tidak ada satupun yang berkecimpung sebagai praktisi hukum. Meskipun begitu, pelaksanaan memimpin mediasi maupun sidang adjudikasi berjalan secara lancar, tanpa ada halangan berarti. Pun dalam membuat putusan dari perkara sengketa proses Pemilu juga bisa diterima oleh para pihak. Karena setelah putusan adjudikasi dibacakan, tidak ada upaya hukum lagi dari para pihak.

Ya. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, banyak membawa perubahan pada potret kepemiluan Indonesia. Salah satu perubahannya adalah penguatan bagi Bawaslu baik secara kelembagaan maupun secara fungsi. Melalui Undang-Undang tersebut, pengawas Pemilu di tingkat kabupaten yang dulunya ad hoc, kini permanen menjadi Bawaslu Kabupaten/Kota.

Sedangkan salah satu penguatan fungsinya adalah Bawaslu diberikan kewenangan untuk menyelesaikan sengketa proses Pemilu. Sebagaimana Pasal 467 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 bahwa Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/kota menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/kota.

Di Pasal 468 ayat 1 di Undang-Undang yang sama menyebutkan bahwa, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/kota berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu.

Pemberian kewenangan penyelesaian sengketa proses kepada Bawaslu tersebut tentu bukan pemberian tiba-tiba. Gagasannya juga tidak sporadis. Namun, butuh perdebatan dan

Page 91: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 68 -

dialektika panjang dari pembuat regulasi. Sebab, kewenangan ini merupakan khasanah baru bagi kepemiluan di Indonesia.

Dalam khasanah hukum, model penyelesaian sengketa proses Pemilu ini bisa teradopsi dari konsepsi Alternative Dispute Resolution (ADR). Yakni upaya penyelesaian sengketa di luar litigasi (non-litigasi).

Bentuk-bentuk ADR/APS menurut Suyud Margono (2000:28-31) adalah: (1) konsultasi; (2) negosiasi; (3) mediasi; (4) konsiliasi; (5) arbitrase; (6) good offices; (7) mini trial; (8) summary jury trial; (9) rent a judge; dan (10) med arb [1]. Adapun Jacqueline M. Nolan-Haley dalam bukunya yang berjudul “Alternative Dispute Resolution in A Nutshell, menjelaskan bahwa ADR “is an umbrella term which refers generally to alternatives to court adjudication of dispute such as negotiation, mediation, arbitration, mini trial and summary jury trial”.

Dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu yang ditangani oleh Bawaslu, model yang digunakan adalah mediasi dan adjudikasi. Mediasi adalah proses musyawarah secara sistematis yang melibatkan para pihak untuk memperolah kesepakatan. Sedangkan adjudikasi adalah proses persidangan penyelesaian sengketa proses Pemilu. Tata caranya diatur secara detail dalam Perbawaslu Nomor 18 tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu.

Kalau di kancah standar kepemiluan internasional, juga mengadopsi konsep ADR, ke dalam apa yang dinamakan Electoral Dispute Resolution (EDR).

Penerapan mekanisme penyelesaian sengketa proses Pemilu ini tentu bukan hampa tanpa makna. Tujuan yang bisa dicapai meliputi: Pertama, membantu mengurangi “Sampah-sampah Pemilu” (Election trash), maksudnya percik-percik persoalan pada sejumlah tahapan Pemilu bisa diselesaikan pada forum

Amin Fauzi

Page 92: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B erproses da lam Penyelesaian S engketa

- 69 -

tersebut. Kedua, mengurangi jalur penanganan tindak pidana Pemilu. Ketiga, memindahkan konflik di lapangan (ius naturalis) ke “konflik di persidangan” (lex naturalis). Sebab, Pemilu adalah wadah untuk memperebutkan kekuasaan. Konflik tidak bisa dihindari dalam arena perebutan itu. Maka, keberadaan lembaga yang menangani mekanisme penyelesaian sengketa itu menjadi sesuatu keniscayaan. Keempat, bersesuaian dengan budaya bangsa (musyawarah mufakat).

Di luar tujuan itu, mekanisme penyelesaian sengketa proses Pemilu ini juga memiliki makna untuk pelaksanaan Pemilu, yakni peredaan ketegangan (detente effect) berbagai permasalahan mengenai Pemilu di lapangan (the impact of easing tensions in the elections), bersesuaian dengan fungsi dan misi utama jajaran Bawaslu sebagai penjamin kualitas penyelenggaraan Pemilu (Guarantor of the quality of the election), dan yang tak kalah pentingnya adalah menambah bobot poin penilaian kinerja publik kepada jajaran Bawaslu.

Kewenangan demikian, tentu saja menggariskan pemahaman konseptual tentang peran vital dari Bawaslu untuk mewujudkan Pemilu yang benar-benar berintegritas. Melalui kewenangan itu, tentu melecut Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu di tingkat kabupaten untuk terus berproses menempa dan beraktualisasi diri.

Selama Pemilu 2019, Bawaslu Rembang menerima dua permohonan sengketa proses Pemilu. Dua permohonan itu diajukan oleh dua partai politik. Dua partai politik yang mengajukan DPC Partai Hanura Rembang dan DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rembang.

DPC Partai Hanura Rembang mengajukan permohonan sengketa proses akibat dikeluarkannya Berita Acara KPU setempat tentang Daftar Calon Sementara (DCS). Dalam Keputusan KPU Rembang, ada salah satu bakal calon DPC Partai Hanura Rembang

Page 93: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 70 -

yang dicoret karena dianggap tidak memenuhi syarat. Sementara, DPD Partai Nasdem Rembang mengajukan permohonan akibat dikeluarkannya keputusan KPU Kabupaten setempat tentang DCS. Dalam Keputusan KPU Rembang, ada salah satu bakal calon DPD Partai Nasdem Rembang yang dicoret karena persyaratan yang dikumpulkan kurang lengkap.

Pada sengketa proses yang diajukan oleh DPC Partai Hanura Rembang, tidak terjadi permufakatan saat proses mediasi. Sehingga dilanjutkan sampai proses adjudikasi. Dalam proses adjudikasi, putusan Bawaslu Rembang mengabulkan permohonan pemohon. Putusan itu kemudian ditindaklanjuti oleh KPU Kabupaten setempat.

Adapun, dalam perkara yang dimohonkan oleh DPC Partai Nasdem Rembang, bisa diselesaikan dalam proses mediasi. Proses mediasi ini selesai hanya dengan satu pertemuan. Setelah putusan mediasi, KPU Kabupaten setempat menindaklanjuti putusan tersebut.

Dari dua perkara sengketa proses Pemilu yang masuk ke Bawaslu Rembang tersebut, memberikan pelajaran yang berarti bagi semua personil yang ada Bawaslu Rembang. Banyak hal yang bisa dipetik dari proses penyelesaian itu, mulai dari bagaimana memediasi para pihak, menggelar sidang adjudikasi, hingga membuat putusan yang final dan mengikat.

Sementara, secara nasional Bawaslu menangani 816 permohonan sengketa proses Pemilu. Dari jumlah itu, 48 permohonan ditangani Bawaslu RI, 172 permohonan ditangani Bawaslu Provinsi, dan 529 permohonan ditangani oleh Bawaslu kabupaten/kota. Dari 816 perkara, 242 kasus gagal registrasi, sedangkan 574 perkara diregistrasi.

Dengan begitu banyaknya permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu yang ditangani Bawaslu, menunjukkan

Amin Fauzi

Page 94: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B erproses da lam Penyelesaian S engketa

- 71 -

bahwa tingginya performa kinerja kelembagaan Bawaslu, sekaligus menjadi indikasi betapa kelembagaan jajaran Bawaslu cukup berhasil. Ada kepercayaan tinggi dari peserta Pemilu maupun masyarakat. Selain itu, menjadi pertanda bahwa program peningkatan kapasitas (capacity building) di lingkungan lembaga pengawas Pemilu selama ini berjalan secara maksimal.

Pun demikian, pengalaman penanganan penyelesaian sengketa proses yang dikakukan pada Pemilu 2019 tentu tidak boleh puas begitu saja, tetap perlu meningkatkan kapasitas dan performa, diantaranya: kapasitas akademik, meliputi meningkatkan penguasaan konsep-konsep Pemilu dan pengaturan-pengaturan secara detail, kemampuan menerapkan konsep/teori Pemilu dan hukum dalam sidang, menguasai peta kerawanan Pemilu, termasuk memahami mengapa konflik muncul, dan lainnya.

Sebab, selama melakukan proses penyelesaian sengketa proses Pemilu 2019, Bawaslu Rembang menemui sejumlah tantangan meliputi:

1. Sebagai lembaga baru, Bawaslu Rembang pada saat proses penanganan sengketa masih kekurangan sarana dan prasarana. Kecilnya kantor yang dimiliki, memaksa ruang komisioner dimodifikasi menjadi ruang sidang. Pun demikian, dengan mebeler, pataka, dan perlengkapan lainnya harus disediakan apa adanya.

2. Karena penyelesaian sengketa proses ini baru dilaksanakan kali pertama oleh Bawaslu Rembang, sementara Anggota Bawaslu Rembang tidak ada yang memiliki pengalaman bekerja di bidang hukum beracara, sehingga pelaksanaan mediasi maupun adjudikasi secara kaku.

Page 95: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 72 -

3. Pada awal-awal lembaga ini berdiri, jumlah staf pendukung masih terbatas, sehingga penugasan staf masih dilakukan secara serabutan, sehingga staf yang ada juga dituntut bisa menguasai banyak bidang. Contohnya, staf yang biasa mengani keuangan, pada saat Adjudikasi juga ditugasi sebagai perisalah.

4. Terbatasnya waktu penyelesaian sengketa yang hanya 12 hari, sehingga memaksa majelis untuk secepat mungkin menyelesaikan proses demi proses penyelesaian sengketa ini. Di saat yang sama, Bawaslu Rembang juga masih bertanggung jawab atas kerja-kerja pengawasan selama tahapan berlangsung.

5. Bawaslu Kabupaten/Kota dalam dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu merupakan kewenangan baru, sehingga regulasinya belum banyak terdesiminasikan ke peserta Pemilu maupun masyarakat. Tak pelak, ketika pelaksnaan proses penyelesaian sengketa, pemohon maupun termohon belum tahu banyak regulasinya, sehingga jajaran Bawaslu Rembang perlu memberikan arahan.

Pun demikian, tantangan-tantangan itu bisa ditaklukkan oleh

awak Bawaslu Rembang, sehingga selama menyelesaian sengketa proses Pemilu yang dimohonkan, tidak menemui kendala yang berarti. Yang jelas, pengalaman berproses itu memberikan pelajaran yang berarti bagi jajaran Bawaslu Rembang. (*)

Amin Fauzi

Page 96: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

B erproses da lam Penyelesaian S engketa

- 73 -

Page 97: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 74 -

MALAM belum larut. Namun sunyi menyelimuti Kantor Bawaslu Rembang. Tiga laki-laki khusyuk dengan kesibukannya. Indra penglihat mereka fokus di layar komputer, tanpa kata. Hanya terdengar sayup-sayup suara keyboard yang beradu dengan jemari. Amin Fauzi dan Totok Suparyanto, Komisioner Bawaslu Rembang, sibuk memeriksa file-file.

Kukuh Febrihandoko, staf Bawaslu Rembang yang malam itu bertugas jaga, pun nanar menatap layar. Dirinya sedang menata dokumen-dokumen agar rapi. Matanya fokus, tak acuh terhadap keadaan sekitar.

Sunyi terpecah ketika terdengar ada yang mengucap salam. Berdiri di depan pintu, dua laki-laki berpakaian rapi dan sopan. Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WIB, belum terlalu malam untuk menerima tamu.

Dua laki-laki itu mengenalkan dirinya sebagai M. Nur Hasan, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai Hanura dan fungsionaris partainya, Muslih. Di hadapannya menumpuk map

KONTROVERSI CALEG MANTAN NAPI KORUPSI

Oleh : Ahmad Soffa

Page 98: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kontrovers i Caleg Mantan Napi Korupsi

- 75 -- 75 -

yang berisi berkas-berkas. Kepada Amin dan Totok, mereka menyampaikan maksud kedatangannya malam itu.

M. Nur Hasan ingin mengajukan sengketa proses Pemilu terhadap Berita Acara yang dikeluarkan KPU Kabupaten Rembang Nomor : 90/PL.01.4-BA/3317/KPU-Kab/VIII/2018 tertanggal 7 Agustus 2018 tentang verifikasi kelengkapan dan keabsahan terhadap dokumen perbaikan pengajuan bakal calon anggota DPRD Kabupaten Rembang.

M. Nur Hasan dinyatakan tidak lolos verifikasi oleh KPU Rembang. Dengan alasan yang bersangkutan merupakan mantan napi korupsi. Dasar hukum KPU Rembang mencoret nama M. Nur Hasan adalah Pasal 4 ayat (3) Peraturan KPU (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018, yang secara eksplisit menyebutkan bahwa partai politik tidak menyertakan mantan terpidana korupsi dalam seleksi bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota.

Permohonan itu disambut tangan terbuka oleh Bawaslu Rembang. Sebab, sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, Bawaslu Kabupaten diberikan kewenangan untuk menyelesaikan sengketa proses Pemilu.

Kemudian, Kukuh menjelaskan syarat formil dan materiil yang harus dilengkapi pemohon jika ingin mengajukan sengketa proses. Ia meminta M. Nur Hasan untuk melengkapi syarat-syarat tersebut dan kembali esok pagi pada saat jam kerja

M. Nur Hasan secara resmi mengajukan sengketa kepada Bawaslu Rembang pada tanggal 10 Agustus 2019. Oleh Bawaslu Rembang, permohonan tersebut tidak langsung diregister karena masih ada syarat materiil yang belum lengkap. Pemohon diberikan kesempatan selama tiga hari kerja untuk melengkapi syarat yang belum lengkap.

Page 99: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad S of fa

- 76 -

Senin 13 Agustus 2018, pemohon kembali mendatangi Kantor Bawaslu Rembang dengan membawa berkas kelengkapan. Setelah diperiksa dan terpenuhi syarat formil serta materiilnya, Bawaslu Rembang meregister laporan tersebut dengan nomor register 01/PS/PWSL.RMG.14.28/VIII/2018 pada 14 Agustus 2018.

Setelah diregister, Bawaslu Rembang memproses permohonan sengketa tersebut sesuai dengan Perbawaslu Nomor 18 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum. Langkah pertama yang ditempuh Bawaslu Rembang adalah mempertemukan pemohon dan termohon dalam forum mediasi.

Penyelesaian sengketa proses Pemilu di Bawaslu paling lama adalah 12 (dua belas) hari sejak diterimanya permohonan. Selama jangka waktu tersebut, Bawaslu harus memeriksa dan memutus sengketa melalui mediasi. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara para pihak, Bawaslu menyelesaikan sengketa proses Pemilu melalui adjudikasi.

Selasa 21 Agustus 2018, mediasi digelar di Kantor Bawaslu Kabupaten Rembang. Pihak pemohon yaitu DPC Partai Hanura Rembang dan pihak termohon yaitu KPU Kabupaten Rembang dipertemukan dalam ruang mediasi yang tertutup untuk umum. Bawaslu Kabupaten Rembang bertindak sebagai mediator. Kedua pihak diberikan kesempatan untuk menyampaikan argumentasinya.

Kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah dan tetap mempertahankan argumentasinya. Hingga akhir mediasi, tidak ada titik temu antara pemohon dan termohon. Mediasi mengalami jalan buntu. Opsi adjudikasi menjadi alternatif terakhir.

Adjudikasi adalah upaya penyelesaian konflik atau sengketa melalui mekanisme sidang, untuk menetapkan suatu keputusan

Page 100: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kontrovers i Caleg Mantan Napi Korupsi

- 77 -- 77 -

yang bersifat final dan mengikat. Dalam hal ini, Bawaslu menjadi majelis sidang yang akan memimpin jalannya sidang adjudikasi.

Sidang adjudikasi digelar dua hari setelah mediasi gagal, tepatnya pada 23 Agustus 2018. Hari pertama sidang adjudikasi diawali dengan pembacaan permohonan sengketa dari pemohon Partai Hanura. Di akhir permohonan, pemohon meminta Bawaslu Rembang mengabulkan permohonan dan meminta KPU Rembang memasukkan nama pemohon ke dalam Daftar Caleg Sementara (DCS).

Usai pemohon membacakan permohonan, tahapan berikutnya adalah pembacaan jawaban termohon. Termohon memberikan jawaban dengan rinci dan rigid, disertai dengan bukti-bukti dan dasar hukum untuk memperkuat jawaban. Termohon juga meminta kepada majelis sidang untuk tidak mengabulkan permohonan pemohon.

Setelah pembacaan jawaban termohon, sidang selanjutnya adalah agenda pemeriksaan bukti-bukti. Baik pemohon maupun termohon diminta untuk menyiapkan bukti-bukti yang menguatkan. Sidang dalam rangka pemeriksaan bukti-bukti akan dilaksanakan tiga hari setelah pembacaan jawaban, pada 27 Agustus 2019.

Sidang pembacaan putusan dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Agustus 2018. Baik pemohon maupun termohon hadir dalam sidang pembacaan putusan. Setelah dilakukan kajian dengan mempertimbangkan permohonan pemohon, jawaban termohon serta bukti-bukti yang ada, Bawaslu Kabupaten Rembang memutuskan untuk mengabulkan permohonan pemohon. Bawaslu meminta KPU Rembang untuk memasukkan nama M. Nur Hasan dalam Daftar Calon Sementara (DCS) pada pemilihan anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Page 101: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad S of fa

- 78 -

Putusan yang dikeluarkan Bawaslu Kabupaten Rembang bersifat final dan mengikat para pihak. Namun demikian, Bawaslu masih memberikan kesempatan kepada pihak yang bersengketa untuk melakukan koreksi. Namun sampai batas waktu yang ditentukan, baik pemohon maupun termohon tidak mengajukan koreksi.

Menuai Kontroversi Terbitnya putusan ini menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Berita bermunculan di media cetak maupun elektronik. Baik lokal maupun nasional. Berbagai spekulasi menjadi bahan pembicaraan hangat diantara pakar Hukum Tata Negara hingga ibu rumah tangga.

Pun demikian, Bawaslu Rembang dalam membuat putusan tidak lantas tanpa dasar. Ada dasar hukum kuat yang dijadikan pegangan Bawaslu Rembang dalam membuat putusan. Acuan utama adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Bahwa hak memilih dan dipilih merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap Warga Negara Indonesia. Hak dasar tersebut dijamin oleh konstitusi seperti yang tertuang dalam pasal 28 dan pasal 28D ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal tersebut menerangkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk berserikat dan berkumpul serta memperoleh kesempatan yang sama didalam pemerintahan.

Undang-Undang HAM pun mengatur demikian. Pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 102: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kontrovers i Caleg Mantan Napi Korupsi

- 79 -- 79 -

Meski demikian, tetap ada pembatasan terhadap hak-hak tersebut pada Pasal 73.

Pembatasan hak politik warga negara juga dapat dibatasi oleh putusan hakim melalui putusan tambahan. Seperti tercantum dalam Pasal 35 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur mengenai pencabutan hak politik. Dengan demikian, pembatasan hak politik warga negara hanya bisa dibatasi oleh Undang-Undang dan putusan hakim melalui hukuman tambahan yang berkekuatan hukum tetap.

Sayangnya, meskipun KPU memiliki kewenangan membuat aturan teknis dalam Pemilu, namun terkait dengan pelarangan mantan narapidana korupsi dalam mencalonkan diri ini melampaui aturan di atasnya. Larangan itu tertuang dalam Pasal 4 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 20 tahun 2018. Pasal itu menyebutkan bahwa dalam seleksi bakal calon secara demokratis dan terbuka, tidak menyertakan mantan terpidana, bandar narkoba, kejahatan seksual terhadap anak dan korupsi.

KPU melalui PKPU yang dikeluarkannya telah membuat norma baru, norma yang melarang terpidana korupsi untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Norma yang membatasi hak dasar warga negara.

Sebaliknya, aturan di atasnya yakni Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu tidak ada larangan seorang mantan terpidana korupsi mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif, asalkan secara terbuka dan jujur mengumumkan kepada publik bahwa dirinya adalah mantan terpidana korupsi. Ketentuan ini tercantum dalam Pasal 240 ayat (1) huruf g.

Dari pasal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa, seorang mantan narapidana korupsi diperbolehkan jika ingin maju dalam kontestasi politik. Cukup menyatakan kepada publik bahwa dirinya adalah seorang mantan terpidana korupsi, baik melalui media

Page 103: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad S of fa

- 80 -

cetak, media elektronik maupun melalui papan pengumuman KPU.

Larangan seorang mantan narapidana korupsi untuk mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif hanya tercantum dalam Peraturan KPU sedangkan Undang-Undang Pemilu memperbolehkan. Peraturan KPU bertentangan dengan Undang-Undang Pemilu.

Padahal, hierarki peraturan perundang-undangan yang termuat dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang; 4. Peraturan Pemerintah;5. Peraturan Presiden; 6. Peraturan Daerah Provinsi; dan 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Berikutnya dalam Pasal 8 Undang-Undang tersebut mengatur mengenai jenis peraturan perundang-undangan selain yang disebutkan dalam Pasal 7 ayat (1). Mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga, atau Komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan

Page 104: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kontrovers i Caleg Mantan Napi Korupsi

- 81 -- 81 -

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Peraturan KPU kedudukannya di bawah Undang-Undang Pemilu. Maka Peraturan KPU tidak boleh bertentangan dengan peraturan diatasnya.

Betul saja beberapa hari kemudian muncul Putusan MA Nomor 46 P/HUM/2018 yang menyebutkan frasa mantan terpidana korupsi yang terdapat pada Peraturan KPU Nomor 20 tahun 2018 pasal 4 ayat (3) bertentangan dengan Undang Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu sekaligus juga bertentangan dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Sebagai warga negara yang taat hukum, sudah seharusnya kita menyikapi dengan bijak apa yang sudah diputuskan. Terlepas dari apakah mantan narapidana korupsi dibolehkan menjadi calon anggota legislatif atau tidak, keputusan tetap berada di tangan rakyat. Rakyat yang menentukan apakah akan memilih mantan narapidana korupsi tersebut menjadi wakilnya atau tidak. Pilihan tetap berada di tangan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. (*)

Page 105: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 82 -

DI SEPOTONG siang 15 Agustus 2018. Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan serasa sesak. Ribuan orang memadati gedung itu. Sebanyak 1.904 anggota Bawaslu dari kabupaten/kota masa bakti 2018-2023 di seluruh Indonesia dilantik serentak di hotel yang ada di Jalan Gatot Subroto tersebut. Kehadiran tetamu undangan yang datang juga menambah keramaian.

Setelah senarai prosesi pelantikan purna, air muka bahagia nampak terpancar dari peserta yang terlantik. Sunggingan senyum dan saling berbagi ucapan selamat juga terlihat. Jeprat-jepret swa foto juga tak lepas dari pemandangan pada siang itu. Spot foto yang disediakan oleh panitia juga tak pernah sepi.

Namun, di antara suka cita usai pelantikan itu, salah seorang anggota Bawaslu Rembang tak bisa lama-lama di dalam gedung itu. Ia langsung mencari tempat sepi untuk menelepon stafnya yang berjarak 576 km dari lokasi itu.

BAWASLU DAN EMBRIO PERADILAN PEMILU

Oleh: Amin Fauzi

Page 106: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Bawaslu dan Embrio Peradi lan Pemilu

- 83 -- 83 -

Sebab, pada siang itu ia dikabari stafnya bahwa ada peserta Pemilu di daerahnya yang memohonkan sengketa proses Pemilu.

Dari halaman Hotel Bidakara, anggota Bawaslu Rembang itu langsung memberikan pengarahan mengenai apa saja yang musti dilakukan stafnya dalam menerima permohonan sengketa proses.

Ya. Sepulang dari pelantikan itu, lima anggota Bawaslu Rembang langsung dihadapkan pekerjaan besar yang musti diselesaikan. Ada dua permohonan sengketa proses yang dimohonkan ke Bawaslu Rembang usai penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) Pemilu 2019. Dua partai politik yang mengajukan itu meliputi DPC Partai Hanura Rembang dan DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rembang.

DPC Partai Hanura Rembang mengajukan permohonan sengketa proses akibat dikeluarkannya Berita Acara KPU setempat tentang DCS. Dalam Keputusan KPU Rembang, ada salah satu bakal calon Partai Hanura yeng dicoret karena dianggap tidak memenuhi syarat. Sementara, DPD Partai Nasdem Rembang mengajukan permohonan akibat dikeluarkannya keputusan KPU kabupaten setempat tentang DCS. Dalam Keputusan KPU Rembang, ada salah satu bakal calon Partai Nasdem yeng dicoret karena persyaratan yang dikumpulkan kurang lengkap.

Sepekan setelah pelantikan, acara mediasi penyelesaian sengketa proses Pemilu dihelat di Kantor Bawaslu Rembang, meskipun dengan ruangan seadanya. Menyusul hari-hari berikutnya, dilaksanakan proses sidang adjudikasi. Karena penyelesaian sengketa tersebut dibatasi selama 12 hari kerja sejak diregistrasi.

Pada sengketa proses yang diajukan oleh Partai Hanura, tidak terjadi permufakatan saat proses mediasi. Sehingga dilanjutkan

Page 107: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi

- 84 -

sampai proses adjudikasi. Dalam proses adjudikasi, putusan Bawaslu Rembang mengabulkan permohonan pemohon. Putusan itu kemudian ditindaklanjuti oleh KPU Kabupaten setempat.

Sementara, dalam perkara yang dimohonkan oleh Partai Nasdem, bisa diselesaikan dalam proses mediasi. Proses mediasi ini selesai hanya dengan satu pertemuan. Setelah putusan mediasi, KPU kabupaten setempat menindaklanjuti putusan tersebut.

Dari dua penyelesaian sengketa proses Pemilu tersebut, peran Bawaslu Rembang sebanarnya teruji baik melakukan mediasi maupun adjudikasi. Kiprahnya dalam memfungsikan lembaga sebagai kuasi peradilan sudah pernah dijalankan. Mulai dari menerima permohonan, memeriksa berkas permohonan, melakukan mediasi antar pihak, memeriksa alat bukti, hingga membuat putusan sudah dijalankan tanpa ada hambatan yang berarti.

Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang memberikan kewenangan Bawaslu Kabupaten untuk menyelesaikan sengketa proses Pemilu sudah dijalankan dengan baik. Tak pelak, setiap ketokan palu atas putusan itu wajib dilaksanakan oleh para pihak.

Fungsi-fungsi itu tidak hanya dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Rembang, tapi juga dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/kota lain, Bawaslu Provinsi, maupun Bawaslu RI.

Selain penyelesaian sengketa proses, sebenarnya dalam melakukan penanganan pelanggaran administratif Pemilu juga dilaksanakan dengan cara-cara adjudikasi. Sebab, output dari penanganan pelanggaran administratif itu berupa putusan, sebagaimana penyelesaian sengketa proses Pemilu.

Baik penyelesaian sengketa Pemilu maupun penanganan pelanggaran administratif, tata caranya sama-sama melalui

Page 108: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Bawaslu dan Embrio Peradi lan Pemilu

- 85 -- 85 -

adjudikasi. Dengan demikian, Bawaslu layaknya lembaga semi peradilan.

Jadi, sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, memberikan dampak signifikan terhadap kelembagaan Bawaslu. Secara kelambagaan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di tingkat Kabupaten/kota dipermanenkan menjadi Bawaslu Kabupaten/kota. Dari sisi kewenangan, Bawaslu memiliki tiga kewenangan besar yang dimiliki, meliputi pengawasan, penindakan pelanggaran, dan kewenangan untuk mengadili. Hal ini menjadikan Bawaslu sebagai lembaga yang cukup kuat peranannya.

Embrio Peradilan Khusus Pemilu Dengan menguatnya wacana pembentukan Badan Peradilan khusus Pemilu dalam sistem kepemiluan Indonesia, sebenarnya Bawaslu bisa menjadi kandidat lembaga yang mampu bertransformasi menuju fungsi tersebut.

Pengalaman Bawaslu melakukan kuasi peradilan dalam proses penyelesaian sengketa itu sebenarnya bisa menjadi modal untuk menyongsong pembentukan peradilan khusus Pemilu.

Dalam praktiknya, Bawaslu baik di tingkat pusat, provinsi, maupun Kabupaten/kota tidak hanya menjalankan fungsinya pada tugas-tugas pengawasan, tapi juga menjalankan fungsi-fungsi peradilan.

Dari penguatan kewenangan yang diberikan dalam Undang-Undang Pemilu, nampaknya adanya politik hukum dari pembuat perundang-undangan untuk memperkuat sisi eksekutorial dari fungsi-fungsi Bawaslu. Putusan Bawaslu yang sebelumnya hanya bersifat rekomendasi, kini menjadi memiliki kekuatan eksekutorial layaknya putusan pengadilan. Hal ini secara tidak langsung mentransformasi sifat kelembagaan Bawaslu menjadi

Page 109: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi

- 86 -

kuasi peradilan, selayaknya lembaga seperti Komisi Informasi (KI) atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). (Fritz Edward Siregar: 2019).

Sebab, selama menangani penyelesaian sengketa proses maupun dalam penanganan pelanggaran administratif, Bawaslu dituntut mampu menciptakan sebuah majelis yang mampu memberikan putusan yang adil, serta dalam tenggang waktu yang ditentukan.

Dengan modal dan pengalaman itu, saya kira Bawaslu mampu dikukuhkan sebagai peradilan khusus Pemilu. Eksistensinya tidak hanya menangani pelanggaran administratif dan penyelesaian sengketa proses, namun juga atas pelanggaran maupun sengketa lainnya, seperti tindak pidana Pemilu, sengketa Tata Usaha Negara Pemilu, maupun Perkara Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU).

Sebab, selama ini pelanggaran pidana Pemilu masih disidangkan di Pengadilan Negeri, sengketa perselisihan hasil juga masih ditangani oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Seandainya Bawaslu dikukuhkan sebagai lembaga peradilan khusus Pemilu, maka semua penanganan pelanggaran maupun sengketa ditangani oleh Bawaslu. Tentu yurisdiksinya disesuaikan dengan tingkatan Pemilu masing-masing. Dengan demikian, penanganannya lebih sangkil dan mangkus.

Dengan adanya peradilan khusus Pemilu, tentu seluruh sengketa yang timbul selama Pemilu diadili dalam satu peradilan, maka penanganannya tidak terpisah-pisah sebagaimana dewasa ini.

Tantangan-Tantangan Tentu peneguhan Bawaslu sebagai lembaga peradilan Pemilu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu penguatan

Page 110: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Bawaslu dan Embrio Peradi lan Pemilu

- 87 -- 87 -

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menahkodai kelembagaan tersebut agar profesional.

Setidaknya ada tiga unsur pokok yang harus dimiliki oleh ketua dan anggota Bawaslu ketika menjalankan fungsi peradilan. Pertama, integritas dan kejujuran semua individu yang ada di Bawaslu. Kedua, kapasitas individual, apakah ia menguasai teori-teori dan konsep-konsep hukum dengan baik atau tidak. Ketiga, efisiensi ketua dan anggota Bawaslu dalam memutus suatu kasus. (Abdul Wahid: 2018).

Dari ketiga pokok tersebut, intinya pada persoalan kapasitas. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi prasyarat yang tak terelakkan. Kapasitas ini baik dalam konteks penguasaan regulasi maupun kecakapan dalam memimpin sidang. Selain itu, faktor penunjang lain seperti kesekretariatan dan sarana dan prasarana juga tak kalah penting. Sebab, dukungan yang memadai akan menjadikan fungsi lembaga tersebut lebih optimal.

Hal yang tak kalah penting adalah penguatan regulasi. Ketentuan yuridis terkait pembentukan pengadilan khusus dapat dijumpai pada Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Pada pasal 1 angka 8 menjelaskan, pengadilan khusus adalah pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu yang dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam Undang-Undang.

Melihat norma itu, kaidah perundang-undangan telah dirumuskan secara lex stricta (jelas dan ketat) serta lex certa (tidak multitafsir). Artinya, dasar pembentukan pengadilan khusus harus melalui Undang-Undang. Dalam pembentukan peradilan khusus Pemilu, pilihannya apakah membuat Undang-Undang tersendiri tentang peradilan Pemilu tersebut, ataukah

Page 111: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Amin Fauzi

- 88 -

digabungkan dengan Undang-Undang Pemilu yang sudah ada dengan dilakukan revisi.

Kalau melihat kompleksitas Undang-Undang Pemilu yang sudah ada, maka tak ada salahnya bila diatur dalam perundang-undangan tersendiri. Sebab, peradilan khusus yang sudah ada saat ini juga diatur dalam Undang-Undang sendiri. Sebut saja Undang-Undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. (Ispar Diar Fauzi: 2018)

Dengan dibuatkannya Undang-Undang tersendiri, paling tidak perumusannya lebih substansif dan fokus pada pengadilan khusus Pemilu. Perumusan Undang-Undang khusus Pemilu ini juga bisa sekalian dikonsepsikan dalam menangani kasus dan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Apalagi, pembentukan peradilan khusus Pilkada sudah teramanahkan dalam Undang-Undang Pilkada (delegatie provisio), sebagaimana diatur dalam Pasal 157 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada.

Antara Mengawasi dan Mengadili Seandainya Bawaslu menjadi Badan peradilan khusus Pemilu, maka dimanakah letak fungsi pengawasannya? Kalau Bawaslu memiliki dwifungsi kelembagaan, yakni mengawasi sekaligus mengadili, dikhawatirkan akan ada salah satu fungsi yang kurang optimal. Tidak ada salahnya, fungsi Bawaslu khusus mengadili perkara Pemilu dan Pilkada, sedangkan pengawasannya dikembalikan ke masyarakat.

Dengan mengembalikan pengawasan kepada masyarakat, maka Bawaslu dalam bertransformasi menjadi lembaga Peradilan khusus Pemilu bisa lebih mapan. Sebagaimana yang terjadi di

Page 112: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Bawaslu dan Embrio Peradi lan Pemilu

- 89 -- 89 -

Meksiko. Negara tersebut membuat peradilan khusus Pemilu atau Tribunal Electoral del Poder Judicial de la Federacion (TRIFE), lembaga itu mengadili sengketa proses maupun hasil Pemilu.

Namun demikian, membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pengawasan perlu digenjot. Kesadaran itu bisa dirangsang melalui sosialisasi-sosialisasi maupun pelatihan-pelatihan. Tentu saja, untuk mewujudkan kesadaran ini butuh proses panjang dan energi lebih. Maka, peran aktif dari berbagai stakeholder ini menjadi penting, dengan demikian perhelatan Pemilu maupun Pilkada ini bisa menjadi gawe bersama. (*)

Page 113: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 90 -

Page 114: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

BAB IV

PENEGAKANHUKUM

Page 115: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 92 -

PERLAHAN, sang surya mulai bergeser ke ujung barat Kota Rembang. Senja mulai mendekati cakrawala kelam. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Namun, Sutiyar masih duduk dan bersandar di kursi kantor Panwaslu Kecamatan Rembang. Sembari tangan kanannya mengipas-ngipas badannya dengan kertas, sesekali tangan kirinya mengusap peluhnya yang menetes di dahi.

Bersama teman-temannya sekantor, Anggota Panwaslu Kecamatan Rembang ini merehatkan badannya usai kegiatan penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) illegal di wilayah kerjanya. Setumpuk APK dengan berbagai jenis dan ukuran diamankan di samping kantor yang berada di Jalan Pemuda Rembang itu.

Alat peraga yang diturunkan bersama Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa (PPKD) dan petugas ketentraman dan ketertiban (Trantib) kecamatan setempat itu dipasang di berbagai tempat. Dengan ketinggian yang bervarian. Pelepasan APK yang

CABUT SATU TUMBUH SERIBU

Oleh: Hida Hikma Dini

Page 116: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Cabut Satu Tumbuh S er ibu

- 93 -

melanggar itu juga dilakukan dengan kesulitan yang beragam. Ada yang mengharuskan memanjat pohon, dililitkan diantara untaian kabel-kabel listrik, digantol pakai sabit, dan sebagainya. Tak pelak, keluh dan peluh acap keluar dari para petugas.

Senja itu Sutiyar merasa lega. Sebab, APK illegal di wilayahnya sudah sirna. Namun, kelegaan itu tak bertahan lama. Dua hari setelah penertiban APK sore itu, APK illegal kembali tumbuh dimana-mana. APK itu dipasang di lokasi-lokasi larangan, seperti di pohon, tiang listrik, jalan-jalan protokol yang merupakan kawasan terlarang (white area), jembatan, median jalan, dan lainnya.

Alat peraga itu juga tidak diketahui siapa pemasangnya. Alat peraga itu ada yang bergambar partai politik, gambar caleg, maupun calon presiden dan wakil presiden.

Situasi yang dialami oleh Sutiyar dan kawan-kawan itu tidak hanya di Kecamatan Rembang. Tapi juga ada di kecamatan-kecamatan lain yang ada di kabupaten ini. Panwaslu Kecamatan lain juga kerap mengalami hal serupa.

Cabut satu tumbuh seribu, itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana ratusan APK yang telah ditertibkan malah semakin bertambah banyak dari jumlah sebelumnya. Mulai dari alat peraga kampanye berupa baliho, spanduk, dan umbul-umbul. Bahkan banyak juga bahan kampanye seperti poster yang dipasang layaknya bahan kampanye.

Ya. Setiap musim kampanye Pemilu. Pemasangan alat peraga kampanye bak jamur di musim hujan. Walaupun pemasangannya ada pembatasan-pembatasan, namun pesertanya dalam memasang alat peraga itu acap tak beraturan. Tak pelak, jajaran Bawaslu mengharuskan melakukan penertiban-penertiban.

Memang pemasangan alat peraga kampanye itu merupakan hak setiap peserta Pemilu, pelaksana kampanye, maupun tim kampanye. Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU

Page 117: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 94 -

Nomor 23 tahun 2018 tentang kampanye Pemilu. Dengan demikian, banyak dimanfaatkan oleh peserta Pemilu untuk memperkenalkan dirinya sebagai calon.

Sebab, kampanye dengan metode itu sebagai salah satu strategi marketing politik para kontestan. Karena sejak Pemilu dipilih secara langsung, para calon mengenalkan maupun mencitrakan diri sedemikian rupa agar punya popularitas dan elektabilitas tinggi di tengah masyarakat.

Pendekatan kampanye politik dengan menggiatkan marketing politik ini sudah lama dikenal di negeri ini.

Menurut Firmasyah (2007), strategi marketing politik ini sebagai upaya untuk:

1. Membentuk preferensi bagi pihak setiap pemilih dalam menentukan suaranya

2. Ingin merangkul simpati pihak kelompok-kelompok atau the third influencer of person and groups seperti tokoh masyarakat, agama, adat, eksekutif dan artis atau selebritis terkenal lainnya.

3. Memiliki daya tarik bagi kalangan media massa baik cetak maupun elektronik, termasuk memanfaatkan penggunaan atribut kampanye, poster, spanduk, iklan politik di media massa, termasuk melalui situs atau blog internet untuk mempengaruhi pembentukan opini publik dan citra secara positif, demi kepentingan membangun popularitas tinggi atau menebar pesona sang kandidat dan aktivitas parpol yang bersangkutan sebagai kontestan yang siap berlaga dalam setiap siklus pelaksanaan Pemilihan Umum.

Pemasangan APK merupakan bagian upaya pembentukan opini publik demi membentuk popularitas tinggi atau menebar pesona kandidat di muka umum. Pemasangan itu oleh kandidat dilakukan secara besar-besaran di ruang-ruang publik.

Hida Hikma Dini

Page 118: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Cabut Satu Tumbuh S er ibu

- 95 -

Selama masa kampanye pada 23 September 2018 sampai 13 April 2019, terdapat 13.981 buah APK yang telah ditertibkan oleh pengawas Pemilu se-Kabupaten Rembang, terdiri dari 11.415 buah alat peraga partai politik peserta Pemilu, 2.554 buah APK pasangan calon dan 12 buah alat peraga kampanye calon anggota DPD.

Rekapitulasi Penertiban Alat Peraga KampanyePemilu 2019 Kabupaten Rembang

No KecamatanPenertiban Alat Peraga Kampanye

Partai Politik

Pasangan Calon

Calon Anggota DPD Jumlah

1 BULU 767 69 0 836

2 GUNEM 606 45 2 653

3 KALIORI 1089 142 0 1231

4 KRAGAN 1112 142 0 1254

5 LASEM 921 202 0 1123

6 PAMOTAN 847 150 0 997

7 PANCUR 585 116 0 701

8 SUMBER 1027 217 10 1254

9 SULANG 636 329 0 965

10 SALE 590 78 0 668

11 SARANG 1087 278 0 1365

12 REMBANG 1286 368 0 1654

13 SLUKE 507 64 0 571

14 SEDAN 355 354 0 709

JUMLAH 11.415 2.554 12 13.981

Padahal, jumlah APK yang boleh dipasang dibatasi kuantitas dan tempat pemasangannya. Sebagaimana diatur dalam Keputusan KPU Nomor 1096/PL.01.5-Kpt/06/KPU/IX/2018 tanggal 10 September 2018 diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 119: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 96 -

1. Alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU;2. Alat peraga kampanye penambahan oleh peserta Pemilu.Alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten

Rembang berupa :a. Paling banyak 10 buah baliho untuk setiap pasangan calon;b. Paling banyak 10 buah baliho untuk setiap partai politik;c. Paling banyak 16 buah spanduk untuk setiap pasangan

calon;d. Paling banyak 16 buah spanduk untuk setiap partai politik;e. Paling banyak 10 buah spanduk untuk setiap anggota

DPD.

Sedangkan alat peraga penambahan oleh peserta pemilu adalah : a. Paling banyak 5 buah baliho untuk setiap pasangan calon,

partai politik atau calon anggota DPD di setiap desa/kelurahan;

b. Paling banyak 10 buah spanduk untuk setiap pasangan calon, partai politik atau calon anggota DPD di setiap desa/kelurahan;

c. Paling banyak 2 buah Billboard atau videotron untuk setiap pasangan calon, partai politik atau calon anggota DPD di setiap kabupaten.

Pemasangannnya juga tak boleh disembarang tempat. Sebagaimana tercantum di SK KPU Rembang Nomor 23/PL.01.5-Kpt/3317/KPU-Kab/IX/2018 tentang Pedoman pemasangan APK tahun 2018. Pada pasal 10 ayat 1 menjelaskan lokasi larangan Pemasangan APK di tempat :

a. Kompleks alun-alun Kota Rembang radius 20 meter;b. Gedung/ bangunan milik atau yang dikuasai pemerintah

termasuk yang dikuasai jajaran Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Republik Indonesia;

Hida Hikma Dini

Page 120: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Cabut Satu Tumbuh S er ibu

- 97 -

c. Area bangunan tempat pendidikan formal maupun non formal / sekolah / akademi / kampus negeri;

d. Area halaman bangunan tempat ibadah; e. Area bangunan tempat pelayanan kesehatan negeri/

pemerintah;f. Jembatan termasuk Jembatan Penyebrangan Orang

( JPO);g. Jalan-jalan protokol yang merupakan kawasan terlarang

(White Area), Yaitu : pintu masuk gapura Rembang-pintu keluar gapura Rembang, Jl. Kartini-Jl. Pemuda (batas kota sebelah selatan) Jl. Dr. Wahidin-jembatan karanggeneng Rembang, Jl. Dr. Soetomo-Hos CokroAminoto (sampai dengan pertigaan planologi) Rembang;

h. Menutup/ menggangu rambu-rambu lalu lintas;i. Taman-taman dan fasilitas umum di Kabupaten Rembang;j. Pada jalur hijau, pemasangan harus dengan alat tersendiri

dengan mempertimbangkan kekuatan, ketinggian, estetika secara proporsional;

k. Area bangunan dalam kategori kawasan konservasi bangunan kuno/ peninggalan sejarah di Kabupaten Rembang

l. Gapura, jembatan, bundaran, patung, median jalan dan palang lalu lintas

m. Tiang/ gardu listrik, tiang/ gardu telepon, tiang/ perlengkapan perkeretaapian, tiang/ traffic light, rambu-rambu lalu lintas;

n. Pasar daerah dan pasar desa di wilayah Kabupaten Rembang;

o. Terminal angkutan umum di wilayah Kabupaten Rembang;

p. Tiang bendera/ listrik/ telepon Se Kabupaten Rembang.

Page 121: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 98 -

Realitanya, jumlah APK tambahan yang dipasang oleh peserta Pemilu jauh lebih banyak dari ketentuan yang ada. Pemasangannya tidak serta merta dipasang oleh partai politik, tapi justru dilakukan oleh masing-masing caleg. Tak pelak, jumlah yang dipasang banyak yang melebihi ketentuan.

Padahal, sudah berulangkali jajaran Bawaslu Rembang memberikan imbauan kepada peserta Pemilu kaitannya dengan pemasangan APK tersebut. Termasuk memberikan imbauan agar APK yang sudah dipasang di tempat yang benar sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Kenyatannya, imbauan itu acapkali dienyahkan oleh peserta Pemilu, sehingga mengharuskan ditertibkan oleh jajaran Bawaslu Rembang dan Satpol PP atau petugas Trantib di kecamatan masing-masing.

Sebab, APK tersebut dipasang di tempat-tempat larangan. Seperti dipasang di tiang-tiang listrik, dipasang di taman-taman kota, dipaku di pohon-pohon sehingga menyebabkan sampah visual.

Kampanye Nir integritas Banyaknya APK illegal yang dipasang oleh peserta Pemilu menunjukkan sebagian peserta Pemilu belum sepenuhnya menjunjung tinggi komitmen kampanye berintegritas, sebagaimana pernah dideklarasikan sebelum pelaksanaan kampanye. Padahal, sosialisasi atas regulasi kampanye itu sudah berulangkali disampaikan ke peserta Pemilu, baik dalam forum formal maupun non formal.

Faktanya, regulasi yang sudah diatur itu banyak diabaikan oleh kontestan. Padahal, menjunjung tinggi nilai integritas dalam Pemilu amat penting, baik integritas proses maupun integritas hasil. Dengan harapan bisa mewujudkan Pemilu yang bersih, jujur, dan berkualitas.

Hida Hikma Dini

Page 122: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Cabut Satu Tumbuh S er ibu

- 99 -

Kualitas dan integritas Pemilu itu tidak hanya diwujudkan oleh penyelenggara Pemilu saja, tapi juga oleh peserta Pemilu maupun masyarakat. Tanpa dukungan banyak pihak, perwujudan cita-cita Pemilu berintegritas akan hampa tanpa makna.

Untuk mewujudkan kampanye berintegritas, peserta Pemilu menjadi elemen pertama dan

utama dalam mewujudkannya. Sebab, peserta Pemilu merupakan pemain atau kontestan

dalam kompetisi lima tahunan ini. Regulasi yang sudah ada tidak ada artinya kalau dilanggar oleh kontestan. Maka, aturan-aturan yang ada wajib ditaati oleh peserta, pelaksana, tim kampanye, maupun tim sukses. Indikator peserta Pemilu melakukan kampanye berintegritas ketika tidak melanggar aturan yang berlaku. Oleh karena itu, aturan yang dibuat itu jangan dicederai oleh kampanye-kampanye yang tidak bermartabat.

Elemen kedua adalah penyelenggara Pemilu, profesionalisme dan integritas penyelenggara

Pemilu menjadi sebuah keharusan dalam mengawal pelaksanaan kampanye. Independensi

penyelenggara menjadi sebuah keniscayaan agar pelaksanaan kampanye berintegritas.

Sedangkan elemen ketiga adalah masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam kampanye juga menjadi penentu bahwa kampanye berintegritas, keterlibatannya tidak hanya datang secara pasif ketika ada kampanye, namun juga ikut melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kampanye maupun pemasangan APK.

Ketika masyarakat mengetahui adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta Pemilu, masyarakat bisa melaporkan kepada pengawas agar bisa ditindaklanjuti. Jumlah pengawas terbilang masih minim dibandingkan dengan seluruh objek yang

Page 123: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 100 -

Hida Hikma Dini

diawasi. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat menjadi tidak terelakkan.

Kritisisme Masyarakat Masyarakat juga perlu lebih kritis pada setiap musim kampanye. Tebaran APK yang terpampang di sudut-sudut kota maupun desa juga perlu dilihat lebih kritis. Rekam jejak calon juga perlu ditelusuri, dengan demikian lebih mengetahui latar belakang calon yang akan dipilih.

Pasalnya, apa yang tergambarkan maupun tertuliskan dalam sebuah APK belum tentu menggambarkan realitas sebenarnya. Sebab, politik citra sudah menjadi suatu yang biasa. Kontestan hanya menampilkan citra diri berupa fisik semata, entah itu kegagahan, kecantikan, ketampanan, atau deretan gelar akademik maupun keagamaan yang dipertontonkan.

Meminjam istilah Jean Baudrillard, filsuf Prancis, kita hidup dalam era simulacra. Maksudnya, masyarakat diserbu oleh simbol-simbol, penanda, dan iklan yang tidak selalu mewakili realitas sejati. Di sisi lain, simbol-simbol itu dipercaya telah menjadi sebuah realitas sesungguhnya.

Masyarakat menjadi objek yang dirayu dan diserbu oleh gambar-gambar dan citra-citra. Situasi ini lalu melahirkan visual garbage atau sampah visual.

Oleh karena itu, masyarakat jangan mudah percaya terhadap perangkap politik citra. Namun, masyarakat perlu menggali gagasan, program, ide, dan visi misi yang ditawarkan oleh kontestan.(*)

Page 124: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 101 -

Page 125: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 102 -

JUMAT, 22 Maret 2019, sang surya tepat di atas ubun-ubun. Usai imam Masjid Al Islah Desa Kragan, Kecamatan Kragan melafalkan salam pada sholat Jumat, para jamaah nampak berduyun-duyun keluar dari masjid.

Di sela-sela hamburan jamaah itu, seorang laki-laki setengah baya berjalan tergesa mendahului jamaah lainnya. Di lengannya tersampir selebaran yang akan dibagikan kepada jamaah sholat jumat yang bergegas meninggalkan masjid.

Tak lama laki-laki itu sudah berdiri di gerbang sebelah utara masjid. Tangannya dengan sigap membagikan lembaran yang dibawanya kepada jamaah sholat jumat. Laki-laki itu bernama Irwan Meidi. Selebaran yang dibagikannya adalah bahan kampanye berupa specimet surat suara dari salah satu calon legislatif DPR RI Dapil Jateng III.

Aksi Irwan yang diketahui oleh pihak keamanan masjid itu, kemudian dilaporkan ke Panwaslu Kecamatan Kragan. Sebab, perbuatan yang dilakukan oleh Irwan diduga melanggar pasal

LIKA-LIKU MELANGGAR RAMBU

Oleh : Kukuh Febrihandoko dan Diana Pradipta Febriyanti

Page 126: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Lika- l iku Melanggar R ambu

- 103 -- 103 -

280 ayat 1 huruf h Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam pasal tersebut dilarang melakukan kegiatan kampanye di tempat ibadah.

Perbuatan Irwan kemudian diproses oleh jajaran Bawaslu Rembang. Setelah dilakukan klarifikasi-klarifikasi dan pengkajian. Irwan dinilai melakukan pelanggaran administrasi. Yang bersangkutan kemudian diberikan sanksi teguran tertulis.

Ya. Perbuatan Irwan merupakan salah satu dari enam pelanggaran yang ditangani oleh jajaran Bawaslu Rembang. Selama masa Pemilu 2019, Bawaslu Rembang telah menangani empat temuan dan dua laporan.

Temuan lain oleh Bawaslu Rembang adalah dugaan Pelanggaran Kode Etik Pemilu dengan terlapor dua Komisioner KPU Rembang yaitu M. Ika Iqbal Fahmi dan Zaenal Abidin. Kedua Komisioner KPU Rembang tersebut ada di susunan kepengurusan salah satu partai politik.

Setelah proses klarifikasi, diketahui bahwa kedua komisioner KPU Rembang tersebut tidak tahu jika nama mereka dicatut dalam susunan kepengurusan. Partai politik itu pun juga mengakui bahwa mereka asal mencantumkan nama kedua Komisioner KPU Rembang, tanpa persetujuan dari yang bersangkutan. Temuan ini kemudian dilakukan kajian, dan diputuskan oleh Bawaslu Rembang dengan status temuan tidak melanggar kode etik Pemilu.

Temuan ketiga yang ditemukan oleh jajaran Bawaslu Rembang terkait pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan terlapor Muhammad Dzawinnuha. ASN yang bertugas sebagai Sekretaris Desa Sedan Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang ini terbukti melanggar netralitas ASN. Hal itu setelah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan bukti-bukti berupa unggahan di media sosial facebook, yang secara terang mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Page 127: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh F dan Diana Pradipta

- 104 -

Bawaslu Rembang kemudian merumuskan kajian. Kajian tersebut kemudian diteruskan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) agar dapat diproses sesuai dengan Undang-Undang ASN. Sebulan kemudian, KASN mengeluarkan rekomendasi berupa hukuman disiplin sedang kepada Muhammad Dzawinnuha.

Temuan keempat ditemukan oleh Panwaslu Kecamatan Pancur. Ketika kegiatan Silaturahmi Komunitas Kyai Aswaja Rembang, diketahui ada pembagian bahan kampanye di akhir acara.

Padahal sebelumnya telah diberikan imbauan oleh Panwaslu Kecamatan Pancur untuk tidak melakukan segala bentuk kegiatan kampanye, karena acara tersebut tidak ada STTP. Bahan Kampanye yang dibagikan berupa kaos bergambar salah satu pasangan calon, lengkap dengan nomor urut.

Temuan tersebut kemudian diproses oleh Panwaslu Kecamatan Pancur. Dari hasil klarifikasi pelaku dan pemeriksaan bukti, penanganan pelanggaran dihentikan karena tidak memenuhi unsur pelanggaran. Pelanggarannya hanya berupa kampanye tidak ber-STTP.

Tidak hanya temuan, jajaran Bawaslu Rembang juga memproses laporan dugaan pelanggaran Pemilu. Laporan pertama diterima oleh Panwaslu Kecamatan Sumber. Pelapor menyampaikan laporan terkait perusakan Alat Peraga Kampanye (APK) yang dilakukan oleh salah seorang warga. Pelapor juga membawa serta barang bukti APK yang dirusak.

Panwaslu Kecamatan Sumber memproses dan melakukan klarifikasi kepada pelapor dan terlapor. Dari keduanya, diperoleh fakta bahwa apa yang telah terjadi hanya salah paham saja. Setelah dilakukan pengkajian, kasus tersebut tidak memenuhi unsur pelanggaran.

Page 128: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Lika- l iku Melanggar R ambu

- 105 -- 105 -

Laporan kedua disampaikan langsung oleh pelapor ke Kantor Bawaslu Rembang. Laporan tersebut mengenai adanya dugaan warga Kota Malang yang menggunakan hak pilihnya di TPS 07 Desa Jurangjero, Kecamatan Sluke.

Bawaslu Rembang melakukan analisa terhadap bukti-bukti yang dibawa oleh pelapor. Bawaslu Rembang menyimpulkan bahwa laporan yang disampaikan tidak memenuhi unsur pelanggaran Pemilu, serta tidak dapat ditindaklanjuti.

Terlapor terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Desa Jurangjero dan membawa formulir model C6-KPU pada saat pencoblosan. Sehingga tidak terpenuhi unsur pelanggaran dan penanganan pelanggaran dihentikan.

Selama penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, Bawaslu Rembang telah memproses empat temuan dan dua laporan Pelanggaran Pemilu. Dari total enam perkara yang ditangani, dua perkara berakhir dengan pemberian sanksi berupa teguran tertulis, satu perkara diteruskan kepada KASN dan selanjutnya dijatuhi hukuman disiplin sedang, serta tiga kasus lainnya tidak terbukti melanggar peraturan perundang-undangan.

Di luar itu, jajaran Bawaslu Rembang juga menertibkan sebanyak 13.981 buah APK dan Bahan Kampanye (BK).

Ribuan APK dan BK itu ditertibkan karena melanggar peraturan yang berlaku. Selama kampanye, jajaran Bawaslu Rembang juga menjumpai kegiatan kampanye tanpa ada STTP. Padahal, setiap kegiatan kampanye harus ada STTP dari kepolisian.

Berdasarkan catatan, selama Pemilu 2019, kegiatan kampanye yang ber STTP dan diawasi oleh jajaran Bawaslu Rembang sejumlah 110 kegiatan. Kegiatan kampanye yang tidak ber-STTP dan kemudian dibubarkan sejumlah 15 kegiatan.

Masih banyaknya peserta Pemilu yang melanggar rambu selama tahapan Pemilu tentu sangat memprihatinkan. Sebab,

Page 129: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh F dan Diana Pradipta

- 106 -

Bawaslu Rembang sudah berulangkali melakukan sosialiasi dengan berbagai medium agar semua pihak mewujudkan asas Pemilu yang luber dan jurdil.

Bahkan, pada awal-awal tahapan kampanye, Bawaslu Rembang sudah melaksanakan deklarasi kampanye damai dan berintegritas yang ditandatangani oleh partai politik.

Prospek Pelanggaran Pemilu Melihat masih banyaknya riak-riak pelanggaran Pemilu baik melalui temuan maupun laporan, ini menunjukkan kesadaran peserta Pemilu untuk menciptakan Pemilu yang bersih dan berintegritas belum terwujud.

Padahal, setiap perhelatan Pemilu maupun Pilkada, sudah ada regulasi yang menjadi rambu-rambu. Keberadaan rambu-rambu ini yang menjadi landasan untuk menjamin pelaksanaan Pemilu berjalan sesuai asas Pemilu yang luber dan jurdil.

Rambu-rambu itu tentu tidak boleh dilanggar. Perangkat hukum juga sudah menyediakan sanksinya. Sanksi itu untuk memberikan efek jera bagi pelanggar rambu. Namun demikian, dalam setiap Pemilu masih saja ada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran Pemilu baik disengaja maupun tidak disengaja. Mereka ingin memanfaatkan momentum Pemilu untuk kepentingan tertentu.

Oleh karena itu, eksistensi Bawaslu Rembang sebagai lembaga pengawas yang memiliki fungsi pencegahan, pengawasan, penindakan pelanggaran, penyelesaian sengketa masih sangat dibutuhkan. Sebab, walaupun Pemilu maupun Pilkada sudah berulangkali dihelat, pun praktik pelanggaran masih kerap terjadi. Dengan demikian, keberadaan lembaga penegak hukum Pemilu ini menjadi suatu yang tak terelakkan.

Page 130: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- 107 -- 107 -

Pun demikian, Bawaslu Rembang tidak bisa bekerja sendirian untuk mewujudkan keadilan Pemilu tersebut. Butuh peran masyarakat untuk mewujudkan cita-cita itu. Sebab, jumlah pengawas yang ada tidak banyak dibandingkan dengan obyek yang harus diawasi. Jumlah pengawas di Bawaslu RI ada lima orang, Bawaslu Provinsi Jateng tujuh orang, Bawaslu Rembang ada lima orang, masing-masing kecamatan tiga orang, setiap desa satu orang, dan tiap TPS ada satu orang.

Maka, peran masyarakat menjadi suatu yang tak terelakkan. Peran itu baik ikut melakukan pengawasan maupun bersedia memberikan laporan seandainya mengetahui terjadinya dugaan pelanggaran.

Temukan Pelanggaran, Laporkan!Mekanisme penanganan pelanggaran diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7 tahun 2018 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum. Di aturan itu tertuang siapa dan bagaimana bila masyarakat hendak melaporkan bila diketahui adanya dugaan pelanggaran Pemilu. Siapa yang dapat melaporkan pelanggaran Pemilu?

1. Peserta Pemilu2. Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih3. Pemantau PemiluLaporan dugaan pelanggaran Pemilu bisa disampaikan

secara langsung ke kantor Bawaslu Kabupaten/Kota, beserta membawa bukti–bukti pendukung telah terjadinya suatu pelanggaran. Disamping itu, pelapor juga disarankan membawa identitas berupa fotokopi E-KTP atau identitas lainnya.

Page 131: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh F dan Diana Pradipta

- 108 -

Apa Isi Laporannya?Laporan yang disampaikan kepada Bawaslu berisikan, laporan dugaan pelanggaran pada setiap tahapan yakni, dugaan pelanggaran Administrasi, Kode Etik, Pelanggaran Pidana, dan Pelanggaran Hukum Lainnya.

Syarat Formil dan Materil ?Syarat Formil

1. Identitas Pelapor/pihak yang berhak melaporkan, 2. Pihak Terlapor, 3. Waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan paling lama

7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dan/ atau ditemukannya dugaan Pelanggaran Pemilu, dan

4. Kesesuaian tanda tangan dalam formulir Laporan Dugaan Pelanggaran dengan kartu tanda penduduk elektronik dan/ atau kartu identitas lain.

Syarat Materil berupa 1. Peristiwa dan uraian kejadian, 2. Tempat peristiwa terjadi, 3. Saksi yang mengetahui peristiwa, dan4. Bukti.

Kapan Laporan Disampaikan? Laporan dugaan pelangggaran Pemilu disampaikan kepada pengawas Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran Pemilu.

Bagaimana Pengawas Menerima Laporan ? 1. Pengawas Pemilu menerima laporan dugaan pelanggaran

Pemilu di meja pelaporan yang telah di sediakan dalam kantor Bawaslu.

Page 132: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Lika- l iku Melanggar R ambu

- 109 -- 109 -

2. Petugas penerima laporan menuangkan isi laporan dalam formulir model B.1

3. Formulir diisi berdasarkan keterangan Pelapor secara rinci dan lengkap

4. Dalam mengisi formulir penerimaan laporan, pelapor melengkapi dan menyertakan fotokopi kartu tanda penduduk elektronik dan/ atau kartu identitas lain.

5. Pelapor menandatangani formulir penerimaan laporan dugaan pelanggaran Pemilu.

6. Petugas penerima laporan membuat tanda bukti penerimaan laporan dugaan pelanggaran dalam 2 (dua) rangkap yang ditungkan dalam formulir model B.3

7. Petugas penerima laporan memberikan 1 (satu) rangkap tanda bukti penerimaan laporan kepada pelapor dan 1 (satu) rangkap untuk pengawas Pemilu.

8. Petugas melakukan kajian awal atas laporan dugaan pelanggaran Pemilu dengan jangka waktu 2 (dua) hari sejak laporan di terima yang dituangkan dalam formulir model B.5.

9. Petugas membuat surat undangan klarifikasi yang di tuangkan dalam formulir B.6.

10. Di adakan klarifikasi di bawah sumpah/janji yang di tuangkan dalam formulir B.7.

11. Keterangan ahli di bawah sumpah/janji yang di tuangkan dalam formulir B.8

12. Petugas membuat BA klarifikasi yang di tuangkan dalam formulir B.9.

13. Petugas membuat kajian dugaan pelanggaran yang di tuangkan dalam formulir B.10.

14. Setelah itu petugas memberikan rekomendasi sesuai dengan dugaan pelanggaran jika pelanggaran kode etik

Page 133: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh F dan Diana Pradipta

- 110 -

maka di tuangkan dalam B.11, pelanggaran tindak pidana Pemilu di tuangkan dalan B.12, Pelanggaran Administrasi Pemilu maka di tuang kan dalam formulir B.13 dan jika pelanggrana di luar Hukum Pemilu maka di tuangkan dalam formulisr B.14.

15. Pemberitahuan tentang status Temuan / Laporan dituangkan dalam Formulir B.15

16. Jika ada pengajuan koreksi paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya status Laporan / Temuan

17. Permintaan koreksi atas Rekomendasi yang dituangkan dalam Formulir B.16

18. Berita Acara hasil permintaan koreksi atas Temuan / Laporan yang tertuang dalam Formulir B.17

19. Pemberitahuan koreksi hasil koreksi atas Temuan / Laporan dituangkan dalam Formulir B.18.(*)

Page 134: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 111 -

Page 135: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 112 -

AIR Conditioner (AC) di ruang berukuran 3x6 meter di Kantor Bawaslu Rembang itu bersuhu 18 derajat celcius. Namun, di ruangan itu Muhammad Dzawinnuha acap mengusap peluh di dahinya. Padahal, ruangan pemeriksaan itu hanya diduduki oleh empat orang.

Air muka tegang nampak pada pria yang memiliki jabatan Sekreteris Desa (Sekdes) Sedan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang itu. Selama dua jam pria yang akrab disapa Dzawin ini dimintai klarifikasi oleh Bawaslu Rembang, tidak nampak sesungging senyum dari bibirnya.

Ya. Di sepotong siang pada Senin, 22 April 2019 itu, Dzawin memenuhi undangan Bawaslu Rembang atas temuan dugaan pelanggaran Undang-Undang Aparatur Sipil Negera (ASN) pada momentum Pemilu 2019.

Perkara itu, berawal dari beberapa unggahan Dzawin pada akun facebook miliknya kala tahapan kampanye Pemilu berlangsung. Unggahan itu berisi tentang dugaan dukungan

FACEBOOKMU HARIMAUMU

Oleh: Totok Suparyanto

Page 136: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Fcaebookmu Harimaumu

- 113 -- 113 -

kepada salah satu Calon Presiden dan Wakil Presiden. Padahal, Dzawin merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rembang.

Unggahan Dzawin itu dibaca oleh banyak orang. Ada salah pembacanya yang menangkap layar (screenshot) unggahan tersebut. Tangkapan layar itu kemudian ditautkan ke dinding akun facebook ke salah satu anggota Panwaslu Kecamatan Sedan.

Panwaslu Kecamatan Sedan kemudian menyampaikan kepada Bawaslu Rembang atas kejadian itu. Bawaslu Rembang kemudian menugaskan Panwaslu Kecamatan Sedan untuk menelusuri informasi awal tersebut. Penelusuran itu untuk mengetahui kebenaran informasi dan memastikan bahwa akun facebook tersebut milik Dzawin.

Setelah mendapatkan informasi dan meyakini bahwa akun tersebut milik Dzawin, kemudian tangkapan layar unggahan facebook dicetak. Ada sebanyak 11 unggahan yang mengarah pada dukungan salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden.

Dengan bukti-bukti yang dimiliki, Komisioner Bawaslu Rembang kemudian melakukan pleno atas kejadian tersebut. Secara kelembagaan menyepakati bahwa kejadian tersebut dijadikan sebagai temuan dugaan pelanggaran.

Setelah itu, Bawaslu Rembang memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan atau klarifikasi atas perkara tersebut, mulai dari orang yang menangkap layar unggahan facebook Dzawin, anggota Panwaslu Kecamatan Sedan, pejabat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Rembang, hingga Dzawin sendiri.

Berdasarkan klarifikasi-klarifikasi dan alat bukti yang dimiliki, kemudian Bawaslu Rembang mengkaji atas perkara tersebut. Berdasarkan pengkajian tersebut, Bawaslu Rembang menilai bahwa Muhammad Dzawinnuha telah melanggar

Page 137: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Totok Supar yanto

- 114 -

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sebab, yang bersangkutan terbukti menunjukkan dukungan terhadap salah satu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019.

Dalam pasal 2 huruf f Undang-Undang tentang ASN, disebutkan bahwa,“Setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun”. Sedangkan di pasal 5 ayat (2) huruf h Undang-Undang yang sama juga menyebutkan bahwa,“Pegawai ASN menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya”. Sementara pada pasal 9 ayat (2) di aturan itu juga menyebutkan bahwa “Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik”.

Adapun pada pasal 4 angka 13 Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil menyebutkan bahwa setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada Calon Presiden/ Wakil Presiden dengan cara:

a. Membuat keputusan dan/ atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye dan atau

b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan, atau pemberian kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

Atas kajian itu, Bawaslu Rembang kemudian meneruskan kasus itu kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Page 138: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Fcaebookmu Harimaumu

- 115 -- 115 -

Penerusan perkara itu disertakan kronologi kasus, alat bukti, hingga hasil kajian dari Bawaslu Rembang.

Sebulan setelah penerusan itu, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) melalui suratnya Nomor R-1724/KASN/5/2019 tertanggal 24 Mei 2019. Dalam surat itu, KASN merekomendasikan kepada Bupati Rembang sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian agar menjatuhkan hukuman disiplin sedang kepada Muhammad Dzawinnuha.

Dari kasus yang menimpa Dzawin ini, sangat relevan dengan pepatah Mulutmu Harimaumu, bahwa segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Sama halnya menggunakan media sosial seperti facebook jika kita tidak bijak justru akan merugikan diri sendiri.

Padahal, upaya pencegahan agar ASN tetap netral dalam perhelatan Pemilu ini sudah berulangkali dilakukan, baik Bawaslu Rembang maupun pimpinan tiap-tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Rembang.

Bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Rembang diantaranya melalui sosialisasi-sosialisasi melalui forum resmi, surat imbauan, hingga seruan-seruan via website dan media sosial. Adapun bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Pemkab Rembang diantaranya meliputi pembinaan rutin kepada OPD setiap tahun, membacakan ikrar pernyataan sikap ASN saat apel pagi di hari Senin.

Pelajaran Bersama Kasus dan hukuman yang menimpa Dzawin ini perlu menjadi pelajaran bersama. Terutama para ASN. Setiap aturan yang mengikat dirinya musti ditaati dengan penuh seluruh. Apalagi, netralitas ASN menjadi sebuah keniscayaan yang musti dipatuhi.

Page 139: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Totok Supar yanto

- 116 -

Sebab, keberadaan ASN bukanlah politisi yang berangkat dari partai politik. ASN adalah instrument organisasi pemerintahan yang misi utamanya adalah untuk mengatur, melayani, dan memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu, netralitas ASN menjadi hal yang tak terelakkan. Sebagai pelayan masyarakat, ASN tidak boleh menunjukkan keberpihakannya, walaupun memiliki hak pilih.

Dengan menjaga netralitas, ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik, karena tidak bersikap diskriminatif. Mereka bisa bebas dari intervensi, asalkan mereka bekerja sesuai dengan tugas pokok, dan fungsinya.

Netral berarti menempatkan posisi ASN pada wilayah yang seharusnya, yakni sebagai alat negara yang menjalankan tugas kenegaraan. Hal ini karena pada dasarnya ASN yang mendapat upah secara tetap dan dijamin kesejahteraannya oleh negara, maka sudah semestinya berada dalam sistem administrasi ketatanegaraan belaka. Jadi, pengabdian yang harus diberikan oleh ASN pun bukan kepada parpol atau golongan tertentu, melainkan kepada masyarakat secara keseluruhan.

Netralitas ASN juga akan memicu kompetisi kerja secara sehat, sehingga akan muncul inovasi baru dalam menyelesaikan suatu persoalan ataupun guna melancarkan penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian, ASN merasa lebih aman bekerja, punya kepastian masa depan, tergantung kepada hasil kerja dan prestasi kerja, tidak ada lagi faktor-faktor subjektif yang tidak punya standar yang pasti.

Untuk mewujudkan netralitas ASN itu tentu butuh peran banyak pihak, mulai kepala daerah, pimpinan lembaga, pembina kepegawaian, hingga masyarakat. Kontrol masyarakat atas kerja ASN juga sangat dibutuhkan agar misi netralitas itu benar-benar terwujud. (*)

Page 140: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Fcaebookmu Harimaumu

- 117 -- 117 -

Page 141: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 118 -

DUA orang komisioner Bawaslu Rembang nampak memeriksa berkas di ruangan 4x6 meter pada pagi itu. Dua orang staf terlihat mempersiapkan perlengkapan rapat yang hendak diselenggarakan. Tak lama berselang, tiga orang berkemeja putih dari reserse dan kriminal (reskrim) Polres ikut bergabung. Menyusul kemudian, dua orang berseragam cokelat dari Kejaksaan Rembang ikut bergabung dalam forum.

Tidak lama kemudian rapat pun dimulai. Guna membahas dugaan kasus pelanggaran Pidana Pemilu di daerah setempat.

Ya. Dalam penanganan dugaan pelanggaran Pidana Pemilu, Bawaslu Rembang tidak bekerja sendiri. Ada instrument lembaga lain yang musti dilibatkan, yakni kepolisian dan kejaksaan setempat. Dari kepolisian yang ditugaskan adalah dari satuan reskrim, karena diposisikan sebagai penyidik. Sedangkan kejaksaan berposisi sebagai penuntut umum.

Kolaborasi tiga instansi ini terlembagakan menjadi Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Pelibatan itu

SINERGISITAS BAWASLU,POLISI, DAN JAKSA DALAM GAKKUMDU

Oleh: Kukuh Febrihandoko

Page 142: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Sinergitas Bawaslu, Pol is i dan Jaksa da lam Gakumgu

- 119 -- 119 -

diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Lebih jelasnya juga diatur dalam Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2018 tentang Sentra Penegakkan Hukum Terpadu.

Secara formal, pelibatan Gakkumdu dilakukan sejak awal. Yakni pendampingan ketika ada laporan maupun temuan dugaan pelanggaran Pidana Pemilu. Setelah itu, pembahasan pertama untuk menentukan apakah laporan/temuan itu sudah memenuhi syarat formal dan material atau belum. Setelah kasus itu diregistrasi, proses klarifikasi/meminta keterangan maupun pembuatan kajian yang dilakukan oleh pengawas juga mendapatkan pendampingan dari penyidik dan penuntut umum yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu.

Tidak selesai pada proses itu sinergisitasnya, setelah pembuatan kajian selesai, maka akan ada pembahasan kedua yang melibatkan tiga intansi tersebut untuk membahas kajian pengawas dan hasil penyelidikan. Pembahasan kedua ini untuk menentukan apakah laporan/temuan itu memenuhi unsur pidana Pemilu atau bukan. kalau dinyatakan memenuhi unsur pidana, maka status kasusnya bisa ditingkatkan ke proses penyidikan.

dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik, juga mendapatkan pendampingan dari jaksa. setelah penyidikan selesai, kemudian dilanjutkan penyampaian hasil penyidikan melalui pembahasan ketiga. Pembahasan ini juga melibatkan baik penyidik dari polisi, jaksa, maupun pengawas.

setelah penyidikan usai, kemudian dilimpahkan ke kejaksaan untuk dilakukan proses penuntutan ke pengadilan. tidak selesai pada proses itu, masih ada pembahasan keempat, yakni setelah putusan pengadilan dibacakan. pembahasan keempat ini untuk menentukan sikap Gakkumdu dalam

Page 143: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh Febr ihandoko

- 120 -

melakukan upaya hukum terhadap putusan pengadilan, atau melaksanakan putusan pengadilan.

Di Rembang, dua lembaga ini secara rutin diajak diskusi baik formal maupun informal mengenai dugaan-dugaan pelanggaran selama tahapan Pemilu, terutama yang berkaitan dengan kasus dugaan pelanggaran Pidana Pemilu. Bahkan, perkembangan dinamika kepemiluan juga acap dijadikan sebagai bahan diskusi dengan sentra Gakkumdu.

Dengan adanya Gakkumdu ini, diharapkan proses penanganan perkara dapat berjalan lebih lancar dan jauh dari hambatan, sebagaimana sesuai dengan asas dan prinsip dasar Gakkumdu yang terdapat dalam Pasal 2 Perbawaslu Nomor 31 Tahun 2018 tentang Sentra Gakkumdu.

Pun demikian, proses penanganan dugaan pelanggaran pidana Pemilu banyak dinamikanya. Misalnya, dalam Perbawaslu tentang Gakkumdu, disebutkan bahwa Penyidik diperbantukan sementara dan menjakankan tugas secara penuh waktu serta tidak diberikan tugas lain dari instansi asalnya selama menjalankan tugas di Gakkumdu. Begitu juga dengan penuntut umum dari kejaksaan.

Pada praktiknya, baik penyidik maupun penuntut umum yang ditugaskan di Gakkumdu masih bertugas di instansi asal. Tak pelak, ketika ada hal yang perlu dibahas mesti diinformasikan dahulu melalui whats app group.

Selain itu, dalam penanganan tindak Pidana Pemilu juga musti berkejaran dengan waktu. Mulai dari pembahasan pertama hanya diberikan waktu 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam. Dalam pembahasan pertama untuk menyimpulkan apakah temuan / laporan memenuhi syarat formil dan materiil, dan menentukan pasal yang akan disangkakan terhadap kasus tersebut.

Kemudian pengawas Pemilu melakukan Kajian terhadap temuan / laporan Pelanggaran Pemilu paling lama 7 (tujuh)

Page 144: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Sinergitas Bawaslu, Pol is i dan Jaksa da lam Gakumgu

- 121 -- 121 -

hari terhitung setelah laporan diterima dan diregristrasi. Dalam penyusunan kajian, jika pengawas Pemilu memerlukan keterangan tambahan, penyusunan keterangan tambahan dan kajian dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari.

Selanjutnya pengawas Pemilu bersama Penyidik dan Jaksa, melakukan Pembahasan Kedua paling lama 14 (empat belas) hari sejak temuan atau laporan diterima dan diregistrasi, guna membahas kajian pengawas Pemilu dan laporan hasil penyelidikan.

Setelah itu, pengawas Pemilu melakukan Rapat Pleno untuk memutuskan temuan / laporan ditingkatkan ke tahap penyidikan atau dihentikan. Kemudian dalam rapat pleno memutuskan untuk ditingkatkan. Maka, pengawas Pemilu meneruskan ke sentra pelayanan kepolisian didampingi penyidik dan jaksa, serta menertibkan surat perintah tugas untuk melaksanakan penyidikan. Kemudian sentra pelayanan kepolisian membat administrasi penerimaan penerusan

Kemudian, Penyidikan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari sejak laporan / temuan diteruskan dari pengawas Pemilu. Penyidik Polri menyampaikan hasil penyidikannya disertai berkas perkara kepada penuntut umum paling lama 14 (empat belas) hari sejak diterimanya laporan. Apabila penyidikan belum lengkap, penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik dan dapat dilengkapi kembali dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak tanggal penerimaan berkas.

Setelah berkas perkara dinyatakan lengkap oleh penuntut umum, penyidik menyerahkan tanggung jawab tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.

Penuntut umum melimpahkan berkas perkara kepada Pengadilan Negeri paling lama 5 (lima) hari terhitung sejak berkas perkara diterima dari penyidik. Kemudian pengadilan Negeri memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara tindak pidana

Page 145: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Kukuh Febr ihandoko

- 122 -

Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah pelimpahan berkas perkara dan dapat dilakukan tanpa kehadiran terdakwa.

Setelah putusan pengadilan dibacakan, Gakkumdu melakukan pembahasan keempat paling lama 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam. Dalam pembahasan keempat untuk menentukan sikap Gakkumdu apakah melakukan upaya hukum atau melaksanakan putusan pengadilan.

Dalam hal Gakkumdu melakukan upaya hukum banding, penuntut membuat memori banding dan/atau kontra memori banding paling lama 3 (tiga) hari setelah putusan dibacakan. Kemudian pengadilan tinggi memeriksa dan memutuskan perkara banding paling lama 7 (tujuh) hari setelah permohonan banding diterima.

Putusan pengadilan tinggi merupakan putusan terakhir dan mengikat serta tidak dapat dilakukan upaya hukum lain. Putusan pengadilan tinggi disampaikan kepada penuntut umum paling lama 3 (tiga) hari dan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari setelah putusan diterima.

Dengan keterbatasan waktu yang sangat limit tersebut juga bisa menjadi kendala bagi gakkumdu dalam mengusut tuntas kasus. Karena dalam penanganan pelanggaran pidana, apabila melebihi batas waktu penanganan maka kasus tersebut dinyatakan daluarsa.

Problem waktu ini yang menjadi tantangan Gakkumdu dalam penangganan pelanggaran, meskipun dibandingkan dengan Pemilihan Bupati/Walikota, proses penanganan Pidana Pemilu ini lebih longgar.

Pun demikian, kunci membangun sinergi baik dari pengawas, kepolisian, dan kejaksaan ini adalah komunikasi secara intens. (*)

Page 146: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 123 -

Page 147: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 124 -

SISTEM demokrasi sudah menjadi pilihan bernegara di negeri ini. Tujuannya agung, yakni menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dengan konsep yang mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.

Salah satu representasi demokrasi adalah adanya Pemilihan Umum (Pemilu). Melalui Pemilu, rakyat bisa memilih anggota legislatif maupun eksekutif secara berkala agar bisa mewujudkan tujuan demokrasi tersebut. Melalui Pemilu, diharapkan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang dikehendaki oleh rakyat. Pun dengan cara-cara yang bermartabat.

Bahkan, prinsip Pemilu harus langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil). Sebuah nilai agung yang mustinya diemban oleh penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, maupun masyarakat.

Melalui Pemilu, persaingan dalam memenangkan hati masyarakat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling demokratis dilakukan dengan menjual visi, misi, dan program

POLITIK UANG ITU LUKA

Oleh: Ahmad Soffa dan Diana Pradipta Febriyanti

Page 148: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pol it ik Uang Itu Luka

- 125 -

calon. Cara lainnya adalah dengan menggunakan rekam jejak para kandidat yang baik dan bisa dirasakan oleh masyarakat.

Namun, seiring perjalanan waktu. Prinsip yang kemudian menjadi sebuah tatanan nilai itu kian luntur. Bercak-bercak noda merah demokrasi mulai muncul. Karena Pemilu merupakan wahana perebutan kekuasaan, acapkali orang menggunakan segala cara ditempuh untuk mendapatkan tampuk kekuasaan tersebut. Banyak pula calon yang menggunakan cara kotor dengan kampanye hitam atau pemberian politik uang (money politic).

Padahal, politik uang adalah fenomena berbahaya bagi demokrasi. Sebab, praktik ini bisa mengaburkan prinsip keadilan dan kejujuran dalam Pemilu maupun Pemilihan.

Dalam tiap perhelatan Pemilu dan Pemilihan kepala daerah tak lepas dari isu politik uang. Praktik ini diduga dilakukan oleh peserta Pemilu, melalui tim kampanye, kader, partisan, maupun lainnya. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berupa uang atau sembako kepada masyarakat/pemilih, dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk paslon, caleg atau parpol tertentu.

Modus yang dilakukan adalah dengan memberikan uang dan stiker bergambar calon “dibungkus” dengan amplop. Amplop itu kemudian dibagi-bagikan kapada warga yang menjadi target pemilih.

Bahaya Politik Uang Tentu bukan angka yang kecil calon mengeluarkan biaya untuk praktik-praktik tersebut. Tak pelak, politik berbiaya tinggi menjadi suatu yang tak terelakkan.

Praktik politik uang yang terjadi di tiap perhalatan Pemilihan maupun Pemilu tentu membahayakan. Serbuan politik transaksional itu tidak hanya merusak sendi-sendi Pemilu, tapi

Page 149: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad Shof fa dan Diana Pradipta

- 126 -

juga berpotensi terjadinya korupsi politik. Sebab, politik uang dalam Pemilu dengan korupsi politik bisa menjadi simbiosis mutualisme yang mengancam semangat demokrasi.

Biaya politik yang tinggi, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan pejabat terpilih berfikir bagaimana mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan selama masa kampanye.

Bagaimana mengembalikan besarnya biaya politik itu? Hal yang jamak terjadi adalah dengan korupsi maupun praktik pungutan liar (pungli). Praktik-praktik korupsi sangat merusak negara. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan maupun penyejahteraan rakyat, tidak bisa digunakan secara maksimal. Lagi-lagi yang menjadi korban adalah rakyat. Yang terluka adalah rakyat. Sebab, uang negara yang terkorupsi itu notabone adalah pajak rakyat.

Sudah banyak kasus korupsi di negeri ini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2018 menyebutkan 32% atau 179 tersangka korupsi yang kasusnya mereka tangani merupakan aktor politik. Aktor politik yang dimaksud oleh KPK hanya mencakup jabatan anggota DPR dan DPRD (144 orang) dan kepala daerah (89 orang).

Dilihat dari pelaku, modus, dan polanya, korupsi yang dilakukan oleh aktor politik di atas tergolong sebagai korupsi politik. Robin Hodess (2004:11) mendefinisikan korupsi politik sebagai penyelewengan kekuasaan yang dilakukan politisi (political leaders or elected officials) untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan tujuan meningkatkan kekuasaan atau kekayaan.

Korupsi oleh pemegang kekuasaan ini tidak hanya terjadi dalam bentuk transaksi uang, tetapi juga pengaruh. Dari sisi waktu, korupsi politik ini dapat terjadi sebelum, saat, dan setelah pelaku menjabat sebagai pejabat publik. (Almas Ghaliya Putri Sjafrina: 2019).

Page 150: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pol it ik Uang Itu Luka

- 127 -

Upaya PenangkalanPolitik uang lahir karena ketidakpercayaan calon dan tim kampanye bahwa mereka bisa menang dengan cara-cara jujur. Selain itu, bisa juga karena persoalan rekrutmen di internal parpol. Proses rekrutmen parpol yang tidak mengandalkan kapasitas dan rekam jejak yang jelas, akan melahirkan calon-calon instan yang hanya “modal uang”.

Caleg instan akan cenderung melahirkan praktik jual beli suara karena mereka hanya mengandalkan modal yang besar. Apalagi pendidikan politik di Indonesia yang masih rendah, menyebabkan pemilih belum teredukasi tentang pentingnya Pemilu maupun pentingnya memilih calon legislatif yang baik dan bahaya politik uang.

Pun demikian, kita tidak ingin praktik-praktik distorsif itu tak ingin terjadi. Sebab, kalau praktik itu dibiarkan tumbuh subur, maka sistem demokarasi yang perlahan pilih dan perlahan dibangun ini bukannya semakin kokoh, tapi justru kian rusak. Maka, paling tidak ada beberapa hal bisa dilakukan untuk meminimalisir praktik kotor tersebut, meliputi:

1. Pendidikan PolitikDiakui atau tidak, setiap ada perhelatan Pemilu maupun

Pemilihan, masih banyak masyarakat yang berharap ada pemberian baik uang atau barang dari kandidat, dengan dalih pesta rakyat. Gayung bersambut, kandidat juga berupaya sedemikian rupa melakukan praktik politik uang kepada masyarakat agar ia terpilih. Dua jalur kepentingan antara calon dan kandidat ini seolah seperti lingkaran setan yang sulit diurai.

Maka, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat yang konsisten dan massif menjadi sebuah keniscayaan. Dengan harapan, masyarakat menjadi tahu akan bahaya dan

Page 151: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad Shof fa dan Diana Pradipta

- 128 -

dampak praktik politik uang. Dengan demikian, masyarakat menjadi sadar, mau dan tergerak untuk tidak menerima pemberian politik uang tersebut. Terlebih, mau melaporkan kepada jajaran Bawaslu bila menemukan praktik politik uang di sekitarnya.

Sebab, kendala yang terjadi pada perhelatan Pemilu 2019 ini, masyarakat masih permisif terhadap praktik-praktik politik uang. Masyarakat masih enggan menjadi pelapor maupun saksi kasus-kasus politik uang. Sehingga, jajaran Bawaslu kesulitan mengusutnya. Pada akhirnya, isu ini terdengar suaranya tapi sulit pada pembuktiannya.

Upaya pendidikan politik kepada masyarakat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses panjang dan berliku untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat. Sebab, fenomena politik uang dalam setiap perhelatan Pemilu maupun Pilkada bukan lagi menggejala, tapi sudah akut. Maka, peran serta banyak pihak untuk memberikan pendidikan politik ini. 2. Pembenahan Rekrutmen Kadidat

Untuk meminimalisir politik uang juga butuh peran fungsionaris partai politik. Rekrutmen bakal calon hendak diusung diharapkan bukan semata pertimbangan ekonomis. Akan tetapi, kandidat yang akan dicalonkan benar-benar yang memiliki reputasi yang baik di masyarakat. Sehingga ketika melakukan kampanye, amunisi yang diandalkan bukan semata logistik uang, tapi modal sosial dan rekam jejak yang selama ini dibangun.

Sebab, banyak kandidat yang mengandalkan politik uang karena memang tidak memiliki modal sosial yang baik di tengah-tengah masyarakat. Tak pelak, amunisi uang menjadi senjata andalannya untuk membeli suara rakyat.

Page 152: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pol it ik Uang Itu Luka

- 129 -- 129 -

3. Penguatan Regulasi Untuk membasmi praktik politik uang, penguatan

regulasi dan penegakkan hukum ini sangat penting. Sebab, ketentuan pidana pada kasus politik uang dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu masih banyak celah-celahnya.

Dalam Undang-Undang Pemilu, hukuman pidana politik uang ada tiga ayat yang bisa menjeratnya, meliputi:

Pasal 523 ayat (1) berbunyi: setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim kampanye Pemilu yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam pasal 280 ayat (1) huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).

Pasal 523 ayat (2) berbunyi: Setiap pelaksana, peserta, dan atau tim kampanye Pemilu yang dengan sengaja pada masa tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau materi lainnya kepada pemilih secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling banyak Rp48.000.000,00 (empat puluh juta rupiah).

Pasal 523 ayat (3) berbunyi: Setiap orang yang dengan sengaja pada hari pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta Pemilu tertentu dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

Membaca ayat 1 dan 2, subyek hukum yang bisa terjerat aturan itu tersurat hanya pelaksana, peserta, dan/atau tim kampanye

Page 153: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Ahmad Shof fa dan Diana Pradipta

- 130 -

Pemilu. Dalam peraturan KPU tentang kampanye nama-nama pelaksana kampanye maupun tim kampanye harus terdaftar di KPU daerah setempat. Padahal, tidak menutup kemungkinan pemberi politik itu adalah orang-orang tidak terdaftar menjadi pelaksana kampanye maupun tim kampanye.

Sementara, yang bisa menjerat setiap orang hanya ada di ayat 3, yakni saat hari pemungutan suara. Padahal, pemberian politik uang biasa dilakukan sebelum hari pemungutan suara.

Dari ketiga ayat itu, saksi pidana yang diancamkan kepada pelaku adalah menggunakan ancaman pidana maksimum. Hal ini sama dengan pengaturan ancaman pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Secara teori, ancaman pidana yang demikian sering disebut sebagai sistem indefinite sentence, atau sistem yang mana setiap tindak pidana ditetapkan bobot atau kualitasnya sendiri-sendiri, yaitu dengan menetapkan ancaman pidana minimum dan maksimum dari setiap tindak pidana. (Barda Nawawi Arief: 2010).

Dalam banyak kasus politik uang yang sudah sampai di meja pangadilan, pelaku diberi hukuman ringan, bahkan banyak yang hukuman percobaan.

Persoalan regulasi dan penegakkan hukum ini yang saya kira butuh perhatian banyak pihak agar penyakit politik uang kian sirna.(*)

Page 154: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

KELEMBAGAAN

BAB V

Page 155: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

RABU, 17 April 2019. Jarum jam masih menunjukkan pukul 05.15 WIB. Sang surya masih malu-malu menampakkan sinarnya. Embun pagi bergelayut diantara dedaunan. Semenggelayut mata Fatkurohman yang menahan kantuk karena begadang semalaman.

Namun, kantuk Fatkurohman harus ditahan. Meski matanya masih ingin memejam akibat semalaman melakukan tugas pengawasan distribusi logistik di TPS, hari itu tugas penting menantinya. Ia mendapat amanah untuk mengawal proses demokrasi dengan menjadi pengawas TPS di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.

Pukul 05.30 WIB, Fatkurohman sudah siap di balai desa setempat. Bersama pengawas TPS lainnya, ia diberikan pengarahan oleh Pengawas Pemilu Kelurahan dan Desa (PPKD) sebelum menjalankan tugas pengawasan di TPS.

Sejam kemudian, Fatkurohman sudah bersiap di TPS tempatnya bertugas. Ia musti mengawasi persiapan pelaksanaan pemungutan surat suara di TPS dimana ia bertugas. Hal ini untuk memastikan

PENGAWAS TPS DAN UJUNG TOMBAK PENGAWASAN

Oleh: M. Dhofarul Muttaqiin dan Diana Pradipta Febriyanti

Page 156: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pengawas TPS dan Ujung Tombak Pengawasan

- 133 -

agar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah mempersiapkan semua kelengkapan yang dibutuhkan dalam perhelatan lima tahunan tersebut.

Kantuk yang menderanya diusir jauh-jauh. Hari itu ia bekerja total sehari semalam suntuk. Sebab, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2019 berlangsung hingga larut malam. Tak pelak, tenaga dan fikirannya musti tercurahkan pada hari itu.

Ya. Fatkurohman adalah salah satu dari 2.171 pengawas TPS di Kabupaten Rembang yang hari itu bertugas mengawal proses demokrasi. Sebuah ujung tombak pengawasan pada Pemilu 2019. Sebab, di TPS lah para pemilih akan menyalurkan suaranya untuk memilih calon legislatif dan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Meskipun demikian, tugas TPS tidak hanya hari itu. Pada gelaran Pemilu 2019, pengawas TPS bertugas selama 30 hari, yakni terhitung sejak dilantik pada 25 Maret 2019 hingga 24 April 2019.

Jauh sebelum pelaksanaan pemungutan suara, banyak hal yang dikerjakan oleh pengawas TPS. Mulai dari pelibatan dalam memetakan TPS rawan. Pemetaan kerawanan menjadi cara bagi pengawas Pemilu untuk mencegah terjadinya potensi pelanggaran dan kecurangan di TPS.

Selanjutnya, Pengawas TPS melakukan pengawasan distribusi surat pemberitahuan pemilih (C6) dari KPPS kepada pemilih, untuk memastikan bahwa C6 tersebut sampai ditangan pemilih yang bersangkutan dan tidak disalahgunakan. Hal ini penting mengingat C6 ini harus dibawa sendiri oleh pemilih bersama dengan KTP Elektronik pada saat pencoblosan.

Tiga hari sebelum hari pemungutan suara, Pengawas TPS diwajibkan ikut serta melakukan pengawasan hari tenang bersama PPKD dan Panwaslu Kecamatan. Pengawasan tersebut untuk

Page 157: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 134 -

memastikan tidak ada pelanggaran kampanye maupun kegiatan lain yang dilarang pada masa tenang.

Tugas paling berat seorang Pengawas TPS adalah ketika hari pemungutan dan penghitungan suara. Melalui pengawas TPS, segala dinamika yang terjadi pada saat pemungutan dan penghitungan suara dapat langsung ditindaklanjuti. Pengawas TPS acapkali menjadi rujukan atau pemberi pertimbangan bagi KPPS dan saksi ketika terjadi masalah di TPS.

Melihat tugas-tugasnya itu, keberadaan Pengawas TPS sangat strategis dan vital, mengingat locus dan fokus tugasnya langsung di lokasi pemungutan suara. Pengawas TPS harus bisa memberikan saran dengan benar. Sebab, oleh undang-undang No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, pengawas TPS diberikan kewenangan untuk menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya dugaan pelanggaran, kesalahan dan/atau penyimpangan administrasi pemungutan dan penghitungan suara.

Contoh kasus, dinamika yang terjadi di salah satu TPS di Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur, terdapat pemilih yang salah TPS. Pemilih tersebut mendapat C6 untuk mencoblos di TPS 8, namun menggunakan hak pilihnya di TPS 7. Saat diketahui pemilih tersebut salah TPS, surat suara sudah masuk dalam kotak.

KPPS kemudian meminta saran kepada Pengawas TPS, apa yang harus dilakukan. Pengawas TPS tidak berani memutuskan sendiri lalu melaporkan kejadian tersebut kepada PPKD. PPKD berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan dan memutuskan untuk menyampaikan peristiwa tersebut kepada Bawaslu Rembang. Bawaslu Rembang segera merespon dengan berkonsultasi ke Bawaslu Provinsi, dan memutuskan langkah sebagai berikut:

1. KPPS memastikan pemilih tersebut benar warga setempat, yang ditunjukkan dengan KTP Elektronik Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur;

M. Dhofarul Muttaqin dan Diana Pradipta

Page 158: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pengawas TPS dan Ujung Tombak Pengawasan

- 135 -

2. KPPS memastikan pemilih tersebut hanya menggunakan hak pilihnya di TPS 7. Nama pemilih di TPS 8 dicoret;

3. KPPS memasukkan pemilih yang salah TPS tersebut ke Daftar Pemilih Khusus (DPK);

4. KPPS diminta menulis kejadian khusus tersebut di formulir model C2-KPU.

Masalah juga terjadi di TPS 12 Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem. Terdapat dua pemilih yang datang ke TPS dengan amarah memuncak, dan bersikeras untuk menggunakan hak pilihnya. Setelah diperiksa, kedua pemilih tersebut tidak terdaftar di DPT dan ber KTP Elektronik Bogor.

Atas kejadian tersebut, Pengawas TPS meminta kedua pemilih tersebut untuk menunjukkan KTP Elektronik untuk memastikan domisili pemilih. Setelah diteliti, kedua pemilih tersebut tetap tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut karena tidak dapat menunjukkan formulir A5 atau surat pindah memilih.

Pengawas TPS memberikan edukasi kepada kedua pemilih tersebut, bahwa untuk dapat memilih di luar TPS dimana pemilih terdaftar, selain membawa KTP Elektronik juga harus menunjukkan formulir A5 sebagai bukti pindah memilih. Pemilih tersebut merespon dengan baik penjelasan dari Pengawas TPS.

Di beberapa TPS yang tersebar di Kabupaten Rembang, juga ditemukan beberapa kejadian yang mengharuskan Pengawas TPS memberikan saran dengan cepat namun jelas dan rinci, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengawas TPS menjadi garda utama dalam pelaksanaan pengawasan Pemilu, utamanya pada saat hari pemungutan dan penghitungan suara.

Pengawas TPS menjadi kekuatan yang harus dioptimalkan penyelenggara Pemilu, karena menjamin keamanan suara pemilih. Ia bertugas mengawasi adanya oknum yang ingin memanipulasi

Page 159: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 136 -

data ataupun mencuri suara untuk kemenangan paslon maupun caleg tertentu. Oleh sebab itu, Pengawas TPS harus netral dan tidak terafiliasi dengan politik.

Keberadaan Pengawas TPS bukanlah hal sepele. Sebab, eksistensinya sangat vital dalam puncak perhelatan Pemilu, diantaranya:

a. Pengawas TPS merupakan personil langsung yang berada di TPS, sehingga mengetahui setiap dinamika yang ada di lokasi tersebut. Dengan demikian, bila ada kekeliruan prosedur dalam setiap perhelatan tahapan, bisa langsung mengajukan keberatan dan memberikan saran perbaikan.

b. Penghitungan suara yang terjadi sampai larut malam berpotensi menguras tenaga dan pikiran. Tidak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan psikologis penyelenggara teknis. Pada posisi itu, keberadaan pengawas harus tetap terjaga untuk memastikan penghitungan surat suara dilakukan dengan benar.

c. Pengawas TPS mengetahui langsung penggunaan surat suara maupun perolehan suara di TPS. Sebab, Pengawas TPS menjadi subjek pengawasan yang menyaksikan langsung proses pemungutan dan penghitungan suara;

d. Bahkan pengawas TPS juga melakukan pengawasan pergerakan hasil perhitungan suara dari TPS ke PPS.

e. Dalam rangka penanganan laporan maupun temuan terhadap dugaan pelanggaran di TPS, Pengawas TPS memegang data dan fakta riil dalam menunjang penanganan laporan maupun temuan tersebut.

Memperhatikan persoalan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Pengawas TPS mempunyai peran yang sangat strategis

M. Dhofarul Muttaqin dan Diana Pradipta

Page 160: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Pengawas TPS dan Ujung Tombak Pengawasan

- 137 -

dalam rangka melaksanakan fungsi lembaga pengawas pemilu. Selain dituntut mampu menyelesaikan persoalan di TPS dengan cepat dan tepat, juga sesegera mungkin melaporkan ke jenjang pengawas di atasnya apabila dihadapkan pada persoalan yang bukan menjadi ranah dan kewenangannya.

Vitalnya peran-peran itu menuntut, Pengawas TPS memiliki profesionalitas, independensi, dan kompetensi.

Pengawas TPS tidak hanya duduk diam dan melihat saja ketika proses pemungutan dan penghitungan suara. Pengawas TPS harus aktif memastikan proses pemungutan dan perhitungan suara berjalan sesuai koridor Undang-Undang. Lantaran Pengawas TPS berperan vital ketika proses pemungutan dan penghitungan suara. (*)

Page 161: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 138 -

Page 162: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

BAB VI

WARNA WARNIPEMILU

Page 163: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 140 -

PENDOPO Kantor Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang nampak tidak seperti biasanya. Kursi-kursi tertata rapi di bangunan yang menghadap utara itu. Para tetamu undangan nampak menduduki kursi-kursi yang disediakan saat siang menjelang.

Puluhan pasang mata dari tetamu itu nampak menjurus kedepan saat pemateri menerangkan. Sesekali, penglihatannya memandang layar monitor yang dijadikan panduan pemateri. Di sela-sela forum, interaksi juga nampak antara pemateri dan peserta pada acara itu.

Pemateri yang merupakan anggota Panwaslu Kecamatan Kaliori itu kemudian menjelaskan secara detail pertanyaan-pertanyaan dari peserta. Ya. Siang itu dilaksanakan pelatihan saksi untuk pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019. Penyelenggaranya adalah Panwaslu Kecamatan Kaliori. Pesertanya merupakan delegasi dari masing-masing partai politik yang ada di Kabupaten Rembang.

Gawe itu tidak hanya dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan

SIGNIFIKASI PERAN SAKSI

Oleh : M. Agus Musthofa

Page 164: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Signif ikas i Peran Saksi

- 141 -

Kaliori saja, tapi juga oleh semua Panwaslu Kecamatan di Kabupaten Rembang yang lain. Panwaslu Kecamatan mendapatkan mandat dari Bawaslu Rembang untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan tersebut.

Berdasarkan catatan Bawaslu Rembang, ada sebanyak 2.459 orang yang mengikuti pelatihan saksi yang diselenggarakan oleh jajaran Bawaslu Rembang. Rinciannya sebagai berikut:

No PartaiPeserta

Pelatihan1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 205 orang 2. Partai Gerindra 211 orang3. Partai PDI Perjuangan 0 orang4. Partai Golkar 32 orang5. Partai Nasdem 391 orang6. Partai Garuda 20 orang7. Partai Berkarya 53 orang8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 9 orang9. Partai Perindo 11 orang

10.Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

1.072 orang

11. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 10 orang12. Partai Amanat Nasional (PAN) 78 orang13. Partai Hanura 333 orang14. Partai Demokrat 32 orang15. Partai Bulan Bintang (PBB) 0 orang

16.Partai Keadilan Dan Persatuan Indo-nesia

0 orang

Jumlah 2.459 orang

Page 165: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 142 -

Dari 2.459 orang itu, pelatihannya dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada 4-6 April 2019. Lokasi pelaksanaan pelatihannya disesuaikan dengan kecamatan masing-masing. Adapun pembagiannya sebagai berikut:

No KecamatanJumlah Saksi Yang

Hadir1. Sedan 220 orang2. Bulu 177 orang3. Sale 98 orang4. Rembang 195 orang5. Pamotan 269 orang6. Lasem 179 orang7. Sumber 168 orang8. Pancur 131 orang9. Sluke 104 orang

10. Sulang 111 orang11. Sarang 343 orang12. Kaliori 80 orang13. Gunem 174 orang14. Kragan 210 orang

Jumlah 2.459 orang

Pelatihan saksi untuk peserta Pemilu itu merupakan kali pertama diamanahkan kepada jajaran Bawaslu. Hal itu teramanahkan dalam ayat 8 Pasal 351 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pada pasal itu menyatakan bahwa saksi dilatih oleh Bawaslu.

Pelatihan ini sangat signifikan, sebab posisi saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menempati posisi strategis pada saat

M. Agus Musthofa

Page 166: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Signif ikas i Peran Saksi

- 143 -

tahapan dan penghitungan suara. Sebab, saksi mempunyai hak untuk mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada KPPS, apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, saksi juga bisa meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS kepada Ketua KPPS. Bahkan, saksi juga mendapatkan hak menerima salinan formulir Model A.3-KPU, Model A.4-KPU dan Model A.DPK-KPU. Saksi juga bisa menerima salinan Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara dan menerima sertifikat hasil penghitungan suara.

Dengan hak-hak yang bisa dimiliki, maka pelatihan ini sangat penting. Simplikasinya, bagaimana para saksi partai politik itu mengawasi pelaksanaan pemungutan dan penghituran suara, kalau tata aturannya tidak tahu.

Oleh karena itu, pelatihan ini untuk memberikan penjelasan kepada para saksi mengenai apa saja yang ada dan berpotensi di TPS. Mulai dari dasar hukum, pihak-pihak saat hari pemungutan suara, tugas dan larangan saksi peserta Pemilu, tugas saksi dalam tahapan, masalah yang mungkin terjadi dan solusinya, serta pemungutan dan/atau penghitungan suara ulang.

Dengan mengetahui aturan-aturan yang berlaku, maka saksi bisa memberikan keberatan apabila ditemukan pelaksanaan yang tak sesuai dengan ketentuan. Bahkan para saksi itu bisa melaporkan ke jajaran Bawaslu bila ditempatnya bertugas terdapat pelanggaran.

Dalam memberikan pelatihan kepada saksi, penyampaiannya tidak hanya dilakukan melalui ceramah dan diskusi, peserta diputarkan video sosialisasi dan video tutorial untuk saksi peserta Pemilu. Bahkan, peserta juga diberikan buku saku yang berisi

Page 167: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 144 -

mengenai tata aturan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019.

Bermacam medium yang digunakan jajaran Bawaslu Rembang dalam memberikan pelatihan kepada saksi, tak lain agar para saksi yang didelegasikan parpol itu benar-benar memahami perannya. Dengan demikian, saksi yang ditugaskan peserta Pemilu itu benar-benar memiliki kapasitas.

Kalau saksi yang ditugaskan partai politik itu memiliki kapasitas dan kualitas yang baik, maka juga bisa menjadi kontrol yang baik pula terhadap penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara. Sebab, kunci suksesnya Pemilu tidak semata di tangan penyelenggara, tapi juga stakeholder yang lain, termasuk saksi dari peserta Pemilu.

Semangat Kuda Tenaga Ayam Pelatihan saksi yang dipersiapkan dan difasilitasi oleh jajaran Bawaslu pada praktiknya tidak sesuai dengan asa awal. Harapannya, partai politik bisa mendelegasikan saksi sesuai dengan jumlah TPS ternyata tidak dilakukan. Realitasnya, tidak ada satupun parpol yang mampu mendelegasikan saksi sesuai dengan jumlah saksi yang ada. Bahkan, ada sejumlah parpol yang sama sekali tidak mengirimkan peserta pelatihan.

Berdasarkan catatan Bawaslu Rembang, nama yang didaftarkan partai politik untuk kegiatan pelatihan saksi sebanyak 5.403 orang. Seiring perjalanan waktu, peserta yang ikut pelatihan hanya 2.459 orang, atau kurang dari separuh dari yang didaftarkan. Tak pelak, fasilitas akomodasi yang disediakan oleh Bawaslu Rembang menjadi kurang optimal.

Minimnya absensi dari peserta pelatihan itu disebabkan oleh sejumah faktor. Pertama, pada saat parpol menyerahkan nama-nama peserta pelatihan saksi ke Bawaslu Rembang, tidak disertakan alamat yang jelas. Akibatnya, jajaran Bawaslu Rembang kesulitan

M. Agus Musthofa

Page 168: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Signif ikas i Peran Saksi

- 145 -

mengidentifikasi nama-nama yang bersangkutan. Tak pelak, undangan yang dibuat oleh Bawaslu Rembang tidak bisa tersampaikan.

Padahal, Bawaslu Rembang sudah berulangkali memberitahukan kepada parpol, bahwa dalam memberikan nama-nama peserta pelatihan disertakan alamat yang jelas.

Kedua, sebagian nama-nama yang didaftarkan oleh parpol merasa bukan kader dari partai yang bersangkutan. Sehingga enggan menjadi peserta pelatihan maupun menjadi saksi dari parpol tersebut. Kemungkinanya, parpol menyomot nama tanpa mengonfirmasi kesediaan nama yang bersangkutan. Akibatnya, nama-nama tersebut tidak mau datang ketika pelatihan saksi dihelat.

Ketiga, ada beberapa calon peserta pelatihan sudah menjadi penyelenggara Pemilu di tingkat desa seperti anggota KPPS dan Pengawas TPS. Bahkan ada pula yang menjadi anggota Linmas, sehingga tidak diperbolehkan mengikuti pelatihan saksi.

Tidak ada gading yang tak retak, pelatihan saksi adalah pelatihan yang kali pertama diselenggarakan oleh Bawaslu Rembang ini memang belum sempurna. Senarai persoalan itu, perlu menjadi bahan evaluasi bersama, baik Bawaslu sebagai penyelenggara maupun partai politik sebagai pihak yang mendelegasikan peserta pelatihan saksi.

Ke depan, Parpol dalam mengirimkan nama-nama yang akan mengikuti pelatihan saksi, hendaknya mengirimkan data lengkap nama sekaligus alamat saksinya, sehingga ketika Bawaslu mengirimkan surat undangan, bisa sampai ke tempat tujuan.

Selain itu, nama-nama yang dikirimkan juga sudah terkonfirmasi dan benar-benar mau melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan harapan, panitia dalam menyediakan akomodasi sesuai dengan jumlah yang hadir. Sehingga kegiatan yang dianggarkan oleh negara ini tepat sasaran baik secara program maupun penganggaran. (*)

Page 169: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 146 -

KAMIS, 4 April 2019, matahari berada pada puncak terik. Namun hawa panas siang itu tak menyurutkan langkah Endang Hartati untuk datang ke Kantor Bawaslu Rembang. Meski peluh membuat kerudungnya basah, perempuan separuh baya itu mantap dan percaya diri masuk ke Kantor Bawaslu Rembang.

Niatnya sudah bulat. Ia ingin mendaftarkan perkumpulannya menjadi pemantau Pemilu di wilayah Kabupaten Rembang. Perkumpulan itu bernama Drupadi. Beranggotakan empat orang perempuan. Terdiri dari Endang Hartati (Ketua), Venty Listya Putri (Sekretaris), Suwarni (Bendahara), Fitri Wahyu Pratiwi (Pengawas).

Mereka ingin berpartisipasi dalam perhelatan Pemilu sebagai pemantau Pemilu Independen.

Endang diterima oleh staf Bawaslu Rembang. Namun setelah diteliti, berkas-berkas yang diserahkan ternyata masih belum lengkap. Endang diminta untuk terlebih dahulu

PEREMPUAN-PEREMPUAN PEMANTAU PEMILU

Oleh: Diana Pradipta Febriyanti

Page 170: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Perempuan-Perempuan Pemantau Pemilu

- 147 -- 147 -

melengkapi berkas-berkas yang diperlukan agar dapat didaftar sebagai pemantau Pemilu.

Setelah tiga kali bolak-balik Kantor Bawaslu Rembang untuk melengkapi berkas, tepat tanggal 9 April 2019 akhirnya berkas dinyatakan lengkap. Selanjutnya berkas Pemantau Pemilu Drupadi diteruskan kepada Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk diteliti dan diperiksa berkas-berkasnya. Penelitian ini untuk memastikan kebenaran dan keabsahan dokumen administrasi.

Setelah itu, Bawaslu Provinsi menyerahkan hasil penelitian administrasi itu kepada Bawaslu RI. Kemudian Bawaslu RI menerbitkan sertifikat akreditasi bagi pemantau yang lolos penelitian administrasi tersebut.

Oleh Bawaslu RI, Drupadi mendapatkan sertifikat akreditasi untuk melakukan pemantauan di daerah Kabupaten Rembang.

Atas terbitnya sertifikat akreditasi pemantau tersebut, keempat perempuan yang tergabung dalam perkumpulan Drupadi tersebut mewarnai perhelatan Pemilu. Mereka melaksanakan tugas pemantauan pada saat hari pemungutan dan penghitungan suara, Rabu 17 April 2019. Wilayah pemantauannya adalah Kecamatan Rembang, Kaliori, Sulang, dan Lasem.

Bukan sebuah tugas mudah untuk melakukan pemantauan pada saat pemungutan dan penghitungan suara. Beban berat sudah tergambar didepan mata. Banyaknya surat suara, DPT serta kompleksnya administrasi akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Prosesnya akan berlangsung dari pagi sampai malam hari bahkan mungkin berlanjut ke hari berikutnya.

Hal ini tentu menjadi tantangan yang berat, apalagi bagi seorang perempuan. Endang dan ketiga rekannya sudah harus bersiap bahkan sebelum fajar menjelang. Kewajiban sebagai seorang ibu rumah tangga harus dituntaskan dulu sebelum menunaikan kiprahnya sebagai Pemantau Pemilu independen.

Page 171: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Diana Pradipta Febr iyant i

- 148 -

Drupadi bukan satu-satunya Pemantau Pemilu yang ada di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, ada sekitar 25 lembaga pemantau yang akan mengawasi pelaksanaan Pemilu di Jateng, terutama saat pemungutan suara Rabu, 17 April 2019 nanti. Sebanyak 25 lembaga tersebut terdiri dari 18 lembaga yang berasal dari lokal Jawa Tengah, sedangkan tujuh organisasi sisanya berasal dari pusat dan kesemuanya sudah terakreditasi.

Pemantau pemilu yang ada di Jawa Tengah tersebar di berbagai kabupaten/kota seperti Pati, Kota Semarang, Jepara, Grobogan, Solo, Batang, Rembang, Magelang, Blora, Kota Tegal, Klaten, Karanganyar, Kebumen, dan Sukoharjo.

Secara nasional, pemantau pemilu yang turut ambil bagian dalam mengawal Pemilu 2019 terdaftar sebanyak 138 pemantau nasional dan 31 pemantau asing. Seluruh pemantau sebelumnya telah diakreditasi oleh Bawaslu.

Keterlibatan Pemantau Pemilu diatur pada Pasal 435 sampai Pasal 447 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Melengkapi aturan Pemantau Pemilu, Bawaslu juga telah menerbitkan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) Nomor 4 tahun 2018 tentang Pemantauan Pemilihan Umum.

Hak Pemantau Pemilu diatur secara jelas pada Pasal 19 Perbawaslu Nomor 4 tahun 2018 tentang Pemantauan Pemilihan Umum. Hak yang melekat pada Pemantau Pemilu yakni hak untuk mendapat perlindungan hukum, mengamati dan mengumpulkan informasi proses penyelenggaraan Pemilu, memantau proses pemungutan dan penghitungan suara dari luar TPS, mendapat akses informasi, mendokumentasikan kegiatan kepemiluan serta menyampaikan temuan kepada Bawaslu.

Selain mendapatkan hak, Pemantau Pemilu juga memiliki beberapa kewajiban seperti yang tercantum pada Pasal 19

Page 172: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Perempuan-Perempuan Pemantau Pemilu

- 149 -

Perbawaslu Nomor 4 tahun 2018. Kewajiban tersebut diantaranya mematuhi ketentuan perundang-undangan, mematuhi kode etik pemantau, menggunakan tanda pengenal, menanggung biaya pelaksanaan, melaporkan jumlah personel Pemantau Pemilu, menghormati penyelenggara Pemilu, netral dan objektif, menjamin akurasi data dan informasi hasil pemantauan, serta melaporkan hasil akhir pemantauan kepada Bawaslu.

Selain hak dan kewajiban, Pasal 21 memuat larangan yang tidak boleh dilakukan oleh Pemantau Pemilu di antaranya melakukan kegiatan yang mengganggu proses Pemilu, mempengaruhi pemilih, mencampuri tugas dan wewenang penyelenggara, memihak pada peserta Pemilu, menggunakan seragam yang terkesan mendukung salah satu peserta Pemilu, menerima atau memberi imbalan kepada peserta Pemilu, membawa senjata dan bahan peledak, masuk ke TPS dan melakukan kegiatan tidak sesuai tujuan sebagai Pemantau.

Keberadaan Pemantau Pemilu berkontribusi signifikan terhadap penyelenggaraan Pemilu. Pemantau Pemilu sebagai lembaga independen yang netral dan obyektif, sudah tentu akan mengawal Pemilu agar berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Independensi Pemantau Pemilu akan berdampak terjaminnya Pemilu yang bermartabat.

Keterlibatan Pemantau Pemilu independen dalam mengawal Pemilu layaknya patut diapresiasi. Dengan pembiayaan swadaya, mereka rela turun ke lapangan ke TPS-TPS untuk memantau dan menjaga proses demokrasi agar sesuai dengan koridor regulasi.

Pemantau Pemilu akan memantau proses jalannya pemungutan dan penghitungan suara dari luar TPS. Meskipun begitu, pemantau akan lebih leluasa untuk mengamati setiap potensi pelanggaran yang terjadi. Ketika ditemukan adanya pelanggaran, pemantau akan memberikan rekomendasi kepada penyelenggara pemilu. (*)

Page 173: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 150 -

Page 174: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 151 -

PROFIL PENULIS

Totok Suparyanto, S.E.,M.H., Bapak dua anak ini lahir di Semarang, 03 Januari 1976. Kali ini ia dipercaya sebagai Ketua Bawaslu Kabupaten Rembang sekaligus merangkap sebagai Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran. Ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Wonodri 1 Semarang hingga kelas 5 kemudian pindah di SDN Tambaharjo 02 Pati lulus pada 1988. Setelah itu, melanjutkan sekolah tingkat menengah di SMPN 17 Semarang. Kemudian, bersekolah di SMA Kristen Gergaji Semarang dan lulus pada tahun 1995. Tidak berhenti di situ, selanjutnya ia menempuh kuliah di Universitas Semarang (USM) dengan mengambil jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sedangkan gelar magister nya mengambil Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG) dengan mengambil jurusan Hukum Politik Pemerintahan. Sebelumnya, ia pernah menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada tahun 1999, kemudian pada tahun 2013 ia menjadi Ketua Panwascam Pamotan pada pemilihan Gubernur 2013

Page 175: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 152 -

dan pemilihan Legislatif dan Presiden 2014, sedangkan pada Pemilihan Bupati 2015 dan Pemilihan Gubernur 2018, dan ia pernah menjabat sebagai Ketua Panwaskab Rembang.

Amin Fauzi, S.H.I., Pria kelahiran Grobogan, 5 Juni 1985. Saat ini menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Rembang periode 2018-2013 juga merangkap sebagai Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa. Alumnus Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini pernah menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslu) Kabupaten Rembang untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018. Baginya dunia kepemiluan tidak asing, sebab Sebelum menjadi anggota Bawaslu Rembang ia sempat menjadi jurnalis di beberapa media seperti Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dari tahun 2009 hingga tahun 2010. Kemudian di Harian Seputar Indonesia sejak 2011 hingga 2017. Ia banyak meliput peristiwa-peristiwa politik , pemerintahan dan fokus menulis isu-isu tentang Pemilu, Pilkada, dan Pemerintahan. Anak sulung dari tiga bersaudara ini berharap bisa mewujudkan proses dan hasil Pemilu yang berintegritas.

Muhammad Dhofarul Muttaqiin, S.Pd.I., Anak ke empat dari enam bersaudara ini di lahirkan di Rembang Jawa Tengah pada tanggal 9 September 1986. Kini menjabat sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Rembang sekaligus merangkap sebagai Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Periode 2018-2023. Ia memulai Pendidikan dasar nya di SDN 1 Kragan. Setelah lulus ia melanjutkan ke SMPN 1 Kragan, kemudian melanjutkan ke SMK N 1 Tuban, Jawa Timur. Mantan Tenaga Ahli Pendamping Desa ini mulai menggeluti bidang kepemiluan sebagai penyelenggara dengan menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Page 176: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 153 -

Kragan pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013, pemilihan Legislatif 2014, pemilihan Presiden 2014, dan Pemilihan Bupati 2015. Tidak hanya sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Rembang, Muttaqin juga aktif di kegiatan peduli lingkungan, diantaranya dengan melakukan kampanye bebas BAB sembarangan, mencegah eksploitasi pasir pantai, penanaman pohon cemara, dan pungut sampah.

Ahmad Soffa, M.Pd.I., Lahir di Rembang, 14 Agustus 1984. Ia sebagai anggota Bawaslu Rembang merangkap sebagai Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi. Pendidikannya mulai dari pendidikan dasar di SD N 1 Kragan, di lanjut tingkat SMP di SLTP N 1 Kragan, setelah lulus melanjutkan di Madrasah Aliyah (MA) Tambak Beras Jombang. Setelah lulus dari MA, selanjutnya menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Al Ayyubi Jakarta. Sedangkan gelar masternya ditempuh di Universitas Darul Ulum Jombang.Ia merintis sebagai pengawas Pemilu dari level bawah. Mulai dari Pengawas Pemilu Lapangan di Desa Kragan Kecamatan Kragan, Panwaslu Kecamatan Lasem pada 2015 dan 2018, dan sekarang menjadi anggota Bawaslu Rembang.

Muhammad Maftuhin ,S.T., Peria kelahiran Rembang, 21 Agustus 1974 saat ini menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Rembang sebagai Koordinator divisi Pengawasan, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga. Ia memulai jenjang pendidikan nya di SD N 2 Sulang, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Sulang, setelah lulus ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Rembang. Sebelum di Bawaslu Rembang, alumni Universitas Diponegoro ini pernah bergabung di Konsultan teknik. Bagi nya dunia kepemiluan tidak

Page 177: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 154 -

lagi asing, sebab ia pernah menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang dua periode, yakni 2008- 2013 dan 2013-2018. Belum selesai ia menuntaskan periode yang kedua, kemudian berpindah ke Bawaslu Kabupaten Rembang untuk periode 2018-2023. Dengan berbekal ilmu dan pengalaman, bapak dua anak ini harapannya bisa sama-sama ikut mewujudkan penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten ini berjalan dengan lancar, aman, dan berkualitas.

Diana Pradipta Febriyanti, S.H., Lahir di Rembang, 24 Februari 1988. Anak sulung ini memulai pendidikan dasarnya di SD N Kutoharjo 2 Rembang, kemudian Sekolah Menengah Pertamanya di SMP N 1 Rembang dan Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 Rembang. Alumni Universitas Jendral Sudirman Purwokerto (Unsoed) ini menggambil jurusan Ilmu Hukum.Ia pernah di PNPM Mandiri Perkotaan yang sekarang berubah nama menjadi KOTAKU sebagai fasilitator kelurahan selama delapan tahun. Sekarang, dia bekerja sebagai analis Hukum divisi Penindakan Pelanggaran di Bawaslu Kabupaten Rembang.

Hida Hikma Dini, S.H., Anak bungsu ini lahir di Rembang, 13 Maret 1996. Pendidikan dasarnya dimulai dari SD N Ngotet, di lanjut ke Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Rembang, setelah lulus melanjutkan di Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 Rembang. Kemudian menamatkan pendidikan sarjana S1 Ilmu Hukum di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Saat ini bekerja di Bawaslu Rembang sebagai analis Hukum divisi Sengketa.

Kukuh Febrihandoko, S.H, Pria kelahiran Rembang, 23 Februari 1995 ini mengawali pendidikan dasarnya di SD N 01

Page 178: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 155 -

Mondoteko, setelah itu berlanjut di Sekolah Menengah Pertama di SMP N 5 Rembang, dan Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 Rembang. Setelah lulus SMA ia melanjutkan Sarjana S1 di Universitas Diponegoro (Undip). Sekarang ia berkerja di Bawaslu Kabupaten Rembang sebagai analis hukum divisi Penindakan pelanggaran.

M. Agus Musthofa, S.H., Pria kelahiran Rembang, 26 September 1994 ini tinggal di Desa Meteseh RT 03 RW 05. Memulai pendidikan dasarnya di SD N Meteseh 1, kemudian lanjut ke Sekolah menengah Pertama di MTs Walisongo, dan Sekolah Menengah Atas di MA Walisongo. Setelah lulus ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) di Kudus. Anak bungsu ini pernah menjadi staf Panwaslu Kecamatan di Kaliori Rembang. Dan saat ini ia bekerja sebagai analis hukum divisi Hukum data dan informasi di Bawaslu Rembang.

Alfin Bahru Rohmika, S.H., Pria berkelahiran Rembang 24 September 1992 ini mengawali pendidikannya di MI Jami’atus Sholihin Dadapan Kecamatan Sedan kemudian melanjutkan Sekolah menengah Pertama di Mts Riyadlotut Thalabah Sedan, setelah lulus ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas di MA Nurul Mujtahidin Ponorogo. Alumnus Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo ini sehari-hari bekerja di Bawaslu Rembang sebagai analis Hukum divisi Sengketa.

Himawan Prabowo, S.H., Pria berkelahiran Madiun, 23 Mei 1996 ini mengawali pendidikannya di SD N Leteh 2 Rembang, kemudian ke Sekolah Menengah Pertama di SMP N 5 Rembang dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA N 3 Rembang. Setelah lulus, Ia meneruskan pendidikan sarjananya

Page 179: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

- 156 -

S1 Ilmu Hukum di Universitas Negeri Semarang. Sekarang ia bekerja sebagai analis hukum divisi Hukum data dan informasi di Bawaslu Rembang.

Page 180: Jejak Langkah Pengawasan Pemilu - rembang.bawaslu.go.id · Cetakan Pertama, Desember 2019 PARIST PENERBIT Jln. Ekapraya III No. 34 RT 1 RW 1 Rendeng, Kota, Kudus 59311 Jawa Tengah

Je jak L angkah Pengawasan Pemilu

- 157 -