Web viewKonstelasi penganut agama turut memengaruhi konstelasi politik lokal yang masih didominasi...
-
Upload
nguyenngoc -
Category
Documents
-
view
259 -
download
11
Transcript of Web viewKonstelasi penganut agama turut memengaruhi konstelasi politik lokal yang masih didominasi...
DATA PETA DAMPAK SOSIAL MIGAS JAWA TIMUR
-Kabupaten GresikDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN.
No. Rentang usia (tahun) Tahun
laki-laki Perempuan
1 0-14 138845 130038
2 15-54 419089 408397
3 55 + 57422 93102
Usia produktif dominan pada usia 15-55 yang jumlahnya hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Pada kasus perempuan terutama pada area pengeboran seperti di Ujung Pangkah Gresik menunjukan potensi perempuan sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita). Angkatan kerja sangat berpengaruh kepada proses produksi hulu MIGAS. Problem utama Produksi migas seperti konflik antara perushaan dengan masyarakat dapat dipicu oleh tingginya animo masyarakat menjadi karyawan KKKS.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam - 1.133.026 1.133.026
2 Katolik - 3893 3893
3 Hindu - 1868 1868
4 Budha - 1076 1076
5 Konghucu - 54 54
6 Aliran kepercayaan - - -
7 Kristen - 8635 8635
8 Lain-lain
Konstelasi penganut agama turut memengaruhi konstelasi politik lokal yang masih didominasi politik aliran. Kabupaten Gresik merupakan daerah campuran budaya Arek dengan Madura. Kedua budaya sangat lekat dengan tipe budaya Islam tradisional yang sangat kuat memiliki patron-client. Pola aliran ini sangat terasa pada dua hal (1) konstelasai politik lokal dan (2) jenis, tipe, model perluasan konflik yang muncul antara perusahaan dengan masyarakat atau perusahaan dengan pemerintahan lokal. Beberapa permasalahan konflik pada area sekitar penambangan Migas dilakukan dengan pola pendekatan ini. Namun demikian peta agama yang didalamnya termaktub politik dan konflik aliran juga memberikan peluang model resolusi melalui nilai-nilai keagamaan dan budaya setempat.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN.
No. Bidang pekerjaan 2009 2010 2011
1 Pertanian 8.7 8.4 -
2 Industri 50.62 49.88 -
3 Konstruksi 1.2 1.22 -
4 Perdagangan 20.27 20.94 -
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 3.31 3.33 -
6 Keuangan 3.61 3.57 -
7 Jasa Kemasyarakatan 1.12 1.11 -
8 Lainnya (Pertambangan & Penggalian) 5.56 5.58 -
Data pada level kabupaten menunjukan bidang kerja tertinggi adalah pada bidang Industri dan perdagangan. Data ini konsisten dengan tipe kabupaten Gresik sebagai penyangga kota industri surabaya dimana terletak industri besar, menengah dan kecil. Meskipun data hasil visitasi di beberapa situs pengeboran minyak dan gas terdapat tiga mata penharaian utama yang terkait yaitu : (1) Petani (2) Nelayan dan ketiga (karyawan/buruh) Industri. Permasalahan tenaga kerja menjadi polemik utama baik dalam proses ekloprasi maupun produksi. Hasil data primer kualitatif menunjukan adanya konflik baik di level persepsi maupun tindakan terutama pada 2 jenis pekerjaan
yaitu nelayan dan petani. Nelayan mempersepsikan bahwa aktifitas pengeboran atau pipa minyak membuat hasil produksi laiut mereka menurun. Terdapat persepsi negatuf terhadap proses produksi terutama terkait dengan pengeboran yang dipersepsi membuat air tanah menjadi sulit didapat dan persepsi pencemaran yang berdampak pada produksi tanaman mereka.
10 ETNIS TERBESAR
No
Nama Etnis 2009
2010 2011
1 Etnis Jawa - - -
2 Etnis Bawean - - -
3 Etnis Madura - - -
4 Etnis Tionghoa - - -
5 Etnis Arab - - -
6 Etnis Bugis - - -
Proses eksplorasi dan produksi Migas sering menuai konflik dan pemasalahan yang didasarai atas persepsi dan value etnisitas. Kabupaten gresik merupakan area yang multi etnis, perpaduan anatara budaya Madura dan budaya Arek. Budaya Arek dikenal mempunyai semangat juang tinggi, terbuka terhadap perubahan, dan mudah beradaptasi. Budaya Arek juga dikenal sebagai komunitas yang berperilaku bandha
nekat. Perilaku bandha nekat ini disatu sisi bisa mendorong munculnya perilaku patriotik, tetapi di sisi lain juga menimbulkan sikap destruktif.
Budaya Arek ini dengan sikap keterbukaaannya itu bisa menerima berbagai model dan jenis kesenian apa pun yang masuk ke wilayah ini. Budaya Madura dikenal sebagai budaya dengan sikap yang ulet dan tangguh. Hal itu disebabkan oleh alamnya yang kering dan relatif kurang subur. Agama Islam menjadi nilai dasar sosial yang paling penting di pulau ini. Struktur sosial masyarakat Madura yang Islam itu menempatkan kiai menjadi aktor penting sekali dalam kehidupan masyarakat Madura.
Sistem pendidikan pesantren dan tradisi pendidikan pesantren menempatkan kiai menjadi agen penting dari kehidupan sosial sosio-ekonomi masyarakat Madura. Kiai dan pesantren ditempatkan sebagai posisi strategis dalam sistem sosial masyarakat Madura maka Kiai dan Pesantren seringkali menjadi agen penting dalam masyarakat ini. Bahkan dalam banyak hal kiai dan pesantrennya, secara kultural, bisa pula sebagai agen pembaharuan dalam masyarakat Madura.
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid - 1.133.026 1.133.026
2 Gereja - 5761 5761
3 Pura - 1076 1076
4 Vihara - 54 54
5 Lainnya - 8635 8635
Rumah ibadah menjadi isu penting seperti kasus Surat Keputusan dengan nomor 460/437.108/2012 untuk menutup empat (4) rumah yang berada di jalan Intan 3.3 di wilayah Perumnas Kota Baru Driyorejo Gresik yang selama ini digunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani. Keempat rumah ibadah tersebut adalah satu (1) dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), satu (1) dari gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dan dua (2) dari Gereja Bethany Indonesia (GBI) Konflik rumah ibadah sangat mengemuka di daerah dengan Islam yang relatif kuat. Sulitnya etnis minoritas mengembangkan rumah ibadah menyimpan potensi konflik antar agama yang kuat di Gresik.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2007
tidak tamat SD - 0 -
SD / Mi - 3 -
SMP / MTs - 17 -
SMA / SMK / MA - 3203 -
Diploma / Universitas - 6599 -
Jumlah 800 perusahaan besar di Kabupaten Gresik ternyata belum mampu mengurangi jumlah pengangguran. Total jumlah pengangguran tahun 2010 sudah mencapai sekitar
158.328 jiwa yang akan terus bertambah hingga tahun 2016. Penyebabnya adalah (1) Perusahaan-perusahaan di Gresik, 40 persen warga luar Gresik (2) Skill yang kurang dari angkatan kerja sehingga kalah bersaing dengan pendatang. Potensi ancaman terhadap proses produksi Migas adalah tingginya permintaan menggunakan kontent lokal atau pekerja lokal namun secara skill tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
PRASARANA KESEHATAN
No.
Sarana 2009 2010 2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah - 77 77
2 Rumah Sakit Swasta - 5 5
3 BKIA/Klinik Bersalin -
4 Apotek - 97 97
5 Klinik Dokter Praktek - 613 613
6 Puskesmas - 32 32
7 Puskesmas Pembantu - 77 77
8 Polindes -
9 Posyandu -
Pembanguan sarana kesehatan kabupaten Gresik menunjukan angka yang tinggi pada klinik dan praktek dokter. Diikuti puskesmas pembantu dan rumah sakit umum daerah yang perbandingan dengan rumah sakit swasta cukup signifikan. Tidak ada data jumlah polindes dan Posyandu namun dalam penelitian lapangan menunjukan persepsi masyarakat sekitar pertambangan mempersepsikan positif atas usaha KKKS dalam memperhatikan kesehatan masyarakat sekitar tambang.
SARANA JALAN
No. Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi 67,62 km 67,62 km -
2 Panjang jalan kabupaten 32,80Km 32,80Km -
3 Panjang jalan negara 525,84Km
525,84Km -
Pembangunanan infrastruktur jalan sangat berpengaruh terhadap proses produksi Migas terutama pada saat ekplorasi. Pada saat produksi [ermsalahan infrastruktur sering menjadi hambatan atau target dalam konflik seperti munculnya debu atau jalan sebagai saranan menekan persusahaan agar dipenuhi tuntutannya.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010
2011
1 Bandara 0 0 0
2 Pelabuhan 1 1 1
3 Hotel 7 7 7
4 Terminal - - -
5 Stasiun - - -
Data menunjukan potensi Kabupaten Gresik terutama terkait dengan pelabuhan laut dan hotel sebagai daerah penyangga industri di Surabaya dan Gresik sendiri.
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No. Laju pertumbuhan penduduk
Tahun 2007-2008
Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
Analisa
1 - 1,57 1,9% Laju pertambahan penduduk kabupaten Gresik cenderung meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi oleh Urbanisasi terkait Gresik sebagai buffer zone industri dari Surabaya yang berarti peningkatan laju pertumbuhan penduduk dicirikan dengan besarnya pendatang baru. Secara umum laju pertumbuhan memengaruhi jumlah lowongan kerja. Pada Area sekitar proses produksi Migas kebutuhan akan tenaga kerja sangat tinggi. Banyak konflik pada pada KSSA bersumber dari kesediaan lapangan kerja akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk terutama untuk pertumbuhan angkatan kerja.
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten
Kabupaten Gresik mempunyai posisi yang strategis berada antara 1' LS - 8' LS dan 112' BT -133' BT. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 12 meter diatas permukaan laut kecuali sebagian kecil di bagian uatara (Kecamatan Panceng) mempunyai ketinggian sampai 25 meter di atas permukaan laut.
Topografi Wilayah Kabupaten
Kabupaten Gresik merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0 sampai 12 meter di atas permukaan air laut. Sedangkan wilayah yang memiliki permukaan di atas 12 meter sampai dengan 25 meter sangat sedikit.
Kabupaten Gresik memiliki ketinggian rata-rata 0-12 meter dari permukaan laut.
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
20 Derajat s/d 35 derajat celcius 20â°C-35â°C� �
Suhu tertinggi 35â°C� 35â°C�
Suhu terendah 20â°C� 20â°C�
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
44-88% 44-88%
Curah hujan rata-rata per tahun
183,18 183,18mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
Desember Desember
luas wilayah kabupaten
Luas wilayah kabupaten gresik adalah 1.137,05 km2 1.137,05 km2
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat Laut Jawa
Sebelah Timur Selat Madura
Sebelah Selatan
Kab. SidoarjoKab. MojokertoKota Surabaya
Sebelah Utara Laut Jawa
Jumlah Kecamatan
18 Kecamtan, antara lain WringinanomDriyorejo,Kedamean, Balongpanggang, Benjeng,Menganti,Cerme,Duduksampeyan,kebomas, Gresik, manyar, Bungah ,Sidayu, Dukun, Panceng, UjungPangkah, Sangkapura, Tambak
18 Kecamatan
Jumlah Desa 330 Desa 330 Desa
Jumlah Kelurahan
356 Kelurahan 356 Kelurahan
Jumlah dusun - -
Jumlah RW - -
Jumlah RT - -
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
323863 KK 323863 KK
Peruntukan lahan terluas
2.500 – 3000 hektare 2.500 – 3000
hektare
Peruntukan lahan tersempit
Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No
Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan
Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
1 Bantuan beasiswa prestasi
Hess Kabupaten Gresik
1790 siswa Sd/MI. SMP/MTs,SMA MA/SMA
Kabupaten Gresik
Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
2 Pelatihan Kerja di UPT Pelatihan kerja /BLK Surabaya
Hess Kcamatan manyar dan ujung pangkah
101 pencarai kerja
Kabupaten Gresik
Peningkatan ketramplian kerja
dianggap terputus hanya pelatihan saja tanpa ada modal sertaan.
3 Peningkatan SDM
Pertamina Hulu Energy WMO
Sidorukun
warga sidorukun
Kabupaten Gresik
mutu pendidikan yang rendah
Kritik warga : sebaiknya beasiswa ada keberlanjutannya; siswa yang berprestasi diberi kesempatan
mendapatkan beasiswa pada level yang lebih tinggi (hingga Perguruan Tinggi). Selanjutnya, mereka dapat bekerja di perusahaan.
4 Dukungan pendidikan
Pertamina Hulu Energy WMO
Sidorukun
Renovasi SD Gedung Sekolah dan penerima Beasiswa, ruang perpus dan lapangan sekolah, sarana komputer.
Sidorukun gedung sekolah yang rusak
Selama ini, warga bekerja pada perusahaan hanya pada pekerjaan non-skill seperti satpam, CS, petugas taman.
5 Pendampingan Kelompok
Pertamina Hulu Energy WMO
sidorukun Petani dan nelayan mitra
Sidorukun Kurangnya skill masyarakat
6 Kesehatan Pertamina Hulu Energy WMO
Sidorukun
warga sekitar pelayanan kesehatan gratis, posyandu dan penganggulangan wabah demam beradarah
kesehatan masyarakat menurun
7 Lingkungan Pertamina Hulu Energy WMO
Sidorukun
Penanaman 5000 bakau, pengolahan limbah domestik dan pengadaan komposter
sidorukun polusi
Keterangan: Jenis program: (1) pendidikan (2) kesehatan(3) pertanian (4) ekonomi (5) budaya (6) lingkungan(7) lain-lain
Keterangan Ruang lingkup: (1) Community Relation (2) Community Services (3) Community Empowerment
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
%Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 Demokrat - 168 530 - 21 - 8 - 0
2 Partai Kebangkitan Bangsa
- 148 707 - 18.53 - 5 - 1
3 Partai Amanat Nasional - 107 787 - 13.43 - 4 - 0
4 Partai Demokrasi Perjuangan
- 99 266 - 12.37 - 7 - 1
5 Partai Keadilan Sejahtera - 41 036 - 5.11 - 1 - 0
6 Partai Golongan Karya - 40 043 - 4.99 - 7 - 1
Dinamika Politik aliran masih menguasai model politik di Gresik. Dua kekuatan utama yaitu nasionalis seperti partai demokrat atau Partai Demokrat dan Partai Islam tradisional seperti PKB, PAN masih menguasai roda politik. Golkar sebagai kekuatan lama juga masih memegang peranan penting dalam konsptelasi politik di Gresik. Partai dalam legislatif bersama pemerintah kabupaten sangat berpengaruh pada proses ekplorasi dan produksi Migas dalam proses perijinan hingga ke produksi KKKS. Gresik memiliki banyak Perda yang terkait langsung dengan MIGAS.
PEMILU BUPATI /WALIKOTA 2004
No Periode I Periode II
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 - - - - Robbach Ma`shum-Sastro
PKB dan PKS 237.446 43.19
Suwito
2 - - - - Sambari Halim-M Nasikh
gabungan delapan parpol, yang dimotori Partai Golkar
187.776 34.15
3 - - - -
4 - - - -
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2009
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 H. Bambang Suhartono dan H. Abdullah PDIP 3.645 5,75%
2 K.H. Muji Tabah, SH., MM dan Suwarno Independen 2.812 0,93%
3 Dr. Sambari Halim Radianto, Ir, ST, M.Si dan Drs. H. Moh. Qosim, M.Si
Independen 189.285 46,71%
4 Drs. Moh. Nashihan, SH, MH. dan Drs. Syamsul Ma'arif
Partai Golkar 2.063 2,68%
Dr. H. Husnul Khuluq, Drs., MM dan H.Musyaffa Noer, S.Ag, SH, MM.
PPP 160.212 40,98%
H.M. Sastro Soewito, SH., M.Hum dan Drs. H. Samwil, SH
Partai Demokrat 1.558 2,94%
Pilkada H\gresik 2010 mengulang pilkada 2005 yang juga mengalami konflik. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pasangan Sambari Halim Radianto-M Qosim (SQ) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik Periode 2010-2015. Pada pemilu terdahulu Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur (Jatim) menolak keberatan pasangan calon bupati dan wakil bupati Sambari Halim-M Nasikh, terhadap komisi pemilihan umum daerah (KPUD) Gresik. hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) Gresik dimenangkan pasangan Robbach Ma'shum-Sastro Suwito.
Kandidat dari jalur indpendent justru memenangkan pilkada ini dikarenakan (1) ketokohan karismatik (2) karisma yang dibentuk oleh agama (3) preferensi masyarakat Gresik yang masih menggunakan politik aliran terkait dengan agama dan ketokohan. Pola konflik terbuka dan protes antar pasangan tidak dapat dihindari selama 2 pemili kada di Gresik. Hal ini mengindikasikan kurang dewasa dan perlu pendidikan politik bagi warga Gresik.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
Pertanian 550,475
Pertambangan / Penggalian -
Industri 67,190
Listrik Air dan Gas -
Bangunan -
Perdagangan 99,531
Angkutan / Komunikasi 20,840
Jasa 84,221
Lainnya 95,242
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD 33 0 2395
SD / Mi 74 69 3593
SMP / MTs 293 272 6003
SMA / SMK / MA 4106 3896 7201
Diploma / Universitas 2496 2354 4801
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 72,387 20,233 1,634 73,391 1,092,387
2011 99.755 22.305 1.2 108.438 1.600.000
2012
Sebagai daerah industri penyanggay industri di surabaya dan sekitar Kabupaten Gresik menyandarkan PADnya pada sektor retribusi daerah, pajak daerah dan pendapatan lain-lain yang syah.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun Non Sektor
Tekstil / Garmen Lain-lain Perdagangan / Jasa
2010 1.130.000 - - -
2011 1.257.000 - - -
2012 - - - -
Rumitnya pembahasan UMR adalah menentukan besarnya kebutuhan hidup minimum (KHM) sebagai kebutuhan hidup seorang pekerja yang diukur dari tingkat kebutuhan minimum selama sebulan sesuai dengan syarat-syarat kesehatan. Kenaikan BBM dan TDL serta melonjaknya harga barang menyebabkan UMR yang ditetapkan oleh pemerintah masih dirasakan belum layak untuk memenuhi kebutuhan kaum buruh. kaum buruh mengharapkan adanya perbaikan fasilitas untuk kelayakan antara lain uang makan, transpor, kesehatan, keluarga, biaya pendidikan, keselamatan kerja, tunjangan hari raya (THR), dan rekreasi.Hal ini bertentangan dengan kepentingan
perushaan yang menkankan keberlanjutan dan keuntungan perusahaan tetap harus diutamakan.
Gubernur Jatim Soekarwo telah menandatangani ketentuan Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) 2010 di Jatim. Besar kenaikannya berkisar antara 0,78 persen sampai 20 persen. UMK tertinggi adalah Surabaya dengan Rp 1.031.500, sementara Pacitan menjadi daerah dengan UMK terendah dengan Rp 630.000. Untukdaerah industri yang ada di Ring I (Satu) seperti Gresik sebesar Rp 1.010.400,Kabupaten Mojokerto Rp 1.009.150, Kota Malang Rp 1.006.263, Sidoarjo Rp 1.005.000,Kabupaten Pasuruan Rp 1.005.000, dan Kab Malang Rp 1.000.005.Namun ketetapan UMK berdasar Peraturan Gubernur (Pergub) 69/2009 ini mendapat tentangan dari Aliansi Buruh Menggugat (ABM) Jatim.
Perizinan
Tidak ada osu khusus terkait dengan perijinan pertambangan di daerah gresik. Izin usaha ekplorasi telah terulis aturan sebagai berikut : Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
SYARAT-SYARAT PEMOHON IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI• Penetapan WIUP.• Peta WIUP.• Daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga ahli pertambangan/geologi pengalaman minimal 3 tahun (dilengkapi KTP).• Bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah dan pencetakan peta WIUP.• Bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi (hanya bagi pemohon IUP eksplorasi mineral bukan logam).• Pernyataan mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.• Surat pernyataan kesanggupan memperbaiki jalan.• Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan reklamasi setelah proses eksplorasi selesai (bagi pemohon IUP ekplorasi mineral bukan logam).Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Persyaratan• Peta wilayah sesuai kaidah SIG nasional.• Laporan lengkap eksplorasi.• Laporan study kelayakan.• Rencana reklamasi dan pasca tambang.• Rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB).• Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi.
• Surat pernyataan tenaga ahli pertambangan/geologi dengan pengalaman minimal 3 tahun.• Laporan keuangan tahun terakhir.• Surat pernyataan mematuhi ketentuan perundang-undangan lingkungan hidup .• Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan reklamasi.• Persetujuan dokumen lingkungan hidup.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan 3.173.011,18 3.581.418,96 -
02 Pertambangan & Penggalian 1.614.624,69 2.037.525,38 -
03 Industri Pengolahan 16.986.832,87 19.003.508,93 -
04 Listrik & Air Bersih 543.336,13 627.294,69 -
05 Bangunan 486.262,26 486.499,24 -
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 6.671.130,90 7.950.072,98 -
07 Angkutan & Komunikasi 204.433,49 240.144,03 -
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 1.061.849,14 1.191.755,42 -
09 Jasa-Jasa 1.662.948,35 1.881.176,06 -
PDRB Dengan Migas 33.247.141,73 38.017.968,79 -
PDRB Tanpa Migas 32.118.902,03 36.492.715,92 -
Pendapatan utama kabupaten Gresik disumbang oleh empat sektor yaitu perdagangan hotel dan restoran, sektor Pertanian, sektor Industri dan sektor jasa. Karakteristik PDRB menunjukan karakter Kabupaten Gresik sebagai Buffer dari kota Surabaya. Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang paling rendah sumbangannya terhadap PDRB kabupaten Gresik.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian - 9.54 9.42
2 Pertambangan dan Penggalian - 4.29 4.27
3 Industri Pengolahan - 51.09 49.99
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih - 1.63 6.21
5 Bangunan - 1.224 1.28
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran - 20.07 20.91
7 Angkutan dan komunikasi - 3.37 3.31
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan - 3.19 3.13
9 Jasa - 5 4.95
PDRB - 100 100
Laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Gresik tertinggi berada pada sektor perdagangan , hotel dan restorant dikarenakan sifat kabupaten Gresik sebagai buffer kota Surabaya.
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
tahun
2009 - 611.189,32
2010 58.939,68 Ton 635.555,42
2011 -
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha)
Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 57.204 HA 1.256.560,47
2010 57.721 Ha 1.406.218,00
2011 - -
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar*
Jumlah Ternak Kecil
Jumlah Ternak Unggas
Jenis dan Nilai Produksi
2009 - - ayam buras : 637.946
2010 Sapi : 52639 ekor 55.210 Ekor 2551500 -
2011 - - - -
Nilai produksi ikan serta tanaman pangan (padi) sangat signifikan memepengaruhi pendapatan daerah dan pendapatan perkapita pendududuk. Masyarakat sekitar tambang di gresik biasanya terdiri dari 3 masyarakat iatu (1) Nelayan seperti di ujung pangkah memiliki potensi konflik dengan KKKS karena persepsi dampak pollutan terhadap hasil kerang dan hasil tangkapan nelayan lainnya. (2) petnai yang juga merakan mempersepsikan dampak produktivitas tanaman mereka karena adanya proses ekplorasi di area mereka. Pada sektor peternakan meskipun kecil juga terkait dengan produksi dan eksplorasi MIGAS karena karakter petani yang biasanya memeiliki hewan ternak serta pola petani yang menjadikan hean ternak sebagai investasi ekonomi mereka.
Hutan dan Perkebunan
TANAMAN PERKEBUNAN
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan
Produksi (Kwintal)
2009 Kelapa 2.960hacengkeh 77Ha
11 tanaman Kelapa- cengkeh
kopi (104Ha)Kakao (11Ha)Jambu mente (127ha)Kapuk Randu (90Ha)Tembakau (10 Ha)Kunyit (170Ha)tebu (2039Ha)Siwalan (10Ha)Kenanga 4Ha
- kopi 37,51 ton menjadi 33,67 ton- Kakao 5,01 ton menjadi 1,16 ton- Jambu mente 81,04- Kapuk Randu 22,34 26,30- Tembakau 8,00- Kunyit 879,55 845,92- Tebu 9.181,86- Siwalan 361,36 143,50- Kenanga 4,880 8,95
2010 Kelapa 2.960hacengkeh 77Hakopi (104Ha)Kakao (11Ha)Jambu mente (127ha)Kapuk Randu (90Ha)Tembakau (10 Ha)Kunyit (170Ha)tebu (2039Ha)Siwalan (10Ha)Kenanga 4Ha
11 tanaman Kelapa- cengkeh- kopi 37,51 ton menjadi 33,67 ton- Kakao 5,01 ton menjadi 1,16 ton- Jambu mente 81,04- Kapuk Randu 22,34 26,30- Tembakau 8,00- Kunyit 879,55 845,92- Tebu 9.181,86- Siwalan 361,36 143,50- Kenanga 4,880 8,95
Tidak ada isu khusus terkait dengan perkebunan mengingat kecilnya lahan yang terkait lagsung dengan areal perkebunan di Gresik dengan kegiatan ekplorasi atau produksi MIGAS di Gresik.
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan 228/100000
- -
Jumlah kelahiran hidup 9157 - -
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 9157 - -
angka bayi lahir meninggal
34/100000 - -
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Kelainan refraksi 4092 - -
Penyakit Kulit 3520 - -
infeksi Akut Pernafasan 2367 - -
penyakit mulut, ludah, rahang 1754 - -
Diare 1212 - -
Desentri 1212 - -
infeksi telinga tengah 1212 - -
bronchitis 979 - -
Scobies 267 - -
tonsilitis 124 - -
GIZI BURUK
Jumlah 2010 2011
2012
211
Pendidikan
GURU DAN SEKOLAH 2010
Tahun 2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi
SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi
SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru - 726 1360 1117 - 4395 1275 548
Jumlah murid - 8879 11924 9562 - 67350 18297 7359
Jumlah sekolah
- 49 62 38 - 391 33 10
GURU DAN SEKOLAH 2011
Tahun 2011
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & SMP & SMA,SMK & T SD & SMP & SMA &
Mi MTs Ma K Mi MTs Ma
Jumlah guru - - - - - - - -
Jumlah murid - - - - - - - -
Jumlah sekolah
- - - - - - - -
GURU DAN SEKOLAH 2011-2012
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
TK SD & Mi
SMP & MTs
SMA,SMK & Ma
Jumlah guru - - - - - - - -
Jumlah murid - - - - - - - -
Jumlah sekolah
- - - - - - - -
Rasio jumlah guru murid 2010 digresik masih dibawah 1:35 yang menunjukan kecukupan jumlah rasio guru siswa di Kabupaten Gresik. Kaitan data dengan produksi Migas adalah model investasi sosial dalam bidang pendidikan sesuai konsep CSR yang mestinya permasalahan bukan hanya menjadi tanggung jawab perushaan namuns emua stake holder. Posisi jumlah rasio siswa guru dan sekolah pada level kabupaten yang sudah cukup bagus tentu berbeda dengan realitas masyarakat sekitar tambang.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011 2012
(APK) SD/MI 123,59 - -
(APK) SMP/MTs 107,05 - -
(APK) SM/MA 84,70 - -
(APK) PT - -
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 98,93 - -
(APM) SMP/MTs 82,14 - -
(APM) SM/MA 68,57 - -
(APM) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th 107,153 - -
(APrS) 13-15 th 12,743 - -
(APrS) 16-18 th 55,572 - -
(APrS) 19-24 th - - -
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan Swasta / Negeri
2010 2011 2012
SD
MI
SMP
SMPT
MTs
SMA
MA
SMK
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + 6.95 6.59 6.34
Angka Buta Huruf 15 th + 7.81 7.42 7.09
Angka Buta Huruf 15-44 th
Angka Buta Huruf 45 th +
Analisa Umum bidang pendidikan: Permasalahan umum pendidikan pada kabupaten gresik adalah Permasalahan pendidikan yang kita hadapi sekarang antara lain rendahnya angka partisipasi murni peserta didik baik tingkat menengah, kurangnya sarana dan prasarana belajar mengajar yang representatif, kurangnya kualitas dan kesejahteraan guru yang memenuhi harapan, masih rendahnya sebagian masyarakat yang belum mendapatkan lanyanan pendidikan formal, ketrampilan yang dimiliki para siswa yang telah menamatkan pendidikannya masih relatif rendah. Kaitan dengan proses produksi MIGAS adalah maslah pendidikan akan terkait dengan maslah ketenagakerjaan terutama bagi amsyarakat sekitar MIGAS. Konflik anatara perusahaan dengan masyarakat lebih banyak dikarenakan tingginya harapan masyarakat untuk bekerja di perusahaan MIGAS namun tidak meemiliki pendidikan dan ketrampilan yang cukup.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
N INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
o Nama Kategori
Level Domisili
Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
Alasan posisi kelompok kepentingan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BP Migas
BUMN
Nasional
Surabaya
memainkan peran sebagai medistor konflik
2 Hess Perusahaan
Internasional
Gresik
Pro ekplorasi
3 DPRD Kabupaten Gresik
Legislatif daerah
Lokal Gresik
4 Pemerintah Daerah Gresik
Pemerintah
Lokal Gresik
Perda no 19 tentang Peauhan umum
presure terhadap perushaan melalui Perda hingga penutupan
pelanggaran Perda
pembangunan pipa
5 Warga 3 desa yaitu Sidomukti, Sidorukun dan Manyar
warga lokal Gresik
RT/RW
desa Polusi serta janji penyelesaian kompensasi yang tidak dibayar
Polusi,janji kompensasi komunitas yang tidak dibayar
presure hingga anacaman penutupan
Polusi dan kompensasi
6 Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL)
NGO Nasional
Gresik
Teguh Ardi Srianto
nasional
Polusi akibat kebocoran pipa Hess di sekitar pelabuhan Manyar Gresik
Presure untuk polusi lingkungan
Hess telah membuat polusi dan tidak bertanggung jawab
7 Forum Komunikasi Pemuda Ujung Pangkah (FKPU)
NGO lokal Gresik
Nurrudin
Desa advokasi kepada warga yang melakukan pengrusakan perlatan Hess
Meminta pembebasan warga yang ditahan polisi
Aktor advokasi warga
Tindakan kriminal warga adalah akumulasi kekecewaan akibat dampak Hess kepada waraga terutama pencemaran
8 Forkot (Forum Kota) gresik
NGO lokal Gresik
lokal Pipa gas yang memebahayakan penduduk
Menentang penggunaan pipa karena potensi dampak pada warga
Dapak bahaya pipa yang dipasangs ekitar warga
9 Gresik Care
NGO lokal Gresik
lokal lokal Pembagian hasil
menuntut 35% hasil Migas hasil west madura Offshore
Menuntut bagi hasil west madura offshore
PETA KERENTANAN KONFLIK
No Kategori Konflik
Deskripsi Konflik Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
1 Konflik politik
Ujuk rasa 2500 warga dari tiga desa di kecamatan angkah Gresik mencegat tamu hingga mematikan genset sehingga lokasi mengalami mati listrik. Mencegat tamu undangan Hess. Konflik terbuka karena terprovokasi Hess menurunkan
Pengingkaran janji penyelesaian polusi oleh Hess. Warga merasa dibohongi karena kompensasi komunitas yang dijanjikan hinga saat itu belum diberikan
Gerbang masuk industri Hess
Warga 3 desa yaitu Sidomukti, Sidorukun dan Manyar
Nov-07
menggunakan represi pihak keamanan.300 Brimob dan 200 aparat berjaga-jaga di perusahaan. Setalah demo dikucurkan dana 100 juta per desa.
preman
2 Konflik Politik
Pemerintah mengeluarkan Perda no 19 tahun 2002 tentang pelabuhan Umum yang ditolak oleh Departemen Dalam Negeri. Akibat dari konflik ini Hess terpaksa menghentikan pembangunan pipa
Hess menyalahi aturan sistem pemipaan.
Gresik Pemerintah, Hess, DPRD Gresik
2010 BP Migas menjadi mediator dengan melloby DPRD Gresik yang akhirnya menjadi aktor penting dalam menyelesaiakn permasalahan dengan memebrikan izin pembangunan pipa
Penggunaan aparat Polres untuk meredam terhadapa tindakan anarkis warga. Pola pergerakan warga mengikuti patron yang menurut pemimpin informal mereka untuk berdemo. Selain itu dampak dan persepsi negatif terhadap Hess akbat akumulasi janji-janji Hess yang tidak ditepati memicu munculnya unjuk rasa.Konflik Makro politik melibatkan pemerintah daerah yang ditengahi oleh Legislatif. Hasil data kualitatif di lapangan menunjukan 2 hal pemicu utama yaitu : (1) Dam[pak polusi langsung yang merugikan masyarakat (2) janji penyelesaian yang kurang ditepati oleh perusahaan sehingga memicu konflik. Tipe konflik yang terbuka dibentuk oleh banyak faktor mulai dari faktor budaya (Arek dan Madura), hingga pembelajaran pola konflik masyarakat yang menganggap cara efektif untuk mendapat apa yang diingakan adalah dengan berkonflik dan memeberikan pressure kepada pihak perusahaan. Model mediator konflik beragam mulai tergantung dari eskalai dan model konflik. Mediator konflik ini bisa (1) Piahak aparat atau kepolisian (2) Kiai (3) ketua RT dan RW.
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
PengantarDAFTAR ISI
Latar Belakang Tujuan Kegiatan
Ruang Lingkup Tahapan Kegiatan Metode Pengumpulan Data Tim Peneliti Skenario Laporan Studi Jadual Kegiatan
Latar Belakang
Pemetaan sosial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memahami kondisi sosial masyarakat lokal. Kegiatan ini penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena setiap masyarakat memiliki kondisi sosial berbeda yang akan menyebabkan masyarakat memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda pula. Pemetaan sosial selain dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dasar masyarakat, potensi sumber daya dan modal sosial masyarakat, juga dapat dilakukan untuk mengenal stakeholder dalam kaitannya dengan keberadaan dan aktivitas pelaku dalam program, mengidentifikasi akar permasalahan yang dirasakan komuniti dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya serta menganalisis potensi konflik yang terdapat di masyarakat.
Kelebihan dari pemetaan sosial adalah akurasi yang tinggi untuk memotret kondisi lingkungan sosial masyarakat yang dilakukan dengan menggunakan ukuran indikator yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Hal ini memungkinkan kita untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dari program yang akan dilakukan. Studi pemetaan sosial ini sangat penting dilakukan karena hasil dari studi pemetaan sosial dapat digunakan untuk menyusun perencanaan program yang lebih komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tujuan Kegiatan
Melakukan pemetaan sosial kepada masyarakat di daerah penghasil migas yang meliputi:
Identifikasi kebutuhan dasar masyarakat sekitar perusahaan Identifikasi potensi sumberdaya dan modal sosial masyarakat Identifikasi permasalahan sosial yang terdapat di masyarakat sekitar perusahaan Identifikasi stakeholder yang terkait langsung dan tidak langsung dengan kegiatan
perusahaan Identifikasi potensi konflik yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat.
Ruang Lingkup
Kajian pemetaan sosial akan dilakukan di 70 daerah penghasil migas dengan 74 KKKS. Daftar lengkap daerah dapat dilihat di halaman Daftar Daerah.
Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan studi ini adalah sebagai berikut.
Persiapan
Pembentukan Tim studi Pematangan alur kerja dan metodologi kerja Penyiapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan Penyiapan Instrumen penelitian Studi literatur
Pengumpulan Data
Pengumpulan dokumen kegiatan In-depth interview Observation
Pengolahan Data Kompilasi Data Verifikasi data-data yang diperoleh Analisis Data
Penyusunan Laporan
Konsinyering Enrichment konsep
Persiapan draft laporan pemetaan sosial
Pelaporan
Penyerahan draft laporan akhir Presentasi hasil Perbaikan laporan akhir Penyerahan laporan akhir
Metode Pengumpulan Data
Terdapat 13 jenis data yang bersifat sekunder yang akan dikumpulkan dalam pemetaan ini. Diantaranya adalah demografi wilayah, karakteristik sosial masyarakat sekitar daerah penghasil migas, Kebutuhan dasar masyarakat sekitar, masalah-masalah sosial, potensi sumberdaya dan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat, analisa stakeholder, potensi konflik di masyarakat sekitar daerah penghasil migas serta program CSR dan CD perusahaan . Data yang diperlukan dalam penyusunan kajian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari level perusahaan, dari level instansi terkait, serta data dari level masyarakat desa.
Analisis dan Sintesis data
Data yang dikumpulkan dianalisa dengan perpaduan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dan kualitatif menginterpretasikan mengenai hasil studi yang ditemukan serta menggambarkan berbagai fakta dan hubungan antar variabel yang ditemukan dalam proses yang ada di lapangan. Hasil analisis tersebut mencakup 1) Analisis kebutuhan dasar masyarakat sekitar perusahaan migas 2) Analisis permasalahan masyarakat 3) Analisis potensi sumberdaya dan modal sosial masyarakat 4) Analisis stakeholder sekitar perusahaan 5) Analisis potensi konflik dan cara penyelesaiannya.
Hasil Kegiatan Studi
Laporan kajian pemetaan sosial di daerah penghasil migas yang meliputi:
Karakteristik sosial masyarakat sekitar daerah penghasil migas Kebutuhan dasar masyarakat sekitar daerah penghasil migas Masalah-masalah sosial yang terdapat di masyarakat sekitar daerah penghasil migas Potensi sumberdaya dan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat sekitar daerah
penghasil migas Analisa stakeholdersekitar daerah penghasil migas Potensi konflik di masyarakat sekitar daerah penghasil migas
Tim Peneliti (Perencana dan Pelaksana)
Perencana
Nama Pendidikan Pengalaman
Adi Prasetijo, S.S., M.Si.S1 UGM (Akeologi), S2 UI (Antropologi) & S3 Universiti Sains Malaysia (Antropologi) (Ph.DCand.)
Seorang antropolog dengan pengalaman belasan tahun dibidang penelitian indigenous people dan stakeholder engagement diberbagai perusahaan di Indonesia.
Dr. BambangRudito, M.Si.
S1 UI (Antropologi), S UGM (Kependudukan) & University of Tasmania (Social Science), S3 – UI (Antropologi)
Antropolog; CD Specialist; Qualitative Method Researcher
Ir. David Ardhian S1- IPB
Associate ICSD. Berpengalaman dalam monev berbagai project NGO, baik lokal (Kehati, dll) & internasional (CRS, Oxfam, dll). Salah satu anggota delegasi Indonesia untuk negosiasi WTO
Mohamad Yudiaputra Mashudi, S.Ds MSM
S2- ITBMemiliki pengalaman dalam berbagai penelitian dan pendampingan komuniti.
Adi Nugroho, ST S1- STTNAS (TeknikLingkungan)
Associate ICSD, mempunyai pengalaman pendampingan masyarakat, terutama untuk pemberdayaan masyarakat rentan & isu lingkungan.
Hairus Salim, MAS1- IAIN Sunan Kali jaga (Sastra Arab), S2- UGM (Antropologi)
Berpengalaman dalam berbagai penelitian monev, dan sebagai fasilitator training peace building dan konflik.
Nurul Huda, S.S. S1- Univ. Udayana (Arkeologi)Berpengalaman dalam penelitian sosial dan budaya
Abdul Rahman, S.IP S1- Univ Andalas (Ilmu Politik)Berpengalaman dalam berbagai pendampingan dan fasilitator serta penelitian sosial
Yudith Sunyera Barus,S.Sos. S1-UI (Antropologi)Berpengalaman dalam penelitian sosial dan budaya
Adam W. Sukarno, S.IP, MAS1- UGM (Ilmu Komunikasi), S2- UGM (Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi)
Berpengalaman dalam penelitian terutama dalam bidang komunikasi dan sosial.
Pelaksana
Nama Pendidikan Pengalaman
Dr. Donny Gahral Adian, S.S., M.Hum. Universitas Indonesia
S1-UI (Sastra), S2-UI (Filsafat), S3-UI (Filsafat)
Berpengalaman dalam bidang konflik resolution, kebijakan publik dan ekonomi.
Idris Sardi, S.P., M.Si. Universitas Jambi
S1- Univ Jambi (Pertanian), S2- IPB (Ekologi Manusia)
Mempunyai fokus di bidang sosiologi pedesaan dan ekologi politik.
Amilda Sani, S.Sos., M.Hum. UIN Raden Fatah
S1-UGM (Antropologi), S2-UGM (Antropologi)
Antropolog dan peneliti di bidang sosial dan kebudayaan
Muhammad Thalal,M.S., M.Ed. Universitas IAIN Ar Raniry
S1- Universitas AlAzhar,Kairo (Fakultas Theologi), S2- UI (Studi Islam dan Timur Tengah), S3- Texas A7M University (Education and Human Development)
Memiliki fokus pada bidang budaya ,pendidikan dan komunikasi.
Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum. Univ.Lambung Mangkurat
S1- UNPAD (Sejarah), S2- UGM (Sejarah)
Berpengalaman dalam pemetaan sosial di beberapa wilayah dan memiliki fokus di bidang sejarah dan kebudayaan
Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si., M.A. Universitas Surabaya
S1 - UGM (Sosiologi), S2 - UGM (Psikologi Pendidikan), S2 - University of Mastricht
Mempunyai fokus terhadap psikologi pendidikan. Pengajar tetap di Ubaya untuk pesikologi pendidikan & psikologi sosial, dan peneliti di University of Mastricht, Belanda
Priyo Noor Hasnanto, S.S.
Universitas Gadjah Mada
S1-UGM (Sastra Perancis)Memiliki pengalaman dalam penelitian dan pendampingan masyarakat di daerah pedalaman
Tripitono Adi Prabowo, S.E., M.Si. Universitas Trunojoyo
S1-Univ. Jember (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), S-2 Univ. Brawijaya (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan)
Memiliki fokus dibidang ekonomi dan studi  pembangunan
Asman Azis, S.Ag., M.Si. STAIN S1-IAIN Alaudin (Tafsir Hadis), S2- Berpengalaman dalam bidang penelitian
Samarinda UGM (Studi agama dan lintas budaya)kebudayaan dan fasilitator berbagai program
Jarot Setiaji, SPi. MScS1- Univ. Riau (Perikanan), S2- Univ. Kebangsaan Malaysia (Bioteknologi)
Berpengalaman di berbagai penelitian dan penyuluhan masyarakat
Rikardus Dendi Dugardi, S.Sos., M.Si universitas Hasanuddin
S1-Univ. Hasanudin, S2- UGM (Antropologi)
Berpengalaman didalam berbagai penelitian sosial
Josep Antonius Ufi, S.Fil., M.A. Universitas Pattimura
S1- STF Seminari Pineleng, S2- Universiteit Maastricht, Belanda
Berpengalaman dalam penelitian di bidang Sosiologi.
Noor Aida Hasibuan Univ. Sumatera Utara
S1 - (Jurusan Anthropologi), S2 - Univ.Negri Medan (Anthropologi Sosial)
Berpengalaman di kegiatan pendampingan masyarakat dan penelitian-penelitian sosial.
Skenario Lapangan Studi
Wilayah sasaran studi pemetaan sosial ini mencakup 70 kabupaten daerah penghasil migas. Dalam pelaksanaannya di lapangan bekerjasama dengan para peneliti yang berasal dari universitas setempat. Dalam kegiatan lapangan, 70 kabupaten daerah penghasil migas dibagi dalam 13 kelompok daerah berdasarkan kedekatan dan keterjangkauan lokasi.
Studi ini adalah studi independen dimana masing-masing project supervisor akan bekerja bersama tim peneliti di masing-masing daerah untuk memenuhi target yang telah ditentukan (lihat tabel dibawah).
Pembagian wilayah Studi Pemetaan Sosial Beserta Universitas lokal
Wilayah 1 Nanggroe Aceh Darrusalam Universitas IAIN Ar Raniry
Wilayah 2 Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Wilayah 3 Riau, Kepulauan Riau Universitas Islam Riau
Wilayah 4 Jambi Universitas Jambi
Wilayah 5 Sumatera Selatan UIN Raden Fatah
Wilayah 6 DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Bangka Belitung Universitas Indonesia
Wilayah 7 Jawa Tengah, Jawa Timur Universitas Surabaya
Wilayah 8 Madura Universitas Trunojoyo
Wilayah 9 Kalimantan Timur Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Samarinda
Wilayah 10 Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan Universitas Lambung Mangkurat
Wilayah 11 Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat Universitas Hasanuddin
Wilayah 12 Maluku Universitas Pattimura
Wilayah 13 Papua Barat Universitas Cendrawasih
Jadual Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan selama 6 bulan. Detail rencana kegiatan adalah sebagai berikut.
Tahapan Kegiatan
Waktu
Juni July Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Penelitian
a. Pembentukan Tim Studi
b. Pematangan Alur & Metodologi Kerja
c. Penyiapan dokumen-dokumen
d. Penyiapan Instrumen penelitian
e. Studi Literatur
2 Pengumpulan Data
a. Pengumpulan dokumen kegiatan
b. In-depth interview
c. Observation
3 Pengolahan Data
a. Kompilasi Data
b. Verifikasi data
c. Analisis Data
4 Penyusunan Laporan Evaluasi CSR
a. Konsinyering
b. Enrichment konsep
c. Persiapan draft laporan
5 Pelaporan
a. Penyerahan draft laporan akhir
b. Perbaikan laporan akhir
c. Penyerahan laporan akhir
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Daftar Daerah Penghasil Minyak dan GasKabupaten Aceh TimurPROP. ACEHKabupaten Aceh UtaraPROP. ACEHKabupaten Aceh TamiangPROP. ACEHKabupaten Deli SerdangPROP. SUMATERA UTARAKabupaten LangkatPROP. SUMATERA UTARAKabupaten
Kabupaten Muara EnimPROP. SUMATERA SELATANKabupaten LahatPROP. SUMATERA SELATANKabupaten Musi RawasPROP. SUMATERA SELATANKabupaten Musi BanyuasinPROP. SUMATERA SELATANKabupaten
Kabupaten GresikBangkalanPROP. JAWA TIMURSumenepPROP. JAWA TIMURUtaraPROP. KALIMANTAN TENGAHTabalongPROP. KALIMANTAN
Padang LawasPROP. SUMATERA UTARAKota BinjaiPROP. SUMATERA UTARAKabupaten Indragiri HuluPROP. RIAUKabupaten PelalawanPROP. RIAUKabupaten SiakPROP. RIAUKabupaten KamparPROP. RIAUKabupaten Rokan HuluPROP. RIAUKabupaten BengkalisPROP. RIAUKabupaten Rokan HilirPROP. RIAUKabupaten Kepulauan MerantiPROP. RIAUKota PekanbaruPROP. RIAUKabupaten SarolangunPROP. JAMBIKabupaten BatanghariPROP. JAMBIKabupaten Muaro JambiPROP. JAMBIKabupaten Tanjung Jabung TimurPROP. JAMBIKabupaten Tanjung Jabung BaratPROP. JAMBIKabupaten TeboPROP. JAMBIKota JambiPROP. JAMBIKabupaten Ogan Komering UluPROP. SUMATERA SELATAN
BanyuasinPROP. SUMATERA SELATANKabupaten Ogan IlirPROP. SUMATERA SELATANKota PrabumulihPROP. SUMATERA SELATANKabupaten Lampung TimurPROP. LAMPUNGKabupaten Bangka SelatanPROP. KEP. BANGKA BELITUNGKabupaten NatunaPROP. KEPULAUAN RIAUKabupaten Kepulauan AnambasPROP. KEPULAUAN RIAUKabupaten Kepulauan SeribuPROP. DKI JAKARTAKabupaten MajalengkaPROP. JAWA BARATKabupaten IndramayuPROP. JAWA BARATKabupaten SubangPROP. JAWA BARATKabupaten KarawangPROP. JAWA BARATKabupaten BekasiPROP. JAWA BARATKabupaten GroboganPROP. JAWA TENGAHKabupaten BloraPROP. JAWA TENGAHKabupaten SidoarjoPROP. JAWA TIMURKabupaten MojokertoPROP. JAWA TIMURKabupaten BojonegoroPROP. JAWA TIMURKabupaten TubanPROP. JAWA TIMUR
SELATANKabupaten BalanganKALIMANTAN SELATANKartanegaraPROP. KALIMANTAN TIMURKabupaten Kutai TimurKALIMANTAN TIMURKALIMANTAN TIMURKALIMANTAN TIMURUtaraPROP. KALIMANTAN TIMURTidungPROP. KALIMANTAN TIMURSamarindaPROP. KALIMANTAN TIMURTarakanPROP. KALIMANTAN TIMURBontangPROP. KALIMANTAN TIMURMorowaliPROP. SULAWESI TENGAHWajoPROP. SULAWESI SELATANMajenePROP. SULAWESI BARATMaluku Tenggara BaratMALUKUKabupaten Seram Bagian TimurMALUKUKabupaten Teluk BintuniBARATKabupaten SorongBARATKabupaten Raja AmpatBARAT
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten SidoarjoDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
No.
Rentang usia (tahun) 2009 2010 2011
laki-laki Perempuan laki-laki
Perempuan laki-laki Perempuan
1 0-14 215896 226480 256296 240406 229393 224967
2 15-55 569956 587625 631060 628960 761464 768954
3 56 + 96871 106120 88325 96450 174722 176440
Terdapat peningkatan jumlah usia produktif dalam 3 tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah pencari kerja dilihat dari lulusan sekolah.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam 1590908 1680501 1786226
2 Katolik 19459 19870 19750
3 Hindu 3231 3958 3958
4 Budha 2339 3775 3775
5 Konghucu n/a 232 232
6 Aliran kepercayaan
n/a n/a n/a
7 Kristen 50098 35811 36092
8 Lain-lain
Sidoarjo cukup kental diwarnai oleh agama islam, hal ini dapat dilihat dari banyaknya aktivitas - aktivitas keagamaan islam. Namun tidak ada gejolak terkait dengan antar agama.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN.
No. Bidang pekerjaan 2009 2010 2011
1 Pertanian 8360519 84919 69806
2 Industri 2395775 301423 332114
3 Konstruksi 975028 48939 53702
4 Perdagangan 3953386 242902 247690
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
994918 60263 50196
6 Keuangan & Jasa Kemasyarakatan 2563543 177367 211376
7 Lainnya 171952 1809 5707
Orientasi pekerjaan masyarakat sidoarjo masih dominan dalam dunia industri. Hal ini sejalan dengan lapangan dan perkembangan dunia industri yang cukup besar di sidoarjo dalam 3 tahun terakhir.
10 ETNIS TERBESAR
No
Nama Etnis 2009 2010
2011
1 - - -
2 - - -
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 933 1017 1014
2 Gereja 72 78 64
3 Pura 5 3 3
4 Vihara 2 1 2
5 Lainnya n/a 2 2
Perbandingan gerja dengan masjid cukup tinggi di sidoarjo. Hal ini menandakan toelransi yang tinggi. Hal ini disebabkan 2 hal utama (1) Islam yang dominan adalah Islam yang cenderung tradisional yang toleran (2) Sidoarjo adalah masayarakat perkotaan yang sangat dekat dengan masyarakat Urban sehingga memiliki sistem gesselscahf atau solidaritas mekanik yang sudah mengarah ke masyarakat rasional.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD 130970
SD / Mi 46648
SMP / MTs 72891
SMA / SMK / MA 1088126
Diploma / Universitas 1446659
PRASARANA KESEHATAN
No.
Sarana 2009 2010
2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 3 3 4
2 Rumah Sakit Swasta 17 17 13
3 BKIA/Klinik Bersalin 9 9 7
4 Apotek 232 232 232
5 Klinik Dokter Praktek 47 47 47
6 Puskesmas 26 26 26
7 Puskesmas Pembantu 55 56 56
8 Polindes 257 257 359
9 Posyandu 1682 1702
1721
SARANA JALAN
No.
Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi 31.02 31.02 31.02
2 Panjang jalan kabupaten 1411.84 1411.84 1411.84
3 Panjang jalan negara 63.07 63.07 63.07
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 1 1 1
2 Pelabuhan 0 0 0
3 Hotel 42 42 42
4 Terminal 1 1 1
5 Stasiun 1 1 1
Sebagaiman kota lainnya yang menjadi buffer dari kota surabaya, Sidoarjo memiliki infrastruktur yang dominan pada Hotel.
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No. Laju pertumbuhan penduduk Tahun 2007-2008 Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
1 0.37% 0.35% 0.49%
Laju pertumbihan penduduka mengalami fuktuatif dengan kecenderungan mengalami kenaikan pada akhir 2011-2012.
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten Kabupaten Sidoarjo dihimpit 2 sungai, sehingga terkenal dengan kota Delta. paragraf
Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5 derajat -112,9 derajat bujur timur
Kabupaten Sidoarjo terletak antara 7,3 derajat-7,5 derajat lintang selatan
Kabupaten Sidoarjo berada di sekitar garis khatulistiwa
Topografi Wilayah Kabupaten
Kabupaten Sidoarjo 40.81% terletak di ketinggian 3-10 m/dpl yang berada di bagian tengah & berair tawar. 29.99% ada di ketinggian 0-3m/dpl berada di sebelah timur pantai & pertambakan. 29.20% terletak di ketinggian 10-25 m/dpl di bagian barat.
dpl
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
27.5 0 C
Suhu tertinggi 35 0 C
Suhu terendah 20 0 C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
0.990833333 %
Curah hujan rata-rata per tahun
211.9333333 mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
Mei & Nopember
luas wilayah kabupaten
714.2425 Km 2
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat Kabupaten Mojokerto
Sebelah Timur Selat Madura
Sebelah Selatan Kabupaten Pasuruan
Sebelah Utara Kota Surabaya
Jumlah Kecamatan 18
Jumlah Desa 322
Jumlah Kelurahan 31
Jumlah dusun 353
Jumlah RW 1786
Jumlah RT 6677
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
453938
Peruntukan lahan terluas
Jabon: 80.998 Ha/Km 2
Peruntukan lahan tersempit
Gedangan: 24.058 Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
Dampak Lumpur Renokenongo
1 PembagianGanti Rugi Lahan
PT.Minarak Lapindo Jaya
korban Warga di 3 desa terdampak, desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan
3 desa terdampak, desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan
daerah 3 desa tersebut akan dijadikan kolam penampung lumpur sebelum dialirkan ke sungai Kali Porong
Penolakan warga karena ganti rugi terlalu kecil
2 Bantuan Air Bersih
BPLS warga di 12 desa/kelurahan yang sumber airnya tercemar
Siring, Jatirejo, Renokenongo, Kedungbendo, Ketapang, Kalitengah, Gempolsari,
Compenasasi untuk sumur air yang tercemar
-
Glagaharum, Besuki, Kedungcangkring, Pejarakan dan Mindi
3 Bantuan Pemberdayaan pembagian parutan kelapa
BPLS` Warga di 6 kecamatan terdampak
Besuki, Mindi, Pejarakan, Kedungcangkring, Gempolsari, dan Glagaharum.
Kompensasi sosial bagi korban Lumpur
-
4 Pengadaan fasilitas antar jemput roda 4 bagi anak sekolah di lokasi terdampak
PT. Minarak Lapindo Jaya
Anak-anak sekolah dari keluarga yang mengungsi di Pasar Porong Baru
Sekolah SD di Pasa Porong baru
Kompensasi pendidikan bagi anak korban lumpur
5 membuka Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Porong selama 24 jam.
Masyarakat umum yang terdampak lumpur
Porong Kompenasi kesehatan bagi warga lumpur
CSR Sumur Kalidawir
6 Pembagian Sembako
Lapindo Brantas
Warga miskin di desa Kalidawir sekitar 400 orang
Balai desa Kalidawir, Tanggulangin
Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran
sumur di desa akali dawir
7 Bea siswa anak Sekolah
Lapindo Brantas
Siswa di desa kalidawir yang orang tauanya kurang mampu
Sekolah SD di Kalidawir
Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran sumur di desa akali dawir
8 Pembangunan Jalan Desa
Lapindo Brantas
Jalan desa yang dilewati oleh kendaraan Lapindo
Desa Kalidawir Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran sumur di desa akali dawir
9 Pengobatan Gratis
Lapindo Brantas
Warga miskin di desa Kalidawir sekitar 400 orang
Puskesmas Kalidawir
Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran sumur di desa akali dawir
CSR Sumur WUNUT
10 Pembagian Sekolah SDN Wunut II
Lapindo Brantas
SDN Wunut II SDN Wunut II Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran sumur di desa
akali dawir
11 Pembangunan Jalan Desa
Lapindo Brantas
Jalan desa yang dilewati oleh kendaraan Lapindo
Desa Kalidawir Merupakan kompensasi dari adanya pengeboran sumur di desa akali dawir
Program CD masih bersifat charity belum mengarah ke CSR yang menempatkan koordinasi serta pembagian tanggung jawab permaslahan komunitas pada semua pemangku kepentingan. Jarak sumur dengan rumah penduduk yang jauh juga mereduksi dampak dari pemboran sumur. Justru tanggapan positif muncul dari nara sumber selama visitasi dilapangan.
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF 2004
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
1 Partai Kebangkitan Bangsa 332344 35.46
2 PDI Perjuangan 166600 17.78
3 Partai Demokrat 106585 11.37
4 Partai Amanat Nasional 69741 7.44
5 Partai Golongan Karya 63772 6.8
6 Partai Keadilan Sejahtera 39775 4.24
7 Partai Persatuan Pembangunan 25574 2.73
8 Partai Damai Sejahtera 20384 2.17
9 Partai Karya Peduli Bangsa 17269 1.84
10 Partai Bulan Bintang 13520 1.44
11 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 12619 1.35
12 Partai Bintang Reformasi 11323 1.21
13 Partai Merdeka 9702 1.04
14 Partai PKP Indonesia 9646 1.03
15 PNI Marhaenisme 7759 0.83
16 Partai Buruh Sosial Demokrat 7424 0.79
17 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
4715 0.5
18 Partai Patriot Pancasila 3974 0.42
19 Partai Demokrasi Indonesia 3387 0.36
20 Partai PNUI 3104 0.33
21 Partai Pelopor 3046 0.33
22 Partai Persatuan Daerah 2170 0.23
23 Partai Serikat Indonesia 1577 0.17
24 Partai PIB 1201 0.13
PEMILU LEGISLATIF 2009
Komposisi Partai peraih kursi legislatif
Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2009 2009 2009 2009 2004
Partai Hanura 29277 3.65
Partai Karya Peduli Bangsa 4459 0.56
Partai Pengusaha & Pekerja Bangsa
1558 0.19
Partai Peduli Rakyat Nasional 3812 0.48
Partai Gerakan Indonesia Raya 31960 3.99
Partai Barisan Nasional 1513 0.19
Partai Keadilan & Persatuan Indonesia
8466 1.06
Partai Keadilan Sosial 41036 5.12
Partai Amanat Nasional 107787 13.45
Partai Perjuangan Indonesia Baru
- -
Partai Kedaulatan 3006 0.37
Partai Persatuan Daerah 637 0.08
Partai Kebangkitan Bangsa 148707 18.55
Partai Pemuda Indonesia 3281 0.41
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
763 0.10
Partai Demokrasi Pembaruan 4524 0.56
Partai Karya Perjuangan 635 0.08
Partai Matahari Bangsa 768 0.10
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
892 0.11
Partai Demokrasi Kebangsaan 1955 0.24
Partai Republika Nusantara 2568 0.32
Partai Pelopor - -
Partai Golongan Karya 40043 4.99
Partai Persatuan Pembangunan 11865 1.48
Partai Damai Sejahtera 10562 1.32
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
4518 0.56
Partai Bulan Bintang 5506 0.69
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
99266 12.38
Partai Bintang Reformasi 4448 0.55
Partai Patriot 13440 1.68
Partai Demokrat 168530 21.02
Partai Kasih Demokrasi Indonesia
1668 0.21
Partai Indonesia Sejahtera 249 0.03
Partai Kebangkitan Nasional Ulama'
32177 4.01
Partai Merdeka 3141 0.39
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
5655 0.71
Partai Sarikat Indonesia 1183 0.15
Partai Buruh 1817 0.23
Dari dua opemilub terkahir diadapat 3 partain utama yaitu Paratai demokrat, OKB dan Goilkar. Konstelasi politik menunjukanpolitik aliran yang dibentuk oleh 3 aliran . Pertma aliran islam tradisional yaitu OKB yang erat dengan Nahdatul ulama. Kedua lairan nasionalis demokrat dan konvensional Golkar. Selain itu opartai islam lainnya juga turut menyumbangkan peta politik mikro daerah. Konstelasi ini akan memengaruhi proses produksi maupun eksplorasi dikarenakan partai politik memegang fungsi lesgislasi dalam peraturan perundangan daerah.
PEMILU BUPATI 2004
No Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Drs. H. WIN HENDRARSO, M.Si. dan H. SAIFUL ILLAH, S.H.
Partai Demokrat 459 206 63.4
2 Ir. H. SJAMSU BAHARI, BRE. dan Hj. FATMAH TOHA ASSEGAFF
61778 8.53
3 Drs. Ec. H. A.NADHIM AMIR, M.M. dan Drs. Ec. H. SALAM
155747 21.5
PEMILU BUPATI 2009
No Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Yuniwati Teryana & H. Sarto 54593 6.88
2 Dr. Hj. Emy Susanti, MA & H. Moh Khulaim Juanidi, SE
82918 10.45
3 H. Agung Subali, ST & Drs. H. Samsul Wahid, MM
24247 3.06
4 H. Saiful Ilah, SH & H. MG Hadi Sutjipto, SH, MM
450586 56.80
5 Bambang Prasetyo Widodo & Khoirul Huda, S.Ag, M.Ag
132977 16.76
faktor incumbent menjadi faktor penentu utama bupati dipilih kembali.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
PNS 36,982 36,915 N/A
TNI 19,884 20,829 N/A
POLRI 29,113 15,870 N/A
Swasta 314,467 310,338 N/A
Wiraswasta 88,158 45,888 N/A
Petani 69,912 29,826 N/A
Pertukangan 26,476 12,848 N/A
Buruh Tani 58,890 23,860 N/A
Pensiunan 56,205 22,387 N/A
Nelayan 1,915 17,598 N/A
Pemulung 667 6,881 N/A
Jasa 12,665 41,301 N/A
Angka Penyerapan Tenaga Kerja di untuk sektor swasta masih mendominasi, selanjutnya profesi wirausaha masih menjadi pilihan kedua dari penduduk sidoarjo. 2. hal tersebut sejalan dengan perkembangan dunia industri yang ada di sidoarjo serta potensi alam yang dapat dimanfaatkan penduduknya untuk menjadi wiraswasta.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD N/A N/A N/A
SD / Mi 22 24 19
SMP / MTs 88 140 57
SMA / SMK / MA 9676 6172 5593
Diploma / Universitas 4657 12924 4438
Jumlah pengangguran masih banyak dikuasai oleh lulusan diploma atau universitas, hal ini dapat mempengaruhi meningkatnya kriminalitas karena dalam usia tersebut kebutuhan seseorang semakin meningkat namun belum terserap dalam tenaga kerja.
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 143,915.46 62,550.63 8,411.95 141,283.81 356,161.85
2011 264,424.84 74,710.82 10,834.69 162,835.35 512,805.70
2012 N/A N/A N/A N/A
Pendapatan Pajak daerah masih mendominasi dalam menyumbang total PAD. Sektor migas tidak terlalu banyak menyumbang PAD dalam setiap tahunnya.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun
Non Sektor Tekstil / Garmen Lain-lain
Perdagangan / Jasa
2010 1,005,000 ( - ) ( - ) ( - )
2011 1,107,000 ( - ) ( - ) ( - )
2012 1,252,000 ( - ) ( - ) ( - )
Kenaikan UMR non sektoral pada setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan yang banyak, hal ini belum dapat mengikuti meningkatnya kebutuhan pekerja setiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan cukup seringnya adanya demo buruh di sidoarjo.
Pelayanan Perizinan
Tidak ditemukan secara khusus dokumen terkait dengan perijinan usaha tambang namun gejolak akibat lumpur LAPINDO menjadi sumber utama penolakan masyarakat terhadap penerbitan Izin Usaha Pertambangan.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan 1,622,267.13 1,737,549.86 1,912,093.96
02 Pertambangan & Penggalian 191,480.23 161,122.03 127,791.06
03 Industri Pengolahan 24,787,734.64
27,506,878.72 30,812,130.11
04 Listrik & Air Bersih 756,782.38 834,482.62 932,898.72
05 Bangunan 528,531.68 591,788.39 673,785.41
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 13,466,204.53
15,442,659.82 18,158,394.38
07 Angkutan & Komunikasi 5,426,617.45 6,458,769.58 7,563,910.14
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 762,002.90 848,143.85 952,785.19
09 Jasa-Jasa 2,590,652.05 2,925,572.01 3,331,437.94
PDRB Dengan Migas 50,132,272.99
56,506,966.87 64,465,226.90
PDRB Tanpa Migas 49,940,792.76
56,345,844.84 64,337,435.84
Pendapatan utama PDRB lebih banyak dari Industri, Peran Industri Migas tidak terlalu signifikan menyumbang PDRB Kabupaten Sidoarjo. Peran sektor pertambangan MIGAS belum signifikan memerankan peran dalam PDRB.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian 9.18% 6.63% 9.13%
2 Pertambangan dan Penggalian 28.00%
18.84%
26.00%
3 Industri Pengolahan 17.55%
9.89% 10.73%
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 25.68%
9.31% 10.55%
5 Bangunan 44.00%
10.69%
12.17%
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 12.37%
12.80%
14.96%
7 Angkutan dan komunikasi 22.60%
15.98%
14.61%
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan 28.00%
10.16%
10.98%
9 Jasa 12.22%
11.45%
12.18%
PDRB 13.53%
11.28%
12.35%
Laju pertumbuhan tertinggi antara tahun 2009 ke 2010 adalah sektor pertambangan dan penggalian.
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data tahun Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
2009 3691.4 38,533,380.27
2010 3444.7 62,655,028.25
2011 4698 121861140.1
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha) Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 37938 184.26
2010 34648.94 124.83
2011 33289 136.55
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar*
Jumlah Ternak Kecil
Jumlah Ternak Unggas
Jenis dan Nilai Produksi
2009 sapi perah: 2487
sapi: 9377
kerbau: 1064
kambing: 28240
domba: 28052
kambing perah: -
ayam buras: 497462
itik: 310195
daging sapi (kg) 60.000
daging kerbau (kg) 56000
daging kambing (kg) 45.000
kuda: 231ayam petelur: 12375
ayam pedaging: 22600
daging domba (kg) 43.000
daging ayam kampung (kg) 28.000
daging ayam ras (kg) 22.000
daging itik (kg) 35.000
daging enthok (kg) 45.000
susu sapi perah (ltr) 4.000
susu kambing perah (ltr) 20.000
telur ayam kampung (kg) 13.000
telur ayam ras (kg) 14.000
telur itik (kg) 12.000
kulit sapi (kg) 7.800
kulit kerbau (kg) 6.000
kulit kambing (lmbr) 55.000
kulit domba (lmbr) 55.000
2010 sapi perah: 2533
sapi: 10131
kerbau: 1166
kambing: 28759
domba: 28893
kambing perah: -
ayam buras: 501676
itik: 249845
ayam petelur: 13925
daging sapi (kg) 60.000
daging kerbau (kg) 56000
daging kambing (kg) 45.000
daging domba (kg) 43.000
kuda: 213 ayam pedaging: 40301
daging ayam kampung (kg) 28.000
daging ayam ras (kg) 22.000
daging itik (kg) 35.000
daging enthok (kg) 45.000
susu sapi perah (ltr) 4.000
susu kambing perah (ltr) 20.000
telur ayam kampung (kg) 13.000
telur ayam ras (kg) 14.000
telur itik (kg) 12.000
kulit sapi (kg) 7.800
kulit kerbau (kg) 6.000
kulit kambing (lmbr) 55.000
kulit domba (lmbr) 55.000
2011 sapi perah: 3153
sapi: 9193
kerbau: 719
kuda: 210
kambing: 29027
domba: 27712
kambing perah: 30
ayam buras: 418782
itik: 268096
ayam petelur: 8000
ayam pedaging: 6870
daging sapi (kg) 60.000
daging kerbau (kg) 56000
daging kambing (kg) 45.000
daging domba (kg) 43.000
daging ayam kampung (kg) 28.000
daging ayam ras (kg) 22.000
daging itik (kg) 35.000
daging enthok (kg) 45.000
susu sapi perah (ltr) 4.000
susu kambing perah (ltr) 20.000
telur ayam kampung (kg) 13.000
telur ayam ras (kg) 14.000
telur itik (kg) 12.000
kulit sapi (kg) 7.800
kulit kerbau (kg) 6.000
kulit kambing (lmbr) 55.000
kulit domba (lmbr) 55.000
Hutan dan Perkebunan
HUTAN
Data tahun
Luas hutan keseluruhan
Luas Hutan Konservasi
Luas Hutan Produksi Tetap
Luas Hutan Produksi Terbatas
Luas Hutan lindung, Suaka Alam, Cagar Budaya
2009 1009.30 ha 25000 ha
2010 1009.30 ha 25000 ha
2011 1009.30 ha 25000 ha
TANAMAN PERKEBUNAN
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (Kwintal)
2009 - - Sawo: 459
Apokat: 48
Blimbing: 749
Jambu Air: 904
Jambu Biji: 4815
Nangka: 827
Pepaya: 1177
Jeruk Besar: -
Jeruk Keprok: -
Semangka: 9991
Jeruk Siam: 337
Kedondong: -
Mangga: -
Pisang: -
Rambutan: -
2010 - - Sawo: 1035
Apokat: -
Blimbing: 4044
Jambu Air: 2372
Jambu Biji: 7659
Nangka: 4004
Pepaya: 5747
Jeruk Besar: 351
Jeruk Keprok: -
Semangka: 115
Jeruk Siam: 1118
Kedondong: -
Mangga: 17105
Pisang: 18259
Rambutan: 78
2011 - - Sawo: 801
Apokat: -
Blimbing: 3065
Jambu Air: 980
Jambu Biji: 3941
Nangka: 5734
Pepaya: 3944
Jeruk Besar: -
Jeruk Keprok: 710
Semangka: 1785
Jeruk Siam: -
Kedondong: -
Mangga: 9300
Pisang: 12093
Rambutan: 0
Data menunjukan penurunan jumlah pohon dari tahun 2010 ke 2011 menunjukan peruntukan lahan untuk perkebunan terus mengalami penurunan. Besar penuruanan ini disebabkan oleh proses industrialisasi kabupaten sidoarjo yang memebuat lahan perkebunan semakin sempit.
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan
112 113 16
Jumlah kelahiran hidup 15786 15786 743
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 15786
15786 743
angka bayi lahir meninggal 155 127
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Infeksi Akut Lain Saluran Nafas 383802 153373
239640
Penyakit sistem otot & jaringan pengikat
210413 109753
128251
Tukak Lambung 41236 111003
124777
Diare 102499 55999 68607
Penyakit lain pada pembuluh darah - 44306 49332
Penyakit darah tinggi 63532 27960 44716
Infeksi penyakit usus lain 151828 49599 44153
Penyakit kulit infeksi 70509 28385 43128
Penyakit kulit alergi 43409 29265 41923
Penyakit-penyakit lain 27375
GIZI BURUK
Jumlah
2010 2011 2012
5638 2102 2145 1391
Pendidikan
GURU DAN SEKOLAH 2010
Status swasta negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma
Jumlah guru 3371 1406 2452 2991 - 6510 2167 1085
Jumlah murid 5046 21980 36329 47681 - 136392 35247 14529
0
Jumlah sekolah 552 67 99 99 - 504 46 16
GURU DAN SEKOLAH 2011
Status swasta negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma
Jumlah guru 3229 1555 2485 3051 - 6611 2170 1024
Jumlah murid 49681
23123 36123 49474 - 138285 35544 14733
Jumlah sekolah 724 70 101 106 - 488 46 17
GURU DAN SEKOLAH 2012
Tahun 2012
Status swasta negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma
Jumlah guru 3308 1599 2449 2808 - 6616 2152 990
Jumlah murid 49527
23712 34559 51015 - 139615 36386 15269
Jumlah sekolah 732 71 103 111 - 483 46 17
analisa :Terdapat peningkatan yang sangat kecil dalam jumlah pertambahan guru dan sekolah. Asio guru dengan siswa masih di bawah 1:34 dengan jumlah sekolah yang sangat tinggi dibanding dengan kabupoten lain yang menjadi penyangga industri Surabaya. Posisi sidoarjo menjadi penting karena posisinya yang berbatasan langsung dengan surabaya sehingga mendapat spill over kuoata siswa dari Surabaya.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011 2012
(APK) SD/MI 78.32%
79.82% 80.77%
(APK) SMP/MTs 74.98%
75.08% 74.32%
(APK) SM/MA 49.68%
51.28% 52.94%
(APK) PT n/a n/a 11.14%
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 73.32%
74.82% 75.77%
(APM) SMP/MTs 69.98%
70.08% 69.32%
(APM) SM/MA 44.68%
46.28% 47.94%
(APM) PT n/a n/a 10.14%
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th 73.32%
74.82%
75.77%
(APrS) 13-15 th
69.98%
70.08%
69.32%
(APrS) 16-18 th
44.68%
46.28%
47.94%
(APrS) 19-24 th
n/a n/a 10.14%
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan
2009 2010 2011
SD N/A N/A 0.05
MI
SMP N/A N/A 0.03
SMPT
MTs
SMA N/A N/A 0.08
MA
SMK
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan Swasta Negeri
2010 2011 2012 2010 2011 2012
SD 84.19% 87.30% 86.31% 76.02% 84.91% 85.24%
MI
SMP 73.17% 72.74% 69.01% 71.96% 68.06% 70.97%
SMPT
MTs
SMA 96.68% 69.82% 68.56% 76.90% 65.25% 68.22%
MA
SMK 74.85% 71.86% 72.66% 76.50% 73.28% 76.05%
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + 97.37%
93.37%
97.09%
Angka Buta Huruf 15 th + - - -
Angka Buta Huruf 15-44 th
- - -
Angka Buta Huruf 45 th + - - -
Analisa Umum bidang pendidikan
Jika di perhatiakn data APK. APM dan APRS masih dibawah target MDGs meskipun angka buta huruf ;pada paruh waktu 2012 telah di bawah 5%. Angka putus sekolah tertinggi masih pada level SMA meskipun usaha BOS dan sekolah gratis telah dilakukan di Jawa Timur secara umum.
Kelompok Kepentingan
PETA KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
Analisa
1 Konflik sosial di Tanta
Penutupan jalan ke area tambang batu bara oleh
Kompensasi karena jalan yang dilewati penuh debu, macet, dan sering kecelakaan
Desa Baruak, tetapi meluas ke tingkat kecamatan
Masy. Penduduk desa Baruak dan Perusahaa
September 2003, penutupan berlangsung selama
Mediasi oleh aparat antara penduduk dan perusahaan;
penduduk desa Baruak, Kec. Tanta
dan desa tetangga yang berbeda kecamatan
n batu bara
1 minggu pemenuhan kompensasi ganti rugi setiap kecelakaan, pengadaan bantuan fasilitas di Desa Baruak
Sumber: Banjarmasin Post 7 April 2003, wawancara
Terkait Lumpur Sidoarjo
2 Konflik Sosial
Dampak dari penetapan Daerah terdampak dan tidak terdampak, Warga mulai saling curiga
Pemerintah tidak adil dalam penetapan wilayah
Penetapan di 3 wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Porong, Tanggulangin dan Renokenongo
Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten, BPLS, pt. Minarak Lapindo
Awal tahun 2012
Mediasi antara pihak perwakilan warga dengan BPLS, PT. Minarak Lapindo dan Pemerintahan kabupaten Gresik, hingga sekarang belum menemukan titik damai.
Pemicu Konflik : Penetapan daerah terdampak yang terus meluas, hingga saat ini masih dilakukan mediasi untuk menemukan titik damai.
3 Konflik Sosial
Blokade Jalan oleh
Tuntutan pembayaran ganti rugi yang belum
Jalan Raya Surabaya Porong,
BPLS dan PT. Minarak
Hingga Pertengahan
Mediasi antara pihak perwakilan
warga korban Lumpur Lapindo
dilakukan oleh PT. Lapindo
Sidoarjo Lapindo Brantas
tahun 2012
warga dengan BPLS, PT. Minarak Lapindo dan Pemerintahan kabupaten Gresik, hingga sekarang belum menemukan titik damai.
Sumur Kalidawir, Tanggulangin
4 Konflik Sosial
Konflik terbuka, warga tidak setuju dengan adanya rencana Lapindo untuk melakukan pengeboran sumur baru
Warga menolak adanya pengeboran baru karena warga masih trauma dengan pengeboran minyak lapindo karena bencana lumpur Lapindo yang lokasinya hanya di desa bersebelahan dengan desa kalidawir
Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo
Pemerintahan Desa, RT & RW, LSM
Mulai pertengahan Juli 2012 hingga saat ini
Beberapa kali dilakukan mediasi oleh pihak Lapindo, Kepolisian, Dinas Propinsi, Dinas Kabupaten, serta warga, namun hasil akhirnya warga tetap menolak adanya pengeboran sumur baru dengan alasan apapun karena
Pemicu Konflik : Lapindo akan melakukan pengeboran sumur baru di desa kalidawir, hal ini yang membuat masyarakat tidak setuju karena masih Trauma terhadap dampak dari gagalnya
warga trauma
pengeboran di desa renokenongo (lumpur lapindo). Media aspirasi konflik warga dengan mengadakan beberapa kali masyarakat melakukan demo terbuka di kantor kepala desa Kalidawir dan menjaga jalan masuk desa agar tidak dilewati oleh truck pengangkut alat untuk melakukan pengeboran baru. Hingga saat ini masih dilakukan
mediasi antara warga dengan pihak Lapindo.
Sumur Wunut, Porong
5 Konflik Sosial
Konflik tertutup, kesempatan warga untuk dapat bekerja sedikit
Kesempatan warga untuk dapat bekerja sedikit, awalnya warga menginginkan untuk ekerja di lokasi sumur,namun karena sudah ada lahan pekerjaan yaitu produksi tas handmade, maka warga lebih memilih bekerja di produksi tas tersebut. Pekerja lokal hanya sebagian kecil kerja di lokasi sumur.
Desa Wunut, Kecamatan Porong, Kabupatn Sidoarjo
Pemerintahan Desa, Lapindo Brantas
Mulai tahun 2000
Beberapa kali dilakukan penyampaian aspirasi dari warga kepada lapindo, difasilitasi oleh Pemerintahan desa. Namun hanya terdapat 5 warga wunut yang di terima di Lapindo tersebut. Karena sulitnya masuk di perusahaan tersebut, maka banyak pemud yang memilih bekerja di
Pemicu Konflik : Lapindo terkesan mempersulit warga untuk dapat di terima di lokasi pengeboran sumur. hal ini membuat masyarakat putus asa untuk bekerja disana dan memilih bekerja sebagai pengrajin tas dan dompet hand made di desa
industi kerajianan tangan di desa terebut.
tersebut.
6 Konflik Ekonomi
Konflik Tetutup, harga sewa tanah yang dilewati pipa minyak Lapindo Brantas terlalu kecil yaitu Rp. 4.000/m/5 tahun
Warga menginginkan harga sewa tanahnya yang dilewati pipa mejadi Rp.25.000/meter/tahun. Kontrak pipa tersebut akan habis pada bulan Desember 2012.
Desa Wunut, Kecamatan Porong, Kabupatn Sidoarjo
Pemerintahan desa, Warga Setempat
Mulai tahun 2000
Dahulu warga di fasilitasi oleh pemerintah desa untuk menyewakan lahannya untuk lokasi lewatnya pipa gas Lapindo dengan harga Rp. 4000/m/5 tahun. Saat ini mereka sedang membicarakan tentanagbesaran nominal yang akan diajukan ke lapindo untuk melakukan review harga sewa lahan yang dilewati pipa gas lapindo
Pemicu Konflik : Lapindo terlalu murah dalam menetapkan harga sewa lahan yang dilewati oleh pipa gas lapindo. Warga akan melakukan review harga pada saat perpanjangan kontak di bulan november 2012 mendatang.
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori
Level Domisili
Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
Alasan posisi kelompok kepentingan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 WALHI LSM Nasional
Jakarta
Internasional
Ika Septya, Surahman Ponco
Nasional
Lingkungan
Adanya semburan lumpur lapindo berdampak pada rusaknya lingkungan dan berdampak pula pda kehidupan manusia.
Kritis : Selalu mengkritis PT. Lapindo dan memfasilitasi korban lapindo terutama terkait dengan dampak yang disebabk
an lingkungan
2 JATAM LSM Nasional
Jakarta
Nasional Priyo Nasional
Pertambangan
menolak adanya eksploitasi pertambangan karena dapat merusak sumber daya alam.
Kritis : Selalu mengkritis PT. Lapindo terkait dengan dampak negatif adanya eksploitasi sumber daya alam di daerah sekitar eksploitasi
3 YLBHI LSM Nasional
Jakarta
Nasional Nasional
Bantuan Hukum
Banyak ketidak adilan yang dilakukan oleh PT. Lapindo terkait denga penetapan desa terdampak
Kritis: Selalu mengkritisi PT. Lapindo terkait dengan ketidak adilan penetapan daerah terdampak dan
pembayaran ganti rugi
4 BPLS Badan Pemerintah
Nasional
Jakarta
Nasional Nasional
Khusus Lumpur
Badan Independent bentukan dari pemerintah untuk mengawasi serta menyelesaikan bencana lumpu
5 PT. MINARAK MALPINDO BRANTAS
Holding Company dari Lapindo
Nasional
Jakarta
Nasional Nasional
Khusus Lumpur
Perusahaan Hoding Company dari Lapindo yang khusus menangani mengenai dampak dari Lumpur Lapindo
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten MojokertoDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN.
No. Rentang usia (tahun)
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan
1 0-14 - - 131,267 124,418 129,603 122,268
2 15-55 - - 318,084 317,808 361,830 345,670
3 56 + - - 622,468 70,338 73,698 81,170
Usia produktif terbanyak adalah rentang usia 15-55. Komposisi angkatan kerja pada satu kabupaten agak sulit untuk dihubungkan dengan analisis keberadaan perusahaan MIGAS karena sering tidak mencerminkan kondisi unik daerah eksplorasi atau produksi Migas. Namun hasil visitasi lapangan menunjukan angkatan kerja yang tinggi di sekitar migas akan menimbulkan potensi konflik terkait dengan kontent lokal yang harus dipenuhi oleh KKKS dalam merekrut tenaga kerja. Pemraslahan ada pada 2 hal (1) jumlah tenaga yg dibutuhakn tidak terlalu banyak (2) lebih skillfull tenaga kerja sementara biasanya masyarakat tidak mampu memenuhio ketrampilan yang disyaratkan.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA.
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam Na Na Na
2 Katolik Na Na Na
3 Hindu Na Na Na
4 Budha Na Na Na
5 Konghucu Na Na Na
6 Aliran kepercayaan Na Na Na
7 Kristen Na Na Na
8 lainnya Na Na Na
10 ETNIS TERBESAR
No Nama Etnis Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 1050 1050 1004
2 Gereja 46 46 48
3 Pura 4 4 4
4 Vihara 3 3 3
5 mushola 3059 3058 3667
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD - - -
SD / Mi 43 - -
SMP / MTs 321 - -
SMA / SMK / MA 982 - -
Diploma / Universitas 1590 - -
PRASARANA KESEHATAN
No. Sarana 2009 2010 2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 2 2 2
2 Rumah Sakit Swasta 6 6 6
3 BKIA/Klinik Bersalin 12 13 12
4 Apotek 48 48 48
5 Klinik Dokter Praktek 8 - -
6 Puskesmas 15 15 15
7 Puskesmas Pembantu 55 55 55
8 Polindes 304 304 304
9 Posyandu 1262 1262 1271
SARANA JALAN
No. Variabel Km Keterangan
1 Panjang jalan provinsi
116.158 km dari keseluruhan panjang jalan, sekitar 3,51 % atau 36.070,00 km dalam kondisi rusak dan rusak berat. Selanjutnya 66,30 % dalam kategori baik dan 18,30% sisanya termasuk kategori sedang. Dari total panjang jalan yang ada sekitar 982.720,00 m atau 95,72 % jalam sudah di aspal
2 Panjang jalan kabupaten
864.107,00 km
3 Panjang jalan negara
46.415,00 km
Jaringan jalan di Kota Mojokerto dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Mojokerto. Prasarana transportasi di Kota Mojokerto dibedakan atas dua sistem utama, yakni sistem primer dan sekunder. Sistem primer berarti jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar kota penghubung fungsi primer di Kota Mojokerto, sedangkan sistem sekunder merupakan penghubung antar fungsi sekunder dalam Kota Mojokerto. Sistem jaringan jalan primer di Kota Mojokerto meliputi jalan arteri primer, kolektor primer dan lokal primer.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 0 0 0
2 Pelabuhan 0 0 0
3 Hotel 17 17 17
4 Terminal 1 1 1
5 Stasiun 1 1 1
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No.
Laju pertumbuhan penduduk Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
1 jatirejo 40,959 43,007
2 gondang 41,608 43,494
3 pacet 55,351 58,134
4 Trawas 29,249 30,386
5 Ngoro 76,295 79,217
6 Pungging 72,367 75,738
7 Kutorejo 60,179 63,222
8 Mojosari 75,855 78,521
9 Bangsal 49,251 55,800
10 mojoanyar 48,678 51,323
11 Dlanggu 54,470 49,897
12 Puri 71,380 74,832
13 Trowulan 71,663 75,292
14 Sooko 73,036 75,484
15 Gedeg 59,990 61,437
16 Kemlagi 58,147 59,962
17 Jetis 81,542 84,489
18 Dawarblandong 50,559 52,586
jumlah 1,070,579 1,112,821
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten wilayah kabupaten mojokerto terletak di antara 111 ° 20'13'' sampai dengan 111 ° 40'47'' bujur timur dan antara 7 ° 18'35'' sampai dengan 7 ° 47'' lintang selatan
paragraf
Topografi Wilayah Kabupaten
dpl
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
0 C
Suhu tertinggi 0 C
Suhu terendah 0 C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
%
Curah hujan rata-rata per tahun
selama tahun 2011 jumlah curah hujan lebih rendah dibandingkan jumlah curah hujan selama tahun 2010. selama tahun 2011 total curah hujan di kabupaten mojokerto mencapai 1.398 mm, sedangkan 2010 mencapai 2.859 mm.
mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
jumlah hari hujan pada bulan januari sampai dengan Mei 2011 mencapai 66 hari dan lebih rendah dibandingkan dengan tahun2010 yang mencapai 139 hari. Jumlah curah hujan maupun hari hujan pada bulan januari sampai dengan Mei 2011 mengalami peningkatan. pada bulan juni menurun dan di bulan Juli sampai dengan bulan Oktober tidak terdapat hujan sama sekali yang berarti waktunya musim kemarau. pada bulan November mulai meningkat lagi sampai akhir tahun.
luas wilayah luas wilayah kabupaten mojokerto seluruhnya adalah 692,15 Km 2
kabupaten
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat kabupaten Jombang
Sebelah Timur kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
Sebelah Selatan Kabupaten Malang
Sebelah Utara kabupaten Lamongan
Jumlah Kecamatan
18
Jumlah Desa 299
Jumlah Kelurahan
5
Jumlah dusun
Jumlah RW
Jumlah RT
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
349425
Peruntukan lahan terluas
- Ha/Km 2
Peruntukan lahan tersempit
- Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
1 Pembangunan Infrastruktur desa dan pemberian ganti rugi pada
PT. Lapindo Community Service
Warga desa terdampak
Desa Glatik, kelurahan wates negoro,
1. Pemberian kompensasi yang kurang merata pada warga,
Sentimen masyarakat kepada Lapindo sudah
warga terdampak
kecamatan Mgoro, kabupaten Mojokerto
2. Pembangunan jalan yang hanya di sekitar area pengeboran dan jalan yang dilewati kendaraan proyek
3.MoU yang kurang transparan dan hanya diketahui aparat desa tanpa ada sosialisasi ke masyarakat sehingga mengundang persepsi adanya monopoli antara perusahaan dan aparat desa.
demikian tinggi sehingga apapun yang dialkukan cenderung dinliai negatif oleh masyarakat.
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
%Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 PDI-P 122,872 66,841 22,2 14,53% - 7 - 2
2 Demokrat 53,579 53,115 13,3 11,55% - 5 - 2
3 PKB 153,232 44,153 24,4 9,60% - 5 - 1
4 Golkar 74,618 41,860 15,6 9,10% - 5 - 1
5 PPP 31,746 - 11,1 - - 3 - 0
6 PAN 18,504 - 2,2 - - 3 - 0
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2005
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Jumlah suara Jumlah suara
Independen (angka) (%)
1 Suhardiono Irawanto dan Ivone Linda Agustina Hutagalung
PPP,PBB,PKPB 439.918 87,31
2 H. Achmady dan H. Suwandi PKB,PDIP,Golkar 35,808 7,11
3 RM. Boedi dan HJ Endang Widayati Budirini
Demokrat dan PPDI 28,156 5,59
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2010
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Mustafa kamal - Khoirun Nisa
PKB,PKS,PPP,PAN,PBB, PKPB,partai Patriot
388,417 65,90%
2 Suwandi - Wahyudi Ismanto
PDI-P,Golkar dan Demokrat 190,575 32,33%
3 Khoirul Badik - Yazid independent 10,448 1,77%
Kohar
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
Pertanian 550,475
Pertambangan / Penggalian -
Industri 67,190
Listrik Air dan Gas -
Bangunan -
Perdagangan 99,531
Angkutan / Komunikasi 20,840
Jasa 84,221
Lainnya 95,242
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD 33 0 2395
SD / Mi 74 69 3593
SMP / MTs 293 272 6003
SMA / SMK / MA 4106 3896 7201
Diploma / Universitas 2496 2354 4801
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010
2011 10,245 17,168 1,800 5,420 34,633
2012
Hasil Penghitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010 ditampilkan pada Tabel 10.1.1. Pada tahun 2010, Dana Alokasi Umum (DAU) mempunyai kontribusi terbesar terhadap keseluruhan pendapatan Kabupaten Mojokerto hingga 57.81 % sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya 7.64 %.
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar 4.93 %, dimana sektor Pajak daerah memberikan sumbangan terbesar pada PAD Kabupaten Mojokerto hingga 45.92 %, selanjutnya sektor Retribusi daerah sebesar 44 % dari total PAD
selama tahun 2010. Pada 2011 retribusi daerah memeberikan kontribusi terbesar pada PAd 2011.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun
Non Sektor Tekstil / Garmen Lain-lain
Perdagangan / Jasa
2010 1.009.150 - - -
2011 - - -
2012 - - -
Dibandingkan dengan UMR wilayah gresik dan Surabaya UMR mojokerto realatif lebih rendah.
Pelayanan Perizinan
Tidak ditemukan alur bagan tentang perijinan eksloprasi MIGAS. Namun isu Moratorim Izin Usaha Pertambangan dinilai mengahambat pembanguan Infrastruktur Izin Usaha Pertambangan (IUP) Baru Sampai ditetapkannya Wilayah Pertambangan. ... Salah satu proyek yang terkena ini adalah proyek tol Surabaya-Mojokerto. Secara umum proses akan meliputi : IJIN TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)1. KTP / Alat Bukti Diri lainnya.Persyaratan Permohonan TDI :3. Rencana Perincian Investasi.4. Tata Letak Mesin dan Peralatan.5. Denah Lokasi Pabrik.2. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ).6. Bagan Alur Proses Produksi.7. Bukti Penguasaan Tanah ( Lahan yang disiapkan untuk industri ).
8. Upaya Kelola Linghkungan (UKL) dan Unit Pengolahan Limbah (UPL) bagi yang potensi pencemaran.9. Ijin Gangguan / HO.10. Surat Keterangan Persetujuan Tetangga.11. Keterangan Domisili Usaha dari Kepala Desa setempat.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan 2.883.634,41 3.155.917,06 3.565.635,63
02 Pertambangan & Penggalian 176.838,49 199.880,04 229.603,82
03 Industri Pengolahan 5.280.695,48 5.782.614,08 6.490.406,77
04 Listrik & Air Bersih 132.143,35 142.373,18 160.102,13
05 Bangunan 246.036,58 275.669,22 317.470,18
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 3.877.142,26 4.415.062,86 5.138.608,02
07 Angkutan & Komunikasi 411.132,52 448.899,40 506.436,54
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 247.905,82 281.321,69 324.197,18
09 Jasa-Jasa 1.197.807,12 1.332.354,48 1.521.461,47
PDRB Dengan Migas
PDRB Tanpa Migas 14.453.336,03
16.034.092,01 18.253.921,74
Angka PDRB kabupaten Mojokerto atas dasar harga berlaku (ADBH) selama kurun waktu tiga tahun terakhir masing-masing adalah Rp.14.453.336,03 juta (2008), Rp.16.034.092,01 juta (2009) dan Rp.18.253.921,74 juta (2010). Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB menurut ADBH tahun 2010, terbesar pada sektor industri pengolahan (36,54%) diikuti sektor perdangan,hotel dan restoran (26,83%) dan sektor pertanian (19,53%). kontribusi terkecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 0,88. PDRB dengan migas dari tahun 2008-2010 kosong karena operasi pengeboran berlangsung dari tahun 2006-2007.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian 19,95
19,68 19,53
2 Pertambangan dan Penggalian 1,22 1,25 1,26
3 Industri Pengolahan 36,54
36,06 35,36
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,91 0,89 0,88
5 Bangunan 1,70 1,72 1,74
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,83
27,54 28,15
7 Angkutan dan komunikasi 2,84 2,80 2,77
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan 1,72 1,75 1,78
9 Jasa 8,29 8,31 8,33
PDRB 100 100 100
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data tahun Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
2009 144.082 1.347.342
2010 202.887 2.150.788
2011 249.635 2.451.064.500
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha) Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 82365 669,77
2010 86679 694,07
2011 73992 2161,44
PETERNAKAN
Data Jumlah Petani Ternak Jumlah Ternak Jumlah Ternak Unggas Jenis dan Nilai
Tahun Besar* Kecil Produksi
2009 - - - -
2010 sapi : 66175sapi perah : 2713kerbau : 2142kuda : 193
babi : 875kambing : 156.290domba : 24.466
ayam buras : 731081ayam ras potong : 1.241.065ayam ras petelur : 275.471itik : 247.023mentog : 61.342
daging : 14.447.838 Kgtelur ; 7.765.579 Kgsusu : 2.056.415 Liter
2011 sapi : 90996sapi perah : 2090kerbau : 556kuda : 297
babi : 866kambing : 159.766domba : 26794
ayam buras : 745.532ayam ras potong : 1.408.360ayam ras petelur : 327.270itik : 262.660mentog : 69.192
daging : 18.540.000 Kgtelur ; 10.005.929 Kgsusu : 8.413.296 Liter
Hutan dan Perkebunan
Data tahun
Luas hutan keseluruhan
TBP/LDTI Luas Hutan Produksi
Tanah Kosong
Luas hutan lindung, suaka alam, cagar budaya
2009 13.607,6 536,8 8.751,8 289,3 4.029,7
2010 13.545,5 536,8 8.918,4 60,6 4.029,7
2011 14.021,7 121,6 9.513,8 0 4.386,3
TANAMAN PERKEBUNAN
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (Kwintal)
2009 tebu : 9.794,23tembakau : 245,0kapas : 58,40kelapa : 774,2kopi : 180,00cengkeh : 161jambu mete : 218,20kapuk randu : 1.080
- tebu : 60.685,66 tontembakau : 1.960,00 tonkapas : 575,50 tonkelapa : 207,60 tonkopi : 5.201,00toncengkeh : 8,37jambu mete : 74,65 tonkapuk randu : 337,05 ton
2010 tebu : 10.479,24tembakau : 396,0,0kapas : 75,00kelapa : 718,0kopi : 185,00cengkeh ; 159jambu mete : 184,50kapuk randu : 1.080
- tebu : 68.810,16 tontembakau : 3.123,20 tonkapas : 625,25 tonkelapa : 174,72 tonkopi : 6.902,00 toncengkeh : 12,87 tonjambu mete : 64,97 tonkapuk randu : 337,05
2011 tebu : 12.932,00tembakau : 547,0
- tebu : 65.645,10 tontembakau : 3.130,00 ton
kapas : 100,00kelapa : 176,0kopi : 91,00cengkeh : 247jambu mete : 52,27kapuk randu : 836,00
kapas : 537,70 tonkelapa : 301,50 tonkopi : 4.090,01 toncengkeh 13,54 tonjambu mete : 32,00 tonkapuk randu : 449,50ton
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan 8 - -
Jumlah kelahiran hidup 17,178
- -
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 17,178 n/a n/a
angka bayi lahir meninggal 81 n/a n/a
Meskipunkecil namun AKI, AKB dan gizi buruk masih menjadi persolan di Mojokerto. Pengetahuan pola hidup sehat menjadi sumber akar permasalahan jika dilihat dari 3 penyakit tertinggi yaitu Diare, hipertensi dan ISPA. Tantangan kesehatan di kabupaten Mojokerto semestinya dapat meningkatkan prestasinya dibidang kesehatan baik melalui promosi atau prevensi.
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Ispa 26,666
n/a 95,420
sistem otot dan jaringan pengikat 83,971
n/a 62,560
Diare 52,699
n/a 38,273
hipertensi 45,838
n/a 48,437
gangguan neurotik 35,718
n/a 19,985
penyakit kulit infeksi 23,645
n/a 18,795
gingivitis dan penyakit periodental 17,109
n/a 13,038
penyakit mata lain 15,211
n/a 11,946
asma 17,467
n/a 12,030
penyakit pulpa dan jaringan periapikal 13,596
n/a 10,796
GIZI BURUK
Jumlah 2010 2011 2012
banyaknya bayi yang gizi buruk
62 60 -
Pendidikan
GURU & SEKOLAH 2009/2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru na 1956 2745 1806 - 5632 1706 1152
Jumlah murid - 27571 22669 17335 - 73301 25258 15994
Jumlah sekolah
- 180 138 92 - 493 42 21
GURU & SEKOLAH 2010/2011
Status Swasta Negeri Swasta Negeri
Tingkat
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA,SMK & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA,SMK & Ma
Jumlah
- 346 1394 1899 - 5633 1508 1171 - 2092 1345 1485 - 5633 1508 1171
guru
Jumlah murid
- 29520
22078
17965 - 79490
25518
18044
- 29325
21350
17827
- 71949
25518
18044
Jumlah sekolah
- 198 139 95 - 493 45 21 - 201 138 96 - 493 45 21
GURU & SEKOLAH 2011/2012
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA,SMK & Ma
Jumlah guru - 2092 1345 1485 - 5633 1508 1171
Jumlah murid - 29325 21350 17827 - 71949 25518 18044
Jumlah sekolah
- 201 138 96 - 493 45 21
Rasio anatra jumlah guru dan siswa masih sangat bagus karena masih di bawah 1:35. Jika dibandingkan dengan daerah lain sawsata di Kabupaten Mojokerto cukup banyak. Karakteristik kota mojokerto sebagai buffer darai kota indistri surabaya memebawa pengaruh banyak dalam kebutuhan pendidikan terutama para pendatang yang bekerja baik di Surabaya taupun di Mojokerto.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011
2012
(APK) SD/MI 119,15 - -
(APK) SMP/MTs 102,31 - -
(APK) SM/MA 101,38 - -
(APK) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 97.15 - -
(APM) SMP/MTs 78,29 - -
(APM) SM/MA 77 - -
(APM) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th - - -
(APrS) 13-15 th - - -
(APrS) 16-18 th - - -
(APrS) 19-24 th - - -
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan Swasta Negeri
2010 2011
2012 2010 2011
2012
SD - - - - - -
MI - - - - - -
SMP - - - - - -
SMPT - - - - - -
MTs - - - - - -
SMA - - - - - -
MA - - - - - -
SMK - - - - - -
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + - - -
Angka Buta Huruf 15 th + - - -
Angka Buta Huruf 15-44 th
- - -
Angka Buta Huruf 45 th + - - -
Analisa umum bidang pendidikan: Tidak terdapat permaslahan spesifik pada kabuptaen Mojokerto terutama jika dikaitkan dengan Proses ekplorasi dan produksi MIGAS. Hanya harus dipahami bahwa konstelasi demografi pada m,asyarakat lingkar tambang sering tiddak mencerminkan keadaan kondisi di kabupaten. Pendidikan masyarakat di lingkar tambang biasanya masuk dalam wilayah desa atau diluar komunitas urban. Dua hal yang belum dimasukan jika Mojokerto jika ingin menjadi kota migas adalah (1) memasukan muatan lokal pendidikan terkait migas (2) pendidikan sebagai sarana sosialisasi CSR atau Comdev dari KKKS. Misal untuk memahami resiko kecelakaan atau resiko pengeboran.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori
Level
Domisili Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
Alasan posisi kelompok kepentingan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Gabungan Pembela Sukarela (GPS) DPC Watesnegoro
LSM Desa
Kelurahan Watesnegoro, kecamatan Ngoro, Desa Glatik
Nasional (pimpinan pusat berada di Jakarta, diketuai oleh Bambang Sulistomo)dan Provinsi (berada di Pasuruan, diketuai oleh Muham
ketua Gabungan Pembela Sukarela,Kelurahan Watesnegoro desa Glatik (bapak Soleman)
Lokal Lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
aktivitas pengeboran menimbulkan dampak seperti bau gas yang menyengat pada warga sekitar, suara bising, keretakan pada bangunan rumah, kerusakan
selalu mengawasi dan mengkritisi kegiatan yang dilakukan perusahaan, termasuk pada permasalahan pembuangan lumpur Lapindo di galian
GPS sebagai penyalur aspirasi masyarakat desa setempat dan menjadi koordinator aksi demo yang dilakukan warga
mad Alrasyid)
akses jalan dan debu yang ditimbulkan dari kendaraan proyek. Dampak tersebut memicu GPS untuk meminta kompensasi/ganti rugi pada perusahaan.
sirtu, di desa kunjorowesi oleh Lapindo
terkait tuntutan kompensasi dari PT Lapindo bagi warga desa sekitar pengeboran. Tuntutan dilakukan karena adanya efek yang ditimbulkan dari aktivitas pengeboran.
Kategori pemangku kepentingan berdasarkan kekuatan, posisi penting dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu
PETA KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang
Waktu Model Resolusi
Analisa
Konflik
Terlibat
1 konflik sosial
warga desa Glatik (kelurahan Watesnegoro kecamatan Ngoro,kabupaten Mojokerto)melakukan penutupan jalan di akses masuk ke tempat pengeboran
menuntut diberikannya kompensasi karena aktivitas pengeboran menimbulkan bau tidak sedap, jalan rusak, keretakan pada bangunan, kebisingan dan debu dari kendaraan proyek
desa Glatik, Kelurahan Watesnegoro(kecamatan Ngoro-kabupaten Mojokerto)
LSM Gabungan Pembela Sukarela, warga desa Glatik, aparat desa (RT dan kepala desa)
pada tahun 2006
mediasi antara warga dan aparat desa setempat, mediasi antara Muspica dengan LSM, pemberian kompensasi bagi warga sekitar lokasi pengeboran (Rp.100.000-500.000) yang terkena dampak langsung, pembangunan infrastruktur desa seperti pavingisasi jalan, pembuatan parit, pembangunan mushola, pembangunan
Polindes, dan BPD serta mempekerjakan warga sekitar (7 orang, yang terbagi atas 4 tenaga Satpam dan 3 asisten)
2 konflik sosial
warga desa Glatik (kelurahan Watesnegoro kecamatan Ngoro,kabupaten Mojokerto)melarang perusahaan melakukan pendalaman sumur pengeboran
warga desa setempat khawatir apabila dilakukan pendalaman sumur akan berdampak seperti di Porong, Sidoarjo
desa Glatik, Kelurahan Watesnegoro(kecamatan Ngoro-kabupaten Mojokerto)
warga desa glatik
hanya akan terjadi apabila diadakan pendalaman sumur, karena proses pengeboran sudah terhenti sejak 2007. proses pengeboran berhenti karena diduga kandungan migas yang sudah habis.
(belum terjadi)
bencana yang terjadi di pengeboran Porong sidoarjo membuat warga desa Glatik ketakutan apabila bencana tersebut menimpa desanya. Hal ini membuat warga resah dan keberatan jika dilakukan proses pendalaman pipa. Di sisi lain, juga timbul ketidakpercayaan warga
pada pengelola yaitu PT. lapindo yang juga sebagai pengelola pengeboran kawasan Porong Sidoarjo. hal ini tentu menambah kekhawatiran warga setempat dan rasa tidak percaya pada perusahaan dalam mengelola tambang
Sumber: wawancara (ketua RT, penjaga bekas pengeboran dan ketua LSM Gabungan Pembela Sukarela)
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten MojokertoDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan
Kelompok Kepentingan
Demografi
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN.
No. Rentang usia (tahun)
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan
1 0-14 - - 131,267 124,418 129,603 122,268
2 15-55 - - 318,084 317,808 361,830 345,670
3 56 + - - 622,468 70,338 73,698 81,170
Usia produktif terbanyak adalah rentang usia 15-55. Komposisi angkatan kerja pada satu kabupaten agak sulit untuk dihubungkan dengan analisis keberadaan perusahaan MIGAS karena sering tidak mencerminkan kondisi unik daerah eksplorasi atau produksi Migas. Namun hasil visitasi lapangan menunjukan angkatan kerja yang tinggi di sekitar migas akan menimbulkan potensi konflik terkait dengan kontent lokal yang harus dipenuhi oleh KKKS dalam merekrut tenaga kerja. Pemraslahan ada pada 2 hal (1) jumlah tenaga yg dibutuhakn tidak terlalu banyak (2) lebih skillfull tenaga kerja sementara biasanya masyarakat tidak mampu memenuhio ketrampilan yang disyaratkan.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA.
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam Na Na Na
2 Katolik Na Na Na
3 Hindu Na Na Na
4 Budha Na Na Na
5 Konghucu Na Na Na
6 Aliran kepercayaan Na Na Na
7 Kristen Na Na Na
8 lainnya Na Na Na
10 ETNIS TERBESAR
No Nama Etnis Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 1050 1050 1004
2 Gereja 46 46 48
3 Pura 4 4 4
4 Vihara 3 3 3
5 mushola 3059 3058 3667
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD - - -
SD / Mi 43 - -
SMP / MTs 321 - -
SMA / SMK / MA 982 - -
Diploma / Universitas 1590 - -
PRASARANA KESEHATAN
No. Sarana 2009 2010 2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 2 2 2
2 Rumah Sakit Swasta 6 6 6
3 BKIA/Klinik Bersalin 12 13 12
4 Apotek 48 48 48
5 Klinik Dokter Praktek 8 - -
6 Puskesmas 15 15 15
7 Puskesmas Pembantu 55 55 55
8 Polindes 304 304 304
9 Posyandu 1262 1262 1271
SARANA JALAN
No. Variabel Km Keterangan
1 Panjang jalan provinsi
116.158 km dari keseluruhan panjang jalan, sekitar 3,51 % atau 36.070,00 km dalam kondisi rusak dan rusak berat. Selanjutnya 66,30 % dalam kategori baik dan 18,30% sisanya termasuk kategori sedang. Dari total panjang jalan yang ada sekitar 982.720,00 m atau 95,72 % jalam sudah di aspal
2 Panjang jalan kabupaten
864.107,00 km
3 Panjang jalan negara
46.415,00 km
Jaringan jalan di Kota Mojokerto dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Mojokerto. Prasarana transportasi di Kota Mojokerto dibedakan atas dua sistem utama, yakni sistem primer dan sekunder. Sistem primer berarti jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar kota penghubung fungsi primer di Kota Mojokerto, sedangkan sistem sekunder merupakan penghubung antar fungsi sekunder dalam Kota Mojokerto. Sistem jaringan jalan primer di Kota Mojokerto meliputi jalan arteri primer, kolektor primer dan lokal primer.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 0 0 0
2 Pelabuhan 0 0 0
3 Hotel 17 17 17
4 Terminal 1 1 1
5 Stasiun 1 1 1
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No.
Laju pertumbuhan penduduk Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
1 jatirejo 40,959 43,007
2 gondang 41,608 43,494
3 pacet 55,351 58,134
4 Trawas 29,249 30,386
5 Ngoro 76,295 79,217
6 Pungging 72,367 75,738
7 Kutorejo 60,179 63,222
8 Mojosari 75,855 78,521
9 Bangsal 49,251 55,800
10 mojoanyar 48,678 51,323
11 Dlanggu 54,470 49,897
12 Puri 71,380 74,832
13 Trowulan 71,663 75,292
14 Sooko 73,036 75,484
15 Gedeg 59,990 61,437
16 Kemlagi 58,147 59,962
17 Jetis 81,542 84,489
18 Dawarblandong 50,559 52,586
jumlah 1,070,579 1,112,821
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten wilayah kabupaten mojokerto terletak di antara 111 ° 20'13'' sampai dengan 111 ° 40'47'' bujur timur dan antara 7 ° 18'35'' sampai dengan 7 ° 47'' lintang selatan
paragraf
Topografi Wilayah Kabupaten
dpl
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
0 C
Suhu tertinggi 0 C
Suhu terendah 0 C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
%
Curah hujan rata-rata per tahun
selama tahun 2011 jumlah curah hujan lebih rendah dibandingkan jumlah curah hujan selama tahun 2010. selama tahun 2011 total curah hujan di kabupaten mojokerto mencapai 1.398 mm, sedangkan 2010 mencapai 2.859 mm.
mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
jumlah hari hujan pada bulan januari sampai dengan Mei 2011 mencapai 66 hari dan lebih rendah dibandingkan dengan tahun2010 yang mencapai 139 hari. Jumlah curah hujan maupun hari hujan pada bulan januari sampai dengan Mei 2011 mengalami peningkatan. pada bulan juni menurun dan di bulan Juli sampai dengan bulan Oktober tidak terdapat hujan sama sekali yang berarti waktunya musim kemarau. pada bulan November mulai meningkat lagi sampai akhir tahun.
luas wilayah kabupaten
luas wilayah kabupaten mojokerto seluruhnya adalah 692,15 Km 2
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat kabupaten Jombang
Sebelah Timur kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
Sebelah Selatan Kabupaten Malang
Sebelah Utara kabupaten Lamongan
Jumlah Kecamatan
18
Jumlah Desa 299
Jumlah Kelurahan
5
Jumlah dusun
Jumlah RW
Jumlah RT
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
349425
Peruntukan lahan terluas
- Ha/Km 2
Peruntukan lahan tersempit
- Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
1 Pembangunan Infrastruktur desa dan pemberian ganti rugi pada warga terdampak
PT. Lapindo Community Service
Warga desa terdampak
Desa Glatik, kelurahan wates negoro, kecamatan Mgoro, kabupaten Mojokerto
1. Pemberian kompensasi yang kurang merata pada warga,
2. Pembangunan jalan yang hanya di sekitar area pengeboran dan jalan yang dilewati kendaraan proyek
3.MoU yang
Sentimen masyarakat kepada Lapindo sudah demikian tinggi sehingga apapun yang dialkukan cenderung dinliai negatif oleh masyarakat.
kurang transparan dan hanya diketahui aparat desa tanpa ada sosialisasi ke masyarakat sehingga mengundang persepsi adanya monopoli antara perusahaan dan aparat desa.
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
%Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 PDI-P 122,872 66,841 22,2 14,53% - 7 - 2
2 Demokrat 53,579 53,115 13,3 11,55% - 5 - 2
3 PKB 153,232 44,153 24,4 9,60% - 5 - 1
4 Golkar 74,618 41,860 15,6 9,10% - 5 - 1
5 PPP 31,746 - 11,1 - - 3 - 0
6 PAN 18,504 - 2,2 - - 3 - 0
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2005
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Suhardiono Irawanto dan Ivone Linda Agustina Hutagalung
PPP,PBB,PKPB 439.918 87,31
2 H. Achmady dan H. Suwandi PKB,PDIP,Golkar 35,808 7,11
3 RM. Boedi dan HJ Endang Widayati Budirini
Demokrat dan PPDI 28,156 5,59
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2010
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Mustafa kamal - Khoirun Nisa
PKB,PKS,PPP,PAN,PBB, PKPB,partai Patriot
388,417 65,90%
2 Suwandi - Wahyudi Ismanto
PDI-P,Golkar dan Demokrat 190,575 32,33%
3 Khoirul Badik - Yazid Kohar
independent 10,448 1,77%
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
Pertanian 550,475
Pertambangan / Penggalian -
Industri 67,190
Listrik Air dan Gas -
Bangunan -
Perdagangan 99,531
Angkutan / Komunikasi 20,840
Jasa 84,221
Lainnya 95,242
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD 33 0 2395
SD / Mi 74 69 3593
SMP / MTs 293 272 6003
SMA / SMK / MA 4106 3896 7201
Diploma / Universitas 2496 2354 4801
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010
2011 10,245 17,168 1,800 5,420 34,633
2012
Hasil Penghitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010 ditampilkan pada Tabel 10.1.1. Pada tahun 2010, Dana Alokasi Umum (DAU) mempunyai kontribusi terbesar terhadap keseluruhan pendapatan Kabupaten Mojokerto hingga 57.81 % sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya 7.64 %.
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah meningkat sebesar 4.93 %, dimana sektor Pajak daerah memberikan sumbangan terbesar pada PAD Kabupaten Mojokerto hingga 45.92 %, selanjutnya sektor Retribusi daerah sebesar 44 % dari total PAD selama tahun 2010. Pada 2011 retribusi daerah memeberikan kontribusi terbesar pada PAd 2011.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun
Non Sektor Tekstil / Garmen Lain-lain
Perdagangan / Jasa
2010 1.009.150 - - -
2011 - - -
2012 - - -
Dibandingkan dengan UMR wilayah gresik dan Surabaya UMR mojokerto realatif lebih rendah.
Pelayanan Perizinan
Tidak ditemukan alur bagan tentang perijinan eksloprasi MIGAS. Namun isu Moratorim Izin Usaha Pertambangan dinilai mengahambat pembanguan Infrastruktur Izin Usaha Pertambangan (IUP) Baru Sampai ditetapkannya Wilayah Pertambangan. ... Salah satu proyek yang terkena ini adalah proyek tol Surabaya-Mojokerto. Secara umum proses akan meliputi : IJIN TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)1. KTP / Alat Bukti Diri lainnya.Persyaratan Permohonan TDI :3. Rencana Perincian Investasi.4. Tata Letak Mesin dan Peralatan.5. Denah Lokasi Pabrik.2. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ).6. Bagan Alur Proses Produksi.7. Bukti Penguasaan Tanah ( Lahan yang disiapkan untuk industri ).8. Upaya Kelola Linghkungan (UKL) dan Unit Pengolahan Limbah (UPL) bagi yang potensi pencemaran.9. Ijin Gangguan / HO.10. Surat Keterangan Persetujuan Tetangga.11. Keterangan Domisili Usaha dari Kepala Desa setempat.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan 2.883.634,41 3.155.917,06 3.565.635,63
02 Pertambangan & Penggalian 176.838,49 199.880,04 229.603,82
03 Industri Pengolahan 5.280.695,48 5.782.614,08 6.490.406,77
04 Listrik & Air Bersih 132.143,35 142.373,18 160.102,13
05 Bangunan 246.036,58 275.669,22 317.470,18
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 3.877.142,26 4.415.062,86 5.138.608,02
07 Angkutan & Komunikasi 411.132,52 448.899,40 506.436,54
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 247.905,82 281.321,69 324.197,18
09 Jasa-Jasa 1.197.807,12 1.332.354,48 1.521.461,47
PDRB Dengan Migas
PDRB Tanpa Migas 14.453.336,0 16.034.092,01 18.253.921,7
3 4
Angka PDRB kabupaten Mojokerto atas dasar harga berlaku (ADBH) selama kurun waktu tiga tahun terakhir masing-masing adalah Rp.14.453.336,03 juta (2008), Rp.16.034.092,01 juta (2009) dan Rp.18.253.921,74 juta (2010). Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB menurut ADBH tahun 2010, terbesar pada sektor industri pengolahan (36,54%) diikuti sektor perdangan,hotel dan restoran (26,83%) dan sektor pertanian (19,53%). kontribusi terkecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 0,88. PDRB dengan migas dari tahun 2008-2010 kosong karena operasi pengeboran berlangsung dari tahun 2006-2007.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian 19,95
19,68 19,53
2 Pertambangan dan Penggalian 1,22 1,25 1,26
3 Industri Pengolahan 36,54
36,06 35,36
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,91 0,89 0,88
5 Bangunan 1,70 1,72 1,74
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,83
27,54 28,15
7 Angkutan dan komunikasi 2,84 2,80 2,77
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan 1,72 1,75 1,78
9 Jasa 8,29 8,31 8,33
PDRB 100 100 100
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data tahun Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
2009 144.082 1.347.342
2010 202.887 2.150.788
2011 249.635 2.451.064.500
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha) Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 82365 669,77
2010 86679 694,07
2011 73992 2161,44
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar*
Jumlah Ternak Kecil
Jumlah Ternak Unggas Jenis dan Nilai Produksi
2009 - - - -
2010 sapi : 66175sapi perah : 2713kerbau : 2142kuda : 193
babi : 875kambing : 156.290domba : 24.466
ayam buras : 731081ayam ras potong : 1.241.065ayam ras petelur : 275.471itik : 247.023mentog : 61.342
daging : 14.447.838 Kgtelur ; 7.765.579 Kgsusu : 2.056.415 Liter
2011 sapi : 90996sapi perah : 2090kerbau : 556kuda : 297
babi : 866kambing : 159.766domba : 26794
ayam buras : 745.532ayam ras potong : 1.408.360ayam ras petelur : 327.270itik : 262.660mentog : 69.192
daging : 18.540.000 Kgtelur ; 10.005.929 Kgsusu : 8.413.296 Liter
Hutan dan Perkebunan
Data tahun
Luas hutan keseluruhan
TBP/LDTI Luas Hutan Produksi
Tanah Kosong
Luas hutan lindung, suaka alam, cagar budaya
2009 13.607,6 536,8 8.751,8 289,3 4.029,7
2010 13.545,5 536,8 8.918,4 60,6 4.029,7
2011 14.021,7 121,6 9.513,8 0 4.386,3
TANAMAN PERKEBUNAN
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (Kwintal)
2009 tebu : 9.794,23tembakau : 245,0
- tebu : 60.685,66 tontembakau : 1.960,00 ton
kapas : 58,40kelapa : 774,2kopi : 180,00cengkeh : 161jambu mete : 218,20kapuk randu : 1.080
kapas : 575,50 tonkelapa : 207,60 tonkopi : 5.201,00toncengkeh : 8,37jambu mete : 74,65 tonkapuk randu : 337,05 ton
2010 tebu : 10.479,24tembakau : 396,0,0kapas : 75,00kelapa : 718,0kopi : 185,00cengkeh ; 159jambu mete : 184,50kapuk randu : 1.080
- tebu : 68.810,16 tontembakau : 3.123,20 tonkapas : 625,25 tonkelapa : 174,72 tonkopi : 6.902,00 toncengkeh : 12,87 tonjambu mete : 64,97 tonkapuk randu : 337,05
2011 tebu : 12.932,00tembakau : 547,0kapas : 100,00kelapa : 176,0kopi : 91,00cengkeh : 247jambu mete : 52,27kapuk randu : 836,00
- tebu : 65.645,10 tontembakau : 3.130,00 tonkapas : 537,70 tonkelapa : 301,50 tonkopi : 4.090,01 toncengkeh 13,54 tonjambu mete : 32,00 tonkapuk randu : 449,50ton
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan 8 - -
Jumlah kelahiran hidup 17,178
- -
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 17,178 n/a n/a
angka bayi lahir meninggal 81 n/a n/a
Meskipunkecil namun AKI, AKB dan gizi buruk masih menjadi persolan di Mojokerto. Pengetahuan pola hidup sehat menjadi sumber akar permasalahan jika dilihat dari 3 penyakit tertinggi yaitu Diare, hipertensi dan ISPA. Tantangan kesehatan di kabupaten Mojokerto semestinya dapat meningkatkan prestasinya dibidang kesehatan baik melalui promosi atau prevensi.
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Ispa 26,666
n/a 95,420
sistem otot dan jaringan pengikat 83,971
n/a 62,560
Diare 52,699
n/a 38,273
hipertensi 45,838
n/a 48,437
gangguan neurotik 35,718
n/a 19,985
penyakit kulit infeksi 23,645
n/a 18,795
gingivitis dan penyakit periodental 17,109
n/a 13,038
penyakit mata lain 15,211
n/a 11,946
asma 17,467
n/a 12,030
penyakit pulpa dan jaringan periapikal 13,596
n/a 10,796
GIZI BURUK
Jumlah 2010 2011 2012
banyaknya bayi yang gizi buruk
62 60 -
Pendidikan
GURU & SEKOLAH 2009/2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru na 1956 2745 1806 - 5632 1706 1152
Jumlah murid - 27571 22669 17335 - 73301 25258 15994
Jumlah sekolah
- 180 138 92 - 493 42 21
GURU & SEKOLAH 2010/2011
Status Swasta Negeri Swasta Negeri
Tingkat
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA,SMK & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
TK
SD & Mi
SMP & MTs
SMA,SMK & Ma
Jumlah guru
- 346 1394 1899 - 5633 1508 1171 - 2092 1345 1485 - 5633 1508 1171
Jumlah murid
- 29520
22078
17965 - 79490
25518
18044
- 29325
21350
17827
- 71949
25518
18044
Jumlah
- 198 139 95 - 493 45 21 - 201 138 96 - 493 45 21
sekolah
GURU & SEKOLAH 2011/2012
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA,SMK & Ma
Jumlah guru - 2092 1345 1485 - 5633 1508 1171
Jumlah murid - 29325 21350 17827 - 71949 25518 18044
Jumlah sekolah
- 201 138 96 - 493 45 21
Rasio anatra jumlah guru dan siswa masih sangat bagus karena masih di bawah 1:35. Jika dibandingkan dengan daerah lain sawsata di Kabupaten Mojokerto cukup banyak. Karakteristik kota mojokerto sebagai buffer darai kota indistri surabaya memebawa pengaruh banyak dalam kebutuhan pendidikan terutama para pendatang yang bekerja baik di Surabaya taupun di Mojokerto.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011
2012
(APK) SD/MI 119,15 - -
(APK) SMP/MTs 102,31 - -
(APK) SM/MA 101,38 - -
(APK) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 97.15 - -
(APM) SMP/MTs 78,29 - -
(APM) SM/MA 77 - -
(APM) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th - - -
(APrS) 13-15 th - - -
(APrS) 16-18 th - - -
(APrS) 19-24 th - - -
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan Swasta Negeri
2010 2011
2012 2010 2011
2012
SD - - - - - -
MI - - - - - -
SMP - - - - - -
SMPT - - - - - -
MTs - - - - - -
SMA - - - - - -
MA - - - - - -
SMK - - - - - -
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + - - -
Angka Buta Huruf 15 th + - - -
Angka Buta Huruf 15-44 th
- - -
Angka Buta Huruf 45 th + - - -
Analisa umum bidang pendidikan: Tidak terdapat permaslahan spesifik pada kabuptaen Mojokerto terutama jika dikaitkan dengan Proses ekplorasi dan produksi MIGAS. Hanya harus dipahami bahwa konstelasi demografi pada m,asyarakat lingkar tambang sering tiddak mencerminkan keadaan kondisi di kabupaten. Pendidikan masyarakat di lingkar tambang biasanya masuk dalam wilayah desa atau diluar komunitas urban. Dua hal yang belum dimasukan jika Mojokerto jika ingin menjadi kota migas adalah (1) memasukan muatan lokal pendidikan terkait migas (2) pendidikan sebagai sarana sosialisasi CSR atau Comdev dari KKKS. Misal untuk memahami resiko kecelakaan atau resiko pengeboran.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori
Level
Domisili Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan
Alasan posisi kelompok kepentingan
terhadap Industri Hulu Migas
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Gabungan Pembela Sukarela (GPS) DPC Watesnegoro
LSM Desa
Kelurahan Watesnegoro, kecamatan Ngoro, Desa Glatik
Nasional (pimpinan pusat berada di Jakarta, diketuai oleh Bambang Sulistomo)dan Provinsi (berada di Pasuruan, diketuai oleh Muhammad Alrasyid)
ketua Gabungan Pembela Sukarela,Kelurahan Watesnegoro desa Glatik (bapak Soleman)
Lokal Lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
aktivitas pengeboran menimbulkan dampak seperti bau gas yang menyengat pada warga sekitar, suara bising, keretakan pada bangunan rumah, kerusakan akses jalan dan debu yang ditimbulkan dari kendaraan proyek. Dampak tersebut memicu
selalu mengawasi dan mengkritisi kegiatan yang dilakukan perusahaan, termasuk pada permasalahan pembuangan lumpur Lapindo di galian sirtu, di desa kunjorowesi oleh Lapindo
GPS sebagai penyalur aspirasi masyarakat desa setempat dan menjadi koordinator aksi demo yang dilakukan warga terkait tuntutan kompensasi dari PT Lapindo bagi warga desa
GPS untuk meminta kompensasi/ganti rugi pada perusahaan.
sekitar pengeboran. Tuntutan dilakukan karena adanya efek yang ditimbulkan dari aktivitas pengeboran.
Kategori pemangku kepentingan berdasarkan kekuatan, posisi penting dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu
PETA KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
Analisa
1 konflik sosial
warga desa Glatik (kelurahan Watesnegoro kecamatan
menuntut diberikannya kompensasi karena
desa Glatik, Kelurahan Watesnegoro(kecamatan Ngoro-kabupaten
LSM Gabungan Pembela
pada tahun 2006
mediasi antara warga dan aparat desa setempat,
Ngoro,kabupaten Mojokerto)melakukan penutupan jalan di akses masuk ke tempat pengeboran
aktivitas pengeboran menimbulkan bau tidak sedap, jalan rusak, keretakan pada bangunan, kebisingan dan debu dari kendaraan proyek
Mojokerto) Sukarela, warga desa Glatik, aparat desa (RT dan kepala desa)
mediasi antara Muspica dengan LSM, pemberian kompensasi bagi warga sekitar lokasi pengeboran (Rp.100.000-500.000) yang terkena dampak langsung, pembangunan infrastruktur desa seperti pavingisasi jalan, pembuatan parit, pembangunan mushola, pembangunan Polindes, dan BPD serta mempekerjakan warga sekitar (7 orang, yang terbagi atas 4 tenaga Satpam dan
3 asisten)
2 konflik sosial
warga desa Glatik (kelurahan Watesnegoro kecamatan Ngoro,kabupaten Mojokerto)melarang perusahaan melakukan pendalaman sumur pengeboran
warga desa setempat khawatir apabila dilakukan pendalaman sumur akan berdampak seperti di Porong, Sidoarjo
desa Glatik, Kelurahan Watesnegoro(kecamatan Ngoro-kabupaten Mojokerto)
warga desa glatik
hanya akan terjadi apabila diadakan pendalaman sumur, karena proses pengeboran sudah terhenti sejak 2007. proses pengeboran berhenti karena diduga kandungan migas yang sudah habis.
(belum terjadi)
bencana yang terjadi di pengeboran Porong sidoarjo membuat warga desa Glatik ketakutan apabila bencana tersebut menimpa desanya. Hal ini membuat warga resah dan keberatan jika dilakukan proses pendalaman pipa. Di sisi lain, juga timbul ketidakpercayaan warga pada pengelola yaitu PT. lapindo yang juga sebagai pengelola pengeboran kawasan Porong Sidoarjo. hal
ini tentu menambah kekhawatiran warga setempat dan rasa tidak percaya pada perusahaan dalam mengelola tambang
Sumber: wawancara (ketua RT, penjaga bekas pengeboran dan ketua LSM Gabungan Pembela Sukarela)
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten BojonegoroDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN.
No. Rentang usia (tahun) Tahun 2010
laki-laki Perempuan
1 0-14 144969 136820
2 15-54 360117 368531
3 55 + 91816 104654
Situasi ketenagakerjaan di Kabupaten Bojonegoro mengalami sedikit perubahan selama tiga tahun terakhir. Kenaikan jumlah penduduk usia kerja yaitu sebesar 5,81 persen pada tahun 2009 dan 6,47 persen pada tahun 2010. Begitupula jumlah angkatan kerja, untuk tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen, namun untuk tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 5,62 persen. Kenaikan dua variabel diatas, yaitu Angkatan kerja dan penduduk usia kerja, menyebabkan terjadinya penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di kab Bojonegoro. Untuk tahun 2008 TPAK Bojonegoro tercatat sebesar 70,81 persen, kemudian turun menjadi 67,16 persen di tahun 2009, hingga akhirnya menurun 66,62 persen di tahun 2010.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam N/A 1387248 N/A
2 Katolik N/A 3160 N/A
3 Hindu N/A Dalam data BPS digabung menjadi 1 (736 jiwa) N/A
4 Budha N/A N/A
5 Konghucu N/A N/A
6 Aliran kepercayaan
N/A N/A
7 Kristen N/A 6131 N/A
8 Lain-lain N/A 120 N/A
Secara umum, penduduk kabupaten Bojonegoro beragama Islam. Hal ini juga berdampak pada kondisi perpolitikan yang ada di kabupaten ini. Isu kesamaan partai politik (khususnya partai keagamaan) ataupun organisasi keagamaan menjadi strategi para calon bupati dalam melakukan pendekatan dan persuasi kepada warga. Misalnya saja pada pemililihan tahun 2007 masing-masing calon bupati mengusung organisasi keagamaan tertentu (NU) sebagai pendukung utama pencalonannya.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN.
No.
Bidang pekerjaan 2009 2010 2011
1 Pertanian N/A 2778 N/A
2 Industri N/A 15635 N/A
3 Konstruksi N/A 756 N/A
4 Perdagangan N/A 1785 N/A
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi N/A 1256 N/A
6 Keuangan N/A 1476 N/A
7 Jasa Kemasyarakatan N/A 1134 N/A
8 Lainnya (Pertambangan & Penggalian) N/A 2015 N/A
Secara umum, untuk dapat 2009 tidak ada data terperinci seperti yang disajikan pada data 2010, sedangkan data 2011 belum dapat ditampilkan mengingat proses penyusunan Kabupaten dalam angka 2012 (survey 2011) belum selesai di susun oleh BPS, sehingga belum data terbaru.
Secara keseluruhan, bidang pekerjaan yang menonjol secara signifikan yakni bidang industri. Hal ini memperlihatkan bahwa secara umum masyarakatan Bojonegoro masih menggantungkan karirnya di ranah ini dibandingkan bidang pekerjaan lainnya khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada (pertanian dan pertambangan).
10 ETNIS TERBESAR
No Nama Etnis Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA
JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid - 1245 Masjid & 6179 Mushola -
2 Gereja - 27 (Gereja Protestan: 24 & Gereja Katholik: 3)
-
3 Pura - Dalam data BPS =1 -
4 Vihara - -
5 Lainnya - -
Secara umum, tidak ada data yang dapat disajikan secara spesifik pada tahun 2009 mengingat data survey yang dilakukan oleh BPS merujuk pada data tunggal yakni survey pada tahun 2010. Sedangkan data survey pada tahun 2011 belum dipublikasikan.
Dari data tersebut, nampak bahwa sarana rumah ibada bagi ummat Muslim sangat menonjol. Hal ini dapat dikarenakan masyoritas penduduk beragama Islam. Sedangkan yang masih terbatas yakni keberaan Pura & Vihara (pada data BPS, 2011, pengkategorian rumah ibadah ini menjadi 1, hanya saja pada penelusuran lebih lanjut, hanya ada 1 Vihara di Kabupaten Bojonegoro dan belum ditemukan data keberadaan Pura di Kabupaten Bojonegoro). Hal ini tentu saja perlu menjadi catatan penting. Walaupun termasuk agama minoritas, namun keberadaan pura akan menjadi sangat
penting untuk memfasilitasi proses ibadah baik pada warga Bojonegoro maupun pendatang. Data dari BPS 2011, terdapat 736 penganut Hindu & Budha.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD N/A N/A N/A
SD / Mi N/A N/A N/A
SMP / MTs N/A N/A N/A
SMA / SMK / MA N/A N/A N/A
Diploma / Universitas N/A N/A N/A
Secara umum, tidak ada data yang dapat disajikan secara spesifik pada tahun 2009-2011. Namun dari penelusuran lebih lanjut (www.beritajatim.com), didapatkan informasi bahwasanya pada tahun 2009 angka pengangguran di Bojonegoro mencapai 30.750 jiwa dan menurun pada tahun 2010 menjadi 26.350 jiwa. Sedangkan pada tahun 2011 mencapai angka 22.856. Penurunan angka pengangguran ini juga didukung oleh
adanya beberapa program pengembangan masyarakat yang diselenggarakan oleh beberapa perusahaan khususnya yang bergerak di bidang migas.
PRASARANA KESEHATAN
No.
Sarana 2009 2010
2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 8 9 N/A
2 Rumah Sakit Swasta
3 BKIA/Klinik Bersalin N/A N/A
4 Apotek 39 48
5 Klinik Dokter Praktek N/A N/A
6 Puskesmas 26 26
7 Puskesmas Pembantu 68 68
8 Polindes 325 329
9 Posyandu 1575 1575
Secara umum, tidak ada data yang dapat disajikan pada tahun 2011 mengingat data survey pada tahun tersebut belum dipublikasikan. Secara umum fasilitas kesehatan di Bojonegoro yang mengalami peningkatan paling menonjol yakni ketersediaan apotek dan polindes, sehingga masyarakat menjadi lebih dekat dengan akses kesehatan khususnya pada area desa.
SARANA JALAN
No. Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi N/A N/A N/A
2 Panjang jalan kabupaten 628.789 km 628.789 km
N/A
3 Panjang jalan negara N/A N/A N/A
Secara umum panjang jalan di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2010 sepanjang 628.789 km dengan kondisi yang beragam. Kondisi jalan yang terpantau baik sepanjang 430.779 km, pada kondisi sedang 14.424 km, rusak ringan sepanjang 111.800 km dan rusak berat 71.786 km. Hal yang menarik dari terkait dengan peningkatan proses pembuatan paving jalan yang meningkat (2009: 4500) menjadi 24.496 pada tahun 2010. Peningkatan jalan paving ini juga didukung oleh program-program CSR dari perusahaan-perusahaan operator migas.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara N/A 0 N/A
2 Pelabuhan N/A 0 N/A
3 Hotel N/A 12 N/A
4 Terminal N/A 1 N/A
5 Stasiun N/A 1 N/A
Secara umum, hal yang perlu menjadi catatan penting adalah peningkatan infrastruktur Hotel. Pada sensus 2008 didapatkan bahwa di kota Bojonegoro memiliki 10 hotel dan saat ini berkembang menjadi 12 hotel. Lokasi hotel yang terbanyak yakni berada di pintu masuk kota yang juga berdekatan dengan daerah migas sumur Sukowati.
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No. Laju pertumbuhan penduduk
Tahun Tahun Tahun Analisa
1990 2000 2010
1 Bojonegoro 1,104,031 1,165,401 1,209,973 Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk kabupaten Bojonegoro tahun 2010 sebesar 1.209.973, dengan rincian penduduk laki-laki sebesar 598.365 dan perempuan 611.608, sehingga sex ratio di kabupaten Bojonegoro sebesar 97,83 persen. Jumlah dan kepadatan penduduk di kabupaten Bojonegoro mengalami kenaikan tiap tahunnya, namun laju pertumbuhan penduduk pelan-pelan mengalami pelambatan, yaitu 1,64 persen di tahun 1990 dan terus melambat hingga terakhir menjadi 0.37 persen di tahun 2010.
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten Kabupaten Bojonegoro ter- letak pada posisi 112025' - 112009' Bujur Timur dan 6059' - 7037' Lintang Selatan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Ngawi. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, sedangkan Kabupaten Tuban merupakankabupaten tetangga yang berbatasan dari sisi Utara.Dari sisi Barat berhadapan langsung dengan Pro- pinsi Jawa Tengah, tepatnya Kabupaten Blora.
paragraf
Topografi Wilayah Kabupaten
25 dpl
Iklim (suhu rata- N/A 0 C
rata perbulan)
Suhu tertinggi N/A 0 C
Suhu terendah N/A 0 C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
N/A %
Curah hujan rata-rata per tahun
N/A mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
N/A
luas wilayah kabupaten
230706 Km 2
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat Kabupaten Blora
Sebelah Timur Kabupaten Lamongan
Sebelah Selatan Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Ngawi
Sebelah Utara Kabupaten Tuban
Jumlah Kecamatan
27
Jumlah Desa 419
Jumlah Kelurahan
11
Jumlah dusun 1281
Jumlah RW 2022
Jumlah RT 7648
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
335258
Peruntukan lahan terluas
Hutan Negara (40,15%): 98.275 Ha/Km 2
Peruntukan lahan tersempit
Perkebunan (0,26%): 646 Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
1 4 Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
3 Masyarakat Desa Ngampel Pelatihan peningkatan keterampilan pengelolaan waluh
2 6 Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java
2 Masyarakat Desa Campurejo
Paving jalan, pengecetan pagar makam, pembuatan selokan
(JOB P-PEJ)
3 2 Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
2 Masyarakat Desa Campurejo
Pembangunan Polindes dan pemberian layanan kesehatan gratis
Ruangan polindes tidak berfungsi secara optimal (terbatas).Obat-obatan yang diberikan pada layanan kesehatan gratis masih dianggap kurang optimal)
4 4 Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
3 Masyarakat Desa Campurejo
Pelatihan dan pemberian modal usaha peternakan
Program ini dirasa kurang optimal karena tidak sesuai dengan minat dan latar belakang pekerjaan warga. Tidak adanya proses monitoring secara berkelanjutan berdampak pada program yang berlalu begitui saja tanpa hasil yang optimal dan berkelanjutan
5 1 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Pelajar SDN Gayam I, II, III, SDN Mojodelik I, II, III, SDN Bonorejo, SDN Baged, SDN Brabowon, SDN Begadon, MI Ringintunggal & MU Uluyul Ulum Gayam
Pembekalan dan motivasi peserta PKS (Patroli Keamanan Sekolah) terkait dengan program peningkatan infrastruktur pedesaan/publik
6 1 PT. Tripatra - Samsung
1 Guru TK - SMA se Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro
Seminar Neuro Linguistic Programming (NLP)
7 1 ExxonMobil Foundation
1 Masyarakat Lingkup Nasional
Peningkatan fasilitas sekolah dan metode mengajar
8 1 PT. Tripatra Enggineers & Constructors
1 Guru & Pelajar
Sekolah tingkat TK-SMA di sekitar proyek Banyuurip Blok Cepu
Sosialisasi Undang-undang lalin di sekolah seputar proyek
9 1 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Sekolah Desa Katur Kecamatan Kalitidu & Dander Bojonegoro
Perbaikan lima gedung sekolah dasar: SLB Kalitidu, SDN II Sudu, SDN II Katur, MI Miftahul Huda Desa katur & SDN I Ngulanan
Dander
10 1 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Pelajar Desa Gayam- Ngasem Bojonegoro
Pelatihan bahasa Inggris
11 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Pelajar Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Bi'rul Huda, Desa Talok, Kecamatan Kalitidu
Pemeriksaan gigi gratis
12 5 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Masyarakat Kabupaten Bojonegoro
Sponsorship Hari Kartini
13 1 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Sekolah Desa Kalirejo, Desa Ngablak, Desa Dander, Desa Brabowan, Desa Begadon Bojonegoro
Pembangunan gedung sekolah (Taman Kanak-kanak (TK) Harapan Bangsa, Desa Kalirejo, Kecamatan Bojonegoro; TK Dharma Wanita, Desa Ngablak, Kecamatan Dander; serta PAUD Kartini, Desa Brabowan dan KB Persada, Desa Begadon, keduanya masuk wilayah
Kecamatan Ngasem)
14 1 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Guru 11 SD di Kecamatan Ngasem dan Kalitidu, Ring I Blok Cepu. Di Kecamatan Ngasem adalah SDN Gayam I, Gayam II,Gayam II,MI Gayam,MI Ringitunggal, SD Mojodelik I,Mojodelik II,SDN Bonorejo I, SDN Brabowan I, SDN Begadon I. Sedangkan di Kecamatan Kalitidu satu sekolah yakni SDN Beged
Program Pelatihan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Infrastruktur Pedesaan dengan membangun jalan poros desa di sekitar wilayah operasi MCL, yaitu di Desa Beged (Kecamatan Kalitidu), Desa Bonorejo, Desa Mojodelik, Desa Gayam, Desa Ringin Tunggal, Desa Brabowan dan Desa Begadon (Kecamatan Ngasem)
15 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Masyarakat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) “Bi'rul Huda†Desa �Talok, Kecamatan Kalitidu
Kebersihan lingkungan sekolah untuk mendukung kenyamanan proses belajar
16 4 Mobil Cepu Ltd (MCL)
3 Masyarakat Enam desa itu adalah Desa Ngasem dan Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Kemudian Desa Dander dan Ngunut, Kecamatan Dander, serta Desa Sukoharjo dan Leran, Kecamatan Kalitidu
Studi tour ke Jogjakarta untuk mempelajari industri batik dan kaos sebagai fasilitas pengembangan usaha masyarakat sekitar migas
17 4 Mobil Cepu Ltd (MCL)
3 Masyarakat (karang taruna)
Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Brabowan, Begadon, dan Ringintunggal. Semuanya masuk Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro
program yang dilaksanakan ini disasarkan kepada karang taruna. Para pemuda dan pemudi yang menjadi Sasaran Program Taruna Bangga Usaha (Tangguh) adalah pemuda yang putus sekolah, pemuda yang belum bekerja dan calon pemuda yang masih sekolah. para pemuda akan memperoleh pendampingan untuk meningkatkan kapasitasnya secara personal maupun
kelembagaan dengan pemberian pelatihan. Lain itu, juga membentuk usaha sesuai keinginan pemuda dan potensi yang ada dimasing-masing desa.
18 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)Pertamina EP Cepu
2 Masyarakat Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro
Desa Jelu merupakan salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro yang dilalui pipa minyak 6 inchi dari Lapangan Banyuurip, Blok cepu - Mudi, Tuban
19 4 Mobil Cepu Ltd (MCL)
3 Masyarakat Bojonegoro Workshop pengrajin Bojonegoro untuk meningkatkan perekonomian
20 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Masyarakat Desa Begadon – Brabowan – Bonorejo, Kecamatan Ngasem
Program pemavingan jalan poros desa di sekitar Lapangan Banyuurip – Jambaran. Salah satunya jalan poros desa yang menghubungkan
tiga desa di ring I yakni, Desa Begadon – Brabowan – Bonorejo, Kecamatan Ngasem
21 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Masyarakat Kecamatan Ngasem meliputi Desa Beged, Brabowan, Ringintunggal, Bonorejo, Mojodelik, Gayam, Begadon dan Sendangharjo. Di Kecamatan Kalitidu yakni Desa Manukan dan Desa Ngunut, Kecamatan Dander
Perbaikan infrastruktur sebelas jalan desa yang diserahterimakan MCL itu adalah di Kecamatan Ngasem meliputi Desa Beged, Brabowan, Ringintunggal, Bonorejo, Mojodelik, Gayam, Begadon dan Sendangharjo. Di Kecamatan Kalitidu yakni Desa Manukan dan Desa Ngunut, Kecamatan Dander.
22 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Masyarakat Desa Bonorejo, Brabowan, Begadon, Ringintunggal serta Mojodelik Kecamatan Ngasem. Sementara satu
desa lainya berada di wilayah Kecamatan Kalitidu, yakni desa Beged
23 4 Mobil Cepu Ltd (MCL)
3 Masyarakat Bojonegoro Pelatihan manajemen, organisasi, dan akses permodalan bagi PKL agar PKL berdaya dan mandiri
24 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Masyarakat Kalitidu dan Ngasem Kabupaten Bojonegoro
Penyedia layanan konsultasi Spesialistik di Puskesmas PONED perlu dilakukan agar terjadi alih pengetahuan dan pembinaan keterampilan (mentoring) oleh Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan dan Dokter Spesialis Anak kepada dokter umum dan paramedis Puskesmas PONED Kalitidu dan Ngasem serta Puskesmas puskesmas disekitar lokasi
Puskesmas PONED tersebut. Hal ini dilakukan untuk dapat menekan angka kematian ibu dan anak di wilayah Bojonegoro
25 6 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Masyarakat Dusun Temlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro
Penyiraman akses road terkait dengan polusi udara (debu)
26 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
2 Masyarakat Desa Gayam, Mojodelik, dan Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
Pembangunan sarana air bersih
27 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Bidan Bojonegoro Pelatihan management bayi berat lahir rendah(BBLR) dan bayi baru lahir dengan Asfiksia (keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir) untuk dapat menekan angka
kematian bayi.
28 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Bidan Desa Bandungrejo dan Desa Begadon serta Ngantru dan Ngasem, Kecamatan Ngasem
Pelatihan pencegahan infeksi bagi bidan desa. Hasil baseline survey singkat yang dilakukan Jhpiego pada bulan Januari 2012 lalu, menunjukkan praktik pencegahan infeksi masih belum memadai di 15 Polindes di 15 desa wilayah kerja MCL baik di Kabupaten Tuban. Hal itu diantaranya dikarenakan keterbatasan sarananya maupun kepatuhan petugas terhadap standar pencegahan infeksi
29 2 Mobil Cepu Ltd (MCL)
1 Ibu & Balita Di Kecamatan Ngasem diantaranya meliputi Desa Sendangharjo, Ngasem, Bandungrejo, Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Brabowan, Ringntunggal,
Program pemberian makanan tambahan (PMT). Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan yakni pemberian PMT secara rutin, studibanding positive devecation (PD) dan home
dan Begadon. Di Kecamatan Kalitidu adalah Desa Katur, Sumengko, Beged, Sudu, Ngraho, dan Talok. Sedangkan di Kecamatan Dander yakni Desa Dander dan Ngunut
visit. Hal ini karena jumlah penderita gizi buruk di daerah sekitar tambang migas Blok Cepu masih cukup tinggi. Hingga Janurai lalu, terdapat 354 balita penderita gizi kurang dan gizi buruk. Ratusan balita tersebut tersebar di 20 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang merupakan ring I Blok Cepu
Keterangan: Jenis program: (1) pendidikan (2) kesehatan(3) pertanian (4) ekonomi (5) budaya (6) lingkungan(7) lain-lain
Keterangan Ruang lingkup : (1) Community Relation(2) Community Services (3) Community Empowerment
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
%Perolehan suara % Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004-2009
2009-2014 2004-2009
2009-2014
2004-2009
2009-2014
2004-2009
2009-2014
1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
N/A 6,254,580 N/A 6.01% 5 7 N/A N/A
2 PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)
15,037,757 14.45% 9 7
3 PARTAI DEMOKRAT 21,703,137 20.85% 4 6
4 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)
5,146,122 4.94% 14 5
5 PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)
14,600,091 14.03% 8 5
6 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
8,206,955 7.88% 1 4
7 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
5,533,214 5.32% 1 3
8 PARTAI KEBANGKITAN 1,527,593 1.47% 0 3
NASIONAL ULAMA
9 PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)
3,922,870 3.77% 0 2
10 PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA
468,696 0.45% 0 2
11 PARTAI BINTANG REFORMASI
1,264,333 1.21% 1 2
12 PARTAI KARYA PEDULI BANGSA
1,461,182 1.40% 1 1
13 PARTAI GERAKAN INDONESIAN RAYA
4,646,406 4.46% 0 1
14 PARTI KEDILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
934,892 0.90% 0 1
15 PARTAI PELOPOR 342,914 0.33% 0 1
Tabel II. Komposisi perolehan suara pada pilihan Bupati Bojonegoro periode terakhir adalah tahun 2007-2012, dan saat ini Kabupaten sedang proses Pilkada untuk periode 2012-2017
PEMILU BUPATI/WALIKOTA
No Pemilu Bupati 2007-2012 Pemilu Bupati 2012-2017
Periode I Periode I
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
1 M. Thalha - Taman Syaifuddin (TAHTA)
PG, PKB, PKPB & BPR
216,787 28.84% Suyoto - Setyo Hartono (TOTO)
PAN, DEMOKRAT, GERINDRA
Pemilu baru akan diselenggarakan pada 10 November 2012
2 Suyoto - Setyo Hartono (TOTO)
PAN, PPP, PNBKI
279,296 38.40% Thalhah - Budiyanto
GOLKAR, PKPB
3 M. Santoso - Budi Irawanto (SOWAN)
PD, PKS, PDIP & partai-partai kecil lainnya
230,331 32% Moh. Choiri - Untung Basuki (CHORIUN)
PKNU, PPP, HANURA, PKS, PNBKI, PKPI, PKB, PDIP, PELOPOR
4 Sarif Usman - Syamsiah Rahim (SaSa)
Independen
5 Andromeda Qomariah - Sigit Budi (DaDi)
Independen
Secara umum ada pergeseran/peningkatan perspektif yang lebih positif dalam proses pemilihan. Warga mulai mempertimbangkan banyak hal dalam menentukan suara (benefit jangka panjang dan kualitas dari calon yang akan menentukan pengembangan Bojonegoro dalam jangka panjang) dibandingkan tergiur akan money politic yang selama ini sering dijadikan sebagai strategi.
Kemenangan pasangan TOTO, juga dilandasi oleh kemampuan pasangan ini untuk melakukan persuasif pada warga dengan mengemukakan program-progran yang dilandaskan oleh kebutuhan masyarakata Bojonogero dan program-program tersebut terukur dengan jelas dibandingkan program-program yang diusung oleh pasangan lainnya.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
Pertanian 2,778 - -
Pertambangan / Penggalian 2,015 - -
Industri 15,635 - -
Listrik Air dan Gas 896 - -
Bangunan 756 - -
Perdagangan 1,785 - -
Angkutan / Komunikasi 1,246 - -
Jasa 1,134 - -
Lainnya 1,476 - -
Secara umum angka penyerapan tenaga kerja di kabupaten Bojonegoro adalah pada bidang Industri, hal ini tidak jauh berbeda pada data-data tahun-tahun sebelumnya (tahun 2008-2009).
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD 26,350 22,856 -
SD / Mi -
SMP / MTs -
SMA / SMK / MA -
Diploma / Universitas -
Pengangguran di kabupaten Bojonegoro terjadi disebabkan antara lain karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Pengangguran juga disebakan karena kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomen pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain: perusahaan yang menuntup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang belum memberikan peluang yang optimal bagi kepentingan investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan kondisi ekonomi makro baik nasional maupun global.
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 14,978.18 13092.04 803.22 50,886.97 66,668.37
2011 - - - - -
2012 - - - - -
Walaupun belum ada data termuktahir pada tahun 2011 dan 2012, namun jika ditelaah pada tahun 2010 ke bawah (2009 dan 2008) didapatkan bahwa ternyata PAD yang terbentuk merupakan gabungan dari kontribusi pajak daerah, retribusi daerah, pos laba usaha daerah dan pos penerimaan lain-lain.
Pada tahun 2008, retribusi daerah merupakan penyumbang terbesar PAD yaitu sebesar 62,37 persen, disusul pajak daerah menyumbang sebesar 19,75 persen, kemudian pos penerimaan lain-lain menyumbang 16,44 persen dan terakhir pos laba usaha daerah menyumbang sebesar 1,43 persen. Pada tahun 2009 komposisi penyusun PAD mengalami pergeseran, ‘pos penerimaan lain-lain' kini mendominasi sebagai pos penyumbang terbesar pembentuk PAD yaitu sebesar 58,22 persen mengalahkan retribusi daerah yang sumbangannya turun menjadi 21,47 persen saja. Pajak daerah sumbangannya relatif stagnan berkisar pada 19,15 persen, begitu pula pos laba usah daerah sumbangannya semakin melemah yaitu hanya 1,16 persen. Untuk 2010, trend tersebut berlanjut, pos penerimaan lain-lain sumbangannya menguat dan tiga pos lainnya menurun.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun
Non Sektor Tekstil / Garmen Lain-lain
Perdagangan / Jasa
2010 825,000.00 - - -
2011 870,000.00 - - -
2012 930,000.00 - - -
Secara umum, walaupun tidak didapatkan data secara lebih terperinci terkait dengan UMR sektoral, namun jika ditelaah lebih lanjut UMR kabupaten Bojonegoro dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan. Hanya saja hal ini tidak mengisyaratkan bebas konflik/kendala dalam penerapannya. Hal yang seringkali menjadi terkait dengan gaji pegawai honorer yang masih dibawah UMR. Kondisi ini pada dasarnya telah ditindaklanjuti oleh PP yang mengatur penggajian pegawai honorer yang ada di Bojonegoro.
Perizinan
Mekanisme/alur perijinan di samping merupakan mekanisme secara umum. Adapun tatacara terkait dengan pengajuan ijin terkait dengan pertambangan yakni sebagai berikut:Persyaratan :SIPD Eksplorasi1. Surat Permohonan2. Jenis bahan galian3. Metode dan pola eksplorasi yang akan dilaksanakan4. Jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan5. Jadwal kegiatan kerja eksplorasi6. Tenaga ahli dalam bidang pertambangan7. Surat kuasa (apabila tidak diurus sendiri)
8. Pernyataan Permohonan ijin tentang kesanggupan memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undanganSIPD EksploitasiPersyaratan :1. Surat Permohonan2. Pernyataan pemilik dengan melampirkan bukti kepemilikan status tanah3. Peta wilayah pertambangan dan peta kretek desa skala 1 : 10.0004. Rencana kerja penambangan5. Pernyataan tenaga teknik tambang, disertai Foto copy ijazah terakhir, KTP dan daftar riwayat hidup6. Foto copy akte notaris7. Peta awal yang memuat situasi topografi skala 1 : 1.000 untuk luas dibawah 50 Ha dan skala 1 : 10.000 untuk luas lebih dari 50 Ha8. Surat kuasa (apabila tidak diurus sendiri)9. Pernyataan Permohonan ijin tentang kesanggupan memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undanganPersyaratan :1. Surat Permohonan2. Kuasa pemilik tanah3. Izin HO4. Foto copy KTP tenaga teknik tambang5. Foto copy akte notaris6. SIUP/TDP dan NPWP7. Hasil studi kelayakan yang memuat rencana pengolahan/ pemurnian bahan galian golongan C8. Rencana produksi9. Jenis bahan galian10. Metode dan pola eksplorasi yang akan dilaksanakan11. Surat kuasa (apabila tidak diurus sendiri)12. Pernyataan Permohonan ijin tentang kesanggupan memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undanganBiaya :minimal Rp 100.000,- maksimal Rp 1.000.000,-/Ha setiap tahunWaktu Penyelesaian Pelayanan : 6 hari kerjaMasa berlaku ijin : 5 tahun
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan 1,901.81 2,032.71 2,148.86
02 Pertambangan & Penggalian 1,450.96 1,808.36 2,317.25
03 Industri Pengolahan 503.42 531.37 587.33
04 Listrik & Air Bersih 48.08 50.89 53.293
05 Bangunan 225.62 244.35 270.64
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 1,156.63 1,218.19 1,311.24
07 Angkutan & Komunikasi 270.29 289.10 301.16
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 346.73 363.41 383.08
09 Jasa-Jasa 697.24 727.20 755.37
PDRB Dengan Migas 6,600,791.54
7,267,525.09
8,128,233.06
PDRB Tanpa Migas 5,243,229.10
5,558,265.85
5,916,994.23
Secara umum dari tabel di atas didapatkan bahwa angka PDRB dari tahun ke tahun semakin meningkat, khususnya dari sektor pertambangan & penggalian. Jika ditelaah lebih lanjuta antara perbandingan PDRB dengan migas dan tanpa migas didapatkan perbedaan yang signifikan. Artinya sektir ini sangat berperan dalam peningkatan PDRB Bojonegoro.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian 28.81
28.00 26.44
2 Pertambangan dan Penggalian 21.98
24.88 28.51
3 Industri Pengolahan 7.63 7.31 7.23
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.73 0.70 0.66
5 Bangunan 3.42 3.36 3.33
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.52
16.76 16.13
7 Angkutan dan komunikasi 4.09 3.98 3.71
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan 5.25 5.00 4.71
9 Jasa 10.56
10.01 9.29
PDRB 10.24
10.10 11.84
Secara umum, prosentasi dari laju pertumbuhan sektoral yang ada di Bojonegoro mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dengan turunnya angka di tahun 2009. Walaupun demikian, pada tahun 2010 kembali melesat. Jika dilakukan telaah lebih lanjut, sektor yang memberikan sumbangsih terbesar yakni pada sektor pertambangan dan penggalian, dibandingkan sektor lainnya.
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data tahun Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
2009 1,079.1 N/A
2010 1,672.5 N/A
2011 N/A N/A
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha) Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 134,758 871,500
2010 147,411 888,315
2011 - -
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar*
Jumlah Ternak Kecil
Jumlah Ternak Unggas Jenis dan Nilai Produksi
2009 Ternak sapi potong: 138.627Ternak sapi perah: 22Kerbau: 979Kuda: 173
Kambing: 70.405Domba: 101.077
Ayam Ras: 398.400Ayam buras: 1.373.987Ayam petelur: 9.750Ayam pedaging: 388.650Itik: 57.212Entok: 67.401
N/A
2010 Ternak sapi potong: 156.512Ternak sapi perah: 28Kerbau 1.208Kuda: 173
Kambing: 86.489Domba: 105.752Babi: 7
Ayam Ras: 412.915Ayam buras: 1.308.516Itik: 58561Entok: 66.752
N/A
2011 N/A N/A N/A N/A
Secara umum dari data yang dipaparkan di atas (walaupun masih kurang diperdalam pada data tahun 2011, mengingat keterbatasan daya yang bisa diacu), bidang perikanan, pangan dan peternakan mengalami peningkatan khususnya dari jumlah ternak.
Banyaknya peternak yang ada di Bojonegoro membuat Bojonegoro menjadi kabupaten kaya hewan ternak sapi. Tercatat ada 1.700 peternak di Kota Ledre ini, Sehingga banyak hewan hasil para peternak yang dijual ke luar kota bahkan sampai ke luar negeri.
Namun dari beberap sumber yang diwartkan oleh media on line, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan penting, bahwasanya semakin banyaknya komuditi berdampak pada harga jual yang menurun, khususnya komuditi ternak besar, sehingga lebih banyak dijual ke luar Bojonegoro dengan tawaran harga yang lebih tinggi (www.blokbojonegoro.com, edisi Jumat 12 Oktober 2012).
Hal lain yang juga perlu menjadi catatan penting yakni terkait dengan keberadaan proyek migas yang secara signifikan mempersempin area pengembalaan hewan-hewan ternak skala kecil.
Hutan dan Perkebunan
Tanaman Perkebunan
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (Kwintal)
2009 Kelapa: 8516/haKapuk Randu: 1446/haJarak: 1734/haCengkeh: 2/haTembakau Virginia: 9127/haTembakau Jawa: 804/haWijen: 8/haTebu: 693/ha
22330 Kelapa:3721/tonKapuk Randu: 1446335/tonJarak: 5/tonCengkeh: 0/tonTembakau Virginia: 9264/tonTembakau Jawa:904/tonWijen: 0/tonTebu:2643/ton
2010 Kelapa:8512/haKapuk Randu: 1434/haJarak: 1724/haCengkeh: 2/haTembakau Virginia: 8681/haTembakau Jawa: 986/haWijen: 7/haTebu: 687/ha
33033 Kelapa:3623/tonKapuk Randu:328/tonJarak: 5/tonCengkeh:0/tonTembakau Virginia: 3769/tonTembakau Jawa: 342/tonWijen: 0/tonTebu: 2454/ton
Secara umum, walaupun belum ada data termukhtahir pada tahun 2011, namun jika ditelaah lebih lanjut pada data di atas, dapat dilihat bahwa ada beberapa sektor yang kurang berkembang optimal (kurang mampu menghasilkan angka produksi yang besar). Pada beberapa analisa konflik terkait dengan keberadaan lahan migas, hal yang menarik adalah dampak dari proyek terhadap kualitas tanaman/lahan pertanian warga. Oleh karena itu perlu adanya kajilan lebih lanjut terkait dengan kesesuaian kontur lahan dengan jenis tanaman agar menjadi lebih optimal.
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan 98.17 N/A N/A
Jumlah kelahiran hidup 10,000
N/A N/A
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 9.35 N/A N/A
angka bayi lahir meninggal 1,000
N/A N/A
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit
2010 2011 2012
Diare N/A 91 N/A
Demam Tifoid N/A 85 N/A
Gastritis N/A 70 N/A
Hipertensi N/A 54 N/A
Asma N/A 53 N/A
Anemia N/A 45 N/A
Nyeri Perut N/A 42 N/A
Demam N/A 36 N/A
Stroke N/A 15 N/A
Lain-lain N/A 13 N/A
GIZI BURUK
Jumlah 2010 2011 2012
banyaknya bayi yang gizi buruk
542 N/A N/A
Pendidikan
GURU & SEKOLAH 2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi
SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru 1952 2257 1580 1925 20 7270 2014 1541
Jumlah murid 25529 24931 14548 18049 236 91579 31944 23218
Jumlah sekolah 662 234 97 59 3 791 65 40
GURU & SEKOLAH 2011
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs
SMA,SMK & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru
Jumlah murid
Jumlah sekolah
GURU & SEKOLAH 2012
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs
SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA,SMK & Ma
Jumlah guru
Jumlah murid
Jumlah sekolah
Secara umum, walaupun belum ada terdampat data termuktahir (2011 & 2012), namun jika ditelaah lebih lajut pada data survey tahun 2008 & 2009, didapatkan bahwa rasio guru murid selama 3 tahun terakhir di kabupaten Bojonegoro dapat dikatakan ideal.
Untuk Sekolah Dasar (negeri dan swasta) pada tahun 2008 , rasio murid guru tercatat 1: 14, turun menjadi 1: 11 di tahun 2009 dan kembali naik 1: 12 di tahun 2010.
Untuk sekolah lanjutan tingkat pertama (negeri dan swasta) tercatat rasio guru murid sebesar 1:17 di tahun 2008 dan semakin ramping menjadi 1:14 ditahun 2010.
Adapun rasio guru murid untuk tingkat Sekolah Menengah Umum semakin mengecil, yaitu 1:14 ditahun 2008 menjadi 1: 12 ditahun 2010. Tidak berbeda jauh dengan sekolah menengah umum, sekolah menengah kejuruan ternyata juga diminati oleh para siswa di Bojonegoro, hal ini terlihat dari jumlah murid SMU dan SMK di Bojonegoro selama tiga tahun 2008-2010 tidak berbeda secara signifikan.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011 2012
(APK) SD/MI 118.39 N/A N/A
(APK) SMP/MTs 11045 N/A N/A
(APK) SM/MA 66.46 N/A N/A
(APK) PT N/A N/A N/A
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 96.57 N/A N/A
(APM) SMP/MTs 83.31 N/A N/A
(APM) SM/MA 52.21 N/A N/A
(APM) PT N/A N/A N/A
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th 118.34 N/A N/A
(APrS) 13-15 th 83.3 N/A N/A
(APrS) 16-18 th 5.214 N/A N/A
(APrS) 19-24 th N/A N/A N/A
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan Swasta / Negeri
2010 2011 2012
SD 19.87 - -
MI 72.98 - -
SMP 17.32 - -
SMPT N/A - -
MTs 29.93 - -
SMA 138.46 - -
MA 241.54 - -
SMK 126.25 - -
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + - - -
Angka Buta Huruf 15 th + - - -
Angka Buta Huruf 15-44 th
- - -
Angka Buta Huruf 45 th + - - -
Analisa umum bidang pendidikan: Secara umum yang menarik pada bidang pendidikan adalah terkait dengan angka putus sekolah yang masih tergolong tinggi khususnya
pada level pendidikan SMA dan yang setara. Hal ini tentunya akan berdampak pada kualitas SDM Bojonegoro khususnya yang siap kerja (memiliki work skill). Hal ini pula yang berdampak pada tingkat pengangguran yang ada di kabupaten ini.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori Level Domisili
Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
Alasan posisi kelompok kepentingan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SuaraBanyuurip.com
5 3 Jl. Sumengko-Gayam No. 58 Desa gayam
1 Direktur (Mugito Citrapati) & Pimpinan
1 11 (pemberitaan)
Sebagai media informasi seputar aktivitas yang
2 Media komunikasi yang mewartkana segala hal
Kec. Ngasem Kab. Bojonegoro
Redaksi (Teguh Budi Utomo)
terkait dengan proyek di lapangan Banyuurip (blok Cepu)
terkait dengan aktivitas proyek migas di area blok Cepu (wilayah Bojonegoro)
2 blokBojonegoro.com
5 3 Jl. Veteran No. 99 Kota Bojonegoro
1 Pimpinan redaksi (Muhammad A Qohhar)
1 11 (pemberitaan)
Sebagai media informasi seputar aktivitas yang terkait dengan proyek sumur Sukowati (blok Tuban)
2 Media komunikasi yang mewartkana segala hal terkait dengan aktivitas proyek migas di area blok Tuban (wilayah bojonegoro)
3 Institute Developme
1 5 Jl. Sersan
1 12
Mitra dalam
1 Mitra dalam
nt For the Society (IDFOS)
Mulyono 35 Bojonegoro
3 proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
4 Farabi 1 5 1 123
Mitra dalam proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
1 Mitra dalam proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
5 Ademos 1 5 1 123
Mitra dalam proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
1 Mitra dalam proses pelaksanaan CSR Mobile Cepu Ltd
1) LSM (2)Ormas (3) Perguruan Tinggi (4)Badan usaha/asosiasi
(1) Desa (2) Kecamatan (3) Kabupaten
Hubungan /mitra ditingkat: (1) Provinsi (2)Nasional (3)
(1) Lokal (2) Regional (3) Nasional
Klasifikasi isu: (1) Lingkungan, (2) Pendidikan, (3) Kesehat
(5)Media Lokal/komunitas (6)Masyarakat adat (7) SKPD [Dinas-Dinas Pemkab dan instansi-instansinya] (8) Pemerintahan Lokal
(4) Provinsi (5) Nasional
Internasional
an, (4) Kebudayaan, (5) Pemerintahan, (6) Ekonomi lokal, (7) Keamanan, (8) Keagamaan (9)Pertanian (10)perikanan (11)Hukum (11)Lainnya; jelaskan Ket: pilihan bisa lebih dari satu
PETA KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
Analisa
1 1.) konflik lingkungan, 2). Konflik lahan, 3). Konflik sosial, 4) Konflik agama, 5). Konflik etnis, 6). Konflik sumber daya alam, 7). Konflik politik
Keterangan menyangkut bagaimana konflik teraktualisasikan; apakah 1) terbuka (dengan terjadi aksi) atau 2). Tertutup (muncul dalam bentuk wacana di media, sindir-menyindir sosial, dll.)
Keterangan isu yang menjadi pemicu dan sebab konflik (ekonomi, politik, budaya, sosial, dll.)
tempat dan pengaruh konflik (desa, kecamatan, kabupaten) dan batas pengaruhnya dari segi wilayah (lokal, regional, nasional)
Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik (kelompok masyarakat, kampung, perusahaan, pemerintah, LSM, Ormas, dll.)
Kapan terjadinya konfkik tersebut dan berapa lama
Bagaimana pola penyelesaian konflik tersebut: mediasi (pihak penengah: tokoh, pemerintah, aparat), penyelesaian adat, pemenuhan tuntuntan, hukum formal, intervensi politik
Mohon analisis kecenderungan seberapa tinggi intensitas konflik, bgm polanya, apa pemicu utamanya, dan bgm penyelesaiannya?
Konflik sosial
Warga sekitar meminta perusahaan untuk mempekerjakan masyarakat lokal
Desa Campurejo Bojonegoro
Masyarakat, Komite, perusahaan
Sejak awal proses pengeboran sampai dengan saat ini
Perusahaan membentuk komite untuk menjembatani kepentingan masyarakat-perusahaanSetiap daerah/desa memiliki jatah untuk
Secara umum dengan perkembang konflik yang berjalan sejak awal proses proyek migas sampai dengan saat ini memperli
Wawancara Bapak JKY (desa Campurejo)Diskusi dengan perwakilan JOB Pertamina -
Pihak perusahaan memberikan modal usaha pada pemuda desa (usaha las)
bekerja di perusahaan (siapa yang masuk dilakukan pengundian oleh masing-masing komite)Masyarakat mendapatkan pelatihan untuk bekal bekerja di perusahaan
hatkan bahwa persamalahan ini rentan menimbulkan konflik. Adanya komite juga perlu diimbangi oleh adanya pengawasan baik dari warga maupun pihak KKKS agar dapat meminimalkan celah terjadinya penyelewangan wewenang
PetroChina (bapak Dodik)
Konflik lingkungan
Pencemaran gas karena sumur sempat terbakar
Dampak gas terhadap kesehatan masyarakatAnak kecil mengalami
Desa Campurejo Bojonegoro
Masyarakat, Komite, perusahaan
Sejak awal proses pengeboran sampai dengan saat ini
Masyarakat mendapatkan konpensasi Rp. 50.000,-/ orang dibayarkan beberapa bulan dan kemudian
Dari permasalahan yang terjadi tampak bahwa ada beberapa hal yang perlu disorti
Wawancara bapak JKY (desa Campurejo)Wawancara bapak ZNL
Pihak perusahaan meningkatkan infrastruktur desa: membuat jalan paving,
vertigo berubah menjadi Rp. 50.000,-/KK
yakni- proses sosialisasi yang harus mencapai lini terbawah khususnya terkait dengan mekanisme dan besaran kompensasi. Hal ini untuk meminimalkan kondisi "saling curiga" baik antar warga ataupun warga dengan KKKS
(desa Campurejo)
pembangunan polindes
Konflik psikologis
Kecemasan psikologis akan bencana yang dapat mengancam: misalnya ledakan/kebakaran atau risiko yang lebih
Tidak adanya pendekatan secara psikologis yang dilakukan (meningkatkan rasa nyaman dan
Desa Campurejo Bojonegoro
Masyarakat
Sejak awal proses pengeboran sampai dengan saat ini
Belum ada pendekatan
tinggi seperti tragedi lapindo
aman)
Konflik sosial
Warga sekitar meminta perusahaan untuk mempekerjakan masyarakat lokal
Sosial (tenaga kerja), warga sekitar meminta perusahaan untuk mempekerjakan masyarakat lokal
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW
Pihak perusahaan menerima perwakilan dan berjanji akan memberikan lapangan pekerjaan. Namun dari pengakuan beberapa warga, tenaga lokal yang diserap cukup sedikit (security dan tenaga kasar lain)
Data wawancara dengan warga masjid di dekat area
Konflik lingkungan
Blokir jalan masuk/akses
Jalan desa yang rusak disebabkan oleh aktivitas mobil dan truck
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW
Saat jalan di blokir, pihak perusahaan mengalihkan jalan melalui desa lainnya.
Data wawancara dengan warga masjid di dekat
dari perusahaan sehingga warga menuntut agar perusahaan melakukan pengaspalan jalan desa tersebut
Namun setelah sama-sama diblokir, pihak perusahaan melakukan pengaspalan jalan
area
Konflik lingkungan
Pembebasan Lahan
Warga sekitar menjual tanah nya yang akan di gunakan untuk area pengeboran dengan harga Rp.20.000,-/meter kepada makelar dan tanah yang dibeli makelar dijual kepada
Bayam Ngasem Bojonegoro
Kelurahan
Perusahaan tidak mengetahui adanya konflik tersebut
Data wawancara dengan warga masjid di dekat area
lurah dengan harga Rp.40.000 dan oleh Lurah dijual ke perusahaan dengan harga Rp.80.000,-
Konflik lingkungan
Pencemaran lahan pertanian
tanaman warga berupa padi banyak yang rusak, sehingga warga minta untuk perusahaan menyewa lahan yang tanamannya rusak tersebut
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW
Pihak perusahaan meneriman perwakilan warga dan berjanji untuk melakukan proses penyewaan lahan tetapi pada proses realisasi hanya sebagaian saja yang disewa
Data wawancara dengan warga masjid di dekat area
Konflik lingkungan
Pencemaran suara (kebisingan
Dekatnya akses ke perusaha
Bayam Ngasem
RT & RW
Data wawancara
) an dan pemukiman penduduk (1 jalan) berdampak pada tingkat kebisingan yang meningkat dari lalu lalang mobil project
Bojonegoro
dengan warga masjid di dekat area
Konflik lingkungan
Penerangan jalan yang terbatas
Penerangan jalan desa kurang sehingga membahayakan pengguna jalan
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW
Perusahaan tidak merespon sehingga warha turun ke jalan untuk meminta sumbangan pada kendaraan yang lewat untuk dana pengadaan lampu jalan
Data wawancara dengan warga masjid di dekat area
Konflik lingkungan
Pencemaran bau gas
Pencemaran gas karena sumur sempat terbakar
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW
Perusahaanberjanji memberikan kompensasi ke warga
Data wawancara dengan warga
sebesar Rp.500.000,-/KK selama sumur tersebut beroperasi, namun pada proses realisasinya perusahaan hanya memberikan kompensasi pada sebagian warga. Kompensasi juga hanya diberikan selama 2 bulan saja
masjid di dekat area
Konflik lahan
Pembelian lahan
Pembelian lahan menggunakan makelar yang dianggap merugikan warga
Bayam Ngasem Bojonegoro
RT & RW, LURAH
Warga sekitar menjual tanah nya yang akan di gunakan untuk area pengeboran dengan harga Rp.20.000,-/meter kepada makelar
Data wawancara dengan warga masjid di dekat area
dan tanah yang dibeli makelar dijual kepada lurah dengan harga Rp.40.000 dan oleh Lurah dijual ke perusahaan dengan harga Rp.80.000,-
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten TubanDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN
No.
Rentang usia (tahun) 2009 2010 2011
laki-laki Perempuan laki-laki
Perempuan laki-laki Perempuan
1 0-14 118302 131731 102930 97150 - -
2 15-55 326756 330885 341688 346453 - -
3 56 + 75206 98076 74818 91149 - -
Jika dilihat dari jumlah total tenaga kerja yang terserap dan dibandingkan dengan total usia produktif kabupaten Tuban, maka dapat terlihat jumlah pengangguran yang terdapat di kabupaten Tuban ini. Pada tahun 2009, jumlah total usia produkstif ( 15-54 tahun) sebesar 657641 jiwa, sedangkan tenaga kerja terserap pada tahun 2009 sebesar 586603 jiwa. Hal ini menunjukkan adanya penduduk yang masih belum termasuk dalam tenaga kerja terserap sebesar 71038 jiwa atau sebesar 10.8% dari jumlah penduduk usia produktif. Kemudian pada tahun 2010, jumlah total usia produktif sebanyak 688141 jiwa dengan tenaga kerja terserap sebanyak 582059. penduduk usia produktif yang masih belum terserap sebagai tenaga kerja sebanyak 106082 jiwa atau sebesar 15.4%.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam 1133588 1136989 1130664
2 Katolik 1645 2726 3295
3 Hindu 295 341 224
4 Budha 594 395 715
5 Konghucu 21 21 55
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN.
No.
Bidang pekerjaan 2009 2010 2011
1 Pertanian 323212 325757 297701
2 Industri 22110 33600 43978
3 Konstruksi 0 0 0
4 Perdagangan, hotel, rumah makan 108822 101565 98350
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 0 0 0
6 Keuangan 0 0 0
7 Jasa Kemasyarakatan 0 0 0
8 Lainnya 132659 121137 130007
9 total 586803 582059 570036
Seiring dengan masuknya industri-industri ke kabupaten Tuban, mata pencaharian penduduk pun juga mengalami pergeseran. Pekerjaan yang begitu menonjol adalah bidang kerja pertanian dan industri. Pekerja pada bidang pertanian pada tahun 2009 sebanyak 323212, kemudian naik sedikit pada tahun 2010 sebanyak 325757, lalu pada 2011 mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga sebesar 297701 jiwa yang masih bekerja di bidang pertanian. penurunan itu diikuti dengan meningkatnya pekerja pada bidang industri. Pada tahun 2009, pekerja di bindang industri sebesesar 22110, mengalami peningkatan hingga 33600 jiwa pada tahun 2010, dan kembali meningkat pada tahun 2011 mencapai 43978 jiwa yang bekerja pada bidang industri. Dari jumlah total tenaga kerja yang terserap dari tahun 2009, 2010 dan 2011 menunjukkan adanya penurunan tenaga kerja yang terserap di bidang-bidang pekerjaan yang terdapat di kabupaten Tuban berturut-turut 586603 jiwa, 582059 jiwa dan 570036 jiwa.
10 ETNIS TERBESAR
No
Nama Etnis 2009 2010
2011
1 - - - -
2 - - - -
Meskipun tidak terdapat data Tuban merupakan daerah yang terkenal dengan toleransi antar etnis ( Jawa, Madura, China). Namun demikianmenilik kasus pada peilkada yang memebawa konflik dan kerusuhan massa dapat dianalisis secara sederhana bahwa potensi konflik di masyarakat berbasis etnik dan kultural menjadi sebuah potensi yang besar.
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat Ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 851 851 851
2 Gereja 34 34 34
3 Pura 0 0 0
4 Vihara 0 0 0
5 Mushola 5771 5771 5771
6 Lainnya 2 2 2
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD 33 0 2395
SD / Mi 74 69 3593
SMP / MTs 293 272 6003
SMA / SMK / MA 4106 3896 7201
Diploma / Universitas 2496 2354 4801
Basis pengangguran berada pada Massa yang berpendidikan tinggi yaitu SMA dan Perguruan tinggi. Namun demikian harus hati-hati ketika mengkaitkan dengan proses ekplorasi dan produski Migas mengingat lokasi KKKS berada di desa dengan komposisi yang berbeda dengan karakteristik tingkat pendidikan di kabupaten.
PRASARANA KESEHATAN
No.
Sarana 2009 2010
2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 1 1 1
2 Rumah Sakit Swasta 3 3 3
3 BKIA/Klinik Bersalin 0 0 0
4 Apotek 15 15 15
5 Klinik Dokter Praktek 45 48 48
6 Puskesmas 33 33 33
7 Puskesmas Pembantu 54 54 54
8 Polindes 272 272 272
9 Posyandu 1409 1414
1421
10 Puskesmas Keliling 59 63 59
Sepanjang tahun 2009 hingga tahun 2011 tidak ada peningkatan dalam prasarana kesehatan. Perubahan yang terjadi terdapat di jumlah posyandu. Pada tahun 2009,
jumlah posyandu sebanyak 1409, meningkat 5 tempat yang menyediakan posyandu pada tahun 2011, hingga meningkat menjadi 1421 pada tahun 2011.
SARANA JALAN
No. Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi 81760 81760 81760
2 Panjang jalan kabupaten
726120 726120 726120
3 Panjang jalan negara 91790 91790 91790
Kabupaten Tuban terbentang sepanjang 726.120 km dan telah beraspal. Dari panjang tersebut sepanjang 531.065 Km dalam keadaan baik, kemudian sepanjang 104.040 dalam keadaan sedang. Sepanjang 63.305 Km dalam keadaan rusak dan sepanjang 27.710 kondisi jalan dalam keadaan rusak berat. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah daerah agar segera mengatasi permasalahan jalan yang mengalami kerusakan baik dalam skala ringan hingga kerusakan berat karena tentunya akses jalan merupakan salah satu aspek infrastruktur yang dapat mempengaruhi perekonomian daerah.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 0 0 N/A
2 Pelabuhan 1 1 N/A
3 Hotel 17 17 N/A
4 Terminal 1 1 N/A
5 Stasiun 0 0 N/A
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No. Laju pertumbuhan penduduk Tahun 2007-2008 Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
1 Kenduruan 27188 60127 30413
2 Bangilan 51836 40089 52472
3 Senori 42040 55480 45108
4 Singgahan 39253 68990 44063
5 Montong 52129 88423 55329
6 Parengan 52928 54762 59954
7 Soko 84665 59409 89961
8 Rengel 58471 111862 64337
9 Grabagan 36475 60492 40409
10 Plumpang 77645 88551 84965
11 Widang 47458 90878 55562
12 Palang 78235 41517 87631
13 Semanding 94350 45493 112703
14 Tuban 81240 43118 91483
15 Jenu 49680 85228 55008
16 Merakurak 54164 64536 59073
17 Kerek 64141 59263 68580
18 Tambakboyo 38673 30025 42365
19 Jatirogo 54029 51232 60492
20 Bancar 54462 60461 59228
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan Akses data
Letak kabupaten kabupaten Tuban terletak disebelah utara pulau jawa. Kabupaten ini berbatasan dengan provinsi jawa tengah dan merupakan jalur pantura dan langsung terhubung dengan laut jawa sehingga sangat memudahkan jalur perdagangan melalui laut.
paragraf BPS
Topografi Wilayah Kabupaten
5-182 dpl BPS
Luas Daratan 1839, 94 Km 2 BPS
Panjang Pantai 65 Km BPS
Luas Lautan 22068 Km 2 BPS
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
N/A 0 C BPS
Suhu tertinggi 38 0 C BPS
Suhu terendah 29 0 C BPS
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
N/A % BPS
Curah hujan rata-rata per tahun
N/A mm BPS
Bulan dengan curah hujan tertinggi
Maret BPS
luas wilayah kabupaten
1839,94 Km 2 BPS
Batas wilayah kabupaten
BPS
Sebelah Barat Provinsi Jawa Tengah BPS
Sebelah Timur kabupaten Lamongan BPS
Sebelah Selatan Kabupaten Bojonegoro BPS
Sebelah Utara Laut Jawa BPS
Jumlah Kecamatan BPS
Jumlah Desa 311 BPS
Jumlah Kelurahan 17 BPS
Jumlah dusun 875 BPS
Jumlah RW 1749 BPS
Jumlah RT 6757 BPS
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
N/A BPS
Peruntukan lahan terluas
kecamatan Montong 8.04% dr luas wilayah kabupaten Km 2 BPS
Peruntukan lahan tersempit
Kecamatan Tuban 1.16% dr luas wilayah kabupaten Km 2 BPS
Program Kemasyarakatan
No
Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan
Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam Comdev
1 Jenis program: (1) pendidikan (2) kesehata
Tulis pilihan angka analisa program berdasarkan lingkup berikut: (1)
Siapa yang menjadi sasaran program . Misanya:
Nama desa, kecamatan, dan kabupatennya
n (3) pertanian (4) ekonomi (5) budaya (6) lingkungan (7) lain-lain
Community Relation (2) Community Services (3) Community Empowerment
pelajar, petani, dll.
2 Sebutkan program Comdev apa saja yang ada didaerah tersebut. List program
Sebutkan perusahaan apa saja yang ada dikabupaten tersebut
(1.) Community relation berkaitan dengan program-program membina hubungan dgn masy. Mis: Beasiswa dll. (2) Community Services berkaitan dengan program yang berkaitan support fasilitas publik. Mis: Pembangunan sekolah, RS, dll. (3) Community empowerment berkaitan dengan program yg
Sebutkan dimana saja lokasi program condev tersebut. Sebutkan nama desa & kecamatan.
Isu-isu apa saja yang dimuncul berkaitan dengan program comdev yang ada dikabupaten tersebut menurut masyarakat lokal
berkaitan dgn program pemberdayaan. Mis: UKM, dll
a Pendidikan
Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
1 Pelajar Desa Rahayu Tuban
Pemberian beasiswa bagi siswa-siswa
(1)Program Comdev yang dilakukan menggunakan sistem Komite yang dibentuk oleh desa. Data primer menunjukan sering warga mearasa pemilihan tidak menghasilkan wakil komite yang kompeten. Akibatnya banyak proyek yang dianggap gagal atau tidak sesuai dengan peruntukannya. (2) Pada rae tertentu tingkat persepsi amsyarakat sudah sedemikain negaitf
b Kesehatan
Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
1 Masyarakat
Desa Rahayu Tuban
Pengobatan gratis bgi warga karena ada keluhan pusing dan muntah akibat asap dan bau
c Kesehatan
Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
2 Masyarakat
Desa Rahayu Tuban
Pembangunan polindes
d Pendidika Joint 2 Sekolah Desa Rahayu Relokasi letak
n Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
Tuban sekolah yang berdekatan dengan sumur pengeboran
sehingga sulit untuk melakukan program comdev.
e Pertanian Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
1 Petani Desa Rahayu Tuban
Lahan pertanian menjadi kurang subur, ada kompensasi uang dan penyewaan lahan pertanian yang dekat dengan sumum pengeboran
f Ekonomi Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
1 Masyarakat
Desa Rahayu Tuban
Lahan yang digunakan/dilintasi pipa disewa oleh K3S
g Lain-lain Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
1 Masyarakat
Desa Rahayu Tuban
Menjadi sponsorship event olahraga
h Lain-lain Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
2 Pemuda Desa Rahayu Tuban
Pengambilan tenaga kerja lokal
i Lain-lain Joint Operating Body Pertamina – PetroChina East Java (JOB P-PEJ)
2 Masyarakat
Desa Rahayu Tuban
Pembangunan/renovasi masjid
Dinamika Politik
PEMILU LEGISLATIF
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
Perolehan suara
Komposisi Partai peraih kursi legislatif
Perolehan suara
% Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 Partai Golkar 173078 Partai Golkar 116259 n/a n/a n/a 13 n/a n/a
2 PKB 133296 Partai Demokrat
68824 n/a n/a n/a 5 n/a n/a
3 PDI-P 131934 PKB 63927 n/a n/a n/a 7 n/a n/a
4 PPP 40093 PDI-P 54788 n/a n/a n/a 6 n/a n/a
5 PAN 29681 Partai Gerindra
27653 n/a n/a n/a 4 n/a n/a
6 Partai Demokrat
20453 PKNU 18635 n/a n/a n/a 2 n/a n/a
7 PKP B 12908 PPP 17633 n/a n/a n/a 4 n/a n/a
8 PKS 9306 PAN 16803 n/a n/a n/a 3 n/a n/a
9 PKPI 8480 PKS 16320 n/a n/a n/a 3 n/a n/a
10 PBR 6400 Partai Hanura 12058 n/a n/a n/a 1 n/a n/a
Partai GOLKAR merupakan partai utama sedang urutan pasrtai nomor dua adalah parati berhaulaun Islam dan Nasional. Tiga pilar Golkar yang merupakan representasi orde baru, nasional dan isalam menjadi aliran dalam mikro politik di Tuban.
PEMILU BUPATI /WALIKOTA 2004
No Pemilu Bupat/Walikota 2004 Akses Data
Periode I Periode II
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
Jumlah suara (%)
1 Haeny Relawati-Lilik Soehardjono
327805 NA KPU
2 Noor Nahar Hussein-Go Tjong Ping
305560 NA
3
4
5 dst...
PEMILU BUPATI /WALIKOTA 2009
No Pemilu Bupat/Walikota 2009
Periode I Periode II
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
Pasangan Calon
Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
1 MOCHAMAD CHAMIM AMIR dan Drs. ASHADI SOEPRAPTO
independen 6.744 - H. Fatkhul Huda & Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si
PKB, PGIR, PPP, PBB
2 KRISTIAWAN,SP,MM dan Dra.Hj.HAENY RELAWATI RINI WIDYASTUTI, M.Si
Partai Golkar, Damai Partai Sejahtera, dan Partai Demokrasi Kebangsaan
207.894 - Kristiawan, SP, MM & Dra. Hj. Haeny Relawati Rini Widyastuti,
Partai Golkar, Damai Partai Sejahtera, dan Partai Demokrasi Kebangsaan
M.Si
3 H.MUHAMMAD ANWAR dan TULUS SETYO UTOMO, S.Sos
PDI-P, PKPB, PPRN, dan PKPI
39.504 -
4 H. FATKHUL HUDA dan Ir. H. NOOR NAHAR HUSSEIN, M.Si
PKB, PGIR, PPP, PBB
374.147 -
5 dst...
H.SETIADJIT, SH dan dr.H.BAMBANG SUHARIYANTO, MM
PKS, PKNU, PAN, Partai Demokrat
44.854 -
dr.BAMBANG LUKMANTONO,SH,MM dan EDY TOYIBI,S.Pd,SH,S
independen 4.928 -
Politik aliran menjadi hal yang utama dalam voting ebhavior msayrakat Tuban. Kandidat yang diusung oleh partai-partai Islam tradisional mendapat dukungan dari masyarakat.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
PNS
TNI
POLRI
Swasta
Wiraswasta
Petani
Pertukangan
Buruh Tani
Pensiunan
Nelayan
Pemulung
Jasa
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 - - - - -
2011 43,521 24,160 678,823 17,660 991,878
2012 - - - - -
Data menunjukan PAD terbesar justru ada pada hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisah menyumbangkan hasil tertinggi pada total PAD kabupaten Tuban.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun Non Sektor
Tekstil / Garmen Lain-lain
Perdagangan / Jasa (dll)
2010 870000 - - - ( - )
2011 - - - - ( - )
2012 - - - - ( - )
Dengan kabupaten lainnya yang mendekati atau bahkan melebihi 1 juta kabupaten Tuban sangat rendah. Hal ini dapat disebabakan oleh ebebrapa hal (1) indeks kesehatan dan kebutuhan dasar yang meemang tidak terlalu tinggi (2) tipikal rural area yang tentu berbeda dengan beberapa kabupaten yang menjadi penyangga industri seperti gresik atau sidoarjo atau tipikal kota ondustri seperti surabaya.
Perizinan
Pemkab Tuban sampai kini belum mengeluarkan izin pemasangan pipa yang melintas di lahan Kimpraswil Tuban. Belum keluarnya izin dari pemkab tersebut karena syarat perizinan dari JOB PPEJ belum lengkap terutama terkait dokumen analisa dampak lingkungan (amdal). satu perda terkait dengan pipa minyak masih dibahas Perda Pengelolaan Dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil 2012-2031 mengatur pengembangan struktur ruang serta pengembangan kawasan strategis di dalamnya termasuk sistem alur pelayaran, alur kabel bawah laur, alur pipa air bersih, alur pipa minyak dan alur migrasi biota laut.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
01 Pertanian, Peterkan, Kehut & Perikanan - 4,693,633.98 5,279,846.41
02 Pertambangan & Penggalian - 3,094,639.68 3,582,761.11
03 Industri Pengolahan - 4,816,711.42 5,215,809.76
04 Listrik & Air Bersih - 644,272.36 748,018.80
05 Bangunan - 86,513.41 110,689.58
06 Perdagangan, Hotel & Restoran - 3,408,997.27 3,923,150.10
07 Angkutan & Komunikasi - 402,709.05 454,198.80
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh - 941,862.67 1,072,916.43
09 Jasa-Jasa - 951,580.26 1,043,313.96
PDRB Dengan Migas -
PDRB Tanpa Migas - 19,040,920.10 21,430,704.95
Pendapatan utama PDRB lebih banyak dari Industri, Peran Industri Migas tidak terlalu signifikan menyumbang PDRB Kabupaten Sidoarjo. Peran sektor pertambangan MIGAS belum signifikan memerankan peran dalam PDRB.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian - - -
2 Pertambangan dan Penggalian - - -
3 Industri Pengolahan - - -
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih - - -
5 Bangunan - - -
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran - - -
7 Angkutan dan komunikasi - - -
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan - - -
9 Jasa - - -
PDRB - - -
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
Keterangan 2010 2011
Laju pertumbuhan ekonomi (%) 6.22 7.12
Angka PDRB Kabupaten Tuban atas hargaberlaku (ADHB) pada tahun 2011 sebesar Rp. 21.430, 70 milyar. Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB menurutADHB tahun 2011 terbesar pada sektor pertanian 24.64 % dan sektor industri sebesar 24.34 % dan sektor perdagangan (temasuk hotel dan restoran) sebesar 18.31 %. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban tahun 2011 mencapai 7.12 %. Hal ini memberikan gambaran bahwa perekonomian Kabupaten Tuban mengalami
peningkatan. penghasilan terutama kabupaten terletak pada tiga sektor yaitu pertanian, industri pengolahan serta perdagangan, hotel dan restoran. sektor pertambangan menempati no ke empat dalam PDRB Kabupaten Tuban.
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data tahun Produksi ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (ribu Rp)
2009 18792.73 148605664.00
2010 19949.96 182836278.00
2011 21450.48 250136732.56
TANAMAN PANGAN
Data Tahun Luas Lahan Produktif (Ha) Nilai Produktifitas (ton/Ha)
2009 221822 405.96
2010 225183 406.48
2011 231840 473.39
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar*
Jumlah Ternak Kecil
Jumlah Ternak Unggas
Jenis dan Nilai Produksi
2009 Sapi : 158060Sapi Perah : 612Kerbau : 2993Kuda : 458
Kambing : 79078Domba : 67718Babi : 230
Ayam buras : 801557Ayam Petelur : 155765Ayam Ras : 527500Entog : 33022Itik : 33720
-
2010 Sapi : 160537Sapi Perah : 1323Kerbau : 2995Kuda : 458
Kambing : 80289Domba : 70049Babi : 235
Ayam buras : 823598Ayam Petelur : 168695Ayam Ras : 942700Entog : 36377Itik : 33909
-
2011 Sapi : 312013Sapi Perah : 1735Kerbau : 1993Kuda : 458
Kambing : 81041Domba : 70261Babi : 240
Ayam buras : 826341Ayam Petelur : 942700Ayam Ras : 168752Entog : 33951Itik : 36422
-
Data kabupaten secara umum tidak dapat merepresentasikan data perikanan, tanaman dan peternakan pada area sumur migas berada. Hasil visitasi lapangan menunjukan
beebrapa varaietas sangat peka terhadap pollutan sehingga merugikan petani. Misala Flare yang dipersepsikan petanai menurunkan produksi tanaman kedelai.
Hutan dan Perkebunan
HUTAN
Data tahun
Luas hutan keseluruhan
Luas Hutan Konservasi
Luas Hutan Produksi Tetap
Luas Hutan Produksi Terbatas
Luas Hutan lindung, Suaka Alam, Cagar Budaya
2009 56262.44 - - - -
2010 56215.74 - - - -
2011 54525.13 - - - -
TANAMAN PERKEBUNAN
Data tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (Kg)
2009 Kelapa : 7461Jambu Mete :1458Kapuk Randu : 1490Siwalan : 1262Kenanga : 185
11856 Kelapa : 11214767Jambu Mete :1534344Kapuk Randu : 360520Siwalan : 5543335Kenanga : 165014
2010 Kelapa : 7549Jambu Mete : 1458Kapuk Randu : 1490Siwalan : 1262Kenanga : 185
11944 Kelapa : 11404996Jambu Mete :1534344Kapuk Randu : 424063Siwalan : 5447059Kenanga : 165014
2011 Kelapa : 7474Jambu Mete :256Kapuk Randu : 1266.5Siwalan : 1191Kenanga : 185
10372.5 Kelapa : 11525958Jambu Mete :1509808Kapuk Randu : 266936Siwalan : 5135987Kenanga : 165014
Tidak terdapat isu spesifik pada hutan dan tanaman perkebunan di Tuban namun jumlah luas hutan terus mengalamai penuruanan meskipun tidak signifikan.
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Indikator 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan
N/a N/a N/a
Jumlah kelahiran hidup N/a N/a N/a
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Indikator 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup N/a N/a N/a
angka bayi lahir meninggal
N/a N/a N/a
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2009 (%)
2010 (%) 2011 (%)
infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas
- - 23.6
penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat - - 18.2
penyakit lainnya - - 15.67
diare (termasuk kolera) - - 6.52
Penyakit tekanan darah tinggi - - 6.23
Penyakit kulit infeksi - - 4.86
penyakit kulit alergi - - 4.62
infeksi lain pada saluran pernafasan bagian atas - - 4.27
Infeksi penyakit usus lainnya - - 1.91
asma - - 3.2
GIZI BURUK
Jumlah
2010 2011 2012
N/A N/A N/A
N/A N/A N/A
Angka ini masih jauh di atas target AKI ( angka KematianIbu) untuk MDGes (Millenium Development Goals) yang ditetapkan WHO sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Sementara AKBBL ( Angka Kematian Bayi di bawah Lima Tahun) di Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup atau 2 kali lebih besar dari target WHO sebesar 15/1000 kelahiranhidup (Depkes,2008). Salah satu penyebab ini adalah proses persalinan yang masih menggunakan dukun beranak. Prabowo(2002) dalam penelitian di KabupatenTubanJawaTimur proses persalinanyang ditolongolehdukun terdapat 107orang (27,43%), ditolong oleh dukun dengan pendamping bidan sebanyak 72 orang(18,46%) dan ditolong tenaga kesehatan 211(54,11%).
Selain faktor tersebut masih terdapat 5 hal yg memengaruhi AKB yaitu (1) Jumlah sarana kesehatan (2). Persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan non medis (3). Rata-rata jumlah pengeluaran RT (4). Rata-rata lama pemberian ASI (5). Persentase RT yang memiliki air bersih. Selain penyakit-penyakit yang telah disebutkan, masih terdapat kasus HIV & AIDS serta penyakit infeksi menular seksual lainnya di tahun 2011. Penderita HIV berjumlah 31 orang dengan laki-laki sebanyak 17 jiwa dan perempuan sebanyak 14 jiwa. Penderita AIDS berjumlah 7 jiwa dengan 5 orang laki-laki dan 2 perempuan. Penyakit infeksi menular seksual lainnya berjumlah 75 jiwa dengan 26 penderita laki-laki dan 45 penderita perempuan. Hal ini diperparah dengan adanya masalah sosial lainnya berupa adanya prostitusi terselubung. b. Masalah sosial lainnya adalah adanya bisnis prostitusi yang terselubung. Permasalahan ini kerap dihadapi oleh pemerintah kabupaten karena semakin marak prostitusi yang berkedok warung kopi. Pemiliki warung kopi di beberapa daerah menyediakan pula layanan bagi para pengunjung.
Pendidikan
GURU DAN SEKOLAH 2009
Status Swasta & Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma SMK
Jumlah guru 1432 7394 3396 1528 782
Jumlah murid 24644
102384 46834 17534 10036
Jumlah sekolah 591 784 155 65 24
GURU DAN SEKOLAH 2010
Status Swasta & Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma SMK
Jumlah guru 1536 8266 3396 1510 845
Jumlah murid 31702
109299 47864 17791 11112
Jumlah sekolah 611 784 157 64 24
GURU DAN SEKOLAH 2011
Status Swasta & Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma SMK
Jumlah guru 1640 8240 3683 1634 945
Jumlah murid 31702
108654 47789 18715 12105
Jumlah sekolah 614 793 169 72 26
Jumlah rasio guru dan siswa masih di bawah 1:35. dengan kenaiakan jumlahs ekolah yang tidak signifikan mulai tahun 2009 hingga 2011. Pembangunan infra struktur sekolah di sekitar area tambang telah dilakukan oleh KKKS. Sesuai dengan data di atas hasil data kualitatif menunjukan respon yang positif terhadap model comdev yang menekankan perbaikan sekolah . Namun dmeikian program capacity building pada guru dirasa perlu ditingkatkan dan menjadi penekanan dalam program CSR.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan 2010 2011 2012
(APK) SD/MI 12100 - -
(APK) SMP/MTs 111.74 - -
(APK) SM/MA 56.89 - -
(APK) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 98.7 - -
(APM) SMP/MTs 83.26 - -
(APM) SM/MA 43.98 - -
(APM) PT - - -
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Keterangan 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th - - 98.32
(APrS) 13-15 th - - 87.3
(APrS) 16-18 th - - 43.92
(APrS) 19-24 th - - -
ANGKA PUTUS SEKOLAH
Keterangan 2009
2010 2011 2009 2010 2011
SD - - - - - -
MI - - - - - -
SMP - - - - - -
SMPT - - - - - -
MTs - - - - - -
SMA - - - - - -
MA - - - - - -
SMK - - - - - -
ANGKA BUTA HURUF
Tahun 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + - - -
Angka Buta Huruf 15 th + - - -
Angka Buta Huruf 15-44 th
- - -
Angka Buta Huruf 45 th + - - -
Analisa Umum bidang pendidikan: Problem utama dalam dunia pendidikan di Tuban adalah masih rendahnya angka pertisipasi murni pada level SMA. Banyak faktor yang bisa menjelaskan ini (1) penjangkauan sehingga terdapat banyak anak yang tidak mampu terpaksa tidak melanjutkan atau pustus sekolah. (2) melanjutkan di sekolah informal misal di pesantren.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori
Level Domisili
Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu
Alasan posisi kelompok kepentingan
Migas
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani )
Komunitas Petani
Desa Desa Rahayu, tuban
Desa Bp.Subakir (ketua Gapoktan)
Lokal Lingkungan
banyak tanaman yang mati disebabkan oleh adanya flare (cerobong api), terutama pada tanaman kedelai
(3) mengkritik JOB Petrochina
pendapatan petani menurun bahkan hingga merugi karena adanya flare di lokasi desa tersebut. kerap juga terjadi demo oleh warga kepada perusahaan. Demo yang dilakukan banyak berbentuk memblokir jalan masuk perusahaan, sehingga pegawai tidak dapat masuk ke lokasi perusahaan. Dengan demikian,
2 Warga Sekitar ring 1 perusahaan (jarak sekitar 50 meter dari flare)
Gabungan Warga
Desa Desa Rahayu, tuban
Desa Bp.Subakir (ketua Gapoktan)
Lokal Kesehatan
menolak adanya eksploitasi pertambangan karena dapat merusak sumber daya alam.
(3) mengkritik JOB Petrochina
3 YLBHI LSM Nasional
Jakarta
Nasional Nasional
Bantuan
Banyak ketidak adilan
Hukum yang dilakukan oleh PT. JOB Petrochina terkait dengan penetapan desa terdampak
pegawai yang tidak dapat menjalankan pekerjaannya membuat produksi terhenti sementara. jika berlarut-larut, hal ini
PETA KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi
Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi Analisa
1 Konflik Pertanian
Konflik terbuka, warga melakukan demo di perusahaan terkait dengan tanaman
Banyak tanaman kedelai yang mati akibat dari flare (cerobong api), warga menuntut
Desa Rahayu
Ormas : Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani
Sejak adanya flare (1997) hingga saat ini
Mediasi : ditengahi oleh Bapedal untuk pertemuan antara perusahaan dengan Gapoktan. Perusahaan membeli kedelai dengan harga dibawah tuntutan
Pemicu konflik : dampak gas dari Flare sehingga menyebabkan tanaman kedelai mati,petani menuntut perusahaan untuk membeli kedelai
yang banyak mati
harga pembelian kedelai sesuai dengan indeks harga kedelai dari pemerintah sebesar Rp.4000,-. Namun perusahaan hanya akan membeli seharga Rp.1500,- yang dibawah harga indeks kedelai dari pemerintah
Andalan) warga Rp.1.500 dengan harga sesuai index,namun perusahaan hanya sanggup membeli harga dibawah harga tuntutan warga, hal ini mnyebabkan intensitas konflik hingga saat ini masih tingg.Penyelesaiannya masih terus dilakukan mediasi hingga saat ini (Sept 2012)
2 Konflik kesehatan
pencemaran bau tersebut menyebabkan warga mengalami gangguan kesehatan seperti mual dan pusing
Desa Rahayu
masyarakat penduduk desa Rahayu
setiap saat terutama ketika kondisi mendung
Mediasi : ditengahi oleh Bapedal dan lingkungan hidup untuk berdiskusi dengan pihak perusahaanPerusahaan memberikan kompensasi bantuan kesehatan di polindes desa rahayu berupa
Pemicu Konflik : Bau gas yang menyengat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan sepertimual dan pusing,perusahaan memberikan kompensasi sebesar Rp.
obat-obatan 500.000,- /kk namun pemberiannya belum merata dan hanya berlangsung selama 3 bulan. Namun pada tahun tahun 2012 ini intensitas bau tersebut semakin berkurang
3 Konflik Lahan
Konflik terbuka : Penetapan harga sewa yang berbeda berdasarkan jarak lahan dengan lokasi flare
Harga sewa yang diteapkan oleh perusahaan berbeda dengan kategori jarak lahan dengan lokasi flare. Harga sewa lahan yang diberikan perusahaan dibawah harga tuntutan masyarakat
Desa Rahayu
masyarakat penduduk desa Rahayu, kelompok tani
Sejak adanya flare (1997) hingga saat ini
Mediasi : ditengahi oleh pemerintah kabupaten Tuban, untuk mencari ketetapan harga yang sesuai dengan tuntutan warga dan kemampuan perusahaan
Pemicu Konflik : warga/petani menuntut adanya ketetapan harga sewa lahan secara merata, namun perusahaan menetapkan harga yang berbeda sesuai dengan jarak lahan dengan lokasi Flare.
4 Konflik Sosial
Konflik Terbuka : Penyerapan tenaga Kerja
Perusahaan hanya menggunakan sebagian
Desa Rahayu
masyarakat penduduk desa Rahayu
Sejak adanya aktivitas pengeboran di
Mediasi : ditengahi oleh Komite dan disnaker untuk pendaftaran tenaga kerja lokal
Pemicu konflik : Perusahaan hanya menggunakan sebagian kecil
lokal ke perusahaan yang kurang
kecil tenaga kerja lokal, Warga menuntut tenaga kerja yang berada di perusahaan sebagaian besar adalah tenaga kerja yang berasal dari desa terdekat.
desa rahayu
yang akan masuk ke perusahaan. Perusahaan mau menerima tenaga kerja lokal tersebut namun jumlahnya tidak banyak
tenaga kerja dari desa terdekat, warga menuntut perusahaan menggunakan sebagian besar tenaga kerja lokal.
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten BangkalanDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN.
No. Rentang usia (tahun) Tahun
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0-14 136,087 129,012 265,099
2 15-55 243,372 273,362 516,734
3 56 + 53,747 71,181 124,928
433,206 473,555 906,761
Sex Ratio Penduduk 91.47955359
Rasio Ketergantungan 75.47926012
Berdasarkan hasil komposisi penduduk, diketahui bahwa rasio seks sebesar 91,47 artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 91 sampai 92 laki-laki. Sedangkan menurut rasio ketergantungan penduduk Kab Bangkalan sebesar 75,47, hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif/bekerja (15-55 tahun) menanggung 75 sampai 76 orang yang tidak bekerja, yaitu usia (0-14 th) dan usia di atas 56 tahun. Secara umum kondisi kependudukan di kab bangkalan menunjukkan tingkat rasio ketergantungan yang rendah atau tingkat kerentanan penduduk yang rendah serta komposisi penduduk dimana jumlah perenpuan lebih banyak dari laki-laki.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA.
No Agama 2009 2010 2011
1 Islam 945,417 939,825 939,941
2 Katolik 521 1,067 1,059
3 Hindu 105 119 116
4 Budha 58 61 63
5 Konghucu n.a. n.a. n.a.
6 Kristen n.a. n.a. n.a.
7 Lain-lain 1,475 1,496 1,505
Bangkalan merupakan kabupaten yang mana penduduknya mayoritas islam namun tidak lepas dari sejarah perkembangannya yang saat itu syaikhona kholil menjadi pelopor pesatnya perkembangan perdaban islam di bangkalan, hingga saat masyarakat bangkalan masih melanjutkan perjuangan beliau dan menjadikan peradaban sosial budaya sebagaimana yang di harapkan yaitu sosial budaya yang islami.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
No
Bidang pekerjaan 2009
2010 2011
1 Pertanian n.a. 228,324 221,758
2 Industri n.a. 15,822 16,470
3 Konstruksi n.a. 57,820 57,820
4 Perdagangan n.a. 19,999 21,003
5 Transportasi, pergudangan dan komunikasi n.a. 4,869 5,332
6 Keuangan n.a. 53,610 49,092
7 Jasa Kemasyarakatan n.a. 7,373 9,087
8 Lainnya
Kesempatan kerja terbesar adalah sektor pertanian, meskipun memiliki kecenderungan menurun dari tahun 2012 ke tahun 2011. hal ini disebabkan oleh semakin menurunnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan menjadi industri dan fungsi lain. Berkurangnya kesempatan kerja di sektor pertanian diikuti oleh peningkatan kesempatan kerja di sektor Industri, Transportasi dan Jasa. Secara umum dapat disimpulkan bahwa di Kab bangkalan terjadi perubahan struktur pola kesempatan kerja dari sektor pertanian mulai bergeser secara perlahan ke sektor industri dan jasa.
10 ETNIS TERBESAR
N Nama Etnis 2009 201 2011
o 0
1 Madura n.a. n.a. n.a.
2 Jawa n.a. n.a. n.a.
3 Arab n.a. n.a. n.a.
4 China n.a. n.a. n.a.
5 Bugis n.a. n.a. n.a.
Secara resmi, peneliti belum menemukan dokumen yang menunjukkan data jumlah etnis di Kab bangkalan. Berdasarkan wawancara dengan dinas kependudukan diperoleh prediksi etnis-etnis yang ada di bangkalan yaitu Etnis Madura (80), Jawa (7%), Arab (5%), China 5%), Bugis (3%)
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 905 904 904
2 Gereja 9 8 8
3 Pura - 1 1
4 Vihara 1 - -
5 Langgar 23,359 23,359 23,369
Kab Bangkalan mayoritas muslim sehingga tempat-tempat peribadatan didominasi langggar dan masjid, hal ini juga ditunjukkan dari struktur rumah penduduk yang berkelompok dimana tiap kelompok pasti memiliki mushola atau masjid.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2007
tidak tamat SD 37 7 3
SD / Mi 135 17 3
SMP / MTs 141 35 17
SMA / SMK / MA 601 549 288
Diploma / Universitas 398 1,698 812
Pengangguran terbanyak adalah lulusan Pendidikan Tinggi/perguruan tinggi faktor penyebab utama adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia bagi para sarjana dikabupaten Bangkalan, hal ini disebabkan karena idustri/perusahaan di Bangkalan lebih memilik tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dengan alasan gaji/upah karyawan yang lebih rendah pula.
PRASARANA KESEHATAN
No. Sarana 2009
2010 2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 1 1 1
2 Rumah Sakit Swasta 1 1 1
3 BKIA/Klinik Bersalin 1 238 224
4 Apotek 25 25 25
5 Klinik Dokter Praktek 210 210 210
6 Puskesmas 22 22 22
7 Puskesmas Pembantu 67 67 68
8 Polindes n.a. n.a. n.a.
9 Posyandu 392 1,031 1,126
Berdasarkan data prasarana kesehatan di Kab bangkalan tahun 2009-2011, menunjukkan bahwa secara umum bersifat stabil atau tidak ada perubahan yang mencolok, kecuali pada BKIA dan Posyanduyang mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya program penurunan angka kematian bayi dengan penanbahan fasilitas layanan pertolongan pertama bagi kelahiran bayi yaitu BKIA dan Polindes.
SARANA JALAN
No. Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi 34.480Km 34.480Km 34.480Km
2 Panjang jalan 523.815 km 523.815 km 523.815 km
kabupaten
3 Panjang jalan negara 52.730 km 52.730 km 52.730 km
Dari tahun ke tahun data BPS menunjukkan bahwa tidak ada perubahan terhadap jumlah infrastruktur jalan, akan tetapi berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti diketahui bahwa peningkatan infrastruktur jalan terjadi pada peningkatan kualitas jalan.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 0 0 0
2 Pelabuhan 1 1 1
3 Hotel 4 4 4
4 Terminal 1 1 1
5 Stasiun 0 0 0
Secara umum, ketersediaan infrastruktur di Kabupaten bangkalan tidak mengalami peningkatan dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Hal ini disebabkan karena sektor jasa belum berkembang pesat di Bangkalan.
LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
No. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2007-2008
Tahun 2009-2010
Tahun 2011-2012
1 kamal 38,122 38,797 45,942
2 labang 44,442 45,229 33,322
3 kwanyar 40,327 41,041 41,751
4 modung 35,815 36,449 43,928
5 blega 62,503 63,610 52,058
6 konang 43,429 44,198 45,023
7 galis 76,988 78,351 72,705
8 tanah merah 59,503 60,557 56,798
9 tragah 20,022 20,377 26,599
10 socah 39,763 40,467 52,953
11 bangkalan 101,086 102,876 76,499
12 burneh 57,549 58,568 55,840
13 arosbaya 54,814 55,785 40,203
14 geger 64,521 65,664 62,755
15 kokop 56,315 57,312 64,531
16 tanjung bumi 59,133 60,180 48,668
17 sepulu 40,715 41,436 38,826
18 klampis 61,692 62,784 48,360
Laju pertumbuhan penduduk di kabupaten bangkalan tetinggi terletak di kecamatan bangkalan yakni bangkalan kota. dari interval tiga tahun terahir laju pertumbuhan tertinggi yaitu pada tahun 2008-2010 karena pada saat itu rute transportasi surabaya sampang pamekasan dan sumenep melewati kecamatan kota bangkalan sehingga banyak masyarakat di kecamatan lain berpindah kekecamatan kota untuk mencari kerja karena disana terlihat bahwa kecamatan tersebut lebih prospek dari segi ekonomi.
Sedangkan hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dengan keberadaan perusahaan minyak sangat erat sekali karena dengan adanya perusahaan minyak maka sangat menunjang dan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus meningkat laju arus transportasi.
GEOGRAFI
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 Km2 yang berada dibagian paling Barat dari pulau Madura terletak diantara koordinat 112o40’06†–� 113o08’04†Bujur Timur serta 6o51’39†- 7o11’39†Lintang � � �Selatan.Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :- Disebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa- Disebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sampang- Disebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Selat Madura.Dilihat dari topografi, maka daerah Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2 – 100 m di atas permukaan air laut. Wilayah yang terketak di pesisir pantai, seperti Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2 – 10 m di atas permukaan air laut. Sedangkan wilayah yang terletak di bagian tengah mempunyai ketinggian antara 19 – 100 m di atas permukaan air laut, tertinggi adalah kecematan Geger dengan ketinggian 100 m diatas permukaan laut.Kemampuan tanah di Kabupaten Bangkalan jika dilihat dari kemiringannya maka sebagian besar memiliki kemiringan 2 – 15 % yaitu sekitar 50,45 % atau 63.002 Ha. dan kemiringan 0 – 2 % sekitar 45,43 % atau 56.738 Ha. Apabila dilihat dari tekstur tanahnya maka sebagian besar bertekstur sedang yaitu seluas 116.267 Ha. atau sekitar 93,10 % sedangkan dari kedalaman spektip tanahnya maka prosentase terbesar adalah tanah yang kedalamannya 90 cm
paragraf
yaitu sekitar 64.131 Ha. atau 51,35 %.
Topografi Wilayah Kabupaten
2-100 m dpl
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
33 0 C
Suhu tertinggi 38 0 C
Suhu terendah 24 0 C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
80 – 88 % %
Curah hujan rata-rata per tahun
9.56 mm
Bulan dengan curah hujan tertinggi
maret
luas wilayah kabupaten
1 260 14 Km 2
Batas wilayah kabupaten
Sebelah Barat selat madura
Sebelah Timur kab sampang
Sebelah Selatan selat madura
Sebelah Utara laut jawa
Jumlah Kecamatan
18
Jumlah Desa 281
Jumlah Kelurahan
8
Jumlah dusun n.a.
Jumlah RW n.a.
Jumlah RT n.a.
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
246 946
Peruntukan lahan terluas
kelapa . 8 203 76 Ha/Km 2
Peruntukan lahan tersempit
cengkeh.2,47 Ha/Km 2
Program Kemasyarakatan
No
Program Comdev yang ada didaerah tersebut
Perusahaan
Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu Yang Berkaitan Dengan Comdev Didaerah tersebut
Kendala Yang Hadapi dalam
1 Pendidikan PT Pertamina Hulu Energi - West Madura Off Shore (PHE-WMO)
Kegiatan pembangunan prasarana pendidikan dibatasi pada perbaiakan atau renovasi bangunan di tingkat desa, mencakup Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar/Madrasah dan sekolah menengah Pertama/MTs
Target Sasaran program ini mencakup perbaiakan atau renovasi bangunan di tingkat desa mencakup Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar/Madrasah dan sekolah menengah Pertama/MTs
Kabupaten bangkalan
Peningkatan Pendidikan Masyarakat
Belum adanya kesepahaman antara Perusahaan (KKKS), masyarakat dengan pemerintah daerah
2 Kesehatan PT Pertamina Hulu Energi - West Madura Off Shore (PHE-WMO)
Bantuan Ambulan, Obat-obatan dan fasilitas kesehatan
Peningkatan layanan kesehatan masyarakat
Kabupaten bangkalan
Peningkatan layanan kesehatan masyarakat
3 Infrastruktur
SPE Petroleum
Infrastruktur Jalan menuju akses Pengeboran
Meningktakan aksesibilitas masyarakat dalam hal jalan
Kecamatan Geger
Meningkatkan kemudahan mobilitas masyarakat
SPE Petroleum tidak kunjung merealisasikan rencana tersebut
Secara umum, berdasarkan analisis data empirik diketahui bahwa hampir semua kegiatan CSR/Cd di Pulau Madura termasuk Bangkalan bahwa program CD yang
dilaksanakan oleh KKKS masih bersifat Charity tetapi belum mengarah ke Community Development. Hal ini diperkuat dengan banyaknya bantuan yang bersifat hibah dengan sedikit sekali melibatkan partisipasi masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasinya, sehingga memicu adanya konflik yang disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi antara masyaraat dengan KKKS. HIngga kini yang masih menyisakan potensi konflik adalah SPE Petroleum karena kurang strategis membangun komunikasi dengan masyarakat, apalagi akan berencana untuk melakukan pengeboran lagi di Kab Bangkalan.
Dinamika Politik
I. PEMILU LEGESLATIF
No Nama Partai
Perolehan Suara
% Perolehan Suara
Perolehan Suara
% Perolehan Suara
Perolehan Kursi Legislatif
Jumlah Legislator Perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 PKB n.a. 4650 17.21 n.a. n.a. 10 n.a. n.a.
2 PPP n.a. 3066 11.35 n.a. n.a. 5 n.a. n.a.
3 Demokrat n.a. 4813 17.81 n.a. n.a. 4 n.a. n.a.
4 PKNU n.a. 1322 4.89 n.a. n.a. 5 n.a. n.a.
5 PAN n.a. 1187 4.39 n.a. n.a. 3 n.a. n.a.
6 PBR n.a. 1269 4.7 n.a. n.a. 3 n.a. n.a.
7 PDIP n.a. 1963 7.26 n.a. n.a. 2 n.a. n.a.
8 Golkar n.a. 1986 7.35 n.a. n.a. 1 n.a. n.a.
9 Hanura n.a. 3288 12.17 n.a. n.a. 3 n.a. n.a.
10 Grindra n.a. 1414 5.23 n.a. n.a. 1 n.a. n.a.
11 PNBKI n.a. 354 1.31 n.a. n.a. 2 n.a. n.a.
12 PPD n.a. 1711 6.33 n.a. n.a. 2 n.a. n.a.
Konfigurasi kekuatan politik di kab bangkalan cenderung tetap DI DOMINASI OLEH kekuatan tunggal yaitu kiai (tokoh karismatik) dengan partai PKB. Masyarakat memilih partai tersebut karena ulama’ bagi masyarakat Bangkalan merupakan pewaris nabi dan sebagai guru dari sebagian besar masyarakat sehingga sangat jarang ajakan kiai untuk tidak di ikuti oleh masyarakat. Juga berkembang keyakinan bahwa kiai sebagai perantara untuk mendapatkan barokah dan ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat Madura dan kesamaan agama karena “Jika ada calon yang berasal dari agama yang sama (kesamaan agama) maka tidak boleh memilin calon lain yang beda agamaâ€. sehingga masyarakat berpatokan/ dasar dalam memilih calon legislatif.. isu-�isu penting dan perlu diperhatikan berkaitan dengan politik partai ini adalah mazhab yang diikuti ketua yang secara hukum tidak sah tetapi di Bangkalan ini tetap eksis.
II. PILBUP/WALIKOTA 2004
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Fuad Amin Imron, Spd dan Drs. Syafi' Rofi'i
PKB, PPP, PBB, PDI dll n.a. n.a.
n.a. n.a. n.a. n.a.
2 Ir. H. Mohammad Fatah, MM tidak ada data n.a. n.a.
II. PILBUP/WALIKOTA 2009
No
Periode I
Partai Pengusung/ Independen Jumlah suara (angka) Jumlah suara (%)
1 PKB, PAN, GOLKAR dll n.a. 85
n.a. n.a. n.a.
2 PDIP dan DEMOKRAT n.a. 10
n.a. n.a. n.a.
PPP n.a. 5
n.a. n.a. n.a.
Terkait faktor yang memembuat pasangan calon menang adalah masyarakat memilih calon tersebut dalam pilkada Kabupaten/Kota bangkalan adalah karena faktor utama figur seorang calon yang yang mempunyai kapasitas atau keuletan dan mampu mempengaruhi masyarakat dengan ketokohannya sebagai kiai karismatik dan kekuatan premanya di kabupaten bangkalan apalagi mereka keturuan bani kholil tokoh karismatik di madura khususnya di kabupaten bangkalan beliau adalah pelopor NU dan Ulama' yang disegani oleh berbagai golongan dimadura.
Hingga saat ini surat resmi permohonan data Ke KPU kab Bangkalan belum ditindaklanjuti dengan alasan karena di Bangkalan sudah mendekati Pemilukada, rawan utk mempublish data.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
No Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2010 2011 2012
1 Pertanian n.a. 550,475 n.a.
2 Pertambangan / Penggalian n.a. - n.a.
3 Industri n.a. 67,190 n.a.
4 Listrik Air dan Gas n.a. - n.a.
5 Bangunan n.a. - n.a.
6 Perdagangan n.a. 99,531 n.a.
7 Angkutan / Komunikasi n.a. 20,840 n.a.
8 Jasa n.a. 84,221 n.a.
9 Lainnya n.a. 95,242 n.a.
Secara umum, tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian cukup besar yaitu 550.475 orang pada tahun 2010. Hal ini disebabkan karena industri dengan skala menengah dan besar belum cukup banyak di bangkalan, sehingga selain terserap di usaha kecil, banyak tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian meskipun engan gaji/upah yang relatif rendah. Seiring dengan tumbuhnya sektor jasa dan perdagangan, maka banyak tenaga kerja uyang terserap disektor tersebut.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2008 2007
tidak tamat SD 33 0 2395
SD / Mi 74 69 3593
SMP / MTs 293 272 6003
SMA / SMK / MA 4106 3896 7201
Diploma / Universitas 2496 2354 4801
Fenomena di kab Bangkalan menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula tingkat pengangguran, karena untuk kawasan Madura umumnya dan
Bangkalan pada khususnya belum banyak industri menengah/besar yang mampu membayar tenaga dengan level sarjana, sehingga justru banyak angkatan kerja dengan ijazah SMP/SMA yang terserap di sektor industri kecil.
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 7.090.082.667.00
23.054.979.076.00
1.008.583.625.00 5.481.094.968.00 36.634.740.336,-
2011 7.279.231.600.00
27.350.862.345.00
1.041.624.075.00 5.579.931.481.00 41.251.649.501,-
2012 7.315.848.600.00
33.186.338.887.00
1.072.576.130.00 5.783.549.090.00 47.358.312.707
Dengan mempertimbangkan hasil analisa sisi pendapatan daerah sebagaimana dikemukakan, maka arah kebijakan pengelolaan pendapatan Kabupaten Bangkalan lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kemampuan keuangan daerah dengan menggali sumber – sumber pendapatan daerah yang bertitik tumpu pada Dana perimbangan,khususnya pada komponen Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.
Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya, adalah a). Dana Bagi hasil Sumber Daya Alam merupakan langkah arif melalui pengelolaan potensi yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan tanpa membebani masyarakat secara langsung; b). Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, secara tidak langsung memiliki implikasi terhadap penyerapan tenaga kerja melalui keterlibatan pelaku ekonomi c).
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, secara langsung mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitar produksi melalui community development (CD).
Selain dari pada itu, peningkatan pendapatan Kabupaten Bangkalan juga dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, disamping dilakukan melalui peningkatan pendapatan yang bersumber dari Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Melalui langkah dimaksud, diharapkan memiliki korelasi secara signifikan terhadap kesinambungan pelayanan publik (sustainability public service) yang berorientasi pada upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas pelayanan kepada masyarakat.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Tahun Non Sektor Pertanian Lain-lain Perdagangan / Jasa
2010 Rp 775.000,- n.a. n.a. 800.000,-
2011 Rp 850.000,- n.a. n.a. 850.000,-
2012 Rp 88.5000,- n.a. n.a. 900.000,-
Perkembangan Tingkat UMR Kab Bangkalan setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pula daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Lebih jauh, peningkatan UMR dapat menurunkan tingkat kriminalitas dan konflik masyarakat, utamanya yang dipicu oleh persoalan ekonomi.
Analisa PDRB
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
No Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
01 Pertanian 999,603.94 1,023,012.84
1,018,728.02
02 Pertambangan & Penggalian 41,949.75 45,661.13 50,917.45
03 Industri 110,621.55 115,715.46 118,701.93
04 Listrik, Gas & Air Bersih 21,156.87 23,651.98 24,339.70
05 Bangunan 141,220.38 162,888.33 189,241.44
06 Perdagangan, Hotel & Restoran 667,607.62 690,004.78 745,955.29
07 Angkutan & Komunikasi 206,032.75 220,194.43 225,004.40
08 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
131,795.14 141,569.22 148,376.30
09 Jasa Jasa 377,584.24 398,594.08 430,220.83
PDRB Tanpa Migas 110,621.55 115,715.46 118,701.93
Berdasarkan data PDRB ini menunjukkan bahwa Struktur Perekonomian Kab Bangkalan didominasi oleh sektor primer yaitu Sektor Pertanian, yang disusul oleh sektor Perdagangan Hotel dan Restouran. Secara umum hal ini menunjukkan bahwa Kab Bangkalan termasuk daerah agraris yang didukung oleh sektor perdagangan dan jasa.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
No
Sektor/Sub Sektor 2008 2009 2010
1 Pertanian 32.46 32.52
31.92
2 Pertambangan dan Penggalian 1.63 1.53 1.5
3 Industri Pengolahan 4.06 4.03 4.11
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.31 1.24 1.18
5 Bangunan 7.13 7.32 7.73
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 25.24 25.79
26.4
7 Angkutan dan komunikasi 8.51 8.04 7.51
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan
4.71 4.6 4.52
9 Jasa 14.97 14.93
15.14
PDRB 100 100 100
Sebagaimana kontribusi sektoral di atas, ternyata laju pertumbuhan sektoralnya juga didominasi oleh sektor pertanian dan sektor Perdagangan, Hotel dan restorant, hal ini menunjukkan bahwa dua sektor tersebut dapat dijadikan sebagai leading sektor bagi pembangunan Kab bangkalan.
Perikanan dan Tanaman Pangan
PERIKANAN
Data Tahun Produksi Ikan (ton) Nilai Produksi Ikan (Rp)
2009 1,678.59 249 071.897
2010 1,704.80 254 893. 541
2011 21,905.20 222 265.195
Secara umum, produksi perikanan di kabupaten bangkalan mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya progran intensifikasi perikanan yang dilakukan oleh pemerintah.
TANAMAN PANGAN
Data Tahun
Luas Lahan Produktif Nilai Produktifitas (kwt/Ha)
2009 448 423,54 293.72
2010 490 889,29 275.97
2011 450 922,98 265.34
Produktifitas tanaman pangan di Kab bangkalan cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena berkurangnya luas lahan yang dimiliki masyarakat akibat bergesernya perekonomian ke sektor industri.
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah Petani Ternak Besar
Jumlah Ternak Kecil Jumlah Ternak Unggas
Jenis dan Nilai Produksi
2009 sapi: 121 195 kambing:49 808 ayam buras: 687 940 daging: 3427.29 ton
kuda: 713 domba:3 673 ayam pedaging: 58 775
telur: 936.70 ton
sapi perah :21 tidak ada ayam petelur: susu: 22.50 liter
kerbau: 1780 tidak ada itik: 58 296
itik manila: 27 897
2010 sapi: 122 406 kambing: 58 009 ayam buras: 730 839 daging: 3n554.15ton
kuda: 782 domba: 4 066 ayam pedaging:17 250
telur: 2 967,49 ton
sapi perah: 30 tidak ada ayam petelur: 14 984 susu:25.54 liter
kerbau: 1999 tidak ada itik: 55 329
itik manila: 27 575
2011 sapi: 127 619 kambing: 71 606 ayam buras: 978 186 daging: 3 434.24 ton
sqpi perah: 30 domba: 4 456 ayam pedaging: 15 035
telur:2 920.30 ton
kuda: 800 tidak ada ayam petelur: 14 969 susu: 28.09 liter
kerbau: 2 206 tidak ada itik: 51 780
itik manila: 33 062
Secara Umum perkembangan ternak di Kabupaten bangkalan mengalami peningkatan, baik jenis unggas, ternak besar maupun ternak kecil.
Hutan dan perkebunan
HUTAN
Data Tahun
Luas Hutan Keseluruhan
Luas Hutan Konversi
luas Hutan Produksi Tetap
Luas Hutan Produksi
Luas Hutan Lindung, Suaka Alam, Cagar
Terbatas Budaya
2009 4,395.85 87.85 1 971,25 116.2 4 532,48
2010 4,395.85 87.85 1 971,25 116.2 4 532,48
2011 4,395.85 87.85 1 971,25 116.2 4 532,48
Data tentang luas hutan di Kab Bangkalan baik yang untuk konservasi,hutan produksi dan lindung tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, padahal kenyatannya jumlah luas hutan terus mengalami penurunan karena adanya alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian, area pemukiman maupun kawasan industri.
TANAMAN PERKEBUNAN
Data Tahun
Jenis Tanaman dan Jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman Keseluruhan Produksi (kwintal)
2009 salak dan durian 58597 1999380
2010 salak dan durian 58565 1785400
2011 salak dan durian 198.378 2086400
Peningkatan hasil perkebunan di kabupaten Bangkalan disebabkan oleh kebijakan pemerintah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi, yaitu kerjasama antara Dinas Pertanian dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten bangkalan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Tahun 2010 2011 2012
kematian ibu hamil dan melahirkan 9 11 3
Jumlah kelahiran hidup 3,425
3,832 3,832
Data kematian ibu hamil dan melahirkan mengalami penurunan hingga hanya 3 orang di tahun 2012, hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah klinik di tiap kecamatan. Jumlah kelahiran hidup juga menunjukkan tren yang postif, hal ini disebabkan oleh semakin baiknya pertolongan pertama saat melahirkan, yaitu peningkatan jumlah bidan per kecamatan.
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Tahun 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 62,2 62,4 56,2
angka bayi lahir meninggal
74 82 49
Seiring dengan peningkatan jumlah tenaga medis dan jumlah balai kesehatan (puskesmas, puskesmas pembantu) di kecamatan, maka hal ini dapat menekan angka kematian bayi dan meningkatkan angka kelahiran bayi hidup.
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Demam yang sebabnya tidak diketahui 1,241 1,134 1,110
Diare&gastroentitis 600 699 566
Cedera YTH, YTT dan daerah badan multipel 456 511 532
gejala tanda dan penemuan laboratorium tidak normal 530 640 523
infeksi saluran nafas bagian atas 159 198 190
demam berdarah dengue 511 523 513
karies gigi 580 588 661
penyakit gusi,peridontial dan tulang alveolar 490 496 321
cedera infrakranial 700 868 764
penyakit pulpa dan periapikal 500 293 300
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kab Bangkalan, penyakait yang paling banyak diderita oleh masyarakat selama 3 tahun terakhir adalah demam dengan berbagai sebab. Ada indikasi bahwa demam ini disebabkan oleh rendahnya sanitasi dan kesadaran hidup bersih masyarakat, hal ini didukung oleh fakta tingginya penyakit Diare & Gastroentitis di Kabupaten Bangkalan.
GIZI BURUK
Jumlah 2010 2011 2012
Gizi Buruk pada Bayi
17 190 117
Data gizi buruk yang terdapat pada BPS adalah pada bayi di bawah lima tahun, yang pada tahun 2012 mengalami penurunan hingga 117 bayi.
Pendidikan
GURU & SEKOLAH 2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah Guru n.a.
904 1670 686 n.a.
6357 1191 646
Jumlah Murid n.a.
16 351 19 193 6805 n.a.
129 282 19352 8720
Jumlah Sekolah n.a.
115 167 65 n.a.
661 40 14
GURU & SEKOLAH 2011
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah Guru n.a.
1158 2034 925 n.a.
5815 174 617
Jumlah Murid n.a.
15 958 21 016 8 308 n.a.
127286 18 991 8399
Jumlah Sekolah n.a.
122 171 73 n.a.
668 43 15
GURU & SEKOLAH 2012
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah Guru n.a.
1839 2 159 1027 n.a.
6712 1 878 784
Jumlah Murid n.a.
17 728 23 497 9036 n.a.
124 238 22 030 10 568
Jumlah Sekolah n.a.
132 206 85 n.a.
661 51 19
Secara umum, jumlah guru dan sekolah senantiasa mengalami peningkatan, tetapi peran dan kontribusi sekolah swasta cukup besar dalam membantu sekolah negeri menjangkau pendidikan masyarakat hingga ke pelosok desa. Hal lain yang perlu untuk diperhatikan terkait dengan aspek pendidikan di Kabupaten Bangkalan adalah peran Pondok Pesantran sebagai lembaga pendidikan infrmal cukup besar. Pondok pesantren hadir sebagai alternatif bagi masyarakat miskin untuk menyekolahkan anaknya, meskipun banyak yang tidak terdaftar di dinas pendidikan setempat.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) 2010 2011 2012
(APK) SD/MI 121.2 114.98
130.28
(APK) SMP/MTs 75.06 88.88 92.67
(APK) SM/MA 38.09 29 29.5
(APK) PT n.a. n.a. n.a.
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) 2010 2011 2012
(APM) SD/MI 99.74 108.6 98.3
3
(APM) SMP/MTs 67.14 79.91 83.85
(APM) SM/MA 31.93 21 20.25
(APM) PT n.a. n.a. n.a.
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Angka Partisipasi Sekolah (APrS) 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th 220.89
223'58 228'58
(APrS) 13-15 th 142'2 168'79 176'52
(APrS) 16-18 th 70 50 49'75
(APrS) 19-24 th n.a. n.a. n.a.
Data APK, APM dan APrS di Kabupaten Bangkalan menunjukkkan kecenderungan bahwa partisipasi sekolah semakin tinggi jenjang pendidikan semakin maka semakin
kecil pula akses penduduk terhadap pendidikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, rendahnya kesadaran masyarakat akan pendidikan, rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga Perguruan Tinggi, rendahnya akses masyarakat terhadap sekolah, fenomena ini tidak hanya di Bangkalan, tetapi juga terjadi hampir di semua kabupaten di Madura.
ANGKA PUTUS SEKOLAH (APRS)
Angka Putus Sekolah (APtS)
Negeri & Swasta
2010 2011
2012
SD 0.1 0.1 0.41
MI 0.1 0.1 0.41
SMP 0.01 0.01 0.61
SMPT n.a. n.a. n.a.
MTs n.a. n.a. n.a.
SMA 0.73 0.65 0.51
MA n.a. n.a. n.a.
SMK n.a. n.a. n.a.
Berdasarkan data tabel, diketahui bahwa angka putus sekolah cukup kecil, yaitu rata-rata kurang dari 1%. Hal ini sebagai akibat dari adanya program beasiswa dari pemerintah kabupaten Bangkalan serta adanya program BOS yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin. Mengingat, di Bangkalan khususnya dan Madura pada umumnya, salah satu faktor utama putus sekolah adalah faktor biaya, baru faktor yang kedua adalah kawin muda.
ANGKA BUTA HURUF
Buta Huruf 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf 10 th + 6.95 6.59 6.34
Angka Buta Huruf 15 th + 7.81 7.42 7.09
Angka Buta Huruf 15-44 th
n.a. n.a. n.a.
Angka Buta Huruf 45 th + n.a. n.a. n.a.
Angka buta huruf cukup besar di kabupaten Bangkalan, yaitu antara 6-7%. Hal ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata provinsi Jawa Timur mencapai 0,18 % atau sekitar 7.600 siswa
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN DAN ISU
No
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN ISU
Nama Kategori
Level Domisili
Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu
Analisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
Alasan posisi kelompok kepentingan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Masyarakat Gegger
masyarakat adat
desa gegger
tidak ada
KH. Rokib
lokal
keagamaan
upaya pemindahan/pembongkaran makam di area pengeboran oleh
Selalu mengkritik dan mengawasi
Alasan posisi kelompok kepentingan mengkritik dan mengawasi karena
perusahaan migas
pembongkaran/pemindahan dapat menimbulkan konflik besar terhadap masyarakat, karena masyarakat madura mempunyai pemahaman/keyakinan bahwa makam itu tempat yang sangat sakral untuk dijadikan tempat tawassul
2 Forum Komunikasi Mahasiswa Gegger (FKMG)
komunitas
Kecamatan
kombangan gegger
Muhlis
Lokal
lingkungan pemerintahan pertanian
banyaknya jalan raya yang rusak sebab adanya ekploitasi dan terganggunya masyarakat bercocok tanam dikawasan ekploitasi SDA (migas)
Selalu mengkritik dan mengawasi
Alasan posisi kelompok kepentingan mengkritik dan mengawasi karena lambannya untuk memperbaiki jalan-jalan yang telah rusak disebabkan aktifitas pengeboran migas sehingga tidak jarang masyarakat
kecelakaan tunggal dan menyebabkan cepat rusaknya kendaraan-kendaraan masyarakat
3 Dewan Pembangunan Madura
organisasi tokoh madura
Se-madura
Desa Labang Bangkalan
Zaini Regional
Pembangunan
selalu mendukung terhadap program/rencana yang sifat untuk pembangunan madura asalkan beliau kebagian beberapa persen
Mendukung
kelompok kepentingan mendukung karena orientasinya sebuah profit akan tetapi menekankan kepada kesejahteraan pribadi yang penting mereka kebagian dari pihak perusahaan maka mereka akan mengatakan semuanya akan akan aman dan steril.
4 BCW LSM Kabupaten
Bangkalan Kota
Nasional
Sukur Lokal
Hukum bahwa selama ini ekploitasi yang dilakukan oleh PT yang ruang
Selalu mengkritik dan meng
kelompok kepentingan berorientasi agas hulu migas
geraknya pengeboran terhadap sumberdaya alam (migas) tidak memberikan dampak yang jelas terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah yang di ekploitasi sehingga pemerintantah daerah menolak dan tidak memberikan ijin
awasi memberikan keseimbangan antara eksploitasi dengan kesejahteraan masyarakat setempat
5 Poros Pemuda Bangkalan (PPB)
LSM Kabupaten
Bangkalan Kota
Muhammad Ibnu Khotib
Lokal
Pemerintahan
ekploitasi SDA (migas) merupakan suatu kebijakan yang merugikan masyarakat apabila masyarakat setempat/lokal tidak dilibatkan untuk bekerja dalam perusahaan tersebut
Selalu mengkritik dan mengawasi
suapaya dalam pengeboran perusahaan migas terdapat kesimbangan orang-orang lokal yang andil dan direkrut menjadi buruh/tenaga kerja dalam perusahaan tersebut
5 Kompak
LSM Kabupaten
Bangkalan Kota
Fahrillah
Lokal
Pemerintahan
pemberian ganti rugi dan pembelian lahan/res area ekploitasi SDA (migas) yang tidak sesuai dan merugikan rakyat kecil
Selalu mengkritik dan mengawasi
perlunya adanya pembayaran ganti rugi/pembelian terhadap lahan yang sesuai dan tidak merugikan terhadap rakyat kecil
6 Aliansi peduli kebijakan Pemerintah
komunitas
Bangkalan Kota
Nurman
Lokal
Pemerintahan Ekonomi Lokal
tidak sesuainya pembagian pendapatan dari hasil migas terhadap daerah (kabupaten) yang di ekploitasi SDA (migas)
Selalu mengkritik dan mengawasi
Perlu peningkatan/penambahan pembagian dari hasil migas sehingga mampu mendokrak perekonomian daerah yang di eksploitasi
Konflik
PETA DAN KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
Analisa
1 Konflik sengketa lahan
Sudah sampai pada konflik terbuka, dalam bentuk memblokade dan melarang untuk dilanjutkannya pengeboran sumber migas oleh penduduk Desa Banyoneng Dajah, Kecamatan Geger
sebagian lahan yang di ekploitasi tidak di beri ganti rugi yang sesuai dengan harapakan masyarakat
Desa Banyoneng, tetapi meluas ke tingkat lokal dikabupaten bangkalan
pemerintah, Masy. Penduduk desa Banyoneng dan Perusahaan SPE Petroleum
januari 2010, Penuntutan dan penagihan hingga pelunasan ganti
Mediasi oleh aparat antara penduduk dan perusahaan; pembayaran ganti rugi yang sesuai di Desa Banyoneng
Perbedaan pendapat tentang harga ganti rugi lahan antara warga dengan KKKS, tidak diimbangi dengan komunikasi yang baik dari KKKS, sehingga berkembang menjadi konflik terbuka.
2 Konflik bernuansa keyakinan agama
Menolak pengeboran sumber migas oleh penduduk Desa Banyoneng Dajah, Kecamatan Geger.
Pembongkaran/ pemindahan makam umum yang dianggap sakral.
Desa Banyoneng, dan meluas ke desa yang lain
Ormas, kiai dan Masy. Penduduk desa Banyoneng dan Perusahaan SPE Petroleum
januari 2010, melarang agar tidak pemindahan/ pembongkar pemakaman umum
Musyawarah antara Ormas, Kiai/ulama' masyarakat dan perusahaan; supaya tidak membongkar pemakaman dan makam
Pemindahan/pembongkaran makam di pulau Madura merupakan tindakan yang amat sangat jarang dilakukan karena perbuatan itu dapat menimbulkan konflik besar terhadap masyarakat, karena masyarakat Madura mempunyai pemahaman/keyakinan bahwa makam itu tempat yang
tetap ditanah tersebut yakni di Desa Banyoneng
sangat sakral untuk dijadikan tempat tawassul sehingga apabila makam itu dibongkar maka keluarga atau sanak famili dari orang yang meninggal tersebut merasa dicidrai perasaannya dan mereka akan tersinggung
3 Konflik Lingkungan
Penutupan jalan ke area pengeboran sumber migas oleh penduduk Desa Genteng, Kecamatan Konang
Adanya kerusakan lingkungan akibat operasi pengeboran minyak
Desa Genteng, tetapi meluas ke tingkat kecamatan dan desa tetangga yang berbeda kecamatan
LSM masyarakat dan Penduduk desa Banyoneng dan Perusahaan SPE Petroleum
2010, penutupan berlangsung selama 5 hari
Musyawarah oleh aparat antara penduduk dan perusahaan; perbaikan jalan di Desa Genteng
Kerusakkan jalan dan rumah sekitar lokasi pengeboran tidak segera direspon oleh KKKS, sehingga menimbulkan intensitas konflik yang terbuka (tinggi). Kondisi ini sebenarnya dapat dihindari dengan pendekatan yang persuasif dengan warga.
4 Konflik Ketenagakerjaan
Aksi turun jalan ke area pengeboran sumber migas oleh penduduk Desa Genteng,
Rendahnya lapangan kerja yang disediakan KKKS untuk masyarakat sekitar operasi
Desa Genteng dan Desa Banyoneng Dajah hingga meluas kelintas
LSM masyarakat dan Penduduk desa Banyoneng dan Perusahaan SPE
berlanggsung selama sehari
Musyawarah antara LSM dan masyarakat dengan perusahaan; untuk
apabila masyarakat setempat tidak dilibatkan baik dibagian keamanan atau tidak merekrut masyarakat setempat sebagai tenaga kerja maka stabilatas dan
Kecamatan Konang dan Desa Banyoneng Dajah, Kecamatan Geger
kecamatan
Petroleum
memberikan pekerjaan atau peran terhadap masyarakat setempat
kondusifitas tidak akan terjamin karena masyarakat merasa tidak dianggap dan justru akan bertindak sebaliknya tidak akan menganggap terhadap perusahan yang melakukan eksploitasi SDA.
5 Konflik Sumber Daya
Penutupan jalan ke area pengeboran sumber migas oleh penduduk Desa Banyoneng Dajah, Kecamatan Geger.
Realisasi Community Development (comdev) yang masih sangat minim dan hampir tidak ada. Padahal comdev adalah sebuah kepedulian perusahaan terhadap masyarakat.
Awalnya Desa Banyoneng Dajah saja, tetapi akhir meluas ke desa-desa lain di tingkat kecamatan Geger
LSM, Penduduk desa Banyoneng dan Perusahaan SPE Petroleum
April 2010, penutupan berlangsung selama 4 hari
Mediasi oleh aparat antara penduduk dan perusahaan; perbaikan jalan di Desa Banyoneng
Lahirnya konflik dipicu oleh tidakadanya kontribusi pengeboran bagi peningkatan kesejahteraan dan martabat masyarakat sekitar. Kecemurauan sosial yang tinggi antara KKKS yang mendulang keuntungan besar ditengah2 masyarakat yang miskin.
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012
Kabupaten SumenepDAFTAR ISI
Demografi Program Kemasyarakatan Dinamika Politik Tenaga Kerja & Pengangguran Kesehatan Pendidikan Kelompok Kepentingan
Demografi
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2011
No. Rentang usia(tahun)
Penduduk Sumber Keterangan
laki-laki Perempuan
1 0-14 148.769 163.925 BPS Usia produktif adalah usia antara 15-55 tahun dimana penduduk dimungkinkan untuk bekerja dengan baik.
2 15-55 272.743 300.529 BPS
3 56 + 74.384 81.962 BPS
Sub total 495.896 546.416
Jumlah Penduduk Total 1.042.312
Sex Ratio (laki-laki/perempuan) x 100 90,75429709 Perempuan > Laki
Rasio Tingkat Kerentanan Penduduk (Usia Produktif/non produktif)x100
81,81805495 Kerent. Rendah
Jumlah Usia Produktif 573.272
Jumlah Usia Non Produktif 469.040
Rasio Kerentanan 81,81805495
Data tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kab Sumenep Sebesar 1.042.312 jiwa dengan sex ratio sebesar 90,75. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk terdapat 91 sampai 92 orang laki-laki, yang artinya pertumbuhan penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki. Sedangkan Rasio Kerentanan Penduduk sebesar 81,81 artinya setiap 100 penduduk bekerja menanggung 81 sampai 82 orang yang tidak bekerja, sehingga Sumenep memiliki rasio kerentanan yang rendah.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA, MATA PENCAHARIAN TAHUN2011
No Agama Jumlah Sumber data Keterangan
1 Islam 1.033.854 BPS
2 Katolik 478 BPS
3 Hindu 8 BPS
4 Budha 118 BPS
5 Konghucu 5 BPS
6 Aliran kepercayaan n.a. BPS
7 Kristen 685 BPS
8 lainnya n.a. BPS
Penduduk di kabupaten sumenep mayoritas memeluk agama islam dan minoritas agama hindu. Hubungan antar agama sangat rukun. Perpolitikan di kabupaten tidak mempengaruhi hubungan antar agama.
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KESEMPATAN KERJA
No Bidang pekerjaan Jumlah Sumber data
1 Pertanian 93,149 BPS
2 Pertambangan 3,715 BPS
3 Industri Pengelolaan 45,705 BPS
4 Listrik. Gas dan Air 2,586 BPS
5 Bangunan/kontruksi 7,664 BPS
6 Perdagangan 110,923 BPS
7 Angkutan/transportasi 35,172 BPS
8 Jasa service 9,216 BPS
9 Bank dan Keuangan 11,144 BPS
Kesempatan kerja paling besar di kabupaten sumenep adalah perdagangan hal ini disebabkan perkembangan parawisata yang cukup pesat di sumenep.
ETNIS
No
Nama Etnis 2009 2010
2011
1 Madura n.a. n.a. n.a.
2 Jawa n.a. n.a. n.a.
3 China n.a. n.a. n.a.
4 Arab n.a. n.a. n.a.
5 Bugis n.a. n.a. n.a.
Secara resmi, peneliti belum menemukan dokumen yang menunjukkan data jumlah etnis di Kab Sumenep. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber diperoleh etnis yang mendiami Sumenep dengan urutan sebagai terdapat dalam tabel.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
No tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
1 tidak tamat SD 16.704 12.298 7,700
2 SD / Mi 52.662 10.620 6,823
3 SMP / MTs 58.306 9.503 9,961
4 SMA / SMK / MA 131.802 7.826 16,773
5 Diploma / Universitas 75.052 12,297 11.094
Tingkat pengangguran secara umum dalam 3 tahun terahir menurun sejalan dengan perkembangan kabupaten sumenep. Pada tahun 2009 tingkat penganguran lulusan SMA sangat tinggi akan tetapi pada tahun berikutnya 2010 menurun drastis, fenomina tersebut sudah dievaluasi oleh pihak pemerintah pada 2010 untuk meningkatkan pemanfatan tenaga kerja dari lulusan SMA. pada tahun 2011 pengangguran tertinggi masih pada lulusan SMA.
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No. Tempat ibadah 2009 2010 2011
1 Masjid 1435 1441 1502
2 Gereja 1 1 1
3 Pura n.a. n.a. n.a.
4 Vihara n.a. n.a. n.a.
5 Lainnya n.a. n.a. n.a.
Data rumah ibadah berdasarkan aktif tidaknya dalam kegiatan kerohanian. Laju pertumbuhan rumah ibadah islam semakin tahun semakin meningkat hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk dan keinginan tokoh agama untuk membangunny, sebaliknya untuk rumah ibadah Gereja karena penganutnya juga semakin tahun semakin menurun maka rumah ibadahnya tidak ditempati.
PRASARANA PENDIDIKAN
No.
Tingkat Jumlah Sumber data Keterangan
1 KB n.a. BPS
2 TK 372 BPS
3 SD/MI 1192 BPS
4 SMP/ MTs 350 BPS
5 SMA/ SMK/MAN 163 BPS
6 Akademi n.a. BPS
7 Universitas 4 BPS
Tingkat pendidikan mayoritas SD/MI disamping mayoritas masyarakat hidup di desa yang sangat jarang di temukan sarana pendidikan sekolah menengah juga berkembangnya pendidikan informal seperti pondok pesantren Salafiah di kabupaten Sumenep
PRASARANA KESEHATAN
No.
Sarana 2009 2010
2011
1 Rumah Sakit Umum Daerah 1 1 3
2 Rumah Sakit Swasta n.a. n.a. n.a.
3 BKIA/Klinik Bersalin 4 4 335
4 Apotek 14 14 14
5 Klinik Dokter Praktek n.a. n.a. n.a.
6 Puskesmas 30 30 30
7 Puskesmas Pembantu 68 68 68
8 Polindes 179 179 290
9 Posyandu 1352 1352
1401
Perkembangan fasilitas kesehatan secara umum meningkat, pada saat ini yang perlu ditingkatkan adalah fasilitas Puskesma yang tiap tahun tetap peningkatannya, pusyandu juga perlu ditingkatkan. Dan yang utama dalam peningkatan kesehatan adalah program kesehatan untuk masyarakat miskin masih kurang diperhatikan, banyak orang miskin tidak mampu mengakses kesehatan walaupun ada program dari pemerintah.
SARANA JALAN
No.
Variabel 2009 2010 2011
1 Panjang jalan provinsi 69600 Km 69600 Km 69600 Km
2 Panjang jalan kabupaten 1512304 Km
1517134 Km 1629900 Km
3 Panjang jalan negara 48830 Km 48830 Km 48830 Km
Perkembangan infrastruktur jalan untuk kabupaten meningkat setiap tahun, jalan provinsi dan jalan negara tetap. Isu terkini berkaitan dengan infrastrukyur jalan di sekitar ekploitasi MIGAS sangat kurang hal ini yang sering dikeluhkan oleh masyarakat lokal.
INFRASTRUKTUR LAINNYA
No Nama infrastruktur
2009 2010 2011
1 Bandara 1 1 1
2 Pelabuhan 7 7 11
3 Hotel 8 8 8
4 Terminal 1 1 1
5 Stasiun n.a. n.a. n.a.
Perkembangan infrastruktur Bandara pemerintah sangat memperhatikan. Untuk pelabuhan pemerintah sudah memperhatikan akan tetapi perlu ditingkatkan karena hal ini berkaitan dengan masyarakat yang ada di kepulauan.
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
No
Kecamatan 2006-2007
2007-2008
Pertumuhan penduduk %
2008-2009
Pertumuhan penduduk %
2009-2010
Pertumuhan penduduk %
2010-2011
Pertumuhan penduduk %
1 Pragaan 64,432 64,54 0,64 64,638 0,63638 64,94 0,6394 65,152 0,64152
2 Bluto 47,054 47,03 0,46 47,222 0,46222 47,297 0,46297 45,142 0,44142
3 Saronggi 36,326 36,69 0,36 36,748 0,35748 36,836 0,35836 34,282 0,33282
4 Giligenting 23,76 23,97 0,23 24,013 0,23013 24,053 0,23053 26,524 0,25524
5 Talango 41,179 41,59 0,41 41,664 0,40664 41,275 0,40275 36,737 0,35737
6 Kalianget 40,487 40,89 0,4 40,958 0,39958 41,002 0,40002 39,253 0,38253
7 Sumenep 70,236 70,46 0,69 70,575 0,69575 70,722 0,69722 70,744 0,69744
8 Batuan 11,542 11,66 0,11 11,678 0,10678 11,73 0,1073 12,097 0,11097
9 Lenteng 61,025 61,17 0,6 61,268 0,60268 61,444 0,60444 56,777 0,55777
10
Ganding 38,115 38,16 0,37 38,216 0,37216 38,242 0,37242 35,671 0,34671
11
Guluk-Guluk
52,644 52,79 0,52 52,873 0,51873 52,915 0,51915 50,803 0,49803
12
Pasongsongan
46,535 46,63 0,46 46,698 0,45698 46,828 0,45828 43,221 0,42221
13
Ambunten 39,586 39,8 0,39 39,866 0,38866 39,601 0,38601 37,702 0,36702
14
Rubaru 37,366 37,74 0,37 37,801 0,36801 37,861 0,36861 36,453 0,35453
15
Dasuk 29,877 30 0,29 30,045 0,29045 30,06 0,2906 29,42 0,2842
16
Manding 27,811 28,09 0,27 28,134 0,27134 28,17 0,2717 27,922 0,26922
17
Batuputih 43,696 43,8 0,43 43,869 0,42869 43,929 0,42929 42,482 0,41482
18
Gapura 37,959 38,15 0,37 38,206 0,37206 38,362 0,37362 36,771 0,35771
19
Batang-Batang
53,571 53,68 0,53 53,767 0,52767 53,835 0,52835 51,948 0,50948
20
Dungkek 37,403 37,95 0,37 38,016 0,37016 38,043 0,37043 36,115 0,35115
21
Nonggunong
14,392 14,59 0,14 14,614 0,13614 14,488 0,13488 13,194 0,12194
22
Gayam 35,36 35,43 0,34 35,483 0,34483 35,148 0,34148 32,303 0,31303
23
R a a s 35,283 35,64 0,35 35,693 0,34693 35,729 0,34729 36,527 0,35527
24
Sapeken 39,06 39,94 0,39 40,002 0,39002 40,206 0,39206 43,117 0,42117
25
Arjasa 60,458 61,06 0,6 61,161 0,60161 61,447 0,60447 59,702 0,58702
26
Kangayan 21,648 21,86 0,21 21,898 0,20898 21,93 0,2093 20,548 0,19548
27
Masalembu 23,123 23,17 0,22 23,209 0,22209 23,229 0,22229 21,705 0,20705
JUMLAH/TOTAL
1.069,93
1.076,59
10,76 1.078,32
10,77 1.079,32
10,78 1.042,31
10,41
Jumlah Penduduk Kab Sumenep dari tahun ke tahun erus mengalami peningkatan, rata-rata memiliki laju pertumbuhan sebesar 10% per tahun. Apabila tidak ada langka strategis dari pemerintah, maka hal ini akan menyebabkan permasalahan kepundudukan, antara lain sempitnya lapangan pekerjaan akan memicu lahirnya konflik sosial dan kriminalitas, berdasarkan informasi dari Dinas Sosial, beberapa Kecamatan yang memiliki angka kriminalitas tinggi adalah Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk dan pengangguran yang tinggi pula.
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
No.
Laju pertumbuhan penduduk tahun 2007-2008
tahun 2009-2010
tahun 2011-2012
1 Kabupaten Sumenep 0,39% 0,39% 0,38%
Laju pertumbuhan penduduk di kabupaten sumenep dalam 3 tahun terahir tidak ada kenaikan ataupun penurunan yaitu 0,39%, akan tetapi pertumbuhan penduduk mengalami penurunan pada tahun 2011-2012, hal ini disebabkan pemerintah dalam mengetrapkan program KB (Keluarga Berencana) sangat efektif. kaitan antara pertumbuhan laju penduduk dengan Migas tidak ada walaupun tahun ini aktifitas MIGAS di Pagerungan Sumenep dihentikan sementara waktu.
INDIKATOR KETERSEDIAAN MEDIA
No. Jenis media Ketersediaan Tidak Jumlah
1 cetak ada 2
2 Audio ada 8
3 Audio-visual
ada 3
4 internet ada 1
Media yang terdapat di Sumenep adalah; Radar Madura, Madura Channels, RRI, Surya, Kompas, Duta Masyarakat, Sindo, Internet, JTV
Geografi Wilayah
Variabel Isian Satuan
Letak kabupaten Letak geografis Kabupaten Sumenep berada di antara 113 derajat 32’54†�Bujur Timur hingga 116 derajat 16’48†Bujur`Timur dan 4 derajad 55’ �Lintang Selatan hingga 7 derajad 24’ Lintang Selatan. Batas-batas wilayah sebagai berikut: di sebelah Utara adalah laut Jawa, di sebelah Timur adalah laut Jawa, laut Flores, di sebelah Selatan adalah Selat Madura dan di sebelah Barat adalah kabupaten Pamekasan
paragraf
Iklim (suhu rata-rata perbulan)
28,2 s/d 34 0C
Suhu tertinggi 34,4 0C
Suhu terendah 23,6 0C
Kelembapan Udara rata-rata per bulan
61.0 s/d 98% %
Curah hujan rata-rata per tahun
73,2 mm
Bulan dengan curah hujan
Desember
tertinggi
luas wilayah kabupaten
2.093,46 Km2
Sebelah Barat Kabupaten Pamekasan
Sebelah Timur Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan Selat Madura dan Laut Bali
Sebelah Utara Laut Jawa
Jumlah Kecamatan
27
Jumlah Desa 328
Jumlah Kelurahan
4
Jumlah dusun 1484
Jumlah RW 2233
Jumlah RT 5928
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
345261
Peruntukan lahan terluas
110,359 Ha/Km2
Peruntukan lahan tersempit
6 Ha/Km2
Program Kemasyarakatan
COMMUNITY DEVELOPMENT KKKS DI KAB. SUMENEP
No Program Comdev yang ada didaerah
Perusahaan (sampel)
Ruang Lingkup Program Comdev
Target Sasaran program
Lokasi Isu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebut
Kendala yang hadapi dalam
1 Pendidikan PT Santos & Kegiatan Target Sasaran Di Peningkatan Belum
HCML pembangunan prasarana pendidikan dibatasi pada perbaiakan atau renovasi bangunan di tingkat desa, mencakup Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar/Madrasah dan sekolah menengah Pertama/MTs
program ini mencakup perbaiakan atau renovasi bangunan di tingkat desa mencakup Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar/Madrasah dan sekolah menengah Pertama/MTs
kabupaten Sumenep
Pendidikan Masyarakat
adanya kesepahaman antara Perusahaan (KKKS), masyarakat dengan pemerintah daerah tentang alokasi dana CSr sebesar 4,4 Miliar per tahun tersebut.
2 Kesehatan PT Santos & HCML
Penyediaan prasarana air bersih meliputi Pembuatan Perlindungan Mata Air (PMA), Sumur Bor (SBR), Hidran Umum (HU), Sistem Perpipaan, umur Gali, Penampungan air hujan dan Prasarana Mandi, Cuci dan Kakus.
Target program di tujukan pada masyarakat atau daerah yang kurang air, WC atau Kakus.
Di kabupaten Sumenep
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
3 Pertanian PT Santos & HCML
Pembangunan irigasi pedesaan dipreoritaskan
Target program ditujukan pada lahan pertanian
Di kabupaten
Peningkatan produksi dalam
pada rehabilitasi jaringan, peningkatan irigasi perdesaan, pembangunan baru irigasi perdesaan.
disekitar ekploitasi Migas
Sumenep bidang pertanian
4 Lingkungan PT Santos & HCML
Pembangunan prasarana penerangan tempat umum da jalan.
Target program diperuntukan masyarakat miskin
Di kabupaten Sumenep
Peningkatan lingkungan keamanan
5 Ekonomi PT Santos & HCML
Pembangunan Pasar desa dan tempat pelelangan ikan (TPA)
Target program pasar desa dan TPA
Di kabupaten Sumenep
Peningkatan ekonomi masyarakat
Keterangan : Perusahaan (KKKS) yang mampu dijangkau oleh peneliti adalah PT. Santos Madura Offshore dan Husky Cnooc Madura Limited (HCML) dari 10 KKKS yang ada di Sumenep.
Berdasarkan analisis data empirik diketahui bahwa ecara umum program CD di Kab Sumenep yang dilaksanakan oleh KKKS masih bersifat Charity tetapi belum mengarah ke Community Development. Hal ini diperkuat dengan banyaknya bantuan yang bersifat hibah dengan sedikit sekali melibatkan partisipasi masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasinya, sehingga memicu adanya konflik yang disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi antara masyaraat dengan KKKS.
Dinamika Politik
TABEL JUMLAH DAN PEROLEHAN SUARA PARTAI PESERTA PEMILU LEGISLATIF KABUPATEN SUMENEP
No Komposisi Partai peraih kursi legislatif
Perolehan suara % Perolehan suara
Perolehan kursi legislatif
Jumlah legislator perempuan
2004 2009 2004 2009 2004 2009 2004 2009
1 Partai Demokrat 10,711 34.585
2,0 7,0 2
2 Partai Golkar 57,08 37.036
10,8 7,5 4
3 Partai PDI Perjuangan 31,854 45.697
6,0 9,3 6
4 Partai Gerindra 0 12.339
0 2,5 0
5 Partai Hanura 0 28.620
5,8 3
6 PKS 16,402 16.187
3,1 3,3 2
7 PAN 38,546 46.485
7,3 9,5 6
8 PKB 258,905 125.393
49,2 25,5 20 11
9 PPP 87,6 60.647
16,6 12,4 7 7
10 Partai Nasdem 0 n.a. n.a. n.a.
11 Partai Buruh 2,468 4.375
0,5 0,9 0
12 Partai Serikat Rakyat Independen
0 - 0.00 0
13 Partai Kedaulatan Bangsa indonesia Baru
0 - 0 0.00 1 0
14 PKNU 8,847 33.291
1,7 6,8 1 4
15 PKPI 14,112 5.137
2,7 1,1 0
16 PPN 0 n.a. 0 n.a. n.a.
17 PBB 0 31.879
0 6,5 4
18 PDP 0 9.392
0 1,9 1
Total 526,525 491.063
50
Keterangan: Tabel yang diblok merah data belum diperoleh, KPU hingga hari ini belum memberikan data yang kita minta.
Secara umum, faktor utama yang mempengaruhi pilihan politik masyarakat adalah anjuran tokoh/pemuka agama di wilayah tertentu, mengingat di Madura budaya paton klien masih kental. Kemudian sisanya masyarakat memilih partai lebih disebabkan oleh ajakan keluarga dan kapasitas seorang calon legislatif, kemudian kerja partai juga mempengaruhi terhadap masyarakat untuk memilih salah satu partai. Imbalan materi mempengaruhi pemilih. Kesamaan agama dan etnis tidak mempengaruhi terhadap pemilih dalamm pemilu legislative di kabupaten sumenep. Faktor penyebab masyarakat memilih dalam pemilu legislative lebih didominasi oleh anjuran/pengaruh dari tokoh infoemal (kyai), sedangkan sisanya karena kerja kader dan ajakan keluarga dan imbalan materi hal ini juga sama dengan pemilu legislative di tingkatan nasional.
PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA KABUPATEN/KOTA SUMENEP PERIODE 2004
No Periode I
Pasangan Calon PartaiPengusung/ Independen
Jumlahsuara (angka)
Jumlahsuara (%)
1 Drs. KH. Abuya Busyro Karim. Msi -Drs. H. Ramli S
PKB 116,927 21%
2 Drs. KH. Afif HasanM.PD - Malik Efendi. SH
PDI 54,917 10%
3 Drs. Moh. Ramdlan Siraj. SE. MM - Drs. H. Moh. Dahlan MM
PPP 247,939 44%
4 Drs. H. Abdul Muiz Ali Wafa MM -Siti aisyah. ST
PKS 51,02 9%
5 H. ABD. Madjid Tawil_ KH. ABD. Wakir Abdullah
PBB 92,711 16%
PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA KABUPATEN/KOTA SUMENEP PERIODE 2009
No Periode I
Pasangan Calon Partai Pengusung/ Independen
Jumlah suara (angka)
Jumlah suara (%)
1 Azasi Hasan-Dewi Kholifah (ASSIFA) PBB, PKNU 231,25 48,90%
2 KH. Abuyo Busro Karim-Ir. Sungkono Sidik (ABUSSIDIK)
PDI Perjuangan , PKB 241,62 51,10%
Keterangan : 1. Pemilu bupati tahun 2004-2009 di kabupaten sumenep berlangsung selama satu periode.
Hampir sama dengan pemilu legislatif, faktor utama tetap disebabkan oleh dorongan/anjuran pemuka agama (kyai) terhadap suatu partai, sedangkan sisanya beralasan masyarakat memilih partai disebabkan kapasitas calon Bupati, ajakan keluarga, kesamaan agama dan etnis tidak berpengaruh dalam pemilihan partai.
Kapasitas calon sangat mempengaruhi pemilih dalam menentukan partai. Hal ini dipengaruhi oleh kepercayaan penuh masyarakat sumenep terhadap tokoh/kyai. Koalisi partai hanya berpengaruh ditingkatan elit partai saja.
Tenaga Kerja dan Pengangguran
PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian Jumlah tenaga kerja
2009 2010 2011
Pertanian 93.153 190.588 191.784
Pertambangan 3.715 9.930 4.450
Industri Pengelolaan 45.715 22.739 9.992
Listrik. Gas dan Air 2.586 4.423 5.794
Bangunan/kontruksi 7.664 5.758 22.882
Perdagangan 10.928 73.931 74.396
Angkutan/transportasi 35.172 38.843 39.087
Jasa service 11.144 11.181 11.252
Bank dan Keuangan 9.218 59.829 60.205
Capaian jumlah penduduk dalam bidang perdagangan di daerah sumenep menunjukan kabupaten sumenep mempunyai potensi besar dalam bidang parawisata seperti pantai lombang dan pantai slopeng juga parawisata relegi seperti Asta tinggi. Namun penyerapan tenaga kerja dibidang pertanian tetap menjadi primadona masyarakat di kabupaten sumenep walaupun tahun demi tahun perkembangannya.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pengangguran Jumlah
2009 2010 2011
tidak tamat SD 16.706 12.300 7.700
SD / Mi 52.662 10.620 6.823
SMP / MTs 58.306 9.503 9.961
SMA / SMK / MA 81.802 7.826 16.773
Diploma / Universitas 4.367 5.031 2.088
Jumlah Pengangguran 213.843 45.280 43.345
% 21,339 4,346 4,016
Jumlah Penduduk Total
1.002.129 1.041.915 1.079.322
Sumber Data : BPS Kab Sumenep tahun 2012
Pengangguran memiliki trend yang terus menurun setiap tahun, Kab Sumenep memiliki tingkat pengangguran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Prov jatim sebesar 6%. Pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan secara umum paling banyak di tingkat lulusan SMA hal ini dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi masih kurang.
PAD, UMR & Perizinan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Kabupaten Sumenep
Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
Total PAD
2010 4.310.829.000 19.111.183.432 3.631.950.000 10.787.064.535 37.841.026.967
2011 4.731.214,000 19.781.791,000 4.145.597,000 14.136.962,000 42.795.564,000
2012 5.930.698.550 21.538.816.828 5.034.557.620 6.293.041.250 38.797.114.248
Pendapatan tertinggi dari pendapatan asli daerah adalah dari Retribusi Daerah. PAD di kabupaten sumenep tahun demi tahun meningkat hal ini juga di sebabkan semakin meningkatnya ekploitasi Migas di kabupaten tersebut.
UMR
Kabupaten Sumenep
Tahun non sektor tekstil / garmen lain-lain perdagangan / jasa (dll)
2010 Rp 730.000,-
n.a n.a n.a n.a
2011 Rp 730.000,-
n.a n.a n.a n.a
2012 Rp 825.000,-
n.a n.a n.a n.a
Sumber Data : BPS Kab Sumenep tahun 2012.Keterangan : Data BPS hanya menydiakan data UMR untuk Non Sektor.
Apabila dibandingkan dengan Kabupaten Lain, maka UMR di Kabupaten Sumenep relatif lebih kecil, hal ini disesuaikan dengan harga yang berlaku di tiap daerah. UMR Surabaya sebesar Rp.1.250.000,-
Data tentang perijinan tidak ada
DATA PELENGKAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
Uraian Jumlah Anggaran Jumlah Realisasi Lebih (sisa) %
PENDAPATAN DAERAH 953.928.315.536,00 953.403.305.809,92 -525.009.726,08 99,94
PENDAPATAN ASLI DAERAH 38.797.114.248,00 46.702.756.751,92 7.905.642.503,92 120,4
Hasil Pajak Daerah 5.930.698.550,00 7.136.069.604,00 1.205.371.054,00 120,3
Hasil Retribusi Daerah 21.538.816.828,00 22.335.822.100,00 797.005.272,00 103,7
Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang dipisahkan
5.034.557.620,00 5.591.632.728,39 557.075.108,39 111,1
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
6.293.041.250,00 11.639.232.319,53 5.346.191.069,53 184,9
DANA PERIMBANGAN 774.014.628.091,00 787.554.530.823,00 13.539.902.732,00 101,7
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
138.627.572.091,00 158.802.374.823,00 20.174.802.732,00 114,5
Dana Alokas Umum 580.851.656.000,00 580.851.656.000,00 - 100,0
Dana Alokasi Khusus 54.535.400.000,00 47.900.500.000,00 -6.634.900.000,00 87,8
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
141.116.573.017,00 119.146.018.235,00 -21.970.554.782,00 84,4
Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Lainnya
27.462.731.217,00 31.919.993.997,00 4.457.262.780,00 116,2
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus
73.953.271.800,00 80.025.756.800,00 6.072.485.000,00 108,2
Batuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
39.340.870.000,00 6.841.017.438,00 -32.499.852.562,00 17,4
Bantuan Keuangan Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta/Kelompok
359.700.000,00 359.250.000,00 -450.000,00 99,8
BELANJA DAERAH 1.074.913.212.403,00
948.049.327.983,00 -126.863.884.420,00 88,2
BELANJA TIDAK LANGSUNG 782.519.705.133,00 736.733.325.567,00 -45.786.379.566,00 94,1
Belanja Pegawai 608.007.430.133,00 584.504.907.199,00 -23.502.522.934,00 96,1
Belanja Subsidi 22.000.000,00 22.000.000,00 - 100,0
Belanja Hibah 111.625.361.500,00 96.224.392.520,00 -15.400.968.980,00 86,2
Belanja Bantuan Sosial 16.093.650.500,00 13.673.060.528,00 -2.420.589.972,00 84,9
Belanja Batuan Keuangan Kepala Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah desa
41.771.260.000,00 41.360.626.100,00 -410.633.900,00 99,0
Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 948.339.220,00 -4.051.660.780,00 18,9
BELANJA LANGSUNG 292.393.507.270,00 211.316.002.416,00 -81.077.504.854,00 72,3
Belanja Pegawai 17.985.742.002,00 15.718.724.988,00 -2.267.017.014,00 87,4
Belanja Barang dan Jasa 119.252.456.297,00 102.369.317.733,00 -16.883.138.564,00 85,8
Belanja Modal 155.155.308.971,00 93.227.959.695,00 -61.927.349.276,00 60,1
SURPLUS/(DEFISIT -120.984.897.047,00 535.397.782.692,00 656.382.679.739,00 (4,4)
PEMBIAYAAN -
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
188.543.970.561,00 17.537.999.512.699,00
17.349.455.542.138,00 93,02
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
155.543.970.561,00 15.554.397.056.111,00
15.398.853.085.550,00 100
Pencairan Dana Cadangan 17.500.000.000,00 1.890.457.131.188,00 1.872.957.131.188,00 108,0
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
- 931.453.254,00 931.453.254,00 100
Penerimaan Dana Dari Transfer Deposito
15.500.000.000,00 - -15.500.000.000,00 0
PENGELUARAN PEMBAYARAN DAERAH
67.559.073.514,00 9.561.387.214,00 -57.997.686.300,00 14,15
Pembentukan Dana Cadangan
4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 - 100
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
5.300.000.000,00 5.300.000.000,00 - 100
Pembayaran Pokok Hutang 427.905.819,00 261.387.214,00 -166.518.605,00 61,09
Tranfer Ke dana Deposito 57.831.167.695,00 - -57.831.167.695,00 0
PEMBIAYAAN NETTO 120.984.897.047,00 16.581.860.791.299,00
16.460.875.894.252,00 137,1
SISA DANA PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
- 17.117.258.573.991,00
17.117.258.573.991,00 100
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (JUTA RUPIAH)
NO SEKTOR 2009 2010 2011
1 Pertanian 454.649.136
495.405.387
540.211.142
2 Pertambangan & Penggalian 84.246.045 94.258.999 105.835.781
3 Industri 19.025.016 20.790.621 23.594.216
4 Listrik, Gas & Air Bersih 2.090.272 2.283.233 2.552.719
5 Bangunan 17.116.538 18.767.694 22.390.742
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 168.878.793
195.561.815
237.567.792
7 Angkutan & Komunikasi 24.787.272 26.759.667 29.250.539
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
40.191.237 45.268.522 51.737.917
9 Jasa Jasa 85.719.609 97.237.409 106.729.663
PDRB Dengan Migas 896.703.918
996.333.347
1.119.870.510
PDRB Tanpa Migas 834.239.421
925.889.075
1.039.493.815
PDRB Kabupaten sumenep di dapat dari Migas sebesar 7,0 % pada tahun 2008-2009, dan meningkat pada tahun 2009-2010 sebesar 7,1%, pada tahun 2010-2011 meningkat
7,2%. Secara umum analisis pendapatan hulu Migas setiap tahun meningkat terhadap pendapatan PDRB walaupun peningkatannya kecil.
KONTRIBUSI SEKTORAL TERHADAP PDRB (PERSEN)
No
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
1 Pertanian 50,70 49,72 48,24
2 Pertambangan dan Penggalian 9,40 9,46 9,45
3 Industri Pengolahan 2,12 2,09 2,11
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,23 0,23 0,23
5 Bangunan 1,91 1,88 2,00
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 18,83 19,63 21,21
7 Angkutan dan komunikasi 2,76 2,69 2,61
8 Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan 4,48 4,54 4,62
9 Jasa 9,56 9,76 9,53
PDRB 896.703.918
996.333.347
1.119.870.510
Berdasarkan Kontribusi Sektoralnya, maka Sektor Pertanian merupakan sektor yang paling dominan, yaitu berkontribusi sebesar 50,7% tahun 2009, 49,72% tahun 2010 dan 48,24 tahun 2011. Kendati demikian, dari tahun ke tahun sektor ini senantiasa mengalami penurunan. Hal ini seiring dengan peningkatan kontribusi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoral (PHR). Tabel tersebut menunjukkan bahwa sektor perekonomian Kab Sumenep mengalami pergeseran dari ekonomi primer (berbasis pertanian) ke ekonomi sekunder yang berbasis perdagangan dan jasa.
Data Pelengkap
4.8. PRODUK DOMESTIK BRUTO
Kode Rekening
Uraian Jumlah Anggaran Jumlah Realisasi Lebih (sisa) %
4 PENDAPATAN DAERAH 953.928.315.536,00
953.403.305.809,92 -525.009.726,08 99,94
4,1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
38.797.114.248,00
46.702.756.751,92 7.905.642.503,92 120,4
4.1.1 Hasil Pajak Daerah 5.930.698.550,00 7.136.069.604,00 1.205.371.054,00 120,
3
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 21.538.816.828,00
22.335.822.100,00 797.005.272,00 103,7
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang dipisahkan
5.034.557.620,00 5.591.632.728,39 557.075.108,39 111,1
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
6.293.041.250,00 11.639.232.319,53 5.346.191.069,53 184,9
4,2 DANA PERIMBANGAN 774.014.628.091,00
787.554.530.823,00 13.539.902.732,00 101,7
4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
138.627.572.091,00
158.802.374.823,00 20.174.802.732,00 114,5
4.2.2 Dana Alokas Umum 580.851.656.000,00
580.851.656.000,00 - 100,0
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 54.535.400.000,00
47.900.500.000,00 -6.634.900.000,00 87,8
4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 141.116.573.017, 119.146.018.235,00 -21.970.554.782,00 84,4
DAERAH YANG SAH 00
4.3.1 Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Lainnya
27.462.731.217,00
31.919.993.997,00 4.457.262.780,00 116,2
4.3.2 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus
73.953.271.800,00
80.025.756.800,00 6.072.485.000,00 108,2
4.3.3 Batuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
39.340.870.000,00
6.841.017.438,00 -32.499.852.562,00 17,4
4.3.4 Bantuan Keuangan Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta/Kelompok
359.700.000,00 359.250.000,00 -450.000,00 99,8
5 BELANJA DAERAH 948.049.327.983,00 -126.863.884.420,00 88,2
5,1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
782.519.705.133,00
736.733.325.567,00 -45.786.379.566,00 94,1
5.1.1 Belanja Pegawai 608.007.430.133,00
584.504.907.199,00 -23.502.522.934,00 96,1
5.1.2 Belanja Subsidi 22.000.000,00 22.000.000,00 100,0
5.1.3 Belanja Hibah 111.625.361.500,00
96.224.392.520,00 -15.400.968.980,00 86,2
5.1.4 Belanja Bantuan Sosial 16.093.650.500,00
13.673.060.528,00 -2.420.589.972,00 84,9
5.1.5 Belanja Batuan Keuangan Kepala Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah desa
41.771.260.000,00
41.360.626.100,00 -410.633.900,00 99,0
5.1.6 Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 948.339.220,00 -4.051.660.780,00 18,9
5,2 BELANJA LANGSUNG 292.393.507.270,00
211.316.002.416,00 -81.077.504.854,00 72,3
5.2.1 Belanja Pegawai 17.985.742.002,00
15.718.724.988,00 -2.267.017.014,00 87,4
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 119.252.456.297,00
102.369.317.733,00 -16.883.138.564,00 85,8
5.2.3 Belanja Modal 155.155.308.971, 93.227.959.695,00 -61.927.349.276,00 60,1
00
5.2.4 SURPLUS/(DEFISIT -120.984.897.047,00
535.397.782.692,00 656.382.679.739,00 (4,4)
6 PEMBIAYAAN
6,1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
188.543.970.561,00
17.537.999.512.699,00
17.349.455.542.138,00
93,02
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
155.543.970.561,00
15.554.397.056.111,00
15.398.853.085.550,00
100
6.1.2 Pencairan Dana Cadangan
17.500.000.000,00
1.890.457.131.188,00
1.872.957.131.188,00
108,0
6.1.3 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
- 931.453.254,00 931.453.254,00 100
6.1.4 Penerimaan Dana Dari Transfer Deposito
15.500.000.000,00
-15.500.000.000,00 0
6,2 PENGELUARAN 67.559.073.514,0 9.561.387.214,00 -57.997.686.300,00 14,1
PEMBAYARAN DAERAH 0 5
6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100
6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
5.300.000.000,00 5.300.000.000,00 100
6.2.3 Pembayaran Pokok Hutang
427.905.819,00 261.387.214,00 -166.518.605,00 61,09
6.2.4 Tranfer Ke dana Deposito 57.831.167.695,00
-57.831.167.695,00 0
PEMBIAYAAN NETTO 120.984.897.047,00
16.581.860.791.299,00
16.460.875.894.252,00
137,1
SISA DANA PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
17.117.258.573.991,00
17.117.258.573.991,00
100
4.9.PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA BERLAKU
No LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010
1 Pertanaian 454649136 495405387
540211142
2 Pertambangan dan Penggalian 84246045 94258999 105835781
3 Industri Pengolahan 19025016 20790621 23594216
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2090272 2283233 2552719
5 Bangunan 17116538 18767694 22390742
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 168878793 195561815
237567792
7 Pengangkutan dan Komunikasi 24787272 26759667 29250539
8 Keuangan, Peersewaan dan Jasa Perusahaan
40191237 45268522 51737917
9 Jasa-Jasa 85719609 97237409 106729663
PDRB Dengan MIGAS 896703918 996333347
1119870510
PDRB Tanpa MIGAS 834239421 925889075
1039493815
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA KONSTAN
No LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010
1 Pertanaian 242.348.857
249.854.180
255.798.008
2 Pertambangan dan Penggalian 46.551.901 48.816.311 51.928.975
3 Industri Pengolahan 10.408.035 10.753.213 11.442.839
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 532.428 558.322 590.665
5 Bangunan 7.925.964 8.190.901 8.877.299
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 92.355.166 99.146.277 112.006.744
7 Pengangkutan dan Komunikasi 12.053.582 12.486.990 13.366.535
8 Keuangan, Peersewaan dan Jasa Perusahaan
21.427.217 22.797.368 24.664.586
9 Jasa-Jasa 42.754.909 44.919.239 46.911.876
PDRB Dengan MIGAS 476.358.059
497.522.801
525.587.527
PDRB Tanpa MIGAS 442.372.231
462.023.386
487.702.551
RATA-RATA PERTUMBUHAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2006 SD 2010 KABUPATEN SUMENEP
No Uraian 2006 (Rp) 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) 2010 (Rp)
1. PENDAPATAN DAERAH
608.391.640.128,28
688.656.870.677,56
748.233.939.789,09
814.546.676.068,41
953.403.305.809,92
1.1. Pendapatan Asli Daerah
38.991.458.833,70
40.923.650.785,56
44.178.604.068,09
44.292.310.516,41
46.702.756.751,92
1.1.1.
Pajak daerah
4.354.242.690 5.138.477.062 6.090.310.650 5.995.493.501 7.136.069.604,0
0
1.1.2.
Retribusi daerah
12.472.804.208 15.474.723.962 18.832.589.782 17.930.575.903 22.335.822.100,00
Karakter Ekonomi Subsistensi
PERIKANAN
Data tahun
Produksi ikan (ton) Nilai produksi ikan (Rp)
2009 42.729,52 n.a
2010 39.394,80 n.a
2011 46.955,30 n.a
Produksi tangkapan ikan oleh masyarakat pada tahun 2010 menurun dibandinkan dengan tahun sebelum dan sesudahnya hail ini disebabkan faktor cuaca, sedangkan untuk tanaman pangan setiap tahun meningkat demikan juga dengan peternakan setiap tahun meningkat. hubungan peningkatan dan mata pencaharian dengan migas belum ada keterkaitan.
TANAMAN PANGAN
Data tahun
Luas lahan produktif (ha) Nilai produktifitas (kwt/Ha)
2009 26.957 5,88
2010 27.141 5,92
2011 29,895 5,93
Dampak dari peningkatan tanaman pangan dengan ekstensifikasi yang diterapkan oleh Pemkab Sumenep, maka menimbulkan peningkatan luas lahan tanaman pangan setiap tahun, dan hal ini disertai dengan peningkatan produktifitas tanaman pangan.
PETERNAKAN
Data Tahun
Jumlah petani Ternak Besar (ekor)
Jumlah ternak Kecil
Jumlah ternak Unggas
Jenis dan nilai Produksi
Sapi Potong Kambing Unggas
2009 237.890 116.970 761.963 n.a
2010 245.504 125.855 758.713 n.a
2011 246.525 126.170 760.610 n.a
Populasi ternak di Kabupaten Sumenep selalu meningkat dari tahun ke tahun. Populasi terbesar adalah unggas, kemudian disusul sapi potong dan kambing.
Data Pelengkap
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM
No
Peternakan Lokasi / Kecamatan Jumlah Produksi
Keterangan
1 Sapi Potong Kota Sumenep, Batuan, Kalianget, Manding, Talango, Batang-batang,
249.073 ekor
Batuputih, Gapura,Dungkek,Ambunten, Pasongsongan, Rubaru, Dasuk,
Guluk-guluk, Guluk-guluk,Ganding, Pragaan, Bluto, Ganding, Pragaan,
Bluto, Saronggi,Lenteng, Giligenting, Gayam, Nonggunong, Ra’as,
Arjasa, Kangayan,Sapeken, Masalembu.
2 Sapi Kereman Talango, Gapura dan Pragaan 7.850 ekor
3 Kambing Lenteng, Saronggi dan Pragaan 26.344 ekor
4 Domba Gayam, Lenteng dan Saronggi 15.924 ekor
5 Ayam Pedaging
Lenteng, Guluk-guluk dan Pragaan 43.905 ekor
Hutan & Perkebunan
HUTAN
Data tahun
luas hutan keseluruhan
luas hutan konversi
luas hutan produksi tetap
luas hutan produksi terbatas
luas hutan lindung, suaka alam, cagar budaya
2009 53.724,55 n.a 21.400,60 n.a 20.974,30
2010 53.724,55 n.a 20.309.66 n.a 20.974,30
2011 53.724,55 n.a 20.309.66 n.a 20.974,30
Data BPS menunjukkan tidak ada perubahan luas hutan, padalahal dampak ekstensifikasi pertanian banyak menggunakan lahan hutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data BPS tersebut belum di-update.
TANAMAN PERKEBUNAN
data tahun
Jenis Tanaman dan jumlahnya(pohon/hektar)
Jumlah tanaman keseluruhan Produksi (kwintal)
2009 13.418,52 n.a 7.461,59
2010 10.337,94 n.a 2.917,62
2011 17.293,86 n.a 9.246,88
Nb: Tanaman Tembakau
Tanaman Perkebunan yang tersedia datanya dalah Tembakau. Kita ketahui bahwa Tembakau adalah salah satu tanaman perkebunan yang paling primadona di kabupaten Sumenep dan mengalami dinamikan yg fluktuatif setiap tahun. Sejauh ini belum ada isu MIGAS yang terkit dengan Hutan.
Data Pelengkap
4.10. KOMPOSISI PERUNTUKAN LAHAN TERHADAP KOMODITAS
WILAYAH HUTAN
No. PENGGUNAAN LAHAN 2007 2008 2009 2010 2011
1 Hutan Lindug 20.974,14 20.974,14
20.974,30 20.974,14
20.974,14
2 Hutan Suaka Alam dan Wisata 430,00 430,00 35,00 430,00 430,0
3 Hutan Produksi Tetap 24.834,90 24.834,90
35,70 24.834,90
24.834,90
4 Hutan Bakau 2.598,00 2.628,00 2.662,13 2.712,13 2.737,13
5 Hutan Rakyat 4.479,75 4.479,75 8.192,75 8.572,75 8.742,75
6 Hutan Pantai 15,00 30,00 40,00 85,00 95,00
LAHAN PERSAWAHAN
No. PENGGUNAAN LAHAN 2007 2008 2009 2010 2011
7 Sawah Teririgasi 8,415 8,415 8,665 8,665 8,665
8 Sawah Tadah Hujan 13,388 13,388 16,765 16,765 16,765
9 Sawah Lainnya 2,049 2,049 522 522 522
LAHAN NON SAWAH
No. PENGGUNAAN LAHAN 2007 2008 2009 2010 2011
10 Ladang/Tegalan 110,359 110,359 116,301 116,301 116,301
11 Kolam/Tambak 2,887 2,887 3,281 3,281 3,281
12 Padang Rumput 19 19 19 19 12
13 Tanah Tandus/Tambang tidak diusahakan 3,959 3,959 1,483 1,483 1,483
Kesehatan
AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Data 2010 2011 2012
Kematian ibu hamil dan melahirkan 3 2 2
Jumlah kelahiran hidup 14.045 14.373 14.471
Berdasarkan data BPS, angka kematian ibu hamil relatif kecil, yaitu 2 orang di tahun 2012 dan 2011 serta 3 orang tahun 2010.
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Data 2010 2011 2012
angka bayi lahir hidup 14.373 14.385 14.173
angka bayi lahir meninggal 171 154 98
Angka Kematian Bayi di Kab Sumenep bersifat fluktuatif, yaitu 14.373 di tahun 2010 menjadi 14.173 di tahun 2012
10 PENYAKIT TERBESAR
Jenis Penyakit 2010 2011 2012
Kusta 565 694 580
HIV 2 9 14
DBD 641 124 186
TB. Paru 1.140 125 90
ISPA 103,13
652 243
Diare 731 8,391 4,374
Radang Selaput Lendir 4.741 3,799 7,255
Keterangan : BPS hanya menyediakan 7 penyakit di atas
Berdasarkan data BPS diketahui bahwa penyait yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah Radang Selaput Lendir, kemudian disusul diare, ISPA dan Kusta.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, maka salah faktor penyebabnya adalah rendahnya sanitasi dan sulitnya akses masyarakat terhadap klinik kesehatan.
GIZI BURUK
Gizi Buruk
Jumlah 2010 2011 2012
Sumenep
144 71 42
Semakin meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, maka kejadian Gizi Buruk di Kab Sumenep dapat terus menurun.
Data Pelengkap Tambahan
PRASARANA KESEHATAN
No. Sarana Jumlah Sumber data Keterangan
1 Rumah Sakit Umum Daerah
3 BPS
2 Rumah Sakit Swasta n.a. BPS
3 BKIA/Klinik Bersalin 335 BPS
4 Apotek 14 BPS
5 Klinik Dokter Praktek n.a. BPS
6 Puskesmas 30 BPS
7 Puskesmas Pembantu 68 BPS
8 Polindes 290 BPS
9 Posyandu 1.401 BPS
5.1. ANGKA KESAKITAN
No. Kecamatan Radang Selaput Lendir dan Mata Penyakit Lain Saluran Pernafasan
1 Pragaan 348 1.796
2 Bluto 765 4.543
3 Saronggi 472 236
4 Giligenting 88 165
5 Talango 229 -
6 Kalianget 270 8
7 Sumenep 656 3.891
8 Batuan 197 393
9 Lenteng 167 269
10 Ganding 481 680
11 Guluk-Guluk - -
12 Pasongsongan 171 376
13 Ambunten 399 212
14 Rubaru 185 -
15 Dasuk 626 2.163
16 Manding 465 780
17 Batuputih 536 400
18 Gapura 265 77
19 Batang-Batang 141 344
20 Dungkek 647 -
21 Nonggunong 28 65
22 Gayam 329 -
23 R a a s 177 102
24 Sapeken 307 -
25 Arjasa 72 184
26 Kangayan - -
27 Masalembu - -
JUMLAH/TOTAL
8.021 16.684
Pendidikan
GURU & SEKOLAH 2009
Status Swasta Negeri
tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
jumlah guru
1,279 2.148+1.694 1.779+2.648
591+724 13 7.778+17 1.827+242 913+97
Jumlah murid
13,556
25.639+27.653
n/a +25.152 4.586+4.21 12 262.086+29 70.032+2.45 23.376+68
0 7 7 8 7
Jumlah sekolah
293 97+172 106+120 43+31 1 703+1 109+4 33+3
GURU & SEKOLAH 2010
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma
Jumlah guru
1,323 1.407+1.390 1.226+3.196 827+616 13 13.157+24 2.517+200 1.43+73
Jumlah murid
13,759
29.241+30.452
21.262+23.417
7.104+4.117
196
261.733+305
73.453+2.458
25.147+986
Jumlah sekolah
370 107+169 124+121 57+30 2 701+1 105+4 33+4
GURU & SEKOLAH 2011
Status Swasta Negeri
Tingkat TK SD & Mi SMP & MTs SMA & Ma TK SD & Mi
SMP & MTs
SMA & Ma
Jumlah guru 1,474 496+6.476 1.073+4.286 2.905+1.934 15 6,632 1,235 580
Jumlah murid 14,203 3.281+47.196
5.558+28.761
7.189+15.198
196 68,146 14,789 8,73
Jumlah sekolah
370 41+521 76+234 46+104 2 630 40 13
Secara umum perkembangan jumlah guru, murid dan sekolah sebagaimana terdapat dalam tabel di atas. Jumlah sekolah dan guru swasta jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah guru dan skolah negeri. Dengan demikian peran dan kontribusi lembaga pendidikan wasta di Kabupaten Sumenep mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Berkaitan dengan itu, Kabupaten Sumenep menduduki peringkat tertinggi kedua se-Jatim dan tertinggi keempat di Indonesia dalam hal buta aksara. Jumlah warga buta aksara di Kabupaten Sumenep mencapai 169 ribu. Jumlah terbanyak berada di tiga kecamatan, yaitu Batang-batang, Batu Putih dan Dungkek. Rentang usia warga buta aksara relatif panjang, yakni dari usia 15 hingga 59 tahun, laki-laki dan perempuan.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) 2009 2010 2011
(APK) SD/MI 101,960 121,061
115,542
(APK) SMP/MTs 45,922
46,571 40.766,000
(APK) SM/MA 23,878
27,682 30.588,000
(APK) PT n.a n.a n.a
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) 2009 2010 2011
(APM) SD/MI n.a n.a n.a
(APM) SMP/MTs 96,34 68,50 89,92
(APM) SM/MA 74,19 61,27 111,93
(APM) PT n.a n.a n.a
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Angka Partisipasi Sekolah (APrS) 2010 2011 2012
(APrS) 7-12 th 96,367 100,515 98715
(APrS) 13-15 th 37,552 36,364 31033
(APrS) 16-18 th 19,322 16,048 21888
(APrS) 19-24 th n.a n.a n.a
Data APK, APM dan APrS di Kabupaten Sumenep menunjukkkan kecenderungan bahwa partisipasi sekolah semakin tinggi jenjang pendidikan semakin maka semakin kecil pula akses penduduk terhadap pendidikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, rendahnya kesadaran masyarakat akan pendidikan, rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga Perguruan Tinggi, rendahnya akses masyarakat terhadap sekolah, utamanya di daerah Sumenep kepulauan.
ANGKA PUTUS SEKOLAH (APTS)
Angka Putus Sekolah (APtS)
swasta negeri
2009 2010 201 2009 201 2011
1 0
SD n.a n.a n.a n.a n.a n.a
MI n.a n.a n.a n.a n.a n.a
SMP n.a n.a n.a n.a n.a n.a
SMPT n.a n.a n.a n.a n.a n.a
MTs n.a n.a n.a n.a n.a n.a
SMA n.a n.a n.a n.a n.a n.a
MA n.a n.a n.a n.a n.a n.a
SMK n.a n.a n.a n.a n.a n.a
BPS tidak menerbitkan data tentang putus sekolah, berdasarkan informasi yang dihimpun dari LSM, Ormas dan OKP diperoleh informasi bahwa angka putus sekolah di kab Sumenep cukup tinggi, antara lain disebabkan oleh faktor biaya, menikah muda, dan faktor budaya, misalnya masyarakat lebih banyak yang memiliki preferensi mengirimkan anaknya ke pondok pesantren.
ANGKA BUTA HURUF
Buta Huruf 2009 2010 2011
Angka Buta Huruf 10 th + n.a n.a n.a
Angka Buta Huruf 15 th + n.a n.a n.a
Angka Buta Huruf 15-44 th
n.a n.a n.a
Angka Buta Huruf 45 th + n.a n.a n.a
BPS tidak menerbitkan data resmi, tetapi berdasarkan sumber dari "Berita Jatim" diperoleh informasi Bahwa Kab Sumenep memiliki buta aksara tertinggi kedua di Jawa Timur, yaitu sejumlah 169.000 jiwa.
Kelompok Kepentingan
INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
No Nama Kategori Level Domisili Jaringan / mitra kerja Kelembagaan
Tokoh Kunci
Cakupan wilayah kerja
1 1 2 3 4 5 6 7
Warga Desa Tanjung
1 Forum Komunikasi Masyarakat Sumenep (FKMS)
Komunitas
Kabupaten Sumenep Nasional Eko Wahyudi
Lokal
2 FKMLJ (Forum Komunikasi Lintas Madura Jakarta)
LSM Nasional Sumenep Nasional Syarifudin Nasional
3 Forum Masyarakat Giligenting (FMG)
LSM Kabupaten Sumenep Lokal M. Kasan Lokal
4 Kelopok Peduli Migas Sumenep (KPMS)
Komunitas
Kabupaten Sumenep Regional Sarkawi Lokal
5 PUJA LSM Kecamatan Giligenting Lokal Bruto Lokal
ISU
No Isu yang menjadi perhatian utama
Keterangan isu Analisa posisi kelompok
Alasan posisi kelompok
kepentingan terhadap Industri Hulu Migas
kepentingan
1 Penolakan ekpLotasi Migas di Sumenep
Ekploitasi MIGAS tidak memberikan kesejahteraan pada masyarakat dan merusak terhadap lingkungan yang ada di sekitarny
Selalu mengkritik dan mengawasi BP Migas dan KKKS
BM Migas dan KKKS dalam pandangan LSM/masyarakat masih kurang concern terhadap pelestarian lingkungan
2 Tranpasansi eksploitasi Migas
Adanya ketidak terbukaan (transparansi)terhadap masyarakat
Selalu mengkritik dan mengawasi BP Migas dan KKKS
BM Migas dan KKKS bersama Pemerintah daerah berpotensi menjalis kesepakatan di luar sepengetahuan pemerintah
3 Tranpasansi eksploitasi Migas
adanya ketidak terbukaan terhadap masyarakat
Selalu mengkritik dan mengawasi BP Migas dan KKKS
BM Migas dan KKKS bersama Pemerintah daerah berpotensi menjalis kesepakatan di luar sepengetahuan pemerintah
4 Kurangnya pelibatan masyarakat & Hak masyarakat dekat eploitasi minyak
Kontraktor MIGAS tidak memberikan hak masyarakat di sekitar ekploitasi MIGAS
Selalu mengkritik dan mengawasi BP Migas dan KKKS
Eksploitasi/eksplorasi minyak belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
5 Program CSR/ComDev
Lemahnya Sosialisasi CSR/ComDev kepada masyarakat
Selalu mengkritik dan mengawasi BP Migas dan
KKKS cenderung mempersempit informasi tentang CSR/ComDev kepada
KKKS masyarakat.
KONFLIK
PETA DAN KERENTANAN KONFLIK
No
Kategori Konflik
Deskripsi Konflik
Isu Lokasi Aktor Yang Terlibat
Waktu Model Resolusi
Analisa
1 Konflik Lingkungan
Konflik terjadi antara masyarakat di sekitar ekploitasi minyak oleh PT Migas Energi Langgeng Mandiri. Masyarakat tidak setuju karena takut seperti kejadian lumpur Lapindo, apalagi perusahan tidak membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perusahaan tidak menjamin
Masyarakat menolak penambangan dengan alasan kekhawatiran terjadi kerusakan lingkungan.
Tempat di desa Tanjung kecamatan Saronggi kabupaten Sumenep
Warga Desa Tanjung, dua elemen Mahasiswa FKMS (Forum komunikasi Mahasiswa Sumenep) dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Inddonesia) serta PT Energi Mineral Langgeng (EML)
Jum’at 20/07/2012 sampai sekarang
Mediasi oleh pemerintah antara perusahaan dan dua elemen mahasiswa serta masyarakat
PT Energi Mineral Langgeng (EML) sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat jauh sebelum pelaksanaan ekploitasi dan masyarakat setuju akan tetapi ketika pada saat eksikusi masyarakat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada sekelopok masyarakat yang kurang
adanya kesejahteraan pada masyarakat.
paham atau kurang puas terhadap sosialisasi yg dilakukan perusahaan, uutamanya masalah kemungkinan terjadi kerusakan lingkungan.
2 Konflik Politik
Pagerungan merupakan titik pusat tambang paling besar di kab Sumenep. Konflik terjadi karena perubahan perusahaan (KKKS) tidak melalui sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat merasa tidak dilibatkan pada perubahan "perusahaan pengelola" minyak tersebut.
Kurangnya transparansi perubahan perubahan perusahaan (KKKS) baik oleh pemerintah maupun BP Migas
Pagerungan besar
Tokoh Masyarakat Pagerungan Besar, LSM, Oknum Pemerintah
Tahun 2011-sekarang
Mediasi oleh pemerintah antara perusahaan dan dua elemen mahasiswa serta masyarakat
Ada indikasi pada konflik tersebut dimana perusahaan baru (KKKS) sengaja tidak sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari berbagai komitmen yang diminta masyarakat seperti CSR/comDev
3 Konflik Sosial
Konflik terjadi akibat adanya sosialisasi CSR perusahan tidak terbuka pada lapisan masyarakat di sekitar ekploitasi MIGAS, sehingga terjadi kesenjangan sosial dan ketidakondusifan masyarakat dengan cara memprofokasi masyarakat di sekitar ekploitasi MIGAS
Penyalahgunaan dana CSR
Kecamatan Giligenteng
LSM dan oknum Tokoh Masyarakat
tahun 2012
Sosialisasi pada masyarakat dan LSM di sekitar ekploitasi MIGAS
Konflik terjadi akibat kelompok LSM yang ada di sekitar ekploitasi MIGAS kurang di perhatikan oleh perusahaan, sehingga melakukan penyelewengan.
4 Konflik politik
Tarik ulur antara legislatif dan eksekutif tentang ekploitasi MIGAS. DPR dengan mengatasnamakan masyarakat menolak terhadap ekploitasi minyak karena tidak memberikan manfaat kepada
Perbedaan pendapat antara legislatif dan eksekutif
Kabupaten sumenep
Ormas, LSM, DPR dan BUPATI daerah
tahun 2012
Sosialisasi pada masyarakat dan melakukan mediasi
Ada kepentingan yang tersembunyi antara DPR dan Bupati serta LSM dan Ormas. Dimana komunikasi KKKS hanya kepada pihak eksekutif saja dan tidak transparan kepada pihak legislatif. Hal
kesejahteraan masyarakat, sedangkan Bupati mengatasnamakan kemajuan daerah dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
ini memicu perselisihan diantara 2 lembaga pemerintah tersebut dengan dukungan LSM di pihak legislatif.
Konflik lain yang memiliki ekskalasi cukup tinggi tetapi sejauh ini tidak memiliki keterkaitan dengan minyak.
5 Konflik Agama
konflik terjadi akibat adanya ajaran islam yang menyimpang seperti sholat tanpa busana
penyimpangan ajaran agama islam
Desa masaran kec. Saronggi kab. Sumenep
ulama dan tokoh penyebaran agama
tahun 1999
penanggulan diserahkan pada pihak kepolisian
Konflik terjadi akibat masyarakat kurang memahami atau tidak tahu tentang ajaran islam yang benar (Pendidikan kurang)
Pemetaan Sosial Daerah-daerah Penghasil Minyak dan GasSatuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Migas - 2012