Jbptunpaspp Gdl Gelarbella 2604 1 Bab1

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dunia yang dinamis sangat berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Kebijakan tersebut membuat situasi perekonomian di Indonesia kadang kala naik- turun atau labil. Hal tersebut membuat masyarakat, perusahaan per sektor maupun  badan pemerintah merasa khawatir akan perkembangan usahanya di masa yang akan datang akibat dari dinamisnya perkembangan perekonomian tersebut. Fenomena tersebut menimbulkan kesadaran bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki pendapatan lain dari penghasilan tetap mereka, bisa berupa gaji atau keuntungan dari usaha. Ini terbukti dengan makin banyaknya jenis usaha baru yang dijalani oleh masyarakat yang diharapkan dapat menambah pendapatan mereka. Jenis usaha tersebut bisa berbagai macam, ada yang mencoba untuk  berjualan, mendirikan restoran, dan usaha di bidang kuliner yang selama kurang lebih tiga tahun ke belakang menjadi fenomena tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Adapula yang mencoba peruntungan dengan menjadi anggota sebuah MLM (multi level marketing ) untuk memperluas jaringan dan kemampuan bisnis, serta adapula yang bermain dalam arena pasar modal dengan mencoba bermain saham, obligasi, dan reksadana. Banyak para pelaku usaha baru ini adalah mereka yang sebenarnya sudah mempunyai pendapatan tetap, baik itu bekerja sebagai

description

pendahuluan

Transcript of Jbptunpaspp Gdl Gelarbella 2604 1 Bab1

11

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahPerkembangan perekonomian dunia yang dinamis sangat berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Kebijakan tersebut membuat situasi perekonomian di Indonesia kadang kala naik-turun atau labil. Hal tersebut membuat masyarakat, perusahaan per sektor maupun badan pemerintah merasa khawatir akan perkembangan usahanya di masa yang akan datang akibat dari dinamisnya perkembangan perekonomian tersebut.Fenomena tersebut menimbulkan kesadaran bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki pendapatan lain dari penghasilan tetap mereka, bisa berupa gaji atau keuntungan dari usaha. Ini terbukti dengan makin banyaknya jenis usaha baru yang dijalani oleh masyarakat yang diharapkan dapat menambah pendapatan mereka. Jenis usaha tersebut bisa berbagai macam, ada yang mencoba untuk berjualan, mendirikan restoran, dan usaha di bidang kuliner yang selama kurang lebih tiga tahun ke belakang menjadi fenomena tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Adapula yang mencoba peruntungan dengan menjadi anggota sebuah MLM (multi level marketing) untuk memperluas jaringan dan kemampuan bisnis, serta adapula yang bermain dalam arena pasar modal dengan mencoba bermain saham, obligasi, dan reksadana. Banyak para pelaku usaha baru ini adalah mereka yang sebenarnya sudah mempunyai pendapatan tetap, baik itu bekerja sebagai karyawan swasta, Pegawai Negeri Sipil maupun pengusaha. Fenomena ini terjadi bukan tidak mungkin karena masyarakat sekarang ini belum tentu bisa menjamin kehidupan mereka di masa yang akan datang. Kegiatan masyarakat untuk memulai usaha lain dalam rangka mendapatkan pendapatan ekstra bisa disebut sebagai kegiatan investasi.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tidak stabil merupakan contoh dari perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kegiatan merger, ekspansi, pertumbuhan usaha, kebijakan pemerintah, tingkat pengembalian yang diharapkan, serta perekonomian negara (www.gthendrawinata.com). Secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu : 1. Pengaruh dari luar (penawaran dan permintaan, tingkat inflasi suatu negara, tingkat pajak, tingkat risiko, serta tingkat efisiensi pasar modal), 2. Kinerja keuangan emiten, dan 3. Perilaku investor.Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang seperti saham, obligasi, warant, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures (Ridwan dan Inge, 2003:436). Dua fungsi dari pasar modal yakni pertama sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat, pemodal (investor). Fungsi yang kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan. Bagi seorang investor, pasar modal adalah alternatif sarana investasi yang cukup menjanjikan, investasi dalam saham merupakan investasi yang berisiko.Investor tertarik berinvestasi pada saham dengan return yang lebih tinggi dari obligasi dan deposito. Keuntungan yang didapatkan dari investasi dalam saham berupa dividen dan keuntungan atas perubahan harga saham (capital gain atau loss). Besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tergantung pada keuntungan yang diperoleh perusahaan.Investor melakukan investasi pada suatu sekuritas yang dapat diperjualbelikan harus melalui bursa efek yang merupakan lembaga penyelenggara perdagangan efek. Bursa Efek Indonesia merupakan tempat dilakukan jual beli saham dengan menggunakan jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. Para pemodal tidak dapat melakukan jual beli antar mereka sendiri secara langsung, tetapi harus lewat anggota bursa di bursa efek (Suad Husnan 2005 : 10). Penerbitan sekuritas yang dapat diperjualbelikan ini dilakukan di pasar modal. Berdasarkan hal di atas, untuk menunjang pelaksanaan pasar modal dan melindungi investor dari penipuan emiten, pasar modal Indonesia mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap perusahaan go public wajib menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk keperluan para investor. Informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan memungkinkan investor mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, baik untuk membeli, menjual, mempertahankan atau menambah jumlah saham yang dimilikinya. Informasi yang dikeluarkan ini akan dibandingkan satu dengan lainnya oleh investor untuk memilih saham yang memiliki kinerja paling memuaskan. Keadaan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga saham. Manajemen keuangan bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang dimaksud merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan itu dijual, salah satu nilai perusahaan adalah harga saham. Kinerja keuangan yang baik dapat dilihat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajban mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu yang sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli atau menanam saham. Saham-saham yang disukai investor yaitu saham dengan fundamental perusahaan yang baik, banyak diperdagangkan dan harganya naik.Kenaikan dan penurunan harga saham yang mungkin dialami oleh seluruh perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal seperti laba perusahaan, pertumbuhan aktiva tahunan, likuiditas, nilai kepercayaan total, dan penjualan serta faktor eksternal seperti krisis global, kebijakan pemerintah, daya beli masyarakat dan lain-lain. Investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, baik internal maupun eksternal tersebut.Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan yang akhirnya akan mencerminkan harga saham (Keown Arthur J. 2004:03). Menurut Kieso (2002:341), yang menjadi fokus perhatian dari investor dalam menilai performance perusahaan adalah profitabilitas perusahaan. Penilaian saham yang dilakukan oleh investor dapat melalui tingkat profitabilitas, alat yang bisa digunakan adalah dengan rasio keuangan yaitu Earning Per Share dan Return On Asset. Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (profit) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham (Tjipto Darmadji, 2001:139). Investor saham mempunyai kepentingan terhadap informasi EPS dalam melakukan penentuan harga saham. EPS yang diharapkan oleh para investor adalah EPS yang semakin tinggi pada setiap periodenya, semakin tinggi EPS seiring juga dengan permintaan akan saham tersebut akan meningkat yang cenderung meningkatkan harga saham. Menurut Lawrence J.Gitman (2005:15), Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan yang memperlihatkan jumlah pendapatan/laba atas saham para pemegang saham biasa beredar, dimana membandingkan pendapatan/laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan jumlah saham yang beredar. Jadi dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) merupakan rasio profitabilitas sebagai informasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk tiap lembar saham yang akan dibagikan kepada seorang investor.Return On Asset (ROA) yang merupakan suatu alat analisis yang mengukur secara keselurahan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. ROA merupakan hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total asset/aktiva (Agus Sartono, 2001:123). Besarnya tingkat pengembalian perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan tersebut. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian investasi (ROA) perusahaan akan tinggi maka investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan (Eduardus Tandelilin, 2001:236). Perubahan variabel-variabel penelitian dari perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun berturut-turut tahun 2007-2011 sebanyak 18 perusahaan dapat dilihat sebagai berikut :Grafik 1.1Rata-rata EPS Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 Grafik 1.2Rata-rata perubahan EPS Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011

Grafik 1.1 dan 1.2 menunjukkan nilai rata-rata Earning Per Share dan rata-rata perubahan Earning Per Share perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Rata- rata Earning Per Share dan rata-rata perubahan Earning Per Share dari tahun 2008 hingga 2010 selalu mengalami kenaikan, namun kenaikan rata-rata Earning Per Share pada tahun 2009 tidak diikuti oleh rata-rata perubahan Earning Per Share tahun tersebut yang justru mengalami penurunan namun masih bernilai positif . Penurunan rata- rata Earning Per Share dan rata-rata perubahan Earning Per Share terjadi pada tahun 2011 yang mencerminkan perusahaan tidak memberikan laba yang optimal bagi pemegang saham.Grafik 1.3Rata-rata ROA Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 Grafik 1.4Rata-rata Perubahan ROA Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011

Tabel 1.3 dan 1.4 menunjukkan nilai rata-rata Return On Asset dan rata-rata perubahan Return On Asset perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Tahun 2008 dan 2009 rata-rata Return On Asset dan rata-rata perubahan Return On Asset mengalami kenaikan yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan aktiva yang tersedia guna memperoleh laba. Tahun 2010 dan 2011 rata-rata Return On Asset dan rata-rata perubahan Return On Asset mengalami penurunan.Grafik 1.5Rata-rata Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011

Grafik 1.6Rata-Rata Perubahan Harga Saham Perusahaan Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011

Grafik 1.5 dan 1.6 menunjukkan rata-rata harga saham dan rata-rata perubahan harga saham pada perusahaan Food and Beverages pada periode 2007-2011. Kenaikan rata-rata harga saham dan rata-rata perubahan harga saham pada tahun 2009 mencerminkan kinerja perusahaan berdampak positif pada harga saham. Kenaikan rata-rata harga saham pada tahun 2010 tidak diikuti oleh rata-rata perubahan harga saham tahun tersebut yang justru mengalami penurunan. Penurunan rata-rata harga saham dan rata-rata perubahan harga saham terjadi pada tahun 2008 dan 2011.Harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Weston dan Brigham (2006:26) faktor yang mempengauhi harga saham adalah laba per lembar saham (Earning Per Share), tingkat suku bunga, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba dari investasi yang didapat perusahaan (Return On Asset) dan tingkat risiko seta pengembalian. Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah faktor eksternal seperti penawaran dan permintaan, tingkat inflasi suatu negara, tingkat pajak, tingkat risiko, serta tingkat efisiensi pasar modal dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Penelitian pada sektor industri makanan dan minuman (food and beverages) pada umumnya merupakan industri hilir yang produknya berupa consumer goods. Masyarakat pada umumnya lebih mengenal produk mana yang laku di pasar dan produk mana yang kurang diminati. Masyarakat secara tidak langsung dapat menilai bagaimana keberhasilan perusahaan industri makanan dan minuman dibandingkan dengan sektor industri lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban apakah produk-produk yang laku di sektor riil juga selaras dengan keberhasilan mereka di pasar modal.Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : PENGARUH PERUBAHAN EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSET TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Tercatat di BEI, Data Periode 2007-2011)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah banyaknya perusahaan, khususnya perusahaan Food and Beverage yang mendaftarkan sahamnya di pasar modal. Hal ini menyebabkan para investor memiliki banyak alternatif pilihan untuk berinvestasi di pasar modal (BEI). Namun, para investor perlu melakukan penilaian terhadap saham sebelum melakukan investasi agar dapat mengetahui saham mana yang akan memberikan profit (keuntungan) maksimal dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia mereka tanggung. Salah satu alat analisis yang dapat dipergunakan adalah analisis fundamental dengan menggunakan harga saham. Informasi yang aktual mengenai perubahan harga saham dapat diperoleh dari hasil analisis guna mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap perubahan harga saham tersebut. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka variabel-variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham adalah perubahan Earning Per Share dan Return On Asset. Variabel-variabel tersebut selanjutnya akan dianalisis agar dapat diketahui perkembangan dari setiap variabel secara kuantitatif pada sampel penelitian. Analisis juga dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap perubahan Harga Saham, baik secara parsial maupun secara simultan.1.2.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dan gambaran yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana perubahan Earning Per Share, Return On Asset dan Harga Saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia , data periode 2007-2011.2. Seberapa besar pengaruh perubahan Earning Per Share dan Return On Asset terhadap perubahan Harga Saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data periode 2007-2011, baik scara parsial maupun simultan.1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis perubahan Earning Per Share, Return On Asset dan perubahan Harga Saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data periode 2007-2011. 2. Untuk mengetahui dan manganalisis pengaruh perubahan Earning Per Share dan Return On Asset terhadap perubahan Harga Saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data periode 2007-2011, baik secara parsial maupun simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian1.4.1 Kegunaan Penelitian Secara Teoritis :Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan ilmu ekonomi, khususnya ilmu ekonomi manajemen keuangan serta aplikasi dengan teori-teori secara literatur-literatur lainnya dengan keadaan sesungguhnya yang ada diperusahaan.1.4.2 Kegunaan Penelitian Secara Praktis : 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan kegiatan usahanya dan pengambilan keputusan financial.2. Bagi InvestorDapat digunakan sebagai salah satu alat bantu penilaian dalam melakukan investasi atau pemilihan saham.3. Bagi PenulisUntuk dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis dalam menguasai ilmu manajemen, khususnya bidang keuangan terhadap fenomena kinerja keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan.4. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, dalam penelitian di bidang yang sama.1