Jawaban Uas Metabolisme Sel FIX
-
Upload
heroe-soesilow -
Category
Documents
-
view
41 -
download
0
description
Transcript of Jawaban Uas Metabolisme Sel FIX
1. Extra-cellular environment : The extreme influence of terrestrial environment to
the monocellular organism is desiccation. How cell can be survive in these
conditions? Give example the several cases of bacterial life
Pada kondisi yang tidak menguntungkan, beberapa bakteri seperti Bacillus dan
Clostridium memproduksi endospora sebagai bentuk upaya pertahanan hidup malalui
proses yang dikenal sebagai sporulasi. Endospora ini tahan terhadap kondisi
lingkungan ekstrim seperti suhu yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun
(desinfektan, antibiotic) dan radiasi UV. Jika kondisi lingkungan kembali
menguntungkan endospora kemudian membentuk proses germinasi, dan membentuk
bakteri sel tunggal.
2. Mitochindrion is an organelle which acts as energy source in eukaryote
organisms only, because prokaryote cells don’t have mitochondrion. Explain
your answer, how do prokaryotes get their energy?
ATP pada prokariot diperoleh melalui proses glikolisis yang terjadi di sitoplasma.
Akan tetapi hasil glikolisis hanya berupa 2 molekul ATP. Sebagai ganti tidak adanya
itokondria, prokariota memproduksi ATP melalui mesosom yaitu membran sel pada
sel prokariot yang mengalami pelekukan ke arah dalam. Mesosom berfungsi sebagai
tempat terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang akan digunakan untuk
aktifitas di dalam sel. Bakteri menghasilkan energi melalui proses Oksidasi-reduksi
dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam membra mesosom. Oksidasi adalah
proses pelepasan elektron sedang reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena
elektron tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu
diiringi oleh reaksi reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi berupa energi.
3. Membran sel merupakan bagian sel yang bisa mengalami kerusakan atau
gangguan fungsi, baik bersifat reversibel ataupun irreversibel. Jelaskan maksud
pernyataan tersebut, dan berikan contoh kasus.
Gangguan Reversible merupakan gangguan atau kerusakan pada membran yang
bersifat sementara dan akan kembali normal jika penyebab kerusakan dapat
dihilangkan. Misalnya, hipoksia (kekurangan oksigen) menimbulkan gangguan
produksi ATP oleh mitokondria yang membawa efek kegagalan transport membran
Na+/K+-ATPase. Hal ini menyebabkan natrium masuk kedalam sel sementara kaliaum
keluar dari dalam sel, terdapat pula peningkatan influks Ca2+ disamping pelepasan
Ca2+ dari simpanan intra sel yang disertai dengan kenaikan isoosmotik,
pembengkakan sel dan pelebaran retikulum endoplasma. Pelebaran retikulum
endoplasma juga dapat mempengaruhi sisntesis protein membra karena ribosom
terlepas dari RE. Contoh lain adalah saat membrane sel tumbuhan mengalami turgor
(tumbuhan yang terendam air hujan) dan membrane sel tumbuhan pada larutan
hipertonik akan mengalami plasmolisis yang menyebabkan membrane sel mengerut
jika proses ini dihentikan maka membrane sel akan normal kembali.
Ganguan Ireversibel merupakan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sehingga
dapat menyebabkan kematian sel. Hal ini terjadi jika penyebab kerusakan terjadi
secara terus menerus, sehingga membrane sel tidak dapat kembali ke keadaan semula
dan sel itu akan mati Misalnya ;
Deplesi AtP menimbulkan perubahan MPT dalam membran mitokondria,
pembentukan pori mengakibatkan penurunan potensial membran dan difusi
solut
Peningkatan kalsium sitosolik mengaktifkan fosfolipase membran sehingga
terjadi kehilangan fosfolipid yang progresif dan kerusakan membran.
Peningkatan kalsium sitosolik mengaktifkan protease intrasel sehingga terjadi
penguraian unsur sitoskeleton intermediet yang membuat membran sel rentan
terhadap peregangan khususnya jika terdapat pembengkakan sel
4. Komponen Sitoskeleton meliputi Mikrotubula, Mikrofilamen dan Filamen
Intermediet. Semua komponen terdiri dari serat protein berbentuk filamen yang
mempunyai aktivitas dinamis. Jelaskan maksud dinamis dalam hal ini, dengan
memberikan contoh aktivitas yang menunjukkan adanya kedinamisan tersebut
kaitannya dengan fungsi masing-masing (mikrotubula, mikrofilamen dan
filamen intermediet)
Tiga komponen utama yang terdapat pada sitoskeleton adalah mikrotubulus,
mikrofilamen, dan filament intermediet. Ketiga komponen tersebut bersifat dinamis
artinya bersifat lentur dan dapat melakukan pergerakan.
a. Mikrotubulus terdiri dari tubulin alfa dan beta yang dapat diuraikan untuk
membentuk mikrotubulus lainnya dengan laju yang berbeda dari setiap ujungnya
sehingga menyusut dan tumbuh dalam aktivitas sel. Mikro tubulus bersifat
dinamis untuk menyokong fungsinya sebagai pergerakan sel misalnya pada flagel
dan silia. Sifat dinamis disebakan adanya interkasi antara sitoskeleton tubulus
dengan protein motor (Dinein). Misalnya pada silia dan flagelata, Protein motor
mencengkeram mikrotubulus yang menyebabkan mikrotubulus saling tergelincir
melewati satu sama lain.
b. Mikrofilamen terdiri dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen memiliki sifat
dinamis (dapat melakukan pergerakan) untuk menyokong fungsinya dalam
motilitas sel misalnya kontraksi pada sel otot. Sifat dinamis tersebut disebabkan
oleh filamen aktin dan miosin yang saling tergelincir satu sama lain sehingga sel
dapat memanjang dan memendek. Dalam hal ini, miosin berperan sebagai protein
motor layaknya Dinein pada mikrotubulis.
c. Filamen Intermedit adalah filamen yang berada diantara mikrotubul
dan mikrofilamen. Filamen ini memiliki rantai molekul protein yang berbentuk
untaian yang saling melilit untuk mempertahankan bentuk sel. Filamen
intermediet sangat berperan dalam menetapkan posisi organel-organel tertentu
(Campbell and Rece 2010)
5. There are three reasons why the cell membrane is called asymmetric membrane.
Explain the reason according to your reference
Membran sel memiliki bentuk asimetri disebabkan oleh tiga hal yaitu adanya
perbedaan komposisisi lipida, protein dan karbohidrat pada ke dua sisi membran
(Campble and Reece 2010). Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;
a. Penyebaran lipida pada kedua permukaan membran tidak sama. Lipida harus
mengisi tempat yang tidak terisi dengan protein. Pada membran eritrosit,
fosfatidil-kolin (PC) dan sfingomielin (SM) terutama terdapat pada setengah
bagian luar membran. Sedangkan fosfatidilserin (FS) dan fosfatidiletanolamin
(PE) terutama terdapat pada setengah bagian dalam membran
b. Penyebaran protein pada permukaan membran. Seperti halnya dengan lipida,
molekul protein juga tersebar secara tidak merata pada kedua permukaan
membran. Sebagai contoh adalah setengah bagian luar dari membran eritrosit
mengandung protein dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah protein yang terdapat pada setengah bagian dalam membran. Keadaan ini
menyebabkan morfologi membran menjadi asimetris .
c. Penyebaran Karbohidrat pada permukaan membran. Karbohidrat umumnya
terikat pada molekul lipida atau molekul protein yang terdapat pada permukaan
membran sebelah luar. Keadaan ini pun memberikan sumbangan terhadap model
membran yang asimetris.
(Adnan, FMIPA Biologi Universitas Negeri Makasar)
6. Give some examples of organ or tissue where mitosis is more frequent, and less
frequent or practically absent. Why ? explain your opinion
Pada organisme vertebrata mitosis lebih sering terjadi pada jaringan yang memerlukan
pembaharuan secara intensif untuk menunjang fungsinya. Misalnya pada jaringan
epitel dan sumsum tulang. Pada tumbuhan, jaringan meristem merupakan jaringan
yang sering mengalami pembelahan, karena jaringan ini merupakan jaringan yang
bersifat embrional dan belum mengalami deferensiasi dan spesialisasi serta berfungsi
sebagai pertumbuhan baik primer dan sekunder (kambium). Terjadinya pembelahan
pada jaringan meristem juga dipengaruhi oleh adanya hormon hormon pertumbuhan
dan pembelahan berupa auksin dan sitokinin.
Mitosis yang berlangsung lambat terjadi pada jaringan dewasa misalnya pada jaringan
tulang dan jaringan ikat. Bahkan pada jaringan dewasa hampir tidak terjadi
pembelahan mitosis karena merupakan jaringan yang sudah mengalami diferensiasi
dan spesialisasi.
7. What is the functional difference between lysosome, glioxisome and peroxisome?
Describe your opinion !
Peroksisom, glioksisom dan lisosom merupakan kompartemen metabolik
terspesialisasi yang dibatasi satu membran tunggal. Kektiganya memilki fungsi yang
berbeda sebagai berikut:
Peroksisom berfungsi untuk: menghasilkan enzim katalase yang berfungsi
menguraikan peroksida hydrogen (H2O2) yang merupakan hasil samping fotorespirasi
yang dapat meracuni sel, menjadi H2O dan O2 , serta berperan dalam merubah lemak
menjadi karbohidrat. Peroksisom menggunakan oksigen dalam proses oksidasi untuk
memecah asam lemak menjadi molekul-molekul yang lebih kecil yang kemudian
ditransfer ke motokondria sebagai bahan bakar respirasi.
Glikosissom merupakan spesialisasi dari peroksisom. Glioksisom ditemukan dalam
jaringan lemak pada biji tumbuhan dan berperan sebagai : tempat metabolisme asam
lemak sebagai tempat terjadinya siklus glikosilat, berperan pada masa awal
pertumbuhan tanaman, namun ketika tanaman sudah membentuk daun dan bisa
melakukan fotosintesis maka peran glioksisom akan terhenti.
Lisosom berfungsi untuk : Melakukan pencernaan intrasel, Autofagi yaitu
menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki (misalnya organel yang sudah tidak
berfungsi) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel (misalnya pada pergantian
tulang rawan pada perkembangan tulang keras), Autolisis yaitu penghancuran diri sel
dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi pada saat berudu
menginjak dewasa dengan menyerap kembali ekornya.
(Campbell and Reece 2010)