Jawaban Seminar Pajak Besok

download Jawaban Seminar Pajak Besok

of 6

Transcript of Jawaban Seminar Pajak Besok

Fakta / Gambaran Kasus Permasalahan PT. STYX INDUSTRIAL 1. Bagaimana perlakuan PERKASA (SIP) telah ditunjuk perpajakan terhadap oleh Joint Operating Body NGI? Apakah NGI (JOB) PERTAMINA & JAPAN dianggap memiliki OIL untuk melakukan Bentuk Usaha Tetap serangkaian pekerjaan fase (BUT) di Indonesia? eksplorasi minyak dan gas bumi Apakah Indonesia di kawasan Teluk Ambalat, mempunyai hak untuk Kalimantan. Untuk mengenakan pajak atas melaksanakan pekerjaan tsb, SIP penghasilan NGI? melakukan kerjasama dan Apakah SIP menandatangani kontrak dengan berkewajiban beberapa pihak,sbb: melakukan pemotongan pajak terhadap pembayaran Sebagian pekerjaan berupa jasa kontrak kepada NG? survey seismic dan analisis geologikal disubkontrakkannya kepada Naruto Geoscience, Inc 2. Bagaimana perlakuan perpajakan terhadap (NGI) melalui suatu Technical ketiga tenaga ahli Survey Services Agreement. NGI Jepang tsb? Hitung adalah sebuah perusahaan kewajiban perpajakan Jepang ternama yang terkait dengan gaji berkedudukan di kota Saitama yang diterima oleh dan bergerak di bidang jasa ketiganya? seismic kandungan minyak & gas bumi, mineral, geologi dan geofisik. Menurut kontrak, 3. Apakah SIP berkewajiban pekerjaan akan berlangsung membayar PPN atas selama kurang lebih 8 bulan transaksi tsb.? terhitung sejak tanggal 1 April Bagaimana mekanisme 2011, dengan nilai kontrak pemungutan/pembayar sebesar Rp100.000.000.000,an PPN-nya?

Peraturan Terkait Pembahasan Kasus 1. Tax Treaty Indonesia Jepang Article 5 paragraph 5 tentang Permanent Establishment Article 7 paragraph 1 tentang Business Profit Article 15 paragraph 1 & 2 tentang Dependent Personal Services 2. UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pasal 2 ayat (1) tentang kewajiban mendaftarkan diri ke kantor Direktorat Jenderal Pajak bagi Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif Pasal 3 ayat (1) tentang kewajiban Wajib Pajak untuk mengisi serta menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) ke kantor Direktorat Jenderal Pajak Pasal 3 ayat (3) huruf c tentang batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan Pasal 9 ayat (2a) tentang sanksi administrasi atas pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak

Selama kontrak, NGI menempatkan 3 (tiga) orang tenaga ahlinya di Indonesia, (berikut nama,status perkawinan,lama tinggal di Indonesia dan Gaji per bulannya),yaitu : 1. Mr. Sasuke Harada (leader)-K/3-6 bulan- Rp 150juta 2. Ms.Rock Lee NarumiTK/0-4 bulan- Rp 100jt 3. Mr.Gara Guchi K/1-8 bulan-Rp 75jt Sesuai kesepakatan kontrak, gaji pimpinan tim tenaga ahli (leader), menjadi beban SIP, sementara gaji tenaga ahli lainnya merupakan beban NGI.

3.

4.

UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 2 ayat (3) tentang Subjek Pajak Dalam Negeri Pasal 6 ayat (1) huruf a tentang biaya pengurang penghasilan bruto (deductible expense) yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Pasal 17 ayat (1) huruf a tentang tarif pajak yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri Pasal 21 ayat (1) tentang pemotongan pajak atas penghasilan WP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan Pasal 26 ayat (1) tentang pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WPLN di Indonesia Pasal 28 ayat (1) huruf a tentang kredit pajak atas pemotongan pajak atas penghasilan (PPh 21) UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPnBM) Pasal 4 ayat (1) huruf e tentang pemanfaatan Jasa Kena Pajak

5.

dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean Pasal 8A ayat (1) tentang Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN Pasal 9 ayat (2) tentang pengkreditan Pajak Masukan (PM) dalam Masa Pajak yang sama Pasal 9 ayat (2b) tentang keharusan menggunakan Faktur Pajak (FP) untuk pengkreditan PM Pasal 9 ayat (9) tentang batas waktu pengkreditan PM yang belum dikreditkan pada Masa Pajak yang sama Pasal 13 ayat (6) tentang penetapan oleh Dirjen Pajak atas dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan FP Pasal 15A ayat (1) tentang waktu jatuh tempo penyetoran PPN oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pasal 15A ayat (2) tentang waktu jatuh tempo penyampaian SPT Masa PPN Peraturan Pelaksana Pasal 22 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan

dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Penghitungan, Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean Pasal 2A & Pasal 7 ayat (1a) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 80/PMK.03/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 88/KMK.04/1991 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP 965/PJ.9/1991 tentang

Pelaksanaan Teknis Tata Cara Pembayaran Pajak Melalui Pemindahbukuan Pasal 1 huruf j Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 27/PJ/ 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 10/PJ/2010 tentang Dokumen Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak Pasal 9 & 16 Peraturan Direktur Jenderal Nomor PER 57/PJ/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan 21 dan/atau 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE 26/PJ.9/1991 tentang Petunjuk Teknis Pemindahbukuan (Pbk) Pasal 5 huruf c, Pasal 6, Pasal 8, dan Pasal 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE 147/PJ/2010 tentang Penjelasan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Penghitungan,

Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean JUKNIS Sertifikasi dan Registrasi Jasa Konsultansi Non-Konstruksi Tahun 2011