Jawaban Post Test Teori Ekonomi

24
JAWABAN POST TEST MATA KULIAH TEORI EKONOMI 1. Ada 3 (tiga) masalah pokok ekonomi, yaitu: a.Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda; b.Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda; c.Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Apa dan Berapa Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? serta berapa banyak barang tersebut diproduksi? Bagaimana Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan? Untuk siapa Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?

description

Jawaban Post Test Teori Ekonomi

Transcript of Jawaban Post Test Teori Ekonomi

JAWABAN POST TEST MATA KULIAH TEORI EKONOMI

1. Ada 3 (tiga) masalah pokok ekonomi, yaitu:a. Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda;b. Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda;c. Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Apa dan BerapaMasalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? serta berapa banyak barang tersebut diproduksi? BagaimanaSetelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? siapa yang memproduksi? sumber daya apa yang digunakan? teknologi apa yang digunakan? Untuk siapa Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? siapa yang harus menikmati?

Menghadapi masalah pokok ekonomi tersebut, bagaimana memecahkan pokok persoalan itu?Secara garis besar, ada 4 (empat) sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.a. Sistem Ekonomi TradisionalSistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.b. Sistem Ekonomi TerpusatPada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat. Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.c. Sistem Ekonomi PasarPada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagid. Sistem Ekonomi CampuranSistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.2. Perbedaan antara perubahan jumlah yang di minta dengan Perubahan Permintaan

Ketika terjadi perubahan harga, kurva bergerak dari satu titik ke titik lainnya pada kurva permintaan yang sama. Yaitu dari P1 ke P2 dan perubahan kuantitasnya dari Q1 ke Q2. Kita menyebut gerakan sepanjang kurva permintaan ini sebagai perubahan kuantitas yang diminta.

Selain terjadi perpindahan dari satu titik ke titik yang lain pada kurva permintaan yang sama, terdapat juga perubahan dalam hubungan mendasar antara harga dan kuantitas. Ini direpresentasikan melalui pergeseran kurva permintaan. Dan pergeseran kurva permintaan ini merujuk kepada perubahan permintaan.

Pada gambar pertama, terjadi kenaikan permintaan dimana pergeseran kurva permintaan ke kanan pada sumbu kuantitas, dan gambar kedua penurunan permintaan dimana pergeseran kurva permintaan ke kiri pada sumbu kuantitas. Kenaikan permintaan : ketika semua harga tetap, kuantitas bergeser dari Q1 ke Q2 untuk setiap harga. Penurunan permintaan : ketika semua harga tetap, kuantitas menurun dari Q2 ke Q1 pada setiap harga.

Jika terdapat perubahan bukan harga, terlihat pada adanya kenaikan permintaan dan penurunan permintaan. Pada kenaikan permintaan, kurva bergeser ke kanan. Untuk setiap kuantitas tertentu yang diminta, konsumen bersedia membayar pada harga yang tinggi dari kuantitas yang dia bayar sebelumnya. Sedangkan pada penurunan permintaan, kurva bergeser ke kiri.Untuk setiap kuantitas tertentu yang diminta, konsumen bersedia membayar hanya pada harga terendah dari kuantitas sebelumnya.Kenaikan permintaan dapat terjadi apabila: Pendapatan untuk barang normal meningkat Pendapatan untuk barang inferior menurun Harga barang pengganti meningkat Harga barang pelengkap menurun Selera untuk barang tertentu meningkat Jumlah pembeli dalam permintaan pasar meningkatPenurunan permintaan dapat terjadi apabila : Pendapatan untuk barang normal menurun Pendapatan untuk barang inferior meningkat Harga barang pengganti menurun Harga barang pelengkap meningkat Selera untuk barang tertentu menurun Jumlah pembeli dalam permintaan pasar menurun

3. Penjelasan Perubahan keseimbangan konsumen bila terjadi perubahan harga dan pendapatan.

Kondisi keseimbangan konsumen adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).Kurva indiferen menunjukan selera konsumen. Sesuai dengan kaidah semakin banyak semakin disukai, maka seseorang konsumen akan berusaha untuk mencapai kurva indiferen yang tinggi, karena hal ini akan memberikan kombinasi produk yang paling banyak. Akan tetapi terdapat satu hal yang membatasi seseorang konsumen hanya dapat mencapai kurva indiferen tertentu yaitu garis anggaran. Dengan anggaran tertentu yang dimiliki, konsumen akan berusaha mencapai kurva indiferen yang paling tinggi.

Berdasarkan gambar diatas, titik kepuasan maksimum yang dapat dicapai adalah dititik A pada kurva indiferen I2, di mana di titik ini terjadi persinggungan antara garis anggaran dan kurva indiferen. Keseimbangan konsumen akan tercapai apabila Mux/Px = MUy/Py.

Titik D dan C terletak pada kurva indiferen I1 yang lebih rendah dari kurva indiferen I2. Ini berarti dititik C dan D kepuasan yang diterima lebih rendah walaupun ia telah membelanjakan semua pendapatannya. Dengan menggeserkan kurva indiferen menjauhi titik origin maka konsumen tersebut akan mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi pada garis anggaran yang sama. Kepuasan maksimum akan tercapai di titik A, yaitu pada persinggunan kurva indiferen I2 dan garis anggaran KL. Sedangkan titik B tidak mungkin dapat dicapai karena di luar jangkauan kendala pendapatan.

Perubahan KeseimbanganDengan memisalkan harga X turun sedangkan harga Y dan pendapatan konsumen tetap. Penurunan harga barang X akan menyebabkan pendapatan riil konsumen naik sehingga semakin banyak jumlah barang X yang dibeli. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut

Keseimbangan konsumen mula-mula dititik A, penurunan harga X akan menyebabkan keseimbangan berubah menjadi ttik B. Keseimbangan konsumen di titik A pada kurva indiferen ditranformasikan pada kurva permintaan menjadi titik A dengan memisalkan harga P1x, dan dengan jumlah permintaan barang X sebesar X1x,. Kemudian penurunan harga menyebabkan jumlah X yang dibeli bertambah, titik B pada kurva indiferen ditansformasikan menjadi titik B pada kurva permintaan. Harga yang terjadi adalah di titik B , yaitu P2x adalah lebih rendah harga P1x.

Keseimbangan mula-mula berada di titik A, yaitu pada garis anggaran BL0 dan kurva indiferen I0. Kenaikan harga barang X akan menyebabkan permintaan terhadap barang X menurun, keseimbangan konsumen sekarang berpindah ke titik C, yaitu pada garis anggaran BL1 dan kurva indiferen I1. Efek subsitusi digambarkan dengan membuat garis anggaran imaginer yang sejajar dengan garis anggaran yang baru, yaitu BL2 (warna merah garis putus-putus). Garis anggaran BL2 dimaksudkan apabila konsumen diberi tambahan pendapatan sedemikian rupa sehingga konsumen tetap pada kurva indiferen mula-mula, atau I0. Efek subsitusi adalah pergerakan dari titik A ke titik B, di mana titik konsumen tidak mungkin mengkonsumsinya, karena secara riil pendapatan konsumen sudah tidak mencukupi

Efek pendapatan adalah pergerakan dari titik B ke titik C. Dalam gambar di atas, garis anggaran BL2 sejajar dengan garis anggaran BL1, keadaan ini menggambarkan penurunan pendapatan riil konsumen. Sedangkan efek total adalah pergerakan dari titik A ke titik C.Untuk kasus penurunan harga dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Keseimbangan mula-mula terjadi di titik A, yaitu pada persinggungan garis anggaran BL1 dan kurva indiferen I1. Dengan menganggap harga barang X turun sedangkan harga barag Y dan pendapatan tetap maka garis anggaran akan bergeser berlawanan arah dengan arah jarum jam (arah keluar)

Keseimbangan konsumen setelah terjadi penurunan harga akan mengakibatkan keseimbangan pindah ke titik C, yaitu pada persinggungan garis anggaran BL2 dan kurva indiferen I2. Efek substitusi dapat dicari dengan membuat garis garis anggaran imaginer (garis putus-putus) yang sejajar dengan garis anggaran baru, yaitu BL (di mana BL sejajar dengan BL2). perpindahan dari titik A ke titik B disebut efek substitusi (sebesar X1 X2), di mana titik ini sebenarnya konsumen tetap bertahan pada kurva indiferen I1. Efek subsitusi menggambarkan bahwa konsumen tetap mempertahankan kepuasan pada kurva indiferen yang lama, di mana sebenarnya konsumen bisa meningkatkan kepuasan karena secara riil pendapatan konsumen meningkat dengan terjadinya penurunan harga barang X. Perpindahan dari titik B ke titik C disebut efek pendapatan (sebesar X2 - X3, perhatikan bahwa garis anggaran BL sejajar dengan garis anggaran BL2) , dan perpindahan dari titik A ke titik C disebut efek total (sebesar X1 X3).

4. a.. Sebagai contoh yaitu 2 (dua) komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve.Jadi, Indifference curve: adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen.

b. Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari barang X dan Y. Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau mengurangi total kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:

Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens. MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah. Karena prinsip inilah maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal (convex to origin).

5. a. Keseimbangan pasar akan terjadi bila permintaan dan penawaran berada pada suatu titik yang sama (P,Q) jika dilukiskan dalam suatu kurva. Kurva yang melukiskannya biasa dikenal dengan Kurva keseimbangan pasar (Market Equilibrium). Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini.

Permintaan dan penawaran suatu barang pada berbagai tingkat harga.

Dari tabel di atas dapat dibuat kurva sebagai berikut.

Dari kurva keseimbangan diatas, garis penawaran dan garis penawaran akan bertemu pada suatu titik yang sama (titik E). Titik ekuilibirum tersebut akan mampu bertahan (stayed) dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan atau setidaknya hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil.

b. Kondisi keseimbangan pasar jika harga berada diatas atau dibawah harga keseimbangan.Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu Rp. 9.000,-, maka akan ada barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar 90 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu Rp. 9.000,- konsumen hanya akan mengajukan permintaan sebesar 10 unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar 80 unit, yang dapat saja diekpor oleh produsen untuk mendapat laba lebih besar sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.Sedangkan, saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu Rp. 1.000,- maka hanya akan ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 10 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu yaitu Rp. 1.000,- konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 90 unit. Maka telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan) sebesar 80 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang karena kebutuhan konsumen juga tidak dapat terpenuhi dengan baik.

6. 3 (tiga) tahap penggunaan input dalam proses produksi: Tahap I: Tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal. Tahap II: Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol. Tahap III: Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.

Penjelasan: Tahapan pertama dimulai dengan tenaga kerja (L) = 0 sampai MPL = APL, atau dari L = 0 sampai APL maksimum. Keadaan ini menunjukkan nilai elastisitas produksi > 1 (elastis); Tahapan kedua dimulai dari MPL = APL atau APL maksimum sampai MPL = 0. Keadaan ini menunjukkan nilai elastisitas produksi < 1 (inelastis), namun pada saat MPL + APL maka elastisitas produksi = 1; Tahapan ketiga dimulai dari MPL = 0 atau MPL negatif. Keadaan ini menunjukkan nilai elastisitas produksi negatif; Tahapan yang ideal bagi perusahaan untuk berproduksi adalah pada saat MPL = APL, yang menunjukkan bahwa elastisitas produksi = 1; Tahapan yang rasional, yaitu dari APL maksimum sampai MPL = 0, selebihnya tidak menguntungkan bagi produsen karena dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja yang dipergunakan dalam proses justru akan menurunkan output; Pada posisi MPL negatif akan terjadi kecenderungan adanya disguised unemployment (pengangguran tersembunyi); Berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (the law diminishing returns) dimulai dari MPL maksimum; Pada kondisi ini, bertambahnya tenaga kerja tidak menaikan produktivitas marjinal karena tenaga kerja yang dipakai terlalu banyak sehingga mereka akan bekerja rebutan dan produksi marjinal akan turun kemudian menjadi nol dan akhirnya menjadi negatif;

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya pada tahap kedua yang merupakan tahap ekonomis yang menguntungkan untuk berproduksi sedangkan tahap pertama dan ketiga tidak menguntungkan secara ekonomis karena MP negatif.

7. Elastisitas Harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga.

Koefisien elastisitas harga bernilai negatif. Hal ini berarti permintaan terhadap barang naik 200% jika harga barang turun 100%. Kaitannya dengan penerimaan prosusen yaitu, penerimaan produsen akan meningkat jika Eh bernilai positif (+), yang berarti semakin elastis permintaannya akibat dari perubahan permintaan yang jauh lebih besar daripada perubahan harga. Begitu pun sebaliknya.

8. Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual, sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk kurva permintaan dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar sejajar dengan sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan harga barang. Dan kurva tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR (Average Revenue) dan pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).

Kurva permintaan dan penawaran pada pasar persaingan sempurna.

Pada pasar persaingan sempurna, kurva keseimbangan dapat digambarkan dalam dua macam. Pertama, kurva keseimbangan pada perusahaan yang menghasilkan keuntungan maksimum dan kurva yang menggambarkan adanya kerugian minimum. Untuk menghasilkan keuntungan maksimum, beberapa hal yang harus terpenuhi antara lain: Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ. Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR. Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa produksi pada saat itu terjadi efisiensi produksi. Beikut kurva yang dimaksud.

Penjelasan kuva keseimbangan dengan keuntungan maksimal: Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1 Besarnya penerimaan total (TR) = O P1 AQ1 Besarnya biaya total (TC) = P2 BQ1 Keuntungan maksimum sebesar = P1P2AB Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik yang terendah).

Adapun kurva keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan sempurna yang menggambarkan kerugian minimum harus memenuhi syarat-syarat berikut ini. Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ. Kurva AC berada di atas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada di bawah titik terendah kurva AC. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum

Penjelasan:- Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1- Besarnya penerimaan total (TR) = OP1AB- Besarnya biaya total = OP2CB- Kerugian minimum sebesar = P1P2CA

Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Kelemahan pasar monopoli, antara lain: Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen. Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan. Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli. Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.

Penjelasan Kurva: Harga pembentuk saat kurva MC memotong kurva MR. Harga pasar setinggi OPl Kurva MC selalu memotong kurva AC pada titik yang terendah. Besarnya penerimaan total (TR) = OP1C Q1 Besarnya biaya total (TC) = OP2BQ1 Keuntungan maksimum sebesar = P1P2BC.