jaringan-komputer

download jaringan-komputer

of 18

Transcript of jaringan-komputer

  • KEAMANAN JARINGAN HIMPUNAN SISWA TI

    SMKN 5 Malang

  • Foreword :

    Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menyediakan landasan umum yang bagus akan

    pemahaman keamanan jaringan komputer. Pemahaman dasar pada keamanan jaringan komputer

    sangat perlu untuk merawat jaringan komputer tanpa harus terjadi insiden keamanan didalam jaringan

    itu. Artikel ini juga sebagai bahan ilustrasi beberapa insiden keamanan yang terjadi dan mencoba

    menjelaskan bagaimana cara melindungi dengan mengambil keuntungan dari celah keamanan itu

    sendiri.

    Artikel ini tidak akan menjelaskan secara detil akan tetapi para pembaca setidaknya telah

    mendapat suatu gambaran yang bagus dan mungkin mendapat ide untuk dimana mencari jawaban

    apabila ingin mencari beberapa informasi tambahan.

    Penulis.

  • Keamanan Jaringan Komputer Keamanan jaringan komputer sendiri sering dipandang sebagai hasil dari beberapa faktor. Faktor

    ini bervariasi tergantung pada bahan dasar, tetapi secara normal setidaknya beberapa hal dibawah ini

    diikutsertakan :

    Confidentiality (kerahasiaan). Integrity (integritas). Availability (ketersediaan).

    Keamanan klasik penting ini tidak cukup untuk mencakup semua aspek dari keamanan jaringan

    komputer pada masa sekarang [1]. Hal-hal tersebut dapat dikombinasikan lagi oleh beberapa hal

    penting lainnya yang dapat membuat keamanan jaringan komputer dapat ditingkatkan lagi dengan

    mengikut sertakan hal dibawah ini:

    Nonrepudiation. Authenticity. Possession. Utility.

    Availability (ketersediaan).

    Ketersediaan data atau layanan dapat dengan mudah dipantau oleh pengguna dari sebuah

    layanan. Yang dimana ketidaktersediaan dari sebuah layanan (service) dapat menjadi sebuah halangan

    untuk maju bagi sebuah perusahaan dan bahkan dapat berdampak lebih buruk lagi, yaitu penghentian

    proses produksi [1]. Sehingga untuk semua aktifitas jaringan, ketersediaan data sangat penting untuk

    sebuah system agar dapat terus berjalan dengan benar.

    Confidentiality (kerahasiaan).

    Ada beberapa jenis informasi yang tersedia didalam sebuah jaringan komputer. Setiap data yang

    berbeda pasti mempunyai grup pengguna yang berbeda pula dan data dapat dikelompokkan sehingga

    beberapa pembatasan kepada pengunaan data harus ditentukan. Pada umumnya data yang terdapat

    didalam suatu perusahaan bersifat rahasia dan tidak boleh diketahui oleh pihak ketiga yang bertujuan

    untuk menjaga rahasia perusahaan dan strategi perusahaan [2]. Backdoor, sebagai contoh, melanggar

    kebijakan perusahaan dikarenakan menyediakan akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan

    komputer perusahaan.

    Kerahasiaan dapat ditingkatkan dan didalam beberapa kasus pengengkripsian data atau

    menggunakan VPN [22][2]. Topik ini tidak akan, tetapi bagaimanapun juga, akan disertakan dalam

    tulisan ini. Kontrol akses adalah cara yang lazim digunakan untuk membatasi akses kedalam sebuah

    jaringan komputer. Sebuah cara yang mudah tetapi mampu untuk membatasi akses adalah dengan

  • menggunakan kombinasi dari username-dan-password untuk proses otentifikasi pengguna dan

    memberikan akses kepada pengguna (user) yang telah dikenali [2]. Didalam beberapa lingkungan kerja

    keamanan jaringan komputer, ini dibahas dan dipisahkan dalam konteks otentifikasi [3].

    Integrity (integritas).

    Jaringan komputer yang dapat diandalkan juga berdasar pada fakta bahwa data yang tersedia

    apa yang sudah seharusnya. Jaringan komputer mau tidak mau harus terlindungi dari serangan

    (attacks) yang dapat merubah dataselama dalam proses persinggahan (transmit) [4]. Man-in-the-

    Middle merupakan jenis serangan yang dapat merubah integritas dari sebuah data yang mana

    penyerang (attacker) dapat membajak "session" atau memanipulasi data yang terkirim [5].

    Didalam jaringan komputer yang aman, partisipan dari sebuah "transaksi" data harus yakin

    bahwa orang yang terlibat dalam komunikasi data dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Keamanan

    dari sebuah komunikasi data sangat diperlukan pada sebuah tingkatan yang dipastikan data tidak

    berubah selama proses pengiriman dan penerimaan pada saat komunikasi data. Ini tidak harus selalu

    berarti bahwa "traffic" perlu di enkripsi, tapi juga tidak tertutup kemungkinan serangan "Man-in-the-

    Middle" dapat terjadi.

    Nonrepudiation.

    Setiap tindakan yang dilakukan dalam sebuah system yang aman telah diawasi (logged), ini dapat

    berarti penggunaan alat (tool) untuk melakukan pengecekan system berfungsi sebagaimana

    seharusnya. "Log" juga tidak dapat dipisahkan dari bagian keamanan "system" yang dimana bila terjadi

    sebuah penyusupan atau serangan lain akan sangat membantu proses investigasi [17]. "Log" dan

    catatan waktu, sebagai contoh, bagian penting dari bukti di pengadilan jika cracker tertangkap dan

    diadili. Untuk alasan ini maka "nonrepudiation" dianggap sebagai sebuah faktor penting didalam

    keamanan

    jaringan komputer yang berkompeten.

    ITU-T telah mendefinisikan "nonrepudition" sebagai berikut :

    1. Kemampuan untuk mencegah seorang pengirim untuk menyangkal kemudian bahwa dia

    telah mengirim pesan atau melakukan sebuah tindakan.

    2. Proteksi dari penyangkalan oleh satu satu dari entitas yang terlibat didalam sebuah komunikasi

    yang turut serta secara keseluruhan atau sebagian dari komunikasi yang terjadi [7].

    Jaringan komputer dan system data yang lain dibangun dari beberapa komponen yang berbeda

    yang dimana masing-masing mempunyai karakteristik spesial untuk keamanan. Sebuah jaringan

    komputer yang aman perlu masalah keamanan yang harus diperhatikan disemua sektor, yang mana

    rantai keamanan yang komplit sangat lemah, selemah titik terlemahnya [8]. Pengguna (user)

    merupakan bagian penting dari sebuah rantai. "Social engineering" merupakan cara yang efisien untuk

  • mencari celah (vulnerabilities) pada suatu system [21] dan kebanyakan orang menggunakan

    "password" yang mudah ditebak. Ini juga berarti meninggalkan "workstation" tidak dalam keadaan

    terkunci pada saat makan siang atau yang lainnya.

    Sistem operasi (operating system : Windows, Unix, Linux, MacOS) terdapat dimana-mana,

    komputer mempunyai sistem operasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya (tergantung

    selera), dan bahkan router juga dijalankan oleh oleh sistem operasi. Setiap sistem operasi mempunyai

    gaya dan karakteristik sendiri yang membedakannya dengan sistem operasi yang lainnya, dan

    beberapa bahkan digunakan untuk kepentingan "server". Beberapa sistem operasi juga mempunyai

    masalah yang dapat digunakan sehingga menyebabkan sistem operasi tersebut berhenti merespon

    pengguna.

    Layanan pada "server" memainkan peranan penting dalam keamanan. Developer perangkat lunak

    mengumumkan celah keamanan pada perangkat lunak dengan cepat. Alasan yang digunakan adalah

    celah ini kemungkinan akan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyusupi

    sebuah system ataupun setiap pengguna komputer. Pengelola atau pengguna server dan workstation

    harus melakukan pengecekan untuk "update" masalah keamanan secara regular.

    Perangkat keras mungkin sedikit susah dipahami sebagai sesuatu yang mempunyai potensi untuk

    mempunyai masalah keamanan. Yang sesungguhnya adalah sangat berbeda dengan apa yang kita

    pikirkan, apabila perangkat keras terletak di sebuah lokasi yang tidak aman maka terdapat resiko untuk

    pemasangan perangkat keras yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer dan ini dapat membuat

    penyusupan menjadi mudah. Juga, bila sebuah perangkat keras jaringan computer dirubah setting-nya

    ke konfigurasi default oleh orang luar.

    Pemilihan jenis metode transmisi juga mempunyai peranan penting didalam masalah keamanan.

    Setiap informasi rahasia tidak boleh di transmisikan secara wireless, setidaknya tidak tanpa

    menggunakan enkripsi yang bagus, sehingga setiap orang dapat menyadap komunikasi "wireless" yang

    terkirim. Sangat dianjurkan untuk menggunakan firewall untuk membatasi akses kedalam jaringan

    komputer ke tingkat yang dibutuhkan. Firewall juga dapat menjadi titik terlemah[9], yang mana dapat

    membuat perasaan aman [10]. Firewall harus mengizinkan arus data kedalam sebuah jaringan

    komputer jika terdapat juga arus data keluar dari jaringan komputer tersebut melalui firewall dan ini

    dapat menjadi titik terlemah. Fakta penting lainnya bahwa tidak semua serangan

    dilancarkan melalui firewall [10].

  • Mengamankan Jaringan Komputer Mengamankan jaringan komputer membutuhkan tiga tingkatan proses. Untuk mengamankan

    jaringan komputer kita harus dapat melakukan pemetaan terhadap ancaman yang mungkin terjadi.

    Prevention (pencegahan).

    Kebanyakan dari ancaman akan dapat ditepis dengan mudah, walaupun keadaan yang benar-

    benar 100% aman belum tentu dapat dicapai. Akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer

    dapat dicegah dengan memilih dan melakukan konfigurasi layanan (services) yang berjalan dengan

    hati-hati.

    Observation (observasi).

    Ketika sebuah jaringan komputer sedang berjalan, dan sebuah akses yang tidak diinginkan

    dicegah, maka proses perawatan dilakukan. Perawatan jaringan komputer harus termasuk melihat isi

    log yang tidak normal yang dapat merujuk ke masalah keamanan yang tidak terpantau. System IDS

    dapat digunakan sebagai bagian dari proses observasi tetapi menggunakan IDS seharusnya tidak

    merujuk kepada ketidak-pedulian pada informasi log yang disediakan.

    Response (respon).

    Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan keamanan suatu system telah berhasil disusupi,

    maka personil perawatan harus segera mengambil tindakan. Tergantung pada proses produktifitas dan

    masalah yang menyangkut dengan keamanan maka tindakan yang tepat harus segera dilaksanakan.

    Bila sebuah proses sangat vital pengaruhnya kepada fungsi system dan apabila di-shutdown akan

    menyebabkan lebih banyak kerugian daripada membiarkan system yang telah berhasil disusupi tetap

    dibiarkan berjalan, maka harus dipertimbangkan untuk direncakan perawatan pada saat yang tepat [1].

    Ini merupakan masalah yang sulit dikarenakan tidak seorangpun akan segera tahu apa yang menjadi

    celah begitu system telah berhasil disusupi dari luar.

    Victims/statistic (korban/statistik).

    Keamanan jaringan komputer meliputi beberapa hal yang berbeda yang mempengaruhi

    keamanan secara keseluruhan. Serangan keamanan jaringan komputer dan penggunaan yang salah

    dan sebegai contoh adalah virus, serangan dari dalam jaringan komputer itu sendiri, pencurian

    perangkat keras (hardware), penetrasi kedalam system, serangan "Denial of Service" (DoS), sabotase,

    serangan "wireless" terhadap jaringan komputer, penggantian halaman depan situs (website

    defacement), dan penggunaan yang salah terhadap aplikasi web. Statistik menunjukkan jumlah

    penyusupan didalam area ini sudah cukup banyak berkurang dari tahun 2003 [24], tipe variasi dari

    serangan, bagaimanapun juga, menyebabkan hampir setiap orang adalah sasaran yang menarik.

  • Masalah keamanan

    Jaringan komputer moderen adalah entitas dari banyak komponen kecil. Disini akan dijelaskan

    beberapa titik lemah dari komponen yang berbeda.

    Weak protocols (protokol yang lemah).

    Komunikasi jaringan komputer menggunakan protokol antara client dan server. Kebanyakan dari

    protokol yang digunakan saat ini merupakan protocol yang telah digunakan beberapa dasawarsa

    belakangan. Protokol lama ini, seperti File Transmission Protocol (FTP), TFTP ataupun telnet [11], tidak

    didesain untuk menjadi benar-benar aman. Malahan faktanya kebanyakan dari protocol ini sudah

    seharusnya digantikan dengan protokol yang jauh lebih aman, dikarenakan banyak titik rawan yang

    dapat menyebabkan pengguna (user) yang tidak bertanggung jawab dapat melakukan eksploitasi.

    Sebagai contoh, seseorang dengan mudah dapat mengawasi "traffic" dari telnet dan dapat mencari

    tahu nama user dan password.

    Software issue (masalah perangkat lunak).

    Menjadi sesuatu yang mudah untuk melakukan eksploitasi celah pada perangkat lunak. Celah ini

    biasanya tidak secara sengaja dibuat tapi kebanyakan semua orang mengalami kerugian dari

    kelemahan seperti ini. Celah ini biasanya dibakukan bahwa apapun yang dijalankan oleh "root" pasti

    mempunyai akses "root", yaitu kemampuan untuk melakukan segalanya didalam system tersebut.

    Eksploitasi yang sebenarnya mengambil keuntungan dari lemahnya penanganan data yang tidak diduga

    oleh pengguna, sebagai contoh, buffer overflow dari celah keamanan "format string" merupakan hal

    yang biasa saat ini.

    Eksploitasi terhadap celah tersebut akan menuju kepada situasi dimana hak akses pengguna akan

    dapat dinaikkan ke tingkat akses yang lebih tinggi. Ini disebut juga dengan "rooting" sebuah "host"

    dikarenakan penyerang biasanya membidik untuk mendapatkan hak akses "root" [2].

    Buffer overflow.

    "Buffer overflow" mempunyai arti sama dengan istilahnya. Programmer telah mengalokasikan

    sekian besar memory untuk beberapa variabel spesifik. Bagaimanapun juga, dengan celah keamanan

    ini, maka variabel ini dapat dipaksa menuliskan kedalam "stack" tanpa harus melakukan pengecekan

    kembali bila panjang variabel tersebut diizinkan. Jika data yang berada didalam buffer ternyata lebih

    panjang daripada yang diharapkan, maka kemungkinan akan melakukan penulisan kembali stack frame

    dari "return address" sehingga alamat dari proses eksekusi program dapat dirubah.

    Penulis "malicious code" biasanya akan akan melakukan eksploitasi terhadap penulisan kembali

    "return address" dengan merubah "return address" kepada "shellcode" pilihan mereka sendiri untuk

    melakukan pembatalan akses "shell" dengan menggunakan hak akses dari "user-id" dari program yang

  • tereksploitasi tersebut [12]. "Shellcode" ini tidak harus disertakan dalam program yang tereksploitasi,

    tetapi biasanya dituliskan ke dalam bagian celah dari "buffer". Ini merupakan trik yang biasa digunakan

    pada variabel

    "environment" seperti ini.

    "Buffer overflow" adalah masalah fundamental berdasarkan dari arsitektur komputasi modern.

    Ruang untuk variabel dan kode itu sendiri tidak dapat dipisahkan kedalam blok yang berbeda didalam

    "memory". Sebuah perubahan didalam arsitektur dapat dengan mudah menyelesaikan masalah ini, tapi

    perubahan bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan dikarenakan arsitektur yang digunakan saat ini

    sudah sangat banyak digunakan.

    Format string.

    Metode penyerangan "format string" merupakan sebuah metode penyerangan baru, ini

    diumumkan kepada publik diakhir tahun 2000. Metode ini ditemukan oleh hacker 6 bulan sebelum

    diumumkan kepada masyarakat luas. Secara fundamental celah ini mengingatkan kita akan miripnya

    dengan celah "buffer overflow" [13].

    Kecuali celah tersebut tercipta dikarenakan kemalasan (laziness), ketidakpedulian (ignorance),

    atau programmer yang mempunyai skill pas-pasan. Celah "format string" biasanya disebabkan oleh

    kurangnya "format string" seperti "%s" di beberapa bagian dari program yang menciptakan output,

    sebagai contoh fungsi printf() di C/C++. Bila input diberikan dengan melewatkan "format string"

    seperti "%d" dan "%s"kepada program maka dengan mudah melihat "stack dump" atau penggunaan

    teknik seperti pada "buffer overflow".

    Celah ini berdasarkan pada "truncated format string" dari "input". Ini merujuk kepada situasi

    dimana secara external, data yang disuplai yang diinterpretasikan sebagai bagian dari "format string

    argument" [13]. Dengan secara spesial membuat suatu input dapat menyebabkan program yang

    bermasalah menunjukkan isi memory dan juga kontrol kepada eksekusi program dengan menuliskan

    apa saja kepada lokasi pilihan sama seperti pada eksploitasi "overflow".

    Hardware issue (masalah perangkat keras).

    Biasanya perangkat keras tidak mempunyai masalah pada penyerangan yang terjadi. Perangkat

    lunak yang dijalankan oleh perangkat keras dan kemungkinan kurangnya dokumentasi spesifikasi teknis

    merupakan suatu titik lemah. Berikut ini merupakan contoh bagaimana perangkat keras mempunyai

    masalah dengan keamanan.

    contoh 1: Cisco

    Sudah lazim router cisco dianggap mempunyai masalah sistematis didalam perangkat lunak IOS

    (Interwork operating system) yang digunakan oleh mereka sebagai sistem operasi pada tahun 2003.

    Celah dalam perangkat lunak dapat menuju kepada "denial of service" (Dos) dari semua perangkat

  • router. Masalah keamanan ini terdapat dalam cara IOS menangani protokol 53(SWIPE), 55(IP Mobility)

    dan 77(Sun ND) dengan nilai TTL (Time to live) 0 atau 1 [23].

    Biasanya, Protocol Independent Multicast (PIM) dengan semua nilai untuk hidup, dapat

    menyebabkan router menandai input permintaan yang penuh terhadap "interface" yang dikirimkan.

    Sebagai permintaan bila penuh, maka router tidak akan melakukan proses "traffic" apapun terhadap

    "interface" yang dipertanyakan [3]. Cisco juga mempunyai beberapa celah keamanan yang

    terdokumentasi dan "patch" yang diperlukan telah tersedia untuk waktu yang cukup lama.

    contoh 2: Linksys

    Perangkat linksys mempunyai harga yang cukup murah sehingga banyak digunakan oleh orang.

    Beberapa perangkat linksys mempunyai masalah dengan celah keamanan yang dapat menuju kepada

    serangan "denial of service" (DoS). Celah keamanan yang memprihatinkan terdapat pada penanganan

    parameter "URL Embedded" yang dikirimkan kepada perangkat.

    Misconfiguration (konfigurasi yang salah).

    Kesalahan konfigurasi pada server dan perangkat keras (hardware) sangat sering membuat para

    penyusup dapat masuk kedalam suatu system dengan mudah. Sebagai contoh, penggantian halaman

    depan suatu situs dikarenakan kesalahan konfigurasi pada perangkat lunak "www-server" atapun

    modulnya. Konfigurasi yang tidak hati-hati dapat menyebabkan usaha penyusupan menjadi jauh lebih

    mudah terlebih jika ada pilihan lain yang dapat diambil oleh para penyusup.

    Sebagai contoh, sebuah server yang menjalankan beberapa layanan SSH dapat dengan mudah

    disusupi apabila mengijinkan penggunaan protokol versi 1 atau "remote root login" (RLOGIN) diizinkan.

    Kesalahan konfigurasi yang jelas ini menyebabkan terbukanya celah keamanan dengan penggunaan

    protokol versi 1, seperti "buffer overflow" yang dapat menyebabkan penyusup dapat mengambil hak

    akses "root" ataupun juga dengan menggunakan metode "brute-force password" untuk dapat menebak

    password "root".

    DoS, DDoS.

    Serangan Denial of Service adalah serangan yang mengakibatkan setiap korbannya akan berhenti

    merespon [5] atau "bertingkah" tidak lazim. Contoh serangan klasik "DoS" adalah "Ping of Death" dan

    "Syn Flood" yang untungnya sudah hampir tidak dapat dijumpai pada saat sekarang. Biasanya

    serangan DoS menyerang celah yang terdapat pada layanan system atau pada protokol jaringan kerja

    untuk menyebabkan layanan tidak dapat digunakan. Tehnik yang lainnya adalah menyebabkan system

    korban "tersedak" dikarenakan banyaknya paket yang diterima yang harus diproses melebihi

    kemampuan dari system itu sendiri atau menyebabkan terjadinya "bottleneck" pada bandwidth yang

    dipakai oleh system.

  • Serangan "Distributed Denial of Service" (DDoS) merupakan tipe serangan yang lebih

    terorganisasi. Jenis serangan ini biasanya membutuhkan persiapan dan juga taktik untuk dapat

    menjatuhkan korbannya dengan cepat dan sebelumnya biasanya para penyerang akan mencari system

    kecil yang dapat dikuasai dan setelah mendapat banyak system kecil maka penyerang akan menyerang

    system yang besar dengan menjalankan ribuan bahkan puluhan ribu system kecil secara bersamaan

    untuk menjatuhkan sebuah system yang besar [5].

    Worm "MyDoom" yang terkenal itu dibuat untuk melancarkan serangan besar-besaran dari

    puluhan ribu system yang terinfeksi untuk menyerang situs www.sco.com. Serangan itu sukses besar

    yang menyebabkan www.sco.com harus dipindahkan dari DNS untuk dapat menjalankan kembali

    layanan [20].

    Viruses (virus).

    Salah satu definisi dari program virus adalah menyisipkan dirinya kepada objek lain seperti file

    executable dan beberapa jenis dokumen yang banyak dipakai orang. Selain kemampuan untuk

    mereplikasi dirinya sendiri, virus dapat menyimpan dan menjalankan sebuah tugas spesifik. Tugas

    tersebut bisa bersifat menghancurkan atau sekedar menampilkan sesuatu ke layar monitor korban dan

    bisa saja bertugas untuk mencari suatu jenis file untuk dikirimkan secara acak ke internet bahkan dapat

    melakukan format pada hard disk korban [18].

    Virus yang tersebar di internet yang belum dikenali tidak akan dapat ditangkap oleh program

    antivirus ataupun semacamnya yang meskipun korban telah terjangkiti tetapi tidak mengetahuinya.

    Perangkat lunak antivirus biasanya mengenali virus atau calon virus melalui tanda yang spesifik yang

    terdapat pada bagian inti virus itu sendiri. Beberapa virus menggunakan tehnik polymorphic agar luput

    terdeteksi oleh antivirus.

    Kebiasaan virus polymorphic adalah merubah dirinya pada setiap infeksi yang terjadi yang

    menyebabkan pendeteksian menjadi jauh lebih sulit [18]. Praktisnya setiap platform komputer

    mempunyai virus masing-masing dan ada beberapa virus yang mempunyai kemampuan menjangkiti

    beberapa platform yang berbeda (multi-platform). Virus multi-platform biasanya menyerang executable

    ataupun dokumen pada Windows dikarenakan kepopuleran oleh system operasi Microsoft Windows dan

    Microsoft Office sehingga banyak ditemukan virus yang bertujuan untuk menghancurkan "kerajaan"

    Microsoft Corp [4].

    Worms.

    Sebuah "worm" komputer merupakan program yang menyebar sendiri dengan cara mengirimkan

    dirinya sendiri ke system yang lainnya. Worm tidak akan menyisipkan dirinya kepada objek lain [18].

    Pada saat sekarang banyak terjadi penyebaran worm dikarenakan para pengguna komputer tidak

    melakukan update pada perangkat lunak yang mereka gunakan, yang dimana ini berarti, sebagai

  • contoh, Outlook Express mempunyai fungsi yang dapat mengizinkan eksekusi pada file sisipan

    (attachment) e-mail tanpa campur tangan dari pengguna komputer itu sendiri.

    Trojan horse.

    Trojan horse adalah program yang berpura-pura tidak berbahaya tetapi sebenarnya mereka

    sesuatu yang lain [18]. Salah fungsi yang biasa terdapat pada "trojan horse" adalah melakukan

    instalasi "backdoor" sehingga si pembuat program dapat menyusup kedalam komputer atau system

    korban.

    junk mail (surat sampah).

    "junk mail" sesungguhnya bukan suatu ancaman keamanan yang serius, tetapi dengan

    penyebaran virus dan worm melalui e-mail, maka jumlah junk mail juga ikut bertambah. Ancaman

    keamanan sesungguhnya bukan dari e-mail sampah itu sendiri melainkan file sisipannya (attachment)

    yang patut diwaspadai dikarenakan penyebaran virus dan worm menggunakan metode ini.

    Time bomb (bom waktu).

    "Time bomb" adalah program yang mempunyai tugas tetapi dengan waktu tertentu baru akan

    menjalankan tugasnya. Beberapa jenis virus dan worm juga mempunyai kesamaan fungsi dengan

    aplikasi ini. Time bomb berbeda dengan virus ataupun worm dikarenakan dia tidak melakukan replikasi

    terhadap dirinya tetapi melakukan instalasi sendiri kedalam system.

  • Hacking: Hackers and Victims (hacking: pelaku dan korban)

    Hacker dikategorikan kedalam beberapa kategori yang berbeda tergantung pada jenis kegiatan

    mereka. Kebanyakan hacker adalah para "script-kiddies" yang biasa menggunakan exploit atau

    program yang tersedia di internet untuk melancarkan aksi mereka [19]. Jika tujuan mereka adalah

    untuk kepentingan komersial atau kepentingan militer maka taruhannya menjadi lebih tinggi dan

    biasanya mereka akan memilih korban mereka dengan hati-hati.

    Alasan dibalik hacking sendiri bermacam-macam. Script kiddies biasanya akan melakukan

    "scanning" beberapa blok IP untuk mencari kemungkinan host yang "vulnerable" (bisa diserang) dan

    mencoba melakukan eksploitasi kepada beberapa daemon yang ditemukan. Satu grup hacker biasanya

    mencoba program atau script yang mereka kembangkan untuk melihat apakah hasil kerja mereka

    sukses. Tapi bagaimanapun juga, seseorang dapat menjadi "black-hat" atapun "white-hat" tergantung

    pada filosofi, nilai etis dan motivasi mereka sendiri.

    "White-hat" berarti jika seorang "hacker" berhasil dalam usahanya dan sebagai contoh berhasil

    masuk kedalam sebuah system yang bukan tanggung jawab dia, maka dia akan memberitahukan

    kepada system administrator mengenai celah keamanan yang terdapat di dalam system tersebut dan

    bagaimana cara menutup celah keamanan itu serta cara memperkuat host tersebut (host hardening).

    Tujuan dasarnya adalah untuk penelitian. "White-hat" biasanya adalah para "security professional" dan

    disewa untuk melakukan "system penetration" atau memberikan konsultasi keamanan jaringan.

    "Black-hat" adalah orang yang dipanggil "white-hat" sebagai "cracker" (pembongkar). Tujuan

    para "cracker" tidak selalu baik, mereka biasanya masuk kedalam suatu system untuk mencuri

    informasi atau mempersiapkan system itu untuk melakukan serangan terhadap system yang lain,

    "DDoS" sebagai contoh. "Black-hat" biasanya meninggalkan backdoor di system yang berhasil disusupi.

    Terdapat juga jenis "grey-hat" atau orang yang tidak merusak tapi sering menyusup kedalam

    system lain tanpa memberitahu kepada System administrator system tersebut apabila terdapat celah

    keamanan, mereka tidak terlalu merusak tapi juga tipe yang tidak terlalu diinginkan.

  • Different Types of Attacking (jenis-jenis serangan)

    Scanning.

    "Scanning" adalah metode bagaimana caranya mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari

    IP/Network korban. Biasanya "scanning" dijalankan secara otomatis mengingat "scanning" pada

    "multiple-host" sangat menyita waktu. "Hackers" biasanya mengumpulkan informasi dari hasil

    "scanning" ini. Dengan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan maka "hackers" dapat menyiapkan

    serangan yang akan dilancarkannya.

    Nmap merupakan sebuah network scanner yang banyak digunakan oleh para professional di

    bidang network security, walaupun ada tool yang khusus dibuat untuk tujuan hacking, tapi belum

    dapat mengalahkan kepopuleran nmap.

    Nessus juga merupakan network scanner tapi juga akan melaporkan apabila terdapat celah

    keamanan pada target yang diperiksanya. Hacker biasanya menggunakan Nessus untuk pengumpulan

    informasi sebelum benar-benar meluncurkan serangan.

    Untungnya beberapa scanner meninggalkan "jejak" yang unik yang memungkinkan para System

    administrator untuk mengetahui bahwa system mereka telah di-scanning sehingga mereka bisa segera

    membaca artikel terbaru yang berhubungan dengan informasi log.

    Password cracking.

    "Brute-force" adalah sebuah tehnik dimana akan dicobakan semua kemungkinan kata kunci

    (password) untuk bisa ditebak untuk bisa mengakses kedalam sebuah system. Membongkar kata kunci

    dengan tehnik ini sangat lambat tapi efisien, semua kata kunci dapat ditebak asalkan waktu tersedia.

    Untuk membalikkan "hash" pada kata kunci merupakan suatu yang hal yang mustahil, tapi ada

    beberapa cara untuk membongkar kata kunci tersebut walaupun tingkat keberhasilannya tergantung

    dari kuat lemahnya pemilihan kata kunci oleh pengguna. Bila seseorang dapat mengambil data "hash"

    yang menyimpan kata kunci maka cara yang lumayan efisien untuk dipakai adalah dengan

    menggunakan metode "dictionary attack" yang dapat dilakukan oleh utility John The Ripper [27].

    Masih terdapat beberapa cara lainnya seperti "hash look-up table" tapi sangat menyita

    "resources" dan waktu.

    Rootkit.

    "Rootkit" adalah alat untuk menghilangkan jejak apabila telah dilakukan penyusupan. Rootkit

    biasanya mengikutkan beberapa tool yang dipakai oleh system dengan sudah dimodifikasi sehingga

    dapat menutupi jejak. Sebagai contoh, memodifikasi "PS" di linux atau unix sehingga tidak dapat

    melihat background process yang berjalan.

  • Defending (bertahan) Firewall.

    Komputer dan jaringan kerja yang terhubung dengan internet perlu untuk dilindungi dari

    serangan. Firewall adalah cara yang lumayan efeltif untuk melakukannya. Secara umum firewall akan

    memisahkan public network dan private network.

    Tipe firewall dapat dibagi menjadi beberapa kategori, contohnya: Packet Filtering Firewall, "Proxy

    Firewall".

    Logs.

    Seorang system administrator wajib untuk melihat log dari system dari waktu ke waktu. Dengan

    melihat log maka system administrator dapat melihat aktifitas yang terjadi dan kemungkinan besar

    dapat melakukan antisipasi apabila terlihat beberapa aktifitas yang mencurigakan terjadi.

    IDS. (Intrusion Detection System)

    Satu cara umum melakukan otomatisasi pada pengawasan penyusupan adalah dengan

    menggunakan IDS. IDS akan mendeteksi jenis serangan dari "signature" atau "pattern" pada aktifitas

    jaringan. Bahkan dapat melakukan blokade terhadap traffic yang mencurigakan.

    Honeypot.

    "HoneyPot" adalah server "umpan" yang merupakan pengalih perhatian. Tujuan dari honeypot

    adalah mereka tidak menjalankan layanan sebagaimana umumnya server tetapi berpura-pura

    menjalankannya sehingga membiarkan para penyusup untuk berpikir bahwa mereka benar-benar

    adalah "server" yang sesungguhnya. Honeypot juga bermanfaat untuk melihat tehnik yang digunakan

    oleh para penyusup untuk dapat masuk kedalam system juga sebagai alat untuk mengumpulkan bukti

    sehingga para penyusup dapat diproses secara hukum.

    Configuration.

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya, konfigurasi yang hati-hati akan membantu anda untuk

    bertahan terhadap kemungkinan serangan yang terjadi. Kebanyakan dari kasus penggantian halaman

    muka situs (web defacement) terjadi dikarenakan kesalahan konfigurasi sehingga menyebabkan pihak

    ketiga dapat mengambil keuntungan dari kesalahan ini.

  • Conclusion

    Knowing the Laws of Security (Russel, Ryan):

    Client-Side Security doesn't work.

    1. You cannot securely exchange encryption keys without a shared piece of information.

    2. Malicious code cannot be 100 percent protected against.

    3. Any malicious code can be completely morphed to bypass signature detection.

    4. Any intrusion detection system (IDS) can be evaded.

    5. Secret cryptographic algorithm are not secure.

    6. If a key isn't required, you do not have encryption - you have encoding.

    7. Password cannot be securely stored on the client unless there is another password to protect

    them.

    8. In order for a system to begin to be considered secure, it must undergo an independent

    security audit.

    9. Security through obscurity does not work.

    The Ten Immutable Laws of Security

    (www.microsoft.com/technet/columns/security/10imlaws.asp)

    1. if a bad guy can persuade you to run his program on your computer, it's not your computer

    anymore.

    2. if a bad guy can alter the operating system on your computer, it's not your computer anymore.

    3. if a bad guy has unrestricted physical access to your computer, it's not your computer

    anymore.

    4. if you allow a bad guy to upload program to your website, it's not your website anymore.

    5. weak password trump strong security.

    6. a machine is only as secure as the administrator is trust-worthy.

    7. encrypted data is only as secure as the decryption key.

    8. an out-dated virus scanner is only marginally better than no virus scanner at all.

    9. absolute anonymity isn't practical, in real life or on the web.

    10. technology is not a panacea.

  • Reference:

    1. Bosworth Seymor, Kebay M. E: Computer Security Handbook 4ed, John Wiley & Sons 2002

    2. Check Point Software Technologies: Principles of Network Security, Check Point Software

    Technologies 2003

    3. Kaye Doug, Loosely Coupled: Missing Pieces of Web Services, RDS Press 2003

    4. Skillsoft Press: Cryptography Protocols and Algorithms, Skillsoft press 2003

    5. Menga Justin, Timm Carl: CCSP: Secure Intrusion Detection and SAFE Implementation Study

    Guide, Sybex 2004

    6. Howard Michael: Designing Secure Web-Bases Applications for Microsoft Windows 2000,

    Microsoft Press 2000

    7. ITU-T: Compendium of Approved ITU-T Security Definitions, edition 2003 February, ITU 2003

    8. Peuhkuri Markus: Lecture Material: Securing the Network and Information, 2004

    9. Nguyen Hung Q., Johnson Bob, Hackett Michael: Testing Applications on the Web: Test

    Planning for Mobile and Internet-Based System 2nd Edition, John Wiley & Sons 2003

    10. Russell Ryan et al., Stealing the Network: How to Own the Box, Syngress Publishing 2003

    11. Koconis David, Murray Jim, Purvis Jos, Wassom Darrin: Securing Linux: A Survival Guide for

    Linux Security, SANS Institute 2003

    12. Erickson Jon: Hacking: The Art of Exploitation, No Starch Press 2003

    13. Mirza Ahmad David R. Et al.: Hack Proofing Your Network, 2nd Edition, Syngress Publishing

    2002

    14. Wang Wallace: Steal This Computer Book 3: What They Won't Tell You About the Internet, No

    Starch Press 2003

    15. Preethan V. V.:Internet Security and Firewalls, Premier Press 2002

    16. Brenton Chris, Hunt Cameron: Mastering Network Security, 2nd Edition, Sybex 2003

    17. Litlejohn Shinder, Debra : Scene of The Cybercrime - Computer Forensic handbook, Syngress

    Publishing 2003

    18. Crayton Christopher A.: The SecurityExam Guide: TestTakers Guide Series. Charles River Media

    2003

    19. Schmied Will et al.:MCSE/MCSA Implementing & Administering Security in a Windows 2000

    Network Study Guide, Syngress Publising 2003

    20. Netcraft: Site Outages for The SCO Group,

    http://news.netcraft.com/archives/2004/05/27/site_outages_for_the_sco_group.html

    21. Kevin Mitnick: The Art of Deception, John Wiley & Sons 2003

    22. Shimonski Robert J. Et al.: The Best Damn Firewall Book Period, Syngress Publishing 2003

  • 23. Andres Steven, Kenyon Brian: Security Sages Guide to Hardening the Network Infrastructure,

    Syngress Publishing 2004

    24. CSI/FBI: Computer Crime and Security Survey 2004

    25. Andress Mandy, Cox Phil, Tittel Ed (ed): CIW Security Professional Certification Bible, John

    Wiley & Sons 2001

    From : echo zine

  • http://histi.wordpress.com [email protected]