jaringan ikattt
-
Upload
nirwansyah-eka-bimatara -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
description
Transcript of jaringan ikattt
Source: http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-ikat.htmlDiakses 20 nov 2012Jaringan ikat - Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Perhatikan Gambar 1.
Gambar 1.Komponen jaringan ikat
jaringan ikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.
a. Komponen Jaringan ikat
Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel-sel jaringan ikat. Bentuk sel-sel yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung.
1) Matriks Jaringan ikat
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
a) Serabut Jaringan Ikat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut
kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.
(1) Serabut Kolagen Jaringan Ikat
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon
(penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2. Serabut kolagen
(2) Serabut Elastin Jaringan Ikat
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut
kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin
tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan
semakin bertambahnya usia seseorang.
(3) Serabut Retikular Jaringan Ikat
Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen,
tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat
dengan jaringan lainnya.
b) Bahan Dasar Jaringan Ikat
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari
mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya
tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat
dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat
2) Sel-Sel Jaringan ikat
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang
tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a) Fibroblast Jaringan Ikat
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag Jaringan Ikat
Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh
darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau
didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan.
c) Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah
suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang
berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan
mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan
permeabilitas kapiler darah.
d) Sel Lemak Jaringan Ikat
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah
banyak disebut Jaringan adiposa.
e) Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang
menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah,
limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu
sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula),
misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu
limfosit dan monosit
b. Macam Macam Jaringan ikatBerdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat dengan sifat khusus
1) Jaringan ikat Biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Gambar 3. Jaringan pengikat longgar
a) Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri
ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir
(mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis.
Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling
dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat
longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.
(1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
(2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
(3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
(4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
(5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
(6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh.
Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar 4.)
atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
Gambar 4. Jaringan lemak
b) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat
dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat
teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada
tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang
menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
2) Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus
Jaringan ikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan
tulang keras, serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan (Salah satu macam jaringan ikat)
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat
dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit.
Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut
kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang
terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena
masih bersifat lunak.
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan
pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan
perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang
rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi
tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada
daun telinga, hidung, serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak
dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak
mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea
pada Gambar 5.
Gambar 5. Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago
elastis
(1) Kartilago Hialin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebirubiruan, dan
tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis,
persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin
berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian
tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat mengamati
penampang kartilago hialin pada Gambar 6.
Gambar 6. Penampang kartilago hialin
(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya
berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis
pubis, dan persendian.
Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat
mengamati penampang kartilago fibrosa pada Gambar 7.
Gambar 7. Penampang kartilago fibrosa
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna
keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah
pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago
elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati
penampang kartilago elastis pada Gambar 8.
Gambar 8.Penampang kartilago elastis
b) Jaringan Tulang Keras (Salah satu macam jaringan ikat)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang
disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas
garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10% kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan
1% kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku.
Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk
pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat
osteosit (sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh periosteum, yaitu jaringan ikat fibrosa
yang berbentuk lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh endosteum.
Gambar 9. Penampang bujur tulang pipa
Perhatikan Gambar 9. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi
tulang keras atau tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons. Tulang keras
memiliki matriks yang susunannya rapat. Sementara itu, tulang spons memiliki susunan
matriks longgar atau berongga.
Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian
tengah. Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta tersusun oleh periosteum dan tulang
rawan. Diafisis tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras, tulang spons, dan rongga
sumsum tulang.
Gambar 10. Sistem Havers pada jaringan tulang
Perhatikan Gambar 10. Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk
sebuah sistem yang disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran
disebut saluran Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara dua
saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers terdapat
lapisan tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel
tulang) yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun secara konsentris. Susunan osteosit
dapat Anda amati pada Gambar 11.
Gambar 11. Osteosit (sel tulang) pada lakuna
Anda telah mempelajari dua jenis jaringan tulang yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang
keras. Seperti telah disebutkan di depan sel-sel tulang keras tersusun membentuk sebuah
sistem yang disebut sistem Havers. Lakukan kegiatan di bawah ini agar Anda lebih
memahami bagian-bagian dari sistem Havers.
c) Jaringan Darah (Salah satu macam jaringan ikat)
Darah merupakan jaringan ikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat
tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri
atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan
substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 12. Ada tiga tipe sel darah, yaitu
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).
Gambar 12. Komponen darah
Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak
bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit meliputi limfosit
dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
(1) Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2) Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
(3) Mengatur suhu badan.
(4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.
Gambar 13. Jaringan limfa
d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening) (Salah satu macam jaringan ikat)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran
darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil).
Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar
dengan pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein,
lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat Anda
amati pada Gambar 13.