Jaringan Akses

25
Yang dimaksud dengan subnetting adalah membagi jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil. Alasan pembuatan subnetting adalah : 1. Untuk mereduksi traffic jaringan 2. Mengoptimasi performasi jaringan 3. Memudahkan manajemen 4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas. Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast. Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR danVLSM. 1. CIDR (Classless Inter-Domain Routing) CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu : kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet ke 4) kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4) kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4) Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :

description

Jaringan Akses

Transcript of Jaringan Akses

Page 1: Jaringan Akses

Yang dimaksud dengan subnetting adalah membagi jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil.Alasan pembuatan subnetting adalah :1.      Untuk mereduksi traffic jaringan2.      Mengoptimasi performasi jaringan3.      Memudahkan manajemen4.      Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.

Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR danVLSM.1.     CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :

         kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)         kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)         kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)

Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :

A. Menghitung Subnet Kelas CPada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti

subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.

1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.

Subnet Mask Nilai CIDR255.128.0.0 /9255.192.0.0 /10255.224.0.0 /11255.240.0.0 /12255.248.0.0 /13255.252.0.0 /14255.254.0.0 /15255.255.0.0 /16255.255.128.0 /17255.255.192.0 /18255.255.224.0 /19

Subnet Mask Nilai CIDR255.255.240.0 /20255.255.248.0 /21255.255.252.0 /22255.255.254.0 /23255.255.255.0 /24255.255.255.128 /25255.255.255.192 /26255.255.255.224 /27255.255.255.240 /28255.255.255.248 /29255.255.255.252 /30

Page 2: Jaringan Akses

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :-          Subnet             : sesuai pada blok subnet.-          Host Pertama : 1 angka setelah subnet.-          Broadcast        : 1 angka sebelum subnet berikutnya.-          Host terakhir   : 1 angka sebelum broadcast.Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255B. Menghitung Subnet Kelas B

Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128,jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)4. Tabelnya menjadi :

Subnet 172.16.0.0172.16.0.128 172.16.1.0 …

172.16.255.128

Host Pertama 172.16.0.1

172.16.0.129 172.16.1.1 …

172.16.255.129

Host Terakhir

172.16.0.126

172.16.0.254

172.16.1.126 …

172.16.255.254

Broadcast

172.16.0.127

172.16.0.255

172.16.1.127 …

172.16.255.255

C. Menghitung Subnet Kelas APada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.4. Tabelnya menjadi :

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 …10.254.0.0 10.255.0.0

Page 3: Jaringan Akses

Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 …10.254.0.1 10.255.0.1

Host Terakhir

10.0.255.254

10.1.255.254 …

10.254.255.254

10.255.255.254

Broadcast

10.0.255.255

10.1.255.255 …

10.254.255.255

10.255.255.255

2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.

1. Menghitung IP untuk

LAN4 ( 58 Host )

Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan),

karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih

dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet

255.255.255.192.

berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:Network IP Range Broadcast.0 .1-.62 .63.64 .65-.126 .127.128 .129-.190 .191

NetMaskDesimal NetMaskBiner

Format CIDR

Jumlah Host

255.255.255.011111111.11111111.11111111.00000000 /24 254

255.255.255.128

11111111.11111111.11111111.10000000 /25 126

255.255.255.192

11111111.11111111.11111111.11000000 /26 62

255.255.255.224

11111111.11111111.11111111.11100000 /27 30

255.255.255.240

11111111.11111111.11111111.11110000 /28 14

255.255.255.248

11111111.11111111.11111111.11111000 /29 6

255.255.255.252

11111111.11111111.11111111.11111100 /30 2

Page 4: Jaringan Akses

.192 .193-.254 .255

untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26Network 192.168.1.0IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62Broadcast 192.168.1.63

2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di

atas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.

Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP

dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya

kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224.

berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):Network IP Range Broadcast.64 .65-.94 .95.96 .97-.126 .127.128 .129-.158 .159.160 .161-.190 .191

untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27Network 192.168.1.64IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94Broadcast 192.168.1.95

3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240.berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):

Network IP Range Broadcast.96 .97-.110 .111.112 .113-.126 .127.128 .129-.142 .143.144 .145-.158 .159

Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28Network 192.168.1.96IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110Broadcast 192.168.1.111

Page 5: Jaringan Akses

Network 192.168.1.112

IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126

Broadcast 192.168.1.127

4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting

di atas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.

Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan

192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan

yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya

menjadi 255.255.255.252.

berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):Network IP Range Broadcast.128 .129-.130 .131.132 .133-.134 .135.136 .137-.138 .139.140 .141-.142 .143.144 .145-.146 .147

3.      Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30Network 192.168.1.128IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130Broadcast 192.168.1.131

Network 192.168.1.132

IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134

Broadcast 192.168.1.135

Network 192.168.1.136

IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138

Broadcast 192.168.1.139

Page 6: Jaringan Akses

Pengertian 7 Layer OSI

7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.

Komponen Penyusun 7 Layer OSI7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :

1. Physical Layer2. DataLink Layer3. Network Layer4. Transport Layer5. Session Layer6. Presentation Layer7. Application Layer.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network

Layer.2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer,

Presentation Layer, dan Application Layer 

Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan PerangkatnyaDari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :

1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang

Page 7: Jaringan Akses

dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya

2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).

4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat

dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan

resolusi nama.

6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Page 8: Jaringan Akses

IP Address

 IP address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:

1.       Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.

2.       Sebagai alamat lokasi jaringan.Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.Macam-macam IP Address

1.       IP versi  4 (IPv4) : terdiri dari 32 bit dan dapat menampung sebanyak 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Nilai maksimal alamat IP versi 4 yaitu 255.255.255.255 dimana di hitung dari nol sehingga nilai-nilai yang dapat di tampung adalah 256 x 256 x 256 x 256 = 4.294.967.296 host. Jika host di seluruh dunia lebih dari 4.296.967.296 host maka di buatlah IP Address versi 6. Alamat pada IP Address  versi 4 terbagi menjadi 3 jenis alamat yaitu :

 1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang

dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-

point atau one-to-one.

2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam

segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.

3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node

dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-

many.

2.       IP versi 6 (IPv6) : terdiri dari 128 bit, 4 kalinya dari IP versi 4, maksudnya  4.296.967.296 pangkat  4 maka hasilnya340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456. Alamat pada IP Adderss versi 6 terbagi menjadi 3 jenis alamat yaitu :

1.    Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.

2.    Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Page 9: Jaringan Akses

3.    Alamat Aniycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.Pembagian Kelas IP Address

1. 1.       IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat besar, sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan IP address : 113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6 berfungsi sebagai host ID nya.

2.   2.     IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host yang sedang, jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sebagai contoh penggunaan IP address Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92 berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.

3 3.    IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan kecil seperti disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan, jumlah maksimal host pada IP address ini hanya 254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2 merupakan host ID-nya.

Subnet Mask                Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet

mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan  address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut. Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

  Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:       10101010 11001011 01011101 00000101

  Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:  11111111 11111111 00000000 00000000

  Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:    255.255.0.0

Alamat     Khusus

Page 10: Jaringan Akses

Adapun beberapa yang termasuk ke dalam kelompok alamat khusus yaitu sebagai berikut :1.       Network Address

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet.  Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.

2.       Broadcast AddressAddress ini di gunakan untuk mengirim/menerima informasi  yang harus diketahui oleh seluruh host  yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

3.       Loopback AddressAddress ini di gunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.

Private AddressAdalah kelompok IP Address yang dapat di pakai tanpa melakukan pendaftaran terlebih

dahulu. Berikut alamat yang menggunakan Private Adderss :1.       Private Address  kelas A

IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host

2.       Private  Address Kelas B:172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 65.534 host

3.       Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 254 host.

Cara menghitung IP address

Page 11: Jaringan Akses

Dalam menghitung IP address disini akan diberikan contoh kasus dalam perhitungan dengan menggunakan metode vlsm. Dalam contoh kasus ini misalnya kita akan membangun sebuah jaringan internet dalam sebuah perusahaan besar. Dengan ketentuan Host/ komputer yang dibutuhkan antaran lain:

1.    Ruang utama 1000 host/komputer 2.    Ruang Kedua 500 host3.    Ruang ketiga 100 host4.    Ruang Server 2 host

Dengan alamat jaringan 172.16.0.0/16. Sebelum kita mulai menghitung vlsm, disini kita akan memcantumkann 8 bit angka ajaib ini:

128 . 64 . 32 . 16 . 8 . 4 . 2 . 1 . Dan membuat tabel-tabel untuk mempercepat proses perhitungan VLSM.  Seperti tabel-tabel berikut:

Host ke 2^n Jumlah

HostSubnet mask  Pre. mask/32-

n

2^0 1 255.255.255.255 /32

2^1 2 255.255.355.254 /31

2^2 4 255.255.255.252 /30

2^3 8 255.255.255.248 /29

2^4 16 255.255.255.240 /28

Page 12: Jaringan Akses

2^5 32 255.255.255.224 /27

2^6 64 255.255.255.192 /26

2^7 128 255.255.255.128 /25

2^8 256 255.255.255.0 /24

2^9 512 255.255.254.0 /23

2^10 1024 255.255.252.0 /22

2^11 2048 255.255.248.0 /21

2^12 4096 255.255.240.0 /20

2^13 8192 255.255.224.0 /19

2^14 16386 255.255.192.0 /18

2^15 32768 255.255.128.0 /17

2^16 65536 255.255..0 /16

2^17 131072 255.254.0.0 /15

2^18 262144 255.2520.0 /14

2^19 524288 255.248.0.0 /13

2^20 1048576 255.240.0.0 /12

2^21 2097152 255.224.0.0 /11

2^22 4194304 255.192.0.0 /10

Page 13: Jaringan Akses

2^23 8388608 255.128.0.0 /9

2^24 16777216 255.0.0.0 /8

contohya seperti kasus berikut:

Dengan IP 172.16.0.0/16

1.  Ruang Utama 1000 host          Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk  mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang  dibutuhkan1000 maka cari hasil pemangkatan 1000 or  >= 1000 host.  dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan  gunakan 2^10 = 1024  dan subnet mask 255.255.252.0.Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :

255.255.255.255 255.255.252.     0    _     0.    0.    3.255

Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  0.    0     0.   0.   3.255   +172. 16.  3.255

Page 14: Jaringan Akses

Network         : 172.16.0.0/22IP Pertama    : 172.16.0.1IP Terakhir    : 172.16.3.254IP Broadcast : 172.16.3.255Subnet Mask : 255.255.252.0

2. Ruang Kedua 500 host       Untuk Ruangan Kedua host  yang dibutuhkan or komputer yang bisa  terhubung dengan internet sebayak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500  host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 500  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host >=500 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9= 512 dan subnet mask 255.255.254.0.Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255255.255.254.     0    _    0.    0.    1.255    Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  4.    0     0.   0.   1.255   +172. 16.  5.255

Network           : 172. 16. 4. 0/23IP Pertama     : 172.16. 4.1IP Terakhir      : 172.16. 5.254IP Broadcast  : 172.16.5. 255           Subnet Mask : 255.255.254.0 

3. Ruang Server 100 Host       Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 100 host,  maka konsepperhitungan kita gunakan konsep kelas C atau bermain pada Oktet ke 4. Untuk mendapatkan 100 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 100  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 100 host >=100 host  yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7= 128 dan subnet mask 255.255.255.127

Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255

Page 15: Jaringan Akses

255.255.255.128   _    0.    0.    0.127    Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  6.    0     0.   0.   0.127   +172. 16.  6.127        Network          : 172.16. 6 . 0/25IP Pertama       : 172.16. 6 . 1       IP Terakhir       : 172.16. 6 . 126        IP Broadcast : 172.16 .6 .127             Subnet Mask : 255.255.255.128

4.  Ruang Server 2 Host     Network          : 172.16. 6. 128/30            IP Pertama     : 172.16. 6. 129IP Terakhir     : 172.16.6. 130           IP Broadcast  : 172.16.6.131           Subnet Mask : 255.255.255.252

Network Address Translation (NAT) adalah proses di mana perangkat jaringan,

biasanya firewall, memberikan alamat publik ke komputer (atau kelompok

komputer) dalam jaringan lokal. Penggunaan utama dari NAT adalah untuk

membatasi jumlah alamat IP publik suatu organisasi atau perusahaan

menggunakan IP Publik, baik untuk tujuan ekonomi atau tujuan keamanan.

Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):

1.  Static

NAT                                                                                                                                   

Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar

menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP

address terdaftar yang dengan jumlah yang sama.                          

Page 16: Jaringan Akses

                                    

NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP

address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar.

Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara

permanen diasosiasikan kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan

kesempatan kepada para penyusup dari Internet untuk menuju langsung kepada komputer

tertentu pada jaringan private anda menggunakan address terdaftar tersebut.

2. Dynamic

NAT                                                                                                                                

Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda

mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered.

Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu

IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup

untuk menembus komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang

diasosiasikan ke komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis

yang dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah

IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha

connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.    

                   

3. Masquerading

NAT                                                                                                              Masquerading

NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda dipetakan

kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara

bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2

yang dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini

memberikan keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena

Page 17: Jaringan Akses

asosiasi antara client dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan

nomor port didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi

saja, setelah itu dilepas.

NAT MasqueradingKeamanan NAT Kebanyakan implementasi NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis Masquerading NAT karena meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar dan memaksimalkan keamanan yang diberikan olen Network Address Translation (NAT). Akan tetapi perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT yang paling aman – Masquerading, bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan tidak memberikan suatu perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko tinggi. NAT pada dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited request) dan semua usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang berarti suatu pencegahan dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang tidak di proteksi atau private Web ataupun FTP server. Akan tetapi, NAT tidak bisa mencegah user di Internet untuk meluncurkan suatu usaha serangan DoS (Denial of Services) terhadap komputer yang adadijaringan private anda. Ataupun tidak bisa mencegah usaha-2 lain dengan teknik yang lebihkompleks untuk melakukan kompromi jaringan.

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP

yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN,

yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable

Kabel straight

Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama

antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan

untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. 

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan

standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga

dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Page 18: Jaringan Akses

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

1. Menghubungkan antara computer dengan switch

2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL

3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL

4. Menghubungkan switch ke router

5. Menghubungkan hub ke router

Kabel cross over

Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara

ujung satu dengan

ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device

yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :

1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung

2. Menghubungkan 2 buah switch

Page 19: Jaringan Akses

3. Menghubungkan 2 buah hub

4. Menghubungkan switch dengan hub

5. Menghubungkan komputer dengan router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada

kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk

mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6. 

Membuat kabel Straight dan Cross Over

Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat

beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-

45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah

ini:

Praktek membuat kabel Straight

1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm

2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar

TIA/EIA 368B

3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,

4. Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam

konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.

5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool

dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit”

tiap-tiap kabel.

Page 20: Jaringan Akses

6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang

lain

7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi

dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung

kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester,

nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan

kabel yang kita buat.

8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang

konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk

kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini

urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).

Demikianlah sekilas penjelasan tentang kabel UTP, category kabel

UTP, standar urutan kabel straight dan cross over dan cara membuat

kabel jaringan straight menggunakan crimping tools, semoga bisa

membantu.