SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JARAK PAGAR
Jarak Pagar
-
Upload
eko-nopianto -
Category
Documents
-
view
330 -
download
0
Transcript of Jarak Pagar
Jarak Pagar (Jatropha Curcas)
1. Profile Komoditi
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan
semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini
dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek,
Tetapi selama ini masyarakat hanya mengetahui manfaat jarak (terutama
jarak pagar) sebagai tanaman obat tradisional dan pagar hidp. Jarak
pagar termasuk kedalam family Euphorbiaceae, berupa perdu dengan
tinggi 1-7 m bercabang tidak teratur, dan batangnya berkayu berbentuk
silindris. Daun tanaman jarak tunggal berlekuk dan bersudut tiga atau lima. Panjang daun 5-15
cm dengan tulang daun menjari. Buah jarak berupa kotak berbentuk bulat telur, berdiameter 2-4
cm, dan panjang buah 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. buah jarak terbagi menjadi tiga
ruang, masaing-masing ruang berisi satu biji. Biji berbentuk bulan loncong, berwarna kehitaman
dan mengandung minyak (30-50%).
Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan tanaman karet dan
ubikayu. Adapun klssifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.
Jarak pagar tumbuh di dataran rendah samapai ketinggian sekitar 1000 m dpl. Curah
hujan bekisar 300-2380 ml/tahun. Suhu yang paling sesuai untuk pertumbuhan jarak adalah 20-
26 C. jarak memiliki system perakaran yang mampu menyerap air di sekitarnya, sehingga tahan
terhada kekeringan. Tanaman ini bias tumbuh di atas tanah bepasir, tanah berbatu, tanah
1
lempung atau tanah liat. Tanaman ini juga dapat beradapatasi di tanah yang kurang subur,
memiliki drainase baik, tidak tergenang, dan pH taah 5,0-6,5.
Jarak Pagar berbeda dengan Jarak kaliki atau Jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus
communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya berbulu seperti
rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan sebagai bahan baku atau
bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi, dan kosmetika, sehingga sudah lama
dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok
digunakan sebagai bahan bakar biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai
pelumas. Jarak kaliki (Ricinus communis), merupakan tanaman tahunan berumur pendek
( bianual), berbuah setahun sekali ( terminal ), sedangkan jarak pagar ( Jatropha curcas ) mampu
berbuah terus menerus apabila Agroklimatnya mendukung.
2. Budidaya
2.1 Persyaratan Lingkungan
Tanaman jarak sebagai tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang sangat
kritis dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Agar pertumbuhannya optimal maka
diperlukan Latitut 50º LU – 40º LS, Altitut 0 – 2000 m dpl, suhu berkisar antara 18º- 30oC. Pada
daerah dengan suhu rendah ( <18oC) menghambat pertumbuhan, sedangkan pada suhu tinggi ( >
35oC) menyebabkan gugur daun dan bunga, buah kering sehingga produksi menurun. Curah
hujan antara 300 mm – 1200 mm per tahun. Dapat tumbuh pada daerah yang kurang subur tetapi
drainase baik tidak teergenag dan pH tanah antara 5,0 – 6,5.
2.2 Persiapan Lahan
Kegiatan persiapan lahan meliputi pembukaan lahan (land clearing), pengajiran dan
pembuatan lubang tanam. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari semak belukar terutama
disekitar calon tempat tanam. Pengajiran dilakukan dengan menancapkan ajir (bisa dari bambu
atau batang kayu) dengan jarak tanam disesuaikan dengan rencana populasi tanaman yang
dikehendaki. Penanaman dengan jarak tanam 2.0 m x 3.0 m di dapatkan populasi sebanyak 1600
pohon/ha), jarak tanam 2.0 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak 2500 pohon/ha) atau jarak
2
tanam 1.5 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak 3300 pohon/ha). Pada areal yang miring
sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak dalam barisan 1.5 m. Lubang tanam dibuat
dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm.
2.3 Pembibitan
Bahan tanam dapat berasal dari stek cabang atau batang, maupun benih. Bahkan
penyediaan bibit dengan tekhnik kultur jaringan dimungkinkan. Jika menggunakan setek dipilih
cabang atau batang yang telah cukup berkayu. Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah
cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam. Pada saat ini di
Indonesia belum ada varietas maupun klon unggul jarak pagar, sehingga sumber benih masih
mengandalkan pengumpulan petani. Peluang untuk penelitian ke arah ini masih sangat luas
sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi maupun lembaga atau balai penelitian.
Pembibitan dapat dilakukan di polibag atau di bedengan. Setiap polibag diisi media
tanam berupa tanah lapisan atas (top soil) dan dicampur pupuk kandang. Setiap polibag ditanami
1 (satu) benih. Tempat pembibitan diberi naungan / atap dengan bahan dapat berupa daun kelapa,
jerami atau paranet. Lama di pembibitan 2 - 3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama
pembibitan antara lain penyiraman (setiap hari 2 kali pagi dan sore), penyiangan dengan
melakukan pembersihan gulma sekitar tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang
pertumbuhannya baik.
2.4 Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal atau selama musin penghujan sehingga kebutuhan air
bagi tanaman cukup tersedia. Bibit yang ditanam dipilih yang sehat dan cukup kuat serta tinggi
bibit sekitar 50 cm atau lebih. Saat penanaman tanah disekitar batang tanaman dipadatkan dan
permukaannya dibuat agak cembung. Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung di
lapangan (tanpa pembibitan) dengan menggunakan stek cabang atau batang.
Dalam budidaya tanaman jarak pagar disarankan menerapkan sistem tumpangsari dengan
tanaman lain seperti jagung, wijen, atau padi ladang sehingga selain mengurangi resiko serangan
hama penyakit juga diversivikasi hasil. Jika pola penanaman dengan tumpangsari maka jarak
tanam digunakan jarak agak lebar misalnya 2.0 m x 3.0 m
3
2.5 Pengendalian
Gulma disekitar tanaman dikendalikan baik secara manual / mekanis maupun secara
kimia. Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan kegiatan pembumbunan
barisan tanaman.
2.6 Pemupukan
Pada prinsipnya pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara
bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan tingkat kesu buran
tanah setempat. Belum ada dosis rekomendasi khusus untuk tanaman jarak pagar. Jika
diasumsikan pemupukan sama dengan jarak kepyar maka dosis pupuk untuk tana man Jarak
pagar per Ha : 80 kg N, 18 kg P2O5, 32 kg K2O, 12 kg CaO dan 10 kg MgO. Pupuk N diberikan
pada saat tanam dan umur 28 hari setelah tanam (HST), sedangkan pupuk P, K, Ca dan Mg
diberikan saat tanam Pemberian pupuk organik disarankan untuk memperbaiki struktur tanah.
2.7 Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif.
Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah
untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang telah
cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan).
2.8 Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jarak pagar yang ditanam petani di Indonesia umumnya sedikit atau hampir
tidak ada serangan hama dan penyakit. Hal ini kemungkinan disebabkan sistem penana mannya
yang umumnya dicampur dengan tanaman lain seperti gamal (Glyrecidia macu lata) dan waru.
Jika penanaman dilakukan secara luas apalagi dengan sistem monokultur diduga akan timbul
serangan hama dan penyakit.
Pada sistem penanaman jarak di Tanzania dan Nicaragua dilaporkan adanya serangan
serangga pada inflorecent bunga dan buah serta serangan rayap pada pangkal batang. Untuk itu
pengendalian dapat dilakukan secara teknis maupun kimia.
2.9 Panen dan Produktivitas
Panen
4
Panen pertama akan dimulai umur tanaman 8-9 bulan dan akan terus menerus berbuah
sepanjang tahun. produksi puncak akan dimulai tahun ke-5 di bawah lima tahun produksi nya
belum maksimal dan akan terus meningkat.
Besar panen dalam 1 ha tergantung banyak faktor, diantaranya kerapatan tanaman,
intensitas sinar matahari, kesuburan tanah, cara pemeliharaan dsb, hanya sebagai gambaran
produksi per Ha akan berkisar antara 10 sampai dengan 20 ton per tahun.
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) mulai berbunga setelah umur 3 - 4 bulan,
sedangkan pembentukan buah mulai pada umur 4 - 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah
telah masak, dicirikan kulit buah berwarna kuning dan kemudian mulai mengering. Biasanya
buah masak setelah berumur 5 - 6 bulan. Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang
dapat hidup lebih dari 20 tahun apabila dipelihara dengan baik.
Pemanenan dengan cara memetik buah yang telah masak dengan tangan atau gunting.
Produktivitas tanaman jarak berkisar antara 3.5 - 4.5 kg biji / pohon / tahun. Produksi akan stabil
setelah tanaman berumur lebih dari 1 tahun. Dengan tingkat populasi tanaman antara 2500 -
3300 pohon / ha, maka tingkat produktivitas antara 8 - 15 ton biji / ha. Jika rendemen minyak
sebesar 35 % maka setiap ha lahan dapat diperoleh 2.5 - 5 ton minyak / ha / tahun.
. Produktifitas jarak setelah berumur 5 tahun berkisar 3-4 kg/biji/pohon/tahun. Produksi
akan stabil setelah tanaman berusia lebih dari 5 tahun. Denga tingkat populasi tanaman 2500
pohon/ha, tingkat produktivitas rata-rata antara 7,5-10 ton biji/ha terantung pada kualitas benih,
agroklimat, tingkat kesuburan tanah, dan pemeliharaan. Jika kandungan/ rendemen minyak
sebesar 30% dan yang dapat terekstrak, sebesar 25%, setiap hektar lahan dapat diperoleh 1,9-2,5
ton minyak/ha/tahun. Untuk mengganti 20% diesel dengan biodiesel dari jarak pagar diperlukan
sekitar 3,5 juta hektare luas penanaman.
Jarak berpotensi untuk dikembangkan , baik yang didaerah kering maupun marjinal,
terutaama di NTB dan NTT dengan potensi produksi biji sebanyak 7,5 -10ton/ha setelah
penanaman 5 tahun. Budi daya jarak pagar sudah dicanangkan sebagai Grakan Nasional Budi
Daya jJarak oleh Menteri Sosial Bachtiar Camsah dalam rapat koordinasi (rakor) KESRA
tanggal 6 September 2005, daerah yang akan diikutkan dalam program budi daya jarak di
antaranya NTB, NTT, gorontalo, Nangro Aceh Darussalam, Jakarta dan Banten, Jawa Barat,
5
Jawa Tengah, dan Jawa TImur. Dari program ini talah ditargetkan penanaman jarak pagar
sebanyak 2500 ha.
Hal yang harus dipertimbangkan sebelum menanam jarak pagar secara besar-besaran
adalah pemilihat lahan yang akan digunakan. Jarak pagar dapat tumbuh dilahan yang subur dan
lahan yang kurang subur (lahan marjinal). Karena itu, sebaiknya tanaman jarak pagar ditanam
dengan memanfaatkan lahan-lahan yang kurang subur dan tanaman pangan lainnya tidak dapat
tumbuh.
3. Tipe Proses ekstraksi yang disarankan
Minyak Jarak alami dibuat dari daging buah (kernel). Alat yang digunakan untuk
membuat minyak kasar antara lain pengepres yang dapat digerakkan dengan tangan atau mesin
dengan teknologi yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan di daerah pedesaan. Selain alat
yang sederhana ada juga alat yang modern, misalnya mesin expeller, berfungsi untuk memeras
kernel jarak pagar agar keluar minyak jarak alaminya, kemudian minyak tadi dialirkan ke tangki
degumming untuk menghilangkan getah dari biji , tangki ini bertujuan untuk menghilangkan
fosfor (fosfolipid) dan pemanasan digunakan untuk menghilangkan asam lemak bebas.. Ke dua
bahan tersebut harus dihilangkan jika mimyak jarak digunakan sebagai biodesel karena fosfor
dapat mengendap sebagai kerak diruang bakar diesel sedangkan asam lemak bebas bersifat
korosif yang dapat merusak komponen mesin diesel. Kemudia filer press digunakan untuk
menyaring hasil degumming, hasil dari saringan adalah minyak goreng, kental licin, dan berbau
tidak menyolok.
Minyak jarak dihasilkan dengan mengekstrak biji jarak. Biasanya, cara yang digunakan
adalah pengepresan mekanik. Cara ekstraksi ini paling sesuai untuk memisahkan minyak dari
dari bahan yang kadar minyaknya di atas 10% pengepresan mekanik menggunakan dua teknik,
yaitu pengepresan hidrolik dan pengepresan berulir. Sebelum digunakan sebagai bahan baku
biodeiesel, minyak jarak dimurnikan telebih dahulu untuk menghilangkan senyawa pengotor,
seperti gum( getah atau lender yang terdiri dari fosfatida, protein,residu, karbohidrat, air dan
resin), asam lemak bebas dan senyawa pengotor lainnya.
6
Minyak jarak memiliki komposisi trigliserida yang menganduk asam lemak oleat dan
linoleat. Kandungan asam lemak dalam minyak jarak pagar dapat dilihat di table dan sifat fisik
meinyak jarak pagar bias juga di lihat di table.
Komposisi asam lemak minyak jarak
Asam Lemak Komposisi (%Berat)
Asam miristat (14:0) 0-0.1
Asam palmitat (16:0) 14,1-15,3
Asam palmioleat (16:1) 0-1,3
Asam stearat (18:0) 3,7-9,8
Asam Oleat (18:1) 34,3-45,8
Asam linoleat (18:2) 29,0-44,2
Asam linolenat (18:3) 0-0,3
Asam arakhidat (20:0) 0-0,3
Asam behenat (22:0) 0-0,2
Sumber: Gubitz et al, 1999
Sifat fisik minyak jarak pagar
Sifat Fisik Satuan Nilai
Titik nyala. C 236
densitas pada 15 C g/cm3 0.9117
viskositas pada 30 C mm2/s 49.15
Residu Karbon % (m/m) 0.34
Kadar abu sulfat % (m/m) 0.007
titik tuang C 2.5
kadar air ppm 935
kadar sulfur ppm <1, 4.75
bilangan asam mg KOH/g 96.5
bilangan iod g iod/100 g minyak.
Sumber: Hambali et al, 2006
7
Fasa padatan setelah ekstraksi minyak dari biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk organik. Produk sampingan dari proses trans-esterifikasi (metilasi) dapat
diperdagangkan sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas
berkualitas tinggi (high quality paper), pil energi, sabun, kosmetik, obat batuk, dan agen
pelembab pada tembakau.
8
4. Pohon Industri
9
5. Faktor kritis
BELUM DAPAT DATA VALID ( lagi diusahakan boy)(
6. Faktor-faktor yang menjadi pendorong pengembangan jarak pagar :
1. Deklarasi para Menteri tanggal 12 Oktober 2005 tentang Gerakan Nasional
Penanggulangan Kemiskinan dan Krisis BBM melalui Rehabilitasi dan Reboisasi 10 Juta
Hektar Lahan Kritis dengan Tanaman yang Menghasilkan Energi Pengganti BBM.
2. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan
Bakar Nabati (biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.
3. Peraturan Presiden RI Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sasaran
kebijakan energi nasional pada tahun 2025 peranan minyak bumi menjadi kurang dari
20%, sedangkan yang berasal dari bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5%.
4. Hasil Rapat Terbatas para Menteri, tujuh Gubernur bersama Presiden Republik Indonesia
di Losari Magelang Jawa Tengah tentang Pengembangan komoditi (tebu, kelapa sawit,
ubi kayu, sorgum dan jarak) sebagai penghasil untuk subtitusi biodiesel dan bioethanol
sebagai subtitusi premium.
5. Tersedianya lahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk
pengembangan tanaman jarak.
6. Penelitian Perguruan Tinggi (Undana) menunjukkan bahwa lahan di Nusa Tenggara
Timur sangat cocok untuk pengembangan tanaman jarak.
7. Dukungan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/ Kota yang ditandai dengan adanya
perjanjian kerjasama (MoU) dengan calon investor di bidang pembibitan.
Peluang dan Potensi pengembangan tanaman jarak
1. Kebutuhan akan BBM yang semakin meningkat sementara persediaannya semakin
menipis sehingga diperlukan bahan bakar pengganti BBM.
2. Bahan bakar nabati (biofuel) merupakan bahan bakar terbarukan yang memiliki peluang
pasar yang besar.
3. Memanfaatkan lahan kritis yang selama ini tidak dikelola.
10
Daftar Pustaka :
Alamsyah, A.N. 2006. Biodesel Jarak Pagar. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anonim, 2006. Pengembangan dan Pemanfaatan Jarak pagar ( Jatropha curcas L.). Pusat
Penelitian dan Pengambangan Perkebunan. Bogor.
Anonim, 2007. Budidaya Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas L ) Sebagai sumber
alternatif Biofuel . Puslitbang Perkebunan .Bogor.
Prihandana, R dan Hendroko,R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak pagar. Agromedia. Jakarta.
Susilo, B. 2006. Biodesel, Inovasi dan Technologi. Trubus Agrisarana. Surabaya.
11