Jangan Widya STIE - STIE Widya Wiwaha Repositoryeprint.stieww.ac.id/909/1/176116420 Hanak Malisa...
Transcript of Jangan Widya STIE - STIE Widya Wiwaha Repositoryeprint.stieww.ac.id/909/1/176116420 Hanak Malisa...
i
PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN LABELISASI HALAL,
PROMOSI, PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LUWAKWHITE
KOFFIE
(Studi Kasus Pada Konsumen Produk Luwak White Koffie)
Skripsi
Ditulis Oleh:
Nama : HANAK MALISA
Nomor Mahasiswa : 176116420
Jurusan : Manajemen
BidangKonsentrasi : Manajemen Pemasaran
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN LABELISASI HALAL,
PROMOSI, PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LUWAK WHITE
KOFFIE
(Studi Kasus Pada konsumen Produk Luwak White Koffie )
Skripsi
Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Di Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Ditulis Oleh:
Nama : HANAK MALISA
Nomor Mahasiswa : 176116420
Jurusan : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh
gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa dalam pernyataan ini tidak
benar saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai
peraturan yang berlaku.
Yogyakarta, 30 Agustus 2019
Penulis
Hanak Malisa
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
ABSTRAK
PENGARUHCITRA MEREK, HARGA, DAN LABELISASI HALAL,
PROMOSI, PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LUWAK
WHITE KOFFIE
(Studi Kasus Pada Konsumen Produk Luwak White Koffie )
Oleh :
HanakMalisa
176116420
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga, dan labelisasi halal, promosi, pada keputusan pembelian produk Luwak White Koffie.Pada penelitian populasi adalah konsumen produk Luwak White Koffie.Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian. Metode pengambilan data primer menggunakan kuesioner melalui online (Google form) dan Offline. Berdasarkan penelitian, hasil uji t diketahui citra merek tidak berpengaruh dengan nilai signifikan 0,366 lebih besardari 0,05 maka secara individual citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,018 lebih kecil dari 0,05 secara individual harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Labelisasi Halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,011 lebih kecil dari 0,05 maka secara individual Labelisasi Halal berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan Promosi berpengaruh secara signifikansi terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 makasecara individual Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil uji F diketahui nilai Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan adanya pengaruh citra merek, harga, dan labelisasi halal, promosi terhadap keputusan pembelian produk Luwak White Koffie. Berdasarkan uji Regresi linear berganda diketahui bahwa variable citra merek, harga, danlabelisasi halal, promosi. yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Luwak White Koffie adalah promosi. Hal ini disebabkan karena variable promosi mempunyai nilai unstandarlized coefficient yang terbesar dibandingkan dengan variable citra merek, harga, labelisasi halal , yaitu 0,417. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.823 atau 82,3% maka besar pengaruh variabel X terhadap Y sebesar 82,3%. Hasil uji regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variable citra merek, harga, dan labelisasi halal, promosi. yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Luwak White Koffie adalahpromosi.
Kata kunci : Citra Merek, Harga, Labelisasi Halal, Promosi, Keputusan Pembelian.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
MOTTO
“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
selesai dari urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain’’.
(QS. Al-Insyirah : 5-6)
“Maka janganlah sekali-kali engkau membiarkan kehidupan dunia ini
memperdayaimu”.
(QS. Fathir : 5)
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya”.
(QS. Al-Baqarah : 286)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini Penulis persembahkan kepada :
1. Kedua Orang tua penulis, yang tiada henti-hentinya memberikan
semangat, motivasi, dando’a yang mereka selalu selipkan disetiap
sujudnya, membimbing dari kecil sampai sekarang ini serta nasihat
dan kasih sayang, pengorbanan yang tak tergantikan hingga penulis
selalu kuat menjalani setiap rintangan di depan.
2. Barpak Drs. Muhammad Mathori, M. Siselaku dosen pembimbing
yang memberikan motivasi dan bimbingannya.
3. Kakak Tercinta Hadihi dayat, Hadiani, Irwan Hadi yang telah
menyemangati dan mendukung penulis baik moril maupun materil.
4. Sahabat-sahabat seperjuanganSuci, Septi, Eko, Lugina, Harmawati,
Gusni, Sinta, Lilis, Defi, Agus, Agung, Ana, Okta, Dian, Janah, Aini,
Ela, Hayu yang selalu menyemangati dan membantu penulis.
5. Almamaterku tercinta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
(STIE WW) Yogyakarta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis mendapatkan kekuatan untuk menyelesaikan penyusunan
Skripsi yang berjudul Pengaruh Citra merek, Harga, dan Labelisasi Halal,
Promosi, pada Keputusan Pembelian produk Luwak White Koffie (Studi Kasus
Pada konsumen Produk Luwak White Koffie).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penulisan ini tidak
terlepas dari petunjuk, bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih yang tulus kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia, rezeki dan kesempatan sehingga
penulis mampu menyelesaikan pendidikan. Semoga semua ini menjadi jalan
menuju ridho-Mu. Amiiin.
2. Bapak Drs. Muhammad Subkhan, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Wiwaha (STIE WW) Yogyakarta.
3. Ibu Dila Damayanti, SE, MM selakuKetua Program Studi Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha (STIE WW) Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Muhammad Mathori, M. Si selaku dosen pembimbing dalam
penulisan Skripsi ini yang telah memberikan arahan, masukan, kritik dan saran
kepada penulis untuk kesempurnaan Skripsi ini.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
5. Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Karyawan Program Studi Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha (STIE WW) Yogyakarta. Yang telah
memberikan bekali lmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dan berguna.
6. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu mendukung saya.
7. Terimakasih juga kepada Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
dan senantiasa mendukung dalam penyelesaian Skripsi yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapakan kritik dan saran serta
masukan yang membangun untuk pengembangan penulisan selanjutnya. Dengan
mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Yogyakarta, 30 Agustus 2019
Penulis
Hanak Malisa
17611640
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL DEPAN SKRIPSI ..................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME............................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR..................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ......................................................... 7
1.3 Batasan Masalah Penelitian............................................................ 8
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................ 9
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 11
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 11
2.1.1 Citra Merek ........................................................................... 11
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
2.1.2 Harga..................................................................................... 13
2.1.3 Labelisasi Halal ..................................................................... 16
2.1.4 Promosi ................................................................................. 19
2.1.5 Keputusan Pembelian ........................................................... 22
2. 2 PenelitianTerdahulu ...................................................................... 25
2.3 Metode Empiris/Kerangka Penelitian............................................ 27
2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 31
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 31
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................... 31
3.3 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 32
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................ 32
3.5 Instrumen Penelitian...................................................................... 36
3.6 DatadanTeknik Pengumpulan Data............................................... 37
3.7 Populasi dan Sampel ..................................................................... 39
3.8 Teknik Analisis.............................................................................. 43
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 46
4.1 Profil Perusahaan.......................................................................... 46
4.2 Analisis Responden ...................................................................... 49
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
4.3 Pengujian Instrumen Penelitian.................................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 69
5.1 Kesimpulan................................................................................... 69
5.2 Saran ............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam era Globalisasi ini Persaingan usaha yang semakin ketat
tentunya akan berdampak pada suatu perusahaan dalam mempertahankan
pangsa pasar. Keberhasilan suatu perusahaan tentunya dapat dilihat dari
banyaknya konsumen yang mengonsumsi serta loyal terhadap produknya.
Setiap pelaku usaha di setiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
kepekaan terhadap produk makanan dan minuman di Indonesia yang
sangat bervariasi yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada
kepuasaan pelanggan sebagai tujuan utama. Para pelaku bisnis harus
menyiapkan strategi agar dapat mengambil hati dan membangun rasa
antusias konsumen menjadi experience didalam mengkonsumsi produk
dan jasa, sehingga membuat para konsumen merasa terkesan.
Semakin ketatnya persaingan bisnis dalam usaha minuman yang
ada pada saat ini, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan
sejenis, membuat perusahaan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat
dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan yang menerapkan
konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha
pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
konsep pemasaran, salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan
adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan atau pasar
sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan pasar pesaing. Kotler ( dalam Dhien
2013:2).Dengan banyaknya berbagai produk yang ada dalam marketshare,
konsumen semakin dimanjakan atas berbagai pilihan produk yang ada, ini
yang menjadi salah satu sebab mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai brand image dalam membangun produk-produknya. Brand
image merupakan persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen,
seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen
(Kotler, 2007 : 346).
Selain itu Harga juga menjadi faktor keputusan pembelian
konsumen. Swastha (2008:241), mengatakan bahwa harga, adalah jumlah
uang (atau mungkin ditambah beberapa produk) yang dibutuhkn untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Produk
dengan harga yang tinggi akan mengakibatkan semakin rendahnya
permintaan atas suatu produk tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga
suatu produk maka akan mengakibatakan semakin tingginya tingkat
permintaan produk tersebut. Oleh karena itu penetapan harga yang tepat
dengan tetap mempertimbangkan daya beli konsumen dirasa perlu untuk
dilakukan perusahaan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Menurut Stanton (2004:282),Label adalah adalah bagian sebuah
produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang
penjualannya. Sebuah label merupakan bagian dari kemasan atau tanda
pengenal yang dicantumkan pada produk. Kehalaln sebagai parameter
utama dalam proses pemilihan produk, memastikan produk minuman
yang halal menjad mengetahui tanggung jawab bagi setiap muslim.
Untuk mempermudah mengetahui produk minuman yang dikonsumsi
halal khususnya minuman dalamkemasan maka, dapat dilihat dari label
halal yang tercantum pada kemasan minuman tersebut. Label pada
produk minuman hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Menurut Iranita (2013:2), memproduksi produk halal adalah
bagian dari tanggung jawab perusahaan pada konsumen muslim. Di
Indonesa, untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk
yang dikonsumsi adalah halal, maka perusahaan perlu memiliki sertifikat
halal MUI. Konsep kehalalan dalam kehidupan masyarakat Indonesia
menjadi salah satu hal yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan,
salah satunya dengan kegiatan pemenuhan kebutuhan primer bagi umat
islam. Halal diperuntukkan bagi sesuatu yang baik dan bersih untuk
dimakan atau dikonsumsi oleh manusia menurut syariat Islam.
Sebagaimana Allah SWT yang telah menegaskan dalam Surah An-Nahl
ayat 114 yang artinya adalah sebagai berikut: “Maka makanlah yang
halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah ke-pada-Nya.”
(Q.S. An-Nahl ayat 114).
Dalam ayat ini Allah menyuruh umat islam untuk mengonsumsi
makanan yang halal dan baik (Tayyib). Mengonsumsi makanan tidaklah
cukup hanya yang halal saja, namun juga harus yang baik (Tayyib).Atau
makanan yang sering kita kenal dengan istilah halalan tayiban.Halalnya
makanan ditinjau dari tiga hal, yaitu halal wujudnya/zatnya, halal cara
memperolahnya dan halal cara pengolahannya. Dan Allah telah
menentukan berbagai jenis makanan yang dihalalkan.
https://ilhamaswaja.wordpress.com/2016/11/22/makanan-halal-surah-an-
nahl-114-materi-agama-kelas-8/
Selain dari citra merek, harga, dan labelisasi halal pengaruh
promosi juga sangat penting bagi perusahaan dalam memasarkan produk
kepada konsumen. Menurut Alma (2007:79), Promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan
mengingatkan pada pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan bersangkutan.Saat ini produsen kopi sudah sangat banyak,
terlebih semua itu karena gaya hidup para remaja, dewasa, bahkan orang
tua yang kebanyakan menggemari kopi. Seperti yang kita ketahui saat
ini kopi memiliki banyak varian rasa bahkan dari segi tampilan juga
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
kopi yang biasanya kita ketahui warna hitam sekarang kita bisa lihat
kopi berwarna putih juga. Salah satu perusahaan yang memiliki omset
tinggi dibanding perusahaan lain yang sejenis sama-sama memproduksi
kopi putih adalah PT. Kopi Java Prima Abadi. Perusahaan ini juga
merupakan perusahaan yang memiliki tingkat konsumen tertinggi dan
berada pada tingkat teratas dalam Brand Index Award, kopi. Hal tersebut
dapat kita lihat dari penghargaan yang diberikan oleh Top Brand kepada
Luwak white koffie yang penghargaan itu khusus hanya diberikan untuk
merek-merek terbaik atas pilihan konsumen. Top Brand berdasarkan
atas riset terhadap konsumen indonesia. Merek-merek yang mendapat
predikat Top Brand adalah murni atas pilihan konsumen. Hasilnya
dipublikasikan secara luas lewat majalah marketing, sehingga
masyarakat dapat mengetahuinya.
Tabel 1.1
Top Brand Index Kategori Kopi Putih
S
S
umber : Majalah Top Brand Index 2017.
Merek TBI TOP
Luwak White Koffie 68,5% TOP
ABC White Coffee 15,3 % TOP
TOP White Coffee 5,4%
Kapal Api White Coffee 2,9%
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Dari tabel di atas dapat kita lihat hasil Top Brand Index merek
Luwak White Koffie ada pada urutan teratas peringkat Top Brand Award
pilihan konsumen dengan presentase 68,5%. Dapat dibandingkan
dengan kopi putih lainnya seperti ABC White Coffee, TOP White Coffee,
Kapal Api White Coffee yang memiliki selisih presentase jauh dibawah
Luwak White Koffie. Itu berarti bahwa Luwak White Koffie merupakan
kopi putih yang banyak diminati oleh konsumen (Majalah Online Top
Brand Award kategoriWhite Coffie, 2017).
Menurut Tjiptono (2001:103), yang dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan pembelian produk adalah atribut produk, atribut
produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen, didalamnya menyangkut tentang kualitas produk, harga,
merek (brand), label, kelengkapan fungsi (fitur), kemasan produk dan
layanan purna jual.
Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pengambilan keputusan
pembelian dikalangan konsumen menuntut dilakukan penelitian lebih
lanjut.Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan Variabel citra
merek, harga, labelisasi halal, p romosi dan keputusan pembelian. Hal ini
dimungkinkan dilakukan mengingat beberapa penelitian terdahulu yang
memiliki perhatian yang sama dengan tema penelitian ini menghasilkan
penelitian yang berbeda-beda.“Dalam penelitian terdahulu yang
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
dilakukan oleh Ragil Intan Pratiwi pada tahun 2018 Label halal, brand
image, dan harga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen”. Berdasarkan penjelasan di atas dan
juga dapat dilihat dari beberapa penelitian terdahulu, maka penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian produk. Maka judul Skripsi
penelitian ini adalah :“Pengaruh citra merek, harga, dan labelisasi
halal, promosi, pada keputusan pembelian produk Luwak White
Koffie”(Studi Kasus Pada konsumen Produk Luwak White Koffie ).
1.2 RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang diatas, yang akan dibahas dalam
penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:
1. Apakah citra merek berpengaruh pada keputusan pembelian produk
Luwak White Koffie?
2. Apakah Harga berpengaruh pada keputusan pembelian Produk Luwak
White Koffie ?
3. Apakah lebelisasi halal berpengaruh pada keputusan pembelian produk
Luwak White Koffie?
4. Apakah Promosi berpengaruh pada keputusan pembelian produk
Luwak White Koffie?
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
5. Apakah citra merek, harga, lebelisasi halal, Promosi berpengaruh pada
keputusan pembelian produk Luwak White Koffie?
1.3 BATASAN MASALAH PENELITIAN
Penelitian ini perlu dibatasi agar penelitian yang dilakukan tetap
terfokus pada objek-objek yang diteliti saja, tidak melebar keluar jalur,
dan sasaran pembahasan mampu tercapai. Batasan masalah dalam
penelitian ini diantaranya:
1. Dalam penelitian ini permasalahan penelitian dibatasi hanya mengenai
pengaruh citra merek, harga, labelisasi halal, dan promosi terhadap
keputusan pembelian produk Luwak White Koffie pada
konsumenLuwak White Koffie.
2. Penelitian ini ditujukan bagi konsumen atau responden yang pernah
membeli dan pernah mengonsumsi produk Luwak White Koffie.
3. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah nama, jenis
kelamin, usia, lama mengonsumsi dan penghasilan responden
perbulan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk:
1. Menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara citra merek pada keputusan
pembelian produk Luwak White Koffie.
2. Menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara harga pada keputusan
pembelian produk Luwak White Koffie.
3. Menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara labelisasi halal pada
keputusan pembelian produk Luwak White Koffie.
4. Menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara promosi pada keputusan
pembelian produk Luwak White Koffie.
5. Menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara citra merek, harga,
lebelisasi halal, Promosi berpengaruh pada keputusan pembelian produk
Luwak White Koffie.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi Perusahaan
Dari hasil penelitian diharapakan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat kepada manajemen perusahaan dalam memasarkan produk,
mendistribusikan produk dan memberikan kepuasan kepada
konsumen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
b. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapakan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
c. Bagi Akademik
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia
ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran,
selainitu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Citra Merek
Menurut Kotler (2008:281), merek lebih dari sekedar nama dan
lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan
dengan konsumen.Merekmempresentasikan persepsi dan perasaaan
kosumen atas sebuah produk dan kinerjanya.
Menurut Schiffman (Dalam Sulistian, 2011: 33), menyebutkan
faktor-faktor pembentuk citra merek sebagai berikut:
1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
2) Dapat dipercaya atau diandalkan, Berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk
yang dikonsumsi.
3) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
barang yang bias dimanfaatkan oleh konsumen.
4) Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.
5) Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
11
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
6) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau
banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka
panjang.
7) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari
produk tertentu.
Rangkuti (2002:3), merek diukur dengan indikator yang yang
digunakan untuk mengukur merek adalah indikator yang mencirikan
merek yaitu :
1) Kesadaran Merek (Brand Awareness), adalah kesanggupan
seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2) Kesan Kualitas (Perceived Quality), Kesan sebuah merek
memberikan alasan yang penting untuk membeli, posisi penting
dalam suatu karateristik produk.
3) Asosiasi Merek (Brand Association), adalah segala hal yang berkaitan
dengan ingatan mengenai merek (citra merek) dalam benak
konsumen.
4) Loyalitas Merek (Brand Loyality), adalah ukuran kesetiaan konsumen
terhadap suatu merek.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
2.1.2 Harga
Menurut Kotler (2008:345), Harga (price) adalah jumlah yang
ditagihkan atas suatau produk atau jasa. Harga adalah jumlah semua
nilai yanag diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Menurut Nurbiyati (2005:165), harga ialah nilai yang dinyatakan
dalam bentuk uang. Harga berhubungan dengan kualitas suatu
produk.Konsumen memandang harga sebagai indikator kualitas produk,
terutama jika mereka harus mengambil keputusan membeli dengan
informmasi yang tidak lengkap.Persepsi konsumen tentang kualitas
produk dengan melihat harga secara langsung bervariasi.Dengan
demikian, produk dengan harga lebih mahal dianggap berkualitas lebih
baik.Persepsi konsumen tentang kualitas juga dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti reputasi toko dan periklanan.
Menurut Tjiptono (2008:152), metode penetapan secara garis besar
dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan
harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis
persaingan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
1) Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang
mempengaruhi selera dan preferensi pelanggan dari pada faktor-
faktor seperti biaya, laba, dan persaingan. Permintaan pelanggan
sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan diantaranya yaitu :
a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli atau kemauan
pelanggan untuk membeli.
b. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni
menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status
atau hanya produk.
c. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.
d. Harga-harga produk substitusi.
2) Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
Faktor penentu utama dalam metode ini adalah aspek
penawaran atau baiaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan
berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambahkan
dengan jumlah tertentu sehingga menutupi baiya-biaya langsung,
biaya overhead, dan laba.
3) Metode Penetapan Harga Berbasis Laba
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya
dalam penetapan harganya. Upaya ini dilakukan atas dasar target
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase
terhadap penjualan atau investasi.
4) Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan
Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba
harga juga dapat ditetapkan atas dasar pertimbangan. Penjual
barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang
berbeda satu sama lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini
(2008:55), adalah sebagai berikut:
a. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi.
b. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya
dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali
atas harga.
c. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan
bagiannya dalam pasar. Apabila perushaan mendapatkan bagian
pasar dengan luas tertentu, maka ia harus berusaha
mempertahankan atau justru mengembangkannya.
d. Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar
dengan tujuan mengetahui pada harga berapa ia akan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
menetapkan penjualan.Penetapan harga untuk memaksimalkan
laba. Tujuan ini biasanya menjadi aturan setiap usaha bisnis.
Menurut Kotler (2008:345), harga (price) adalah jumlah yang
tagihkan atas suatu produk atau jasa. Harga adalah hal yang bernilai
ekonomis dari suatu produk. harga diukur dengan indikator yang
mencirikan sebagai berikut:
1) Harga harus terjangkau oleh daya beli atau kemampuan konsumen.
2) Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain yang
sejenis.
3) Kesusaian antara harga dengan kualitas produk.
2.1.3 Labelisasi Halal
Menurut Stanton (2004:282), Label adalah bagian sebuah produk
yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang
penjualannya. Sebuah label merupakan bagian dari kemasan atau
tanda pengenal yang dicantumkan pada produk. Kehalalan sebagai
parameter utama dalam proses pemilihan produk, memastikan produk
minuman yang halal menjadi tanggung jawab bagi setiap muslim.
Untuk mempermudah mengetahui produk minuman yang dikonsumsi
halal khususnya minuman dalam kemasan maka, dapat dilihat dari
label halal yang tercantum pada kemasan minuman tersebut. Label
pada produk minuman halal yang sangat penting untuk diperhatikan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Dalam Kotler (2008:276), Label berkisar dari penanda sederhana
yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian huruf rumit yang
menjadi bagian kemasan. Label mempunyai bebarapa fungsi, yaitu
menunjukkan produk atau merek, menggambarkan beberapa hal
tentang pembuat produk, dimana produk itu dibuat, kapan pembuatan
produk, kandungannya, cara pemakaian, dan cara menggunakan
produk, label membantu mempromosikan produk dan mendukung
positioning produk.
Di Indonesia, sertifikasi kehalalan produk-produk pangan dan
minuman ditangani oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Secara
spesifiknya Lembaga Produk Pangan, Makanan, dan Kosmetik
Majelis Ulama Indonesia dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal (BPJPH). Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Yang menyatakan kehalalan suatu produk
sesuai dengan syariat Islam. Sertifikat Halal MUI merupakan syarat
untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan pron
instansi pemerintah yang berwenang. Tujuan Sertifikasi Halal MUI
pada produk pangan, obat-obatan, kosmetik dan produk lainnya
dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan, sehingga
dapat menentramkan batin konsumen dalam mengkonsumsinya.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Kesinambungan proses produksi halal dijamin olah produsen dengan
cara menerapkan Sistem Jaminan Halal. http://www.halalmui.org
Luwak White Koffie yang selama ini diberitakan, telah memiliki
sertifikat halal LPPOM MUI, dengan masa berlaku Sertifikat Halal
hingga tanggal 12 Maret 2021 dan nomor sertifikat 00120071420115.
Mengenai ingredient yang diduga oleh masyarakat berasal dari Babi
adalah emulsifier E471.Kode E sendiri merupakan standar
internasional untuk aditif dalam produk pangan (Bahan Tambahan
Pangan).Bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan pewarna, bahan
pengawet, bahan pengasam, bahan pemanis, bahan penstabil, bahan
pengemulsi, maupun senyawa antioksidan.Adapun E471 merupakan
mono dan diglyceride dari fatty acid yang bisa berasal dari hewani
maupun nabati.http://www.halalmui.org
Indikator label halal menurut Pasal 1 (3) dari PP No. 69 Tahun
1999 (Dalam Ismi : 46), sebagai berikut:
1) Gambar, adalah hasil tiruan yang berupa pola atau bentuk.
(hewan, orang, tumbuhan dsb) dibuat dengan coretan alat tulis
2) Tulisan, adalah hasil dari proses menulis yang dapat dibaca.
3) Kombinasi, adalah perpaduan antara gambar dan tulisan yang
dijadikan kedalam satu bagian.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
4) menempel pada kemasan, dapat diartikan sebagai suatu yang
melekat (dengan sengaja atau tidak sengaja) pada kemasan
(pelindung suatu produk).
2.1.4 Promosi
Menurut Swastha (2008:349), Promosi adalah arus informasi
atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Menurut Alma (2007:79), Promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan
pada pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan bersangkutan. Dari bebrapa definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan
penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong
permintaan terhadap produk, jasa dan ide dari perusahaan dengan
cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan
jasa yang dihsilkan oleh perusahaan.
Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan
pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut,
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya bagi
perusahaan. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu
merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran,
ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk dan manfaat atau kegunaan
dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai
komunikasi atau promosi. Merumuskan promosi untuk mencapai
respon yang diinginkan akan memerlukan penyelesaian tiga
masalah : strategi pesan, strategi kreatif dan sumber pesan (Kotler
2009), Dalam strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema
atau ide yang terkait dengan postioning merek dan membantu
menentukan titik perbedaan.
Menurut Kotler (2008:116), Bauran pemasaran juga disebut
bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix)
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan
nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Kotler (2008:117), menjelaskan variabel bauran promosi
sebagai berikut:
a. Periklanan (advertising), Semua bentuk terbayar presentasi
nonprobadi dan promosi ide, barang atau jasa dengan sponsor
tertentu.
b. Penjualan personal (personal selling), Presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan untuk tujuan meghasilkan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion), Insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.
d. Pemasaran langsung (direct marketing), Hubungan langsung
dengan konsumen individual yang ditargetkan secara ermat
untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan
pelanggan yang langgeng, penggunaan surat langsung, telepon,
televisi, respon langsung, email, internet, dan sarana lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.
e. Hubungan masyarakat (public relation), Hubungan masyarakat
dilakukan perusahaauntuk membangun hubungan antara
perusahaan dengan publik sehingga terbangun citra yang positif
terhadap perusahaan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
2.1.5 Keputusan Pembelian
Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa
alternatif yang dipilih.Apabila alternatif pilihan tidak ada maka
tindakan yang dialkukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat
dikatakan membuat keputusan. Menurut Kotler (2008:179),
memperlihatkan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima
tahap : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Proses pembelian
dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam
waktu yang lama setelah pembelian.
Kotler (2008:179), membagi proses pengambilan keputusan
membeli menjadi lima tahap, sebagi beriku :
a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Tahap dimana konsumen menyadari suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal
ketika salah kebutuhan seseorang timbul pada tingkat yang
cukup tinggi sehingga menjadi dorongan.
b. Pencarian Informasi ( Information search)
Tahap proses keputusan pembelaian diamana konsumen ingin
mencari informasi lebih banyak.Konsumen dapat memperoleh
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
informasi dari sumber pribadi (Keluarga, teman, tetangga,
rekan), Sumber komersial ( Iklan, wiraniaga , situs web,
penyalur, kemasan, tampilan), sumber publik (media massa,
organisasi pemeringkat konsumen, pencarian internet), dan
sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian
poduk). Ketika semakin banyak infromasi yang diperoleh.
Kesadaran konsumen dan pengetahuan akan merek dan fitur
yang tersedia akan meningkat.
c. Evaluasi Alternatif (Alternative Evaluastion)
Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternative
dalam sekelompok pilihan merek. Bagaimana cara konsumen
mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi
dan situasi pembelian tertentu.
d. Keputusan pembelian (Purchase Behavior)
Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai dan merek mana yang akan dibeli. Tetapi ada
dua faktor yakni faktor sikap orang lain dan faktor situasional
yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.
e. Perilaku Pascapembelian (Postputchase Behavior)
Tahap Proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil
tindakan selanjutnya setelah pembelian. Berdasarkan kepusaan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
atau ketidakpuasan mereka. Kepuasan dan ketidakpuasan
pembeli terhadap suatu pembelian terletak pada hubungan
antara ekspetasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika
produk tidak memenuhi ekspetasi, konsumen akan kecewa.
Sebaliknya, jika produk memenuhi ekspetasi, konsumen akan
puas. Jika produk melebihi ekspetasi , konsumen sangat puas.
(Kotler,2000: 214), Keputusan pembelian ini diukur dengan
indikator sebagai berikut:
1) Kemantapan pada sebuah produk
2) Kebiasaan dalam membeli produk
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain
4) Melakukanpembelian ulang
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO. Penulis dan Judul Variabel Kesimpulannya
1. Ragi l Intan Pratiwi (2018),
Pengaruh Label Halal, Kualitas
Produk, Brand image, Harga
terhadap keputusan
pembel ian produk (Studi
Kasus pada konsumen produk
Luwak White Koffie).
1) Label Hala l
2) Kual i tas
Produk.
3) Brand Image
4) Harga
5) Keputusan
Pembel ian
1. Terdapat pengaruh pos i ti f
s igni fikan variabel label ha la l
terhadap keputusan pembel ian
produk Luwak white koffie.
2. Tidak terdapat pengaruh
s ignifikan variabael kuali tas produk
terhadap keputusan pembel ian
produk Luwak white koffie.
3. Terdapat pengaruh pos i ti f
s igni fikan variabel brand imagae
terhadap keputusan pembel ian
produk Luwak white koffie.
4. Terdapat pengaruh pos i ti f
s ignifikan variabel harga terhadap
keputusan pembelian produk Luwak
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Sumber: Data Primer diolah tahun 2019.
2.3 Metode Empiris/Kerangka Penelitian
Kerangka Penelitian adalah rincian yang menggambarkan alur yang
akandilakukan oleh penulis sebagai dasar penelitian. Pada penelitian ini
peneliti berfikir Saat ini produsen kopi sudah sangat banyak, terlebih
semua itu karena gaya hidup para remaja, dewasa, bahkan orang tua yang
kebanyakan menggemari kopi. Seperti yang kita ketahui saat ini kopi
memiliki banyak varian rasa bahkan dari segi tampilan juga kopi yang
white koffie.
2. Ula Rohmah Royani (2018),
Pengaruh Merek, harga, dan
label i sas i ha la l , terhadap
keputusan pembelian produk
mie instsan merek indomie(
Studi pada masyarakat
kelurahan watus igar
kecamatan Ngawen
kabupaten Gunung Kidul ).
1) Merek
2) Harga
3) Labelisasi
Hala l
4) Keputusa
n
Pembelia
n
1. Merek berpengaruh secara positif
s igni fika n terhadap keputusan
pembel ian.
2. Harga berpengaruh secara positif
s igni fikan terhadap
keputusanpembel ian.
3. Label i sas i ha la l berpengaruh
secara positif signi fikan terhadap
keputusan pembel ian.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
biasanya kita ketahui warna hitam sekarang kita bisa lihat kopi berwarna
putih juga. Timbulnya keputusan pembelian yang sangat tinggi untuk
produk ini, dikarenakan adanya posisi Citra merek yang sudah sangat
dikenal oleh konsumen, harga yang terjangkau untuk semua kalangan,
dan sudah tertera pernyataan halal produk dalam dalam kemasan produk
ini serta kreatifitas dari cara mempromosikan produk ini hingga di
jadikan Endorse oleh para artis. Dari uraian diatas, maka kerangkan
penelitian ini akan menggambarkan hubungan dari variabel independen
yakni Citra merek (X1), Harga (X2), Label halal (X3), Promosi (X4),
terhadap variabel dependen yakni keputusan pembelian (Y).
Adapun hubungan tersebut diatas dapat digambarkan seperti di
bawah ini :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Gambar 2.2Kerangka penelitian
H1
H2
H3
H4
Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini
Keterangan :
: Pengaruh antara masing-masing variabel
H1 : Pengaruh (X1) terhadap Y
H2 : Pengaruh (X2) terhadap Y
H3 : Pengaruh (X3) terhadap Y
H4 : Pengaruh (X4) terhadap Y
2.4 Hipotesis Penelitian
Keputusan Pemelian
(Y)
Harga (X2)
Label Halal (X3)
Promosi (X4)
Citra Merek
(XI)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Menurut Sugiyono (2017:63) Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik.
Dalam penulisan ini akan disajikan hipotesis sebagai jawaban
sementara yang berfungsi sebagai pedoman untuk mempermudah
jalannya penelitian, yaitu:
1.Ho : Tidak Ada pengaruh citra merek X1 pada keputusan
pembelianproduk Luwak White Koffie.
Ha : Ada pengaruh citra merek X1 pada keputusan pembelian produk
Luwak White Koffie.
2. Ho : Tidak Ada pengaruh harga X2 pada keputusan pembelian Luwak
White Koffie.
Ha : Ada pengaruh hargaX2 pada keputusan pembelian Luwak White
Koffie.
3. Ho : Tidak Ada pengaruh Labelisasi halal X3 pada keputusan
pembelian Luwak White Koffie.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Ha : Ada pengaruh Labelisasi halal X3 pada keputusan pembelian
Luwak White Koffie.
4. Ho : Tidak Ada pengaruh promosi X4 pada keputusan pembelian
Luwak White Koffie.
Ha : Ada pengaruh promosi X4 pada keputusan Pembelian Luwak
White Koffie.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penulisan ini penulis menggunakan jenis penulisan
kuantitatif. Kuantitatif adalah metode berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk memguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2017:8). Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini melalui media online, sedangkan
untuk offline lokasi penelitian di kos-kosan, tempat umum, dan
ditempat kerja dengan mengacu kepada Konsumen yang sudah pernah
membeli produk Luwak White Koffie dan Konsumen yang pernah
membeli dan mengonsumsi produk Luwak White Koffie.
31
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen
(variabel bebas) dan variabel dependen ( variabel terikat). Menurut
Sugiyono (2013:13) variabel independen sering disebut variabel
stimulus, prediktor, antenceden,. Dalam bahasa Indoneseia sering
disebut sebagi variabel bebas. Variabel babas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahananya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel
independen meliputi variabel citra merek (X1), Variabel Harga (X2),
Labelisasi halal (X3), promosi (X4). Sedangkan variabel dependen
(variabel trikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel dependennya adalah variabel keputusan pembelian (Y).
3.4 Variabel Penelitian
a. Citra merek
Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan feature, manfaat , dan jasa tertentu kepada pembeli
(Rangkuti, 2002:3), dalam penelitian ini merek diukur dengan
indikator yang yang digunakan untuk mengukur merek adalah
indikator yang mencirikan merek yaitu :
1) Kesadaran Merek (Brand Awareness), adalah kesanggupan
seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu.
2) Kesan Kualitas (Perceived Quality), Kesan sebuah merek
memberikan alasan yang penting untuk membeli, posisi
penting dalam suatu karateristik produk.
3) Asosiasi Merek (Brand Association), adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek (citra
merek) dala benak konsumen.
4) Loyalitas Merek (Brand Loyality), adalah ukuran kesetiaan
konsumen terhadap suatu merek.
b. Variabel harga (X2)
Menurut Kotler (2008:345), harga (price) adalah jumlah yang
tagihkan atas suatu produk atau jasa. Harga adalah hal yang
bernilai ekonomis dari suatu produk. Dalam penelitian ini harga
diukur dengan indikator yang mencirikan harga yaitu:
1) Harga harus terjangkau oleh daya beli atau kemapuan
konsmen.
2) Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain
yang sejenis.
3) Kesusaian antara harga dengan kualitas produk.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
c. Variabel Label halal (X3)
Menurut Stanton (2004:282), Label adalah bagian sebuah produk
yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang
penjualannya. Sebuah label merupakan bagian dari kemasan atau
tanda pengenal yang dicantumkan pada produk. Dalam penelitian
variabel halal diukur dengan indikator sebagai berikut:
1) Gambar, adalah hasil tiruan yang berupa pola atau bentuk.
(hewan, orang, tumbuhan) dibuat dengan coretan alat tulis
2) Tulisan, adalah hasil dari proses menulis yang dapat
dibaca.
3) Kombinasi, adalah perpaduan antara gabar dan tulisan yang
dijadikan kedalam satu bagian.
4) menempel pada kemasan, dapat diartikan sebagai suatu
yang melekat(dengan sengaja atau tidak sengaja) pada
kemasan (pelindung suatu produk).
d. Variabel Promosi
Menurut Kotler (2009), Promosi merupakan salah satu bauran
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan
komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan
sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan selanjutnya bagi perusahaan.
Variabel Promosi ini diukur dengan indikator sebagai berikut:
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
1) Periklanan (advertising)
2) Penjualan personal ( personal selling)
3) Promosi penjualan (sales promotion)
4) Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and public)
5) Informasi dari mulut (Word of mouth)
6) Pemasaran langsung (direct marketing)
e. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan tahap -
tahap konsumen dalam memutuskan suatu produk tertentu yang
menurutnya paling baik diantara yang lainnya, sehingga keputusan
pembelian dapat diartikan sebagai kekuatan kehendak konsumen
untuk melakukan pembelian terhadap produk apabila konsumen
memiliki minat untuk membeli suatu produk (Kotler, 2000: 214).
Keputusan pembelian ini diukur dengan indikator sebagai berikut:
1) Kemantapan pada sebuah produk
2) Kebiasaan dalam membeli produk
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain
4) Melakukanpembelian ulang
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
3.5 Instrmuen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas
Untuk mengukur validitas rumus yang digunakan yaitu produk
moment/analisis korelasi:
rxy=
Keterangan:
rxy= Koefisien korelasi X dan Y Jumlah nilai X
x = Skor yang ada butir item = Jumlah nilai Y
y = Total skor = Jumlah X2
n = Jumlah Subyek = Jumlah Y2
Perhitungan uji validitas menggunakan SPSS 16 dengan kriteria
pengambilan keputusan valid tidaknya suatu instrumen yaitu
dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel, Jika r hitung> r
tabel : instrumen dikatakan valid dan Jika r hitung< r tabel :
instrumen dikatakan tidak valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2011:50).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis dan Sumber Data
Menurut Zainal Mustafa (2009:92), Penulis memperoleh sumber
data dari :
a. Sumber Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh berdasarkan
pengamatan secara langsung oleh peneliti dari sumbernya
(subyek penelitian).Dimana subyek yang dimaksud yaitu para
konsumen yang mengonsumsi produk Luwak White Koffie.
b. Sumber Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang telah dikumpukan oleh pihak
lain, dan telah terdokumentasikan, sehingga peneliti menyalin
data tersebut untuk kepentingan penelitian-penelitiannya.
Dimana data sekunder ini dapat didapatkan dari buku-buku,
literature, atau referensi dari perpustakaan.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang
dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang
diperlukan dalam penelitian. (Sugiyono, 2017:137). Metode
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan kuesioner
(angket) dan juga secara online dengan menggunakan google
form.Kuisoner adalah daftar peryataan yang digunakan untuk
memperoleh data. Kuesioner merupakan teknik pemgumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono,
2017:142).
Kuesioner ini di adaptasi dari penelitian Ragil Intan Pratiwi.
2018. Dengan judul Pengaruh label halal, kualitas produk, brand
image,harga, terhadap keputusan pembelian produk (studi kasus
pada konsumen produk Luwak White Koffie).Kuesioner dalam
penelitian ini disebarkan sistem offline dan onlinemenggunakan
Skala Likert, yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif. dan dalam kuesioner kali
ini penulis menggunakan sebagai berikut :
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Tabel 3.1
Tabel Gradasi Skala Likert
Simbol Keterangan Ni la i
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RG Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2017 :94) .
b. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang
diperoleh dari beberapa literatur atau referensi yang berkaitan
dengan penelitian ini.
3.7 Populasi dan Sampel
3.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian datarik
kesimpulannya (Sugiyono,2013:80). Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen Luwak White Koffie.
3.7.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, untuk itu sampel yang diambil
harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2017 : 81).
3.7.3 Teknik Sampling
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan puposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Yang menjadi syarat
pertimbangan sampel pada penelitian ini adalah :
1) Konsumen yang sudah pernah membeli produk Luwak
White Koffie
2) Konsumen yang pernah membeli dan mengonsumsi
produk Luwak White Koffie.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
Adapun kriteria dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
a) Pria
b) Wanita
2. Usia
a) 15-25 Tahun
b) 25-35 Tahun
c) >35 Tahun
3. Lama Mengonsumsi
a) < 1 Tahun
b) < 3 tahun
c) >3 Tahun
4. Pendidikan Terakhir
a) SMP
b) SMA/SMK
c) S1
d) S2
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
e) S3
5. Penghasilan/bulan
a) < Rp. 1.000.000,-
b) Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000
c) Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000
d) > Rp. 2.000.000.-
3.7.4 Penentuan Jumlah Sampel
besarnya sampel digunakan rumus unknown population
(Frendy, 2011: 53) sebagai berikut:
n = Z2
4μ2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
Z=Tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian (pada α = 5% atau derajat keyakinan
dutentukan 95% maka Z = 1,96)
μ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (
ditentukan 10% ).
Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh
perhitungan sebagai berikut:
n = 1,962
4(0,1)2
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
n = 96,4
= 100 sampel
3.8 Teknik Analisis
1. Regresi Linear Berganda
Analisis regersi linier berganda adalah bermaksud untuk
meramalkan bagaimana keadaan variabel X atau independen
(bebas) terhadap variabel Y atau dependen (terikat), bila dua
variabel atau lebih variabel X atau independen (bebas) sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (dinaik atau turun kan nilainya). Jadi
analisis ini akan dilakukan apabila variabel X atau independen
(bebas) lebih dari satu atau minimal 2 variabel (Sudaryono,
2014:83)
Model persamaan Regresi Linier Berganda menurut Sugiyono
(2017:277) adalah sebagai berikut:
Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
Diamana:
b0 = konstanta
b1,b2,b3,b4= besarnya koefisien regresi
Y = variabel keputusan pembelian
X1 = variabel citra merek
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
X2 = variabel harga
X3 = variabel Labelisasi halal
X4 = variabel promosi
e = faktor kesalahan
2. Uji T ( Uji Parsial)
Uji T (Uji Parsial)digunakan untuk menguji apakah setiap
variabel independen yaitu Citra merek (X1), harga (X2),
labelisasi halal (X3), dan promosi (X4) mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y)
secara parsial. (Ghozali, 2011:98).
Membandingkan nilai t tabel dicari menggunakan:
df = n – k – 1
keterangan:
n = banyak data pada kuesioner atau sampel
k = banyak variabel
Jika t tabel > t hitung maka Ho ditolak Ha diterima berarti ada
pengaruh.Jika t tabel < t hitung maka Ho diterima Ha ditolak
berarti tidak ada pengaruh.
3. Uji F (Serentak)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat (Ghozali, 2011: 98).
Membandingkan nilai F tabel dapat dilakukan dengan cara:
df 1 = k – 1(pembilang)
df 2 = n – k (penyebut)
keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak Ha diterima berarti ada
pengaruh.Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima Ha ditolak
berarti tidak ada pengaruh
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat
dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas.Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu, nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel-variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.Secara umum koefisien determinasi untuk
data silang relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
masing-masing pengamatan, sedangkan untuk runtun waktu
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2011:97).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at