Jangan Sepele Menyikapi Narkoba

2
Jangan Sepele Menyikapi Narkoba Istilah ini mungkin sudah sering di dengar oleh telinga kita, tapi mungkin pengetahuan kita tentangnya sangatlah minim,banyak kajian keilmuan yang membahas tentang hal ini sehingga ditemukan berbagi persoalan yang begitu kompleks terkhususnya menyangkut kepada persoalan agama dan tatanan sosial Atas latar belakang inilah sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam lembaga studi politik islam atau yang biasa disebut (LSPI) melakukan kajian khusus dalam menyikapi persoalan narkoba di dorong dengan keadaan sikologis yang berada pada kondisi yang demikian(rentan penyalah gunaan). Tertanggal pada hari rabu 16 mei 2012 semua anggota yang tergabung dalam LSPI bersumbangsih untuk menemukan solusi dari beberapa persoalan yang lahir dari proses diskusi itu sendiri, diawali dengan materi “NARKOBA” yang dibawakan oleh saudari Vina Bonita . secara garis besar LSPI menyimpulkan bahwa narkoba itu adalah singkatan dari tiga zat/bagian Yang terdiri dari NARKOTIKA, PSIOTROPIKA, dan BAHAN ADIKTIF. didalam kitab suci alqur’an terdapat ayat yang menyinggung persoalan ini di dalam surat AL-A’raf,ayat(157),di topang dengan hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhori …… “khamar itu sedikit banyaknya haram” ……. Melihat realita yang ada saat ini kecendrungan manusia untuk menyalah gunakan manfaat/fungsi sejati dari narkoba itu sendiri lebih besar di bandingkan dengan menggunakan narkoba itu sesuai dengan esensialitasnya itu sendiri. sudah banyak korban yang terkait dengan penyalah gunaan ini, umumnya kaula muda yang masih memiliki emosional yang kurang stabil. sejatinya narkoba digunakan untuk penunjang keharmonisan nilai-nilai kehidupan bukan untuk dijadikan sebagai perusak nilai-nilai kehidupan. karena kita tidak bisa memungkiri bahwa manfaat dari narkoba itu sendiri ada, seperti penggunaan dalam bidang kedokteran, kuliner, kepolisian maupun sebagai sarana dalam menambah keilmuan. dalam perjalanan diskusi yang dilakukan oleh LSPI tersebut diatas ternyata mampu mengundang sejumlah pertanyaan baru dalam

description

nnn

Transcript of Jangan Sepele Menyikapi Narkoba

Jangan Sepele Menyikapi NarkobaIstilah ini mungkin sudah sering di dengar oleh telinga kita, tapi mungkin pengetahuan kita tentangnya sangatlah minim,banyak kajian keilmuan yang membahas tentang hal ini sehingga ditemukan berbagi persoalan yang begitu kompleks terkhususnya menyangkut kepada persoalan agama dan tatanan sosialAtas latar belakang inilah sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam lembaga studi politik islam atau yang biasa disebut (LSPI) melakukan kajian khusus dalam menyikapi persoalan narkoba di dorong dengan keadaan sikologis yang berada pada kondisi yang demikian(rentan penyalah gunaan).Tertanggal pada hari rabu 16 mei 2012 semua anggota yang tergabung dalam LSPI bersumbangsih untuk menemukan solusi dari beberapa persoalan yang lahir dari proses diskusi itu sendiri, diawali dengan materi NARKOBA yang dibawakan oleh saudari Vina Bonita . secara garis besar LSPI menyimpulkan bahwa narkoba itu adalah singkatan dari tiga zat/bagian Yang terdiri dari NARKOTIKA, PSIOTROPIKA, dan BAHAN ADIKTIF. didalam kitab suci alquran terdapat ayat yang menyinggung persoalan ini di dalam surat AL-Araf,ayat(157),di topang dengan hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhori khamar itu sedikit banyaknya haram .Melihat realita yang ada saat ini kecendrungan manusia untuk menyalah gunakan manfaat/fungsi sejati dari narkoba itu sendiri lebih besar di bandingkan dengan menggunakan narkoba itu sesuai dengan esensialitasnya itu sendiri. sudah banyak korban yang terkait dengan penyalah gunaan ini, umumnya kaula muda yang masih memiliki emosional yang kurang stabil. sejatinya narkoba digunakan untuk penunjang keharmonisan nilai-nilai kehidupan bukan untuk dijadikan sebagai perusak nilai-nilai kehidupan. karena kita tidak bisa memungkiri bahwa manfaat dari narkoba itu sendiri ada, seperti penggunaan dalam bidang kedokteran, kuliner, kepolisian maupun sebagai sarana dalam menambah keilmuan. dalam perjalanan diskusi yang dilakukan oleh LSPI tersebut diatas ternyata mampu mengundang sejumlah pertanyaan baru dalam kerangka pikiran sejumlah mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh saudara Yusuf Agung. Bagaimana dengan ganja yang dicampurkan kedalam sejumlah makanan dengan dalih sebagai penyedap rasa?apakah tidak menimbulkan ketagihan?, . Dengan sigat saudara imaddudin azis mengangkat tangan(izin pada pemateri)untuk menjawab pertanyaan tersebut, imad menawarkan perbandingan pararel menyangkut persoalan tersebut,sama saja ganja yang dicampurkan pada makanan dalam arti tetap pada porsinya(tidak berlebihan) dengan sejumlah penyedap makanan lainnya yang di konsumsi masyarakat saat ini, sebut saja royco, masako, sasa, ajinomoto dan lainnya katanya. di tinjau dari fungsinya dan kadarnya sejumlah anggota diskusi dalam LSPI menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah sah-sah saja, karena yang menjadi persoalan adalah ketika berbagai jenis narkoba di jadikan sebagai alat untuk kesenangan pribadi, dalam artian tidak sesuai lagi dengan fungsi awalnya(disalah gunakan).seperti narkoba di jadikan sebagai alat penenang diri apabila ada konflik, sehingga menjadikan ketagihan dan ujung-ujungnya narkoba di jadikan sebagai tameng utama dalam menghadapi berbagai persoalan dan di kemudian harinya berubah menjadi kebiasaan untuk bersenang-senang. hal inilah yang membahayakan terhadap kesehatan, bahkan mampu mengakibatkan kerusakan terhadap nilai, norma, sosial, maupun mengakibatkan lahirnya pelanggaran terhadap ajaran agama. Jadi, jelas bahwa alasan-alasan diatas mendorong kita agar JANGAN SEPELE MENYIKAPI NARKOBA, untuk itu perlu diadakan analisis yang tepat terhadap manfaat positif maupun negative dari suatu jenis narkoba, agar berbagai jenis narkoba tersebut dapat menunjang kelangsungan hidup manusia, terlebih-lebih supaya tidak terjadi penyalah gunaan narkoba yang berakibat fatal bagi kehidupan.

Oleh: Alwi Fuadi, LSPI(lembaga study politik islam) UMJNotulen:Irna ChisyaraEditor:Tomy Satria