Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

download Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

of 4

Transcript of Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

  • 8/6/2019 Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

    1/4

    Jangan Menunda Tetapi Ucapkan

    Syukur

    Responsive Dan 2X Lebih Baik

    Salah satu catatan terbaik yang menggambarkan awal perjalanan Abraham adalah kitab Kisah Para

    Rasul, melalui kesaksian Stefanus.

    Kisah Para Rasul 7:1-4

    Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita

    Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia (Tanah Ur-Kasdim), sebelum ia menetap di

    Haran

    , dan berfirman kepadanya: (1) Keluarlah dari negerimu dan (2) dari sanak

    saudaramu dan (3) pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka

    keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya

    meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diamsekarang.

    Perintah Allah kepada Abram:

    1. Ketika masih di Mesopotamia, sebelum menetap di Haran KPR 7:2.2. Ketika di Haran Go for yourself, for your own advantage Kejadian 12:1.

    Mesopotamia artinya negeri di antara 2 sungai Efrat dan Tigris, dan di bagian utaranya adalahdataran tinggi yang subur sehingga saat Terah tinggal di bagian itu dan memiliki anak sulung,

    diberinya nama Haran (artinya pendaki gunung). Kota tempat tinggalnya di Ur Kasdim yang memiliki

    arti cahaya, kota bulan, yang menunjuk juga kepada penyembahan berhala yang mendominasi di

    kota itu. Karena memang Ur dikonsentrasikan sebagai lokasi penyembahan terhadap Sin, Dewa

    Bulan Babilonia dan kota lain yang berbagi fungsi yang sama adalah Haran yang memiliki arti sebuah

    jalan. Bahkan kuil Sin yang di Haran lebih terkenal daripada yang terdapat di Ur.

    Amplified Bible mencatat sesuatu yang baik dari kitab Kejadian 12:1

    (Kej 11:27-32, AMP) Now this is the history of the descendants of Terah. Terah was the

    father of Abram, Nahor, and Haran; and Haran was the father of Lot. Haran died before

    his father Terah [died] in the land of his birth, in[3]

    Ur of the Chaldees. And Abram and

    Nahor took wives. The name of Abram's wife was Sarai, and the name of Nahor's wife

    was Milcah, the daughter of Haran the father of Milcah and Iscah. But Sarai was barren;

    she had no child. And Terah took Abram his son, Lot the son of Haran, his grandson, and

    Sarai his daughter-in-law, his son Abram's wife, and they went forth together to go

    from Ur of the Chaldees into the land of Canaan; but when they came to Haran, they

    settled there. And Terah lived 205 years; and Terah died in Haran.

    (Kej 12:1, AMP) NOW [in Haran] the Lord said to Abram, Go for yourself [for your own

    advantage] away from your country, from your relatives and your father's house, to the

    land that I will show you.(1)

    Yang menarik setelah kita mengetahui catatan sejarah dan goegrafis Ur dan haran di atas, di sini kita

    mengetahui, bahwa Terah mengajak keluarganya pindah dari Ur ke Haran, walaupun tujuan

  • 8/6/2019 Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

    2/4

    pertamanya adalah Kanaan, adalah pada saat Terah melihat bahwa penyembahan Dewa Sin di Haran

    ternyata lebih menjanjikan masa depannya, maka dia memutuskan untuk menetap di haran

    daripada di Kanaan.

    Di sini kita ketahui bahwa Tuhan telah menampakkan diri kepada semenjak Abram masih hidup di

    Ur-Kasdim, dengan 3 macam perintah:

    1. Keluarlah dari negerimu dan,2. [Keluarlah] dari sanak saudaramu dan,3. Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu

    Tetapi Abram tidak melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya atau tepatnya tidak

    secara langsung mentaatinya. Ia memang keluar dari tanah Ur-Kasdim / Mesopotamia tetapi tidak

    dari rumah ayahnya, bahkan inipun bukan inisiatif dari Abram sendiri, tetapi inisiatif dari Terah,

    ayahnya, Kejadian 11:31. Jadi Abram belum melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan untuk

    keluar dari negerinya, dan pada ketiga perintah itupun Abram gagal melakukannya.

    Sampai pada satu titik penting, yaitu Abram kehilangan Terah, ayahnya, baru Tuhan menampakkan

    diri kepadanya untuk kedua kalinya.

    Ayah Abram Terah, artinya station = pangkalan, dari asal kata Tarah, artinya delay =

    kelambatan, penundaan.

    Di sini kita ketahui sekarang, bahwa selama ada Terah di dalam hidup Abram, maka kehidupan

    Abram di dalam Tuhan akan selalu mengalami kelambatan oleh karena ada kenyamanan yang

    membuat hidupnya tidak terusik, karena ia selalu hidup di dalam pangkalan.

    Janji Berkat Tuhan Kepada Abram

    (Kej 12:2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati

    engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

    Tuhan memiliki janji yang luar biasa di dalam kehidupan Abram, tetapi yang menjadi

    permasalahannya adalah janji itu tidak akan pernah menjadi kenyataan selama Abram masih di

    rumah bapanya, karena itu adalah persyaratan utamanya. Selama ia masih berada di pangkalan

    dengan fasilitas kenyamanan full dari Terah.

    Ada 2 hukum yang berlaku di dalam kasus ini, yaitu:

    1. (Kej 2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatudengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

    Keluar dari rumah orang tua akan serupa dengan keluar dari segala hukum yang berlaku di

    rumah tangga itu dan membangun keluarganya sendiri di dalam kemandirian bersama

    dengan Allah secara total, sehingga berkat-berkat Allah bisa sepenuhnya bekerja di dalma

    keluarga kita ini.

    2. (Rom 7:1) Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada merekayang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?

    Selama kita tidak keluar dari rumah itu, maka selama orang/tuan rumah itu hidup, kita akan

    tetap berada di bawah hukum rumah tangga itu, sepenuhnya kehidupan kita akan

  • 8/6/2019 Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

    3/4

    dipengaruhi oleh atmosfir dan hukum yang berlaku di dalam rumah tangga itu, karena kita

    takluk dan tunduk di bawahnya. Lain halnya jika kita yang hidup dan berkuasa di dalam

    keluarga kita sendiri, hukum yang berkuasa adalah hukum yang kita bangun sendiri bersama

    dengan kebenaran Tuhan.

    Yang Tuhan Minta adalah taati Tuhan (pemberi dan penggenap janji) bukan taati Terah (penyedia

    segala fasilitas dan kenyamanan).

    1. Mentaati Tuhan bertumbuh kepada iman yang lebih besar kadang-kadang kenyamanankita terganggu, walau tidak selamanya.

    2. Mentaati Terah membunuh iman melawan Allah tidak ada keuntungannya bahkanakan kehilangan segalanya.

    Abram Pergi Dengan Taat

    Pada saat Abram pergi dengan taat, dia mencapai tempat perhentian pertamanya di More, Sikhem.

    Dan di sini dibangunlah Altar Pertama untuk Tuhan Allah Israel di tanah Kanaan.

    (Kej 12:6,7) Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem,

    yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. Ketika itu

    TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri

    ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah

    menampakkan diri kepadanya.

    Di Sikhem ini muncul firman Tuhan "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."

    Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.

    Jadi mezbah itu didirikan berdasarkan rasa ucapan syukur Abram kepada Allah Israel yang telah

    memberikan janji besar ini.

    Jadi Di Sikhem terdapat:

    1. Altar pertama Abraham dan altar pertama di tanah Kanaan bagi Allah Abraham, Ishak danYakub sebagai bagian pengucapan syukur yang tinggi karena janjitanah pusaka dari Tuhan

    bagi keturunan Abram kelak (Israel).

    2. Altar pertama bahkan terbesar (Easton Bible Dict.) yang pernah ada bagi orang Israel yangdidirikan di bawah pimpinan Yosua pada saat mulai memasuki tanah Kanaan untuk

    merebutnya menjadi tanah warisan/pusaka mereka sebagai bagian ucapan syukur orang

    Israel karena mulai mengalami penggenapan janji-janji Allah kepada Abraham nenek

    moyang mereka Lokasi di gunung Ebal di kota tua Sikhem Yosua 8:30-35.

    Maksudnya adalah bagaimana respon kita pada saat kita menerima janji Allah? Tentunya kita sangat

    bersukacita bahkan sangat mengucap syukur oleh karenanya dengan berbagai ekspresi yang kita

    kerjakan kepada Allah.

    Tetapi pada saat kita menerima penggenapan janji-janji itu bagaimana respon kita? Tentunya sangat

    bersukacita dan mengucap syukur. Tetapi bagaimana kadar ucapan syukur kita? Apakah lebih besar?

    Apakah berlanjut terus sampai pada akhir hidup kita, atau kita mulai nyaman dengan berkat-berkat

  • 8/6/2019 Jangan Menunda Tetapi Ucapkan Syukur

    4/4