jamur pelapuk
-
Upload
risna-wicaksono -
Category
Documents
-
view
49 -
download
2
Transcript of jamur pelapuk
Seleksi White Rot Fungi dengan Bavendam Test
Oleh :
Nama : RisnaAyuKusumawatiNIM : B1J010172Rombongan : IIIKelompok : 4Asisten : RahmatHidayat
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI JAMUR MAKROSKOPIS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungi terdapat di setiap tempat terutama di darat dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna.
Pada umumnya mempunyai kemampuan yang lebih baik dibanding bakteri dalam mengurai
sisa-sisa tanaman (hemiselulosa, selulosa dan lignin). Sebagian besar fungi bersifat mikroskopis,
hanya kumpulan miselium atau spora yang dapat dilihat dengan mata. Pertumbuhan hifa dari
fungi kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes (diameter hifa 5–20 µm) lebih mudah menembus
dinding sel-sel tubular yang merupakan penyusun utama jaringan kayu. Pertumbuhan pucuk hifa
maupun miselium (kumpulan hifa) menyebabkan tekanan fisik dibarengi dengan pengeluaran
enzim yang melarutkan dinding sel jaringan kayu. Perombakan komponen-komponen polimer
pada tumbuhan erat kaitannya dengan peranan enzim ekstraseluler yang dihasilkan (Saraswati,
2005).
Jamur di alam merupakan perombak lignin paling efisien dan berperan penting dalam siklus
karbon. Spesies jamur perombak lignin dikelompokkan atas dasar warna saat fermentasi substrat
menjadi soft rot, brown rot dan white rot. Ketiga kelompok jamur tersebut sebagai berikut :(1)
Soft rot memiliki kemampuan melepas rantai samping metil (R-O-CH3) dan membuka cincin
aromatik, namun tidak mampu merombak struktur lignin secara sempurna. Contoh : Chaetomium
dan Preussia. (2) Brown rot adalah jamur mayoritas perombak kayu. Brown rot tidak memiliki
enzim pembuka cincin tetapi mampu langsung merombak semua selulosa dan hemiselulosa.
Brown rot merombak lignin dengan cara demetilasi dan melepaskan rantai samping metil
menghasilkan fenol hidroksilat. Oksidasi struktur aromatik lignin menghasilkan karakter warna
coklat. Pemisahan polisakarida dari lignin terjadi secara oksidasi non enzimatik melalui
pembentukan radikal hidroksil (OH). Reaksi ini menjadikan brown rot mampu merombak
struktur kayu tanpa merusak struktur lignin. Contoh: Poria dan Gloeophyllum. (3) White rot
adalah jamur paling aktif merombak lignin. Ada ribuan spesies jamur white rot telah diketahui
utamanya berasal dari kelompok basidiomisetes dan askomisetes. Contoh basidiomisetes adalah
Phanerochataete chrysosprium dan Coriolus versicolor sedangkan contoh ascomisetes adalah
Xylaria, Libertella dan Hypoxylon. Jamur white rot memproduksi enzim lignolitik yang mampu
bekerja mengoksidasi pelepasan unit fenilpropanoid, demetilasi, mengubah gugus aldehid (R-
CHO) menjadi gugus karboksil (R-COOH), dan membuka cincin aromatik sehingga secara
sempurna merombak lignin menjadi CO2 dan H2O. Jamur white rot menghasilkan tiga kelas
enzim ektraseluler perombak lignin yaitu lakase pengoksidasi fenol, peroksidase lignin, dan
oksidase mangan(Suparjo, 2008).
B. Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang termasuk kedalam jamur pelapuk dengan
menggunakan uji bhavendam.
II. MATERI DAN METODE
A. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Wrapper,cawan petri,LAF,Autoklaf.kertas
karbon,gelas beker,jarum inokulum,bor gabus.
B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jamur Pleorotus ostreotus, jamur
Fusarium sp.,jamur Hipsizygus umaris,jamur Auricularia auricula.
C. Cara Kerja
Cara kerja praktikum ini adalah
1. Homogenkan PDA sebanyak 19,8 garam ,asam galat 0,5% dan media bhavendam
2. Media yang telah tercampur disterilisasi menggunakan autoklaf selama 20-30 menit
pada suhu 1210C dan tekanan 2 atm.
3. Media ditunggu hingga dingin,kemudian dimasukkan kedalam cawan petri.
4. Lakukan inokulasi jamur menggunakan jarum inokulum di ruang LAF pada media
yang sebelumnya dipisahkan menggunakan bor gabus.
5. Cawan petri ditutup menggunakan kertas karbon hingga rapat.
6. Cawan petri diinkubasi selama 7x24 jam.