Jamur
-
Upload
johan-pratama-tobing -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
description
Transcript of Jamur
KAMIS , 18 NOVEMBER 2010
MATERI JAMUR KELAS X SEMESTER 1 05:50 Biology Nyoman
1. Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur, berdasarkan hasil pengamatan, percobaan dan kajian
literatur serta peranannya bagi kehidupan.
3. Indikator Pencapaian
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
a. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Fungi.
b. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
c. Menggambar struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
d. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan morfologinya.
4. Kegiatan Belajar
4.1. Kegiatan Belajar 1
4.1.1. Uraian dan Contoh
Ciri – Ciri Umum Jamur
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik yang tidak berkhlorofil, bersifat heterotrofik .
(Fungi lack chlorophyll,the green pigment that enables plant to make their own food,
consequently ,fungi can not synthesize their own food the way plants do. In order to feed , fungi
release digestive enzymes that break down food outside their body, the fungus then absorbs the
dissolved food through its cell walls.)
Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat saprofitik.
Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi bagian
dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan dan
manusia.
Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati .
Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah , kotoran hewan,
bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur tergolong pengurai.
Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama
dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan
tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk mikoriza.
Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
STRUKTUR FUNGI
Walaupun terdapat fungi yang uniselluler seperti contohnya Ragi (khamir) , kebanyakan jamur
bersifat multiselluler yaitu tersusun dari banyak sel yang dikenal dengan miselium . Miselium terdiri
dari jalinan benang-benang yang bercabang ke berbagai arah . Tiap filamen dari miselium disebut
sebagai hifa. Kebanyakan hifa disusun dari sel – sel yang memanjang dan dindingnya pada
umumnya diperkuat dengan kitin.
Hifa ada yang bersekat , tiap sekat merupakan satu sel dengan satu atau beberapa inti sel. Adapula
hifa yang tidak bersekat , yang mengandung banyak inti dan disebut senositik.
REPRODUKSI JAMUR
Perhatikan Bagan life cycles jamur di bawah ini !
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian reproduksi pada jamur umumnya
terjadi dalam dua cara , yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Pada pembiakan seksual terjadi persatuan dua buah hifa (suatu proses yang disebut
plasmogami) ,kemudian nukleus berpasangan tetapi tidak segera bersatu dan berkembanglah
miselium dikariotik(2 inti sel). Akhirnya nukleus bersatu menghasilkan tahapan diploid (2n) ,
penyatuan inti ini disebut karyogami. Sel-sel diploid kemudian mengalami meiosis menghasilkan
spora-spora haploid (n) yang disebut juga spora seksual.
Pembiakan aseksual yaitu dengan cara :
1. Pembentukan spora aseksual ( spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis yang
terjadi di dalam sporangium, askus atau basidium). Spora tumbuh membentuk hifa.
2. Pembelahan tubuh atau bertunas
Yaitu terbentuknya semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna .
Cara reproduksi tersebut biasa terjadi pada jamur uniselluler misalnya ragi.
KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom Fungi terbagi menjadi 4 divisio yaitu :
1. ZYGOMYCOTA
2. ASCOMYCOTA
3. BASIDIOMYCOTA
4. DEUTEROMYCOTA
4.1.2. Latihan 1
1) Jamur atau fungi termasuk organisme eukariotik yang tidak berklorofil, hidup saprofitik atau
parasitik.
Dapatkah anda menjelaskan pernyataan di atas ?
2) Dalam suatu ekosistem jamur digolongkan ke dalam dekomposer, mengapa demikian ?
4.1.3. Kunci Jawaban latihan 1
1) Lihat bagaimana cara jamur memperoleh makanannya.
2) Salah satu cara hidup dari jamur adalah bersifat saprofitik, dengan mencari pengertian dari kata
saprofitik ini anda dapat memperoleh gambaran mengenai jawaban pertanyaan ini.
4.1.4. Rangkuman
Fungi adalah organisme yang tidak berkhlorofil , bersifat heterotrof (parasitik atau saprofitik).
Kebanyakan jamur bersifat multiselluler dengan hifa bersekat atau tidak bersekat. Jalinan hifa
membentuk miselium. Umumnya jamur mengalami life cycles dengan membentuk spora seksual
dan aseksual.
4.2. Kegiatan Belajar 2
DIVISI ZYGOMYCOTA
4.2.1. Uraian dan Contoh
The Zygomycota include approximately 900 terrestrial species, including many important
decomposers, mycorrhizal fungi, and parasites of spiders and insects. One of the most common
zygomycetes is black bread mold, often found on bread, fruit, and other food products. The fungus
looks like a fuzzy growth with tiny black dots at the tips of the fuzz. The black dots are sporangia
growing at the ends of special hyphae.
Struktur tubuh
- Hifa bercabang banyak,bersekat atau tidak bersekat
- Dinding sel sel tersusun atas kitin
Reproduksi ZYGOMYCOTINA
Perhatikan bagan life cycles Zygomycota di bawah ini !
Pembiakan Zygomycota terjadi secara seksual dan secara aseksual.
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksual pada jamur zygomycota dengan spora. Daur hidup dimulai dari pertumbuhan
spora menjadi benang hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium. Beberapa hifa akan
tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk sporangium.Sporangium yang masak
berwarna hitam. Sporangium kemudian pecah dan spora tersebar. Spora yang jatuh di tempat
sesuai akan tumbuh membentuk miselium baru.
Pembiakan seksual
- Hifa dari talus (+) dan talus (-) saling berdekatan
- Masing-masing hifa pada sisi tertentu mengalami pembengkakan dan pemanjangan . Bagian
hifa demikian disebut gametangium.
- Dinding gametangium pecah dan inti (+) bergabung dengan inti (-) membentuk inti diploid (2n)
(Peristiwa PLASMOGAMI yang diikuti oleh KARYOGAMI) . Persatuan dua gametangium (+) dan
gametangium (-) membentuk zigospora yang berisi banyak inti diploid.
- Zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan berwarna hitam, di dalamnya juga berisi
makanan cadangan antara lain lemak. Inti diploid hanya satu yang hidup , yang lainnya mengalami
degenerasi. Inti ini membelah secara meiosis dan hanya satu dapat terus hidup. Zigospora akan
beristirahat dalam waktu yang lama.
- Setelah lama beristirahat spora dapat tumbuh jika ada substrat yang cocok , membentuk
sporangium dengan sporangiofor. Inti haploid membelah secara mitosis menjadi inti spora yang
terbentuk pada sporangium.
- Jika sporangium matang dindingnya akan robek dan sporanya tersebar, menghasilkan spora
(+) dan spora (-) .
- Spora tumbuh menjadi miselium baru.
Beberapa contoh anggota Zygomycota :
- Rhizopus stolonifer /Rhizopus oryzae ; saprofit pada bungkil kedelai , bermanfaat untuk pembuatan
tempe
- Rhizopus nigricans : Rhizopus yang menghasilkan asam fumarat
- Mucor mucedo : Hidup pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung
karbohidrat.
- Pilobolus : Hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi
-Beauveria bassiana : Jamur ini hidup parasit pada insecta yang menyerang larva serangga.
4.2.2. Latihan 2
1) Diskusikan dengan temanmu apa akibatnya jika di suatu daerah , jamur tidak dapat hidup
2) Jelaskan proses terbentuknya zigospora pada divisi Zygomycota!
3) Jelaskan ciri-ciri jamur tempe / Rhizopus oryzae
4.2.3. Kunci Jawaban Latihan 2
1) Kaitkan dengan salah satu sifat dari jamur
2) Kalian dapat menjelaskannya dengan cara mengamati bagan life cycles dari jamur Zygomycota
3) Lakukan pengamatan di bawah mikroskop dari jamur tempe, kemudian amati struktu tubuhnya
dan tariklah kesimpulan dari ciri-ciri jamur tempe.
4.2.4. Rangkuman
Divisi Zygomycota umumnya merupakan jamur darat, terdapat di permukaan atau di dalam tanah,
ada yang bersifat saprofit atau parasit, hifa bersekat melintang atau tidak, dinding selnya
mengandung kitin . Reproduksi aseksual dengan fragmentasi atau pembentukan spora, sementara
reproduksi seksualnya dengan pembentukan zigospora melalui proses konyugasi