Jaminan Pemerintah atas Pensiun

16
PAPER EXAM SEMINAR KEUANGAN PUBLIK Jaminan Pemerintah atas Pensiun Toyib Abdulloh 7A Alih Program/37 (154060006573)

Transcript of Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Page 1: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

PAPER EXAM SEMINAR

KEUANGAN PUBLIK Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh 7A Alih Program/37 (154060006573)

Page 2: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

1

Abstrak

Pemerintah sebagai penyelenggara negara mempunyai kewajiban secara eksplisit maupun implisit

untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Salah satu bentuk jaminan kesejahteraan masyarakat

tersebut adalah memastikan bahwa masyarakat memperoleh penghidupan yang layak pada usia

pensiunnya. Sehingga pemerintah perlu melakukan berbagai bentuk jaminan pensiun. Umumnya

suatu dana pensiun mempunyai beberapa program yang memiliki keuntungan dan kelemahan

tersendiri. Program yang sering ditawarkan adalah Defined Contribution Plan dan Defined Benefit

Plan. Dalam melaksanakan skema pensiun atas Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri, pemerintah

dapat menggunakan skema Pay As You Go atau Fully Funded dimana keduanya mempunyai

kelebihan dan kekurangan, tergantung kebijakan mana yang akan diambil.

Dengan adanya suatu jaminan atas pensiun, maka akan timbul resiko fiskal yang membebani

APBN. Untuk itu diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur agar jaminan tersebut tidak

terlalu membebani anggaran pemerintah.

Gambaran Umum Dana Pensiun

Program pensiun pada hakikatnya adalah tabungan yang dipersiapkan untuk membiayai hidup

pegawai ketika pegawai tersebut sudah tidak bekerja lagi. Dalam PP No 45 tahun 2015 tentang

penyelenggaraan program jaminan pensiun disebutkan definisi jaminan pensiun, yaitu jaminan

sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau

ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami

cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Suatu dana pensiun biasanya memberikan alternatif program pensiun yang bisa diambil oleh

peserta pensiun, berdasarkan UU nomor 11 tahun 1992, program pensiun terdiri dari tiga golongan:

1. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan)

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan

dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan

pada rekening masing‐masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dalam program ini,

besarnya iuran pensiun yang harus dibayarkan sudah ditetapkan akan tetapi besarnya

manfaat pensiun yang akan diperoleh belum pasti. Besarnya manfaat yang akan diperoleh

peserta jaminan pensiun tergantung pada besarnya iuran yang dibayar, lamanya

Page 3: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

2

pembayaran serta besarnya penghasilan yang diperoleh oleh portofolio dana pensiun

tersebut.

2. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan)

Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya

ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, atau program pensiun lain yang bukan

merupakan program pensiun iuran pasti. Program pensiun ini memberikan suatu formula

tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta pada saat mencapai usia pensiun. Berbeda

halnya dengan Defined Contribution Plan, besarnya manfaat yang akan diterima oleh

peserta pensiun sudah ditetapkan tanpa tergantung pada resiko pasar

3. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan (Profit Sharing Pension Plan)

Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun iuran pasti,

dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan

keuntungan pemberi kerja. Besarnya iuran yang harus dibayarkan pemberi kerja dikaitkan

dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan/ pemberi kerja tersebut.

Selain Program pensiun tersebut diatas, Zvi Bodie dan Robert C. Merton (1992) dalam

Pension Benefit Guarantees in United States: A Functional Analysis menyatakan bahwa beberapa

dana pensiun menggabungkan program Defined Contribution Plan dan Defined Benefit Plan,

contohnya adalah Cash Balance Plan dan Floor Plan.

“ Moreover, some plan designs are "hybrids" combining

features of both plan types. For example, a "cash-balance"

plan is a defined-benefit plan in which each employee has an

individual account that accumulates interest. Each year,

employees are told how much they have accumulated in their

account, and if they leave the firm, they can take that amount

with them. If they stay until retirement age, however, they

receive an annuity determined by the plan's benefit formula.

A variation on this design is a "floor" plan, which is a defined-

contribution plan with a guaranteed minimum retirement

annuity determined by a defined benefit formula.”

“Lebih lanjut, beberapa program adalah “campuran”

menggabungkan fitur dari kedua jenis program pensiun.

Sebagai contoh, “cash-balance” plan adalah sebuah defined-

benefit plan dimana setiap pegawai mempunyai sebuah akun

individu yang mengakumulasi interest. Setiap tahun pegawai

Page 4: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

3

diberitahu berapa jumlah yang telah terakumulasi dalam

akun mereka, apabila mereka keluar dari perusahaan ,

mereka dapat mengambil jumlah tersebut. Jika mereka tetap

bekerja pada perusahaan hingga masa pensiun, mereka

memperoleh manfaat pensiun berdasarkan plan’s benefit

formula. Sebuah variasi dari desain ini adalah “floor” plan,

yang merupakan sebuah defined-contribution plan dengan

adanya jaminan minimal pensiun yang diterima tiap tahun

berdasarkan defined benefit formula.”

Pay as You Go Vs Fully Funded (Sistem Pensiun di

Indonesia)

Selama ini pemerintah menerapkan sistem Pay as You Go dalam memberikan jaminan pensiun.

Sistem Pay as You Go adalah suatu sistem pendanaan pensiun dimana manfaat yang diperoleh

peserta yang sudah memasuki usia pensiun diberikan berdasarkan kontribusi pegawai yang masih

aktif bekerja saat ini. Sebagai contoh adalah PNS dan TNI/Polri, Seluruh pembayaran manfaat

pensiunan PNS dibayarkan secara langsung dari APBN setelah pegawai yang bersangkutan mulai

memasuki masa pensiun. Tidak semua manfaat pensiunan PNS bersumber dari APBN, tetapi juga

dari pemotongan gaji PNS yang masih aktif. Sistem ini tidak begitu efektif karena setiap tahun

banyak PNS yang mengalami pensiun, sehingga terlalu membebani APBN dengan peningkatan

beban anggaran untuk dana pensiun tiap tahun.

Sistem ini memiliki kelebihan, dimana penganggaran dapat diketahui secara jelas tetapi juga

memiliki kerugian dimana anggaran untuk pembayaran manfaat pensiunan akan mengalami

kenaikan tiap tahun karena semakin lama akan semakin banyak pegawai yang memasuki masa

pensiun sehingga akan terlalu membebani APBN. Selain faktor tersebut, faktor lain yang

mempengaruhi adalah kenaikan gaji pokok PNS dan kenaikan pensiun pokok PNS. Semakin besar

gaji pokok dan pensiun pokok pegawai, semakin besar pula manfaat pensiun yang didapatkan.

Perkembangan pembayaran manfaat pensiun PNS dan TNI-Polri disajikan dalam grafik berikut.

Page 5: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

4

Karena sistem pay as you go menimbulkan risiko fiskal terhadap keuangan negara, pemerintah

berencana melakukan perubahan sistem pembayaran dana pensiun dengan sistem fully funded.

Fully funded adalah sistem dimana manfaat pensiun berasal dari iuran peserta pensiun, dalam hal

ini iuran berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan pegawai itu sendiri selaku pekerja.

Keuntungan dari sistem fully funded adalah anggaran iuran pemerintah untuk gaji pensiunan akan

berbeda dengan beban anggaran pemerintah dan pembayarannya bisa diperkirakan ketika

melakukan pembayaran gaji PNS. Pegawai Negeri Sipil bisa bebas menentukan berapa dana

pensiun yang ingin diterimanya nanti sehingga pemotongan akan disesuaikan berdasarkan

besarnya pensiun tersebut.

Defined Contribution Plan

Dalam sistem Defined Contribution Plan, besarnya iuran pensiun sudah ditetapkan tetapi besarnya

manfaat pensiun belum pasti. Besarnya iuran biasanya berupa presentase tertentu dari gaji yang

diterima peserta pensiun. Peserta pensiun bisa memilih besarnya tingkat iuran dan bagaimana dana

tersebut diinvestasikan. Dana tersebut bisa diinvestasikan pada berbagai sekuritas, seperti obligasi,

saham , dan lain- lain. Peserta pensiun menanggung resiko atas investasi tersebut dan pemberi

Page 6: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

5

kerja tidak ada kewajiban untuk menanggung resiko tersebut. Besarnya manfaat pensiun yang akan

diperoleh peserta pensiun sangat bergantung pada tingkat pengembalian dari investasi atas dana

pensiun tersebut, semakin besar resiko dari portofolio yang diinvestasikan semakin tidak pasti

besaran manfaat pensiun yang akan diterima. Keuntungan dari defined contribution plan adalah

peserta pensiun bisa merencanakan besarnya manfaat pensiun sesuai dengan yang diharapkan

berdasarkan jumlah iuran yang dibayarkan, selain itu peserta bisa memilih jenis portofolio untuk

memperoleh tingkat pengembalian yang optimal.

Defined Benefit Plan

Dalam sistem Defined Benefit Plan, yang dilihat adalah besarnya manfaat pensiun bukan besarnya

iuran dan bagaimana pensiun itu didanai. Besarnya manfaat pensiun sudah ditetapkan sejak awal.

Formula untuk menghitung besarnya manfaat pensiun dari sistem ini biasanya dikaitkan pada masa

kerja pegawai dan besarnya tingkat gaji pegawai. Apabila hasil investasi kurang dari besarnya

manfaat yang sudah ditetapkan di awal, perusahaan menanggung resiko untuk membiayai

kekurangan dana tersebut.

Jaminan Pensiun

Pemerintah sebagai penyelenggara negara mempunyai kewajiban atas kesejahteraan setiap warga

negara. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dengan adanya jaminan pensiun. Apabila

dikaitkan dengan resiko fiskal pemerintah, pensiun merupakan kewajiban langsung yang dapat

berupa eksplisit maupun implisit, sementara jaminan atas kegagalan dana pensiun dan social

security merupakan kewajiban kontinjensi yang bersifat implisit. Tabel matriks resiko fiskal

Page 7: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

6

pemerintah yang disajikan oleh Brixi dan Mody (2002) dalam Dealing With Government Fiscal

Risk dapat dilihat pada tabel 1.1.

Page 8: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

7

Untuk menilai jaminan pensiun yang disediakan oleh pemerintah, dapat digunakan beberapa

metode. Pendekatan yang dapat digunakan antara lain contigent claims analysis, arbitrage-pricing

theory atau option-pricing theory. (Brixie dan Mody:2002).

Jaminan adalah salah satu contoh dari contigent claim dimana pembayarannya dikaitkan dengan

nilai suatu asset. Jaminan itu mirip dengan option. Dalam option contracts terbagi menjadi dua

kategori, yaitu call option dan put option. Call Option adalah kontrak dimana pemegangnya

mempunyai hak untuk membeli asset tersebut dengan harga tertentu pada masa yang akan datang.

Sementara put option memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual suatu asset dengan

harga tertentu pada masa yang akan datang. Keduanya merupakan suatu bentuk hedging untuk

menjamin harga suatu asset.

Dari kedua jenis option tadi, put option sangat mirip dengan jaminan pensiun. Anggap

pemerintah menjamin nilai minimum suatu akun pensiun individu, jika pada masa yang akan

datang nilai akun individu itu di bawah nilai minimal pensiun, maka individu bisa menjual akun

tersebut ke pemerintah dan dia akan memperoleh nilai minimal pensiun. Sebaliknya, jika nilai

akun individu itu melebihi nilai minimal pensiun, maka individu itu akan mempertahankan akun

tersebut (tidak dijual ke pemerintah). Sehingga beban pemerintah akan timbul saat ada selisih

positif antara nilai jaminan minimal pensiun dengan nilai akun tersebut.

Black and Scholes (1973) dan Merton (1973) mengembangkan suatu teknik penilaian yang disebut

option pricing. Pendekatan ini menyatakan bahwa setiap contingent claims atau derivative

memiliki resiko bawaan pada sekuritas atau assetnya. Dalam suatu defined contribution plan

dengan adanya jaminan pemerintah pada tingkat return tertentu, apabila return yang dihasilkan

oleh suatu sekuritas kurang dari return yang ditetapkan, maka pemerintah berkewajiban membayar

kekurangan atas return tersebut. Dengan demikian besarnya nilai jaminan memiliki resiko yang

sama dengan resiko yang melekat pada sekuritas dana pensiun itu. Poin yang bisa diperoleh dalam

option pricing theory adalah resiko bisa diatur dengan hedging. Dengan memilih sekuritas yang

tepat, resiko bisa diminimalisir.

Page 9: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

8

Jaminan Pensiun Defined Contribution Pillar1

Setiap negara memberikan jaminan pensiun sesuai dengan kebijakan masing – masing negara

tersebut. Beberapa negara dengan sistem pensiun Defined Contribution menjamin bahwa dana

pensiun akan diberikan pada tingkat pengembalian tertentu. Hal tersebut dilakukan karena dalam

Defined Contribution Pillar besarnya manfaat pensiun yang akan diperoleh peserta pensiun belum

pasti, tergantung kinerja investasi, sehingga bisa saja hasil investasi portofolio tersebut “gagal”

yang menyebabkan besarnya manfaat pensiun yang diterima peserta sangat rendah. Dengan

adanya jaminan dari pemerintah terhadap tingkat return minimum yang akan diperoleh peserta

pensiun, hal itu menyebabkan timbulnya kewajiban pemerintah terhadap peserta pensiun bilamana

tingkat return dari dana pensiun tersebut gagal mencapai nilai tingkat return minimum yang

ditetapkan.

Beberapa negara menggunakan jaminan tingkat pengembalian minimum tetap (fixed real rate of

return guarantee) seperti di uruguay atau dengan menggunakan jaminan tingkat pengembalian

minimum yang disesuaikan dengan dikaitkan terhadap benchmark tingkat pengembalian pasar

(Contoh: Chili, Peru, Argentina) atau indeks harga saham dan sekuritas hutang (Contoh:

Hungaria). (Lihat Pennacchi 2002 dalam Pension Guarantees: A Methodology fo Assesing Fiscal

Risk)

Di Uruguay, pemerintah menjamin peserta public pension fund memperoleh tingkat pengembalian

minimal 2% per tahun. Sehingga pemerintah akan bertindak apabila pada tahun yang akan

mendatang tingkat pengembalian yang diperoleh sesungguhnya oleh public pension fund tersebut

lebih kecil daripada tingkat pengembalian minimum yang telah ditetapkan. Pennacchi

menggunakan pendekatan option-pricing dalam menggunakan rumus untuk menghitung besarnya

jaminan tingkat pengembalian tetap yang akan diberikan oleh pemerintah, semakin besar selisih

negatif antara tingkat pengembalian yang diperoleh sesungguhnya dengan tingkat pengembalian

minimum, semakin besar pula jaminan yang harus diberikan pemerintah. Demikian juga jika

semakin besar tingkat pertumbuhan kontribusi/iuran yang diberikan ke dana pensiun.

1 Disarikan dari Pension Guarantees: A Methodology for Assesing Fiscal Risk ( Pennacchi:2002) dalam Government at Risk (Brixi and Schick:2002)

Page 10: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

9

Struktur jaminan tingkat pengembalian tetap, bagaimanapun tetap mengkhawatirkan meskipun

jika dana pensiun tersebut di investasikan dalam bentuk obligasi yang secara nyata menghasilkan

dan tanpa resiko, seperti obligasi yang diterbitkan pemerintah uruguay, tidak ada jaminan bahwa

pengembalian real-nya akan melebihi 2 %. Hasil sesungguhnya dari indeks obligasi bisa berbeda

–beda, bisa di bawah 2 % bahkan menjadi negatif. Hal ini menjelaskan mengapa jaminan tingkat

pengembalian yang ditawarkan oleh negara lain cenderung berbeda dengan jaminan tingkat

pengembalian tetap yang diterapkan uruguay. Jaminan negara lain cenderung mengatur tingkat

pengembalian minimum yang bisa berubah sesuai hasil benchmark dengan tingkat pengembalian

pasar, seperti halnya di Chili, Peru dan Argentina.

Di Colombia tingkat pengembalian minimum tidak hanya tergantung pada benchmark AFPs

(Entitas yang mengurusi dana pensiun) lain, tetapi juga tergantung pada indeks pasar saham dan

indeks publicly traded debt.

Di Hungaria, defined-contribution pension funds memperoleh pengembalian minimal 90% dari

benchmark pengembalian indeks sekuritas jangka panjang pemerintah. Hungaria selangkah lebih

jauh dari Colombia yang mana benchmarknya semata mata dari indeks sekuritas hutang.

Di Polandia, rate of return dari dana pensiun swasta minimum dikaitkan dengan rata - rata return

yang dihasilkan dari semua dana pensiun Polandia. Formula yang digunakan mempunyai struktur

yang sama dengan Chili, Peru dan Argentina.

Fischer (1998) dan Pennachi (1999a) menggunakan pendekatan option pricing untuk menilai

jaminan tingkat pengembalian relatif. Mereka menyatakan jaminan – jaminan tersebut mirip

dengan option ketika menukar suatu asset (portofolio dana pensiun) dengan asset lain (the

benchmark portofolio). Dari penelitian mereka, dapat ditarik beberapa kesimpulan:2

1. Dalam kasus fixed minimum return guarantee, semakin besar tingkat pertumbuhan

kontribusi/ iuran ke dana pensiun, semakin besar kewajiban pemerintah.

2. Jaminan pemerintah makin tinggi seiring dengan besarnya selisih negatif antara tingkat

pengembalian portolfolio pensiun tersebut dengan tingkat pengembalian minimum

2Pension Guarantees: A Methodology fo Assesing Fiscal Risk (Pennacchi:2002) dalam Government at Risk (Brixi dan Schick:2002)

Page 11: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

10

Untuk mengendalikan potensi terjadinya moral hazard, pemerintah memberikan aturan

tambahan. Pemerintah mengatur jenis sekuritas yang akan diinvestasikan dana pensiun

tersebut. Dana pensiun terbatas pada proporsi portofolio yang bisa diinvestasikan di saham

domestik, investasi asing dan high credit risk debt. Hal ini secara langsung akan membatasi

varians portofolio dana pensiun, sehingga resiko bisa terkontrol.

Safety Net/ Minimum Pension Guarantees3

Karena dalam fully funded, defined-contribution plan pada umumnya menghasilkan pengembalian

yang beresiko, hampir semua negara menawarkan beberapa safety net. Umumnya, safety net

mengambil satu dari tiga bentuk:

a. A defined benefit first pillar

Peserta pensiun berkontribusi sesuai dengan benefit yang telah ditentukan yang tidak

terkait dengan penghasilan

b. A minimum pension guarantee

Peserta pensiun berkontribusi untuk memperoleh jaminan pensiun minimal yang telah

ditentukan.

c. A defined benefit first pillar digabung (bersama) dengan a minimum pension guarantee

Pemerintah menjamin tingkat minimal manfaat pensiun merupakan salah satu bentuk redistribusi

penghasilan atau asuransi dalam bentuk jaminan keamanan sosial. Pemerintah mengatur level

minimal pensiun untuk pensiunan yang telah memenuhi syarat yang dikelompokkan berdasarkan

tingkat harga di negaranya, rata-rata penghasilan, atau keduanya.

Jika saldo akumulasi tabungan pensiun oleh peserta di akhir masa pensiunnya ternyata tidak

mencukupi untuk diinvestasikan, maka pemerintah menindaklanjuti dengan cara:

1. Pemerintah membayar selisih dari tabungan pensiun peserta dengan minimum nilai

investasi sehingga dana tersebut dapat diinvestasikan

2. Pemerintah mengizinkan peserta untuk mengambil pensiun sesuai batas minimum return

yang ditentukan dari tabungan pensiunnya hingga habis. Jika peserta meninggal dunia

3 Ibid

Page 12: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

11

sebelum tabungan habis, pemerintah tidak mengeluarkan jaminan untuk peserta. Tetapi

jika peserta masih hidup dan tabungan tersebut telah habis, maka pemerintah membayar

jaminan pensiun untuk peserta tersebut (sebesar batas minimum) hingga peserta meninggal

dunia.

Dengan demikian terdapat 3 faktor yang berperan penting dalam menentukan kewajiban

pemerintah sebagai pemberi jaminan pensiun, yaitu:

a. Nilai real dari penghasilan peserta pensiun

Besarnya penghasilan mempengaruhi besarnya iuran yang digunakan sebagai kontribusi

ke dana pensiun sehingga return yang diharapkan juga semakin tinggi.

b. Real rates of return dari pengelola dana pensiun

Apabila rate of return dari asset/ portofolio yang dikelola dana pensiun kurang dari return

yang ditetapkan, maka akan menimbulkan kewajiban pemerintah untuk menutupi

kekurangannya

c. Real interest rate saat peserta pensiun

Real Interest Rate sebagai acuan untuk menetapkan besarnya minimum guarantee, semakin

besar real interest rate, semakin tinggi nilai minimum guarantee.

Zarita (1994) menggunakan pendekatan option-pricing untuk menilai minimum pension guarantee

di Chili. Model ini mengizinkan pengelola dana pensiun untuk memperoleh rate of return yang

bermacam-macam sehingga akun tabungan pensiun peserta pun jumlahnya akan bermacam

macam. Jadi pemerintah hanya tinggal membayar jaminan atas pensiun yang rate of returnnya

tidak mencapai batas minimum. Sementara, Penacchi (1999) membuat model dimana pensiunan

diasumsikan mengambil dana pensiunnya pada kurun waktu yang telah ditetapkan daripada

membeli sebuah annuitas.

Page 13: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

12

Jaminan Pensiun Defined Benefit Pillar4

Di banyak negara, Jaminan sosial disediakan oleh pemberi kerja secara suka rela terhadap

pegawainya sebagai kewajiban moral perusahaan terhadap pegawainya. Jenis pensiun yang

dijamin pemberi kerja biasanya berupa defined benefit plan.

Kewajiban pensiun digabungkan dengan kewajiban lain suatu perusahaan yang di back up

(digaransi/dijamin) oleh asset umum suatu perusahaan. Lebih umumnya, suatu perusahaan

memisahkan asset yang dijadikan garansi atas pensiun dengan asset lainnya. Bilamana nilai dari

asset garansi itu lebih kecil daripada kewajibannya, maka disebut underfunded. Bilamana nilai

asset yang dijadikan garansi itu lebih besar daripada kewajibannya maka disebut overfunded,

artinya nilai dari asset itu melebihi nilai sekarang manfaat pensiun yang akan diterima pada masa

yang akan datang (present value). Apabila suatu perusahaan mengalami kebangkrutan dan dana

pensiunnya underfunded, maka pemerintah akan menghadapi suatu klaim.

Beberapa studi mengaplikasikan teknik option pricing untuk menilai jenis jaminan pensiun ini.

Karena kewajiban pemerintah timbul hanya ketika perusahaan (sebagai sponsor) gagal dan dana

pensiun sponsor underfunded, nilai dari sebuah jaminan pemerintah tergantung dari kondisi

keuangan perusahaan dan dana pensiunnya. Marcus (1987) adalah orang pertama yang

menggunakan sebuah pendekatan option pricing dengan menggunakan kedua struktur keuangan

(asset dan liability). Modelnya mengasumsikan bahwa asset/liability ratio keduanya berkembang

secara acak. Kebangkrutan diasumsikan terjadi ketika nilai asset perusahaan jauh di bawah nilai

hutang perusahaan. Jika Kebangkrutan terjadi, nilai pembayaran yang harus ditanggung

pemerintah untuk menjamin manfaat pensiun tersebut adalah sebesar hutang pensiun dikurangi

asset pensiun. Bagaimanapun Marcus tidak membatasi pembayaran pemerintah menjadi positif.

Dengan kata lain, jika dana pensiun overfunded pada saat terjadi kebangkrutan, model tersebut

mengasumsikan bahwa pemerintah menerima sebuah pembayaran sebesar perbedaan antara dana

pensiun dan kewajibannya.

Karena dalam praktik sebuah pemerintahan tidak mencari sebuah pembayaran positif jika suatu

perusahaan dengan overfunded pension bangkrut, Pennacchi dan Lewis (1994) merevisi analisa

4 Disarikan dari Pension Guarantees: A Methodology fo Assesing Fiscal Risk (Pennacchi:2002) dalam Government at Risk (Brixi dan Schick:2002)

Page 14: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

13

Marcus untuk mencegah pembayaran jaminan pemerintah menjadi positif. Jaminan dianalogikan

kepada sebuah put option dalam asset dana pensiun, dengan harga sebesar kewajiban dana pensiun

dan kontijensi jatuh tempo yang diputuskan berdasarkan kebangkrutan perusahaan sponsor.

Lewis dan Pennacchi (1999) mengembangkan model dengan menggunakan tingkat bunga pasar

acak. Hal ini penting karena nilai sekarang dari manfaat pensiun yang dijanjikan sangat sensitif

terhadap tingkat suku bunga. Sebagai tambahan, studi mereka menambahkan nilai premium

asuransi dibayar oleh perusahaan untuk jaminan pensiun,dengan asumsi premium asuransi

diwajibkan kepada perusahaan. Dengan demikian dapat dihitung nilai net cost yang harus

dikeluarkan pemerintah untuk memberikan pension guarantee, yaitu sebesar present value dari

pembayaran jaminan dikurangkan dengan present value dari premium asuransi.

Penemuan empiris Lewis dan Pennacchi mengindikasikan bahwa biaya pemerintah dari jaminan

pensiun bisa menjadi signifikan, bahkan untuk perusahaan yang secara keuangan baik dan

memiliki jenis overfunded pension plan. Alasannya adalah karena jaminan pensiun bisa menjadi

komitmen jangka panjang yang sangat lama. Ada kemungkinan bahwa sebuah perusahaan,

khususnya perusahaan industri yang memiliki resiko tinggi, bisa mengalami resiko keuangan di

masa mendatang, yang mana suatu waktu dana pensiunnya statusnya berubah dari overfunded

menjadi underfunded. Hasil analisa mereka mengindikasikan bahwa pemerintah harus mengambil

tindakan untuk membantu mencegah terjadi pension underfunding. Kebijakan yang dipakai PBGC

(Pension Benefit Guarantee Corporation), lembaga pemerintah penjamin private pension di U.S.,

adalah dengan mengenakan biaya premium asuransi untuk menaikkan level dari pension

underfunding. Semakin tinggi premium tidak hanya membantu mengurangi government’s net cost

dari asuransi jika underfunding meningkat, tetapi juga akan mengurangi insentif perusahaan untuk

memulai skema pension underfunding terhadap jaminan pensiun pegawai baru.

Jaminan keamanan sosial di beberapa negara pada dasarnya adalah Pay As You Go, Defined Benefit

Program. Ketika iuran dari pegawai yang masih aktif bekerja melebihi dari pembayaran kepada

pensiunan, dana tersebut di investasikan oleh trust fund. Untuk mengurangi kebangkrutan adalah

dengan menginvestasikan sebagian dana tersebut ke ekuitas pribadi (saham biasa) daripada

mengivestasikan semuanya ke obligasi pemerintah. Dengan demikian return yang diharapkan

akan menjadi lebih tinggi, tentunya dengan mempertimbangkan resiko sebuah investasi. Intinya

jangan menambah resiko jika tidak disertai return yang tinggi. Untuk mengurangi resiko tersebut,

Page 15: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

14

trust fund bisa melakukan diversifikasi resiko dengan melakukan investasi tidak hanya pada satu

macam sekuritas. Dengan demikian unsystematic risk5 bisa dikurangi dengan tetap mendapatkan

return sesuai dengan yang diinginkan.

Kesimpulan

Pemerintah dalam memberikan suatu jaminan atas pensiun bisa menggunakan beberapa skema.

Pemerintah bisa menggunakan skema minimum rate of return guarantee, safety net, dll. Besarnya

jaminan pensiun yang diberikan pemerintah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : Nilai

real dari penghasilan peserta pensiun; Real rates of return dari pengelola dana pensiun; dan real

interest rate saat peserta pensiun.

Sebagai pihak yang mengeluarkan aturan, pemerintah bisa meminimalisir resiko dengan aturan

yang dibuatnya agar resiko tersebut tidak terlalu membebani pemerintah. Contohnya adalah

dengan menetapkan kebijakan pensiun, memberikan aturan tentang batas pensiun , menetapkan

tarif premium asuransi, membatasi sekuritas portofolio dalam investasi dana pensiun, menetapkan

besarnya minimum guarantee sesuai dengan kondisi fiskal pemerintah, dan lain – lain.

Dalam mengelola dana pensiun akan lebih baik jika melakukan beragam jenis investasi sebagai

bentuk diversifikasi resiko dalam upaya mengurangi resiko. Keputusan investasi yang tepat akan

memperoleh return yang bagus dengan tetap memperhatikan resiko yang ada. Semakin tinggi

return yang diperoleh atas investasi tersebut, semakin kecil kewajiban pemerintah atas jaminan

pensiun.

5 Unsystematic risk adalah suatu resiko yang tidak mempengaruhi resiko pasar portofolio. Resiko

ini sering disebut juga resiko bawaan, setiap sekuritas mempunyai resiko yang melekat pada

sekuritas tersebut. Total risk = systematic risk + unsystematic risk. Resiko bisa dikurangi dengan

melakukan diversifikasi atas unsystematic risk.

Page 16: Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Jaminan Pemerintah atas Pensiun

Toyib Abdulloh/ 7A Alih Program/ 37

15

Daftar Pustaka

Bodie, Zvie, and Robert C. Merton. 1992. “Pension Benefit Guarantees in the United States: A

Functional Analysis”.

Brixi, Hana Polackova, dan Ashoka Mody (2002). “Dealing with Government Fiscal Risk:

An Overview” dalam Brixi, Hana Polackova, dan Allen Schick. (2002). Eds.,

“Government at Risk: Contingent Liabilities and Fiscal Risk” A Copublication of the

World Bank and Oxford University Press.

Hyman, David N. 2010. “ Public Finance: A Contemporary Application of Theory to Policy”. 10th

Edition. South-Western.Cengage Learning

Muslimah, Anita. 2015. Perbedaan Sistem Gaji Pensiun PNS Pay As You Go dengan Fully

Funded. http://www.asncpns.com/2015/03/perbedaan-sistem-gaji-pensiun-pns-

pay.html (diakses 20 November 2015).

Pennachhi, George G. 1998. ”Government Guarantees on Pension Fund Returns”, World Bank

Social Protection Discussion Paper, No. 9806.

Pennachhi, George G. 2002. ”Pension Guarantees: A Methodology fo Assesing Fiscal Risk”.

dalam Brixi, Hana Polackova, dan Allen Schick. (2002). Eds.,

“Government at Risk: Contingent Liabilities and Fiscal Risk” A Copublication of the

World Bank and Oxford University Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Pensiun.

Titman, Sheridan, Arthur J. Keown, and John D. Martin. 2011. “Financial Management: Princiles

and Applications. Eleventh Edition. Boston: Pearson Education, Inc.

Ulfa, Almizan, dan Rahadian Zulfadin. 2004. “Seberapa Seriuskah Perhatian Indonesia Terhadap

Issu- Issu Kontijensi Fiskal?”. Kajian Ekonomi dan Keuangan, Volume 8, Nomor 2.